spm

12
PENGENDALIAN TERHADAP MANAJEMEN OPERASI Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen Kelompok 4 Kelas CD Oleh: Sherlita Nurosidah (11502030011 1013) Eka Mustikasari (11502030711 1010) Lela Tri Ratnasari (11502030711 1014) Salmah (115020307111030) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang 2014

Upload: lelari

Post on 10-Oct-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGENDALIAN TERHADAP MANAJEMEN OPERASI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen

Kelompok 4 Kelas CDOleh:

Sherlita Nurosidah(115020300111013)Eka Mustikasari(115020307111010)Lela Tri Ratnasari(115020307111014)Salmah(115020307111030)

Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas BrawijayaMalang2014PENDAHULUANPengendalian tugas adalah proses untuk menjamin bahwa sebuah pekerjaan dilakukan dengan cara yang efektif dan efisien. Pengendalian manajemen atas kegiatan operasi diperlukan karena pandangan pengendalian tugas sempit, yaitu menjamin bahwa sebuah pekerjaan dilakukan dengan cara yang efektif dan efisien. Kegiatan operasi yang efektif dan efisien belum menjamin tercapainya tujuan perusahaan karena untuk sampai ke kegiatan operasional, tujuan perusahaan harus dijabarkan menjadi strategi, program, dan anggaran. Kalau dalam satu atau lebih penjabaran tersebut terdapat kesalahan, maka keberhasilan dalam kegiatan operasional dengan sendirinya belum tentu menjamin tercapainya tujuan perusahaan. Dalam pengendalian tugas, manajemen mempunyai kewajiban untuk menjamin agar setiap pekerjaan dikerjakan secara efektif dan efisien oleh orang lain. Agar setiap pekerjaan dapat dikerjakan dengan efektif dan efisien, manajemen berkewajiban untuk mengusahakan timbulnya lingkungan kerja yang mendukung. Tugas lain manajemen adalah melakukan seleksi pada penerimaan tenaga kerja dan mengatur penempatan tenaga kerja yang diterima. Kewajiban lain manajemen adalah menyelesaikan pertikaian dalam pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya dan kalau diperlukan, mengusahakan kerja sama dengan pimpinan pusat pertanggungjawaban lain, misalnya dalam hal pengendalian mutu menyeluruh atautotal quality control(TQC).Laporan Untuk PengendalianInformasi yang diperlukan oleh penyelia bagian produksi adalah informasi non keuangan. Sebagai contoh, untuk mengukur efisiensi, penyelia bagian produksi lebih memfokuskan perhatiannya pada jumlah (fisik) masukan untuk menghasilkan keluaran tertentu. Misalnya, berapa buah kompor yang dapat dihasilkan dari satu lembar seng SII (Standar Industri Indonesia) dan berapa buah kompor yang dapat dibuat oleh seorang pekerja. Harga seng maupun upah pekerja tidak menjadi minat bagian produksi, karena bagian produksi tidak bertanggungjawab atas harga-harga tersebut.Laporan Realisasi AnggaranUntuk memudahkan manajer produksi mengawasi berbagai pekerjaan penyelianya, kepadanya dapat disajikan laporan yang sebagian besar terdiri dari informasi keuangan, yaitu laporan anggaran dan realisasinya. Laporan yang dibuat untuk setiap pusat pertanggungjawaban tersebut secara rinci menyajikan anggaran untuk berbagai biaya, realisasinya, penyimpangannya baik dalam rupiah maupun dalam presentase