skripsi promosi yang dilakukan di perpustakaan

117
ii SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL RI Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar sarjana ilmu perpustakaan Oleh Diajukan oleh: Nama : Sonia Mustinda NIM : 106025001062 JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H./2010 M.

Upload: lydiep

Post on 13-Jan-2017

233 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

ii

SKRIPSI

PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL RI

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar sarjana ilmu perpustakaan

Oleh

Diajukan oleh:

Nama : Sonia Mustinda

NIM : 106025001062

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H./2010 M.

Page 2: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

iii

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional yang bertujuan untuk mengetahui cara dan sarana promosi yang dilakukan perpustakaan serta kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan promosi perpustakaan tersebut. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Sample dan respondennya adalah pengguna Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional, pengambilan sampel dilakukan secara Accidental Sampling (sampel kebetulan). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa cara promosi perpustakaan yang memiliki prosentese tertinggi adalah kontak perorangan dan bimbingan pengguna, sebanyak 43%, sarana promosi memiliki prosentase tertinggi adalah brosur, sebanyak 61%. Kendala yang dihadapi perpustakaan adalah kendala dari dalam perpustakaan salah satunya kebijakan yang ada sering menghambat pelaksanaan kegiatan promosi perpustakaan.

Jakarta, 30 Desember 2010

Penulis

Page 3: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 30 Desember 2010

Sonia Mustinda

Page 4: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang

Maha Rahman dan Rahim, yang telah mencurahkan rahmat serta hidayah-Nya selama

penyelesaian skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada

Nabi Besar Muhammad SAW, sebagai pemimpin umat, beserta keluarga, para

sahabat dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi dan memenuhi syarat

yang telah ditetapkan dalam menempuh Ujian Sarjana Program Strata Satu ( S1 ) dan

merupakan syarat bagi kelulusan kesarjanaan Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan

Ilmu Perpustakaan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Untuk maksud tersebut diatas, maka penulis menyususn skripsi ini dengan

judul “Promosi yang Dilakukan di Perpustakaan Kementerian Pendidikan

Kementerian Nasional RI”. Selanjutnya penulis menyadari bahwa selesainya

skrispsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak baik moral maupun material yang

sangat berharga bagi penulis, maka dalam kesempatan ini penulis haturkan

terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. Wahid Hasyim, MA selaku dekan Fakultasa Adab dan Humaniora;

2. Bapak Rosa Widyawan selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

membimbing saya dalam pembuatan skripsi ini hingga selesai;

3. Bapak Drs. Rizal Saiful Haq, MA selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan;

4. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan;

Page 5: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

vi

5. Kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah

banyak memberikan ilmu yang berharga kepada penulis;

6. Pimpinan para staf dan pustakawan Perpustakaan Kementerian Pendidikan

Nasional RI, yang telah meberikan banyak bantuan kepada penulis dalam

mengadakan penelitian;

7. Orang tuaku yang tersayang, Ayahanda yang selalu membantu dan

mendukung penulis menyelesaikan skripsi ini dan Ibunda tercinta yang telah

memberikan bimbingan, kasih sayang, motivasi dan do’a yang tak henti-henti

dipanjatkan untuk kelancaran skripsi ini.

8. Adikku Lusiana Mustinda, Nuraini Karina Mustinda dan Wildan Sholeh

Mustinda yang telah membantu dan menggantikan penulis dalam melakukan

kegiatan di rumah yang tidak dapat diselesaikan selama penulis

menyelesaikan skripsi;

9. Teman-teman Ilmu Perpustakaan angkatan 2006 yang telah banyak membantu

kelancaran dan memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini, diantaranya Fha, Winda, Ana, Eva, Aqi, Adit, Qwil, Achy, sylvi.

10. Terimakasih banyak untuk Bagus Suharto yang telah bersedia meluangkan

waktunya menemani, memotivasi dan menjadi pendengar semua keluh kesah

penulis selama ini.

Hanya kepada Allah SWT semua ini penulis serahkan, semoga jasa baik

mereka mendapat imbalan dari Allah SWT yang dilipatgandakan dan menjadi

amal yang diterima Allah SWT. Amin. Atas kerendahan hati, penulis berharapan

Page 6: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

vii

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya pada Jurusan

Ilmu Perpustakaan.

Jakarta, 30 Desember 2010

Penulis

Page 7: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

viii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .............................................................................................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................. iv

LEMBR PENGESAHAN ...................................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................... 5

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 7

E. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian .............................................................. 7

2. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 8

3. Populasi dan Sampel .......................................................... 10

4. Pengolahan Data ................................................................ 11

F. Sistematika Penulisan ...............................................................12

Page 8: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

ix

BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Khusus ............................................................... 14

B. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus ................................ 17

C. Promosi ................................................................................... 20

1. Pentingnya Promosi bagi Perpustakaan Khusus ............... 21

2. Pendidikan Pemakai Perpustakaan .................................... 22

3. Promosi Perpustakaan ....................................................... 24

a. Cara-cara Promosi Perpustakaan ................................. 24

b. Sarana Promosi Perpustakaan ...................................... 28

c. Kendala dalam Melaksanakan Promosi ....................... 44

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN

PENDIDIKAN NASIONAL RI

A. Sejarah Perpustakaan .............................................................. 47

B. Visi dan Misi Perpustakaan ..................................................... 48

C. Tugas dan Fungsi Perpustakaan .............................................. 50

D. Struktur Organisasi Perpustakaan ........................................... 50

E. Jenis Layanan Perpustakaan ................................................... 52

F. Sistem Pelayanan Perpustakaan .............................................. 54

1. Sofeware Senayan ............................................................. 55

2. Katalog Online .................................................................. 56

G. Pengembangan Perpustakaan ................................................... 57

H. Anggaran ................................................................................. 58

Page 9: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

x

I. Koleksi dan Fasillitas Perpustakaan .........................................59

J. Sumber Daya Manusia ............................................................. 61

K. Pengguna Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional ....62

L. Tata Tertib Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional ..63

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN

A. Promosi dan Pemasyarakatan Perpustakaan ............................... 70

B. Analisa dan Interpretasi (penafsiran) Data ................................. 75

1. Data Responden .................................................................... 77

2. Pertanyaan Kuesioner ........................................................... 78

3. Rekapitulasi .......................................................................... 94

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 97

B. Saran ........................................................................................ 98

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 100

LAMPIRAN ............................................................................................................ 103

Page 10: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 01 Jenis Kelamin Responden ....................................................................... 79

Tabel 02 Pekerjaan Responden .............................................................................. 79

Tabel 03 Mendapatkan Informasi Keberadaan Perpustakaan Kementerian

Pendidikan Nasional ............................................................................... 80

Tabel 04 Pentingnya Perpustakaan Melakukan Kegiata Promosi ......................... 80

Tabel 05 Promosi Perpustakaan di Perpustakaan Kementerian Pendidikan

Nasional .................................................................................................. 81

Tabel 06 Kegiatan Promosi dengan Cara Memberi User Education kepada

Pengguna Perpustakaan .......................................................................... 82

Tabel 07 Cara Pustakawan dalam Memberikan User Education kepada

Pengguna Perpustakaan ……………………………………………….. 83

Tabel 08 Promosi Bentuk Souvenir atau Hadiah .................................................. 84

Tabel 09 Bentuk Promosi yang Paling Efektif ...................................................... 86

Tabel 10 Promosi Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional melalui

Media Cetak ........................................................................................... 87

Tabel 11 Perpustakaan Menyebar Brosur kepada Responden ............................... 88

Tabel 12 Sarana Promosi Perpustakaan yang Menarik dan Pernah Diikuti .......... 89

Tabel 13 Memanfaatkan Sarana Promosi Bentuk Media Elektronik, seperti

Website dan Email .................................................................................. 90

Tabel 14 Bentuk Promosi yang Paling Menarik .................................................... 91

Tabel 15 Kegiatan Promosi Perpustakaan yang Diikuti ........................................ 92

Page 11: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

xii

Tabel 16 Promosi Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional Melalui

Media Cetak ............................................................................................ 93

Tabel 17 Lokasi Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional ....................... 94

Tabel 18 Cara Promosi Perpustakaan .................................................................... 96

Tabel 19 Sarana Promosi Perpustakaan ................................................................ 97

DAFTAR GAMBAR

Gambar 01 Struktur Organisasi Perpustakaan Kementerian Pendidikan

Nasional ........................................................................................... 52

Page 12: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN
Page 13: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN
Page 14: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perpustakaan ialah sebuah ruangan, bagian dari sebuah gedung,

ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan

terbitan lainnya yang biasanya di simpan menurut tata susunan tertentu

untuk digunakan pembaca.1 Perpustakaan terbagi atas beberapa jenis, salah

satunya perpustakaan khusus. Perpustakaan khusus adalah suatu jenis

perpustakaan yang paling unik jika dibandingkan oleh perpustakaan lain.

Perpustakaan khusus berada di bawah suatu departemen atau di bawah

suatu biro, di bawah suatu bagian, atau bahkan di bawah bidang

pemasaran, dsb. Karena itu sebuah perpustakaan khusus dapat bersifat

nasional dengan di pimpin oleh pejabat eselon dua atau dapat pula di

pimpin oleh eselon lima, karena letak dan struktur perpustakaan di dalam

suatu organisasi dapat bervariasi.2 Istilah khusus tidak hanya menunjukan

kekhususan organisasi dimana perpustakaan merupakan bagian dari

lembaga atau perusahaan bersangkutan, melainkan lebih berkaitan erat

dengan subyek atau disiplin ilmu pengetahuan yang harus ditangani seperti

kesehatan, lingkungan hidup, pertanian, industri, pendidikan dan lain-lain.

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan akan

perpustakaan khusus sekarang ini sudah dirasakan baik untuk kebutuhan

1 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

1991),h. 3 2 Karmidi Martoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas Terbuka,

1999), h 2.3.

Page 15: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

2

apa saja, lebih khususnya lagi untuk membantu tugas badan induk tempat

perpustakaan bernaung.

Perpustakaan khusus memiliki ciri utama, sebagai berikut:

1. Memiliki buku yang terbatas pada satu atau beberapa disiplin

ilmu saja;

2. Keanggotaan perpustakaan terbatas pada sejumlah anggota yang

ditentukan oleh kebijakan perpustakaan atau badan induk tempat

perpustakaan bernaung;

3. Peran utama pustakawan ialah melakukan penelitian kepustakaan

untuk anggotanya;

4. Tekanan koleksi bukan pada buku melainkan pada majalah,

pamflet, paten, laporan penelitian, abstrak atau indeks karena

literatur dari jenis tersebut umumnya mengandung informasi yang

lebih mutakhir dibandingkan dengan buku;

5. Jasa yang diberikan lebih mengarah kepada minat anggota

perorangan.

Promosi adalah forum pertukaran informasi antara organisasi

dengan konsumen dan memiliki tujuan utama memberi informasi tentang

produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi, sekaligus membujuk

konsumen untuk beraksi terhadap produk atau jasa itu. Sedangkan didalam

dunia perdagangan promosi adalah usaha untuk memajukan dan

meningkatkan popularitas barang yang akan di jual.3

3 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h.

20

Page 16: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

3

Kegiatan promosi layanan perpustakaan sangat perlu dilakukan,

karena di Indonesia apresiasi masyarakat terhadap perpustakaan masih

sangat rendah, termasuk rendahnya pemanfaatan layanan perpustakaan.

Promosi sendiri memiliki pengertian sebagai berikut setiap kegiatan

komunikasi yang bertujuan memperkenalkan produk pelayanan atau ide

dengan saluran distribusi. Kegiatan promosi mempunyai sedikitnya empat

tujuan yaitu:

1. Untuk menarik perhatian;

2. Untuk menciptakan kesan;

3. Untuk membangkitkan minat;

4. Untuk memperoleh tanggapan.4

Dalam melakukan promosi pihak perpustakaan harus mengetahui

sasaran untuk melakukan promosi atau pengguna perpustakaan yang akan

dikenalkan layanan, fasilitas dan jasa yang diberikan perpustakaan untuk

pengguna perpustakaan. Sasaran promosi perpustakaan khusus adalah

masyarakat yang dilayani khusus, biasanya terbatas pada orang-orang

dalam lembaga atau instansi sebagai badan induk perpustakaan tersebut.

Tujuan promosi perpustakaan adalah memperkenalan

perpustakaan, koleksi, jenis layanan dan manfaat yang dapat diperoleh

oleh pengguna perpustakaan.5

4 Ibid, h. 20 5 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),

h.21

Page 17: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

4

Dalam melakukan kegiatan promosi perpustakaan memerlukan

sarana promosi. Sarana promosi di bagi menjadi beberapa bentuk, antara

lain: bentuk tercetak, bentuk kegiatan perpustakaan dan bentuk elektronik.

1. Sarana promosi perpustakaan dalam bentuk tercetak, adalah brosur,

poster, leaflets, flayer, map khusus perpustakaan, newslatter,

laporan tahunan, pembatas buku (bookmark), dan buku panduan

perpustakaan.

2. Sarana promosi perpustakaan dalam bentuk kegiatan perpustakaan

adalah pameran perpustakaan, ceramah, seminar, bazar, kalender

perpustakaan, wisata perpustakaan (library tour), temu penulis,

launching buku, dan diskusi.

3. Selain sarana promosi dalam bentuk tercetak dan dalam bentuk

kegiatan perpustakaan, sarana perpustakaan dalam bentuk

elektronik juga dilakukan dalam melakukan kegiatan promosi

perpustakaan seperti media elektronik (televisi dan radio), internet

(website, dan email), dan memutar film dan video.

Selain sarana promosi dalam melakukan kegiatan promosi juga

menggunakan beberapa cara promosi yang dilakukan di perpustakaan,

yaitu:

1. Publikasi dan iklan;

2. Kontak perorangan;

3. Souvenir atau hadiah.

Page 18: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

5

Penyebab promosi penting bagi perpustakaan karena kini semakin

banyak pusat informasi komersial bermunculan. Kemunculan lembaga-

lembaga tersebut dapat menjadi saingan perpustakaan. Selain itu media

seperti televisi, majalah, surat kabar, dan sebagainya semakin ramai.

Semuanya itu dapat mempengaruhi masyarakat untuk tidak menggunakan

perpustakaan. Dengan adanya promosi perpustakaan, diharapkan

masyarakat akan mengenal perpustakaan dan pada akhirnya mereka

menjadi pengguna perpustakaan yang giat.6

Dengan adanya promosi diharapkan masyarakat mengetahui

pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan sehingga membuat mereka

tertarik untuk mengunjungi dan memanfaatkan koleksi serta layanan

perpustakaan. Oleh karena itu, penulis tertarik mengambil judul ”Promosi

yang Dilakukan di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional

RI”. Apakah dengan dilakukannya promosi di perpustakaan ini dapat

menumbuhkan keinginan masyarakat untuk memanfaatkan perpustakaan

tersebut.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan yang

penulis ambil, maka dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti

seputar promosi yang dilakukan oleh Perpustakaan Khusus

Kementerian Pendidikan Nasional RI.

6 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h.

23

Page 19: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

6

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas,

maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

a. Cara-cara promosi seperti apa yang diterapkan oleh

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI?

b. Sarana apa saja yang digunakan untuk promosi di

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI?

c. Kendala apa saja yang dihadapi perpustakaan ini dalam

melakukan promosi?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kegiatan promosi yang

dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI dapat

menumbuhkan keinginan masyarakat dalam memanfaatkan perpustakaan

tersebut.

1. Mengetahui cara-cara promosi yang diterapkan pada Perpustakaan

Kementerian Pendidikan Nasional RI ini.

2. Mengetahui sarana yang digunakan dalam melakukan kegiatan

promosi di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI.

3. Mengetahui kendala atau hambatan yang di hadapi perpustakaan

ini dalam melakukan kegiatan promosi.

Page 20: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

7

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang dilakukan penulis tentang promosi

diperpustakaan khusus adalah:

1. Sebagai masukan informasi terhadap mahasiswa yang tengah

mengadakan perkuliahan, yang dapat dijadikan sumber informasi

dalam menyelesaikan tugas-tugas dosen mengenai perpustakaan

khusus.

2. Sebagai pengalaman penulis, ketika nanti harus terjun langsung ke

lapangan, yang selama ini hanya mempelajari teori dari dunia

perkuliahan.

3. Memberikan sumbangsih, buah pikiran dan masukan kepada

Perpustakaan Kementerian Perpustakaan Nasional RI dalam hal

mempromosikan perpustakaan, jika hal tersebut diperlukan.

E. Metode Penelitian

Penulis menggunakan penelitian yang didasarkan pada

pengumpulan data menggunakan beberapa teknik diantaranya:

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulisan menggunakan metode

deskriptif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk

mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang ada atau

keadaan gejala apa adanya pada saat penelitian dilakukan.7 Pada

penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, yaitu

7 Arikunto Suharsimi, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 309

Page 21: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

8

penelitian yang bermaksud untuk melakukan pengukuran terhadap

gejala yang ada pada saat penelitian dilakukan.

2. Teknik Pengumpulan Data

Menggunakan metode kuantitatif yang menggunakan data-

data sebagai berikut:

a. Kuesioner

Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah untuk

memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan, dan

memperoleh informasi dengan reliabilitas dan validitas

setinggi mungkin8. Kuesioner berbentuk pertanyaan

berstruktur, yaitu pertanyaan yang dibatasi dalam

memberikan jawaban terhadap beberapa alternatif jawaban

dan kuesioner ini di berikan kepada pengguna perpustakaan

khusus yaitu Perpustakaan Kementerian Pendidikan

Nasional RI.

b. Studi pustaka

Kajian pustaka menggunakan buku-buku, artikel yang

online dan tercetak. Kajian pustaka dilakukan untuk

mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang

konsep-konsep yang akan dikaji. Dan sebagai landasan

teori untuk memperkuat analisa data dalam penelitian.

Informasi dari buku dan sebagainya tersebut adalah

8 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei (Jakarta: LP3ES, 1989),

ed. Revisi, h. 175

Page 22: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

9

membahas tentang promosi yang dilakukan perpustakaan

khusus.

c. Observasi

Sebelum melakukan penelitian, penulis mengadakan

observasi langsung ke lokasi penelitian. Observasi

dilakukan untuk memudahkan pengumpulan kuesioner

yang akan dibagikan kepada para responden dan untuk

mendapatkan data-data yang sesuai dengan pembahasan

dalam skripsi ini.

d. Wawancara

Wawancara merupakan teknik utama dalam

pengumpulan data di penelitian ini, yang dilakukan kepada

pengguna perpustakaan untuk mendapatkan informasi

tentang promosi seperti apa yang mereka lihat sehingga

mereka mengunjungi Perpustakaan Kementerian

Pendidikan Nasional RI. Dan wawancara juga dilakukan

kepada beberapa staf di lembaga tersebut untuk meminta

pendapat mereka tentang promosi yang dibuat pihak

perpustakaan.

Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terbuka

dan menggunakan draft pertanyaan, namun dalam suasana

yang santai. Penulis membiarkan informan menjawab

sesuai dengan kenyataan yang mereka ketahui.

Page 23: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

10

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi menurut kamus Bahasa Indonesia adalah

sekelompok orang, benda, atau binatang yang menjadi

pengambilan sampel.9 Populasi untuk penelitian ini adalah

anggota yang masih aktif, yang datang untuk memanfaatkan

pelayanan dan informasi Perpustakaan Kementerian

Pendidikan Nasional RI yang berjumlah 160 orang.

b. Sampel merupakan beberapa bagian kecil atau cuplikan yang

ditarik dari populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah

pengguna Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI,

yang telah menjadi anggota di Perpustakaan Kementerian

Pendidikan Nasional dan masih aktif hingga kini, dan secara

kebetulan penulis temui ketika penelitian berlangsung.

Keanggotaan pada Perpustakaan Kementerian Pendidikan

Nasional memililki jenis keanggotaan, yaitu basic, regular,

dan premier. Sampel diambil dengan menggunakan teknik

Accidental Sampling (sampel kebetulan). Penarikan sampel

didasarkan kepada pendapat Suharsimi Ari Kunto yang

menyatakan ”jika populasi lebih dari 100 orang, maka dapat

di ambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau sesuai dengan

kemampuan peneliti”.10 Maka peneliti mengambil jumlah

9 Em Zul Fahri dan Ratu Aprilia Senja, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia ( [s.l]: Difa

Publisher, [s.a] ), h. 665 10 Suharsimi Ari Kunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka,

1992), h. 102

Page 24: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

11

sampel dalam penulisan skripsi ini adalah 10% dari setiap

jenis keanggotaan. Perhitungannya sebagai berikut:

a. Basic : 10% X 1257 = 125.7

b. Reguler : 10% X 242 = 24. 2

c. Premium : 10% X 154 = 15.4

Jumlah keseluruhannya adalah 165.3 dibulatkan menjadi

160 sampel.

4. Pengolahan Data

Dalam tahap ini bertujuan untuk menyederhanakan dan

membuat tabulasi data dalam arti data yang di kumpulkan di

sederhanakan formatnya atau strukturnya.

Pengolahan data ini menggunakan rumus:

f

P = —— X 100%

n

Keterangan

P : Presentase

f : Frekuensi

n : Jumlah sampel11

11 Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005) , h. 43

Page 25: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

12

F. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika ini akan dijelaskan satu persatu bab-bab yang terdapat

pada tulisan ini, yaitu:

BAB I PEDAHULUAN

Pada bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Bab ini berisi tentang pengertian perpustakaan khusus, fungsi dan

tujuan perpustakaan khusus, pentingnya promosi perpustakaan,

pendidikan pengguna perpustakaan, literasi informasi, sarana

promosi perpustakaan, cara-cara promosi perpustakaan dan kendala

yang dihadapi dalam melakukan promosi Perpustakaan

Kementerian Pendidikan Nasional RI.

BAB III TINJAUAN UMUM PERPUSTAKAAN KHUSUS

Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran perpustakaan khusus di

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI, sejarah singkat

perpustakaan, visi, misi dan moto perpustakaan, tugas dan fungsi

perpustakan, struktur organisasi perpustakaan, jenis layanan

perpustakaan, sistem pelayanan perpustakaan, koleksi dan fasilitas

perpustakaan, pengembangan koleksi perpustakaan, SDM (Sumber

Page 26: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

13

Daya Manusia), pengguna perpustakaan dan tata tertib

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Berisi penjelasan dan pemaparan tentang promosi perpustakaan

khusus dan pengaruh promosi terhadap kunjungan pengguna di

Perpustakaan Kementrian Pendidikan Nasional RI. Dan hasil-hasil

promosi yang telah dilakukan terhadap kunjungan pemustaka di

perpustakaan tersebut, serta analisis data yang telah dilakukan

penulis.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan skripsi dan

penulisan mencoba memberikan saran-saran yang merupakan

masukan dan sumbangan pemikiran penulis.

Page 27: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

14

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Khusus

Perpustakaan khusus adalah suatu jenis perpustakaan yang paling

unik jika dibandingkan oleh perpustakaan lain. Perpustakaan khusus berada

di bawah suatu departemen atau di bawah suatu biro, di bawah suatu bagian,

atau bahkan di bawah bidang pemasaran, dsb. Karena itu sebuah

perpustakaan khusus dapat bersifat nasional dengan di pimpin oleh pejabat

eselon dua atau dapat pula di pimpin oleh eselon lima, karena letak dan

struktur perpustakaan di dalam suatu organisasi dapat bervariasi.12 Istilah

khusus tidak hanya menunjukan kekhususan organisasi dimana perpustakaan

merupakan bagian dari lembaga atau perusahaan bersangkutan, melainkan

lebih berkaitan erat dengan subyek atau disiplin ilmu pengetahuan yang

harus ditangani seperti kesehatan, lingkungan hidup, pertanian, industri,

pendidikan dan lain-lain.

Mulyadi Achmad Nurhadi memberikan definisi perpustakaan khusus

sebagai berikut:

”Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diselenggerakan oleh suatu lembaga khusus di luar lembaga, tujuan penyelenggaraannya bukanlah diarahkan untuk konsumsi umum, tetapi hanya diperuntukan bagi para karyawan lembaga yang bersangkutan dalam rangka menunjang penyelesaian program lembaga yang bersangkutan.”13

12Karmidi Martoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas

Terbuka, 1999), h 2.3. 13 Karmidi Martoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas

Terbuka, 1999), h 2.3.

14

Page 28: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

15

Dalam ulasan Karmidi Martoatmojo mensitir definisi bahwa

perpustakaan khusus menyimpan koleksi khusus.14

Pengertian lainnya perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang

berada pada suatu instansi atau lembaga tertentu, baik pemerintahan atau

swasta, dan sekaligus sebagai pengelola dan penanggung jawabnya.15

Perpustakaan khusus sering disebut perpustakaan kedinasan, karena

adanya pada lembaga-lembaga pemerintahan atau swasta. Perpustakaan

tersebut diadakan sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang

berkaitan, baik langsung maupun tidak, dengan instansi induknya. 16

Perpustakaan khusus mempunyai tugas melayani suatu kelompok

masyarakat khusus yang memiliki kesamaam dalam kebutuhan dan minat

terhadap bahan pustaka dan informasi. Dan menunjang lembaga yang

dinaunginya.17

Dalam buku lainnya pengertian perpustakaan khusus adalah sebagai

berikut:

Perpustakaan khusus adalah salah satu jenis perpustakaan yang di bentuk oleh lembaga (pemerinta/swasta) atau perusahaan yang menangani atau mempunyai misi bidang tertentu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan di lingkungannya, istilah khusus tidak hanya menunjukan pada kekhususan subjek/disiplin ilmu pengetahuan yang ditangani.18

14 Karmidi Martoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus, h. 15 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 39 16 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h.

39 17 Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan (Yogyakarta: Kanisius,

1992), h. 35 18Sukarman, Rachman Natadjumena, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan

Khusus (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2000), h. 6.

Page 29: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

16

Perpustakaan khusus ialah perpustakaan yang menekankan koleksi

pada suatu bidang khusus atau bidang-bidang yang berkaitan satu dengan

yang lainnya.19

Pengertian lainnya, perpustakaan khusus adalah perpustakaan-

perpustakaan yang berada di lingkungan instansi atau departemen, badan

atau yayasan, perkumpulan keahlian atau organisasi profesi, pusat

dokumentasi dan informasi.20

Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang menekankan

koleksinya pada suatu bidang khusus atau bidang-bidang yang berhubungan.

Perpustakaan ini dapat digolongkan khusus karena bentuk bentuk koleksi

yang disimpan berupa peta, surat kabar dll. Lazimnya perpustakaan khusus

merupakan bagian pada suatu lembaga penelitian. Juga masyarakat yang

dilayaninya tergolong khusus yaitu terutama kepada mereka yang bekerja

dilingkungan badan tempat perpustakaan bernaung.21

Berbagai pengertian tentang perpustakaan khusus telah di paparkan

di atas dan dapat disimpulan sebagai berikut:

Pengertian perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang berada di bawah

naungan suatu lembaga atau instansi tertentu, dan memiliki tugas untuk

memenuhi kebutuhan informasi lembaga yang dinaunginya, istilah khusus

tidak hanya menunjukan pada kekhususan organisasi tersebut tetapi juga

lebih berkaitan erat dengan subjek/disiplin ilmu yang di tangani oleh

19Luwarsih Pringgoadisurjo, Perpustakaan Chusus : Pengantar ke Organisasi dan

Administrasi (Jakarta: Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), h.1

20 Hernandono, Perpustakaan dan Kepustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 1.18

21 Hasan Shadily, Ensiklopedi Indonesia (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1984), h. 2679

Page 30: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

17

perpustakaan tersebut, serta objek/sasaran pelayanan perpustakaan

diperuntukan pada pengguna internal dan masyarakat yang peduli terhadap

bidang-bidang tersebut.

B. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus

1. Tujuan Perpustakaan Khusus

Tujuan perpustakaan khusus lazimnya sama yaitu membantu

tugas badan induk tempat perpustakaan tersebut bernaung.

Perpustakaan khusus juga memiliki tujuan umum yaitu

perpustakaan khusus bertujuan untuk memberikan informasi dan

kelengkapan rujukan yang berupa bahan-bahan tercetak dan terekam

untuk memperlancar pelaksanaan tugas sehari-hari pada instansi yang

bersangkutan.

Selain itu perpustakaan khusus juga memiliki tujuan khusus yaitu

mengembangkan keterampilan karyawan untuk belajar mandiri;

memupuk minat dan bakat pada umumnya dan minat baca karyawan

pada khususnya; memotivasi karyawan untuk dapat memelihara dan

memanfaatkan bahan pustaka secara efektif dan efisien; dan

mengembangkan kemampuan karyawan untuk mencari, menemukan,

mengolah dan memanfaatkan informasi yang tersedia di perpustakaan

khusus.22

Tujuan yang telah di dapat dari berbagai literatur, dapat

disimpulkan bahwa tujuan secara umum adalah menyediakan

22 Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), h. 22

Page 31: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

18

informasi yang dapat membantu pengguna perpustakaan dalam

memenuhi kebutuhan informasi yang mereka butuhkan. Sedangkan

tujuan khususnya adalah membantu tugas badan induk tempat

perpustakaan tersebut bernaung.

2. Fungsi Perpustakaan Khusus, yaitu:

Fungsi utama perpustakaan khusus adalah menyediakan informasi

guna membantu tujuan badan induknya.23

Menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor

0103/O/1981, tanggal 11 Maret 1981, perpustakaan khusus

mempunyai fungsi, antara lain menjadi pusat referensi bagi para

karyawan maupun anggota dari instansi atau lembaga yang

bersangkutan; menjadi pusat penelitian bagi petugas dari instansi atau

lembaga yang bersangkutan; dan menjadi sarana untuk memperlancar

pelaksanaan tugas instansi atau lembaga yang bersangkutan.24

Sementara itu pendapat lainnya mengenai fungsi perpustakaan

khusus antara lain mengumpulkan terbitan yang ada di dalam

organisasi; selalu mengikuti perkembangan minat dan kebutuhan

terhadap terbitan; mengaulas terbitan baru, memilih, dan memesan

terbitan penting; dan memesan langsung ke penerbit.

Fungsi perpustakaan khusus tingkat menengah adalah mengetahui

perkembangan kebutuhan informasi organisasi dan menyeleksi bahan

untuk mengatisipasi permintaan yang benar-benar diperlukan;

23J. W Nainggolan, Kebijakan Sistem Pembinaan Perpustakaan Khusus di Jajaran

Departemen dalam Negeri, (Jakarta : Biro Hubungan Masyarakat Departemen dalam Negeri, 1992) h.1

24 Mudjito, Pembinaan Minat Baca, h. 14

Page 32: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

19

memesan terbitan pada agen buku, majalah, dan terbitan pemerintah;

mengadakan koleksi khusus seperti paten, laporan internal, peta, dan

gambar. Membuat dan memelihara file order lengkap dengan prosedur

tindak lanjut dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia; mengulas

koleksi perpustakaan; dan menyiapkan sistem reguler untuk

mengevaluasi publikasi dengan orang yang berwewenang dalam

organisasi.

Fungsi maksimal perpustakaan khusus, yaitu secara berkala

mengadakan riset formal tentang kebutuhan pemustaka; membuat

kontak dengan ara ahli dan agen publikasi luar biasa yang tidak

dipulikasikan, asing; menambahkan koleksi khusus misalnya katalog

perkembangan eksekutif, cetak komputer, dan arsip organisasi.

mengevaluasi dan memilih pangkalan data komputer sesuai dengan

kepentingan organisasi.25

Selain itu ada yang menerangkan fungsi dari perpustakaan khusus

adalah sebagai berikut:

Fungsi perpustakaan khusus adalah mendukung badan induknya.

Dengan demikian sebagian besar perpustakaan khusus hanya terbuka

atau digunakan para pemakai yang berasal atau bekerja di instansi atau

badan yang bersangkutan. Di samping itu koleksi bahan pustaka dan

informasi perpustakaan khusus adalah berkaitan dengan bidang

cakupan instansi tersebut.26

25Janet L. Ahrensfeld, Special Libraries a guide for management, (New York : Special

Library Association, 1981) h. 8, 9. 26 Hernandono, Perpustakaan dan Kepustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h.

1.19

Page 33: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

20

Fungsi perpustakaan khusus dalam buku lainnya adalah sebagai

berikut, perpustakaan khusus berfungsi untuk menyimpan,

menemukan, memberikan dan menyebarkan informasi secara cepat.27

Dari beberapa fungsi yang telah dipaparkan diatas dapat

disimpulkan fungsi perpustakaan, yaitu untuk mendukung badan

induknya dan fungsi lainnya untuk menyimpan, menyediakan dan

menyebarkan informasi secara cepat kepada pengguna perpustakaan.

C. Promosi

Promosi adalah hal penting yang perlu dilakukan dalam sebuah

perpustakaan khusus. Promosi bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi

antara perpustakaan dan calon pengguna. Karena salah satu keberhasilan

sebuah perpustakaan adalah dapat di lihat dari tingkat kunjungan pengguna

dan pemanfaatan informasi (koleksi) oleh pengguna. Hal yang penting yang

harus dipikirkan adalah dukungan dari manajemen, karena promosi

mestinya termasuk dalam anggaran perpustakaan dan terintegrasi ke dalam

proses perencanaan perpustakaan.28

Promosi perpustakaan adalah serangkaian kegiatan perpustakaan

yang dirancang agar masyarakat mengetahui manfaat sebuah perpustakaan

melalui koleksi, fasilitas, dan produk / layanan yang disediakan.29

27http://www.lib.itb.ac.id/~mahmudin/makalah/materidepag07/rencana/Manajemen_Perpus

takaan_Khusus.pdf, 31/07/10 28http://www.bit.lipi.go.id/masyarakat-literasi/index.php/manjemen-perpustakaan-

khusus?start=1, 30/07/10 29http://maunglib.do.am/load/maunglibdoam/strategi promosi layanan perpustakaan/1-1-0-

31, 30/07/10

Page 34: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

21

Pengertian promosi perpustakaan yang lainnya adalah kegiatan

pengenalan sosialisasi mengenai seluk beluk dunia perpustakaan.30

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan pengertian

promosi perpustakaan adalah usaha memperkenalkan dan membujuk

pengguna perpustakaan, agar masyarakat dapat memanfaatkan perpustakaan

semaksimal mungkin.

1. Pentingnya Promosi bagi Perpustakaan Khusus

Dewasa ini perpustakaan sesungguhnya dapat dikatakan dalam

keadaan yang sama dengan organisasi atau lembaga lain yang tujuan

utamanya adalah mencari laba. Perpustakaan saat ini agar dapat

meningkatkan layanannya dituntut untuk memasarkan jasa-jasa atau

produk yang mereka hasilkan. Kini semakin banyak pusat informasi

komersial bermunculan. Kemunculan lembaga-lembaga itu dapat menjadi

saingan bagi perpustakaan. Selain itu industri rekreasi semakin bertambah.

Media lain seperti televisi, majalah, surat kabar, dan sebagainya semakin

ramai. Semuanya itu dapat mempengaruhi masyarakat untuk tidak

memakai perpustakaan.

Dengan adanya promosi, diharapkan masyarakat akan mengenal

perpustakaan dan akhirnya mereka menjadi pemakai yang giat.

Pada artikel Blaise Cronin berkata bahwa dengan adanya pemasaran

dan promosi yang baik perpustakaan akan meraih setidaknya tiga hal yaitu

30http://guslitera.wordpress.com/2010/02/19/peningkatan-minat-baca-dan-promosi-

perpustakaan-sebagai-media-untuk-mendekatkan-masyarakat-pada-perpustakaan/, 30/07/10

Page 35: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

22

menambah kepuasan pemakai, meperkuat atau memperlancar

bertambahnya dana, dan meningkatkan kepuasan pustakawan.31

2. Pendidikan Pemakai Perpustakaan

Promosi perpustakaan salah satu kegiatan promosi perpustakaan

adalah pendidikan pemakai. Pendidikan pemakai merupakan salah satu

jasa pemanduan dari perpustakaan untuk membantu pemakai perpustakaan

untuk dalam meningkatkan keterampilan pemakai menemukan informasi

yang dibutuhkan pemakai secara cepat dan tepat.32

a. Kegiatan Pendidikan Pemakai

Pendidikan pemakai adalah kegiatan membimbing atau

memberikan petunjuk kepada pemakai dan calon pemakai agar

mampu memanfaatkan sumberdaya yang ada di perpustakaan.

Tujuan pendidikan pemakai adalah :

a) Meningkatkan keterampilan pemakai agar mampu memanfaatkan

kemudahan dan sumberdaya perpustakaan secara mandiri;

b) Membekali pemakai dengan teknik yang memadai dan sesuai

untuk menemukan informasi dalam subyek tertentu;

c) Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya dan layanan

perpustakaan;

d) Mempromosikan layanan perpustakaan;

31 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universias Terbuka, 1996), h. 23, 24 32 [email protected], 28/07/10

Page 36: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

23

e) Menyiapkan pemakai agar dapat mengantisipasi perkembangan

IPTEK.33

b. Literasi Informasi

Pengertian literasi informasi dari American Library Association (ALA) : ”Information literacyis a set of abilities requiring individuals to recognize when information is needed and have the ability to locate, evaluate, and use effective needed information”.

Artinya literasi informasi diartikan sebagai kemampuan

seseorang untuk mengidentifikasi informasi yang dibutuhkannya, mengakses dan menemukan informasi, mengevaluasi informasi dan menggunakan informasi secara efektif dan etis.34

Pengertian lainnya mengenai literasi informasi adalah

kemampuan untuk mengidentifikasi informasi apa yang diperlukan,

memahami bagaimana informasi diorganisasikan, mengidentifikasi

sumber-sumber informasi terbaik untuk kebutuhan tertentu, mencari

sumber-sumber, mengevaluasi sumber-sumber kritis, dan berbagai

informasi.35

Promosi perpustakaan selain layanan dan fasilitas yang dimiliki

perpustakaan. Promosi perpustakaan juga dapat memberikan

pendidikan pemakai dan literasi informasi agar para pengguna

perpustakaan dapat memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki

perpustakaan dan pengguna perpustakaan mudah dalam mencari

informasi yang mereka butuhkan.

33http://library.um.ac.id/images/gbjps/art03has.pdf, 28/07/10

34http://hanakristina.wordpress.com/2010/04/09/information-literacy-and-information-iiteracy-skills/, 28/07/10

35 http://www.webs.uidaho.edu/info_literacy/, 28/07/10

Page 37: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

24

3. Promosi Perpustakaan

Dewasa ini berbagai jenis perpustakaan di Indonesia semakin

berkembang, baik di tingkat pusat maupun daerah. Namun masih ada

segolongan masyarakat yang belum mengenal perpustakaan sehingga

mereka belum dapat memanfaatkan jasa layanan perpustakaan. Oleh

karena itu, pembinaan promosi atau pemasyarakatan perpustakaan harus

ditingkatkan, sebagai bagian integral dari pembinaan perpustakaan secara

keseluruhan. Promosi dapat dilakukan melalui berbagai publikasi 36, antara

lain:

a. Cara-cara promosi perpustakaan

Pengguna perpustakaan terdiri dari berbagai individu yang

berbeda. Bentuk promosi juga harus disesuaikan karena adanya

perbedaan latar belakang budaya dan pendidikan. Hal tersebut akan

mempengaruhi penerimaan dan reaksi dari promosi yang disampaikan.

Edinger mengemukakan tiga pendekatan untuk memasarkan dan

mempromosikan informasi yaitu:

1) Melalui iklan;

2) Melalui kontak pribadi;

3) Melalui penciptaan suasana (atmospheric)37

Secara umum cara-cara promosi yang selama ini dilakukan di

perpustakaan, yaitu:

a) Mempublikasikan brosur, poster dan terbitan lainnya;

36 Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), h. 42 37Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universias Terbuka, 1996), h.

28

Page 38: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

25

b) Memamerkan bahan bacaan atau koleksi yang menarik;

c) Memperdengarkan lagu-lagu;

d) Memutar film dan bahan pandang dengar;

1) Bercerita mengenai kejadian, mengenai isi buku, mengenai

bahan pandang dengar yang disajikan dan sebagainya;

2) Memberi pengarahan dan penjelasan tentang cara

menggunakan perpustakaan, fasilitas, dan alat peraga yang

ada;

3) Memberi penerangan dan pengumuman tentang koleksi yang

terdapat dalam perpustakaan;

4) Menciptakan suasana dan lingkungan yang menyenangkan.

Promosi jasa layanan perpustakaan dengan kontak pribadi biasanya

lebih berhasil di perpustakaan khusus. Suatu penelitian yang dilakukan

oleh Hall di Inggris menunjukan bahwa promosi yang paling efektif

adalah promosi melalui pesan dari mulut ke mulut. Ternyata hasil yang

sama juga terjadi setelah dilakukan penelitian di Amerika Serikat. Pada

penelitian yang terakhir ini menggunakan pesawat telepon merupakan

media yang paling efektif, dalam mempromosikan layanan promosi.38

Beberapa bentuk atau media promosi yang biasa digunakan oleh

organisasi antara lain adalah:

a) Publikasi dan Iklan

Publikasi adalah perangsangan non-personal agar ada

permintaan terhadap produk atau jasa melalui berita mengenai hal-

38 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, h. 28.

Page 39: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

26

hal di media penerbitan atau melalui penyajian yang menarik di

radio, televisi dan sebagainya.39

Sedangkan iklan adalah media promosi dalam bentuk penyajian

mengenai ide, produk atau jasa dengan cara membayar. Iklan dapat

dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Dapat melalui media cetak

atau elektronik. 40

Perbedaan antara iklan dan publikasi, promosi melalui iklan

memang menggunakan biaya, tetapi pemasang iklan biasa bisa

mengendalikan apa yang dikatakan, bagaimana menyampaikannya,

kepada siapa iklan itu akan ditempatkan, baik dalam penerbitan

cetak maupun noncetak, dan frekuensi pemasangan iklan juga

dapat dikendalikan oleh pemasang iklan. Sedangkan publikasi

sebaliknya tidak memungkinkan pengendalian hal-hal yang

dicakup oleh iklan. Biasanya, publikasi akan ditinjau oleh

penyunting berita, dan yang bersangkutan dapat memutuskan

apakah seluruh berita akan digunakan, atau hanya sebagian saja,

ataupun tidak dipilih sama sekali sebagai berita. Meskipun

demikian, publikasi mempunyai beberapa keunggulan sehingga

merupakan investasi yang baik. Publikasi ditempatkan sebagai

berita dan bukan di ruang iklan. Penempatan ini memberikan kesan

bahwa informasi dalam berita mengenai produk dan jasa itu lebih

39 Ibid., h. 29 40 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universias Terbuka, 1996), h.

29, 30

Page 40: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

27

objektif dibandingkan dengan iklan yang dianggap

mempromosikan diri sendiri. 41

b) Kontak Perorangan

Promosi secara kontak perorang dilakukan melalui pertemuan

langsung. Promosi dengan kontak perorangan ternyata merupakan

sarana yang lebih ampuh daripada sarana atau promosi lainnya

seperti iklan dan publikasi. Bellardo dan Waldhart melaporkan

bahwa penelitian mengenai efektivitas teknik-teknik promosi dan

komunikasi di bidang perpustakaan dan informasi telah

membuktikan bahwa kontak perorangan dari mulut ke mulut

merupakan cara yang paling efektif untuk menyebarluaskan

informasi mengenai produk dan jasa perpustakaan dan dalam

menarik minat pengguna perpustakaan.42

Menurut Kotler fungsi kontak perorangan dapat diuraikan

seperti berikut:

1) Menjual. Artinya organisasi berusaha meningkatkan jumlah

konsumen dengan langsung mencari konsumen baru;

2) Memberi layanan. Dengan kontak perorangan, organisasi

mencoba memberi pelayanan langsung kepada konsumen;

3) Meneliti. Mengawasi perkembangan yang terjadi di antara

konsumen dan juga antara pesaing-pesaing organisasi.43

41 Ibid, h. 29 42 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universias Terbuka, 1996), h.

30 43 Ibid, h. 30

Page 41: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

28

c) Souvenir atau Hadiah

Souvenir atau hadiah sering disebut dengan cenderamata dan

biasanya souvenir ini diberikan kepada pengguna perpustakaan

yang datang berkunjung ke perpustakaan tersebut, dengan maksud

untuk mendorong perubahan sikap konsumen terhadap penawaran

tersebut. Dan biasanya souvenir ini tertuliskan nama lembaga

tersebut dengan maksud dapat menjadi salah satu sarana promosi

perpustakaan.

Dari pemaparan cara-cara promosi diatas dapat disimpulkan,

cara-cara promosi yang lebih efektif adalah kontak perorangan.

Cara ini lebih ampuh dalam menyebarluaskan informasi karena

langsung bertatapan dengan pengguna perpustakaan.

b. Sarana Promosi Perpustakaan

Sarana promosi di bagi menjadi beberapa bentuk, antara lain: bentuk

tercetak, bentuk kegiatan perpustakaan dan bentuk elektronik.

1) Sarana promosi dalam bentuk tercetak

a) Brosur, Poster, dan Leaflets

Brosur adalah salah satu bentuk media promosi, biasanya

berupa kertas cetakan yang mengandung informasi tentang

suatu barang atau jasa yang akan ditawarkan oleh konsumen

atau pengguna. Pemanfaatan brosur sebagai sarana promosi di

perpustakaan dianggap tidak memerlukan biaya yang cukup

besar. Selain itu pembuatanya cukup mudah. Banyak sekali

Page 42: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

29

informasi yang ada di perpustakaan yang perlu disampaikan

kepada pengguna. Brosur bisa lebih banyak memberikan

informasi mengenai kegiatan perpustakaan dan fasilitas yang

dimiliki. Bahkan dengan brosur kita bisa menyebarluaskan

informasi yang bersifat teknis.44

Sedangkan poster adalah salah satu media promosi yang

biasanya berupa kertas besar berukuran A3 atau ukuran A2

yang berisi tulisan atau gambar informasi untuk umum tentang

suatu hal yang disajikan secara menarik. Dasar ide pembuatan

poster adalah menyampaikan pesan kepada masyarakat

pengguna secara efektif, mudah dan murah. Poster yang paling

efektif adalah poster yang di rancang untuk sekilas segera

menarik perhatian atau mencuri pandangan orang yang lewat di

depan poster tersebut, sekaligus memberi pesan atau informasi

secara ringkas.45

Untuk selebaran atau leaflet adalah lembaran kertas

berukuran kecil yang mengandung pesan untuk disebarkan

kepada umum sebagai informasi mengenai suatu hal atau

peristiwa. Agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain

secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan menggunakan

bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami.46

44 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universias Terbuka, 1996), h.

72 45 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universias Terbuka, 1996), h.

80 46 Onung Uchjana Effendy, ”Kamus Komunikasi,” artikel ini diakses pada 4 November

2010 dari http://derianggraini.wordpress.com/2009/12/11/leaflet/

Page 43: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

30

Sarana promosi seperti brosur, leaflet dan poster adalah

sarana promosi dalam media tercetak yang sering digunakan

perpustakaan dalam melakukan kegiatan promosi. Sarana

promosi brosur hampir sama dengan leaflet karena terbuat dari

lembaran kertas yang mengandung pesan dan dibagikan kepada

pengguna perpustakaan. Sedangkan untuk poster ukurannya

lebih besar dibandingkan brosur dan leaflet dan poster

dirancang untuk sekilas menarik perhatian, karena poster

biasanya ditempatkan pada tempat umum dimana orang sering

melawati tempat tersebut. Poster juga berisi pesan atau

informasi secara singkat dan padat. Diantara ketiga jenis media

tercetak ini yang paling efektif adalah brosur.

b) Flyer

Flyer merupakan bahan promosi yang terdiri dari satu

lembar yang mengandung informasi dari dua sisi depan dan

belakang. Informasi yang dimuat dalam flyer ini berupa

layanan dan hasil kreatif lain dari suatu perpustakaan. Oleh

karena itu, sarana ini sangat sesuai dalam membantu

pustakawan dalam melakukan kegiatan promosi.47

c) Map Khusus Perpustakaan

Paket promosi lain yang dapat dibuat adalah sebuah map

dengan cetakan khusus berlogo perpustakaan. Map ini

dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dari map biasa. Di

47 Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta:

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 178.

Page 44: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

31

dalam map ini dapat dimasukkan paket-paket promosi yang

telah dibuat, misalnya beberapa brosur, pembatas buku, dan

sebagainya. Kumpulan sarana promosi ini dapat dikemas

menjadi satu paket dan diberikan kepada orang-orang

tertentu.48

d) Newsletter

News-letter adalah salah satu media yang dapat digunakan

untuk memberi informasi khusus kepada sejumlah orang secara

teratur berupa berita-berita atau artikel-artikel singkat yang

ditulis dengan gaya tidak formal. News-letter sering disebut

’majalah internal’ atau home journal. Biasanaya news-letter ini

hanya diperuntukan kepada pembaca internal. Namun dewasa

ini banyak pula terbitan yang tergolong news-letter dan

memang diberi judul seperti itu tetapi disebarkan secara luas

kepada umum. Semua jenis terbitan ringkas yang berisi

informasi atau berita mengenai suatu lembaga dan produk atau

layanannya dengan gaya penulisan dan penerbitan tidak terlalu

formal untuk disebarkan kepada kalangan tertentu. Penampilan

news-latter dan tulisan di dalamnya sangat mempengaruhi

tercapainya tujuan. News-letter perlu ringkas dan informasinya

harus dirasakan bermanfaat bagi orang-orang yang akan

membacanya.49

48 Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 80

49 Rizal Saiful Haq, et al., Pengantar Manajemen, h. 89

Page 45: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

32

e) Laporan Tahunan

Laporan tahunan merupakan suatu dokumentasi yang

menjabarkan secara ringkas tentang hasil kegiatan dan status

keuangan suatu organisasi atau lembaga selama setahun berlalu

dan memberikan kerangka rencana untuk masa yang akan

datang.50

f) Pembatas Buku (Bookmark)

Pembatas buku adalah suatu benda yang digunakan untuk

memberi tanda pembatas pada halaman-halaman sebuah buku.

Pembatas buku atau yang dikenal sebagai bookmark dapat

digunakan sebagai media promosi di perpustakaan. Pembuatan

pembatas buku berlogo perpustakaan akan sangat

mempengaruhi citra dan sosok perpustakaan di hati pengguna

kepada pengunjung potensial maka akan meningkatkan ingatan

pengguna kepada perpustakaan yang akan mendorong mereka

berkunjung ke perpustakaan. 51

g) Buku Panduan Perpustakaan

Buku panduan perpustakaan adalah sebuah buku kecil yang

diterbitkan oleh perpustakaan yang memuat informasi segala

sesuatu yang mengenai perpustakaan. Mulai dari sejarah dan

latar belakang pendirian perpustakaan, misi dan tujuan,

organisasi, lembaga induk, koleksi, dan layanan, fasilitas,

lokasi, dan cabang-cabangnya, staf pengelola dan struktur

50 Rizal Saiful Haq, et al., Pengantar Manajemen, h. 178, 179 51 Ibid, h. 97

Page 46: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

33

organisasinya, peraturan dan sanksi-sanksi, nama dan alamat

resmi, serta informasi lain yang dianggap perlu untuk

pengguna.52

Dari beberapa cara promosi dalam bentuk media tercetak

yang cukup efektif untuk melakukan kontak dengan pengguna

adalah poster, biasanya poster dapat digunakan untuk

memperkenalkan layanan yang ada di perpustakaan tersebut

dan dapat menyampaikan pesan kepada pengguna

perpustakaan. Selain itu brosur merupakan sarana promosi

perpustakaan yang cukup efektif karena dapat memuat

informasi yang cukup banyak dan tidak memerlukan biaya

yang cukup besar.

2) Promosi dalam Bentuk Kegiatan Perpustakaan

Salah satu cara efektif untuk menembus pembatas dan

penghalang komunikasi antara perpustakaan dan penggunanya

adalah dengan jalan mengadakan kegiatan perpustakaan yang

melibatkan staf perpustakaan dan pengguna. Prinsip dan ide dasar

dari bentuk kegiatan apapun yang diadakan perpustakaan adalah

bagaimana agar pengguna dan calon pengguna dapat dirangsang

dan ditingkatkan minatnya untuk datang ke perpustakaan dan

memanfaatkan layanan yang ada. Kegiatan dapat bersifat formal

52Rizal Saiful Haq, et al., Pengantar Manajemen, h. 100

Page 47: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

34

dan tidak formal.53 Kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai

berikut:

a) Pameran Perpustakaan, Ceramah dan Seminar

Pameran adalah salah satu bentuk kegiatan yang dapat

dilakukan perpustakaan untuk menarik perhatian orang

banyak. Pameran juga merupakan cara yang paling jitu untuk

mempublikasikan keberadaan perpustakaan kepada pengguna

dan calon pengguna. Kegiatan pameran perpustakaan

dimaksudkan untuk menampilkan apa yang dimiliki

perpustakaan dan apa yang dilayankan perpustakaan. Pada

prinsipnya pameran tidak saja menginformasikan secara

tertulis melainkan juga menyajikan apa yang dimiliki dan

dilayankan perpustakaan langsung kepada pengguna.54

Pameran memiliki dua tujuan, yaitu

1) Untuk menarik perhatian pengguna atau calon

pengguna;

2) Untuk menunjukan layanan atau apapun yang dimiliki

perpustakaan menarik untuk mereka.55

Penyelenggaraan pameran seperti pameran buku

merupakan salah satu langkah awal bagi penerbit atau

perpustakaan untuk memotivasi halayak atau publik tentang

produk atau koleksi yang diterbitkannya atau yang

53Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta:

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 109 54 Ibid, h. 178. 55 Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta:

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006),h. 110

Page 48: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

35

dimilikinya. Perpustakaan dapat memperkenalkan atau

mempromosikan sebagian koleksi terbarunya atau produk-

produknya yang dihasilkan selama dalam jangka waktu

tertentu. Selain itu aktivitas dan jasa-jasa yang telah, sedang

dan yang akan dilakukannya dapat diketahui masyarakat.56

Sedangkan ceramah adalah suatu kegiatan yang terdiri

beberapa orang yang berbicara di depan dan sejumlah peserta

pada suatu waktu dan tempat tertentu mengenai suatu topik

atau tema tertentu. Biasanya pembicaranya bersifat formal.

Lain halnya dengan seminar, seminar adalah suatu forum atau

kegiatan yang dilakuakan untuk mengkaji suatu topik pada

suatu waktu dan tempat tertentu dimana ada satu atau lebih

orang berceramah dan sejumlah orang lain sebagai peserta.

Pada umumnya suatu seminar berlangsung proses yang diatur

secara rapih dengan aturan-aturan tertentu. Biasanya terjadi

diskusi antara peserta dengan penceramah setelah materi

ceramah disampaikan. Kegiatan ceramah ini diadakan dengan

tujuan untuk mempromosikan layanan perpustakaan.

Disamping itu, perpustakaan dapat melakukan apa yang

disebut sebagai proses pendidikan pemakai. Dengan demikian

perpustakaan dapat membimbing pengguna atau calon

56 Mulkan Ahmad, ”Penyelenggaraan Pameran Sebagai Upaya Promosi Perpustakaan,”

JKDMM, XV, no. 1-2, 1999: h. 2

Page 49: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

36

pengguna bagaimana menggunakan perpustakaan dan

memanfaatkan layanan yang ada.57

b) Bazar

Bazar adalah salah satu kegiatan yang dapat dilakukan dan

digunakan untuk tujuan promosi perpustakaan. Bazar adalah

suatu kegiatan jual-beli barang yang dilakukan pada suatu

tempat tertentu dan waktu tertentu dan bukan pada tempat

yang biasanya dilakukan proses jual-beli. Tujuan utama

diadakan bazar, diharapkan semakin banyak orang yang

mengetahui keberadaan dan berkunjung ke perpustakaan

untuk memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan.58

c) Kalender Perpustakaan

Penerbitan kalender khusus merupakan upaya yang sangat

menarik sebagai salah satu media promosi perpustakaan.

Perpustakaan tentunya dapat menggunakan cara ini untuk

promosi perpustakaan secara umum. Kalender merupakan

suatu sarana mempromosikan keberadaan perpustakaan secara

umum. Jadi bukan mempromosikan layanan atau kegiatan

tertentu.59

d) Wisata Perpustakaan (Library Tour)

Bentuk kegiatan jenis ini yaitu mengajak serombongan

orang untuk berkeliling perpustakaan guna melihat sudut di

57Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta:

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 116, 117 58 Ibid., h. 126 59 Rizal Saiful Haq, Pengantar Manajemen, h. 102

Page 50: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

37

perpustakaan bahwa di sana ada petugas perpustakaan yang

memberi penjelasan mengenai koleksi, fasilitas yang ada,

cara-cara menggunakan fasilitas itu serta bagaimana

menemukan informasi dan apa manfaatnya bagi mereka.

Melalui kegiatan wisata perpustakaan diharapkan pengguna

dapat mengetahui secara langsung apa yang dimiliki

perpustakaan yang bermanfaat bagi mereka dan bagaimana

menggunakanya. Wisata perpustakaan tidak hanya dilakukan

dengan berkeliling perpustakaan jika ada tamu atau

rombongan tamu perpustakaan, tetapi memang merupakan

program yang dirancang secara khusus oleh perpustakaan.

Biasanya pesertanya adalah perpustakaan sekolah. Jadi

kegiatan ini diadakan khusus untuk menumbuhkan rasa cinta

anak-anak pada perpustakaan. Kegiatan wisata perpustakaan

ini akan memberi dampak positif kepada anak-anak. Dalam

jangka panjang hal ini akan berpengaruh pada pola prilaku

mencari informasi di perpustakaan. 60

e) Temu Penulis

Temu penulis juga dapat dijadikan salah satu kegiatan

promosi perpustakaan, dengan diadakannya kegiatan temu

penulis masyarakat mengetahui fasilitas dan koleksi yang

dimiliki perpustakaan tersebut.

60 Rizal Saiful Haq, Pengantar Manajemen, h. 127

Page 51: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

38

f) Launching Buku

Kegiatan ini juga dapat menjadi salah satu sarana untuk

promosi perpustakaan. Biasanya sebelum diadakannya

kegiatan ini dilakukan promosi agar masyarakat mengetahui

tempat diadakannya kegiatan tersebut. Dan dengan

diadakannya kegiatan tersebut membuat masyarakat tahu akan

keberadaan perpustakaan tersebut berada.

g) Diskusi

Diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran

mengenai suatu masalah. Biasanya dalam diskusi para peserta

mencari penyelesaian suatu masalah, minimal mereka

mengajukan usul atau ide yang mungkin bisa menyelesaikan

masalah yang mereka diskusikan.61

Sedangkan pengertian lainnya diskusi adalah sebuah

interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok

tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan yang

akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan

benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya

disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan

diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu

pemahaman dari topik tersebut.62

61Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, 1990), h. 334 62 http://id.wikipedia.org/wiki/Diskusi, 30/07/10

Page 52: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

39

Dari beberapa bentuk kegiatan promosi perpustakaan

diatas salah satu bentuk kegiatan yang dapat dilakukan untuk

menarik perhatian orang akan keberadaan perpustakaan

adalah pameran perpustakaan. Pameran dapat menjadi cara

yang cukup efektif untuk mempublikasikan keberadaan

perpustakaan diantara pengguna dan calon pengguna

perpustakaan.

3) Promosi dalam Bentuk Media Elektronik

a) Media Elektronik

Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan berbagai macam

cara termasuk melalui media, seperti televisi (talk show), radio

dan ulasan-ulasan tentang perpustakaan di suatu kolom di surat

kabar.63

b) Internet

Kegiatan mencari informasi melalui internet akan menjadi

lebih cepat dan lebih baik, karena adanya konektifitas ke

informasi yang berhubungan (hyperlink). Dalam hitungan detik

dapat mencapai informasi di tempat lain yang berjarak ribuan

kilometer. Bahkan surat kabar, majalah dan buku tersedia di

internet dalam bentuk elektronik.64 Perpustakaan dapat

memanfaatkan internet tersebut untuk media promosi

63 Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta:

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 184. 64 Karmidi Martoatmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas

Terbuka, 1999), h. 5. 28

Page 53: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

40

perpustakaan dengan menyediakan koleksi perpustakaan dalam

bentuk elektronik, agar dapat diakses masyarakat tanpa harus

datang ke perpustakaan tersebut.

c) Website

Website adalah kumpulan halaman-halaman yang

digunakan untuk mempublikasikan informasi berupa teks,

gambar, dan program multimedia lainnya berupa animasi

(gambar gerak, tulisan gerak), suara, dan gabungan dari

semuanya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang

membentuk satu rangkaian yang saling terkait antara satu page

dan page yang lain, yang sering disebut sebagai hyperlink.65

Website dapat dijadikan salah satu sarana dalam melakukan

kegiatan promosi di perpustakaan, dengan mendesain website

perpustakaan memungkinkan pustakawan menempatkan pesan

promosi perpustakaan, jasa dan layanan, koleksi atau informasi

penting lainnya yang diadakan untuk dapat dinikmati oleh siapa

saja, dimana saja di internet. Keefektifannya dalam

menyebarkan informasi tidak diragukan lagi.66

Pusat-pusat informasi yang digunakan dalam melakukan

kegiatan promosi perpustakaan, yaitu: blog, RSS feeds (seperti

65 http://www.balinter.net/news_108_Pengertian_Website,_Bahasa_Pemrograman_

Websitehtml, 22/09/10 66 Rizal Saiful Haq, et al., Pengantar Manajemen, h. 181.

Page 54: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

41

untuk buku-buku baru), mindmap, sharepoint, dan jaringan

sosial (seperti linkendln, facebook).67

Facebook adalah website jaringan sosial dimana para

pengguna dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja,

sekolah, dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi

dengan orang lain.68

Facebook dapat digunakan sebagai salah satu sarana untuk

melakukan kegiatan promosi perpustakaan dalam bentuk media

elektronik. Biasanya facebook tidak dibuat secara resmi oleh

suatu lembaga perpustakaan untuk melakukan kegiatan

promosi, tetapi dibuat oleh para pustakawan dan staf. Dalam

hal ini dapat disimpulkan promosi dapat dilakukan dengan

sarana apapun dan semua pustakawan atau staf dapat

membantu melakukan kegiatan promosi perpustakaan.

d) E-mail

E-mail adalah surat melalui media elektronik.Sebenarnya e-

mail merupakan singkatan dari “Electronic mail”. Melalui

email kita dapat mengirim surat elektronik baik berupa teks

maupun gabungan dengan gambar, yang dikirimkan dari satu

alamat email ke alamat lain di jaringan internet.69

67 http://www. Allbusiness.com/marketing-advertising/marketing-techniques/11586322-

1.html, 22/09/10

68http://www.indodesign.net/jasa-web-design-murah-semarang-indonesia/tips-dan-artikel-jasa-pembuatancms-joomla-murah-blog-facebook-web-design-murah/35-komputer-dan-internet/113-face-book-adalah-definisi-facebook, 22/09/10

69 http://elbertasia.wordpress.com/2008/11/11/pengertian-e-mail/, 31/07/10

Page 55: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

42

Pengertian lainnya e-mail adalah sebuah sarana untuk

menyampaikan pesan (seperti halnya surat, pengumuman, atau

laporan) yang ditransfer atau dikirim oleh seseorang kepada

orang lain melalui jaringan komputer. Promosi dengan sarana

ini relatif lebih murah dan cepat dan memungkinkan

terciptanya komunikasi yang lebih efektif dan efesien

dibanding surat biasa maupun telepon atau faksimile.70

e) Memutar Film atau Video

Memutar film atau video tentang penggunaan perpustakaan

termasuk cara yang cukup tepat dan menarik untuk

mempromosikan perpustakaan. Dewasa ini banyak beragam

judul video tentang penggunaan perpustakaan. Promosi

perpustakaan dengan pemutaran video perpustakaan selain unik

juga menyenangkan bagi yang menonton. Video seperti ini

dapat disajikan pada rombongan tamu yang berkunjung ke

perpustakaan.71

Berbagai sarana yang digunakan dalam melaksanakan

kegiatan promosi perpustakaan dalam bentuk tercetak, seperti

brosur, poster, flayer, map khusus perpustakaan, news latter,

laporan tahunan, pembatas buku, dan buku panduan

perpustakaan, dari berbagai sarana tercetak cara yang dianggap

paling murah dan praktis untuk melakukan promosi adalah

dengan cara mencetak dan menyebarkan brosur perpustakaan.

70 Akhmad Syaikhu, “Layanan Informasi Berbasis E-mail,” Jurnal Perpustakaan Pertanian, vol 11, no. 1, 2002, h. 15

71 Rizal Saiful Haq, et al., Pengantar Manajemen, h. 128

Page 56: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

43

Pemanfaatan brosur sebagai sarana promosi di perpustakaan

dianggap tidak memerlukan biaya yang besar, pembuatannya

pun cukup mudah, dan bahannya mudah ditemukan.

Selain brosur ada media lain yang juga cukup efektif untuk

melakukan kontak dengan pengguna perpustakaan adalah

poster. Poster dapat digunakan untuk memperkenalkan layanan

baru atau suatu kegiatan, menekankan dan menonjolakan

layanan lama. Poster yang efektif adalah poster yang dirancang

untuk sekilas segera menarik perhatian, sekaligus memberi

pesan atau informasi secara ringkas.

Sarana promosi perpustakaan dalam bentuk kegiatan

seperti, pameran, ceramah, seminar, bazar, kalender

perpustakaan, wisata perpustakaan, temu penulis, launching

buku, dan diskusi, dari berbagai promosi perpustakaan dalam

bentuk kegiatan yang cukup efektif adalah pameran karena

mempublikasikan keberadaan perpustakaan di antara pengguna

dan calon pengguna. Penyelenggarakan pameran dimaksudkan

untuk menampilkan secara fisik dan visual yang dimiliki dan

dilayankan perpustakaan.

Sedangkan sarana promosi perpustakaan dalam media

elektronik seperti, media, website, email dan memutar film atau

video. Dalam bentuk elektronik ini yang paling efektif adalah

dengan cara memutar film atau video, karena cara ini cukup

tepat dan menarik. Selain untuk memperkenalkan layanan dan

Page 57: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

44

fasilitas yang ada di perpustakaan dan juga menjadi pelatihan

untuk pendidikan pemakai perpustakaan.

D. Kendala yang dihadapi dalam melakukan promosi perpustakaan

Pada dasarnya usaha-usaha untuk membuat perpustakaan berhasil

dalam kegiatan pemasaran dan promosi layanan mendapat kendala yang

berasal dari dalam dan luar perpustakaan.

1) Kendala dari dalam Perpustakaan

Ada beberapa kendala yang sebenarnya berasal dalam

perpustakaan. Baik itu berasal dari dalam perpustakaan maupun dari

pustakawan sendiri. Oleh karena kendala ini berasal dari dalam

perpustakaan, maka peluang besar kendala itu dapat ditanggulangi

sendiri oleh perpustakaan atau pustakawan. Kendala-kendala itu antara

lain adalah:

a) Lemahnya pengetahuan pustakawan terhadap ilmu dan

teknik pemasaran;

b) Pandangan tradisional bahwa perpustakaan hanyalah

sebuah gudang buku;

c) Kurang memadainya gedung perpustakaan;

d) Kurangnya dana yang memadai untuk membeli bahan

pustaka dan membuka layanan baru;

e) Lemahnya apresiasi para pustakawan tentang kenyataan

pengguna perpustakaan dewasa ini yang lebih menuntut

banyak jasa di perpustakaan.

Page 58: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

45

2) Kendala dari Luar Perpustakaan

Kendala ini berasal dari luar, karena itu pustakawan harus dapat

bekerja keras dan meningkatkan profesionalisme untuk dapat

menanggulangi kendala yang ada. Kendala tersebut adalah sebagai

berikut:

a) Masih kurangnya komitmen dari pimpinan dalam dukungan

perpustakaan;

b) Lemahnya manajemen organisasi;

c) Faktor sosial, yaitu sudah menjadi budaya pengguna yang

jarang ke perpustakaan.72

Dalam literatur lainya pelaksanaan kegiatan promosi, seringkali

perpustakaan dihadapkan dengan berbagai kendala, diantaranya :

1) Perpustakaan kurang mampu meningkatkan kuantitas dan

kualitas layanan.

Keterbatasan sumberdaya yang ada di perpustakaan

menyebabkan perpustakaan kurang mampu meningkatkan

kuantitas dan kualitas layanan. Padahal kuantitas dan kualitas

layanan merupakan "produk" andalan dalam promosi

perpustakaan. Keterbatasan sumberdaya umumnya disebabkan

minimnya anggaran pengembangan perpustakaan. Disamping itu

keterbatasan keterampilan dan pengetahuan dari staf perpustakaan

yang ada kurang mendukung terciptanya profesionalisme dalam

72 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universias Terbuka, 1996), h.

58

Page 59: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

46

melaksanakan tugas-tugas kepustakawanan, sehingga berakibat

layanan perpustakaan tidak bisa dilaksanakan secara optimal.

2) Lokasi kurang strategis dan gedung kurang representatif

Salah satu unsur yang menunjang keberhasilan perpustakaan

adalah fasilitas gedung, baik ditinjau dari segi luas, tata ruang,

lokasi dan sebagainya.

3) Masyarakat akademis belum memandang secara benar

terhadap tugas, fungsi dan peranan perpustakaan.

Hambatan dalam promosi perpustakaan bukan hanya dari

pihak penyelenggara perpustakaan saja tetapi sebaliknya juga dari

pihak pemakai. Meskipun untuk mendapatkan jasa layanan

informasi tidak diperlukan banyak biaya bahkan ada yang tidak

sama sekali, tetapi minat masyarakat untuk menggunakan fasilitas

dan layanan perpustakaan masih kurang.73

Dalam pemaparan diatas mengenai kendala yang dihadapi

dalam melakukan kegiatan promosi perpustakaan dapat

disimpulkan, kendala yang dihadapi dapat berasal dari dalam dan

luar perpustakaan. Kendala dari dalam seperti terbatasnya

sumberdaya manusia di perpustakaan tersebut dan untuk kendala

dari luar seperti lokasi yang kurang strategis dls.

73 http://library.um.ac.id/images/gbjps/art03has.pdf, 31/07/2010

Page 60: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

47

BAB III

GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN

NASIONAL

A. Sejarah Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional

Perpustakaan khusus merupakan salah satu jenis perpustakaan yang

di bentuk oleh lembaga (swasta atau pemerintahan) yang mempunyai misi

bidang tertentu dengan memenuhi kebutuhan dilingkungannya.74

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional merupakan salah

satu perpustakaan khusus. Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional

diresmikan pada Hari Senin 29 November 2004 oleh Prof. Dr. Bambang

Sudibyo, MA,. Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional yang

bertempat di kantor Kementerian Pendidikan Nasional Gedung A lantai 1

di Jl. Sudirman, Jakarta Selatan.

Setelah diresmikan pada tanggal 29 November 2004, Perpustakaan

Kementerian Pendidikan Nasional dapat di akses oleh khalayak umum.

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional ini menghadirkan suatu

konsep perpustakaan umum yang modern di Jakarta. Sehingga

perpustakaan ini merupakan perpustakaan khusus yang berada di

lingkungan Kementerian Perndidikan Nasional namun terbuka untuk

umum.

Perpustakaan ini tidak hanya sebagai tempat membaca dan

meminjam buku, akan teteapi juga sebagai pusat ilmu pengetahuan dan

74 Karmidi Martoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus, (Jakarta : Universitas

Terbuka, 1999) h. 1.5

47

Page 61: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

48

pembelajaran, sarana berinteraksi antar sesama anggota, dan tempat

kegiatan komunitas.75 Perpustakaan ini di bangun sebagai perpustakaan

model yang dijadikan acuan pengelolaan perpustakaan yang memberikan

pelayanan optimal pada masyarakat.76 Pelayanan merupakan faktor

terpenting dalam suatu perpustakaan. Jika layanan di perpustakaan tersebut

optimal, banyak masyarakat akan memanfaatkan perpustakaan tersebut

untuk mencari informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Perpustakaan kementerian Pendidikan Nasional telah mengalami

perluasan dari 800 m2 menjadi 1500 m2. Peresmian perrluasan

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional pada tanggal 8 Oktober

2009. Perluasan Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional ini selain

untuk kenyamanan pengunjung perpustakaan, juga untuk ruang jurnal

online, koleksi terbitan berkala, seperti jurnal, koran, dan majalah dan

untuk ruangan kelas dan ruang untuk melaksanakan kegiatan yang

diadakan perpustakaan.

B. Visi dan Misi Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional

Setiap lembaga atau departemen (pemerintahan atau swasta)

memiliki visi dan misi, begitu juga dengan Perpustakaan Kementerian

Pendidikan Nasional. Perpustakaan ini termasuk dalam jenis perpustakaan

khusus yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pemakai

dilingkungannya. Perpustakaan ini berada di bawah naungan Kementerian

75 Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI 76 Ibid

Page 62: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

49

Pendidikan Nasional. Perpustakaan ini memiliki visi dan misi sebagai

berikut:

1. Visi Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional, yaitu:

Menjadi perpustakaan yang nyaman dan berorientasi kepada

pemustaka serta menunjang Kementerian Pendidikan Nasional dalam

mewujudkan insan Indonesia cerdas dan kompetitif.

2. Misi Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional, yaitu:

a. Menjadikan Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional

sebagai model acuan bagi pengembangan perpustakaan pendidikan.

b. Mendorong kegiatan pembelajaran seumur hidup dan menyediakan

akses informasi termutakhir bagi pengguna.

c. Mewujudkan sistem manajemen perpustakaan yang efisien, efektif,

dan profesional.

d. Menyediakan layanan perpustakaan yang berorientasi pada

pelanggan.

e. Menyediakan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

f. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kualitas

layanan perpustakaan yang lebih baik dan beragam.

g. Menjadikan perpustakaan sebagai agen perubahan budaya dan

sosial masyarakat.

3. Moto Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional, yaitu:

Tercepat, Terdepan, dan Terpercaya

Page 63: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

50

C. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasioanal

Setiap perpustakaan memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda-beda

untuk memajukan dan memberikan informasi yang dibutuhkan pengguna

dilingkungannya. Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional memiliki

fungsi dan tujuan sebagai berikut:

Adapun rincian tugas dari sub bidang Perpustakaan Kementerian

Pendidikan Nasional ini adalah sebagai berikut:

1. Melakukan penyusunan program kerja sub bidang;

2. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan bahan pustaka;

3. Melakukan pencatatan dan registrasi bahan pustaka;

4. Melakukan kodefikasi bahan pustaka;

5. Melakukan pemberian layanan peminjaman bahan pustaka;

6. Melakukan penataan dan pemeliharaan bahan pustaka;

7. Melakukan kegiatan bedah buku, pustaka, dan pemutaran

dokumentasi film dan lain-lain;

8. Melakukan pengembangan kepustakaan melalui berbagai kegiatan;

9. Melakukan penyiapan bahan fasilitas pengelolaan perpustakaan di

lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional;

10. Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen sub bidang;

11. Melakukan penyusunan laporan sub bidang.

D. Struktur Organisasi Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional secara struktural

berada di bawah Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Sekretariat

Page 64: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

51

Jenderal Kementrian Pendidikan Nasional, yang mempunyai tugas

melaksanakan pengolahan dan pengembangan perpustakaan dalam bidang

layanan masyarakat dan pendokumentasian kebijakan departemen. Sub

bidang perpustakaan terdiri atas pelayanan perpustakaan, yang mempunyai

tugas melaksanakan pelayanan serta pengembangan perpustakaan

departemen, dokumentasi, dan teknis perpustakaan, mempunyai tugas

melaksanakan teknis perpustakaan dan pendokumentasian bahan kebijakan

departemen. Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional juga memiliki

struktur organisasi sebagai berikut:

Gambar 01

Struktur Organisasi Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional

Sub. Bidang Perpustakaan

Divisi Koleksi

Divisi Kerjasama

Divisi Layanan

Sirku-lasi

Pend-ukung

Divisi Database

Dan Otomasi

Perpustakaan

Koleksi Periodicals

Refer-ensi

Divisi Keanggotaan

Dan Overdue

Koleksi Buku dan AV

Page 65: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

52

E. Jenis Layanan Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional menerapkan sistem

layanan terbuka, artinya pengguna dapat mencari dan memilih sendiri bahan

pustaka yang dibutuhkan. Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional

ini adalah perpustakaan khusus karena berada di bawah naungan suatu

lembaga atau departemen, tetapi perpustakaan ini juga dibuka untuk umum.

Oleh karena itu perpustakaan ini memiliki koleksi yang subjeknya untuk

pengguna dalam lembaga tersebut dan masyarakat umum.

Perpustakaan ini memiliki koleksi yang disediakan untuk membantu

lembaga yang dinaunginya, tentu yang subjeknya pendidikan. Memang

subjek ini lebih banyak dibandingkan subjek lainnya. Ada juga bahan

pustaka yang dikeluarkan oleh lembaga Kementrian Pendidikan Nasional

dan ada pula yang di peroleh melalui membeli, hadiah, dan tukar menukar.

Koleksi Perpustakaan Kementarian Pendidikan Nasional ini untuk

menunjang lembaga induknya. Selain buku ada juga koleksi lainnya,seperti

jurnal dan koleksi referensi lainnya.

Adapun jenis jasa layanan informasi yang tersedia di Perpustakaan

Kementerian Pendidikan Nasional sebagai berikut:

1. Layanan Sirkulasi yaitu kegiatan layanan sehari-hari yang ada di

perpustakaan. Meliputi kegiatan seperti, peminjaman bahan pustaka,

pengembalian dan perpanjangan bahan pustaka. Pada layanan

sirkulasi pengguna akan dilayani oleh staf perpustakaan dengan

bantuan komputer.

Page 66: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

53

2. Layanan rujukan/referensi merupakan layanan yang ditujukan untuk

menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan oleh pengguna.

Pertanyaan-pertanyaan itu dapat disampaikan dengan datang

langsung ke perpustakaan, melalui faksimil, e-mail atau melalui

telepon.

3. Layanan televisi internasional merupakan layanan yang bertujuan

untuk menyebarluaskan informasi dan berita aktual dari seluruh

dunia. Pengguna dapat menonton dan mendengarkan siaran BBC

melalui televisi layar lebar dan earphone yang disediakan oleh

perpustakaan.

4. Layanan internet Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI

menyediakan delapan unit komputer yang dapat digunakan oleh

pengguna untuk mengakses internet. Melalui layanan ini

memungkinkan pengguna untuk memperoleh informasi aktual dari

seluruh dunia secara cepat melalui jaringan internet.

5. Program pendidikan latihan kerja, sesuai dengan tujuannya untuk

menampilkan citra Perpustakaan Kementrian Pendidikan Nasional RI

yang baik dan modern serta menjalin kerjasama yang baik dengan

setiap lembaga, maka Perpustakaan Kementerian Pendidikan

Nasional RI membuka kesempatan bagi orang yang ingin mengetahui

tentang perpustakaan melalui program pendidikan latihan kerja.

Layanan ini bertujuan untuk membantu dan membantu dan

memperkenalkan sistem perpustakaan yang baik serta memberikan

pengalaman kerja.

Page 67: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

54

6. Orientasi perpustakaan yakni kegiatan yang diberikan pada pengguna

perpustakaan tentang bagaimana pemakai dapat menelusur informasi

dan memanfaatkan sarana yang ada di Perpustakaan Kementerian

Pendidikan Nasional RI dengan baik. Layanan ini diberikan kepada

anggota perpustakaan dan calon anggota perpustakaan baik secara

berkelompok maupun perseorangan.

7. Layanan fotocopy, perpustakaan menyediakan satu unit mesin

fotocopy bagi pengguna yang membutuhkannya.

8. Layanan e-journal, layanan ini merupakan layanan baru yang dimiliki

oleh perpustakaan. Layanan ini merupakan layanan jurnal elektronik

atau online internasional yang hanya dapat digunakan oleh anggota

perpustakaan.

9. Layanan pojok tuna netra, layanan ini dikhususkan untuk para

penyandang tuna netra yang ingin menggunakan fasilitas

perpustakaan.

F. Sistem Pelayanan Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional

Sistem pelayanan di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional

menggunakan sistem online. Sofeware yang digunakan di perpustakaan ini

adalah sofeware Senayan. Untuk mempermudah temu kembali informasi

dapat menggunakan sarana temu kembali yang telah disediakan oleh

Perpustakaan Pendidikan Nasional, yakni Online Public Acces Cataloging

(OPAC). Pengguna perpustakaan dapat menelusur bahan pustaka yang

dibutuhkan melalui nama pengarang, judul buku, dan subjek yang

Page 68: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

55

diketahui. Sofeware yang digunakan dalam penelusuran yaitu senayan

(www.senayan.diknas.go.id), pengaplikasian sistem seperti ini dapat

memudahkan pengguna perpustakaan dalam menelusur informasi yang

dibutuhkan dan pengguna perpustakaan dapat menelusur secara online

jurnal yang ada. Selain itu hampir semua kegiatan yang dapat dilakukan

dengan komputer menggunakan sofeware senayan, seperti pengolahan dan

layanan sirkulasi.

1. Sofeware Senayan

Senayan adalah Open Source Software (OSS) berbasis web untuk

memenuhi kebutuhan automasi perpustakaan (library automation)

skala kecil hingga skala besar. Dengan fitur yang cukup lengkap dan

masih terus aktif dikembangkan, senayan sangat cocok digunakan bagi

perpustakaan yang memiliki koleksi, anggota dan staf banyak di

lingkungan jaringan, baik itu jaringan lokal (intranet) maupun Internet.

Keunggulan senayan lainnya adalah multi-platform, yang artinya

bisa berjalan secara native hampir di semua Sistem Operasi yang bisa

menjalankan bahasa pemrograman PHP (http://www.php.net) dan

RDBMS MySQL (http://www.mysql.com). Senayan sendiri

dikembangkan di atas platform GNU/Linux dan berjalan dengan baik

di atas platform lainnya seperti Unix *BSD danWindows.

Senayan merupakan aplikasi berbasis web dengan pertimbangan

cross-platform. Sepenuhnya dikembangkan menggunakan Software

Open Source yaitu: PHP Web Scripting Language, (www.php.net) dan

MySQL Database Server (www.mysql.com). Untuk meningkatkan

Page 69: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

56

interaktifitas agar bisa tampil seperti aplikasi desktop, juga digunakan

teknologi AJAX (Asynchronous JavaScript And XML). Senayan juga

menggunakan Software Open Source untuk menambah fitur seperti

PhpThumb dan Simbio (development platform yang dikembangkan

dari proyek Igloo). Untuk itu Senayan dilisensikan dibawah GPLv3

yang menjamin kebebasan dalam mendapatkan, memodifikasi dan

mendistribusikan kembali (rights to use, study, copy, modify, and

redistribute computer programs). Lebih detail tentang GPLv3 bisa

dibaca di http://www.gnu.org/licenses/gpl-3.0.html.

Senayan versi 1 dan 2 tidak di rilis ke publik karena masih tahap

uji coba dan sedang dalam penyempurnaan. Sejak versi 3, senayan

dianggap sudah stabil untuk di rilis ke publik dan sudah waktunya di

uji coba oleh komunitas pustakawan. Diharapkan dengan peer-to-peer

review oleh publik, software senayan semakin stabil dan fitur-fiturnya

bisa semakin beragam dan mengakomodasi banyak kebutuhan. Untuk

melihat demo dan mendownload software Senayan, bisa berkunjung ke

http://senayan.diknas.go.id.

2. Katalog Online

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional menyediakan

sarana temu kembali informasi, yakni Online Public Access

Cataloging (OPAC) yang menggunakan sofeware senayan. Sofeware

Senayan ini merupakan open sofeware yang dapat dikembangkan oleh

siapa saja yang ingin mengembangkan sofeware tersebut, itu sebabnya

Page 70: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

57

sofeware ini masih sederhana dibandingkan dengan sofeware-sofeware

lainnya yang mengeluarkan biaya.

G. Pengembangan Perpustakaan

Pengembangan perpustakaan tidak dapat terlepas dari Pengembangan

koleksi dan anggaran karena dua faktor tersebut yang dapat menunjang

telaksana pengembangan perpustakaan dengan baik.

Pengembangan koleksi adalah suatu istilah yang digunakan secara luas

di dunia perpustakaan untuk menyatakan bahan pustaka apa saja yang

harus diadakan di perpustakaan. Sebelumnya muncul istilah seleksi buku,

buku dalam pengertian yang lebih luas yang mencakup monografi,

majalah, bahan mikro dan jenis bahan pustaka lainnya.

Pada prakteknya pengembangan koleksi perpustakaan hanya

merupakan rangkaian kegiatan pengadaan bahan pustaka, baik melalui

pembelian, pertukaran maupun melalui hadiah. Semuanya diserahkan

kepada para pustakawanan atas dasar hasil arahan, pendapat dan kebijakan

pimpinan perpustakaan dan lembaga induknya secara global tanpa

pedoman tertulis yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka bisa saja

kebijakan tersebut tidak begitu jelas dan sulit dipahami sehingga dapat

diinterpretasikan secara berlainan oleh petugas yang melaksanakannya.

Petugas/personil dalam pengembangan koleksi perpustakaan haruslah

orang yang menguasai subjek dan mengetahui buku serta kebutuhan

pembaca.

Page 71: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

58

Pengembangan koleksi pada Perpustakaan Kementerian Pendidikan

Nasional dengan cara melihat kebutuhan informasi pengguna atau

karyawan tempat perpustakaan bernaung, karena perpustakaan ini

merupakan perpustakaan khusus maka koleksi yang disediakan oleh

perpustakaan ini harus dapat memenuhi kebutuhan internal. Selain itu

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional juga melihat dari data

koleksi perpustakaan yang dipinjam oleh pengguna perpustakaan

berdasarkan nomor klas.77

H. Anggaran

Faktor penunjang yang sangat diperlukan untuk pengembangan

perpustakaan adalah dana. Apabila sumber dana kecil atau sedikit akan

menyebabkan suatu perpustakaan sulit untuk maju di dalam

pengembangan informasi untuk mengikuti tuntutan zaman yang semakin

modern di dalam segala bidang. Sumber anggaran diperoleh oleh pihak

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional berasal dari anggaran

rutin yang diberikan setiap tahunnya dari APBN (Anggaran Pendapatan

Belanja Negara). Dana tersebut diberikan untuk melakukan pengadaan

koleksi di perpustakaan.

77 Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional

Page 72: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

59

I. Koleksi dan Fasilitas Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional

1. Koleksi Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional merupakan

Perpustakaan Khusus yang memiliki fungsi mendukung, menunjang,

dan melayani organisasi induk, Perpustakaan Kementerian

Pendidikan Nasional juga membuka layanan untuk umum. Oleh

sebab itu Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional memiliki

berbagai subjek seperti perpustakaan umum. Koleksi umum seperti

buku menggunakan standarisasi DDC (Dewey Decimal

Classification) dan khusus untuk klas 400 menggunakan DDC dan

ditambahkan warna. Saat ini koleksi yang dimiliki Perpustakaan

Kementerian Pendidikan Nasional RI berjumlah:

a. Buku > 20.000 eksemplar;

b. Audio Visual > 6.000 kopi (CD, Kaset, DVD, VCD, dan VHS);

c. Terbitan berkala > 95 eksemplar (Koran, Majalah, Tabloid,

Jurnal)

Jumlah koleksi pada Perpustakaan Kementerian Pendidikan

Nasional menurut subjek adalah sebagai berikut:

a. 000 Karya Umum : 1159; 4 %

b. 100 Filsafat : 378; 1 %

c. 200 Agama : 164; 1 %

d. 300 Ilmu Sosial : 5679; 20 %

e. 400 Bahasa : 5714; 20 %

f. 500 Ilmu Murni : 1005; 4 %

Page 73: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

60

g. 600 Ilmu Terapan : 2841; 10 %

h. 700 Seni dan Olah raga : 1516; 6 %

i. 800 Kesusastraan : 2302; 9 %

j. 900 Sejarah dan Geografi : 2224; 8 %

Sedangkan untuk koleksi fiksi, koleksi anak, jurnal dan terbitan

berkala lainnya menggunakan standarisasi yang telah di buat oleh

pihak Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional yaitu

standarisasi alfabetis dan ditambahkan pendekatan tiga huruf

pengarang tetapi jika tidak ada pengarangnya dapat digunakan tiga

huruf judul. Koleksi tersebut berjumlah sebagai berikut:

a. Fiction : 3667; 15 %

b. Junior Fiction : 505; 2 %

Untuk koleksi yang di buat oleh Kementerian Pendidikan

Nasional atau koleksi lokal berjumlah 455 atau 1.6 % dan koleksi

referensi yang tercetak berjumlah 2749 atau 10 % dan untuk audio

visual referensi berjumlah 300 atau 1.1 %.

Sedangkan untuk koleksi terbitan lokal Kementerian Pendidikan

Nasional, Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional hanya

memiliki sedikit koleksi. Hal itu dikarenakan pada Perpustakaan

Kementerian Pendidikan Nasional RI masih belum ada kebijakan

khusus tentang pengadaan koleksi perputakaan, kebijakan tersebut

masih dalam rancangan pembentukan kebijakan.

Page 74: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

61

2. Fasilitas Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI sebagai

perpustakaan modern yang terbuka untuk umum memiliki fasilitas

yang mendukung dalam pelayanan ini, yaitu sebagai berikut:

a. Sistem otomatis perpustakaan (Senayan);

b. Katalog Online (www.perpustakaan.depdiknas.go.id);

c. Ruang baca buku;

d. Ruang kelas;

e. Ruang pertemuan;

f. Fasilitas untuk tuna netra;

g. Internet;

h. Saluran TV Internasional.

J. Sumber Daya Manusia

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional dikelola oleh

pustakawan dan staf perpustakaan yang memberikan pelayanan yang baik

dan profesional. Adapun pustakawan dan staf perpustakaanya sebagai

berikut:

1. Kepala Sub Bidang, berjumlah satu orang;

2. Pustakawan Koleksi Buku, berjumlah satu orang;

3. Pustakawan Promosi Perpustakaan, berjumlah satu orang;

4. Pustakawan Referensi, berjumlah dua orang;

5. Pustakawan Otomasi dan Teknologi Informasi Perpustakaan,

berjumlah satu orang;

Page 75: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

62

6. Pustakawan Pengolahan Terbitan Berkala, berjumlah satu orang;

7. Pustakawan Koleksi Audio Visual, berjumlah satu orang;

8. Pustakawan Sirkulasi dan Keanggotaan, berjumlah satu orang;

9. Pembantu Staf Bag Sirkulasi, berjumlah tiga orang;

10. Staf Layanan Pendukung (Penitipan Tas, Audio Visual, Fotokopi),

berjumlah lima orang.78

K. Pengguna Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional adalah

perpustakaan khusus namun terbuka untuk umum. Oleh sebab itu,

penggunanya pun selain para staf atau karyawan dalam lembaga yang

dinaunginya tersebut, juga masyarakat umum.

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional memiliki anggota

yang berjumlah 23200, untuk anggota yang masih aktif atau kartu

anggotanya belum expiredr sebanyak 1801, dan anggota yang telah

expired sebanyak 21399. Keanggotaan di Perpustakaan Kementerian

Pendidikan Nasional di bagi dalam beberapa tingkatan keanggotaan, yaitu:

1. Jumlah keanggotaan Besic = 1257

2. Jumlah keanggotaan Regular = 242

3. Jumlah keanggotaan Premium = 154

78 Adm/Tu Perpustakaan Kemdiknas

Page 76: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

63

L. Tata tertib Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional

Tata tertib atau peraturan pengguna perpustakaan di buat untuk

mengatur kegiatan pelayanan perpustakaan. Tata tertib ini harus di buat

dan di ketahui oleh para pengguna perpustakaan. Tata tertib ini perlu di

tempel pada tempat-tempat tertentu yang strategis di perpustakaan

tersebut. Tempat paling strategis untuk menempelkan tata tertib ini adalah

di bagian pintu masuk perpustakaan.79

1. Tata tertib pengunjung Perpustakaan Kementerian Pendidikan

Nasional:

a. Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional merupakan

Perpustakaan Khusus yang memiliki fungsi utama mendukung,

menunjang, dan melayani organisasi induk (Kmenterian

Pendidikan Nasional);

b. Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional juga membuka

layanan kepada umum dengan persyaratan khusus;

c. Layanan perpustakaan buka setiap hari Senin – Jum’at mulai

pukul 09.00 – 18.00 dan Sabtu mulai pukul 09.00 – 14.00.

(Minggu dan hari libur nasional tutup);

d. Pengunjung perpustakaan (pemustaka) diwajibkan menitipkan

barang bawaanya yang berupa tas, kantong plastik, jaket, dan

sejenisnya di etmpat penitipan serta mengisi buku tamu yang

disediakan;

79 Pawit M. Yusuf, Pedoman pengyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta : Kencana. 2007) h. 85, 86

Page 77: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

64

e. Barang-barang berharga seperti telepon genggam (hp), uang,

perhiasan, laptop, berkas penting, dan semacamnya agar tidak

dititipkan. Kehilangan barang-barang tersebut diluar tanggung

jawab Perpustakaan KEMENDIKNAS. Jika perlu mintalah tas

transparan pada petugas penitipan tas untuk membawa barang-

barang tersebut;

f. Tidak diperkenankan melakukan tindakan/perbuatan yang dapat

mengganggu pemustaka lainnya;

g. Memelihar kebersihan dan keutuhan koleksi yang digunakan

baik didalam maupun diluar perpustakaan. Merobek dan

merusak koleksi dianggap sebagai tindakan pencurian;

h. Tidak membuat coretan di meja, dinding, dan koleksi

perpustakaan;

i. Memelihara kebersihan lingkungan dan fasilitas perpustakaan

serta membuang sampah pada tempatnya yang telah disediakan;

j. Membawa peralatan tulis sendiri dan tidak mengganggu staf

perpustakaan untuk kebutuhan/kegiatan yang tidak berkaitan

dengan kegiatan staf perpustakaan;

k. Meletakakan koleksi yang telah dibaca/digunakan diatas meja

baca, dan tidak sekali-kali menyusun koleksi di rak;

l. Merokok, makan, dan minum di ruang koleksi dan ruang baca

tidak diperkenankan;

m. Penggunaan telepon genggam diarea perpustakaan tidak

diperkenankan;

Page 78: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

65

n. Mengembalikan pinjaman tepat pada waktunya dan mematuhi

peraturan peminjaman koleksi yang berlaku;

o. Pemustaka hanya bisa meminjam koleksi sesuai dengan

ketentuan keanggotaan yang berlaku di perpustakaan

Kemdiknas;

p. Petugas perpustakaan berhak untuk memeriksa buku/barang

bawaan sebelum meninggalkan perpustakaan.

2. Pengguna Layanan Pendaftaran Keanggotaan Perpustakaan

Kementerian Pendidikan Nasional

a. Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional merupakan

Perpustakaan Khusus yang memiliki fungsi utama mendukung,

menu jang dan melayani organisasi induk (Kementerian

Pendidikan Nasional);

b. Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional juga membuka

layanan kepada umum dengan persyaratan khusus;

c. Calon Anggota Perpustakaan Kemendiknas harus berdomisili

dilingkungan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi

(Jabodetabek) yang dibuktikan dengan kartu identitas

(KTP/SIM);

d. Mengisi formulir keanggotaan dan menyerahkannya kepada staf

perpustakaan beserta fotocopy kartu identitas dan pas pjoto

berwarna terrbaru ukuran 2 x 3 sebanyak 1 lembar;

Page 79: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

66

e. Formulir keanggotaan selanjutnya akan diverifikasi. Verifikasi

dikakukan melalui telepon dan mengirimkan lembar verifikasi

via POS. Biaya pengiriman akan dibebankan kepada calon

anggota;

f. Keanggotaan yang telah dinyatakan valid dapat segera

mengambil kartu keanggotaan dilayanan sirkulasi;

JENIS

KEANGGOTAAN

KOLEKSI YANG

BISA DIPINJAM

Lama

Peminjaman

Perpanjangan*

BASIC 1 Buku dan 1

Audio Visual

< 14 hari

(2 Minggu)

1 kali

REGULER 2 Buku dan 1

Audio Visual

< 14 hari

(2 Minggu)

1 kali

PREMIUM 3 Buku dan 2

Audio Visual

< 14 hari

(2 Minggu)

1 kali

PLATINUM 5 Buku dan 3

Audio Visual

< 14 hari

(2 Minggu)

1 kali

* koleksi yang telah dipesan oleh anggota lain tidak dapat diperpanjang

Keterangan :

a. Keanggotaan bebas biaya, jenis keanggotaan akan diupgrade setiap

tahunnya selama anggota aktif menggunakan perpustakaan (sesuai

dengan ketentuan), dengan jenis keanggotaan paling pertama Basic

dan tertinggi Premium;

Page 80: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

67

b. Untuk karyawan Kemendiknas harap menunjukan kartu

pegawai/SK pegawai dan mencantumkan NIP pada kolom Nomor

Identitas di formulir keanggotaan. (diisi : Nomor KTP/SIM, NIP).

3. Tata Tertib Anggota Perpustakaan Kementerian Pendidikan

Nasional

a. Keanggotaan tidak dapat digunakan/dipindahtangankan kepada

orang lain;

b. Kerusakan atau kehilangan koleksi yang dipinjam, diganti

dengan nilai uang sebesar harga koleksi, saat ini ditambah biaya

administrasi;

c. Mengembalikan pinjaman tepat pada waktunya dan mematuhi

peraturan peminjaman koleksi yang berlaku;

d. Pemustaka hanya bisa meminjam koleksi sesuai dengan

ketentuan keanggotaan uang berlaku di Perpustakaan

Kementerian Pendidikan Nasional.

4. Layanan Fotokopi

a. Untuk non-member tidak diperkenankan membawa buku

keluar dari Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional

dengan alasan apapun;

b. Semua koleksi di perpustakaan dapat di fotokopi dengan

persyaratan sebagai berikut:

1) Jumlah maksimal halaman yang dapat di fotokopi hanya

10% dari total halaman buku;

Page 81: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

68

2) Fotokopi hanya dapat dilakukan oleh staf perpustakaan

dan akan dikenakan biaya sebesar Rp 500,- per lembar

(uk. A4 / F4 / Kwarto) dan Rp 1000,- per lembar (uk. A3);

3) Jumlah maksimal buku yang dapat di fotokopi oleh setiap

anggota adalah sebanyak 3 (tiga) buah buku per hari;

4) Pelayanan fotokopi dimulai dari jam 10.00 – 15.00 wib.

5. Pengguna Layanan Audio Visual

a. Layanan audio visual diberikan bagi pemustaka yang ingin

menikmati koleksi audio visual Perpustakaan Kemeterian

Pendidikan Nasional;

b. Pilihan koleksi audio visual yang anda inginkan, lalu serahkan

pada petugas layanan audio visual beserta kartu keanggotaan

perpustakaan;

c. Selanjutnya petugas akan memberitahu di mana koleksi tersebut

dapat di dengar dan/atau dilihat;

d. Pemutaran film berupa CD, VCD, DVD, Blue Ray, dan Video

Cassette hanya diperolehkan maksimal dua kali dalam satu hari;

e. Beritahukan kepada petugas layanan bila telah selesai dan minta

kembali kartu anggota Anda;

f. Penggunaan perangkat audio visual untuk memutar koleksi dari

luar Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional tidak

diperkenankan;

Page 82: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

69

g. Mintalah bantuan pada staf Perpustakaan Kementerian

Pendidikan Nasional, jika Anda memerlukan bantuan dalam

penggunaan layanan audio visual.80

6. Sanksi terhadap pelanggaran

Sanksi diberikan terhadap para pengguna perpustakaan dengan

tujuan untuk menanamkan disiplin dan tanggung jawab. Pelanggaran

berupa keterlambatan pengembalian koleksi pinjaman, cukup diberi

denda sesuai dengan ketentuan yang berlaku diperpustakaan tersebut.

81

Pada Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI sanksi

yang di berikan kepada pengguna yang terlambat mengembalikan

koleksi perpustakaan, hanya di beri denda waktu, misalnya, pengguna

perpustakan telat mengembalikan buku lima hari, maka selama lima

hari kedepan pengguna perpustakaan tersebut tidak dapat meminjam

buku atau koleksi lainnya. Sedangkan untuk pengguna perpustakaan

yang lebih dari sebulan tidak mengembalikan koleksi yang

dipinjamnya, maka pihak perpustakaan mengirimkan surat melalui

pos sesuai alamat yang pengguna perpustakaan berikan saat mengisi

formulir pertama kali daftar dan kartu anggota pengguna tersebut

diblacklist. Sedangkan untuk pengguna perpustakaan yang

menghilangkan koleksi perpustakaan harus menggantinya dengan

koleksi yang sama atau dikenakan biaya sesuai dengan harga koleksi

tersebut.

80 Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI 81 Ibid, h. 88

Page 83: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

70

BAB IV

ANALISA HASIL PENELITIAN

A. Promosi dan Pemasyarakatan Perpustakaan

Kemajuan dalam bidang sains dan teknologi, terutama dalam masalah

teknologi informasi ialah internet. Internet kini semakin diminati oleh

masyarakat di Indonesia, internet sebagai suatu jaringan informasi yang

dikabarkan akan menjadi sumber informasi terbesar dengan kapasitas tak

terbatas. Internet suatu saat mungkin akan menggantikan pusat-pusat

informasi dan perpustakaan. Oleh sebab itu perpustakaan perlu melakukan

promosi perpustakaan. Dengan adanya promosi, diharapkan masyarakat akan

memanfaatkan perpustakaan dan pada akhirnya mereka akan menjadi

pemakai yang giat. Hal tersebut yang membuat promosi sangat penting di

lakukan oleh perpustakaan.

Masih banyak masyarakat yang belum memanfaatkan perpustakaan,

bahkan fungsinya pun belum diketahuinya. Perpustakaan khusus lazimnya

memiliki tujuan membantu tugas badan induk tempat perpustakaan tersebut

bernaung, dan memberikan informasi dan kelengkapan rujukan yang berupa

bahan-bahan tercetak dan terekam untuk memperlancar pelaksanaan tugas

sehari-hari pada instansi yang bersangkutan. Perpustakaan perlu dikenalkan

kepada karyawan di instansi tersebut secara terus menerus sehingga dapat

dirasakan manfaatnya.

70

Page 84: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

71

Upaya yang telah di lakukan oleh Perpustakaan Kementerian

Pendidikan Nasional dalam rangka mempromosikan dan memasyarakatan

perpustakaan adalah sebagai berikut:

1. Penyebaran Brosur

Brosur adalah salah satu media promosi, biasanya berupa

kertas cetakan yang mengandung informasi tentang suatu barang

atau jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen atau pengguna

dengan harapan dapat dimanfaatkan oleh pengguna.

Promosi di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional

menggunakaan sarana promosi dalam bentuk tercetak, yaitu brosur.

Pihak perpustkaan hanya mendesain brosur tersebut, dan yang

melakukan pencetakan diserahkan kepada PIH (Pusat Informasi dan

Humas) Kementerian Pendidikan Nasional dan setelah di cetak

kembali lagi diserahkan ke perpustakaan untuk dibagikan atau

disebarkan kepada seluruh pengguna perpustakaan yang datang ke

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional.

2. Newslatter

Newslatter adalah salah satu media yang dapat digunakan

untuk memberi informasi khusus kepada sejumlah orang secara

teratur berupa berita-berita atau artikel-artikel singkat yang di tulis

dengan gaya tidak formal.

Prosesnya pun sama dengan brosur, pihak perpustakaan

hanya mendesain. Penyebaran newslatter di bagikan kepada

Page 85: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

72

pengguna perpustakaan yang berkunjung atau datang ke

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional.

Dari sarana promosi perpustakaan dalam bentuk tercetak

dapat disimpulkan bahwa sarana promosi perpustakaan dalam

bentuk tercetak yang lebih praktis dan mengeluarkan biaya tidak

terlalu besar adalah brosur sedangkan untuk newslatter digunakan

untuk memberi informasi kepada sejumlah orang secara teratur

berupa berita-barita atau artikel-artikel singkat yang di tulis dengan

gaya tidak formal. Tetapi diantara sarana promosi dalam media

tercetak tersebut yang lebih efektif adalah brosur karena brosur

biasanya berisi informasi yang penting sebagai berikut:

a. Petunjuk umum tentang perpustakaan;

b. Informasi mengenai koleksi perpustakaan;

c. Daftar bacaan yang menarik;

d. Petunjuk tentang subjek-subjek tertentu;

e. Informasi tentang jenis layanan perpustakaan.

3. Souvenir atau Hadiah

Souvenir atau hadiah sering disebut dengan cenderamata dan

biasanya souvenir ini diberikan kepada pengguna perpustakaan yang

datang berkunjung ke perpustakaan tersebut, dengan maksud untuk

mendorong perubahan sikap konsumen terhadap penawaran

tersebut. Dan biasanya souvenir ini tertuliskan nama lembaga

tersebut dengan maksud dapat menjadi salah satu sarana promosi

perpustakaan.

Page 86: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

73

Cara promosi seperti memberikan souvenir atau hadiah ini

pernah di lakukan, yaitu membagikan alat tulis berupa pulpen yang

berlebelkan Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional kepada

pengguna perpustakaan.

4. Pameran perpustakaan

Pameran adalah salah satu bentuk kegiatan yang dapat

dilakukan perpustakaan untuk menarik perhatian orang banyak.

Pameran perpustakaan ada yang diadakan oleh pihak Perpustakaan

Kementerian Pendidikan Nasional maupun yang diadakan oleh

pihak lain. Pameran perpustakaan ini dilakukan atas kerjasama

dengan penerbit.

5. Seminar

Seminar adalah suatu forum atau kegiatan yang dilakukan

untuk mengkaji suatu topik pada suatu waktu dan tempat tertentu

dimana ada satu atau lebih orang berceramah dan sejumlah orang

lain sebagai peserta.

Seminar, diskusi, dan workshop diadakan setiap akhir pekan di

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional.

6. Temu penulis, Launching buku dan Bedah buku

Temu penulis, launching buku dan bedah buku juga dapat

dijadikan salah satu kegiatan promosi perpustakaan, dengan

diadakannya kegiatan temu penulis, launching buku dan bedah

buku, masyarakat menjadi mengetahui fasilitas dan koleksi yang

dimiliki perpustakaan tersebut.

Page 87: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

74

Kegiatan temu penulis dilakukan jika ada penulis atau penerbit

mempromosikan buku baru. Kegiatan temu penulis, launching buku,

dan bedah buku ini dilakukan kerjasama dengan penerbit.

Dari sarana promosi perpustakaan dalam bentuk kegiatan dapat

disimpulkan bahwa sarana promosi perpustakaan dalam bentuk

kegiatan pameran dapat menjadi cara yang cukup efektif untuk

mempublikasikan keberadaan perpustakaan di antara pengguna dan

calon pengguna. Selain itu, seminar merupakan salah satu kegiatan

yang cukup efektif dijadikan sebagai salah satu sarana promosi,

terlebih lagi jika kegiatan tersebut dilakukan secara teratur di

perpustakaan. Sedangkan temu penulis, launching buku dan bedah

buku merupakan kegiatan yang cukup menarik perhatian para

pengguna dan calon pengguna.

7. Website dan e-mail

Website dapat dijadikan salah satu sarana dalam melakukan

kegiatan promosi di perpustakaan, dengan mendesain website

perpustakaan memungkinkan pustakawan menempatkan pesan

promosi perpustakaan, jasa dan layanan, koleksi atau informasi

penting lainnya yang diadakan untuk dapat dinikmati oleh siapa

saja, dimana saja melalui internet. Sedangkan e-mail adalah surat

melalui media elektronik. Sebenarnya email merupakan singkatan

dari “electronic mail”. Melalui email kita dapat mengirim surat

elektronik baik berupa teks maupun gabungan dengan gambar, yang

dikirimkan dari satu alamat email ke alamat lain di jaringan internet.

Page 88: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

75

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional menggunakan

media elektronik sebagai sarana promosi. Perpustakaan ini memiliki

website dan e-mail berisi tentang Perpustakaan Kementerian

Pendidikan Nasional dan dapat melihat koleksi bahan pustaka yang

ada melalui katalog yang tersedia di website tersebut. Email dan

website dapat digunakan sebagai salah satu sarana promosi melalui

media elektronik dengan cara memberikan informasi-informasi yang

baru atau kegiatan yang akan dilaksanakan di perpustakaan kepada

pengguna melalui email dan website, hanya bedanya jika email

ditujukan langsung kepada anggota pengguna Perpustakaan

Kementerian Pendidikan Nasional yang mencantumkan alamat

email mereka, sedangkan untuk website dapat di lihat oleh semua

masyarakat yang sudah menjadi anggota ataupun belum menjadi

anggota.

B. Analisa dan Interpretasi (Penafsiran) Data

Dalam memperoleh data ke pengguna, penulis menggunakan

kuesioner sebagai medianya, sedangkan wawancara digunakan untuk

mencari informasi seputar perpustakaan kepada pihak-pihak terkait yang

berhubungan dengan masalah promosi di Perpustakaan Kementerian

Pendididkan Nasional secara langsung.

Populasi penelitian ialah pengguna perpustakaan yang telah menjadi

anggota dan masih aktif. Keanggotaan di Perpustakaan Kementerian

Page 89: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

76

Pendidikan Nasional di bagi menjadi beberapa jenis keanggotaan, yaitu

basic (1257), reguler (242), dan premium (154).

Jumlah sampel yang di ambil dari setiap jenis keanggotaan 10%

dengan perhitungan sebagai berikut:

a) Basic : 10% X 1257 = 125.7

b) Reguler : 10% X 242 = 24. 2

c) Premium : 10% X 154 = 15.4

Jumlah keseluruhannya adalah 165.3 dibulatkan menjadi 160 sampel.

Cara pengambilan sample menggunakan teknik Accidental Sampling

(sampel kebetulan). Yang dimaksud dengan Accidental Sampling ialah

penyebaran kuesioner kepada sampler (pengguna perpustakaan) yang

kebetulan ditemui penulis dan bersedia mengisi kuesioner.

Setelah ditentukan populasi dan sampel dapat dilakukan pengolahan

data. Dalam tahap ini bertujuan untuk menyederhanakan dan membuat

tabulasi data dalam arti data yang di kumpulkan di sederhanakan formatnya

atau strukturnya.

Pengolahan data ini menggunakan rumus:

f

P = —— X 100%

n

Keterangan

P : Presentase

f : Frekuensi

n : Jumlah sampel

Page 90: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

77

Adapun parameter untuk penafsiran nilai prosentase adalah sebagai

berikut:

0% - 25% = Kurang baik

26% - 50% = Cukup baik

51% - 75% = Baik

76% - 100% = Sangat baik

Jumlah angket yang disebar sebanyak 160 kuesioner dan yang

kembali hanya 80 kuesioner. Angket yang kembali tersebut yang akan di

olah atau di hitung, untuk lebih jelas rincian angket yang disebarkan dan di

olah, dapat di lihat pada tabel-tabel berikut:

1. Data Responden

Tabel 01 Jenis Kelamin Responden

Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

Laki-laki 37 46 Perempuan 43 54

Jumlah 80 100

Dari jumlah angket yang dikembalikan sebanyak 80 kuesioner, dapat

dilihat prosentase data responen untuk jenis kelamin laki-laki sebanyak 46%

dan untuk perempuan sebanyak 54%.

Page 91: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

78

Tabel 02 Pekerjaan Responden

Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

Mahasiswa 41 50 Karyawan 30 37 PNS 7 9 Dosen 3 4 Wiraswasta 1 1

Jumlah 82 100

Data responden untuk pekerjaan dapat di lihat dari table 02 bahwa

mahasiswa sebanyak 50%, karyawan 37%, PNS 9%, dosen 4%, dan

wiraswasta 1%. Pada jumlah frekuensi sebanyak 82, karena ada beberapa

responden yang mencantumkan mahasiswa dan karyawan.

2. Pertanyaan Kuesioner

Tabel 03 Mendapatkan Informasi Keberadaan Perpustakaan Kementerian

Pendidikan Nasional

Jawaban Frekuensi Prosentase (%) A. Promosi perpustakaan 14 18 B. Teman 39 49 C. Saudara / orang rumah 10 13 D. Dosen 17 21

Jumlah 80 100

Pada tabel 03 ditarik data sebagai berikut 18% promosi perpustakaan,

49% teman, 13% saudara / orang rumah, dan 21% dosen. Dapat diketahui

pengguna perpustakaan mendapatkan informasi mengenai Perpustakaan

Kementerian Pendidikan Nasional dari teman, karena prosentase yang

Page 92: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

79

didapat tertinggi adalah teman sebanyak 49% dan dapat disimpulkan hasil

ini cukup baik.

Dari data tabel 03 dapat di lihat bahwa promosi yang efektif adalah

dengan cara dari mulut ke mulut atau kontak perorangan karena banyak

pengguna Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional yang mengetahui

perpustakaan ini dari teman.

Tabel 04 Pentingnya Perpustakaan Melakukan Kegiatan Promosi

Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

A. Sangat perlu 31 39 B. Perlu 41 51 C. Tidak perlu 3 4 D. Biasa saja 5 6

Jumlah 80 100

Tabel 05 memperlihatkan bahwa 39% responden menganggap

promosi perpustakaan sangat perlu, 51% perlu, 4% tidak perlu, dan 6%

biasa saja. Disimpulkan bahwa suatu perpustakaan perlu melakukan suatu

kegiatan promosi.

Karakteristik jawaban, sangat perlu berarti promosi sangat penting;

perlu berarti promosi penting; tidak perlu berarti promosi tidak penting; dan

biasa saja berarti promosi dilakukan atau tidak dilakukan tidak berpengaruh

bagi perpustakaan.

Dari hasil data pada tabel 05 dapat di lihat prosentase tertinggi adalah

perlu sebanyak 51% dan dapat disimpulkan hasil tersebut baik. Jadi dapat

disimpulkan bahwa kegiatan promosi perpustakaan sangat perlu atau

penting, karena dengan adanya kegiatan promosi pengguna mengetahui

Page 93: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

80

berbagai layanan dan fasilitas yang diberikan oleh Perpustakaan

Kementerian Pendidikan Nasional, agar para pengguna dapat

memanfaatkan perpustakaan dengan sebaik-baiknya.

a. Cara-cara Promosi Perpustakaan

Tabel 05 Promosi Perpustakaan di Perpustakaan Kementerian Pendidikan

Nasional Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

A. Publikasi 21 26 B. Iklan 4 5 C. Kontak perorangan 34 43 D. Souvenir atau hadiah 4 5 E. Penciptaan suasana (atmospheric) 17 21

Jumlah 80 100 Pada tabel 04 menunjukan bahwa promosi dengan cara publikasi

sebanyak 26%, iklan sebanyak 5%, kontak perorangan sebanyak 43%,

souvenir atau hadiah sebanyak 4%, dan penciptaan suasana (atmospheric)

sebanyak 21%. Diketahui dari data diatas kontak perorangan yang sering di

dapat responden dan memiliki prosentase tertinggi sebanyak 43% dan dapat

disimpulkan hasil tersebut cukup baik.

Pada table 04 dapat diketahui bahwa promosi yang sering di dapat

pengguna adalah kontak perorangan, karena cara promosi ini tidak

memerlukan biaya yang besar, selain itu kontak perorangan merupakan cara

promosi yang cukup efektif.

Page 94: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

81

Tabel 06 Kegiatan Promosi dengan Cara Memberi User Education atau

Bimbingan Kepada Pengguna Perpustakaan

Jawaban Frekuensi Prosentase (%) A. Sangat sering 2 3 B. Sering 34 43 C. Jarang 20 25 D. Sangat jarang 14 18 E. Tidak pernah 10 13

Jumlah 80 100

Dari tabel 06 dapat ditarik data sebagai berikut sangat sering

sebanyak 3%, sering 43%, jarang 25%, sangat jarang 18%, dan untuk tidak

pernah sebanyak 13%. Diketahui dari data diatas perpustakaan sering

melakukan kegiatan promosi dengan cara memberi user education atau

bimbingan kepada pengguna perpustakaan.

Karakteristik jawaban tabel 6, yaitu sangat sering (dalam satu minggu

dilakukan dua kali); sering (satu minggu satu kali); jarang ( dua minggu

satu kali); sangat jarang (satu bulan sekali) dan tidak pernah memberikan

user education atau bimbingan pengguna.

Dari hasil tabel 06 dapat di lihat bahwa perpustakaan sering

melakukan kegiatan promosi dengan cara user education atau bimbingan

pengguna perpustakaan, memiliki hasil prosentase tertinggi sebanyak 43%

dan dapat disimpulkan hasil ini cukup baik. User education atau bimbingan

pengguna perpustakaan merupakan salah satu jasa pemanduan dari

perpustakaan untuk membantu pemakai perpustakaan dalam meningkatkan

keterampilan pemakai menemukan informasi yang dibutuhkan pemakai

Page 95: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

82

secara cepat dan tepat. Selain itu juga dapat dijadikan salah satu kegiatan

promosi perpustakaan.

Tabel 07 Cara Pustakawan dalam Memberikan User Education atau

Bimbingan kepada Pengguna Perpustakaan

Jawaban Frekuensi Prosentase (%) A. Cara penelusuran 13 15 B. Cara menggunakan fasilitas yang ada 23 27 C. Peminjaman bahan pustaka 18 21 D. Keanggotaan 28 33 E. Lain-lain 4 5

Jumlah 86 100

Tabel 07 memperlihatkan bahwa cara yang diajarkan pustakawan

dalam melakukan memberikan user education atau bimbingan pengguna

perpustakaan adalah untuk cara penelusuran sebanyak 15%, cara

menggunakan fasilitas yang ada di perpustakaan sebanyak 27%,

peminjaman bahan pustaka sebanyak 21%, keanggotaan, sebanyak 33% dan

untuk yang menjawab lain-lain, sebutkan sebanyak 5%. Responden

menyebutkan seperti, tidak tahu atau tidak pernah mendapatkan user

education atau bimbingan pengguna perpustakaan. Pada pertanyaan no. 5

ini ada beberapa responden mengisi lebih dari satu jawaban. Dapat

disimpulkan cara yang diajarkan pustakawan dalam memberikan user

education atau bimbingan kepada pengguna perpustakaan adalah

keanggotaan.

Dari hasil tabel 07 dapat dilihat bahwa cara yang sering didapat

pengguna perpustakaan, yaitu keanggotaan dan memiliki hasil prosentase

Page 96: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

83

tertinggi sebanyak 33% dan dapat disimpulkan hasil ini cukup baik.

Keanggotaan dapat dijadikan sebagai salah satu cara yang diajarkan

pustakawan dalam memberikan user education atau bimbingan pengguna

perpustakaan, karena kegiatan membimbing atau memberikan petunjuk

kepada pemakai dan calon pemakai agar mampu memanfaatkan

sumberdaya yang ada di perpustakaan.

Tabel 08 Promosi Bentuk Souvenir atau Hadiah

Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

A. Pernah 30 38 B. Sering kali 2 3 C. Tidak pernah 28 35 D. Tidak tahu 20 25

Jumlah 80 100

Dari tabel 15 di tarik data sebagai berikut Perpustakaan Kementerian

Pendidikan Nasional pernah melakukan promosi dalam bentuk insentif atau

pemberian sesuatu yang bernilai sebanyak 38%, sering kali 3%, tidak

pernah sebanyak 35%, dan tidak tahu sebanyak 25%. Diketahui data diatas

promosi dalam bentuk souvenir atau hadiah pernah didapat di Perpustakaan

Kementerian Pendidikan Nasional oleh responden.

Karakteristik jawaban pada tabel 15 ini adalah pernah (setiap satu

minggu sekali); sering kali (satu minggu dua kali); tidak pernah (pengguna

tidak pernah menerima promosi dalam bentuk insentif); dan tidak tahu

(pengguna tidak mengetahui bahwa promosi dalam bentuk insentif pernah

dilakukan di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional).

Page 97: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

84

Dari hasil data pada tabel 15 menunjukan bahwa kegiatan promosi

perpustakaan dengan cara membagikan souvenir atau hadiah pernah

dilakukan di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional dan

memperoleh prosentase sebanyak 38% dan dapat disimpulkan hasil tersebut

cukup baik. Souvenir atau hadiah dapat dijadikan tambahan terhadap

penawaran yang diajukan dengan maksud untuk mendorong perubahan

sikap konsumen terhadap penawaran itu. Souvenir atau hadiah biasanya

diberikan kepada orang atau kelompok yang kurang bermotivasi, acuh tak

acuh, atau kurang suka terhadap suatu produk atau jasa. Promosi

perpustakaan dengan cara membagikan souvenir atau hadiah ini cukup

efektif.

b. Sarana Promosi Perpustakaan

Tabel 09 Bentuk Promosi yang Paling Efektif

Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

A. Promosi dalam bentuk tercetak 22 27 B. Promosi dalam bentuk kegiatan 33 40 C. Promosi dalam bentuk media elektronik 26 32 D. Tidak tahu 1 1

Jumlah 82 100

Tabel 10 memperlihatkan bahwa promosi dalam bentuk tercetak

sebanyak 27%, promosi dalam bentuk kegiatan perpustakaan sebanyak

40%, promosi dalam bentuk media elektronik 32%, dan untuk jawaban

tidak tahu sebanyak 1%. Pertanyaan no. 8 ini ada beberapa responden

Page 98: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

85

mengisi lebih dari satu jawaban. Diketahui dari data diatas promosi dalam

bentuk kegiatan perpustakaan yang menurut responden paling efektif.

Dari hasil data pada tabel 10 dapat di lihat bahwa promosi yang

cukup efektif adalah promosi dalam bentuk kegiatan perpustakaan dan

memiliki hasil prosentase tertinggi sebanyak 40% dan dapat disimpulkan

hasil ini cukup baik. Salah satu cara efektif untuk menembus pembatas dan

penghalang komunikasi antara perpustakaan dan penggunanya adalah

promosi dalam bentuk kegiatan perpustakaan. Dan promosi dalam bentuk

kegiatan perpustakaan merupakan salah satu bentuk promosi yang efektif.

Tabel 10 Sarana Promosi Perpustakaan Bentuk Tercetak yang di Dapat di

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional

Jawaban Frekuensi Prosentase (%) A. Brosur 50 61 B. Pembatas buku 4 5 C. Buku panduan perpustakaan 3 4 D. News Latter 15 18 E. Kalender perpustakaan 5 6 F. Lain-lain 5 6

Jumlah 82 100

Data pada tabel 08 menunjukan bahwa sarana promosi dalam bentuk

tercetak seperti brosur sebanyak 61%, pembatas buku sebanyak 5%, buku

panduan perpustakaan sebanyak 3%, news latter sebanyak 15%, kalender

perpustakaan sebanyak 6%, dan untuk lain-lain, sebutkan sebanyak 6%.

Untuk jawaban lain-lain responden menyebutkan tidak tahu atau belum

pernah mendapatkan sarana promosi perpustakaan dalam bentuk tercetak.

Pada pertanyaan no. 6 ada beberapa responden yang mengisi lebih dari satu

Page 99: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

86

jawaban. Diketahui dari data diatas brosur sarana promosi dalam bentuk

tercetak yang pernah didapat responden di Perpustakaan Kementerian

Pendidikan Nasional.

Dari hasil tabel 08 dapat di lihat bahwa sarana promosi perpustakaan

dalam bentuk tercetak yang pernah didapat di Perpustakaan Kementerian

Pendidikan Nasional adalah brosur dan memiliki prosentase tertinggi 61%

dan dapat disimpulkan hasil ini baik. Brosur merupakan salah satu media

promosi dalam bentuk tercetak. Pemanfaatan brosur sebagai sarana promosi

di perpustakaan tidak memerlukan biaya yang cukup besar. Selain itu

pembuatanya cukup mudah. Brosur bisa lebih banyak memberikan

informasi mengenai kegiatan dan fasilitas yang dimiliki perpustakaan.

Tabel 11 Perpustakaan Menyebar Brosur kepada Responden

Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

A. Pernah 39 49 B. Sering kali 1 1 C. Tidak pernah 27 34 D. Tidak tahu 13 16

Jumlah 80 100

Dari tabel 09 dapat di tarik data sebagai berikut responden yang

pernah mendapatkan promosi dalam bentuk tercetak seperti brosur

sebanyak 49%, sering kali sebanyak 1%, tidak pernah sebanyak 34%, dan

tidak tahu sebanyak 16%. Disimpulkan perpustakaan pernah menyebarkan

brosur sebagai kegiatan promosi kepada responden.

Page 100: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

87

Karakteristik jawaban pada tabel 09, yaitu pernah (setiap satu minggu

sekali); sering kali (seminggu dua kali); tidak pernah (pengguna

perpustakaan tidak pernah mendapatkan brosur); dan tidak tahu (pengguna

tidak mengetahui tentang penyebaran brosur sebagai sarana promosi).

Dari hasil data pada table 09 dapat di lihat bahwa perpustakaan

pernah menyebarkan brosur promosi perpustakaan kepada pengguna

perpustakaan dan memiliki hasil prosentase tertinggi sebanyak 49%, dari

data tersebut dapat disimpulkan hasil ini cukup baik. Karena brosur

merupakan salah satu cara promosi dalam bentuk media tercetak yang

cukup efektif.

Tabel 12 Sarana Promosi Perpustakaan Bentuk Kegiatan yang Paling Menarik

dan Pernah Diikuti

Jawaban Frekuensi Prosentase (%) A. Pameran perpustakaan 17 20 B. Temu penulis 11 13 C. Launching buku 16 19 D. Seminar 21 24 E. Memutar film atau video 14 16 F. Lain-lain 7 8

Jumlah 86 100

Data pada tabel 11 menunjukan bahwa pameran perpustakaan

sebanyak 20%, temu penulis sebanyak 13%, launching buku sebanyak 19%,

seminar sebanyak 24%, memutar film atau video 16%, dan untuk lain-lain,

sebutkan 8%. Untuk jawaban lain-lain, sebutkan responden menyebutkan

tidak mengikuti, English club, dan penyuluhan kesekolah-sekolah. Pada

pertanyaan no. 9 ini ada beberapa responden yang mengisi lebih dari satu

Page 101: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

88

jawaban. Dapat disimpulkan dari data diatas bahwa promosi perpustakaan

dalam bentuk kegiatan yang menarik dan sering diikuti responden adalah

seminar.

Dari hasil data pada tabel 11 dapat di lihat bahwa seminar merupakan

sarana promosi perpustakaan dalam bentuk kegiatan yang paling menarik

dan pernah diikuti responden adalah seminar, dan memiliki prosentase

sebanyak 24% dan dapat disimpulkan hasil tersebut kurang baik. Promosi

perpustakaan dalam bentuk kegiatan merupakan salah satu promosi yang

efektif, dan seminar salah satu kegiatan yang menarik melalui seminar

perpustakaan dapat memberikan pendidikan pemakai agar pengguna

mengerti menggunakan perpustakaan dan memanfaatkan layanan yang ada

di perpustakaan tersebut.

Tabel 13 Memanfaatkan Sarana Promosi Bentuk Media Elektronik, seperti

Website dan E-mail

Jawaban Frekuensi Prosentase (%) A. Sangat sering 14 18 B. Sering 22 28 C. Jarang 37 46 D. Sangat jarang 5 6 E. Tidak pernah 2 3

Jumlah 80 100

Dari tabel 12 dapat di tarik data bahwa, responden memanfaatkan

sarana promosi dalam bebtuk media elektronik untuk sangat sering

sebanyak 18%, sering sebanyak 28%, jarang sebanyak 46%, sangat jarang

sebanyak 6%, dan tidak pernah sebanyak 3%. Dapat diketahui dari data

Page 102: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

89

diatas responden jarang memanfaatkan sarana promosi dalam bentuk media

elektronik, seperti website dan email.

Karakteristik jawaban pada tabel 12, untuk jawaban sangat sering

(dua kali dalam satu minggu); sering (satu minggu sekali); jarang (dua

minggu sekali); sangat jarang (satu bulan sekali); dan tidak pernah

(pengguna perpustakaan tidak pernah menggunakan sarana promosi melalui

media elektronik).

Dari hasil data pada tabel 12 dapat di lihat bahwa jarangnya

responden memanfaatkan sarana promosi dalam bentuk media elektronik,

dapat dilihat dari hasil prosentase tertinggi sebanyak 46% dan dapat

disimpulkan hasil ini cukup baik. Karena bentuk promosi ini kurang efektif

karena banyak responden yang tidak mengetahui alamat email

perpustakaan, dan karena masih kurangnya layanan perpustakaan yang

diberikan melalui media elektronik.

Tabel 14 Bentuk Promosi yang Paling Menarik

Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

A. Temu penulis dan launching buku 38 46 B. Brosur dan spanduk 13 16 C. Artikel dalam majalah 9 11 D. Website perpustakaan 14 17 E. Lain-lain 8 10

Jumlah 82 100

Tabel 13 memperlihatkan bahwa bentuk promosi seperti temu penulis

dan launching buku sebanyak 46%, brosur dan spanduk sebanyak 16%,

artikel dalam majalah sebanyak 11%, website perpustakaan 17%, dan untuk

Page 103: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

90

lain-lain, sebutkan sebanyak 10%. Sedangkan untuk jawaban lain-lain,

sebutkan responden menyebutkan, seperti bahan pustaka untuk referensi

kuliah, promosi melalui mulut ke mulut, jaringan sosial, pameran

perpustakaan, dan melalui kegiatan seperti English club. Pada pertanyaan

no. 11 ada beberapa responden mengisi lebih dari satu jawaban. Diketahui

dari data diatas bentuk promosi yang paling menarik menurut responden

adalah temu penulis dan launching buku.

Dari data pada tabel 13 dapat di lihat bahwa prosentase yang paling

tinggi adalah temu penulis dan launching buku sebanyak 46% dan dapat

disimpulkan hasil tersebut cukup baik. Pada bentuk promosi temu penulis

dan launching buku dengan menggunakan cara promosi ini perpustakaan

dapat mempromosikan keberadaan perpustakaan, fasilitas dan koleksi

perpustakaan.

Tabel 15 Kegiatan Promosi Perpustakaan, yang Diikuti

Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

A. Pameran perpustakaan 25 27 B. Temu pengarang 11 12 C. Bedah buku 26 28 D. Seminar 21 23 E. Lain-lain 10 11

Jumlah 93 100

Data pada tabel 14 menunjukan bahwa pameran perpustakaan

sebanyak 27%, temu pengarang sebanyak 12%, bedah buku sebanyak 28%,

seminar sebanyak 23%, dan untuk lain-lain, sebutkan sebanyak 11%.

Sedangkan untuk jawaban lain-lain, sebutkan responden menyebutkan,

Page 104: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

91

seperti tidak pernah, pemutaran film, English club, dan workshop seperti,

pelatihan merajut, story mapping dan story telling. Pada pertanyaan no. 12

ini ada beberapa responden yang mengisi lebih dari satu jawaban. Dapat

disimpulkan bahwa kegiatan yang diadakan perpustakaan, yang pernah

diikuti kebanyakan responden adalah bedah buku.

Dari hasil tabel 14 dapat di lihat bahwa kegiatan yang diadakan

perpustakaan dan pernah diikuti pengguna perpustakaan adalah kegiatan

bedah buku dan pameran perpustakaan karena prosentasenya hanya berbeda

satu angka yaitu 28% dan 27% dan dapat disimpulkan kedua hasil tersebut

cukup baik. Promosi perpustakaan dalam bentuk kegiatan seperti bedah

buku dan pameran perpustakaan merupakan kegiatan yang cukup efektif

karena dapat terjadi komunikasi antara pengguna perpustakaan dan

pustakawan.

Tabel 16 Promosi Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional Melalui

Media Cetak

Jawaban Frekuensi Prosentase (%) A. Sangat sering 0 0 B. Sering 4 5 C. Jarang 40 50 D. Sangat jarang 12 15 E. Tidak pernah 24 30

Jumlah 80 100

Tabel 16 memperlihatkan bahwa sangat sering sebanyak 0%, sering

sebanyak 5%, jarang sebanyak 50%, sangat jarang sebanyak 15%, dan untuk

tidak pernah sebanyak 30%. Diketahui dari data diatas responden jarang

Page 105: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

92

melihat promosi Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional melalui

media cetak.

Karekteristik jawaban pada tabel 16 ini adalah sangat sering (seminggu

dua kali); sering (seminggu sekali); jarang (dua minggu sekali); sangat jarang

(satu bulan sekali); dan tidak pernah (pengguna perpustakaan tidak pernah

melihat promosi di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional).

Dari hasil data pada tabel 16 dapat di lihat bahwa responden jarang

melihat promosi perpustakaan dalam bentuk tercetak dan prosentasenya

sebanyak 50% dan dapat disimpulkan hasil tersebut cukup baik. Promosi

perpustakaan dalam bentuk tercetak jarang dilihat di Perpustakaan

Kementerian Pendidikan Nasional karena dalam satu tahun hanya dilakukan

satu kali pembuatan brosur, newslatter, poster dll.

c. Kendala yang Dihadapi Perpustakaan

Tabel 17 Lokasi Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional

Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

A. Sangat strategis 26 33 B. Strategis 48 60 C. Tidak strategis 4 5 D. Sangat tidak strategis 2 3

Jumlah 80 100

Pada tabel 17 menunjukan bahwa sangat strategis sebanyak 33%,

strategis sebanyak 60%, tidak strategis sebanyak 5%, dan untuk sangat tidak

Page 106: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

93

strategis sebanyak 3%. Dapat disimpulkan dari data diatas bahwa lokasi

Perpustakaan Kementrian Pendidikan Nasional strategis.

Karakteristik jawaban adalah strategis pada tabel 17 ini tidak hanya di

ukur dari jauh rumah dengan perpustakaan, tetapi juga diukur dari tempat

bekerja, kampus dan mudah dijangkau dari arah manapun. Untuk jawaban

sangat strategis (dekat rumah, kantor, kampus dan mudah dijangkau);

strategis (dekat rumah/kantor/kampus); tidak strategis (jauh dari

rumah/kantor/kampus); dan sangat tidak strategis (susah untuk dijangkau).

Dari hasil data pada tabel 17 dapat di lihat bahwa kendala yang harus

dihadapi oleh perpustakaan diantaranya kendala dari dalam salah satunya

karena kebijakan yang ada pada Perpustakaan Kementerian Pendidikan

Nasional dapat menghambat waktu pelaksanaan kegiatan promosi

perpustakaan menjadi tidak sesuai dengan waktu perencanaan yang sudah

ditentukan sebelumnya. Selain itu juga ada kendala dari luar perpustakaan

yaitu lokasi perpustakaan, tetapi untuk lokasi Perpustakaan Kementerian

Pendidikan Nasional strategis dapat diketahui dari hasil data diatas dan

memiliki prosentase sebanyak 60% dan dapat disimpulkan dari hasil yang

didapat sudah baik. Strategisnya Perpustakaan Kementerian Pendidikan

Nasional menjadi salah satu faktor masyarakat untuk menggunakan dan

memanfaatkan perpustakaan ini dan hal ini dapat dijadikan salah satu sarana

dalam melakukan promosi perpustakaan.

Page 107: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

94

3. Rekapitulasi

Tabel 18 Cara Promosi Perpustakaan

No.

Urut

Uraian Frekuensi Jawaban Tertinggi

Jawaban Prosentase (%)

1. Cara promosi yang pernah di dapat di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional.

Kontak Perorangan 43%

2. Kegiatan promosi dengan cara memberi bimbingan kepada pengguna perpustakaan.

Sering 43%

3. Cara pustakawan dalam memberikan bimbingan kepada pengguna perpustakaan.

Keanggotaan 33%

4. Cara promosi melalui souvenir atau hadiah.

Pernah 38%

Dari tabel 18 dapat di lihat bahwa secara umum pengetahuan

responden terhadap cara promosi perpustakaan cukup baik, hal ini dapat di

lihat dari prosentase tertinggi yaitu cara promosi yang pernah dilakukan

oleh Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional dan kegiatan promosi

dengan cara memberi bimbingan kepada pengguna, hasil yang di dapat

sama (43%). Cara pustakawan dalam memberikan bimbingan kepada

pengguna perpustakaan prosentasenya (33%), dan cara promosi melalui

souvenir atau hadiah prosentasenya (38%).

Page 108: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

95

Tabel 19 Sarana Promosi Perpustakaan

No.

Urut

Uraian

Frekuensi Jawaban Tertinggi Jawaban Prosentase

(%) 1. Sarana promosi yang

paling efektif. Promosi dalam bentuk kegiatan

40%

2. Sarana Promosi dalam bentuk tercetak.

Brosur 61%

3. Perpustakaan pernah menyebar brosur kepada pengguna perpustakaan.

Pernah 49%

4. Sarana promosi perpustakaan dalam bentuk kegiatan yang paling menarik dan pernah diikuti.

Seminar 24%

5. Memanfaatkan sarana promosi dalam bentuk media elektronik.

Jarang 46%

6. Bentuk promosi yang paling menarik.

Temu penulis dan launching buku

46%

7. Kegiatan promosi perpustakaan yang pernah diikuti.

Bedah buku 28%

8. Promosi perpustakaan melalui media cetak.

Jarang 50%

Dari tabel 19 dapat di lihat bahwa secara umum pengetahuan

responden cukup baik dan baik dapat di lihat dari prosentase sarana promosi

dalam bentuk tercetak (61%), promosi perpustakaan melalui media cetak

(50%), perpustakaan pernah menyebar brosur kepada pengguna

perpustakaan (49%), memanfaatkan sarana promosi dalam bentuk media

elektronik dan bentuk promosi yang paling menarik, mendapatkan

prosentase yang sama (46%), sarana promosi yang paling efektif (40%),

kegiatan promosi perpustakaan yang pernah diikuti (28%), dan sarana

promosi perpustakaan dalam bentuk kegiatan yang paling menarik dan

pernah diikuti (24%).

Page 109: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

96

Kendala yang dihadapi dapat dari dalam dan dari luar perpustakaan.

Kendala dari dalam Perpustakaan Kementerian pendidikan Nasional saat

melakukan kegiatan promosi diantaranya adalah

a. Pada sisi perencanaan tidak sejalan dengan pelaksanaan dikarenakan

faktor kebijakan birokrasi yang rumit.

b. Pencairan dana untuk pelaksanaan promosi sering terjadi

keterlambatan.

c. Dana yang dicairkan tidak sesuai dengan jadwal yang telah

direncanakan, jadi sering terjadi keterlambatan pelaksanaan.

Page 110: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

97

BAB V

PENUTUP

Setelah pada bab sebelumnya dijelaskan mengenai analisa hasil penelitian,

maka pada bab ini akan dikemukakan hal-hal yang merupakan kesimpulan yang di

ambil untuk menjawab permasalahan penelitian ini. Selanjutnya, akan diuraikan

saran-saran yang dapat dijadikan masukan bagi beberapa pihak.

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat d iambil dari penelitian skripsi ini adalah

1. Bahwa promosi perpustakaan yang dilakukan oleh Perpustakaan

Kementerian Pendidikan Nasional dapat memberikan informasi

mengenai perpustakaan tersebut kepada para pengguna perpustakaan

maupun calon pengguna perpustakaan, sehingga pengguna

perpustakaan dapat memanfaatkan perpustakaan tersebut. Berdasarkan

data jumlah keseluruhan bahwa promosi perpustakaan dapat

mempengaruhi kunjungan pengguna perpustakaan dari sampel yang

diambil sebanyak 160 responden, tetapi kuesioner yang kembalikan

sebanyak 80 responden. Berdasarkan hasil penelitian yang di peroleh

bahwa cara promosi perpustakaan yang memiliki prosentase tertinggi

adalah kontak perorangan dan bimbingan pengguna, sebanyak 43%.

2. Berdasarkan data yang diperoleh, sarana atau media yang di gunakan

untuk melakukan kegiatan promosi perpustakaan yaitu tercetak yang

terdiri dari brosur, newslatter, pembatas buku, buku panduan

97

Page 111: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

98

perpustakaan, dan kalender perpustakaan dan diantara sarana

perpustakaan dalam bentuk media tercetak yang memiliki prosentase

tertinggi adalah brosur, sebanyak 61%. Untuk sarana dalam bentuk

kegiatan terdiri dari pameran perpustakaan, temu penulis, launching

buku, seminar, dan memutar film atau video dan diantara sarana

perpustakaan dalam bentuk kegiatan yang memiliki prosentase

tertinggi adalah temu penulis dan launching buku, sebanyak 46%.

Hasil ini sama dengan perolehan prosentase dalam bentuk media

elektronik.

3. Berdasarkan data yang di dapat dari kendala-kendala yang di hadapi

perpustakaan untuk melakukan kegiatan promosi perpustakaan

diantaranya kendala dari dalam dan luar perpustakaan. Kendala dari

dalam perpustakaan salah satunya karena kebijakan yang ada sering

menghambat pelaksanaan kegiatan promosi perpustakaan.

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, akan

dipaparkan beberapa saran yang bersifat praktis untuk beberapa pihak yang

dapat memanfaatkannya.

Diharapkan dilakukannya kegiatan promosi perpustakaan agar keberadaan

perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan.

1. Diharapkan para staf dapat membantu dalam kegiatan promosi

perpustakaan yang dilakukan di Perpustakaan Kementerian Pendidikan

Nasional.

Page 112: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

99

2. Diharapkan kepada staf Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional

untuk dapat memaksimalkan media promosi dengan berbagai cara atau

media promosi dalam bentuk tercetak, kegiatan perpustakaan dan media

elektronik untuk dapat mempromosikan perpustakaan.

3. Diharapkan promosi perpustakaan dapat diberikan kepada pengguna

perpustakaan secara berkala dan menyeluruh.

4. Diharapkan kebijakan dan dana yang diberikan untuk pelaksanaan

kegiatan promosi perpustakaan dapat sesuai dengan perencanaan yang

telah ditentukan sebelumnya.

Page 113: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

100

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Mulkan dan Junaidi. ”Penyelenggaraan Pameran Sebagai Upaya Promosi Perpustakaan.” JKDMM, XV, no. 1-2, (1999): h. 2.

Ahrensfeld, Janet L. Special Libraries a guide for management. New York: Special Library Association, 1981.

Darmono. Perpustakaan Sekolah : Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2007.

Departemen dalam Negeri. Jakarta : Biro Hubungan Masyarakat Departemen dalam Negeri, 1992.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia : Pusat Bahasa, Ed. 4 Jakarta: Gramedia, 2008.

Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta: Cipta Adi Pustaka, 1990.

Fahri, Em Zul dan Aprilia Senja, Ratu. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. [T.tp]: Difa Publisher, [t.t].

Hernandono. Perpustakaan dan Kepustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, 1999.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990.

Martoatmojo, Karmidi. Manajemen Perpustakaan Khusus. Jakarta: Universitas Terbuka, 1999.

Mudjito. Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Universitas Terbuka, 2001

Mustafa, Badollahi. Promosi Jasa Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, 1996.

100

Page 114: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

101

Nainggolan, J.W. Kebijakan Sistem Pembinaan Perpustakaan Khusus di Jajaran Departemen dalam Negeri. Jakarta : Biro Hubungan Masyarakat Departemen dalam Negeri, 1992.

NS, Sutarno. Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto, 2006.

-----------------. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003.

Natadjumena Sukarman, Rachman. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2000.

Pringgoadisurjo, Luwarsih. Perpustakaan Chusus : Pengantar ke Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Effendy, Onung Uchjana. ”Kamus Komunikasi.” Artikel diakses pada 04 November 2010 dari http://derianggraini.wordpress.com/2009/12/11/leaflet/

Saiful Haq, Rizal, et al. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah. Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006.

Shadily, Hasan. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1984.

Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. Metode Penelitian Survei, ed. Revisi. Jakarta: LP3ES, 1989.

Soeatminah. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta: Kanisius, 1992.

Suharsimi, Arikunto. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Sukarman, Rachman Natadjumena. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2000.

Page 115: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

102

Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991.

Suwarno, Wiji. Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto, 2009.

Syaikhu, Ahmad. ”Layanan Informasi Berbasis E-mail” Jurnal Perpustakaan Pertanian vol. 11, no. 1 (2002): h. 15-16.

Yusuf, Pawit M, et al. Pedoman Penyelenggarakan Perpustakaan Sekola. Jakarta: Kencana, 2007.

http://www.lib.itb.ac.id/~mahmudin/makalah/materidepag07/rencana/Manajemen_Perpustakaan_Khusus.pdf

http://www.bit.lipi.go.id/masyarakat-literasi/index.php/manjemen-perpustakaan-khusus?start=1

http://maunglib.do.am/load/maunglibdoam/strategi promosi layanan perpustakaan/1-1-0-31

http://guslitera.wordpress.com/2010/02/19/peningkatan-minat-baca-dan-promosi-perpustakaan-sebagai-media-untuk-mendekatkan-masyarakat-pada-perpustakaan/

http://id.wikipedia.org/wiki/perpustakaan

http://organisasi.org/definisi-pengertian-promosi-fungsi-tujuan-bauran-promosi-promotional-mix-produk

http://maroebeni.wordpress.com/2008/09/19/fungsi-promosi-dalam-pemasaran/

http://library.um.ac.id/images/gbjps/art03has.pdf

Page 116: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

103

http://hanakristina.wordpress.com/2010/04/09/information-literacy-and-information-iiteracy-skills/

http://www.webs.uidaho.edu/info_literacy/

http://id.wikipedia.org/wiki/Diskusi

http://elbertasia.wordpress.com/2008/11/11/pengertian-e-mail/

http://library.um.ac.id/images/gbjps/art03has.pdf

http://www.balinter.net/news_108_Pengertian_Website,_Bahasa_Pemrograman_Websitehtml

http://www. Allbusiness.com/marketing-advertising/marketing-techniques/11586322-1.html

http://www.indodesign.net/jasa-web-design-murah-semarang-indonesia/tips-dan-artikel-jasa-pembuatancms-joomla-murah-blog-facebook-web-design-murah/35-komputer-dan-internet/113-face-book-adalah-definisi-facebook

[email protected]

Page 117: SKRIPSI PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN