t|[iltfillfi|}illtjtifilstaffnew.uny.ac.id/upload/132319837/penelitian/1.1... · melejitkan...

12

Upload: lamthu

Post on 13-Jun-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: t|[iltfillfi|}illtjtifilstaffnew.uny.ac.id/upload/132319837/penelitian/1.1... · Melejitkan Kecerdasan Anak Melalui Strategi Supportive Climate Nur Hayati rtnhayati@uny.ac.id PGPAUD
Page 2: t|[iltfillfi|}illtjtifilstaffnew.uny.ac.id/upload/132319837/penelitian/1.1... · Melejitkan Kecerdasan Anak Melalui Strategi Supportive Climate Nur Hayati rtnhayati@uny.ac.id PGPAUD

JURNAL PENDIDIKANANAKKode ISSN: 2302-6804

Volume 2, Edisi 1, Juni 2013

Ketua RedaksiMuthmainnah

Wakil Ketua RedaksiNur Cholimah

Penyunting AhliSugito

Slamet Suyanto

PelaksanaHarun

SudaryantiAmir SyamsuddinIka Budi MaryatunJoko Pamungkas

Nelva RolinaEka Sapti Cahyaningrum

Martha Christianti

Pelaksana Tata UsahaRina Wulandari

Arumi Safitri FatimaningrumNur Hayati

Pembantu behksana TataUsahaWilidiani Lathifah

Alamat Penyunting dan Tata UsahaProdi PGPAUD'Kampus Karangrnalang UNY

Jl. Colombo No 1 YogyakartaEmail : j ournal:ece@uny. ac. id

(terbit dua kali dalam setahun: Juni dan Desember)

f

Page 3: t|[iltfillfi|}illtjtifilstaffnew.uny.ac.id/upload/132319837/penelitian/1.1... · Melejitkan Kecerdasan Anak Melalui Strategi Supportive Climate Nur Hayati rtnhayati@uny.ac.id PGPAUD

t|[iltfillfi|}illtjtifil

Page 4: t|[iltfillfi|}illtjtifilstaffnew.uny.ac.id/upload/132319837/penelitian/1.1... · Melejitkan Kecerdasan Anak Melalui Strategi Supportive Climate Nur Hayati rtnhayati@uny.ac.id PGPAUD

Melejitkan Kecerdasan Anak Melalui Strategi Supportive Climate

Nur [email protected]

PGPAUD Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak

Interaksi yang terjadi antara anak, orang tua dan guru dalam suatu lingkungan untukmencapai tingkat perkembangan te;rtentu dapat diartikan sebagai proses pembelajaran pada

anak usia dini. Pada masa egosentris, kemampuan anak masih dalam tahap berpikirpraoperasional yang masih memaknai sesuatu sesuai dengan cara pandang dan berpikirmereka sendiri. Kenyataannya sampai saat ini belum semua orang tua maupun guru secara

konsisten menyiapkan kondisi lingkungan yang kondusif bagi perkembangan anak.Seringkali orang tua bahkan guru menyampaikan informasi pada anak dengan bahasa yangsulit dimengefii anak, dengan sikap yang tidak bersahabat, menganggap anak adalah miniaturorang dewasa serta anak sebagai obyek belajar. Mengenalkan informaii atau pengetahuanbaru pada anak perlu strategi yang sesuai dengan kondisi anak. Strategi supportive cilmatemenguatkan tindakan yang dilakukan anak dengan harapan dapat menghasilkan kemampuanbaru sesuai dengan yang tujuan yang telah direncanakan guru.

Kata kunci: kecerdasan, anak usia dini, supportive clincate

Abstract

The interaction that occurs bettveen children, parents and teachers in an environment toachieve a certain level of development can be defined as the process of learning in earlychildhood. During the egocentric period, the ability of children is slill in the preoperationalstage of thinking that still interpret things according to your perspective and think of theirown. In fact ufiil now, not all parents and teachers consistently set ttp conducive conditionsof environment for child developrnent. Often, parents and even teachers communicateinformation in children with language that is dfficult to understand the child, usingunfriendly attitude, and assuming c:ildren are miniature odults and children as an object ofstudy. Introducing new information or knowledge in chilcren need a strategl that suits thechild's condition. Supportive cilmate strategies strengthen the actions taken to the child inhopes of generating new capabilities in accordance with the objectives that have beenplanned by the teacher.

