teori belajar humanistik

24
TEORI HUMANISTIK (ABRAHAM MASLOW) Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Belajar yang diampu oleh: Mariyah Kibtiyah, M.Si Agus Subekti 1101120636 Azhari Norrahman 1101120640 Budiyanto 1101120641 1

Upload: azharinorrahman1808

Post on 08-Feb-2016

39 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teori belajar

TRANSCRIPT

Page 1: TEORI BELAJAR HUMANISTIK

TEORI HUMANISTIK (ABRAHAM MASLOW)Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Psikologi Belajar yang diampu oleh:

Mariyah Kibtiyah, M.Si

Agus Subekti 1101120636

Azhari Norrahman 1101120640

Budiyanto 1101120641

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PALANGKA RAYA

JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS

TAHUN 2013/2014

1

Page 2: TEORI BELAJAR HUMANISTIK

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan hidayah-nya kepada

kita semua, sehingga kita masih bias melaksanakan segala yang diperintahkan-nya

dan menjauhi segala larangan-nya. Sholawat serta salam kita junjungkan kepada nabi

besar MUHAMMAD SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih

kepada orang tua yang telah memberian kasih sayang, doa, semagat, dan dukungan

yang tak ternilai harganya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu

Mariyah Kibtiyah, M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah belajar dan

pembelajaran, dan semua teman teman yang telah memberikan motifasi dan

dukungannya sehingga dapat terselesaikannya tugas ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalampenulisan ini. Sehingga

segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk

penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa

STAIN Palangka Raya pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Palangka Raya, Maret 2014

Penyusun

i

Page 3: TEORI BELAJAR HUMANISTIK

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I

PENDAHULUAN........................................................................................... 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Rumusan masalah................................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan................................................................................... 2

BAB II

PEMBAHASAN.............................................................................................. 3

A. Pengertian teori humanistic dan tokohnya............................................ 3

B. Teori humanistic maslow...................................................................... 5

C. Implikasi terhadap proses pembelajaran............................................... 8

D. Kelebihan dan kekurangan teori humanistic......................................... 10

BAB III

PENUTUP........................................................................................................ 11

A. Kesimpulan........................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12

ii

Page 4: TEORI BELAJAR HUMANISTIK

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aliran humanisme muncul pada tahun 90-an sebagai reaksi ketidakpuasan

terhadap pendekatan psikoanalisa dan behabvioristik. Sebagai sebuah aliran dalam

psikologi, aliran ini boleh dikatakan relative masih muda, bahkan beberapa ahlinya

masih hidup dan terus-menerus mengeluarkan konsep yag relevan dengan bidang

pengkajian psikologi, yang sangat menekankan pentingnya kesadaran, aktualisasi

diri, dan ha-hal yang bersifat positif tentang manusia.

Pengertian humanisik yang beragam membuat batasan-batasan aplikasinya

dalam dunia pendidikan yang beragam pula. Teori humanisme menyatakan bahwa

bagian terpenting dalam proses pembelajaran adalah unsure manusianya. Humanisme

lebih melihat sisi perkembangan kepribadian manusia dibandingkan berfokus pada

“ketidaknormala”atau “sakit”.manusia akan mempunyai kemampuan positif untuk

menyembuhkan diri dari “sakit” tersebut, sehingga sisi positif inilah yang ingin

dikembangka oleh teori humanism

Teori belajar humanisme bertujuan bahwa belajar adalah untuk

memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika telah memhami

lingkungan dan dirinya sendiri. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar

dari sudut pandang pelakunya bukan dati sudut pandang pengamatnya. Teori belajar

ini sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang ilmu filsafat, teori kepribadian

dan psikoterapi dibanding tentang psikologi belajar. Teori humanisme lebih

mementingkan isi yang dipelajari dari pada proses belajar itu sendiri. Teori belajar ini

lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep pendidikan unttuk membentuk

manusia yang dicita-citakan serta tentang proses belajar dalam bentuk yang paling

ideal.

