the treasure montain

60
8/10/15 3:16 PM The treasure montain------------------------------------------------------- --- Ada sebuah kerajaan kecil yang tentram dengan raja yang berhati bersih, bijaksana, dan cinta damai bernama kerajaan alamaya. Dinamakan demikian karena letaknya yang terpencil dan tersembunyi jauh dari kerjaan lainnya. Rajanya tidak pernah menjajah wilayah kerajaan lain, bukan karena lemah atau penakut, namun kelimpahan sumber daya alamnya yang mmbuat kerajaan sangat makmur, bahkan mereka memiliki mata uang sendiri. Raja sangat pintar dan membentuk pertahanan yang kuat apabila suatu saat diserang oleh musuh. Suatu ketika ada penjajah dari majapahit datang, namun kehebatan tentara kerajaan mampu mematahkan serangan musuh. Di akhir peperangan, dari harta rampasan yang dikumpulkan, raja menemukan sesuatu yang penting, peta harta karun. Inilah awal yang menentukan masa depan kerajaan kedepannya, apakah akan membawakan kemakmuran yang lebih atau sebaliknya, membawa petaka bagi kerajaan alamaya. Para petinggi istana mengadakan rapat. Dari peta tersebut diketahui bahwa harta tersebut terletak diluar wilayah kerajaan namun berada tidak jauh dari perbatasan kerajaan. Pertanyaan terbesarnya adalah : “seberapa berharganya emas bagi rakyat alamaya ditengah kekayaan alam yang selalu berkecukupan ini?” Setelah dipertimbangkan, akhirnya diputuskan mereka akan melakukan eksplorasi.

Upload: bayu-d-scyzor

Post on 04-Dec-2015

242 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

bukit

TRANSCRIPT

Page 1: The Treasure Montain

8/10/15 3:16 PM

The treasure montain----------------------------------------------------------

Ada sebuah kerajaan kecil yang tentram dengan raja yang berhati bersih,

bijaksana, dan cinta damai bernama kerajaan alamaya. Dinamakan

demikian karena letaknya yang terpencil dan tersembunyi jauh dari

kerjaan lainnya. Rajanya tidak pernah menjajah wilayah kerajaan lain,

bukan karena lemah atau penakut, namun kelimpahan sumber daya

alamnya yang mmbuat kerajaan sangat makmur, bahkan mereka memiliki

mata uang sendiri.

Raja sangat pintar dan membentuk pertahanan yang kuat apabila suatu

saat diserang oleh musuh. Suatu ketika ada penjajah dari majapahit

datang, namun kehebatan tentara kerajaan mampu mematahkan

serangan musuh. Di akhir peperangan, dari harta rampasan yang

dikumpulkan, raja menemukan sesuatu yang penting, peta harta karun.

Inilah awal yang menentukan masa depan kerajaan kedepannya, apakah

akan membawakan kemakmuran yang lebih atau sebaliknya, membawa

petaka bagi kerajaan alamaya.

Para petinggi istana mengadakan rapat. Dari peta tersebut diketahui

bahwa harta tersebut terletak diluar wilayah kerajaan namun berada tidak

jauh dari perbatasan kerajaan. Pertanyaan terbesarnya adalah :

“seberapa berharganya emas bagi rakyat alamaya ditengah kekayaan

alam yang selalu berkecukupan ini?” Setelah dipertimbangkan, akhirnya

diputuskan mereka akan melakukan eksplorasi.

Page 2: The Treasure Montain

Bertahun lamanya pencarian dilakukan, akhirnya mereka menemukan

sebuah prasasti bertuliskan “hanya kedamaian hati yang dapat

menemukan cahaya”. Karena hanya raja yang paling berhati damai, maka

raja lah yang bisa menemukan cahaya yang dimaksud. Bukan sebuah peti

harta karun, namun cahaya tersebut adalah peri penjaga hutan. Raja

dengan hati yang tiada dendam dan niat jahat menceritakan keadaan

kerajaan rakyatnya. Bahwasannya kerajaannya sedang tidak aman,

sistem pertahanan harus ditingkatkan. Meskipun sangat jarang penjajah

datang, namun tidak menutup kemungkinan tahun tahun kedepan datang

musuh yang lebih besar dengan persenjataan yang lebih hebat.

Disamping itu, pertumbuhan penduduk, terbatasnya lahan,

perkembangan dunia luar juga ikut diperhitungkan dengan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi. Jaringan informasi keluar daerah di perkuat

melalui para pedagang melalui jalan rahasia sehingga tidak mungkin

orang luar masuk. Raja tahu emas adalah komoditi perdagangan dan

unsur penting yang dapat menjaga kemakmuran masa depan kerajaan

alamaya.

Page 3: The Treasure Montain

Sang peri yang baik hati juga menceritakan bahwasannya ia mempunyai

kekuatan yang bersumber dari suatu tumbuhan ajaib sehingga tanahnya

sangat gembur dan menghasilkan kekayaan alam yang melimpah

meskipun tidak ada hujan termasuk di alamaya. Karena sebenarnya

dibawah tanah alamaya terdapat aliran air bertekanan tinggi dan karena

kekuasaan tumbuhan ajaib air tersebut tidak meluap dan menghancurkan

seluruh wilayah tersebut. Oleh sebab itu sang peri menekankan

bahwasannya harta terbesar yang patut dilindungi bukanlah tumpukan

emas tersebut, melainkan bunga ajaib yang di ceritakan tadi. Bunga

tersebut tidak boleh dipindahkan dari posisinya karena setiap sekali

setahun dimalam bulan penuh bunga akan mekar dan menyerap energi

bulan biru. Sang peri mau menunjukkan lokasi persembunyian emas

tersebut namun sang raja harus berjanji untuk melindungi segenap hati

bunga ajaib tersebut dan tetap merahasiakannya dari siapapun. Sang raja

pun berjanji dan akhirnya sang peri yang selalu ditemani oleh serigala

kecil imut setianya itu pun mengerti dan menunjukkan jalan rahasia

menuju persembuyian emas tersebut. Sang peri tidak bisa mengantar

sampai lokasi persembunyian emas. Emas tersebut berada dalam gua

kecil tersembunyi dalam sumur yang berjarak tujuh langkah dari pohon

rambutan besar sekitar satu hari perjalanan dari sini kearah barat. Sang

raja harus berhati hati karena emas tersbut dijaga oleh siluman yang

tamak dan sangat memuja emas emas tersebut.

Page 4: The Treasure Montain

Perjalanan dilanjutkan akhirnya pasukan kerajaan menemukan gua

tersebut dan masuk kedalamnya. Raja beserta pasukannya dengan gagah

berani masuk ke gua tersebut dan mengalahkan seluruh kawanan siluman

penghuni gua. Raja terkejut karena bukan bongkahan emas atau

tumpukan emas dalam gua, tapi lautan emas murni yang amat berlimpah.

Hari itu akan diingat sebagai kemenangan terbesar baginda raja yang

membawa kemakmuran bagi kerajaan alamaya. Dengan emas itu

kerajaan menjalankan rencana awalnya untuk lebih meningkatkan

perekonomian rakyat, membentuk tim informan rahasia keluar daerah

dan mengirim pedagang keluar daerah untuk menjual emas yang ada dan

memasukkan barang barang kebutuhan bagi kesejahteraan rakyat. Raja

juga memperkuat pertahanan dengan membentuk pasukan tangguh yang

memlliki baju zirah terbuat dari emas, yang disebut dengan pasaukan

emas. Namun ada hal kecil yang tidak disadari oleh raja, bahwasannya

saat perang melawan para siluman ada satu siluman yang berhasil

meloloskan diri. Hatinya yang penuh dendam akan melakukan

pembalasan terhadap raja.

Siluman tersebut tidak bodoh, ia tahu menaklukan raja tidak semudah itu,

sementara ia lemah dan sendirian. Siluman tersebut menggunakan tipu

muslihatnya dengan menjadi tabib kerjaan. Ia tidak secara langsung

membunuh raja, namun bertahun tahun membuktikan kemampuan nya

sebagai tabib untuk mendapatkan kepercayaan raja. Pada waktu yang

tepat dengan ramuan yang diberinya maka akhirnya raja meninggal. Raja

telah meninggal tapi siluman tersebut tidak bisa hidup dengan tenang

karena raja mempunyai keturunan laki laki yang akan terus melanjutkan

kerajaan.

Siluman tersebut sadar bahwasannya hatinya tidak akan puas selama

kerajaan tersebut belum hancur. Ia pun mencari cara lain. Ia mengetahui

rahasia besar mengenai bunga bulan biru. bertahun ia mencari, bertahun

pula ia tidak pernah menemukannya. Teka teki terbesarnya belum pernah

ia pecahkan, yakni prasasti bertuliskan “hanya kedamaian hati yang

menemukan cahaya” hingga akhirnya ia mempunyai rencana. Siluman

tersebut memberikan racun kepada istri raja sehingga sang istri mandul

dan tidak mempunyai keturunan.

Page 5: The Treasure Montain

Raja yang semakin tua semakin bersedih tidak ada pilihan selain

memohon tabib untuk mengobati istrinya agar bisa mengandung anak.

Silumam tersebut pun menjelaskan bahwasannya sang istri harus

meminum air rebusan kelopak bunga bulan biru yang di jaga oleh peri

hutan. Karna cinta nya raja oleh istrinya ia pun mengadakan perjalanan

bersama pasukan kerajaan mencari bunga yang dimaksud dan secara

diam diam siluman tersebut mengikuti dari belakang.

Raja pun sampai di lokasi, karena raja memiliki hati yang tulus dan bersih

maka dengan mudah raja itu menemukan sang peri. Raja menceritakan

kisahnya. Sang peri pun mengatakan bahwasannya bunga itu hanya satu,

dan tidak memiliki tunas. Dengan kata lain, jika bunga ini mati maka tidak

aka nada yang bisa menggantikannya. Bunga ini memiliki tujuh kelopak,

peri bisa memberikannya satu untuk raja mengingat pentingnya

keturunan raja demi perlindungan bunga itu sendiri.

Sayembara : dalam perjalanan dayang sumbi menjatuhkan jarum tenun

sehingga ia mengadakan sayembara siapa saja yang dapat menemukan

jarum maka keluarganya akan tinggal di istana dan bila yang

menemukannya adalah seorang pria, maka akan menjadi suami dari

dayang sumbi, bila perempuan maka akan dijadikan saudara. Si tumang

lah yang menjadi suami dayang sumbi.

2 tahun kemudian raja mati, dan sahlah si tumang menjadi raja alamaya.

Page 6: The Treasure Montain

Tumang mati : saat ulang tahun ke 10 sangkuriang di beri hadiah berupa

panah oleh ayahandanya. Karena senangnya ia pergi berburu untuk

pertama kalinya. Demi kebahagiaan anaknya, dayang sumbi dan si

tumang pergi ke hutan beserta beberapa pengawal, mendirikan kemah.

Dengan izin dayang sumbi, sangkuriang dan situmang pergi ke hutan

untuk berburu kijang. Namun tumang merasakan kehadiran siluman jahat

oleh karenanya si tumang bersikeras untuk pergi demi menghindarkan

sangkuriang dari bahaya. Namun sangkuriang tidak mengerti lalu

mengejar dan menembak kijang dengan panahnya sendiri. Lalu tiba tiba

ada siluman datang dan menyerang mereka. Situmang dengan ajaib

berubah menjadi manusia serigala besar. Perkelahian sengit pun terjadi,

namun si tumang kalah dan sangkuriang berhasil kabur. Sangkuriang

yang tidak bisa berkata apa apa karena ketakutan terdiam saat dayang

sumbi menanyakan dimana si tumang. Dayang sumbi salah sangka dan

mengira hati rusa buruannya adalah si tumang. Dayang sumbi yang

marah memukul kepala sangkuriang hingga berdarah. Sangkuriang yang

semakin ketakutan mengetahui bahwa si tumang adalah ayahnya berlari

ke hutan dan terjatuh di sungai. Ia ditemukan oleh seorang wanita tua

yang tidak lain adalah siluman itu. Sangkuriang yang lupa ingatan di asuh

oleh siluman itu dan di ajarkan berbagai ilmu dan berubah nama menjadi

jaka.

Sangkuriang kembali : Sangkuriang hidup jauh dari warga dan diajarkan

bahwa mereka adalah orang terbuang yang tidak dipedulikan raja. Ia

dihasut bahwa raja kerajaan alamaya sangat sombong dan serakah dan

tidak peduli dengan rakyat miskin seperti merka. siluman yang cerdik

mengetahui dayang sumbi yang selalu mengunjungi hutan tiap hari ulang

tahun sangkuriang. Karena keterbatasan dana dan persediaan, menyuruh

sangkuriang pergi keluar untuk kebutuhan hidup. Dalam perjalannya ia

melihat rombongan prajurit kerajaan. Dengan membawa hati penuh

dendam ia berniat merampok rombongan tersebut. Dengan kekuatannya

ia berhasil melumpuhkan semua penjaga dan yang tersisa adalah kereta

kuda yang berisi sang ratu. Sangkuriang pun masuk dan hendak

membunuh sang ratu namun serangannya terhentu karena sangkuriang

Page 7: The Treasure Montain

terpikat dengan kecantikan dayang sumbi. Dayang sumbi meski telah

bertambah umur namun tidak membuat wajahnya terlihat tua.

