smp negeri 1 ranah batahansmp negeri 1 ranah … · pembelajaran bahasa inggris tidak membosankan....

29
LAPORAN PENELITIAN LAPORAN PENELITIAN LAPORAN PENELITIAN LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) (CLASSROOM ACTION RESEARCH) (CLASSROOM ACTION RESEARCH) (CLASSROOM ACTION RESEARCH) PENGGUNAAN MATERI PEMBELAJARAN YANG AKRAB UNTUK PENGGUNAAN MATERI PEMBELAJARAN YANG AKRAB UNTUK PENGGUNAAN MATERI PEMBELAJARAN YANG AKRAB UNTUK PENGGUNAAN MATERI PEMBELAJARAN YANG AKRAB UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPTIF TEKS DESKRIPTIF TEKS DESKRIPTIF TEKS DESKRIPTIF BAHASA INGGRIS BAHASA INGGRIS BAHASA INGGRIS BAHASA INGGRIS SISWA SISWA SISWA SISWA KELAS VII 1 KELAS VII 1 KELAS VII 1 KELAS VII 1 SMP NEGERI 1 SMP NEGERI 1 SMP NEGERI 1 SMP NEGERI 1 RA RA RA RANAH BATAHAN NAH BATAHAN NAH BATAHAN NAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT KABUPATEN PASAMAN BARAT KABUPATEN PASAMAN BARAT KABUPATEN PASAMAN BARAT OLEH OLEH OLEH OLEH R U S T O N R U S T O N R U S T O N R U S T O N Penelitian ditulis untuk memenuhi sebahagian persyaratan Penelitian ditulis untuk memenuhi sebahagian persyaratan Penelitian ditulis untuk memenuhi sebahagian persyaratan Penelitian ditulis untuk memenuhi sebahagian persyaratan pengusulan kenaikan pangkat/jabatan guru pengusulan kenaikan pangkat/jabatan guru pengusulan kenaikan pangkat/jabatan guru pengusulan kenaikan pangkat/jabatan guru SMP NEGERI 1 RANAH BATAHAN SMP NEGERI 1 RANAH BATAHAN SMP NEGERI 1 RANAH BATAHAN SMP NEGERI 1 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT KABUPATEN PASAMAN BARAT KABUPATEN PASAMAN BARAT KABUPATEN PASAMAN BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT 2006 2006 2006 2006

Upload: vuongnguyet

Post on 21-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PENELITIANLAPORAN PENELITIANLAPORAN PENELITIANLAPORAN PENELITIAN

PENELITIAN TINDAKAN KELASPENELITIAN TINDAKAN KELASPENELITIAN TINDAKAN KELASPENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)(CLASSROOM ACTION RESEARCH)(CLASSROOM ACTION RESEARCH)(CLASSROOM ACTION RESEARCH)

PENGGUNAAN MATERI PEMBELAJARAN YANG AKRAB UNTUK PENGGUNAAN MATERI PEMBELAJARAN YANG AKRAB UNTUK PENGGUNAAN MATERI PEMBELAJARAN YANG AKRAB UNTUK PENGGUNAAN MATERI PEMBELAJARAN YANG AKRAB UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULISMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULISMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULISMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPTIF TEKS DESKRIPTIF TEKS DESKRIPTIF TEKS DESKRIPTIF

BAHASA INGGRISBAHASA INGGRISBAHASA INGGRISBAHASA INGGRIS SISWA SISWA SISWA SISWA KELAS VII 1KELAS VII 1KELAS VII 1KELAS VII 1 SMP NEGERI 1 SMP NEGERI 1 SMP NEGERI 1 SMP NEGERI 1 RARARARANAH BATAHANNAH BATAHANNAH BATAHANNAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARATKABUPATEN PASAMAN BARATKABUPATEN PASAMAN BARATKABUPATEN PASAMAN BARAT

OLEHOLEHOLEHOLEH

R U S T O N R U S T O N R U S T O N R U S T O N

Penelitian ditulis untuk memenuhi sebahagian persyaratan Penelitian ditulis untuk memenuhi sebahagian persyaratan Penelitian ditulis untuk memenuhi sebahagian persyaratan Penelitian ditulis untuk memenuhi sebahagian persyaratan pengusulan kenaikan pangkat/jabatan gurupengusulan kenaikan pangkat/jabatan gurupengusulan kenaikan pangkat/jabatan gurupengusulan kenaikan pangkat/jabatan guru

SMP NEGERI 1 RANAH BATAHANSMP NEGERI 1 RANAH BATAHANSMP NEGERI 1 RANAH BATAHANSMP NEGERI 1 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARATKABUPATEN PASAMAN BARATKABUPATEN PASAMAN BARATKABUPATEN PASAMAN BARAT

SUMATERA BARATSUMATERA BARATSUMATERA BARATSUMATERA BARAT 2006200620062006

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada tahun 2015 mendatang bangsa Indonesia akan memasuki era tenaga

kerja bebas karena akan diberlakukannya Asia Pasific Labour Association (APLA).

