skripsi - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah,...

70

Upload: hanga

Post on 25-Apr-2019

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl
Page 2: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

-~_.

. ,

t-./ l,/

'rlf - /"{.;'~J;.; l' '<C

PEIlPUSTAIAAN UNISBA_.

No. Induk: :J:3 0907

Oleh :

SKRIPSI

•AJAM MUSTAJAMNomor Pokok ; 8730.01.086

NIMKO; 87.0999.A2.11

Oiajukan Sebagai Salah Satu svarst UntukMemperoleh Gelar Sarjana Tarbiyah Pada

Jurusan Pendidikan ·Agama Islam

PELAKSANAAN PEMBINAAN MANASIK CAlON .IEMAAH HAU YANGOISELENGGARAKAN OLEN YAYASAN· YAYASAN PERSAU DARAAN

HAU 01 KOTAMADYA Or. II BANDUNG

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

1414 H - 1994 M

Page 3: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

PElAKSANAAN PEMBINAANMANASIKCAlON JEMAAH HAU YANGOISElENGGARAKAN OLEH YAYASAN· YA VASAN PERSAU DARUM

RAJ! 01 KOTAMADYA Or. II BANDUNG

Pembimbing I

( Drs. H. Odang Muchtar )

Disetujui

Pembimbing II

(Drs. H. U. Saefuddin ASM. ).

Mengetahui

'V----.-.--

Dekan Fakultas TarbiyahUniversitas Islam Bandung

(Drs. H. Odang Muchtar)

Ketua Jurusan PendidikanAgama Islam

(D. .

Page 4: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dirnunaqosahkan oleh team penguji pada hari Rabu Tanggal

30 Maret tahun 1994 dan telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Tarbiyah pada jurusan pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah

Universitas Islam Bandung.

Panitia Ujian Munaqos

(Drs. H. O~ang Muchtar)

Ketua

( Drs. n Sasmita )

Sekrctaris

Team Penguji

./

-(Drs. H. Abdurrahman)

Penguji II

(Drs. Munawar Rahmat, M.Pd. )

Penguji IV

(Drs. H. Abdul Madjid )

Penguji III

(Drs. H. Odang Muchtar )

Penguji I

Page 5: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

A B S T R A K S I ,

X 100%n

Berdasarkan hasil penelitian, sEsuai dGflganpermasalahan dan tujuan penelitian~ berhasil diungkap~ bahwatujuan pembinaan manasik yang diselenggarakan oleh yayasanpersaudaraan haji, adalah untuk membantu meringankan bebanpemerintah dalam bidang manasik, membantu calon jema'ah hajida12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwahdiantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurlpelaksanaannya dibina oleh para instruktur yDng kompetendalam hal itu~ karena mereka berpendidikan pada L.lmumnya

segipet-l u

Calonr1anasik

Per·;;auda r aan

Diselenggarak.~nyang

Yayasa.n-yayasan

87: 099 ~ A2.. I I

Jema'ah Haji

Ha i .i ,

5ar-jana (51)

oleh

Tar-biyah (UNISBA)

Pelaksanaan Pembinaan

873001 .. 086

5kr-ipsi

Nama

Nimko

Nomor- Pokok

Latar belakang masalah ini, bertitik tolakkeyakinan, bahwa ibadah haji diwajibkan bagi mereka yangtelah dipandang mampu 11istitha'B.h ll selain mampu da.rifisik, biaya dan keamanan.. Dan sang~t dipandangmengu2sai ilmu manasik haji dan ilmu lainnya yangkaitannya dengan pelaksanaan ibadah ho.ji ..

Tujuan dari penelitian ini~ untuk mengetahui tujuanpelaksanaan pembinaan manasik calon jema'ah haji di yayasan­yayasan pers2udaraan haji, untuk mengetahui materi pembinaanmanasik haji calon jema'ah h2ji di Y2yasan-yayasanpers2udaraan haji dan untuk mengetahui metode pembinaanmanasik haji yayasan-yayasan pe~saudaraan haji~

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian iniadalah metode deskriftif, dengan teknik study dokLlmentasidan angket, yang dibuktikan dengan perhitungan skalaprose~t~se f yang kemudian ditafsirkan.

Program Pendidikan

Judul

Fakultas

Page 6: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

(Ajam Mustajam)

20 Sya'ban 1414 H

1994 M

kompetenumumnya

yangpada

Penulis

30 MaretBandung,

pelaksanaannya dibina oleh para instrukturdalam hal itu, karena mereka berpendidikanSarjana dan pondok Pesantren.

Materi pembinaan disesuaikan dengan kebutuhan calonjema'ah haji dari mulai persiapan , pelaksanaan ibadahhinggga ke tanah Air. Dalam pemberian materi itu, digunakanmetode yang bervariasi, sesuai dengan kondisi pembinaanantara lain latihan, praktek, ceramah, diskusi dan tanyajawab.

Pembimbing I

(Drs. H. Odang Muchtar) (Drs. H. U. Saefuddin ASH)

Hengetahui

Dekan Fakultas Tarbiyah

Odang Huchtar )

"tas Islam Bandung

Page 7: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

~ ...•••••••••••••••••••• • •• u •••• u •••••••••••••••

\

( Drs. H. Ramlan Sasmita )

Team Penguji

Ketua

Drs. H. Abdurrahman

Drs. H. Odang Muchtar

(Drs. H. Odang Muchtar )