Perawakannya tidak berubah sejak ia berusia 20 tahun. Hal itu disebabkan

karena ia memiliki sebagian kekuatan dari bunga ajaib. Ia tertegun namun

bala bantuan tentara kerajaan ramai berdatangan dan akhirnya jaka pergi

dengan membawa persediaan makan dan sebagian perhiasan ratu.

Kisah cinta jaka dan dayang sumbi : jaka tidak bisa tidur karena selalu

terbayang akan wajah dayang sumbi. Jaka telah memutuskan, ia akan

berkelana dan meninggalkan ibu angkatnya untuk mendapatkan cinta

dayang sumbi. Ia tahu bahwa wanita yang dilihatnya adalah sang ratu,

dan jika ia menemuinya lagi maka sudah pasti hukuman gantung sudah

didepan mata, namun besarnya cintanya tidak menghalangi langkahnya

untuk menuju istana. Tidak disangka saat ia tiba di suatu pasar, banyak

selebaran dimana wajahnya terpampang sebagai buronan istana. Maka

jaka hanya memakai tudung besar dan berjalan menunduk sehingga tidak

ada yang mengenalinya. Hingga di suatu warung nasi ia mendengar

pembicaraan mengenai kebaikan sang raja yang membawa kedamaian di

negeri ini. Hal ini membuat nya bingung karena hal tersebut sangat

berbeda dengan kenyataan yang di terimanya di gubuknya yang selalu

miskin dan tidak pernah diberi bantuan apa apa oleh raja. Secara tidak

sengaja si penjual nasi menyenggol gelas di dipannya dan terjatuh. Si

penjual pun merunduk untuk mengambil gelasnya. Betapa terkejutnya ia

melihat rupa jaka yang mirip dengan gambar poster buronan sehingga

sontak ia berteriak. Warga lainnya pun terkejut dan membuka tuduk

kepala jaka. Sehingga terlihatlah wajah jaka yang sebenarnya dan itu

sangat mirip dengan poster buronan. Jaka yang panik lalu kabur dan tidak

berselang lama tentara kerajaan yang sedang berpatroli datang ke

warung tersebut karena mendengar teriakan warga. Kejar kejaran pun

terjadi antara tentara kerajaan dan jaka hingga memporak porandakan

pasar. Jaka akhirnya terkepung dan di kelilingi oleh pasukan kerajaan

dengan panahnya dan meminta jaka menyerah. Jaka dengan cerdiknya

berkata bahwa dia sangat lincah. Bila satu dari kalian melepaskan anak

panahnya maka aku dapat menghindar dan anak panahnya akan melukai

teman kalian. Para prajurit mulai bingung dan lengah sehingga jaka dapat

berhasil kabur dari kepungan. Jaka kemudian bersembunyi di salah satu

rumah warga. Namun ia tidak sadar dari belakang si pemilik rumah

memukul pundaknya dengan kuat menggunakan kendi hingga ia pingsan.

Page 8: The Treasure Montain

Ia sadar saat dibawa ke penjara istana. Belum sempat penjaga menutup

pintu penjara jaka beraksi dan akhirnya jaka kabur mencari jalan keluar,

namun tak sengaja ia memasuki kamar dayang sumbi dan mereka

bertemu. Jaka mencertitakan kisahnya bahwa ia hidup miskin dan

menderita sehingga ia membajak rombongan raja karena desakan

kebutuhan. Ia datang untuk minta maaf dan ia menyatakan cintanya

kepada dayang sumbi. Namun dayang sumbi berkata lain, ia mengakatan

kalau anaknya telah pergi meninggalkannya dan ia curiga anak itu adalah

jaka. Awal kecurigaan dayang sumbi adalah saat pertama kali jaka

menyerbu kereta kuda nya dan menodongkan panahnya di hadapannya

dan ia tahu bahwa itu adalah panah yang diberikannya dahulu untuk

ulang tahun sangkuriang.

Sangkuriang bingung dengan apa yang dialaminya hari itu. Hari itu ia

mendapati kenyataan yang berbeda. Ia tahu bahwa kerajaannya sangat

makmur dan kini orang yang dicintainya mengatakan bahwa dia adalah

anaknya.

Page 9: The Treasure Montain

Dayang sumbi membuktikan bahwa ia awet muda karena bunga ajaib. Ia

menunjukkan lokasi bunga ajaib itu. Sangkuriang syok dan tidak bisa

berkata apa apa lagi. Berhari hari ia berfikir namun tetap ia tidak bisa

melupakan cintanya. Ia telah diberitahu sebelumnya oleh dayang sumbi

kalau dia kembali ke istana dayang sumbi tidak akan menghukumnya, ia

mengerti penderitaan yang dialami oleh sangkuriang dan jika ia kembali

ia akan dijadikan raja yang baru karena alamaya saat ini tidak memiliki

raja. Sangkuriang mendatangi petinggi istana dan mengancam akan

membunuh keluarga nya jika tidak mengadakan rapat mengenai siapa

penerus raja. Akhirnya dayang sumbi mengajukan syarat untuk dibuatkan

kapal besar yang sanggup menampung semua emas dan seluruh

penduduk alamaya dalam waktu semalam. Sangkuriang mengiyakan

syarat tersebut. Sangkuriang mencari cara bagaimana membuat kapal

untuk mengangkut semua lautan emas itu. Iapun kembali ke ibu

angkatnya dan ibu angkatnya mengatakan itu sangat mustahil, namun

tidak mustahil jika ia memiliki pasukan yang dipeoleh dari ramuan yang

dibuatnya. Sebenarnya ibunya telah saying dengan sangkuriang dan tidak

ingin sangkuriang pergi meninggalkannya tapi bujuk rayu sangkuriang

membuat ibu angkatnya mengalah. Ia melanjutkan, ramuan itu butuh

kelopak bunga ajaib untuk bisa membangkitkan pasukannya. Ibu

angkatnya yang sekarat juga butuh satu kelopak untuk bisa sembuh dan

semakin kuat. Sangkuriang pintar dengan bertanya jika pasukanmu

sehebat itu, berapakah waktu yang diperlukan untuk mengangkat tanah

emas hingga menyerupai bentuk kapal. Dari perbandingannya ia hanya

akan memberikan dua kelopak, satu untuk dijadikan pasukan pembantu,

dan satu lagi untuk menyembuhkannya jika telah selesai membuat kapal.

Merasa dibohongi, ibu angkatnya marah namun apa daya para

pasukannya telah pergi dan karena kekuatannya yang sedikit tidak

mampu mengendalikan pasukannya dari jauh, ia harus lebih dekat untuk

memerintahkannya. Dengan terlunta lunta ia pergi menyusul

sangkuriang.

Bersamaan dengan itu dayang sumbi yang mengetahui bunga ajaib telah

diambil sangkuriang khawatir akan apa yang di perbuat sangkuriang.

Sesampainya di lokasi, ia bertemu dayang sumbi dengan bujuk rayu nya

yg sok baik ia memberi ide dayang sumbi untuk memerintahkan seluruh

rakyat alamaya yang memiliki kain sutera merah lakukan aktifitas rutin

pagi menumbuk padi dan buatlah kegaduhan sehingga ayam berkokok.

Page 10: The Treasure Montain

Lalu ibu angkat sangkuriang mengancamnya jika ia tidak memberikan

Bunga ajaib itu ia tidak akan menyuruh pasukannya untuk melanjutkan

pekerjaannya, sementara fajar sebentar lagi menyingsing.

Setelah ia mendapatkan bunganya, ia mengambil satu helai kelopak dan

mencampurkannya dengan ramuannya dan meminumnya. Lalu

terkejutlah sangkuriang ternyata ibu asuhnya adlah siluman dan karena

ketakutan ia teringat semuanya dulu siluman itu yang menyerang si

tumang. Siluman itu menang dan berterimakasih kepada sangkuriang

karena sangkuriang telah menggali kuburannya sendiri. Bunga ajaib

hanya bisa bertahan hingga gerhana matahari tepat tegak lurus dengan

akar utamanya, sebelum itu ia harus mengekstrak kelopaknya untuk

menciptakan pasukannya untuk menguasai dunia. Siluman itu

mengerahkan sebagian pasukannya untuk menyerang desa.

Pertempuran : pasukan siluman memporak porandakan desa. Dayang

sumbi yang terkejut segera memerintahkan semua pasukannya untuk

melakukan perlawanan dan melindungi desa. Sangkuriang datang dan

menunjukkan jalan cepat menuju kapal raksasanya. Diperjalanan ia minta

maaf kepada dayang sumbi dan ia telah mengingat semua nya dan bukan

ini yang ia inginkan. Semua pasukannya telah kalah dan yang tersisa

hanya sedikit dan mereka bersembunyi di sebuah goa masih namun tidak

jauh dari kapal. Sangkuriang beserta rombongan yang putus asa teringat

akan si tumang dan mengharapkan andai tumang ada disini dan

melindunginya. Sebenarnya ia masih ada disinin, dia masih hidup, tumbuh

di dalam hati sangkuriang. Sangkuriang berubah menjadi manusia

serigala berencana akan mengelabuhi para siluman dan rakyat beserta

dayang sumbi dapat lari ke kapal karena sebentar lagi dataran akan

hancur dan berubah menjadi lautan.

Page 11: The Treasure Montain

vbbvvvbb 8/10/15 3:16 PM

Alkisah pada zaman dahulu kala, di suatu daerah terpencil jawa barat

berdirilah sebuah kerajaan yang tentram. Sebuah kerajaan dimana

burung berkicau dengan dengan merdunya dan dedaunan menari dalam

lembutnya buaian angin, sebuah tempat dimana kedamaian selalu

meliputi negeri ini, Alamaya. Dinamakan demikian karena letaknya yang

terpencil dan tersembunyi jauh dari kerjaan lainnya. Rajanya tidak pernah

menjajah wilayah kerajaan lain, bukan karena lemah atau penakut,

namun kelimpahan sumber daya alamnya yang mmbuat kerajaan sangat

makmur, bahkan mereka memiliki mata uang sendiri.

“huu… haaa ! huuu haaa..!!” teriak semangat para prajurit kerajaan yang

sedang berlatih. Baginda raja sangat pintar dan membentuk pertahanan

yang kuat apabila suatu saat diserang oleh musuh. Suatu ketika ada

penjajah dari majapahit datang, namun kehebatan tentara kerajaan

mampu mematahkan serangan musuh.

Di akhir peperangan, dari harta rampasan yang dikumpulkan, raja

menemukan sesuatu yang penting, peta harta karun. Inilah awal yang

menentukan masa depan kerajaan kedepannya, apakah akan

membawakan kemakmuran yang lebih atau sebaliknya, membawa petaka

bagi kerajaan Alamaya. Para petinggi istana pun mengadakan

musyawarah. “Jelas ini adalah peta harta karun, dan inilah yang mereka

cari baginda” tutur salah seorang penasehat. “Kita beruntung

mendapatkannya baginda. Lokasinya memang berada di luar kekuasaan

kita, namun tidak jauh dari batas selatan Alamaya. Baginda, apabila harta

ini menjadi milik kita maka kerajaan kita akan kaya” ucap penasehat

lainnya. Banyak diantara mereka menganggukkan kepala tanda setuju

dengan ucapan penasehat terebut, namun tidak bagi seorang hakim

istana yang berada tepat disebelah kiri raja. Hakim tua tersebut dengan

nada meyakinkan berkata, “saudaraku, mungkin pertanyaan terbesarnya

adalah seberapa berharganya emas bagi rakyat alamaya ditengah

kekayaan alam yang selalu berkecukupan ini? Apakah emas yang kita

makan? Apakah emas yang kita perdagangkan? Baginda, negeri kita tidak

berhubungan dengan dunia luar. Segala kekayaan alam disini sangat

cukup untuk kemakmuran rakyat Alamaya”.

Page 12: The Treasure Montain

Suasana yang ribut akibat silang pendapat tiba tiba menjadi hening saat

baginda raja mengangkat tangannya. Semua mata menuju ke baginda

dengan jantung yang berdebar menantikan keputusan sang raja.

“Rakyatku, munculnya peta harta ini menjadi peringatan bagi kita untuk

waspada. Harta karun tidak pernah di incar oleh satu orang. Selama ini

kita semua dapat tidur nyenyak tiap malam, bernyanyi, menari dan

membuka jendela di pagi hari. Itu semua karena Alamaya merupakan

negeri tersembunyi yang jauh dari kekuasaan kerajaan lain. Mungkin hari

ini kita menang, mungkin hari ini ada satu musuh, tapi bukan tidak

mungkin besok ada seribu musuh yang datang. Adipati, berikan

pendapatmu” Tutur Baginda dengan bijak. “Benar yang baginda katakan,

ancaman telah datang. Menurut saya, demi keamanan rakyat kita harus

melindungi harta tersebut. Sebarkan berita palsu terkait harta tersebut

agar dunia luar tetap tak mengetahui lokasi harta itu. Perluas kekuasaan

Alamaya ke daerah ini dan kita tempatkan beberapa penjaga disana.