untuk periode tertentu maupun kumulatif.Untuk keperluan pengendalian manajemen, perlu dibuatkan ikhtisar laporan anggaran biaya dan realisasinya. Dalam ikhtisar tersebut, berbagai jenis biaya tidak lagi dicantumkan dan diganti dengan berbagai pusat pertanggungjawaban. Agar lebih bermakna, laporan perbandingan anggaran dan biaya atau pendapatan dan realisasi harus disertai dengan analisis tentang sebab-sebab penyimpangannya (analisis varian). Varian yang besar akan menarik manajemen untuk meneliti penyebabya. Akan tetapi, varian yang kecil jumlahnya, tidak selalu bermakna baik karena yang menjadi dasar perhitungan adalah anggaran yang belum tentu akurat. Selain itu, varian yang kecil jumlahnya mungkin merupakan hasil sebuah rekayasa. Analisis varian juga mempunyai kelemahan lain yaitu :1. Varian menunjukkan tempat terjadinya penyimpangan, tetapi tidak menunjukkan alasannya.2. Sulit untuk menentukan apakah suatu varian signifikan secara statistik, karena diperlukan jumlah frekuensi yang cukup.3. Tidak menunjukkan dampak masa depan dari tindakan manajemen sekarang.Laporan Variabel StrategikVariabel strategik adalah variabel yang mempunyai peran penting dalam menentukan kegiatan operasi. Variabel strategik untuk sebuah pusat pendapatan sebuah perusahaan industri adalah penjualan, pesanan yang terlambat dilayani, dan retur penjualan, pangsa pasar, perputaran sediaan.Dengan mengetahui variabel strategik, perhatian manajemen dapat dipusatkan hanya kepada beberapa variabel saja. Variabel strategik dapat juga didefinisikan sebagai presentase kecil dari kegiatan, kejadian, peristiwa, orang, atau obyek lain dalam suatu kegiatan operasional, tetapi merupakan bagian yang besar dari biaya atau masalah yang harus dihadapi oleh manajemen.Pengendalian MutuMutu penting bagi manajemen karena :1. Jumlah biaya untuk menjaga mutu cukup besar2. Kesuksesan dalam menjaga mutu dapat menghemat biaya dan meningkatkan penjualanPengendalian Mutu MenyeluruhTQC adalah sebuah konsep yang meletakkan tanggung jawab terhadap mutu produk tidak hanya pada bagian produksi, tetapi pada seluruh organisasi. Teknik TQC memfokuskan pada peningkatan mutu. TQC menyumbangkan perannya dengan jalan menghasilkan produk dan jasa dengan mutu yang dirancang, dibangun, dipasarkan dan dipertahankan dengan biaya yang paling ekonomis dan memberikan kepuasan total kepada seluruh konsumen.Dalam pengendalian mutu konvensional (PMK), pengendalian mutu dilakukan bukan terhadap proses produksi tetapi terhadap keluaran proses produksi. Pengendalian mutu berdasarkan TQC berlainan sama sekali dengan konsep PMK. Pada teknik TQC, yang merupakan fokus pengendalian mutu adalah proses produksi. Dengan perkataan lain, yang hendak dicapai TQC bukan hanya produk yang terkendalikan. PMK hanya bertujuan untuk mencegah agar produk yang berada di bawah AQL tidak sampai ke tangan konsumen, sedangkan pengendalian proses produksi bertujuan untuk mencegah timbulnya produk cacat.Pada TQC, pengukuran mutu pada produk akhir telah berubah fungsinya yaitu sebagai umpan balik untuk mengendalikan proses manufaktur. Selain umpan balik yang diperoleh dari pengukuran mutu produk akhir, pengendalian