strategi komunikasi lazisnu dalam sosialisasi …digilib.uin-suka.ac.id/12410/1/bab i, iv, daftar...
TRANSCRIPT
STRAT
PR
UNIVE
TEGI KODANA
U
OGRAM SFAK
ERSITAS IS
OMUNIKAA SOSIAL
Diajukan
Universitas N
Untuk Mem
Mem
Dra. H
NIP 1
STUDI KOKULTAS DSLAM NEG
ASI LAZL DI PAT
SKRIP
n Kepada Fa
Negeri Sunan
menuhi Sebag
mperoleh Ge
Disusun O
Siti Munaw
102100
Pembimb
Hj. Anisah In
19661226 19
OMUNIKASDAKWAH D
GERI SUN2014
ISNU DATI JAWA
SI
akultas Dakw
Kalijaga Yo
gian Syarat-S
elar Strata I
Oleh:
waroh
042
bing I
ndriati, M.S
99203 2 002
SI DAN PEDAN KOM
NAN KALI
ALAM SOA TENGA
wah
ogyakarta
Syarat
Si.
2
ENYIARANMUNIKASI
JAGA YO
OSIALISAAH
N ISLAM I GYAKART
ASI
TA
STRAT
PR
UNIVE
TEGI KODANA
U
OGRAM SFAK
ERSITAS IS
OMUNIKAA SOSIAL
Diajukan
Universitas N
Untuk Mem
Mem
Dra. H
NIP 1
STUDI KOKULTAS DSLAM NEG
i
ASI LAZL DI PAT
SKRIP
n Kepada Fa
Negeri Sunan
menuhi Sebag
mperoleh Ge
Disusun O
Siti Munaw
102100
Pembimb
Hj. Anisah In
19661226 19
OMUNIKASDAKWAH D
GERI SUN2014
ISNU DATI JAWA
SI
akultas Dakw
Kalijaga Yo
gian Syarat-S
elar Strata I
Oleh:
waroh
042
bing I
ndriati, M.S
99203 2 002
SI DAN PEDAN KOM
NAN KALI
ALAM SOA TENGA
wah
ogyakarta
Syarat
Si.
2
ENYIARANMUNIKASI
JAGA YO
OSIALISAAH
N ISLAM I GYAKART
ASI
TA
ii
iii
iv
v
Halaman Persembahan
Kupersembahkan karya kecil ku ini untuk
1. Orang tua ku tercinta bapak Abdul Afif dan ibu
Puryanti yang tidak henti-hentinya mendoakan serta
mendukung dalam semua langkah hidup ku. Terima kasih
sudah menjadi orang tua terbaik yang selalu menuntunku ke
jalan yang di ridhoi-Nya.
2. Keluarga besar ku tercinta.
vi
MOTTO
“Dan laksanakanlah shalat, tunaikan zakat, dan taatlah kepada Rasul Muhammad
agar kamu diberi rahmat”
(Qs. An-Nur 24:56)
“Apabila seorang pemilik harta telah ditunaikan zakatnya, maka terhapuslah
kejahatan/dosa terhadapnya”
(HR. Ibn. Khuzaimah dan Hakim dari Jabir)
“Sesungguhnya sedekah memadamkan kemurkaan Allah dan menolak akibat
jelek”
(HR. Tirmidzi)
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur hanyalah bagi Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang
telah diberikan kepada penulis, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Strategi Komunikasi Lazisnu Dalam Sosialisasi Dana
Sosial Di Pati Jawa Tengah”. Sholawat serta salam juga senantiasa mengalir
kepada junjungan nabi agung Muhammad SAW, sahabat-sahabat serta orang-
orang yang selalu mengikutinya.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa terwujudnya skripsi ini tidak lepas
dari keterlibatan dan bantuan dari banyak pihak, oleh karena itu penulis
mengucapkan rasa terima kasih yang sangat dalam kepada:
1. Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Prof. Dr. Musya Asy’ari.
2. Dekan Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Dr. H. Waryono, M. Ag.
3. Ketua Jurusan Komunikasi danPenyiaran IslamFakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ibu Khoiro Ummatin, S. Ag., M.Si.
4. Ibu Dra. Hj. Anisah Indriati, M.Si selaku pembimbing akademik dan
pembimbing skripsi yang dengan penuh kesabaran memberi masukan serta
mengarahkan penyusunan skripsi ini.
5. Lembaga Amil Zakat Lazisnu Pati Jawa Tengah yang telah membantu
untuk proses penelitian dalam skripsi ini.
viii
6. Seluruh staff pengajar di Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama proses
study.
7. Anak kos doraemon Ernawati dan anisa mutia rahma yang selalu
memberikan semangat dan motivasinya.
8. Teman-teman ku hakim, ifal, bayu, eli, tata, mia, aul, echa, farikhah, arni,
erlin, vicky, toya terimakasih sudah menjadi sahabat terbaik ku.
9. Teman-teman ku kelas B jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
angkatan 2010 yang telah memberikan kenangan dari awal hingga
sekarang.
10. Teman-temanku semua jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan
2010.
11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam proses penulisan skripsi ini sampai selesai.
Semoga Allah membalas kebaikan budi yang telah diberikan kepada
penulis dan semoga karya yang sederhana ini dapat bermanfaat untuk pembaca
semua dan lembaga yang terkait.
Yogyakarta, 5 Maret 2014
ix
ABSTRAKSI
SITI MUNAWAROH, 10210042. 2014. Skripsi: STRATEGI KOMUNIKASI LAZISNU DALAM SOSIALISASI DANA SOSIAL DI PATI JAWA TENGAH, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Lazisnu Pati adalah sebuah lembaga yang berkecimpung di dalam pengelolaan dana sosial yang berada di Kabupaten Pati Jawa Tengah, dalam melakukan sosialisasi terhadap komunikan yaitu masyarakat yang mampu secara ekonomis maka Lazisnu Pati menggunakan strategi komunikasi untuk mensosialisasikan dana sosial agar tujuan yang diharapkan bisa terwujud dengan maksimal. Penggunaan strategi komunikasi ini untuk mempermudah Lazisnu Pati dalam mendapatkan muzaki, karena tanpa strategi yang benar maka target Lazisnu Pati untuk mendapatkan muzaki yang sebanyak mungkin akan sia-sia. Semakin banyaknya muzaki yang didapatkan maka akan semakin banyak pula kaum dhu’afa/mustahiq yang akan tertolong melalui dana sosial tersebut.
Strategi komunikasi yang digunakan oleh Lazisnu Pati dalam mensosialisasikan dana sosial terhadap komunikan yang pertama adalah melalukan perencanaan program, perencanaan program ini dilakukan untuk mengarahkan kinerja Lazisnu agar sampai kepada tujuan yang diinginkan, kemudian yang kedua adalah mengawasi pelaksanaan program yang telah dibuat melalui manajemen Lazisnu. Kedua tahapan ini dibuat untuk mendapatkan tujuan yang nantinya oleh Lazisnu Pati akan dipastikan bahwa pesan yang disampaikan komunikator diterima oleh komunikan, kemudian akan dilakukan pembinaan dan yang terkhir adalah dilakukannya motivasi.
