sorak februari 2016

6
sorak MEDIA INFORMASI & KOMUNIKASI ANTAR WARGA suara orang kampung  Nomor 42 / T ahun VI Februari 2016 Terbit 12 Halaman  Nomor 42, Februari 2016 Halaman 12 SORAK  Pace, ko mau kemana kah? Sa mau ikut rapat di balai kampung sana.  Wah. Ko jalan tra ajak-ajak say a lagi. Kitorang kelompok mama-mama ada mau usul beberapa program pemberdayaan perempuan. Untuk apa ko ikut? Ko jaga rumah saja. Jaga anak sama masak untuk sa makan Makanan sa su siap pace, ko tenang saja. Tapi, saya juga punya hak to untuk ikut dalam pertemuan di balai kampung. Kalau ko batasi sa pu hak ini ko bisa kena pasal pidana pace. Ada hukumnya. Ko bisa dapat penjara. Ko mau kah? Oh, begitukah mace. Iyo sudah, sa minta maaf. Ayo kita dua pergi ikut pertemuan supaya ko juga terlibat dalam pembangunan kampung.  MACE MINA & PACE TOB I KABAR DARI KAMPUNG Dari tanggal 23-25 Februari 2016, Prof. DR. Yohana Susana Yembise, Dipl.Apling, MA  berkunjung ke Merauke. Selama di Mera uke,  beliau menyempatkan diri da tang ke Rapat Kerja Sinode GKI di Tanah Papua. Selain itu beliau  juga bertatap muka dengan mama-mama pe mbuat kerajinan tangan dari bahan daur ulang, bertemu dengan 3 lembaga pendidikan di bawah Yayasan Lentera Kasih Merauke dan berkunjung ke Lapas Klas IIB Merauke. Kunjungan Ibu Yohana Yembise tersebut dalam rangka mempromosikan kesetaraan gender,  pemberdayaan perempuan dan pe rlindungan anak. Hal ini sesuai dengan visi dan misi lembaga yang dipimpinnya tersebut, yakni terwujudnya kesetaraan gender dan terpenuhinya hak anak, serta misinya meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup perempuan dan anak. Persoalan perempuan di Papua selama ini antara lain kasus kekerasan terhadap perempuan yang tinggi, kurangnya perempuan yang duduk dalam lembaga publik mulai dari tingkat provinsi sampai ke kampung-kampung, masih tingginya angka kematian ibu dan anak, dan masih banyak yang lain. Sedangkan persoalan anak umumnya  banyaknya angka putus sekolah , banyak anak yang terkena pengaruh lem aibon, tidak punya akte kelahiran, dan masih banyak yang lain. Situasi ini merupakan hasil akumulasi dari nilai sosial kultural dari suatu masyarakat. Semua persoalan di atas harus segera di atasi. Jika tidak diatasi, maka negara telah lalai. Jika lalai apalagi malas tahu, berarti negara telah melanggar Hak Asasi Manusia. Semoga kedatangan Ibu Menteri Yohana Yembise, yang juga merupakan salah satu puteri dari Tanah Papua ini membawa angin segar bagi  perlindungan dan pemberdaya an perempuan dan anak di Tanah Papua.  Redaksi Pasangan calon nomor urut 1, Frederikus Gebze dan Sularso (Fress) ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Merauke, pada hari Selasa, 2/2/2016. Penetapan tersebut melalui Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Merauke di Swiss Bell Hotel Merauke. Ketua KPU Merauke, Antonius Kaize mengatakan bahwa, tahap akhir dalam  pelaksanaan pilkada Merauke di ti ngkat KPU yaitu menetapkan pasangan dengan suara terbanyak sebagai pasangan terpilih. Penetapan ini dilakukan setelah Mahkamah Konstitusi menolak gugatan sengketa Pilkada Merauke pada tanggal 26 Januari lalu. Selamat atas penetapan Bapak Frederikus Gebze dan Bapak Sularso. Semoga dapat membawa Merauke menuju perubahan yang lebih baik. (Diolah dari berbagai sumber) Ilustrasi palu sidang   g   o   o   g    l   e   s   e   a   r   c    h n PENETAPAN FRESS SEBAGI BUPATI DAN WAKIL BUPATI TERPILIH SEGERA ATASI PERSOALAN PEREMPUAN DAN ANAK

Upload: namek-heru

Post on 02-Mar-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SORAK Februari 2016

7/26/2019 SORAK Februari 2016

http://slidepdf.com/reader/full/sorak-februari-2016 1/6

sorakMEDIA INFORMASI & KOMUNIKASI ANTAR WARGA

suara orang kampung

 Nomor 42 / Tahun VI

Februari 2016

Terbit 12 Halaman

 Nomor 42, Februari 2016 Halaman 12SORAK 

 Pace, ko mau kemanakah?

Sa mau ikut rapat dibalai kampung sana.

 Wah. Ko jalan tra ajak-ajak saya lagi. Kitorang kelompokmama-mama ada mau usul beberapa program pemberdayaan

perempuan.

Untuk apa ko ikut?Ko jaga rumah saja. Jaga anak sama

masak untuk sa makan

Makanan sa su siap pace, ko tenang saja. Tapi, saya juga punyahak to untuk ikut dalam pertemuan di balai kampung. Kalauko batasi sa pu hak ini ko bisa kena pasal pidana pace. Ada

hukumnya. Ko bisa dapat penjara. Ko mau kah?

Oh, begitukah mace. Iyo sudah, sa minta maaf. Ayo kitadua pergi ikut pertemuan supaya ko juga terlibat dalampembangunan kampung.