proses juga memerlukan informasi yang bersifat langsung (real time) untuk menjamin bahwa proses produksi benar-benar 100% bebas cacat.Informasi yang bersifatreal timetersebut dilayani olehstatistical process control(SPC). SPC merupakan suatu pengumpulan informasi yang berkaitan dengan tingkat mutu yang dihasilkan oleh suatu proses produksi. Bedasarkan data yang dihasilkan oleh SPC, apabila ternyata ditemukan jumlah cacat telah melampaui batas yang ditetapkan, maka proses produksi secara keseluruhan dihentikan. Hal ini lebih menguntungkan daripada mencoba mengidentifikasi penyebab timbulnya cacat pada pemrosesan tahap yang lebih lanjut. Apabila produk akhir telah mencapai mutu yang 100%, berarti masing-masing proses produksi telah 100% bebas cacat. Produksi dengan tingkat cacat nol akan menguntungkan perusahaan dari tiga segi, yaitu :1. TQC akan meningkatkan kepuasaan pelanggan dan dengan sendirinya akan membantu dalam persaingan.2. TQC akan memperbaiki hubungan dengan pemasok, karena hanya akan dipilih pemasok yang dapat diandalkan untuk memasok bahan baku.3. TQC akan mempunyai dampak yang baik terhadap proses produksi serta biaya yang disebabkan oleh timbulnyascrap, pengulangan, pekerjaan, keterlambatan dalam penjadwalan produksi, keperluan akan sediaan cadangan serta mengurangi biaya garansi.Total Quality ManagementTotal quality managementberbeda dengan TQC. TQC berusaha untuk mencapai itngkat cacat 0%, sedangkan TQM menggunakan mutu sebagai alat untuk bersaing. Dalam TQC, mutu menjadi salah satu pusat manajemen, sebab kalau tidak, perusahaan akan memikul biaya lebih besar karena harus melakukan pengerjaan kembali terhadap produk. Sebaliknya dalam TQM, mutu merupakan strategi perusahaan untuk memenangkan persaingan. Konsep-konsep yang menjadi landasan TQM adalah memahami kebutuhan konsumen, merumuskan strategi untuk memberikan manfaat kepada konsumen dan terus-menerus memperbaiki sistem organisasi agar dapat memberikan manfaat kepada konsumen.Elemen Pendukung Kerja Efektif Dan Efisien1. Kompensasi Tenaga KerjaAda tiga strategi pemberian kompensasi tenaga kerja yaitu strategi kompensasi tinggi, strategi kompensasi rendah, dan strategi kompensasi pasar.2. Pemberian HukumanTujuan pemberian hukuman adalah untuk mendorong tenaga kerja agar mematuhi ketentuan kerja. Pemberian hukuman harus dilakukan dengan hati-hati, karena kalau tidak, dapat mudah menimbulkan rasa tidak senang pada tenaga kerja yang mendapat hukuman.3. Fasilitas ProduksiAgar tugas dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien, kepada tenaga kerja harus disediakan fasilitas kerja/produksi yang memadai.

4. RekrutmenRekrutmen adalah salah satu bagian perencanaan tenaga kerja (manpower planning). Langkah-langkah dalam perencanaan tenaga kerja adalah :1. Menganalisis rencana perusahaan jangka pendek dan jangka panjang.2. Menentukan seumber tenaga kerja sekarang.3. Memperkirakan jumlah oengurangan tenaga kerja.4. Membuat perkiraan kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang akan tenaga kerja.5. Melakukan kegiatan untuk menghadapi perkiraan kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang akan tenaga kerja.

