tom (teori orbital molekul)
TRANSCRIPT
PRESENTED BY:
KELOMPOK IV
IKATAN KIMIA
PRESENTASI KELOMPOK
“TEORI ORBITAL MOLEKUL (TOM)”
Nur Atikah
Farikha Ulynuha
Sumiyati
Rizki Kurnia
Wulansari
Yohanna Fransiska
Deasy Lisa D.
Vionella Awanda
Maulida Wulandari
ANGGOT
A
TEORI ORBITAL MOLEKUL
DEFINISI
BONDING &
ANTIBONDING
Konfigurasi Elektron
Orde Ikatan
Pembentukan
PENGISIAN
ORBITAL MOLEKUL Orbital molekul adalah hasil
tumpang tindih dan penggabungan orbital atomik
pada molekul
Berdasarkan Teori orbital molekul menggunakan metoda LCAO, Bila orbital atom A mengadakan overlap dengan orbital atom B secara kombinasi linear (lurus), maka akan dihasilkan: Ψ+
= N ( φA + φB )Ψ-
= N ( φA - φB )
Penjumlahan antara orbital atom A dan B Pada Fungsi
gelombang molekul disebut orbital molekul Bonding
Pengurangan antara orbital atom A dan B Pada Fungsi
gelombang molekul disebut orbital molekul Anti bonding
orbital yang dihasilkan dari tumpang tindih orbital dari
gelombang yang sefase, sifatnya lebih stabil dan mempunyai energi
lebih rendah.
Orbital molekul ikatan (bonding)
Orbital molekul Anti- ikatan (Antibonding)
orbital yang dihasilkan dari tumpang tindih orbital dari gelombang keluar
fase, sifatnya kurang stabil dan mempunyai energi lebih Tinggi.
Orbital molekul Non- ikatan (Nonbonding)
orbital yang terjadi apabila pada daerah tumpang-tindih ada orbital atomik yang tidak bereaksi dalam pembentukan ikatan.
DEFINISI
SYARAT PEMBENTUKAN ORBITAL MOLEKUL
(1) Cuping orbital atom penyusunnya cocok untuk tumpang tindih.
(2) Tanda positif atau negatif cuping yang bertumpang tindih sama.
(3) Tingkat energi orbital-orbital atomnya dekat.
PENGISIAN ORBITAL MOLEKUL
Pengisian elektron orbital molekul dimulai dari energi yang tingkatannya rendah(bonding) ke energi yang ikatannya tinggi ( Antibonding )
Petunjuk umum untuk memperoleh deskripsi orbital molekul dari orbital atom:
3. Masukkan elektron-elektron (dua elektron per orbital molekul) mulai dari orbital dengan energi yang paling rendah. Gunakanlah aturan Hund apabila memang sesuai.
1. Bentuklah gabungan linier dari orbital-orbital atom untuk menghasilkan orbital-orbital molekul. Jumlah total orbital molekul = jumlah orbital atom (Bukan hanya E.Val)
2. Tempatkanlah orbital molekul dalam urutan dari energi yang paling rendah ke yang paling tinggi
Pembentukan Molekul
Kemudian stabil tidak nya suatu molekul ditentukan melalui orde ikatan / derajat ikatan
DI digunakan untuk meramalkan kestabilan molekul
1.Jika DI suatu molekul sama dengan nol (0) maka molekul tersebut tidak stabil
2.Jika DI lebih dari nol (0) maka molekul tersebut stabil
3.Semakin besar nilai dari DI, semakin stabil ikatan dalam molekul
DERAJAT Ikatan ( DI)
Molekul Diatomik
Sistem diatomik
HOMONUKLIR
EX:
H2 , Li2, Be2, B2, C2, N2, O2, F2, dan Ne2
EX
CO & NO
HETERONUKLIR
HOMONUKLIR
Molekul diatom homonuklir
molekul yang terdiri dari dua atom dari unsur yang sama
Keelektronegatifan sama
SIMETRIS
NON-POLAR
Diagram Korelasi Molekul H2
1s 1s
orbital σ* (orbital molekul antibonding)
orbital σ (orbital molekul bonding)H2
HH
Diagram Korelasi untuk Molekul Homo-Diatomik
Diagram Korelasi Molekul He2
orbital σ* (orbital molekul antibonding)
orbital σ (orbital molekul bonding)He2
HeHe
1s 1s
Diagram Korelasi Molekul Li2
Diagram Korelasi dan Orde Ikatan untuk Molekul Homo-Diatomik
σ2s
σ*2s 1s 1s
σ2s
σ*2s 2s 2s
Orbital molekulLi2
Orbital atom LiOrbital atom Li
Konfigurasi elektron Atom 3Li = 1s2 2s1
Li2 yang konfigurasi elekron (σ1s)2 (σ*1s)2 (σ2s)2
Jumlah ikatan di orbital ikatan = (σ1s)2(σ2s)2 = 4Jumlah ikatan di orbital non ikatan = (σ*1s)2 = 2DI = ½ (n-n*)DI = ½ (4-2) = 1Sifat : Stabil
Diagram Korelasi Molekul Be2
Be2 yang konfigurasi elekron: (σ1s)2 (σ*1s)2 (σ2s)2 (σ*2s)2
n = (σ1s)2(σ2s)2 = 4n* = (σ*1s)2(σ*2s)2 = 4DI = ½ (n-n*)DI = ½ (4-4) = 0Sifat : Tidak Stabil
σ2s
σ*2s 1s 1s
σ2s
σ*2s 2s 2s
Orbital molekulBe2
Orbital atom BeOrbital atom Be
Konfigurasi elektron Atom 4Be = 1s2 2s2
Diagram Korelasi Molekul N2
σ1s
σ*1s
1s 1s
2s 2s
σ2s
σ*2s
σ2pz
σ*2pz
2p2p
π2px π2py
π*2px π*2py
2pz2py2px 2px2py2pz
Orbital atom N Orbital molekul N2 Orbital atom N
Konfigurasi elektron Atom 7N = 1s2 2s2 2p3
N2 yang konfigurasi elekron:(σ1s)2(σ*1s)2(σ2s)2(σ*2s)2(π2p)4(σ2p)2
n = (σ1s)2(σ2s)2 (π2p)4(σ2p)2= 10n* = (σ*1s)2(σ*2s)2 = 4DI = ½ (n-n*)DI = ½ (10-4) = 3Sifat: Stabil
σ1s
σ*1s
1s 1s
2s 2s
σ2s
σ*2s
σ2pz
σ*2pz
2p2p
π2px π2py
π*2px π*2py
2pz2py2px 2px2py2pz
Orbital atom O Orbital molekul O2 Orbital atom O
Konfigurasi elektron Atom 8O = 1s2 2s2 2p4
Diagram Korelasi Molekul O2
O2 yang konfigurasi elekron: (σ1s)2(σ*1s)2(σ2s)2(σ*2s)2(σ2p)2(π2p)4(π*2p)2
n = (σ1s)2(σ2s)2(π2p)4(σ2p)2= 10n* = (σ*1s)2(σ*2s)2(π*2p)2= 6DI= ½ (n-n*)DI = ½ (10-6) = 2Sifat : Stabil
HETERONUKLIR
Molekul diatom heteronuklir
molekul yang terdiri dari dua atom dari
unsur yang berbeda
Keelektronegatifan berbeda
ASIMETRIS
POLAR
Atom yang lebih elektronegatif bergeser ke arah bawah,
Diagram Korelasi dan Orde Ikatan untuk Molekul Hetero-Diatomik
Molekul heteronuklir
Perbedaan keelektronegatifanDari masing2 atom penyusun molekul
Diagram Korelasi Molekul AB
orbital σ* (orbital molekul antibonding)
orbital σ (orbital molekul bonding)AB
A B
1s
1s
a
b
Diagram Korelasi Molekul HCl
Diagram Korelasi Molekul CO
CO yang konfigurasi elekron: (σ1s)2(σ*1s)2(σ2s)2(σ*2s)2 (π2p)4(σ2p)2
n = (σ1s)2(σ2s)2(π2p)4(σ2p)2= 10n* = (σ*1s)2(σ*2s)2 = 4P = ½ (n-n*)P = ½ (10-4) = 3Sifat magnetik : Diamagnetik
σ1s
σ*1s
1s 1s
2s 2s
σ2s
σ*2s
σ2pz
σ*2pz
2p2p
π2px π2py
π*2px π*2py
2pz2py2px
2px2py2pz
Ener
gi
Orbital atom C Orbital molekul CO Orbital atom O
Konfigurasi elektron Atom 6C = 1s2 2s2 2p2
Konfigurasi elektron Atom 8O = 1s2 2s2 2p4
Perbandingan TOM & Teori Lain
Anda adalah produk dari lingkungan anda. Maka, pilihlah lingkungan yang terbaik bagi pengembangan anda menuju tujuan-tujuan
anda. Analisalah hidup anda melalui lingkungan anda.
Apakah hal-hal yang disekitar anda membantu anda menuju sukses atau malah menahan
anda? ( W. Clement Stone )
TERIMA KASIH