iKeywords : int el ligenc e, e arly chilhood, supportiv e climat e

PendahuluanSetiap tahapan perkemban gan y ang

terjadi pada anak merupakhn suatuprestasi. Masing-masing anak mernbawapotensi kreatif yang digunakan untukmengaktualisasikan diri dari masa kinihingga masa depan. Kemampuan yangdimiliki anak dapat ditemukan sendiri olehanak jika anak diberikan banyakkesempatan untuk eksplorasi dan discovery

melalui interaksi dengan lingkungan. Olehkarena itu, kemampuan yang akandirencanakan orang tua dan guru padaanak tidak. berarti membiarkan anakmencoba bereksplorasi dengan segalasesuatu yang membahayakan. Keunikansetiap .individu harus dipahami pendidikuntuk dapat memberikan treatmen yangsesuai dengan kebutuhan dan kondisisetiap anak.

22L

Page 5: t|[iltfillfi|}illtjtifilstaffnew.uny.ac.id/upload/132319837/penelitian/1.1... · Melejitkan Kecerdasan Anak Melalui Strategi Supportive Climate Nur Hayati rtnhayati@uny.ac.id PGPAUD

Jurnal Pendidikan Anak, Volume II, Edisi 1, Juni 2013

Lingkungan dan stimulasimembantu perkembangan syaraf otaksetiap manusia. Dengan demikianlingkungan memberi celah-celahkesempatan bagi manusia untukberkembang (windows of opportunity).Perekmbangan otak yang luar biasa terjadipada masa golden age yaitu 0-8 tahundimana pada masa tersebut anak memilikiperkembangan yang paling tinggi. Padasaat inilah lingkungan berperan sebagaiwindows of opportunity. Dengan demikianinteraksi lingkungan dan potensi manusiamempengaruhi perilaku manusia.

Pembelajaran pada anak usia dinisecara prinsip lebih banyak diwarnai olehteori belajar behaviorisme dankonstruktivisme. Dominasi kedua teoritersebut dalam pendidikan anak usia dinikarena karakteristik anak pada rentangusia 0-6 tahun yang masih berada di masaegosentris. Pembelajaran yangdirencanakan guru melalui pengkondisianlingkungan akan menumbuhkan respongairah belajar anak dan pada kondisitertentu anak dapat membangun sendirikesimpulan tentang apa yafig merekalakukan dan amati saat belajar.

Belajar bagi Anak Usia DiniBelajar dapat diartikan sebagai

suatu proses perubahan tingkah laku padadiri seseorang, sebagai indikator bahwaseseorang telah melakukan aktivitas yangtercermin dari perubahan perilakunya.Bagi anak usia dini perilaku yang munculmerupakan pengalaman yang luar biisasebagai hasil interaksi dengan lingkungan.Perolehan pengalaman baru tersebut tidaksemata-mata dari pertumbuhan dankematangan anak, melainkan dengan usahaatau latihan. Konsep ini sesuai dertganpendapat Gagne, bahwa belajar adalahperubahan dalam disposisi manusia ataukapabilitas yang berlangsung selama satumasa waktu, dan yang tidak semata-matadisebabkan

tentang perubahan tingkah laku individuakibat dari latihan atau kebiasaan danpengalaman. Pendapat tersebutmengandung makna bahwa sejak kecilanak memulai sesuatu dengan belajar, darihari ke hari memperoleh kemampuan baiudan akumulasi dari kemampuan tersebutmerupakan kecakapan. Kemampuan initerus bertambah seiring bertambanhyawaktu dan pengalaman belajar dalamindividu tersebut.

Menurut teori konstruktivis, baikPiaget maupun Vygotsky, belajarmerupakan sebuah proses yang dilakukananak secara aktif untuk membangun ide-ide atau konsep baru yang didasarkan padapengetahuan atau pengalamannya baikyang sudah lama ataupun yang baru.Dengan demikian untuk mendukungterjadinya hal tersebut maka anak harusdiberi kebebasan dan kesempatan untukmengeksplorasi diri dan lingkungannyaguna memperoleh pengetahuan sendiri.

Lingkungan merupakan sumberbelajar yang memberikan pengaruh kuatpada proses tumbuh kembang anak. Didalam lingkungan tersebut anak belajarberbagai hal yang dapat memfasilitasiberbagai kebutuhannya untuk berkembangdengan optimal. Anak belajar dengan carameniru orang dewasa di sekitarnya.Dengan meniru berbagai hal yangdilakukan atau dikatakan orang-orang dlsekitar mereka.

