struma nnt

6
Struma nodosa non toksik (SNNT) Batasan dan uraian umum Pembesaran kelenjar tiroid yang teraba sebagai suatu nodul, tanpa disertai tanda-tanda hipertiroidisme. Berdasarkan jumlah nodul, dibagi: Struma mononodosa non toksik Struma multinodosa non toksik Berdasarkan kemampuan menangkap iodium radioaktif: Nodul dingin Nodul hangat Nodul panas Berdasarkan konsistensinya: Nodul lunak Nodul kistik Nodul keras Nodul sangat keras Kriteria diagnosis Anamnesis umum Sejak kapan benjolan timbul Rasa nyeri spontan atau tidak spontan, berpindah atau tetap Cara membesarnya: cepat, atau lambat Pada awalnya berupa satu benjolan yang membesar menjadi beberapa benjolan atau hanya pembesaran leher saja Riwayat keluarga Riwayat penyinaran daerah leher pada waktu kecil/muda Perubahan suara Gangguan menelan, sesak nafas Penurunan berat badan Keluhan tirotoksikosis Pemeriksaan fisis 52

Upload: yasdika-imam

Post on 03-Feb-2016

237 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

interna

TRANSCRIPT

Page 1: Struma NNT

Struma nodosa non toksik (SNNT)

Batasan dan uraian umumPembesaran kelenjar tiroid yang teraba sebagai suatu nodul, tanpa disertai tanda-tanda hipertiroidisme.Berdasarkan jumlah nodul, dibagi:

Struma mononodosa non toksik Struma multinodosa non toksik

Berdasarkan kemampuan menangkap iodium radioaktif: Nodul dingin Nodul hangat Nodul panas

Berdasarkan konsistensinya: Nodul lunak Nodul kistik Nodul keras Nodul sangat keras

Kriteria diagnosis

Anamnesis umum

Sejak kapan benjolan timbul Rasa nyeri spontan atau tidak spontan, berpindah atau tetap Cara membesarnya: cepat, atau lambat Pada awalnya berupa satu benjolan yang membesar menjadi beberapa benjolan atau hanya pembesaran leher saja Riwayat keluarga Riwayat penyinaran daerah leher pada waktu kecil/muda Perubahan suara Gangguan menelan, sesak nafas Penurunan berat badan Keluhan tirotoksikosis

Pemeriksaan fisis

Umum Lokal:

o Nodus tunggal atau majemuk, atau difuso Nyeri tekano Konsistensio Permukaano Perlekatan pada jaringan sekitarnyao Pendesakan atau pendorongan trakea o Pembesaran kelenjar getah bening regional

52

Page 2: Struma NNT

o Pemberton’s sign

Penilaian risiko keganasan

Anamnesis dan pemeriksaan fisis yang mengarahkan diagnosis penyakit tiroid jinak, tetapi tak sepenuhnya menyingkirkan kemungkinan kanker tiroid:

Riwayat keluarga dengan struma nodosa atau difusa jinak Riwayat keluarga dengan tiroiditis hashimoto atau penyakit tiroid autoimun Gejala hipo atau hipertiroidisme Nyeri berhubungan dengan nodul Nodul lunak, mudah digerakkan Multinodul tanpa nodul yang dominan, dan konsistensi sama

Anamnesis dan pemeriksaan fisis yang meningkatkan kecurigaan ke arah keganasan tiroid:

Umur <20 tahun atau >70 tahun Jenis kelamin laki-laki Nodul disertai disfagi, serak, atau obstruksi jalan nafas Pertumbuhan nodul cepat (beberapa minggu–bulan) Riwayat radiasi daerah leher waktu usia anak-anak atau dewasa (juga meningakatkan insiden penyakit nodul tiroid jinak) Riwayat keluarga kanker tiroid meduler Nodul yang tunggal, berbatas tegas, keras, irreguler dan sulit digerakkan Paralisis pita suara, Temuan limfadenopati servikal Metastasis jauh (paru-paru, dll)

Langkah diagnostik I : TSHs, FT4

Hasil: Non-toksik Langkah diagnostik II: BAJAH nodul tiroidHasil :A. GanasB. Curiga C. JinakD. Tak cukup/sediaan tak representatif (dilanjutkan di kolom tata laksana)

Diagnosis banding

53

Page 3: Struma NNT

Struma nodosa pada:Peningkatan kebutuhan terhadap tiroksin pada masa pertumbuhan, pubertas, laktasi, menstruasi, kehamilan, menopause, infeksi, stres lain Tiroiditis akut Tiroiditis subakut Tiroiditis kronis:limfositik (Hashimoto), fibrous-invasif (Riedel) SIMPLE GOITER Struma endemik Kista tiroid, kista degenerasi Adenoma Karsinoma tiroid primer, metastatik Limfoma

Pemeriksaan penunjang Laboratorium: T4 atau FT 4, T3, dan TSHs Biopsi aspirasi jarum halus (BAJAH) nodul tiroid:

o Bila hasil laboratorium: non-toksiko Bila hasil laboratorium (awal) toksik, tetapi hasil scan: cold nodule. syarat: sudah menjadi eutiroid

USG tiroid:o Pemantau kasus nodul yang tidak dioperasio Pemandu pada BAJAH

Sidik tiroid: o Bila klinis: ganas, tetapi hasil sitologi dengan BAJAH (2x): jinako Hasil sitologi dengan BAJAH: curiga ganas

Petanda keganasan tiroid (bila ada riwayat keluarga dengan karsinoma tiroid meduler, diperiksakan kalsitonin) Pemeriksaan antitiroglobulin bila TSHs meningkat, curiga penyakit Hashimoto

Tata laksana Sesuai hasil BAJAH, maka tata laksana:

Ganas

Operasi tiroidektomi near-total

Curiga

Operasi dengan lebih dahulu melakukan potong beku (VC): Bila hasil=ganas operasi tiroidektomi near-total.

54

Page 4: Struma NNT

Bila hasil=jinak operasi lobektomi, atau tiroidektomi near-total. alternatif: sidik tiroid. Bila hasil=cold nodule operasi

Tak cukup/sediaan tak representatif

Jika nodul solid (saat BAJAH): ulang BAJAH.o Bila klinis curiga ganas tinggi Operasi Lobektomio Bila klinis curiga ganas rendah Observasi

Jika nodul kistik (saat BAJAH): aspirasi.o Bila kista regresi observasio Bila kista rekurens, klinis curiga ganas rendah observasio Bila kista rekurens, klinis curiga ganas tinggi operasi lobektomi

Jinak

Tata laksana dengan Levo-tiroksin (LT4) dosis subtoksis. Dosis dititrasi mulai 2x25 ug (3 hari) Dilanjutkan 3x25ug (3-4 hari) Bila tidak ada efek samping atau tanda toksis: dosis menjadi 2x100 ug sampai 4 -6 minggu, kemudian evaluasi TSH (target 0,1-0,3 ulU/L) Supresi TSH dipertahankan selama 6 bulan Evaluasi dengan USG:apakah nodul berhasil mengecil atau tidak (berhasil bila mengecil >50% dari volume awal)

o Bila nodul mengecil atau tetap L-tiroksin distop dan diobservasi: ● Bila setelah itu struma membesar lagi, maka L-

tiroksin dimulai lagi (target TSH 0,1–0,3 uIU/L) ● Bila setelah l-tiroksin distop, struma tidak berubah,

diobservasi sajao Bila nodul membesar dalam 6 bulan atau saat tata laksana supresi obat dihentikan dan operasi Tiroidektomi dan dilakukan pemeriksaan histopatologi hasil PA:● Jinak:

tata laksana dengan L-tiroksin: target TSH 0,5–3,0uIU/L

● Ganas:tata laksana dengan L-tiroksin Individu dengan resiko ganas tinggi: target TSH <0,0–0,05uIU/L Individu dengan resiko ganas rendah: target TSH 0,05–0,1uIU/L

Komplikasi

55

Page 5: Struma NNT

Umumnya tidak ada, kecuali ada infeksi seperti pada tiroiditis akut / subakut

Daftar pustaka1. Kariadi SHKS. Struma Nodosa Non-Toksik. Dalam Waspadji S, et al.

(eds). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jakarta, Balai Penerbit FKUI:757-65.

2. Suyono S. Pendekatan Pasien dengan Struma. Dalam Markum HMS, Sudoyo HAW, Effendy S, Setiati S, Gani RA, Alwi I (eds). Naskah Lengkap Pertemuan Ilmiah Tahunan Ilmu Penyakit Dalam 1997. Jakarta, 1997:207-13.

3. Subekti I. Struma Nodosa Non-Toksik (SNNT). In Simadibrata M, Setiati S, Alwi I, Maryantoro, Gani RA, Mansjoer A (eds). Pedoman Diagnosis dan Tata Laksana di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI,1999:187-9.

4. Soebardi S. Pemeriksaan Diagnostik Nodul Tiroid. Makalah Jakarta Endocrinology Meeting 2003. Jakarta, 18 Oktober 2003.

5. Jameson JL, Weetman AP. Disorders of the Thyroid Gland. In Braunwald E, Fauci AS, Kasper DL, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL. Harrison’s Principles of Internal Medicine.15th ed. New York: McGraw-Hill, 2001:2060-84.

56