tinggalan arkeologi bukti kegoncangan politik...

25
TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK MAJAPAHIT Oleh : Edi Triharyantoro

Upload: others

Post on 05-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK …cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/11/... · •Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto

TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK

MAJAPAHIT

Oleh : Edi Triharyantoro

Page 2: TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK …cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/11/... · •Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto

NAGARKRTAGAMA : PUPUH XIII-XV ( TTG KEJAYAAN MAJAPAHIT).1. Berkat wawasan Prapanca kita mendapat gambaran yang jelas tentang kanvas

sosial yang tidak lagi ditulis berdasarkan pandangan dunia kosmis-magis, tetapi memuat deskripsi empiris tentang realitas sosial, politik dan kultural kerajaan Majaphit.

2. Negara Majapahit mencapai puncak kemegahannya pada jaman pemerintahan raja Hayam Wuruk (1350-1389). Tingkat pertanian yang maju berdasarkan irigasi yang luas dengan disertai perdagangan internasional yang berkembang, menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk meluaskan pengawasan teritorial, mengembangkan birokrasi yang makin terperinci serta untuk menyusun kekuasaan politik. Dinasti Majapahit berkembang melalui suati fase pemungutan upeti dari negeri-negeri taklukan, dan mencapai puncaknya pada waktu mempunyai dominasi politik atas suku-suku bangsa di seluruh kepulauan Nusantara, tetapi tanpa peleburan teritorialnya (Sartono Kartidirdjo, 1992 : 33).

3. Namun apakah Nagarakrtagama juga menyebutkan tentang yang sebaliknya, yaitu kegoncangan politik Majapahit ?

Page 3: TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK …cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/11/... · •Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto

KGONCANGAN POLITIK MAJAPAHIT

• Nagarakrtagama pupuh LXVIII menyebutkan bahwa Majapahit saat diperintah oleh Jayanegara (1309 – 1328 AD) terjadi pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh Nambi dan Kuti.

• Pararaton di samping Nambi dan Kuti, menyebut lebih lengkap pemberontakan yang terjadi pada saat itu antara peristiwa Juru Demung (1235 C), Gajah Biru (1236C), Mandana, Wagal, dan Lasem.

• Nambi sebagai pemberontak yang terkenal itu sebenarnya adalah sahabat setia Raden Wijaya. Prasasti Kudadu (1216C) menyebut ada 12 pengikut setia ...”kari ta rwawlas siki wadwa Cri Maharaja rumaksa i sira rabina sakamantyan ri prabbatakala...” namun nama 12 pengikut itu tdk disebutkan. Sedangkan Pararaton menyebut nama-nama sahabat Raden Wijaya yg trs mengikutinya antara lain; Sora, Ranggalawe, Pedang, Dangdi, Gajah Panggon, Nambi, Kuti, dan Semi (Riboet Darmosoetopo, 1992 : 49).

Page 4: TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK …cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/11/... · •Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto

• Pararaton mengutip kata-kata yg diucapkan Nambi ketika menantang Majapahit demikian...Angucap sira Nambi: “sapa si galihe kulon, Jabung terewes, Lembu Peteng, Ikalikalan bang, nora ingsun awedi, don salakseng harep harep ing wuri, kongsi uga denisun saksat aprang ing Bubat...”.

• Itulah kata-kata Nambi pemberontak paling terkenal yg menggoncang politik kekuasaan Majapahit.

• Sampai saat ini kanvas mengenai sejarah Majapahit masih didominasi dg warna kejayaannya dan keruntuhannya, namun fase kegoncangan yg ada di tengahnya masih sedikit dibicarakan para ahli. Kalau pun ada itupun masih bertumpu pada sumber kitab susatra Nagarakrtagama dan Pararaton. Karena itulah saya akan mengisi kekosongan sejarah ini melalui tinggalan arkeologi yang bersifat artefak. Tinggalan tsb berujud arca ikan dan bangunan suci berundak yang dapat dijadikan bukti tentang adanya kegoncangan politik masa Majapahit.

Page 5: TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK …cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/11/... · •Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto

ARCA IKAN

• Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto ditemukan arca ikan yg oleh pddk disebut arca Paloeng atau Ikan Paloeng. Kondisi saat ini hanya tersisa bagian kepalanya dan disimpan di museum Trowulan. Ukurannya sangat besar dengan tinggi lebih 1 meter dan lingkaran kepalanya 2, 4 meter.