Selain teori behavioristik dan teori kognitif, teori belajar humanisme juga

perlu untuk dipahami. Menurut teori humanisme, proses belajar harus dimulai dan

Page 5: TEORI BELAJAR HUMANISTIK

ditunjukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu,

teori humanisme sifatnya lebih abstrak dan mendekati bidang kajian filsafat, teori

kepribadian, dan psikoterapi dari pada bidang kajian psikologi belajar. Teori

humanisme sangat mementingkan isi yang dipelajari daripada proses belajar itu

sendiri. Teori belajar ini lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep pendidikan

untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang proses belajar dalam

bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain, teori ini lebih tertarik pada

pemahaman tentang prosesbelajar sebagaimana apa adanya, seperti yang selama ini

dikaji oleh teori-teori belajar lainnya

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian teori humanistik dan bagaimana biografi dari Abraham

maslow?

2. Bagaimana teori humanistic yang dikemukakan Abraham maslow?

3. Bagaimana implikasi teori humanistic terhadap penerapannya dalam belaja?

4. Apa saja kelebihan dan kekurangan teori humanistic?

C. Tujuan Penulisan

1. Agar mengetahui pengertian teori humanistik dan bagaimana biografi dari

Abraham maslow.

2. Agar mengetahui bagaimana teori humanistic yang dikemukakan Abraham

maslow.

3. Agar mengetahui bagaimana implikasi teori humanistic terhadap

penerapannya dalam belajar.

4. Agar mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan teori humanistic.

2

Page 6: TEORI BELAJAR HUMANISTIK

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Humanistik dan Tokohnya

Teori Humanistik berkembang sekitar tahun 1950-an sebagai teori yang

menantang teori-teori psikoanalisis dan behaviouristik. Serangan humanistic terhadap

dua teori ini, adalah bahwa keduanya bersifat “dehumanizing” (melecehkan nilai-nilai

kemanusian). Teori Freud dikritik karena memandang tingkah laku manusia

didominasi dan ditentukan oleh dorongan yang bersifat primitive, dan animalistic

(hewani). Sementara behaviouristik dikritik karena teori ini terlalu asyik dengan

penelitiannya terhadap binatang, dan menganalisis kepribadian secara pregmentaris.

Kedua teori ini dikritik karena memandang manusia sebagai bidak atau pion yang tak

berdaya dikontrol oleh lingkungan dan masa lalu, dan sedikit sekali kemampuan

untuk mengarahkan diri.

Teori humanistic dipandang sebagai “third force” (kekuatan ketiga) dalam

psikologi, dan merupakan kekuatan alternative dari kedua kekuatan yang dewasa ini

dominan. Kekuataan ketiga ini disebut humanistic, karena memiliki minat yang

eksklusif terhadap tingkah laku manusia. Humanistik dapat diartikan sebagai

“Orientasi teoritis yang menekankan kualitas manusia yang unik khususnya terkait

dengan free will (kemauan bebas) dan potensi untuk mengembangkan dirinya.1

Psikolog humanistik mencoba untuk melihat kehidupan manusia sebagaimana

manusia melihat kehidupan mereka. Mereka cenderung untuk berpegang pada

prespektif optimistik tentang sifat alamiah manusia. Mereka berfokus pada

kemampuan manusia untuk berfikir secara sadar dan rasional untuk dalam

mengendalikan hasrat biologisnya, serta dalam meraih potensi maksimal mereka.

Dalam pandangan humanistik, manusia bertanggung jawab terhadap hidup dan

1 Syamsu Yusuf LN dan A Juntika Nurihsan, Teori Kepribadian, Bandung, PT Remja Rosdakarya, 2011, hal. 141

3

Page 7: TEORI BELAJAR HUMANISTIK

perbuatannya serta mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk mengubah sikap

dan perilaku mereka2

Diantara para ahli teori humanistic yang dipandang paling berpengaruh salah

satunya adalah Abaraham Maslow.

1. Abaraham Maslow

Abaraham Maslow dilahirkan pada tahun 1908 di Brooklyn, New York. Dia

anak sulung dari tujuh bersaudara. Pada waktu Maslow berusia 14 tahun, orang

tuanya berimigrasi dari Rusia menuju Amerika Serikat. Dalam perjalanan hidupnya,

maslpw berkembang dalam iklim keluarga yang kurang menyangkan. Dia merasa

tidak bahagia dan terisolasi, karena orang tuanya tidak memberikan kasih sayang,

ayahnya bersikap dingin dan tidak akrab, dan sering tidak ada dirumah dalam waktu

yang cukup lama. Ibunya seorang yang sangat percaya akan tahayul, yang sering

menghukum Maslow gaara-gara salah kecil saja. Dia membenci, menolak, dan lebih

mencintai saudaranya daripada mencintai Maslow.

Pada suatu hari, Maslow membawa dua anak kucing yang tersesat, ibunya

membunuh dua kucing tersebut, kemudian ibunya menampar dan membenturkan

kepala Maslow ke tembok. Perlakuan ibunya kepada Maslow memberikan dampak

yang serius bagi dirinya, tidak hanya dalam kehidupan emosionlnya, tetapi juga pada

pekerjaannya dalam psikologi.

Sejak kecil dan remaja, Maslow sudah senang membaca. Pagi-pagi dia pergi

ke pepustakaan yang dekat dari rumahnya untuk meminjam buku. Apabila berangkat

ke sekolah, dia pergi satu jam sebelum masuk kelas. Selama satu jam tersebut dia

pergunakan untuk membaca buku yang dia pinjam dari perpustakaan. Maslow

melanjutkan studi ke Universitas Cornel, kemudian ke Universitas Wisconsin

bersama sepupunya, Bertha dalam bidang psikologi. Pada usia 20 tahun dia menikah

dengan Bertha (berusia 19 tahun). Pernikahan ini membawa kebahagiaaan baginya,

karena dia merasa memilliki perasaan berharga dan bermakna dalam hidupnya, yang

sebelumnya tidak dimilikinya. 2 http://www.psikologi.or.id akses pada 17 maret 2014 pukul 20.06

4

Page 8: TEORI BELAJAR HUMANISTIK

Maslow menerima gelar Ph.D dari Universitas Wisconsin menjadi

postdoctoral fellowship yang berada fibawah tanggung jawab E.L Thorndike, di

Universitas Colombia. Kemudian dia mengajar di Brooklyn College sampai dengan

tahun 1951.

Selama mengajr di New York, dia berkesempatan bertemu dengan Erich

Fromm, Karen Horney, max Wertheimer, Alfred Adler, dan Ruth Benedict.

Kekagumannya kepada Benedict dan Wertheimer mendorong dia untuk meneliti

“self-actualization” dan merumuskan tteori kepribadiannya.

B. Toeri Humanistik Maslow

Teori humanisme Maslow menegaskan tentang adanya keseluruhan kapasitas

martabat dan nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri (self-realization). Pandangan

ini menegaskan bahwa organisme selalu bertingkah laku sebagai kesatuan yang utuh

bukan sebagai komponen yang berbeda.3

Maslow menciptakan suatu teori baru yang menghindarkan kekurangan Freud

dan Watson. Manusia akan berkembang menjadi pribadi yang utuh kalau dia berhasil

mewujudkan bakatnya sebaik-baiknya. Freud berpendapat manusia yang sehat ialah

orang yang menyesuaikan dirinya dengan baik, tapi menurut Maslow bukan adaptasi

yang menyelamatkan orang melainkan realisasi potensi. Orang yang hanya mencapai

tingksat rata-rata yang sesuai dengan syarat-syarat lingkungan tidak akan menikmati

kepuasan orang berani yang sesudah setiap frustasi memberanikan diri mencari

tingkat yang tinggi.4

Maslow berpendapat bahwa motivasi manusia diorganisasikan kedalam

sebuah hiraki kebutuhan yaitu suatu susunan kebutuhan yang sistematis, suatu

kebutuhan dasar harus dipenuhi sebelum kebutuhan dasar lainnya muncul. Kebutuhan

ini bersifat instinktif yang mengaktifkan atau mengarahkan perilaku manusia.

Meskipun kebutuhan itu bersifat instinktif, namun perilaku yang digunakan untuk

3 www.unair.ac.id akses pada 17-3-2014 pukul 20.174 M.A.W Brouwer dkk, Kepribadian dan Perubahannya. 1982, PT Gramedia, Jakarta. Hlm 47

5

Page 9: TEORI BELAJAR HUMANISTIK

memuaskan kebutuhan tersebut sifatnya dipelajari, sehingga terjadi variasi perilaku

dari setiap orang dalam cara memuaskannya. Hirarki kebutuhan digambarkan dalam

bentuk piramida berikut:

Gambar 1.1

Hirarki Kebutuhan menurut Maslow

1. Psycological Needs (Kebutuhan Fisiologis)

Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar, kebutuhan

untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan akan makanan,

minuman, seks, istirahat, dan oksigen. Maslow mengemukakan bahwa manusia

adalah binatang yang berhasrat dan jarang mencapai taraf kepuasan yang secpurna.

Apabila hasrat itu telah terpuaskan, maka hasrat lain muncul sebagai penggantinya.

2. The Safety and Security Needs (Kebutuhan Rasa Aman)

6

SelfActualization

Aesthetic Needs

Cognitive Needs

Esteem Needs

Belongingness and Love Needs

Safety and Security Needs

Physiological Needs

Page 10: TEORI BELAJAR HUMANISTIK

Ketika kebutuhan fisiologis telah terpenuhi, ini lapisan kedua kebutuhan yang

akan muncul. Seseorang akan menjadi semakin tertarik untuk menemukan situasi

yang aman, stabilitas, dan perlindungan.

Kebutuhan ini sangat penting bagi setiap orang, baik anak, remaja, maupun

dewasa. Pada anak, kebutuhan akan rasa aman ini nampak dengan jelas, sebab

mereka suka mereaksi secara langsung terhadap sesuatu yang mengancam dirinya.

Agar kebutuhan anak akan rasa aman ini terpenuhi, maka perlu diciptakan iklim

kehidupan yang memberi kebebasan untuk berekspresi. Namun pemberian kebebasan

untuk berekspresi atau berperilaku itu perlu bimbingan dari orang tua, karena anak

belum memiliki kemampuan untuk mengarahkan perilakunya secara tepat dan benar.

3. The Love and Belonging Needs (Kebutuhan kasih sayang dan pengakuan)

Apabila kebutuhan fisiologis dan rasa aman sudah terpenuhi, maka individu

mengembangkan kebutuhan untuk diakui dan disayangi atau dicintai. Kebutuhan ini

dapat diekspresikan dalam berbagai cara, seperti: persahabatan, percintaan, atau

pergaulan yang lebih luas. Melalui kebutuhan ini seseorang mencari pengakuan dan

curahan kasih sayang dari orang lain, baik dari orang tua, saudara, guru, pimpinan,

teman, atau orang dewasa lainnya.

Kebutuhan untuk diakui lebih sulit untuk dipuaskan pada suasana masyarakat

yang mobilisasinya sangat cepat, terutama dikota besar, yang gaya hidupnya sudah

bersifat individualistic. Hidup bertetangga, atau persahabatan dapat memberikan

kepuasan akan kebutuhan ini.

4. The Esteem Needs (Kebutuhan Penghargaan)

Jika seseorang telah merasa dicintai dan diakui maka orang itu akan

mengembangkan kebutuhan perasaan berharga. Kebutuhan ini meliputi dua kategori,

yaitu: (a) harga diri meliputi kepercayaan diri, kompetensi kecukupan, prestasi dan

kebebasan; (b) penghargaan dari orang orang lain meliputi pengakuan, perhatian,

prestise, respek dan kedudukan (status).

5. Cognitive Needs (Kebutuhan Kognitif)

7

Page 11: TEORI BELAJAR HUMANISTIK

Secara alamiah manusia memiliki hasrat ingin tahu (memperoleh

pengetahuan, atau pemahaman tentang sesuatu). Hasrat ini mulai berkembang sejak

akhir usia bayi dan awal masa anak, yang diekspresikan sebagai rasa ingin tahunya

dalam bentuk pengajuan pertanyaan tentang berbagai hal, baik diri mupun

lingkungannya. Rasa ingin tahu ini biasanya terhambat perkembangannya oleh

lingkungan, baik keluarga maupun sekolah. Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan

ini akan menghambat pencapaian perkembangan kepribadian secara penuh. Menurut

Maslow, rasa ingin tahu merupakan ciri mental yang sehat.

