sukma wijaya 5 v ma perubahan struktur ekonomi

12
PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI Nama : SUKMA WIJAYA Nim : 11140926

Upload: sukma-wijaya

Post on 13-Apr-2017

42 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sukma wijaya 5 v ma perubahan struktur ekonomi

PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI Nama : SUKMA WIJAYA Nim : 11140926

Page 2: Sukma wijaya 5 v ma perubahan struktur ekonomi

 Perubahan Struktur Ekonomi IndonesiaStruktur perekonomian adalah komposisi peranan masing-masing sektor dalamperekonomian baik menurut lapangan usaha maupun pembagian sektoral ke dalam sektor primer, sekunder dan tersier.  Ada kecenderungan (dapat dilihat sebagai suatu hipotesis) bahwa semakin tinggi laju pertumbuhan ekonomi yang membuat semakin tinggi pendapatan masyarakat per kapita, semakin cepat perubahan struktur ekonomi, dengan asumsi faktor-faktor penentu lain mendukung proses, seperti manusia (tenaga kerja), bahan baku, dan teknologi tersedia.

Page 3: Sukma wijaya 5 v ma perubahan struktur ekonomi

Teori dan Bukti Empiris            Ada dua teori utama yang umum digunakan dalam menganalisis perubahan struktur ekonomi, yakni dari Arthur lewis (teori migrasi) dan Hollis chenery (teori transformasi struktural).            Teori Arthur Lewis pada dasarnya membahas proses pembangunan eokonomi yang terjadi di pedesaan dan perkotaan. Dalam teorinya, Lewis mengasumsikan bahwa perekonomian suatu negara pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu perekonomian tradisional di pedesaan yang didominasi oleh sektor pertanian dan perekonomian modern di perkotaan dengan industri sebagai sektor utama.            Teori Chenery, dikenal dengan teori pattern of development, memfokuskan peda perubahan struktur dalam tahapan proses perubahan ekonomi di NSB, yang mengalami transformasi dari pertanian tradisional  (subsistens) ke sektor industri sebagai mesin utama penggerak pertumbuhan ekonomi.            Di dalam kelompok negara-negara sedang berkembang (NSB), banyak negara yang juga mengalami transisi ekonomi yang pesat dalam tiga dekade terakhir ini, walaupun pola dan prosesnya berbeda antar negara. Variasi ini disebabkan oleh perbedaan antarnegara dalam jumlah faktor internal seperti berikut.

Page 4: Sukma wijaya 5 v ma perubahan struktur ekonomi

A Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri (basis ekonomi)            Suatu negara yang awal pembangunan ekonomi/industrialisasinya sudah memiliki industri-industri dasar, seperti mesin,besi dan baja yang relatif kuat akan mengalami proses industrialisasi yang lebih cepat dibandingkan negara yang hanya memiliki industri-industri ringan, seperti tekstil, pakaian jadi, alas kaki, makanan, dan mimuman.

B. Besarnya pasar dalam negeri            Besarnya pasar domestik ditentikan oleh kombinasi antara jumlah populasi dan tingkat pendapatan riil per kapita.

Page 5: Sukma wijaya 5 v ma perubahan struktur ekonomi

c. Pola distribusi pendapatan            Walaupun tingkat pendapatan rata-rata perkapita naik pesat, tetapi kalau distribusinya sangat pincang, kenaikan pendapatan tersebut tidak terlalu berarti bagi pertumbuhan industri-industri selain industri-industri yang membuat barang-barang sederhana makanan dan minuman. Sepatu dan pakaian jadi (tekstil).

d. Karakteristik dari industrialisasi            Cara pelaksanaan atau strategi pengembangan industri yang diterapkan, jenis industri yang diunggulkan, pola pembangunan industri, dan insentif yang diberikan.

Page 6: Sukma wijaya 5 v ma perubahan struktur ekonomi

e. Keberadaan SDA            Ada kecenderungan bahwa yang kaya SDA mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah atau terlambat melakukan industrialisasi atau tidak berhasil melakukan diversifikasi ekonomi (perubahan struktur) daripada negara yang miskin SDA.

f. Kebijakan perdagangan luar negeri            Fakta menunjukan bahwa di negara yang menerapkan kebijakan ekonomi tertutup (inward looking), pola dan hasil industrialisasinya berbeda dibandingkan di negara-negara yang menerapkan kebijakan ekonomi terbuka (outward looking).

Page 7: Sukma wijaya 5 v ma perubahan struktur ekonomi

Kasus Indonesia            Kalau dilihat sejak awal era pemerintahan orde baru hingga sekarang, dapat dikatakan bahwa proses perubahan struktur ekonomi Indonesia cukup pesat. Namun demikian, penurunan rasio output pertanian terhadap PDB tersebut tidak berarti bahwa volume produksi di sektor tersebut berkurang selama periode tersebut (pertumbuhan rata-rata per tahun negatif).            Penurunan tersebut disebabkan oleh laju pertumbuhan output (rata-rata per tahun total) di sektor tersebut relatif lebih rendah dibandingkan laju pertumbuhan output dari sektor industri.

Page 8: Sukma wijaya 5 v ma perubahan struktur ekonomi

KRISIS EKONOMI 1997/1998            Krisis ekonomi yang melanda Indonesia menjelang akhir tahun 1997 dan mencapai klimaksnya pada tahun 1998 sangat memukul perekonomian Indonesia. Pada tahun 1998 PDB merosot tajam hingga 13% yang membuat pendapatan per kapita juga menurun drastis. Merosotnya PDB hingga 13% bukan suatu hal yang kecil, mengingat bahwa sepanjang sejarah Indonesia sejak 1945 hingga 1996 ekonomi Indonesia belum pernah mengalami PDB hingga 13%.            Dari sisi suplai, sektor industri manufaktur dan sektor konstruksi (bangunan), yang pada era orde baru bukan saja berkembang sangat pesat, tetapi juga sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi juga mengalami penurunan produksi yang signifikan. Krisis ekonomi tersebut diawali oleh krisis keuangan dan yang terakhir ini disebabkan oleh krisis rupiah.            Menjelang pertengahan 1997, ekonomi dari negara-negara Asia , khususnya Indonesia, Thailand, Malaysia, dan korea Selatan, mulai menunjukkan kecenderungan memanas, yang salah satu tandanya adalah laju inflasi yang mulai merangkak naik. Dan menjelang tahun 1998 semakin defisit dan ini biasanya menimbulkan kenaikan utang, khususnya dari luar negeri.

Page 9: Sukma wijaya 5 v ma perubahan struktur ekonomi

Langkah-langkah yang harus diambil agar krisis serupa tidak terulang lagi adalah sebagai berikut:

(1)    Ekspor diperkuat,(2)    Ketergantungan pada ULN, impor, dan investasi jangka pendek atau yang   bermotivasi spekulasi dihilangkan,(3)    Sektor perbankan diperkuat,(4)    Menerapkan kembali mekanisme penentuan kurs berdasarkan sistem bebas terkendali, dan(5)    Menyiapkan cara/kebijakan penanggulangan krisis yang bagus dengan memerhatikan semua faktor yang secara teori sangat memungkinkan munculnya suatu krisis serupa.

Page 10: Sukma wijaya 5 v ma perubahan struktur ekonomi

Kenaikan produksi sektor industri manufaktur dinyatakan sama besarnya dengan jumlah dari 4 faktor berikut :

a)      Kenaikan permintaan domestik, yang memuat permintaan langsung untuk produk industri manufaktur plus efek tidak langsung dari kenaikan permintaan domestik untuk produk sektor-sektor lainnya terhadap sektor industri manufaktur.b)      Perluasan ekspor (pertumbuhan dan diversivikasi) atau efek total dari kenaikan jumlah ekspor tehadap produk industri manufaktur.c)      Subsitusi impor atau efek total dari kenaikan proporsi permintaan disetiap sektor yang dipenuhi lewat produksi domestik terhadap output industri manufaktur.d)     Perubahan teknologi atau efek total dari perubahan koefisien input-output didalam perekonomian akibat kenaikan upah dan tingkat pendapatan terhadap sektor industri manufaktur.Didalam kelompok negara-negara sedang berkembang (NSB), banyak negara yang juga mengalami transisi ekonomi yang sangat pesat dalam tiga dekade terakhir ini, walaupun pola dan prosesnya berbeda antarnegara. Variasi ini disebabkan oleh perbedaan antarnegara dalam sejumlah faktor internal seperti berikut :

Page 11: Sukma wijaya 5 v ma perubahan struktur ekonomi

perbedaan antarnegara dalam sejumlah faktor internal seperti berikut :a)      Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri (basis ekonomi)Suatu negara yang pada awal pembangunan ekonomi/industrialisasinya sudah memiliki industri-industri dasar yang relatif kuat akan mengalami proses industrialisasi yang lebih cepat/pesat dibandingkan dengan negara  yang hanya memiliki industri-industri ringan.b)      Besarnya pasar dalam negeriBesarnya pasar domestik ditentukan oleh kombinasi antara jumlah populasi dan tingkatan pendapatan rill per-kapita. Pasar dalam negeri yang besar merupakan salah satu faktor intensif bagi pertumbuhan kegiatan ekonomi, termasuk industri, karena menjamin adanya skala ekonomis dan efisiensi dalam proses produksi (dengan asumsi bahwa faktor-faktor penentu lainnya mendukung).c)      Pola distribusi pendapatanFaktor ini sangat mendukung faktor pasar diatas. Walaupun tingkat pendapatan rata-rata per-kapita naik pesat, tetapi kalau distribusinya pincang maka kenaikan pendapatan tersebut tidak terlalu berarti bagi pertumbuhan industri-industri selain industri-industri yang membuat barang-barang sederhana, seperti makanan, minuman, sepatu, dan pakaian jadi (tekstil).d)     Karakteristik dan industrialisasiMisalnya, cara pelaksanaan atau strategi pengembangan industri yang diterapkan, jenis industri yang diunggulkan, pola pembangunan industri, dan insentif yang diberikan. Aspek-aspek ini biasanya berbeda antarnegara yang menghasilkan pola industrialisasi yang juga berbeda antarnegara.e)      Keberadaan SDAAda kecenderungan bahwa negara yang kaya akan SDA mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah atau terlambat melakukan industrialisasi atau tidak berhasil melakukan diversivikasi ekonomi (perubahan struktur) daripada negara yang miskin SDA.f)       Kebijakan perdagangan luar negeriFakta menunjukan bahwa di negara yang menerapkan kebijakan ekonomi tertutup (inward looking), pola dan hasil industrialisasinya berbeda dibandingkan dengan negara yang menerapkan kebijakan ekonomi terbuka (outward looking).