Penguji II

Penguji I

Penguji III

Penguji IV

Drs. H. Abdul Madjid

Munawan Rahman, M.Pd.

~~~-... n ~..

Page 8: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

DAFTAR TABEL

Tabel Halanlan

I. Tujuan Penyelenggaraan Pembinaan Manasik Haji

di Yayasan-yayasan Pe~saudaraan Haji 72

II. Pencapaian Tujuan Pembinaan Calon Jemaah Haji 73

III. Lamanya Pelaksanaan Pembinaan Manasik Haji 74

IV. Instruktur Pembinaan Manasik ~Iaji di Yayasan

Persaudaraan ~Iaji 74

v. Pendekatan Yang Diutamakan dalam Pembinaan

Manasik 75

XII. Pekerjaan Para Peserta Pembinaan Manasik Haji 79

XIV. Penangan Kehertrogenitasan Peserta Pembinaarl

VII. Tempat Tinggal Instruktur Pembinaan Manasik

78

76

76

77

77, r

75

79

80

Haji

Instruktur

Haji

Para Peserta Pembin~an

Pembinaan Manasik

Manasik

Manasik Haji

Haji

x. Tempat Tinggal Para Peserta Pembinaan Manasik

XI. Pendidikan Terakhir

xv. Berapa Kall Pese~"ta Pembinaan Manasik Ibadah

IX. Pengetahuan Peserta Pembinaan Manasik

VI. Latar BeIakang Pembinaan Manasik

XIII. Status 805ia1 Pembinaan Manasik ~lBji

VIII. Motivasi BelaJar Peserta Menurut

Haji 80

XVI. Penekanan Pelnberian Ma"teri Pe;nbinaan Manasik

Haji 81

Page 9: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

XXI. Kelengkapan Alat Bantu Pembinaan Manasik Haji 85

XXII. Perlunya Evaluasi Pembinaan Manasik Haji

XIX. Penyampaian Materi yang Ada Pebedaan Pendapat

85

82

dalam

F'sikologis

Efektif

Haji

Haji

yang F'aling

r~1anas i k

r1anasik

Menyangkut Persoalan

Pembinaan

Para U18.ma

Pembinaa.n

XX~ Metode Pembinaan

XVII~ Sumber Materi Pembinaan Manasik Haji

XVIII. Kesulitan

Page 10: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

DAFTAR lSI

DAFTAAR lSI,

.. " " . i

I<ATA PENGANTAR i 1

BAS I PENDAHULUAN

A. Latar Belakanq Masalah J.

B. Perumusan Masalah 3

8

b

7

8

5

j j

It .. " a .. " " " .......... " .... " " " .... "~ .wampeldan

~. Lang~ah-Langkah Penelttian

E. Kerangka Pemi~~iran

H. Metode dan Tehni~~ Penelitian

F" F'opulasi

D. Tujuan Penelitian

c. Alasan F'emilihan Masalah

BAB II PROBLEMATIKA HAJI 13

A. Pengertian Haji f -~.I. ._'

B. Kedudukan Ibadah Haji Dalam

,~

J••-,

c. Macam-Macam H~ji 21

D. Syarat-Syarat Wajib ~iaji .24

E. Rukun dan Kewajiban Haji

F. :;unnah Haji

G. Kt-onologi Pelaksanaan

I badah Ha j :i.

i

Page 11: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

ii

I~ Hikmah Ibadah Haji t='e',-' ..._.1

BAB III PROSEDUR PERJALANAN IBADAH HAJI Dr 5 (LIMA)

YAYASAN F'ERSAUDARAAN HAJI

57

~. Pemberangkatan

b4

60

60..... ~ ~ ft~" ..

.................. ~ ~ ..

.. ~~ ~ ~.~ .

i..:;. Di F'enginapan

H. Menu~u Mina Untuk Malaku~{an Haji

E. Sampai di Jeddah

D~ Menuju Jecldah Saudi Arabia

C. Di Pondok GEDE JAKARTA

(tanggal 8 dzul-hijjah)

65

J. WUqL\~ di Ara+ah

Ctanggal 9 dzul-hijjBMJ

K~ Habit di Mu:cjali~ah ......... ~ ...... ~~ ... ~ ....

L. Jumratul Aqabah b7

.;;;.7

(tanggal lel dzul-hijjah;

o. Habit dan Melontar l·loa JLlmr~h

Ctanqgal 1.1" 1~~ rj.3.n .t·· d2lJ 1.--h1 j .,IEdl '

Page 12: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

BAB IV PENGUMPULAN dan PENGOLAHAN DATA

A. Pelaksanaan Pengumplllan Data

B. Tujua~ Pembinaan Manasi~~ Haji

c. Analisis Hasil Penelitian

BAB V KESIMPULAN dan SARAN

A. Kesimpulan

c. F'enutup

Dce.-ft ar F'ust aka

iii

--;" I, .71

7'2

Dll,~

"'CO'-I <-'

Page 13: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

KATA PENGANTAR

Bismillahhi~~ahmanni~~ahim

Segala puji hanya milik Allah Tuhan semesta

iv

uri tuk

Fakultas

penulis

lembaga pendidikan

penelitian in1 diharapkan bermanfaatHasil

dijadikan masukan dalam mengembangkan

umum pada umumnya.

Dalam penyusunan skr-ipsi in1 banyak lTiendapat bantuan

salah satu syarat ujian sidang sarjana pada

Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam, maka

mengambil judu! Ilpelaksanaan Pembinaan Manasik Calon Jemaah

Haji Yang Diselenggarakan Oleh Yayasan-Yayasan Persaudaraan

Haji Di Kota Madya DT II Bandung.

alam,Solawat se~ta salam semoga dilimpahkan kepada pimpinan

kita Nabi Muhamad saw, yang dengan melalui Dia Allah

menghapus gelapnya kebodohan dan kekutu~an, melenyapkan

kebe~halaan dan mengangkat setinggi-tingginya mena~a tauhid

keimanan. Demikian pula kelua~ga dan sahabat-sahabatnya yang

laksana surya-surya ilmu kema'rifandan para pengikutnya

hingga akhi~ jaman.

Adapun pembuatan skripsi iniadalah untuk melengkapi

da~i be~bagai pihak, baik mo~il maupun mate~il. Oleh sebab

itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam­

dalamnya kepada:

1. Bapak Dekan Fakultas Ta~biyah UNISBA bese~ta stat dan

pa~a dosen yang telah membe~ikan pengaja~an kepada

Page 14: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

v

penulis dalam menuntut ilmu di Fakultas Tarbiyah UNISBA.

2. Bapak Drs. H. Odang Muchtar selaku pembimbing I yang

telah membimbing penulis dengan segala kesabaran dan

keiklasan sehingga tersusunlah skripsi ini.

3. Bapak Drs. H. U. Saifudin ASM sealaku pembimbing II yang

telah memberikan waktu dan pekerajaan

sehingga dapat terwujudnya skripsi ini.

kepada penulis

4. Ibunda, Ayahanda, kakak-kakak serta adik tercinta, yang

kepada penulis, sehingga selesainya skripsi ini.

5. Bapak petugas yang berada dilingkungan Kota Madya Bandung

telah memberikan dorongan baik moril maupun materil

terutama para petugas haji, yang telah member-iakan

sebagian refer-ensi buku-buku dalam penyusunan skripsi

ini.

6. Rekan-rekan seperjuangan "The Skil of Kurawa", yang telah

bersusah payah untuk membantu penulisan skripsi ini.

7. Petugas perpustakaan UNISBA yang tealah meminjamkan buku­

buku yang dibutuhkan penulis, hingga tuntas penyusunan

skripsi ini.

Akhir kata semoga penelitian ini dapat bermamfaat bagi

perkembangan ilmu pendidikan pad a umumnya, untuk mendor-ong

5umbangan terhadap peningkatan pendidikan agama.

Akhirnya penulis berdoa kepada Allah SWT semoga apa

yang telah mereka dilakukan menjadi amal soleh dan mendapat

ridho dan pahalanya dari Allah, Amin.

Bandung, Maret 1994.

Page 15: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

·BAB I

PEN D A H U L U A N

A. bata~ Belakanq Masalah

Ibadah haji adalah tiang kelima da~i lima tiang dalam

bangunan aI-Islam. Oleh ka~enanya ibadah ini hukumnya wajib

individual (fa~dlu 'ain) bagi setiap muslim te~tentu, yakni

me~eka yang telah dipandang mampu dan memiliki k~ite~ia

I'istitha'ah 'l untuk melaksanakannya. Itu sebabnya ibadah haji

secara hirarkis ditempatkan pada urutan terakhir (kelima)

dalam "arkanu aI-islam" dan ibadah haji in1 diwajibkan

kepada setiap muslim yang telah mampu hanya sekali dalam

seumur- hidup.

Adapun ciri dari Ilistitha'ah i' yang mesti dimiliki

setiap calon jema'ah haji kesiapan kemampuan baik mental

maupun fisik, kemampuan dalam biaya baik untuk kepentingan\

dan kemampuan dalam menguasai ilmu manasik dan ilmu-ilmu

calon jema'ah sendiri maupun untuk keperluan biaya keluarga

yang ditinggalkan, kemampuan dan keamanan dalam peraJalanan,

dapatitu,llistitha'ah UDengan memperhatikan ciri

lainnya yang erat kaitannya dengan pelaksanaan ibadah haji.

diasumsikan bahwa ibahad haji merupakan ibadah yang bersifat

badaniyah (fisik), ~ohaniyah (psi k is) , dan maliyah

(mate~ial). Tetapi jiha ketiga aspek te~sebLlt

dipe~bandingkan dalam sekala kuantitatif~ dalam

pelaksanaannya ibadah haji meruapakan yang lebih be~sifat

Page 16: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

2

telah dijelaskan dalam Al-qur'an surat Ali-Imran ayat 97 ,":, "' .... ~ .... .P,,-" ~", ...... ", ............... " ................ 101' ..... ..; .... ..",,'\.,

..... t;jl L -~\ L \ . \,. ~ I· . ~ \,.)\ l..:.-~ c...\cl.....;(.; ~ 0'""'" ~-> .... l,.)~~" VI" ,. v ( • , _ •....... ~v ........... .... ..,.... ,.... \. '* ., J.",..., ./' .... \I ,., " .... '" .... ...."".,,,,.., '" .... t\..... -:" ., _'" " ..I

lJ...'. ~\L",L: ;'~~V>", '>\. ,k ·9~ }~'L~... ~;", \\ s:". ./' v---- ..... '--' __ L/./ ".... ......t 't .....

. L.:.~-\) \0>Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata (diantara~ya)makam Ibrahim. Dan barang siapa yang memasukinya(Baitullah itu) menjadi amanlah dia. Mengerjakan hajiadalah kewajiban manusia terhadap Allah. yaitu (bagi)orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.Barang siapa mengingkari (kewajiban haji). makasesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukansesuatu) dari semesta alam (Depag RI, 1986 , 92).

pelaksanaannya dalam ibadah itu. memerlukan

haji

dan

sunat

ibadah

kemampuan

'.

pelaksanaandalam

yang wajib maupun yang

"istitha'ah"

Setiap rukun

Syarat

badaniyah.

kekuatan fisik secara prima.

Islam adalah agama teoritis-konsepsional (ilmu)

agama Islam~ tidak akan diJumpai satupun praktek ibadah baik

mahdhah maupun ghear mahdhah yang semata-mata berpijak

sekaligus praktis-operasional (amal). Dalam

pada

yang

banyakhaji~

5etiap ajar-an

ibadah

didasari oleh konsep tearitanpa

Oemikian pula pelaksanaan

praktis-dogmatikal

rasional.

teori (ilmu) manasik yang harus dikuasai oleh calon jema'ah

haji. Dalam batas minimal~ calon jema'ah haji harus mampu

membedakan mana yang rukun mana yang wajib, mana pula yang

sunat dan bagaimana cara mengaplikasikannya. Dalam hal ini

menunjukkan bagi siapa yang belum paham manasik haji

langsung ter j un mempraktekan ibadah haj i bisa menjadi

bingung, sehingga amalan haji yang sedemikian akan jauh dari

Page 17: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

secar-a khusus ber-ger-ak dalam bidang pembinaan dan bimbingan

manasik bagi calon jema'ah haji, disamping upaya pembinaan

lebih efektif apabila dilakukan dalam bentuk pembinaan

bimbingan paktis oleh mer-aka yang disamping menguasai secar-a

teoritik, juga telah berpengalaman dalam melaksanakannya.

Per-timbangan itulah kir-anya yang kemudian yang menjadi

tentang pelaksanaan ibadah haji sering kali sulit dicerna

dan diterapkan. Hal ini barang kali lebih disebabkan bahwa

ibadah haji merupakan ibadaha yang lebih bersifat praktis

ditempat-tempat yang diagungkan Allah (Sya'ai-ril'lah) yang

berada ditanah Haram. Disamping ibadah haji ini harus lebih

yang

Kesr-a dan

teor-i-teor-i

yayasan-yayasanlahirnya beberapa

pengajar-an ibadah haji nampaknya akan

satu motivasi

persaudaraan haji di Kotamadya Tingkat II Bandung,

kesempur-naan.

Dalam konteks pengajar-an Foih Islam,

bersifat praktis,

yang telah dilaksanakan oleh pemerintah cq.

salah

Departemen Agama Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung.

B. Perumusan Masalah

Munculnya beber-apa yayasan per-saudar-~an haji seacar-a

yang sedang dan telah dilaksanakan pihak

objektif bukan bermaksud menyaingi apalagi mengambil

dan pekerjaan,

tug as

pemerintah cq. Departemen Agama seperti yang telah terjadi

penyelenggar-a ur-usan haji Kotamadya Bandung

di Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung. Data

(PUH)

dar-i

calon

Page 18: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

4

jema'ah haji te~us meningkat, pad a tahun 1988 berjumlah 758

dan tahun 1993 berJumlah 3268 orang, adanya yayasan