6. Aesthetics Needs (Kebutuhan Etestika)

Kebutuhan estetik merupakan cirri orang yang sehat mentalnya. Melalui

kebutuhan ilmiah manusia dapat mengembangkan kreativitasnya dalam bidang seni.

(lukis, rupa, patung dan grafis), arsitektur, tata busana, dan tata rias.

7. Self Actualization (Kebutuhan Aktualisasi Diri)

Kebutuhan ini merupakan puncak dari hirarki kebutuhan manusia yaitu

perkembangan atau perwujudan potensi dan kapasitas secara penuh. Maslow

berpendapat bahwa manusia dimotivasi untuk menjadi segala sesuatu yang dia

mampu untuk menjadi itu. Walaupun kebutuhan lainnya terpenuhi, namun apabila

kebutuhan aktualisasi diri tidak terpenuhi, tidak mengembangkan atau tidak mampu

menggunakan kemampuan bawaannya secara penuh, maka seseorang akan

mangalami kegelisaahan, ketidaksenangan, atau frustasi.5

C. Implikasi Terhadap Proses Pembelajaran

Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses

pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru dalam

pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa sedangkan guru

memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa.

5 Syamsu Yusuf LN dan A Juntika Nurihsan, Teori Kepribadian, Bandung, PT Remja Rosdakarya, 2011 Hlm 158

8

Page 12: TEORI BELAJAR HUMANISTIK

Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa untuk

memperoleh tujuan pembelajaran.

Siswa berperan sebagai pelaku utama (stundent center) yang memaknai

proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi diri,

mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang

bersifat negatif.6

Empat kebutuhan pertama dalam hirarki tersebut yaitu fisiologis, keamanan,

kasih sayang, serta penghargaan, berkaitan dengan hal-hal yang mungkin kurang

dimiliki seoang siswa; karenanya, Maslow menyebutnya kebutuhan defisiensi.

Kebutuhan defisiansi hanya dapat dipenuhi oleh sumber-sumber eksternal oleh orang-

orang dan peristiwa-peristiwa di lingkngan seseorang. Dan begitu kebutuhan ini

terpenuhi, tidak ada alasan untuk memuaskannya lebih lanjut. Sebaliknya kebutuhan

aktualisasi diri, adalah kebutuhan pertumbuhan. Alih-alih mengatasi kekurangan

dalam kehidupan seseorang, kebutuhan ini meningkatkan petumbuhan dan

perkembangan siswa. Kebutuhan akan aktualisasi diri tidak pernah terpuaskan

sepenuhnya, siswa yang mencari aktualisasi diri terus berupaya memenuhinya. Dan

aktivitas pengaktualisasian diri memotivasi sacara intrinsic. Siswa terlibat dalam ini

karena memberi kesenangan dan memenuhi hasrat mereka untuk mengetahui dan

berkembang. Dalam pandangan Maslow, yang total jarang diraih, dan kalaupun

pernah, biasanya terjadi pada orang dewasa.7

Dalam kaitannya dalam dalam peran lingkungan, khususnya dalam

mengembangkan self-actualization, Maslow mengemukakan beberapa upaya yang

seyogyanya dilakukan oleh sekolah (dalam hal ini guru-guru) yaitu sebagai berikut:

1. Membantu siswa dalam menemukan identitasnya (jati dirinya) sendiri.

2. Membantu siswa dalam mengeksplorasi pekerjaan.

3. Membantu siswa untuk memenuhi keterbatasan (nasib dirinya).

4. Membantu siswa untuk memperolah pemahaman tentang nilai-nilai.6 http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/teori-belajar-humanistik/ akses pada 19-3-2014 jam 20.437 Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan, Jakarta, Airlangga, 2008 hlm. 64

9

Page 13: TEORI BELAJAR HUMANISTIK

5. Membantu siswa agar memahami bahwa hidup ini berharga.

6. Mendorong siswa agar mencapai pengalaman puncak dalam kehidupannya.

7. Memfasilitasi siswa agar dapat memuaskan kebutuhan dasarnya (rasa aman,

rasa berharga, dan rasa diakui).

