tafsir al qur'an: 38:66-70 tafsir surah yasin, ayat 66-70.66-70 tafsir surah yasin, ayat 66-70. ......

If you can't read please download the document

Upload: vuongkhue

Post on 12-Feb-2018

232 views

Category:

Documents

6 download

Report

Download

Embed Size (px):

TRANSCRIPT

TAFSIR AL QUR'AN: 38:66-70 Tafsir Surah Yasin, ayat 66-70.

TAFSIR AL QUR'AN

Friday, 16 December 2016

38:66-70 Tafsir Surah Yasin, ayat 66-70.

() () () () ()

Allah s.w.t. berfirman menceritakan keadaan orang-orang yang menderhaka semasa di akhirat. Mereka telah mendapatkan ketetapan azab, dan mereka wajib disiksa. Di hadapan mereka ada neraka. Ia telah ditunjukkan kepada orang-orang kafir. Tidak ada yang dapat selamat kecuali dengan melintasi jambatan yang dibentangkan di atas neraka. Sedangkan yang dapat melintasinya hanyalah orang-orang mukmin. Mereka berjalan dengan cahaya mereka. Adapun mereka (orang-orang kafir), tidak memiliki jaminan selamat dari neraka di sisi Allah.

"66. Dan jika Kami menghendaki, pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; sehingga mereka berlumba-lumba jalan. Maka bagaimana mungkin mereka dapat melihat?"

Jika Allah s.w.t. menghendaki, pasti Dia butakan mata mereka dan membiarkan gerakan mereka. Lalu mereka berlumba-lumba mencari jalan kerana tidak nampak jalan yang ditempuhnya. Mereka hanya dapat berjalan tetapi tidak tahu jalan. Mereka tidak nampak petunjuk, kebenaran, perkara yang hak, jalan keselamatan dan jalan ke syurga.

"67. Dan jika Kami menghendaki, pastilah Kami ubah bentuk mereka di tempat mereka berada; sehingga mereka tidak sanggup berjalan lagi dan juga tidak sanggup kembali."

Jika Allah s.w.t. menghendaki, pasti Dia lumpuhkan, Dia binasakan mereka, Dia ubah bentuk mereka, Dia jadikan mereka batu, Dia jadikan mereka terduduk di atas kakinya atau Dia hilangkan gerakan mereka. Maka mereka tetap berada di tempatnya, tidak dapat maju dan tidak dapat mundur. Dengan demikian, mereka tidak dapat melintasi jambatan dan tidak akan selamat.

"68. Dan barang siapa Kami panjangkan umurnya nescaya Kami kembalikan dia kepada awal kejadian."

Allah menciptakan manusia dari keadaan lemah. Kemudian Dia menjadikan manusia menjadi semakin kuat dan bersemangat. Ada yang dimatikanNya diusia muda. Barang siapa yang Allah panjangkan usianya, maka dikembalikanlah ia kepada keadaan lemah, lelah, lanjut, beruban, kurang akal dan nyanyuk supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang pernah diketahuinya.

"Maka mengapa mereka tidak mengerti?"

Orang-orang yang mengerti akan menggunakan akal fikirannya untuk merenungkan permulaan kejadian mereka, kemudian perjalanan hidup mereka yang berakhir di usia tua dan nyanyuk. Yang berkuasa seperti itu berkuasa juga membangkitkan yang telah mati. Sedangkan manusia memiliki kekurangan dari berbagai sisi. Mereka akan menggunakan kekuatan mereka untuk ketaatan kepada Allah s.w.t.

Mereka mengetahui bahawa diri mereka itu diciptakan bukan untuk menetap di dunia yang fana ini selamanya, tetapi untuk akhirat yang abadi. Dunia ini ia adalah tempat persinggahan. Manusia harus berpindah dari negeri fana ke negeri kekekalan yang tidak berpindah lagi sesudahnya.

Dia menciptakan apa yang dikehendakiNya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Mahakuasa. negeri yang lenyap dan sebagai , bukan negeri yang abadi, bukan pula tempat menetap selamanya.

Orang-orang kafir menuduh Nabi Muhammad s.a.w. adalah penyair dan apa yang Beliau bawa adalah syair.

"69. Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya dan bersyair itu tidaklah layak baginya."

Abdul Muttalib melahirkan keturunan lelaki dan perempuan yang pandai bersyair kecuali Rasulullah s.a.w. Allah s.w.t. tidak mengajarkan syair kepada Nabi Muhammad s.a.w. Tidak mungkin Beliau penyair kerana Beliau adalah seorang yang cerdas dan memperoleh petunjuk, sedangkan kebanyakan para penyair adalah orang yang sesat dan diikuti oleh orang-orang yang sesat. Allah s.w.t. telah menyingkirkan semua syubhat yang dipakai orang-orang yang tersesat untuk mengingkari kerasulan Beliau.

Al Qur'an bukanlah syair, bukan tenung, bukan tilik nasib, bukan buat-buatan, bukan pula sihir yang dipelajari dari orang-orang dahulu. Bersyair itu tidaklah layak dan tidak patut baginya. Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. secara fitrah menolak syair. Nabi Muhammad s.a.w. diciptakan bukan untuk bersyair.

Beliau s.a.w. seorang yang tidak mampu membaca dan menulis. Tidak mudah dan tidak mampu baginya membuat syair. Beliau tidak dapat bersyair dan tidak menyukainya. Beliau s.a.w. tidak pernah hafal suatu bait pun dengan wazan yang teratur, melainkan Beliau mengucapkannya secara rawak, tidak lengkap atau terbalik. Apa yang Beliau bawa bukanlah syair, tetapi betul-betul wahyu dari Allah s.w.t.

"Al Quran itu tidak lain hanyalah peringatan"

Al Quran itu hanyalah pelajaran dan peringatan bagi orang-orang yang berakal terhadap semua tuntutan agama. Al Quran mengandungi semua tuntutan itu, serta mengingatkan akal apa yang Allah tanamkan dalam fitrahnya berupa perintah mengerjakan semua yang baik dan melarang semua yang buruk.

"dan kitab yang jelas,"

Al Quran yang Allah ajarkan kepadanya itu adalah kitab yang jelas, nyata, memberi penerangan dan penjelasan tentang hukum-hukum dan hal lain yang diperlukan. Al Quran menerangkan semua yang hak dengan dalil-dalilnya yang tafsil (rinci) maupun ijmal (garis besar), demikian pula menerangkan yang batil dan dalil-dalil kebatilannya.

"70. Agar dia memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup"

Agar Nabi Muhammad s.a.w. memberi peringatan dan penerangan dengan Al Qur'an kepada semua makhluk hidup yang ada di muka bumi ini. Sesungguhnya orang yang mahu menerima, merenungkan dan memikirkan peringatannya hanyalah orang yang hidup lagi terang pandangan mata hatinya dan berakal.

Al Quran bagi hati orang mukmin ibarat air hujan yang disiramkan kepada tanah yang baik. Dengan siraman Al Quran, hatinya akan tumbuh, ilmu dan amalnya akan bertambah olehnya. Al Qur'an itu merupakan rahmat bagi orang-orang mukmin dan hujah terhadap orang-orang kafir.

"dan agar pasti ketetapan terhadap orang-orang kafir."

Barang siapa yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya. Pastilah ketetapan azab terhadap mereka. Hujjah Allah telah tegak kepada mereka, dan alasan mereka telah terputus, sehingga tidak ada sedikit pun uzur dan syubhat yang dapat diterima dari mereka.

Orang-orang yang kafir itu seperti orang-orang yang mati dan tanah keras yang tidak menumbuhkan tanaman, sehingga pembacaan Al Quran tidak bermanfaat bagi mereka dan tidak membuat hatinya tumbuh sebagaimana tumbuhnya tanah yang baik.

Dicatat oleh

SYFULL HYZAM AHMAD

di00:35:00

Reaksi:

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Label:Al Qur'an,Dunia dan Akhirat,Juz 23,Manusia,Mukmin dan Kafir,Penciptaan,Surah Yasin,Syair

No comments: