skripsi - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang...

136
SKRIPSI Oleh : INDAH SELLY SIANIPAR 012016009 PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH MEDAN 2019

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

SKRIPSI

Oleh :

INDAH SELLY SIANIPAR

012016009

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH

MEDAN

2019

Page 2: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

SKRIPSI

Memperoleh Untuk Gelar Ahli Madya Keperawatan

Dalam Program Studi D3 Keperawatan

pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan

Oleh :

INDAH SELLY SIANIPAR

012016009

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH

MEDAN

2019

Page 3: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran
Page 4: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran
Page 5: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran
Page 6: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran
Page 7: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth

Medan, saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : INDAH SELLY SIANIPAR

NIM : 012016009

Program Studi : D3 Keperawatan

Jenis Karya : Skripsi

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan

kepada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan Hak Bebas Royalti

Non-esklutif (Non-exclutiveRoyality Free Right) atas karya ilmiah saya yang

berjudul: Gambaran Kualitas dan Kuantitas Tidur Pasien Penyakit Paru

Obstruktif Kronik (PPOK) di Ruangan Internis Rumah Sakit Santa

Elisabeth Medan Tahun 2019.

Dengan hak bebas royalti Non-eksklutif ini SekolahTinggi Ilmu Kesehatan

Santa Elisabeth Medan berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengolah

dalam bentuk pangkalan data (data base), merawat dan mempublikasikan tugas

akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis atau pencipta

dan sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Medan, 23 Mei 2019

Yang Menyatakan

(Indah Selly Sianipar)

Page 8: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini

dengan judul “Gambaran Kualitas dan Kuantitas Tidur Pasien Penyakit Paru

Obstruktif Kronik (PPOK) di Ruangan Internis Rumah Sakit Santa

Elisabeth Medan Tahun 2019”. Penelitian ini disusun bertujuan untuk

melengkapi tugas dalam menyelesaikan pendidikan di Program Studi D3

Keperawatan STIKes Santa Elisabeth Medan.

Dalam menyusun penelitian ini telah banyak bantuan, bimbingan, dan

dukungan yang diberikan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terimakasih kepada, yaitu:

1. Mestiana Br. Karo, M.Kep., DNSc, selaku Ketua STIKes Santa Elisabeth

Medan dan selaku dosen pembimbing, dan penguji I yang telah memberikan

kesempatan, fasilitas, dan banyak memberi waktu juga sabar dalam

membimbing kami, memberi arahan sehingga peneliti dapat menyelesaikan

penelitian ini dengan baik.

2. Dr. Maria Christina MARS, selaku direktur Rumah Sakit Santa Elisabeth

Medan yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan

pengambilan data dan melakukan penelitian di Rumah Sakit Santa Elisabeth

Medan dalam penelitian ini.

3. Indra Hizkia Perangin-angin, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua Prodi D3

Keperawatan STIKes Santa Elisabeth Medan dan sebagai Penguji III saya

Page 9: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

yang memberikan banyak saran serta telah mengizinkan dan memberikan

kesempatan untuk menyelesaikan penelitian ini dengan baik.

4. Paska R. Situmorang, SST., M. Biomed selaku Penguji II saya yang telah

memberikan saran untuk melengkapi penelitian ini dengan baik.

5. Nasipta Ginting SKM., S.Kep., Ns., M.Pd selaku dosen Pembimbing

Akademik saya yang telah memberikan motivasi dan dukungan selama saya

kuliah di STIKes Santa Elisabeth Medan.

6. Seluruh dosen dan staf pengajar di STIKes Program studi D3 Keperawatan

Santa Elisabeth Medan yang telah membimbing, mendidik, memotivasi, dan

membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.

7. Koordinator asrama kami Sr. M. Atanasia, FSE dan seluruh karyawan asrama

terkhusus kepada Ibu Lambai Situmorang yang telah memberikan nasehat dan

yang senantiasa member dukungan semangat dalam penyusunan skripsi ini.

8. Teristimewa kepada keluarga tercinta, ayah saya Jepta Sianipar dan ibu saya

Antonetta br Sembiring dan adik saya San Hardi Sianipar atas kasih sayang,

motivasi, dukungan materi, doa yang telah diberikan dalam menyelesaikan

skripsi ini serta Doby Alvero Situmeang yang telah memberikan motivasi,

semangat, doa mulai dari awal masuk kuliah sampai menyelesaikan skripsi

ini.

9. Seluruh teman-teman Program Studi D3 Keperawatan angkatan XXV stambuk

2016 yang selalu memberi motivasi dan semangat dalam menyelesaikan

peneliti ini.

Page 10: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

Penulis menyadari dalam penyusunan penelitian penelitian ini masih jauh

dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang

membangun demi menyempurnakan penelitian ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terimakasih dan semoga penelitian

penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Mei 2019

Peneliti

(Indah Selly Sianipar)

Page 11: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

ABSTRAK

Indah Selly Sianipar 012016009

Gambaran Kualitas dan Kuantitas Tidur Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik

(PPOK) di Ruangan Internis Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2019

Prodi D3 Keperawatan

Kata kunci: Kualitas dan Kuantitas Tidur, PPOK, Thematic analysis

(xi + 76 + Lampiran)

Kualitas dan kuantitas tidur adalah tidur yang dijalani seseorang berguna untuk

mendapatkan kesegaran dan kebugaran saat terbangun dari tidurnya dan dapat di

nilai jumlah jam tidur. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah

peradangan kronis yang mengarah pada penyempitan saluran napas yang

berlangsung lama yang disebabkan oleh destruksi dinding alveolar. Tujuan

penelitian mengetahui gambaran kualitas dan kuantitas tidur pasien penyakit paru

obstruktif kronik (PPOK) di Ruangan Internis Rumah Sakit Santa Elisabeth

Medan tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana

pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara sebanyak 5 pertanyaan

sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien

PPOK. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak

5 partisipan. Teknik analisis data yang digunakan adalah thematic analysis. Hasil

penelitian didapatkan kualitas dan kuantitas tidur adalah baik buruknya tidur yang

tidak mempunyai gangguan tidur sehingga menumbuhkan badan betumbuh sehat

dan dapat dilihat dari jumlah jam tidur. Penyebab kurang tidur adalah sesak,

batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran terutama ekonomi rumah tangga,

ada otot-otot yang sakit, nyeri lambung dan mual. Tanda-tanda kurang tidur

adalah sakit kepala, sering menguap, pandangan pisam, tidak konsentrasi. Akibat

kurang tidur adalah sulit beraktivitas, bisa jadi pelupa, membahayakan pada diri

seseorang misalnya jatuh dan pemikiran tidak konsentrasi. Penanganan kurang

tidur adalah dengar music, memakai minyak-minyak aromaterapi, diurut/massage,

tarik napas dalam, berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berjiwa besar dan

semangat. Diharapkan peneliti selanjutnya menambah partisipan, membuat

penelitian tantang gambaran pasien PPOK dalam meningkatkan kualitas dan

kuantitas tidur, dan sebelum melakukan wawancara agar peneliti lebih menguasi

materinya.

Daftar pustaka (1990-2019)

Page 12: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

ABSTRACT

Indah Selly Sianipar 012016009

Description of Sleep Quality and Quantity of Patients with Chronic Obstructive

Pulmonary Disease (COPD) in Internist Room of Santa Elisabeth Hospital Medan

2019

Nursing D3 Study Program

Keywords: Sleep Quality and Quantity, COPD, Thematic analysis

(xii + 76 + Attachment)

The quality and quantity of sleep is the sleep a person goes through is useful to

get freshness and fitness when awakened from sleep and can be rated the number

of hours of sleep. Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a chronic

inflammation that leads to long-term narrowing of the airways caused by

destruction of the alveolar wall. The aim of the study is to describe the quality and

sleep quantity on patients with chronic obstructive pulmonary disease (COPD) in

the Internist Room of Santa Elisabeth Hospital Medan 2019. This study uses a

qualitative method in which 5 data are collected by interviewing so that they

candig deeper about quality and quantity sleep COPD patients. The sampling

technique used purposive samplingsare 5 participants. The data analysis

technique used is thematic analysis. The results are obtained: the quality and

quantity of sleep is good or bad sleep that does not have sleep disturbances so

that it grows a healthy growing body and can be seen from the number of hours of

sleep. The causes of sleep deprivation are tightness, coughing, heat, sweating,

many thoughts, especially the household economy, there are muscles that hurt,

stomach pain and nausea. Signs of sleep deprivation are headaches, frequent

yawning, blurred view, not concentration. As a result of lack of sleep is difficult to

move, can be forgetful, harmful to someone such as falling and thinking not

concentration. Handling sleep deprivation is listening to music, using

aromatherapy oils, massage / taking a deep breath, praying to the Almighty God

and having greatspirit and enthusiasm. It is hoped that the next researcher will

add participants, making a research about the description of COPD patients in

improving the quality and quantity of sleep, and before conducting interviews so

that researchers can better master the material.

Bibliography (1990-2019)

Page 13: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN ........................................................... i

HALAMAN SAMPUL DALAM .......................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN GELAR ............................................... iii

SURAT PERNYATAAN ...................................................................... iv

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. v

HALAMAN PANITIA PENGUJI ........................................................ vi

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... vii

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI ................................................ viii

KATA PENGANTAR .......................................................................... ix

ABSTRAK ............................................................................................. xii

ABSTRAC .............................................................................................. xiii

DAFTAR ISI ........................................................................................ xiv

DAFTAR BAGAN ................................................................................ xvii

DAFTAR TABEL ................................................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xix

DAFTAR SINGKATAN ....................................................................... xx

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 7

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7

1.3.1 Tujuan umum .................................................................. 7

1.3.2 Tujuan khusus ................................................................. 8

1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................... 8

1.4.1 Manfaat teoritis ............................................................... 8

1.4.2 Manfaat praktis ............................................................... 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 10

2.1. Konsep Kualitas dan Kuantitas Tidur ....................................... 10

2.1.1 Definisi ........................................................................ 10

2.1.2 Etiologi ......................................................................... 10

2.1.3 Manifestasi klinis .......................................................... 11

2.1.4 Komplikasi .................................................................... 11

2.1.5 Penatalaksanaan ........................................................... 12

2.1.6 Pola tidur berdasarkan tingkat perkembangan usia ......... 13

2.2. Konsep PPOK .......................................................................... 15

2.2.1 Definisi ......................................................................... 15

2.2.2 Anatomi dan fisiologi .................................................... 15

2.2.3 Etiologi ......................................................................... 20

2.2.4 Klasifikasi ..................................................................... 20

2.2.5 Patofisiologi ................................................................... 22

2.2.6 Manifestasi klinis ........................................................... 22

2.2.7 Komplikasi..................................................................... 23

Page 14: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

2.2.8 Penatalaksanaan ............................................................. 24

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN ......................................... 28

3.1. Kerangka Konsep ..................................................................... 28

BAB 4 METODE PENELITIAN ................................................................ 29

4.1. Rancangan Penelitian ................................................................ 29

4.2. Populasi dan Sampel ................................................................. 29

4.1.1 Populasi ........................................................................ 29

4.1.2 Sampel .......................................................................... 29

4.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................ 30

4.3.1 Definisi variabel ............................................................ 30

4.3.2 Definisi operasional ...................................................... 31

4.4. Instrumen Penelitian ................................................................. 32

4.5. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 32

4.5.1 Lokasi penelitian ........................................................... 32

4.5.2 Waktu penelitian ........................................................... 33

4.6. Prosedur Pengambilan dan Teknik Pengumpulan Data .............. 33

4.6.1 Pengambilan data .......................................................... 33

4.6.2 Teknik pengumpulan data ............................................. 33

4.6.3 Uji validitas dan reliabilitas ........................................... 34

4.7. Kerangka Operasional ............................................................... 35

4.8. Analisa Data ............................................................................. 36

4.9. Etika Penelitian ......................................................................... 37

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 40

5.1 Gambaran Lokasi Penelitian ...................................................... 40

5.2. Hasil Penelitian.......................................................................... 42

5.2.1 Pengertian kualitas dan kuantitas tidur............................ 42

5.2.2 Penyebab kurang tidur .................................................... 45

5.2.3 Tanda-tanda saat kurang tidur ........................................ 47

5.2.4 Akibat kurang tidur ........................................................ 48

5.2.5 Penanganan kurang tidur ................................................ 49

5.3. Pembahasan ............................................................................... 50

5.3.1 Pengertian kualitas dan kuantitas tidur............................ 50

5.3.2 Penyebab kurang tidur .................................................... 57

5.3.3 Tanda-tanda kurang tidur ............................................... 61

5.3.4 Akibat kurang tidur ........................................................ 65

5.3.5 Penanganan jika kurang tidur ......................................... 71

5.3.6 Gambaran kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK di

Ruangan Internis Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan ...... 72

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 74

6.1. Simpulan ................................................................................... 74

6.1.1 Pengertian kualitas dan kuantitas tidur............................ 74

6.1.2 Penyebab kurang tidur .................................................... 74

Page 15: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

6.1.3 Tanda-tanda kurang tidur ............................................... 74

6.1.4 Akiabat kurang tidur ...................................................... 75

6.1.5 Penanganan jika kurang tidur ......................................... 75

6.2. Saran ......................................................................................... 75

6.2.1 Bagi rumah sakit ............................................................ 75

6.2.2 Bagi responden .............................................................. 75

6.2.3 Bagi peneliti selanjutnya ................................................ 75

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 77

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pengajuan judul proposal ....................................................................... 81

2. Usulan judul skripsi dan tim pembimbing .............................................. 82

3. Lembar permohonan pengambilan data awal penelitian ......................... 83

4. Lembar pemberian izin pengambilan data awal penelitian ..................... 84

5. Lembar permohonan izin penelitian ....................................................... 85

6. Lembar pemberian izin penelitian .......................................................... 87

7. Keterangan layak etik ............................................................................ 89

8. Lembar permohonan izin menggunakan Hp Android ............................. 90

9. Lembar pemberian izin menggunakan Hp Android ................................ 91

10. Surat keterangan selesai meneliti ........................................................... 92

11. Lembar persetujuan menjadi responden ................................................. 94

12. Informed consent ................................................................................... 95

13. Lembar pertanyaan ................................................................................ 96

14. Lembar Manuskrip ................................................................................ 97

15. Lembar konsultasi ............................................................................. 110

Page 16: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Gambaran Kualitas dan Kuantitas

Tidur Pasien PPOK di Ruangan Internis Rumah

Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2019 Santa

Elisabeth Medan Tahun 2019 ........................................ 28

Bagan 4.2 Kerangka operasional Kualitas dan Kuantitas Tidur

Pasien PPOK di Ruangan Internis Rumah Sakit

Santa Elisabeth Medan Tahun 2019 ............................... 35

Page 17: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Definisi Operasional Gambaran Kualitas dan Kuantitas

Tidur Pasien PPOK di Ruangan Internis Rumah Sakit

Santa Elisabeth Medan Tahun 2019 ................................... 31

Page 18: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1: Pengajuan judul proposal

LAMPIRAN 2: Usulan judul skripsi dan tim pembimbing

LAMPIRAN 3: Lembar permohonan pengambilan data awal penelitian

LAMPIRAN 4: Lembar pemberian izin pengambilan data awal penelitian

LAMPIRAN 5: Lembar permohonan izin penelitian

LAMPIRAN 6: Lembar pemberian izin penelitian

LAMPIRAN 7: Keterangan layak etik

LAMPIRAN 8: Lembar permohonan izin menggunakan Hp Android

LAMPIRAN 9: Lembar pemberian izin menggunakan Hp Android

LAMPIRAN 10: Surat keterangan selesai meneliti

LAMPIRAN 11: Lembar persetujuan menjadi responden

LAMPIRAN 12: Informed consent

LAMPIRAN 13: Lembar pertanyaan

LAMPIRAN 14: Lembar manuskrip

LAMPIRAN 15: Lembar konsultasi

Page 19: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

DAFTAR SINGKATAN

BSR : Bulbar Synchronizing Regional

CAM : Complementary and Alternative Medicine

COPD : Chronic Obstructive Pulmonary Disease

NREM : Non Rapid Eye Movement

PPOK : Penyakit Paru Obstruktif Kronik

PSQI : Pittsburgh Sleep Quality Index

REM : Rapid Eye Movement

SEFT : Spiritual Emotional Freedom Technique

WHO : World Health Organization

Page 20: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Tidur adalah salah satu kebutuhan fisik bagi semua manusia. Kualitas tidur

adalah sebagai suatu keadaan, dimana tidur yang dijalani seseorang menghasilkan

pemulihan dalam kesehatan, perasaan sejahtera dan membantu keseimbangan

antara istirahat dan tidur. Kualitas tidur yang rendah merupakan indikator dari

banyak penyakit (Unsal, 2012). Pola tidur yang berkualitas dinilai dari aspek

kualitatif yaitu waktu yang diperlukan untuk dapat tertidur, frekuensi terbangun,

dan aspek subjektif seperti kedalaman dan kepulasan tidur. Kualitas tidur yang

dijalani seseorang berguna untuk mendapatkan kesegaran dan kebugaran saat

terbangun dari tidurnya. Kualitas tidur dikatakan baik apabila tidak menunjukkan

tanda-tanda kekurangan tidur dan tidak mengalami masalah dalam tidurnya

(Hazima, 2017).

Kuantitas tidur adalah komponen kuantitatif yang objektif seperti durasi

tidur dan latensi tidur. Kuantitas tidur mencerminkan seorang individu dalam

waktu tidur untuk beristirahat di malam hari. Individu yang bermasalah dengan

kualitas dan kuantitas tidur akan mempengaruhi keseimbangan tubuh, kepuasan

hidup, perasaan tegang, marah, depresi dan kelelahan (Freitag, 2017). Pola tidur

dapat dinilai menggunakan aspek kuantitatif yaitu jumlah tidur seseorang.

Lamanya waktu tidur berdasarkan jumlah jam tidur disebut dengan kuantitas

tidur. Kuantitas tidur yang buruk mencakup durasi tidur pendek yang

Page 21: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

mengakibatkan berkurangnya kebutuhan untuk tidur, alhasil sering mengantuk

yang berlebihan di siang hari (Hazima, 2017).

PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) adalah peradangan kronis yang

mengarah pada penyempitan saluran napas yang berlangsung lama (kronik) yang

disebabkan oleh destruksi dinding alveolar (emphysema). Keterbatasan aliran

udara terkait dengan peningkatan respon inflamasi di saluran pernapasan dan

paru-paru sehingga menjadi partikel atau gas berbahaya (Vestbo, 2013). Chronic

Obstructive Pulmonary Disease (COPD) adalah penyakit yang ditandai oleh

adanya obstruktif atau hambatan saluran pernafasan. PPOK merupakan penyakit

kronis yang ditandai dengan batuk produktif dan sesak napas (Cahyandari, 2015).

Permatasari (2016) penilaian rata-rata kualitas tidur pasien penyakit paru

yang menjadi responden 66,1% memiliki kualitas tidur yang buruk, dan sebanyak

33,9% responden yang memiliki kualitas tidur yang baik. Hasil Penilaian tidur

menggunakan instrumen PSQI didapatkan hasil rata –rata sekitar 6,70 (0 – 21 )

dimana skor diatas dapat menggambarkan bahwa responden memiliki kualitas

tidur yang buruk. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa

gangguan tidur yang banyak dialami oleh pasien penyakit paru dalam penelitian

ini adalah karena terbangun pada malam hari, batuk dan tidak dapat bernapas

dengan nyaman.

Khasanah (2012) hasil survei awal dengan wawancara terhadap 10 lansia

di Balai Rehabilitasi Sosial “MANDIRI” Semarang bahwa lansia mengatakan

mengeluh susah tidur di malam hari. Pergi tidur antara jam 8 sampai jam 9, tapi

ada juga yang tidur jam 11. Lansia mengatakan sering terbangun pada malam hari

Page 22: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

rata–rata 4-6 kali untuk ke kamar mandi dan setelah itu sulit untuk tertidur lagi.

Kondisi lain yang di alami lansia sehingga terbangun pada malam hari

dikarenakan merasakan nyeri, tebangun karena mimpi dan keadaan lingkungan

yang berisik. Keluhan lain yang dialami lansia adalah merasa kurang segar setelah

bangun di pagi hari, mengantuk di siang hari namun ada 2 lansia yang mengeluh

tidak bisa tidur disiang hari waluapun sudah mengantuk dan ada keinginan untuk

tidur. Kurniasari (2015) gangguan kualitas tidur pada lansia di Indonesia sekitar

49% atau 9,3 juta lansia. Pulau Jawa dan Bali prevalensi gangguan tersebut juga

cukup tinggi sekitar 44% dari jumlah total lansia. Jatim 45% dari jumlah lansia

juga dilaporkan mengalami gangguan tidur di malam hari.

WHO (2016) mencakup bronkitis kronis dan emfisema, diperkirakan 65

juta orang memiliki resiko untuk mengalami penyakit PPOK yang parah. Lebih

dari 3 juta orang meninggal karena PPOK pada tahun 2005 (5% dari semua

kematian global). Hal ini diketahui bahwa hampir 90% dari kematian PPOK

terjadi pada negara menengah yang berpenghasilan rendah. Pada tahun 2002

PPOK adalah penyebab utama kematian nomor lima. Jumlah kematian akibat

PPOK diproyeksikan meningkat lebih dari 30% dalam 10 tahun ke depan kecuali

tindakan segera diambil untuk mengurangi factor risiko yang mendasari, terutama

penggunaan tembakau. Estimasi menunjukkan bahwa PPOK menjadi tahun 2030

penyebab utama ketiga kematian di seluruh dunia (Ritianingsih, 2017).

Amerika Serikat, PPOK mengenai lebih dari 16 juta orang, lebih dari 2,5

juta orang Italia, lebih dari 30 juta di seluruh dunia dan menyebabkan 2,74 juta

kematian pada tahun 2000. Angka prevalensi PPOK sedang-berat pada usia 30

Page 23: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

tahun keatas, dengan rata-rata sebesar 6,3%, dimana Hongkong dan Singapura

dengan angka prevalensi terkecil yaitu 3,5% dan Vietnam sebesar 6,7% (Susanti,

2015). Amerika Serikat data tahun 2007 menunjukkan bahwa pre-valensi PPOK

sebesar 10,1%, pada laki-laki sebesar 11,8% dan untuk perempuan 8,5%.

Sedangkan mortalitas menduduki peringkat keempat penyebab terbanyak yaitu

18,6 per 100.000 penduduk. Sedangkan prevalensi PPOK di negara-negara Asia

Tenggara diperkirakan 6,3% dengan prevalensi tertinggi terdapat di Vietnam

6,7% dan China 6,5% (Oemiati, 2013).

Indonesia prevalensi PPOK tertinggi terdapat di Nusa Tenggara Timur

(10,0%), Sulawesi Tengah (8,0%), Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan masing-

maing 6,7% serta Jawa Timur sebesar 3,6%, Sumatera Utara jumlah penderita

PPOK sebanyak 483 orang pada tahun 2012, 376 orang pada tahun 2013, 478

orang pada tahun 2014 dan 447 orang pada tahun 2015 (Anggeria, 2018).

Indonesia, PPOK adalah salah satu dari 10 penyebab kematian utama. Estimasi

prevalensi PPOK di 28 negara adalah 7,6%. Estimasi prevalensi PPOK di

Indonesia pada laki-laki umur > 30 tahun sebesar 1,6% dan perempuan 0,9%.

Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) juga termasuk urutan ke sepuluh

sebagai penyakit yang menjadi beban dunia (Patriani, 2010).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti yaitu dengan

mengambil data dari rekam medik Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan maka

didapatkan 238 pasien yang menderita PPOK pada tahun 2018 di rawat diruangan

internis sebanyak 6 ruangan yaitu St.fransiskus, St.Ignatius, St.Laura, St.Pauline,

dan St.Melania.

Page 24: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

Keluhan PPOK tidak terbatas pada gejala sesak, batuk dan produksi dahak,

namun memiliki banyak efek dan komplikasi sistemik yang terkait dengan sistem

kardiovaskular, sistem muskuloskeletal, sistem saraf, nutrisi dan metabolisme.

PPOK juga dapat mempengaruhi aspek sosial dan psikologis serta kesehatan fisik.

Kecemasan, kehilangan kontrol dalam kemandirian, perubahan konsep diri serta

hambatan pernapasan mengakibatkan terjadinya perubahan psikologis yang

serius, termasuk ketakutan akan kematian dan depresi. Kondisi depresi dan

kecemasan yang berkepanjangan tanpa penanganan, dapat menciptakan

ketidakseimbangan serotonin, zat kimia penting dalam otak yang bertanggung

jawab untuk membuat seseorang bahagia dan berjiwa sosial. Sementara itu, pada

kondisi sesak napas terjadi peningkatan upaya pernapasan dan terjadi peningkatan

kebutuhan jumlah energi sehingga akan menimbulkan kelelahan (Wong et al.,

2010).

Tidur yang tidak adekuat dan penurunan kualitas tidur dapat

mengakibatkan gangguan keseimbangan fisiologi dan psikologi. Dampak fisiologi

meliputi penurunan aktivitas, mudah lemah, proses penyembuhan menjadi lambat,

daya tahan tubuh menurun dan ketidakstabilan tanda vital. Dampak psikologis

meliputi depresi, cemas dan adanya penurunan fungsi kognitif. Terdapat

hubungan yang signifikan antara depresi dan kecemasan dengan kualitas tidur

pasien penyakit kronik, semakin tinggi derajat depresi semakin buruk kualitas

tidurnya (Alwan, 2018).

Pemberian therapeutic exercise walking adalah untuk meningkatkan

perasaan tentram, rileks, kebugaran tubuh dan membantu istirahat tidur lebih baik.

Page 25: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

Therapeutic exercise walking dapat meningkatkan sirkulasi darah dan

mengoptimalkan suplai oksigen dalam jaringan, sehingga dapat menyebabkan

serotonin meningkat. Serotonin merupakan serum yang dilepaskan oleh sel

khusus yang berada di pons dan batang otak tengah yaitu bulbar synchronizing

regional (BSR) saat tidur yang dapat memberikan efek tenang. Pada saat tersebut,

tingkat fatigue atau kelelahan pasien akan dipulihkan (Anggeria, 2018).

Latihan pernapasan (breathing retraining) memberikan manfaat yang baik

pada pasien PPOK. Breathing retraining dapat membantu meningkatkan fungsi

ventilasi paru pasien selama istirahat dan aktivitas. Pasien akan mendapatkan

hasil yang lebih baik bila dilakukan latihan teknik relaksasi otot sebelum

melakukan breathing retraining karena pasien yang mengalami sesak napas akan

mengalami kekakuan pada otot-otot bantu pernapasan. Teknik relaksasi selain

bertujuan untuk mengurangi ketegangan otot bantu pernapasan, menurunkan

penggunaan energi dalam bernapas yang dapat meningkatkan kerja pernapasan,

juga untuk menurunkan kecemasan pasien PPOK akibat sesak napas yang

dialaminya (Aini, 2008).

Memberikan posisi high fowler dan orthopneic dapat menurunkan sesak

pada pasien PPOK. Posisi high fowler atau fowler tinggi adalah posisi kepala dan

dada dinaikkan hingga 45-80 derajat. Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan

kenyamanan dan memfasilitasi pernafasan pasien sedangkan posisi orthopneic

adalah posisi klien duduk di atas tempat tidur dengan badan sedikit menelungkup

di atas meja disertai bantuan dua buah bantal, pisisi ini dapat mengurangi dyspnea

karena posisi tersebut membantu peningkatan fungsi paru (Albar, 2017).

Page 26: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

Meditasi merupakan praktek yang meliputi jiwa raga dan tergolong

sebagai complementary and alternative medicine (CAM). Salah satu tipe dari

meditasi adalah Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT), terapi ini

merupakan terapi yang menggunakan spiritual untuk mengurangi masalah

psikologis dan fisik yang disebabkan oleh emosional atau psikosomatik. SEFT

akan menghasilkan amplifying effect sehingga menimbulkan keikhlasan, pasien

akan menerima dengan positif penyakit yang sedang dialami melalui ketabahan

hati, harapan sembuh, serta mampu mengambil hikmah. Terapi SEFT dapat

membantu pasien PPOK dalam menangani masalah kesehatannya seperti

kecemasan, nyeri, depresi, kepercayaan diri, dan insomnia (Alwan, 2018).

Berdasarkan fenomena di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian

dengan judul “Gambaran Kualitas dan Kuantitas Tidur Pasien Penyakit Paru

Obstruktif Kronik (PPOK) di Ruangan Internis Rumah Sakit Elisabeth Medan

Tahun 2019”.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimanakah gambaran kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK di

Ruangan Internis Rumah Sakit Elisabeth Medan Tahun 2019?

1.3. Tujuan

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK di

Ruangan Internis Rumah Sakit Elisabeth Medan Tahun 2019.

Page 27: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengidentifikasi tentang pengertian kualitas dan kuantitas tidur pada pasien

PPOK.

2. Mengidentifikasi penyebab dari kualitas dan kuantitas kurangnya tidur pada

pasien PPOK.

3. Mengidentifikasi tanda dan gejala dari kualitas dan kuantitas kurangnya

tidur pada pasien PPOK.

4. Mengidentifikasi akibat dari kualitas dan kuantitas kurangnya tidur pada

pasien PPOK.

5. Mengidentifikasi penanganan kualitas dan kuantitas kurangnya tidur pada

pasien PPOK.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi tentang

gambaran kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK di Ruangan Internis Rumah

Sakit Elisabeth Medan Tahun 2019.

1.4.2 Manfaat praktis

1. Bagi Rumah Sakit Elisabeth Medan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan sebagai

bentuk masukan bagi rumah sakit tentang gambaran kualitas dan kuantitas

tidur pasien PPOK.

Page 28: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

2. Bagi responden

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi serta dapat

berguna dan menambah pengetahuan terkait dengan kualitas dan kuantitas

tidur pasien PPOK.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sabagai bahan acuan untuk data

dasar dan mengembangkan penelitian berikutnya terkait tentang gambaran

kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK.

BAB 2

Page 29: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Kualitas dan Kuantitas Tidur

2.1.1 Defenisi

Pola tidur yang berkualitas dinilai dari aspek kualitatif yaitu waktu yang

diperlukan untuk dapat tertidur, frekuensi terbangun, dan aspek subjektif seperti

kedalaman dan kepulasan tidur. Kualitas tidur yang dijalani seseorang berguna

untuk mendapatkan kesegaran dan kebugaran saat terbangun dari tidurnya.

Kualitas tidur dikatakan baik apabila tidak menunjukkan tanda-tanda kekurangan

tidur dan tidak mengalami masalah dalam tidurnya (Hazima, 2017).

Kuantitas tidur individu adalah suatu komponen objektif yang mudah dan

dapat menilai tidur individu melalui: latensi tidur, durasi tidur, efisiensi tidur

kebiasaan, gangguan tidur (termasuk barang-barang seperti rasa sakit, kesulitan

bernapas), penggunaan obat-obatan untuk disfungsi tidur dan siang hari (termasuk

barang-barang yang terkait dengan kantuk di siang hari dan energi) dengan

menggunakan PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) yaitu kuesioner penilaian

diri untuk mengukur kualitas tidur subjektif (Buysse, 1991).

2.1.2 Etiologi

Hillton (2004) faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas tidur

sebagai berikut:

1. Fisik yang timbul dari perubahan struktur, fungsi atau proses sistem tubuh

misalnya rasa sakit atau kehangatan.

2. Psikologis misalnya gelisah dan stres atau kepuasan.

3. Sosial cultural misalnya bangsal/campuran atau di rumah sendiri.

Page 30: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

4. Lingkungan misalnya kebisingan yang mungkin menghambat, seperti

ledakan keras atau peningkatan seperti pada musik yang menenangkan.

5. Politik-ekonomi misalnya masalah keuangan atau keamanan finansial.

2.1.3 Manifestasi klinis

1. Perasaan lelah

2. Gelisah

3. Emosi

4. Apatis

5. Adanya kehitaman di daerah sekitar mata, bengkak

6. Konjungtiva merah dan mata perih

7. Perhatian tidak focus

8. Sakit kepala (Mubarak, 2015)

2.1.4 Komplikasi

Garliah (2009) efek yang terjadi jika subjek mengalami kekurangan tidur:

1. Memiliki ingatan jangka pendek

2. Kesulitan untuk berbicara dan berfikir kreatif

3. Ketidakmampuan memfokuskan perhatian sehingga mengurangi kecepatan

dan efisiensi bekerja

4. Kematian

2.1.5 Penatalaksanaan

Page 31: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

Hillton (2004) teknik relaksasi merupakan penatalaksanaan untuk

menambah kualitas dan kuantitas tidur seseorang untuk mencapai keseimbangan

fisiologis dan psikologis seorang individu.

1. Aromaterapi

Dapat membantu mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan pada

beberapa individu dan meningkatkan perasaan kesejahteraan.

2. Pengkondisian perilaku

Membantu klien menyesuaikan kembali mekanisme penanganan perilaku

maladaptif yang mungkin menghambat tidur dan istirahat.

3. Latihan pernapasan dalam

Membantu ventilasi dan sirkulasi dan mengurangi potensi individu infeksi

dada, sementara memiliki efek menenangkan.

4. Latihan fisik/olahraga

Olahraga dapat membantu tidur dan istirahat dengan memberikan stimulus

alternatif ke otak dan otot.

5. Obat alami

Beberapa tumbuhan seperti lavender dan camomile dianggap dapat

mengurangi stres dan dengan demikian membantu istirahat dan tidur pada

beberapa individu.

6. Massage/pijat

Bermanfaat untuk klien yang sedang stress, kesakitan atau tidak nyaman.

7. Terapi musik

Page 32: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

Tergantung bacaan yang dipilih, ini dapat merangsang individu untuk

bersantai dan beristirahat.

8. Membaca

Tergantung bacaan yang dipilih, ini dapat merangsang individu untuk

bersantai dan beristirahat.

9. Kaset relaksasi

Mendorong relaksasi sistematis dan berguna pada klien yang stress atau

cemas.

10. Teknik visualisasi

Berguna untuk individu yang merasa sulit melatih mental.

11. Yoga

Dapat digunakan untuk menyegarkan tubuh dan pikiran pada saat stress.

2.1.6 Pola tidur berdasarkan tingkat perkembangan usia

Mubarak (2015) usia merupakan salah satu faktor penentu lamanya tidur

yang dibutuhkan seseorang. Semakin tua usia, maka semakin sedikit pula lama

tidur yang dibutuhkan.

1. Bayi baru lahir/masa neonates (0-1 bualan)

Tidur 14-18 jam sehari, pernapasan teratur gerak tubuh sedikit, 50% tidur

NREM, banyak waktu tidurnya dilewatkan pada tahap III dan IV tidur NREM.

Setiap siklus sekitar 45-60 menit.

2. Masa bayi (1-18 bulan)

Page 33: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

Tidur 12-14 jam sehari, 20-30% tidur REM, tidur lebih lama pada malam

hari dan punya pola terbangun sebentar.

3. Toddler/masa anak (18 bulan – 3 tahun)

Tidur sekitar 10-11 jam sehari ada teori yang menyatakan 11-12 jam

sehari, 25% tidur REM, banyak tidur pada malam hari, terbangun dini hari

berkurang, siklus banguntidak normal sudah menetap pada umur 2-3 tahun.

4. Prasekolah (3-6 tahun)

Tidur sekitar sebelas jam sehari, 20% tidur REM, periode terbangun kedua

hilang pada umur 3 tahun. Pada umur lima tahun, tidur siang tidak ada kecuali

kebiasaan tidur sore hari.

5. Usia sekolah (6-12 tahun)

Tidur sekitar sepuluh jam sehari, 18,5% tidur REM. Sisa waktu tidur

ralatif konstan.

6. Remaja (12-18 tahun)

Tidur sekitar 8,5 jam sehari, 20% tidur REM.

7. Dewasa muda (18-20 tahun)

Tidur sekitar 7-9 jam sehari, 20-25% tidur REM , 5-10% tidur tahap I,

50% tidur tahap II, dan 10-20% tidur tahap III dan IV.

8. Dewasa pertengahan (40-60 tahun)

Tidur sekitar 7 jam sehari, 20% tidur REM, mungkin mengalami insomnia

dan sulit untuk dapat tidur.

9. Dewasa tua (60 tahun)

Page 34: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

Tidur sekitar 6 jam sehari, 20-25% tidur REM, tidur tahap IV nyata

berkurang kadang-kadang tidak ada. Mungkin mengalami insomnia dan sering

terbangun sewaktu tidur malam hari.

2.2. Konsep PPOK

2.2.1 Defenisi

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyebab utama dari

morbiditas di seluruh dunia yang ditandai dengan keterbatasan aliran udara yang

progesif dan sebagian besar yang irreversible (Macnee, 2006). Penyakit Paru

Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh

hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progressif non reversibel

atau reversibel parsial. PPOK terdiri dari bronkitis kronik dan emfisema atau

gabungan keduanya. Faktor yang berperan dalam peningkatan penyakit tersebut

selain kebiasaan merokok yang masih tinggi juga polusi udara yang terjadi

terutama di kota besar, lokasi industri dan daerah pertambangan (Lopez, 2006).

2.2.2 Anatomi dan fisiologi pernapasan

Brunner & Suddarth (2010) sistem pernapasan terdiri dari saluran

pernapasan atas dan bawah. sistem pernapasan bekerja bersamaan dengan sistem

kardiovaskular. sistem pernapasan bertanggung jawab untuk ventilasi dan disfusi,

dan sistem kardiovaskular bertanggung jawab atas perfusi.

1. Anatomi

Page 35: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

a. Saluran pernapasan atas terdiri dari hidung, sinus, dan saluran hidung,

faring, amandel dan kelenjar gondok, laring dan trakea.

1) Hidung

Hidung terdiri atas bagian internal dan eksternal. Bagian

eksternal menonjol dari wajah dan disangga oleh tulang hidung dan

kartilago. Nares anterior (lubang hidung) merupakan ostium sebelah

luar dari rongga hidung. Bagian internal hidung adalah rongga

berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh

pembagi vertical yang sempit, disebut septum. Masing-masing rongga

hidung dibagi menjadi tiga saluran oleh penonjolan turbinasi (konka)

dari dinding lateral. Rongga hidung dilapisi membran mukosa. Lendir

di sekresi oleh sel-sel goblet yang bergerak kebelakang ke nasofaring

oleh gerakan silia.

2) Sinus paranasal

Sinus-sinus paranasal termasuk empat pasang rongga bertulang

yang dilapisi oleh mukosa hidung dan epitel kolumnar bertingkat semu

yang bersilia. Sinus berdasrkan letaknya yaitu sinus frontalis,

etmoidalis, sfenoidalis, dan maksilaris.

3) Faring, tonsil dan adenoid

Faring atau tenggorok adalah struktur seperti tuba yang

menghubungkan hidung dan rongga mulut ke laring. Faring dibagi

menjadi tiga region: nasal, oral dan laring. Nasofaring terletak

disebelah posterior hidung dan di atas palatum mole. Orofaring

Page 36: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

memuat fausial, atau palatin, tonsil. Laringofaring memanjang dari

tulang hyoid ke kartilago krikoid. Pintu masuk laring di bentuk oleh

epiglottis. Adenoid, atau tonsil faring terletak dalam langit-langit

nasofaring. Tenggorok dikelilingi oleh tonsil, adenoid dan jaringan

limfoid lainnya.

4) Laring

Laring atau organ suara adalah struktur epitel kartilago yang

menghubungkan faring dan trakea. Fungsi utam laring adalah untuk

memungkinkan terjadinya vokalisasi. Laring sering disebut sebagai

kotak suara dan terdiliri atas: epiglottis, glotis, kartilago tiroid,

kartilago krikoid, kartilago aritenoid, dan pita suara.

5) Trakea

Trakea atau batang tenggorokan, tersusun atas otot polos dengan

cincin tulang rawan berbentuk C pada interval teratur. cincin

kartilaginosa tidak lengkap pada permukaan posterior dan memberikan

kekencangan pada dinding trakea, mencegahnya agar tidak roboh.

trakea berfungsi sebagai jalan antara laring dan bronkus.

b. Saluran pernapasan bagian bawah terdiri dari paru-paru, yang mengandung

struktur bronkial dan alveolar yang dibutuhkan untuk pertukaran gas.

1) Paru-paru

Paru adalah struktur elastic yang dibungkus dalam sangkar

toraks, yang merupakan suatu bilik udara kuat dengan dinding yang

dapat menahan tekanan. Ventilasi membutuhkan gerakan dinding

Page 37: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

sangkar toraks dan dasarnya yaitu diafragma. Ketika dinding dada

kembali kesemula (ekspirasi) paru-paru yang elastic tersebut

mengempis dan mendorong udara keluar melalui bronkus dan trakea.

2) Pleura

Bagian terluar ari paru-paru dikelilingi oleh membrane halus,

licin yaitu pleura. Pleura parietalis melapisi toraks dan plura viseralis

melapisi paru-paru. Antara pleura ini terdapat ruang yang disebut

spasium pleura, yang mengandung sejumlah kecil cairan yang

melicinkan permukaan dan memungkinkan keduanya bergeser dengan

bebas selama ventilasi.

3) Mediastrium

Mediastrium adalah dinding yang membagi rongga toraks

menjadi dua bagian. Medisatrium terbentuk dari dua lapisan pleura.

Semua struktur toraks kecuali paru-paru terletak antara kedua lapisan

pleura.

4) Lobus

Paru kiri tediri atas lobus bawah dan atas, sementara paru kanan

mempunyai lobus atas, tengah dan bawah. Setiap lobus lebih jauh

dibagi lagi menjadi dua segmen yang dipisah oleh fisura, yang

merupakan perluasan pleura.

5) Bronkus dan bronkiolus

Page 38: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

Bronkus lobaris dibagi menjadi bronkus segmental (10 pada paru

kanan dan 8 pada paru kiri) yang merupakan struktur yang dicari

ketika memilih posisi drainase postural yang paling efektif untuk

pasien tertentu.bronkus ini dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki

arteri, limfatik dan saraf. Bronkus subsegmental keudian membentuk

percabangan menjadi bronkiolus. Bronkiolus membentuk percabangan

menjadi bronkiolus terminalis dan menjadi bronkiolus respiratori yang

dianggap menjadi saluran tradisional antara jalan udara konduksi dan

jalan udara pertukaran gas.

6) Alveoli

Paru terbentuk sekitar 300 juta alveoli yang tersusun dalam

kluster antara 15 sampai 20 alveoli. Terdapat tiga jenis sel-sel alveolar.

Sel-sel alveolar tipe I adalah sel epitel yang membentuk dinding

alveolar. Tipe II sel-sel yang aktif secara metabolic, mensekresi

surfaktan untuk mencegah alveolar agar tidak kolaps. Tipe III sel-sel

fagositis yang besar yang memakan benda asing (lender, bakteri) dan

bekerja sebagai mekanisme pertahanan yang penting.

2. Fisiologi

Daniel (2014) pernapasan paru merupakan pertukaran oksigen dan

karbondioksida yang terjadi pada paru. Fungsi paru adalah tempat pertukaran gas

oksigen dan karbondioksida pada pernapasan melalui paru/pernapasan eksterna.

Oksigen dihirup melalui hidung dan mulut. Saat bernafas oksigen masuk melalui

Page 39: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

trakea dan pipa bronchial ke alveoli dan berhubungan erat dengan darah di dalam

kapiler pulmonalis.

Proses pernapasan dibagi empat peristiwa yaitu:

a. Ventilasi pulmonal yaitu masuk keluarnya udara dari atmosfer ke bagian

alveoli dari paru.

b. Difusi oksigen dan karbondioksida di udara masuk ke pembuluh darah

disekitar alveoli.

c. Transpor oksigen dan karbondioksida di darah ke sel.

d. Pengaturan ventilasi.

2.2.3 Etiologi

Lewis (2011) banyak faktor yang terlibat dalam etiologi COPD dibahas

dalam bagian ini, sebagai berikut:

1. Merokok

2. Polusi udara

3. Bahan kimia dan debu pekerjaan

4. Penuaan

5. Genetik (mis: alfa, defisiensi antitripsin)

2.2.4 Klasifikasi

Latha (2001) tiga entitas penyakit yang terpisah adalah bagian dari

klasifikasi COPD ini adalah asma, bronkitis, dan emfisema.

1. Asma

Asma adalah penyakit kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan

peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak.

Page 40: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

a. Tanda dan gejala: dispnea, mengi, batuk, dada sesak, eksaserbasi:

penggunaan otot tambahan, posisi tripod, hipoksia, takipnea, kegagalan

pernapasan yang akan datang.

b. Penanganan: terapi andalan adalah oksigen dan beta agonis nebulizer,

kortikosteroid ditambahkan untuk asma sedang, asma yang parah mungkin

memerlukan epinefrin atau magnesium sulfat, dan akan di intubasi jika

gagal napas.

2. Bronkitis kronik

Bronkitis kronik didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana lendir yang

berlebihan diproduksi. produksi lendir cukup untuk menyebabkan batuk produktif

selama minimal 3 bulan dalam setahun setidaknya 2 tahun berturut-turut.

a. Tanda dan gejala: riwayat batuk dan produksi dahak, riwayat merokok,

biasanya kelebihan berat badan, sianosis, kegagalan ventrikel kanan,

kapasitas paru total normal, peningkatan volume residu, dan kapasitas vital

normal hingga sedikit menurun.

b. Penanganan: berhenti merokok, optimalkan nutrisi, olahraga teratur, O2

rumah jika perlu, dan ontrol adanya infeksi pernapasan.

3. Empisema

Emphysema adalah penyakit di mana ada distensi ruang udara distal ke

bronkiolus terminal dan penghancuran septa alveolar. septa alveolar penting untuk

memberikan dukungan pada dinding bronkial. Kantung udara secara bertahap

akan hancur ini menyebabkan napas menjadi lebih pendek.

Page 41: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

a. Tanda dan gejala: dyspnea exersional, takipnea, fase ekspirasi

berkepanjangan sering dengan bibir mengerut, penggunaan otot-otot

aksesori pernapasana, peningkatan kapasitas paru total dan volume residu ,

dan penurunan kapasitas vital.

c. Penanganan: berhenti merokok, optimalkan nutrisi, olahraga teratur, O2

rumah jika perlu, dan kontrol adanya infeksi pernapasan.

2.2.5 Patofisiologi

Asap mengiritasi jalan nafas mengakibatkan

hipersekresi lendir dan inflamasi. Karena iritasi yang

konstan ini, kelenjar-kelenjar yang mensekresi lendir

dan sel-sel goblet meningkat jumlahnya, fungsi silia

menurun dan lebih banyak lendir yang dihasilkan.

Sebagai akibat bronkiolus dapat menjadi menyempit dan

tersumbat. Alveoli yang berdekatan dengan bronkiolus

dapat menjadi rusak dan membentuk fibrosis,

mengakibatkan perubahan fungsi makrofag alveolar yang

berperan penting dalam menghancurkan partikel asing

termasuk bakteri. Pasien kemudian menjadi lebih rentan

terhadap infeksi pernafasan. Penyempitan bronkial lebih

lanjut terjadi sebagai akibat perubahan fibrotik yang

terjadi dalam jalan nafas Pada waktunya mungkin terjadi

perubahan paru yang irreversible, kemungkinan

mengakibatkan emfisema dan bronkiektasis (Lewis, 2011).

2.2.6 Manifestasi klinis

Page 42: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

1. Batuk yang sangat produktif, puruken dan mudah memburuk oleh iritan-iritan

inhalan, udara dingin atau infeksi .

2. Sesak nafas dan dipsnea

3. Terperangkapnya udara akibat hilangnya elastisitas paru menyebabkan dada

mengembang

4. Hipoksia dan hiperkapnea

5. Takipnea

6. Gangguan pola tidur

7. Dipsnea yang menetap (Lewis, 2011).

2.2.7 Komplikasi

1. Hipoxemia

Hipoxemia didefinisikan sebagai penurunan nilai PaO2 kurang dari 55

mmHg, dengan nilai saturasi Oksigen <85%. Pada awalnya klien akan

mengalami perubahan mood, penurunan konsentrasi dan pelupa. Pada tahap

lanjut timbul cyanosis.

2. Asidosis respiratory

Timbul akibat dari peningkatan nilai PaCO2 (hiperkapnia). Tanda yang

muncul antara lain : nyeri kepala, fatique, lethargi, dizzines, tachipnea.

3. Infeksi respiratory

Infeksi pernafasan akut disebabkan karena peningkatan produksi mukus,

peningkatan rangsangan otot polos bronchial dan edema mukosa. Terbatasnya

aliran udara akan meningkatkan kerja nafas dan timbulnya dyspnea.

4. Gagal jantung

Page 43: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

Terutama kor-pulmonal (gagal jantung kanan akibat penyakit paru), harus

diobservasi terutama pada klien dengan dyspnea berat. Komplikasi ini sering

kali berhubungan dengan bronchitis kronis, tetapi klien dengan emfisema

berat juga dapat mengalami masalah ini.

5. Cardiac disritmia

Timbul akibat dari hipoxemia, penyakit jantung lain, efek obat atau

asidosis respiratory.

6. Status asmatikus

Merupakan komplikasi mayor yang berhubungan dengan asthma

bronchial. Penyakit ini sangat berat, potensial mengancam kehidupan dan

seringkali tidak berespon terhadap therapi yang biasa diberikan. Penggunaan

otot bantu pernafasan dan distensi vena leher seringkali terlihat (Timby,

2010).

2.2.8 Penatalaksanaan

PPOK merupakan penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan

aliran udara di saluran napas yang bersifat progressif nonreversibel atau reversibel

parsial. Penatalaksanaan PPOK secara umum adalah sebagai berikut.

1. Edukasi

Edukasi bertujuan untuk mengenal perjalanan penyakit dan

pengobatan, melaksanakan pengobatan yang maksimal, mencapai aktifitas

optimal dan meningkatkan kualitas hidup.

Bahan edukasi yang harus diberikan adalah: Pengetahuan dasar tentang

PPOK, obat-obatan, manfaat dan efek sampingnya, cara pencegahan

Page 44: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

perburukan penyakit, menghindari pencetus (berhenti merokok),

penyesuaian aktivitas.

2. Obat-obatan

a. Bronkodilator terbagi atas golongan antikolinergik, golongan agonis

beta-2, kombinasi antikolinergi dan agonis beta-2, dan golongan xantin.

b. Antiinflamasi

Digunakan bila terjadi eksaserbasi akut dalam bentuk oral atau

injeksi intravena, berfungsi menekan inflamasi yang terjadi, dipilih

golongan metilprednisolon atau prednison.

c. Antibiotika

Bila terdapat infeksi antibiotika yang digunakan adalah amoksilin

dan klavulanat, sefalosporin generasi II dan III injeksi, kuinolon per oral

dan di tambah dengan yang anti pseudomonas yaitu aminoglikose per

injeksi, kuinolon per injeksi dan sefalosporin generasi IV per injeksi.

d. Antioksidan

Dapat mengurangi eksaserbasi dan memperbaiki kualiti hidup,

digunakan N - asetilsistein. Dapat diberikan pada PPOK dengan

eksaserbasi yang sering, tidak dianjurkan sebagai pemberian yang rutin.

e. Mukolitik

Hanya diberikan terutama pada eksaserbasi akut karena akan

mempercepat perbaikan eksaserbasi, terutama pada bronkitis kronik

dengan sputum yang viscous. Mengurangi eksaserbasi pada PPOK

bronkitis kronik, tetapi tidak dianjurkan sebagai pemberian rutin.

Page 45: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

3. Terapi oksigen

Pada PPOK terjadi hipoksemia progresif dan berkepanjangan yang

menyebabkan kerusakan sel dan jaringan. Terapi oksigen di rumah diberikan

kepada penderita PPOK stabil derajat berat dengan gagal napas kronik.

Sedangkan di rumah sakit oksigen diberikan pada PPOK eksaserbasi akut di

unit gawat daruraat, ruang rawat ataupun ICU. Terapi oksigen jangka

panjang yang diberikan di rumah pada keadaan stabil terutama bila tidur

atau sedang aktiviti, lama pemberian 15 jam setiap hari, pemberian oksigen

dengan nasal kanul 1 - 2 L/mnt.

4. Ventilasi mekanik

Ventilasi mekanik pada PPOK digunakan pada eksaserbasi dengan

gagal napas akut, gagal napas akut pada gagal napas kronik atau pada pasien

PPOK derajat berat dengan napas kronik. Ventilasi mekanik dapat dilakukan

dengan cara ventilasi mekanik dengan intubasi dan ventilasi mekanik tanpa

intubasi.

5. Nutrisi

Komposisi nutrisi yang seimbang dapat berupa tinggi lemak rendah

karbohidrat. Kebutuhan protein seperti pada umumnya, protein dapat

meningkatkan ventilasi semenit oxigen comsumption dan respons ventilasi

terhadap hipoksia dan hiperkapni. Tetapi pada PPOK dengan gagal napas

Page 46: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

kelebihan pemasukan protein dapat menyebabkan kelelahan. Nutrisi dapat

diberikan secara terus menerus (nocturnal feedings) dengan pipa nasogaster.

6. Rehabilitasi PPOK

a. Latihan fisik dan Endurance exercise untuk meningkatkan otot

pernapasan (jalan, jogging dan naik sepeda).

b. Status psikososial penderita perlu diamati dengan cermat dan apabila

diperlukan dapat diberikan obat.

c. Latihan pernapasan bertujuan untuk mengurangi dan mengontrol sesak

napas. Teknik latihan meliputi pernapasan diafragma dan pursed lips

guna memperbaiki ventilasi dan menyinkronkan kerja otot abdomen dan

toraks. Serta berguna juga untuk melatih ekspektorasi dan memperkuat

otot ekstrimiti (Indonesia, 2003).

Page 47: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

BAB 3

KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konsep

Tahap yang penting dalam suatu penelitian adalah menyusun kerangka

konsep. Konsep adalah abstraktif dari suatu realistas agar dapat dikomunikasikan

dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antarvariabel (baik

variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti). Kerangka konsep akan

membantu peneliti menghubungkan hasil penemuan dengan teori (Nursalam,

2014)

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Gambaran Kualitas dan Kuantitas Tidur

Pasien Penyakit Paru Obstruktif (PPOK) di Ruangan Internis

Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2019

output

Keterangan:

: Tidak diteliti

: Diteliti

` : Berhubungan

Kesimpulan

1. Menyebutkan

pengertian

kualitas dan

kuantitas tidur

2. Menyebutkan

penyebab

kualitas dan

kuantitas

kurangnya tidur

3. Menyebutkan

tanda dan gejala

kualitas dan

kuantitas

kurangnya tidur

4. Menyebutkan

akibat kualitas

dan kuantitas

kurangnya tidur

5. Menyebutkan

penanganan

kualitas dan

kuantitas

kurangnya tidur

Konsep Kualitas

dan kuantitas

tidur

1. Definisi

2. Etiologi

3. Manifestasi klinis

4. Komplikasi

5. Penatalaksanaan

Konsep PPOK

1. Defenisi: peradangan kronis yang mengarah pada penyempitan saluran napas yang berlangsung lama (kronik).

2. Anatomi dan fisiologi: saluran pernapasan atas dan bawah. Sistem pernapasan bekerjaama dengan sistem kardiovaskular.

3. Etiologi: merokok, polusi udara, bahan kimia dan debu pekerjaan, penuaan dan genetic.

4. Klasifikasi: asma, bronchitis

kronik dan empisema. 5. Patofisiologi 6. Manifestasi klinis: batuk, sesak

napas, hipoksia, takipnea, gangguan pola tidur, dispnea yang menetap.

7. Komplikasi: hypoxemia, asidosis respiratory, infeksi respiratory, gagal jantung.

8. Penatalaksanaa: edukasi, obat-obatan, terapi oksigen,

ventilasi mekanik, nutrisi

dan rehabilitasi PPOK.

6. Pola tidur

berdasar kan usia

Page 48: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan suatu strategi penelitian dalam

mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data.

Rancangan penelitian juga digunakan untuk mengidentifikasikan struktur

penelitian yang akan dilaksanakan (Nursalam, 2014).

Jenis rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui Gambaran

Kualitas dan Kuantitas Tidur Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di

Ruangan Internis Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2019.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi adalah sekelompok individu yang memiliki ciri-ciri khusus yang

sama dapat berbentuk kecil ataupun besar (Creswell, 2015). Populasi dalam

penelitian ini adalah pasien PPOK pada tahun 2018 sejumlah 238 orang di

Ruangan Internis Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan.

4.2.2 Sampel

Nursalam (2014) sampel adalah bagian yang terdiri dari populasi

terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling.

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili

populasi yang ada.

Page 49: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan purvosive sampling disebut juga judgement sampling adalah suatu

teknik penetapan sample dengan cara memilih sample diantara populasi sesuai

dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga

sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal

sebelumnya (Nursalam, 2014).

Creswell (1998) merekomendasikan 5-25 dan Morse (1994) menyarankan

setidaknya enam partisipan. Rekomendasi ini dapat membantu peneliti

memperkirakan berapa banyak partisipan yang dibutuhkan, tetapi pada akhirnya,

jumlah partisipan yang dibutuhkan harus bergantung pada kapan kejenuhan

tercapai.

Sampel dalam penelitian ini adalah pasien PPOK sebanyak 5 orang di

Ruangan Internis Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Dengan kriteria inklusi

yaitu: Pasien PPOK yang di rawat di Ruangan Internis Rumah Sakit Santa

Elisabeth Medan Tahun 2019.

4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.3.1 Definisi variabel

Nursalam (2014) variabel adalah perilaku atau karakteristik yang

memberikan nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain). Dalam

riset, variabel dikarakteristikkan sebagai derajat, jumlah, dan perbedaan. Variabel

juga merupakan konsep dari berbagai level abstrak yang didefinisikan sebagai

suatu vasilitas untuk pengukuran dan atau memanipulasi suatu penelitian.

Page 50: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

Variabel dalam penelitian ini adalah kualitas dan kuantitas tidur pasien

PPOK.

4.3.2 Definisi operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati

dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik dapat diukur (diamati)

itulah yang merupakan kunci definisi operasional. Dapat diamati artinya

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara

cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi

oleh orang lain. Ada dua macam definisi, definisi nominal menerangkan arti kata

sedangkan definisi rill menerangkan objek (Nursalam, 2014).

Tabel 4.1. Definisi Operasional Kualitas dan Kuantitas Tidur Pasien PPOK

di Ruangan Internis Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun

2019

Variabel Definisi Indikator Alat ukur Skala Skor

Kualitas dan

kuantitas

tidur pasien

PPOK

Kualitas dan

kuantitas

tidur adalah

suatu

penilaian

tentang

kedalaman

tidur

seseorang

dan jumlah

jam tidur

seseorang.

1. Pengertian

2. Penyebab

3. Tanda dan

gejala

4. Akibat

5. Penanganan

1. Record

2. Lembar

pertany

aan

3. Foto

- -

Page 51: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

4.4 Instrumen Penelitian

Nursalam (2014) instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan

digunakan untuk pengumpulan data. Pada tahap pengumpulan data, diperlukan

suatu instrumen yang dapat diklasifikasikan menjadi 5 bagian meliputi

pengukuran biofisiologis, observasi, wawancara, kuesioner, dan skala. Instrumen

penelitian yang akan digunakan adalah wawancara mengenai masalah yang

sedang diteliti sehingga menampakkan gambaran penelitian dari subjek terhadap

suatu masalah penelitian.

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara wawancara

kepada responden untuk 5 pertanyaan tentang kualitas dan kuantitas tidur tidur

pasien PPOK, yaitu:

1. Menurut anda apakah pengertian dari kualitas dan kuantitas tidur?

2. Apa yang menyebabkan anda kurang tidur?

3. Apa tanda-tanda yang anda alami saat kurang tidur?

4. Apakah anda mengetahui akibat yang terjadi jika anda kurang tidur?

5. Apa penanganan yang anda lakukan ketika anda kurang tidur?

4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.5.1 Lokasi

Penulis melaksanakan penelitian di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan di

Ruangan internis. Penulis memilih lokasi ini karena memiliki partisipan yang

cukup dan lingkungan yang mendukung.

Page 52: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

4.5.2 Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 1-30 April 2019.

4.6 Prosedur Penelitian Dan Pengumpulan Data

4.6.1 Pengambilan data

Pengambilan data dilakukan peneliti dengan melakukan wawancara

langsung kepada partisipan. Peneliti menjumpai partisipan yang sudah ditentukan

dan meminta kesediaannya untuk calon partisipan, jika partisipan bersedia maka

diberikan informed consent untuk menjamin kebenaran dan kerahasiaan jawaban

partisipan, setelah itu peneliti menentukan lokasi yang nyaman untuk wawancara

dan melengkapi peralatan seperti alat perekam atau record, lembar pertanyaan dan

kamera. Sebelum melakukan wawancara menanyakan partisipan bersedia di

rekam atau tidak jika tidak bersedia maka peneliti menulis semua hasil

wawancara, setelah selesai peneliti menutup wawancara dan mengambil foto

untuk dokumentasi, setelah selesai peneliti membuat transkrip dari hasil

wawancara.

4.6.2 Teknik pengumpulan data

Nursalam (2014) pengumpulan data adalah proses pendekatan kepada

subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu

penelitian. Jenis pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

jenis data primer yakni memperoleh data secara langsung dari sasarannya.

Pengumpulan data dilakukan setelah peneliti mendapat izin dari Direktur Rumah

Sakit Santa Elisabeth Medan. Setelah mendapatkan ijin, peneliti menemui

Page 53: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

partisipan yang telah ditentukan untuk menjadi partisipan, meminta kesediaan

untuk menjadi partisipan dengan memberikan informed consent, menentukan

lokasi yang nyaman, dan melengkapi alat seperti alat perekam, lembar pertanyaan

dan kamera, dan melakukan wawancara.

4.6.3 Uji validitas dan reabilitas

1. Uji validitas

Validitas instrument adalah penentuan seberapa baik instrument tersebut

mencerminkan konsep abstrak yang sedang diteliti. Validitas akan bervariasi dari

satu sampel ke sampel yang lain dan satu situasi ke situasi yang lainnya. Oleh

karena itu penguji validitas mengevaluasi penggunaan instrument untuk tertentu

sesuai dengan ukuran yang diteliti (Polit, 2012).

2. Uji reliabilitas

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta

atau berlainan. Alat dan cara mengukur atau mengamati sama-sama memegang

peranan yang penting dalam waktu yang bersamaan (Polit, 2012). Uji reliabilitas

sebuah instrumen dikatakan reliabel jika koefisien alpha ≥ 0,80 dengan

menggunakan rumus Cronbach’s Alpha (Polit, 2012).

Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan uji validitas dan reliabilitas

karena peneliti tidak membuat kuesioner tetapi peneliti mengumpulkan data dari

rekam medik dan wawancara langsung kepada responden.

Page 54: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

4.7 Kerangka Operasional

Bagan 4.2. Kerangka operasional Kualitas dan Kuantitas Tidur Pasien

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Ruangan Internis

Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2019

Pengajuan judul proposal

Izin pengambilan data awal

Pengambilan data awal

Konsul proposal

Ujian proposal

Ijin penelitian

Penelitian

Pengolahan data

Seminar hasil

Page 55: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

4.8 Analisa Data

Analisa data merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai

tujuan pokok penelitian, yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang

mengungkap Fenomena, melalui berbagai macam uji statistik. Statistik merupakan

alat yang sering dipergunakan pada penelitian kuantitatif. Salah satu fungsi

statistik adalah menyederhanakan data yang berjumlah sangat besar menjadi

informasi yang sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca untuk membuat

keputusan, statistik memberikan metode bagaimana memperoleh data dan

menganalisis data dalam proses mengambil suatu kesimpulan berdasarkan data

tersebut. Tujuan mengolah data dengan statistik adalah untuk membantu

menjawab pertanyaan penelitian dari kegiatan praktis maupun keilmuan. Dalam

hal ini, statistika berguna saat menetapkan bentuk dan banyaknya data yang

diperlukan. Disamping itu, juga terlibat dalam pengumpulan, tabulasi dan

penafsiran data (Nursalam, 2014).

Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode thematic

analysis yaitu metode yang sangat efektif apabila sebuah penelitian bermaksud

untuk mengupas secara rinci data-data kualitatif yang mereka miliki guna

menemukan keterkaitan pola-pola dalam sebuah fenomena dan menjelaskan

sejauhmana sebuah fenomena terjadi melalui kacamata peneliti. Tahapan dalam

menggunakan metode thematic analysis adalah:

1. Memahami data

Mendapatkan data yang diinginkan bukan berarti peneliti

memahami fenomena yang sedang diteliti. Karena penelitian kualitatif

Page 56: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

bertujuan untuk mengupas secara mendalam apa yang terjadi dari sebuah

peristiwa melalui perspektif partisipan, maka rekaman dan transkrip

wawancara ibaratnya adalah “harta karun” peneliti yang perlu untuk

dieksplorasi maknanya lebih dalam. Disini peneliti perlu untuk memahami

dan menyatu dengan data kualitatif yang diperolehnya.

2. Menyusun kode

Kode dapat dianggap sebagai label, atau fitur yang terdapat dalam

data yang terkait dengan pertanyaan penelitian. Dalam hal ini peneliti yang

menentukan data mana saja dalam transkrip wawancaranya yang perlu

dikode.

3. Mencari tema

Dalam thematic analysis perlu mencari tema, tema yang sesuai

dengan tujuan penelitian. Tema ini menggambarkan sesuatu yang penting

yang ada di data terkait dengan rumusan masalah penelitian atau tema ini

menggambarkan pola dari fenomena yang diteliti.

4.9 Etika Penelitian

Ketika penelitian digunakan sebagai peserta studi, perhatian harus

dilakukan untuk memastikan bahwa hak mereka dilindungi. Etik adalah sistem

nilai normal yang berkaitan dengan sejauh mana prosedur penelitian mematuhi

kewajiban professional, hukum, dan sosial kepada peserta studi. Tiga prinsip

umum mengenai standar perilaku etis dalam penelitian berbasis: beneficence

Page 57: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

(berbuat baik), respect for human dignity (penghargaan martabat manusia), dan

justice (keadilan) (Polit, 2012).

Sebelum penelitian ini dilakukan peneliti akan menjelaskan terlebih

dahulu tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian. Penelitian ini dilaksanakan

setelah mendapatkan persetujuan dari responden apakah bersedia atau tidak.

Seluruh responden yang bersedia akan diminta untuk menandatangani lembar

persetujuan setelah informed consent dijelaskan dan jika responden tidak bersedia

maka tidak akan dipaksakan.

Masalah etika penelitian yang harus diperhatikan antara lain sebagai

berikut:

1. Informed consent

Merupakan bentuk persetujuan antara penelitian dengan responden,

penelitian dengan memberikan lembaran persetujuan. Informed consent

tersebut akan diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan

lembaran persetujuan untuk menjadi responden.

2. Confidentiality (kerahasiaan)

Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun

masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data yang akan dilaporkan.

3. Anonymity (tanpa nama)

Memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara

tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar atau alat

Page 58: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

ukur hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan dan atau hasil

penelitian yang akan disajikan.

Peneliti sudah melakukan layak etik oleh Commite di STIKes Santa

Elisabeth Medan dengan ethical exemption No.0115/KEPK/PE-DT/V/2019.

Page 59: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Gambaran Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan merupakan rumah sakit swasta yang

terletak di Kota Medan tepatnya di Jalan Haji Misbah No. 07 Kecamatan Medan

Maimun Provinsi Sumatera Utara. Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan memiliki

falsafah yaitu dengan dilandasi semangat dasar Kongregrasi Fransiskanes Santa

Elisabeth, dalam melaksanakan dan mengembangkan “Cinta dan Nilai Kristiani”,

karya pelayanan Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan menitikberatkan karya

pelayanan pada penyembuhan manusia seutuhnya, sesuai dengan kebijakan

pemerintah dalam menuju masyarakat sehat. Dalam pelayanan, Rumah Sakit

Santa Elisabeth Medan lebih mengutamakan orang yang paling membutuhkan,

tanpa membedakan suku, bangsa, agama dan golongan sesuai dengan harkat dan

martabat manusia. Dalam pengembangan, Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

memperhatikan keseimbangan yang tepat guna antara kemajuan teknologi dan

profesi dengan kesederhanaan.

Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan memiliki visi yaitu “menjadi tanda

kehadiran Allah di tengah dunia dengan membuka tangan dan hati untuk

memberikan pelayanan kasih yang menyembuhkan orang-orang sakit dan

menderita sesuai dengan tuntunan zaman”. Misi Rumah sakit Santa Elisabeth

Medan adalah memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas atas

dasar kasih, meningkatkan sumber daya manusia secara professional untuk

memberikan pelayanan kesehatan yang nyaman dan berkualitas, dan

Page 60: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

meningkatkan sarana dan prasarana yang memadaii dengan tetap memperhatikan

masyarakat lemah. Tujuan Rumah Sakit Santa Elisabet Medan yaitu mewujudkan

secara nyata karisma Kongregasi Fransiskanes Santa Elisabeth dalam bentuk

pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum tanpa membedakan suku, bangsa,

agama, ras dan golongan dan memberikan pelayanan kesehatan secara

menyeluruh (Holistik) bagi orang-orang sakit dan menderita serta yang

membutuhkan pertolongan. Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan memiliki Motto

“Ketika Aku Sakit Kamu Melawat Aku” (Matius 25:36).

Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan didirikan dengan izin surat

Kep.Men.RI No.Ym.02.04.2.2.16.10. Pelayanan medis Rumah Sakit Santa

Elisabeth Medan berupa ruangan gawat darurat, ruangan Instalasi Gawat Darurat

(IGD), Ruang Operasi (OK), Ruang Intermediate (ICU,ICCU,PICU, dan NICU),

ruang rawat bedah (Santa Maria, Santa Martha, Santo Yosef, dan Santa Lidwina)

dan Ruang Rawat Internis (Santo Fransiskus, Santo Ignatius, Santa Melania,

Pauline dan Laura), Ruang Anak (Santa Theresia) Ruangan Perinatal dan

Maternal (Santa Elisabeth, Santa Katerina dan Santa Monika), Ruang

Hemodialisis (HD), Medical Check Up, Sarana Penunjang Radiologi,

Laboratorium, Fisioterapi, Patologi Anatomi dan Fisiologi, Farmasi, Poli Umum,

Poli Urologi, Poli Gigi, Poli Neurologi, Poli THT, Poli Anethesi, Poli Kandungan,

Poli Paru, Poli Jantung, Poli Penyakit Dalam dan Poli Penyakit Kulit.

Page 61: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

5.2. Hasil Penelitian

Dari wawancara yang telah dilakukan kepada 5 responden dengan 5

pertanyaan Diruangan Internis Rumah Sakit Santa Elisabeth medan, maka

responden berpendapat berbeda-beda yaitu sebagai berikut:

P1: OT (49 Tahun)

P2: LP (48 Tahun)

P3: HS (61 Tahun)

P4: TS (68 Tahun)

P5: LT (54 Tahun)

5.2.1 Pengertian kualitas dan kuantitas tidur

Dari hasil penelitian terdapat 2 orang partisipan yaitu (P1,P2) yang

menyatakan pengertian kualitas tidur adalah “tidak ada gangguan atau masalah

dalam tidur”. 2 orang partisipan yaitu (P2,P4) mengatakan pengertian kuantitas

tidur adalah “jumlah jam atau waktu lamanya tidur”, 2 orang partisipan yaitu

(P1,P5) mengatakan pengertian kuantitas tidur adalah “jumlah kualitas tidur”.

Berikut pernyataan 5 partisipan:

P1: “Jadi pak, sebelumnya apakah bapak tau arti dari tidur? Yaa saya tau arti tidur, ya tidur

itu disaat kita, gimana yaaa,,, disaat kita udah selesai beraktifitas, pasti mata itu pasti

akan lelah, pasti kita akan butuh tidur pastinya. Gitu aja sih. Jadi pak, kalau arti dari

kualitas tidur apakah bapak tau? Yaaa saya rasa, kualitas tidur itu ya baik baik

buruknya tidur eee… dan tidak ada gangguan tidur gitu Nggak ada gangguan tidur ya

pak hmmm Apakah bapak pernah mengalami kualitas tidur yang baik pada saat sakit ini?

aakhhh tidak pernah, karena Tidak pernah ya pak? ya karena saya karena saya setiap

malam berasa sesak dan sering buang air kecil di malam hari Begitu ya pak. Jadi eee

tidur bapak terganggu gitu ya, iya jadi pak kapan saja bapak rasa, sakit itu muncul, kek tadi bapak bilang sesakkan. Pada saat kapan saja sesaknya muncul? Yaa, pada saat saya

buang air kecil ya saya selesai kamar mandi saya keluar, saya merasa sesak aja gitu,

sesak napas. Iya ya pak. Jadi pak, bagaimana cara bapak mengatasi jika sesak bapak tiba-

tiba muncul? Ya saya coba tarik napas ya bagaimana seperti orang-orang biasanya

kalau mulai sesak napas ya pasti dia mencoba untuk mentarik ulur lagi napasnya dan

kalau saya tidur pun, saya saya atur posisi tidur saya ya gimana saya nyamannnya gitu

bernapaslah Gitu ya pak. Baiklah pak, tadi bapak sudah tau arti dari kualitas tidur

sekarang apakah bapak tau apa itu arti kuantitas tidur? Ya… artinya kalau saya nggak

Page 62: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

salah ya, jumlah jumlah kualitas tidur seseorang iya ya pak, jadi pak, mmm… apakah

jumlah jam tidur bapak terpenuhi pada saat sakit ini Ya.. tentu saja tidak lah,

karenakan, karenakan saya kan, banyak gangguannya jadi saya nggak pernah focus

untuk tidurnya gitu. Berapa lama waktu tidur bapak pada saat malam hari? Ya nggak

nentu gitu, ya karena terbangun-bangunkan mungkin ya kadang 3 jam, kadang 5 jam

saya tertidur ya kadang kadang susah susah gitu gitu lah ya gitu lah… iya ya pak.

Eee… jadi pak biasanya untuk memulai tidur, berapa lama waktu bapak yang bapak

butuhkan? Yaa… supaya saya bisa mulai untuk tidur ya kadang saya berbaring aja,

kadang saya baca Koran dulu atau saya coba untuk menonton TV baru saya tertidur

lagi atau bermain-main handphone saya lihat mungkin itu aja. E.. Berapa kali biasanya

bapak terbangun di malam hari pada saat sakit ini? Mmm kalau bisa dibilang sih ya saya

setiap saat sih kadang kalau saya merasa terganggu mulai sesak gitu saya terbangun,

tidur lagi, mulai lagi, kalau salah posisi tidur pasti saya terbangun lagi. Bagaimana

perasaan bapak saat bangun tidur di pagi hari, apakah bapak merasa segar? Tentu saja

tidak lah. Karnakan saya kurang tidur, lemas”.

P2: “Jadi bu, sebelumnya apakah ibu tau apa arti dari tidur? Eee… menurut saya tidur

ituuu… mengistirahatkan tubuh suster mengistirahatkan tubuh ya bu, eee… jadi bu,

kalau arti dari kualitas tidur apakah ibu tau? Eee…menurut saya kualitas tidur itu

tidurnya nyenyak, tidak mempunyai masalah dalam waktu tidurnya suster Gitu ya bu,

ya ya ya… Apakah ibu pernah mengalami kualitas tidur yang baik pada saat sakit ini?

Tidak suster Eee… mengapa ibu tidak pernah mengalami kualitas tidur yang baik?

Karena salah satu pikiran saya banyak suster dan terkadang saya sering batuk-batuk

malam. Batuk-batuk malam, bagaimana batuk nya bu, apakah batuknya mengeluarkan

dahak atau kering gitu bu? Batuk saya kadang mau berdahak suster Berdahak ya bu,

berapa banyak biasanya bu, mau banyak gitu keluar? Iya suster Iya ya. Jadi bu, kapan

saja batuk itu ibu rasakan muncul? Pada saat tidur dan udara panas suster Jadi kalau

udah eee udaranya panas ibu langsung batuk-batuk gitu? Iya suster (batuk) Jadi bu,

bagaimana cara ibu mengatasi jika sakit yang ibu rasakan tiba-tiba muncul bu? Batuknya

itu. Pertolongan pertama ya saya minum air putih suster Minum air putih ya, Jadi kalau

minum air putih apakah ada kurangnya? Sedikit suster hanya untuk pertolongan

pertama saja. Iya ya… Baiklah tadi ibu sudah mengerti arti dari kualitas tidur, jadi eee

kalau arti dari kuantitas tidur apakah ibu tau? Eee… yang saya tau kuantitas itu jumlah

suster, jadi eeee kuantitas tidur itu menurut saya jumlah jam tidur Jumlah jam tidur ya, eee apakah jumlah jam tidur ibu terpenuhi pada saat sakit ini? Tidak suster karena ya

saya sedang sakit suster Karna sakit ya, sakitnya seperti apa yang ibu rasakan? Eee…

sesak suster, batuk Batuk ya bu, jadi bu berapa lama waktu tidur ibu dimalam hari pada

saat sakit ini, biasanya, berapa jam tidur? Saat sakit ini, hanya 3 jam suster Ooo.. hanya

3 jam ya bu, sedikit sekali ya. Jadi bu, biasanya untuk memulai tidur berapa lama waktu

yang ibu butuhkan? 3 jam saya baru bisa mulai tidur saya suster. 3 jam??? Lama juga ya

bu, itu kayak mana bu 3 jam itu bu? Ya saya hanya bisa duduk-duduk, berfikir suster.

Karna ya pikiran saya sangat banyak suster. Oiya ya bu, eee… berapa kali biasanya ibu

terbangun di malam hari, pada saat sakit ini bu? 2 kali suster 2 kali, itu ngapain aja ibu

biasanya? Ke kamar mandi dan saat sesak saja suster. Eee… jadi bu, bagaimana

perasaan ibu jika ibu bangun pagi, apakah ibu merasa segar? Tidak suster saya tidak

merasakan segar karna semua badan saya terasa sakit suter. Iya ya bu (P2 batuk

uhuuk)”.

P3: “Baik lah pung, sebelumnya opung tau, eee… apa itu pengertian dari tidur? Iya lah,

pengertian dari tidur itu mengisi kemam, mengisi tubuh rohani jasmani yang untuk

kesehatan manusia, itu namanya ilmu kesehatan menurut medis. Arti tidur itu

membiasakan badan itu supaya terlatih untuk senantiasa bisa waktu jam tidur tidur

waktu jam ba istirahat istirahat. Ooo… gitu. Apakah opung mengerti arti dari kualitas

tidur? Dari arti kualitas itu menumbuhkan badan bertumbuh sehat, jasmani, rohani

tentang kesehatan olah eee… jasmani menurut ilmu kedokteran kesehatan. Apakah

Page 63: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

pernah opung ada merasakan masalah yang dapat membuat opung kurang tidur? Ooo…

banyak macam apa saja pung? Itu masalah macam terancam ketiduran itu menurut

menurut status fungsi dari pada kehidupan manusia banyak tentang problem yang

masalah yang di dialami sepertinya? Sepertinya masa dalam pekerjaan dan dalam

rumah tangga dan mengatur anak dan yang dan lain-lain. Iya ya. Opung kalau

kuantitas tidur itu seperti apa pung, opung tau mengertikah artinya? Kuantitas tidur itu

tuuu untuk memperbiaskan waktu pas jam tidur kita harus tidur, mengisi ketubuhan

badan kita itu seperti bisa terlatih, aaa…. Pada waktu jamnya bangun bangun

menurut yang kebiasaan peraturan kesehatan. Apakah opung pernah mengalami tidur

yang buruk dan jumlah tidur yang kurang? Ooo… sering kali terjadi, itu masalah

rintangan romantika kehidupan romantika kehidupan? Haaaaa… itu banyak macam

rintangan hidup itu. Masalah ekonomi terutama kali dan masalah yang lain-lain. Iya

pung. Eee… berapa lama biasanya waktu opung butuhkan untuk tidur di malam hari?

Biasanya kalau menurut yang do yang kebiasaan menurut orang dewasa tidur itu

cukup seperti 6 jam paling sedikit paling banyak 8 jam . kalau anak yang dibawah

umur itu seperti anak-anak itu 8 jam. Kalau anak bayi bisa 12 jam. Jadi pada saat sakit

ini , berapa lama lah waktu yang opung butuhkan untuk tidur? Yaa… sejak bangunkan

kita berusaha bisa tidur itu dapat 4 jam atau pun 6 jam, tapi kalau artinya namanya

kita mempunyai badan yang tidak sehat itu, itu bisa tergantung terpada posisi

kesehatan kita pada waktu pas sakit itu. Bisa artinya terbangun 1 jam, nggak bisa lagi

tidur susah nanti bisa lagi ngantuk jam 4, tidur lagi, udah saat itu, hanya cukup dia 2

jam 3 jam paling banyak 3 jam iya ya, ee.. pung bagaimana perasaan opung kalau pas bangun pagi itu, apakah segar pada saat sakit ini? Pada saat sakit ini kita bangun tidur

mengalami mee… mengalami cara untuk kita berfikir tidak sempurna, iya untuk

untuk kita yang mau kita makan, kurang nafsu makan, yaitu perasaan badan itu

meriang dan segalanya yang jelasnya badan itu sass… see… terus badannya itu tidak

mengenakkan lah tidak mengenakkan tidak segar lagi ya pung, biasanya pung eee…

berapa kali opung terbangun tidur pada saat malam hari? Saat saat sekarang ini? Iya

Aa… Itu bisa 2 bisa kali 3 kali aa… itu karena apa terbangun di malam hari pung, apa

penyebabnya? Ooo… itu penyebabnya akibat akibat status kita tidur itu kita tidak

mengijinkan tubuh kita ni kurang sehat iya udah itu banyak lagi masalah kadang-

kadang penyakit itu bisa dia stabil bisa netral kadang-kadang naik tensi panas badan

kita menurun jadi kita terbangun. Apakah opung pernah di malam hari itu berkeringat

atau sesak, batuk? Ooo… selama ini belum pernah saya mengalami keringat hanya

cuman batuk saja semenjak semenjak saya sakit belum pernah mengalami keringat Tapi batuk? Haa… batuk sering sering ya. Jadi batuk ini bisalah penghalang tidur opung

ya? Iya… macam lah bisalah iya ya”.

P4: “Sebelumnya bulang, bulang tau apa itu arti tidur? Iii… artinya kalau jelaskannya

kurang tau betul, (sambil tertawa) tidur itu tau. Iya, tidur itu? Kalau menurut saya

istirahat lah semua badan iya ya, istirahat semua badan ya bulang. Iya… Bulang tau itu

apa pengertian kualitas tidur itu bulang? Kualitas tau, kualitas tidur itu seperti apa

bulang? Ya eceknya kalau nggak enak tidur berarti kualitasnya kurang, kalau enak

tidur berarti kualitas tidurnya lumayan. Lumayan ya. Jadi tadi menurut bulang kalau

kualitas tidur itu kalau tidurnya enak berarti kualitas tidurnya bagus, jadi sekarang kalau kuantitas tidur bulang haaa… itu kuantitas tidur itu seperti apa menurut bulang? itu

yang masih kurang jelas, haa… waktu lamanya tidur haaa… bagaimana secara umum

bangaimana secara nggak umum haaa….gitu ajanya pengetahuan saya. Kalau

kualitas tidur ya iya baiklah bulang. apakah bulang pernah mengalami kualitas tidur yang

buruk? Iii… pernah pernah ya, pada saat kapan itu bulang? yaa… entah saat pikiran

kacao jadi susah tidur? Haaa…entah waktuuu… ginilah keadaan sakit. Keadaan sakit

ya… aaHaaa…iya ya… biasanya bulang berapa lama waktu, tidur yang bulang butuhkan

untuk dimalam hari? Iii… biasanya kalau saya kira-kira jam 11 samapi jam 5 lah jam

5 ya. Kalau sebelum sakit ya. Sebelum sakit, sesudah sakit bulang? itu kadang-kadang

nggak tentu nggak tentu. Kira-kira berapa jam lah bulang? yaahhh, kalau kira-kira apa

Page 64: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

dia, ya kira-kira kadang-kadang 4 jam kadang-kadang 6 jam gitu iya ya, jadi sedikit ya

tidurnya iya. Jadi bulang kalau untuk memulai tidur, kira-kira berapa menitlah itu bulang

untuk memejamkan mata? Kalau lagi enak badan, cepatnya… cepat dia ya, cepatnya…

langsung tidur ahaaa… kalau nggak ada yang ngomong-ngomong lagi, udah bisa

secepat tidur gitu iya ya bulang. pada saat malam hari berapa kali bulang terbangun gitu?

Mmmm… saya mencret, iya kira-kira 4 kali 5 kali ada. 4 kali 5 kali pada malam hari ya

iya… biasanya bulang eee… itu terbangun di malam hari karna apa aja bulang? kalau

sekarang entah, buang air kecil ya ada mau BAB itu aj. Itu aj ya. Haaa… bulang

pernah batuk tidak malam hari? Pernah tapi sebentar ajanya itu sebentar, batuknya tidak

menyebabkan sesak? Aa.. Kalau sekarang nggak, batuk pun nggak ada lagi. Dulukan

sebelum berobat sebelum apalah asal batuk sakit semua otot-otot perut. Oooo…

sekarang nggak iya ya bulang. jadi bulang kalau bulang bangun pagi gitukan, bagaimana

perasaan bulang? ya segarlah segar bangun pagi ya. Nggak ada terganggu gitu? Paling-

paling pas waktunya pagi-pagi mau BAB itu ajanya gangguannya itu aja gangguannya

ya. Seberapa nyenyak bulang tidur di malam hari? Aku jamnya kurang tau itu karna

ginilah kadang-kadang ee… jam 10 udah mulai tidur iya bulang aa…. Bisa juga nanti

sampe jam 2 baru bangun kalau nggak ganggu buang air kecil iya ya. Kalau bulang

beraktivitas di pagi hari itu, bagaimana rasanya bulang cepat lelah kah, atau gimana atau

lemas? Maksudnya? Beraktifitas sekarang ini? Iya nggak… nggak ada cuman sikit ya

adalah baru bangun karna ada juga bedanya sama sebelum sakit”.

P5: “Sebelumnya bulang, bulang tau apa itu arti dari tidur? Yaa… istirahat isrirahat ya…

ooee… istirahat yang bagaimana bulang? ya maksudnyakan manusia hidup pada jam

kerjakan ada jam istirahat ya,,, hmmm apakah bulang mengerti arti dari kualitas tidur?

Kurang… bagaimana bulang, apakah proses tidur bulang saat ini e… baik atau buruk

bulang?kalau sekarang memang kayaknya kurang nyaman selama sakit ini kurang

nyaman ya… aa… jadi bulang, kalau pengertian dari kuantitas tidur, kam tau? Aaa…

kayak nggak nggak apa lah ya… kurang nyaman, jumlah tidurnya pun kadang-

kadang nggak aturan. Kadang bisa tidur, kadang nggak gutu ya bulang aa… e…

biasanya bulang berapa lama waktu yang bulang butuhkan untuk tidur dimalam hari?

Kalau… posisi saya masih sehat iya… berkisar 6 sampe 7 jam 7 jam… a…. e… jadi

pada saat, saat sakit ini bagaimana bulang? ya itu kadang-kadang 1 jam pun nggak ada,

bahkan sama sekali nggak ada tidur. Biasanya bulang, e.. berapa lama waktu yang

bulang butuhkan untuk memulai tidur? mmm… Memulai pada saat kita mulai tidur gitukan bulang? yaaahhh… itu nggak tentu. Kadang cepat, kadang bisa berjam-jam.

Apakah bulang pernah mengalami tidur yang buruk dan jumlah tidur yang kurang?

Sering… sering ya… berapa kali biasanya bulang terbangun dimalam hari? Yahhh,,, itu

nggak tentu nggak bisa di prediksi. E… biasanya penyebabnya karna apa bisa terbangun

dimalam hari bulang? soalnya kita buka usaha, kita tidur bukan dirumah iya bulang.

di tempat usaha hmmm…. Apa penyebabnya biasanya bulang? kadang-kadang batuk,

batuk ya… perut mual hmm…”

5.2.2 Penyebab kurang tidur

Dari hasil penelitian terdapat 5 partisipan yang menyatakan penyebab

kurang tidur adalah “sesak, batuk, keringatan, pikiran masalah rumah tangga dan

ekonomi” Berikut pernyataan 5 partisipan:

P1: “Apa penyebabya jika jumlah tidur bapak dimalam hari berkurang dan tidak memuaskan

pada saat sakit ini? Yaa karna sesak napas tadilah, saya juga batuk-batuk. Apakah lingkungan sekitar bapak dapat mengganggu tidur bapak di malam hari? Ya… seperti

Page 65: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

kayak ada kawan di sebelah sana, dia orangnya nggak tahan kalau pake AC ya

dimatikannnya kalau saya kan kepanasan kalau saya tidak pakai AC jadi saya

mending pakai AC ternyata dia bangun di matikannya yaudah itu ajalah yang

terganggu-ganggu disini. Apakah ada hal lain yang dapat mengurangi jumlah tidur

bapak? Tidak ada, cuman itu aja. Apakah dimalam hari bapak ada keringatan gitu? Ya

tentu sudah pasti saya keringatan bahkan sampai baju saya basah gitu. Oiya ya pak”.

P2: “Apa penyebabnya jika jumlah tidur ibu di malam hari berkurang dan tidak memuaskan

Ya tulang-tulang saya rasanya seperti remuk suster dan saya sangat lemah badannya, jadi bu, selain itu apa lagi penyebabnya bu? Banyak pikiran suster pikiran, apa yang ibu

pikirkan? Ya anak-anak saya suster masih sekolah sedangkan saya sakit suster iya ya

apa lagi beban rumah tangga suster, apalagi untuk berobat saya duit pun pas

pasannya suster iya ya bu, jadi bu, selain itu apakah masih ada lagi? Ya itu aja suster

kadang batuk, sesak. Ooo… jadi keluhan ibu ini kayaknya sesak terus ya iya suster

sesak ya, Eee… jadi bu, apakah lingkungan sekitar menggangu tidur ibu pada saat malam

hari? Iya suster kenapa lingkungannya mengganggu bu? Karna ya banyak keluarga

pasien yang bising suster jadi mengganggu ketenangan ibu tidur ya iya suster. Apakah

ada hal yang lain bu? Hanya itu suster hanya itu ya, jadi bu apakah di malam hari ibu

ada merasa keringatan gitu bu? Hanya sedikit keringatan suster. Bajunya tidak basah

semua ya? Tidak suster. Iya ya bu”.

P3: “Apa penyebabnya jika opung kurang tidur? Penyebab kurang tidur? Penyebab kurang

tidur itu masalahnya banyak tu coba di sebutkan pung! Banyak itu masalah kita

kurang tidur itu pikiran kita itu nggak senang nggak konsentrasi psikologinya aaa…

psikologinya kedua akibat banyak problem yang di alami dalam rumah tangga dan

eko yang pertama kali ekonomi setelah itu? Selera makan pun berkurang hmmm…

dari sesak opung itu? Ada ada itulah yang membutuhkan yang pakar tadi. Pada saat

kapan saja opung sesak? Kalau pada saat sesak itu kita bisa dikata kan datangnya kita

nggak tau cuaman kadang dia mau kumat sampe 3 kali bisa 4 kali kalau di rumah

lebih dari grasat lagi lebih grasat lagi ya karna disinikan ada pertolongan udah dirawat

kan gitu. Iya ya”.

P4: “Biasanya bulang apa penyebabnya bulang tidak bisa tidur? Sehinggga e… kekurangan

tidur gitu? Biasanyakan entah ada otot-otot yang sakit dibagian dada? Dibagian

punggung punggung? Haaaa… iya ya inikan udah kompikasi sama lambung iya

selama kumat lambungnya itu lah yang bikin susah tidur lambung yang paling sering

bulang? iya… itu yang menyebabkan susah tidur juga ya? Iyaa… jadi kalau misalnya

factor lingkungan gitu bulang? itu nggak seberapa nggak seberapa ribut pun disitu

semuakan, asal nggak ada perasaan nyeri lambung gitu, nggak dengar lagi orang-

orang ngomong gitu, terus tidur terus tidur ya…”

P5: “Apa penyebabnya jika bulang kurang tidur, misalnya apakah ada faktor dari lingkungan,

yang bisa membuat kurang tidur. Seperti apa? Kalau dalam posisi saya sekarang ini

nggak ada pengaruh lingkungan sebenarnya apakah nyaman bulang tidur disini?

Nyaman sebenarnya nyaman… cuman dari factor penyakit tadi kesahatan? Iayaa… bagaimana bulang? ya gelisah terus, seperti saya bilang tadi kan batuk, mual aaa…

apakah ada bulang keringatan di malam hari? Sering, malah kebanyaan keringat pun

udah ini. Biasanya baju itu sampe basah gtitu bulang? iyaaaa…. Iya ya. Kalau masalah

setres apakah bulang ada setres gitu, atau factor keluarga datang menjenguk, jadi itu lah

penyebab kurang tidur. Apakah ada bulng? Kalau itu kurasa nggak ada. Nggak ada

ya… kenapa bulang? semua keluarga datang memebrikan support sama ku iya ya…

e… bulang, bagaimana perasaan bulang pada saat bangun tidur di pagi hari, karnakan

kualitas tidurnya tadi malam itu kan kurang ka, jadi pada saat bangun pagi bangaimana

bulang? bagaimanalah ku bilang inikan, selama sakit ini nggak pernah kurasakan

bangun pagi oo.. nggak pernah, soalnya bisa terlelap pun kadang-kadang paling lama

Page 66: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

1 jam, bangun lagi gitu, makanya nggak pernah kurasakan bangun pagi. Apakah

bulang merasa segar bangun di pagi hari? Kurang… kurang segar ya,,, aaa… factor apa

tadi bulang? penyakit”

5.2.3 Tanda-tanda saat kurang tidur

Dari hasil penelitian terdapat 2 partisipan yaitu (P1,P2) mengatakan tanda-

tanda kurang tidur adalah “sering menguap”, (P2,P3) mengatakan

“pusing/sempoyongan”. Berikut pernyataan 5 partisipan:

P1: “Jadi pak jika tidur bapak tidak baik dan jumlah jam tidurnya kurang seperti apa tanda-

tanda yang bapak rasa kan? Ya…. Sakit kepala, leher saya pun kayak tegang gitu

sering-sering juga kan menguap karena kurang tidur jadi menguap aja. Biasanya pak

berapa lama bapak merasakan sakit kepala itu? Ya terkadang kalau udah sampe mau dia

hampir 1 jam , ya saya coba berbaring tidur aja biar saya jangan merasa sakitny

kepala ini. Apakah bapak sering menguap di pagi hari? Ya.. tentu saya sering menguap

karnakan saya sudah bilang tadi, bahwa sanya saya kekurangan tidur”.

P2: “Baiklah. jadi bu, jika tidur ibu tidak baik dan jumlah jam tidurnya kurang seperti apa

tanda-tanda yang ibu rasakan? badan saya lemas suster, tulang saya ini serasa remuk,

lalu pusing, dada saya sesak sesak dadanya? Iya suster eee… seperti apa sakit yang ibu

rasakan? Ya sakitnya semakin berat suster iya apanya yang berat ibu? Sesaknya seperti

tersss terikat gitu suster terikat ya, jadi kayak susah bernapas gitu ya bu, apakah

dibagian dada ibu tarsa sakit? Iya suster, seperti tertusuk-tusuk pisau berapa lama

biasanya rasa sakit ibu itu ee.. ibu rasakan? 1 jam suster 1 jam terasa sesak gitu ya bu

iya suster jadi, dikasi pertolongan apa? Eee… oksigen suster emmmm jadi perawatnya

ngasi oksigengitu ya bu, iya ya. Eee… apakah ibu sering menguap di pagi hari? Iya

suster saya sering menguap iya ya bu. Apa mungkin karena kurang tidur itu ya suster

ya? Ya bisa jadi bu Ooo…”

P3: “Eee… pung, apa biasanya yang menandakan jika opung kurang tidur? Ooo…

menandakan kita kurang tidur? Iya kita itu sempoyongan, jalan pun goyang kita

duduk udah itu kita berdiri pandangan kita itu pisam hmm nggak konsentrasi kita

bisa-bisa kita hanya 70% 50% tenaga jalan pun bisa goyang-goyang kita, selera

makan pun nggak ada”.

P4: “Tanda-tanda apa yang bulang rasakan kalau bulang kurang tidur? Ii… tanda-tanda

kadang-kadang merasa capek gitu, mau geser sana agak capek, itu udah ee… payah

tidur itu tanda-tandanya, pokoknya tadi tadikan ee… geletak keatas apanamanya itu?

Kalau tidur gini, terlentang. Mau tidur, bolak balik nanti mau… lasak lah nanti?

Iya…”

P5: “Bulang, apa yang menandakan biasanya jika bulang kurang tidur? Dalam posisi

sekarang ini? Yang menandakan kurang tidur? Kayak mana lah ya nggak bisa ku

bilang itu kayak mana… menandakan kurang tidur, soalnya udah beberapa bulan ini

tiap malam kurang tidur a.. memang aku ini udah terbiasa, kurang tidur pun soalnya

udah lama nggak ada, hamper 3 bulan, aa… jadi nggak ada lagi perasaan mata

berat, sakit kepala gitu… udah nggak ada… uadah lama kali kurasakan nggak pernah

merasakan bangun pagi, tidur nyenyak nggak pernah”.

Page 67: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

5.2.4 Akibat kurang tidur

Dari hasil penelitian terdapat 3 partisipan yaitu (P1,P2,P3) mengatakan

akibat jika kurang tidur adalah “pelupa”. Berikut pernyataan 5 partisipan:

P1: “Apakah bapak tau efek samping yang akan terjadi jika jumlah tidur bapak tidak

terpenuhi? Yang pasti saya akan sulit beraktivitas, sayakan kalau kurang tidur pasti

lemas, udah gitu saya juga lupa dimana menarok dimana kaca mata saya, saya saya

bisa bisa jadi pelupa saya kayak gini (sambil tertawa) Apakah masih ada menurut bapak

akibat jika bapak kurang tidur? Saya rasa sih ya ngggak ada ya, ya saya biasa-biasa aja

sih”.

P2: “Eee baik lah bu, apakah ibu tau apa efek yang akan terjadi jika tidur ibu tidak baik dan

jumlah jam tidurnya berkurang? Ya sesak saya semakin berat suster, lalu saya mudah

lupa terkadang handphone saya pegang tapi saya tanyak saya letakkan dimana suster iya ya bu. Emmm apakah masih ada menurut ibu akibat yang eee… jika ibu kurang tidur? Ya hanya itu saja sih suter, itu aja ya bu”.

P3: “Eee… opung, apakah opung tau apa akibatnya kalau opung kurang tidur? Ooo.. kalau

kurang tidur itu tapi saya sudah katakan tadi, akibatnya? itu banyak romantikanya

artinya romantika itu di menika hidup itu artinya bisa kita focuskan itu artinya macam

seperti tudung nasi disitu ikannya semua di tutupi jadi kalau kita jabarkan kita

uraikan itu banyak ceritanya penyebabnya artinya pertama sekali tersekat ekonomi, itu

pokok pangkal sekali walau pun bagaimana manusianya, yang kedua diutamakan

yaitu takda untuk kawan untuk kawan bertukar pikiran akibat apa? Akibat karena

nggak ada mendampingi kita jadi sehingga kita jadi bingung, apa pun kita bicarakan

kita bisa jadi sehingga lupa haaa ini lah sekarang pada saat itu. Apa lagi sekarang

badan kita lagi keadaan sakit gini lemah fisik itukan sudah lemah, jadi kalau fisik itu

sudah lemah kita sama sekali pemikiran itu pun sering lalai atau luu lupa lah, jelasnya

bukan lalai, orang memang nggak nggk nggk apa nggak konsen pemikirannya, jadi

udah banyakaan lupa. Itukan tadi penyebabnya kan pung? Iyaaa… resiko yang terjadi

jika opung kurang tidur, apa resikonya? Ooo… resiko yang terjadi makanya kurang

tidur? Ooo… membahayakan pada diri seseorang itu, bisa jatuh, bisaaa… macam

banyak banyak macamm bisa jatuh, dan bisa lalai dan bisa lupa, apapun kita pegang

sekali, kita lupa. Jadi seakaan akan kita macam orang orang apa orang pikun. Iya

pung”.

P4: “Ee… bulang tau e.. apa akibatnya jika bulang kurang tidur? Haa… tau lah, kalau

kurang tidurkan biasanya kalau menurut saya ya berarti nggak sehat nggak sehat? Itu

aja, menurut pengertian saya ya. Nggak sehatnya seperti apa bulang? apa ya…

eceknya dengan ada… masih banyak entahh… apa yang sakit gitu kalau kurang tidur. Jadi bulang pada saat beraktivitas apa aja bulang merasa sesak gitu? Kalau di rumah

sakit ini sinikan nggak ada capek kali, paling-paling kamar mandi itu nggak masalah iya ya haa… cuman gini aja bangun kadang-kadang dari tempat tidur, ada masih ada

otot yang sakit iya haa… itu aja yang mungkin, itu pun nggaknya sesak nggak sesak

ya”

P5: “Apakah bulang tau akibatnya kalau bulang kurang tidur? Tauu… apa itu bulang? Ya ke

badan lah… ee… kesehatan tapi kayak mana, kita mau tidur pun nggak bisa. Aaa…

ku bilang ke doctor, aa,,, cuman nngak ada respon dia mau kayak mana. Aku minta

obat tidur nggak di tanggapi,,, kyk mana ya terpaksa terima apa adanya aja lah…”

Page 68: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

5.2.5 Penanganan kurang tidur

Dari hasil penelitian terdapat 4 partisipan yaitu (P1,P2,P3,P4) mengatakan

penanganan kurang tidur adalah “berdoa”, (P1,P2) mengatakan “mendengarkan

music dan di kusuk-kusuk”. Berikut pernyataan 5 partisipan:

P1: “Bagaimana cara bapak mengatasi jika mengalami tidur yang tidak baik? Ya… saya

coba dengar-dengarkan music lah, juga sebelum tidur saya mungkin buat apa ya

minyak-minyak kayu putihlah biar agak hangat, biar terbawa suasana mau tidur gitu. Apakah ada bantuan dari keluarga agar bapak bisa cepat tidur gitu dan tidurnya

terpenuhi? Hmmm haahaa… ya yang pastikan, yang udah punya istri ya pasti istri

saya peduli sama saya, mungkin dia sebelum, kalau dilihatnya saya belum tidur, di

kusuk-kusuknya diurut-urut ya gimana pasangan suami istrilah biasanya. Aapakah

bapak pernah mengonsumsi obat tidur? Saya rasa mungkin pernah mungkin pernah

sekali saya pernah, Oooo belum, bukan bukan bukan itu. Saya nggak pernah

mengonsumsi obat tidur”.

P2: “Jadi bu, bagaimana cara ibu mengatasi jika eee ibu mengalami tidur yang tidak baik dan

jumlah tidur yang berkurang? Kadang saya mendengarkan music-musik lagu rohani

suster oiya bu, sering juga dengar lagu music rohani iya suster , baru saya kadang

matikan lampu agar suasananya terlihat hening iya ya kalau ee di matikan lampu

bukannya ibu semakin kepanasan dan sesak? Tidak suster jadi lebih nyaman kalau

dimatikan lampu ya bu iya suster iya ya bu saya terasa rileks. Apakah ada bantuan dari

keluarga gitu bu, untuk membantu ibu agar tidurnya terpenuhi? Eee kepala saya sering

dikusuk suami saya suster karena kadang sakit iya ya, ee.. apakah perawat disini juga

pernah memberikan solusi agar ibu apa bisa bernapas lebih rileks gitu? Iya suster ada

juga perawat yang disini yang merawat saya kalau sesak itu tarik napas dalam-dalam

suster iya ya bu, jadi udah ibu lakukan? sudah suster berarti perawat di sini mendukung juga ya bu, iya suster apakah ada lagi bantuan yang lain? Tidak suster hanya itu iya ya

apakah ibu pernah mengonsumsi obat tidur? Tidak suster saya tidak pernah

mengonsusmsi obat tidur iya ya bu”.

P3: “Jadi pung, jika opung kurang tidur, eee… apa penanganan yang bisa opung lakukan

supaya opung nggak kurang tidur? Yaa… kalau penanganan ee opung yang kurang

tidur itu yang pertama kali kita berdoa kepada Yang Maha Kuasa ee… walau pun kita

artinya jarang kita masuk baikpun ke mesjid atau pun ke gereja tapi setiap manusia

kalau sudah kekeluhan pasti ingat kepada Yang Maha Kuasa Debata Na Di Banua

Ginjang ina haa… olo pung… sebagaimana pun kita ingat berdoa sampe 5 kali 10 kali

pun nggak salah iya ya. Ee… Apakah ada bantuan gitu pung supaya opung bisa tidur nyenyak, entah memakai music, atau bantuan dengan keluarga entah di kusuk-kusuk, atau

dengan memakai aroma terapi seperti minyak kayu putih baru bisa tidur? Bagaimana

pung? Itu cuman sekian persen paling pun ada itu 10 % 5% yang paling masuk yang di

akal dilogikanya berdoa kepada yang maha kuasa bahasa bataknya kalau dibilang

martamiang haa… itu bagi diri saya bagi orang kita nggak tau lah karna kita punya

agama. Selain berdoa apa lagi yang bisa opung lakukan? Kalau selain berdoa kita

anggap kita berjiwa besar kita anggap berjiwa besar, kita lawan dengan hati rohani,

macam mana harus bisa, macam mana kita harus baik, macam mana harus hidup,

saya mau ingin hidup, saya mau ingin sehat haa… semangat itu kita kita tekunkan di

damping oleh kita berdoa iya pung”.

P4: “Jadi bulang, kalau bulang udah kurang tidur, apa penanganannya yang bulang kasi, biasanya? Ya saya, sambil geser-geser kesana, berdoa lah berdoa ya… hiiiii (tertawa)

Page 69: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

jadi, ee… biasanya untuk kayak gini lah kan bulang, bulang ke rumah sakit, jadi ee…

serasi tidak obatnya yang udah di berikan? Yaa… serasi lah udah ada perubahan. Iya

ya bulang”.

P5: “Nah,, bulangkan udah tau apa akibatnya kalau kurang tidurkan, jadi apa lah penanganan

yang bisa bulang lakukan, apakah bisa dengan mendengar music bulang bisa tidur,

apakah sebelum tidur harus berdoa dulu, bagaimana bulang? Aku…udah pun ku

lakukan itu.. seperti apa penanganan yang bisa bulang lakukan? doa pun udah,

dengarkan music pun udah… tetap aja nggak bisa aa nggak bisa…. Kalau bantuan dari

keluarga ada nggak bulang? maksudnya? Keluarga membantu mengusuk, supaya bulang

bisa tidur, gitu? Aa… nggak ada. Memang nggak bisa. Nggak ada pengaruhnya, Paling

aku terlelap sangkin udah capeknya, sangkin udah capeknya kadang-kadangkan bisa

tidur sebentar… aaa ini diperut ini udah agak redahkan langsung tidur sebentar, a…

gitu aja”.

5.3 Pembahasan

5.3.1 Pengertian kualitas dan kuantitas tidur

Kualitas tidur

1. Kualitas tidur adalah baik buruknya tidur, tidak ada gangguan atau

masalah dalam waktu tidurnya.

Kualitas tidur merupakan baik buruknya tidur, tidak ada gangguan,

tidurnya nyenyak, dan tidak mempunyai masalah dalam waktu tidur. Pernyataan

diatas merupakan pendapat dari 2 partisipan dengan keterangan sebagai berikut:

(P1) “Kualitas tidur adalah baik baik buruknya tidur dan tidak ada gangguan

tidur”.

(P1/2) “Kualitas tidur adalah tidurnya nyenyak, tidak mempunyai masalah dalam

waktu tidurnya”.

Dari jawaban partisipan, peneliti berasumsi bahwa kualitas tidur adalah

baik buruknya tidur hal ini dikarenakan tidur yang dijalani seseorang mempunyai

nilai yang baik misalnya tidurnya nyenyak, tidak ada gangguan dari penyakit yang

dialami seperti sesak, batuk, sering ketoilet BAK/BAB dan faktor lingkungan

seperti bising atau kepanasan. Sehingga orang tersebut bisa mengalami pemulihan

tenaga maupun kesehatan.

Page 70: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

Hal ini didukung dari pendapat Hazima (2017) kualitas tidur adalah suatu

keadaan dimana tidur yang dijalani seseorang menghasilkan kesegaran dan

kebugaran disaat terbangun. Kualitas tidur yang baik adalah kepuasan seseorang

terhadap tidur sehingga tidak menunjukkan tanda-tanda kekurangan tidur dan

tidak mengalami masalah dalam tidurnya. Kualitas tidur yang buruk adalah

menunjukkan tanda kekurangan tidur yaitu memperlihatkan perasaan lelah,

kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah, mata merah

dan sakit kepala.

Kualitas tidur adalah sebagai suatu keadaan, dimana tidur yang dijalani

seseorang menghasilkan pemulihan dalam kesehatan, perasaan sejahtera dan

membantu keseimbangan antara istirahat dan tidur. Kualitas tidur yang rendah

merupakan indikator dari banyak penyakit dan jumlah jam tidur yang di jalani

seseorang berkurang (Unsal, 2012).

Kualitas tidur yang baik dapat memberikan perasaan tenang di pagi hari,

perasaan energik, dan tidak mengeluh gangguan tidur. Dengan kata lain, memiliki

kualitas tidur baik sangat penting dan vital untuk hidup sehat semua orang

(Magfirah, 2016).

2. Kualitas tidur adalah menumbuhkan badan bertumbuh sehat,

jasmani, rohani tentang kesehatan.

Kualitas tidur adalah menumbuhkan badan bertumbuh sehat, jasmani,

rohani tentang kesehatan. Pernyataan diatas merupakan pendapat 1 partisipan

dengan keterangan sebagai berikut:

(P3) “Kualitas tidur adalah menumbuhkan badan bertumbuh sehat, jasmani,

rohani tentang kesehatan”.

Page 71: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

Dari jawaban partisipan, peneliti berasumsi bahwa kualitas tidur adalah

menumbuhkan badan bertumbuh sehat, jasmani, rohani. Hal ini dikarenakan

setiap orang memerlukan tidur untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran sehingga

menghasilkan kesehatan, kesegaran dan kebugaran tubuh dan dapat kembali

bersyukur kepada Yang Maha Esa.

Dari hasil jawaban partisipan didukung dari pendapat Susilo (2017)

kualitas tidur merupakan suatu keadaan yang dijalani individu untuk mendapatkan

kesegaran dan kebugaran saat terbangun dari tidurnya.

Semakin baik kualitas tidur seseorang maka akan memberikan dampak

positif pada saat ia bangun di pagi hari seperti perasaan tenang, segar dan tidak

mudah mengantuk kembali. Sedangkan jika kualitas tidur seseorang buruk maka

akan memberikan dampak negatif seperti perasaan lelah, mudah gelisah, lesu dan

apatis, warna kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva

merah, mata perih, sulit berkonsentrasi, sakit kepala dan sering menguap atau

mengantuk (lagizi.com, 2019).

3. Kualitas tidur adalah kalau tidurnya tidak enak berarti kualitasnya

kurang dan kalau tidurnya enak berarti kualitas tidurnya lumayan.

Kualitas tidur adalah jika pada saat tidur merasa enaka maka kualitas

tidurnya lumayan dan jika pada saat tidur tidak merasa enak maka kualitas

tidurnya kurang. Pernyaataan diatas merupakan pendapat 1 partisipan dengan

keterangan sebagai berikut:

(P4) “Kualitas tidur adalah kalau nggak enak tidur berarti kualitasnya kurang,

kalau enak tidur berarti kualitas tidurnya lumayan”.

Dari jawaban partisipan, peneliti berasumsi bahwa kualitas tidur adalah

jika tidur tidak enak maka kualitasnya kurang, jika enak tidur maka kualitas

Page 72: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

tidurnya lumayan. Hal ini dikarenakan kualitas tidur seseorang dapat dilihat dari

ketika seseorang bangun tidur memperlihatkan ekspresi wajah yang segar dan

kepuasan tidur. Jika bangun tidur menunjukkan reaksi seperti lemas dan merasa

sakit maka kualitas tidurnya kurang.

Dari hasil jawaban partisipan didukung dari pendapat kualitas tidur adalah

dimana seseorang mendapatkan kemudahan untuk memulai tidur, mampu

mempertahankan tidur dan merasa rileks setelah bangun dari tidur. Tidur yang

berkualitas juga ditandai dengan kedalaman tidur atau tingkat kenyenyakan. Tidur

yang nyenyak membuat tubuh merasa segar keesokan harinya dan siap memulai

aktivitas (cnnindonesia.com, 2018).

(P5) Apakah bulang mengerti arti dari kualitas tidur? “Kurang”

Dari jawaban partisipan, peneliti berasumsi bahwa partisipan masih dalam

keadaan susah untuk mengutarakan pendapatnya. Hal ini dikarenakan partisipan

sedang memikirkan sesuatu dan merasa kesakitan dibagian perutnya sehingga

menimbulkan mual dan tidak dapat berkonsentrasi.

Dari hasil jawaban partisipan, adanya kesenjangan dengan penelitian

didukung dari pendapat kualitas tidur adalah sebagai suatu keadaan, dimana tidur

yang dijalani seseorang menghasilkan pemulihan dalam kesehatan, perasaan

sejahtera dan membantu keseimbangan antara istirahat dan tidur. Kualitas tidur

yang rendah merupakan indikator dari banyak penyakit dan jumlah jam tidur yang

di jalani seseorang berkurang (Unsal, 2012).

Page 73: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

Kuantitas tidur

1. Kuantitas tidur adalah jumlah tidur yang tidak aturan seperti tidur

kurang nyaman, kadang bisa tidur, kadang tidak bisa tidur.

Kuantitas tidur adalah jumlah kualitas tidur seseorang misalnya kurang

nyaman tidur, kadang bisa tidur kadang tidak bisa dan jumlah tidur tidak teratur.

Pernyataan diatas merupakan pendapat 2 partisipan dengan keterangan sabagai

berikut:

(P1) “Kuantitas tidur adalah jumlah kualitas tidur seseorang”.

(P1/5) “Kuantitas tidur adalah kurang nyaman, jumlah tidur kadang-kadang nggak

aturan, kadang bisa tidur kadang nggak”.

Peneliti berasumsi bahwa kuantitas tidur merupakan jumlah kualitas tidur

seseorang. Hal ini dikarenakan seseorang yang jumlah tidur nya bermasalah maka

akan menimbulkan rasa tidak nyaman, terbangun dimalam hari, dan berapa

banyak waktu yang dimanfaatkan untuk tidur sehingga orang yang bermasalah

dengan jumlah tidurnya maka dikatakan orang itu memiliki kualitas tidur yang

buruk.

Dari hasil jawaban partisipan didukung dari pendapat Thelan (1990)

fenomena tidur memiliki potensi untuk menghilangkan stres dan tanggung jawab

individu saat istirahat diperlukan untuk mengisi kembali semangat, pikiran, dan

tubuh seseorang; atau dapat tetap menyendiri ketika paling dibutuhkan. kurang

tidur dapat menyebabkan hasil yang buruk bagi pasien yang sakit kritis.

2. Kuantitas tidur adalah jumlah jam tidur atau waktu lamanya tidur.

Kuantitas tidur adalah jumlah jam tidur atau waktu lamanya tidur.

Pernyataan diatas merupakan pendapat 2 partisipan dengan keterangan sebagai

berikut:

Page 74: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

(P2) “Kuantitas tidur adalah jumlah jam tidur”.

(P2/4) “Kuantitas tidur adalah waktu lamanya tidur”.

Peneliti berasumsi bahwa kuantitas tidur adalah jumlah jam tidur atau

lama waktunya tidur. Hal ini dikarenakan tidur yang merupakan aktivitas manusia

merupakan kebutuhan dasar yang harus terpenuhi. Saat seseorang tidur maka

dapat dinilai dari jumlah jam tidurnya fungsinya untuk mengetahui apakah jumlah

jam tidurnya normal atau tidak juga untuk mengetahui kualitas tidurnya baik atau

buruk.

Dari hasil jawaban partisipan didukung dari pendapat kuantitas tidur

adalah komponen kuantitatif yang objektif seperti durasi tidur dan latensi tidur.

Kuantitas tidur mencerminkan seorang individu dalam waktu tidur untuk

beristirahat di malam hari. Individu yang bermasalah dengan kualitas dan

kuantitas tidur akan mempengaruhi keseimbangan tubuh, kepuasan hidup,

perasaan tegang, marah, depresi dan kelelahan (Freitag, 2017).

Pola tidur dapat dinilai menggunakan aspek kuantitatif yaitu jumlah tidur

seseorang. Lamanya waktu tidur berdasarkan jumlah jam tidur disebut dengan

kuantitas tidur. Kuantitas tidur yang buruk mencakup durasi tidur pendek yang

mengakibatkan berkurangnya kebutuhan untuk tidur, alhasil sering mengantuk

yang berlebihan di siang hari (Hazima, 2017).

Page 75: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

3. Kuantitas tidur adalah membiasakan waktu pada saat jamnya tidur

harus tidur agar tubuh bisa terlatih pada saat jamnya bangun harus

bangun.

Kuantitas tidur adalah membiasakan waktu pada saat jamnya tidur harus

tidur agar tubuh bisa terlatih pada saat jamnya bangun harus bangun. Pernyataan

diatas merupaka pendapat 1 partisipan dengan keterangan sebagai berikut:

(P3) “Kuantitas tidur adalah membiasakan waktu pas jam tidur kita harus tidur,

mengisi tubuh bisa terlatih pada waktu jamnya bangun, bangun”.

Dari jawaban partisipan maka peneliti berasumsi bahwa kuantitas tidur

adalah membiasakan waktu saatnya tidur kita harus tidur dan pada saatnya bangun

kita harus bangun. Hal ini dikarenakan seseorang yang sudah memiliki jadwal

tidur yang rutin dilakukan setiap hari akan tidur pada waktu yang sudah di

tentukan dan pada waktu yang sudah ditentukan untuk bangun tidur, kita harus

bangun. Gunanya ini untuk melatih diri dalam mempertahankan kualitas dan

kuantitas tidur yang masih dalam batas normal.

Dari hasil jawaban partisipan didukung dari pendapat Popbela.com (2018)

Jika kamu beraktivitas saat matahari bersinar dan beristirahat saat bulan

menghiasi langit nan gelap, tandanya waktu tidur terbaikmu berada di antara jam

10 malam, dan waktu bangun sekitar jam 6 pagi. Memiliki pola tidur yang

konsisten sangat penting untuk dilakukan karena dapat memengaruhi kesehatan

mentalmu, misalnya selalu tidur pukul 10 malam dan bangun pukul 5 dini hari.

Studi lain yang meneliti pola tidur siswa sekolah menemukan kalau siswa dengan

jadwal istirahat di malam yang teratur memiliki prestasi akademik lebih baik,

dibandingkan mereka yang tidur nggak teratur.

Page 76: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

Kebutuhan tidur yang cukup, ditentukan selain oleh jumlah faktor jam

tidur (kuantitas tidur), juga oleh kedalaman tidur (kualitas tidur). Kebutuhan

waktu tidur bagi setiap orang adalah berlainan, tergantung pada kebiasaan yang

dibawa selama perkembangannya menjelang dewasa, aktivitas pekerjaan, usia,

kondisi kesehatan dan lain sebagainya. Kebutuhan tidur pada dewasa 6-9 jam

untuk menjaga kesehatan, usia lanjut 5-8 jam untuk menjaga kondisi fisik karena

usia yang semakin tua mengakibatkan sebagian anggota tubuh tidak dapat

berfungsi optimal, maka untuk mencegah adanya penurunan kesehatan dibutuhkan

energi yang cukup dengan pola tidur yang sesuai Lumbantobing (2004).

5.3.2 Penyebab kurang tidur

1. Penyebab kurang tidur adalah batuk, sesak dan keringatan

Penyebab kurang tidur adalah batuk, sesak dan keringatan. Pernyataan

diatas merupakan pendapat dari 4 partisipan dengan keterangan sebagai berikut:

(P1) “Penyebab kurang tidur adalah sesak napas, batuk-batuk, kepanasan kalau

saya tidak pakai AC, keringatan sampai baju basah”.

(P1/2) “Penyebab kurang tidur adalah banyak pikiran, anak-anak saya masih

sekolah sedangkan saya sakit, beban rumah tangga untuk berobat saya duit

pun pas pasan, kadang batuk, sesak, keluarga pasien yang bising,

keringatan”.

(P1/3) “Penyebab kurang tidur adalah pikiran, banyak problem yang di alami dalam

rumah tangga dan yang pertama kali ekonomi, sesak ada, kalau pada saat

sesak itu kita bisa dikata kan datangnya kita nggak tau cuman kadang dia

mau kumat sampe 3 kali bisa 4 kali kalau di rumah lebih dari grasat lagi”.

(P1/5) “Penyebab kurang tidur adalah dari factor penyakit, gelisah terus, batuk,

mual, keringat banyak”.

Dari jawaban partisipan, peneliti berasumsi bahwa penyebab kurang tidur

adalah sesak, batuk, kepanasan dan keringatan. Hal ini dikarenakan partisipan

yang mengalami penyakit paru akan lebih rentang pada gangguan pernapasan

sehingga menimbulkan sesak dan batuk. Pada saat partisipan mengalami sesak,

Page 77: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

batuk maka akan membutuhkan energy sehinga memicu keringat yang berlebih

pada partisipan tersebut.

Dari hasil jawaban partisipan didukung dari pendapat Permatasari (2016)

Kebanyakan pasien PPOK melaporkan bahwa tidur mereka sering terganggu

karena sesak napas, batuk dan produksi sekret yang berlebihan terutama pada

malam hari. Pada kondisi sesak napas terjadi peningkatan upaya pernapasan dan

terjadi peningkatan kebutuhan jumlah energi sehingga akan menimbulkan

kelelahan.

Penyakit yang menyebabkan nyeri dapat menimbulkan masalah tidur.

Seseora ng yang sedang sakit membutuhkan waktu tidur lebih lama daripada

keadaan normal. Dan seringkali pada orang yang sakit pola tidurnya juga akan

terganggu. Bagi pasien tuberkulosis, penyakit yang disertai terjadinya nyeri dada,

batuk, sesak nafas, nyeri otot, dan keringat malam mengakibatkan tergantungnya

kenyamanan tidur dan istirahat penderita (Kozier, 2010).

Faktor yang mempengaruhi kualitas tidur seperti nyeri, masalah

pernapasan, masalah pasca operasi, ketakutan, kekhawatiran, pasien yang tinggal

di lingkungan yang berbeda seperti normal, suhu, kebisingan yang dihasilkan oleh

mesin, langkah kaki, suara staf, suara radio atau televisi, derit pintu, pikiran tidak

melaksanakan tanggung jawab mereka di rumah (Paru, D. K. T. P. P, 2016).

2. Penyebab kurang tidur adalah banyak pikiran seperti beban rumah

tangga misalnya anak-anak yang masih memerlukan bimbingan

orang tua dan ekonomi keluarga.

Penyebab kurang tidur adalah banyak pikiran seperti beban rumah tangga

misalnya anak-anak yang masih memerlukan bimbingan orang tua dan ekonomi

Page 78: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

keluarga. Pernyataan diatas merupakan pendapat dari 2 partisipan dengan

keterangan sebagai berikut:

(P2) “Penyebab kurang tidur adalah banyak pikiran, anak-anak saya masih

sekolah sedangkan saya sakit, beban rumah tangga untuk berobat saya duit

pun pas pasan, kadang batuk, sesak, keluarga pasien yang bising,

keringatan”.

(P2/3) “Penyebab kurang tidur adalah pikiran, banyak problem yang di alami dalam

rumah tangga dan yang pertama kali ekonomi, sesak ada, kalau pada saat

sesak itu kita bisa dikata kan datangnya kita nggak tau cuman kadang dia

mau kumat sampe 3 kali bisa 4 kali kalau di rumah lebih dari grasat lagi”.

Dari jawaban partisipan, peneliti berasumsi bahwa penyebab kurang tidur

adalah banyak pikiran. Hal ini dikarenakan seseorang yang sedang sakit sangat

memikirkan bagaimana keadaan keluarga misalnya anak masih kecil dan sekolah,

perceraian /broken home, ekonomi untuk membiayai perobatan dan lain-lain.

Karena terlalu sering berpikir, partisipan lupa dengan dirinya yang perlu istirahat

yang penuh demi pemulihan kesehataan.

Dari hasil jawaban partisipan, hal ini juga didukung oleh penelitian yang

memiliki kesamaan pendapat tentang penyebab kurang tidur adalah Fisik yang

timbul dari perubahan struktur, fungsi atau proses sistem tubuh misalnya rasa

sakit atau kehangatan. Psikologis misalnya gelisah dan stres atau kepuasan. Sosial

cultural misalnya bangsal/campuran atau di rumah sendiri. Lingkungan misalnya

kebisingan yang mungkin menghambat, seperti ledakan keras atau peningkatan

seperti pada musik yang menenangkan. Politik-ekonomi misalnya masalah

keuangan atau keamanan finansial (Hillton, 2004).

Kurang tidur dapat menyebabkan beberapa masalah kognisi utama

(pemikiran). Tidur yang tidak tepat akan mempengaruhi otak Anda sebagian besar

dan Anda akan kehilangan energi untuk berpikir kreatif atau memahami sesuatu

Page 79: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

dengan jelas. Jadi, untuk menghindari masalah berpikir, tidur nyenyak. Kurang

tidur dapat menyebabkan rendahnya energi, kelelahan dan kantuk dan ini sekali

lagi dapat mempengaruhi hubungan Anda, karena perasaan tidak nyaman. Anda

cenderung menjadi murung dan mudah emosi pada pasangan Anda. Orang yang

telah tidur nyenyak lebih bahagia dengan pasangannya dan merasa aman dalam

suatu hubungan (lifestyle.bisnis.com, 2018).

3. Penyebab kurang tidur adalah faktor penyakit misalnya adanya otot-

otot yang sakit, nyeri lambung.

Penyebab kurang tidur adalah faktor penyakit misalnya adanya otot-otot

yang sakit, nyeri lambung. Pernyataan diatas merupakan pendapat dari 2

partisipan dengan keterangan sabagai berikut:

(P4) “Penyebab kurang tidur adalah ada otot-otot yang sakit dibagian punggung,

inikan udah kompikasi sama lambung, selama kumat lambungnya itu lah

yang bikin susah tidur”.

(P4/5) “Penyebab kurang tidur adalah dari factor penyakit, gelisah terus, batuk,

mual, keringat banyak”.

Dari jawaban partisipan, peneliti berasumsi bahwa penyebab kurang tidur

adalah otot-otot yang sakit dibagian punggung, nyeri lambung, mual. Hal ini

dikarenakan posisi partisipan pada saat tidur dapat menimbulkan otot-otot keram

dan masalah nyeri lambung dikarenakan orang yang sedang sakit selera makan

berkurang/nafsu makan tidak ada sehingga menimbulkan penyakit maag, tukak

lambung dan merangsang mual serta dapat mengganggu tidur partisipan.

Dari hasil jawaban partisipan, hal ini juga didukung oleh penelitian yang

memiliki kesamaan pendapat tentang penyebab kurang tidur adalah penyakit yang

menyebabkan nyeri dapat menimbulkan masalah tidur. Seseorang yang sedang

sakit membutuhkan waktu tidur lebih lama daripada keadaan normal. Dan

Page 80: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

seringkali pada orang yang sakit pola tidurnya juga akan terganggu. Bagi pasien

tuberkulosis, penyakit yang disertai terjadinya nyeri dada, batuk, sesak nafas,

nyeri otot, dan keringat malam mengakibatkan tergantungnya kenyamanan tidur

dan istirahat penderita (Kozier, 2010).

5.3.3 Tanda-tanda kurang tidur

1. Tanda-tanda kurang tidur adalah sakit kepala, pusing, sempoyongan,

sering menguap.

Tanda-tanda kurang tidur adalah sakit kepala, pusing, sempoyongan,

sering menguap. Pernyataan diatas merupakan pendapat dari 3 partisipan dengan

keterangan sebagai berikut:

(P1) “Tanda-tanda kurang tidur adalah sakit kepala, leher saya kayak tegang,

sering-sering juga menguap karena kurang tidur jadi menguap aja”.

(P1/2) “Tanda-tanda kurang tidur adalah badan saya lemas, tulang saya ini serasa

remuk, lalu pusing, dada saya sesak, saya sering menguap”.

(P1/3) “Tanda-tanda kurang tidur adalah sempoyongan, jalan pun goyang kita

duduk udah itu kita berdiri pandangan kita itu pisam, nggak konsentrasi kita

bisa-bisa kita hanya 70% 50% tenaga jalan pun bisa goyang-goyang, selera

makan pun nggak ada”.

Dari jawaban partisipan, peneliti berasumsi bahwa tanda-tanda kurang

tidur adalah sering menguap dan leher tegang. Hal ini karena tidur yang tidak

aturan akan menimbulkan berbagai penyakit dan ditandai dengan partisipan

tampak memegang leher bagian belakangnya dan menggeleng-gelengkan

kepalanya, saat melakukan wawancara partisipan tampak sering menguap.

Dari hasil jawaban partisipan, hal ini juga didukung oleh penelitian yang

memiliki kesamaan pendapat tentang tanda-tanda kurang tidur menurut

Permatasari (2016) tanda yang sering muncul pada seseorang yang kurang tidur

dapat dilihat dari tanda fisik seperti ekspresi wajah (area gelap di sekitar mata,

bengkak di kelopak mata, konjungtiva kemerahan dan mata terlihat cekung),

Page 81: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

kantuk yang berlebihan (sering menguap), tidak mampu untuk berkonsentrasi

(kurang perhatian), terlihat tanda-tanda keletihan seperti penglihatan kabur, mual

dan pusing. Ada pun tanda psikologisnya adalah sebagai berikut menarik diri,

apatis dan respons menurun, merasa tidak enak badan, malas berbicara, daya ingat

berkurang, bingung, timbul halusinasi, dan ilusi. penglihatan atau pendengaran,

kemampuan memberikan pertimbangan atau keputusan menurun.

Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga

seseorang tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang dan

gelisah, lesu dan apatis, kehitaman di sekitar mata,kelopak mata bengkak,

konjungtiva merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering

menguap atau mengantuk (Lumantow, 2016).

2. Tanda-tanda kurang tidur adalah badan lemas, tulang serasa remuk,

dada sesak.

Tanda-tanda kurang tidur adalah badan lemas, tulang serasa remuk, dada

sesak. Pernyataan diatas merupakan pendapat dari 1 partisipan dengan keterangan

sebagai berikut:

(P1/2) “Tanda-tanda kurang tidur adalah badan saya lemas, tulang saya ini serasa

remuk, lalu pusing, dada saya sesak, saya sering menguap”.

Dari jawaban partisipan, peneliti berasumsi bahwa tanda-tanda kurang

tidur adalah badan terasa lemas, tulang serasa remuk, dada sesak. Hal ini

dikarenakan jumlah jam tidur yang dijalani partisipan hanya mencapi 3 jam, yang

setiap saat ada gangguan yang dirasakan sehingga saat tidur bagian organ tubuh

partisipan tidak bisa beristirahat dan selalu bekerja. Maka timbul lah tanda-tanda

Page 82: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

tubuh terasa lemas saat bangun dari tidur, kepala pusing, jika memiliki penyakit

paru maka akan merasakan sesak napas.

Hal ini juga didukung oleh penelitian yang memiliki kesamaan pendapat

tentang tanda-tanda kurang tidur adalah Perasaan lelah, gelisah, emosi, apatis,

danya kehitaman di daerah sekitar mata, bengkak, konjungtiva merah dan mata

perih, perhatian tidak focus dan sakit kepala (Mubarak, 2015).

3. Tanda-tanda kurang tidur adalah pada saat jalan goyang-goyang,

pandangan pisam, tidak konsentrasi dan selera makan tidak ada.

Tanda-tanda kurang tidur adalah pada saat jalan goyang-goyang,

pandangan pisam, tidak konsentrasi dan selera makan tidak ada. Pernyataan diatas

merupakan pendapat dari 1 partisipan dengan keterangan sebagai berikut:

(P3) “Tanda-tanda kurang tidur adalah sempoyongan, jalan pun goyang kita

duduk udah itu kita berdiri pandangan kita itu pisam, nggak konsentrasi kita

bisa-bisa kita hanya 70% 50% tenaga jalan pun bisa goyang-goyang, selera

makan pun nggak ada”.

Dari jawaban partisipan, peneliti berasumsi bahwa tanda-tanda kurang

tidur adalah tidak konsentrasi, pandangan kabur dan selera makan tidak ada. Hal

ini dikarenakan seseorang yang menjalani jumlah tidur yang tidak normal maka

akan merusak otak dan ingatan. Oksigen dalam otak hanya sedikit sehingga

menimbulkan ketidakseimbangan tubuh yang dapat membuat jalan bisa goyang-

goyang, pandangan tidak focus, kepala pusing. Ketika diwawancarai partisipan

tidak konsentrasi dengan pertanyaan yang diberikan.

Hal ini juga didukung oleh penelitian yang memiliki kesamaan pendapat

tentang tanda-tanda kurang tidur adalah bagaimana kerja otak saat tubuh

kelelahan: sulit mengingat dan lambat berpikir. Kurang tidur memang sangat

berpengaruh pada daya ingat dan kemampuan berpikir. Bagaimana hal tersebut

Page 83: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

bisa terjadi dijelaskan oleh sebuah studi yang dilakukan pada penderita sleep

apnea (henti napas saat tidur). Peneliti dari Universitas Kalifornia menguji kadar

kortisol dalam darah pada 55 penderita apnea setiap 2 jam sekali dalam waktu 24

jam penelitian. Penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa gangguan daya ingat

terkait tidur ini disebabkan karena kekurangan oksigen (kompas.com, 2014).

4. Tanda-tanda kurang tidur adalah merasa capek, saat mau tidur bolak

balik.

Tanda-tanda kurang tidur adalah merasa capek, saat mau tidur bolak balik.

Pernyataan diatas merupakan pendapat dari 1 partisipan dengan keterangan

sebagai berikut:

(P4) “Tanda-tanda kurang tidur adalah kadang-kadang merasa capek, mau geser

sana agak capek, mau tidur, bolak balik nanti”.

Dari jawaban partisipan, peneliti berasumsi bahwa tanda-tanda kurang

tidur adalah merasa capek dan gelisah. Hal ini dikarenakan jika seseorang yang

mengalami kurang tidur, penyakit yang dialami akan timbul misalnya sesak.

Partisipan tersebut akan berusaha mencari posisi yang nyaman agar tidak gelisah

dan bolak-balik sehingga dapat mengganggu tidurnya.

Hal ini juga didukung oleh penelitian yang memiliki kesamaan pendapat

tentang tanda-tanda kurang tidur adalah Uring-uringan merupakan tanda dari

kurang tidur yang menyebabkan emosi yang tidak terkontrol. Mudah tersinggung,

uring-uringan dan mudah merasa gelisah, terkadang muncul hanya karena kurang

tidur (detik.com, 2018).

Page 84: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

5. Tanda-tanda kurang tidur adalah tidak merasakan bagaimana tanda-

tanda yang sudah terjadi dikarenakan sudah hampir 3 bulan tidak

bisa tidur dan itu menjadi hal yang biasa.

Tanda-tanda kurang tidur adalah tidak merasakan bagaimana tanda-tanda

yang sudah terjadi dikarenakan sudah hampir 3 bulan tidak bisa tidur dan itu

menjadi hal yang biasa. Pernyataan diatas merupakan pendapat dari 1 partisipan

dengan keterangan sebagai berikut:

(P5) “Tanda-tanda kurang tidur kayak mana lah ya, nggak bisa ku bilang itu

kayak mana menandakan kurang tidur. Soalnya udah beberapa bulan ini tiap

malam kurang tidur, memang aku ini udah terbiasa kurang tidur, udah

hamper 3 bulan, jadi nggak ada lagi perasaan mata berat, sakit kepala. Udah

lama kali kurasakan nggak pernah merasakan bangun pagi, tidur nyenyak

nggak pernah”.

Dari jawaban partisipan, peneliti berasumsi bahwa tanda-tanda kurang

tidur adalah tidak merasakan lagi tanda-tanda kurang tidur. Hal ini dikarena,

partisipan yang sudah berbulan-bulan mengalami kualitas tidur yang buruk akan

terbiasa dengan tanda-tanda kurang tidur yang sudah dialaminya sebelumnya dan

itu merupakan hal yang biasa sehingga partisipan tersebut sudah nyaman dengan

keadaannya yang sedang sakit sekarang dan tidak pernah merasakan bangun pagi.

5.3.4 Akibat kurang tidur

1. Akibat kurang tidur adalah pelupa.

Akibat kurang tidur adalah pelupa. Pernyataan diatas merupakan pendapat

dari 3 partisipan dengan keterangan sebagai berikut:

(P1) “Akibat kurang tidur adalah akan sulit beraktivitas, kalau kurang tidur pasti

lemas, udah gitu saya juga lupa dimana menarok dimana kaca mata saya,

saya bisa-bisa jadi pelupa saya kayak gini”.

(P1/2) “Akibat kurang tidur adalah sesak saya semakin berat, saya mudah lupa,

terkadang handphone saya pegang tapi saya tanyak, saya letakkan dimana”.

(P1/3) “Akibat kurang tidur adalah membahayakan pada diri seseorang bisa jatuh,

bisa lalai dan bisa lupa, apapun kita pegang sekali, kita lupa. Jadi seakaan

akan kita macam orang orang apa orang pikun.

Page 85: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

Dari jawaban partisipan, peneliti berasumsi bahwa akibat kurang tidur

adalah sulit beraktivitas, pelupa. Hal ini disebabkan karena fungsi otak sudah

terganggu disebabkan kurangnya oksigen dalam otak sehingga membuat orang

menjadi lupa dan tidak konsentrasi. Dipengaruhi juga dengan badan yang lemas

sehingga membuat aktivitas terganggu dan apa yang dikerjakan jadi bersalahan.

Hal ini juga didukung oleh penelitian yang memiliki kesamaan pendapat

tentang akibat kurang tidur adalah Menurut Dains (2016) konsekuensi dari

masalah tidur kronis termasuk kesulitan dengan konsentrasi, kelelahan,

kekurangan energi dan lekas marah. Gangguan tidur pada lansia dapat

menyebabkan meningkatnya jatuh dan kecelakaan. Pada anak-anak, gangguan

tidur dapat menghasilkan masalah belajar dan perilaku, mengubah perkembangan

fisik dan memengaruhi fungsi keluarga.

Kurang tidur bisa membuat Anda lebih pelupa. Sebuah penelitian yang

dilakukan menunjukkan bahwa tidur memiliki dampak pada pembelajaran dan

ingatan. Tidur sangat penting untuk mengkonsolidasikan hal-hal yang kita pelajari

di otak. Jadi, istirahat yang tepat diperlukan untuk mengunci informasi baru di

otak (lifestyle.bisnis.com, 2018)

2. Akibat kurang tidur adalah membahayakan pada diri seseorang

misalnya bisa jatuh.

Akibat kurang tidur adalah membahayakan pada diri seseorang misalnya

bisa jatuh. Pernyataan diatas merupakan pendapat dari 1 partisipan dengan

keterangan sebagai berikut:

(P3) “Akibat kurang tidur adalah membahayakan pada diri seseorang bisa jatuh,

bisa lalai dan bisa lupa, apapun kita pegang sekali, kita lupa. Jadi seakaan

akan kita macam orang orang apa orang pikun.

Page 86: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

Dari jawaban partisipan, peneliti berasumsi bahwa akibat kurang tidur

adalah membahayakan pada diri seseorang misalnya jatuh. Hal ini dikarenakan

tubuh lemas dapat membuat resiko jatuh bagi partisipan yang mengalami

gangguan tidur. Jika lansia maka akan tinggi resikonya untuk jatuh dikarenakan

tulang kaki yang tidak sanggup menopang badan yang lemas dan terkena gejala

osteoporosis.

Hal ini juga didukung oleh penelitian yang memiliki kesamaan pendapat

tentang akibat kurang tidur adalah Orang dengan PPOK sering harus berurusan

dengan banyak perubahan gaya hidup yang mungkin dalam penurunan

kemampuan untuk merawat diri mereka sendiri, penurunan energi untuk kegiatan

sosial dan kehilangan pekerjaan (Lewis, 2000).

3. Akibat kurang tidur adalah badan tidak sehat dan banyak yang sakit.

Akibat kurang tidur adalah badan tidak sehat dan banyak yang sakit.

Pernyataan diatas merupakan pendapat dari 2 partisipan dengan keterangan

sebagai berikut:

(P4) “Akibat kurang tidur adalah nggak sehat, banyak yang sakit”.

(P4/5) “Akibat kurang tidur adalah badan tidak sehat”.

Dari jawaban partisipan, peneliti berasumsi bahwa akibat kurang tidur

adalah masih banyak penyakit. Hal ini dikarenakan, orang yang mempunyai

gangguan tidur akan memperberat sakit yang sudah ada dan bahkan akan

menambah penyakit sehingga menimbulkan kematian.

Hal ini juga didukung oleh penelitian yang memiliki kesamaan pendapat

tentang akibat kurang tidur adalah kurangnya jam tidur didalam periode panjang

bisa menambah masalah. Berikut 6 masalah kesehatan yang dapat terjadi akibat

Page 87: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

kurangnya jam tidur: dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular atau

penyakit jantung. meningkatkan resistensi insulin pada penderita diabetes tipe 2.

Peserta yang memiliki jam tidur kurang dari 6 jam setiap malamnya memiliki

risiko kanker payudara. Kurangnya jam tidur di malam hari meningkatkan risiko

masalah pada kesehatan kandung kemihnya. Orang yang tidurnya kurang dari 6

jam di malam hari berisiko menderita polip kolorektal yang dapat menjadi kanker

dan kurang tidur dengan peningkatan risiko kematian (doktersehat.com, 2018).

5.3.5 Penanganan saat kurang tidur

1. Penanganan saat kurang tidur adalah mendengarkan music,

diurut/dikusuk.

Penanganan saat kurang tidur adalah mendengarkan music, diurut/dikusuk.

Pernyataan diatas merupakan pendapat dari 2 partisipan dengan keterangan

sebagai berikut:

(P1) “Penanganan saat kurang tidur adalah saya coba dengar-dengarkan music,

juga sebelum tidur saya buat minyak-minyak kayu putih biar agak hangat, di

kusuk-kusuk atau diurut-urut biasanya”.

(P1/2) “Penanganan saat kurang tidur adalah saya mendengarkan music-musik lagu

rohani, baru saya kadang matikan lampu agar suasananya terlihat hening,

kepala saya dikusuk, ada juga perawat yang disini yang merawat saya kalau

sesak itu tarik napas dalam-dalam suster”.

Dari jawaban partisipan, peneliti berasumsi penanganan kurang tidur

adalah mendengarkan music, menggunakan aromateraphi, diurut/massage dan

tariknapas dalam. Hal ini dikarenakan jika seseorang ingin memulai tidur,

dibutuhkan releks dan tidak ada gangguan agar saat tidur yang dijalani nanti dapat

menghasilkan kualitas tidur yang berkualitas.

Hal ini juga didukung oleh penelitian yang memiliki kesamaan pendapat

tentang penanganan kurang tidur adalah aromaterapi dapat membantu mengurangi

Page 88: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

rasa sakit dan ketidaknyamanan pada beberapa individu dan meningkatkan

perasaan kesejahteraan. Pengkondisian perilaku gunanya untuk membantu klien

menyesuaikan kembali mekanisme penanganan perilaku maladaptif yang mungkin

menghambat tidur dan istirahat. Latihan pernapasan dalam membantu ventilasi

dan sirkulasi dan mengurangi potensi individu infeksi dada, sementara memiliki

efek menenangkan. Latihan fisik/olahraga dapat membantu tidur dan istirahat

dengan memberikan stimulus alternatif ke otak dan otot. Obat alami seperti

beberapa tumbuhan seperti lavender dan camomile dianggap dapat mengurangi

stres dan dengan demikian membantu istirahat dan tidur pada beberapa individu.

Massage/pijat bermanfaat untuk klien yang sedang stress, kesakitan atau tidak

nyaman. Terapi musik dapat merangsang individu untuk bersantai dan

beristirahat. Membaca ini dapat merangsang individu untuk bersantai dan

beristirahat tergantung bacaan yang dipilih. Kaset relaksasi dapat mendorong

relaksasi sistematis dan berguna pada klien yang stress atau cemas. Teknik

visualisasi berguna untuk individu yang merasa sulit melatih mental. Yoga dapat

digunakan untuk menyegarkan tubuh dan pikiran pada saat stress (Hillton, 2004).

Menurut Aini (2008) breathing retraining adalah strategi yang digunakan

dalam rehabilitasi pulmonal untuk menurunkan sesak napas dengan cara relaksasi.

Proses ini membantu menurunkan pengeluaran udara yang terjebak sehingga

dapat mengontrol ekspirasi dan memfasilitasi pengosongan alveoli secara

maksimal.

Mungkin waktu kecil kita diajarkan untuk menghitung domba jika sulit

tidur, namun kadang cara ini tidak ampuh untuk beberapa orang. Mungkin teknik

Page 89: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

pernafasan ini bisa dicoba. Ada teknik pernafasan yang disebut 4-7-8 teknik yang

membantu untuk tidur lebih cepat. Yang harus dilakukan adalah untuk pertama

bernapas dalam melalui hidung selama 4 detik, kemudian tahan napas selama 7

detik, dan kemudian meniup udara keluar dari mulut Anda selama 8 detik. Kamu

akan segera jatuh tertidur dalam waktu kurang dari 15 detik, setelah mengulangi

metode ini tiga kali (liputan6.com, 2016).

2. Penanganan saat kurang tidur adalah berdoa kepada Tuhan Yang

Maha Kuasa.

Penanganan saat kurang tidur adalah berdoa kepada Tuhan Yang Maha

Kuasa. Pernyataan diatas merupakan pendapat dari 3 partisipan dengan

keterangan sebagai berikut:

(P2) “Penanganan saat kurang tidur adalah saya mendengarkan music-musik lagu

rohani, baru saya kadang matikan lampu agar suasananya terlihat hening,

kepala saya dikusuk, ada juga perawat yang disini yang merawat saya kalau

sesak itu tarik napas dalam-dalam suster”.

(P2/3) “Penanganan saat kurang tidur adalah pertama kali kita berdoa kepada Yang

Maha Kuasa, selain berdoa kita anggap kita berjiwa besar, kita lawan dengan

hati rohani, saya mau ingin hidup, saya mau ingin sehat, semangat itu kita

kita tekunkan di damping oleh kita berdoa”.

(P2/4) “Penanganan saat kurang tidur adalah saya sambil geser-geser kesana,

berdoa”.

Dari jawaban partisipan, peneliti berasumsi penanganan kurang tidur

adalah berdoa. Hal ini dikarenakan partisipan memiliki kepercayaan masing-

masing dan menyerahkan seluruhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa agar

mendapat berkat.

Hal ini juga didukung oleh penelitian yang memiliki kesamaan pendapat

tentang penanganan kurang tidur adalah buat diri anda nyaman, pastikan anda

merasa nyaman ketika hendak tidur. Ada beberapa cara untuk membuat diri Anda

nyaman, yaitu: tidur dengan lingkungan atau keadaan kamar yang sepi (tidak

Page 90: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

berisik), tidurlah di tempat tidur yang bersih dan nyaman dan berdoalah

(Honestdocs.id, 2019)

3. Penanganan saat kurang tidur adalah berjiwa besar, lawan dengan

hari rohani dan berkata saya ingin hidup, saya ingin sembuh.

Semangat itu didampingi dengan berdoa.

Penanganan saat kurang tidur adalah berjiwa besar, lawan dengan hari

rohani dan berkata saya ingin hidup, saya ingin sembuh. Semangat itu didampingi

dengan berdoa. Pernyataan diatas merupakan pendapat dari 1 partisipan dengan

keterangan sebagai berikut:

(P3) “Penanganan saat kurang tidur adalah pertama kali kita berdoa kepada Yang

Maha Kuasa, selain berdoa kita anggap kita berjiwa besar, kita lawan dengan

hati rohani, saya mau ingin hidup, saya mau ingin sehat, semangat itu kita

kita tekunkan di damping oleh kita berdoa”.

Dari jawaban partisipan, peneliti berasumsi penanganan kurang tidur

adalah berjiwa besar dan semangat. Hal ini dikarenakan jika partisipan

mempunyai semangat maka penyakit yang di alami akan terasa lebih ringan dan

yakinkan diri ingin sembuh dan sehat.

Hal ini juga didukung oleh penelitian yang memiliki kesamaan pendapat

tentang penanganan kurang tidur adalah Pengkondisian perilaku gunanya untuk

membantu klien menyesuaikan kembali mekanisme penanganan perilaku

maladaptif yang mungkin menghambat tidur dan istirahat (Hillton, 2004).

4. Penanganan saat kurang tidur adalah banyak beraktivitas akan

memicu untuk tidur.

Penanganan saat kurang tidur adalah banyak beraktivitas akan memicu

untuk tidur. Pernyataan diatas merupakan pendapat dari 1 partisipan dengan

keterangan sebagai berikut:

Page 91: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

(P5) “Penanganan saat kurang tidur adalah doa pun udah, dengarkan music pun

udah tetap aja nggak bisa. Paling aku terlelap sangkin udah capeknya,

kadang-kadang bisa tidur sebentar. diperut ini udah agak redahkan langsung

tidur sebentar”.

Dari jawaban partisipan, peneliti berasumsi penanganan kurang tidur

adalah ketika sudah lelah baru bisa tidur. Hal ini dikarenakan, partisipan sudah

melakukan cara apapun tidak berhasil maka cara yang digunakan adalah tetap

beraktifitas, ketika sudah lelah, baru mulai untuk tidur.

Memperbaiki kebiasaan sehari-hari dengan cara tidur yang baik mulai dari

makan dan minum yang teratur, ciptakan lingkungan tidur yang baik dengan

membuat perubahan-perubahan kecil di kamar dan persiapkan diri untuk tidur

dengan cara terapkan jadwal yang sudah dibuat, berdoa dan mulai tidur (Garliah,

2009).

Therapeutic exercise walking dapat meningkatkan sirkulasi darah dan

mengoptimalkan suplai oksigen dalam jaringan, sehingga dapat menyebabkan

serotonin meningkat. Pemberian therapeutic exercise walking adalah untuk

meningkatkan perasaan tentram, rileks, kebugaran tubuh dan membantu istirahat

tidur lebih baik (Anggeria, 2018).

5.3.6 Gambaran kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK di Ruangan

Internis Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

Kualitas tidur adalah baik buruknya tidur, tidak ada gangguan atau

masalah dalam waktu tidurnya, menumbuhkan badan bertumbuh sehat, jasmani,

rohani. Kalau tidurnya tidak enak berarti kualitasnya kurang dan kalau tidurnya

enak berarti kualitas tidurnya lumayan. Kuantitas tidur adalah jumlah tidur yang

Page 92: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

tidak aturan seperti tidur kurang nyaman, kadang bisa tidur, kadang tidak bisa

tidur. Ada yang mengatakan kuantitas tidur adalah jumlah jam tidur atau waktu

lamanya tidur dan membiasakan waktu pada saat jamnya tidur harus tidur agar

tubuh bisa terlatih pada saat jamnya bangun harus bangun.

Penyebab kurang tidur adalah batuk, sesak, keringatan, banyak pikiran

seperti beban rumah tangga misalnya anak-anak yang masih memerlukan

bimbingan orang tua dan ekonomi keluarga. Penyebab kurang tidur juga bisa dari

faktor penyakit misalnya adanya otot-otot yang sakit, nyeri lambung.

Tanda-tanda kurang tidur adalah sakit kepala, pusing, sempoyongan,

sering menguap, badan lemas, tulang serasa remuk, dada sesak, pada saat jalan

goyang-goyang, pandangan pisam, tidak konsentrasi dan selera makan tidak ada,

merasa capek, saat mau tidur bolak balik/lasak, tidak merasakan bagaimana tanda-

tanda yang sudah terjadi dikarenakan sudah hampir 3 bulan tidak bisa tidur dan itu

menjadi hal yang biasa.

Akibat kurang tidur adalah pelupa, membahayakan pada diri seseorang

misalnya bisa jatuh, badan tidak sehat dan banyak yang sakit.

Penanganan saat kurang tidur adalah mendengarkan music, diurut/dikusuk,

berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, berjiwa besar, lawan dengan hari rohani

dan berkata saya ingin hidup, saya ingin sembuh. Semangat itu didampingi

dengan berdoa, dan banyak beraktivitas akan memicu untuk tidur.

Page 93: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

BAB 6

SIMPULAN DAN SARAN

6.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Santa Elisabeth

Medan Tahun 2019 tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien penyakit paru

obstruktif kronik, sebanyak 5 orang responden dapat di simpulkan sebagai

berikut:

6.1.1. Kualitas tidur adalah baik buruknya tidur dan tidak mempunyai gangguan

atau masalah dalam waktu tidurnya. Kualitas tidur adalah menumbuhkan

badan betumbuh sehat, jasmani, rohani tentang kesehatan. Kualitas tidur

adalah kalau tidak enak tidur berarti kualitasnya kurang, kalau enak tidur

berarti kualitas tidurnya lumayan.

Kuantitas tidur adalah jumlah kualitas tidur seseorang dapat dilihat dari

kenyamanan dan jumlah tidurnya. Kuantitas adalah jumlah jam tidur atau

waktu lamanya tidur. Kuantitas tidur adalah membiasakan waktu pas jam

tidur kita harus tidur, agar tubuh terlatih pada waktu jamnya bangun harus

bangun.

6.1.2. Penyebab kurang tidur adalah sesak, batuk, kepanasan, keringatan, banyak

pikiran terutama ekonomi rumah tangga, ada otot-otot yang sakit dibagian

punggung, nyeri lambung dan mual.

6.1.3. Tanda-tanda kurang tidur adalah sakit kepala, leher tegang dan sering

menguap, badan lemas, tulang serasa remuk, pusing dan dada sesak,

pandangan pisam, tidak konsentrasi, tenaga jalan bisa goyang-goyang,

Page 94: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

selera makan tidak ada, merasa capek, saat bergeser capek dan saat tidur

lasak seperti bolak balik ganti posisi.

6.1.4. Akibat kurang tidur adalah sulit beraktivitas, bisa jadi pelupa/pikun,

membahayakan pada diri seseorang misalnya jatuh, pemikiran tidak

konsentrasi, banyak penyakit dan badan tidak sehat.

6.1.5. Penanganan kurang tidur adalah dengar music, memakai minyak-minyak

aromaterapi, diurut/massage, mematikan lampu saat tidur, tarik napas

dalam, berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa besar dan semangat,

lawan dengan hati rohani dan berkata saya ingin hidup, saya ingin sehat

dan banyak beraktivitas akan memicu untuk tidur.

6.2. Saran

6.2.1 Bagi rumah sakit

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber

informasi bagi pelayanan keperawatan dalam meningkatkan asuhan

keperawatan terutama untuk pasien PPOK.

6.2.2 Bagi responden

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai informasi untuk

meningkatkan pengetahuan responden yang mengalami penyakit PPOK

tentang kualitas dan kuantitas tidur.

6.2.3 Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk data dasar dan

mengembangkan untuk penelitian berikutnya dengan menambah

Page 95: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

partisipan, membuat penelitian tantang gambaran pasien penyakit paru

obstruktif kronik (PPOK) dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas

tidur, dan sebelum melakukan wawancara agar peneliti lebih menguasi

materinya.

Page 96: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

DAFTAR PUSTAKA

Aini, F., Sitorus, R., & Budiharto, B. (2008). Pengaruh Breathing Retraining

Terhadap Peningkatan Fungsi Ventilasi Paru Pada Asuhan Keperawatan

Pasien PPOK. Jurnal Keperawatan Indonesia, 12(1), 29-33.

Albar, M., & Wibowo, T. A. (2017). Analisa Praktik Klinik Keperawatan pada

Pasien PPOK dengan Kombinasi Intervensi Inovasi Pemberian Posisi High

Fowler dan Orthopneic untuk Peningkatan Fungsi Ventilitas Paru di

Ruang IGD RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2017.

Alwan Revai, N. I. M. (2018). Pengaruh Spiritual Emotional Freedom Technique

(Seft) Terhadap Kecemasan, Saturasi Oksigen Dan Kualitas Tidur Pasien

Penyakit Paru Osbtruktif Kronik (Ppok).

Anggeria, E. (2018). Pengaruh Therapeutic Exercise Walking Terhadap Kualitas

Tidur Klien Dengan Penyakit Paru Obstruksi Kronik (Ppok) Di Rs Tk Ii

Putri Hijau Medan. Jurnal Keperawatan Priority, 1(1).

Brunner & Suddart’s, Suzanne C. Smeltzer, et al. (2010). Textbook of Medical

Surgical Nursing.

Buysse, D. J., Reynolds III, C. F., Monk, T. H., Hoch, C. C., Yeager, A. L., &

Kupfer, D. J. (1991). Quantification of subjective sleep quality in healthy

elderly men and women using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI).

Sleep, 14(4), 331-338.

Cahyandari, R. (2015). Efektivitas Pelatihan Kebersyukuran Untuk Meningkatkan

Kualitas Hidup Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Jurnal

Intervensi Psikologi, 7(1), 1-14.

Cresswell, John. (2015). Research Design Qualitative And Mixed Methods

Approaches Third Edition. American: Sage.

Creswell, J. W. (1998). Qualitative inquiry and research design: Choosing among

five traditions. Thousand Oaks, CA: Sage Publications.

Dains, Joyce E., author. (2016). Advanced Health Assessment and Clinical

Diagnosis in Primary Care. Elsevier:China.

Daniel S. Wibowo. (2014). Anatomi Klinis Esensial. Jakarta: EGC.

Freitag, L., Ireland, J. L., & Niesten, I. J. (2017). Exploring the relationship

between sleep quality, emotional well-being and aggression levels in a

Page 97: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

European sample. Journal of aggression, conflict and peace research, 9(3),

167-177.

Garliah, L. (2009). Pengaruh Tidur Bagi Perilaku Manusia.USU.

Hazima, N. P. (2017). Perbandingan kualitas tidur minggu ke-1 dan ke-5 dalam

modul emergency pada mahasiswa angkatan 2014 program studi

kedokteran dan profesi dokter fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan uin

syarif hidayatullah jakarta (Bachelor's thesis, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan).

Hillton, P. A. (2004). Fundamental Nursing Skills. Lecture in Nursing.

Universsity Of Sheffield.

Indonesia, P. D. P. (2003). Penyakit paru obstruktif kronik. Pedoman dan

Penatalaksanaan di Indonesia: 1, 12.

Khasanah, Khusnul, and Wahyu Handayani. (2012). "Kualitas Tidur Lansia Balai

Rehabilitasi Sosial “MANDIRI” Semarang." Jurnal Keperawatan

Diponegoro 1.1 (2012): 189-196.

Kozier, B., Erb, Berman, Snyder. (2010). Buku Ajar Fundamental

Keperawatan:Konsep, Proses, danPraktik.(Pamilih, E, K., Devi, Y., Yuyun,

Y., Ana, L.,& Wilda, E., Penerjemah). Ed. 7, Vol 1. Jakarta: EGC.

Kurniasari, C. I. (2015). Pengaruh Gabungan Sugesti dan Musik Instrumentalia

Terhadap Peningkatan Kualitas Tidur Pada Lansia di Griya Lansia Santo

Yosef Surabaya (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).

Latha, G. S. M. (2001). First Aid For The Emergency Medicine Clerkship. New

York.

Lewis, Heitkemper et al. (2000). Medical Surgical Nursing. Mosby: America.

Lewis, Sharon Mantik, Author. (2011). Medical Surgigal Nursing: Assessment

and Management Of Clinical Problem. Canada.

Lopez AD ett. (2016). COPD: Current Burden and Future Projection. European

Respiratory Journal, 2006;27:397-15.

Lumantow, I., Rompas, S., & Onibala, F. (2016). Hubungan Kualitas Tidur

Dengan Tekanan Darah Pada Remaja Di Desa Tombasian Atas Kecamatan

Kawangkoan barat. Jurnal Keperawatan, 4(1).

Lumbantobing, SM. (2004). Neurogeriatri. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. p. 111-

122

Page 98: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

Magfirah, I. (2016). Hubungan Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada

Mahasiswi Program Studi S1 Fisioterapi Angkatan 2013 dan 2014 di

Universitas Hasanuddin. Skripsi. Dipublikasikan, Makassar, Universitas

Hasanuddin, Indonesia.

Morse, J. M. (1994). Designing funded qualitative research. In Denizin, N. K. &

Lincoln, Y. S., Handbook of qualitative research (2nd Ed). Thousand Oaks,

CA: Sage.

Mubarak W.I., Lilis I., Joko S. (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar.

Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian Ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba

Medika.

Oemiati, R. (2013). Kajian epidemiologis penyakit paru obstruktif kronik

(PPOK). Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 23(2).

Patriani, A. A., Paramastri, I., & Priyanto, M. A. (2010). Pemberdayaan Keluarga

dalam Rehabilitasi Medik Paru pada Penderita Penyakit Paru Obstruksi

Kronik di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru Yogyakarta. Berita

Kedokteran Masyarakat, 26(2), 55.

Permatasari, A., & Karota, E. (2016). Hubungan Keluhan Pernapasan: Sesak

Napas, Keletihan (Fatique) Dan Batuk Dengan Kualitas Tidur Pasien

Penyakit Paru. Jurnal Ners Indonesia, 6(1), 45-49.

Polit, D. F, & Beck, C. T. (2012). Nursing research appraising evidence for

nursing practice, Lippincott Williams & Wilkins.

Ritianingsih, N. (2017). Lama Sakit Berhubungan Dengan Kualitas Hidup Pasien

Penyakit Paru Obstruksi Kronis (Ppok). Jurnal Kesehatan Bakti Tunas

Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi,

17(1), 133-138.

Susanti, P. F. E. (2015). Influence of Smoking on Chronic Obstructive Pulmonary

Disease (COPD). Jurnal Majority, 4(5).

Susilo, R. D. (2017). Hubungan Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada

Mahasiswa Semester Viii Program Studi Keperawatan Stikes Bhm Madiun.

Thelan, Lynne A. (1990). Textbook of Critical Care Nursing. C.V. Mosby

Company.

Timby. B. K. 2010. Introductory Medical Surgical Nursing. Philadelphia:

Lippincot William & Wilkins.

Page 99: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

Unsal, Ayla, and Gokce Demir. (2012) “Evaluation of sleep quality and fatigue in

hospitalized patients”. Int J Caring Sci 5.3 (2012): 311-9.

Vestbo, J., Hurd, S. S., Agustí, A. G., Jones, P. W., Vogelmeier, C., Anzueto, A.,

& Stockley, R. A. (2013). Global strategy for the diagnosis, management,

and prevention of chronic obstructive pulmonary disease: GOLD executive

summary. American journal of respiratory and critical care medicine,

187(4), 347-365.

Wong, C. J. (2010). Assessment of fatigue in patients with COPD participating in

a pulmonary rehabilitation program: a feasibility study (Doctoral

dissertation).

http://lagizi.com. diakses 28 Januari 2019.

https://doktersehat.com. 18 Februari 2018.

https://health.detik.com. 01 Juni 2018.

https://lifestyle.bisnis.com. 10 Oktober 2018.

https://lifestyle.bisnis.com. diakses 10 Oktober 2018.

https://lifestyle.kompas.com. diakses 15 Agustus 2014.

https://www.cnnindonesia.com. diakses 16 Maret 2018.

https://www.honestdocs.id. 21 Maret 2019.

https://www.liputan6.com. 25 September 2016.

https://www.popbela.com. diakses 03 November 2018.

Page 100: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran
Page 101: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran
Page 102: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran
Page 103: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran
Page 104: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran
Page 105: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran
Page 106: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran
Page 107: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran
Page 108: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran
Page 109: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran
Page 110: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran
Page 111: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth

Calon responden penelitian

Di tempat

STIKes Santa Elisabeth Medan

Dengan Hormat,

Dengan perantaraan surat ini saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Indah Selly Sianipar

Nim : 012016009

Alamat : JL. Bunga Terompet No. 118 Pasar VIII Medan Selayang

Mahasiswa program studi D3 Keperawatan yang sedang melakukan

penelitian dengan judul “Gambaran Kualitas dan Kuantitas Tidur Pasien

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Ruangan Internis Rumah Sakit

Santa Elisabeth Medan Tahun 2019”. Peneltian yang akan dilaksanakan oleh

peneliti tidak akan menimbulkan kerugian terhadap calon responden, segala

informasi yang diberikan oleh responden kepada peneliti akan dijaga

kerahasiaannya, dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian semata.

Peneliti sangat mengharapkan kesediaan individu untuk menjadi responden dalam

penelitian ini tanpa adanya ancaman dan paksaan.

Apabila saudara/i yang bersedia menjadi responden dalam penelitian ini,

peneliti memohon kesediaan responden untuk menandatangani surat persetujuan

untuk menjadi responden dan bersedia untuk memberikan informasi yang

dibutuhkan peneliti guna pelaksanaan penelitian. Atas segala perhatian dan

kerjasama dari seluruh pihak saya mengucapkan banyak terimakasih.

Hormat saya,

Peneliti

(Indah Selly Sianipar)

Page 112: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

INFORMED CONSENT (SURAT PERSETUJUAN)

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta mengetahui tentang

tujuan yang jelas dari penelitian yang berjudul “Gambaran Kualitas dan

Kuantitas Tidur Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di

Ruangan Internis Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2019”. Maka

dengan ini saya menyatakan persetujuan untuk ikut serta dalam penelitian ini

dengan catatan bila sewaktu-waktu saya merasa dirugikan dalam bentuk apapun,

saya berhak membatalkan persetujuan ini.

Medan, Maret 2019

Peneliti Responden

(Indah Selly Sianipar) ( )

Page 113: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

PERTANYAAN PENELITIAN

GAMBARAN KUALITAS DAN KUANTITAS TIDUR PASIEN PENYAKIT

PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) DI RUANGAN INTERNIS

RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2019

A. Data Demografi

Inisial :

Umur :

B. Pertanyaan kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK

Petunjuk: Jawablah pertanyaan dengan jujur

No Pertanyaan

1. Menurut anda apa pengertian dari kualitas dan kuantitas tidur?

2. Apa yang menyebabkan anda kurang tidur?

3. Apa tanda-tanda yang anda alami saat kurang tidur?

4. Apakah anda mengetahui akibat yang terjadi jika anda kurang tidur?

5. Apa penanganan yang anda lakukan ketika anda kurang tidur?

Page 114: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran
Page 115: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran
Page 116: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran
Page 117: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran
Page 118: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran
Page 119: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran
Page 120: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran
Page 121: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

Manuskrip

Gambaran Kualitas dan Kuantitas Tidur Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Ruangan Internis

Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2019

Kualitas

dan

kuantitas

tidur pasien

PPOK

P1 P2 P3 P4 P5

Penger

tian

Jadi pak

sebelumnya apakah

bapak tau arti dari

tidur? Yaa saya tau

arti tidur, ya tidur

itu disaat kita,

gimana yaaa,,,

disaat kita udah

selesai beraktifitas,

pasti mata itu pasti

akan lelah, pasti

kita akan butuh

tidur pastinya. Gitu

aja sih.

Jadi pak, kalau arti

dari kualitas tidur

apakah bapak tau?

Yaaa saya rasa,

kualitas tidur itu ya

Jadi bu, sebelumnya

apakah ibu tau apa arti

dari tidur? Eee…

menurut saya tidur

ituuu…

mengistirahatkan

tubuh suster

mengistirahatkan tubuh

ya bu, eee… jadi bu,

kalau arti dari kualitas

tidur apakah ibu tau?

Eee…menurut saya

kualitas tidur itu

tidurnya nyenyak, tidak

mempunyai masalah

dalam waktu tidurnya

suster Gitu ya bu, ya ya

ya… Apakah ibu pernah

mengalami kualitas tidur

Baik lah pung, sebelumnya opung

tau, eee… apa itu pengertian dari

tidur? Iya lah, pengertian dari

tidur itu mengisi kemam,

mengisi tubuh rohani jasmani

yang untuk kesehatan manusia,

itu namanya ilmu kesehatan

menurut medis. Arti tidur itu

membiasakan badan itu supaya

terlatih untuk senantiasa bisa

waktu jam tidur tidur waktu jam

ba istirahat istirahat. Ooo… gitu.

Apakah opung mengerti arti dari

kualitas tidur? Dari arti kualitas

itu menumbuhkan badan

bertumbuh sehat, jasmani,

rohani tentang kesehatan olah

eee… jasmani menurut ilmu

kedokteran kesehatan. Apakah

Sebelumnya bulang,

bulang tau apa itu arti

tidur? Iii… artinya

kalau jelaskannya

kurang tau betul,

(sambil tertawa)

tidur itu tau. Iya,

tidur itu? Kalau

menurut saya

istirahat lah semua

badan iya ya,

istirahat semua badan

ya bulang. Iya…

Bulang tau itu apa

pengertian kualitas

tidur itu bulang?

Kualitas tau, kualitas

tidur itu seperti apa

bulang? Ya eceknya

Sebelumnya bulang,

bulang tau apa itu

arti dari tidur?

Yaa… istirahat

isrirahat ya…

ooee… istirahat

yang bagaimana

bulang? ya

maksudnyakan

manusia hidup

pada jam kerjakan

ada jam istirahat

ya,,, hmmm apakah

bulang mengerti arti

dari kualitas tidur?

Kurang…

bagaimana bulang,

apakah proses tidur

bulang saat ini e…

Page 122: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

baik baik buruknya

tidur eee… dan

tidak ada

gangguan tidur

gitu Nggak ada

gangguan tidur ya

pak hmmm Apakah

bapak pernah

mengalami kualitas

tidur yang baik

pada saat sakit ini?

aakhhh tidak

pernah, karena Tidak pernah ya

pak? ya karena

saya karena saya

setiap malam

berasa sesak dan

sering buang air

kecil di malam hari Begitu ya pak. Jadi

eee tidur bapak

terganggu gitu ya,

(iya) jadi pak kapan

saja bapak rasa,

sakit itu muncul,

kek tadi bapak

bilang sesakkan.

yang baik pada saat

sakit ini? Tidak suster

Eee… mengapa ibu

tidak pernah mengalami

kualitas tidur yang baik?

Karena salah satu

pikiran saya banyak

suster dan terkadang

saya sering batuk-batuk

malam. Batuk-batuk

malam, bagaimana

batuk nya bu, apakah

batuknya mengeluarkan

dahak atau kering gitu

bu? Batuk saya kadang

mau berdahak suster

Berdahak ya bu, berapa

banyak biasanya bu,

mau banyak gitu keluar?

Iya suster Iya ya. Jadi

bu, kapan saja batuk itu

ibu rasakan muncul?

Pada saat tidur dan

udara panas suster Jadi

kalau udah eee udaranya

panas ibu langsung

batuk-batuk gitu? Iya

suster (batuk) Jadi bu,

pernah opung ada merasakan

masalah yang dapat membuat

opung kurang tidur? Ooo…

banyak macam apa saja pung?

Itu masalah macam terancam

ketiduran itu menurut menurut

status fungsi dari pada

kehidupan manusia banyak

tentang problem yang masalah

yang di dialami sepertinya?

Sepertinya masa dalam

pekerjaan dan dalam rumah

tangga dan mengatur anak dan

yang dan lain-lain. Iya ya.

Opung kalau kuantitas tidur itu

seperti apa pung, opung tau

mengertikah artinya? Kuantitas

tidur itu tuuu untuk

memperbiaskan waktu pas jam

tidur kita harus tidur, mengisi

ketubuhan badan kita itu seperti

bisa terlatih, aaa…. Pada waktu

jamnya bangun bangun menurut

yang kebiasaan peraturan

kesehatan. Apakah opung pernah

mengalami tidur yang buruk dan

jumlah tidur yang kurang? Ooo…

sering kali terjadi, itu masalah

kalau nggak enak

tidur berarti

kualitasnya kurang,

kalau enak tidur

berarti kualitas

tidurnya lumayan.

Lumayan ya. Jadi

tadi menurut bulang

kalau kualitas tidur

itu kalau tidurnya

enak berarti kualitas

tidurnya bagus, jadi

sekarang kalau

kuantitas tidur bulang

haaa… itu kuantitas

tidur itu seperti apa

menurut bulang? itu

yang masih kurang

jelas, haa… waktu

lamanya tidur

haaa… bagaimana

secara umum

bangaimana secara

nggak umum

haaa….gitu ajanya

pengetahuan saya. Kalau kualitas tidur

ya iya baiklah

baik atau buruk

bulang? kalau

sekarang memang

kayaknya kurang

nyaman selama

sakit ini kurang

nyaman ya… aa…

jadi bulang, kalau

pengertian dari

kuantitas tidur, kam

tau? Aaa… kayak

nggak nggak apa

lah ya… kurang

nyaman, jumlah

tidurnya pun

kadang-kadang

nggak aturan.

Kadang bisa tidur,

kadang nggak gutu

ya bulang aa… e…

biasanya bulang

berapa lama waktu

yang bulang

butuhkan untuk

tidur dimalam hari?

Kalau… posisi saya

masih sehat iya…

berkisar 6 sampe 7

Page 123: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

Pada saat kapan

saja sesaknya

muncul? Yaa, pada

saat saya buang air

kecil ya saya

selesai kamar

mandi saya keluar,

saya merasa sesak

aja gitu, sesak

napas. Iya ya pak.

Jadi pak,

bagaimana cara

bapak mengatasi

jika sesak bapak

tiba-tiba muncul?

Ya saya coba tarik

napas ya

bagaimana seperti

orang-orang

biasanya kalau

mulai sesak napas

ya pasti dia

mencoba untuk

mentarik ulur lagi

napasnya dan

kalau saya tidur

pun, saya saya atur

posisi tidur saya ya

bagaimana cara ibu

mengatasi jika sakit

yang ibu rasakan tiba-

tiba muncul bu?

Batuknya itu.

Pertolongan pertama ya

saya minum air putih

suster Minum air putih

ya, Jadi kalau minum air

putih apakah ada

kurangnya? Sedikit

suster hanya untuk

pertolongan pertama

saja. Iya ya… Baiklah

tadi ibu sudah mengerti

arti dari kualitas tidur,

jadi eee kalau arti dari

kuantitas tidur apakah

ibu tau? Eee… yang

saya tau kuantitas itu

jumlah suster, jadi eeee

kuantitas tidur itu

menurut saya jumlah

jam tidur Jumlah jam

tidur ya, eee apakah

jumlah jam tidur ibu

terpenuhi pada saat sakit

ini? Tidak suster

rintangan romantika kehidupan romantika kehidupan? Haaaaa…

itu banyak macam rintangan

hidup itu. Masalah ekonomi

terutama kali dan masalah yang

lain-lain. Iya pung. Eee… berapa

lama biasanya waktu opung

butuhkan untuk tidur di malam

hari? Biasanya kalau menurut

yang do yang kebiasaan menurut

orang dewasa tidur itu cukup

seperti 6 jam paling sedikit

paling banyak 8 jam . kalau

anak yang dibawah umur itu

seperti anak-anak itu 8 jam.

Kalau anak bayi bisa 12 jam.

Jadi pada saat sakit ini , berapa

lama lah waktu yang opung

butuhkan untuk tidur? Yaa…

sejak bangunkan kita berusaha

bisa tidur itu dapat 4 jam atau

pun 6 jam, tapi kalau artinya

namanya kita mempunyai badan

yang tidak sehat itu, itu bisa

tergantung terpada posisi

kesehatan kita pada waktu pas

sakit itu. Bisa artinya terbangun

1 jam, nggak bisa lagi tidur

bulang. apakah

bulang pernah

mengalami kualitas

tidur yang buruk?

Iii… pernah pernah

ya, pada saat kapan

itu bulang? yaa…

entah saat pikiran

kacao jadi susah

tidur? Haaa…entah

waktuuu… ginilah

keadaan sakit.

Keadaan sakit ya…

aaHaaa…iya ya…

biasanya bulang

berapa lama waktu,

tidur yang bulang

butuhkan untuk

dimalam hari? Iii…

biasanya kalau saya

kira-kira jam 11

samapi jam 5 lah jam 5 ya. Kalau

sebelum sakit ya. Sebelum sakit,

sesudah sakit bulang?

itu kadang-kadang

nggak tentu nggak

jam 7 jam… a….

e… jadi pada saat,

saat sakit ini

bagaimana bulang?

ya itu kadang-

kadang 1 jam pun

nggak ada, bahkan

sama sekali nggak

ada tidur. Biasanya

bulang, e.. berapa

lama waktu yang

bulang butuhkan

untuk memulai

tidur? mmm…

Memulai pada saat

kita mulai tidur

gitukan bulang?

yaaahhh… itu

nggak tentu.

Kadang cepat,

kadang bisa

berjam-jam. Apakah bulang

pernah mengalami

tidur yang buruk

dan jumlah tidur

yang kurang?

Sering… sering

Page 124: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

gimana saya

nyamannnya gitu

bernapaslah Gitu

ya pak.

Baiklah pak, tadi

bapak sudah tau arti

dari kualitas tidur

sekarang apakah

bapak tau apa itu

arti kuantitas tidur?

Ya… artinya kalau

saya nggak salah

ya, jumlah jumlah

kualitas tidur

seseorang iya ya

pak, jadi pak,

mmm… apakah

jumlah jam tidur

bapak terpenuhi

pada saat sakit ini

Ya.. tentu saja

tidak lah,

karenakan,

karenakan saya

kan, banyak

gangguannya jadi

saya nggak pernah

karena ya saya sedang

sakit suster Karna sakit

ya, sakitnya seperti apa

yang ibu rasakan?

Eee… sesak suster,

batuk Batuk ya bu, jadi

bu berapa lama waktu

tidur ibu dimalam hari

pada saat sakit ini,

biasanya, berapa jam

tidur? Saat sakit ini,

hanya 3 jam suster

Ooo.. hanya 3 jam ya

bu, sedikit sekali ya.

Jadi bu, biasanya untuk

memulai tidur berapa

lama waktu yang ibu

butuhkan? 3 jam saya

baru bisa mulai tidur

saya suster. 3 jam???

Lama juga ya bu, itu

kayak mana bu 3 jam itu

bu? Ya saya hanya bisa

duduk-duduk, berfikir

suster. Karna ya

pikiran saya sangat

banyak suster. Oiya ya

bu, eee… berapa kali

susah nanti bisa lagi ngantuk

jam 4, tidur lagi, udah saat itu,

hanya cukup dia 2 jam 3 jam

paling banyak 3 jam iya ya, ee..

pung bagaimana perasaan opung

kalau pas bangun pagi itu, apakah

segar pada saat sakit ini? Pada

saat sakit ini kita bangun tidur

mengalami mee… mengalami

cara untuk kita berfikir tidak

sempurna, iya untuk untuk kita

yang mau kita makan, kurang

nafsu makan, yaitu perasaan

badan itu meriang dan

segalanya yang jelasnya badan

itu sass… see… terus badannya

itu tidak mengenakkan lah tidak

mengenakkan tidak segar lagi ya

pung, biasanya pung eee…

berapa kali opung terbangun tidur

pada saat malam hari? Saat saat

sekarang ini? Iya Aa… Itu bisa 2

bisa kali 3 kali aa… itu karena

apa terbangun di malam hari

pung, apa penyebabnya? Ooo…

itu penyebabnya akibat akibat

status kita tidur itu kita tidak

mengijinkan tubuh kita ni

tentu. Kira-kira

berapa jam lah

bulang? yaahhh,

kalau kira-kira apa

dia, ya kira-kira

kadang-kadang 4

jam kadang-kadang

6 jam gitu iya ya,

jadi sedikit ya

tidurnya iya. Jadi

bulang kalau untuk

memulai tidur, kira-

kira berapa menitlah

itu bulang untuk

memejamkan mata?

Kalau lagi enak

badan, cepatnya… cepat dia ya,

cepatnya… langsung

tidur ahaaa… kalau

nggak ada yang

ngomong-ngomong

lagi, udah bisa

secepat tidur gitu iya

ya bulang. pada saat

malam hari berapa

kali bulang terbangun

gitu? Mmmm… saya

ya… berapa kali

biasanya bulang

terbangun dimalam

hari? Yahhh,,, itu

nggak tentu nggak

bisa di prediksi.

E… biasanya

penyebabnya karna

apa bisa terbangun

dimalam hari

bulang? soalnya

kita buka usaha,

kita tidur bukan

dirumah iya

bulang. di tempat

usaha hmmm….

Apa penyebabnya

biasanya bulang?

kadang-kadang

batuk, batuk ya…

perut mual hmm…

Page 125: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

focus untuk

tidurnya gitu.

Berapa lama waktu

tidur bapak pada

saat malam hari?

Ya nggak nentu

gitu, ya karena

terbangun-

bangunkan

mungkin ya

kadang 3 jam,

kadang 5 jam saya

tertidur ya kadang

kadang susah

susah gitu gitu lah

ya gitu lah… iya ya

pak. Eee… jadi pak

biasanya untuk

memulai tidur,

berapa lama waktu

bapak yang bapak

butuhkan? Yaa…

supaya saya bisa

mulai untuk tidur

ya kadang saya

berbaring aja,

kadang saya baca

Koran dulu atau

biasanya ibu terbangun

di malam hari, pada saat

sakit ini bu? 2 kali

suster 2 kali, itu ngapain

aja ibu biasanya? Ke

kamar mandi dan saat

sesak saja suster. Eee…

jadi bu, bagaimana

perasaan ibu jika ibu

bangun pagi, apakah ibu

merasa segar? Tidak

suster saya tidak

merasakan segar karna

semua badan saya

terasa sakit suter. Iya ya

bu (P2 batuk uhuuk)

kurang sehat iya udah itu

banyak lagi masalah kadang-

kadang penyakit itu bisa dia

stabil bisa netral kadang-

kadang naik tensi panas badan

kita menurun jadi kita

terbangun. Apakah opung

pernah di malam hari itu

berkeringat atau sesak, batuk?

Ooo… selama ini belum pernah

saya mengalami keringat hanya

cuman batuk saja semenjak

semenjak saya sakit belum

pernah mengalami keringat Tapi

batuk? Haa… batuk sering

sering ya. Jadi batuk ini bisalah

penghalang tidur opung ya?

Iya… macam lah bisalah iya ya.

mencret, iya kira-

kira 4 kali 5 kali ada.

4 kali 5 kali pada

malam hari ya iya…

biasanya bulang

eee… itu terbangun

di malam hari karna

apa aja bulang? kalau

sekarang entah,

buang air kecil ya

ada mau BAB itu

aja. Itu aj ya. Haaa…

bulang pernah batuk

tidak malam hari?

Pernah tapi sebentar

ajanya itu sebentar,

batuknya tidak

menyebabkan sesak?

Aa.. Kalau sekarang

nggak, batuk pun

nggak ada lagi.

Dulukan sebelum

berobat sebelum

apalah asal batuk

sakit semua otot-otot

perut. Oooo…

sekarang nggak iya

ya bulang. jadi

Page 126: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

saya coba untuk

menonton TV baru

saya tertidur lagi

atau bermain-main

handphone saya

lihat mungkin itu

aja. E.. Berapa kali

biasanya bapak

terbangun di malam

hari pada saat sakit

ini? Mmm kalau

bisa dibilang sih ya

saya setiap saat sih

kadang kalau saya

merasa terganggu

mulai sesak gitu

saya terbangun,

tidur lagi, mulai

lagi, kalau salah

posisi tidur pasti

saya terbangun

lagi. Bagaimana

perasaan bapak saat

bangun tidur di pagi

hari, apakah bapak

merasa segar?

Tentu saja tidak

lah. Karnakan saya

bulang kalau bulang

bangun pagi gitukan,

bagaimana perasaan

bulang? ya segarlah

segar bangun pagi ya.

Nggak ada terganggu

gitu? Paling-paling

pas waktunya pagi-

pagi mau BAB itu

ajanya gangguannya

itu aja gangguannya

ya. Seberapa nyenyak

bulang tidur di

malam hari? Aku

jamnya kurang tau

itu karna ginilah

kadang-kadang ee…

jam 10 udah mulai

tidur iya bulang

aa…. Bisa juga nanti

sampe jam 2 baru

bangun kalau nggak

ganggu buang air

kecil iya ya. Kalau

bulang beraktivitas di

pagi hari itu,

bagaimana rasanya

bulang cepat lelah

Page 127: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

kurang tidur,

lemas.

kah, atau gimana atau

lemas? Maksudnya?

Beraktifitas sekarang

ini? Iya nggak…

nggak ada cuman

sikit ya adalah baru

bangun karna ada

juga bedanya sama

sebelum sakit.

Penyebab Apa penyebabya

jika jumlah tidur

bapak dimalam hari

berkurang dan tidak

memuaskan pada

saat sakit ini? Yaa

karna sesak napas

tadilah, saya juga

batuk-batuk.

Apakah lingkungan

sekitar bapak dapat

mengganggu tidur

bapak di malam

jadi bu, eee… apa

penyebabnya jika

jumlah tidur ibu di

malam hari berkurang

dan tidak memuaskan

Ya tulang-tulang saya

rasanya seperti remuk

suster dan saya sangat

lemah badannya, jadi

bu, selain itu apa lagi

penyebabnya bu?

Banyak pikiran suster pikiran, apa yang ibu

Apa penyebabnya jika opung

kurang tidur? Penyebab kurang

tidur? Penyebab kurang tidur itu

masalahnya banyak tu coba di

sebutkan pung! Banyak itu

masalah kita kurang tidur itu

pikiran kita itu nggak senang

nggak konsentrasi psikologinya

aaa… psikologinya kedua

akibat banyak problem yang di

alami dalam rumah tangga dan

eko yang pertama kali ekonomi

setelah itu? Selera makan pun

Biasanya bulang apa

penyebabnya bulang

tidak bisa tidur?

Sehinggga e…

kekurangan tidur

gitu? Biasanyakan

entah ada otot-otot

yang sakit dibagian

dada? Dibagian

punggung punggung? Haaaa…

iya ya inikan udah

kompikasi sama

Apa penyebabnya

jika bulang kurang

tidur, misalnya

apakah ada faktor

dari lingkungan,

yang bisa membuat

kurang tidur.

Seperti apa? Kalau

dalam posisi saya

sekarang ini nggak

ada pengaruh

lingkungan

sebenarnya apakah

Page 128: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

hari? Ya… seperti

kayak ada kawan

di sebelah sana,

dia orangnya

nggak tahan kalau

pake AC ya

dimatikannnya

kalau saya kan

kepanasan kalau

saya tidak pakai

AC jadi saya

mending pakai AC

ternyata dia

bangun di

matikannya

yaudah itu ajalah

yang terganggu-

ganggu disini. Apakah ada hal lain

yang dapat

mengurangi jumlah

tidur bapak? Tidak

ada, cuman itu aja.

Apakah dimalam

hari bapak ada

keringatan gitu? Ya

tentu sudah pasti

saya keringatan

pikirkan? Ya anak-anak

saya suster masih

sekolah sedangkan saya

sakit suster iya ya apa

lagi beban rumah

tangga suster, apalagi

untuk berobat saya duit

pun pas pasannya

suster iya ya bu, jadi

bu, selain itu apakah

masih ada lagi? Ya itu

aja suster kadang

batuk, sesak. Ooo…

jadi keluhan ibu ini

kayaknya sesak terus ya

iya suster sesak ya,

Eee… jadi bu, apakah

lingkungan sekitar

menggangu tidur ibu

pada saat malam hari?

Iya suster kenapa

lingkungannya

mengganggu bu? Karna

ya banyak keluarga

pasien yang bising

suster jadi mengganggu

ketenangan ibu tidur ya

iya suster. Apakah ada

berkurang hmmm… dari sesak

opung itu? Ada ada itulah yang

membutuhkan yang pakar tadi. Pada saat kapan saja opung

sesak? Kalau pada saat sesak itu

kita bisa dikata kan datangnya

kita nggak tau cuaman kadang

dia mau kumat sampe 3 kali bisa

4 kali kalau di rumah lebih dari

grasat lagi lebih grasat lagi ya

karna disinikan ada pertolongan

udah dirawat kan gitu. Iya ya.

lambung iya selama

kumat lambungnya

itu lah yang bikin

susah tidur lambung

yang paling sering

bulang? iya… itu

yang menyebabkan

susah tidur juga ya?

Iyaa… jadi kalau

misalnya factor

lingkungan gitu

bulang? itu nggak

seberapa nggak

seberapa ribut pun

disitu semuakan,

asal nggak ada

perasaan nyeri

lambung gitu, nggak

dengar lagi orang-

orang ngomong gitu,

terus tidur terus tidur

ya…

nyaman bulang

tidur disini?

Nyaman

sebenarnya

nyaman… cuman

dari factor penyakit

tadi kesahatan?

Iayaa… bagaimana

bulang? ya gelisah

terus, seperti saya

bilang tadi kan

batuk, mual aaa…

apakah ada bulang

keringatan di

malam hari? Sering,

malah kebanyaan

keringat pun udah

ini. Biasanya baju

itu sampe basah

gtitu bulang?

iyaaaa…. Iya ya.

Kalau masalah

setres apakah

bulang ada setres

gitu, atau factor

keluarga datang

menjenguk, jadi itu

lah penyebab

Page 129: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

bahkan sampai

baju saya basah

gitu. Oiya ya pak.

hal yang lain bu?

Hanya itu suster hanya

itu ya, jadi bu apakah di

malam hari ibu ada

merasa keringatan gitu

bu? Hanya sedikit

keringatan suster. Bajunya tidak basah

semua ya? Tidak suster.

Iya ya bu.

kurang tidur.

Apakah ada bulng?

Kalau itu kurasa

nggak ada. Nggak

ada ya… kenapa

bulang? semua

keluarga datang

memebrikan

support sama ku iya ya… e…

bulang, bagaimana

perasaan bulang

pada saat bangun

tidur di pagi hari,

karnakan kualitas

tidurnya tadi malam

itu kan kurang ka,

jadi pada saat

bangun pagi

bangaimana

bulang?

bagaimanalah ku

bilang inikan,

selama sakit ini

nggak pernah

kurasakan bangun

pagi oo.. nggak

pernah, soalnya

Page 130: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

bisa terlelap pun

kadang-kadang

paling lama 1 jam,

bangun lagi gitu,

makanya nggak

pernah kurasakan

bangun pagi. Apakah bulang

merasa segar

bangun di pagi hari?

Kurang… kurang

segar ya,,, aaa…

factor apa tadi

bulang? penyakit

Tanda

dan

gejala

Jadi pak jika tidur

bapak tidak baik

dan jumlah jam

tidurnya kurang

seperti apa tanda-

tanda yang bapak

rasa kan? Ya….

Sakit kepala, leher

saya pun kayak

tegang gitu sering-

sering juga kan

menguap karena

kurang tidur jadi

Baiklah. jadi bu, jika

tidur ibu tidak baik dan

jumlah jam tidurnya

kurang seperti apa

tanda-tanda yang ibu

rasakan? badan saya

lemas suster, tulang

saya ini serasa remuk,

lalu pusing, dada saya

sesak sesak dadanya?

Iya suster eee… seperti

apa sakit yang ibu

rasakan? Ya sakitnya

Eee… pung, apa biasanya yang

menandakan jika opung kurang

tidur? Ooo… menandakan kita

kurang tidur? Iya kita itu

sempoyongan, jalan pun goyang

kita duduk udah itu kita berdiri

pandangan kita itu pisam hmm

nggak konsentrasi kita bisa-bisa

kita hanya 70% 50% tenaga

jalan pun bisa goyang-goyang

kita, selera makan pun nggak

ada.

Tanda-tanda apa yang

bulang rasakan kalau

bulang kurang tidur?

Ii… tanda-tanda

kadang-kadang

merasa capek gitu,

mau geser sana agak

capek, itu udah ee…

payah tidur itu

tanda-tandanya,

pokoknya tadi

tadikan ee… geletak

keatas apanamanya

Bulang, apa yang

menandakan

biasanya jika

bulang kurang

tidur? Dalam posisi

sekarng ini? Yang

menandakan kurang

tidur? Kayak mana

lah ya nggak bisa

ku bilang itu kayak

mana…

menandakan

kurang tidur,

Page 131: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

menguap aja. Biasanya pak

berapa lama bapak

merasakan sakit

kepala itu? Ya

terkadang kalau

udah sampe mau

dia hampir 1 jam ,

ya saya coba

berbaring tidur aja

biar saya jangan

merasa sakitny

kepala ini. Apakah

bapak sering

menguap di pagi

hari? Ya.. tentu

saya sering

menguap karnakan

saya sudah bilang

tadi, bahwa sanya

saya kekurangan

tidur.

semakin berat suster iya apanya yang berat

ibu? Sesaknya seperti

tersss terikat gitu suster

terikat ya, jadi kayak

susah bernapas gitu ya

bu, apakah dibagian

dada ibu tarsa sakit? Iya

suster, seperti tertusuk-

tusuk pisau berapa lama

biasanya rasa sakit ibu

itu ee.. ibu rasakan? 1

jam suster 1 jam terasa

sesak gitu ya bu iya

suster jadi, dikasi

pertolongan apa? Eee…

oksigen suster emmmm

jadi perawatnya ngasi

oksigengitu ya bu, iya

ya. Eee… apakah ibu

sering menguap di pagi

hari? Iya suster saya

sering menguap iya ya

bu. Apa mungkin

karena kurang tidur itu

ya suster ya? Ya bisa

jadi bu Ooo…

itu? Kalau tidur gini,

terlentang. Mau

tidur, bolak balik

nanti mau… lasak

lah nanti? Iya…

soalnya udah

beberapa bulan ini

tiap malam kurang

tidur a.. memang

aku ini udah

terbiasa, kurang

tidur pun soalnya

udah lama nggak

ada, hamper 3

bulan, aa… jadi

nggak ada lagi

perasaan mata

berat, sakit kepala

gitu… udah nggak

ada… uadah lama

kali kurasakan

nggak pernah

merasakan bangun

pagi, tidur nyenyak

nggak pernah.

Page 132: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

Akibat Apakah bapak tau

efek samping yang

akan terjadi jika

jumlah tidur bapak

tidak terpenuhi?

Yang pasti saya

akan sulit

beraktivitas,

sayakan kalau

kurang tidur pasti

lemas, udah gitu

saya juga lupa

dimana menarok

dimana kaca mata

saya, saya saya

bisa bisa jadi

pelupa saya kayak

gini (sambil

tertawa) Apakah

masih ada menurut

bapak akibat jika

bapak kurang tidur?

Saya rasa sih ya

ngggak ada ya, ya

saya biasa-biasa

aja sih.

Eee baik lah bu, apakah

ibu tau apa efek yang

akan terjadi jika tidur

ibu tidak baik dan

jumlah jam tidurnya

berkurang? Ya sesak

saya semakin berat

suster, lalu saya mudah

lupa terkadang

handphone saya

pegang tapi saya tanyak

saya letakkan dimana

suster iya ya bu. Emmm

apakah masih ada

menurut ibu akibat

yang eee… jika ibu

kurang tidur? Ya hanya

itu saja sih suter, itu aja

ya bu, eee.. jadi bu,

Eee… opung apakah opung tau

apa akibatnya kalau opung kurang

tidur? Ooo.. kalau kurang tidur

itu tapi saya sudah katakana

tadi, akibatnya? itu banyak

romantikanya artinya romantika

itu di menika hidup itu artinya

bisa kita focuskan itu artinya

macam seperti tudung nasi disitu

ikannya semua di tutupi jadi

kalau kita jabarkan kita uraikan

itu banyak ceritanya

penyebabnya artinya pertama

sekali tersekat ekonomi, itu

pokok pangkal sekali walau pun

bagaimana manusianya, yang

kedua diutamakan yaitu takda

untuk kawan untuk kawan

bertukar pikiran akibat apa?

Akibat karena nggak ada

mendampingi kita jadi sehingga

kita jadi bingung, apa pun kita

bicarakan kita bisa jadi sehingga

lupa haaa ini lah sekarang pada

saat itu. Apa lagi sekarang

badan kita lagi keadaan sakit

gini lemah fisik itukan sudah

lemah, jadi kalau fisik itu sudah

ee… bulang tau e..

apa akibatnya jika

bulang kurang tidur?

Haa… tau lah, kalau

kurang tidurkan

biasanya kalau

menurut saya ya

berarti nggak sehat

nggak sehat? Itu aja,

menurut pengertian

saya ya. Nggak

sehatnya seperti apa

bulang? apa ya…

eceknya dengan

ada… masih banyak

entahh… apa yang

sakit gitu kalau

kurang tidur. Jadi

bulang pada saat

beraktivitas apa aja

bulang merasa sesak

gitu? Kalau di

rumah sakit ini

sinikan nggak ada

capek kali, paling-

paling kamar mandi

itu nggak masalah

iya ya haa… cuman

Apakah bulang tau

akibatnya kalau

bulang kurang

tidur? Tauu… apa

itu bulang? Ya ke

badan lah… ee…

kesehatan tapi

kayak mana, kita

mau tidur pun

nggak bisa. Aaa…

ku bilang ke

doctor, aa,,, cuman

nngak ada respon

dia mau kayak

mana. Aku minta

obat tidur nggak di

tanggapi,,, kyk

mana ya terpaksa

terima apa adanya

aja lah…

Page 133: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

lemah kita sama sekali

pemikiran itu pun sering lalai

atau luu lupa lah, jelasnya

bukan lalai, orang memang

nggak nggk nggk apa nggak

konsen pemikirannya, jadi udah

banyakaan lupa. Itukan tadi

penyebabnya kan pung? Iyaaa…

resiko yang terjadi jika opung

kurang tidur, apa resikonya?

Ooo… resiko yang terjadi

makanya kurang tidur? Ooo…

membahayakan pada diri

seseorang itu, bisa jatuh,

bisaaa… macam banyak banyak

macamm bisa jatuh, dan bisa

lalai dan bisa lupa, apapun kita

pegang sekali, kita lupa. Jadi

seakaan akan kita macam orang

orang apa orang pikun. Iya

pung.

gini aja bangun

kadang-kadang dari

tempat tidur, ada

masih ada otot yang

sakit iya haa… itu

aja yang mungkin,

itu pun nggaknya

sesak nggak sesak ya.

Page 134: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

Penangan

an

Bagaimana cara

bapak mengatasi

jika mengalami

tidur yang tidak

baik? Ya… saya

coba dengar-

dengarkan music

lah, juga sebelum

tidur saya mungkin

buat apa ya

minyak-minyak

kayu putihlah biar

agak hangat, biar

terbawa suasana

mau tidur gitu. Apakah ada

bantuan dari

keluarga agar bapak

bisa cepat tidur gitu

dan tidurnya

terpenuhi? Hmmm

haahaa… ya yang

pastikan, yang

udah punya istri ya

pasti istri saya

peduli sama saya,

mungkin dia

sebelum, kalau

bagaimana cara ibu

mengatasi jika eee ibu

mengalami tidur yang

tidak baik dan jumlah

tidur yang berkurang?

Kadang saya

mendengarkan music-

musik lagu rohani

suster oiya bu, sering

juga dengar lagu music

rohani iya suster , baru

saya kadang matikan

lampu agar suasananya

terlihat hening iya ya

kalau ee di matikan

lampu bukannya ibu

semakin kepanasan dan

sesak? Tidak suster

jadi lebih nyaman kalau

dimatikan lampu ya bu

iya suster iya ya bu

saya terasa rileks. Apakah ada bantuan dari

keluarga gitu bu, untuk

membantu ibu agar

tidurnya terpenuhi? Eee

kepala saya sering

dikusuk suami saya

Jadi pung, jika opung kurang

tidur, eee… apa penanganan yang

bisa opung lakukan supaya opung

nggak kurang tidur? Yaa…

kalau penanganan ee opung

yang kurang tidur itu yang

pertama kali kita berdoa kepada

Yang Maha Kuasa ee… walau

pun kita artinya jarang kita

masuk baikpun ke mesjid atau

pun ke gereja tapi setiap

manusia kalau sudah kekeluhan

pasti ingat kepada Yang Maha

Kuasa Debata Na Di Banua

Ginjang ina haa… olo pung…

sebagaimana pun kita ingat

berdoa sampe 5 kali 10 kali pun

nggak salah iya ya. Ee… Apakah

ada bantuan gitu pung supaya

opung bisa tidur nyenyak, entah

memakai music, atau bantuan

dengan keluarga entah di kusuk-

kusuk, atau dengan memakai

aroma terapi seperti minyak kayu

putih baru bisa tidur? Bagaimana

pung? Itu cuman sekian persen

paling pun ada itu 10 % 5%

yang paling masuk yang di akal

Jadi bulang, kalau

bulang udah kurang

tidur, apa

penanganannya yang

bulang kasi,

biasanya? Ya saya,

sambil geser-geser

kesana, berdoa lah

berdoa ya… hiiiii

(tertawa) jadi, ee…

biasanya untuk kayak

gini lah kan bulang,

bulang ke rumah

sakit, jadi ee… serasi

tidak obatnya yang

udah di berikan?

Yaa… serasi lah

udah ada

perubahan. Iya ya

bulang.

Nah,, bulangkan

udah tau apa

akibatnya kalau

kurang tidurkan,

jadi apa lah

penanganan yang

bisa bulang

lakukan, apakah

bisa dengan

mendengar music

bulang bisa tidur,

apakah sebelum

tidur harus berdoa

dulu, bagaimana

bulang?

Aku…udah pun ku

lakukan itu.. seperti

apa penanganan

yang bisa bulang

lakukan? doa pun

udah, dengarkan

music pun udah…

tetap aja nggak

bisa aa nggak

bisa…. Kalau

bantuan dari

keluarga ada nggak

bulang?

Page 135: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran

dilihatnya saya

belum tidur, di

kusuk-kusuknya

diurut-urut ya

gimana pasangan

suami istrilah

biasanya. Aapakah

bapak pernah

mengonsumsi obat

tidur? Saya rasa

mungkin pernah

mungkin pernah

sekali saya pernah,

Oooo belum,

bukan bukan

bukan itu. Saya

nggak pernah

mengonsumsi obat

tidur.

Baik lah pak

suster karena kadang

sakit iya ya, ee.. apakah

perawat disini juga

pernah memberikan

solusi agar ibu apa bisa

bernapas lebih rileks

gitu? Iya suster ada

juga perawat yang

disini yang merawat

saya kalau sesak itu

tarik napas dalam-

dalam suster iya ya

bu, jadi udah ibu

lakukan? sudah suster

berarti perawat di sini

mendukung juga ya bu,

iya suster apakah ada

lagi bantuan yang lain?

Tidak suster hanya itu

iya ya apakah ibu

pernah mengonsumsi

obat tidur? Tidak suster

saya tidak pernah

mengonsusmsi obat

tidur iya ya bu.

dilogikanya berdoa kepada yang

maha kuasa bahasa bataknya

kalau dibilang martamiang

haa… itu bagi diri saya bagi

orang kita nggak tau lah karna

kita punya agama. Selain berdoa

apa lagi yang bisa opung

lakukan? Kalau selain berdoa

kita anggap kita berjiwa besar

kita anggap berjiwa besar, kita

lawan dengan hati rohani,

macam mana harus bisa, macam

mana kita harus baik, macam

mana harus hidup, saya mau

ingin hidup, saya mau ingin

sehat haa… semangat itu kita

kita tekunkan di damping oleh

kita berdoa iya pung.

maksudnya? Keluarga membantu

mengusuk, supaya

bulang bisa tidur,

gitu? Aa… nggak

ada. Memang

nggak bisa. Nggak

ada pengaruhnya,

Paling aku terlelap

sangkin udah

capeknya, sangkin

udah capeknya

kadang-kadangkan

bisa tidur

sebentar… aaa ini

diperut ini udah

agak redahkan

langsung tidur

sebentar, a… gitu

aja.

Page 136: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id · sehingga mampu menggali lebih dalam tentang kualitas dan kuantitas tidur pasien PPOK. ... batuk, kepanasan, keringatan, banyak pikiran