 MACE MINA & PACE TOBI

KABAR DARI KAMPUNG

Dari tanggal 23-25 Februari 2016, Prof. DR.

Yohana Susana Yembise, Dipl.Apling, MA

 berkunjung ke Merauke. Selama di Merauke,

 beliau menyempatkan diri datang ke Rapat Kerja

Sinode GKI di Tanah Papua. Selain itu beliau

 juga bertatap muka dengan mama-mama pembuat

kerajinan tangan dari bahan daur ulang, bertemu

dengan 3 lembaga pendidikan di bawah Yayasan

Lentera Kasih Merauke dan berkunjung ke Lapas

Klas IIB Merauke.

Kunjungan Ibu Yohana Yembise tersebut dalam

rangka mempromosikan kesetaraan gender,

 pemberdayaan perempuan dan perlindungan

anak. Hal ini sesuai dengan visi dan misi lembagayang dipimpinnya tersebut, yakni terwujudnya

kesetaraan gender dan terpenuhinya hak anak,

serta misinya meningkatkan kesejahteraan dan

kualitas hidup perempuan dan anak.

Persoalan perempuan di Papua selama ini antara

lain kasus kekerasan terhadap perempuan yang

tinggi, kurangnya perempuan yang duduk dalam

lembaga publik mulai dari tingkat provinsi

sampai ke kampung-kampung, masih tingginya

angka kematian ibu dan anak, dan masih banyak

yang lain. Sedangkan persoalan anak umumnya

 banyaknya angka putus sekolah, banyak anak

yang terkena pengaruh lem aibon, tidak punya

akte kelahiran, dan masih banyak yang lain.

Situasi ini merupakan hasil akumulasi dari nilai

sosial kultural dari suatu masyarakat.

Semua persoalan di atas harus segera di atasi.

Jika tidak diatasi, maka negara telah lalai.

Jika lalai apalagi malas tahu, berarti negara

telah melanggar Hak Asasi Manusia. Semoga

kedatangan Ibu Menteri Yohana Yembise,

yang juga merupakan salah satu puteri dari

Tanah Papua ini membawa angin segar bagi

 perlindungan dan pemberdayaan perempuan dan

anak di Tanah Papua.  Redaksi

Pasangan calon nomor urut 1, FrederikusGebze dan Sularso (Fress) ditetapkansebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilihKabupaten Merauke, pada hari Selasa,2/2/2016. Penetapan tersebut melaluiRapat Pleno Komisi Pemilihan Umum(KPU) Kabupaten Merauke di Swiss BellHotel Merauke.

Ketua KPU Merauke, Antonius Kaizemengatakan bahwa, tahap akhir dalam pelaksanaan pilkada Merauke di tingkatKPU yaitu menetapkan pasangan dengan

suara terbanyak sebagai pasanganterpilih.

Penetapan ini dilakukan setelahMahkamah Konstitusi menolak gugatansengketa Pilkada Merauke pada tanggal26 Januari lalu.

Selamat atas penetapan Bapak FrederikusGebze dan Bapak Sularso. Semoga dapatmembawa Merauke menuju perubahanyang lebih baik. (Diolah dari berbagai sumber)

Ilustrasi palu sidang  g  o  o  g   l  e

  s  e  a  r  c   h

n PENETAPAN FRESS SEBAGI BUPATIDAN WAKIL BUPATI TERPILIH

SEGERA ATASI

PERSOALAN PEREMPUAN DAN ANAK

Page 2: SORAK Februari 2016

7/26/2019 SORAK Februari 2016

http://slidepdf.com/reader/full/sorak-februari-2016 2/6

KABAR DARI KAMPUNG

 Nomor 42, Februari 2016 Halaman 2SORAK   Nomor 42, Fe bruari 2016   SORAK  Halaman 11

SORAK mengajak warga masyarakat untuk

menulis pengalamannya tentang situasi nyata di

kampung masing-masing. Syaratnya sederhana

saja: informasi yang ditulis itu merupakan

fakta, panjang tulisan 100 kata, cantumkan

nama dan alamat lengkap serta tanggal tulisan

itu dibuat. Tulisan dikirim ke Redaksi SORAK

dengan alamat: SKP-KAME, Jln. Kimaam No.02

Merauke, telp (0971) 326614.

SORAK kini juga

dapat dibaca di jalur maya.

Kunjungi:

<http://blog.insist.or.id/sorak>

SORAK diterbitkan oleh Sekretariat Keadilan dan Perdamaian Keuskupan

 Agung Merauke (SKP-KAME). Terbit setiap akhir bulan sebagai media

pekabaran oleh, untuk dan antar warga (citizen newsletter ) dalam wilayah kerjaKeuskupan Agung Merauke

n PELINDUNG: Uskup Agung Merauke dan SUPDA MSC PAPUA

nPENANGGUNG JAWAB: Pastor Anselmus Amo MSC nPEMIMPIN

REDAKSI: Pastor Felix Amias MSC n REDAKTUR PELAKSANA: Kizito Heru

n REPORTER & KORESPONDEN: Pos Kontak dan warga kampung-kampung

dalam wilayah kerja Keuskupan Agung Merauke.

ALAMAT REDAKSI: Kantor SKP-KAME, Jalan Kimaam No.2, Merauke, Telp:

0971 326614; e-mail: [email protected].

Berikan kesempatan kepada kamiperempuan Papua untuk terlibat dalampembangunan. Kitorang juga punya hak

 yang sama to.