persaudaraan haji justru akan membantu meringankan

tahun

ilmu

ter-utama

7

dan

jema' Et.h haj i,

Kur-sus Manasik"

Bimas Islam dan Urusan Haji No.

UPenyelenggaraan

Dirjen

ten tang

Inst.-uksi

1983

dalam upaya me-nangani pelayanan bagi calon

or-ang,

yayasan-yayasan persaudaraan haJi, pembinaan bagi para calon

lainnya yang erat kaitannya dengan ibadah hajj (Depag

Bandung, 1986).

Baik upaya yang dilakukan pemerintah maupun

Kodya

oleh

jema'ah haji pad a dasar-nya ber-tujuan untuk memberikan

bimbingan dalam pelaksanaan ibadah haji, namun disisi lain

bimbingan manasik haji pada 5 (lima) yayasan masih belum

memuaskan). Maka dari itu, muncullah masalah yang periu

kurang jelas pembinaannya.

ternyata hasilnya

bimbingan

pesertadar!

Artinya walaupun

pembinaan

(data

meningkatkanuntuk

kemanasikkan,

kenyataannya

tujuannya

diteliti secara mendalam~ yaitu ten tang pelaksanaan

diselenggarakanpembinaan calon

yayasan-yayasan

jema'ah haji

persasudaraan

yang

haji di Kotamadya

oleh

Dae.-ah

Tingkat II Bandung, untuk menjawab masalah itu perlu dirinci

dalam bentuk pertanyaan-pertany~ansebagai berikut :

dilaksanakan oleh yayasan-yayasan persaudaraan hajj ?

2. Bagaimana pelaksanaan pembinaan mansik calon jema'ah haji

di yayasan-yayasan persaudaraan haji ?

yang1. Apakah tujuan pembinaan manasik calon jema'ah haji

Page 19: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

5

3. Materi,

apa yang dilaksanakan dalam pembinaan m~n~sik

calon jema"ah haji di yayasan-yayasan persaudar~an haji ?

4. Metode apa saja yang digunakan dalam pembinaan manasik

calon jema"ah haji di yayasan-yayasan persaudaraan haji ?

C. Alasan Pemilihan Masalah

Ditinjau dari urgensinya, penelitian terhadap masalah

ini,4i pandang sangat penting di dalam konteks perkembangan

pelaksanaan pembinaan manasik calon jema·ah haji di yayasan-

YaYasan persaudaraan haji Kotamadya DT II Bandung sekarang

ini, karena ibadah haj i mer-upe ke n ibadah yang memerlL\kan

pengetahuan yang mendasar~ selain dari pada syarat, rukun

wajib,dan sunat haji. Kiranya perlu diberikan pengatahuan-

pengetahuan tentang lokasi di Tanah Suci (makkah). Apalagi

jH;a di kaitkan dengan upaya-upaya yang sedang dan akan

dilakukan pemerintah dalam meningkatkan pelayanan terhadap

calon jema"ah haji.(sk. Walikotamadya, No/16657.Tahun 1993).

Yayasan-yayasan adalah salah satu ben tuf: wadah

pembinaan manasik calon jema'ah haji informal,yang apa bila

berfungsi secara tepat sesuai tujuan yang di harapkan maka

calon j eme ' ah haj i akan mendapatkan kemudahaan dalam

manasik calon jema'ah haji~ yang merupakan sistem pembinaan

pelaksanaannya, sehingga mencapai predikat haji mabrur.

Bertolak perlu

pembinaan

dipandangatas!,

terhadap yayasan-yayasan

aSLtmsi didari

penelitiandi I akuk an

pendidikan manasik haji.

Page 20: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

'.

01eh sebab itu, dipandang perlu dilakukan penelitian

1. Mengetahui pelaksanaan pembinaan pendidikan manasik haji

6

DI

YANG

untLik

tidsk

terhadap

yaitu

tersebut

PERSAUDARAN HAJI

pene-litian

pembiaan

Dan

wadah

tersebut, .

bahwa

maka tuJuan penelitian ini,

obyel~

Di samping itu, berdasarkan pengamatan secara sepintas

lapangan,

Berdasarkan permasalahan penelitian sebagaimana telah

berfungsisecara tepat sesuai tujuan.

mengetahui :

permasalahan ini, penulis turunkan judul :

KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BANDUNG.

dikemukakan,

D. Tuiuan penelitian

terhadap

DISELENGGARAKANOLEH YAYASAN-YAYASAN

di

PELAKSANAAN PE~lBINAAN MANAS 1 K CALON JEMA' AH HAJ 1

bagi para calon jema'ah haji di yayasan-yayasan

persaudaraan haji.

2. Mengetahui pelaksanaan pembinaan manasik calon jema"ah

haji di yayasan-yayasan persaudaraan haji.

3. t1engetahui materi pel a~·;.sanaarl pembinaan ea Ion j ema' ah

haji dalam pendidikan manasik haji di yayasan-yayasan

persaudaraan haji.

4. Mengetahui metode pembinaan manasik haji di yayasan-

yayasan persaudaraan haji.

Page 21: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

'.

menurut arti syara ialah berkunjung ke Baitul

E. Kerangka Pemikiran

Haji menu~ut a~ti lughawi ialah menyengaja,

7

sedangkan

1348:26) •

berarti

Har-am demi

haj irinci,lebihyang

ibadah tertentu (Syeikh al-Maraghy,

dengan definisiatau

menunaikan

mengunjungi Ka"bah dengan tujuan beribadah kepada Allah,

dengan rukun-rukun, syrat-syarat tertentu yang dilaksanakan

pada waktu tertentu (H.Moh. Rifa'i, 1978 : 371).

Agar pelaksanaan ibadah haji benar, sesuai dengan

tidak ffiungkin benar dan mabrur. terutama bimbingan itu per-Ill

ibadah

perl

secara

latihan

seseorang

betul-betul

Seperti

bimbingan manasik

bimbingan

atau

dan

(drill).

digunakan dalam bimbingan mana5ik

praktis dalam pelaksanaan

latihan siap

segi-segi

pengajaran,pembinaan

hakekatnya pembinaan

Tanpa upaya semacam ini, ibadah haji

Pada

bi~sanya metode

intensi f.

mengutamakan

tuntunan Rosulullah saw, maka para calon jema~ah haji

haji. Metode yang sering

diberikan kepada para calon jema'ah haji yang

memer-likan bimbingan dan pembinaan.

Pembinaan manasik dapat diartikan bimbingan yang lebih

thawaf, sa'i,melontar dan 5ebagainya.

diberikan

mer-upakan pr-oses pendidikan khL\SLlS lLlar sekolah (non

formal), yakni suatu usaha 5adar-~ ter-atur- dan sistematis,

pelaksanaan ibadah haJi. dengan demikian ma~a indikato~ dari

yang dilakukan oleh orang-orang yang diser-~hi

untuk memberikan pengetahuan ter-itis maupun

tanggungj a.,ab

praktis dalam

Page 22: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

,

pembinaan atau bimbingan manasik haji ini antara lain

a) pembina

b) metode pembinaan

c) materi pembinaan

d) tujuan pemblnaan

""':!'o,_, I

i n i

sampel

an";; t ~~ u k t. U~·

lainkata

yang

a.Galanpenelitian

sampel untuk kepet-luan dalam penelitian

Kotamadya DT II Bandung~

Adapun

F'opulasi

seluruh anggota populasi. Dengan

e) alat-alat pembinaan

di

5 (lima) yayasan.

haji

total.

vaitu

pengajar yayasan-yayasan pada 5 (lima) yayasan persaudaraan

-Instru~~tur penqajar 39 orang terbagl dalam 5 yaY2san.

-Ketua yayasan persaudaraan haji 5 orang. yang terbagi Dcilam

orang. Sedangkan perinciannya sebagai berikut :

Yang menjadi sumber data dalam peneliti~n ini ada.1.ah

i rrs t r uktur yayasan pembinaan manasi~~ haji van~

terse bar di 5 (lima) yayasan berikut

1. -'t<3.yasan Uswaturn Hi3.sanah ,J1. I<ecubung No. 12 [-:;,.:;ndung

2. Yayasan qarnu!-manazll ,JIB Pe.jaqalan Bandunq

Page 23: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

membuat

medeta i 1

penelitian

situasi-situas.i

Secara

deskriptif adalah IJntuk

menqanai

mencapai im~ormasi faktLlal

deS~:Tipti-f.

Untuk

meta de

TUJuan penelitian

Metode yang digunakarl dalam penyusunan skripsi

yang merlcandra gejala yang ad~

o. Untuk mengindenti~i~~asi inasalah-masalah untukmendapa"tkan justi+lkasi keadaan dan praktek-praktek vang sedang ber:langsung.

c. Untuk membu13.t kompet"l3.=:"i dan e .....ralu3si.d. Untuk mengetahLli apa yang ai~~erjakan oleh orang

l~in d~lam manangani masalBh ataLI sitL1BSi yang

pencandt-aan secara sistematis,~aktual.dan a~~urat

Menurut Sumedi SLlryabrata deskripti+ bet"tujL1an :

fakta-fakta dan slfa~-si~at poplJlasi

pencandr"aan

kejadian-kejadian (Sumedi SuryaBrata~ 1983:19).

deskripti~ adalah penelitian yang bermaksLld Llntuk

adalah

5. Buku-Bu~~u penunjanq dalam masalah tni

3. Yayasan Istiqamah Jl. Citarum Bandung

4. Yayasan Muhamadiyah Jl. Sancang No.6 Bandung

SdiTIa. E(g>3.l-- ~-enca.n3

dimasa dep.3n~

da.n penqambiJ.am keput.usan

Sesuai dengan Si~2t m6sal~h serta tujuan penelitian

de~.k r ipt i-f

i nt.er-p~-Es-::.<.::;,sjdan

hanya terbat~s pada mengetahiJl

diharapkan~ mak2 dengan m~nggLlna~~an rnetode

gejala atau pEristlwa ~~ondisional "tentsng

terhadap data yang dia~pa~. Dala~ kal"tan lnl adalah

tidak

yang

sampal

Page 24: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

'/2.1 tu

<lima)

mengETicil

dilakukan

penget.::.huan

dikumpulkCin

dengan prosedLlr

in-fDrmasl

Alasan menggunakan angket

d2t~

s.t uov

tekllilik penelitian Y~J1g

dikumpulkan merupakan

disLlsun untuk mengLlmpulk~n

sekaligL13 untu~~ nlenant:J~an

( 1 ;;'92 : :1 ':i':'; ).

dan stL\di dokumenta51~

baik maka dalam pengadaannya mengiku~i

Adapun

F'enget-tian angket fTIl?i"JUt"ui: N>A. Ametembun ial';.ii "suatu

telah

yang

man~5ik haji serta pengalamannya.

Realitas pendidikan m~nasik

yayasan persaudaraan haji~

dengan efektif dan ef~sien~

0. Menjabar~~an setlap v~rlabie menjadi sub variablevang lebih spessi~i~' dan c~Jn;J~al.

sasaran kuisioner.

1. Merumllskan tLljuan yang a~:an dicapai d~lam angket.2. Mengidenti~ii~asi~~an variable y~ng akan dijadi~~an

10

cepat dan mudah diolah

sehingga untuk di cek.

b. Penyebaran angket dan pengumpulan angket dapa't

ada.lah

anqket

C G Data yang

a. Dengan angket data yang diharapkan dapat terkumpul dengan

a12.t

ber-ikut :

s.up ava

yang

Page 25: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

1 1

Dan

d i tempuh

1992 : 200 ) ..

notulen

besar. langkah-langkah yang

p~-asasti ~!TietJe.lan",

sebagainya. (Suhat·simi Ar-ikunto.

mengenal hal-hal a t au v ara a bl e c ac a t s n, t'raskit=~ bu ku , sUr-at

dalam penelitian i n i, d i baq i 3 (tig3i. .i La riqka n va i t u :

dan

teJ.ah

tel ari

sesuai.

kisi-kisi

keg 1 atan--

membet" i kan

penel i t i a n,

d i lakLlk~,n

penvusLlsnan

In1

dan

langkah

penyusLlnan proposal

dan pemberitahL'an untLlk

pada

meliputi

melakukan keglat~n.

angket ..

Kegiatan awal penyampaian surat

Kegiatan akhir'l pengllrusan surat pernyataan

- - ------- -,-------,---- -'- __',C"

Rumus oengnltungan persentase

n

penel it i a n,

kegiatan.

di tentukan.

dengan peFmasalahn penelitian. ada02un pengUmpLllan

2 .. 1.

dengan cara mentabLllasi setiap data. kemud12n menqhitung

pe~-siapan

Analisa

F'er-siapan ..

Pengumpulan data yaitu kegiatan pengimpulan data

1.

Page 26: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

60 -/ 99 "; = Seoc.g i an bes~:.=tt-,. ,.

", -r =s -. = ~eDay "LB.n~ • ,. !~

1 "; 40 ./ = Seoa.g i an kec i 1,. ,.

0 ./ = T i oak -2 dCi..'.

100 x

,

Adapun Skala penafsirannya adalah

= Selu~-uhnya

Page 27: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

BAB II

PROBLEMATIKA HA.JIA. Pengertian Haii

Haji menurut syara adalah mengunjungi (ka'bah) di

demi memenuhi perintah Allah SWT. Serta menharap keridhoan-

sa'i dan amalan-amalan lainnya pada bulan-bulan tertentu

Nya (A. Nasir Yusuf, 1985:1).

thawaf,Mekkah untuk melaksanakan ihram, wuquf di arafah,

Moh.Rifa'i (1978:371) menyatakan sebagai berikut:

disimpulkan bahwa Haji itu merupakan ibadah kepada Allah

Tentang pengertian haji ini dapat di tinjau dari duasegi, yaitu segi bahasa dan istilah.1. Menurut bahasa.

pengertian haji menurut bahasa berarti menyengaja untukmengunjungi