D. Kelebihan dan Kekurangan Teori Humanistik Abaraham Maslow

Sayangnya hirarki kebutuhan Maslow didasarkan pada bukti-bukti yang

sangat sedikit. Berikut adalah beberapa kelemahan dalam teori humanistik Maslow

secara umum:

1. Poor testability, teorinya sulit diukur secara ilmiah, seperti konsep

perkembangan manusia dan aktualisasi diri.

2. Unrealistic view of human nature, teori ini terlalu optimis dalam

mengasumsikan tentang hakikat manusia. Dalam mendeskripsikan

kepribadian yang sehat kurang realistik. Seperti dalam mendeskripsikan ciri-

ciri aktualisasi diri secara sempurna.

3. Inadequate evidences, bukti-bukti yang tidak tepat.

Meskipun demikian, teori tersebut memberikan pengingat yang berguna bagi

kita sebagai calon guru. Ingatlah bahwa siswa tidak mungkin bekerja kelas dalam

suatu tugas kelas jika kebutuhan-kebutuhan dasar, seperti kebutuhan fisiologis dan

rasa aman belum terpenuhi. Teori ini juga membuat kita sebagai calon guru untuk

meyakinkan anak didik akan kemampuannya meraih apa yang diinginkannya,

meningkatkan rasa percaya diri, serta potensi yang dimiliki anak didik.

BAB III

10

Page 14: TEORI BELAJAR HUMANISTIK

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Humanistik dapat diartikan sebagai “Orientasi teoritis yang menekankan

kualitas manusia yang unik khususnya terkait dengan free will (kemauan bebas) dan

potensi untuk mengembangkan dirinya.

Maslow berpendapat bahwa motivasi manusia diorganisasikan kedalam

sebuah hiraki kebutuhan yaitu suatu susunan kebutuhan yang sistematis, suatu

kebutuhan dasar harus dipenuhi sebelum kebutuhan dasar lainnya muncul. Kebutuhan

ini bersifat instinktif yang mengaktifkan atau mengarahkan perilaku manusia.

Meskipun kebutuhan itu bersifat instinktif, namun perilaku yang digunakan untuk

memuaskan kebutuhan tersebut sifatnya dipelajari, sehingga terjadi variasi perilaku

dari setiap orang dalam cara memuaskannya. Berikut adalah hirarki kebutuhan yang

diutarakan Maslow:

1. Psycological Needs (Kebutuhan Fisiologis)

2. The Safety and Security Needs (Kebutuhan Rasa Aman)

3. The Love and Belonging Needs (Kebutuhan kasih sayang dan pengakuan)

4. The Esteem Needs (Kebutuhan Penghargaan)

5. Cognitive Needs (Kebutuhan Kognitif)

6. Aesthetics Needs (Kebutuhan Etestika)

7. Self Actualization (Kebutuhan Aktualisasi Diri)

Sayangnya hirarki kebutuhan Maslow didasarkan pada bukti-bukti yang

sangat sedikit. Meskipun demikian, teori tersebut memberikan pengingat yang

berguna bagi kita sebagai calon guru. Ingatlah bahwa siswa tidak mungkin bekerja

kelas dalam suatu tugas kelas jika kebutuhan-kebutuhan dasar, seperti kebutuhan

fisiologis dan rasa aman belum terpenuhi.

DAFTAR ISI

11

Page 15: TEORI BELAJAR HUMANISTIK

Yusuf LN Syamsu dan Nurihsan A Juntika, Teori Kepribadian, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011

Ormrod Jeanne Ellis, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Airlangga, 2008

M.A.W Brouwer dkk, Kepribadian dan Perubahannya, PT Gramedia: Jakarta. 1982

http://www.psikologi.or.id akses pada 17 maret 2014 pukul 20.06

www.unair.ac.id akses pada 17-3-2014 pukul 20.17

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/teori-belajar-humanistik/ akses pada 19-3-2014 jam 20.43

12