stabil dalam guncangan - sipakaril

69

Upload: others

Post on 17-Apr-2022

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL
Page 2: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL
Page 3: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur tiada terhingga kita panjatkan ke hadirat Allah Swt. Selawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad Saw.

Sungguh menjadi kebahagiaan tersendiri bagi kami, bahwa di tengah situasi pandemi virus Covid-19 yang mengakibatkan banyak hal tidak menentu ini, Majalah Hadila bisa kembali hadir menemani para pembaca setia di manapun berada. Semua ini tentu tak lain dan tak bukan adalah karena pertolongan Allah Swt semata. Kita semua berharap agar bisa melewati masa-masa sulit ini dan senantiasa optimis menatap masa depan yang insya Allah penuh kebahagiaan.

Pada edisi 157 ini, Hadila hadir dengan tema utama, Stabil dalam

Guncangan. Tema ini dilatarbelakangi kondisi terkini, dimana kita semua berada pada kondisi yang tak menentu dalam banyak hal.

Hadila hadir dengan bahasan utama tentang bagaimana seharusnya kita menjalani kehidupan pada era baru ketika virus Covid-19 belum bisa dikendalikan penyebarannya. Bagaimana pola komunikasi dan interaksi yang seharusnya diterapkan dalam keluarga ketika kontak fisik harus dikurangi? Bagaimana mengatur keuangan keluarga agar bisa bertahan? Bagaimana seharusnya seorang muslim melihat kondisi ini dari kacamata spiritual?

Dengan bahasan utama itu, semoga kehadiran Hadila akan menjadi inspirasi bagi seluruh keluarga agar tetap stabil lahir dan batin, meski goncangan kehidupan tak bisa dielakkan. <>

Stabil dalam Guncangan

1 | Juli 2020 | Edisi 157

SALAM REDAKSI

Sampul : Smart Media Prima Foto : Freepik/Hadila

www.hadila.co.idMajalah Hadilamajalahhadila@sahabathadila

Page 4: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

2 | Juli 2020 | Edisi 157

Daftar Isi

Terbit Sejak November 2006

PenerbitPT SMART MEDIA PRIMA

Komisaris Utama : Danie H. Soe’oed. Direktur Perusahaan : Hafidz Muftisany. Manajer Marketing : Fitriyanto. Manajer Keuangan : Anton Mashudi

Pemimpin Umum : Supomo. Pemimpin Redaksi : Eni Widiastuti. Kepala Desain : Tria Diana Shofa. Redaktur Senior : Mulyanto Utomo. Redaktur Pelaksana : Ibnu Majah. Reporter : Afroh Ellyfa. Tata Letak : Nana. Ilustrator : Irawan Nur Adi Kuncoro

Kontributor: Imani-Prokami, Ikadi, Sholihin Abu Izzudin, Budhy Lestari, Farida Nur’Aini, Supomo, Jumadi Subur, Budhi Purwanto, Maimon Herawati, Fachruddin Nursyam, Cahyadi Takariawan, Tamim Aziz, Mukhammad Shokheh, Hakimuddin Salim, Nursilaturahmah, Laily Dwi Arsyanti, Tajudin Pogo

Pemasaran/Iklan : 082136929111Alamat Redaksi : Griya Smart, Jl Tentara Pelajar, Bolon, Colomadu, Karanganyar Hotline : 085 104 570 306 | [email protected]

Page 5: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

3 | Juli 2020 | Edisi 157

Page 6: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

FOKUS UTAMA

4 | Juli 2020 | Edisi 157

Pasangan muda yang baru dikaruniai satu anak, Andi-Titi tak pernah menyangka jika dalam perjalanan rumah tangganya yang belum genap empat tahun, tiba-tiba akan melewati fase hidup yang cukup sulit. Hal itu terjadi ketika virus Covid-19 sampai ke Indonesia, khususnya wilayah Soloraya, Jawa Tengah.

Tanpa dinyana, tiba-tiba saja perusahaan tempat mereka bekerja merumahkan keduanya.

Sejak April 2020, Andi yang seharusnya mencari nafkah untuk keluarganya, dirumahkan tanpa digaji. Menyusul Mei 2020, istrinya, Titi, juga dirumahkan tanpa digaji. Keduanya pun sempat cukup shock ketika menghadapi kenyataan itu.

Page 7: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

FOKUS UTAMA

5 | Juli 2020 | Edisi 157

Mereka yang terbiasa gajian rutin tiap bulan, tiba-tiba dirumahkan tanpa gaji sedikit pun. Padahal kebutuhan hidup keluarga tentu tak pernah berhenti.

Namun kondisi itu tidak lama terjadi. Ketika menyadari tidak ada lagi pemasukan untuk keluarga, Andi dan Titi segera berpikir keras bagaimana tetap berpenghasilan. Akhirnya mereka pun mencoba menjemput rezeki dengan berjualan aneka makanan dan sembako secara online. Keduanya kompak saling membantu satu sama lain, agar dapur rumah tetap mengepul.

Mereka mengoptimalkan penggunaan media sosial seperti Facebook dan Whatsapp, untuk menawarkan barang dagangannya. Setiap hari, status media sosial mereka adalah penawaran barang dagangan yang mereka jual.

“Saya yang dulunya lumayan boros karena mungkin merasa aman tiap bulan gajian, kini lebih menghargai uang. Ibaratnya recehan sekalipun saya kejar karena dari recehan itu, jika dikumpulkan bisa menjadi banyak. Alhamdulillah bisa untuk memenuhi kebutuhan keluarga kami, meski kami tetap harus berhemat,” ujarnya kepada Hadila awal Juni lalu.

Mereka merasakan sekali manfaat media sosial untuk iklan barang dagangan. “Alhamdulilah meski baru berjualan, karena media sosial, teman-teman banyak yang lihat postingan dan akhirnya cukup banyak yang pesan. Kami tak malu jadi pejuang recehan, karena alhamdulillah saat Ramadan kemarin

cukup banyak pesanan,” ujarnya.Hal itu pun terus dilakukan

Andi-Titi, hingga setelah Lebaran. “Sampai sekarang status kami tidak jelas dirumahkan perusahaan sampai kapan. Jadi kami masih harus berjuang untuk mendapatkan penghasilan,” ujarnya.

Potret kehidupan Andi-Titi itu, hanyalah satu potret di antara banyak potret keluarga lainnya yang terkena dampak dari pandemi virus corona. Meski mendapat guncangan cukup berat, Andi-Titi terus berusaha agar bisa stabil dalam guncangan kehidupan itu.

Pemerhati Komunikasi Keluarga asal Jakarta, Aprilina Prastari M.Si, menjelaskan pandemi Covid-19 telah memukul hampir semua sektor kehidupan. Menurut data dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), hingga 1 Mei 2020, 2 juta lebih pekerja, baik yang bekerja di sektor informal maupun formal, terdampak. Sedangkan Kamar Dagang dan Industri Indonesia mencatat sekitar 6 juta pekerja terkena imbas dari pandemi ini. Angka yang sangat tinggi dan perlu mendapat perhatian banyak pihak. Kondisi mereka, ada yang kehilangan pekerjaan alias di-PHK atau dirumahkan sementara. “Ada yang masih mendapat sebagian gaji, ada yang harus mengandalkan tabungan sambil terus berikhtiar mencari sumber penghasilan lain,” jelasnya.

April mengakui, kondisi ini memang tidak mudah bagi keluarga di Indonesia. Terlebih jika sumber pendapatan hanya pada suami saja.

Page 8: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

FOKUS UTAMA

6 | Juli 2020 | Edisi 157

Apalagi jika kondisi keluarga sedang membutuhkan banyak pengeluaran; sekolah, bayar sewa kontrakan atau cicilan rumah, dan pengeluaran rutin lainnya.

Ketika suami dirumahkan atau dipotong gajinya, kata April, menjadi tugas istri untuk menguatkan dan memberi pengertian kepada anak-anak bahwa kondisi keluarga mereka tidak sama seperti sebelumnya. Tentu saja dengan cara berkomunikasi yang menyesuaikan dengan usia anak.

Baik suami dan istri perlu segera beradaptasi dengan kondisi baru ini dengan mencari peluang baru yang mungkin dilakukan dari rumah atau menyesuaikan dengan pengalaman kerja, hobi atau kemampuan yang bisa menghasilkan uang. “Tak perlu malu jika harus berganti profesi asalkan halal,” sarannya.

Selain faktor ekonomi, terangnya, setidaknya selama 4 bulan belakangan ini, pandemi Covid-19 menuntut semua masyarakat untuk beraktivitas di rumah, terutama bekerja dan belajar. Di sinilah peran suami dan istri harus saling membantu, terlebih jika keduanya harus sama-sama bekerja dari rumah dan tanpa asisten rumah tangga (ART). Semua pekerjaan rumah harus dibagi sesuai porsinya kepada semua anggota keluarga. Ayah dan ibu harus membagi waktu antara pekerjaan kantor, rumah, dan membantu anak-anak belajar. Meskipun, ada atau tanpa pandemi, setiap anggota keluarga memang sebaiknya memiliki peran dan

tanggung jawab dalam menangani pekerjaan rumah tangga sesuai dengan kemampuan masing-masing

.Tips Sehat di Masa Pandemi

Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karanganyar, dr. Musdalifah, Sp.P, M.Kes, menjelaskan Covid-19 merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus corona. Gejalanya sangat bervariasi, mulai dari gejala ringan, berat bahkan tanpa gejala. Hal yang biasa dirasakan penderita adalah demam, nyeri kepala, nyeri di otot, gangguan pengecapan, nyeri tenggorokan, batuk, sulit bernapas, juga gangguan saluran pencernaan.

Di masa pandemi ini, setiap diri harus mengusahakan agar tubuhnya tetap sehat. Berikut tips dari dr. Musdalifah.

Pertama, biasakan diri mencuci tangan sesering mungkin. Mencuci tangan yang baik adalah dengan sabun lalu dibilas dengan air mengalir. Kalau tak ada sabun, bisa dengan handsanitizer. Hal itu harus dilakukan sesering mungkin.

Kedua, biasakan untuk memakai masker, terutama ketika keluar rumah, baik dalam kondisi sehat, apalagi sakit. Mereka yang tidak memakai masker, sangat berisiko terkena virus.

Ketiga, biasakan tidak menyentuh wajah, jangan pegang mata, hidung mulut, kecuali sangat diperlukan dan pastikan tangan dalam keadaan bersih. Karena tiga organ tersebut

Page 9: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

FOKUS UTAMA

7 | Juli 2020 | Edisi 157

menjadi tempat paling rawan masuknya virus.

Keempat, jangan bepergian ke wilayah yang ada penderita Covid-19.

Kelima, hindari kontak langsung dengan orang sakit, meski belum ada keterangan jelas orang sakit itu sakit Covid atau bukan, kecuali para petugas kesehatan yang memang tugasnya melayani para pasien.

Keenam, konsumsi makanan dengan gizi seimbang. Perlu juga ditambah suplemen madu atau vitamin untuk meningkatkan imunitas tubuh. Hal itu penting diperhatikan karena daya tahan tubuh yang kuat bisa melawan virus masuk ke tubuh.

Seluruh anggota keluarga harus diupayakan daya tahan tubuhnya meningkat, baik fisik maupun psikis. Oleh karena itu, selain orang tua harus menyiapkan makanan yang bergizi, juga harus mengusahakan agar kondisi rumah nyaman dan aman sehingga seluruh anggota keluarga mentalnya baik. Mental yang sehat, akan berpengaruh terhadap fisik yang sehat, demikian juga sebaliknya.

Ketujuh, sempatkan olahraga dan istirahat yang cukup. Pasalnya istirahat yang kurang akan menimbulkan kerentanan berbagai penyakit.

Kedelapan, jika merasa ada keluhan kesehatan, segera datangi fasilitas kesehatan.

Kesembilan, jika memungkinkan, lakukan semua hal dari rumah. Misalnya bekerja, belanja, belajar, dan lainnya. Hal itu karena kita tidak bisa mengendalikan kondisi

di luar. Maka membatasi diri agar tidak sering keluar rumah, menjadi salah satu solusi tetap sehat di masa pandemi.

Kesepuluh, jika terpaksa harus pergi keluar rumah, harus menerapkan protokol kesehatan. Yaitu memastikan tubuh dalam kondisi fit, memakai masker, menyediakan handsanitizer, hindari kerumunan, jaga jarak dengan orang lain minimal satu meter, hindari bersentuhan. Sebelum masuk rumah langsung cuci tangan, lepas semua alas kaki, idealnya semua pakaian segera dilepas juga sebelum ketemu keluarga lain, segera dicuci. Selanjutnya, segera mandi keramas agar semua yang menempel di tubuh bisa bersih. Setelah mengenakan pakaian baru, bisa bersentuhan dengan anggota keluarga lainnya.

Jika Anak Harus SekolahKhusus untuk anak-anak, dr.

Musdalifah memberikan beberapa tipsnya jika nanti anak-anak sudah mulai sekolah. Yaitu pastikan anak dalam kondisi sehat, imunitas kuat, berikan multivitamin atau suplemen yang cocok untuk anak sebelum keluar rumah. Tekankan anak-anak untuk menggunakan masker secara terus menerus, tanamkan supaya menjaga jarak dengan temannya, ajarkan etika ketika batuk dan bersin, tanamkan anak untuk tidak berbagi makanan apalagi saling mencicipi.

“Siapkan semua peralatan atau amunisi yang dibutuhkan anak sendiri, sehingga di sekolah hanya menyentuh barang milik pribadi. Anak harus sering diingatkan,” terangnya. <Eni Widiastuti>

Page 10: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

FOKUS UTAMA

8 | Juli 2020 | Edisi 157

Perubahan mendadak akibat pandemi ini tentu saja berpengaruh pada kondisi jiwa seseorang. Terlebih jika hal tersebut

terjadi pada kepala keluarga. Lemahnya kondisi ekonomi rentan membuat seseorang menjadi cemas, takut yang sangat berpengaruh pada kondisi kejiwaan. Perilaku mudah marah, sensitif, pesimis, dapat terjadi jika sesama anggota keluarga tidak saling menguatkan.

Segera BeradaptasiSaling Menguatkan

Hal itu disampaikan Pemerhati Komunikasi Keluarga dari Jakarta, Aprilina Prastari, M.Si, kepada Hadila, beberapa waktu lalu. Berikut ulasan lengkapnya.Saat ini, banyak orang mengalami kecemasan yang lebih dari biasanya, adakah pengaruh kecemasan itu terhadap hubungan antar anggota keluarga?

Rasa cemas, terlebih jika ditunjukkan oleh orang tua, dikhawatirkan dapat menular ke anggota keluarga lain, khususnya anak. Anak boleh jadi ikut cemas sehingga dikhawatirkan akan memengaruhi kesehatan mental mereka. Orang tua yang terlalu cemas juga membuat mereka lebih emosional. Padahal, dalam kondisi seperti ini, setiap orang harus tetap menjaga rasa senang dan bahagia dalam dirinya. Menurut penelitian, perasaan bahagia dapat membuat

sistem imun seseorang lebih maksimal.

Salah satu yang membuat seseorang cemas biasanya karena banyaknya informasi yang diterima yang sebagian besar berisikan kondisi yang kurang baik; jumlah kematian akibat Covid-19, kesimpangsiuran informasi, kebijakan yang berubah-ubah, dan sebagainya. Untuk itu, pandailah dalam memilih dan memilah informasi yang didapatkan. Jika dirasa mulai cemas, untuk sementara waktu, hindari mengakses media sosial atau pemberitaan, tetapi tetap menjaga protokol kesehatan di rumah dan ketika harus berada di luar rumah. Bagaimana pola interaksi yang pas dalam keluarga, ketika terjadi pandemi virus seperti sekarang?

Meski jarak memisahkan, anak harus melakukan komunikasi dengan

Page 11: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

FOKUS UTAMA

9 | Juli 2020 | Edisi 157

orang tua melalui sarana teknologi yang ada. Kerinduan kakek-nenek juga perlu difasilitasi secara rutin dengan berkomunikasi via video call atau sarana teknologi lain. Selain kebutuhan pangan dan kesehatan, anak juga perlu memastikan bahwa orang tua memiliki kegiatan yang dapat mengusir kebosanan dengan menyiapkan beberapa aktivitas seperti berkebun, memelihara hewan peliharaan, atau melakukan hobi lain.