Dana yang didapat Lazisnu Pati akan disalurkan kepada mustahiq melalui beberapa rancangan program yang telah dibuat yaitu NUpreneur sebagai peminjaman modal usaha atau biaya produksi, NUskill dengan pembekalan keterampilan untuk anak yatim dan putus sekolah usia produktif, NUsmart yaitu program layanan beasiswa untuk mustahiq, NUcare yaitu program tanggap darurat untuk bencana alam.
Key word: STRATEGI KOMUNIKASI
x
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
ABSTRAKSI ...................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
BAB I :PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul ...................................................................................... 1
B. Latar Belakang ........................................................................................ 4
C. Rumusan Masalah ................................................................................... 7
D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7
E. Kegunaan Penelitian ............................................................................... 7
F. Kajian pustaka ......................................................................................... 8
G. Kerangka Teoritik ................................................................................... 13
1. Strategi Komunikasi ............................................................................ 13
2. Dana Sosial ......................................................................................... 16
H. Metode Penelitian ................................................................................... 19
1. Subyek Dan Fokus Penelitian ............................................................. 20
2. Alat Pengumpul Data .......................................................................... 21
3. Analisis Data ....................................................................................... 22
I. Sistematika Pembahasan ......................................................................... 23
xi
BAB II : GAMBARAN UMUM LAZISNU PATI JATENG
A. Sejarah Berdiri dan Perkembangan Lazisnu ........................................... 25
B. Lazisnu Pati Jawa Tengah ....................................................................... 28
C. Visi Dan Misi .......................................................................................... 30
D. Konsep Strategis ..................................................................................... 31
E. Susunan Pengurus ................................................................................... 33
F. Program Lembaga ................................................................................... 35
G. Sumber Dana ........................................................................................... 37
H. Tahapan Strategi Komunikasi Lazisnu Pati ............................................ 40
BAB III :STRATEGI KOMUNIKASI (PERENCANAAN, MANAJEMEN,
TUJUAN) LAZISNU PATI
A. Perencanaan Komunikasi Lazisnu Pati ................................................... 57
B. Manajemen Komunikasi Lazisnu Pati .................................................... 59
C. Tujuan Strategi Komunikasi Lazisnu Pati............................................... 68
1. Memastikan Pesan Diterima Komunikan ........................................... 68
2. Pembinaan Pesan Terhadap Komunikan ............................................. 69
3. Memotivasi Kepada Komunikan......................................................... 71
BAB IV :PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 73
B. Saran-Saran ............................................................................................. 74
C. Kata Penutup ........................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 77
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Skripsi ini berjudul “STRATEGI KOMUNIKASI LAZISNU
DALAM SOSIALISASI DANA SOSIAL DI PATI JAWA TENGAH”
untuk itu perlu ditegaskan sebelumnya istilah-istilah yang ada di dalamnya,
agar tidak terjadi penafsiran yang salah atau menyimpang terhadap judul di
atas. Selain itu untuk mengarahkan kepada suatu pengertian yang spesifik
sesuai dengan yang dikehendaki. Adapun beberapa istilah yang perlu
ditegaskan adalah:
1. Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi, yaitu merupakan paduan perencanaan
komunikasi (communication planning), dengan manajemen komunikasi
(management communication) untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukkan bagaimana
operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa
pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung pada
situasi dan kondisi.1
Berangkat dari penegasan judul tersebut strategi komunikasi yang
digunakan haruslah memikirkan tentang perencanaan dan manajemen
komunikasi yang mungkin saja bisa berubah sewaktu-waktu.
1 Onong Uchana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya, 2001), hlm. 35.
2
2. Lazisnu Pati
Lazisnu adalah sebuah lembaga amil zakat yang mengelola dan
memberdayakan sumbangan yang berasal dari zakat, infaq, sedekah, dan
wakaf yang bertujuan utuk mengangkat derajat kaum dhu’afa, terlebih lagi
di daerah Pati Jawa Tengah. Lembaga ini memang belum lama berdiri di
daerah Pati, tetapi lembaga ini sudah mampu menunjukkan eksistensinya
dengan menggelar beberapa acara yang berisikan santunan terhadap anak
yatim dan memberikan bantuan berupa mesin jahit kepada beberapa orang
agar bisa menjadi modal awal untuk bekerja.
Lazisnu Pati ini mulai disahkan melalui SK PP LAZISNU No : 01 /
SK / PP / LAZISNU / IV / 2013, dan beralamatkan di gedung PC NU jl.
Dr. Susanto No 04 Pati, telp : (0295)381806, fax : (0295)385874, HP :
0853 2822 1111, e-mail : [email protected] website :
www.lazisnupati.or.id. 2
Sekretaris pengurus pusat Lazisnu Muh. Zuhdi dalam sambutannya
mengatakan:
“meskipun sebagai lembaga baru Lazisnu Pati sudah terlihat melakukan tugasnya dibidang penghimpunan zakat, infaq, dan sedekah sekaligus menyalurkan kepada mereka yang berhak (mustahiq) dalam bentuk program NU care berupa program tanggap darurat untuk kemanusiaan dan NU smart berupa layanan beasiswa bagi para siswa, santri dan mahasiswa yang tidak mampu”.3
2 Brosur Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama’ Pati
3http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,2-id,46333-lang,id-c,daerah-t,Jelang+Idul+Fitri++LAZISNU+Pati+Santuni+Anak+Yatim-.phpx, Diakses: 3 Des 2013, 10:06.
3
3. Sosialisasi
Sosialisasi dalam fungsi komunikasi berarti penyediaan sumber
ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersiap dan bertindak
sebagai anggota masyarakat yang efektif, sehingga ia sadar akan fungsi
sosialnya dan dapat aktif di dalam masyarakat.4 Sosialisasi yang dimaksud
di sini adalah upaya Lazisnu Pati dalam menginformasikan dana zakat
kepada komunikan yaitu masyarakat yang dianggap mampu secara
ekonomis agar komunikan tersebut memberikan umpak balik positif, yang
bertujuan untuk menolong kaum dhuafa.
4. Dana Sosial
Dana sosial yaitu dana santunan bersumber dari zakat, infaq dan
sedekah yang bertujuan untuk menolong kaum dhu’afa.5 Maksud penulis
di sini adalah dana santunan yang bersumber dari zakat, infaq, sedekah dan
wakaf yang dikelola oleh Lazisnu Pati kepada masyarakat yang mampu
secara ekonomis dan bertujuan untuk menolong kaum dhu’afa.
Berdasarkan dari istilah-istilah tersebut, maka yang dimaksud judul
penelitian “STRATEGI KOMUNIKASI LAZISNU DALAM SOSIALISASI
DANA SOSIAL DI PATI JAWA TENGAH” yaitu suatu penelitian yang
mendiskripsikan berupa sosialisasi dana sosial kepada komunikan yang
4 A. W. Widjaja, komunikasi dan hubungan masyarakat (Jakarta: Bumi Aksara, 1993),
hlm. 9. 5 Zaim Saidi, Wakaf Sebagai Dana Abadi, (Yogyakarta: Makalah Seminar Reinterpretasi
zakat dan Optimalisasi Pendayagunaan Daya Umat di Indonesia, Kamis, 23 Januari 2003, Natour Garuda Hotel) hlm, 1.
