sumber belajar penunjang plpg 2017 mata …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/modul...

35
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN LUAR BIASA BAB III PENGEMBANGAN BINA DIRI PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA Penyusun: TIM PENGEMBANG SUMBER BELAJAR PLB-FIP- UNESA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017

Upload: vonhi

Post on 21-Jun-2018

228 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN

PENDIDIKAN LUAR BIASA

BAB III

PENGEMBANGAN BINA DIRI PESERTA DIDIK

TUNAGRAHITA

Penyusun:

TIM PENGEMBANG SUMBER BELAJAR PLB-FIP- UNESA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

2017

Page 2: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

1

BAB III

PENGEMBANGAN BINA DIRI PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA

A. Pendahuluan

Setelah mempelajari bab ini, pembaca diharapkan dapat menguasai materi, struktur,

konsep dan pola pikir keilmuan terkait pengembangan bina diri peserta didik

tunagrahita, serta menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang

mendukung mata pelajaran yang diampu

1. Kompetensi Inti

Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung

mata pelajaran yang diampu

2. Kompetensi Dasar (KD)/Kelompok Kompetensi Dasar (KKD).

a. Menguasai konsep pengembangan bina diri sebagai sarana pemenuhan

kebutuhan dasar anak berkebutuhan khusus

b. Menguasai prinsip, teknik, dan prosedural pembelajaran pengembangan

bina diri

c. Menguasai materi pengembangan bina diri

d. Menguasai model pembelajaran pengembangan bina diri

e. Menguasai materi pengembangan bina diri yang menjadi prioritas dengan

kebutuhan anak tunagrahita

f. Menguasai prinsip pembelajaran adaptif bagi anak tunagrahita

g. Menguasai metode/media pembelajaran bagi peserta didik tunagrahita

B. Materi

1. Konsep, tujuan, ruang lingkup pembelajaran pengembangan bina diri

bagi peserta didik tunagrahita

a. Konsep pembelajaran pengembangan bina diri bagi peserta didik tunagrahita

Pembelajaran pengembangan bina diri merupakan serangkaian kegiatan

pembelajaran yang berkaitan dengan pembinaan dan latihan yang dilakukan

oleh guru yang profesional dalam pendidikan khusus secara terencana dan

terprogram terhadap peserta didik tunagrahita yang membutuhkan layanan

khusus, yaitu peserta didik tunagrahita yang mengalami hambatan berkaitan

Page 3: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

2

dengan bina diri dan koordinasi motorik agar mereka dapat melakukan aktivitas

dan keterampilan hidup sehari-hari secara optimal. Pembelajaran

pengembangan bina diri digunakan untuk mengurangi dan atau menghilangkan

ketergantungan terhadap bantuan orang lain dalam melakukan aktivitas hidup

sehari-hari.

Aktivitas dan keterampilan hidup sehari-hari berkaitan dengan kemampuan dan

keterampilan individu/perserta didik tunagrahita dalam beraktivitas sehari-hari,

mulai dari aktivitas bangun tidur sampai tidur kembali. Aktivitas ini juga dikenal

dengan istilah ADL (Actifity of Daily Living). Dalam pembelajaran

pengembangan bina diri terdapat beberapa istilah, antara lain activities of daily

living yang sering disingkat dengan ADL, mengurus diri atau merawat diri (self

care), dan menolong diri atau self help. Aktivitas dan keterampilan hidup

sehari-hari (Activity of Daily Living/ ADL), dalam pendidikan anak

berkebutuhan khusus dikenal dengan istilah bina diri. Bina Diri merupakan

suatu kegiatan yang bersifat pribadi, tetapi memiliki dampak dan berkaitan

dengan human relationship (hubungan antar manusia/sosial).

Bina diri merupakan pembelajaran pada anak tunagrahita agar dapat

mengembangkan kemampuan yang dimilikinya, seperti mengurus diri sendiri,

membersihkan diri, makan, minum, menggunakan toilet sendiri, dan lain-lain,

mengatasi berbagai masalah dalam menggunakan pakaian, memilih pakaian

yang cocok, dapat mengancing pakaian sendiri (Wantah, J.M., 2007:37). Bina

diri adalah suatu usaha dalam membangun diri individu baik sebagai

individu maupun makluk sosial melalui pendidikan keluarga, disekolah maupun

dimasyarakatk, sehingga terwujud kemandirian dan ketelibatannya dalam

kehidupan sehari-hari secara memadai (Astati, 2003:15). Kemampuan merawat

diri berarti kecakapan atau keterampilan yang perlu bagi anak agar dapat

mengurus dirinya sendiri dalam kehidupan sehari-hari tanpa bantuan orang

lain (Suranto, 2002).

Kemampuan bina diri harus dipelajari, untuk anak-anak yang tergolong normal

pembelajaran ini bisa dikatakan relatif mudah, mereka mengamati,

mendengarkan ataupun menirukan orang lain dengan relatif lancar akan dapat

Page 4: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

3

melakukannya, akan tetapi tidaklah demikian bagi anak tunagrahita. Mereka

perlu berusaha keras untuk berlatih dengan program pembelajaran

pengembangan bina diri yang disusun secara sistematis berdasarkan hasil

asesmen mulai dari materi yang sederhana ke materi yang komplek.

b. Tujuan Pembelajaran pengembangan bina diri bagi peserta didik tunagrahita

Tujuan dari bina diri adalah untuk mengembangkan sikap-sikap dan kebiasaan-

kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengurus diri sendiri sehingga

mereka dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan bermasyarakat. Bina diri

juga juga bertujuan mengurangi dan atau menghilangkan ketergantungan

terhadap bantuan orang lain dalam melakukan aktivitas sehari-harI. Bina diri

menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan anak tunagrahita dalam tata

laksana pribadi (mengurus diri, menolong diri, merawat diri, bersosialisasI).

Bina diri merupakan program pengembangan pembelajaran agar anak

tunagrahita dapat mandiri dengan tidak/kurang bergantung pada orang lain

dan mempunyai rasa tanggung jawab. Bina diri sebagai proses belajar dalam

diri, anak harus diberikan kesempatan untuk belajar secara optimal, kapan saja

dan dimana saja. Implikasinya terwujud dengan memberikan kesempatan

kepada anak untuk mendengarkan, melihat, mengamati, dan melakukannya.

Tujuan pembelajaran pengembangan bina diri adalah agar anak tunagrahita

mempunyai rasa tanggung jawab berkaitan dengan aktivitas pribadi dan sosial.

Sedangkan tujuan khususnya adalah sebagai berikut:

1) Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan anak tunagrahita dalam

tatalaksana pribadi (mengurus diri, menolong diri, merawat diri, dsb)

2) Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan anak tunagrahita dalam

berkomunikasi sehingga dapat mengkomunikasikan keberadaan dirinya.

3) Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan anak tunagrahita dalam

hal sosialisasi.

c. Ruang lingkup pembelajaran pengembangan bina diri bagi peserta didik

tunagrahita

Ruang lingkup pengembangan bina diri bagi anak tunagrahita meliputi

keterampilan merawat diri, mengurus diri, menolong diri, bekomunikasi,

Page 5: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

4

bersosialisasi, keterampilan hidup, dan menggunakan waktu luang

(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).

1) Keterampilan Merawat Diri

Keterampilan merawat diri merupakan keterampilan dasar seseorang

dalam merawat dirinya sendiri. Keterampilan merawat diri berkaitan

dengan kemampuan memelihara tubuh, kesehatan dan keselamatan diri

seperti melindungi dari bahaya sekitar ataupun mengatasi luka, dan

sebagainya. Keterampilan merawat diri, diantaranya adalah keterampilan

mandi, menggosok gigi, merawat rambut, mencuci tangan, membersihkan

telinga, dan lain-lain. Keterampilan dalam menjaga keselamatan dan

kesehatan mencakup kemampuan mengikuti petunjuk atau prosedur

keselamatan, penggunaan atau pemakaian obat dan kemampuan

mengikuti peringatan akan bahaya. Termasuk di dalamnya keterampilan

menggunakan alat-alat elektronika, keterampilan dalam menggunakan

benda tajam seperti pisau, gunting, sabit dan lain-lain, dan keterampilan

mengikuti rambu lalu lintas, misalnya saat menyeberang jalan, dan

sebagainya.

2) Keterampilan Mengurus diri

Kebutuhan mengurus diri meliputi memelihara diri secara praktis,

mengurus kebutuhan yang bersifat pribadi seperti makan, minum,

menyuap makanan, berpakaian, pergi ke toilet, berdandan, keramas,

vulva hygiene, berpakaian, menyisir rambut, berhias, menyeterika,

melipat, dan menggantung, mencuci tangan sebelum dan sesudah

makan, memakai dan merawat sepatu.

3) Kebutuhan menolong diri

Kebutuhan menolong diri, diantaranya adalah memasak sederhana,

mencuci pakaian, menyeterika dan melakukan aktivitas rumah seperti

menyapu dan lain sebagainya.

4) Keterampilan Berkomunikasi

Kebutuhan komunikasi meliputi komunikatif ekspresif yaitu menjawab

nama dan identitas keluarga dan komunikasi reseptif yaitu mampu

Page 6: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

5

memahami apa yang disampaikan orang lain. Keterampilan berkomunikasi

bagi peserta didik tunagrahita merujuk pada keterampilan berbahasa baik

secara verbal maupun tertulis dalam konteks komunikasi. Termasuk di

dalamnya keterampilan dalam menyampaikan pesan, keinginan atau

perasaan.

5) Keterampilan Bersosialisasi

Keterampilan bersosialisasi merujuk pada keterampilan-keterampilan

yang dibutuhkan peserta didik tunagrahita dalam menjalin interaksi

dengan orang lain, termasuk keterampilan menjalin pertemanan,

mengungkapkan emosi atau perasaan, mengenali atau membaca emosi

orang lain dan mentaati norma sosial. Kebutuhan sosialisasi juga

berkaitan dengan keterampilan bermain, berinteraksi, partisipasi

kelompok, ramah dalam bergaul, mampu menghargai orang, bertanggung

jawab pada diri sendiri dan mampu mengendalikan emosi.

6) Keterampilan hidup

Anak tunagrahita meskipun mengalami hambatan inteligensi dan adaptasi

sosial, tetap membutuhkan keterampilan hidup/kecakapan hidup karena

anak tunagrahita diharapkan juga bisa berpartisipasi dalam lingkungan

sosial secara mandiri dan seoptimal mungkin sesuai potensi yang dimiliki.

Berkaitan dengan hal tersebut anak tunagrahita juga perlu pembelajaran

dan pelatihan tentang keterampilan hidup sebagai bekal berpartisipasi

dalam kehidupan bermasyarakat, diantaranya meliputi keterampilan

menggunakan uang, keterampilan berbelanja dan keterampilan dalam

bekerja, membersihkan lingkungan dalam rumah: membersihkan debu,

menyapu lantai, mengepel lantai, membersihkan alat-alat rumah tangga,

membersihkan lingkungan sekitar rumah: membersihkan halaman rumah,

membuang sampah, memelihara kebun, dan sebagainya.

Kecakapan hidup dapat dipilah menjadi lima yaitu: a) kecakapan

mengenal diri (self awareness), sering disebut kecakapan personal, b)

kecakapan berfikir rasional (rational thinking skill), c) kecakapan sosial

(social skill), d) kecakapan akademik (academic skill), e) kecakapan

Page 7: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

6

vokasional (vocational skill) (Depdiknas, 2002). Pendidikan kecakapan

hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak tunagrahita

meliputi: a) kecakapan kegiatan sehari-hari (activity of daily living), b)

kecakapan personal-sosial (personal skill), dan c) kecakapan sosial (social

skill) (Polloway dan Patton, 1994).

Kecakapan dasar meliputi: kecakapan belajar mandiri; kecakapan

membaca, menulis, dan menghitung; kecakapan berkomunikasi;

kecakapan berpikir ilmiah, kritis, nalar, rasional, lateral, sistem, kreatif,

eksploratif, reasoning, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah;

kecakapan kalbu/personal; kecakapan mengelola raga; kecakapan

merumuskan kepentingan dan upaya-upaya untuk mencapainya; dan

kecakapan berkeluarga dan sosial. Kecakapan instrumental meliputi:

kecakapan memanfaatkan teknologi; kecakapan mengelola sumber daya;

kecakapan bekerjasama dengan orang lain; kecakapan memanfaatkan

informasi; kecakapan menggunakan sistem; kecakapan berwirausaha;

kecakapan kejuruan; kecakapan memilih, menyiapkan, dan

mengembangkan karir; kecakapan menjaga harmoni dengan lingkungan:

dan kecakapan menyatukan bangsa.

Pendidikan kecakapan hidup memberi bekal dasar dan latihan yang

dilakukan secara benar kepada peserta didik tunagrahita tentang nilai-

nilai kehidupan sehari-hari agar yang bersangkutan mampu, sanggup, dan

terampil menjalankan kehidupannya, yaitu dapat menjaga kelangsungan

hidup dan perkembangannya. Keterampilan kerja berbeda dengan

keterampilan vokasional. Keterampilan bekerja merujuk pada

keterampilan yang mendukung kesuksesan peserta didik tunagrahita

dalam pekerjaannya. Sedangkan keterampilan vokasional merujuk pada

penguasaan individu pada satu jenis pekerjaan, misalnya keterampilan

untuk pekerjaan mencuci sepeda motor.

7) Keterampilan menggunakan waktu luang

Keterampilan menggunakan waktu luang merupakan keterampilan

peserta didik tunagrahita menggunakan waktu luang untuk kegiatan

Page 8: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

7

rekreatif sesuai usia perkembangan anak. Keterampilan menggunakan

waktu luang bagi anak tunagrahita dapat berupa kegiatan kegiatan

olahraga, seni dan keterampilan sederhana seperti memelihara tanaman

atau hewan, keterampilan bermain baik sendiri maupun bersama teman

yang lain, dan sebagainya.

2. Prinsip-prinsip Pembelajaran Pengembangan Bina Diri Pada Peserta

Didik Tunagrahita

Prinsip dasar pembelajaran pengembangan bina diri pada peserta didik

tunagrahita meliputi dua hal, yaitu:

a. prinsip yang berkaitan dengan peristilahan yang dipergunakan. Perbedaan

istilah di atas bila ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat tidaklah

berbeda, secara esensi sama yaitu membahas tentang aktivitas yang

dilakukan seseorang dalam memenuhi kebutuhan hariannya dalam hal

perawatan atau pemeliharaan diri

b. berkaitan dengan fungsi dari kegiatan Bina Diri, yaitu mengembangkan

keterampilan-keterampilan pokok/penting untuk memelihara (maintenance)

dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan personal, untuk melengkapi tugas-

tugas pokok secara efisien dalam kontak sosial sehingga dapat diterima di

lingkungan kehidupannya, meningkatkan kemandirian.

Prinsip umum pelaksanaan pembelajaran pengembangan bina diri yaitu:

assesmen: menemukan hal-hal yang sudah dan belum dimiliki anak dalam

berbagai hal dan menemukan kebutuhan anak, keselamatan (safety), kehati-

hatian (poise), kemandirian (independent), percaya diri (confident), tradisi yang

berlaku di sekitar anak berada (traditional manner), sesuai dengan usia (in

appropriate), modifikasi alat dan cara, analisa tugas (task analysis).

Prinsip-prinsip lain yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran pengembangan

bina diri pada peserta didik tunagrahita sebagai berkut:

a. Prinsip fungsional bina diri: layanan yang diberikan dalam bentuk latihan-

latihan fungsi otot dan sendi, tujuan untuk meningkatkan fungsi gerak otot

dan sendi agar mencapai kemampuan gerak yang optimal.

Page 9: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

8

b. Prinsip supportif bina diri: latihan atau pembinaan untuk meningkatkan

motivasi, dan percaya diri bahwa dirinya mempunyai kemampuan yang

dapat dikembangkan, tujuan hal tersebut adalah menanamkan rasa percaya

diri dan motivasi sehingga mempunyai keyakinan bahwa hambatan yang

dialaminya tidak menjadi hambatan untuk berprestasi.

c. Prinsip evaluasi bina diri: kegiatan layanan atau pembinaan secara

terstruktur dan dengan standar perkembangan atau kemampuan standar

normal.

d. Prinsip Activity of Daily Living: pembinaan atau latihan yang diberikan

mengacu kepada segala aktiitas yang dapat dilakukan dalam kehidupan

sehari-hari, kegiatan mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali

3. Teknik Pembelajaran Pengembangan Bina Diri Pada Peserta Didik Tunagrahita

Pengembangan diri pada peserta didik tunagrahita didasarkan pada pendekatan

pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik tunagrahita,

memperhatikan lingkungan yang kondusif, menggunakan pembelajaran terpadu,

mengembangkan keterampilan hidup/kecakapan hidup, menggunakan berbagai

media dan sumber belajar yang bervariasi dan pendekatan pembelajaran yang

berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan dan kemampuan peserta didik

tunagrahita.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan program pengembangan

diri supaya berhasil sesuai dengan yang diharapkan dimulai dengan kesiapan

peserta didik dalam menerima latihan, belajar dalam keadaan nyaman dan

diusahakan peserta didik dibawa dalam kondisi yang kongkrit dan nyata supaya

pengalaman belajar yang didapat peserta didik utuh dan menyeluruh, latihan

diberikan berdasarkan tahapan tugas (task analisys), berikan penguatan berupa

pujian dan lainnya, latihan dilakukan secara berulang-ulang. Pendekatan yang

diterapkan dalam pembelajaran bina diri bersifat perbaikan tingkah laku (behavior

modification).

Dalam pendekatan yang bersifat perbaikan tingkah laku, diperlukan: baseline,

kriteria, dan reinforcement. Baseline adalah kemampuan yang dimiliki anak

Page 10: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

9

sebelum mendapat pembelajaran dan latihan bina diri. Kemampuan ini untuk

melihat ada tidaknya perubahan setelah mendapat pembelajaran dan latihan bina

diri Untuk mengetahui kemampuan ini perlu dilakukan asesmen lebih dulu.

Kriteria ialah menetapkan sejumlah trial (betul) yang harus dicapai dalam satu

pertemuan. Pembelajaran dilakukan dalam beberapa pertemuan, pada setiap

pertemuan dibagi atas trial (betul) dan eror (salah). Jika jumlah tersebut (misalnya

anak dalam memakai pakaian selama tiga kali dengan betul) tercapai, maka anak

dinyatakan berhasil, dan guru akan menetapkan jumlah yang betul (trial) dalam

pertemuan tersebut. Reinforcement ialah penguatan yang diberikan oleh guru

kepada anak segera setelah anak itu melakukan kegiatan bina diri agar siswa

terdorong melakukan kegiatan bina diri lagi.

Teknik yang perlu dilakukan dalam pembelajaran pengembangan bina diri pada

peserta didik tunagrahita adalah sebagai berikut:

a. Memberi contoh (modelling), menunjukkan kepada anak apa yang harus

dikerjakan

b. Menuntun/mendorong (promting), melakukan atau mengatakan sesuatu

untuk membantu anak agar dapat mengerti apa yang harus dilakukan

c. Mengurangi tuntunan (fading), ialah mengurangi tuntunan secara bertahap

sejalan dengan keberhasilan siswa

d. Pentahapan (shaping), ialah membagi kegiatan dalam beberapa pentahapan,

dimulai dari yang mudah ke yang sukar.

Selain yang telah diuraikan di atas, strategi pelaksanaan program pembelajaran

pengembangan bina diri pada pserta didik tunagrahita juga didasarkan pada

beberapa pendekatan, sebagai berikut:

a. Berorientasi pada kebutuhan anak dan dilaksanakan secara integratif dan

holistik.

b. Lingkungan yang kondusif. Lingkungan harus diciptakan sedemikian menarik

dan menyenangkan, dengan memperhatikan keamanan dan kenyamanan

anak dalam belajar.

c. Menggunakan pembelajaran terpadu. Model pembelajaran terpadu yang

beranjak dari tema yang menarik anak (centre of interest) dimaksudkan agar

Page 11: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

10

anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas sehingga

pembelajaran menjadi bermakna bagi anak.

d. Mengembangkan keterampilan hidup.

e. Menggunakan berbagai media dan sumber belajar. Media dan sumber

belajar dapat berasal dari lingkungan alam sekitar atau bahan-bahan yang

sengaja disiapkan.

f. Pembelajaran yang berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan dan

kemampuan anak. Ciri-ciri pembelajaran ini adalah 1) anak belajar dengan

sebaik-baiknya apabila kebutuhan f isiknya terpenuhi, serta merasakan

aman dan tentram, 2) siklus belajar anak berulang, dimulai dari membangun

kesadaran, melakukan penjelajahan (eksplorasi), memperoleh penemuan

untuk selanjutnya anak dapat menggunakannya, 3) anak belajar melalui

interaksi sosial dengan orang dewasa dan teman sebayanya, 4) minat anak

dan keingintahuannya memotivasi belajarnya, 5) perkembangan dan belajar

anak harus memperhatikan perbedaan individual, 6) anak belajar dengan

cara dari sederhana ke yang rumit, dan tingkat yang termudah ke yang sulit.

4. Prosedur pembelajaran pengembangan bina diri pada peserta didik

tunagrahita

Pelaksanaan program pengembangan diri bagi peserta didik tunagrahita perlu

memperhatikan rambu-rambu, sebagai berikut.

a. Pengembangan diri dibuat tidak berdasarkan jenjang, satuan pendidikan, dan

tingkatan kelas. Program pengembangan diri disusun berdasarkan hasil

asesmen.

b. Metode, alat pengembangan atau pembelajaran, dan evaluasi diserahkan

sepenuhnya kepada guru.

c. Proses pengembangan dilaksanakan dengan mengutamakan aspek motorik

dan psikomotor.

d. Penguasaan kemampuan dan indikator tidak harus dilakukan secara

berurutan, tetapi guru diberi wewenang untuk memilih sesuai dengan kondisi

dan kebutuhan peserta didik.

Page 12: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

11

Dalam menyusun rencana pembelajaran pengembangan bina diri pada peserta

didik tunagrahita, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Pembelajaran pengembangan bina diri sebagai proses belajar dalam diri. Anak

harus diberikan kesempatan untuk belajar secara optimal, kapan saja dan

dimana saja. Implikasinya terwujud dengan memberikan kesempatan

kepada anak untuk mendengarkan, melihat, mengamati, dan melakukannya.

b. Pendidikan Bina Diri sebagai proses sosialisasi. Pendidikan Bina Diri

bukan hanya untuk mencerdaskan dan membuat anak terampil, tetapi juga

membuat anak menjadi manusia yang bertanggung jawab.

c. Pendidikan Bina Diri sebagai proses pembentukan dan pengembangan diri

anak kearah kemandirian.

Beberapa pedoman yang perlu ditaati agar pembelajaran pengembangan bina diri

dapat mencapai hasil dengan efektif adalah sebagai berikut:

a. Perhatikan apakah anak sudah siap (matang) untuk menerima latihan,

kenalilah anak dan terimalah ia dengan segala kekurangannya.

b. Belajar dalam keadaan nyaman (rileks). Segala sesuatu dikerjakan dengan

tegas tanpa ragu-ragu tetapi dengan lemah lembut. Bersikaplah tenang dan

manis walau anak melakukan kesalahan berkali-kali.

c. Latihan hendaknya diberikan dengan singkat dan sederhana, tahap demi

tahap. Usahakan agar pada waktu latihan, anak melihat dan mendengarkan

apa yang kita inginkan.

d. Tunjukkan pada anak cara melakukan sesuatu yang benar, berikan contoh-

contoh yang mudah dimengerti anak. Jangan banyak kata-kata karena akan

membingungkan anak.

e. Pada waktu melakukan sesuatu, iringilah dengan percakapan, dan gunakan

kata-kata yang sederhana.

f. Tetapkanlah disiplin/aturan dan jangan menyimpang dari ketetapan utama,

waktu dan tempat, karena akan membingungkan anak.

g. Berilah pujian bila usaha yang dilakukan anak berhasil baik. Tidak perlu

memberi pujian yang berlebihan bila memang usaha yang dikerjakan anak

belum berhasil.

Page 13: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

12

h. Tidak perlu merasa kecewa bila tidak tampak kemajuan anak walau sudah

latihan lama, hentikan latihan agar anak tidak frustasi dan merasa gagal.

i. Fleksibilitas. Jika metode latihan tetap tidak berhasil setelah latihan cukup

lama, maka perlu disusun kembali metode yang sesuai dengan batas

kemampuan dan kondisi anak.

5. Rancangan dan Penerapan Pembelajaran Bina Diri Merawat Diri,

Mengurus Diri, Menolong Diri Dengan Tepat Pada Peserta Didik

Tunagrahita Dengan Pendekatan Saintifik

Dalam merancang pembelajaran pengembangan bina diri peserta didik tunagrahita

sebaiknya berdasarkan pada kompetensi dan indikator yang ada dalam

pengembangan bina diri, contoh program pelaksanaan pembelajaran

pengembangan bina diri adalah sebagai berikut:

Contoh Program Pengembangan Diri

Satuan Pendidikan : SDLB-C

Bidang Pengembangan: Merawat diri

Waktu: 4 jam pelajaran setiap minggu

a. Kompetensi Dasar

Mampu makan dan minum di kehidupan sehari-hari dengan cara yang benar

a. Indikator

1) Mengenal alat makan dan minum

2) Menggunakan alat makan dan minum

3) Memilih alat dan bahan untuk makan-minum yangbiasa digunakan

4) Melakukan kegiatan makan dengan menggunakan tangan

5) Melakukan kegiatan makan dengan menggunakan alat sendok, dan garpu

6) Melakukan kegiatan minum dengan menggunakan gelas atau cangkir

b. Tujuan

1) Peserta didik mampu mengenal alat makan dan minum dengan benar

2) Peserta didik mampu menggunakan alat makan dan minum dengan benar

3) Peserta didik mampu memilih alat dan bahan makan-minum yang digunakan

sehari-hari dengan tepat

Page 14: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

13

4) Peserta didik mampu melakukan kegiatan makan dengan menggunakan

tangan

5) Peserta didik mampu melakukan kegiatan makan dengan menggunakan alat

sendok, dan garpu

6) Peserta didik mampu melakukan kegiatan minum dengan menggunakan

gelas atau cangkir

c. Pendekatan, Strategi, Metode

1) Pendekatan: individual

2) Strategi: starategi pembelajaran langsung

3) Metode: demonstrasi, tanya jawab, tugas, latihan dan praktik langsung

d. Materi

1) mengenal alat makan dan minum

2) menggunakan alat makan dan minum

3) bahan-bahan makanan dan minuman

4) tata cara makan dan minum dengan benar

e. Sumber dan Media/Alat: Sendok, garpu, piring, gelas, lap, nasi, lauk, sayur,

makanan dan minuman.

f. Pelaksanaan Program

1) Pendahuluan

a) Mengondisikan peserta didik ke dalam situasi belajar

b) Melakukan tanya jawab tentang kebiasaan makan yang dilakukan

peserta didik dan peralatan yang digunakan.

2) Kegiatan Inti

a) Peserta didik mengamati, dan menunjukkan alat makan dan minum.

b) Menyebutkan nama alat makan dan minum.

c) Peserta didik memilih peralatan makan dan minum serta bahan

makanan dan minuman yang biasa digunakan sehari-hari.

d) Guru memperagakan cara memegang sendok dan garpu, yaitu sendok

dipegang oleh tangan kanan dan garpu dipegang oleh tangan kiri,

cara memegangnya seperti memegang pensil atau pulpen pada waktu

Page 15: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

14

menulis, dan setelah selesai menggunakan sendok dan garpu disimpan

secara menyilang dengan posisi telungkup

e) Peserta didik praktik memegang sendok dan garpu sesuai dengan

bimbingan guru

f) Guru memperagakan cara memegang gelas dan cangkir dengan tangan

kanan, untuk gelas yang mempunyai kaki dipegang pada bagianatas

kakinya dan gelas yang tanpa kaki dipegang pada bagian bawah,

menggunakan 5 jari. Sedangkan cara memegang cangkir dipegang

pada tangkainya.

g) Peserta didik praktik memegang alat minum gelas dan cangkir

h) Peserta didik melakukan praktik makan menggunakan tangan dengan

bimbingan guru dengan tahapan kegiatan meliputi cuci tangan ke

dalam mangkuk; membaca do’a sebelum makan; mengambil nasi dari

tempat nasi ke piring; mengambil lauk dari yang terdekat ke piring;

mengambil nasi dan lauk dengan tangan dan memasukkannya ke

dalam mulut; makan harus habis dan piring harus bersih; membaca

doa setelah selesai makan; mencuci tangan; mengelap tangan dan

mulut dengan serbet; peserta didik mencuci peralatan makan-minum

yang telah digunakan dan menyimpan kembali pada tempatnya

i) Peserta didik melakukan kegiatan makan menggunakan alat sendok

dan garpu dengan bimbingan guru dengan tahapan: mencuci tangan;

membaca doa sebelum makan; mengambil nasi dari tempat nasi ke

piring; mengambil lauk dari yang terdekat ke piring; memegang sendok

dengan tangan kanan, garpu dipegang dengan tangan kiri;

menghabiskan makanan yang ada di piring; setelah selesai makan

sendok, dan garpu disimpan bersilang dengan posisi telungkup;

membaca doa setelah selesai makan; mencuci tangan; mengelap

tangan dengan serbet; mencuci peralatan makan yang telah

digunakan, dan mengembalikan pada tempatnya.

j) Peserta didik melakukan kegiatan minum menggunakan gelas atau

cangkir, dengan tahapan: pegang badan gelas (untuk gelas tanpa kaki)

Page 16: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

15

dengan kelima jari, sedangkan untuk memegang cangkir pegang bagian

tangkainya, dekatkan ke mulut lalu teguk perlahan-lahan, dan tidak

tergesa-gesa, simpan kembali gelas atau cangkir dengan rapi. mencuci

peralatan minum yang telah digunakan, dan mengembalikan pada

tempatnya.

3) Penutup

a) Melakukan refleksi seluruh aktivitas pembelajaran pengembangan

bina diri yang telah dilakukan

b) Berpesan pada siswa agar mempraktekkan di rumah.

c) Menutup pembelajaran dengan doa.

g. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang diberikan peserta didik

untuk setiap indikator yang diajarkan, contoh lembar penilaian untuk satu

indikator (terlampir)

6. Model Pembelajaran yang Berbasis Analisis Tugas Dengan Pendekatan

Saintifik Dalam Pembelajaran Kehidupan Sehari-hari.

Pembelajaran pengembangan bina diri adalah salah satu pelajaran yang

diberikan melalui analisis tugas. Analisa tugas adalah tehnik memecah suatu

tugas atau kegiatan menjadi langkah-langkah kecil yang berurutan dan

mengajarkan tiap langkah itu hingga anak dapat mengerjakan seluruhnya.

Analisa tugas harus direncanakan melalui program pembelajaran/latihan yang

disusun secara rinci, konkrit, berkesinambungan dan dalam pelaksanaannya

disertai dengan bantuan verbal dan nonverbal sesuai dengan kemampuan anak

yang dilatih. Dalam perencanaan analisa tugas, harus disesuaikan pula dengan

tingkat kecerdasan anak tunagrahita.

Analisis tugas terhadap bahan yang akan diajarkan meliputi analisis tugas rincian,

analisis tugas alur, dan analisis tugas generalisasi, dengan penjelasan sebagai

berikut:

a. Analisis tugas rincian (discrimination task analysis), dalam analisis tugas

rincian ini tugas dipecah menjadi satuan sub tugas berdasarkan perbedaan

Page 17: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

16

satu sama lain. Dalam menggosok gigi, membedakan sub-sub seperti:

menggosok bagian luar gigi rahang kanan, menggosok bagian dalam gigi

rahang kiri, dan sebagainya.

b. Analisis tugas alur (flow chart task analysis), seperti analisa tugas rincian ,

analisa tugas alur juga dirinci atas sub-sub yang lebih kecil tetapi dengan

meletakkan penekanan pada urutan-urutan sub-sub satu sama lain. Tugas

mengenakan kaos kaki misalnya, dapat dipecah menjadi beberapa sub tugas

dan sub-sub tersebut berurut dengan urutan yang tetap. Sub-sub tugas

tersebut biasanya digambarkan berupa persegi empat satu sama lain

dihubungkan dengan tanda panah mengarah ke kanan. Contoh analisis tugas

alur: mengenakan kaos kaki, sebagai berikut:

Setiap sub tugas sebaiknya dilatih berkali-kali sampai mahir, selama anak

belun mahir dalam salah satu sub tugas, sub-sub tugas sebelumnya

dilakukan dengan bantuan sepenuhnya oleh guru. Sedangkan sub-sub tugas

yang sudah dikuasai dilakukan sendiri sepenuhnya oleh anak.

c. Analisis tugas generalisasi (generalization analysis)

Analisis tugas ini digumakan untuk tugas-tugas yang terdiri atas beberapa

prinsip. Misalnya dalam mengenal alat-alat bina diri, kata-kata dan kalimat

yang berkaitan dengan nama alat bina diri dirinci dan dipisahkan dengan

tanda koma.

Langkah-langkah pembuatan analisis tugas adalah sebagai berikut:

a. Identifikasi: mengidentifikasi keterampilan/kegiatan yang akan dilatihkan

b. Tentukan tujuan yang akan dicapai

c. Tentukan target yang harus dikuasai anak pada akhir program

d. Tentukan jumlah langkah penting bagi anak tertentu

e. Tentukan titik awal latihan dimulai

f. Tentukan berapa kali pertemuan, untuk menyelesaikan tugas

g. Penilaian: contoh format penilaian bina diri (terlampir)

1. Masukkan jari kaki ke lubang kaos kaki

1

2. Dekatkan ujung kaos kaki ke jari kaki

2

3. Tarik lubang kaos kaki ke betis atas

3

4. Merapikan

4

Page 18: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

17

Strategi pembelajaran pengembangan diri dengan analisis tugas adalah sebagai

berikut:

a. bagilah tugas itu menjadi langkah-langkah kecil (sub tugas)

b. metode yang digunakan: forward chainning atau backward chainning

c. bantuan yang akan digunakan: bantuan verbal, non vernal

d. alat bantu yang diperlukan: disesuaikan dengan kegiatan yang dilatihkan

e. peragaan/pemberian contoh

Penilaian yang paling sesuai untuk program pengembangan diri bagi peserta

didik tunagrahita adalah penilaian kinerja. Melalui penilaian kinerja peserta didik

tunagrahita dinilai keterampilannya dalam berperilaku adaptif pada situasi yang

sealamiah mungkin dalam kehidupan sehari-hari. Prosedur penilaian kinerja

terdiri dari tiga tahapan, yaitu penetapan tugas, penyusunan rubrik dan

penetapan level kinerja.

a. Penetapan Tugas

Tugas secara khusus diberikan kepada peserta didik tunagrahita sesuai

kompetensi dan indikator yang ditargetkan. Tugas yang diberikan dilakukan

pada keadaan yang sesungguhnya, bukan simulasi. Sebagai contoh untuk

indikator mencuci kaki maka tugas yang diberikan kepada peserta didik

tunagrahita adalah mencuci kaki di kamar mandi. Dengan demikian tugas yang

diberikan kepada peserta didik tunagrahita harus khusus, jelas dan langsung

dalam kehidupan sehari-hari.

b. Menyusun Rubrik Penilaian

Rubrik penilaian merupakan kriteria yang digunakan untuk menilai suatu

tugas yang diberikan kepada peserta didik. Melalui rubrik penilaian guru dapat

memberikan skor dari kinerja yang ditampilkan atau ditunjukkan oleh peserta

didik. Rubrik untuk menilai kecakapan peserta didik tunagrahita dalam

kegiatan pengembangan bina diri dapat dikelompokkan menjadi empat

kategori yaitu mandiri, dengan bantuan verbal, dengan bantuan fisik, dan

dengan bantuan verbal dan fisik. Indikator perilaku untuk setiap kategori

dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Page 19: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

18

Tabel 1. Indikator Perilaku Untuk Rubrik Penilaian Kegiatan Pembelajaran Pengembangan Bina Diri

Skor Kategori Indikator Perilaku

4 Mandiri a. Melakukan tugas secara mandiri tanpa bantuan dari guru

atau orang lain dan melakukan tugas dengan secara lancar.

3 Dengan bantuan

verbal

Melakukan tugas dengan bantuan verbal atau bimbingan

secara verbal dari guru atau orang lain.

2 Dengan bantuan

fisik

Melakukan tugas dengan bantuan fisik atau bimbingan secara fisik

secara langsung dari guru atau orang lain.

1 Dengan bantuan

verbal dan fisik

Melakukan tugas dengan bantuan verbal dan fisik secara langsung

dari guru atau orang lain.

Hasil pembelajaran pengembangan bina diri kemudian disimpulkan secara

keseluruhan. Kesimpulan tersebut dilaporkan kepada orang tua sebagai bentuk

informasi hasil pengembangan bina diri. Hasilnya kemudian akan digunakan

untuk pengembangan program pengembangan bina diri pada periode

selanjutnya. Teknik penulisan laporan dilakukan secara kualitatif dan

kuantitatif, artinya bahwa hasil kegiatan pengembangan diri dilaporkan secara

diskriptif dan dilengkapi dengan angka berupa persentase keberhasilan. Format

pelaporan yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran pengembangan bina

diri (terlampir).

7. Materi pembelajaran pengembangan bina diri yang fungsional sesuai

kebutuhan peserta didik tunagrahita

Materi pembelajaran atau latihan dalam memberikan pengalaman

pembelajaran pengembangan bina diri sebaiknya diberikan dari yang konkrit

menuju abstrak, atau dari yang mudah menuju yang lebih sulit, dari yang

ringan menuju yang berat.

Materi bina diri untuk anak tunagrahita, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Membersihkan diri dan merapikan diri

Sub pokok bahasan: membersihkan diri dan merapikan diri adalah mencuci

tangan dan mengeringkanya, mencuci kaki dan mengeringkanya, mencuci

muka dan mengelapnya, menggosok gigi, mandi, mencuci rambut

(keramas), memakai pembalut wanita, dan sebagainya.

Page 20: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

19

b. Berbusana/berpakaian

Anak tunagrahita sangatlah perlu dilatih untuk berbusana dengan rapi,

sopan, sesuai dengan keadaan sehingga mereka mempunyai rasa percaya

diri dan dapat mengembangkan perasaan estetis.

c. Makan dan Minum

Sub pokok bahasan makan dan minum adalah makan dengan

menggunakan sendok, makan dengan menggunakan sendok dan garpu,

minum dengan menggunakan gelas, minum dengan menggunakan cangkir,

minum dengan menggunakan sedotan.

d. Menghindari Bahaya

Sub-sub menghindari bahaya yang perlu dilatihkan adalah menghindari

bahaya listrik, bahaya api atau panas, bahaya benda runcing dan benda

tajam, bahaya lalu lintas, bahaya binatang buas, bahaya binatang tertentu,

bahaya air dan banjir

Kemampuan, dan indikator pembelajaran pengembangan bina diri untuk

peserta didik tunagrahita sebagai berikut:

Tabel 2. Kompetensi dan Indikator Program Pembelajaran Pengembangan Bina Diri Bagi Peserta Didik Tunagrahita

KOMPETENSI INDIKATOR

A. Merawat, mengurus,

menolong diri

1. Mampu makan dan

minum dalam

kehidupan sehari-hari

dengan cara yang benar

Mengenal alat makan dan minum

Menggunakan alat makan dan minum

Makan menggunakan tangan

Makan menggunakan alat (sendok, dan garpu)

Makan makanan berkuah

Makan makanan kemasan

Minum menggunakan gelas atau cangkir

Minum menggunakan sedotan

Minum minuman dalam kemasan

Makan di restoran atau resepsi

Melakukan tatacara makan dan minum dengan sopan

2. Mampu membersihkan

dan menjaga kesehatan

badan dengan cara

yang benar

Memelihara kebersihan tangan dan kaki

Menggunakan toilet

Membersihkan diri setelah buang air kecil dan besar

Mencuci wajah

Page 21: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

20

Melakukan kegiatan mandi

Menggosok gigi

Melakukan cuci rambut

Memelihara kebersihan telinga dan hidung

Menggunakan pembalut wanita(wanita)

Memelihara kuku

Mencukur kumis dan jenggot

3. Mampu menanggalkan

dan mengenakan

pakaian dengan cara

yang benar

Menanggalkan pakaian dalam

Mengenakan pakaian dalam

Menanggalkan pakaian luar

Mengenakan pakaian luar

Melepas sepatu dan kaus kaki

Memakai sepatu dan kaus kaki

Mengenakan asesoris pakaian

Memilih pakaian sesuai kebutuhan

Mengenakan pakaian sesuai kebutuhan

4. Mampu merias diri

dengan cara yang

benar

Menyisir rambut

Menata rambut

Merias wajah

Mengenakan asesoris

5. Menjaga Keselamatan

dan Kesehatan

a. Mampu menjaga

keselamatan diri

dengan baik

Mengenal benda-benda berbahaya

Mengenal binatang buas dan jinak

Menghindarkan diri dari benda-benda berbahaya

(tajam,runcing,licin,panas)

Menghindarkan diri dari binatang berbahaya

Menghindarkan diri dari bencana alam

Menjaga keselamatan dari dalam penggunaan ruangan, naik

turun tangga atau eskalator, menggunakan lift

b. Mampu mengobati luka

dengan cara yang benar

Mengobati luka dari benda-benda berbahaya

Mengobati luka dari binatang berbahaya

B. Berkomunikasi

1. Mampu berkomunikasi

dengan orang lain

secara verbal, dan

tulisan dengan cara

yang benar

Berkomunikasi secara verbal atau lisan (tatap muka)

Berkomunikasi secara audio-visual (dengan media)

Menggunakan bahasa sesuai etika

Page 22: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

21

C. Bersosialisasi

1. Mampu beradaptasi di

lingkungan keluarga,

sekolah, masyarakat

dengan baik

Beradaptasi dengan teman

Melakukan orientasi dan adaptasi dengan lingkungan

Melakukan kerjasama di lingkungan keluarga, sekolah dan

masyarakat

D Keterampilan hidup

1. Mampu melaksanakan

kesibukan, dan

keterampilan

sederhana dalam

kehidupan sehari-hari

Mengenal alat masak

Membuat minuman dingin

Membuat minuman panas

Memasak masakan sederhana

Merapikan tempat tidur

Menjaga kebersihan sekolah dan rumah

Menjaga kebersihan pakaian

Menjaga kerapihan pakaian

Memelihara pakaian (memasang kancing, dll)

Memelihara kebersihan perabot rumah tangga

Menghemat penggunaan energi (listrik, air bersih)

2. Mampu mengenal

uang dengan baik

Mengenal nilai uang

Mengenal fungsi uang

3. Mampu berbelanja

dengan cara yang benar

Membelanjakan uang sesuai dengan harga barang

E. Menggunakan Waktu

Luang

1. Mampu menggunakan

waktu luang dengan baik

Menggunakan waktu istirahat

Menggunakan waktu libur

Berpartisipasi dalam pekerjaan di rumah

8. Prinsip Pembelajaran Adaptif yang Sesuai Bagi Peserta Didik

Tunagrahita

a. Berdasarkan asesmen

Program pembelajaran pengembangan bina diri dikembangkan berdasarkan

hasil dari asesmen. Dalam konteks program pengembangan diri asesmen

merupakan suatu usaha yang bertujuan mengumpulkan berbagai informasi

tentang perkembangan peserta didik tunagrahita dalam aspek perilaku adaptif

yang berkaitan dengan pembelajaran pengembangan bina diri. Adapun tujuan

mengadakan asesmen adalah untuk menemukan hal-hal yang sudah dimiliki

(kekuatan) dan yang belum dimiliki (kelemahan) peserta didik; untuk

Page 23: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

22

menemukan kebutuhan peserta didik; untuk menentukan kemampuan awal

peserta didik (baseline); untuk menyiapkan

Program Pendidikan Individual (PPI), untuk menentukan strategi, lingkungan

belajar, penilaian dan evaluasi, waktu dan alat yang cocok atau sesuai

digunakan dalam pembelajaran pengembangan bina diri.

1) Memperhatikan kesalamatan (safety)

Dalam melaksanakan kegiatan pengembangan diri perlu diperhatikan

keselamatan peserta didik tunagrahita terutama dalam melaksanakan

kegiatan menolong diri. Peserta didik tunagrahita perlu mengenal benda-

benda berbahaya, mengenal binatang buas dan jinak, menghindarkan diri

dari benda-benda berbahaya (tajam, runcing, licin, dan panas),

menghindarkan diri dari binatang berbahaya, menghindarkan diri dari

bencana alam dan menjaga keselamatan diri dalam penggunaan ruangan,

naik turun tangga atau eskalator, dan menggunakan lift.

2) Kehati-hatian (poise)

Prinsip kehati-hatian perlu dimiliki oleh setiap guru. Kehati-hatian atau

kewaspadaan sebagai sikap hati-hati guru untuk memenuhi tanggung jawab

profesional. Guru mempunyai kewajiban untuk melaksanakan kegiatan

pengembangan bina diri bagi peserta didik tunagrahita dengan sebaik-

baiknya sesuai dengan kemampuan atau kompetensinya demi kepentingan

peserta didik tunagrahita secara konsisten, tekun, cermat dan sesuai dengan

tanggung jawab profesinya.

3) Kemandirian (independent)

Menumbuhkan kemandirian peserta didik tunagrahita sangatlah penting

karena dengan memiliki kemandirian peserta didik tunagrahita akan terbiasa

mengerjakan kebutuhannya sendiri. Secara naluriah, peserta didik

tunagrahita mempunyai dorongan untuk berkembang dari posisi

ketergantungan (dependent) ke posisi bersifat mandiri (independent),

peserta didik tunagrahita yang mandiri akan bertindak dengan penuh rasa

percaya diri dan tidak selalu mengandalkan bantuan orang lain atau orang

dewasa dalam bertindak.

Page 24: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

23

b. Berdasarkan keadaan lingkungan peserta didik atau tradisi yang berlaku di

sekitar peserta didik berada (traditional manner)

Dengan kondisi ini peserta didik tunagrahita tidak atau kurang dapat

bersosialisasi dengan teman-teman seusianya dan masyarakat sekitarnya. Di

lingkungan atau tempat tinggal peserta didik tunagrahita, mereka harus dapat

bergaul atau bersosialisasi dengan baik. Setiap lingkungan atau tempat tinggal

memiliki tata tertib atau aturan dan tradisi yang perlu dikenal, dipahami, dan

dilaksanakan oleh semua warganya termasuk peserta didik tunagrahita, karena

kemampuan peserta didik tunagrahita yang berbeda, mereka terkadang

dipandang aneh oleh anak-anak seusianya, dan oleh masyarakat di lingkungan

tempat tinggalnya.

c. Sesuai dengan usia (in appropriate)

Permasalahan bagi peserta didik tunagrahita, diantaranya kesulitan dalam

kehidupan sehari-hari seperti dalam melakukan kegiatan pengembangan bina

diri. Masalah lainnya yaitu penyesuaian diri. Peserta didik tunagrahita

mengalami kesulitan dalam hubungan dengan kelompok maupun dengan

individu di sekitarnya. Peserta didik tunagrahita cenderung dijauhi oleh

lingkungannya dan tidak diakui secara penuh sebagai individu. Hal ini berakibat

pada pembentukan kepribadiannya, oleh karena itu mereka membutuhkan

latihan pengembangan kemampuan adaptasi dengan lingkungan, baik di

lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Untuk itulah maka peserta didik

tunagrahita perlu mendapat kegiatan pengembangan atau latihan yang

terencana dan rutin mengenai kegiatan pengembangan bina diri. Kegiatan

pengembangan bina diri yang dilakukan perlu disesuaikan dengan hasil

asesmen peserta didik tunagrahita.

d. Modifikasi alat dan cara atau strategi (contrivance and strategy modification)

1) Modifikasi alat pengembangan diri

Modifikasi alat dalam pelaksanaan pengembangan bina diri akan berfungsi

sebagai alat untuk latihan pengembangan diri, dan alat untuk kegiatan

asesmen. Oleh sebab itu dalam pengadaan alat pengembangan bina diri

tidak secara langsung untuk pengembangan secara khusus tetapi harus

Page 25: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

24

berkaitan dengan alat-alat untuk mengembangkan kemampuan

sensorimotor dan persepsi sebagai kemampuan dasar. Alat-alat yang

dibutuhkan yaitu alat-alat yang berkaitan dengan kemampuan prasyarat

antara lain alat latihan motorik kasar, alat latihan motorik halus, alat

koordinasi mata-tangan, dan alat latihan kemampuan persepsi, alat-alat

pengembangan diri antara lain alat-alat makan dan minum, menghidangkan

makanan, berpakaian, kebersihan, dan alat latihan sosialisasi.

2) Modifikasi cara

Modifikasi cara pengembangan diri peserta didik tunagrahita adalah

keseluruhan usaha termasuk perencanaan, dan taktik dalam pengembangan

diri untuk mencapai tujuan pengembangan atau kompetensi yang

diharapkan. Modifikasi cara dalam pengembangan diri peserta didik

tunagrahita antara lain kegiatan pengembangan diri yang

diindividualisasikan. Peserta didik tunagrahita dapat belajar bersama-sama

dalam satu kelas atau kelompok tetapi dalam kegiatan pengembangan bina

diri dapat dilakukan oleh guru khusus dan didukung oleh guru mata

pelajaran. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengembangan diri

antara lain metode demonstrasi, tanya jawab, penugasan, latihan, dan

sebagainya.

9. Metode/Media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta

didik tunagrahita

Metode yang digunakan dalam program pelaksanaan pengembangan diri meliputi

metode demonstrasi, pemberian tugas, simulasi, drill dan karyawisata. Selain itu

guru juga dapat mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan

kebutuhan dan kondisi peserta didik tunagrahita, diantaranya dengan cara

bermain dan permainan, bermain peran, kegiatan okupasi, modeling, modifikasi

perilaku, dan sebagainya. .

Modeling sangat mudah untuk dilaksanakan di dalam ruang kelas. Metode ini

menunjukkan bahwa guru bukan satu-satunya model. Model dapat dirancang oleh

guru dengan melibatkan siswa sehingga siswa akan lebih termotivasi untuk belajar

Page 26: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

25

karena model yang dihadirkan guru lebih variatif. Siswa juga tidak mudah bosan

karena siswa dapat belajar dari sumber yang bermacam-macam tidak hanya dari

satu guru saja. Metode tersebut juga sangat efektif, pembelajaran di kelas menjadi

lebih menyenangkan dan lebih berkesan.

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pikiran, perasaan, dan minat serta perhatian peserta didik

sedemikian rupa sehingga proses belajar dan pembelajaran terjadi (Sadiman, A.,

S., 2003:6). . Media, sarana dan prasarana program pembelajaran pengembangan

bina diri bagi peserta didik tunagrahita mengikuti kompetensi yang hendak

diajarkan. Tabel berikut memberi contoh kaitan antara kompetensi dan kebutuhan

media, sarana dan prasarana.

Tabel 3. Media, Sarana dan Prasarana Program Pembelajaran Pengembangan Bina Diri Peserta Didik Tunagrahita

Kompetensi Media, sarana dan prasarana

1. Mampu makan dan

minum dalam kehidupan

sehari-hari dengan cara

yang benar

Perangkat makan dan minum seperti piring, sendok,

garpu, gelas, cangkir, mangkuk, dan lain-lain.

Ruang makan dan perabot pendukungnya seperti meja

dan kursi.

2. Mampu membersihkan dan

menjaga kesehatan badan

dengan cara yang benar

Perangkat mandi seperti handuk, sabun, sikat gigi, pasta

gigi dan sampo.

Kamar mandi, toilet dan wastafel.

1. Mampu mengenakan

pakaian dengan cara yang

benar

Pakaian dalam dan pakaian luar berbagai jenis, misalnya

pakaian berkancing, beresleting, dan kaos, untuk laki-laki

dan perempuan.

2. Mampu merias diri dengan

cara yang benar

Seperangkat alat rias, seperti cermin, sisir, bedak,

deodoran, krim pelembab dan lain-lain.

Page 27: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

26

C. REFERENSI

Amin Mohamad. (1995). Ortopedagogik Anak Tunagrahita. Jakarta: Proyek Dikti Depdikbud.

Anwar. (2004). Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education), Konsep dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Arends. (2001). AnalisisTugas. http://arends.ngeblogs.com/2012/11/30/analisis-tugas. Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Astati. (2010). Bina Diri untuk Anak Tunagrahita. Bandung: CV Catur Karya mandiri. Astati, dkk, (2003). Program Khusus Bina Diri Bisakah aku Mandiri. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Pendidikan Luar Biasa.

Ati, R., Kemis. (2013). Pendidikan Anak Tunagrahita. Jakarta: Luxima. Bailey, R., D. (1982). Therapeutic Nursing for the Mentally Handicapped. New York:

Oxford University Press. Cartledge, G., Milburn, J, F. Teaching Social Skills to Children. New York: Pergamon

Press. Delphie, B. (2006). Pembelajaran Anak Tunagrahita. Bandung: PT. Refika Aditama. Depdiknas. (2004). Pedoman Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup (Life Skill).

Jakarta: Ditjen Diklusepa. Depdiknas. (2007). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Program Khusus Bina

Diri SDLB, SMPLB. Jakarta: Direktorat Pembinaan SLB Depdiknas. -------------. (2004). Pedoman Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup (Life Skill).

Jakarta: Ditjen Diklusepa. -------------. (2002). Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill) Melalui

Pendekatan Pendidikan Berbasis Luas (Broad Based Education). Jakarta: Tim BBE.

Depdikbud. (1997). Kurikulum Pendidikan Luar Biasa, GBPP Mata Pelajaran Program Khusus Bina Diri dan Bina Gerak. Jakarta: Depdikbud.

------------. (1997). Kurikulum Bina Diri untuk SLB C. Jakarta: Depdikbud, Subdit Pendidikan Luar Biasa.

Gargiulo, R, M. (2012). Special Education in Contemporary Society. California: Sage

Publications, Inc. Mannix, D. (2009). Life Skill Activities for Secondary Students with Special Needs. San

Fransisco: Jossey Bass. Mc. Clure, V S. (2006). Anak Berkebutuhan Khusus. Terj. Oleh: Umam, K. Jakarta: PT.

Prestasi Pustakaraya. Poloway, Edward, A. & Patton, James, K. (1993). Strategies for Teaching Learners with

Special Needs. New York: Macmillan Publishing Company. Sudrajad, D., Rosida, L. (2013). Pendidikan Bina Diri bagi Anak Berkebutuhan Khusus.

Jakarta: PT. Luxima Metro Media. Wantah, M., J. (2007). Pengembangan Kemandirian ATG Mampu Latih. Jakarta:

Depdiknas.

Page 28: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

27

LAMPIRAN

Format Hasil Asesmen

Nama : Rendi

Kelas : .....................................

Umur : .....................................

Tanggal : ......................................

Kompetensi:

Mampu makan dan minum dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang benar

NO Pernyataan/Pertanyaan Hasil

M MB TM

1 Menunjukan alat makan dan minum

2 Menyebutkan alat makan dan minum

3 Menggunakan alat makan dan minum

4 Makan menggunakan tangan

5 Makan menggunakan sendok, dan garpu

6 Makan makanan berkuah

7 Makan makanan kemasan

8 Minum menggunakan gelas atau cangkir

9 Minum menggunakan sedotan

10 Minum minuman dalam kemasan

11 Makan di restoran atau resepsi

12 Melakukan tatacara makan dan minum dengan

sopan

Keterangan:

M : Mampu

MB : Mampu dengan bantuan

TM : Tidak mampu

Kompetensi:

Mampu membersihkan dan menjaga kesehatan badan dengan cara yang benar

NO Pernyataan/Pertanyaan Hasil

M MB TM

1 Memelihara kebersihan tangan dan kaki

Page 29: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

28

2 Menggunakan toilet

3 Membersihkan diri setelah buang air kecil dan

besar

4 Mencuci wajah

5 Melakukan kegiatan mandi

6 Menggosok gigi

7 Melakukan cuci rambut

8 Memelihara kebersihan telinga dan hidung

9 Memelihara kuku

Keterangan:

M : Mampu

MB : Mampu dengan bantuan

TM : Tidak mampu

Kompetensi:

Mampu menanggalkan dan mengenakan pakaian dengan cara yang benar

NO Pernyataan/Pertanyaan Hasil

M MB TM

1 Menanggalkan pakaian dalam

2 Mengenakan pakaian dalam

3 Menanggalkan pakaian luar

4 Mengenakan pakaian luar

5 Melepas sepatu

6 Melepas kaus kaki

7 Memakai sepatu

6 Memakai kaus kaki

7 Mengenakan asesoris pakaian

8 Memilih pakaian sesuai kebutuhan

9 Mengenakan pakaian sesuai kebutuhan

Keterangan:

M : Mampu

MB: Mampu dengan bantuan

TM: Tidak mampu

Page 30: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

29

Format Laporan Deskripsi Hasil Asesmen

Nama : ........................................................

Kelas : ........................................................

Umur : ........................................................

Tanggal : ........................................................

No Aspek Deskripsi

1 Mampu makan dan minum

dalam kehidupan sehari-

hari dengan cara yang benar

2 Mampu membersihkan dan

menjaga kesehatan badan

dengan cara yang benar

3 Mampu menanggalkan dan

mengenakan pakaian

dengan cara yang benar

Format Pemetaan Hambatan dan Potensi Hasil Asesmen

Nama : ....................................................

Kelas : ...................................................

Umur : ...................................................

Tanggal: .....................................................

No Aspek Yang telah

dikuasi

Yang belum

dikuasi

Yang

dibutuhkan

1 Mampu makan dan minum dalam kehidupan

sehari-hari dengan cara yang benar

2 Mampu membersih-kan dan menjaga kesehatan

badan dengan cara yang benar

3 Mampu menanggal-kan dan mengenakan pakaian

dengan cara yang benar

Page 31: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

30

Teknik penentuan skala prioritas

NO KOMPETENSI INDIKATOR YA TIDAK

A Merawat Diri

1 Mampu makan dan minum dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang benar

Mengenal alat makan dan minum

Menggunakan alat makan dan minum

Makan menggunakan tangan

Makan menggunakan sendok, dan garpu

Makan makanan berkuah

Makan makanan kemasan

Minum menggunakan gelas atau cangkir

Minum menggunakan sedotan

Minum minuman dalam kemasan

Makan di restoran atau resepsi

Melakukan tatacara makan dan minum dengan sopan

2 Mampu membersihkan dan menjaga kesehatan badan dengan cara yang benar

Memelihara kebersihan tangan dan kaki

Menggunakan toilet

Membersihkan diri setelah buang air kecil dan besar

Mencuci wajah

Melakukan kegiatan mandi

Menggosok gigi

Melakukan cuci rambut

Memelihara kebersihan telinga dan hidung

Memelihara kuku

3 Mampu menanggalkan dan mengenakan pakaian dengan cara yang benar

Menanggalkan pakaian dalam

Mengenakan pakaian dalam

Menanggalkan pakaian luar

Mengenakan pakaian luar

Melepas sepatu

Melepas kaus kaki

Memakai sepatu

Memakai kaus kaki

Mengenakan asesoris pakaian

Memilih pakaian sesuai kebutuhan

Mengenakan pakaian sesuai kebutuhan

Page 32: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

31

SISTEMATIKA PROGRAM KEBUTUHAN KHUSUS SELAIN RPP YANG JUGA BISA DIGUNAKAN UNTUK

PENGEMBANGAN BINA DIRI PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA

Nama Sekolah : ………………………………………………

Satuan Pendidikan : SDLB/SMPLB/SMALB*)

Jenis Ketunaan : ………………………………………………

Bidang Pengembangan : ………………………………………………

Waktu : ………………………………………………

Hari/Tanggal : ………………………………………………

1. Kompetensi

2. Indikator

3. Tujuan

4. Pendekatan, Strategi, dan Metode

5. Materi

6. Sumber dan Media/Alat

7. Pelaksanaan Program

a. Pendahuluan

b. Kegiatan Inti

c. Penutup

8. Penilaian

Page 33: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

32

FORMAT PENILAIANPEMBELAJARAN PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA

Nama : ......................................................

Kelas : .....................................................

Materi pokok : .........................................

Tanggal : .......................................................

No

Materi Skor

1 2 3 4

1.

2.

3.

Dst.

Rubrik Penilaian:

Skor 4 = jika dapat melakukan dengan benar tanpa bimbingan

Skor 3 = jika dapat melakukan dengan benar dan sedikit bimbingan

Skor 2 = jika dapat melakukan dengan benar tetapi banyak bimbingan

Skor 1 = tidak dapat melakukan

Rubrik Penilaian:

Nilai 0: Jika tidak dapat melakukan

Nilai 1: Jika dapat melakukan dengan bantuan verbal dan nonverbal

Nilai 2: Jika dapat melakukan dengan bantuan non verbal

Nilai 3: Jika dapat melakukan dengan bantuan verbal

Nilai 4: Jiksa dapat melakukan tanpa bantuan

.........................................., 2016

Kepala Sekolah Guru Program KebutuhanKhusus

------------------------- --------------------------------------

Page 34: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

33

Format Laporan Program Pengembangan Bina Diri

Aspek Kompetensi Kemampuan

(A,B,C,D)

Deskripsi Kemampuan

Merawat

Diri

Menjaga

Keselamatan

dan

Kesehatan

Dst.

Page 35: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak ... diri Untuk

34

LEMBAR/FORMAT PENILAIAN

Makan dengan menggunakan tangan

No. Tahap Kegiatan Skor

4 3 2 1

1. Mencuci tangan ke dalam mangkuk

2. Membaca do’a sebelum makan

3. Mengambil nasi dari tempat nasi ke piring

4. Mengambil lauk dari yang terdekat ke piring

5. Mengambil nasi dan lauk lalu dengan tangan

dan memasukkannya ke dalam mulut

6. Menghabiskan makanan yang diambil di

piring sampai bersih

7. Membaca doa setelah selesai makan

8. Mencuci tangan

9. Mengelap tangan dan mulut dengan serbet

Berpakaian

Nama Siswa:

Tanggal: Sendiri

Bantuan

Verbal

Bantuan

Fisik

Bantuan

Verbal &

fisik

Melepaskan dan menyimpan pakaian:

Membuka kancing baju

Mengeluarkan tangan dari lengan baju.

Membuka baju

Menyimpan pakaian, dan seterusnya.

Nama Anak : ..................... Kelas : ......................................

Sekolah : ......................... Guru : ......................................