Selain kepada orang tua, memaksimalkan grup-grup pesan singkat seperti WA Group (WAG) juga perlu untuk memastikan saudara-saudara yang lain berada dalam kondisi baik. Menjaga keharmonisan di dalam sebuah keluarga besar, perlu ada anggota keluarga yang mampu menjadi pemberi solusi, pemberi informasi yang valid, dan penghibur.

Selain ikhtiar maksimal dengan memanfaatkan teknologi, doa adalah cara paling ampuh untuk menjaga hati untuk saling menyayangi dan mengasihi. Selain perhatian tulus yang mampu menautkan hati.

Untuk keluarga inti, komunikasi perlu dilakukan sehangat mungkin. Ada saatnya anak atau orang tua merasa bosan dengan kondisi ini. Ada saatnya ayah akan merasa lelah, stres, khawatir dengan pendapatan yang belum pasti. Ada saatnya ibu juga merasa lelah untuk mengurus semua keperluan rumah tangga. Berbagilah, saling bercerita dan mendengarkan keluhan masing-masing anggota keluarga.

Jika ayah, ibu dan anak-anak masing-masing sibuk, luangkan waktu untuk bersantai, mengerjakan

hal yang mampu melepas kepenatan, tentu dengan batas-batas kewajaran. Tetap nikmati akhir pekan atau hari libur nasional bersama agar meski berada di rumah, batasan untuk bekerja/belajar dan libur tetap ada. Dalam kondisi seperti ini, dukungan keluarga sangat diperlukan untuk mengurangi kekhawatiran. Pelukan orang tua kepada anak adalah kebutuhan. Tapi di masa pandemi ini, orang tua ada yang sampai khawatir ketika akan memeluk anak, apa yang harus dilakukan?

Tentu perlu dilihat apa profesi orang tua. Jika profesi orang tua sangat bersinggungan dengan pasien Covid-19, seperti dokter dan perawat, tentu saja ini dapat dimaknai sebagai kehati-hatian agar anak tidak tertular. Perlu dukungan dari pasangan untuk menyampaikan kepada anak (jika usianya masih balita) alasan belum dapat memeluk. Menjelaskan dengan bahasa yang dipahami anak bagaimana virus ini menular. Sebagai gantinya, meskipun rasanya pasti tidak sama, pelukan dapat dilakukan jarak jauh atau rekaman suara yang dapat membuat anak merasakan rasa sayang.

Pandemi ini memang akhirnya benar-benar mengajarkan bagaimana kita harus disiplin dalam menjaga kebersihan dan kesehatan diri. Jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Allah sebagai senjata seorang muslim. Berusaha untuk tetap berpikir positif tetapi tidak takabur, menghitung segala kebaikan yang Allah berikan agar menciptakan rasa syukur karena itulah kunci hati yang bahagia. <Eni Widiastuti>

Segera BeradaptasiSaling Menguatkan

Page 12: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

FOKUS UTAMA

10 | Juli 2020 | Edisi 157

MAIMON HERAWATIDosen Universitas

Padjadjaran Bandung

Pernah melihat video cucu memeluk neneknya berbataskan plastik? Bapak yang terpisah keluarga sekian bulan

karena pekerjaan di wilayah rawan penularan Covid-19? Pengajian-pengajian darat dihentikan dan dipindah menjadi kajian online? Inilah pengaruh Covid-19 pada kehidupan kita.

Saat ini, banyak wilayah yang memasuki fase ‘new normal’. Saya tidak sepakat dengan penggunaan new normal. New normal hanya digunakan jika telah terjadi pelandaian kurva dan pemerintah mampu mengontrol keadaan. Saat tulisan ini dibuat, kurva masih melejit tinggi. Apa pun itu, yang dimaksud ‘new normal’ versi pemerintah ialah melakukan aktivitas seperti biasa tetapi dengan mempraktikkan berbagai tindak perilaku pencegahan Covid-19.

Kebiasaan baru yang diminta lakukan misal selalu bermasker dan mengenakan face shield, rajin cuci tangan, mengenakan jaket lengan

panjang, bersarung tangan. Satu sama lain diminta menjaga jarak 1,5 meter. Tidak berkerumun.

Pada level personal, efeknya tentu saja banyak. Keluarga yang terpisah wilayah sulit bertemu karena untuk menaiki pesawat diminta menunjukkan hasil tes cepat Covid-19. Gubernur Sumbar bahkan meminta siapa pun yang akan masuk Sumbar memiliki tes negatif PCR. Jika tes cepat harganya Rp 400.000, tes PCR kisaran Rp2 juta. Sudahlah mahal, akses ke lab PCR tidak gampang pula. Lagi pula, kalaupun tes PCR negatif, dalam perjalanan ke Sumbar dari Jabar, kemungkinan terinfeksi tinggi. Pesawat udara dengan sistem sirkulasi udara dan pendingin ruangannya, sejatinya adalah lokasi bagi rata virus. Satu saja pembawa virus tanpa gejala (tidak PCR), maka sepesawat terpapar virus sekian lama.

Saya sangat mendukung peraturan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, karena dengan cara begitu laju infeksi bisa ditahan. Di sisi lain, Covid-19 menghambat keinginan

Menyetir Perubahan Menuju Kemanfaatan Berlipat

Page 13: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

FOKUS UTAMA

11 | Juli 2020 | Edisi 157

saya untuk mengunjungi orang tua yang sudah sepuh dan sakit-sakitan. Walau rutin bervideo telepon, tetapi kondisi orang tua yang mulai dementia menyulitkan komunikasi jarak jauh. Pahit, walau harus disyukuri bahwa di desa yang sama ada kakak sulung. Keluarga seperti saya pasti banyak karena tradisi merantau bangsa tidak hanya milik urang awak.

Bagi yang tidak memiliki kakak di dekat orang tuanya, saya sarankan untuk membangun komunikasi dan kedekatan dengan tetangga terdekat orang tua. Mereka akan menjadi tangan, mata, telinga, dan mulut kita.

Tentang suami-istri yang telah terpisah lebih dari tiga bulan, saya paham kegalauan dan kesulitan menyeimbangkan kehidupan saat satu sayap mengepak jauh darinya. Saya pernah terpisah hampir setengah tahun dari keluarga. Dan setengah gila rasanya. Maka, maksimalkan fungsi telepon dan aplikasinya. Saya bahkan menghidupkan video skype sepanjang yang saya bisa. Walau keluarga nanti sekadar melihat saya sedang belajar di perpustakaan, atau lebih lucu lagi melihat saya tertidur –karena beda waktu- tidak apa. Mereka juga menghidupkan video di ruang tengah. Siapa pun yang ada waktu duduk di depan video dan jika waktunya pas, bisa mengobrol. Ini lumayan membangun koneksivitas antara anggota keluarga yang terpisah jauh. Tidak ideal, tapi lumayan.

Bagaimana dengan kajian taklim yang sulit dilakukan karena larangan berkerumun? Penggunaan teknologi komunikasi harus ditingkatkan dan

dimaksimalkan komunikasi dua arah secara live. Bayangkan saja kita mendengar ceramah tetapi duduk paling belakang hingga pandangan terhambat yang lain. Dengan penggunaan beberapa aplikasi interaktif sekaligus, sebuah kajian darat yang biasanya dihadiri puluhan orang, mungkin malah dihadiri ratusan orang. Ini tentu saja lompatan dakwah luar biasa. Jangkauan fikrah yang meluas dengan super cepat.

Tidak saja pada kajian rutin pengaruhnya, Covid-19 juga memengaruhi orang hingga mengurangi dengan drastis aktivitas di lokasi publik seperti kafe, mall, atau pasar. Ini akan menekan pengeluaran keuangan keluarga sekaligus memberikan waktu yang sangat panjang dan berkualitas untuk keluarga.

Biasanya bertemu bujang mahasiswa hanya menjelang dia ke kampus dan malam bisa jadi mereka menginap. Sekarang hampir 24 jam bersama. Waktu panjang ini membuat komunikasi semakin bagus, ikatan semakin erat, dan ungkapan kasih sayang dengan mudah ditunjukkan. Rapat keluarga atau family time mudah diselenggarakan. Keputusan pada akhirnya menjadi putusan bersama yang dengan sendirinya gampang diimplementasikan. Toh semua sudah dibicarakan sebelumnya.

Kehidupan pasti sangat berubah. Yang harus kita pastikan adalah kita menyetir perubahan itu hingga menghasilkan nilai-nilai positif baru hingga kemanfaatannya menjadi berlipat ganda. <>

Page 14: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

ل ضرر ول ضرار“Tidak (boleh) ada bahaya dan tidak (boleh)

ada tindakan menimbulkan bahaya.”

Matan hadis ini terdapat dalam Sunan Ibn Majah, Kitāb Al-Ahkām, Bāb Man Banā

fi Haqqih Mā Yadhurr bi Jārih: 2341 dan dalam Musnad Ahmad, Musnad Banī Hāsyim, Musnad ‘Abdillah ibn Al-‘Abbās ibn Abdil Muththalib: 2865. Al-Albani menilai hadis ini sahih (lihat Irwā Al-Ghalīl hadis ke-896).

Hadis Rasulullah Saw ini termasuk jawāmi’ul kalim, ungkapannya singkat maknanya padat. Ia masuk dalam banyak bab fikih. Bahkan, para ulama menjadikannya sebagai salah satu kaidah fikih utama. Isinya menafikan dua hal yang terkait langsung dengan mudarat, yaitu dharar dan dhirār. Dalam bahasa Arab, kata dharar dan dhirār memiliki akar yang sama. Hanya saja, dharar memiliki arti bahaya (apapun faktor pemicunya, baik faktor alam, non alam, maupun manusia, dan lain-lain), sedangkan dhirār berarti tindakan menimbulkan bahaya.

Hadis ini secara tegas

menjelaskan bahwa ajaran Islam tidak melakukan pembiaran terhadap segala bentuk bahaya dan semua bentuk tindakan menimbulkan bahaya. Sekecil apa pun bahaya harus disingkirkan. Sekecil apa pun tindakan menimbulkan bahaya harus dicegah. Begitu pentingnya mencegah dan menyingkirkan bahaya dan potensi bahaya, sampai-sampai ia dikategorikan sebagai salah satu cabang iman. Rasulullah Saw bersabda sebagaimana dituturkan oleh Tirmidzi, “Iman itu ada tujuh puluh bab lebih. Tingkatan paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Sedangkan, tingkat paling tinggi adalah ucapan Lā Ilāha Illā Allāh.”

Hadis ini membicarakan tentang perlakuan terhadap bahaya dan tindakan menimbulkan bahaya. Dua-duanya harus ditanggulangi. Jika bahaya sudah terjadi, perlakuannya bersifat terapi. Bila bahaya masih berbentuk potensi tindakan, perlakuannya berupa pencegahan dan antisipasi. Rasulullah Saw memberikan contoh kedua perlakuan ini. Tirmidzi menceritakan

Hindari Bahaya Sebisa Mungkin

Syarah Hadis

12 | Juli 2020 | Edisi 157

Tamim Aziz, Lc., M.P.I.Direktur Pondok Pesantren Ulin Nuha

Slawi – Tegal

Page 15: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

bahwa suatu ketika Rasulullah Saw bersabda, “Tolonglah saudaramu pada saat dia berbuat zalim atau terzalimi.” Pernyataan beliau ini tentu membuat kaget yang mendengarkan, hingga ada seorang lelaki yang bertanya, “Wahai Rasulullah, kami menolongnya pada saat dia terzalimi. Bagaimana kami harus menolongnya pada saat dia bertindak zalim?” Ketika itu juga beliau menjawab, “Cegahlah dia dari bertindak zalim. Itu adalah bentuk pertolonganmu kepadanya,” Kezaliman merupakan salah satu bentuk bahaya. Jika sudah terjadi, harus disingkirkan (termasuk juga dampaknya) dari orang yang terzalimi. Jika kezaliman ini masih berwujud potensi tindakan, harus dicegah dari pelaku kezaliman.

Kandungan hadis ini adalah semangat perlindungan terhadap manusia dari bahaya dan potensi bahaya yang mengancam hak-hak dasarnya. Semangat perlindungan Ini merupakan semangat diturunkannya syariat Islam. Para ulama menyebutnya sebagai maqāshid syarī’ah, tujuan-tujuan syariah. Bila dicermati secara detail, syariat Islam, baik yang berupa perintah maupun larangan, semuanya bertujuan mulia untuk melindungi agama, nyawa, akal, kehormatan, dan harta. Dalam konteks inilah perintah dakwah dan amar ma’ruf - nahi munkar ada untuk mengawal dan memastikan perlindungan tersebut. Dakwah Islam mencegah dan

melarang semua yang (berpotensi) membahayakan. Sebaliknya, ia memerintahkan semua yang mendatangkan maslahat (manfaat dan keuntungan).

Penanggulangan bahaya harus diupayakan secara maksimal. Para ulama fikih mengungkapkan kaidah, “Adh-dhararu yuzālu biqadril imkān.” (:bahaya harus dihilangkan sebisa mungkin). Bila tidak bisa dihilangkan keseluruhannya, dihilangkan sebagiannya. Kalau tidak bisa menumpas substansi bahayanya, setidaknya bisa menekan dampaknya. Demikian juga mencegah agar bahaya tidak terjadi, harus dilakukan secara maksimal pula. Bahkan, pencegahan secara maksimal akan memudahkan penanganan secara maksimal, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.

Sebagai bagian yang tak terpisahkan dari perlindungan manusia dan hak-hak dasarnya, syariat Islam secara tegas melarang manusia memaparkan diri pada bahaya dan membahayai diri sendiri. Ini dikarenakan memaparkan diri pada bahaya termasuk tindakan menimbulkan bahaya. Allah Swt telah berfirman, “Dan janganlah kalian menjatuhkan diri kalian sendiri ke dalam kebinasaan.” (Q.S. Al-Baqarah (2): 195). Dia juga telah berfirman, “Dan janganlah kalian membunuh diri kalian.” (Q.S. An-Nisa’ (4): 29). Wallaahu a’lam. <>

Syarah Hadis

13 | Juli 2020 | Edisi 157

Page 16: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

KALAM ILAHI

14 | Juli 2020 | Edisi 157

Ust Fakhrudin Nursyam LcPengasuh Ponpes Abi-Ummi

Melintasi Kesulitan dan Menyongsong Kebahagiaan

Kilas PenjelasanPada keempat ayat di atas, Allah

Ta’ala menegaskan bahwa pada setiap kesulitan yang dialami umat manusia, terdapat dua kemudahan. Karena Allah menyebutkan kata al-‘usr (dengan alif laam) dua kali dan kata yusra (tanpa alif laam) dua kali. Hal ini menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan al-‘usr yang kedua adalah al-‘usr yang pertama. Sedangkan yusra yang kedua berbeda dengan yusra yang pertama. Seakan makna ayat itu adalah, ”Karena sesungguhnya sesudah satu kesulitan itu ada satu kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan yang lain.” Jadi, dalam setiap satu kesulitan terdapat di dalamnya dua kemudahan.

Kemudian setelah itu, Allah memerintahkan kita untuk menuntaskan urusan yang sedang kita kerjakan. Setelah itu kita bersiap-siap untuk mengerjakan urusan lainnya. Setelah mengerahkan segenap daya dan upaya, kita diperintahkan untuk mendekatkan diri dan mengharapkan pertolongan kepada Allah semata. Sesungguhnya Dia Mahakuasa dan sebaik-baik tempat bergantung.

Ayat-ayat di atas telah memberikan kepada kita bimbingan dan arahan dalam menjalani kondisi sulit yang diakibatkan pandemi virus Covid-19. Dengan harapan kita dapat kembali hidup normal yang jauh lebih baik dari kondisi sebelumnya. Di antara bimbingan dan arahan itu adalah sebagai berikut;

Pertama, bersikap optimis dan berpikir positif. Saat menghadapi suatu kesulitan, kita harus senantiasa bersikap optimistis dan berpikir positif. Dengan begitu kita dapat keluar dari kesulitan ini dengan aman dan selamat serta dapat mengambil banyak manfaat dan keuntungan dari setiap kesulitan yang kita hadapi. Abdullah bin Ma’sud menuturkan bahwa Rasulullah Saw membacakan kepada para sahabat ayat ini, “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudaha.” (Q.S. Al Insyirah: 5-6). Setelah itu beliau dengan optimis bersabda, ” Satu kesulitan tidak akan mengalahkan dua kemudahan, atas kehendak Allah.” (H.R. Abd bin Humaid)

Kedua, senantiasa menyibukkan diri dengan

فإن مع العسر يسرا )5( إن مع العسر يسرا )6( فإذا فرغت فانصب )7( وإلى ربك فارغب )8( )ألم نشرح:8-5(

”Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (Q.S. Al Insyirah: 5-8)

Page 17: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

KALAM ILAHI

15 | Juli 2020 | Edisi 157

kebaikan. Ibnu Asyur menuturkan, “Kata kerja faragha menunjukkan arti bahwa pelakunya sebelumnya penuh dengan kesibukan, lalu ia menyelesaikan kesibukan yang harus dilakukannya itu secara tuntas.” (At Tahrir Wat Tanwir/30/416)

Jadi, di masa pandemi ini, kita jangan menganggur, hanya menonton acara televisi atau bermain gawai. Namun kita justru harus menyibukkan diri dengan berbagai hal yang positif dan menyelesaikannya secara tuntas. Inilah hakikat rehat bagi seorang yang cerdik.

Seorang mukmin yang cerdik, tidak akan pernah merasa lelah dan jenuh dari berbagai amal kebaikan. Karena di situlah ia merasakan ketenangan batin dan ketenteraman jiwa. Imam Syafi’i pernah berkata, “Seorang yang cerdik tidak mengenal rehat dari amal kebaikan.” Karena hakikat rehat baginya adalah beralih dari satu aktivitas kebaikan menuju aktivitas kebaikan yang lain. Karena rehat yang hakiki inilah jiwa dan semangatnya selalu fresh dan tetap bergelora sepanjang masa.

Ketiga, berharap hanya kepada Allah Ta’ala. Bersikap optimis, berpikir positif dan menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan yang positif hanya dapat terealisasi jika kita mendapat pertolongan dan bantuan dari Allah Ta’ala. Oleh karena itu, kita harus senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dan mengharapkan pertolongan dari-Nya. Kita tidak tahu kapan masa-masa sulit ini akan berakhir, tetapi dengan bersikap

optimis, berpikir positif, melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat dan berdayaguna serta senantiasa berharap kepada Allah Ta’ala, kita yakin bahwa semua kesulitan ini akan berakhir dengan kebahagiaan dan keberuntungan. Rasul Saw bersabda, “Dan ketahuilah bahwa dalam kesabaran atas apa yang tidak engkau sukai terdapat banyak kebaikan, bahwa kemenangan senantiasa mengiringi kesabaran, keberuntungan senantiasa mengiringi ujian, dan kemudahan senantiasa mengiringi kesulitan.” (H.R. Ahmad) <>

Page 18: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

Konsultasi Keluarga

16 | Juli 2020 | Edisi 157

Asalamualaikum Ustazah, bagaimana tips menghadapi istri yang cenderung introver? Jika ada masalah

suka memendam sendiri, cenderung diam. (Hamba Allah)

Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Menyikapi istri yang introver, ada beberapa hal yang saya sarankan.

Pertama, pahamilah latar belakang keluarga besar istri. Bagaimanapun orang tua istri, dalam hal ini adalah mertua Anda, adalah orang penting dalam mendidik anak-anaknya. Karena anak itu adalah hasil pendidikan orang tuanya. Dibentuk oleh pola asuh orang tuanya.

Sebenarnya anak yang introver bukan sesuatu yang yang dipermasalahkan apabila mendapatkan pengarahan yang tepat dan pendidikan yang baik dari orang tuanya. Karena sifat manusia itu pada dasarnya semuanya adalah baik. Tinggal bagaimana kita menghadapi dan menyikapinya. Tetapi juga jangan sampai menyalahkan mertua karena telah mendidik istri sehingga bersikap demikian. Bisa jadi beliau

sebagai generasi zaman dulu belum memahami bagaimana menjadi orang tua yang baik dikarenakan keterbatasan sarana dan prasarana.

Jangan hanya fokus bahwa ini adalah sikap istri. Tetapi pahamilah bahwa sikap yang demikian dilahirkan dari hasil pendidikan orang tuanya atau orang terdekat di masa kecilnya. Kemungkinan lain apabila orang tua mendidik dengan baik dan ternyata hasilnya berbeda dari didikannya, bisa jadi ini karena pengalaman masa lalu yang sangat membekas sehingga membuat anak berubah sifatnya. Bisa jadi pengalaman waktu masih TK, SD, SMP atau SMA, kuliah atau terjadi sebelum menikah. Jika memang ini yang terjadi pada istri, maka perlu bantuan ahli untuk bisa membantu mengatasi membersihkan memori negatif masa lalunya.

Kedua, hindari menghakimi atau memberikan label karena ini akan memperburuk keadaan. Terutama di hadapan orang lain karena label yang diberikan akan menjadikan istri

Tips Hadapi Istri Introver

Konsultan KeluargaUstzh FARIDA NURAINI S.Sos

Page 19: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

Kirimkan pertanyaan seputar problematika keluarga Sahabat ke WA 0851 0457 0306

Konsultasi Keluarga

17 | Juli 2020 | Edisi 157

semakin meyakinkan dirinya bahwa dirinya adalah orang yang pendiam sehingga menjadi sifat yang paten dalam dirinya. Ini akan semakin membuat istri sulit untuk berubah. Jangan pula memaksanya untuk bercerita. Jika terus memaksa, bisa berujung pertengkaran.

Ketiga, sikap yang tepat menghadapi istri demikian adalah terus belajar menyesuaikan diri dengan pasangannya. Ini adalah sikap yang paling bijaksana. Bukan menuntut pasangan berubah sesuai dengan keinginannya karena jika ingin mengubah pasangan sesuai dengan keinginan kita, justru akan menimbulkan masalah baru.

Orang introver cenderung menutup diri dari orang lain. Tidak terbiasa, tepatnya tidak dibiasakan, membicarakan masalah dirinya. Ia sulit mengungkapkan apa yang dirasakan. Jika ada masalah lebih suka menyelesaikan sendiri atau membiarkan masalah mengalir. Akibatnya masalah makin membesar dan dia menyesali diri sendiri. Sebenarnya dia menyadari bahwa sikap tertutupnya ini tidak baik dan tidak benar, tetapi dia sendiri juga kesulitan untuk mengubah dirinya sendiri. Nah di sinilah pentingnya peran pasangan untuk bisa membantunya agar masalah seperti ini tidak terjadi terus menerus.

Bagaimana cara membantu istri berubah? Berilah contoh bersikap terbuka. Silakan awali dengan membicarakan permasalahan keluarga, menceritakan kisah masa lalu di waktu kecil, menceritakan perasaan yang dirasakan ketika

mengalami masalah penting di dalam keluarga. Memang tidak serta merta istri langsung berubah ketika sudah diberi contoh. Ini memerlukan waktu dan kesabaran.

Hal yang paling mudah dilakukan adalah menceritakan masa kecil yang membahagiakan. Untuk itu mulailah dengan mengajak istri bercerita hal-hal yang indah di masa kecil dan apa yang dirasakan. Selanjutnya tentang masalah anak. Ibu dan anak ibarat satu tubuh yang tidak bisa terpisahkan. Ibu akan mudah menceritakan hal-hal yang dialami bersama anak baik dalam kehidupan sehari-hari atau pun rencana di masa depan.

Bisa jadi awal-awal ketika latihan untuk mengungkapkan isi hati istri, bersikap cuek atau jika berkata hanya sepatah dua patah kata seperti, ‘biasa saja’, ‘terserah Ayah’, ‘ndak tahu’ dan sebagainya. Di sinilah letak ujian kesabaran itu. Setiap usaha kebaikan pasti akan mendapatkan pahala . Jadi teruslah bersabar membimbing istri

Kelima, hal yang harus disikapi dan hal yang penting adalah pola asuh istri terhadap anak. Jika anak mendapatkan pola asuh dari ibu yang pendiam, maka anaknya juga akan cenderung pendiam. Maka pola asuh ini harus segera diperbaiki. Berilah perimbangan dengan memberikan pola asuh yang terbuka kepada anak-anak. Biasakan bercerita, bercanda dan bersikap terbuka kepada anak-anak.

Demikian Ayah, teruslah berusaha dan bersabar. Tidak ada yang tidak mungkin selama kita terus berusaha. <>

Page 20: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

TAMAN QOLBUKonsultasi tumbuh kembang

Budhy Lestari, S.Psi., PsikologOwner Biro Psikologi Obsesi-KB Pelangi

18 | Juli 2020 | Edisi 157

Asalamualaikum Ustazah, bagaimana tips menghadapi anak yang belum punya semangat belajar? Sering kami ingatkan tapi terlihat masih malas-malasan. Saat ujian pun hanya belajar sebentar. (Ina,

Solo)Wa’alaikumsalam warahmatullahi

wabarakatuh.Ibu yang berbahagia, ketika anak

mulai memasuki jenjang pendidikan SD, akan ada beberapa proses yang harus dilalui anak-anak terkait proses adaptasi peralihan dari jenjang TK menjadi SD. Dulu saat di TK belajar lebih banyak dibimbing oleh guru, kini di SD anak mulai dilatih mandiri dalam hal kegiatan belajar. Saat TK masih banyak nuansa bermain, kini suasana itu mulai berkurang. Saat TK waktu belajarnya relatif singkat,

kini relatif lebih lama.Selain itu juga adaptasi sekian hal

dimulai dari tempat, suasana kelas/sekolah, pertemanan, dan guru-guru itu pun perlu dilampaui anak. Bagi sebagian anak, hal-hal tersebut dapat menjadi kendala awal anak saat memasuki jenjang pendidikan awal di SD kelas 1. Padahal kelas-kelas awal SD itu menjadi pijakan awal anak untuk dapat melampaui jenjang kelas berikutnya dengan baik.

Beberapa permasalahan akhirnya bermuculan, di antaranya adalah prestasi belajar yang rendah atau motivasi belajar menurun.

Kita tidak perlu terlalu khawatir, kemampuan akademik bukanlah satu-satunya yang utama harus dimiliki anak kita. Ada hal lain yang

Tips Mengatasi Anak Malas Belajar

Page 21: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

KONSULTASI TUMBUH KEMBANG

19 | Juli 2020 | Edisi 157

harus kita bangun juga yaitu sisi ruhiah, karakter, dan sosial anak-anak kita matang. Untuk dapat terpenuhi itu semua, kita perlu bimbing terus menerus.

Mengenai permasalahan motivasi belajar anak yang kurang, berikut ini ada beberapa hal yang perlu kita lakukan:

Pertama, mengetahui potensi kecerdasan anak sejak awal. Walaupun aspek kecerdasan intelektual (intellectual quotient (IQ)) bukanlah yang utama, tetapi jika kita sudah mengetahui sejak dini taraf IQ anak kita, entah itu IQ verbal ataupun IQ performance maka kita akan lebih memahami kemampuan kecerdasan anak kita itu seperti apa, aspek yang dominan apa, dan aspek yang kurang dominan apa? Sehingga jika memang IQ nya agak low maka kita tidak akan menuntut anak sesempurna anak lain yang IQ nya memang jauh di atasnya. Sebaliknya jika IQ anak sebenarnya cukup atau bahkan tinggi, tetapi hasil belajarnya tidak sebanding, maka ada beberapa hal yang perlu kita evaluasi.

Kedua, mengetahui dominasi model gaya belajar anak. Apakah tipe auditory (dominan dengan mendengar), ataukah visual (dominan dengan melihat / mengamati), ataukah tipe kinestetik (dominan dengan gerakan) ? Ataukah gabungan dari ketiganya? Setelah kita tahu tipe apa, maka kita

akan sesuaikan media pendukung belajarnya. Anak tipe visual misalnya, maka kita sediakan media buku cerita, gambar peraga, dan anak diminta sering mengamati media tersebut.

Ketiga, setelah melakukan hal-hal yang sudah disebutkan tadi, selanjutnya adalah mencari tahu apa penyebab anak kita tidak minat belajar ? Mengapa motivasi belajarnya turun ? Ada banyak sebab, bisa jadi dipengaruhi kondisi fisik anak sedang kurang fit, gangguan konsentrasi, gangguan pendengaran, atau penglihatan. Perlu pemeriksaan lebih lanjut dalam hal ini tentunya. Ataukah karena faktor lain dari lingkungan keluarga/lingkungan sekitar/justru bersumber dari sekolah itu sendiri.

Misalnya karena faktor suasana kelas, cara guru mengajar atau ada kendala dengan teman. Jika sudah terdeteksi penyebabnya apa? Maka perlu dicari solusi agar hal tersebut tidak mengganggu dalam jangka waktu yang lama.

Keempat, selalu dimunculkan konsep dalam benak anak bahwa belajar (sekolah) itu menyenangkan dan mengasyikkan.

Kelima, kunci berikutnya adalah bangun rasa “fun”. Anak senang untuk melakuannya dan memang kitalah yang berusaha membuat suasana belajar itu fun dan menyenangkan. <>

Page 22: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL
Page 23: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

mahligai

Beberapa bulan terakhir ini, dunia digemparkan oleh pandemi virus corona. Pandemi ini bukan hanya

merupakan masalah kesehatan, tetapi juga berimbas begitu besar pada ekonomi sebagian orang. Jika kebetulan Anda adalah salah seorang yang mengalami keguncangan masalah ekonomi, maka Anda harus mengantisipasi, jangan sampai masalah ini juga berimbas kepada keharmonisan keluarga.

Untuk menjaga dan menguatkan keharmonisan keluarga, salah satu hal yang diperlukan adalah sikap hidup positif dalam segi ekonomi. Yang terpenting bukan berapa banyak jumlah uang yang dimiliki oleh keluarga, bukan berapa besar gaji suami, bukan berapa banyak investasi ekonomi telah disiapkan untuk masa depan. Bukan berapa

banyak fasilitas kenyamanan yang bisa kita nikmati. Namun lebih penting memiliki sikap hidup yang positif dalam menghadapi persoalan ekonomi keluarga.

Ada lima sikap hidup positif dalam menghadapi kesulitan ekonomi yang perlu dimiliki oleh pasangan suami dan istri, agar mereka tidak terjebak dalam kemelut dan konflik akibat kesulitan ekonomi. Lima sikap itu adalah sebagai berikut:

Pertama, selalu bersyukur dan bersabar atas apa yang Allah berikan. Syukur itu bukan saja ucapan “alhamdulillah”, tetapi lebih kepada suasana jiwa yang selalu mampu rida dengan setiap pemberian dan karunia dari Allah. Syukur bukan soal banyak atau sedikitnya rezeki. Berapa pun hasil usaha yang kita dapatkan setiap hari atau setiap pekan atau setiap bulan,

Sikap Hidup Lebih Penting Dibanding Fasilitas Hidup

CAHYADI TAKARIAWANTrainer & Konselor di Jogja Family Center

21 | Juli 2020 | Edisi 157

Page 24: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

kita harus selalu bersyukur kepada Allah. Persoalan merasa cukup atau kurang, bukan ditentukan oleh besaran uang, tapi lebih banyak ditentukan oleh situasi hati. Apakah kita memiliki hati yang selalu bersyukur, atau hati yang selalu merasa kurang.

Jangan pula mudah putus asa dan berkeluh kesah. Jika tengah diuji dengan kesulitan ekonomi, hendaknya selalu bisa bersabar. Jika sebelumnya kita menikmati fasilitas yang membuat kita nyaman, tetapi di masa pandemi ini fasilitas-fasilitas itu tak lagi kita dapatkan, kita harus bersabar. Memang tidak mudah bersabar dalam kondisi kesulitan ekonomi yang amat sangat. Namun sikap yang tidak sabar pun tidak bisa memperbaiki kondisi. Apakah jika bersikap tidak sabar lalu masalah ekonomi akan selesai? Tidak juga. Maka lebih bagus untuk bersikap sabar.

Tidak perlu emosi, tidak perlu bertengkar, tidak perlu uring-uringan, di saat menghadapi kesulitan ekonomi. Suami dan istri saling menguatkan dalam kesabaran saat menghadapi persoalan ekonomi.

Kedua, tidak mengenal putus asa dalam meraih rezeki yang halal dan thayib. Putus asa tidak sesuai dengan tuntunan agama, dan sikap putus asa justru semakin memperparah persoalan dalam keluarga. Maka hindari sikap putus asa, jadilah pekerja keras yang selalu gigih berusaha dengan berbagai macam cara. Mungkin sebelum pandemi ini, rezeki kita terasa lapang, dan kini semua terasa menyulitkan. Namun, percayalah

bahwa Allah tidak mungkin begitu saja memutus rezeki kita. Allah ingin kita berusaha dengan cara lain. Rezeki yang halal dan thayib tidak akan datang sendiri dari langit. Tidak akan datang sendiri dengan hanya berdoa dan beribadah di masjid atau musala. Namun harus disertai dengan usaha terus menerus tanpa mengenal putus asa.

Ketiga, suami dan istri saling terbuka dan bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Pada situasi kesulitan ekonomi, hendaknya suami dan istri semakin memperbaiki komunikasi, saling terbuka, dan bersedia bekerja sama dalam mencukupi kebutuhan hidup keluarga. Bentuk kerja sama antara suami dan istri tidak selalu dalam artian keduanya sama-sama bekerja mencari nafkah. Salah satu bentuk kerja sama yang ‘tradisional’ adalah, suami bekerja keras mencari nafkah, sementara istri pandai mengelola keuangan keluarga dengan hemat dan cermat.

Bentuk kerja sama lainnya, jika suami sudah optimal bekerja, siang malam, tetapi hasilnya tidak mampu mencukupi hidup keluarga, istri bisa membantu suami dengan jenis pekerjaan yang sesuai dengan tugas keibuan. Misalnya berbisnis dari dalam rumah. Saat ini sangat banyak pebisnis sukses yang dikerjakan hanya di rumah sendiri. Ini tentu sesuai dengan tugas keibuan yang harus mengurus dan mendidik anak.

Keempat, tidak saling menyalahkan saat terjadi kekurangan ekonomi. Sikap positif lainnya yang sangat penting adalah, jangan saling menyalahkan

mahligai

22 | Juli 2020 | Edisi 157

Page 25: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

saat terjadi kesulitan ekonomi. Kadang istri mudah menyalahkan dan menuduh suami. Istri emosional karena penghasilan suami tiba-tiba menurun, tidak cukup lagi untuk mencukupi berbagai kebutuhan hidup sehari-hari. Maka ia menyalahkan suami yang dianggap tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok keluarga. Ditambah dengan menuduh suami sebagai pemalas dan tidak mau bekerja keras.

Suasana tuduh menuduh dan saling menyalahkan ini berdampak negatif pada suami. Pada kondisi suami berada dalam situasi kesulitan mencari nafkah, suasana jiwanya menjadi hypersensitif. Bukan saja sensitif, tetapi teramat sangat sensitif. Kata-kata istri yang bermaksud memotivasi pun, bisa berdampak negatif karena dianggap melecehkan dan menghina suami. Maka hentikan saling menyalahkan di saat sulit ekonomi. Karena itu tidak akan menyelesaikan masalah, justru menambah rumit masalah.

Kelima, menjauhi perbuatan haram dan tercela dalam mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. Sesulit apa pun kondisi ekonomi keluarga, jangan melakukan perbuatan yang haram dan tercela untuk memenuhinya. Misalnya dengan mencuri, atau korupsi, atau merampok, atau menipu atau perbuatan jahat yang merugikan orang lain. Hindarkan perbuatan tercela seperti itu karena justru akan membawa masalah baru yang lebih rumit dan kompleks. Bisa masuk ke persoalan hukum dan hal ini tentu semakin memperburuk situasi kehidupan keluarga.

Jika masih ada aset yang bisa dijual, itu bisa menjadi bagian dari solusi. Jika masih bisa pinjam uang kepada kolega, itu juga solusi. Namun jangan melakukan tindakan yang haram dan tercela, karena akan semakin memperburuk suasana. Perbuatan haram hanya akan mendatangkan penyesalan dan kesengsaraan. Tidak akan membawa keberkahan dalam hidup.

Demikianlah lima sikap hidup positif dalam menghadapi permasalahan ekonomi keluarga. Hendaknya pasangan suami istri justru semakin erat berpegangan di saat menghadapi situasi krisis seperti ini. Ibarat tengah naik roller coaster, maka pada waktu itu berada pada puncak ketegangannya. Berada di titik ekstrem yang sangat menegangkan. Ingat, jangan melemparkan diri dari roller coaster saat berada di puncak ketegangannya. Kuatkan pegangan dengan pasangan, untuk melewati puncak ketegangan tersebut. <>

mahligai

Pada situasi kesulitan ekonomi, hendaknya suami dan istri semakin memperbaiki komunikasi, saling terbuka, dan bersedia bekerja sama dalam mencukupi kebutuhan hidup keluarga.

23 | Juli 2020 | Edisi 157

Page 26: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

quranic parenting

24 | Juli 2020 | Edisi 157

Salah satu tokoh ayah inspiratif yang disebutkan dalam Al-Qur’an adalah Luqman Al-Hakim. Bahkan namanya secara

khusus dijadikan nama sebuah surah dalam Al-Qur’an. Padahal menurut mayoritas ulama, ia bukan termasuk Nabi dan Rasul. Tentu ini mendorong kita untuk mengkaji lebih dalam profilnya dan pesan-pesannya.

Sang ayah yang bijak itu, mempunyai beberapa wejangan untuk anaknya yang dicatat oleh Al-Qur’an, sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Katsir, “Wejangan-wejangan dari Luqman yang penuh manfaat ini telah Allah Ta’ala kisahkan untuk diteladani dan dipraktikkan oleh manusia.” (Tafsir Ibnu Katsir: 3/445).

Dan wejangan pertama yang diberikan untuk sang buah hati adalah penanaman tauhid (pengesaan Allah), dimana ini adalah fondasi utama yang akan menentukan kuatnya bangunan keagamaan seorang anak ketika tumbuh nanti.

Ini juga kunci utama kebahagiaan dan keselamatan sang anak, terutama nanti di alam akhirat. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw, “Orang yang meninggal dalam keadaan tidak mensyirikkan Allah dengan apa pun pasti masuk surga, dan orang yang meninggal dalam keadaan mensyirikkan Allah dengan sesuatu pasti masuk neraka.” (H.R. Muslim).

Ada beberapa ibrah tarbawiyah dari redaksi wejangan tersebut yang menarik untuk didalami, di antaranya adalah:

Menanamkan Tauhid Kepada Anak

إن قال الله تعالى: وإذ قال لقمان لبنه وهو يعظه يا بني ل تشرك باللرك لظلم عظيم الش

Tarjamah Tafsiriyah, “Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi wejangan kepadanya: ‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya

mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (Q.S. Luqman: 13).

Dr. Hakimuddin Salim, Lc., MA. Doktor Ushul Tarbiyah

Universitas Islam Madinah

Page 27: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

Quranic parenting

25 | Juli 2020 | Edisi 157

Pertama, kalimat “li ibnihi” (kepada anaknya), ini menyiratkan kedekatan hubungan antara seorang ayah dan anak, dan kedekatan merupakan kunci utama untuk diterimanya sebuah nasihat. Akan berbeda hasilnya jika di antara keduanya ada jarak yang menjadi sekat.

Kedua, kalimat “wahuwa ya’izhuhu” (saat ia memberi wejangan kepadanya), menunjukkan bahwa Luqman menerapkan uslub al-mau’idzoh (metode wejangan), dimana ciri utama dari metode ini adalah menasihati dengan cara yang halus.

Ketiga, panggilan sayang “Ya Bunayya” (wahai anakku), adalah bentuk pengamalan dari uslub al-mulathofah (metode berlemah-lembut), dan ini selain sebagai tanda cinta, juga merupakan bentuk komunikasi efektif karena pada umumnya otak manusia akan lebih mudah menerima sesuatu yang positif.

Keempat, padahal diriwayatkan bahwa anak Luqman tersebut saat itu belum beriman. Sebagaimana disebutkan oleh Al-Qusyairi, “Dahulu anak dan istri Luqman adalah kafir, maka ia terus-menerus memberi wejangan kepada keduanya sampai mereka beriman.” (Fathul Qadir: 4/237).

Kelima, kalimat “la tusyrik billah” (jangan menyekutukan Allah) adalah salah satu metode utama penanaman tauhid. Ini mirip dengan kalimat tauhid “la ilaha illallah” (tiada yang berhak disembah selain Allah), yang merupakan uslub an-nafyi lil itsbat

(metode meniadakan sesuatu untuk menetapkan sesuatu).

Keenam, ini berbeda dengan sebuah teori pendidikan anak yang melarang secara mutlak penggunaan kata-kata “tidak” atau “jangan”. Bahwa kalimat yang bersifat larangan bisa digunakan dalam kondisi dan tema prinsipil tertentu. Terutama untuk anak usia tamyiz (sudah bisa berlogika), agar mereka tidak tumbuh dalam budaya permisif (serba boleh).

Ketujuh, kalimat “innas syirka lazhulmun ‘azhim” (sesungguhnya meyekutukan Allah adalah sebuah kezaliman yang besar) adalah bentuk rasionalisasi dari sebuah larangan dengan mengaitkannya dengan sesuatu yang universal dan mudah diterima oleh akal atau perasaan manusia.

Kedelapan, ini juga memberi pelajaran bahwa dalam melarang atau memerintah anak melakukan sesuatu, meski mereka kita anggap masih kecil dan di bawah kendali kita, tetap harus dengan argumen yang bisa diterima akal mereka. Ini adalah pengamalan uslub al-iqna’ al-fikry (metode meyakinkan secara logika) yang sangat bagus untuk merangsang daya kritis dan membiasakan anak berpikir mendalam. Banyak metode lain yang bisa digunakan seperti dengan: keteladanan, berkisah, permisalan), dan mengupas kejadian di sekitar), tentu disesuaikan dengan perbedaan karakter dan tahap kembang anak. Penanaman tauhid pada anak adalah amanah besar bagi orang tua dan para pendidik. <>

Page 28: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

konsultasi keuangan

Asalamualaikum. Bagaimana idealnya pengelolaan keuangan jika suami istri sama-sama bekerja? Sementara kami masih ada tanggungan orang tua. (Hamba Allah)

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Hamba Allah yang dirahmati Allah, semoga selalu sehat dan dalam lindungan Allah.

Teori perencanaan keuangan rumah tangga menerangkan bahwa terdapat empat jenis pengelolaan uang antara suami dengan istri:

Pertama, suami sendiri. Uang istri dipegang istri, hanya uang suami yang membayarkan semua keperluan rumah tangga termasuk membayar semua tanggungan dan sedekah yang disepakati bersama. Pada posisi ini, uang dari penghasilan suami dikeluarkan untuk membayar

seluruh tagihan rumah tangga termasuk konsumsi rumah tangga dengan pengaturan dan pengelolaan oleh suami. Sementara uang istri digunakan di bawah kewenangan istri. Dengan istilah lain, uang masing-masing dikelola oleh masing-masing.

Kedua, suami membagi kepada istri. Sebagian uang suami diberikan kepada istri untuk dikelola istri. Suami memberikan allowance untuk keperluan rumah tangga yang dikelola oleh istri. Sementara, sebagian yang lain masih dipegang oleh suami untuk memenuhi kebutuhan suami. Istilah lain untuk pola ini adalah allowance untuk rumah tangga. Uang istri tetap dikelola oleh istri.

Ketiga, istri sendiri. Seluruh uang suami diberikan kepada istri, kemudian istri mengelola semuanya

Ketika Suami Istri Sama-Sama Bekerja

26 | Juli 2020 | Edisi 157

Dr. Laily Dwi ArsyiantiKonsultan Keuangan

Page 29: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

termasuk memberikan ‘jatah’ uang ‘jajan’ dan transportasi untuk suami. Suami menyerahkan seluruh pengelolaan keuangan dipegang oleh istri, termasuk ATM dan segala akses pendapatan suami dipegang oleh istri. Pembagian porsi dan prioritas pengeluaran ditentukan oleh istri.

Keempat, suami istri bergabung dan bersama-sama mengelola dengan pembagian tugas dan porsi masing-masing yang disepakati. Suami mempunyai akses terhadap sumber keuangan istri dan sebaliknya istri pun mempunyai akses ke sumber keuangan suami. Keduanya bersama-sama menyepakati pembagian porsi dan prioritas pengeluaran. Bisa saja terdapat joint-rekening yang dimiliki bersama.

Mengingat keterbatasan informasi, saat ini yang dapat dilakukan paling tidak berkomunikasi dengan pasangan, pengelolaan seperti apa yang sebaiknya dipilih. Namun yang perlu diperhatikan, dalam Islam, pendapatan istri adalah milik istri, sementara pendapatan suami adalah milik bersama. Istri dapat mengelola keuangan dari penghasilannya sendiri tanpa harus ada persetujuan suami terlebih dahulu asalkan tidak menimbulkan kemudharatan, misal untuk membantu keluarga istri.

Jika penghasilan suami lebih besar dibanding istri, maka keempat pola pengelolaan tersebut dapat dilakukan tanpa perbedaan risiko kekurangan atau kesalahan pengelolaan yang berarti. Jika

pendapatan istri lebih besar dibandingkan suami, maka pola keempat dapat dilakukan. Namun, edukasi prioritas pengeluaran harus dikuasai bersama, terutama dalam perspektif syariah, sehingga ketika dikelola oleh istri, suami dapat tetap tenang.

Bagaimana pun, suami adalah imam atau kepala keluarga. Suami juga punya kewajiban menjaga istri dan keluarganya dari siksa neraka sehingga tanggung jawabnya besar, termasuk dalam tanggung jawab keuangan. Sehingga keputusan pengelolaan harus dilakukan bersama, terutama terkait prioritas pengeluaran zakat, infak, dan sedekah. Suami perlu memegang peranan dalam edukasi Ziswaf, karena mayoritas penelitian tentang pengeluaran sosial menyebutkan bahwa laki-laki lebih mudah memberi sedekah dibandingkan perempuan, baik dari segi jumlah maupun frekuensi pemberian. Hal ini tergantung kondisi juga, karena bisa jadi pada kasus tertentu justru suami lebih susah memberi sedekah dibandingkan istrinya. Keduanya harus saling mengingatkan. Istri yang berpenghasilan lebih besar harus tetap menghormati suami sebagai kepala keluarga dan menghormati keputusan dalam rumah tangga. Penghasilan tidak berarti menentukan posisi kekuasaan dalam keluarga.

Wallahu’alam bishshowab. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. <>

konsultasi keuangan

27 | Juli 2020 | Edisi 157

Page 30: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

KONSultasi syariah

28 | Juli 2020 | Edisi 157

Wa’alaikumussalaam warahmatullahi wabarakaatuh. Saudari penanya yang dimuliakan Allah Swt, wanita memang selalu identik dengan kata cantik, sehingga tak heran jika seorang wanita, siapa pun dia pasti gemar berhias dan melakukan berbagai rangkaian perawatan untuk menjaga kecantikannya. Dengan fakta itulah, Islam sebagai agama yang sempurna dan menyeluruh memberikan aturan tersebut untuk kebaikan kita semua. Islam mengajarkan kepada

Asalamualaikum. Bagaimana sesungguhnya batasan make-up yang diperbolehkan bagi seorang muslimah? Bagaimaan dengan hukum perawatan wajah dan tubuh? (Hamba Allah)

Batasan Make-up

umatnya bagaimana cara berhias yang baik tanpa harus merugikan, apalagi merendahkan martabat wanita. Allah ta‘ala berfirman, “Hai anak Adam,

pakailah pakaianmu yang indah setiap (memasuki) masjid. Makan dan minumlah, tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Q.S. Al-A‘raaf: 31)

Perintah untuk berpakaian yang baik berlaku untuk umum; laki-laki dan wanita. Namun ada sisi perbedaan pada hukum sesuatu yang digunakan untuk berhias dan bagaimana berhias antara laki-laki dan wanita. Ada beberapa larangan yang harus diperhatikan oleh kaum wanita, yaituPertama, Tabarruj

Tabarruj secara bahasa diambil dari kata al-burj (bintang, sesuatu yang terang, dan tampak). Di antara maknanya adalah berlebihan dalam menampakkan perhiasan dan kecantikan. Misalnya memakai make-up yang mencolok, seperti lipstik yang merah merona, menebalkan atau menyulam alis, memakai blus on, bulu mata, dan yang lain sebagainya. Jika sekadar merawat misalnya dengan memakai lipsblam yang berwarna bibir saya kira tidak mengapa. Demikian juga memakai celak, inai, mewarnai rambut selain dengan warna hitam, mengenakan cincin dan pakaian dari sutra boleh-boleh saja sebagaimana dijelasakan oleh Rasulullah Saw. Yang tidak boleh adalah tabarruj dan berlebihan mengenakannya.

Ustzh NUR SILATUROHMAH LcDosen Ma’had Abu Bakar Putri

Page 31: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

KONSultasi syariah

Kirimkan pertanyaan seputar syariah Sahabat ke WA 0851 0457 0306 29 | Juli 2020 | Edisi 157

Batasan Make-up

Sebab Allah ta‘ala berfirman, “Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” (Q.S. Al-Ahzaab: 33). Kedua, Tidak Menjaga Aurat

Mengenai aurat wanita ada rinciannya. Pertama, ketika ia di hadapan laki-laki yang bukan mahramnya; yaitu seluruh bagian tubuh kecuali muka dan telapak tangannya. Kedua, ketika di hadapan wanita lain adalah seluruh tubuh anggota wudunya. Ketiga, ketika di hadapan mahramnya, yaitu antara pusar hingga lututnya. Adapun untuk aurat wanita (istri) di hadapan suaminya, maka ulama sepakat bahwa tidak ada aurat antara seorang istri dan suami. Dalam keadaan apa pun wanita harus memperhatikan batasan-batasan auratnya.Cara Berhias yang Dilarang

• Menyambung rambut, seperti memakai sanggul, konde dan hal yang serupa.

• Membuat tato di tubuh (al-wasim), mencukur atau mengerik alis (an-namsh), dan mengikir gigi atau merenggangkannya (at-taflij), kecuali untuk terapi dan pengobatan.

• Mengenakan wewangian (parfum) bukan untuk suaminya, ketika keluar rumah yang sifatnya agar tercium wangi oleh laki-laki selain suaminya. Ada pun pemakain deodorant, body misk untuk menghilangkan bau badan maka boleh.

• Berpakaian ketat, tipis atau menyerupai lawan jenis atau mengenakan pakaian khas atau

identik dengan mereka yang berbeda agama dengan kita.

Jadi kesimpulannya menggunakan make-up dan melakukan perawatan diri dalam Islam juga tidak dilarang, hanya ada batasan-batasannya. Wanita boleh mengenakan bedak saat keluar rumah, juga celak, memakai inai, cincin, dan pakaian dari sutra. Mereka juga dianjurkan melakukan perawatan diri dengan bahan-bahan alami, seperti minyak zaitun, susu, madu, rempah-rempah atau bahan-bahan lain yang dijamin halal dan tidak berbahaya, agar kesehatan wajah dan kulitnya terjaga.

Namun satu hal yang harus tetap diperhatikan juga adalah apa pun tujuannya kecuali untuk pengobatan, Islam melarang seseorang mengubah bentuk wajah dan tubuhnya. Apalagi untuk sekadar mendapatkan predikat cantik seperti yang sedang marak orang-orang yang mungkin kelebihan harta. Tidak sedikit dari wanita yang merubah bentuk tubuhnya dengan melakukan operasi plaktik, yang bahkan mereka memberikan pernyataan secara terbuka. Allah Swt berfirman, “Dan pasti akan kusesatkan mereka, dan akan kubangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan kusuruh mereka memotong telinga-telinga binatang ternak, lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan kusuruh mereka mengubah ciptaan Allah (lalu mereka benar-benar mengubahnya). Barang siapa menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah, maka sungguh dia menderita kerugian yang nyata.” (Q.S. an-Nisa’: 119) <>

Page 32: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

Cinta kepada Allah tidak bisa diukur dengan kesaksian syahdu kalimat tauhid saja. Namun harus

dibuktikan secara nyata dalam keasyikan perilaku dan dirasakan keindahannya dengan hati yang menghamba dan perasaan yang membara. Selama ini kita telah mengakui dan sadar bahwa Allah Pencipta kita, Tuhan kita, Sesembahan kita, Pelindung kita, Pengayom kita, Pengatur kita, Pemberi Rezeki dan Kehidupan kita, dan Dia pula yang mematikan kita. Kesadaran ini mendorong kita untuk mencintai Allah yang menjadi penyejuk hati, kehidupan jiwa, kebahagiaan sukma, energi batin, cahaya akal, dan budi pekerti, penerang pandangan, dan pelipur lara. Hakikat dan konsekuensi cinta kepada Allah menuntut kita harus merelakan segala yang kita

miliki untuk-Nya secara total dan sempurna. Sudahkah kita memenuhi hakikat dan konsekuensi cinta kepada Allah?

Sesungguhnya kadar cinta kita kepada Allah bertingkat-tingkat, ada yang tinggi, sedang, dan rendah. Sementara Allah telah mensyariatkan bahwa cinta hamba yang beriman haruslah cinta yang mendalam dan paling tinggi kepada-Nya. “Orang-orang yang beriman sangat mendalam cintanya kepada Allah.” (Q.S. Al-Baqarah (2): 165) Demikianlah Dia berfirman. Kata “asyaddu” dalam ayat tersebut menunjukkan cinta kepada Allah harus lebih tinggi dan lebih mendalam. Menurut Ibnu Qoyyim Al Jauziyah, cinta itu disebut tatayyum yang objeknya adalah Allah dan buahnya penghambaan dengan ketundukan mutlak dan persembahan ibadah kepada-Nya secara total. Ketetapan tersebut mengoreksi cinta orang-orang

Tsaqofah

Menakar Kualitas Cinta kepada Allah

Tsaqofah

Ustaz Tajuddin PogoWakil Ketua di Departemen Kajian dan Riset IKADI

30 | Juli 2020 | Edisi 157

Page 33: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

musyrik yang menyamakan cinta kepada Allah sama dengan cinta kepada sekutu-sekutu selain-Nya. Itulah praktek syirik cinta.

Lebih tegas lagi Dia berfirman; “Katakanlah, ‘Jika bapak, anak, saudara, istri, kaum kerabatmu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah hingga Allah mendatangkan putusan-Nya.’ Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (Q.S. At-Taubah: 24). Ayat ini mendesain secara permanen dan abadi tentang struktur cinta yang menempatkan cinta tatayyum kepada Allah pada peringkat tertinggi, kemudian cinta yang indah kepada Rasul-Nya, lalu cinta yang membara kepada perjuangan jihad di jalan-Nya. Siapa pun yang tidak membangun cintanya demikian dan terjadi kerancuan dalam urutan tersebut, maka dia terancam dengan azab, kesesatan dan kefasikan.

Cinta kepada Allah berarti Anda harus mengutamakan segala sesuatu yang disenangi Allah di atas diri, jiwa, harta benda, dan segala yang lain. Anda harus berusaha selalu taat kepada Allah dalam kesendirian dan keramaian, kemudian setiap saat selalu mengoreksi kekurangan dan kelalaian diri Anda dalam mencintai-Nya. Resapilah bagaimana hadis qudsi menggambarkan seorang kekasih (wali) yang dicintai Allah. Allah berfirman, ‘Siapa yang memusuhi wali-Ku, maka Aku mengumumkan perang kepadanya. Tiada hamba-Ku

yang mendekatkan diri kepada-Ku dengan suatu (amalan) melebihi dari apa yang Kuwajibkan kepadanya. Hamba-Ku senantiasa mendekat kepada-Ku dengan amalan sunah sehingga Aku mencintai-Nya. Bila Aku mencintainya, maka Aku menjadi telinga sebagai alat pendengarannya, menjadi mata sebagai alat penglihatannya, menjadi tangan sebagai alat pemegang, dan menjadi kaki sebagai alatnya berjalan. Jika ia meminta sesuatu kepada-Ku, niscaya Aku memberinya. Jika ia meminta perlindungan kepada-Ku, niscaya Aku melindunginya. Tiada ‘kebimbangan’ sesuatu yang Kulakukan selain mencabut nyawa orang beriman yang mana ia tidak menyukai kematian dan Aku tidak suka menyakitinya,” (H.R. Bukhari nomor 6137).

Cinta kepada Allah mendorong seseorang melakukan kewajiban dan meninggalkan larangan, memacunya berlomba dalam ibadah sunah, mencegahnya berbuat hal-hal yang makruh dan menghindarinya dari perkara-perkara mubah yang tidak patut diprioritaskan.

Semakin kuat dorongan cinta dalam hati seseorang, akan semakin kuat pula dorongan untuk melaksanakan ketaatan serta menghindari kemaksiatan dan pelanggaran. Sebab kemaksiatan dan pelanggaran hanya terjadi akibat lemahnya dorongan cinta dalam diri seseorang. Mari wujudkan kesungguhan cinta kita dengan memanjatkan doa yang diajarkan Rasulullah, “Aku memohon kepada-Mu agar dapat mencintai-Mu, mencintai orang-orang yang mencintai-Mu dan mencintai amal yang mendekatkan diriku untuk mencinta-Mu.” <>

Tsaqofah

31 | Juli 2020 | Edisi 157

Page 34: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

Penyerahan sumbangan dari siswa SMPN 1 Nguter, Sukoharjo, untuk para korban banjir, melalui SOLOPEDULI. <>

Nasyiatul Aisyiyah Karanganyar mengadakan Seminar Psikologi Remaja di Pendapa Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Jumat, 14 Februari 2020. <>

SAHABAT HADILA

32 | Juli 2020 | Edisi 157

Kirimkan foto kebersamaan sahabat disertai keterangan singkat ke email [email protected]/via WA 085104570306

Page 35: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

SAHABAT HADILA

33 | Juli 2020 | Edisi 157

Para peserta dan panitia berfoto bersama pembicara, Cahyadi Takariawan, Ida Nur Laila dan Robiah Al Adawiyah, dalam acara Wisuda dan Grand Closing Sekolah Keluarga Samara di Hotel Kusuma Kartikasari Solo. <>

Foto bersama Bapak Sutarto S.Pd, yang baru saja purna tugas di Sakura Hills, beberapa waktu lalu. <>

Page 36: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

napak tilas

34 | Juli 2020 | Edisi 157

Mukhammad Shokheh, MA.(Kandidat Doktor

Universiti Teknologi Malaysia)

Islam adalah agama yang sangat mengutamakan kesehatan, baik dari aspek pencegahan maupun pengobatan penyakit.

Rasulullah Saw telah memberi contoh tuntunan hidup sehat termasuk juga dalam hal mengobati penyakit.

Dalam upaya mengobati diri dari penyakit, Rasulullah Saw mencontohkan berbagai metode pengobatan dari berbagai aspek. Di antara berbagai metode yang dianjurkan Islam, bekam yang banyak disebut sebagai metode yang holistik meliputi aspek pencegahan maupun pengobatan penyakit.

Bekam dikenal luas di Asia Tenggara, terutama Indonesia dan Malaysia. Di kalangan masyarakat Jawa, Bekam dikenal dengan cantuk atau kop. Masyarakat Sumbawa dan sekitarnya menyebutnya dengan tangkik atau batangkik. Di Arab dikenal dengan istilah hijamah. Sedangkan, Bangsa Barat mengenalnya sebagai cupping therapy.

Menurut istilah, bekam diartikan sebagai penghisapan yang dimulai dari penyayatan kulit dan dilanjutkan dengan proses pengeluaran darah dari permukaan kulit yang disayat, dan darah yang keluar kemudian ditampung ke dalam wadah, baik berupa gelas maupun plastik (Wadda’ A Umar, 2008).

Sejarah Bekam di Indonesia Bekam merupakan salah satu

terapi kesehatan tertua di dunia, berusia ribuan tahun dan telah dipraktikkan oleh berbagai macam peradaban besar kuno di dunia termasuk Mesir, Persia, Babilonia, Cina, India, Yunani dan Romawi.

Terapi bekam dilakukan dengan cara mengeluarkan darah statis yang mengandung toksin dari dalam tubuh. Pengertian ini mencakup dua mekanisme pokok, yaitu proses pemvakuman kulit dan dilanjutkan dengan pengeluaran darah dari kulit yang telah divakum sebelumnya.

Masyarakat Muslim di Nusantara mengenal bekam sebagai salah satu

Sejarah Terapi Bekam di Indonesia

Page 37: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

napak tilas

35 | Juli 2020 | Edisi 157

terapi yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah Saw. Belum ditemukan catatan resmi mengenai kapan metode pengobatan ini masuk ke Indonesia. Diduga kuat pengobatan ini masuk seiring dengan masuknya para pedagang Gujarat dan Arab yang menyebarkan agama Islam ke Nusantara sejak abad ke-12.

Pada zaman penjajahan Belanda, bekam dikenal dengan istilah kop yang mengandung makna “menyedot” yaitu upaya penyembuhan dengan menggunakan alat semacam gelas kecil atau cangkir. Kenyataan menunjukkan bahwa tradisi terapi bekam telah lama digunakan secara tradisional oleh suku bangsa di Nusantara.

Pada perkembangan selanjutnya, terapi bekam banyak dipraktikkan kiai dan santri di pesantren sekitar tahun 1950-an. Teknik yang digunakan masih sederhana yaitu menggunakan api dari kain, kapas atau kertas yang dibakar untuk kemudian ditutup secepatnya dengan gelas atau botol. Pada saat itu banyak dimanfaatkan untuk mengobati keluhan yang dikenal dengan istilah “masuk angin”.

Terapi bekam berkembang pesat di Indonesia sejak tahun 90-an terutama dibawa oleh mahasiswa dan pekerja Indonesia yang pernah belajar di Malaysia, India dan Timur Tengah. Perkembangan ini sejalan dengan dikenalkannya sistem Multi Level Marketing (MLM) Syariah ke Indonesia melalui perusahaan

HPA dengan produk layanannya saat itu adalah training keahlian bekam dengan teknik jarum kepada anggotanya.

Seiring dengan tuntutan profesionalitas, terapi bekam terus berbenah dan mengintegrasikan dengan medis. Terapi bekam dalam perkembangan terkini menurut (Mahmoud HS, 2013) telah digunakan untuk mencegah beberapa penyakit seperti fibromyalgia dan fibrositis, nyeri pada tulang belakang, nyeri pada leher dan bahu, penyakit kardiovaskuler seperti hipertensi, atherosclerosis, hipotensi, penyakit gastrointestinal seperti diare, irritable bowel syndrome, intoksikasi obat dan makanan, penyakit auto imun seperti: theumatoid artritis, dan vilitigo.

Penerimaan publik terhadap Terapi Bekam semakin meningkat. Pada tanggal 20 Juni 2008 berdirilah Asosiasi Bekam Indonesia (ABI) dengan H. Ahmad Fatahillah SE, MBA sebagai ketua umumnya. Selanjutnya terhitung mulai 26 Maret 2016 sampai saat ini nama ABI berubah nama menjadi Perkumpulan Bekam Indonesia (PBI) dengan dr. Zaidul Akbar sebagai ketua umum. Lembaga ini memiliki visi mengangkat dan memuliakan sunah bekam secara keilmuan di Nusantara dan dunia. Wallahu a’lam bishawab. <>

Page 38: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL
Page 39: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

usaha kita

37 | Juli 2020 | Edisi 157

Hidup ibarat putaran roda. Kadang di atas, kadang di bawah. Demikian juga dunia usaha, untung

rugi pun dipergilirkan. Kadang mendapatkan untung berlipat ganda, tetapi kadang kesabaran pun diuji ketika justru rugi yang melanda.

Pengalaman itu pun dirasakan Yanti, pemilik usaha Bebek dan Ayam Goreng Mbak Yanti, yang beralamat di Jl. Slamet Riyadi Nomor 241 Kartasura, Sukoharjo. Ibu tiga orang anak ini menceritakan sebelum menjual ayam goreng, Yanti dan suaminya sempat menjajal aneka usaha lainnya. Pernah berjualan gorengan, sate usus, usaha peternakan ayam potong. Hingga kemudian pada Juli 2002 suami Yanti, memiliki ide untuk berjualan ayam goreng. “Waktu itu kami punya uang Rp500.000 lalu kami gunakan

untuk modal. Alhamdulillah sedikit demi sedikit usaha ini membuahkan hasil,” ujarnya saat dihubungi Hadila, akhir Mei 2020.

Jika dahulu hanya mempekerjakan dua karyawan, kini Yanti memiliki sembilan karyawan. Dalam kondisi normal, warung Yanti biasanya mampu menjual sekitar 70 ekor ayam dan 30 ekor bebek setiap harinya. Namun sejak masa pandemi Covid-19, usahanya pun terkena dampak.

“Sebenarnya kalau dihitung matematis, omzet saya turun. Tapi alhamdulilah Allah Swt cukupkan semua kebutuhan kami. Bahkan alhamdulilah kami bisa membantu tetangga terdekat dengan memberikan sembako,” ujarnya.

Ketika ditanya bagaimana tipsnya agar berhasil dalam usaha kuliner, Yanti menjelaskan selain berusaha menjaga citarasa masakannya,

Bebek dan Ayam Goreng “Mbak Yanti”

Pantang Mengeluh

Page 40: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

Usaha Kita

38 | Juli 2020 | Edisi 157

Yanti dan suaminya pun berusaha melakukan ikhtiar langit. Setiap hari sebelum Subuh, Yanti membiasakan diri untuk bersedekah. Zikir pagi dan petang pun menjadi rutinitasnya. “Setiap saat saya ndremimil, berusaha terus untuk zikir,” ujarnya.

Yanti meyakini sepenuhnya rezeki adalah hak mutlak Yang Maha Kuasa. Maka dia berusaha meraih rezeki itu dengan mendekat kepada-Nya, menjalankan apa yang diperintahkan oleh-Nya. Selain itu, Yanti juga berusaha agar tidak mengeluh, bagaimanapun kondisinya. Dengan cara itu, menurutnya, justru membuat hatinya lebih tenang. “Saya juga pesan ke suami agar tidak mengeluh. Pokoknya kita ikhtiar maksimal, soal hasil kami serahkan Allah Swt. Pantang mengeluh meski hanya di dalam hati,” ujarnya.

Ia meyakini, kesuksesannya semata karena rahmat Allah Swt. Ia merasa begitu banyak kenikmatan yang ia peroleh, dan semata hanya dari Allah Swt. Ia bersyukur ketika

anak-anak kini sudah punya rumah sendiri, Yanti juga sudah tunaikan rukun Islam kelima. “Seberapa pun hasil usaha, kita syukuri. Baik atau jelek, ya harus diterima,” ujarnya.

Terkait produk, Yanti berusaha menjaga aspek syariahnya. Ayam dan bebek yang dijual, ia jamin disembelih dengan cara yang sesuai syariat. Sementara untuk menjaga citarasa, Yanti berkenan mambagi tipsnya untuk pembaca Hadila.

“Kuah lama untuk nyencem ayam, tidak kami habiskan, Selalu kami sisakan. Nanti ketika mau nyencem ayam baru, kuah lama tinggal ditambahkan bumbu baru dan air. Demikian seterusnya,” ujarnya.

Kepada para pembaca yang sedang memulai usaha, Yanti memberikan tipsnya agar seorang pengusaha selalu bertawakal kepada Allah, meyakini hakikat rezeki, selalu bersyukur, meyakini bahwa rezeki bukan hanya uang tapi juga hal lainnya seperti anak yang sehat dan saleh, dan lainnya. <Eni Widiastuti>

Page 41: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

Ns. Budhi Purwanto,S.Kep.M.Kes.CACHAhli Keperawatan Tekhnologi Bahan Alam

Rematik adalah penyakit yang menimbulkan rasa sakit akibat otot atau persendian yang mengalami peradangan

dan pembengkakan. Rematik terjadi karena kesalahan pertahanan tubuh yang menyerang sel-selnya sendiri. Dalam hal ini yang diserang oleh sistem imun pengidap rematik adalah area persendian, sehingga mengakibatkan terjadinya suatu peradangan kronis dan rasa nyeri yang hebat pada sendi-sendi yang terserang.

Seseorang dengan penyakit rematik biasanya memiliki tanda dan gejala berupa bengkak dan radang pada sendi, terdapat kekakuan pada sendi yang memburuk pada pagi hari dan setelah lama diistirahatkan, selain gejala pada sendi biasanya pengidap rematik juga memiliki gejala seperti sering kelelahan, lesu dan lemas. Hal tersebut tentu mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu perlu adanya tindakan untuk mengendalikan gejala yang timbul agar tidak semakin parah. Alternatif pengobatan rematik yang aman dan hampir tidak memiliki efek samping adalah konsumsi rutin ramuan herbal tradisional menggunakan tanaman adas.

Adas (Foeniculum Vulgare Miller) telah lama dikenal menghasilkan minyak adas yang merupakan hasil sulingan biji adas yang sudah masak dan kering. Minyak adas digunakan dalam industri obat-obatan, adas juga dipakai untuk bumbu dapur dan mengharumkan ramuan obat. Daunnya bisa dimakan sebagai sayuran. Selain populer sebagai bumbu dapur, adas menyimpan berbagai kandungan kimia yang baik bagi tubuh.

Minyak atsiri pada adas bermanfaat untuk anti septik alami, sebagai antispasmodiac, sebagai pencahar alami, sebagai penghilang gas berlebihan pada usus, mencegah dan mematikan parasit dalam perut seperti cacing, dan herbal terapi untuk rematik.

Cara pemanfaatan adas sebagai ramuan herbal untuk penyakit rematik, bahan yang diperlukan adalah adas 5 gr, pulosari 5 gr, daun sosor bebek 30 gr, gula aren secukupnya.

Cara Pengolahan, panaskan 400 cc air hingga mendidih, lalu masukkan bahan, tunggu 15 menit. Matikan api dan dinginkan. Minum airnya 2x sehari. <>

RAHASIA SEHAT

Redakan Rematik dengan Adas

39 | Juli 2020 | Edisi 157

Page 42: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

Menu Sehat dan Murah

Pepes IkanBahan:

• 1 sdm minyak untuk menumis• 250 gram ikan, kukus• 2 buah cabai merah iris kasar• 100 ml santan• 1 sdm minyak• 2 lembar daun jeruk, iris halus• 1 batang serai, memarkan• 1 butir telur ayam

Bumbu halus:• 4 butir kemiri• 1 sdt bawang putih, cincang• 2 sdm bawang merah, iris• 1/2 sdt ketumbar• 1 iris kencur• 1 iris jahe• 1 sdt garam• 1 sdt gula pasir

Bahan lain:• daun pisang, untuk membungkus

Cara membuat:1. Panaskan kukusan.2. Tumis bumbu halus bersama serai dan daun jeruk.3. Masukkan ikan dan tumis sebentar.4. Tambahkan santan dan masak sampai santan mengering lalu angkat.5. Pecahkan telur dan aduk rata dengan tumisan ikan.6. Ambil daun pisang untuk 10 bungkus.7. Isi daun pisang dengan tumisan ikan.8. Kukus selama 30 menit.9. Angkat dan hidangkan.

40 | Juli 2020 | Edisi 157

DAPUR NIKMAT

Page 43: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

Bahan:• 2 butir telur• 2 sdm susu cair• 1 batang daun bawang, potong halus• 1 buah tomat ukurang besar, potong dadu• 2 cabai merah (optional)• Mentega untuk menggoreng• Garam dan merica secukupnya

Cara membuat:1. Kocok telur dengan susu cair. Tambahkan merica dan garam secukupnya.2. Panaskan mentega di atas wajan panas. Setelah panas, masukkan tomat, aduk hingga sedikit

layu.3. Tuangkan kocokan telur ke atas wajah, ratakan dan diamkan selama kurang lebih 30 menit

di atas api sedang.4. Tambahkan daun bawang dan juga cabai, aduk telur menggunakan spatula hingga kurang

lebih satu menit. Angkat.5. Sajikan selagi hangat. <>Sumber: doktersehat.com

Telur Orak Arik Spesial

41 | Juli 2020 | Edisi 157

DAPUR NIKMAT

Page 44: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

42 | Juli 2020 | Edisi 157

Sebelum terlambat, selagi masih diberi umur, senyampang Malaikat Izrail belum diperintahkan

mencabut nyawa kita yang sudah senja, mari bersedekah. Jangan sampai menyesal di kemudian hari seperti banyak mayit yang meminta dihidupkan lagi hanya karena ingin bersedekah seperti digambarkan dalam Al-Qur’an Surah Al Munafiqun ayat 10, “Wahai Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda [kematian] ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah…”

Imam Masjidil Haram Syekh Maher al’Mueaqly hafidzahullah seperti dikutip dalam laman eramuslim.com bahkan kemudian bertanya; mengapa si mayit itu tidak mengatakan, “…Maka aku dapat melaksanakan umrah”

atau “…Maka aku dapat melakukan salat atau puasa…” dll?

Para ulama, kata Syekh Maher al’Mueaqly, bersepakat bahwa mereka hanya ingin bersedekah mengingat besarnya pahala dan imbas baiknya bersedekah setelah dia meninggal. “Maka, perbanyaklah bersedekah, karena seorang mukmin akan berada di bawah naungan sedekahnnya kelak di Padang Mahsyar…”

Seorang ustaz muda yang juga pengusaha asal bandung, Rendy Saputra, dalam tulisannya yang beredar di media sosial menyebut sedekah telah berhasil “menolak” bala (wabah atau bencana).

Ustaz Rendy Saputra yang juga Ketua Serikat Saudagar

Golden

Jurnalis SeniorMulyanto Utomo

Page 45: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

43 | Juli 2020 | Edisi 157

Nusantara itu dalam tulisannya bercerita, bahwa dia belum lama ini memperoleh data hasil riset lembaganya Yuswohady, saat berselancar di yuswohady.com. Yuswohady adalah mantan Chief Executive MarkPlus Institute of Marketing yang kini mendirikan lembaga survei. Pengalamannya di bidang marketing sudah belasan tahun dan tak diragukan.

Apa yang dia lihat dari hasil survei lembaga Yuswohady itu sungguh mengagumkan. Kang Rendy, sapaan akrab ustaz muda itu, melihat data bahwa di musim corona ini, 92% yang disurvei lembaga Yuswohady menyebut memutuskan untuk bersedekah dan dampaknya di luar dugaan, karena omzet mereka yang bersedekah malah kemudian tumbuh berlipat.

Masya Allah. Ini pembacaan yang sangat mendalam. “Kami di Berkah Box juga ngerasain banget. 4 bulan terakhir naik distribusi nasi boks gratis dua kali lipat. Dari 9.000 nasi boks per pekan, melonjak sampai 18.000 boks. Alhamdulillah. Sedikit bertanya. Padahal musim susah. Tapi semangat orang bersedekah tinggi banget.”

Begitulah. Kata Kang Rendy, negeri ini memang masih banyak kumpulan orang baik. “Negeri ini memang hebat. BBM gak turun sabar. BPJS naik juga sabar. Hitungan kalau di negeri lain bisa jadi sudah revolusi besar-besaran. Tapi inilah budaya Indonesia. Keluhuran nilai bangsa. Bangsa ini disusun oleh orang-orang baik. Sosok-sosok yang sabar. Bukan hanya sabar, di tengah kesulitan pun, kita masih memutuskan untuk membantu orang lain. Semangatnya gotong royong. Kebersamaan. Mufakat. Saling diskusi. Diselesaikan baik-baik. Masya Allah,” tulisnya.

Inilah yang oleh Kang Rendy dia sebut sebagai titik selamatnya Indonesia. “Sedekah menolak bala. Sedekah menurunkan kasih sayang Allah. Sedekah mengundang pertolongan. Jadi... Kalau memang virus sudah enggak bisa diisolasi, kalau memang jaga jarak susah, enggak berkumpul susah, ya mudah-mudahan dengan terus berbuat baik, Allah sayangi kita.”

Apa yang diyakini Ustaz Rendy Saputra itu tentu sejalan dengan apa yang pernah

Golden

Bersambung ke halaman 50.......

Page 46: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

Tubuh manusia memiliki jutaan kelenjar keringat. Umumnya, keringat tersebut tidak menimbulkan bau.

Kendati demikian, ada orang yang kerap mengalami bau badan dan juga bau ketiak. Bau badan timbul ketika bakteri yang berada di tubuh bertemu dengan keringat yang tidak memiliki bau dan berkembang biak. Bau yang dihasilkan merupakan pemecahan protein keratin oleh bakteri pada permukaan kulit. Biasanya, hal ini terjadi pada masa pubertas karena meningkatnya hormon yang disebut androgen.

Berkeringat adalah fungsi tubuh normal yang membantu untuk mengatur suhu tubuh. Berkeringat memang keadaan yang normal, tetapi berkeringat berlebihan atau tidak berkeringat sama sekali dapat mengindikasikan adanya masalah medis pada diri Sahabat.

Jika Sahabat memiliki bau ketiak, ada beberapa cara yang dapat diterapkan untuk menghilangkannya. Yakni gunakan deodoran atau antiperspiran setelah mandi di

bagian ketiak untuk mengurangi bau dan mengontrol keringat, serta teratur untuk mencukur bulu ketiak Anda. Hal ini memungkinkan keringat menguap lebih cepat dan memberikan bakteri lebih sedikit waktu untuk memecah protein sehingga tidak menimbulkan bau badan.

Jika mengalami bau badan, Sahabat tidak perlu panik. Beberapa cara menghilangkan bau badan berikut dapat membantu, di antaranya:

Pertama, jagalah kebersihan. Mandilah setidaknya satu kali sehari

atau lebih saat hari-hari sedang panas. Hal itu dapat membasuh keringat dan mengurangi jumlah bakteri pada kulit. Membersihkan tubuh secara menyeluruh terutama daerah rawan keringat, dapat

KECANTIKAN

44 | Juli 2020 | Edisi 157

Tips Hilangkan Bau Badan

Page 47: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

mengurangi/menghilangkan bau badan.

Kedua, gunakan sabun antibakteri. Sahabat bisa membersihkan tubuh dan ketiak dengan menggunakan sabun antibakteri untuk menghilangkan bau badan.

Ketiga, keringkan badan dengan benar. Setelah mandi, segera keringkan tubuh dengan benar. Pastikan daerah yang berkeringat telah kering dengan sempurna. Ini adalah salah satu cara menghilangkan bau badan yang penting untuk diketahui. Karena bakteri yang menyebabkan bau badan memiliki waktu yang sulit untuk berkembang biak jika kulit kering.

Keempat, memakai pakaian yang bersih. Pastikan mencuci pakaian secara teratur. Tidak hanya itu, Sahabat juga disarankan untuk memilih pakaian yang sesuai dengan aktivitas. Untuk pakaian sehari-hari, pilih kain atau bahan alami, seperti katun, wol, dan sutra. Hal itu memungkinkan kulit untuk

bernapas. Untuk berolahraga, Sahabat bisa memilih bahan sintetis untuk kelembapan kulit.

Kelima, batasi asupan makanan pedas atau bawang putih, karena kedua makanan tersebut dapat menyebabkan keringat menjadi bau.

Selain menggunakan cara di atas, Sahabat dapat mencoba tips menghilangkan bau badan dengan cara alami, seperti menggunakan baking soda yang berguna untuk menetralkan asam dan basa, sehingga bisa menghilangkan bau badan. Selain itu, baking soda tidak akan menodai pakaian seperti banyak antiperspirant yang dijual di pasaran.

Jika Anda telah melakukan beberapa cara yang telah dipaparkan sebelumnya tetapi bau badan Anda tak kunjung menghilang, segera konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan pengobatan. <Sumber: alodokter.com>

KECANTIKAN

45 | Juli 2020 | Edisi 157

Page 48: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

taman qolbu

“Memaafkan itu tidak akan menghapus masa lalu yang buruk, tetapi akan memperindah masa depan.” (hikmah)

Kekuatan maaf itulah yang dirasakan oleh Abu Mahjan. Seorang peminum kelas berat berubah menjadi mukmin yang taat. Dia berubah, menemukan jalan hidayah melalui proses mujahadah yang luar biasa. Tidak ada orang yang jahat yang tidak punya masa depan. Tidak ada orang hebat yang tak punya masa lalu.

Abu Mahjan, seorang prajurit Muslim yang andal tetapi tertangkap basah sedang minum khamr hingga mabuk dan hilang kesadarannya dalam kecamuk perang Qadisiyah. Kemudian dia diikat kakinya oleh pasukan Muslim di bawah pimpinan Sa’ad bin Abi Waqqash.

Perang terus berkecamuk dengan sengit. Kuda-kuda kaum muslimin berlarian pontang-panting karena dipukul hebat oleh tentara musuh. Di tengah kecamuk perang yang dahsyat itu, dia terbangun, sadar dalam pengaruh minuman kerasnya.

Kekuatan MemaafkanGuru, Motivator, dan Penulis

Solikhin Abu Izzuddin

46 | Juli 2020 | Edisi 157

Page 49: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

Jiwa keprajuritannya tergugah. Jiwa petarung dia membumbung. Semangat juang begitu menjulang.

Keimanannya tertantang. “Betapa sedih hati ini, menyaksikan kuda-kuda dihalau keluar dengan batang lembing. Kini aku diikat sehingga tidak dapat maju ke medan tempur.”

Dia pun memohon kepada Ibnah Hafsah, istri dari sang Panglima Sa’ad bin Abi Waqqash agar berkenan melepaskan ikatannya itu dengan sebuah komitmen janji setia bahwa jika dirinya hidup seusai pertempuran, dia akan kembali dan mengikatkan kedua kakinya kembali. Namun jika mati maka, “Kalian akan terbebas dari pertanggung-jawaban mengenai diriku.”

Dilepaskanlah dia dari ikatan dan segeralah dia menyambar kuda milik Sa’ad, Balqa namanya. Karena Sa’ad terluka, komando kepemimpinan diambil alih Khalid bin ‘Arqathah.

Dengan tombaknya, Abu Mahjan menerjang musuh. Dengan pedangnya, Abu Mahjan menewaskan puluhan musuh. “Ini adalah malaikat,” begitu seseorang berseru di tengah kecamuk perang.

Menyaksikan hal tersebut, maka Sa’ad bin Abi Waqqash berucap, “Kesabaran adalah kesabaran Balqa, dan kemenangan diraih Abu Mahjan.”

Setelah pasukan Islam berhasil mengalahkan pasukan musuh, Abu Mahjan kembali ke tempatnya dan mengikat kedua kakinya, untuk

melanjutkan hukuman yang harus dijalaninya.

Ibnah Hafsah menanyakan perihal Abu Mahjan kepada suaminya, Sa’ad bin Abi Waqqash. Sa’ad menjawab, “Demi Allah, aku tidak akan mendera kepada seorang yang membawa kemenangan kepada kaum Muslimin.” Maka Abu Mahjan pun dilepas.

Kepada Sa’ad, Abu Mahjan menceritakan bahwa konsekuensi dia meminum khamr penuh kesadaran kalau dirinya akan dijatuhi hukuman. Siap dengan hukuman itu. “Hukuman itu akan mensucikanku dari minum khamr,” ucapnya.

Namun dengan dibebaskannya dia dari hukuman membuat kesadaran terdalam dari keimanannya semakin menghunjam kuat, “Maka demi Allah, aku tidak akan minum khamr lagi selamanya.”

Itulah Abu Mahjan, pahlawan sejati yang berani mengambil inisiatif di tengah kegentingan sehingga bisa berperan di detik-detik kritis yang menentukan. Injury time. Waktu yang begitu berharga.

Dari kisah Abu mahjan kita bisa mengambil pelajaran berharga bahwa waktu permaafan yang diberikan seseorang kepada orang lain bisa menjadi jalan kepahlawanan, abadi sepanjang zaman. Ayo bangkitlah kawan. <>

taman qolbu

47 | Juli 2020 | Edisi 157

Page 50: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

48 | Juli 2020 | Edisi 157

Page 51: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

Asalamualaikum, Dokter. Mohon info bagaimana sesungguhnya cara diet yang sehat. Saya sering baca ada macam-macam diet yang kadang satu sama lain justru bertentangan. (Hadi)

Cara Diet Sehat

Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Saudara Hadi, terima kasih atas pertanyaannya. Diet kerap diartikan sebagai upaya menurunkan berat badan dengan cara mengurangi porsi makan dan membatasi jenis makanannya. Itu sebabnya banyak yang beranggapan diet hanya perlu dijalani oleh orang-orang kegemukan yang ingin kurus. Padahal, pengertian diet yang seperti ini kurang tepat.

Diet dalam arti sebenarnya bukan semata bertujuan menurunkan berat badan. “Diet” adalah kata serapan dari bahasa Inggris yang secara harfiah artinya “makanan yang biasa dimakan”. Kata “diet” itu sendiri berakar dari bahasa Yunani Kuno yang artinya “cara hidup.”

Dengan demikian, dapat diartikan makna asli dari diet adalah kebiasaan makan yang menjadi gaya hidup. Jadi apabila Anda selama ini terbiasa makan makanan manis, bisa dibilang Anda menjalani diet tinggi gula. Bagi Anda yang terbiasa banyak makan buah dan

sayur, Anda sedang berdiet tinggi serat.

Diet dalam artian murninya juga bisa diartikan sebagai pola makan bergizi seimbang untuk meraih banyak tujuan berbeda, tergantung dari masing-masing individu. Ada yang berdiet memang untuk menurunkan berat badan, menaikkan berat badan, menjaga kesehatan, memulihkan kesehatan setelah sakit, atau mengelola kondisi kesehatan tertentu.

Bisa menerapkan lima tips diet secara umum: pilih makanan yang tepat, atur porsinya, buat jadwal makan, kurangi gula dan garam, jadikan olahraga sebagai kebutuhan dan jauhi kebiasaan buruk seperti merokok, minum alkohol, hindari lembur. Minimal kita butuh 7– 8 Jam sehari untuk istirahat.

Terkait pertanyaan saudara Hadi, mengapa jenis – jenis diet bisa bermacam-macam karena sifatnya personal masing – masing individu, lebih baiknya bisa langsung dikonsultasikan oleh dokter spesialis gizi di dekat wilayah pak Hadi. Terima kasih. <>

dr. Cipuk Muhaswitri, M. Gizi, SpGKAnggota IMANI-PROKAMI DKI JakartaRelawan IMANI – CARE DKI JAKARTA

KONSULTASI KESEHATAN

49 | Juli 2020 | Edisi 157

Kirimkan pertanyaan seputar Konsultasi Kesehatan WA 0851 0457 0306

Page 52: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

50 | Juli 2020 | Edisi 157

disampaikan Nabi Muhammad Saw. Ia bersabda, “Sedekah dapat menolak 70 macam bencana dan yang paling ringan (di antara bencana itu) adalah wabah penyakit kusta dan lepra.” (H.R. Thabrani dalam Mu’jamul Kabir).

Bahkan diyakini pula, bencana selamanya takkan bisa mendahului sedekah, Rasulullah bersabda, “Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah.” (H.R. Imam Baihaqi).

Saya adalah satu dari belasan juta penggemar channel Youtube milik Baim Paula atau sering disebut Bapau. Konten yang dihadirkan pemain sinetron yang kini lebih berkonsentrasi menjadi vlogger ini adalah tentang eksperimen sosial sedekah. Sepanjang Ramadan tahun ini, di tengah wabah Corona yang masih melanda, pertumbuhan channel Baim Wong ini sungguh luar biasa, dalam sepekan bisa tumbuh 100.000 subcriber.

Tidak mengherankan jika dalam sebulan Ramadan lalu, subscriber channel Bapau yang pada awal Ramadan baru mencapai 9 juta sekian, di akhir Ramdan lalu sudah mencapai 13,5 juta. Dibandingkan dengan channel-

channel Youtube para artis yang lain, tentu sulit mengejar pertumbuhan milik Baim Wong tersebut.

Jika saya cermati, maka konten eksperimen sosial bersedekah kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkan itulah sebenarnya daya tarik tertinggi kanal Youtube milik Baim Wong ini. Memberi uang jutaan rupiah kepada mereka yang papa, orang-orang duafa serta mereka yang sedang dibelit kesulitan keuangan sungguh sebuah tontonan yang mampu menyentuh perasaan manusia. Reality show yang dinyatakan tanpa setingan itu berhasil menggugah rasa haru hati nurani, sekaligus menghibur hati.

Puluhan kisah di luar logika manusia, tentang perjuangan hidup manusia, tentang kesabaran, tentang kedermawanan, begitu berserak dalam kisah-kisah bersedekah membawa berkah menolak bala yang diabadikan channel Youtube Baim Paula ini. <>

Golden

Lanjutan Rubrik Golden Halaman 43

Page 53: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

51 | Juli 2020 | Edisi 157

PENGALAMAN RoHANI

Kirimkan pengalaman rohani Sahabat, maksimal 2300 karakter (dengan spasi) ke email [email protected]

Masa paling sulit adalah ketika kita dipercaya banyak orang. Ketika kita diberi amanah untuk

berjuang paling depan, memimpin gerbong pertama yang disusul banyak gerbong berikutnya. Dan pilihannya hanya, lakukan yang terbaik!

Aku orang biasa, tidak pernah merasa punya bakat leader sama sekali. Hingga akhirnya, tahun 2017 hidupku berubah. Aku dipilih menjadi pengurus pondok pesantren; bagian keamanan. Saat pertama tahu, aku frustrasi. Namun aku harus melakukan semuanya, dengan terpaksa. Terpaksa untuk memberi contoh yang baik, harus melakukan semua hal yang jauh lebih baik dari santri-santri yang lain. Ternyata, di tahun 2018 cobaanku belum berhenti, Allah naikkan lagi ke tingkat yang lebih tinggi. Aku menjadi ketua pengurus pondok.

Aku menangis, teringat kisah para sahabat Rasulullah Saw. Mereka orang-orang mulia yang tidak mau memiliki jabatan tinggi. Sayyidina Abu Bakar, Umar ibn Khattab, Utsman ibn Affan, Ali ibn Abi Tholib, dan yang lainnya. Beliau semua tidak mau, tidak menyanggupi kalau harus jadi amirul mukminin masa itu. Apalagi aku? Aku masih

sering terlena, munafik, dan banyak kata hina yang pantas aku sandang daripada jabatan tinggi.

Sebelum diberi amanah, ternyata aku jauh dari Allah, meskipun aku anak pondok. Namun setelah mendapat amanah, aku jadi lebih sering berkeluh-kesah kepada Allah. Aku merasa lebih dekat kepada Allah. Aku lebih khusyuk dalam beribadah. Aku lebih sering melakukan hal positif. Meskipun awalnya hanya pencitraan sesaat, demi para santri yang bakal mencontoh aku, lama-kelamaan jadi kebiasaan buatku.

Banyak hal yang bisa kita ambil dalam hidup kita, terlalu banyak pelajaran, sampai kadang terlewat dengan sia-sia, seolah bagaikan instastory yang cuma kita klik dan skip. Padahal banyak kenangan yang kita punya dan bisa diambil ibrah untuk masa depan.

Motivasi yang bisa membuatku bertahan hingga saat ini adalah ucapan ummi, “Ini (pengalaman menjadi ketua) adalah bekal saat kamu keluar dari pondok nanti, dan masuk ke dalam kehidupan bermasyarakat yang sebenarnya.” Jadi, apa pun profesi kita, siapa pun kita sekarang, lakukan yang terbaik.” <>

Pesan Ummi- Khoirunnisa -

Page 54: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

JUMADI SUBURMotivator dan Trainer

MOTIVASI

52 | Juli 2020 | Edisi 157

Dalam sebuah kisah diceritakan tentang seorang guru yang bijaksana. Guru tersebut memiliki

beberapa orang murid, salah satu di antara muridnya ada yang gagu. Suatu hari sang guru menyuruh muridnya yang gagu untuk turun gunung. Sang guru berkata, “Besok, turun gununglah dan sebarkanlah ajaran kebenaran yang telah kukabarkan kepada semua orang.”

Muridnya yang gagu itu merasa rendah diri dan segera menulis di atas kertas, “Maafkan saya Guru, bagaimana mungkin saya dapat menyebarkan ajaran Guru, saya ini kan gagu. Mengapa Guru tidak menyuruh murid lain saja yang tentu mampu membabarkan ajaran Guru dengan lebih baik?”

Guru bijaksana itu hanya tersenyum, lalu meminta muridnya merasakan sebiji anggur yang diberikan olehnya. “Anggur ini manis sekali,” tulis muridnya. Sang guru kembali memberikan sebiji anggur yang lain. “Anggur ini masam sekali,” tulis muridnya.

Coba perhatikan, aku akan memberikan anggur ini kepada burung beo itu. Kemudian gurunya melakukan hal yang sama pada burung peliharaannya itu. Burung beo itu selalu mengoceh, “Masam...masam...” walapun yang diberikan kepadanya adalah anggur yang manis.

“Anakku,” Sang guru memberikan penjelasan, “Kebenaran bukanlah untuk dihapal, bukan pula cuma untuk dipelajari, tapi yang terutama adalah untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.” Kita jangan seperti beo yang pintar mengoceh, tapi tidak mengerti apa yang diocehkannya.

Mungkin saja kita tidak bisa menyampaikan kebenaran dengan kata-kata, karena keterbatasan, tapi kita bisa mengajarkan kebenaran dengan cara-cara lain, misalnya menulis buku? Dan yang lebih penting adalah jika kita mengamalkan kebenaran, maka perilaku kita itu akan menjadi panutan bagi yang lain. Inilah cara terbaik dalam menyampaikan kebenaran. <>

Mengajarkan Kebenaran

Page 55: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

Telaga

53 | Juli 2020 | Edisi 157

Hari Raya Idulfitri tahun ini terasa sangat berbeda, jutaan orang gagal mudik. Tiket yang sudah di booking terpaksa dibatalkan. Anggaran yang sudah ditabung beberapa waktu untuk persiapan mudik batal digunakan. Mobil atau motor baru yang sudah dibeli untuk silaturahmi ke kampung halaman tidak jadi mengaspal di jalan-jalan desa.

Puncak kesedihannya, saat keluarga tak lagi bisa berkumpul bersama di kampung halaman. Wabah Covid-19 tiba-tiba menjadi tembok pemisah antara anak dengan orang tua, antara kakak dengan adik, bahkan antara suami dengan istri di hari raya. Saat tangan tak bisa saling berjabat,

mata tak lagi bisa bertatap langsung dan lisan tak lagi bisa saling mengucap maaf, yang tersisa hanyalah kesedihan.

Kegagalan mudik, kegagalan kumpul bersama keluarga di Hari Raya Idulfitri, sudah pasti menyisakan kesedihan mendalam. Namun, puncak kesedihan yang akan dialami manusia adalah saat kita semua dipanggil kembali oleh Allah Swt untuk kembali ke kampung akhirat kelak, tetapi kita tidak bisa kumpul bersama dengan keluarga kita tercinta. Seharusnya kita dan semua anggota keluarga bisa mudik ke kampung halaman leluhur kita, Nabi Adam As, yakni surga yang penuh keindahan dan kenikmatan.

Gagal Mudik

SUPOMO,S.SPegiat Sosial

Page 56: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

Telaga

54 | Juli 2020 | Edisi 157

Namun, tidak semua anggota keluarga bisa berkumpul kembali ke tanah lelulur kita di surga. Suami harus berpisah dengan istrinya, anak tak lagi bisa berkumpul dengan orang tuanya. Semua terpisahkan oleh amal perbuatannya selama di dunia. Anggota keluarga tercerai berai disebabkan oleh amal perbuatannya masing-masing.

Ada seorang suami yang masuk surga, tetapi istrinya jatuh ke neraka seperti kisah Nabi Luth dan istrinya. Ada kisah istri yang yang masuk ke surga, tetapi sang suami tinggal di neraka, seperti kisah Asiyah dan Firaun. Ada anak yang terjerumus ke neraka, tetapi kedua orang tuanya masuk surga, seperti yang kita dapati dalam kisah Habil dan Khobil.

Jika gagal mudik ke kampung halaman saat Lebaran IdulfItri kemarin menyisakan kesedihan yang mendalam, gagal mudiknya kita bersama keluarga ke tanah leluhur di surga tentu semakin membuat kita sedih dan menderita. Sementara Allah Swt memberitahukan pada kita bahwa peluang kita untuk berkumpul kembali dengan semua anggota keluarga di surga sangat terbuka.

Firman Allah Swt, “(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya, sedang malaikat-

malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu.” (Q.S. Ar Ra’du: 23)

Guncangan yang Penuh Hikmah

Wabah virus Covid-19 yang telah menyebar ke seluruh penjuru dunia, menebar teror yang luar biasa. Suasana masyarakat yang tenang tiba-tiba berubah menjadi suasana yang gaduh, tetapi mencekam. Jalanan yang biasanya ramai bahkan macet, tiba-tiba lengang seperti sedang terjadi perang.

Pusat-pusat perbelanjaan, pasar atau tempat wisata yang biasanya tak pernah sepi pengunjung, tiba-tiba sepi dari peminat. Tempat ibadah, sekolah maupun kampus ditutup sementara dari berbagai aktivitas. Masyarakat takut keluar rumah. Jika pun terpaksa keluar sangat protektif. Suasana ketakutan demikian nyata dan merata di tengah masyarakat.

Meskipun dalam suasana dan kadar yang berbeda, sesungguhnya rasa takut bukan hanya kita alami saat pandemi Covid-19 ini saja. Sudah tidak terhitung jumlahnya masing-masing kita dihinggapi rasa takut dalam kadar yang berbeda-beda. Guncangan dalam kehidupan yang kita alami pun, sudah tak cukup dihitung dengan jari tangan dan jari kaki kita.

Sesungguhnya rasa takut,

Page 57: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

Telaga

55 | Juli 2020 | Edisi 157

entah itu karena kekurangan harta, kekurangan makanan, hilangnya nyawa, dan sebagainya sudah diingatkan Allah Swt dalam firman-Nya; “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al Baqarah: 155)

Merenungi ayat tersebut, kita jadi memahami bahwa rasa takut itu hadir sebagai sebuah ujian dari Allah Swt. Sebagaimana kita saat menghadapi ujian di sekolah, maka yang perlu menjadi fokus kita adalah jawaban atas soal ujian tersebut. Kalau kita justru fokus terus pada soal ujiannya, kita jadi tidak produktif dan tidak akan segera menemukan jawaban atau jalan keluarnya.

Ayat tersebut diakhiri dengan sebuah pesan untuk orang-orang yang sabar, ada sebuah kabar gembira. Sabar selama ujian

berlangsung dan sabar dalam merespons hasil ujian. Saat kita memahami bahwa “guncangan” ini ujian dari Allah Swt, maka kita pun menjadi lebih tenang. Kita semua tentu yakin sepenuhnya bahwa Allah Swt tidak akan membebani melebihi kemampuan hamba-Nya.

Ayat selanjutnya, Allah Swt menjelaskan bahwa yang dimaksud orang yang sabar adalah orang yang menyerahkan segala sesuatu yang terjadi kepada Allah Swt, Innalillah wa inna ilaihi raji’un.

Jika pun hasil akhir ujiannya adalah kemungkinan terburuk, maka sungguh tak ada yang sia-sia. Bahkan Allah Swt akan memberikan ganti, sebagaimana sabda Rasulullah Saw, “Barang siapa membaca kalimat istirja’ (Innalilahi wa inna ilaihi raji’un) maka Allah akan menutupi dosa kesalahannya, Allah jadikan akhir yang baik baginya dan Allah memberi ganti yang baik baginya dan diridai-Nya.” (H.R. Baihaqi dalam Syu’ab Al Iman). <>

Page 58: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL
Page 59: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL
Page 60: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

SOLOPEDULI bersama Forum Zakat (FOZ) Jawa Tengah menyalurkan bantuan paket sembako untuk korban terdampak bencana Covid-19. Bantuan sebanyak 2.000 paket tersebut secara simbolis diserahkan secara langsung oleh Ketua Yayasan Solo Peduli Umat sekaligus Direktur Utama SOLOPEDULI, Sidik Anshori di depan Masjid Baiturrahman, Simpang Lima Semarang, 13 Mei 2020.

Paket tersebut secara simbolis diterima Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Tengah, K.H. Ahmad Daroji dan diserahkan ke Walikota Semarang, Hendrar Prihadi.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta seluruh komponen untuk terus menyukseskan dan mendukung program JOGOTONGGO dan tetap disiplin terhadap protokoler kesehatan. Ia juga menyampaikan

terima kasih kepada semua elemen yang telah bersama-sama membantu masyarakat terdampak Corona. ”Semarang menjadi senternya di Jawa Tengah, kalau berhasil, semua daerah bisa meniru dan mengajak masyarakat untuk saling peduli. Jadi jangan hanya mengharapkan pemerintah, tetapi harus saling membantu, dan jangan sampai ada yang kekurangan makanan,” terangnya.

”SOLOPEDULI meluncurkan Program 10.000 Paket Sembako bekerja sama dengan gubernur Jawa Tengah. SOLOPEDULI juga ikut berkontribusi dalam pendistribusian 2.000 paket sembako di kota Semarang. Kita berharap bisa memberikan kebahagiaan bagi keluarga yang terdampak corona. Kita berharap masyarakat di Semarang tetap semangat, terhindar dari wabah Corona ini, tetap guyub rukun,” jelas Sidik Anshori. <>

SOLOPEDULI-FOZ Jawa Tengah Salurkan 2.000 Paket Sembako

II | | Juli 2020 | Edisi 157

TEBAR PEDULI

Page 61: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

Namanya Samuel Cornelius Leonardus. Teman-teman sering memanggilnya Samuel. Ia anak ketiga dari lima bersaudara. Lahir di Temanggung, 17 Januari 2003. Ia lahir menjadi pemeluk agama nonmuslim. Ketika duduk di bangku SD, ia menjadi seorang mualaf. Ayah dan Ibunya pun rutin hadir dalam pengajian pekanan. Mereka pelan-pelan mulai belajar Islam, melaksanakan kewajiban dan menjauhi larangan-Nya. “Awalnya tidak mudah, tapi sedikit demi sedikit saya dan keluarga menjadi terbiasa, juga menemukan kebahagiaan dalam Islam,” ujarnya.

Ayah Samuel bernama Kwee Han Siang. Ibunya bernama Yaminah. Orang tuanya berprofesi sebagai wiraswasta. Ayahnya sakit, sehingga mau tidak mau ibunya kemudian membantu ayahnya mencari nafkah. Ibunda Samuel berdagang kaki lima dengan penghasilan kurang

lebih lima puluh ribu perhari. “Ibu mengajarkan pada kami untuk tidak mudah mengeluh dengan keadaan, selalu bersyukur apa pun kondisinya. Segala ujian yang menimpa keluarga kami adalah tanda betapa Allah sangat menyayangi saya dan keluarga saya. Saat ini keluarga saya tinggal di Kasihan, Mudal, Temanggung,” jelasnya.

Ia menceritakan, dirinya mengenal SMK IT Smart Informatika atau SMK Gratis SOLOPEDULI dari guru SMP yang dulu pernah mengajarnya. Ia pun sangat tertarik dengan sekolah SMK IT Smart Informatika. Takdir pun mengantarkannya menjadi siswa SMK Gratis SOLOPEDULI. “Semoga saya dapat mewujudkan cita-cita menjadi pengusaha sukses. Saya ingin dengan ilmu yang saya miliki, kelak saya bisa menolong banyak orang,” ujarnya.

”Terima kasih banyak SOLOPEDULI dan para donatur yang terus berkenan membantu saya. Semoga Allah Swt membalas kebaikan para donatur dengan balasan lebih banyak,” ungkap Samuel. <>

Samuel Cornelius Leonardus

Bercita-cita Menjadi Pengusaha Sukses

| Juli 2020 | Edisi 157 | III

kisah inspiratif

Page 62: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

Terhitung sejak 18 Maret – 23 Mei 2020, SOLOPEDULI telah memberikan bantuan untuk warga terdampak Covid-19 sebanyak 15.419 paket dengan penerima manfaat sebanyak 53.930 orang. Bantuan penanganan tersebut meliputi sosialisasi PHBS, bantuan penyemprotan disinfektan, pembagian masker, pembagian paket keluarga bahagia, pembagian paket handsanitizer, Alat Pelindung Diri (APD) medis, hazmat, face shield, pembagian paket gizi, berbagi takjil, berbagi sahur, paket cinta yatim, dan pembagian zakat fitrah.

Sosialisasi PHBS dilakukan pada awal-awal gejala Covid-19 muncul di Indonesia. Sosialisasi ini dilakukan di sekolah, perkantoran, dan komunitas di wilayah Karanganyar, Surakarta sebanyak 11 kali pelaksanaan.

Bantuan diberikan sebagai langkah antisipasi penularan Covid-19. Penyemprotan disinfektan dilakukan di masjid, musala, sekolah, perkantoran, gereja, warung makan. Penyemprotan dilakukan di wilayah Surakarta, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar, Sragen, Klaten, Yogyakarta, dan Semarang. Jumlah sebanyak 107 paket untuk 10.700 penerima manfaat.

Bantuan masker diberikan kepada warga dan masker khusus untuk tenaga medis. Masker-masker tersebut diberikan di wilayah Surakarta, Boyolali, Karanganyar, Sukoharjo, Klaten, Sragen, Yogyakarta, dan Semarang sebanyak 555 paket.

Paket Keluarga Bahagia juga diberikan untuk keluarga terdampak Covid-19. Mereka adalah masyarakat yang berada di sektor informal. Ada 8.711 paket yang diberikan dengan 34.844 penerima manfaat. Paket handsanitizer sebanyak 1.450 paket diberikan untuk masyarakat. 758 paket APD medis, hazmat dan face shield diberikan untuk tenaga medis rumah sakit, Puskesmas, dan klinik. Paket gizi diberikan untuk penjaga pintu lock down, tukang parkir, dan tenaga medis. Ada 105 paket yang diberikan dengan total penerima manfaat sebanyak 420 orang.

Berbagi takjil diberikan untuk masyarakat umum di wilayah Klaten, Karanganyar, Surakarta, Sukoharjo, dan Wonogiri. Total penerima manfaat sebanyak 3.114 orang. Pendistribusian paket dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. <>

SOLOPEDULI Bantu Penanganan Covid-19 kepada 53.930 Orang

IV | | Juli 2020 | Edisi 157

TEBAR PEDULI

Page 63: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

SMKIT Gratis SOLOPEDULI mengadakan “Live Graduation” atau kelululusan online melalui media daring Youtube, 6 Mei 2020. Sebanyak 55 siswa-siswi angkatan 9 SMK IT Smart Infromatika, atau yang biasa dipanggil GENIN dinyatakan lulus pada momen yang diadakan secara live di channel Youtube SOLOPEDULI itu. Kegiatan berlangsung di SMK SOLOPEDULI, Jl. Srigunting VII Gremet No.9, Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.

Dalam acara tersebut diumumkan pula beberapa prestasi yang sudah diraih oleh para siswa. Antara lain Terbaik Ujian Sekolah 1 diraih Tiyas Aria Pratiwi, Terbaik Ujian Sekolah 2 diraih Syarifatul Millah. Siswa yang sudah diterima kerja di perusahaan IT, Ilham Akbar dan Alfa Yasmin Fajri. Young entrepreneur, Maujin Kaljibal. Peraih TOEIC Terbaik, Aziz Musthofa. Pencapaian Holly Qur’an Terbaik, Yusuf Sayfullah Al Koir.

Siswa yang lolos ke perguruan tinggi jalur undangan yaitu Della Kartikasari di Universitas Airlangga melalui SNMPTN 2020, Ummu Tsabita Ahdillah di IAIN Pekalongan melalui SPAN PTKIN

2020, Kunthi Ria Anggraini di IAIN Surakarta melalui SPAN PTKIN 2020, Muhammad Nur Yahya di IAIN Surakarta melalui SPAN PTKIN 2020, Tiyas Aria Pratiwi di IDN Bogor (Kampung IT) melalui Jalur Prestasi 2020.

Salah satu siswa, Alfa Yasmin Fajri (18 tahun) merasa bersyukur bisa lulus dan siap kerja. ”Alhamdulillah, begitu lulus sudah bisa langsung kerja di nexSOFT Tangerang. Ini cita-cita saya untuk membantu dan membahagiakan orang tua dan adik saya. Insya Allah saya juga akan zakat dan sedekahkan sebagian harta saya melalui SOLOPEDULI, agar harta dan kehidupan saya semakin berkah.”

Ia merencanakan untuk beberapa tahun ke depan ingin mendirikan Pesantren Penghafal Al-Qur’an khusus untuk para difabel, tunarungu, dan tunawicara.

Selain Alfa, Ilham Akbar dan lulusan lainnya saat ini juga sudah bekerja. Mereka sebelumnya adalah penerima beasiswa dari SOLOPEDULI. Kini mereka telah sukses dan menjadi muzaki yang siap menunaikan zakat dan sedekahnya secara rutin. <>

Tak Hanya Lulus 100%, SMKIT Gratis SOLOPEDULI Cetak Muzaki

| Juli 2020 | Edisi 157 | V

TEBAR PEDULI

Page 64: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

Wabah Covid-19 menyebar secara cepat membuat Organisasi Kesehatan Dunia

(WHO) menetapkannya sebagai pandemi global. Sehingga, dalam waktu singkat banyak yang terpapar virus, tertular bahkan meninggal dunia. Terkait hal itu, pemberlakuan social distancing (menjaga jarak) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah diterapkan di sejumlah daerah.

Kondisi wabah telah menggoyang stabilitas ekonomi. Pihak yang paling merasakan dampaknya adalah golongan ekonomi lemah, miskin, dan duafa. Kenaikan harga dan kelangkaan barang bisa saja terjadi sewaktu-waktu, mengingat dampak pandemi ini tidak hanya secara nasional tapi juga dalam tataran global. Maka, dalam kondisi ini nazhir wakaf bisa bergerak dan mengisi pos untuk mengisi peran dalam membangan sektor pangan yang menjadi kebutuhan pokok.

Sebagai wujud ikhtiar membangun pangan di tengah

kondisi pandemi, SOLOPEDULI meluncurkan Wakaf Sawah Produktif yang harapannya dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan primer masyarakat golongan ekonomi lemah, miskin, dan duafa terutama yang terkena dampak pandemi Covid-19. Namun perlu napas panjang karena pandemi ini masih terus berlangsung.

”Dalam program Wakaf Sawah Produktif ini, SOLOPEDULI mengajak para muwakif sampaikan asa dengan harta yang diwakafkan untuk sawah produktif. Dengan berwakaf Rp 250.000,- /m² akan memberikan solusi yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan primer masyarakat golongan ekonomi lemah, miskin, dan duafa. Terutama mereka yang terkena dampak pandemi Covid-19. Menurut Hadis Riwayat Muslim, jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara yakni sedekah jariah/wakaf, ilmu yang diambil manfaatnya, anak saleh yang selalu mendoakan orang tuanya,” jelas Manajer Wakaf SOLOPEDULI, Sutarno. <>

Wakaf Pertanian Sebagai Solusi Saat Pandemi

VI | | Juli 2020 | Edisi 157

TEBAR PEDULI

Page 65: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL

TEBAR PEDULI

Jika hidup dijalani dengan bahagia, maka rezeki akan datang menghampiri. Keyakinan itulah yang terpatri kuat dalam diri salah satu donatur yang juga Duta SOLOPEDULI, Dian Purwati. Sehari-hari Dian bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai bidan di Kecamatan Eromoko, Wonogiri, dan memiliki bisnis sampingan dengan omzet yang sudah lumayan.

Ibu tiga orang anak ini, memutuskan untuk bergabung dengan SOLOPEDULI sejak tahun 2017. Tak hanya ia yang menjadi donatur, Dian juga mengajak teman-temannya untuk ikut berdonasi. “Alhamdulilah saat ini ada 11 orang yang ikut berdonasi,” ujarnya kepada Hadila, awal Juni 2020.

Di antara sekian banyak program SOLOPEDULI, Dian paling tertarik dengan program Cinta Yatim. Hal itu karena di sekitar tempat tinggalnya, banyak anak-anak yatim piatu yang membutuhkan bantuan. Ia menceritakan ketika beberapa

waktu lalu ia tahu ada program Cinta Yatim di SOLOPEDULI, Dian kemudian mendata anak-anak yatim piatu yang ada di sekitar rumahnya. Ia pun kemudian mengajukan data tersebut kepada SOLOPEDULI. “Alhamdulillah semua disetujui untuk mendapatkan bantuan. Ketika saya mengantarkan bingkisan dari SOLOPEDULI kepada anak-anak yatim itu, mereka sangat bahagia. Saya sampai terharu,”jelasnya.

Ketika Dian mulai rajin berdonasi, Dian mengaku hidupnya menjadi lebih tenang. Bisnisnya pun melejit. “Hidup itu sangat singkat, maka saya ingin berusaha melakukan yang terbaik. Insya Allah jika kehadiran kita di manapun diniatkan untuk membantu orang lain, insya Allah kita akan mendapatkan banyak kemudahan hidup,” ujarnya.

Dian rajin berdonasi karena ingin membersihkan harta yang dimiliki dan memiliki keinginan untuk lebih bermanfaat bagi banyak orang. Ia juga berharap, dana yang disalurkan bisa menjadi solusi bagi mereka yang membutuhkan. Oleh karena itu Dian berharap ke depan SOLOPEDULI terus menebar manfaat seluas-luasnya. <Eni Widiastuti>

Jalani Hidup dengan Bahagia

Dian Purwati

| Juli 2020 | Edisi 157 | VII

Page 66: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL
Page 67: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL
Page 68: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL
Page 69: Stabil dalam Guncangan - SIPAKARIL