4
dilakukan Lazisnu Pati dengan menggunakan strategi komunikasi yang
meliputi perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi.
B. Latar Belakang Masalah
Islam mengenal adanya dana sosial yang bersumber dari zakat, infaq
dan sedekah dapat ditambah wakaf dan dana infestasi kebijakan yang
bertujuan untuk membantu kaum dhu’afa. Pada konsep zakat, wajib dibayar
oleh umat yang mampu dengan batas tertentu (85 gram emas) nisab zakat
hewan ternak kambing adalah 40 ekor dan sebagainya.6 Sedangkan infaq dan
sedekah lebih bersifat sukarela, dana zakat merupakan sumber dana yang
potensial untuk dikembangkan, sedangkan wakaf dimaksudkan untuk dana
“abadi” yang produktif untuk jangka panjang.
Menurut hasil sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) pada
tahun 2010, tercatat sebanyak 207.176.162 penduduk Indonesia yang
memeluk agama Islam, sementara itu jika dihitung persentasenya jumlah
207.176.162 tersebut setara dengan 87,18% dari total penduduk Indonesia.7
Jika separuh saja dari masyarakat Indonesia tersebut membayar zakat, sudah
berapa triliyun dana yang terkumpul? Jika dikhususkan membahas mengenai
zakat, menarik sekali untuk dikaji seberapa jauh kesadaran masyarakat kita
telah menyadari bahwa dirinya termasuk wajib zakat (muzaki) atau belum.
6Tnp, Risalah Singkat Zakat, Infak Sedekah, (Bandung : Humas Dompet Peduli Umat
Yayasan Daarut Tauhid Bandung) hlm. 12.
7http://www.dokumenpemudatqn.com/2013/07/persentase-jumlah-umat-islam-berbagai.html, Diakses: 3 Des 2013, 13:01.
5
Sayangnya belum ada informasi akurat yang dapat memberikan gambaran
tersebut, dengan keberadaan mayoritas umat Islam sangat disayangkan jika
potensi tersebut tidak dapat dioptimalkan, demikian pula besarnya zakat yang
diberikan oleh masing-masing wajib zakat (muzaki) tentunya sangat menarik
untuk di telusuri.8
Potensi zakat yang sebesar ini seharusnya bisa menjadi alternatif solusi
krisis yang sudah lama terjadi di negara kita, apabila semua itu ditangani
secara optimal dan profesional, tetapi yang sering menjadi masalahnya adalah
banyak muzaki yang belum tahu tentang ketentuan untuk berzakat, ditambah
lagi kesadaran mereka untuk berzakat pun masih kurang. Pemerintah padahal
juga sudah mengeluarkan undang-undang no 38 tahun 1999, tetapi hal itu juga
belum memadai mungkin juga disebabkan dalam undang-undang hanya
mengatur pengelolaan zakat dan tidak memberikan kekuasaan untuk memaksa
muzaki melakukan kewajiban zakatnya, dari sinilah penulis berfikir
pentingnya diperlukan strategi komunikasi untuk mewujudkan impian akan
pentingnya kesadaran untuk berbagi terutama di wilayah kabupaten Pati Jawa
Tengah, dengan strategi yang baik dan benar kemungkinan untuk
mensosialisasikan tentang zakat dan untuk mendapatkan muzaki yang
sebanyak mungkin itu akan semakin mudah, maka dari itu di sini penulis
tertarik untuk meneliti strategi komunikasi yang dilakukan oleh lembaga amil
zakat Lazisnu Pati Jawa Tengah karena untuk saat ini Lazisnu Pati benar-
benar gencar mensosialisasikan permasalahan tentang zakat di daerah Pati
8 Zaim Saidi, Wakaf Sebagai Dana, hlm. 1.
6
sendiri. Terlebih lagi dengan adanya penelitian ini diharapkan nantinya akan
memberi hasil yang positif dan dapat membatu untuk suksesnya strategi
komunikasi yang dilakukan oleh pihak manajemen Lazisnu Pati Jawa Tengah,
karena potensi umat islam itu begitu besar dan tidak berupa zakat saja maka
penulis menyebut dengan istilah dana sosial.
Selain itu untuk mempermudah penelitian penulis memilih lembaga
amil zakat Lazisnu Pati Jawa tengah sebagai tempat penelitian dengan alasan
jika melihat kehidupan masyarakatnya daerah Pati adalah sebuah kabupaten
kecil yang perputaran ekonominya masih terbilang rendah, sebagian
masyarakat Kabupaten Pati adalah petani dan ada juga yang berprofesi sebagai
buruh tani sedangkan untuk para pemudanya lebih memilih mencari kerja di
tempat lain atau merantau ke luar negeri sebagai TKI/TKW, karena minimnya
industri di kota ini.9 Berawal dari sinilah penulis berinisiatif untuk mengambil
lokasi penelitian di wilayah Kabupaten Pati Jawa Tengah, nantinya diharapkan
agar dengan adanya hasil penelitian ini akan lebih membantu Lazisnu Pati
semakin baik dalam menjalankan tugasnya, sehingga akan lebih banyak orang
yang mendaftarkan diri sebagai muzaki dan akan lebih banyak juga
masyarakat yang akan terbantu.
Lembaga ini tentunya dalam menjalankan tugasnya menggunakan teori
dan metode penelitian yang bisa untuk mengkaji fenomena komunikasi yang
dihadapi, studi ini diharapkan bisa menjawab bagaimana strategi dana sosial
yang dikelola oleh Lazisnu Pati Jawa Tengah itu sudah tepat atau belum.
9 http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Pati, Diakses: 6 Jan 2014, 09:30.
7
C. Rumusan Masalah
Berpijak dari latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan
masalahnya yaitu: bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan Lazisnu Pati
dalam mensosialisasikan dana sosial yang bersumber dari zakat, infaq,
sedekah dan wakaf yang dikelola oleh Lazisnu Pati Jawa Tengah kepada
komunikan (masyarakat yang mampu secara ekonomis) dan bertujuan untuk
menolong kaum dhu’afa?
D. Tujuan Penelitian
Mengetahui strategi komunikasi yang dilakukan Lazisnu Pati dalam
mensosialisasikan dana sosial yang bersumber dari zakat, infaq, sedekah dan
wakaf yang dikelola oleh Lazisnu Pati Jawa Tengah kepada komunikan
(masyarakat yang mampu secara ekonomis) dan bertujuan untuk menolong
kaum dhu’afa.
E. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan nantinya akan memperkaya wacana
komunikasi dalam dialektika kritis dengan wacana kontemporer, sehingga
dimiliki pemahaman tentang komunikasi yang substansial, analisis,
progresif, dan konstektual. Satu diskripsi perspektif komunikasi massa
dalam wacana strategi komunikasi diharapkan memberi masukan terutama
dalam kajian pengembangan ilmu komunikasi sekaligus untuk
8
mensosialisasikan undang-undang zakat yang telah disahkan oleh
pemerintah.
2. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan nantinya bisa memberikan masukan
yang konstruktif dan objektif bagi pengembangan strategi komunikasi
sosialisasi dana sosial yang dikelola oleh Lazisnu Pati Jawa Tengah.
F. Kajian Pustaka
Skripsi yang membahas tentang strategi komunikasi, yaitu skripsi yang
ditulis Khoirul Muttaqin Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Tahun 2008, yang berjudul Strategi Komunikasi Dalam Bimbingan Ibadah
Haji KBHI Bina Umat Kota Yogyakarta, skripsi ini berisi tentang dalam
melaksanakan ibadah haji kadang terbentur berbagai kendala, di antaranya
minimnya pengetahuan, pertimbangan biaya dan tata cara melaksanakan
ibadah haji. Sehingga bagi para calon jama’ah haji diperlukan bekal yang
cukup serta bagaimana tata cara dalam ibadah haji. KBHI adalah salah satu
lembaga keagamaan yang terjun dalam bimbingan ibadah haji, yang dalam
pelaksanaannya harus benar-benar amanah dan tidak menyimpang dari
peraturan-peraturan yang berlaku. Apalagi KBHI Bina Umat Kota Yogyakarta
yang berdiri tanggal 25 april 2001 bisa dikatakan masih sangat muda,
sehingga perlu adanya strategi untuk mengarahkan setiap gerak organisasinya.
Sedikit penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat
persamaan dan perbedaan antara skripsi ini dan skripsi yang sedang penulis
9
kerjakan. Persamaannya yaitu dalam kedua skripsi ini sama-sama membahas
tentang strategi komunikasi yang ada dalam sebuah lembaga, yang bertujuan
untuk merubah perilaku seperti yang diinginkan lembaga tersebut, dengan
adanya strategi komunikasi diharapkan akan lebih mempermudah proses
mengkomunikasikan maksud dan tujuannya sehingga diharapkan akan
mendapat hasil/efek yang maksimal. Perbedaan dari kedua skripsi ini adalah
walaupun sama-sama membahas tentang strategi komunikasi tetapi isi pesan
dan objek yang ditentukan keduanya sudah berbeda, karena dalam skripsi
yang dibuat oleh saudara Khoirul Muttaqin membahas tentang pentingnya
pelatihan terhadap para jama’ah haji agar nantinya para jama’ah tidak merasa
kebingungan ketika melaksanakan ibadah haji, sedangkan yang dimaksud
penulis strategi komunikasi di sini adalah sebuah strategi komunikasi yang
dijalankan lembaga amil zakat agar semakin banyak lagi orang-orang yang
bersedia menjadi muzaki dengan menyalurkan zakatnya melalui lembaga amil
zakat Lazisnu Pati Jawa Tengah, sehingga nantinya akan semakin banyak juga
orang yang akan tertolong dari bantuan yang bersumber dari dana zakat, infaq,
dan sedekah yang dikelola oleh lembaga amil zakat Lazisnu Pati.
Kedua adalah skripsi saudari Imroati Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2004 yang
berjudul Strategi Komunikasi Tokoh Agama dalam Memerangi Penyakit
Masyarakat di Desa Wonokromo Pleret Bantul Yogyakarta, skripsi ini
membahas tentang kehidupan keagamaan desa Wonokromo yang mayoritas
adalah muslim, namun pada kenyataannya masyarakat tersebut belum bisa
10
menjadi seorang muslim sejati yaitu seorang muslim yang melakukan
perintah-perintah Allah dan menghindari larangan-Nya terbukti dengan masih
adanya penyakit masyarakat seperti judi, mencuri, mabuk dan lain-lainnya.
Para tokoh agama dalam menghadapi berbagai tantangan berusaha untuk
membasmi penyakit-penyakit masyarakat yang ada, dan untuk mencapai
tujuan tersebut diperlukan strategi komunikasi yang tepat sesuai dengan situasi
dan kondisi serta kebutuhan masyarakat agar rencana yang telah ditetapkan
dapat mencapai hasil yang optimal.
Sedikit pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat
persamaan antara keduanya yaitu sama-sama mengkaji dalam ruang lingkup
strategi komunikasi yang diharapkan nantinya hasil yang diperoleh akan
sesuai dengan yang telah diharapkan dalam proses komunikasi yang telah
dijalankan, perbedaannya adalah komunikator yang diteliti oleh penulis
bersifat lembaga sedangkan komunikator yang diteliti dalam skripsi saudari
Imroati bersifat perseorangan/individu.
Ketiga adalah skripsi Bulyan Pulungan Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2008, Strategi
Komunikasi Penyaluran Dana Sosial Dompet Dhu’afa Melalui Republika,
yang berisikan penelitian tentang strategi komunikasi dana sosial dompet
dhu’afa melalui Republika. Dompet dhu’afa adalah lembaga nirlaba milik
masyarakat Indonesia yang berhikmad mengangkat harkat sosial kemanusiaan
kaum dhu’afa dengan dana zakat, infaq, sedekah dan wakaf. Dalam rangka
11
pengembangan potensi mustahik dari sisi kependidikan untuk transformasi
sosial dan percepatan kualitas sumber daya instansi umat.
Penelitian ini dalam strategi komunikasi masalah pokonya adalah
belum adanya suatu bentuk strategi yang mampu melibatkan semua saluran
komunikasi untuk kepentingan yang sama bagi segenap anggota masyarakat,
strategi komunikasi harus tumbuh dari pilihan-pilihan (alternative) politik
maupun ekonomi yang dirumuskan oleh pemerintah dari waktu-kewaktu serta
bagian dari rencana pembangunan.
Penjelasan di atas sudah dapat terlihat bahwa persamaan dari skripsi
ini adalah sama-sama menulis tentang strategi dana sosial yang dilakukan oleh
lembaga amil zakat, dalam hal mencari dan mendistribusikan dana yang
bersumber dari zakat, infaq, dan sedekah memang lembaga amil zakat harus
mempunyai strategi komunikasi yang tepat, karena hal ini penting untuk
menambah kepercayaan muzaki untuk lebih percaya dengan lembaga amil
zakat tersebut. Sedangkan perbedaan dari skripsi ini adalah di sini penulis
meneliti penuh dari lembaga amil zakat Lazisnu Pati Jawa Tengah dari mulai
perencanaan komunikasi, manajemen komunikasi sampai kepada tujuan
komunikasi, berbeda dengan skripsi yang dibuat oleh saudara Bulyan
Pulungan hanya meneliti tentang bagaimana pendistribusian dana sosial
lembaga amil zakat Dompet Dhu’afa melalui surat kabar Republika.
Keempat adalah skripsi Ari Pusparini Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2007, yang
berjudul Strategi Komunikasi Dakwah Pondok Pesantren Aji Misbahudh
12
Dholam dalam Pembentukan Pengamalan Sholat dan Akhlak Remaja di Desa
Ngargosoka Srumbung Magelang. Skripsi ini berisikan tentang pentingnya
komunikasi bagi perkembangan hidup manusia sebagai mahluk sosial, tanpa
komunikasi mahluk hidup tidak mungkin dapat berkembang normal dalam
lingkungan sosial. Manusia hidup dan belajar dari lingkungannya, melihat apa
yang ada di sekitarnya dan mempelajari apa yang didengarnya. Segala sesuatu
yang berada di ruang lingkup manusia akan menjadi pelajaran yang berharga
demikian pula adanya komunikasi yang berlangsung dalam kehidupan sehari-
hari, terlebih lagi bagi remaja yang masih disibukkan untuk mencari jati
dirinya.
Seiring dengan adanya kemajuan dibidang teknologi telah banyak
nilai-nilai yang diserap oleh para remaja dan membentuk sebuah opini dan
pemikiran. Untuk itulah dalam membina para remaja khususnya dibidang
keagamaan juga diperlukan informasi yang cukup melalui komunikasi dakwah
yang efektif. Maka dari itu di dalam komunikasi harus ada unsur-unsur yang
saling terkait dan saling mempengaruhi diantaranya adalah komunikator,
pesan, media, komunikan dan efek. Komunikasi yang efektif terjadi jika antara
si-komunikator dan si-komunikan mempunyai makna yang sama terhadap
pesan yang disampaikan.
Persamaan yang dapat dilihat antara skripsi yang ditulis saudari Ari
Pusparini dengan skripsi yang dibuat penulis adalah memang keduanya
meneliti tentang strategi komunikasi yang bertujuan untuk merubah
sikap/pandangan agar sesuai dengan apa yang diinginkan, dengan
13
menggunakan strategi komunikasi yang baik maka akan lebih mempermudah
proses strategi pengkomunikasian yang dilakukan, dan perbedaan dari skripsi
ini adalah dalam tujuannya dan penggunaan metodenya karena yang satu
meneliti tentang strategi komunikasi sebuah pondok pesantren yang bertujuan
untuk pembentukan pengamalan sholat dan akhlak remaja, sedangkan strategi
komunikasi yang penulis teliti adalah bentuk strategi komunikasi yang dipakai
lembaga amil zakat yang tujuannya untuk mensosialisasikan segala sesuatu
yang berhubungan dengan zakat dan bertujuan untuk mendapat muzaki
sebanyak mungkin.
G. Kerangka Pemikiran Teoritik
1. Strategi Komunikasi
Strategi adalah perencanaan (planning) dan manajemen untuk
mencapai tujuan. Menurut Onong Uchana untuk mencapai tujuan tersebut,
strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan
bagaimana taktik operasionalnya.
Tujuan tidak akan mudah dicapai tanpa strategi, karena pada
dasarnya segala tindakan atau perubahan itu tidak terlepas dari strategi,
terlebih dalam target komunikasi.10 Strategi menjadi suatu kerangka yang
fundamental tempat suatu organisasi akan mampu menyatakan
kontinuitasnya yang vital, sementara pada saat yang bersamaan ia akan
10 Rafi’udin dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung: CV.
Pustaka Setia, 1997), hlm. 77.
14
memiliki kekuatan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang
selalu berubah.11
Prinsip-prinsip untuk menyukseskan strategi menurut Hatten
yaitu:12
a. Strategi haruslah konsisten dengan lingkungannya.
b. Setiap organisasi tidak hanya membuat satu strategi.
c. Strategi yang efektif hendaknya memfokuskan dan menyatukan semua
sumber daya dan tidak menceraiberaikan satu dengan yang lainnya.
d. Strategi hendaknya memusatkan perhatian pada apa yang merupakan
kekuatannya dan tidak pada titik yang justru adalah kelemahannya.
e. Sumber daya adalah sesuatu yang kritis.
f. Strategi hendaknya memperhitungkan risiko yang tidak terlalu besar.
g. Strategi hendaknya disusun di atas landasan keberhasilan yang telah
dicapai.
h. Tanda-tanda dari suksesnya strategi ditampakkan dengan adanya
dukungan dari pihak-pihak terkait.
Menurut Donnelly ada enam informasi yang tidak boleh dilupakan
dalam suatu strategi yaitu:13
a. Apa yang akan dilakukan.
b. Mengapa demikian.
11 J. Salusu, Pengambilan untuk Stratejik untuk Organisasi Public dan Organisasi Non
Profit, (Jakarta: PT. Grasindo, 2003), hlm. 101.
12 Ibid., hlm. 108.
13 Ibid., hlm. 109.
15
c. Siapa yang akan bertanggung jawab untuk atau mengoprasikan
strategi.
d. Berapa banyak biaya yang akan dikeluarkan untuk menyukseskan
strategi.
e. Berapa lama waktu diperlukan untuk operasionalisasi strategi.
f. Hasil apa yang akan diperoleh dari strategi itu.
Menurut Onong Uchana Effendy strategi komunikasi adalah
paduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan
manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai
tujuan. R. Wayne Pace, Brent D, Peterson dan M. Dallas Burnett,
membagi tujuan sentral strategi komunikasi terdiri atas tiga, yaitu to
secure understanding, memastikan komunikan mengerti apa yang
diterima, kemudian penerimaannya itu harus dibina (to establish
acceptance) dan terakhir kegiatan komunikasi harus dimotivasikan (to
motivate action).14
Pengertian komunikasi, istilah komunikasi atau dalam bahasa
inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, dan
bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini adalah
sama makna.
Komunikasi akan terjadi atau berlangsung dalam dua orang yang
terlibat percakapan atau lebih selama ada kesamaan makna mengenai apa
yang dipercakapkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam
14 Onong Uchana Effendi, Ilmu Komunikasi, hlm. 35.
16
percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan lain
perkataan, mengenai bahasa saja belum tentu mengerti makna yang
dibawakan oleh bahasa itu. Jelas bahwa percakapan kedua orang tadi dapat
dikatakan komunikatif, apabila keduanya selain mengerti bahasa yang
dipergunakan, juga mengerti makna dari bahasa yang dipercakapkan.
Pengertian komunikasi yang dipaparkan di atas bersifat dasariah,
dalam arti kata bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung
kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal,
karena kegiatan-komunikasi bukan hanya informative, yakni agar orang
lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasive, yaitu agar orang lain
bersedia menerima suatu faham atau keyakinan; melakukan sesuatu
perbuatan atau kegiatan, dan lain-lain.15
2. Dana Sosial
Zaim Saidi mengklarifikasikan dana publik umat Islam menjadi
tiga kategori, yakni dana sosial, professional dan komersial. Dana sosial
adalah dana santunan bertujuan untuk menolong kaum dhu’afa, bersifat
konsumtif dan sumber utamanya adalah zakat, infaq dan sedekah. Dana
profesioal adalah harta amanah yang dalam pendayagunaannya
memerlukan profesionalis memadai atau mensyaratkan unsur
kewiraswastaan yang kuat seperti wakaf. Dana komersial adalah dana
dalam bentuk investasi yang pengelolaannya dilakukan secara adil dan
15 Onong Uchana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori, hlm. 11-12.
17
beradab, tidak ada unsur eksploitasi dan penindasan dari pemilik modal
kepada pengelola.16
Dana sosial yang dimaksud penulis di sini adalah dalam penelitian
ini lebih bersifat kearah pemberdayaan profesional dan tidak konsumtif,
dikelola oleh lembaga amil zakat, bersumber dari zakat, infaq, sedekah dan
wakaf yang bertujuan untuk menolong kaum dhu’afa.