Tenaga kerja Indonesia dapat bekerja di dalam maupun di luar negeri. Sebaliknya

tenaga kerja luar negeri dapat bekerja di negerinya sendiri maupun di Indonesia.

Situasi ini akan membuat lapangan kerja semakin luas. Peluang untuk mendapatkan

pekerjaan semakin besar apabila memiliki persyaratan yang dibutuhkan. Persyaratan

utama yang harus dimiliki oleh setiap tenaga kerja adalah memiliki pengetahuan dan

keterampilan serta dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris baik lisan maupun

tulisan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemampuan berbahasa Inggris

sangat diperlukan untuk dapat berkomunikasi secara langsung (face to face) maupun

lewat media tulis/ cetak dan media elektronik. Di Indonesia pengajaran bahasa

Inggris diwajibkan mulai dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai

Perguruan Tinggi (PT). Pengajaran bahasa Inggris pada Sekolah Dasar (SD) tidak

diwajibkan tetapi baru tahap pengenalan. Usaha-usaha peningkatan mutu pengajaran

bahasa Inggris perlu mendapat perhatian serius agar hasil yang diinginkan lebih baik.

Jika dilihat kenyataan dewasa ini, pelajaran bahasa Inggris bagi siswa

merupakan salah satu mata pelajaran yang cukup sukar. Hal ini dapat dilihat dari

hasil Ujian Semester (nilai rapor) dan hasi Ujian Akhir Nasional (nilai murni) bahwa

persentase kelulusan mata pelajaran bahasa Inggris tergolong rendah. Rendahnya

1

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

2

kelulusan ini dapat dilihat dari kenyataan di dalam proses pembelajaran bahasa

Inggris di sekolah. Persiapan guru bahasa Inggris untuk membelajarkan siswa di

kelas, media pembelajaran, minat siswa, lingkungan sekolah dan lingkungan siswa,

dukungan orang tua siswa dan masyarakat.

Dalam meningkatkan pelajaran bahasa Inggris di SMP terdapat beberapa

permasalahan yang seharusnya dipertimbangkan. Permasalahan tersebut antara lain

meliputi kurikulum, kinerja guru, proses pembelajaran, materi ajar, metode dan

teknik mengajar, fasilitas belajar, motivasi, dan lain sebagainya.

Dalam masalah ini peranan guru harus lebih ditingkatkan lagi agar pelajaran

bahasa Inggris menjadi mata pelajran yang disenangi oleh siswa. Seorang guru harus

dapat memberikan dorongan atau motivasi kepada siswa agar siswa lebih tertarik

untuk belajar bahasa Inggris. Guru harus dapat menanamkan rasa percaya diri kepada

siswa bahwa bahasa Inggris sangat dibutuhkan dalam kehidupan terutama pada saat

mereka mencari pekerjaan.

Di samping itu guru hendaknya membelajarkan siswa dengan

mempergunakan cara atau teknik yang bervariasi dan menarik agar kegiatan

pembelajaran bahasa Inggris tidak membosankan. Yang lebih penting lagi guru harus

mengajarkan semua kompetensi dasar yang dituntut oleh Kurikulum 2004 atau

Kurikulum Berbasis Kompetensi. Kompetensi dasar yang dimaksud adalah

mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis

(writing). Keempat kompetensi dasar ini harus dikuasai oleh siswa agar mereka dapat

lulus dari satu jenjang pendidikan. Standar kompetensi lulusan untuk mata pelajaran

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

3

bahasa termasuk bahasa Inggris menekankan pada kemampuan membaca dan

menulis (PP 19/2005 pasal 25 ayat 3).

Bertitik tolak dari standar kompetensi lulusan di atas, penulis merasa tertarik

untuk mengetahui cara atau teknik pembelajaran menulis yang efisien dan menarik

bagi siswa terutama bagi pemula. Siswa diharapkan dapat menghasilkan teks-teks

berbentuk naratif, recount, deskriptif, anekdot, prosedur, laporan serta bebagai iklan.

Penelitian tindakan kelas ini memfokuskan pada teknik pembelajaran menulis teks

deskriptif sederhana. Dari penelitian tindakan kelas ini diperoleh teknik

pembelajaran menulis teks deskriptif yang menarik dan langkah-langkah menulis

yang efisien bagi penulis pemula.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan dalam

pembelajaran bahasa Inggris di SMP, antara lain: pemahaman tentang KBK

(kurikulum 2004), kinerja guru, proses pembelajaran, materi ajar, metode dan teknik

mengajar, fasilitas belajar, dan motivasi.

C. Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup pembelaran bahasa Inggris di SMP seperti

yang telah diidentifikasi di atas maka penelitian tindakan kelas ini dibatasi pada

teknik pembelajaran menulis teks deskriptif bagi penulis pemula (siswa kelas VII

SMP).

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

4

D. Rumusan Masalah

Masalah penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Apakah kemampuan menulis teks deskriptif Bahasa Inggris siswa kelas VII 1 SMP

Negeri 1 Ranah Batahan dapat meningkat dengan menggunakan materi

pembelajaran yang akrab dengan mereka?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk

meningkatkan kemampuan menulis teks deskriptif Bahasa Inggris siswa kelas VII 1

SMP Negeri 1 Ranah Batahan dengan menggunakan materi yang akrab dengan

mereka.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa: Siswa dapat menulis teks deskriptif Bahasa Inggris secara

sederhana sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Inggris

secara umum.

2. Bagi guru: Guru dapat memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan

tingkat perkembangan siswa sehingga siswa tertarik dengan materi yang

diberikan yang pada akhirnya tujuan pembelajaran mudah dicapai.

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

Menurut Depdiknas (2003), bahasa Inggris merupakan alat untuk

berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Berkomunikasi yang dimaksudkan adalah

mengunkapkan informasi, pikiran, perasaaan serta mengembangkan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan budaya dengan menggunakan bahasa tersebut.

Berkomunikasi secara lisan dan tertulis dengan menggunakan ragam bahasa yang

sesuai dengan lancar dan akurat dalam wacana interaksional dan/atau monolog

pendek terutama wacana yang berbentuk naratif, recount, deskriptif, anekdot,

prosedur, laporan serta bebagai iklan.

Agustien (2004:39-40) menyatakan bahwa mengajar bahasa Inggris atau

bahasa apapun berarti mengajarkan dua ragam bahasa: lisan dan tulis. Kita tidak

dapat berasumsi bahwa jika kita telah mengajar bagaimana membentuk kalimat dan

mengenalkan kosakata serta ucapannnya maka otomatis siswa dapat

menggunakannya dalam bahasa lisan dan tulis. Ragam tulis menjadi relatif lebih sulit

dibandingkan dengan ragam lisan karena pembaca tidak berada dalam konteks yang

sama dengan penulisnya. DePorter (2004: 78) menyatakan bahwa di suatu tempat di

dalam diri setiap manusia ada jiwa unik yang berbakat yang mendapatkan kepuasan

yang mendalam karena menceritakan suatu kisah, menerangkan bagaimana

melakukan sesuatu, atau sekadar berbagi rasa dan pikiran. Dorongan untuk menulis

5

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

6

itu sama besarnya dengan dorongan untuk berbicara; untuk mengkomunikasikan

pikiran dan pengalaman kita kepada orang lain; untuk, paling tidak, menunjukkan

kepada mereka siapa kita.

Lebih lanjut DePorter (2004) menyatakan bahwa anak-anak adalah penulis

alamiah yang masih polos yang selalu mempunyai sesuatu untuk dikatakan. Yang

mereka tulis kerap kali begitu segar dan mendalam. Tulisan mereka dapat membuat

orang-orang di sekitar mereka melihat segala sesuatu dengan cara yang tidak pernah

mereka lakukan sebelumnya.

Leonhardt (2005) menyatakan banyak penulis besar mulai membuat tulisan

dengan karangan autobiografis. Tulisan yang dihasilkan adalah karangan yang

menyangkut diri sendiri. Lebih lanjut dikatakan bahwa anak-anak harus sering dan

bebas menulis supaya prigel (sangat terampil) dalam menggunakan struktur kalimat

yang kompleks dan benar secara tata bahasa.

Ur (2000: 168) mengatakan bahwa proses menulis yang efektif tidak dapat

digeneralisasikan kepada seluruh siswa untuk menggunakan strategi tertentu tetapi

mereka bisa menghasilkan tulisan yang sama baiknya dengan cara yang berbeda.

Materi dan proses penulisan perlu bervariasi sesuai dengan penguasaan dan

kemampuan siswa.

Dengan demikian pembelajaran menulis tidak dapat dipisahkan dari

pengajaran bahasa Inggris. Setiap anak mempunyai potensi untuk menulis dan

dikembangkan potensi tersebut oleh guru. Guru harus dapat menggali dan

menumbuhkan potensi masing-masing anak didik untuk mampu menulis meskipun

produk tulisan yang sangat sedehana. Guru yang kompeten menggunakan strategi

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

7

dan materi pembelajaran menulis yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

Materi pembelajaran yang digunakan guru sangat besar peranannya untuk

mendapatkan hasil belajar yang maksimal.

B. Kerangka Konseptual

Secara skematis kerangka koseptual dalam penelitian tindakan kelas ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka konseptual hubungan kedua variabel

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka perpikir di atas maka hipotesis pada

penelitian ini adalah:

“Dengan menggunakan materi pembelajaran yang akrab dapat meningkatkan

kemampuan menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa kelas VII 1 SMP Negeri 1

Ranah Batahan.”

Penggunaan materi yang akrab dengan

siswa

Peningkatan kemampuan menulis teks deskriptif

sederhana

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

8

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang beupaya

meningkatkan kemampuan menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa dengan

menggunakan materi pembelajaran yang akrab (familiar) dengan siswa.