2. Menurut para alim Ulama.Haji berarti mengunjungi Ka'bah untuk beribadah kepadaAllah dengan rukun-rukun tertentu dan beberapa syarattertentu serta beberapa kewajiban dan mengerjahannya padawaktu tertentu. Jadi haji itu dalam rukun islam yang helima yang wajib dikerjakan oleh setiap muslim, baik laki­laki maupun perempuan apa bila ia telah memenuhi syarat­syaratnya dan kewajiban naik haji itu bagi setiap muslimhanya sekali dalam seumur hidup,

d apat.diatashaj ibatasan mengenaiduaDari

yangdilaksanakan di tanah suci yaitu Mekkah al-mukaromah

berupa ihram, wuqup dipadang Arafah, thawaf, sa'i dan lain

sebagainya.

ibadah haji terse but hanyaditunaikan oleh orang-orang

yang telah mampun baik secara ekonomis maupun kemaropuan-

kemampuan secara non ekonomis lainnya. Dengan demikian

ibadah haji merupakan ibadah khusus bagi IDuslimin dan

muslimattertentu (mustathi'un).

Page 28: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

in i:

kembali kerumah,

wo.ktu saj a.

1'4'

banyak

biasaatau

diatas,bahwa

perjalanandalamkunjungan

Meski dalam teknisnya tidak begitu

dengan

Implikasi dari batasan tentang haji

pariwista,

sekali

perbedaan, namun dalam perjalanan haji serat sekali dengan

haji itu adalah perjalanan ibadah sejak berangkat dari dan

Pada dasarnya secara definitif arti haji identik

dangan arti umrah. Sedikit perbedaannya hanya terletak pada

waktu (timing) pelaksanaan, dimana umrah dilaksanakan pada

muatan-muatan aktifitas yang bernilai ibadah, karena memang

kunjungan seseorangdala pelaksanaan ibadah haji berbeda

diperhatikan pernyataan Moch, Zainuddin (1992:8) berikut

bulan-bulan selain bulan haji, dan boleh dilakukan kapn

Untuk lebih jelasnya, pengertian haji dan umrah dapat

Arti haj i menurut bahasa dalam istilah : __ '" •••"., J.-."'::;.-- ..-..- .... -

,~~\.};~: \lcH ~\~~v.~~>;vW11,u t:!1Haji menurut arti dalam bahasa adalah menyengajasesuatu, sedangkan menu rut syara adalah: rnenyengajamengunjungi Ka'bah untuk melaksanakan ibadah hajidengan syarat-syarat yang telah ditentukan,

Arti Umrah menu rut bahasa dan istilah : .. "'/.J

,~O'.f\\-,";.1\~C-}_/~)~'·~)0t.;::.;;~~~,U&;fl.... ~/ ....,.. - -~ Umrah menurut arti bahasa adalah: Ziarah sedangkan

menurut syara adalah menjiarahi Ka'bahun t ukme Laks an ak an ibadah umr ah d errgan syarat-syaratyang telah ditentukan,

Page 29: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

bagi bangunan islam.

J5

B. Ked"dnkan Ibadah tlaii dalam Syarj 'at Islam

haj i

Allah)

(polit ieal

d e rig an

politikberhaji, berorientasi

(Rumah/tempat berkomonikasi

dulu

yang diperolehnya adalah haji jabatan dan

wajib melaksanakannya sekali dalam seumur hidup. Kewajiban

Seperti kita maklumi, bahwa ibadah haji merupakan

Mengajakan ibadah haji merupakan kewajiban manusiaterhadap Allah. yaitu (bagi) orang yang sanggupmengadakan pejalanan ka Baitullah. Oan barang siapamengingkari (kewajiban haji), IDaka sesungguhnya Allahmaha kaya dari semesta alam (Oepag RI, 1986:92).

"Baitullah"

Tempat yang di tuju umat islam seantero bumi, yaitu

tendensinya juga harus difithrahkan,agar perjalanan religi

maka

Baik pelaksanaan haji maupun umrah tujuannya pada

pengejaran legitimasi publik, gengsi pada relasi yang sudah

oriented) dan kepentingan lainnya yang bersifat profan.

merupakan tempat suei (fithrah). karen a itu niat atau

lebih

Allah SNT. Lain tidak. Oleh karenanya, kata abd. Wahid

prestise.

menuju ketempatnya itu tidak metafor yang tidak bermakna

itu dijelaskan dalam AI-Qur'an surat Ali-Imran,97:

haji yang dijalankan berorientasi pada peneaharian dan

Sebab, orientasi yang bersifat profan ini yang di kontruksi,

rukun islam yang kelima. Bgi umat islam yang telah mampu

(1993:35), adalah suatu kekeliruan besar bilamana ibadah

-c

Page 30: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

b e r f ku t :

tentang kedudukan ibadah haji dalam syari'at islam

Sedemikian pentingnya kedudukan ibadah haji dalam

d apat

telah

efeksi

yang

melaksanakannya

sehingga

SAW hendaklahkarena seseorangrintangan yang

semakin mantap

dan kemampuan wajib

sehingga bagi seseorang

sosialnya

islam,

Dari Ibnu Abas, telah b~rsabda Mabikamu bersegera mengerjakan haji,tidak mengetahui akan suatune r t n t ang i ?. (rie pag RI, 1989: 21).

merasaberkecukupan

penting dalam syari'at islam, mengingat secara

15

Rosulullah SAW bersabda sebagai berikut :Dari Ibnu Abas r.a dia berkata Rosulullah SAWbersabda : Sesunggunya Allah mewajibkan haji atas kamusekalian. Lalu Agru bin Habis vertanya : Apakah setiaptahun wahai Rosulullah, beliau menjawab: seandainyasaya j awab ..set iap tahun maka sunggu h waj ib set iaptahun. Haji itu hanya sekali. Mana-mana haji yanglebih dari sekali itu,maka haji itu menjadisunat(HR>Al-shohih muslim dari abu hurairah.Penterjemah Abu Bakar Muhamad, (1991 : 723).

sabig, 1990 : 45) pendapat tersebut dilegitimasi oleh sebuah

manusia yang ber wawasan luas, keyakinan terhadap kebenaran

solidaritas

hadis yang diriwayatkan oleh imam Ahmad, yaitu sebagai

pelakksanaan ibadah haji bisa membentuk manusia menjadi

melahirkan semangat ukhuah islamiyah yang hakiki.

agama semakin kokoh, rasa sosialnya semakin tinggi rasa

telah cukup transparan. Dan ibadah haji menjadi begitu amat

syari"at

sesegera mungkin dan tidak boleh ditunda-tundalagi (sayid

" ... ~ _ '7J /_, .... .- ......... ~ ....- .. > .... J.... ......... ........".,.,

.el,)~~~y~eJl\~u;J'_1L·-U;~0\~, .... -' ..... ,-' ,,-.....,.., .-' .............

..JL-.Pr 'c: ~~~ ~ r0 ~10;l!

Page 31: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

Hadis yang diterima dari abu hurairah. ra

ibadah haji memiliki keistimewan

,

......,.., . .?_,,- ,. _ _" -'I ... .., :. ~ -rJ,. ",. ~

-Jk rj, Zs-t ~~-' ~~IJ..,.. ...~'_t~. -...)~./ ". ~.P' ..... #t "-' """"..".:; J'"..,. ".". , ...... ,. .....

~~\;~ ,r~ ~~/-i~~-'~lL>~~--l1;.Je;',. "" ~ " ", , ,... .",

.~;;-;t~(;~ \;L ~ ..J-~AJ~~ /lid\Rasulullah SAW, ditanya: amal(perbuatan) apakahyang paling utama ? maka jawabnya : yaitu "berimankepada Allah dan Rasul-Nya" tanya orang itu Lag i"kemudian apa? Rasul menjawab: "kemudian Jihad(berjuang) d i J a Lan Allah". Ditanya pula: "Setelahitu haj i mabrur".

Ditinjau dari segi superiorritas ibadah haji dari

Hadis yang diterima dari Aisyah ra.

ibadah-ibadah lainnya,

Juga d i du kung oleh had i s berikut ini : ";..J',.,,,.,., -' --.P ' .P - ..... 't_ »<> ... ,.)". .. -"''' ....

~~l ~-'~)l'£.-..Pr_v\;" eJ',l~~.ll >~A,~.; '/,., ..., - ~.s::::;:" ;tI'llJ'r: ... ."

. ~l]., ,->,...-~Siapa yang telah ingin (telah mempunyai kemampuan)melakksanakan ibadah haji, maka hendaklah ia segeramengerjakannya, karena kadang-kadang dia jatuh sakit,kendaraan berhalangan dan keperluan lain (sayid sabig,1990 : 45).

a. Merupakan amalan yang paling utama.

sebagai berikut :

Page 32: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

18

Dari Aisya Ummul mukmin ra. ~ahwa dia pernahbertanya Ya Rasulullah . kami berpendapat jihaditu amal yang paling utama, apakah kami tidak bolehbe j i had ? beliau menjawab : "Tidak, tetapi jihadyang paling utama adalah haji yang mabrur (H.R.Al­Bukhori). (Peterjemaah Abu Bakar Muhamad).

b. Sebagai pengapus dosa

Keutamaan dari ibadah haji bahwa ibadah itu merupakan

ibadah yang dapat melebur dosa-dosa yang melakukannya. Hal

ini secara jelas dinyatakan dalam sebuah hadis yang diterima

dari Abi Hurairah ra, bawasannya Rasulullah SAW bersabda :Barang siapa mengejakan haji dan tidak meneampur padawaktu terlarang , sertapula tidak berbuat maksiat,maka ia akan kembali seperti saatia dilahirkan ibunyaCHR Bukhori). CA. Nasir Yusuf, 1985 7).

Ditanyakan pula dalam hadis lain :

~ .... ..J ~ .f.J n" _ ~ ..,.Pa_.I' ..-' - - ""., .....; .... .,-

,-~;~)Ih ~4J\-t~---.) ~d ~ ~I L;:j OJ:y\~~

~~./;i,' i3; G~~ Ct:;~-:~i~\~\:-JC:Gil iZt \ -v \ ~- -"-I -:» /\

. /~ sy~~

Dari Abi Hurairah ra, bawasannya Rasulullah bersabda :"Umrah ke. umr ah i tu penghapusan dosa antara k eduanva .Dan haji yang mabrur tidak lainganjaran baginyakeeuali surga (muttafag alaihi) (penterjemah Abu BakarMuhamad) .

Ada beberapa pendapat mengenaikriteria haji mabrur

menurut sebagian ulama mabrur itu ialah haji yang tidak

bercampur dosa sedikitpun. Pendapat ini diakui pula oleh An-

nawawy. ada pula yang berpendapat bahwa haji mabrur adalah

haji yang diterima (magbul). jadi mabrur identik dengan

nagbul. Ada lagi yang mengaLakan bahwa haji mabrur adalah

haji "perubahan t Lng k ah Laku " dari sifat-sifat yang tidak

'---.. ~------~---.'c,'''''. ','''',,-,',,,,.' ,. _

Page 33: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

"merigapa erig kau nen ang i s i waha i iblis ? tanya ulama

haj i.

akan

sebab

masing

haj i yang

rnerekaaku khawatir segala permohonan

esensinya adalah sama, karena masing-diatas ..

kepentingan kapitalistik apa pun. Dan yang membuat aku

dalarn keadaan menangis dan punggungnya bungkuk.

dikabulkan jawab iblis".

terkasafkan bagaimana sesosok iblis dipadang Arafah. Ketika

Aku menangis karena orang-orang rnengerjakan ibadah

sikap dalam diri seorang haji tersebut.

perubahaan tingkah laku pada diri seseorang haji. Dernikian

19

identifikasi haji mabrur rnenurut pendapat terakhir bisa juga

Ketiga pendapat mengenai identifikasi haji mabrur

yang dikemukakan sebelumnya. dengan kata lain.

dikomprornikan satu sama lain. Bahkan kalou diperhatikan

baik menjadi baik dan dari sifat yang baik menjadi sifat

haj i d eng an n ia t ikhlas, t idak bercampur derig an kepent ingan-

itu mewujud dalam bentuk manusia yang kurus dan pucat dan

merupakan aktualisasi dari identifikasi-identifikasimabrur

tidak bercampur dengan dosa itu wujudnya bisa berbentuk

pula yang maqbul itu indikasinya adalah adanya perubahan

mengilusterasikan. adalah seorang ulama muqarrabin pernah

menangis

c. Dalam ibadah haji akan terkabul segala permohonan.Al-Ghazali dalam asrarul hajj (t.t 14)

pendapat yang secara lahiriysah nampak berbeda itu dapat

secara cermat. sarna sekali tidak ada perbedaan

yang lebih baik lagi., setelah seseorang telah bertitel

Page 34: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

'.

Berdasarkan hadist di atas semakin jelaslah, bahwa

dan

mudah

segala

adalah

dikabulkannyawaktu-waktubanyak

dari pelaksanaa~ ibadah haji

ijabah di tanah suci merupakan kehususan

saja

tempat

tentu

keutamaan

Adalah maqbul (logis) bila permohona orang yang tengah

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra. bahwasanya Rasulullah

permohonan (sa'atul Ijabah), dengan demikian, adanya tempat-

merupakan tempat-tempat dimana Allah akan mengabulkan orang-

Mekkah terutama yang termasuk tanah haram merupakan tempat-

2d

saat melaksanakan ibadah haji, Bahkan. barang kali bertolak

tempat yang diagungkan Allah (sya'airill'lah) sekaligus

melaksanakan ibadah haji akan dikabulkan, sebab tanah suci

orang yang berdoa ditempat itu (makam ijabah), disamping

SAW pernah bersabda :..."..... ., J' J / ..... " ~ ................", "" 3 J ........ ., ",.,.r ...... .-P~ .......

~ LG\ ~.)L:.. V\,o.)~jJ '->-:.7 j.s:-,,<:\\I' vV-' .) \;~~ C' '..J1 J" ~ ,/

f1..J' .J "p .... ~ .,. / .~/ ........ .» '7 ........ '" .. " ..... 1'77......\ ........ ~ .. • \

~~~Sj \~ ~-1';~) V~ \*'/" O!,,~'·>Y.£

Orang-orang yang sedang berhaji atau berumrah,adalah tamu-tamu Allah dan para penziarah rumah­Nya; Jika mereka meminta dari-Nya sesuatu niscayaIa akan memberi kepada mereka memohon ampunan dari­Nya. niscaya Ia akan mengampuni mereka, Dan jikamereka berdoa kepada-Nya, niscaya Ia akanmengabulkan-Nya. Dan jika mereka bersafa'at(memintakan sesuatu untuk orang lain) kepada-Nya.niscaya Ia akan menerima syafa'at-Nya "(HR, IbnuMajah),

keutamaan tersendiri dari Allah SWT.

dikabulkan segala permohonan (doa) lllanakaia disampaikan pada

dari aspek normatif seperti itu, sehingga ada semacam

Page 35: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

21

kebiasaan di kalangan orang-orang desa menitif untuk di

doakan kepada orang-orang yang akan naik haji, yang tak

jarang nitip doa tersebut diembel-embeIi dengan penyerahan

uang, sebab memang , dalam had its itu juga dijelaskan bahwa

memintakan sesuatu untuk orang lain (syafa'at)dalam ibadah

haji disamping boleh dan sah-sah saja juga akan diterima

oleh Allah svr .

c. Macam-Macam Haii

Dalam mengedepankan persoalam macam-macam haji ini

akan dilihat dari dua segi, yaitu :

a. Menurut hukumnya :

1. Haji wajib ; yaitu pelaksanaan haji yang pertama kali

atau karena nadzar.