Mungkin harta ini belum kita butuhkan sekarang, tapi Alamaya akan terus

berkembang. Harta ini akan berguna bagi masa depan, dengan

menjaganya berarti kita menjaga anak cucu kita sendiri”. Itulah sepenggal

dialog musyawarah kerajaan yang akhirnya diputuskan kerajaan akan

melakukan ekplorasi untuk menemukan harta tersebut.

Bertahun lamanya pencarian dilakukan, akhirnya mereka menemukan

sebuah prasasti bertuliskan “hanya kedamaian hati yang dapat

menemukan cahaya”. Karena hanya raja yang paling berhati damai, maka

raja lah yang bisa menemukan cahaya yang dimaksud. Bukan sebuah peti

harta karun, namun cahaya tersebut adalah peri penjaga hutan. Raja

dengan hati yang tiada dendam dan niat jahat menceritakan keadaan

kerajaannya. Bahwasannya kerajaannya sedang tidak aman, sistem

pertahanan harus ditingkatkan. Meskipun sangat jarang penjajah datang,

namun tidak menutup kemungkinan tahun tahun kedepan datang musuh

yang lebih besar dengan persenjataan yang lebih hebat. Disamping itu,

pertumbuhan penduduk, terbatasnya lahan, perkembangan dunia luar

juga ikut diperhitungkan dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Jaringan informasi keluar daerah di perkuat melalui para pedagang

melalui jalan rahasia sehingga tidak mungkin orang luar masuk. Raja tahu

emas adalah komoditi perdagangan dan unsur penting yang dapat

menjaga kemakmuran masa depan kerajaan alamaya.

Page 13: The Treasure Montain

Sang peri yang baik hati juga menceritakan bahwasannya ia mempunyai

kekuatan yang bersumber dari suatu tumbuhan ajaib sehingga tanahnya

sangat gembur dan menghasilkan kekayaan alam yang melimpah

meskipun tidak ada hujan termasuk di alamaya. Karena sebenarnya

dibawah tanah alamaya terdapat aliran air bertekanan tinggi dan karena

kekuasaan tumbuhan ajaib air tersebut tidak meluap dan menghancurkan

seluruh wilayah tersebut. Oleh sebab itu sang peri menekankan

bahwasannya harta terbesar yang patut dilindungi bukanlah tumpukan

emas tersebut, melainkan bunga ajaib yang di ceritakan tadi. Bunga

tersebut tidak boleh dipindahkan dari posisinya karena setiap gerhana

matahari penuh bunga akan mekar dan menyerap energi dari cahaya

gerhana. Sang peri mau menunjukkan lokasi persembunyian emas

tersebut namun sang raja harus berjanji untuk melindungi segenap hati

bunga ajaib tersebut dan tetap merahasiakannya dari siapapun. Sang raja

pun berjanji dan akhirnya sang peri yang selalu ditemani oleh serigala

kecil imut setianya itu pun mengerti dan menunjukkan jalan rahasia

menuju persembuyian emas tersebut. Sang peri tidak bisa mengantar

sampai lokasi persembunyian emas. Emas tersebut berada dalam gua

kecil tersembunyi dalam sumur yang berjarak tujuh langkah dari pohon

rambutan besar sekitar satu hari perjalanan dari sini kearah barat. Sang

raja harus berhati hati karena emas tersbut dijaga oleh siluman yang

tamak dan sangat memuja emas emas tersebut.

Perjalanan dilanjutkan akhirnya pasukan kerajaan menemukan gua

tersebut dan masuk kedalamnya. Raja beserta pasukannya dengan gagah

berani masuk ke gua tersebut dan mengalahkan seluruh kawanan siluman

penghuni gua. Raja terkejut karena bukan bongkahan emas atau

tumpukan emas dalam gua, tapi lautan emas murni yang amat berlimpah.

Hari itu akan diingat sebagai kemenangan terbesar baginda raja yang

membawa kemakmuran bagi kerajaan alamaya. Dengan emas itu

kerajaan menjalankan rencana awalnya untuk lebih meningkatkan

perekonomian rakyat, membentuk tim informan rahasia keluar daerah

dan mengirim pedagang keluar daerah untuk menjual emas yang ada dan

memasukkan barang barang kebutuhan bagi kesejahteraan rakyat. Raja

juga memperkuat pertahanan dengan membentuk pasukan tangguh yang

memlliki baju zirah terbuat dari emas, yang disebut dengan pasaukan

emas.

Page 14: The Treasure Montain

“Dan akhirnya kerajaan kecil itu makmur selamanya”. “selama apa ibu?”.

“selama lamanya..”. “selama lama lamanyaa ibu?”. “tidak nak, selama

lama lama lamaaaaaaanya…”. “waaahhhh ibu… apakah peri ajaib itu

benar benar ada?”. “tentu saja anakku yang lucu… sebenarnya, banyak

hal ajaib yang terjadi di sekitar kita dan hanya mereka yang percaya yang

bisa melihatnya”. “disekitar kita bu? Apa contohnya?”.”contohnya kamu

saying… bagi ibu dan ayah, kamu adalah keajaiban. Anugerah terindah

yang kami miliki…”. Tiba tiba terdengar suara pintu kamar terbuka pelan

“(krek…) Sudah malam sumbi, ayo tidur nak ibu mu sudah capek”

“Aayah… mengganggu saja ! kami kan lagi asik cerita”. “Ayahmu benar

sumbi, ayo lekas tidur… lihat si tumang sudang mengantuk tuh”. Tutur

sang ibu. “iya ibu, sumbi tidur lagi ibu” jawab sumbi sambil memeluk si

tumang, serigala kecil lucu peliharaannya. Benar saja, malam telah

semakin larut, api damar pun dikecilkan dan suasana menjadi semakin

remang dan tenang. Binaran mata sang ibunda mencerminkan

kelembutan dan kasih sayang tulus di raut wajahnya yang semakin tua.

Tangan hangatnya lembut membelai kening sumbi seraya bersenandung,

“nang ning nung.. nang ning nung… bila malam tiba… saat langit

terbuka… bintang bersinar dengan terangnya… terbuai buah hati di lagu

sahdu.. temani diri terbangkan mimpi.. setitinggi tingginya… sedalam

dalamnya… nang ning nung.. nang ning nung… selamat malam anakku…

jangan pernah dewasa ya…”

12 tahun kemudian, sumbi tumbuh menjadi gadis yang cantik jelita.

Sumbi adalah putri tunggal raja Sungging Perbangkara, raja bijaksana

yang kini memerintah negeri Alamaya. Sumbi dikenal tidak hanya

parasnya yang cantik, tapi hatinya pun bersih sehingga di cintai oleh

rakyatnya. Pemikirannya luas sebebas burung yang terbang. Namun hal

itu lah yang terkadang membuat baginda raja sedih akhir akhir ini. Sudah

lebih dari lima lelaki pilihan di tawarkan oleh baginda raja untuk

meminangnya namun hingga saat ini sumbi masih enggan untuk

menikah.

Page 15: The Treasure Montain

Hari itu matahari sudah berada di ufuk barat memancarkan cahaya merah

keemasaannya pertanda malam kan datang. Air mata sumbi menetes, ia

tersedu melihat ibunya terbaring lemah atas sakit keras yang di

deritanya. “sumbi… sumbi…” lirih ucap sang ibu yang dengan perlahan

membuka matanya. Tangannya yang lemah mengusap air mata di pipi

sumbi. “sumbi anakku, engkau telah tumbuh dewasa… mungkin sudah

saatnya ibu menceritakan sebuah rahasia…”

Page 16: The Treasure Montain

Semilir angin malam menyebar di bilik istana hingga sampai ke

singgasana raja. Baginda raja yang saat itu baru tiba dari perjalanan

bergegas menuju bilik dimana istrinya berada. “sumbi anakku, engkaulah

penerus istana… jadilah seorang ratu yang selalu memberikan kedamaian

di negeri Alamaya… tapi Alamaya tidak akan memiliki ratu tanpa raja.

Berikanlah hatimu pada seorang raja yang kan menjaga negeri ini. Sumbi

anakku.. waktu tidak akan pernah menunggu.. uhuk, uhuk”. “Ibu… sumbi

ambilkan air minum untuk ibu ya” segera sumbi ambilkan air minum di

meja yang tidak jauh darinya. Perlahan sumbi menaikkan sandaran ibunya

dan meminumkan air putih dalam gelas yang dipegangnya. “sudah sumbi,

ibu tak sanggup lagi untuk minum. Uhuk, uhuk.. sumbi kemarilah

mendekat nak” sumbi pun mendekat, memegang tangan ibunya dengan

sedih dan mellihat mata ibunya yang metapnya dengan dalam. “sumbi

anakku, engkau anakku, engkaulah keajaiban bagiku, dan tetaplah

menjadi.. keajaiban...”. seketika mata sang ibu yang sayu itu perlahan

kosong, gelas yang berada di tangan sumbi terjatuh. “ibu...!” teriak sumbi

sedih melepas ibunya saat menghela napas terakhir. Disaat yang sama

baginda raja telah berada di depan pintu dan terkejut melihat istrinya

wafat.

Gerimis turun membasahi pipi sumbi menggantikan air matanya yang

kering, seakan dunia ikut bersedih. “sumbi, ayo pulang nak. Tidak baik

terus meratap bersedih seperti itu” kata baginda raja mengajak sumbi

yang masih duduk di sebelah makam ibunya. “iya ayah…” jawab sumbi

yang masih bersedih. Sumbi pun pulang dengan kereta berkuda bersama

rombongan kerajaan. Dalam perjalan pulangnya, ia memegang kain

rajutnya yang belum jadi. Ia terkenang dulu saat ia pertama kali di

ajarkan merajut sebuah syal oleh ibunya. Saat ia hendak memasukkan

benang kedalam lubang jarum emasnya tiba tiba kereta berguncang

karena rodanya menghantam batu kerikil di jalanan. Sumbi tersentak dan

menjatuhkan jarum emasnya. Sumbi berusaha mengambilnya namun

sayang jarum tersebut terhempas keluar kereta.

Page 17: The Treasure Montain

Keesokan paginya. “perhatian, kanjeng putri dayang sumbi telah tiba”

ucap salah seorang penjaga bilik singgasana raja. Sumbi mendatangi

ayahnya dan berkata, “Ayah, sumbi telah membuat keputusan”.

“keputusan apa putriku, ayah tidak mengerti, katakanlah” ucap raja

heran. “ayah tahu jarum emas yang terjatuh saat perjalan pulang dari

pemakaman ibunda, itu sangat berarti bagi sumbi”. Raja pun menjawab

“iya nak, ada apa gerangan?”. Sumbi pun melanjutkan, “sumbi ingin ayah

mengadakan sayembara, sumbi bersedia memberikan segenap hati sumbi

dan menikah kepada lelaki yang menemukan jarum emas tersebut”.

Mendengar ucapan tersebut baginda raja pun bahagia dan segera

menyuruh prajuritnya menyebarkan berita tersebut ke seluruh penjuru

negeri Alamaya.

Terompet berbunyi, pasar yang begitu ramai tiba tiba hening, tentara

kerajaan berjumlah lima orang berbaris dan salah seorang dari mereka

membuka sebuah gulungan dan berkata, “pengunguman, pengunguman !

yang mulia baginda raja batang garang penguasa negeri Alamaya

mengadakan sayembara yang berhak di ikuti oleh seluruh rakyat

Aalamaya. Barang siapa yang menemukan jarum emas milik kanjeng putri

Dayang sumbi maka keluarganya akan tinggal di istana. Bilamana orang

yang menemukannya adalah seorang laki laki belum menikah maka akan

dinikahkan dengan kanjeng putri. Namun bila orang yang menemukannya

adalah seorang gadis dan laki yang telah berkeluarga maka akan

dijadikan saudara. Sayembara ini di mulai dari hari ini hingga waktu yang

tak terbatas”. Segera rakyat bersorak mendengar kabar gembira itu.

Semua orang bersemangat mengikuti sayembara tersebut. Yah, siapa

juga di negeri ini yang tidak ingin tinggal di istana.

Page 18: The Treasure Montain

Mencari jarum di tumpukan jerami saja begitu susahnya, apalagi ini

mencari jarum di suatu negeri. Benar saja, sebulan lamanya sayembara

telah berlangsung namun tak satupun jarum emas di temukan. Hingga

pada suatu malam bulan purnama, sumbi yang sedang tidur dikejutkan

oleh sesosok pria yang wajahnya tertutupi jubah tebal berbulu. Sontak

sumbi terkejut namun apa daya mulutnya ditahan oleh pria tersebut.

“sst… jangan takut, aku tidak memiliki niat jahat. Dengar putri, aku akan

melepaskan mulutmu agar kita dapat berbicara. Namun mengangguklah

tanda engkau berjanji tidak akan teriak.” Sumbi pun mengerti dan

mengangguk. Pria berjubah itupun melepaskan dekapannya perlahan.

“Dayang sumbi, ini aku… si tumang” bisiknya pelan. “si tumang? Apa

maksudmu ?!” sumbi pun khawatir dengan si tumang dan berbegas

mencarinya. “kau..! cepat katakana dimana kamu menyembunyikannya ?!

apa yang kau inginkan? Cepat kembalikan situmang !” mendengar sumbi

berteriak pria itu kembali mendekap sumbi dan menutup mulut sumbi

dengan tangannya.