B. Subjek Penelitian

Siswa kelas VII tahun pelajaran 2005/2006 terdiri dari 3 rombongan belajar

yang berjumlah 87 orang. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII 1 yang

berjumlah 30 orang dijadikan objek penelitian ini. Sedangkan guru dan supervisor

pada penelitian ini adalah guru bahasa Inggris dengan latar pendidikan/ berijazah

bahasa Inggris.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di ruang kelas VII 1 SMP Negeri 1 Ranah Batahan

Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian dilaksanakan pada saat pertemuan/tatap muka

reguler selama 2 (dua) bulan yaitu Pebruari dan Maret 2006 semester 2 tahun

pelajaran 2005/2006 seperti terlihat pada tabel berikut.

8

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

9

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

NO KEGIATAN

BULAN / MINGGU KE

PEBRUARI 06 MARET 06

1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Penyusunan Proposal

2 Persiapan perangkat/ media

3 Pelaksanaan siklus 1 dan refleksi

4 Pelaksanaan siklus 2 dan refleksi

5 Penulisan laporan tiap siklus

6 Penulisan laporan akhir

7 Seminar

8 Perbaikan laporan akhir

D. Prosedur Penelitian

Proses penelitian ini secara garis besar melalui 4 (empat) tahapan

kegiatan dan 2 (dua) siklus. Keempat tahapan tersebut yaitu: perencanaan,

pelaksanaan, pemantauan/evaluasi dan refleksi.

1. Perencanaan

a. Rencana Tindakan pada Siklus I

Dalam tahap rencana tindakan pada siklus I ini kegiatan-kegiatan

yang dilakukan sebagai berikut:

1) Menyusun persiapan mengajar.

2) Menyusun tugas-tugas yang dikerjakan oleh siswa.

3) Menyediakan kertas kerja siswa.

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

10

b. Rencana Tindakan pada Siklus II

Rencana tindakan yang dilakukan pada tahap ini ditetapkan

setelah refleksi tindakan pada siklus I dengan memperhatikan kekuatan

dan kelemahan yang ditemukan. Kekuatan yang ada pada siklus I lebih

dioptimalkan dan kelemahan diminimalkan.

2. Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mempersiapkan segala

sesuatu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas yaitu

kesiapan guru sebagai peneliti, siswa sebagai subjek penelitian, materi, dan

media pembelajaran. Secara lebih rinci kegiatan-kegiatan tersebut adalah:

a. Mempersiapkan perangkat pembelajaran yang matang.

b. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.

c. Memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran secara serius tetapi

tidak terpaksa dengan cara menjelaskan tujuan pembelajaran.

d. Menyediakan kertas kosong untuk peralatan menulis.

e. Mengelola kelas dengan baik agar siswa tidak merasa dibeda-bedakan.

f. Siswa mengejakan tugas-tugas sesuai dengan petunjuk yang diberikan.

g. Semua kegiatan dilaksanakan pada saat belajar tatap muka reguler.

3. Pemantauan

Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer. Jenis instrumen

yang digunakan adalah:

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

11

a. Format observasi aktivitas interaktif: guru - siswa, siswa – guru, dan

siswa – siswa.

b. Format observasi guru dalam melaksanakan pembelajaran.

c. Catatan lapangan.

4. Evaluasi dan Refleksi

Data yang diperoleh pada siklus I dijadikan sebagai bahan pertimbangan

untuk melakukan tindakan pada siklus II. Sedangkan evaluasi pada siklus II

dijadikan sebagai bahan untuk penyusunan laporan penelitian tindakan kelas

ini.

E. Instrumen Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII 1 SMP Negeri

1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat berjumlah 30 orang dengan latar

belakang yang beragam.

2. Instumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah

a. Lembaran observasi yang diadopsi dari Richards (2002)

b. Tes

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

12

F. Teknik Pengolahan Data

Untuk mengukur kemampuan memahami teks deskriptif bahasa Inggris

siswa kelas VII 1 digunakan rumus:

Skor rata-rata

PR = X 100

Skor maksimum

Pencapaian responden dikategorikan/dikelompokkan seperti tabel berikut

(Sudjana, 1982).

Tabel 2. Kelas Ketercapaian

No % Ketercapaian Kategori

1

2

3

4

5

90 –100

80 – 89

65 – 79

55 – 64

0 – 54

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

Tidak baik atau gagal

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

13

BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

Pelaksanaan tindakan dilakukan sebanyak 2 siklus. Berikut ini disajikan

pelaksanaan tindakan yang meliputi perencanaan, implementasi tindakan, refleksi

dan hasil penelitian serta pengujian hipotesis.

A. Siklus I

1. Perencanaan Penelitian

Potensi menulis siswa perlu digali dan ditumbuhkan untuk mampu

menulis meskipun produk tulisan yang sangat sedehana. Penggunaan materi

pembelajaran menulis yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dapat

meningkatkan kemampuan siswa untuk menulis dan sangat besar peranannya

untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Dengan demikian setiap

pembelajaran dalam kegiatan ini diberikan materi yang sesuai dengan tingkat

kemampuan dan tidak asing (familiar) bagi siswa.

2. Implementasi Tindakan

a. Persiapan

Agar pelaksanaan tindakan dapat berjalan sesuai dengan rencana

tindakan maka perlu dipersiapkan semua aspek yang meliputi: kesiapan

guru, siswa, materi, media dan observer.

Sebelum pelaksanaan tindakan, guru mempersiapkan perangkat

pembelajaran: rencana pelaksanaan pembelajaran, alat pembelajaran, dan

alat penilaian pencapaian tujuan.

13

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

14

b. Pelaksanaan

Alokasi waktu untuk mata pelajaran bahasa Inggris kelas VII per

minggu selama 180 menit atau 4 jam tatap muka yang dibagi menjadi 2

tatap muka. Pelaksanaan tindakan dimulai pada minggu pertama Pebruari

2007 yaitu setiap Senin dari jam 08.15 sampai dengan 09.45 WIB dan

Sabtu dari jam 07.30 sampai dengan 09.00 WIB di ruang kelas VII 1.

c. Pemantauan Penelitian

Pemantauan/observasi dilakukan oleh rekan sejawat yang

bertindak sebagai kolaborator sekaligus menjadi observer. Observer

memiliki latar pendidikan Bahasa Inggris. Observer memantau kegiatan

pembelajaran secara langsung di dalam ruang belajar selama proses

pembelajaran. Observer berpedoman kepada lembar observasi yang

disediakan. Monitoring dilakukan setiap tatap muka. Hasil monotoring

langsung diberikan observer kepada peneliti setelah selesai pembelajaran

setiap hari.

d. Refleksi Hasil Penelitian

Untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran, maka

dilakukan tes setiap tatap muka. Deskripsi hasil penilaian pada tes yang

diberikan pada siklus I secara umum dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Descriptive Statistics Siklus I

N Sum Min Max Mean Standard Deviation Variance

Nilai 1. 1 29 1620 30.00 90.00 55.86 14.52 210.837 Nilai 1. 2 29 1890 40.00 90.00 65.17 12.71 161.576 Nilai 1. 3 30 1990 40.00 90.00 66.33 12.17 148.161

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

15

Gambaran yang lebih rinci tentang distribusi nilai masing-masing

tes yang dilakukan dapat dilihat pada tabel dan histogram berikut ini.

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Pertemuan 1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 30.00 3 10.0 10.3 10.3 40.00 3 10.0 10.3 20.7 50.00 7 23.3 24.1 44.8 60.00 9 30.0 31.0 75.9 70.00 5 16.7 17.2 93.1 80.00 1 3.3 3.4 96.6 90.00 1 3.3 3.4 100.0 Total 29 96.7 100.0 Missing System 1 3.3 Total 30 100.0

Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak berada

pada nilai 60,00 sebanyak 31%, sedangkan frekuensi paling sedikit

berada pada nilai 80,00 dan 90 masing-masing sebanyak 3,3%.

Berikut ini dapat digambarkan histogram distribusi frekuensi nilai

siklus I pertemuan 1 seperti terlihat pada gambar 2 berikut.

nilai 1. 1

90.080.070.060.050.040.030.0

10

8

6

4

2

0

Std. Dev = 14.52

Mean = 55.9

N = 29.00

Gambar 2. Histogram Nilai Siklus I Pertemuan 1

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

16

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata sebesar 55,9

dan simpangan baku sebesar 14,52 serta tingkat pencapaian skor sebesar

62,11% dari skor ideal, dan masuk ke dalam kategori kurang.

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Pertemuan 2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 40.00 2 6.7 6.9 6.9 50.00 3 10.0 10.3 17.2 60.00 10 33.3 34.5 51.7 70.00 8 26.7 27.6 79.3 80.00 4 13.3 13.8 93.1 90.00 2 6.7 6.9 100.0 Total 29 96.7 100.0 Missing System 1 3.3 Total 30 100.0

Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak berada

pada nilai 60,00 sebanyak 34,5%, sedangkan frekuensi paling sedikit

berada pada nilai 40,00 dan 90,00 masing-masing sebanyak 6,9%.

Di bawah ini dapat pula digambarkan histogram distribusi

frekuensi nilai siklus I pertemuan 2 seperti terlihat pada gambar 3.

nilai 1. 2

90.080.070.060.050.040.0

12

10

8

6

4

2

0

Std. Dev = 12.71

Mean = 65.2

N = 29.00

Gambar 3. Histogram Nilai Siklus I Pertemuan 2

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

17

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata sebesar

65,2 dan simpangan baku sebesar 12,71 serta tingkat pencapaian skor

sebesar 72,44% dari skor ideal, dan masuk ke dalam kategori cukup.

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Pertemuan 3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 40.00 2 6.7 6.7 6.7 50.00 2 6.7 6.7 13.3 60.00 9 30.0 30.0 43.3 70.00 11 36.7 36.7 80.0 80.00 4 13.3 13.3 93.3 90.00 2 6.7 6.7 100.0 Total 30 100.0 100.0

Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak

berada pada nilai 70,00 sebanyak 36,7%, sedangkan frekuensi paling

sedikit berada pada nilai 40,00, 50,00 dan 90,00 masing-masing 6,7%.

Histogram distribusi frekuensi nilai siklus I pertemuan 3 dapat

digambarkan seperti terlihat pada gambar 4 berikut.

nilai 1. 3

90.080.070.060.050.040.0

12

10

8

6

4

2

0

Std. Dev = 12.17

Mean = 66.3

N = 30.00

Gambar 4. Histogram Nilai Siklus I Pertemuan 3

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

18

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata sebesar 66,3

dan simpangan baku sebesar 12,17 serta tingkat pencapaian skor sebesar

73,67% dari skor ideal, dan masuk ke dalam kategori cukup.

B. Siklus II

1. Perencanaan Penelitian

Berdasarkan hasil refleksi siklus I yang dilakukan secara

berkolaborasi dengan observer rekan sejawat. Hal-hal yang perlu

disempurnakan dalam tindakan pembelajaran pada siklus II sebagai berikut:

a. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok diskusi berdasarkan

kesamaan topik/materi yang disukai masing-masing siswa.

b. Memberikan tugas kelompok untuk menulis teks deskriptif sangat

sederhana.

c. Memberikan tugas individu untuk menulis teks deskriptif sangat

sederhana yang dijadikan sebagai bahan penilaian untuk masing-masing

pertemuan.

2. Implementasi Tindakan

a. Persiapan

Sama halnya dengan rencana tindakan pada siklus I, maka pada

siklus II perlu pula dipersiapkan semua aspek yang meliputi: kesiapan

guru, siswa, materi, media dan observer.

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

19

Sebelum pelaksanaan tindakan, guru mempersiapkan perangkat

pembelajaran: rencana pelaksanaan pembelajaran, alat/media

pembelajaran, dan alat penilaian pencapaian tujuan.

b. Pelaksanaan

Rencana tindakan pada siklus II dilaksanakan pada ruang kelas

dan subjek serta periode (jam pelajaran) yang sama dengan siklus I.

Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk siklus II sama dengan alokasi

waktu siklus I yaitu 2 x 45 menit setiap tatap muka. Sebelum siswa

menulis teks deskriptif secara individu, mereka bekerja dalam kelompok

diskusi untuk menciptakan sebuah tekas deskriptif sangat sederhana.

c. Pemantauan Penelitian

Pemantauan/observasi dilakukan oleh rekan sejawat yang

bertindak sebagai kolaborator dan observer pada siklus I. Observer

memantau kegiatan pembelajaran secara langsung di dalam ruang belajar

selama proses pembelajaran. Hasil monotoring langsung diberikan

observer kepada peneliti setelah selesai pembelajaran setiap hari.

d. Hasil Penelitian

Deskripsi hasil penilaian pada tes yang diberikan pada siklus II

secara umum dapat dilihat pada Tabel 7 berikut.

Tabel 7. Descriptive Statistics Siklus II

N Minimum Maximum Sum Mean Std.

Deviation Variance

Nilai 2. 1 29 60.00 90.00 2180 75.17 9.86360 97.291 Nilai 2. 2 30 60.00 90.00 2210 73.67 9.99425 99.885 Nilai 2. 3 30 60.00 90.00 2220 74.00 9.32183 86.897

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

20

Gambaran yang lebih rinci tentang distribusi nilai masing-masing

tes yang dilakukan dapat dilihat pada tabel dan histogram berikut ini.

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II Pertemuan 1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 60.00 5 16.7 17.2 17.2 70.00 9 30.0 31.0 48.3 80.00 10 33.3 34.5 82.8 90.00 5 16.7 17.2 100.0 Total 29 96.7 100.0 Missing System 1 3.3 Total 30 100.0

Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak berada

pada nilai 80,00 sebanyak 34,5%, sedangkan frekuensi paling sedikit

berada pada nilai 60,00 dan 90,00 masing-masing sebanyak 17,2%.

Histogram distribusi frekuensi nilai siklus II pertemuan 1 dapat

digambarkan seperti terlihat pada gambar 5 di bawah ini.

Nilai 2. 1

90.080.070.060.0

12

10

8

6

4

2

0

Std. Dev = 9.86

Mean = 75.2

N = 29.00

Gambar 5. Histogram Nilai Siklus II Pertemuan 1

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

21

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata sebesar

75,2 dan simpangan baku sebesar 9,86 serta tingkat pencapaian skor

sebesar 83,56% dari skor ideal, dan masuk ke dalam kategori baik.

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II Pertemuan 2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 60.00 7 23.3 23.3 23.3 70.00 9 30.0 30.0 53.3 80.00 10 33.3 33.3 86.7 90.00 4 13.3 13.3 100.0 Total 30 100.0 100.0

Tabel 9 di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak berada

pada nilai 80,00 sebanyak 33,3%, sedangkan frekuensi paling sedikit

berada pada nilai 90 sebanyak 13,3%.

Berikut ini dapat pula digambarkan histogram distribusi frekuensi

nilai siklus II pertemuan 2 seperti terlihat di bawah ini.

Nilai 2. 2

90.080.070.060.0

12

10

8

6

4

2

0

Std. Dev = 9.99

Mean = 73.7

N = 30.00

Gambar 6. Histogram Nilai Siklus II Pertemuan 2

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

22

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata sebesar

73.7 dan simpangan baku sebesar 9,99 serta tingkat pencapaian skor

sebesar 81,89% dari skor ideal, dan masuk ke dalam kategori baik.

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II Pertemuan 3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 60.00 6 20.0 20.0 20.0 70.00 9 30.0 30.0 50.0 80.00 12 40.0 40.0 90.0 90.00 3 10.0 10.0 100.0 Total 30 100.0 100.0

Tabel 10 di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak berada

pada nilai 80,00 sebanyak 40%, sedangkan frekuensi paling sedikit

berada pada nilai 90 sebanyak 10%.

Histogram distribusi frekuensi nilai siklus II pertemuan 3 dapat

digambarkan seperti terlihat pada gambar 7 berikut.

Nilai 2. 3

90.080.070.060.0

14

12

10

8

6

4

2

0

Std. Dev = 9.32

Mean = 74.0

N = 30.00

Gambar 7. Histogram Nilai Siklus II Pertemuan 3

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

23

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata sebesar 74,0

dan simpangan baku sebesar 9,32 serta tingkat pencapaian skor sebesar

82,22% dari skor ideal, dan masuk ke dalam kategori baik.

C. Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Dengan

menggunakan materi pembelajaran yang akrab dapat meningkatkan kemampuan

menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa kelas VII 1 SMP Negeri 1 Ranah

Batahan.”

Secara umum perolehan setiap siswa pada tes yang dilakukan pada siklus

II lebih besar bila dibandingkan dengan perolehan pada siklus I seperti terlihat

pada tabel berikut.

Tabel 11. Rekapitulasi Nilai Siklus I dan II

No. urut siswa

N I L A I RT Sik II – RT Siklus I SIKLUS I SIKLUS II

I II III JLH RT I II III JLH RT

1 60 60 70 190 63.33 70 80 80 230 76.67 13.33 2 50 60 70 180 60.00 70 70 60 200 66.67 6.67 3 50 70 80 200 66.67 60 70 70 200 66.67 0.00 4 40 60 60 160 53.33 70 60 60 190 63.33 10.00 5 30 40 60 130 43.33 60 60 80 200 66.67 23.33 6 70 70 70 210 70.00 80 90 90 260 86.67 16.67 7 50 60 60 170 56.67 80 80 60 220 73.33 16.67 8 80 60 70 210 70.00 80 80 80 240 80.00 10.00 9 70 60 60 190 63.33 70 70 90 230 76.67 13.33 10 60 80 80 220 73.33 70 80 80 230 76.67 3.33 11 50 70 70 190 63.33 80 70 70 220 73.33 10.00 12 . 70 60 130 65.00 80 70 70 220 73.33 8.33 13 30 60 60 150 50.00 60 60 60 180 60.00 10.00 14 40 60 60 160 53.33 60 60 60 180 60.00 6.67 15 50 50 50 150 50.00 70 70 70 210 70.00 20.00 16 40 50 40 130 43.33 70 60 70 200 66.67 23.33 17 90 90 90 270 90.00 90 90 90 270 90.00 0.00

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

24

18 50 60 50 160 53.33 80 80 70 230 76.67 23.33 19 70 80 70 220 73.33 80 90 80 250 83.33 10.00 20 70 80 80 230 76.67 90 80 80 250 83.33 6.67 21 70 70 70 210 70.00 90 80 80 250 83.33 13.33 22 60 . 70 130 65.00 60 80 70 210 70.00 5.00 23 60 80 70 210 70.00 80 80 70 230 76.67 6.67 24 60 70 80 210 70.00 90 60 60 210 70.00 0.00 25 30 40 40 110 36.67 . 70 70 140 70.00 33.33 26 60 90 90 240 80.00 70 90 80 240 80.00 0.00 27 50 50 60 160 53.33 80 70 80 230 76.67 23.33 28 60 70 70 200 66.67 70 80 80 230 76.67 10.00 29 60 60 70 190 63.33 90 60 80 230 76.67 13.33 30 60 70 60 190 63.33 80 70 80 230 76.67 13.33

Rata-rata 62.56 74.22 11.67

Pada tabel 11 kelihatan bahwa rata-rata pada siklus I adalah 62,56.