Bagi pembaca SORAK yangingin menyumbang, dapatmendonasikannya di Bank BRI Cab.Merauke, Atas Nama: SKP-KAM,No. Rek: 0352-01-029798-50-2; danmenginformasikan kepada kamimelalui No. Hp. 0823 9966 2418 (P.Amo MSC)

Ibu Yohana Yembise mengatakan akan

mengirim orang dari Jombang, Jawa Timur

untuk melatih mama-mama membuat kerajinan

tangan, atau kalau tidak mama-mama yang

 pergi ke Jombang. Untuk tempat, ibu mente rimengatakan agar mama-mama membuat

konsep tempat dan diajukan ke PU atau

ke pihak

Kementrian

Pemberdayaan

Perempuan dan

Perlindungan

Anak jika nanti

mereka datang

lagi.

Setelah

 berkunjung

ke kompleks

 belakang

rumah sakit, esoknya Menteri PPA menuju

kampus AKBID Yaleka Maro.

Dr.Titus Tambaip, Ketua Yayasan Lentera

Kasih Maro Merauke menyampaikan bahwa

 pihak yayasan saat ini mengelola tiga (3)

lembaga pendidikan (STISIPOL, AKBID, dan

SMK Kesehatan). Ketiga lembaga pendidikan

ini hadir dalam rangka mencerdaskan generasi

Papua khususnya yang ada di Kabupaten

Merauke. Untuk diketahui, mahasiswa

STISIPOL saja tercatat 80% adalah puta-putri

asli Papua yang berasal Kabupaten Merauke,

Asmat, Mappi, Boven Digoel dan kabupaten-

kabupaten lain yang ada di Tanah Papua.

Kehadiran ibu menteri sangat mengispirasi

 putra-putri Papua, khusus nya yang sedang

mengenyam pendidikan di lembaga yang

dikelola oleh Yayasan Lentera Kasih Maro

Merauke.

Tanggal 23 Februari 2016 Prof. DR.

Yohana Yembise, Dip.Apling, MA. Menteri

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak (PPA) berkunjung ke Merauke. Beliau

menyempatkan diri untuk bertemu mama-mama pengrajin rumah tangga da ri bahan daur ulang

di Belakang RSUD Merauke. Sehari kemudian,

Rabu, 24

Februari

2016 ibu

menteri

 berdialog

dengan

Civitas

 Akademika 

STISIPOL

Yaleka Maro

Merauke,Akademi

Kebidanan (AKBID) Yaleka Maro Merauke &

SMK Kesehatan Yaleka Maro Merauke.

Saat mengunjungi mama-mama pengrajin

 bahan rumah tangga, Mente ri PPA sangat

mengapresiasi kreativitas mama-mama dalam

mengumpulkan bahan-bahan daur ulang seperti

 botol air mineral dan minuman da lam kemasan

untuk dibuat jadi tas, piring, tempat perkakas

rumah tangga dan lain-lain.

Pada kesempatan itu, Ketua Kelompok

 pengrajin bahan daur u lang, Ibu Kristina Bivakmenyampaikan terima kasih atas kedatangan

Menteri PPA beserta rombongan. Ia bercerita

tentang awal mula ide kerajinan ini sampai

dengan membentuk kelompok mama-mama.

Sampai saat ini, mama-mama pembuat kerajinan

ini tidak memiliki tempat berkumpul untuk

 belajar bersama, seh ingga dipakailah Posyandu

sebagai tempat berkumpul.

KUNJUNGAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

DAN ANAK KE MERAUKE

Menteri PPA menyalami seorang anak di Merauke

Page 3: SORAK Februari 2016

7/26/2019 SORAK Februari 2016

http://slidepdf.com/reader/full/sorak-februari-2016 3/6

Halaman 3

KABAR DARI KAMPUNG

Halaman 10   SORAK SORAK 

KEGIATAN SKPKEGIATAN SKP

 Nomor 42, F ebruari 2016 Nomor 42, F ebruari 2016

GALERI PHOTO SKP

Dari tanggal 1-3 Februari, Pemerintah Daerah Kabupaten Mappi bekerja sama dengan BPSE Yasanto

Merauke, SKP KAME, dan Hapin Belanda, mengadakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Pemahaman

Kesetaraan Gender di Aula Susteran PBHK Mapi. Berikut foto-fotonya.

Beatrix Gebze sedang memberi materi Seorang peserta bertanya seputar kesetaraan gender 

Mama-mama menunjukkan hasil karya tangan mereka

Seorang peserta menyampaikan hasil diskusi kelompok Peserta berfoto bersama usai kegiatan

PELATIHAN PENINGKATAN PEMAHAMANKESETARAAN GENDER DI KABUPATEN MAPPI

Pada acara tatap muka ini, hadir pula Bupati

terpilih Kabupaten Merauke, Frederikus Gebze

SE. M.Si. Dalam sambutannya, bapak Fredy

Gebze menyampaikan bahwa, dunia pendidikan

adalah dunia yang tidak asing baginya. Hal ini

karena beliau adalah dosen yang aktif mengajar

 pada STISIPOL Yaleka Maro Merauke. Usaha

mencerdaskan Bangsa ini adalah menjadi

tanggung jawab kita bersama. Yayasan LenteraKasih Maro Merauke lewat tiga (3) lembaga

 pendidikan yang dikelolanya telah turut

membantu usaha mencerdaskan anak-anak

kita agar kelak dapat menjadi tuan di tanahnya

sendiri. Untuk itu kepada para mahasiswa &

 pelajar agar terus belajar dan belaja r. Hanya

dengan mengenyam pendidikanlah kita dapat

merubah hidup kita menjadi lebih baik.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak, Prof. Dr. Yohana Susana

Yembise, Dip.Apling, MA. menyampaikan

 bahwa kasus kekerasan terhadap anak & ibu

rumah tangga kian meningkat. Untuk itu peranserta kita semua terutama para akademisi untuk

ikut memberi pemahaman baik agar kasus

tersebut dapat ditekan. Selanjutnya beliau

mengharapkan agar dalam penelitiannya para

akademisi juga fokus pada isu perlindungan

 perempuan dan anak.

Freddy Havurubun, Mahasiswa STISIPOL Yaleka Maro

Merauke, 29/2/2016

Sebanyak 14 mahasiswa Sekolah Tinggi Katolik

(STK) St. Yakobus Merauke mengikuti Misa

Pelepasan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Sabtu,

13/2/2016. Misa ini dipimpin langsung oleh

Ketua STK St. Yakobus, Pastor Donatus Wea,

Pr. Lic.Iur. Dalam misa tersebut, Pastor Don

menyampaikan agar para mahasiswa yang

akan melaksanakan KKN diharapkan mampu

menerapkan ilmu yang dipelajari. Kehadiran

mahasiswa juga membawa nama lembaga.

Oleh sebab itu, hendaknya setiap mahasiswa

melakukan yang terbaik di tempat dia berada.

Mahasiswa STK St. Yakobus ini nantinya akan

KKN di Kantor Departemen Agama Kabupaten

Merauke (2 orang), Rumah Sakit Bunda

Pengharapan (2 orang), Paroki Sang Penebus

(2 orang), Paroki Erom (3 orang), dan Stasi

Yohanes de Deo Yanggandur (5 orang). Para

mahasiswa ini akan melaksanakan KKN selama

tiga (3) bulan, terhitung sejak bulan Februari

sampai Mei 2016.

Semoga kehadiran mahasiswa STK St. Yakobus

Merauke di tempat KKN mendapat dukungan

dari berbagai pihak.

Selestinus Boi Jupjo, Mahasiswa STK St. Yakobus

Merauke, 23/2/2015

Menteri PPA dapat cenderamata dari Ketua STISIPOL.   F  r  e   d   d  y   H  a  v

n MISA PELEPASAN & PERUTUSAN

PESERTA KKN STK ST. YAKOBUS MERAUKE

Minggu, 28 Februari 2016, saya bertemu dengan

Bapak Geradus Mahuze, Kepala Kampung

Ivimahad, Distrik Kurik, di rumahnya. Beliau

sampaikan akan bangun tempat jualan bagimana-mama di pinggir Jalan poros Salor-Kurik.

Tempat ini dianggap strategis untuk pasarkan

hasil bumi Kampung Ivimahad. Selain itu akan

dibangun tugu empat (4) mata angin Suku

Malind yakni: Sosom, Ezam, Imoh & Mayo di

tempat yang sama. Untuk mewujudkan niat ini,

 beliau meminta dukungan dar i berbagai pihak

agar niat ini dapat terlaksana.

Freddy Havurubun, Mahasiswa STISIPOL Yaleka Maro

Merauke, 29/2/2015

n RENCANA PEMBANGUNAN TEMPAT

JUALAN DAN TUGU DI KAMPUNG IVIMAHAD

Page 4: SORAK Februari 2016

7/26/2019 SORAK Februari 2016

http://slidepdf.com/reader/full/sorak-februari-2016 4/6

KABAR DARI KAMPUNG

Halaman 4SORAK    SORAK  Halaman 9

KEGIATAN SKP

 Nomor 42, Februari 2016 Nomor 42, Fe bruari 2016

n MONITORING EKOSOB SKP KAME KE

PAROKI MUTING

KABAR DARI KAMPUNG

n PERINGATI HUT KE 114, WARGA

MERAUKE IKUTI BERBAGAI KEGIATAN

Harga udang di kitorang pu Pantai

Payum, Kelurahan Samkai dari awal

tahun 2000-an sampai sekarang

tidak pernah berubah. Harganya per

kilogram antara Rp 15.000 (ukuran

sedang) sampai Rp 40.000 (udanggross/ukuran besar). Udang-udang

ini dibeli langsung di pinggir pantai

oleh para penadah. Kalau su sampai

di Pasar Wamanggu harga udang jauh

lebih mahal.

Harga udang di kitorang   pu Pantai

Payum ini tidak sebanding dengan harga-harga

 barang di kios yang terus naik.

Dua atau tiga tahun lalu sebenarnya ada

 pertemuan antara warga Payum dengan para

 penadah dorang . Waktu itu pertemuannya juga

dihadiri oleh Lurah Samkai. Warga Payumyang merupakan nelayan lokal mau supaya

harga udang ini dinaikkan paling tidak jadi

Rp 17.000. Waktu itu tidak semua pembeli/

 penadah sepakat dengan harga ini. Alasannya

nanti dorang  mau jual dengan harga berapa di

 pasar yang ada di Kota Merauke. Dorang  juga

takut kalau beli dengan harga itu (Rp 17.000)

 bisa-bisa dorang  rugi. Akhirnya tidak ada kata

sepakat dalam pertemuan itu. Penadah dorang  

tetap beli kitorang pu udang dengan harga Rp

15.000.

Sebagai pelajar, kitorang  rasa prihatin dengan

kondisi ini. Kitorang  tahu karena kadangkitorang  bantu orang tua tarik jaring dan

 penadah beli hasil lau t kami. Tapi kitorang  

 juga tidak bisa buat apa -apa. Kalau kitorang  

 pu orang tua kasih naik harga udang penadah

dorang  nanti tidak mau beli. Kalau dorang  

tidak mau beli, bisa-bisa kitorang  tidak bisa

sekolah.

Petrus dan Paulus, Pelajar dari Payum, Kelurahan

Samkai , 22/2/2016

Dari tanggal 13-15 Januari 2016, SKP KAME

melakukan monitoring situasi EKOSOB ke

Paroki Muting.