INFORMASI YANG DIGUNAKAN DALAM PENGENDALIAN OPERASISistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang terintegrasi antara manusia dan mesin yang mampu memberikan informasi sedemikian rupa untuk menunjang jalannya operasi, jalannya manajemen dan fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi. Sistem tersebut menggunakan perangkat keras dan lunak (software dan hardware), prosedur manual, model-model untuk analisa, perencanaan dan pengambilan keputusan juga database.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen Logistik adalah sistem informasi yang terpadu antara manusia dan komputer dan berfungsi dalam pengelolaan persediaan dalam tujuan menyediakan informasi untuk analisa, perencanaan, operasional, dan pengendalian, dalam mendukung pengambilan keputusan manajemen dalam sebuah organisasi. Unsur-unsur sistem informasi,antara lain meliputi:- Sistem informasi pemroses transaksiMerupakan sistem pengolah data yang tugas utamanya adalah sistem pemroses transaksi pada tingkat operasional, dapat mempunyai input yang berasal dari luar (eksternal) maupun dari dalam.- Sistem informasi untuk manajerSistem ini diciptakan untuk membangkitkan informasi yang dapat digunakan bagi manajer untuk mengendalikan operasi, startegi, perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka pendek, pengendalian manajemen dan pemecahan masalah khusus. Dalam sistemyang komputeris, program secara terus-menerus memantau transaksi yang diproses atau yang baru digunakan untuk pengidentifikasian dan secara otomatis melaporkan lingkungan manajemen yang perlu mendapat perhatian manajer. Dengan bantuan sistem ini, manajer dapat dengan mudah mengendalikan operasional perusahaan/organisasi dan manajer dapat mengambil keputusan bisnis dengan cepat dan tepat karena manajer tersebut memperoleh informasi yang aktual.- Sistem informasi intelijenMerupakan sistem pendukung manajerial untuk penyusunan perencanaan jangka panjang dan penganggaran operasi. Sistem ini bertugas mencari dan menganalisa informasi tentang lingkungan sosial, politik, hukum, peraturan perundang-undangan dan ekonomi. Dari suatu negara/lebih, di samping juga untuk mengetahui tentang kesehatan dan prospek industri dari perusahaan dimana perusahaan yang bersangkutan berada. Di dalamnya juga berisi informasi tentang para pesaingnya. Sistem ini akan memberikan informasi perencanaan dan akan mengurangi jumlah waktu yang harus dihabiskan manajer untuk mengumpulkan informasi perencanaan sehingga manajer akan mempunyai waktu yang lebih banyak untuk melakukan tugas-tugas lainnya.- Sistem pendukung keputusanSuatu sistem informasi yang dirancang untuk mendukung manajer dalam mengambil keputusan manajemen/organisasi. Oleh sebab itu sistem ini cenderung dirancang untuk melayani manajer dalam tingkat menengah (madya) maupun yang senior. Secara khusus, sistem ini menggunakan model. Model adalah serangkaian program, biasanya berisi persamaan matematik, yang menggambarkan masalah tugas manajemen khusus. Dengan sedikit mengubah model atau data yang dimasukkan, maka manajer akan dapat menyelesaikan masalahnya.Selama periode operasi aktual, dilakukan pencatatan tentang sumber daya yang secara aktual digunakan, dinyatakan dalam bentuk biaya, serta mengenai pendapatan yang secara aktual diperoleh. Catatan ini sudah sangat terstruktur sehingga data biaya dan pendapatan terkelompok baik menurut program maupun menurut pusat tanggung jawab. Data yang dikelompokkan menurut program digunakan sebagai dasar untuk pemograman yang akan datang, sedangkan data yang dikelompokkan menurut pusat tanggung jawab digunakan untuk mengukur unjuk kerja atau prestasi manajer pusat tanggung jawab. Untuk kepentingan yang terakhir ini, data tentang hasil aktual dilaporkan dengan cara sedemikian hingga dapat dibandingkan langsung dengan cara seperti yang tertuang dalam anggaran.Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien.Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems). Transaction processing systems mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Transaction processing systems menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan. TPS juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh SIM.Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer. Kilang minyak petroleum dan jalur perakitan (assembly lines) dari pabrik-pabrik yang otomatis menggunakan sistem ini.Office automation systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office automation (OA) adalah word processing, surat elektronik (electronic mail), teleconferencing, dan lain-lain.