Sementara menurut B. F.Skinnerdalam teori Behaviorisme menuliskanbahwa " learning is the acquisition of newbehavior through conditioning" (Suparno,2001). Menurut Skinner, belajar adalahmemperoleh tingkah laku baru melaluipengkondisian dimana anak dikendalikandengan suatu sistem penghargaan danhukuman. Belajar. dalam teori behaviormerupakan proses membentuk danmeningkatkbn perilaku anak yangdiinginkan dengan memberikan bantuan,reward dan punishment hingga perilakuterbentuk dan pendidik tidak perlu lagimemberikan reward kepada anak. (Slamet,2003)

oleh prosespertumbuhan.(Gagne, 1 989).

Menurut Reilly dan Lewis(1985:99), dalam belajar membicarakan

222

Page 6: t|[iltfillfi|}illtjtifilstaffnew.uny.ac.id/upload/132319837/penelitian/1.1... · Melejitkan Kecerdasan Anak Melalui Strategi Supportive Climate Nur Hayati rtnhayati@uny.ac.id PGPAUD

Jurnal Pendidikan Anak, Volume II, Edisi 1, Juni 2013

. Secara global menurut pendapatMuhibin (2007), faktor-faktor yangrnempengaruhi belajar siswa dapatdibedakan menjadi tiga macam yaitu: (1)Faktor internal atau dari dalam diri siswa,yaitu kondisi jasmani dan rohani anak; (2)

Faktor eksternal atau faktor dari luar dirisiswa, yaitu kondisi lingkungan disekitarana( (3) Faktor pendekatan belajar yaknijenis upaya belajar siswa yang meliputistrategi dan metode yang digunakan siswauntuk melakukan kegiatan pembelajaranmateri-materi yang diajarkan. Beberapafaktor yang mempengaruhi proses belajaranak menjadi masukan yang sangat berartibagi pendidik dalam mengemas suatupembelajaran agar apa yang disampaikandapat dimaknai anak.Prinsip-prinsip Belajar Pada Anak UsiaDini menurutt Sofia Hartati (2005: 30)antara lain:a. Berangkat dari yang dimiliki anak

Setiap anak membawa segalapengetahuan yang telah dimilikinyaterhadap pengalaman-pengalamanbarunya. Pengalaman belajarhendaknya mengandung hal-hal yang

sudah dikenal anak agar anak tertarikuntuk berinteraksi dan berkeinginanuntuk memanipulasi atau

mengekspresikan yang dipelajarinya.Pengalaman belajar yang berawal darisesuatu yang tidak dikenal anakanakan rr embuat anak cepat bosan

bahkan bisa membuat anak cemas

sampai akhirnya menarik diri darikegiatan belajamya.

3

b. Belajar harus menantang p6mahamananak

Proses belajar pada anak daPat

erjadi dri yang umum ke yang khususatau dari yang sederhana ke yangkompleks. Ketika anak-'anak telahmampu menyelesaikan tantangaanatau kegiatan pertama maka kegitanberikutnya haruslah setingkat lebihsulit dari tantangan yang pertama. Halini dimaksudkan agar anak tidakbosan dan membangkitkan gairah

belajar anak.

Belajar harus dilakukan sambil

bermainBermain merupakan aktivitas yang

selalu ada dalam kehidupan anak, olehkarena itu ketika bermain anak juga

belajar tentang banyak hal. Saat

bermain anak belajar tentang dirinyadan lingkungannya, anak belajartentang aktivitas nyata, anak bebas

dari aturan yang mengikat, fokus pada

proses daripada hasil, dan saat

bermain melibatkan peran aktifpemain.Menggunakan alam sebagai sarana

pembelajaranAlam merupakan sarana yang tak

terbatas- bagi anak untuk bereksplorasidan berinteraksi dalam membangunpengetahuannya. Bermain dengan

alam akan mengajarkan anak untuklebih mandiri serta bijaksana dalammenyelesaikan suatu masalah karenaanak belajar dengan alam membuatemosi anak lebih terkontrol. MenurutVaquette (Sofia Hartati, 2005: 32)dalam alam terkandung unsur-unsur:(1) alam merupakan ruang lingkupuntuk menemukan jati diri seseorangyang dibutuhkan dalam kehidupansosial; (2) alam mudah dieksplorasioleh anak karena anak akan