Di wilayah Paroki Muting ada perusahaan PT.

Inocin Abadi. Kehadiran perusahaan inipun turut

menyulut konik antara suku Malind MbiyanAnim dengan suku Mandobo. Konik ini terkait

 batas-batas tanah adat. Untuk meminimalisir

dan menghentikan ancaman konik yang sudah

didepan mata, maka diadakan pertemuan antar

marga dan antar suku. Topik yang dibahas

adalah batas-batas tanah adat masing-masing.

Salah satu suku saat ini juga sedang berusaha

untuk bernegosiasi dengan pihak perusahaan

untuk membuat beberapa kesepakatan,

diantaranya perhitungan kubikasi kayu yang

telah ditebang untuk lahan perkebunan kelapa

sawit.***OW

Usia Kota Merauke ini sudah 114 tahun.

Tonggak berdirinya kota-ku tercinta ini ditandai

dengan datangnya orang-orang Eropa ke Bumi

Anim-ha. Ya, selama 114 tahun, Kota Merauke

terus berbenah menuju kemajuan disegala

 bidang.Untuk memperingati HUT Merauke yang ke 114,

selama bulan Februari ini diadakan beberapa

kegiatan seperti lomba panah, lomba tangkap

 babi dan lomba belah kayu. Sela in itu, ada juga

lomba lari 10 KM, pacuan kuda, dan karnaval.

Perayaan HUT Merauke ke 114 makin meriah

saat puncak acara yang diadakan di Taman

Mandala, Jumat 12/2/2016. Acara ini diawali

dengan doa bersama yang dibawakan dalam

lima agama yaitu Katolik, Protestan, Islam,

Hindu, dan Budha. Setelah itu warga Kota

Merauke dihibur dengan atraksi budaya serta

 band legendaris Black Brother dan Black Sweet.Pelaksana Harian (Plh.) Bupati Merauke Bpk.

Daniel Pauta mengatakan bahwa, kita semua

harus bersatu padu untuk memajukan dan

mensejahterakan seluruh masyarakat Merauke.

Acara ini juga dihadiri oleh bupati terpilih

Kabupaten Merauke, Bpk. Fredy Gebze yang

turut menghibur warga yang hadir dengan suara

emasnya.

Germanus Yolmen, Warga Kampung Kurik, 26/2/2016

n SEJAK AWAL 2000-an HARGA UDANG DI

PAYUM TIDAK PERNAH NAIK

n PELATIHAN PENINGKATAN

KESETARAAN GENDER

Dari tanggal 1-3 Februari, Pemerintah Daerah

Kabupaten Mappi bekerja sama dengan BPSE

Yasanto Merauke, SKP KAME, dan Hapin

Belanda, mengadakan kegiatan Pelatihan

Peningkatan Pemahaman Kesetaraan Gender

di Aula Susteran PBHK Mapi. Sebanyak

32 orang terlibat dalam kegiatan ini. Dalam

kegiatan ini kaum perempuan Kabupaten Mappi

mengungkapkan bawa mereka kerap kali merasa

minder untuk terlibat dalam urusan-urusan hidup

 bermasyarakat. “ Kitorang tra mampu”, kata

mereka.

Pelatihan ini selain membahas soal kesetaraan

gender, tapi juga memberikan pemahaman kepada

 perempuan Mappi, bahwa mereka memiliki

kemampuan yang luar biasa. Untuk itu mereka

tidak perlu minder. Peserta juga menyampaikan

 bahwa pemerintah se tempat belum benar-benar

serius memberi pembinaan dan pengembangansumber daya perempuan Mappi. Ada pelatihan-

 pelatihan ketrampilan, tetapi hanya sampai di

situ, tanpa mengembangkan jalur tranportasi dan

 pasaran. Ada ibu-ibu yang mengatakan: “ Kitorang  

 buat ketrampilan tetapi hanya simpan, padahal

kitorang  butuh. Hasil apa yang akan kitorang  

dapat untuk  kitorang pu rumah tangga? Ini yang

macam pemerintah dorang  belum pikir betul”.

Yang menarik dalam kegiatan ini ada beberapa

mama-mama yang membawa hasil keterampilan

tangan mereka berupa anyaman burung merak dan

tifa. Anyaman ini dibuat dengan bahan dasar kartu

 joker.***BG

Salah satu atraksi saat karnaval HUT Merauke 114

Beberapa mama-mama menunjukkan hasil kerajinan tangan mereka

SKP KAME mengunjungi Paroki Asiki, Getentiri,

dan Tanah Merah dari tanggal 12 - 18 February

2016. Tujuan kunjungan tersebut dalam rangka

meminta pastor paroki dari tiga paroki di atas

untuk membentuk Seksi Keadilan Perdamaian dan

Keutuhan Ciptaan di tingkat paroki. Kunjungan

tersebut sekaligus melakukan monitoring situasi

EKOSOB yang juga berkaitan dengan rencana

 pembukaan perkebunan kelapa sawit di wilayah

Kabupaten Boven Digoel.

Untuk diketahui, saat ini ada perusahaan Korindo

Group yang beroperasi di Distrik Jair, Kia, dan

Sesnuk. Selain itu, ada juga Menara Group di

Distrik Jair dan Distrik Kia.

Kehadiran dua perusahaan ini merupakan

ancaman bagi ekosistem dan eksistensi

masyarakat adat sendiri. Mereka tak lagi memiliki

(dan akan kehilangan) hutan dan segala isinya

yang merupakan sumber pijakan masyarakat

adat.***OW

n MONITORING SKP KAME KE PAROKI

ASIKI, GETENTIRI DAN TANAH MERAH

Page 5: SORAK Februari 2016

7/26/2019 SORAK Februari 2016

http://slidepdf.com/reader/full/sorak-februari-2016 5/6

 Nomor 42, Februari 2016 Halaman 8SORAK    SORAK  Halaman 5

KABAR DARI KAMPUNG

 Nomor 42, Fe bruari 2016

Kamorang Tahu Ka?

Ensiklik ‘Laudato Si’ dari Paus

Fransiskus, diterbitkan pada 18 Juni

2015. Serentak diterjemahkan dalam

delapan bahasa: Italia, Jerman, Inggris,

Spanyol, Prancis, Polandia, Portugal,

dan Arab. Ensiklik ini berbicara tentang

 perawatan alam sebagai rumah kita

 bersama. Kami akan menuru nkan pesan ensiklik ini dengan bahasa yang sederhana dalam edisi

 bulanan buletin SORAK, yang dimulai da ri bulan Januari 2016 dan se terusnya. Isi Ensiklik bulan ini

adalah sebagai berikut (sambungan dari bulan Januari...):

4. Tahun 1971, delapan tahun setelah Pacem in Terris (Damai di Bumi), Paus Paulus VI berbicara

tentang ekologi sebagai ‘akibat tragis’ dari aktitas manusia yang tak terkendali. Karenaeksploitasi alam sembarangan, manusia mengambil resiko merusak alam dan pada gilirannya

menjadi korban. Paus juga telah berbicara kepada organisasi pangan dan pertanian se-dunia,

yaitu FAO ( Food Agriculture Organization) di PBB tentang kemungkinan bencana ekologis bila

orang membangun peradaban industri. Di mana peradaban industri lebih cenderung menekankan

kebutuhan mendesak hari ini (kurang berpikir tentang hari esok) dan memaksa manusia berubah

dalam waktu singkat (padahal untuk mengubah manusia tidak seperti telapak tangan). Benar

 bahwa sekarang kemajuan ilmiah dan kemampuan tehn ik berkembang luar biasa , tetapi kalau

tidak disertai perkembangan sosial dan moral yang benar, maka semuanya akan berbalik melawan

kehidupan manusia.

5. Paus Santo Yohanes Paulus II sangat khawatir dengan masalah ini. Maka dalam Ensikliknya

“Redemptor Hominis” (Penebus Manusia – 4 Maret 1979) ia memperingatkan bahwa

rupanya manusia tidak melihat arti lain dari alam, selain hanya mencari apa yang berguna

dan bisa dinikmati hari ini. Sehingga ia menyerukan “pertobatan ekologi” (bertobat dari

kebiasaan merusak alam). Karena Paus melihat bahwa hampir tak ada usaha mengamankan

dan meningkatkan moral manusia. Sehingga moral hancur dan ini perkara besar, bukan hanya

karena Allah mempercayakan dunia kepada manusia, tetapi karena hidup manusia merupakan

hadiah yang harus dilindungi. Kalau mau melindungi dan memperbaiki dunia, maka kita perlu

mengubah gaya hidup, cara produksi, dan konsumsi, termasuk sistem pemerintahan yang

mengatur masyarakat. Pembangunan masyarakat bisa diandalkan apabila menggunakan sifat-sifat

moral, dan hanya bisa terjadi kalau serius memperhatikan sifat hubungan antar manusia. Untuk

mengubah kenyataan, maka harus berdasarkan apa yang telah diberikan Allah sejak semula.

(Bersambung ke bulan Maret 2016).

Dicatat oleh: P. Felix Amias MSC - Biara MSC Merauke

ENSIKLIK

‘LAUDATO SI’

Alam Sebagai

Rumah Kita

(Bagian Kedua)

Saudara-saudari, Umat sekalian,

Para pastor, bruder, suster, dan anak-anak terkasih

Tak lama lagi kita akan memasuki

masa Pra Paskah atau masa persiapan batin untuk menyambut pesta paskah,yang dimulai pada hari Rabu Abu.Kiranya baik, bahwa kita mengawalimasa pertobatan ini dengan mengambil

hikmah dari bacaan-bacaan kitab suci hari ini.

Yesus ketika mendengar suara pujian para Malaikat: “Kudus, kudus, kuduslah Tuhansemesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya”, maka manusia langsung mengakuikedosaannya. Ia yang tinggal di tengah-tengah masyarakat yang mulutnya seringmengucapkan kata-kata kasar, bersaksi dusta, suka memtnah, menyumpahi sesamanya,merasa amat tidak pantas memandang kemuliaan Allah. Kekudusan Allah itu akanmenghanguskan/ membakar habis semua orang berdosa. Namun, apa yang dipikirkandan diyakini, sungguh berbeda dengan apa yang dilakukan Allah. Dengan bara api,Allah mengutus malaikat-Nya untuk menguduskan mulut Yesaya dan mengampuni dosa-

dosanya.

Demikian pula Petrus, yang telah terlanjur kesal dan mengeluarkan kata-kata yang kerasterhadap Yesus, yang tidak mau mendengarkannya. Bisa jadi ia mengatakan Yesus itusok tahu, merasa lebih pintar dan berpengalaman, padahal Ia berasal dari kampung yang jauh dari pantai. Ternyata, apa yang dilakukan Yesus itu benar, ka rena mereka menangkapikan dalam jumlah yang besar. Petrus betul-betul menyesal dan merasa tidak pantas berada di hadapan Utusan Allah yang begitu agun g dan kudus. Pe trus sungguh mengakuikedosaannya, dan mohon kepada Yesus untuk meninggalkan dia.

Di dalam kedua bacaan Kitab Suci yang baru saja kita dengarkan itu, kita menemukankerahiman Allah yang luar biasa. Kerahiman-Nya mengatasi kerapuhan, kekecewaan,kekesalan, ketidakmengertian, dan kedosaan manusia. Kalau di Perjanjian Lama,kerahiman Allah itu disampaikan oleh para malaikat; pada jaman Perjanjian Baru,dihadirkan oleh Yesus; dan pada jaman kita dihadirkan oleh kita sekalian sebagai utusan-utusan-Nya.

Paus Fransiskus dalam Bulla Indiksi Yubileum Luar Biasa tentang Kerahiman, memintakepada umat beriman agar “masa Prapaskah dalam Tahun Yubileum ini dihayati secaralebih mendalam sebagai saat istimewa untuk merayakan dan mengalami kerahiman Allah”(MV 17). Melalui ajakan untuk mendengarkan Sabda Allah dengan penuh perhatian danmendorong umat Allah untuk menyedikan waktu “24 jam bagi Tuhan”. Beliau berusahamenekankan keutamaan mendengarkan Sabda Allah, terutama sabda kenabiannya yangdipenuhi doa dan ucapan syukur. Kerahiman Allah adalah sebuah warta keselamatan bagidunia.

SURAT GEMBALA

Gbr. Paus Fransiskus melambaikan tangan

SURAT GEMBALA PRA PASKAH 2016

USKUP AGUNG MERAUKE

Page 6: SORAK Februari 2016

7/26/2019 SORAK Februari 2016

http://slidepdf.com/reader/full/sorak-februari-2016 6/6

 Nomor 42, Fe bruari 2016   SORAK  Halaman 7 Nomor 42, Februari 2016 Halaman 6SORAK 

SURAT GEMBALA OPINI / PENDAPAT WARGA

n PERUSAHAAN MASUK TIDAK

SOSIALISASI KEPADA MASYARAKAT

Masyarakat Distrik Jair, saat ini perlu

diberi banyak pemahaman, pembinaan, dan

ketrampilan yang baik dan cukup, sehingga

dapat bersaing dengan saudara-saudara

 pendatang.

Sekarang ada banyak penduduk baru yang

datang untuk bekerja di perusahaan atau sebagai pedagang (wiraswasta). Kami selama ini

tidak pernah tahu tentang rencana masuknya

 perusahaan-perusahaan baru yang ak an dan

sudah mulai beroperasi di wilayah Distrik Jair.

Kami hanya dengar tentang kehadiran PT.

Manunggal Sukses Mandiri dan Trimega Karya

Utama. Dugaan sementara kedua perusahaan ini

 beroperasi di wilayah Kampung Anggai. Tidak

ada informasi jelas tentang kedua perusahaan

ini, karena semua perusahaan tersebut masuk

tanpa pemberitahuan ke pihak distrik. Kami

dengar kalau saat ini kedua perusahaan itu

sedang melakukan pembersihan lahan untuk

 penanaman kelapa sawit. Luas areal dan uangganti rugi belum diketahui.

Sementara PT. Duta Visa Global dan Wahana

Agri Karya, kedua perusahaan ini sedang

dalam proses negosiasi dengan pemilik dusun

di wilayah kali/sungai Kao. Kedua perusahaan

ini berencana membuka lahan disepanjang

Sungai Digul dan Kao ke arah utara dekat

kota Tanah Merah. Belum ada informasi pasti

tentang pembayaran ganti rugi yang dilakukan

 perusahaan kepad a masyarakat pemilik tanah

adat. Marga-marga pemilik tanah adat di

wilayah Kali Kao belum sepenuhnya bersepakat

untuk menyerahkan tanah di wilayah ini.

Salinan dokumen perjanjian pelepasan tanahadat tidak dimiliki oleh pihak marga-marga

 pemilik tanah adat, kalau pun ada hanya oknum

tertentu saja, marga-marga pun kesulitan

memperoleh dokumen tersebut. Sampai saat

ini pihak marga-marga masih mempertanyakan

maksud pihak perusahaan tidak memberikan dan

mensosialisasikan dokumen seperti ANDAL/

AMDAL.

Yance Kambandum, Kepala Distrik Jair, Kabupaten

Boven Digoel

Seluruh kabar yang menekankan bahwa setiap

orang kristiani dipanggil untuk mengalaminya

secara langsung. Karena alasan ini, selama

masa Prapaskah beliau akan mengutus para

Misionaris Kerahiman sebagai sebuah tanda

nyata bagi semua orang tentang kedekatan dan

 pengampunan Allah.

Kerahiman merupakan cara Allah menjangkau

orang berdosa, menawarkan kepadanya sebuahkesempatan baru untuk memandang diri Allah,

 bertobat dan percaya (MV. 21). Dan dengan

demikian, memulihkan hubungan manusia

dengan Dia. Dalam Yesus yang disalibkan, Allah

menunjukkan keinginan-Nya untuk mendekati

orang-orang berdosa, meskipun mereka

mungkin telah jauh menyimpang dari hadapan-

 Nya.

Kerahiman Allah mengubah hati manusia.

Memungkinkan kita, melalui pengalaman akan

kasih dan kesetiaan Allah, menjadi orang yang

 penuh kerahiman. Kerahiman ilahi bersinar

dalam kehidupan kita, mengilhami kita masing-

masing untuk mengasihi sesama dan untukmengabdikan diri kita melalui karya-karya

kerahiman rohani dan jasmani. Misalnya

memberi makan, mengunjungi, menghibur, dan

memberi petunjuk, serta menolong mereka yang

membutuhkan bantuan kita.

Oleh perbuatan-perbuatan seperti itulah kita

akan dihakimi. Karena alasan ini, Paus meminta

agar “umat kristiani sudi merenungkan karya-

karya kerahiman jasmani dan rohani. Hal ini

akan menjadi suatu cara untuk membangunkan

kembali hati nurani kita, dan masuk lebih dalam

ke jantung Injil di mana orang miskin, tertindas,

dan orang-orang yang tidak berdaya, memiliki

 pengalaman khusus akan kerahiman Allah” (MV15). “Daging/ tubuh jasmani Kristus menjadi

kelihatan dalam daging dari orang-orang yang

disiksa, ditindas, kurang gizi, dan orang-orang

yang diasingkan... Mereka ini butuh untuk

diakui, dijamah, dan dirawat oleh kita” (MV

15).

Kristus adalah misteri kasih yang belum

 pernah terjadi sebelumnya dan menimbulkan

 pertanyaan besa r: “Mengapa Anak Domba yang

tak berdosa harus menderita?” Di hadapan kasih

ini, kita bisa seperti Musa, melepaskan kasut

kita (bdk. Kel 3:5).

Terutama ketika orang miskin adalah saudara

atau saudari kita di dalam Kristus yang sedang

menderita karena iman mereka.

Sudara sekalian, selain berpantang dan berpuasa,

 pada hari Rabu dan Jumat Agung sebagai tanda

 pertobatan kita, bersama dengan Yesus yang

mengundang kita untuk menunjukkan pribadi

Allah dan kerahiman-Nya, marilah kita berusaha

untuk:

1. Tidak bergosip;

2. Makan secukupnya dan tidak membuang

makanan;

3. Membeli barang-barang yang sederhana

(tidak mewah);

4. Mengunjungi orang-orang sakit, orang yang

susah, atau lansia;

5. Berhenti menghakimi sesama;

6. Tetap bersahabat dengan mereka yang tak

sepaham dengan kita;

7. Menjadikan berdoa setiap hari sebagai

kebiasaan;

8. Setia janji dengan orang lain seperti yang

dilakukan oleh pasutri;

9. Tetap percaya bahwa Tuhan menyertai kita;

10. Menjaga kebersihan rumah, halaman, dan

saluran-saluran air;

11. Menjaga hutan, sungai, rawa, dan laut demi

anak cucu kita;

12. Membangun daerah kita dalam suasana aman

dan damai.

Mari kita mengisi kehidupan kita melalui

 pertobatan, agar semakin banyak orang

mengalami kerahiman Tuhan. Kita doakan jugaBupati dan Wakil Bupati terpilih, agar pelantikan

mereka dapat berjalan dengan baik dan aman,

agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawab

yang akan dipercayakan kepada mereka dengan

 bijaksana. Akhirnya saya ucapkan: “Selamat

menjalani masa Prapaskah dengan suka cita”.

Merauke, 2 Februari 2016

Berkat dari Uskupmu

Mgr. Nicholaus Adi Seputra MSC

n MELAYANI DENGAN MANAGEMENT

HOSTI

Sekitar November 2015, saya dan Pak Bupati

sekarang (Bpk. Fredy Gebze), yang waktu itu

(dan sampai sekarang) masih sebagai ketua

Dewan Pastoral Paroki Katedral, membawa

acara Mimbar Agama Katolik di KM-TV. Saya

sebagai pastor, bilang sama beliau: “Pak Fredy,

kita datang ke sini bukan mau bicara politik, kita

mau siaran tentang iman Katolik kepada seluruhmasyarakat Merauke, karena kami Pastor tak

 punya urusan dengan polit ik...”.

Beliau jawab: “Siap Bapa Pastor, saya juga

datang sebagai Ketua Dewan Pastoral Paroki

Katedral, bukan sebagai orang yang lagi

mencalonkan diri untuk menjadi bupati”. Waktu

itu kami bicara tentang konsep keadilan menurut

iman Katolik, bahwa keadilan itu bukan berarti

“sama rata dan sama rasa”, tetapi keadilan itu

artinya “orang menjalani hidup sesuai dengan

haknya”. Kalau saya membutuhkan sesuatu dan

ternyata kurang (karena orang lain main kasih:

saya suka siapa) atau terlalu berlebihan karena

monopoli (sampai orang lain tak kebagian),maka itu yang namanya “tidak adil”.

Pak Fredy mengajukan sebuah konsep yang

sangat Katolik, bahwa pelayanan kepada semua

orang itu akan lebih baik kalau menggunakan

“MANAGEMENT HOSTI”, yaitu kalau

di Gereja Katolik setiap orang yang sudah

menerima Sakramen Komuni, diberi “hosti”

tanpa pandang bulu. Semua diperlakukan sama.

Saya yang belajar ilmu lsafat dan teologi

Katolik, tak penah dengar yang namanya

“Management Hosti”. Makanya ada rasa

 bangga, masih ada orang y ang berpikir tentang

 pelayanan publik tanpa pilih kasih, karena

 pembagian hosti dalam Gereja Katolik itu adalah

 pelayanan “tanpa pilih kasih”. Semua menikmatihak-nya, entah dari suku mana, status apa, kaya

atau miskin, perempuan atau laki-laki, kecil atau

 besar, tua atau muda, semua sama.

Luar biasa pandangan seperti ini, dan saya harap

itu masih tetap menggema dalam hati Bapak

Fredy yang telah menjadi Bupati Kabupaten

Merauke (2016-2021). Allah memberkatimu,

keluarga, dan kami semua sebagai warga

Merauke.

Oleh: P. Felix Amias MSC – Biara MSC

Merauke