(tok tok..) bunyi ketukan pintu oleh prajurit penjaga kamar sumbi.

“kanjeng putri, apakah anda baik baik saja ?”. pria berjubah tebal itupun

berbisik kepada sumbi “putri, tidak kah engkau berfikir bagaimana aku

bisa ada disini tanpa diketahui oleh satu penjaga pun? Lihatlah tangan

kiriku. Ini adalah bekas luka yang dulu telah kau rawat saat kita pertama

kali bertemu. Waktu kita tidak banyak putri, aku bisa menunjukkan

kepadamu bukti yang lainnya. Sekarang katakanlah kepada mereka dan

bersikaplah wajar seolah tidak terjadi apa apa. Sekarang tergantung tuan

puteri, aku tahu hati nuranimu seputih kapas…” sumbi mengangguk dan

perlahan pria itu melepaskan tangannya. “aku baik baik saja, tidak ada

masalah… kembalilah bertugas”.

Page 19: The Treasure Montain

“putri, sungguh… banyak hal yang ingin ku ceritakan kepadamu.”

“menjauh dariku! Bekas luka di tangan kirimu itu, sangat mirip dengan

luka milik si tumang. Tapi luka itu bisa saja dibuat buat. Kita akhiri saja

omong kosong ini, jika saudara menginginkan uang akan aku beri.

Permintaanku hanya satu, aku ingin si tumang kembali. Aku berjanji tidak

akan memberitahukanmu kepada raja tapi ku mohon, kembalikan si

tumang.” Pinta sumbi mulai mengancam. Kedua tangannya mendekap di

dada, gemetar takut terjadi sesuatu pada si tumang. Pria berjubah tebal

berbulu itu berjalan mendekati sumbi tanpa memperdulikan permintaan

sumbi. “kumohon, jangan….” Kata sumbi. Namun pria itu semakin

mendekat seakan terpaku melihat sesuatu. Benar saja, tangannya

perlahan mengambil syal yang sedang di pakai sumbi.

“syal ini… saya ingat benar syal ini. Ini adalah syal yang pertama kali putri

buat bersama dengan mediang ratu. Putri sangat tekun dan semakin

mahir merajut. Putri tahu jarum emas itu bukanlah jarum emas biasa, aku

mengetahui dalamnya kenangan antara putri dengan yang mulia ratu.

Aku merasakan kehangatan tulusnya putri menyayangi ku sejak kecil. kita

bermain bersama, menari bersama, masa sulit, masa bahagia, kita lalui

bersama. Kita selalu bersama, aku merasakan apa yang puteri rasakan

dan aku melihat apa yang putri lihat…”

Page 20: The Treasure Montain

Pria itu membuka topi jubahnya, terasa ketulusan terpancar dari mata

birunya. Sinar purnama yang terang masuk melalui celah ventilasi dan

jendela, tepat menyinari wajah tampannya. “tapi bgaimana bisa seekor

serigala kecil ku yang lucu berubah menjadi manusia? Atau begini saja,

aku akan menanyakan suatu hal kepadamu untuk membuktikan kalau

benar engkau adalah situmang!” “baiklah, apapun itu puteri” jawab pria

itu. “setiap hari senin, apa yang biasa kita lakukan?” Tanya sumbi. “setiap

senin setelah yang mulia ratu wafat, saat lepas fajar kita bersiap untuk

pergi ke makam beliau. Kita berdoa untuk baginda ratu dan memberi

tujuh tangkai bunga mawar merah kesukaan yang mulia ratu“. “bgaimana

dengan hari kamis?” Tanya sumbi lagi. “setiap kamis menjelang sore kita

pergi ke kebun memetik sayuran untuk dimasak esok hari. dan puteri

selalu memakai baju berwarna kuning cerah setiap kamis nya. Puteri…

aku bahkan masih mengingat senyum indah puteri setiap harinya”.

“tumang… benar kau kah itu?” sahut sumbi sambil menatap dalam mata

pria itu. Mungkin rupa bisa menipu, tapi tatapan mata itu tidak akan

berbohong. Perasaannya sama ketika dulu sumbi menatap mata si

tumang. Tangan sumbi yang tadi gemetaran kini tenang.

Page 21: The Treasure Montain

“dalam wujud binatang, akulah si tumang, tapi dalam wujud manusia,

puteri bisa memanggilku Astra jingga” “Astra… jingga…” kata sumbi yang

tertegun memandang wajah pria itu. Wajahnya memerah, terpesona

karena si tumang, serigala kecil sahabatnya adalah seorang pemuda yang

tampan. “Putri, jarum emas itu… tanpa sengaja puteri menjatuhkannya

dalam perjalanan pulang ke istana. Malam itu, meski kereta sedang

melaju dengan kencangnya puteri rela keluar menerjang hujan demi

mencari jarum emas tersebut. Aku tahu puteri, jarum itu tidak hanya

penting bagi puteri, tapi juga bagi Alamaya.” kata astra itu. “kita

melompat dan terjatuh, raja beserta pasukannya berhenti dan melihat

keadaan puteri. Saat itu aku tak percaya puteri masih sanggup berdiri dan

bergegas mencari jarum emas itu. Kita mencari bersama sama, namun

derasnya hujan dan dingin nya malam membuat puteri jatuh pingsan.”

Lanjutnya. “saat baginda raja menggendong puteri, saat itulah aku

menemukan jarum emas itu yang ternyata ada di rerumputan dimana

puteri pingsan. Aku mengambilnya dan menyimpannya agar saat puteri

terbangun aku bisa memberikan puteri kejutan. Tapi keesokan paginya

sebelum aku sempat memberikan jarum emas itu puteri mengadakan

sayembara. Aku bingung puteri… selama ini aku berharap hubungan kita

lebih dari sekedar teman. Mungkin inilah jawabannya, mungkin inilah

kesempatan yang ku cari selama ini. Aku mencintaimu puteri… Tekad ku

sudah bulat. Aku akan meminangmu dengan ini”. Sambil mengeluarkan

jarum emas dari sebuah gumpalan kain di tangannya.

Page 22: The Treasure Montain

“oh, astra… tentu aku sangat mencintaimu… tapi.. aku tidak mengerti…

kenapa… kenapa bisa kau berubah wujud seperti ini? Sejak kapan?”

Tanya sumbi sambil menangis terharu. “inilah keajaiban puteri…

keajaiban ada di sekitar kita, asalkan kita…”. “mempercayainya…”

sambung sumbi. “puteri, lihatlah keluar…” kata pria itu sambil membuka

jendela, seketika terang cahaya bulan menerpa mereka berdua. “lihatlah

indahnya cahaya purnama itu… ini bukan cahaya purnama biasa. Ini

adalah bulan purnama penuh bercincin pelangi. Saat purnama ini mucul,

aku berubah menjadi sosok manusia. Inilah saat yang aku tunggu sejak

lama. Tapi waktu ku tidak banyak… aku hanya dapat bertahan dalam

wujud ini dalam waktu lima hari saja.” “hanya lima hari? andai kata besok

hari pernikahan kita, lalu engkau menghilang begitu saja? Mungkin aku

bisa menerimanya karena aku tahu engkau adalah si tumang, tapi

bagaimana dengan baginda? Bagaimana dengan rakyat? Apa yang harus

kita katakan?” kata sumbi cemas.

“iya, puteri benar… aku belum memikirkannya sejauh ini” kata Astra.

“puteri, baginda sudah tua. Yang ia pikirkan adalah penerus tahta

kerajaan. Jika kita menikah, engkau akan melahirkan seorang anak. Anak

itulah yang akan menjadi penerus tahta kerajaan.” “kau tak mengerti…

Ayah akan sedih dan cemas melihat ku di tinggal sendirian… anak kita

tidak akan lahir dalam waktu tiga hari… jika waktu sudah mendesak,

maka ayah akan menikahkanku dengan pria lain…” “sebelum hal itu

terjadi, terpaksa baginda harus ku bunuh”

“bunuh?” gumam salah seorang penjaga pintu bilik sumbi dengan cemas.

“tuan puteri, saya mendengar sesuatu di dalam. Apakah ada masalah

tuan puteri?” Tanya penjaga itu penuh curiga. “oh, tidak ada… aku hanya

sedang tidak bisa tidur…” jawab sumbi. “maaf puteri, tapi sepertinya kami

mendengar ada yang tidak beres di dalam, kami takut ada penyusup yang

mengincar tuan puteri. Mohon izinkan kami masuk demi keamanan tuan

puteri.” Sumbi terkejut mendengarnya, ia bingung dan tak tahu harus

berbuat apa. Sumbi takut terjadi apa apa jka ada yang tahu ada lelaki di

kamarnya tengah malam. “Astra, apa yang harus kita lakukan?” bisik

sumbi cemas, namun astra hanya terdiam.

Page 23: The Treasure Montain

“puteri?!” Tanya pengawal semakin cemas. Puteri yang ketakutan tanpa

sadar menjatuhkan vas bunga di sebelahnya. “Puteri…!” teriak kedua

pengawal yang lansung membuka pintu saat mendengar suara vas pecah.

“Hey! Siapa kau ?! puteri, berlindunglah !” kata salah seorang pengawal

yang dengan sigap nya menarik tangan sumbi. Astra yang tanpa

perlawanan akhirnya di tangkap dan di seret ke hadapan raja.

Sumbi hanya bisa ketakutan di dalam kamar. Ia tak habis pikir akan apa

yang akan dikatakan baginda. Ia khawatir baginda mengira astra

melakukan hal yang tidak tidak kepadanya. Namun hal yang paling di

takutkannya adalah jika perkataan astra benar, maka dalam keaadan

terdesak baginda raja akan terbunuh. “aku tidak bisa tinggal diam. Aku

harus pergi menjelaskannya kepada raja sebelum terlambat”. Pikirnya

dalam hati. Sumbi pun mencari ide bagaimana bisa keluar mengelabuhi

pengawalnya demi menemui baginda raja.

“aaa… tikus…! Pengawal ! bagaimana bisa ada tikus di kamarku ! cepat

temukan dan buang… cari di bawah tempat tidurku, tadi aku melihatnya

masuk ke dalam”. Sementara para pegawal sibuk mencari tikus bohongan

tersebut, sumbi perlahan berjalan menuju pintu kamar. Sumbi dengan

akal cerdiknya menutup pintu dan menguncinya dari luar sehingga para

pengawal terkurung di dalam kamar. Sumbi pun berlari menuju

singgasana raja. Singgasana raja berada di ujung sebuah lorong yang

sedang di laluinya. Saat tiba di depan pintu, sumbi terkejut ketika tiba tiba

pintu terbuka dan ternyata yang keluar adalah astra. Sumbi semakin was

was ketika melihat raut wajah astra yang terlihat bahagia dan tersenyum

kecil. “jika astra dapat keluar dengan wajah tersenyum, maka berarti…”

kata sumbi dalam hati seraya bergegas masuk kedalam dan astra

mengikutinya.

Page 24: The Treasure Montain

“Ayah…!” teriak sumbi melihat baginda raja terbaring lemas di atas kursi

rajanya. “Astra, apa yang telah engkau lakukan ? aku memang sangat

mencintaimu, tapi todak berarti aku tega mngotori tanganku sendiri

dengan darah.” Kata sumbi “sumbi… kau belum tidur nak?” “ayah..?” kata

sumbi yang terkejut melihat ayahnya yang tiba tiba terbangun. “lho, ada

gerangan apa sumbi, kenapa kamu menangis?” Tanya baginda raja.

“maafkan aku ayah, ku kira tadi ayah telah dibunuh oleh astra” jawab

sumbi yang tengah malu. “hahaha… kamu salah sangka nak, ayah hanya

tertiur karena malam telah larut. Kamu jangan khawatir. Ayah telah

mengetahui semuanya. Bahkan siapa tumang sebenarnya, ayah sudah

lebih dulu mengetahuinya dibandingkan kamu putriku… hahaha”

“ah tuan puteri, soal aku ingin membunuh raja tadi itu hanya bercanda…

maafkan aku tuan puteri.” Kata astra yang sedari tadi terseunyum melihat

sikap sumbi. “tuan puteri, apakah tuan puteri ingat dongeng yang selalu

yang mulia ratu ceritakan? Semua itu benar”. “maksudmu, peri dan bunga

ajaibnya itu benar benar ada?” Tanya sumbi yang wajahnya kini telah

berubah menjadi ceria. “semua benar puteri, kecuali satu hal. Peri

penjaga hutan yang selalu di ceritakan itu… telah tiada.”. “telah tiada?!

Apa yang terjadi dengan peri hutan itu ?”.

Page 25: The Treasure Montain

“Engkau masih ingat kan tuan puteri, kisah saat baginda raja batang

garang dengan pasukannya yang gagah berani menumpas siluman

pemuja emas itu? Saat itu baginda melakukan kesalahan. Baginda tidak

menyadari ada satu siluman yang berhasil kabur dan meloloskan diri.