• Pada masa-masa yang sudah tua pemujaan terhadap binatang mrpk gejala budaya yang universal dan terdapat di Mesopotamia, India, Cina, Mesir, dan Jepang. Mesopotamia misalnya -→banyak mengadopsi binatang sebagai simbol. Beberapa dewa mempunyai atribut binatang yg digambarkan di samping dewa, atau dewa berdiri di atasnya dan di belakngnya.

• Th 1939 Douglas van Buren dlm kertas kerjanya mengumpulkan jenis2 binatang yang ada di monumen-monumen Mesopotamia antara lain; singa, panther, kucing liar, serigala, anjing beruang, lumba-lumba dan ikan (J.M. Aynard, 1972 : 43).

Page 6: TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK …cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/11/... · •Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto

• Di Indonesia, khususnya di Jawa figur Ikan menduduki tempay yang religius dan masih kuat dipengaruhi oleh keyakinan2 dr India. Manifestasinya dpt dijumpai di dlm kitab2 susastra, relief candi maupun berujud arca.

• Adiparwa-→ada seorang raja bernama Basuparisara sedang berburu di hutan dan melihat bunga2 yg sedang mekar sgt indahnya, shg teringat ia akan kemolekan permaisurinya Dewi Girika. Karena itu keluarlah air kamanya dan ditampungnya dg sebuah daun. Kmd datanglah burung elang yg membawa ikan yg sebenarnya adalah bidadari yg kena kutukan dan di taruh di dalam daun. Ikan tsb lalu buntuing dan melahirkan dua bayi, laki2 dan perempuan. Yg laki2 bernama Matsyapati yg kmd menjadi raja Wirata, dan yg perempuan Durgandini yg kawin dg Begawan Paracara dan dr keduanya inilah scr turun temurun lahirlah keluarga Pandawa (Adiparwa, 1958 : 85-87).

• Tantri Kamandaka-→kitab yg lebih muda trdpt dongeng ttg ikan tiga bersaudara .inti ajaran moral dr cerita tsb adalah barang siapa mengpayakan lbh dahulu dan mengutamakan kebijaksanaan dlm hal keduniawiaan mk akan mendptkan kesenangan, sebaliknya bagi yg meremehkan kasih sayang saudaranya, itu namanya tanpa pikiran, bermain-main dengan ajalnya (.Mardiwarsirto, 1983 : 101-103).

Page 7: TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK …cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/11/... · •Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto

• Dalam agama Budha maupun Hindhu, ikan dianggap sangat religius dan mempunyai makna sendiri-sendiri. Sbg contoh ialah simbol dua ekor ikan (Matsya-Yugma). Dlm agama Budha, Matsya Yugma berartilambang kebahagiaan dan persatuan. Sedang dlm agama Hindhu, dua sungai suci Gangga dan Yamuna. Ikan dlm agama Hindhu jg dikenal sbg vahana Dewa Varuna dan Dewi Gangga. Di samping itu jg dipakai sbg atribut Dewi Gauri, Sivaduti, Varahi serta mrpk slh satu avatara yang sangat terkenal dari Dewa Wisnu sbg Matsya-Avatara.

Page 8: TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK …cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/11/... · •Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto

Matsya - avatara

• Sebagai avatara Wisnu yg pertama, Matsya digambarkan sebagai binatang ikan yg sangat besar. Disebutkan di dlm mitologi bahwa ketika dunia diterjang banjir bandang dan tenggelam, ketika itu para setan merampas kitab suci Veda dr tangan Sang Pencipta, dan kmd menceburkannya ke lautan. Matsya kmd menolong Manu (manusia pertama di dunia) agar dat mendapatkan kembali kitab Veda.

• Versi cerita lain menggambarkan bahwa bahwa ketika dilanda banjir bandang, Manu ditolong oleh ikan yg sangat besar bernama Jhasa yg hakekatnya adalah merupakan pengejawantahan Dewa Wisnu di dunia. Ketika kapal sdh akan tenggelam, Manu kmd menggunakan Naga Vasuki sbg tali yg diikatkan pada tanduk Jhasa dan oleh Jhasa perahu tsb ditariknya ke sebuah gunung , sehingga selamtlah Manu dan selamatlah manusia di dunia (Margareth Stutley, 1985 : 91).

Page 9: TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK …cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/11/... · •Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto

• Idealisme doktrin religi Matsya ini nampaknya yg digunakan oleh Jayanegara utk legitimasi politik maupun spiritual di dlm mengelola kegoncangan-kegoncangan politik kekuasaannya. Hal ini didukung pula dg prasasti yg berlencanakan sepasang ikan yg dikeluarkan olehnya yaitu prasasti Sidateko yg berangka thn 1323 Masehi. Penggalan prasasti itu berbunyi sbb...”sesuai dg perintah Sri Baginda Maharaja kpd desa Tuhanyaru dan Kusambian maka perintah raja yg mulia itu spy dilaksanakan dan diberi lencana sepasang ikan...”(Muhammad Yamin, 1962 : 51).

• Prasasti Jayanegara I berangka tahun 1316 Masehi dg jelas disebut adanya keterkaitan yg sangat religius dg binatang ikan. Penggalan prasasti tu sbb...”ya tikenuwuhaka purwarena asma-asma rimanah Cri Maharja matangya anurunanugraha Cri Maharaja i rikanang i balambangan , ansumina taninya, i blambangan tani watek er tani madrabyahaji mauhaklana pamuja hyang Iwak...” . Isi prasasti tsb pada dasarnya adalah rasaya bersyukur Jayanegara atas terselesaikannya pemberontakan di Walambangan yg masyarakatnya sebagian pemuja Hyang Iwak shg tanahnya ditetapkan sbg tanah sima.

Page 10: TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK …cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/11/... · •Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto

BANGUNAN SUCI BERUNDAK

• Nagarakrtagama →Majapahit memiliki beberapa macam bangunan suci .

• Bangunan suci pertama adalah sudharma haji yg jumlahnya 27 dan menjadi tg jawab seorang dharmadhyaksa.

• Bangunan suci ke dua adalah dharmalepas prathista Siwa yg terdr dr 9 kuti balay, 5 parhyang, 4 prasadha haji dan 20 sphatika i hyang atau dharma dyhaksa kasaiwan.

• Bangunan suci ke tiga adalah dharma kasogatan yg terdr dr 43 kawaniyan dan 50 kabajradaran penanggung jwbnya adalah bodhadhyaksa atau dharmadhyaksa ring kasogatan.

• Bangunan sucu ke empat adalah karesyan yg jumlahnya 7 dan diawasi oleh seorang mentri herhaji (Soekmono dan Inayati Adrisiyanti, 1992 : 67-69).

Page 11: TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK …cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/11/... · •Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto

• Salah satu karsyan yg disebut di dalam Nagarakrtagama yaitu Pawitra dpt diidentifikasikan dg gunung Penanggungan. Di tempat tsb dijumpai berbagai bentuk bangunan suci yg berhubungan dengan kegiatan keagamaan karsyan. Bentuk bangunan yg paling penting adalah punden berundak , jumlah undakannya umumnya 3 + 1 batur sbg alas dan 3 altar persajian yang ada di etras teratas (Agus Aris Munandar, 2002 : 133).

• Pada umumnya punden2 di Penanggungan itu memp corak yg serupa yaitu berbagai undakan yang bersap-sap ke belakang disusun di atas lereng dan ada yg disusun semacam piramid bertingkat. Di atas punden yg tertinggi terdpt benda-benda pemujaannya. Kebanyakan benda2 pujaan itu terdr atas tiga buah persajian yg mempunyai sandaran berbentuk kurawal. Persajian yg di tengah adalah yg paling besar, sedang dua yg ada di samping agak ke muka berukuran lbh kecil.

Page 12: TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK …cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/11/... · •Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto

• Van Romondt membandingkan altar batu teras berundag di Penanggungan ini mirip dg singgasana batu pada masa Prasejarah dan serupa dengan singgasana yg digunakan untuk memuja arwah leluhur di Bali. Dia sampai pada kesimpulan bhw altar-altar atau bangunan suci berundak di gunung Penanggungan itu dipergunakan untuk memuja arwah nenek moyang yang bersemayam di puncak gunung tsb (van Romondt, 1951 : 6-7 ; Hariani Santiko, 1989 : 309).

• Santiko →memasukkan candi Sukuh sbg peninggalan Majapahit yang bertipe B2 yakni dg ciri-ciri tdk mempunyai tubuh dan di atasnya terdapat altar bhkan di candi Sukuh terdapat batu tegaknya (Santiko, 1989 : 308).

Page 13: TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK …cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/11/... · •Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto

• Munculnya bangunan suci berundak pada masa Majapahit telah menimbulkan beberapa pendapat.

• N.J. Krom dan Stutterheim→bkn karena lunturnya mutu ttp karena telah timbul kembali unsur-unsur kebudayaan Indonesia asli yg dilatar belakangi oleh pemujaan terhadap arwah nenek moyang.

• Quarith Wales→berdasarkan persamaan ciri2 arsitektural punden berundak Penanggungan dg punden berundak masa Prasejarah, alam pikiran religius yang melatarinya yakni pemujaan kpd arwah nenek moyang yg ada di puncak gunung→sampai pada kesimpulan bhw pemujaan terhadap nenek moyang telah hidup subur kembali di Jawa setelah pengaruh Hindu mulai melemah.

Page 14: TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK …cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/11/... · •Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto

CANDI SUKUH

• PH Subroto→dlm laporan penelitiannya mencatat bbrp hal yg merupakan unsur-unsur budaya asli pd candi Sukuh disebutkan antara lain;

• Susunan dan benuk bangunan candi Sukuh berteras, halaman dissn makin ke blkng makin tinggi. Di halaman teras tertinggi terdpt bangunan induk yg mengingatkan pada bangunan berundak dr kebudayaan Megalitikum yaitu sbg tempat pemujaan bg masy prasejarah untuk menghormati leluhur.

• Bentuk arca candi Sukuh jg menunjukkan kesamaan dg arca keb Megalitikum yg digambarkan sangat sederhana dan kurang menunjukkan sifat kedewaannya.

• Cerita relief Sudhamala meskipun nama2 tokoh dr India ttp inti cerita “ruwatan” atau pelepasan jiwa adalah murni kepercayaan asli yg tidak ada di India (Subroto, 1987 : 1-3).

Page 15: TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK …cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/11/... · •Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto

• Bahwa pd masa pemerintahan Puteri Suhita (1386-1447 M), telah terjadi konflik antar keluarga raja, yaitu dari keluarga Wikramawardhana dg keluarga Bhre Wirabhumi yg tidak setuju apabila Suhita naik tahta. Persengketaan itu akhirnya menjadi perang yang berlangsung selama tiga tahun dan terkenal dengan sebutan perang Paregreg sekitar tahun 1404-1406 M.

• Bila dikaitkan dg masa pendirian candi Sukuh th 1437 M dan candi-candi di Penanggungan nampaknya sekitar 30 th setelah perang Paregreg tsb makin lama politik kekuasaan Suhita makin suram.

• Melemahnya kekuasaan pusat inilah sebenarnya yang memberi peluang sangat besar untuk rakyat yg ada di pinggiran jauh dr pusat kekuasaan memunculkan kembali kepercayaan asli mereka menembus kebudayaan Hindhu yg sebenarnya hanya kulit luarnya saja yg hanya kuat di sekitar kraton. Inilah yang disebut sbg kontra akulturasi.

Page 16: TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK …cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/11/... · •Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto
Page 17: TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK …cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/11/... · •Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto
Page 18: TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK …cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/11/... · •Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto
Page 19: TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK …cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/11/... · •Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto
Page 20: TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK …cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/11/... · •Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto
Page 21: TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK …cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/11/... · •Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto
Page 22: TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK …cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/11/... · •Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto
Page 23: TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK …cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/11/... · •Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto
Page 24: TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK …cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/11/... · •Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto
Page 25: TINGGALAN ARKEOLOGI BUKTI KEGONCANGAN POLITIK …cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/11/... · •Berdasarkan laporan Belanda ROC 1907 di daerah Bata-Paloeng, distrik Mojokerto

TERIMA KASIH Digwijaya Wilwatikta