a. Jenis-Jenis Dana Sosial
1) Zakat
Zakat berasal dari bentukan kata zaka yang berarti suci,
baik, berkah, tumbuh dan berkembang. Menurut terminologi
syari’at (istilah), zakat adalah nama bagi sejumlah harta tertentu
yang telah mencapai syarat tertentu dan diwajibkan oleh Allah
untuk dikeluarkan serta diberikan kepada yang berhak
menerimanya dengan persyaratan tertentu pula. Kaitan antara
makna secara bahasa dan istilah ini berkaitan erat sekali, yaitu
bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan zakatnya akan menjadi
suci, bersih, baik, berkah, tumbuh dan berkembang.17
2) Infaq
Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan
sesuatu (harta) untuk kepentingan sesuatu. Sedangkan menurut
terminologi syari’at, infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta
16 Zaim Saidi, Wakaf Sebagai Dana, hlm 1.
17 Didin Hafifuddin, Panduan Tentang Zakat Infak Sedekah, (Jakarta: Gema Insani Press, 1998), hlm. 13.
18
atau pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang
diperintahkan ajaran Islam. Jika zakat ada nisabnya, infak tidak
mengenal nisab. Infaq dikeluarkan oleh setiap orang yang beriman,
baik yang berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia disaat
lapang atau sempit.18
3) Sedekah
Sedekah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar.
Orang yang suka bersedekah adalah orang yang benar pengakuan
imannya. Menurut terminologi syari’at, pengertian sedekah sama
dengan pengertian infaq, termasuk juga hukum dan ketentuan-
ketentuannya. Hanya saja, jika infaq berkaitan dengan materi,
sedekah memiliki arti lebih luas, menyangkut hal yang bersifat non
materiil.19
4) Wakaf
Wakaf berasal dari kata wakafa yang berarti menahan atau
berhenti di tempat.20 Wakaf adalah harta amanah, yang diserahkan
oleh satu pihak kepada pihak lain untuk dikelola tanpa
memanfaatkan harta itu sendiri.21
18 Moh. Rifa’I, Trj. Tafsit Al-Qur’an, (Semarang: CV. Wicaksana, 1997), hlm. 14-15.
19 Ibid., hlm 15.
20 Akhmad Azhar Basjir, Hukum Islam Tentang Wakaf Ijarah Syirkah, (Bandung: PT. Al Ma’arif, 1977), hlm. 55.
21 M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, (Jakarta: PT. Intermasa, 1987), hlm. 1.
19
b. Dasar Hukum Dana Sosial
Dasar yang dikemukakan oleh sejumlah ulama’ dalam
mendukung konsep dana sosial adalah Al-Baqoroh: 177
“kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur dan ke barat, tetapi kebajikan ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang menunaikan salat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa. ”
Mengomentari ayat ini, al-Qurtubi menyatakan bahwa
sesungguhnya pada harta ada hak selain zakat dan dengan
mengeluarkan hak tersebut akan diperoleh kebajikan yang sempurna.22
Para ulama’ sepakat bahwa manakala dalam lingkungan masyarakat
muslim terjadi sesuatu yang menuntut pendanaan besar, yang tuntutan
itu tidak terpenuhi oleh zakat maka pengeluaran harta selain zakat
adalah wajib.23
H. Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode
penelitian diskriptif kualitatif, metode adalah suatu cara bertindak menurut
sistem aturan yang bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional
22 Abu Abdullah dan Ahmad Anshori Al Qurtubi, Jami’ Al Ahkam Al Qur’an, (Mesir:
Dar’al Kitab Al Qahirah), Juz II, hlm. 241.
23 Ibid., hlm. 242.
20
dan terarah sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Penelitian adalah
usaha pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas, untuk menemukan
hubungan fakta dan menghasilkan dalil atau hukum.24
Penulis dalam penelitian kali ini menggunakan teknik purposive
sampling, purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data
dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang
tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau
mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti
menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti.25 Penelitian ini juga
menggunakan beberapa data yaitu data primer dan data sekunder, data primer
adalah data yang didapatkan penulis dari hasil wawancara di lapangan
sedangkan data sekunder adalah data pendukung yang berupa arsip, brosur,
dokumentasi dan lain-lain.
Langkah-langkah penelitian yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Subyek dan Fokus Penelitian
Subyek yang dimaksud oleh penulis dalam penelitian ini adalah
Lazisnu Pati Jawa Tengah, yang terdiri dari pengurus, anggota, dan yang
ikut berpartisipasi dalam aktivitasnya, sedangkan yang menjadi fokus
penulis dalam penelitian ini adalah strategi komunikasi Lazisnu Pati Jawa
Tengah yang meliputi perencanaan komunikasi, manajemen komunikasi
dan tujuan komunikasi yang meliputi memastikan komunikan mengerti isi
24 Moh Nadzir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia, 1998 ), hlm. 14.
25 Prof. Dr. Sugiono, metode penelitian kuntitatif kualitatif dan r&d , (bandung: alfabeta, cv.), hal. 219.
21
pesan, melakukan pembinaan dan yang terakhir adalah melakukan
motivasi kepada komunikan dalam proses mengkomunikasikan dana sosial
yang bersumber dari zakat, infaq, sedekah dan wakaf kepada komunikan
yaitu masyarakat yang mampu secara ekonomis dan bertujuan untuk
menolong kaum dhu’afa.
2. Alat Pengumpulan Data
a. Interview
Metode interview adalah metode pengumpulan data dengan
tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan
berlandaskan pada tujuan penelitian.26 Metode ini menggunakan cara
pengumpulan data dengan tanya jawab yang terdiri dari dua orang atau
lebih antara penyusun sebagai interview guide dengan subyek
penelitian yang telah ditentukan. Teknik interview yang digunakan
dalam penelitian ini adalah interview bebas terpimpin artinya memberi
pertanyaan menurut keinginan penulis tetapi masih berpedoman pada
garis-garis yang menjadi pengontrol relevan atau tidaknya interview
tersebut.27
b. Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan jalan mengandalkan pengamatan dan pencatatan
26 Sutrisno Hadi, Metode Research, (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi
UGM, 1987), hlm. 136.
27 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1990), hlm.127.
22
secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.28 Jenis
observasi yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah jenis
partisipasi pasif (passive participation): means the research is present
at the scene of action but does not interact or participate. Jadi dalam
hal ini peneliti datang di tempat orang yang diamati, tetapi tidak ikut
terlibat dalam kegiatan tersebut.29
c. Dokumentasi
Teknik ini adalah suatu teknik dimana data diperoleh dari
dokumentasi yang ada pada benda-benda tertulis: buku-buku,
notulensi, peraturan-peraturan, catatan-catatan harian dan
sebagainya.30
3. Analisis Data
Analisis data adalah penyederhanaan data dalam bentuk lebih
praktis untuk dibaca dan diinterpretasikan, yaitu diadakan pemisah sesuai
dengan jenis masing-masing data, kemudian diupayakan analisanya
dengan menguraikan, menjelaskan sehingga data tersebut dapat diambil
pengertian dan kesimpulan sebagai hasil penelitian.31
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah analisa
diskriptif kualitatif yang artinya data yang diperoleh kemudian disusun
28 Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta:
Bumi Aksara, 1996), hlm. 54.
29Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif. hal. 227.
30 Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial. hlm. 202.
31 Winarno Surahmat, Pengantar Penelitian-Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik, Tarsito.
23
dan digambarkan menurut apa adanya, yaitu hanya merupakan
penyingkapan fakta tanpa melakukan pengujian hipotesa, semata-mata
untuk memberi gambaran yang tepat dari suatu individu, secara objektif
berdasarkan kerangka tertentu yang telah dibuat, dengan ungkapan-
ungkapan kalimat, sehingga dapat dijadikan kesimpulan yang logis
terhadap permasalahan yang diteliti.32
I. Sistematika Pembahasan
Penulis di sini memerlukan sistematika pembahasan yang sistematik
dalam melakukan penelitiannya, hal ini dilakukan agar dapat memberikan
pemahaman yang jelas dan menyeluruh. Sistematika pembahasan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I merupakan pendahuluan yang meliputi: penegasan judul, latar
belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kajian
pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II merupakan pemaparan gambaran umum dari Lazisnu Pati Jawa
Tengah yang meliputi: sejarah berdiri dan perkembangan Lazisnu, Lazisnu
Pati Jawa Tengah, visi dan misi, konsep strategis, susunan pengurus, program
lembaga, sumber dana, dan tahapan strategi komunikasi Lazisnu Pati Jawa
Tengah.
BAB III merupakan jawaban atas rumusan masalah dalam penelitian
ini, yaitu mengenai strategi komunikasi yang digunakan Lazisnu Pati dalam
sosilisasi dana sosial kepada komunikan (masyarakat yang mampu secara
32 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. hlm.202.
24
ekonomis) yang bertujuan untuk menolong kaum dhua’fa, dalam strategi yang
dilakukan meliputi perencanaan komunikasi, manajemen komunikasi sehingga
akan mencapai tujuan yang diharapkan, setelah itu Lazisnu Pati akan
memastikan bahwa komunikan mengerti isi pesan yang disampaikan,
melakukan pembinaan, dan yang terakhir adalah memotivasinya.
BAB IV bab ini merupakan penutup, yaitu berisi mengenai kesimpulan
penelitian dan jawaban atas rumusan masalah, dalam bab ini juga terdapat
kritik dan saran bagi penulis atas karya ilmiah ini guna memperbaiki
penelitian yang akan datang, untuk lebih mendapatkan hasil yang lebih
maksimal.
73
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi komunikasi yang digunakan Lazisnu Pati dalam penyampaian
pesan sosialisasi dana sosial kepada komunikan secara ringkas dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Pada dasarnya strategi komunikasi yang digunakan Lazisnu Pati tidak
terlalu susah, secara singkatnya adalah Lazisnu Pati menyusun sebuah
perencanaan komunikasi kemudian menjalankannya dengan manajemen
komunikasi yang sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dengan
sebuah perencanaan komunikasi maka dari awal sosialisasi yang akan
dilakukan sudah mempunyai alur yang jelas, setelah itu dengan adanya
manajemen yang dijalankan maka akan dapat terlihat berjalan atau tidaknya
perencanaan sosilaisasi tentang dana sosial yang telah dibuat Lazisnu Pati.
Setelah berjalannya perpaduan antara perencanaan dan manajemen
komunikasi yang dilakukan oleh Lazisnu Pati, kemudian Lazisnu Pati juga
memastikan bahwa komunikan memang mengerti pesan sosialisasi yang
disampaikan kepadanya, tidak berhenti di situ saja Lazisnu Pati kemudian
memberikan pembinaan kepada komunikan atau muzaki agar komunikan
semakin memberi kepercayaan yang besar terhadap Lazisnu Pati, baru hal
yang terakhir dilakukan adalah memberikan motivasi agar komunikan atau
muzaki dengan senang hati selalu memberikan zakatnya melalui lembaga amil
74
zakat Lazisnu Pati, karena dengan dana zakat yang diberikan akan berperan
besar bagi kemaslahatan umat, terutama perbaikan dalam bidang ekonomi.
Secara garis besar strategi komunikasi yang dilakukan Lazisnu Pati
dalam menjalankan sosialisasi dana sosial kepada komunikan atau muzaki bisa
dikatakan berhasil, karena perencanaan program kerja sudah terlaksana
sebagaimana dengan pengawasan manajemen Lazisnu Pati, selain itu hasil
atau umpan balik yang didapatkan juga menunjukkan bahwa sosialisasi ini
mampu untuk memikat hati komunikan atau muzaki.
B. Saran-Saran
1. Untuk Lazisnu Pati sebaiknya lebih memperluas jangkauan sosialisasi
tentang zakat, infaq, sedekah dan wakaf di desa-desa kecil yang tempatnya
jauh dari kota dan kantor Lazisnu Pati. Karena di sana masih banyak
orang-orang yang belum mengetahui secara benar masalah zakat.
2. Dalam sosialisasi yang diberikan seharusnya lebih ditekankan lagi
kewajiban seorang muslim yang sudah layak menjadi muzaki untuk segera
menunaikan zakat, agar sosialisasi yang diberikan tidak hanya bersifat
informasi yang akan mudah dilupakan saja.
3. Dalam mencari muzaki dan mengelola dana yang didapatkan seharusnya
pihak Lazisnu Pati lebih menambah unit-unit pengelola zakat (UPZ) agar
di semua kecamatan yang ada di Kabupaten Pati terdapat paling tidak satu
UPZ untuk mempermudah jalannya pendistribusian dan pencarian muzaki.
75
4. Jalinan kerja sama yang sudah dilakukan manajemen Lazisnu Pati dengan
beberapa media massa hendaknya lebih ditambah dan diperluas lagi. agar
semakin banyak orang-orang yang mengetahui tentang keberadaan
Lazisnu Pati dan akan semakin banyak pula orang yang menjadi muzaki.
5. Untuk lebih menguatkan kedudukan Lazisnu Pati sebagai lembaga amil
zakat seharusnya Lazisnu Pati lebih banyak menjalin kerja sama dengan
badan-badan atau lembaga pemerintahan daerah yang ada di daerah Pati,
hal ini nantinya untuk mempermudah dalam mengenalkan sosialisasi
tentang zakat.
C. Kata Penutup
Terucap rasa syukur yang sebesar-besarnya ke-hadirat Allah SWT
yang senantiasa memberikan kemudahandan kelancaran dalam penulisan
skripsi ini, begitu banyak ilmu dan pengalaman yang didapat dari awal penulis
merancang sampai bisa menyelesaikan tugas akhir yang dibebankan untuk
mendapat gelar strata satu dalam jurusan akademik Komunikasi dan Penyiaran
Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih untuk semua pihak yang telah
membantu baik secara moril maupun materiil demi terselesainya penulisan
skripsi ini, penulis tahu tanpa bantuan dari pihak-pihak terkait maka akan sulit
untuk penulis menyelesaikannya.
Penulis dalam penulisan skripsi ini berusaha sebaik mungkin
memaparkan penjelasan yang telah didapatkan dari proses penelitian dan
analis buku, tetapi mungkin masih banyak kekurangan baik itu dalam hal
76
penulisan atau isinya, hal ini karena keterbatasan yang penulis miliki, jika ada
saran maupun kritikan penulis akan dengan senang hati menerimanya hal itu
sangat diharapkan penulis untuk menjadikan kesempurnaan dalam penulisan
skripsi ini.
Akhir kata, semoga hasil penulisan skripsi ini bisa berguna dan
memberi manfaat kepada pembaca dan semua pihak yang terkait, sehingga
usaha dan pengorbanan yang selama ini dilakukan penulis tidak menjadi sia-
sia. Amin yaa robbal alamin.
77
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Abu dan Al-Qurtubi, Ahmad Anshari. Jami’ Al Ahkam Al Qur’an. Mesir: Dar’al Kitab Al Qahirah.
Anonim. Risalah Singkat Zakat, Infak Sedekah. Bandung: Humas Dompet Peduli
Umat Yayasan Daaarut Tauhid. Arikunto, Suharsimi. 1990. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:
PT. Rineka Cipta. Basjir, Akhmad Azhar. 1997. Hukum Islam Tentang Wakaf Ijarah Syirkah.
Bandung: PT. Al-Ma’arif. Brosur Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama’ Pati. Djaliel, Maman Abdul dan Rafi’udin. 1997. Prinsip dan Strategi Dakwah.
Bandung: CV. Pustaka Setia. Effendi, Onong Uchana.. 2001. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya. Hadi, Sutrisno. 1987. Metode Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi UGM. Hafifudin, Didin. 1998. Panduan Tentang Zakat Infak Sedekah . Jakarta: Gema
Insani Press. http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Pati http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,2-id,46333-lang,id-c,daerah-
t,Jelang+Idul+Fitri++LAZISNU+Pati+Santuni+Anak+Yatim-.phpx, Http://Www.Dokumenpemudatqn.Com/2013/07/Persentase-Jumlah-Umat-Islam-
Berbagai.Html. http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,2-id,45478-lang,id-c,daerah-
t,LAZISNU+Pati+Gelar+Sunatan+Massal-.phpx. Nadzir, Moh. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia. Qardhawi, M. Yusuf. 1987. Hokum Zakat. Jakarta: PT.Intermasa. Rifa’i, Moh. 1997. Terjemah/ Tafsir Al-Qur’an. Semarang: CV. Wicaksana.
78
Saidi, Zaim. 2003. Wakaf Sebagai Dana Abadi. Yogyakarta: Makalah Seminar Reinterpretasi Zakat dan Optimalisasi Pendayagunaan Dana Umat di Indonesia Kamis 23 Januari.
Salusu, J. 2003. Pengambilan untuk Stratejik untuk Organisasi Public dan
Organisasi Non Profit. Jakarta: PT. Grasindo. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta. Surahmat, Winarno. Pengantar Penelitian-Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik.
Tarsito. Usman, Husaini dan Akbar, Prnomo Setiadi. 1996. Metodologi Penelitian Sosial.
Jakarta: Bumi Aksara. Widjaja, A. W. 1993, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi
Aksara.
LAMPIRAN
Interview Guide
1. Apakah dalam menentukan komunikator Lazisnu Pati menentukan profil
seperti apa yang cocok untuk mewakili lembaga tersebut?
2. Apakah komunikator yang dipilih Lazisnu Pati harus mempunyai
kredibilitas dalam bidangnya?
3. Apa saja perencanaan yang dilakukan Lazisnu dalam menentukan strategi
komunikasi?
4. Setelah melakukan perencanaan hal apa yang selanjutnya dilakukan
Lazisnu?
5. Bagaimana caranya strategi komunikasi dalam mencapai tujuan yang
diinginkan?
6. Apakah Lazisnu melakukan pembinaan terhadap komunikan?
7. Apakah Lazisnu juga memotivasi komunikan agar selalu memberikan
zakatnya di Lazisnu?
8. Dalam menyampaikan pesan kepada komunikannya pendekatan apa yang
dipakai komunikator Lazisnu Pati?
9. Apa media intern yang digunakan Lazisnu Pati dalam menyampaikan
pesannya kepada komunikan?
10. Apa media extern yang digunakan Lazisnu Pati dalam menyampaikan
pesannya kepada komunikan?
11. Bagaimana bentuk operasinal Lazisnu Pati dalam menjalin kerjasama
dengan media extern lainnya?
12. Kenapa Lazisnu Pati memilih media massa sebagai alat untuk
menyampaikan pesannya kepada komunikannya?
13. Pesan apa yang disampaikan Lazisnu Pati kepada komunikannya?
14. Kenapa pesan tersebut disampaikan kepada komunikannya?
15. Apakah ada masalah yang mengharuskan pesan itu harus disampaikan?
16. Bagaimana cara menanggulangi kendala tersebut?
17. Apa tujuannya pesan itu disampaikan kepada komunikan?
18. Bagaimana Lazisnu Pati menentukan seseorang layak menjadi mustahiq?
19. Apakah ada muzaki yang memberikan zakatnya dengan niatan tertentu
misalnya untuk beasiswa atau yang lainnya?
20. Apakah pesan yang disampaikan oleh Lazisnu Pati sudah bisa
membangkitkan niat muzaki untuk segera berzakat di lazsinu pati?
21. Efek apa saja yang timbul setelah berjalannya proses komunikasi?
22. Apakah Lazisnu Pati menyiapkan media komunikasi untuk komunikan
agar komunikan bisa lebih intensif dalam komunikasinya?
23. Siapa saja komunikan yang dianggap perlu menerima pesan dari Lazisnu
Pati?
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
* Data Pribadi
=================================================
Nama Lengkap : Siti Munawaroh
Tempat, Tanggal Lahir : Pati, 26 Juni 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Status : Belum Kawin
Identitas : KTP No. 3318146606920002
Alamat Tinggal : Jl Ori II No 10 Papringan Depok Sleman
Yogyakarta
Alamat Asal : Ds Guwo Rt 04 Rw 06 Kec. Tlogowongu Kab. Pati
Jawa Tengah
No. Kontak : 085641238546
Email : [email protected]
* Pendidikan Formal
1997-2002 : MI AL-Khoiriyah Pati
2002-2005 : Mts Al-Khoiriyah Pati
2005-2008 : MA Daarul ‘Ulum Pati
Pendidikan Informal
2009 : Program Belajar Computer Selama 3 Bulan
Demikian Riwayat Hidup Ini Saya Buat Dengan Sebenarnya.
Yogyakarta, 5 Maret 2014