Siluman itu licik, menyamar menjadi tabib istana hingga akhirnya berhasil

membunuh baginda raja. Tidak mudah menghilangkan dendam. Hatinya

tidak pernah tenang. Sepertinya siluman itu sadar kalau yang harus ia

jatuhkan bukanlah raja, melainkan Alamaya. Ia sangat pintar.

Mengelabuhi penerus tahta dengan meracuni ratu agar tidak bisa hamil.

Namun di sisi lain ia memberitahukan obat yang dapat memberikan

baginda seorang keturunan. Obat itu adalah air rebusan satu kelopak

bunga ajaib. Baginda yang terdesak pergi mencari bunga itu dan dengan

kebersihan hatinya beliau menemukannya. Namun ternyata itulah

rencana siluman itu yang sebenarnya. Ia tahu dengan bunga itu ia dapat

menghancurkan Alamaya. Hanya berhati bersih yang dapat menemukan

bunga itu, jadi si siluman ini mengikuti raja dari belakang. Setelah bunga

ajaib itu di temukan, siluman itu langsung menyerang untuk merebut

bunga itu dari penjagaan peri. Dalam pertarungan memperebutkan bunga

ajaib itu, peri penjaga hutan tewas.” Jelas astra.

“tentu siluman keji itu tidak berhasil merebut bunga ajaib itu. Peri itu

mempunyai kesatria pelindung brupa manusia serigala yang dengan

kekuatannya ia bretarung dengan siluman jahat itu. Kesatria serigala itu

menang. Tapi siluman itu sekali lagi berhasil kabur dan sekarang ntah

berada dimana.” Tambah baginda raja. “Kesatria serigala itu terluka dan

perlahan berubah menjadi serigala kecil, raja membawanya ke istana

untuk mengobatinya.” Sambung astra. “jadi serigala kecil itu…” kata

sumbi. “iya, serigala kecil itu adalah si tumang.” Kata raja. “lalu

bagaimana dengan nasib raja itu ?” tanya sumbi. “nah, akhirnya raja

memperoleh satu kelopak bunga ajaib. Kelopak itu di rebus, dan air

rebusannya di minum oleh yang mulia ratu. Sebulan kemudian yang mulia

ratu hamil dan akhirnya melahirkan seorang gadis yang cantik jelita. Dan

itulah… dirimu puteri. Puteri adalah keajaiban itu sendiri” jelas astra.

Sumbi pun terharu mendengar kenyataan itu. Ia bangga akan usaha

kedua orang tuanya untuk demi dirinya.

Page 26: The Treasure Montain

“ayah, mengenai sayembara jarum emas itu…” “ayah mengerti, besok

kalian akan ku nikahkan. Rakyat tidak perlu tahu kebenaran si tumang.

Rakyat hanya tahu bahwa Astra aku tugaskan ke negeri luar sebagai mata

mata. Setelah anakmu lahir, aku akan mewariskan tahtaku untuknya.

Beres kan?” ucap baginda penuh keyakinan. “ayah… terimakasih ayah…”

kata sumbi sambil memeluk baginda dan menangis bahagia. Esoknya

digelarlah pernikahan antara dayang sumbi bersama Astra Jingga.

Setahun kemudian sumbi melahirkan seorang anak laki laki yang diberi

nama Sangkuriang.

Saat ulang tahun ke tujuh, sangkuriang di beri hadiah berupa panah.

Karena senangnya ia ingin pergi berburu untuk pertama kalinya. Demi

kebahagiaan anaknya, dayang sumbi dan si tumang pergi ke hutan

beserta beberapa pengawal, mendirikan kemah. Dengan izin dayang

sumbi, sangkuriang dan situmang pergi ke hutan untuk berburu kijang.

Namun tumang merasakan kehadiran siluman jahat oleh karenanya si

tumang bersikeras untuk pergi demi menghindarkan sangkuriang dari

bahaya. Namun sangkuriang tidak mengerti lalu mengejar dan menembak

kijang dengan panahnya sendiri. Lalu tiba tiba ada siluman datang dan

menyerang mereka. Situmang dengan ajaib berubah menjadi manusia

serigala besar. Perkelahian sengit pun terjadi, namun si tumang kalah dan

sangkuriang berhasil kabur. Sangkuriang yang tidak bisa berkata apa apa

karena ketakutan terdiam saat dayang sumbi menanyakan dimana si

tumang. Sumbi salah sangka dan mengira hati rusa buruannya adalah si

tumang. Sumbi menangis sedih dan menceritakan kepada sangkuriang

bahwa tumang adalah ayahnya. Sangkuriang yang semakin ketakutan

mengetahui bahwa si tumang adalah ayahnya berlari ke hutan untuk

mencari si tumang, namun di perjalanan sangkuriang terpeleset di

pinggiran sungai dan terjatuh. Ia ditemukan oleh seorang wanita tua yang

tidak lain adalah penyihir itu yang mengaku bernama Wayung Hyang.

Page 27: The Treasure Montain

Lima belas tahun lamanya sangkuriang di asuh dan di rawat penuh kasih

sayang oleh Wayung. Rasa dendamnya selama ini yang ingin

menghancurkan Alamaya hilang. Namun karena mereka tinggal di

pedalaman hutan dan jauh dari warga, mereka hidup dalam kemiskinan

dan tidak diperhatikan. Sementara itu di istana, para petinggi kerajaan

panik karena tidak memiliki seorang raja. Sumbi tidak menyerah, ia masih

terus mengerahkan pasukannya untuk mencari keberadaan Sangkuriang

dan si tumang. Tibalah hari ini yang merupakan hari ulang tahun

sangkuriang, hari yang sama ketika sumbi kehilangan sangkuriang,

seperti kebiasaan setiap tahunnya, maka sumbi pergi ke hutan berharap

sangkuriang kembali ke perkemahannya yang lama. Saat dalam

perjalanan, tiba tiba…

“duk, brak.. bug..” terdengar suara riuh dari luar kereta. Sumbi mengintip

keluar dan benarlah dugaannya bahwa rombongan sedang di serang.

“Tuan puteri berlindunglah di dalam, ada seorang bandit yang menyerang

kita !”. Sumbi ketakutan, dan suara pertarungan semakin mendekati

kereta sumbi. Satu teriakan terakhir penjaga kereta kuda menandakan

seluruh pasukan pengawal sumbi telah mati. “brakkk” suara pintu kereta

yang terhempas. Masuklah sesosok pemuda tapan dengan ikat kepala

berwarna hitam, di lengan kanannya terikat sebuah panah lipat kecil

dengan anak matanya yang kini mengarah ke kepala sumbi. Tangan

kirinya tengah bersiap memegang pemicu di lengan kanannya untuk

melepaskan anak panahnya.

Seketika mata sumbi terbelalak, pikirannya tak lagi takut akan terbunuh

namun ia terkejut melihat panah itu terukir symbol hati persis seperti

panah yang ia berikan dulu kepada sangkuriang. “sangkuriang…” kata

sumbi. Perlahan tangannya keatas ingin menyentuh wajah perampok

yang dikirannya sangkuriang, anaknya yang hilang. Perampok itu terdiam,

terheran akan sikap smbi. “drug drug..” terdengar suara pasukan berkuda

yang merupakan bala bantuan dari istana mendekat. Perampok yang

panik tadi pun tak dapat berfikir panjang dan langsung mengambil cincin

yang berada di jari sumbi dan pergi.

Page 28: The Treasure Montain

“dadang… sudah tiga hari kamu gelisah. Sebenarnya apa yang kamu

pikirkan nak?” Tanya Wayung. “maafkan aku ibu, aku hanya masih belum

melupakannya. Wanita yang saat itu kutemui dengan rombongan kereta

berkuda. Parasnya sungguh indah.” Wayung menghela nafas sejenak,

rautnya terlihat sedih, tangannya membelai punggung sangkuriang dan ia

mulai bercerita, “Dahulu, ada sebuah kerajaan dimana segala kehidupan

dan aturan, di atur hanya oleh satu orang. Setiap orang patuh dan tunduk

pada setiap perkataannya yang mereka sebut dengan takdir. Semua

terasa benar hingga ada seorang gadis yang mengetahui, bahwa takdir

bisa di beli. Kisah cintanya kandas karena kekasihnya dijodohkan dengan

wanita lain. Gadis itu pergi dan mengasingkan diri. Tanpa sadar ia

berjalan menemukan goa berisi lautan emas. gadis itu dengan

kekuatannya selama berbulan bulan membentuk istana emas dan

pasukan emas berharap ia akan kembali dan membeli takdir demi

cintanya. Namun tak ia sangka, seluruh perjuangannya dihancurkan oleh

sekelompok pasukan kerajaan dengan raja yang tergila gila dengan harta

karun. Nak, setiap manusia memiliki tujuan, dan tujuan itu hanyalah harta

dan tahta. Mereka tidak akan melihat orang terbuang seperti kita.

Sangkuriang pergi ke pasar membeli obat

Setibanya di pasar, ia terkejut melihat wajah dirinya terpampang di poster

menjadi buronan istana. “ternyata wanita kemarin bukanlah gadis biasa,

siapa dia sebenarnya?” gumam sangkuriang dalam hati. Sangkuriang lalu

berjalan dengan menundukkan kepalanya agar wajahnya tertutup oleh

tudung kerucutnya yang lebar. Sampailah ia di salah satu penjual obat, ia

membeli ramuan yang telah di pesan oleh ibunya. Ia sengaja memilih

kedai itu karena penjualnya merupakan kakek kakek yang sudah tua dan

ramai sehingga ia tidak terlalu di perhatikan. Sekali lagi ia melihat poster

dirinya di sudut dinding took obat itu. Rasa penasarannya sudah tidak

terbendung lagi. Ia melihat paman penjual sedang sibuk dan tidak akan

sempat melihat wajahnya jika ia hanya sekedar bertanya. “paman, pria

buronan dalam poster di dinding itu, apakah ia berbahaya?” Tanya

sangkuriang. “kamu masih belum tahu juga ? dia itu perampok yang

hampir membunuh kanjeng ratu.!” “ratu? Maksudnya ratu kita ?” “iya,

kamu hati hatilah, bisa bisa kamu di bunuhnya. !” jawab paman penjual

obat itu. “huft, untung saja ia tak memperhatikanku.” Gumam

sangkuriang dalam hati.

Page 29: The Treasure Montain

Kisah cinta jaka dan dayang sumbi : jaka tidak bisa tidur karena selalu

terbayang akan wajah dayang sumbi. Jaka telah memutuskan, ia akan

berkelana dan meninggalkan ibu angkatnya untuk mendapatkan cinta

dayang sumbi. Ia tahu bahwa wanita yang dilihatnya adalah sang ratu,

dan jika ia menemuinya lagi maka sudah pasti hukuman gantung sudah

didepan mata, namun besarnya cintanya tidak menghalangi langkahnya

untuk menuju istana. Tidak disangka saat ia tiba di suatu pasar, banyak

selebaran dimana wajahnya terpampang sebagai buronan istana. Maka

jaka hanya memakai tudung besar dan berjalan menunduk sehingga tidak

ada yang mengenalinya. Hingga di suatu warung nasi ia mendengar

pembicaraan mengenai kebaikan sang raja yang membawa kedamaian di

negeri ini. Hal ini membuat nya bingung karena hal tersebut sangat

berbeda dengan kenyataan yang di terimanya di gubuknya yang selalu

miskin dan tidak pernah diberi bantuan apa apa oleh raja. Secara tidak

sengaja si penjual nasi menyenggol gelas di dipannya dan terjatuh. Si

penjual pun merunduk untuk mengambil gelasnya. Betapa terkejutnya ia

melihat rupa jaka yang mirip dengan gambar poster buronan sehingga

sontak ia berteriak. Warga lainnya pun terkejut dan membuka tuduk

kepala jaka. Sehingga terlihatlah wajah jaka yang sebenarnya dan itu

sangat mirip dengan poster buronan. Jaka yang panik lalu kabur dan tidak

berselang lama tentara kerajaan yang sedang berpatroli datang ke

warung tersebut karena mendengar teriakan warga. Kejar kejaran pun

terjadi antara tentara kerajaan dan jaka hingga memporak porandakan

pasar. Jaka akhirnya terkepung dan di kelilingi oleh pasukan kerajaan

dengan panahnya dan meminta jaka menyerah. Jaka dengan cerdiknya

berkata bahwa dia sangat lincah. Bila satu dari kalian melepaskan anak

panahnya maka aku dapat menghindar dan anak panahnya akan melukai

teman kalian. Para prajurit mulai bingung dan lengah sehingga jaka dapat

berhasil kabur dari kepungan. Jaka kemudian bersembunyi di salah satu

rumah warga. Namun ia tidak sadar dari belakang si pemilik rumah

memukul pundaknya dengan kuat menggunakan kendi hingga ia pingsan.

Page 30: The Treasure Montain

Ia sadar saat dibawa ke penjara istana. Belum sempat penjaga menutup

pintu penjara jaka beraksi dan akhirnya jaka kabur mencari jalan keluar,

namun tak sengaja ia memasuki kamar dayang sumbi dan mereka

bertemu. Jaka mencertitakan kisahnya bahwa ia hidup miskin dan

menderita sehingga ia membajak rombongan raja karena desakan

kebutuhan. Ia datang untuk minta maaf dan ia menyatakan cintanya

kepada dayang sumbi. Namun dayang sumbi berkata lain, ia mengakatan

kalau anaknya telah pergi meninggalkannya dan ia curiga anak itu adalah

jaka. Awal kecurigaan dayang sumbi adalah saat pertama kali jaka

menyerbu kereta kuda nya dan menodongkan panahnya di hadapannya

dan ia tahu bahwa itu adalah panah yang diberikannya dahulu untuk

ulang tahun sangkuriang.

Sangkuriang bingung dengan apa yang dialaminya hari itu. Hari itu ia

mendapati kenyataan yang berbeda. Ia tahu bahwa kerajaannya sangat

makmur dan kini orang yang dicintainya mengatakan bahwa dia adalah

anaknya.

Page 31: The Treasure Montain

Dayang sumbi membuktikan bahwa ia awet muda karena bunga ajaib. Ia

menunjukkan lokasi bunga ajaib itu. Sangkuriang syok dan tidak bisa

berkata apa apa lagi. Berhari hari ia berfikir namun tetap ia tidak bisa

melupakan cintanya. Ia telah diberitahu sebelumnya oleh dayang sumbi

kalau dia kembali ke istana dayang sumbi tidak akan menghukumnya, ia

mengerti penderitaan yang dialami oleh sangkuriang dan jika ia kembali

ia akan dijadikan raja yang baru karena alamaya saat ini tidak memiliki

raja. Sangkuriang mendatangi petinggi istana dan mengancam akan

membunuh keluarga nya jika tidak mengadakan rapat mengenai siapa

penerus raja. Akhirnya dayang sumbi mengajukan syarat untuk dibuatkan

kapal besar yang sanggup menampung semua emas dan seluruh

penduduk alamaya dalam waktu semalam. Sangkuriang mengiyakan

syarat tersebut. Sangkuriang mencari cara bagaimana membuat kapal

untuk mengangkut semua lautan emas itu. Iapun kembali ke ibu

angkatnya dan ibu angkatnya mengatakan itu sangat mustahil, namun

tidak mustahil jika ia memiliki pasukan yang dipeoleh dari ramuan yang

dibuatnya. Sebenarnya ibunya telah saying dengan sangkuriang dan tidak

ingin sangkuriang pergi meninggalkannya tapi bujuk rayu sangkuriang

membuat ibu angkatnya mengalah. Ia melanjutkan, ramuan itu butuh

kelopak bunga ajaib untuk bisa membangkitkan pasukannya. Ibu

angkatnya yang sekarat juga butuh satu kelopak untuk bisa sembuh dan

semakin kuat. Sangkuriang pintar dengan bertanya jika pasukanmu

sehebat itu, berapakah waktu yang diperlukan untuk mengangkat tanah

emas hingga menyerupai bentuk kapal. Dari perbandingannya ia hanya

akan memberikan dua kelopak, satu untuk dijadikan pasukan pembantu,

dan satu lagi untuk menyembuhkannya jika telah selesai membuat kapal.

Merasa dibohongi, ibu angkatnya marah namun apa daya para

pasukannya telah pergi dan karena kekuatannya yang sedikit tidak

mampu mengendalikan pasukannya dari jauh, ia harus lebih dekat untuk

memerintahkannya. Dengan terlunta lunta ia pergi menyusul

sangkuriang.

Bersamaan dengan itu dayang sumbi yang mengetahui bunga ajaib telah

diambil sangkuriang khawatir akan apa yang di perbuat sangkuriang.

Sesampainya di lokasi, ia bertemu dayang sumbi dengan bujuk rayu nya

yg sok baik ia memberi ide dayang sumbi untuk memerintahkan seluruh

rakyat alamaya yang memiliki kain sutera merah lakukan aktifitas rutin

pagi menumbuk padi dan buatlah kegaduhan sehingga ayam berkokok.

Page 32: The Treasure Montain

Lalu ibu angkat sangkuriang mengancamnya jika ia tidak memberikan

Bunga ajaib itu ia tidak akan menyuruh pasukannya untuk melanjutkan

pekerjaannya, sementara fajar sebentar lagi menyingsing.

Setelah ia mendapatkan bunganya, ia mengambil satu helai kelopak dan

mencampurkannya dengan ramuannya dan meminumnya. Lalu

terkejutlah sangkuriang ternyata ibu asuhnya adlah siluman dan karena

ketakutan ia teringat semuanya dulu siluman itu yang menyerang si

tumang. Siluman itu menang dan berterimakasih kepada sangkuriang

karena sangkuriang telah menggali kuburannya sendiri. Bunga ajaib

hanya bisa bertahan hingga gerhana matahari tepat tegak lurus dengan

akar utamanya, sebelum itu ia harus mengekstrak kelopaknya untuk

menciptakan pasukannya untuk menguasai dunia. Siluman itu

mengerahkan sebagian pasukannya untuk menyerang desa.

Pertempuran : pasukan siluman memporak porandakan desa. Dayang

sumbi yang terkejut segera memerintahkan semua pasukannya untuk

melakukan perlawanan dan melindungi desa. Sangkuriang datang dan

menunjukkan jalan cepat menuju kapal raksasanya. Diperjalanan ia minta

maaf kepada dayang sumbi dan ia telah mengingat semua nya dan bukan

ini yang ia inginkan. Semua pasukannya telah kalah dan yang tersisa

hanya sedikit dan mereka bersembunyi di sebuah goa masih namun tidak

jauh dari kapal. Sangkuriang beserta rombongan yang putus asa teringat

akan si tumang dan mengharapkan andai tumang ada disini dan

melindunginya. Sebenarnya ia masih ada disinin, dia masih hidup, tumbuh

di dalam hati sangkuriang. Sangkuriang berubah menjadi manusia

serigala berencana akan mengelabuhi para siluman dan rakyat beserta

dayang sumbi dapat lari ke kapal karena sebentar lagi dataran akan

hancur dan berubah menjadi lautan.

Page 33: The Treasure Montain

8/10/15 3:16 PM

Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang raja yang baik dan bijaksana,

ia memiliki seorang isteri yang cantik jelita. Kerendahan hatinya membuat

raja semakin mencintainya. Meski tidak dapat memberikan keturunan,

namun raja sangat setia dan tidak Hingga suatu ketika istrinya

Citrus Sp. Yang merupakan nama latin dari jeruk, menjadi nyawa dari

koleksi mode saya kali ini. Dengan konsep style for All, setiap rancangan

saya dapat di gunakan untuk wanita berhijab atau tidak, untuk wanita

gemuk dan kurus, dan cocok untuk wanita berkulit gelap atau terang.

Page 34: The Treasure Montain

8/10/15 3:16 PM

Alkisah pada zaman dahulu kala, di suatu daerah terpencil jawa barat

berdirilah sebuah kerajaan yang tentram. Sebuah kerajaan dimana

burung berkicau dengan dengan merdunya dan dedaunan menari dalam

lembutnya buaian angin, sebuah tempat dimana kedamaian selalu

meliputi negeri ini, Alamaya. Dinamakan demikian karena letaknya yang

terpencil dan tersembunyi jauh dari kerjaan lainnya. Rajanya tidak pernah

menjajah wilayah kerajaan lain, bukan karena lemah atau penakut,

namun kelimpahan sumber daya alamnya yang mmbuat kerajaan sangat

makmur, bahkan mereka memiliki mata uang sendiri.

“huu… haaa ! huuu haaa..!!” teriak semangat para prajurit kerajaan yang

sedang berlatih. Baginda raja sangat pintar dan membentuk pertahanan

yang kuat apabila suatu saat diserang oleh musuh. Suatu ketika ada

penjajah dari majapahit datang, namun kehebatan tentara kerajaan

mampu mematahkan serangan musuh.

Di akhir peperangan, dari harta rampasan yang dikumpulkan, raja

menemukan sesuatu yang penting, peta harta karun. Inilah awal yang

menentukan masa depan kerajaan kedepannya, apakah akan

membawakan kemakmuran yang lebih atau sebaliknya, membawa petaka

bagi kerajaan Alamaya. Para petinggi istana pun mengadakan

musyawarah. “Jelas ini adalah peta harta karun, dan inilah yang mereka

cari baginda” tutur salah seorang penasehat. “Kita beruntung

mendapatkannya baginda. Lokasinya memang berada di luar kekuasaan

kita, namun tidak jauh dari batas selatan Alamaya. Baginda, apabila harta

ini menjadi milik kita maka kerajaan kita akan kaya” ucap penasehat

lainnya. Banyak diantara mereka menganggukkan kepala tanda setuju

dengan ucapan penasehat terebut, namun tidak bagi seorang hakim

istana yang berada tepat disebelah kiri raja. Hakim tua tersebut dengan

nada meyakinkan berkata, “saudaraku, mungkin pertanyaan terbesarnya

adalah seberapa berharganya emas bagi rakyat alamaya ditengah

kekayaan alam yang selalu berkecukupan ini? Apakah emas yang kita

makan? Apakah emas yang kita perdagangkan? Baginda, negeri kita tidak

berhubungan dengan dunia luar. Segala kekayaan alam disini sangat

cukup untuk kemakmuran rakyat Alamaya”.

Page 35: The Treasure Montain

Suasana yang ribut akibat silang pendapat tiba tiba menjadi hening saat

baginda raja mengangkat tangannya. Semua mata menuju ke baginda

dengan jantung yang berdebar menantikan keputusan sang raja.

“Rakyatku, munculnya peta harta ini menjadi peringatan bagi kita untuk

waspada. Harta karun tidak pernah di incar oleh satu orang. Selama ini

kita semua dapat tidur nyenyak tiap malam, bernyanyi, menari dan

membuka jendela di pagi hari. Itu semua karena Alamaya merupakan

negeri tersembunyi yang jauh dari kekuasaan kerajaan lain. Mungkin hari

ini kita menang, mungkin hari ini ada satu musuh, tapi bukan tidak

mungkin besok ada seribu musuh yang datang. Adipati, berikan

pendapatmu” Tutur Baginda dengan bijak. “Benar yang baginda katakan,

ancaman telah datang. Menurut saya, demi keamanan rakyat kita harus

melindungi harta tersebut. Sebarkan berita palsu terkait harta tersebut

agar dunia luar tetap tak mengetahui lokasi harta itu. Perluas kekuasaan

Alamaya ke daerah ini dan kita tempatkan beberapa penjaga disana.

Mungkin harta ini belum kita butuhkan sekarang, tapi Alamaya akan terus

berkembang. Harta ini akan berguna bagi masa depan, dengan

menjaganya berarti kita menjaga anak cucu kita sendiri”. Itulah sepenggal

dialog musyawarah kerajaan yang akhirnya diputuskan kerajaan akan

melakukan ekplorasi untuk menemukan harta tersebut.

Bertahun lamanya pencarian dilakukan, akhirnya mereka menemukan

sebuah prasasti bertuliskan “hanya kedamaian hati yang dapat

menemukan cahaya”. Karena hanya raja yang paling berhati damai, maka

raja lah yang bisa menemukan cahaya yang dimaksud. Bukan sebuah peti

harta karun, namun cahaya tersebut adalah peri penjaga hutan. Raja

dengan hati yang tiada dendam dan niat jahat menceritakan keadaan

kerajaannya. Bahwasannya kerajaannya sedang tidak aman, sistem

pertahanan harus ditingkatkan. Meskipun sangat jarang penjajah datang,

namun tidak menutup kemungkinan tahun tahun kedepan datang musuh

yang lebih besar dengan persenjataan yang lebih hebat. Disamping itu,

pertumbuhan penduduk, terbatasnya lahan, perkembangan dunia luar

juga ikut diperhitungkan dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Jaringan informasi keluar daerah di perkuat melalui para pedagang

melalui jalan rahasia sehingga tidak mungkin orang luar masuk. Raja tahu

emas adalah komoditi perdagangan dan unsur penting yang dapat

menjaga kemakmuran masa depan kerajaan alamaya.

Page 36: The Treasure Montain

Sang peri yang baik hati juga menceritakan bahwasannya ia mempunyai

kekuatan yang bersumber dari suatu tumbuhan ajaib sehingga tanahnya

sangat gembur dan menghasilkan kekayaan alam yang melimpah

meskipun tidak ada hujan termasuk di alamaya. Karena sebenarnya

dibawah tanah alamaya terdapat aliran air bertekanan tinggi dan karena

kekuasaan tumbuhan ajaib air tersebut tidak meluap dan menghancurkan

seluruh wilayah tersebut. Oleh sebab itu sang peri menekankan

bahwasannya harta terbesar yang patut dilindungi bukanlah tumpukan

emas tersebut, melainkan bunga ajaib yang di ceritakan tadi. Bunga

tersebut tidak boleh dipindahkan dari posisinya karena setiap gerhana

matahari penuh bunga akan mekar dan menyerap energi dari cahaya

gerhana. Sang peri mau menunjukkan lokasi persembunyian emas

tersebut namun sang raja harus berjanji untuk melindungi segenap hati

bunga ajaib tersebut dan tetap merahasiakannya dari siapapun. Sang raja

pun berjanji dan akhirnya sang peri yang selalu ditemani oleh serigala

kecil imut setianya itu pun mengerti dan menunjukkan jalan rahasia

menuju persembuyian emas tersebut. Sang peri tidak bisa mengantar

sampai lokasi persembunyian emas. Emas tersebut berada dalam gua

kecil tersembunyi dalam sumur yang berjarak tujuh langkah dari pohon

rambutan besar sekitar satu hari perjalanan dari sini kearah barat. Sang

raja harus berhati hati karena emas tersbut dijaga oleh siluman yang

tamak dan sangat memuja emas emas tersebut.

Perjalanan dilanjutkan akhirnya pasukan kerajaan menemukan gua

tersebut dan masuk kedalamnya. Raja beserta pasukannya dengan gagah

berani masuk ke gua tersebut dan mengalahkan seluruh kawanan siluman

penghuni gua. Raja terkejut karena bukan bongkahan emas atau

tumpukan emas dalam gua, tapi lautan emas murni yang amat berlimpah.

Hari itu akan diingat sebagai kemenangan terbesar baginda raja yang

membawa kemakmuran bagi kerajaan alamaya. Dengan emas itu

kerajaan menjalankan rencana awalnya untuk lebih meningkatkan

perekonomian rakyat, membentuk tim informan rahasia keluar daerah

dan mengirim pedagang keluar daerah untuk menjual emas yang ada dan

memasukkan barang barang kebutuhan bagi kesejahteraan rakyat. Raja

juga memperkuat pertahanan dengan membentuk pasukan tangguh yang

memlliki baju zirah terbuat dari emas, yang disebut dengan pasaukan

emas.

Page 37: The Treasure Montain

“Dan akhirnya kerajaan kecil itu makmur selamanya”. “selama apa ibu?”.

“selama lamanya..”. “selama lama lamanyaa ibu?”. “tidak nak, selama

lama lama lamaaaaaaanya…”. “waaahhhh ibu… apakah peri ajaib itu

benar benar ada?”. “tentu saja anakku yang lucu… sebenarnya, banyak

hal ajaib yang terjadi di sekitar kita dan hanya mereka yang percaya yang

bisa melihatnya”. “disekitar kita bu? Apa contohnya?”.”contohnya kamu

saying… bagi ibu dan ayah, kamu adalah keajaiban. Anugerah terindah

yang kami miliki…”. Tiba tiba terdengar suara pintu kamar terbuka pelan

“(krek…) Sudah malam sumbi, ayo tidur nak ibu mu sudah capek”

“Aayah… mengganggu saja ! kami kan lagi asik cerita”. “Ayahmu benar

sumbi, ayo lekas tidur… lihat si tumang sudang mengantuk tuh”. Tutur

sang ibu. “iya ibu, sumbi tidur lagi ibu” jawab sumbi sambil memeluk si

tumang, serigala kecil lucu peliharaannya. Benar saja, malam telah

semakin larut, api damar pun dikecilkan dan suasana menjadi semakin

remang dan tenang. Binaran mata sang ibunda mencerminkan

kelembutan dan kasih sayang tulus di raut wajahnya yang semakin tua.

Tangan hangatnya lembut membelai kening sumbi seraya bersenandung,

“nang ning nung.. nang ning nung… bila malam tiba… saat langit

terbuka… bintang bersinar dengan terangnya… terbuai buah hati di lagu

sahdu.. temani diri terbangkan mimpi.. setitinggi tingginya… sedalam

dalamnya… nang ning nung.. nang ning nung… selamat malam anakku…

jangan pernah dewasa ya…”

12 tahun kemudian, sumbi tumbuh menjadi gadis yang cantik jelita.

Sumbi adalah putri tunggal raja Sungging Perbangkara, raja bijaksana

yang kini memerintah negeri Alamaya. Sumbi dikenal tidak hanya

parasnya yang cantik, tapi hatinya pun bersih sehingga di cintai oleh

rakyatnya. Pemikirannya luas sebebas burung yang terbang. Namun hal

itu lah yang terkadang membuat baginda raja sedih akhir akhir ini. Sudah

lebih dari lima lelaki pilihan di tawarkan oleh baginda raja untuk

meminangnya namun hingga saat ini sumbi masih enggan untuk

menikah.

Page 38: The Treasure Montain

Hari itu matahari sudah berada di ufuk barat memancarkan cahaya merah

keemasaannya pertanda malam kan datang. Air mata sumbi menetes, ia

tersedu melihat ibunya terbaring lemah atas sakit keras yang di

deritanya. “sumbi… sumbi…” lirih ucap sang ibu yang dengan perlahan

membuka matanya. Tangannya yang lemah mengusap air mata di pipi

sumbi. “sumbi anakku, engkau telah tumbuh dewasa… mungkin sudah

saatnya ibu menceritakan sebuah rahasia…”

Semilir angin malam menyebar di bilik istana hingga sampai ke

singgasana raja. Baginda raja yang saat itu baru tiba dari perjalanan

bergegas menuju bilik dimana istrinya berada. “sumbi anakku, engkaulah

penerus istana… jadilah seorang ratu yang selalu memberikan kedamaian

di negeri Alamaya… tapi Alamaya tidak akan memiliki ratu tanpa raja.

Berikanlah hatimu pada seorang raja yang kan menjaga negeri ini. Sumbi

anakku.. waktu tidak akan pernah menunggu.. uhuk, uhuk”. “Ibu… sumbi

ambilkan air minum untuk ibu ya” segera sumbi ambilkan air minum di

meja yang tidak jauh darinya. Perlahan sumbi menaikkan sandaran ibunya

dan meminumkan air putih dalam gelas yang dipegangnya. “sudah sumbi,

ibu tak sanggup lagi untuk minum. Uhuk, uhuk.. sumbi kemarilah

mendekat nak” sumbi pun mendekat, memegang tangan ibunya dengan

sedih dan mellihat mata ibunya yang metapnya dengan dalam. “sumbi

anakku, engkau anakku, engkaulah keajaiban bagiku, dan tetaplah

menjadi.. keajaiban...”. seketika mata sang ibu yang sayu itu perlahan

kosong, gelas yang berada di tangan sumbi terjatuh. “ibu...!” teriak sumbi

sedih melepas ibunya saat menghela napas terakhir. Disaat yang sama

baginda raja telah berada di depan pintu dan terkejut melihat istrinya

wafat.

Page 39: The Treasure Montain

Gerimis turun membasahi pipi sumbi menggantikan air matanya yang

kering, seakan dunia ikut bersedih. “sumbi, ayo pulang nak. Tidak baik

terus meratap bersedih seperti itu” kata baginda raja mengajak sumbi

yang masih duduk di sebelah makam ibunya. “iya ayah…” jawab sumbi

yang masih bersedih. Sumbi pun pulang dengan kereta berkuda bersama

rombongan kerajaan. Dalam perjalan pulangnya, ia memegang kain

rajutnya yang belum jadi. Ia terkenang dulu saat ia pertama kali di

ajarkan merajut sebuah syal oleh ibunya. Saat ia hendak memasukkan

benang kedalam lubang jarum emasnya tiba tiba kereta berguncang

karena rodanya menghantam batu kerikil di jalanan. Sumbi tersentak dan

menjatuhkan jarum emasnya. Sumbi berusaha mengambilnya namun

sayang jarum tersebut terhempas keluar kereta.

Keesokan paginya. “perhatian, kanjeng putri dayang sumbi telah tiba”

ucap salah seorang penjaga bilik singgasana raja. Sumbi mendatangi

ayahnya dan berkata, “Ayah, sumbi telah membuat keputusan”.

“keputusan apa putriku, ayah tidak mengerti, katakanlah” ucap raja

heran. “ayah tahu jarum emas yang terjatuh saat perjalan pulang dari

pemakaman ibunda, itu sangat berarti bagi sumbi”. Raja pun menjawab

“iya nak, ada apa gerangan?”. Sumbi pun melanjutkan, “sumbi ingin ayah

mengadakan sayembara, sumbi bersedia memberikan segenap hati sumbi

dan menikah kepada lelaki yang menemukan jarum emas tersebut”.

Mendengar ucapan tersebut baginda raja pun bahagia dan segera

menyuruh prajuritnya menyebarkan berita tersebut ke seluruh penjuru

negeri Alamaya.

Page 40: The Treasure Montain

Terompet berbunyi, pasar yang begitu ramai tiba tiba hening, tentara

kerajaan berjumlah lima orang berbaris dan salah seorang dari mereka

membuka sebuah gulungan dan berkata, “pengunguman, pengunguman !

yang mulia baginda raja batang garang penguasa negeri Alamaya

mengadakan sayembara yang berhak di ikuti oleh seluruh rakyat

Aalamaya. Barang siapa yang menemukan jarum emas milik kanjeng putri

Dayang sumbi maka keluarganya akan tinggal di istana. Bilamana orang

yang menemukannya adalah seorang laki laki belum menikah maka akan

dinikahkan dengan kanjeng putri. Namun bila orang yang menemukannya

adalah seorang gadis dan laki yang telah berkeluarga maka akan

dijadikan saudara. Sayembara ini di mulai dari hari ini hingga waktu yang

tak terbatas”. Segera rakyat bersorak mendengar kabar gembira itu.

Semua orang bersemangat mengikuti sayembara tersebut. Yah, siapa

juga di negeri ini yang tidak ingin tinggal di istana.

Mencari jarum di tumpukan jerami saja begitu susahnya, apalagi ini

mencari jarum di suatu negeri. Benar saja, sebulan lamanya sayembara

telah berlangsung namun tak satupun jarum emas di temukan. Hingga

pada suatu malam bulan purnama, sumbi yang sedang tidur dikejutkan

oleh sesosok pria yang wajahnya tertutupi jubah tebal berbulu. Sontak

sumbi terkejut namun apa daya mulutnya ditahan oleh pria tersebut.

“sst… jangan takut, aku tidak memiliki niat jahat. Dengar putri, aku akan

melepaskan mulutmu agar kita dapat berbicara. Namun mengangguklah

tanda engkau berjanji tidak akan teriak.” Sumbi pun mengerti dan

mengangguk. Pria berjubah itupun melepaskan dekapannya perlahan.

“Dayang sumbi, ini aku… si tumang” bisiknya pelan. “si tumang? Apa

maksudmu ?!” sumbi pun khawatir dengan si tumang dan berbegas

mencarinya. “kau..! cepat katakana dimana kamu menyembunyikannya ?!

apa yang kau inginkan? Cepat kembalikan situmang !” mendengar sumbi

berteriak pria itu kembali mendekap sumbi dan menutup mulut sumbi

dengan tangannya.

Page 41: The Treasure Montain

(tok tok..) bunyi ketukan pintu oleh prajurit penjaga kamar sumbi.

“kanjeng putri, apakah anda baik baik saja ?”. pria berjubah tebal itupun

berbisik kepada sumbi “putri, tidak kah engkau berfikir bagaimana aku

bisa ada disini tanpa diketahui oleh satu penjaga pun? Lihatlah tangan

kiriku. Ini adalah bekas luka yang dulu telah kau rawat saat kita pertama

kali bertemu. Waktu kita tidak banyak putri, aku bisa menunjukkan

kepadamu bukti yang lainnya. Sekarang katakanlah kepada mereka dan

bersikaplah wajar seolah tidak terjadi apa apa. Sekarang tergantung tuan

puteri, aku tahu hati nuranimu seputih kapas…” sumbi mengangguk dan

perlahan pria itu melepaskan tangannya. “aku baik baik saja, tidak ada

masalah… kembalilah bertugas”.

“putri, sungguh… banyak hal yang ingin ku ceritakan kepadamu.”

“menjauh dariku! Bekas luka di tangan kirimu itu, sangat mirip dengan

luka milik si tumang. Tapi luka itu bisa saja dibuat buat. Kita akhiri saja

omong kosong ini, jika saudara menginginkan uang akan aku beri.

Permintaanku hanya satu, aku ingin si tumang kembali. Aku berjanji tidak

akan memberitahukanmu kepada raja tapi ku mohon, kembalikan si

tumang.” Pinta sumbi mulai mengancam. Kedua tangannya mendekap di

dada, gemetar takut terjadi sesuatu pada si tumang. Pria berjubah tebal

berbulu itu berjalan mendekati sumbi tanpa memperdulikan permintaan

sumbi. “kumohon, jangan….” Kata sumbi. Namun pria itu semakin

mendekat seakan terpaku melihat sesuatu. Benar saja, tangannya

perlahan mengambil syal yang sedang di pakai sumbi.

“syal ini… saya ingat benar syal ini. Ini adalah syal yang pertama kali putri

buat bersama dengan mediang ratu. Putri sangat tekun dan semakin

mahir merajut. Putri tahu jarum emas itu bukanlah jarum emas biasa, aku

mengetahui dalamnya kenangan antara putri dengan yang mulia ratu.

Aku merasakan kehangatan tulusnya putri menyayangi ku sejak kecil. kita

bermain bersama, menari bersama, masa sulit, masa bahagia, kita lalui

bersama. Kita selalu bersama, aku merasakan apa yang puteri rasakan

dan aku melihat apa yang putri lihat…”

Page 42: The Treasure Montain

Pria itu membuka topi jubahnya, terasa ketulusan terpancar dari mata

birunya. Sinar purnama yang terang masuk melalui celah ventilasi dan

jendela, tepat menyinari wajah tampannya. “tapi bgaimana bisa seekor

serigala kecil ku yang lucu berubah menjadi manusia? Atau begini saja,

aku akan menanyakan suatu hal kepadamu untuk membuktikan kalau

benar engkau adalah situmang!” “baiklah, apapun itu puteri” jawab pria

itu. “setiap hari senin, apa yang biasa kita lakukan?” Tanya sumbi. “setiap

senin setelah yang mulia ratu wafat, saat lepas fajar kita bersiap untuk

pergi ke makam beliau. Kita berdoa untuk baginda ratu dan memberi

tujuh tangkai bunga mawar merah kesukaan yang mulia ratu“. “bgaimana

dengan hari kamis?” Tanya sumbi lagi. “setiap kamis menjelang sore kita

pergi ke kebun memetik sayuran untuk dimasak esok hari. dan puteri

selalu memakai baju berwarna kuning cerah setiap kamis nya. Puteri…

aku bahkan masih mengingat senyum indah puteri setiap harinya”.

“tumang… benar kau kah itu?” sahut sumbi sambil menatap dalam mata

pria itu. Mungkin rupa bisa menipu, tapi tatapan mata itu tidak akan

berbohong. Perasaannya sama ketika dulu sumbi menatap mata si

tumang. Tangan sumbi yang tadi gemetaran kini tenang.

Page 43: The Treasure Montain

“dalam wujud binatang, akulah si tumang, tapi dalam wujud manusia,

puteri bisa memanggilku Astra jingga” “Astra… jingga…” kata sumbi yang

tertegun memandang wajah pria itu. Wajahnya memerah, terpesona

karena si tumang, serigala kecil sahabatnya adalah seorang pemuda yang

tampan. “Putri, jarum emas itu… tanpa sengaja puteri menjatuhkannya

dalam perjalanan pulang ke istana. Malam itu, meski kereta sedang

melaju dengan kencangnya puteri rela keluar menerjang hujan demi

mencari jarum emas tersebut. Aku tahu puteri, jarum itu tidak hanya

penting bagi puteri, tapi juga bagi Alamaya.” kata astra itu. “kita

melompat dan terjatuh, raja beserta pasukannya berhenti dan melihat

keadaan puteri. Saat itu aku tak percaya puteri masih sanggup berdiri dan

bergegas mencari jarum emas itu. Kita mencari bersama sama, namun

derasnya hujan dan dingin nya malam membuat puteri jatuh pingsan.”

Lanjutnya. “saat baginda raja menggendong puteri, saat itulah aku

menemukan jarum emas itu yang ternyata ada di rerumputan dimana

puteri pingsan. Aku mengambilnya dan menyimpannya agar saat puteri

terbangun aku bisa memberikan puteri kejutan. Tapi keesokan paginya

sebelum aku sempat memberikan jarum emas itu puteri mengadakan

sayembara. Aku bingung puteri… selama ini aku berharap hubungan kita

lebih dari sekedar teman. Mungkin inilah jawabannya, mungkin inilah

kesempatan yang ku cari selama ini. Aku mencintaimu puteri… Tekad ku

sudah bulat. Aku akan meminangmu dengan ini”. Sambil mengeluarkan

jarum emas dari sebuah gumpalan kain di tangannya.

Page 44: The Treasure Montain

“oh, astra… tentu aku sangat mencintaimu… tapi.. aku tidak mengerti…

kenapa… kenapa bisa kau berubah wujud seperti ini? Sejak kapan?”

Tanya sumbi sambil menangis terharu. “inilah keajaiban puteri…

keajaiban ada di sekitar kita, asalkan kita…”. “mempercayainya…”

sambung sumbi. “puteri, lihatlah keluar…” kata pria itu sambil membuka

jendela, seketika terang cahaya bulan menerpa mereka berdua. “lihatlah

indahnya cahaya purnama itu… ini bukan cahaya purnama biasa. Ini

adalah bulan purnama penuh bercincin pelangi. Saat purnama ini mucul,

aku berubah menjadi sosok manusia. Inilah saat yang aku tunggu sejak

lama. Tapi waktu ku tidak banyak… aku hanya dapat bertahan dalam

wujud ini dalam waktu lima hari saja.” “hanya lima hari? andai kata besok

hari pernikahan kita, lalu engkau menghilang begitu saja? Mungkin aku

bisa menerimanya karena aku tahu engkau adalah si tumang, tapi

bagaimana dengan baginda? Bagaimana dengan rakyat? Apa yang harus

kita katakan?” kata sumbi cemas.

“iya, puteri benar… aku belum memikirkannya sejauh ini” kata Astra.

“puteri, baginda sudah tua. Yang ia pikirkan adalah penerus tahta

kerajaan. Jika kita menikah, engkau akan melahirkan seorang anak. Anak

itulah yang akan menjadi penerus tahta kerajaan.” “kau tak mengerti…

Ayah akan sedih dan cemas melihat ku di tinggal sendirian… anak kita

tidak akan lahir dalam waktu tiga hari… jika waktu sudah mendesak,

maka ayah akan menikahkanku dengan pria lain…” “sebelum hal itu

terjadi, terpaksa baginda harus ku bunuh”

“bunuh?” gumam salah seorang penjaga pintu bilik sumbi dengan cemas.

“tuan puteri, saya mendengar sesuatu di dalam. Apakah ada masalah

tuan puteri?” Tanya penjaga itu penuh curiga. “oh, tidak ada… aku hanya

sedang tidak bisa tidur…” jawab sumbi. “maaf puteri, tapi sepertinya kami

mendengar ada yang tidak beres di dalam, kami takut ada penyusup yang

mengincar tuan puteri. Mohon izinkan kami masuk demi keamanan tuan

puteri.” Sumbi terkejut mendengarnya, ia bingung dan tak tahu harus

berbuat apa. Sumbi takut terjadi apa apa jka ada yang tahu ada lelaki di

kamarnya tengah malam. “Astra, apa yang harus kita lakukan?” bisik

sumbi cemas, namun astra hanya terdiam.

Page 45: The Treasure Montain

“puteri?!” Tanya pengawal semakin cemas. Puteri yang ketakutan tanpa

sadar menjatuhkan vas bunga di sebelahnya. “Puteri…!” teriak kedua

pengawal yang lansung membuka pintu saat mendengar suara vas pecah.

“Hey! Siapa kau ?! puteri, berlindunglah !” kata salah seorang pengawal

yang dengan sigap nya menarik tangan sumbi. Astra yang tanpa

perlawanan akhirnya di tangkap dan di seret ke hadapan raja.

Sumbi hanya bisa ketakutan di dalam kamar. Ia tak habis piker akan apa

yang akan dikatakan baginda. Ia khawatir baginda mengira astra

melakukan hal yang tidak tidak kepadanya. Namun hal yang paling di

takutkannya adalah jika perkataan astra benar, maka dalam keaadan

terdesak baginda raja akan terbunuh. “aku tidak bisa tinggal diam. Aku

harus pergi menjelaskannya kepada raja sebelum terlambat”. Pikirnya

dalam hati. Sumbi pun mencari ide bagaimana bisa keluar mengelabuhi

pengawalnya demi menemui baginda raja.

“aaa… tikus…! Pengawal ! bagaimana bisa ada tikus di kamarku ! cepat

temukan dan buang… cari di bawah tempat tidurku, tadi aku melihatnya

masuk ke dalam”. Sementara para pegawal sibuk mencari tikus bohongan

tersebut, sumbi perlahan berjalan menuju pintu kamar. Sumbi dengan

akal cerdiknya menutup pintu dan menguncinya dari luar sehingga para

pengawal terkurung di dalam kamar. Sumbi pun berlari menuju

singgasana raja. Singgasana raja berada di ujung sebuah lorong yang

sedang di laluinya. Saat tiba di depan pintu, sumbi terkejut ketika tiba tiba

pintu terbuka dan ternyata yang keluar adalah astra. Sumbi semakin was

was ketika melihat raut wajah astra yang terlihat bahagia dan tersenyum

kecil. “jika astra dapat keluar dengan wajah tersenyum, maka berarti…”

kata sumbi dalam hati seraya bergegas masuk kedalam dan astra

mengikutinya.

Page 46: The Treasure Montain

“Ayah…!” teriak sumbi melihat baginda raja terbaring lemas di atas kursi

rajanya. “Astra, apa yang telah engkau lakukan ? aku memang sangat

mencintaimu, tapi todak berarti aku tega mngotori tanganku sendiri

dengan darah.” Kata sumbi “sumbi… kau belum tidur nak?” “ayah..?” kata

sumbi yang terkejut melihat ayahnya yang tiba tiba terbangun. “lho, ada

gerangan apa sumbi, kenapa kamu menangis?” Tanya baginda raja.

“maafkan aku ayah, ku kira tadi ayah telah dibunuh oleh astra” jawab

sumbi yang tengah malu. “hahaha… kamu salah sangka nak, ayah hanya

tertiur karena malam telah larut. Kamu jangan khawatir. Ayah telah

mengetahui semuanya. Bahkan siapa tumang sebenarnya, ayah sudah

lebih dulu mengetahuinya dibandingkan kamu putriku… hahaha”

“tuan puteri, apakah tuan puteri ingat dongeng yang selalu yang mulia

ratu ceritakan? Semua itu benar.” Kata astra yang sedari tadi terseunyum

melihat sikap sumbi. “maksudmu, peri dan bunga ajaibnya itu benar

benar ada?” Tanya sumbi yang wajahnya kini telah berubah menjadi

ceria. “semua benar puteri, kecuali satu hal. Peri penjaga hutan yang

selalu di ceritakan itu… telah tiada.”. “telah tiada?! Apa yang terjadi

dengan peri hutan itu ?”.

“Engkau masih ingat kan tuan puteri, kisah saat baginda raja batang

garang dengan pasukannya yang gagah berani menumpas siluman

pemuja emas itu? Saat itu baginda melakukan kesalahan. Baginda tidak

menyadari ada satu siluman yang berhasil kabur dan meloloskan diri.

Siluman itu dengan liciknya menyamar menjadi tabib istana hingga

akhirnya berhasil membunuh baginda raja. Setiap dendam tidak akan

mudah hilang sirna begitu saja. Hatinya tidak pernah tenang. Sepertinya

ia menyadari yang harus ia jatuhkan bukanlah raja, melainkan Alamaya.

Ia sangat pintar. Mengelabuhi penerus tahta dengan meracuni ratu agar

tidak bisa hamil. Namun di sisi lain ia memberitahukan obat yang dapat

memberikan baginda seorang keturunan. Obat itu adalah air rebusan satu

kelopak bunga ajaib. Baginda yang terdesak pergi mencari bunga itu dan

dengan kebersihan hatinya beliau menemukannya. Namun ternyata itulah

rencana siluman itu yang sebenarnya. Ia tahu dengan bunga itu ia dapat

menghancurkan Alamaya. Hanya berhati bersih yang dapat menemukan

bunga itu, jadi si siluman ini mengikuti raja dari belakang. Setelah bunga

ajaib itu di temukan, siluman itu langsung menyerang untuk merebut

Page 47: The Treasure Montain
Page 48: The Treasure Montain

8/10/15 3:16 PM

palung terdalam di dunia

dum mencintai

peri sengaja menjebak seorang raja untuk membunuh hyung karena

kaumnya dan pasukan serigalanya tidak bisa membunuhnya.

Ada ramalan bahwa hyung akan menghancurkan alamaya.

Hyung dan peri bersaing untuk mendapatkan dum. saling mencintai,

namun peri yang tahu akan ramalan itu memberiku satu permintaan,

membuat istana emas.

Dahulu, ada sebuah bangsa dimana segala kehidupan dan aturan, di atur

hanya oleh satu orang. Setiap orang patuh dan tunduk pada setiap

perkataannya yang mereka sebut dengan takdir. Semua terasa benar

hingga ada seorang gadis yang mengetahui, bahwa takdir bisa di beli.

Kisah cintanya kandas karena kekasihnya dijodohkan dengan wanita lain.

Gadis itu pergi dan mengasingkan diri. Tanpa sadar ia berjalan

menemukan goa berisi lautan emas. gadis itu dengan kekuatannya

selama berbulan bulan membentuk istana emas dan pasukan emas

berharap ia akan kembali dan membeli takdir demi cintanya. Namun tak

ia sangka, seluruh perjuangannya dihancurkan oleh sekelompok pasukan

kerajaan dengan raja yang tergila gila dengan harta karun. Nak, setiap

manusia memiliki tujuan, dan tujuan itu hanyalah harta dan tahta. Mereka

tidak akan melihat orang terbuang seperti kita.

Sumbi berjalan tanpa sadar semakin jauh dari pengawalnya. Diantara

pepohonan dan semak yang tinggi keluarlah sesosok raksasa dengan

tinggi 4 meter, badannya berbulu dengan corak putih abu abu,

mengenakan pakaian seperti seorang kesatria dan wajahnya bukanlah

wajah manusia, melainkan wajah serigala. Gigi dengan taring yang tajam

dan cakarnya yang kuat membuat sumbi ketakutan. Manusia serigala

besar itu bergerak mendekat perlahan semakin memperlihatkan

wujudnya. Tiba tiba melesatlah dua buah anak panah