Sedangkan rata-rata pada siklus II adalah 74,22. Terdapat selisih antara kedua

siklus sebesar 11,67 yang berarti bahwa perolehan siswa pada siklus II lebih

tinggi dari siklus I.

Selanjutnya persentase ketercapaian siswa pada siklus II lebih tinggi

dibandingkan dengan ketercapaian pada siklus I seperti terlihat pada tabel

berikut.

Tabel 12. Rekapitulasi Skor Perolehan Siswa

Siklus Pertemuan ke % Ketercapaian Kategori

I 1 62,11 Kurang 2 72,44 Cukup 3 73,67 Cukup

II 1 83,56 Baik 2 81,89 Baik 3 82,22 Baik

Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian tindakan

kelas ini dapat diterima.

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

25

D. Diskusi

Berdasarkan hasil penelitian di atas ternyata bahwa penggunaan materi

pembelajaran yang akrab dapat meningkatkan kemampuan menulis teks

deskriptif bahasa Inggris siswa kelas VII 1 SMP Negeri 1 Ranah Batahan. Hal ini

sesuai dengan pendapat DePorter (2004) menyatakan bahwa anak-anak adalah

penulis alamiah yang masih polos yang selalu mempunyai sesuatu untuk

dikatakan. Yang mereka tulis kerap kali begitu segar dan mendalam.

Leonhardt (2005) menyatakan banyak penulis besar mulai membuat

tulisan dengan karangan autobiografis. Tulisan yang dihasilkan adalah karangan

yang menyangkut diri sendiri, sesuatu yang sangat dikuasai/dikenal siswa.

Sedangkan Ur (2000: 168) mengatakan bahwa proses menulis yang efektif tidak

dapat digeneralisasikan kepada seluruh siswa untuk menggunakan strategi

tertentu tetapi mereka bisa menghasilkan tulisan yang sama baiknya dengan cara

yang berbeda.

Dengan demikian siswa memiliki potensi/kemampuan menulis, termasuk

menulis teks deskriptif sangat sederhana. Mereka mulai menulis tentang topik

yang bersumber dari diri sendiri yang sangat akarab (familiar) dengan mereka.

Untuk menghasilkan tulisan yang baik, mereka memiliki strategi menulis yang

berbeda pula. Jadi dengan menggunakan materi yang akrab dengan siswa dapat

meningkatkan kemampuan menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa kelas VII

1 SMP Negeri 1 Ranah Batahan.

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

26

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bedasarkan hasil penelitian yang dikemukakan pada BAB IV dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan materi yang akrab (familiar) dapat meningkatkan kemampuan

menulis teks deskriptif sangat sederhana dalam mata pelajaran bahasa

Inggris.

2. Diskusi dalam kelompok sebelum menulis secara individu dapat

menghasilkan teks deskriptif sangat sederhana yang lebih baik.

3. Penguasaan siswa untuk menulis teks deskriptif sangat sederhana dengan

menggunakan materi yang akrab dengan siswa sebesar 69,4% dan masuk

kategori cukup. Sedangkan penguasaan dengan menggunakan materi yang

familiar dan berdiskusi dalam kelompok sebelum menulis secara individu

sebesar 82,56% dan ini masuk kategori baik.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dikemukakan saran sebagai

berikut:

1. Materi yang akrab (familiar) sebaiknya digunakan sebagai materi untuk

menulis teks deskriptif sangat sederhana dalam mata pelajaran bahasa

Inggris.

26

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

27

2. Untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis teks deskriptif khususnya

berkaitan dengan generic structure teks deskriptif dan pola kalimat, siswa

perlu berdiskusi dalam kelompok.

3. Agar kemampuan siswa menulis teks deskriptif sangat sederhana menjadi

lebih baik, maka guru bahasa Inggris diharapkan terus mengembangkan

kemampuannya untuk membelajarkan siswa.

Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan

28

DAFTAR PUSTAKA

Agustien, Helena I.R. 2004. Materi Pelatihan Terintegrasi Bahasa Inggris. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Inggris Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

_____________ . 2005. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Sinar Grafika.

DePorter, Bobbi.& Mike Hernacki. 2005. Quantum Learning Membias Belajar Nyaman dan Menyenangkan.. Bandung: Kaifa.

Leonhardt, Mary. 2005. Cara Menjadikan Anak Anda Bergairah Menulis. Bandung: Kaifa.

Pratisto, Arif. 2004. Cara Mudah Mengatasi Statistik dan Rancangan Percobaan dengan Menggunakan SPSS 12. Jakarta: PT Elexmedia Computindo.

Richards, Jack C. 2002. Curriculum Development in Language Teaching. Cambridge: Cambridge University Press.

Sudjana. 1982. Teknik Analisis Korelasi dan Regresi. Bandung: Transito.

Ur, Penny. 2000. A Course in Language Teaching: Practice and Theory. Cambridge: Cambridge University Press.