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)PengertianA. TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusi, proses, dan lingkungannya (Tjiptono dan Diana, 2001).B. TQM adalah suatu prosedur dimana setiap orang bekerja keras sacara terus menerus memperbaiki jalan menuju sukses (Slamet, 1995 dalam Margono 2010).C. TQM merupakan usaha terintegrasi total untuk mendapatkan manfaat kompetitif secara terus menerus memperbaiki budaya organisasional (Tobing 1990, dalam Andie, 2010).D. TQM merupakan system manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. (Santosa, 1992)E. Pengertian TQM dapat dibedakan dalam 2 (dua) aspek. Aspek pertama mnguraikan apa TQM itu dan aspek kedua membahas bagaimana mencapainya.F. Total Quality Management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas jasa, manusia, proses, dan lingkungannya.Prinsip dan Unsur Pokok dalam TQMEmpat prinsip utama dalam TQM adalah sebagai berikut :1. Kepuasan pelanggan : kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalamsegala aspek, termasuk didalamnya harga, keamanan, dan ketepatan waktu. Oleh karena itu segala aktivitas perusahaan harus dikoordinasikan untuk memuaskan para pelanggan. Kualitas yang dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai (value) yang diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup para pelanggan. Semakin tinggi nilai yangdiberikan maka semakin besar pula kepuasan pelanggan.2. Respek terhadap setiap orang : setiap orang dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil keputusan.3. Manajemen berdasarkan fakta : setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar padaperasaan (feeling). Ada dua konsep pokok berkaitan dengan hal ini :- Prioritas (prioritization)yakni suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada saat yang bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang ada. Oleh karena itu dengan menggunakan data maka manajemen dan tim dalam organisasi dapat memfokuskan usahanya pada situasi tertentu yang vital.- Variasi (Variation)atau Variabilitas kinerja manusia. Data statistic dapat memberikan gambaran mengenai variabilitas yang merupakan bagian yang wajar dari setiap system organisasi. Dengan demikian organisasi dapat memprediksi hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.4. Perbaikan berkesinambungan : melakukan proses secara sistematik dalam melaksanakan perbaikan berkesinambungan. Konsep siklus PDCA(Plant-Do-Check-Act),yang terdiri dari langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan rencana, pemeriksaan hasil pelaksanaan rencana, dan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh.Sepuluh unsur utama TQM (Goetsch dan Davis, 1994, pp 14-18) sebagai berikut :1. Fokus pada Pelanggan. Dalam TQM, pelanggan internal dan eksternal merupakan Driver. Pelanggan eksternal menentukan kualitas produk atau jasa yang disampaikan kepada mereka, sedangkan pelanggan internal berperan besar dalam menentukan kualitas manusia, proses, dan lingkungan yang berhubungan dangan produk atau jasa.2. Obsesi terhadap Kualitas. Dalam organisasi yang menerapkan TQM, penentu akhir kualitas pelanggan internal dan eksternal. Dengan kualitas yang ditetapkan tersebut, organisasi harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi apa yang ditentukan tersebut, maka berlaku prinsip good enough is never good enough.3. Pendekatan Ilmiah. Dalam penerapan TQM, terutama untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang di desain tersebut. Data diperlukan dan dipergunakan dalam menyusun patok duga (benchmark), memantau prestasi, dan melaksanakan perbaikan.4. Komitmen Jangka Panjang. TQM suatu paradigm baru dalam melaksanakan bisnis, untuk itu dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula. Oleh karena itu, komitmen jangka panjang sangat penting guna mengadakan perubahan budaya agar penerapan TQM berjalan dengan sukses.5. Kerja Sama Tim (Teamwork), kemitraan, dan hubungan dijalin dan dibina baikantar karyawan perusahaan maupun dengan pemasok lembaga-lembaga pemerintah, dan masyarakat sekitarnya.6. Perbaikan Sistem Secara Berkesinambungan. Setiap produk dan/atau jasa dihasilkan dengan memanfaatkan proses-proses tertentu di dalam suatu system/lingkungan. Oleh karena itu system yang ada perlu diperbaiki secara terus menerus agar kualitas yang dihasilkannya dapat meningkat.7. Pendidikan dan Pelatihan, Setiap orang dalam perusahaan dapat meningkatkan keterampilan teknis dan keahlian profesionalnya.8. Kebebasan yang Terkendali, dalam hal ini karyawan melakukan standarisasi proses dan mereka pula yang berusaha mencari cara untuk meyakinkan setiap orang bersedia mengikuti prosedur standar tersebut.9. Kesatuan Tujuan, supaya TQM dapat diterapkan dengan baik maka perusahaan harus memiliki kesatuan Tujuan.10. AdanyaKeterlibatandanPemberdayaanKaryawan, usaha untuk melibatkan karyawan membawa dua manfaat utama :- Meningkatkan hasil Keputusan , rencana, atau perbaikan yang lebih efektif.- Meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab atas keputusan dengan melibatkan orang-orang yang harus melaksanakannya.

COMPUTER INTEGRATED MANAGEMENT (CIM)Computerized Integrated Manufacturing merupakan kepanjangan dari CIM terdapat beberapa definisi diantaranya adalah :MenurutCASA/SME,Computer Integrated Manufacturingadalah integrasi dari seluruh usaha manufaktur dengan menggunakan sistem yang terintegrasi dan data komunikasi yang berpasangan dengan filosofi manajerial yang baru yaitu peningkatan efisiensi organisasi dan personal.MenurutWikipedia, istilahComputerized Integrated Manufacturingadalah metode manufaktur dan nama dari sistem komputer yang otomatis dimana teknik individu, produksi, pemasaran dan fungsi tambahan pada sebuah perusahaan manufaktur yang terorganisir. Dalam sistem CIM bidang fungsional seperti desain, analisis, perencanaan, pembelian, akuntansi biaya, pengendalian persediaan, dan distribusi dihubungkan melalui komputer dengan fungsi lantai produksi seperti penanganan dan manajemen bahan, menyediakan kontrol langsung dan pemantauan semua operasi.Singkatnya definisiComputerized Integrated Manufacturingyaitu pendekatan dalam bidang manufaktur yang menggunakan computer untuk mengontrol keseluruhan proses produksi. Proses produksi menjadi sangat mudah dijalankan dengan integrasi software (program komputer) dan hardware (mesin produksi).Proses produksi pun menjadi lebih cepat dan produktivitas menjadi meningkat. Sebagai metode menufaktur, tiga komponen membedakan CIM dari metodologi manufaktur lain yaitu : Sarana untuk data, pengambilan manipulasi penyimpanan, dan penyajian Mekanisme untuk sensing dan modifikasi proses Algoritma untuk menyatukan komponen pengolahan data dengan sensor/komponen modifikasi.Menurut Ang, CIM didefinisikan sebagai integrasi otomasi dalam sebuah perusahaan. CIM bukan berarti bertujuan untuk membuat otomasi secara utuh atau keseluruhan akan tetapi memiliki tujuan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dengan memperoleh keseimbangan produksi dari adanya integrasi antara manusia dan otomasi. Selain itu juga diperoleh dengan adanya penggunaan teknologi sebagai database dan komunikasi data dalam mengintegrasikan desain, sistem manufaktur, dan fungsi bisnis yang terotomasi. CIM pada setiap perusahaan memiliki karakteristik yang berbeda dan unik sesuai dengan pengaruh perusahaan yang berasal dari luar. MenurutNovitasari, ada dua hal pokok yang harus ada dalam CIM yakni sistem otomasi yang menjalankan fungsi aktivitas fisik dan sistem komputer yang mengolah informasi. Sebuah sistem dikatakan mengaplikasikan CIM jika memenuhi ketiga syarat dibawah ini :(a) antar operator maupun antar divisi bisa mendapatkan informasi yang sama(b) antar bagian maupun antar divisi dapat berkomunikasi antara satu dengan yang lain(c) setiap saat sistem dapat menyediakan gambaran umum kondisi perusahaan mulai dari level operasi produksi manufaktur hingga level marketing.Sebuah perusahaan memiliki sistem yang unik dan berbeda sesuai dengan karakter perusahaan. Untuk itu dalam implementasi sebuah proyek juga akan memiliki tahapan yang berbeda atau ada juga yang sama. Penjelasan berikut ini didapatkan dari beberapa literatur jurnal internasional yang menyajikan tahapan-tahapan dalam implementasi suatu proyek yaitu dalam bidang sistem otomasi dan IT. Nantinya dari tahapan-tahapan implementasi yang disajikan dalam jurnal internasional tersebut akan dipilih dan diadopsi untuk membentuk konsep identifikasi risiko pada penelitian ini.

DECISION SUPPORT SYSTEMS (DSS)DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal yang perlu ditekankan disini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tool) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambil keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. DSS dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur.System pendukung keputusan atau DSS digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisa dan membentuk data yang dikoleksi, dan mengambil keputusan yang benar atau membangun strategi dari analisis, tidak pengaruh terhadap computer, basis data atau manusia penggunanya. Informasi yang biasanya dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi pendukung keputusan akan melakukan : Mengakses semua asset informasi terkini, termasuk data legasi dan relasional, kompulan data, gudang data, dan kumpulan jumlah besar data. Angka-angka penjualan antara satu periode dengan periode lainnya. Angka-angka pendapatan yang diperkirakan, berdasarkan pada asumsi penjualan produk baru. Konsekuensi pilihan-pilihan pengambilan keputusan yang berbeda, dengan pengalaman dalam suatu konteks yang dirinci ulang.DSS dibagi menjadi 6 bagian, yaitu :Retrive information element (mengambil elemen informasi)Analyze enteries fles (menganalisis semua file)Prepare report form multiple files(menyiapkan laporan standart dari beberapa files)Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)Propose decision (mengusulkan keputusan)Make decisions (membuat keputusan)DSS tersusun ataskomponensebagai berikut :1.DatabaseMerupakan kumpulan data yang tersusun secara terstruktur dan dalam format elektronik yang mudah diolah oleh program komputer. Data yang digunakana adalah data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi.2.Model BaseMerupakan kumpulan pengetahuan yang sudah diterjemahkan dalam bahasa yang dapat dipahami oleh komputer. termasuk di dalamnya tujuan dari permasalahan (obyektif), komponen-komponen terkait,batasan-batasan yang ada (constraints) dan hal-hal terkait lainnya.3. Software SystemMerupakan program utama dalam suatu DSS yang mengendalikan keseluruhan sistem.4.Antar muka (user interface)adalah tampilan program komputer.Dalam DSS terdapat tiga tujuan yang harus dicapai yaitu :Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut.Meningkatkan efektivitas manajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan efesiensi.Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan.Kelebihan utama dari DSS adalah kemampuannya untuk memanfaatkan sistem komputer untuk membantu pengambil keputusan dalam mempelajari masalah dan mengambil kebijakan, dan meningkatkan pemahaman mengenai kondisi lingkungan dimana kebijakan tersebut akan diterapkan dengan mengakses data dan model yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan tersebut. DSS berfungsi untuk mengembangkan dan mengevaluasi beragam alternatif solusi untuk memperoleh pemahaman mengenai permasalahan,trade offantara obyektif-obyektif yang ada, dan mendukung proses pengambilan keputusan. Manajer yang menggunakan model matematis dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut :1. Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar2. Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu yang singkat.3. Model memberikan daya peramalan4. Model membutuhkan biyaya yang lebih murah daripada metode trial-and-error.5. Dapat menyelesaikan problem yang kompleks.6. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.7. Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi).8. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.9. Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.10. Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.11. Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.Sedangkan kerugian model adalah sebagai berikut:1. Sulitnnya pemodelan system bisnis dan akan menghasilkan model yang tidak dapatmenangkap semua pengaruh pada entity.2. Dibutuhkan keterampilan matematika yang tinggi untuk menggembangkan model yang lebih kompleks secara pribadi