menghabiskan waktunya untukmengetahui apa saja yang dapat

dilakukan di tempat tersebut.Belaj ar dilakukan melalui sensorinya

Setiap sensori anak yang berupaperaba, pencium, pendengar, penglihatdan perasa akan merespon stimulanatat rangsangan yang diterimanya.Kegiatan yang dilakukan anak baik dirumah maupun di sekolah hendak olehorang tua dan guru dirancang untukmemberikan stimulasi yang terarah.Kegiatan yang dilakukan anak melalui

,indrawinya akan memberikankesempatan pada anak untukmemanipulasi objek menjadipengalaman yang sangat berharga

dalammkehidupannya

c.

d.

e.

223

Page 7: t|[iltfillfi|}illtjtifilstaffnew.uny.ac.id/upload/132319837/penelitian/1.1... · Melejitkan Kecerdasan Anak Melalui Strategi Supportive Climate Nur Hayati rtnhayati@uny.ac.id PGPAUD

Jumal Pendidikan Anak,

f. Belajar membekali keterampilanhidup

Pendidikan yang dirancang secarakreatif akan menghasilkan pebelajaryang aktif. Pembelajaran padahakekatnya membekali anak untukmemiliki keterampilan hidup yangdibutuhkan kelak di usia selanjutnya.Anak sejak usia dini mulai dibiasakanuntuk memakai sepatu sendiri,merapikan tempat tidurnya, mencucipiring setelah makan, menyisir rambutsendiri dan sebagainya agar diamampu menjadi manusia yangtangguh dan bertanggunga jawab pada

diri sendiri dan orang lain.Dengan demikian dapat diambil

kesimpulan bahwa yang dimaksud denganbelajar adalah suatu proses memperolehpengetahuan, tingkah laku, nilai,keterampilan, pemahaman dari berbagaimacam informasi yang diperoleh anaksecara aktif yang sistematik yaitu terarah,dan terencana dalam rangka mencapaihasil belajar yang maksimal.

Multiple IntelligencesKecerdasan merupakan terj emahan

dari kata intelligence. Istilah intelligenceberasal dari kata intelegentia. Atkinson,dkk mengartikan intelligence sebagaikemampuan merespons terhadap situasibaru dengan berhasil. Kemampuanmerespon tersebut dapat digambarkansebagai kapasitas belajar dari pengalamanlalu seseorang. Gardner berkeyakinanbahwa semua manusia memiliki ,bukanhanya satu kecerdasan (inteligensi),melainkan mempunyai beberapakemampuanlgroup abilities. (Gardner,2013)

Manusia memiliki seperangkatkemampuan yang menunjukkan kecakapanuntuk memecahkan permasalahan atau

menghasilkan sesuatu yang memiliki nilaiyang berkaitan dengan budaya. Kelompokkemampuan yang dimaksud dalamkecerdasan majemuk tersebut adalahverbalJinguistic, logical-mathematical,visual-spatial, body-kinesthetic, musical-

224

Volume II, Edisi 1, Juni 2013

rhythmic, interpers onal, intr apers onal dan

naturalistik.Setiap individu sejak usia dini

memiliki kecerdasan yang diungkapkanoleh Gardner, namun dalamperkembangannya ada yang cenderungdidominasi satu atau dua kecerdasan adajuga yang berkembang semua kecerdasanjamaknya. Sesuai dengan konsepsupportive climate kita sebagai pendidikdapat mengembangkan semua kecerdasanyang dimiliki setiap anak agar dapatmenghadapi tantangan hidup yang lebihkompleks di usia dewasa. Berikut iniindikator atau ciri-ciri individu yangmemiliki kecerdasan jamak:Indikator Kecerdasan Jamak

Kecerdasan

Carabernikir

Indikator

Visual-spasial

Melaluikesan dangambar

Mendesain,rnenggambar,membayangkan lokasisuatu tempat,rnencorat-coret

Linguistik MelaluiKata-kata

Mendengar,menyimak,membaca,menulis,bercerita,bermainpermainankata

LogikaMatematika

Melaluipenalaran

Bereksperimen, tanyajawab,memecahkanteka-tekilogis,berhituns

Fisik Melaluisensasisomatis

Menari,berlari,melompat,membuatbangunan,meraba,menggerakkan isyarattangan

Page 8: t|[iltfillfi|}illtjtifilstaffnew.uny.ac.id/upload/132319837/penelitian/1.1... · Melejitkan Kecerdasan Anak Melalui Strategi Supportive Climate Nur Hayati rtnhayati@uny.ac.id PGPAUD

Intrapersonal

Berhubungandengankebutuhanperasaannya dancita-citanva

Menyusuntujuan,bermeditasi,melamun,merencanakan,merenung

Interpersonal

Kemampuanmelemparkangagasankepadaorang lain

Memimpin,mengorganisasi,meghubungkan,menebarkanpengaruh,menjadimediator

Musikal Melaluiirama danmelodi

Bernyanyi,bersiul,bersenandung

, mengetuk-ngetukkantangan dankaki

Naturalis Melaluialam danpemandangan alam

Bermaindenganbinatangpiaraan,berkebun,menelitialam,memeliharabinatang,peduli padalinskunsan

Jurnal Pendidikan Anak, Volume II, Edisi 1, Juni 2013

(Yuliani Nurani Sujiono: 2009)

Strategi Supportive Climate iDalam proses pembelajaran, guru

dan anak berbagi peran dan pengalaman.Dalam suasana yang mendukung keaktifananak, guru dapat memberikan kesempatanyang seluas-luasnya agar anakbereksplorasi. Pada waktu yang bersamaanguru juga menciptakan suasana yang amanantara satu anak dengan anak yang lain.Dengan demikian, lingkungan belajar yangdirasakan anak penuh dengan pilihansesuai dengan kebutuhan anak.

Mempersiapkan suasana yangkondusif bukan berarti tidak membuatperaturan. Aturan dalam bermainsebaiknya disepakati bersama oleh gurudan anak. Kesepakatan tersebut perludibangun demi terciptanya rutinitas belajaryang menyenangkan dan bermakna.

Menurut pendapat Sudono (2003)dalam supportive climate, anak perludiberi penguatan untuk mengekspresikandiri dan menjalankan keinginannya. Anakberhak mengambil keputusan tentangkegiatan dan bahan bermain yang akandilakukan meskipun guru yangmerencanakan segala sesuatunya dalampembelajaran. Sepanjang hari guruberperan sebagai partner . yallgmemfasilitasi kegiatan anak, mengamati,mendengarkan, berinteraksi, memberimotivasi, membantu menyelesaikanmasalah, mengevaluasi bersama anak danmasih banyak dukungan lainnya.

Strategi lainnya yang dapatdilakukan guru dalam supportive climateadalah memberikan teladan perilaku yangbenar dan mengaitkannya denganpengalaman anak guna membangunkarakter yang positif. Mengajak anakuntuk selalu bertanggung jawab atasperbuatan yang dilakukan baik sebagaisolusi hasil interaksi dengan orang lainmaupun dalam rangka memecahkanmasalahnya sendiri. Dengan demikian jikaterjadi konflik dalam interaksi anak, gurutidak serta merta membela maupunmenyalahkan.

Menciptakan suasana yangsupportive diakui sangat berpihak padakebutuhan anak. Anak belajar aktif,mereka fokus pada minat dan inisiatifnya,mencoba ide, bicara tentang apa yangdilakukan, memecahkan masalahnyasendiri. Metode ini menstimulasi,menguatkan'perkembangan anak dalampercaya diri, otentik dalam berkarya,inisiatif dan empati. Dalam pelaksanaanpembelajaran pada anak usia dini, banyakhal yang harus dilakukan gur,u, antara lain:(1) memahami betul suasana yang terjadipada anak sehingga dapat menciptakan

225

Page 9: t|[iltfillfi|}illtjtifilstaffnew.uny.ac.id/upload/132319837/penelitian/1.1... · Melejitkan Kecerdasan Anak Melalui Strategi Supportive Climate Nur Hayati rtnhayati@uny.ac.id PGPAUD

Jurnal Pendidikan Anak, Volume II, Edisi 1, .Iuni 2013

mencoba, merasakan, mencarl,suasana pembelajpran yang menggugahsemangat anak untu belajar; (2) memahamicara belajar anak ketika menggunakanpanca inderanya, ketika mengungkapkanbahasanya, ketika menemukan jawaban

dari eksplorasi sesuai gaya belajarya,ketika konsep dirinya positif dan berhasilmenyelesaikan sesuatu; (3) memahamitingkat perkembangan anak didik yangberbeda-beda agar anak berkembang tanpabeban. (Sudono, 2003 :36)

Memahami segala sesuatu Yangterjadi sebelum, ketika dan sesudah anakbelajar merupakan strategi untukmelejitkan kecerdasan anak. Hal tersebutperlu dipahami guru karena setiapkompetensi anak belum dapat ditentukansepenuhnya dalam suasana yang sama.

Kita sebagai pendidik perlu mencermatisecara kontinum agar penguasaan terendahdan tertinggi anak dalam suatupembelajaran dapat tercapai. Guru sebagaifasilitator dalam memfasilitasiperkembangan kecerdasan anak. Saat

mempersiapkan materi maka sudah tentuguru menyediakan kegiatan dan rnediayang dapat memunculkan kecerdasan

bahasa, logika matematika, musik,kinestetik, visual dan spasial, naturalis,intrapersonal dan interpersonal.

Kegiatan yang MendukungPen gembangan Kecerdasan JamakAnak Usia Dini

Piaget (Tedjasaputra, 2001)menjelaskan bahwa perkembanganbermain berkaitan dengan perkembangankecerdasan seseorang. Sejalan dbnganPiaget, Vygotsky yang juga dikutiPTedjasaputra (2001) menekankan bahwabermain mempunyai peran langsungterhadap perkembangan kognisi seoranganak. Melalui bermain anak akan dapatmemisahkan makna dengan objeksebenarnya. Berarti bermain merupakanproses self help tool. Anak-anakmembutuhkan banyak aktivitas dan mediakreatif setiap harinya untukdipergunakannya dengan oara y a\g merekasukai (Cryer, 1988: 159). Anak akan

226

menemukan sehingga diperoleh sesuatuyang baru dari akvitas dalam bermain.Temuan-temuannya itu memberi nilaitambah bagi perkembangan dirinya.Berikut akan dijelaskan kegiatan art-craftyang dapat dilakukan anak.

Berikut ini kegiatan yang dapatmendukung kecerdasan jamak anak usiadini dikembangkan oleh Nur Hayati danUtami (2009):1. Kecerdasan Logika-matematika

Anak yang memiliki kecerdasanlogika matematika dapat distimulasidengan kegiatan pendukung sebagaiberikut:a. Permainan berupa pemecahan masalah,

seperti moze, puzzle, percobaansederhana.

b. Permainan berhitung dengan berbagaimedia.

c. Menganalisis sederhana tentangkegiatan yang telah dilakukan.

2. Kecerdasan Visual-spasialAnak yang memiliki kecerdasan

visual-spasial dapat distimulasi dengankegiatan pendukung sebagai berikut:a. Sering menggunakan gambar untuk

belajar.b. Membuat coretan, simbol.c. Dalam bermain, sering melakukan

kegiatan yang berkaitan dengan seni

tari, seni musik dan seni rupa.d. Gunakan pemetaan pikiran.e. Lakukan visualisasi dalam menjelaskan.t. Menonton video atau buat video

sendiri.Gunakan mimik waktu bicara.Buat pengelompokkan dalampenugasan.

i. Menandai sesuatu yang ada di sekitaranak dengan warna.

3. Kecerdasan Kinestetik-gerak tubuhAhak ymg memiliki kecerdasan

kinestetik-gerak tubuh dapat distimulasidengan kegiatan pendukung sebagaiberikut:

ob.

h.

Page 10: t|[iltfillfi|}illtjtifilstaffnew.uny.ac.id/upload/132319837/penelitian/1.1... · Melejitkan Kecerdasan Anak Melalui Strategi Supportive Climate Nur Hayati rtnhayati@uny.ac.id PGPAUD

Jumal Pendidikan Anak, Volume II, Edisi 1, Juni 2013

a. Gunakan latihan fisik yangmenggerakkan seluruh atau sebagaiananggota tubuh.

b. Gunakan gerak atau tarian untukbelajar.

c. Dramatisasikan proses belajar di depankelas atau di aula.

d. Gunakan kegiatan bermain sederhanauntuk mengenal ilmu alam' danmatematika.

e. Menggunakan lego, balok danplaydough

f. Gunakan permainan di dalam dan diluarkelas.

g. Bermain peran.h. Menjentik jari, bertepuk, ketukan kaki,

meloncat, memanjat.

4. Kecerdasan Musik (ritmik-irama)Anak yang memiliki kecerdasan

musik (ritmik-irama) dapat distimulasidengan kegiatan pendukung sebagaiberikut:a. Bermain alat musik.b. Belajar lewat lagu.c. Bergabung denganpaduan suara.d. Memadukan musik dalam setiap

aktivitas yang dilakukan.e. Mengubah suasana hati anak dengan

musik.f. Menggunakan musik untuk bersantai.g. Buatlah gambar dengan musik.h. Belajar melalui puisi atau membaca

cerita bersama.i. Bermain musik dengan alat sederhana

yang adadi lingkungan anak.

5. Kecerdasan Verbal-linguistik,Anak yang memiliki kecerdasan

verbal-linguistik dapat distimulasi dengankegiatan pendukung sebagai berikut:a. Bercerita.b. Bermain permainan ingatan tentang

nama dan tempatc. Membaca cerita.d. Menulis cerita, lelucon.e. Melakukan permainan kata dengan

bermain 'scrabble' atau 'anagram'(permainan/tebakan kata secara tepat).

f. Bermain wawancara dengan teman.

g. Diskusi dalam setiap kegiatan.pembelajaran yang telah dilakukan disekolah.

h. Gunakan pengolahan katamengenal komputer.

untuk

6. Kecerdasan Interperson al-antar pribadiAnak yang memiliki kecerdasan

interpersonal-antar pribadi dapatdistimulasi dengan kegiatan pendukungsebagai berikut:a. Melakukan aktivitas belajar bersama-

sama.b. Beri banyak waktu rehat uutuk

bersosialisasi.c. Setting aktivitas pembelajaran secara

"berpasangan dan saling berbagi".d. Menstimulasi anak untuk selalu

mengkomunikasikan apa y ang disukaidan yang tidak disukai kepada ternandan guru.

e- Lakukan "pembicaraan pasangan" ditelepon.

f. Adakan pesta dan perayaan belajar.g. Jadikan proses belajar mengasyikkan.h. Memadukan sosialisasi dengan seluruh

kegiatan pembelaj aran.i. Gunakan permainan "mencari

seseorang" yang memaksa anak bicaradengan orang lain untuk mendapatkanjawaban.

j. Bekerja dalam tim.<. Bermain peran melayani orang lain

dalam profesi yang lrerhubungandengan pelayanan masyarakat.

l. Melatih anak membantu temannyabelajar.

m. Gunakan sebab-akibat dalammenyelesaikan konflik.

7. Kecerdasan Intrapersonal-intrapribadiAnak yang memiliki kecerdasan

intrapersonal-intrapribadi dapat distimulasidengan kegiatan pendukung sebagaiberi\ut:a. Lakukan pembicaraan "dari hati ke

hati".b. Lakukan pengembangan diri untuk

mendobrak rintangan belaj ar.c. Lakukan aktivitas tanya jawab.

227

Page 11: t|[iltfillfi|}illtjtifilstaffnew.uny.ac.id/upload/132319837/penelitian/1.1... · Melejitkan Kecerdasan Anak Melalui Strategi Supportive Climate Nur Hayati rtnhayati@uny.ac.id PGPAUD

Jurnal Pendidikan Anak, Volume II, Edisi 1, Juni 2013

d. Beri waktu untuk refleksi dalam hati.e. Lakukan studi secara mandiri.f. Anak belajar mengdengarkan intuisi

mereka sendiri.g. Diskusikan, refleksikan, atau tulis apa

yang anak alami dan rasakan.h. Beri kebebasan pada anak untuk

berbeda di kelompok.i. Ajarkan penguatan diri.j Ajarkan selalu bertanya jika mengalami

kesulitan8. Kecerdasan Naturalis-alam

Anak yang memiliki kecerdasanintrapersonal-intrapribadi dapat distimulasi

-dengan kegiatan pendukung sebagaiberikut: q

a. Lakukan kegiatan pengamatanlingkungan.

b. Bermain melalui kegiatan bercocoktanam (berkebun).

c. Memelihara dan merawat binatang.d. Mengamati fenomena alam seperti

hujan, angin, banjir, pelangi, pergantiansiang-malam, panas-dingin, bulan,matahari.Menikmati jalan-jalan di alam terbuka.Membawa pulang serangga, bunga,daun atau benda-benda alam lain untukdiperlihatkan kepada anggota keluarga.

Penutup

Belajar merupakan proses dimanatingkah laku ditimbulkan atau diubahmelalui latihan dan pengalaman, dengandemikian orang belajar bisa karenadisengaja ataupun sesuai denganpengalanan sehari-hari. Terdapat i duaunsur pelaku dinamis di dalam kegiatanpembelajaran khususnya dan p.or.,pendidikan pada umumnya, yakni peraiaitdan peserta didik. Unsur-unsur dinamis inisenantiasa melakukan interaksi , untukmencapai sasaran tertentu sebagai tujuanpendidikan. Interaksi pendidik berfungsimembantu pengembangan seluruh potensikecerdasan dan karakteristik pesertadidik.

Kemampuan profesional dankinerja guru, mutu kurikulum, saranaprasarana dan fasilitas pendidikan, biaya,suasana dan pengelolaan sekolah sangat

228

berpengaruh terhadap proses pembelaj aranpendidikan di sekolah (alur formal).Keutuhan proses dan mutu pembelajarananak usia dini akan baik bila keluarga danmasyrakat selalu menciptakan lingkunganyang mendukung. Kecerdasan anak akanberkembang dan tercermin dalamperubahan perilaku intelektual,keterampilan serta kemampuan afektifterutama moral, sikap, etika.

Dengan dukungan serta doronganfaktor eksternal dan internal, diharapkananak dapat melakukan proses belajamyadengan baik. Supportive climate menSaAistrategi yang wajib direncanakan dandiwujudkan dalam setiap pembelajarananak usia dini. Karena belajar itumerupakan hasil kegiatan yang melibatkanunsur fisik maupun psikis dari dalam dirianak didik, dengan demikian arahan seftadukungan dari guru maupun orang tuadapat mengoptimalkan pemahamanbelajar.

Daftar Rujukan

Anggani Sudono. (2006). Ga1,qPembelajaran Anak flsia Dini(Menu Pembelajaran ?ADU).Jakarta: Direktorat PADUDepdiknas

A. Suhaena Supamo. (2001). MembangunKompetensi Belajar. Jakarta:Dirjen Dikti Depdiknas

Anonym. Learning Theory Education.

e.

f.

Diunduh di:http ://en. wikipedia. org/wiki/L earning-theory-(education) padatanggal 18 April2013

Cryer Debby, Thelma Harms, BethBourland. 1988. Active Learningfor Threes: Active Learning Series.New Jersey: Dale Seymour publ

Gardner,' Howard. (19g3). MultipleIn.telligences. Diunduh di

Page 12: t|[iltfillfi|}illtjtifilstaffnew.uny.ac.id/upload/132319837/penelitian/1.1... · Melejitkan Kecerdasan Anak Melalui Strategi Supportive Climate Nur Hayati rtnhayati@uny.ac.id PGPAUD

Jumal Pendidikan Anak, Volume II, Edisi l, Juni 2013

and-education pada tanggal2 Mei2013)

Muhibbin Syah. (2002). PsikologiPendidikon dengan PendekatanBaru. Bandung: RemajaRosdakarya

Nur Hayati dan Ade Dwi Utami. (2009).

Bahan Belajar dan Berrnain(makalah yang tidakdipublikasikan). Jakarta:

Universitas Negeri Jakxta

Rita, L., Atkinson, dkk. (2000).Pengantar Psikologi, Alih bahasa

Widjajq Kusuma, Batam :

Intereksa

Robert M Gagne. (1989). The Conditionsof Learning, TerjemahanMunandir. Jakarta: PAUD

Robert R. Reilly and Ernest L.Lewis.(1985). Educational PsYchologY.

New York: Macmillan PublishingCo.Inc

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta: Rineka Cipta

Rita, L., Atkinson, dkk. (2000).Pengantar Psikologi, Alih bahasa

Widjaja Kusuma, Batam:Intereksa

Sofia Hartati. (2005). PerkembanganBelajar Pada Anak Usia Dini.Jakarta: Depdiknas Ditjen DiktiPembinaan Pandidikan TenagaKependidikan dan KetenagaanPerguruan Tinggi

Yuliani Nurani Sujiono. (2009). BeimainKreatif Berbasis KecerdasanJamak. Jakarta:PGPAUD LINJ

229