2. Haji sunnah ; yaitu pelaksanaan ibadah haji pada

kesempatan berikutnya baik untuk yang kedua kalinya

atau selanjutnya, sesuai hadist yang diriwayatkan oleh

Abu daud dan An-Nasa'iy dari Ibnu Abas ra,

~.0J"~:'X·..JtiU<>t: C;' f.;~\ ";){~ ..:v\~: "...C;;\~" -'... ~ C ... -'-?- .. ~

...",.", r s>,,- ......... """' ... -&- ........ ~ ... "" "'-J.#':. "{'" ~./ ,"'" ~:;-.( , .... J ~ J .~ .... \"l.,.oO

.e';,·-*'),;,,;~..A:";;;Y'.-J-· \.;:~~",OY.7 t' .)~~~\Dari Ibnu Abas ra, bawasannya agra bin Habis berkata :1a Rasuiullah apakah haji itu wajib dikerjakan tiap­tiap tahun, ataukah cukup satu kali saja? rASULULLAHsaw menjawab : "Ya yang wajib hanya satu kali saja,maka barang siapa yang menambahnya , maka itu sunnah"(Moh. Rifs'i, 1978 :373).

b. Menurut cara mengerjakannya :

Page 36: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

196.

menyembelih hewan ( membayar dam) .. hal ini berdasarkan

wajib membatar "al-hadyu", yaitu meny embe Li h seekor kamb i rig

dahulu

dahulubarulebih

<.

teribadah umrahmengerjakan

1. Ifrad ; yaitu mengerjakan amalan haji lebih

",' .Apabila kamu telah merasa aman, maka barang siapayang ingin mengerjakan umrah sebelum haji sebelunwaktu bulan haji, wajiblah menyembeli hewan kurbanyang mudah didapat, tetapi jika ia tidak menemukanmaka wajib berpuasa tiga hari dalam musim haji dantujuh hari lagi setelah kembali kekampung, , ,"(DepagRI, 1986 : 4),Dalam ayat diatas menyatakan bahwa bahwa haji tamattu

(denda dengan menyembelih kurban;.

kemudian mengerjakan amalan ibadah haji, dan harus

firma Allah dalam Al-Qur'an surat AI-Baqarah, ayat

baru kemudian mengerjakan umrah, tanpa membayar dam

2. Tamattu ; yaitu mengerjakan ibadah haji dengan cara

mutamatti (orang yang ber-tamattu) tersebut tidak memiliki

atau domba. Lain halnya dengan haji ifrad. Lalu apabila si

uang untuk membeli domba, atau ia tidak menemukannya, maka

Alah dalam ayat (masih dalam ayat itu)memberikan alternatif

dengan kewajiban membayar kifarat, yakni puasa selama

sepuluh hari dengan cara tiga hari di musim haji dan tujuh

hari lagi setelah kembali ke tanah air,

Niat yang diucapkan oleh orang yang ber-tamattuketika

ia berada di miqat makani (Bir Ali, Yalamlam atau tempat

miqat yang telah di tentukan bagi jema'ah haji), adalah :

Page 37: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

"Yang demikian itu, bagi yang keluarganya tidak ada di

104)

berbunyi

. r:":.:1 \' -;\s:~L"c;v'--f~ ~~~ ~~.6:.~ ~l' ~ ....

sedangkan earanya denga meneukupkan amalan baji.

Dalam pernyataan senada Sayid Sabig (1990

ayat 196 yang

memberikan batasan, bahwa yang disebut baji giram itu ialah

barus membayar dam. Dalam batasan praktisnya hari

satu amalan danniat, dan bagi yang mengerjakannya

3. Qiran; yaitu mengerjakan ibadah haji dan umrab dalam

"dzalika" itu kepada wajibnya kurban atau berpuasa b ag i

giran itu niat mengerjakan haji dan umrah sekaligus,

ilajbi dzalika kepada haji tamattu. Sedangkan Imam Safi'i,

Ibnu Abas dan Imam Abu Hanifah menentukan mllsyar

dalam menentukan musyar-iJajhj (yang diisyarati) oleh kalimat

sekitar Hasjidil Haram".

Perbedaan pendapat tersebut bermuara pada perbedaan

boleh saja orang Hakkah berhaji tamattu.

luar p endudu k Makkah (Tanah Haram). Sedang kan Emam Halik,

Lsvar a t "dzalika" yang ad a dalam firma Allah surat AI-Bagarah

23<:> ;..11 --:".P .). ".., ; ;

.8~~Cd::-~"Ya Allah aku periuhi panggilan-Hu untuk menuneikan

ibadah umr ah". (Dpag RI, 1989 : 20).Henurut pendapat Ibnu Abas dan imam Abu Hanifah,

Halik danImam Ahmad bin Hambal menetapkan musyar ilaihi dar

orang ber-tamattu. (Huebtar Adam, 1993 : 52).

Asy'syafi'i dan Imam Ahmad bin Hambal berpendapat bahwa

tamattu itu hanya boleh di lakukan oleh jema'ah haji dari}..

Page 38: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

,

"Ya Allah. aku penuhi panggilan-Mu untuk melakukan

ibadah haj idan umr a h" (Moh. Za i.nud i.n, 1992 : 12).

yang

Tidak

Yahya.

:148). Syarat itu menurut AbdulWahab Khollaf (1968

keliar dari subtansi sesuatu yang disyarati(masyrut).

inilah yang membedakan antara RUkun dan syarat, dimana

merupakan bag ian integral dari subtansi (hakikat)rukun

1983

118)

Hal

d. Svarat-svarat Waiib tlaii

Yang dimaksud dengan syarat ialah sesuatu

bergantung kepada adanya yang disyarati (masyrut).

adanya syarat, maka tidak adanya masyrut. (muchtar

Orang yang melaksanakan haji qiram harus tetap dalan

keadaan ihram hingga selesai amalan haji sebelum ia

melakukan thawaf, ucapan niat dalam haji qiram adalah :

apabila dirangkapkan antara haji dengan umrah dari miqat

makani (Bir Ali, yalamlam atau yang telah ditemtukan bagi

j ema . ah haj i) .

masyrutnya.

Dengan demikian maka dapat dianalogikan bahwa syarat

wajib haji itu ialah suatu keadaan yang tergantung kepada

pelaksanaan ibadah haji. dan bukan bagian dari padanya.

Keadaan tersebut lebih merupakan aspek subyaktif yang

bersifat kondisional psikologis maupun kapabilitas lainnya.

Page 39: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

,Dengan kata lain, syarat wajib haji itu adalah keadaan

maupun ketentuan yang harus dimiliki aleh seseorang yang

hendak melakukan ibadah haji.

261) menyebutkan limaSayyid Abi Bakr (t.t : juz II

maCam syarat wajib haji, yaitu :

1. Mus lim.

2. Mukallaf; yaitu orang Yang sudah dewasa dan berakal.

3. Merdeka dan oleh karenanya tidak diwajibkan bagi anak

kecil, orang gila dan hamba sahaya.

4. Istitha"ah/mustathil.

-5. Aman dalam perjalanan.

ad-. 1.Menurut pensyarah Fathul Mu"in (Sayid Abi Bakr, tanpa

tahun juz II : 281), pada garis besarnya istitha'ah itu ada

dua macam, yaitu 1. Istitha'ah MubAsyarab, yakni kemampuan

yang berhubungan dengan kondisi pisik dan meterial, dan 2.

Istil:ha"ah lll. inabati al-ghair"anhu, v a i t u kemampuan hanya

berdasarkan pertimbangan meterial seruata-mata.

Istitha"ah dalam jenis pertama meliputi halOhal

sebagai berikut :

a. Ada biaya untuk pulang pergi;

b. Tersedia alat trasport;

c. Aman diperjalanan;

d. Ada muhrim yang pergi bagi wan ita;

Page 40: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

ulama Fiqh lain seperti ats-tsauri, Ibnul mubarak, Ishak

maupun tidak, karena mereka menganalogikan kepada kewajiban

untukkemampuandikala ia masih hidup memiliki

Mereka beralasan kepada hadist dari Ibnu Abas ra,

25

Sesungguhnya telah datang wanita dari (suku)Juhainah kepada Nabi SAW, seraya berkata"se sunggu hny a ibuku telah bernadzar untukmenunaikan ibadah haji, tetapi sebelum beliausempat me1aksanakannya beliau wafat, Bolehkah sayameng-haj Lkan nya ? Nabi SAW bersabda: "Haj i kan lahdia olehmu, dan bagaimana pendapatmu seandainyaibumu mempunyai utang, bukankah kewajibanmu untukmembayarnya ? bayarlah olehmu karena hutang kepadaAllah harus Iebih diutamakan untuk dibayar.(H.R.Bukhori dan an-Nasa'i). (A. NasirYusuf, 1885: 24) .

Sedangkan Imam Malik berpendapat bahwa kebolehan

membayar utang (A. Nasir Yusuf, 1985:24).

Mengenai istitha'ah jenis kedua dapat dilaksanakan

Imam Syafi'i Ahmad bin Hambal, Imam Hanafi dan para

berpendapat bahwa meng-hajikan yang sudah meninggal dunia

me1aksanakan haji, maka hukumnya wajib, baik ia berwasiat

menghajikan orang yang telah meninggal itu apabila ia

kekayaan peninggalannya. dan ini dilaksanakan oleh ahli

e. Ada atau cukup bekal untuk ke1uarga yang ditinggalkan;

warisnya. Bila mana ia tidak meninggalkan harta pusaka yang

meng-hajikannya, bahkan boleh juga dilakukan oleh orang lain

(bukan ahli waris) walaupun tanpa izin ahli warisnya.

f. Khusus bagi yang buta tersedia qaid (penuntun).

dengan meng-hajikan orang yang sudah meninggal dunia dengan

serta sebagian sahabat seperti Ibnu Abas danZaid bin Tsabit

dan

~ cukup perjalanan haji, maka sunat bagi ahli warisnya untuk

Page 41: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

27

'.berwasiat untuk dihajikan, sedangkan jika ia tidak

" ... Dan tidaklah s eo r arig berbuat dosa meLa i nkan kemudha

ratannya kembali kepada diri sendiri, dan tidaklah seseo-

k ar e n a d i

.. ,"(QS AI-An"s.n, 6

:164).

...

anggap bertentangan dengan nash-nash yang qath"i dari AI-

meninggal dunia maka putuslah semua amalnya kecuali tiga

Perlu juga dikemukakan, bahwa disamping terdapatnya

dosa) kecuali apa-apa yang dia usahakan sendiri (QS, Al-

"Dan sesungguhnya tidak ada bagimu!manusia (pahala atau ,

Qur"an.

rang menanggung dosa orang lain

Qur"an, 53 :39) .

para ulama yang memperbolehkanmenghajikan orang lain baik

menghajikannya (An-Nawawi, t.t.juz VII :91-91).

sebagai berikut :

dunia, terdapat pula sebagian ulama ahli fiqh yang tidak

1. Hadist-hadist di atas viliditasnya lemah,

memperbolehkan menghajikan orang lain, dengan alasan-alasan

2. Nabi SAW, telah menjelaskan secara tegas, jika manusia

berwasiat, maka tidak ada kewajiban atau kebolehan untuk

yang masih hidup lantaran udzur maupun ia sudah meninggal

Page 42: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

perkara (hal) saja, sebagai mana dalam'hadits dari Abi

Hurairah ra,

,/ ,/ "" ' ..,. - • <,. J1/""'''''' "" '-''' .1'; r- , • ...,. ..,. ~

d..?..l.P uYl:" L-V>l'j) I ,,- ~\ ('; LJ~uU~,~ . ~ /' ~ L,- /' ""

.~; ~ LL; );") -':J tT::';:;\Mabi SAW, bersabda "apabila seorang anak Adam(manusia) meninggal dunia, maka putuslah amalnyakecuali tiga perkara (hal) yaitu : shadaqah, jariah,ilmu yang bermanfaat atau anak yang sahleh mendoakankepada kedua orang tua nv a'", (HR. Muslim).

3. Jika hadits tentang kebolehan menghajikan orang lain

dianggap shaheh, maka hanya shahih senadnya saja sedang-

kan matanya lemah karen a dianggap bertentangan dengan

nash-nash qath'i baik tsubut-nya maupun d i La La hnva .

Kemudian penjelasan yang dikemukakan oleh asy-syaukani

(tt, jilid IV : 319) dalam nailul autharnya.

Menyinggung persoalan istitha'ah tersebut,disamping

pendapat dari Sayid Abi Bakr yang telah penulis paparkan

tadi ada dua pendapat lagi yangperlu penulis paparkan tadi,

walaupun kedua pendapat berikut esenseinya tidaklah berbeda

dengan pendapat tadi, yaitu sebagai berikut

Imam syfe'i dan Imam Abu Hanifah menyederhanakan

batasan paradigma istitha'ah sebagai berikut

I, Memiliki ongkos untuk ONH (ongkos naik haji)

2, Biaya untuk keluarga yang ditinggalkan dalam melaksanakan

ibadah haj i

3. Biaya-biaya lain untuk sewa tempat tinggal @an keperluaan

akomodasi lainnya (Abdurrahman Al-jaziri, jilid I :632),

Page 43: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

a , Rukun li.aii.

Semen tara itu Syaig bin Sabig (1990 : 531-532) menya­

takan bahwa istitha'ah itu sekurang-kurangnya mempunyai

empat ketentuan, yaitu :

RUkun haji ada enam perkara. yaitu :

1. Ihram ; yaitu berpakaian ihram, dan niat ihram dan haji.

2. Wuquf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.

1. Sehat jasmani (kuat);

2, Perjalanannya menjamin keamanan jiwa dan harta oalon

haj i;

3. cukup bekal (ongkos) baik untuk kepentingan dirinya

maupun keluarga yang ditinggalkan dan

4. memiliki ongkos naik haji.

E. Rukun dan Kewa i iban li.aii.

Biasanya. perkataan rUkun dan wajib sama artinya.

tetapi dalam pelaaksanaanya ibadah haji berbeda, perbedaan­

nv a adalah :

1. Rukum v a i t u suatu perbuatan yang ap ab i la t idak d i Laaku kan

akan menyabakan tidak sah hajinya. Dan ketidak dilakukan­

nya perbuatan itu tidak diganti dengan dam.

2. Wajib dalam ibadah haji adalah yang harus dikerjakan

tetapi sahnya itu tidak tergantung atasnya karena boleh

diganti dengan dam, yakni dengan menyembelih binatang.

Page 44: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

kitnya tiga helai.

sebanyak 7 kali.

yaitu

yaitu mencukur atau menggunting rambut sedi-

yaitu lari-lari kecil diantara Shafa dan Marwah

1. Ifrad ; yaitu mendahulukan urusan haji terlebihdahulu baru mengerjakan umrah.

2. Membaca Talbiyah sebagai berikut :

"Aku menyambut panggilan-Mu, aku meny ambu t.panggilan-Mu. Tidak sekutu bagi-Mu, aku menyambutpanggilan-Mu, segala puji dan segala nikmat bagi­Hu , juga sekalian ke ku esaan tidak sekutu bagi-Mu".

3. Thawaf Qudum; yaitu thawaf yang dilakukan ketikadatang permulaan di tanah suci.

4. Shalat sunat ihram 2 (dua) rakaat seusai wuquf.Lebih utama dibelakang makam Mabi Ibrahim as.

berurutan. (Moh. Rifa'i, 1978 : 387).

3. Thawaf ; yaitu thawaf untuk haji (thawaf ifadah).

3U

,

b. Kewainban HaiiKewajiban haji yang apabila tidak dikerjakan harus

diganti dengan dam, ada enam perkara yaitu1. Ihram dari Miqat (tempat yang ditentukan untuk memulai

haji). Maka barangsiapa yang melampaui miqat tanpaberihram, diwajibkan membayar dam (denda) seekordomba.

2. Melempar Jumrah. Barangsiapa yang tidak melakukannyadiwajibkan membayar dam.

3. Meneruskan wukuf di Arafah sampai setelah matahariterbenam.

4. Menginap (mabit) di Muzdalifah.5. Menginap (mabit) di Mina.6. Thawaf Wada (Thawaf perpisahan sebelum meninggaalkan

Mekkah) .F. Sunnah l::l..a.ii

Ada delapan macam amalan yang termasuk sunnah haji

5. Tahallul

6. Tertib ; yaitu dari rukun ke rukun dilaksanakan secara

4. Sa"i

Page 45: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

3][

5. Bermalam di Hina pada tanggal 10·Dzul-Hijjah.6. Thawaf Wada; yakni thawaf yang dikerjakan setelah

selesai ibadah haji untuk memberi selamat tinggalbagi mereka yang keluar dari Hekkah.

7. Berpakaian ihram dan serba putih.8. Berhenti di Masjidil Haram pada tanggal 10 Dzu­

Hijja.h (Moh. Rifa'i, 1978: 380).

G. Kronn)ogj Ef.;lBksafl8an IbadBh liaii.Yang dimaksud pasal ini adalah mengenai prosesing dan

cara-cara menunaikan ibadah wada pada jaman Rasulullah SAW

dengan para sahabat dan istri, dari sejak memasuki kota

Hekkah hingga kembali.

Kronologis pelaksanaan dan cara-cara menunaikan ibadah

haji terangkum dalam hadist Mabi SAW, yang diriwayatkan oleh

Imam Muslim dari sahabat Jabir ra. sebagai berikut :

____,._c _

_'., _·.''-h~_ .

Page 46: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

-c

Page 47: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

.~

Page 48: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

·Dari Jabir bin Abdullah ra. sesungguhnya Nabi SAW,menunaikan ibadah haji, lalu kami keluar bersamabeliau, sehingga tatkala kami tiba di Dzul-Hulaifah,maka Asma binti Umais melahirkan, lalu.beliau bersabda

mandilah engkau dan pakailah cawat dengan selembarkainmu dan bersiramlah, kemudian beliau menaiki"Qaswah"nya (nama ontanya), sehingga tatkala beliauberada di Baida', maka beliau mengeraskan suara dengannembac a "Talbiyah Tauhid" (yang ar t i nva ) : Saya penuhipanggilan Engkau ya Allah, saya penuhi panggilanEngkau, saya penuhi panggilan Engkau, tidak ada sekutubagi Engkau, saya penuhi panggilan Engkau, tidak adasekutu bagi Engkau, saya penuhi panggilan Engkau.Sesungghnya pujian nikmat itu dan kerajaan itu hanyamilik Engkau. Tidak ada sekutu bagi Engkau. Sehinggasetelah kami tiba di Baitullah maka beliau mengusap"Hajaru Aswad" (batu hitam). Lalu beliau lari-Iarianjing tiga kali dan berjalan empat kali (mengelilingiBaitullah). Kemudian beliau datang ke makam Ibrahimlalu beliau shalat; dan beliau kemali lagi ke Ka'bahlalu merigu s ap "Hajarul Aswad", kerrmdian beliau keluardari pintu menuju Shafa itu, maka beliau membaca"Sesungguhnya Shafa dan Karawah itu bagian dari syi-ar-syi'ar Allah", Mulailah dari yang disebut lebih

dahulu oleh Allah. Lalu beliau naik ke $hafa sehinggamelihat Baitullah, lalu setelah beliau menghadap kekiblat, maka beliau membaca kalimat tau hid dan takbirs e r ava men gu c ap kan : "Tuhan hanya Allah yang Esa,tidak sekutu bagi-Nya. Hanya bagi-Nya segala kerajaan,hanya bagi-Nya pujian itu dan Dia itu, atas segalasesuatu Maha Kuasa. Tuahan hanya Allah, Dia telahmenepati janji-Nya, telaahmenolong hamba-nya dan telahmembinasakan golongan-golongan musuh sendirin-Nya.Kemudian beliau berdoa antara itu tiga kali. Kemudianbeliau turun dari Shafa menuju Karwah, sehingga tatka­la kedua kakinya sudah menginjak tengah-tengah lembahitu, maka beliau bersa'i, sehingga tat kala beliausudah naik, maka beliau berjalan menuju Karwah, Lalubeliau berbuat di atas Marwah itu sebagimana yangbeliau lakukan di atas Shafa. Dari perawi hadist itumenyebutkan hadist itu selengkapnya, yang isinyaKetika tiba hari Tarwiyah, maka mereka berjalan menujuke Kina, Nabi SAW menaiki kendaraannya lalu ditempatitu, beliau shalat dzuhur, ashar, magrib, isya danshubuh. Kemudian beliau berhenti sebentar hinggamatahari terbit, lalu beliau meneruskan perjalanannyahingga ke "Arafah", Lalu beliau dapati kemahnya yangsengaja dibuatkan baginya di Namira, Lalu beliausinggah disitu hingga tatkala matahari tergelincir,mak a beliau suruh s i ap kan "Qaswah" lalu kendaraan itudisediakan baginya, Lalu beliau datang ke tengah-

Page 49: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

35,

tengah lembah itu dan berkhutbah ditengah-tengahmanusia itu. Kemudian adzan dan iqamat"-·. lalu beliaushalat dzuhur. ·o·.Kemlld-ian setelah iqamat lagi lalub~liau shalat ashar, dan beliau tidak shalat antarakeduanya sedikitpun. Kemudian beliau naik kendaraanmelanjutkan perjalanannya hingga beliau tiba ditempat"Wuquf". Lalu jadikan perut onta "Qaswah"nya itumerapat ke batu-batu bunggul, dan beliau jadikanpenghubung bagi orang-orang yang jalan kakidihadapannya, dan beliau menghadap Kiblat. Beliausenantiasa wuquf itu hingga terbenam matahari dan awanyang kuning hilang sedikit dan sempurnakan kendaliontanya, hingga kepala ontanya itu menyentuh tempatduduk kenderaan itu. Beliau memberi isyarat dengantangan kanannya seraya berkata Wahai manusiaperlahan-Iahan. Setiap sampai tempat bergunung, makabeliau kendorkan kendali kendaraannya sedikit, hinggaontanya jalan mendaki hingga beliau sampai diMuzdalifah, beliau shalat ditempat itu shalat maghribdan isya, dengan sekali adzan dan dua iqamat.beliautidak mengucapkan tasbih antara keduanya sedikitpun.kemudian beliau berbaring disitu hingga terbit fajar.Lalu beliau shalat shubuh tatkala sudah nampak waktusubuh dengan sekali adzan dan sekali iqamat. kemudian"beliau meneruskan perjalananya hingga tiba diMasy'ari-Haram. lalu beliau menghadap Qiblat, berdoa,bertakbir dan membaca talbiyah. Beliau tetapsenantiasa berhenti ditempat itu hingga sudah terangsekali. Lalu beliau bertolak dari situ sebelummatahari terbit, hangga setelah beliau berada ditengahlembah "Muhasisr" . Lalu beliau percepat perjalanannyasedikit. Kemudian beliau menempuh jalan yang tengahyang menuju ke Jumratul kubra, haingga beliau datangke jumrah didekat pohon, lalu beliau melempar jumrahitu dengan tujuh kali batu kecil ( kerikil), sambi Ibeliau takbir pada setiap kali melempar satu batu.Setip biji batu sebesasr kerikil lemparan biasa, yangbeliau lemparkan dari tengah lembah itu, kemudianbeliau berpindah ketempat sembelihan kurban, lalubeliau menyembelih kurban itu. Kemudian beliau naikikendaraannya menuju Baitulah, lalu beliau shalatdzuhur di Hakkah. (penterjemah, Abu Bakar Muhamad,1991 :775-780).berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Jabir ra,

H.U Saifudin ASH (t.t. diktat manasik haji), menggambarkan

kronologis pejalanan ibadah haji wada yang dilakukan oleh

Rasulullah SAW, beserta sahabat dan istrinya.

Page 50: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

56

Kronologis Perjalanan Ibadah Haji Wada

Rasulullah Saw, Beserta Shahabat dan Istrinya

No.

1.

Hari

ke 1

Tanggal Kegiatan

Mengadakan perjalanan

Tempat

Dari madi-

memakai Qaswah nah menuju

makkah

...,~. Menunaikan Shalat se- Dzul-Hulai

belum ihram fah

-". Mulai miqat dengan Baida (su-

membaca Talbiyah atu tempat

_11-

_11-

_11-

Makkah

kah

Haram Mak-

kawasan

fah) menu-

ju Makkah

Dzul-Hulai

Masuk Masjidil Haram

melalui BabAby-Syaibah

melihat ka'bah

berhenti membaca Tal-

biyah berhenti ketika

mah Hajar Aswad

Istilam dengan menja- Masjidil-

Melaksanakan thawaf

Dalam perjalanan tidak

Selesai thawaf langSU-\

5.

4.

8.

7.

6.

Page 51: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

dil Ha~am

ng menuju maqam Nabi-

Ib~ahim As, Sambil me-

_"_

_"-

-"-

_u_

_11_

dil Ha~am

kah

san Masji-

Masjidil

Ha~am Mak-

Sa Ii menuj u MarvJah

belakang maqam Nabi-

Naik ke Bukit Ma~wah

injak lembah be~la~i

kbi~, tahlik 7 kali

pat ka",a-

Ib~ahim As.

Kelua~ da~i Masjidil

san Masji-

Nai~, bukit Shafa meng- Suatu tem-

Istilam lagi kepada

Tu~un untuk melakukan

DiBukit Shafa mengha- Suatu tem-

fa

Ha~am melalui Bab-Sha-

dap Qiblat membaca ta- pat kawa-

Tatkala kakinya meng-

dengan ca~a sepe~ti.

mbaca

dan be~do'a

Haja~ Aswad

Shalat dua ~akaat di

sampai ujung lembah.

9.

Ill!.

12.

14.

15.

16.

11.

Page 52: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

,yang dilakLlkan menujLl SLlatLl tem-

Shafa hal ini dilakLl- pat kawa-

kan 7 kali, selesai san Masji-

Sa'i ada shahabat yang dil haram

diperintah TahalLll.

18." 2 Haji 9 DZLll- Setelah terbit mataha- Antara

17. 1 Haji 8 DZLll­

Hijah

Hijah

MenLljLl Mina LlntLlk ma-

bit (bermalam) di sana

shalat DZLlhLlr, Ashar,

Maghrib, Isya dan ShLl-

buh ,

ri RasLll dan Shahabat

menLljLl Arafah

Mina

Mina dan

Arafah

19.

20.

_'1_

_11-

_11-

_11-

Istirahat menLlnggLl

tergelincir matahari.

Memberikan khLltbah

Namirah

Lembah A-

rafah

21. _11- _11- Waktu DzuhLlr diadakan- Arafah

adzan dan iqamat, Sha-

lat dZLlhLlr dan ashar

di jama taqdin dan qa-

shar.

t,

22. _11- _"- MenLljLl tempat wuqLlf Arafah

hingga matahari terbe- dekat Ja-

nam. bal Rah-

mah

Page 53: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

Dalam hadits di atas tidak dite.-angkan tentang tahalul

kembali ke Mina untuk mabit lagi dan jum.-ah Ula, wustha, dan

lain.

melakukan thawaf ifadah dan

dalam .-iwayat lain dite.-angkan Rasulullah

tetapi dite.-angkan dalam hadits yamh

3Q

23. 3 Haji Masuk Ta- Be.-angkat menuju Muz- I Anta.-a A-

nggal 10 dalifah. .-afah dan

Dzul Hij- Muzdali-

jah fah

24. 3 Haji 10 Dzil- Mabit (be.-malam) hing- Muzdali-

HU j ah ga waktu faja.- fah

25. _11_ _11_ Melaksanakan shalat Muzdali-

magh.-ib dan isya dija- fah

ma takhi.-

26. -"- _II_ Be.-do'a takbi.- dan Masy'a.-il

tahlil, pagi-pagi me- Ha.-am

nuju Mina.

27. _.. - _If- Melonta.- Jum.-ah Mina

28. _11- _"- Aqabah

29 .. _"- _11_ Menyembelih hewan Mina

"Hadyu"

3(2). _11- _"- Thao'af Ifadah dan sha- Masjidil-

lat dzuhut"" Ha.-am Ma-

kkah.

dan jum.-ah,

Setelahnya .-asulullah Saw,

shalat dzuhu.-,

Aqabah tiap ha.-i setelah dzuhu.- samapai tanggal 13 Dzul-

Page 54: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

wada yang dilakukan Rasulullah Saw, beserta shahabat dan

istrinya dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut :

a. Ihram

Hijjah.

Dengan demikian, kronologis perjalanan ibadah haji

shalat shubuh sebelum matahari terbit berangkat ke

sahalat maghrib dan isya dilaksanakan di sana secara

Ihram dimulai pada hari tarwiyah, yaitu tanggal 8

yang

jema'ah

setelah

setelah

Muzdalifah,

tergelincir

tepatnya

sejak

jema'ah berangkat ke Numairah seraya

lalu mabit (bermalam) di sana,

lalu jema'ah berangkat ke

dilakukan dari tempat-tempat Miqat,

pad a hari itu (tanggal 9 Dzul-Hijjah)

menerus membaca talbiyah,

terbit matahari,

matahari

terus

dijama taqhir,

Dzul-Hijjah) ,

Dzul-Hijjah,

telah ditentukan.

b. Wuquf di Arafah

Pad a tanggal 9 Dzul-Hijjah,

Masy'aril haram, lalu menghadap qiblat untuk berdo'a

takbir dan tahlil.

d. Melempar Jumratul Aqabah

Setibanya di t1ina setelah matahari terbit, yaitu

tanggal 10 Dzul-Hijjah melempar jumrah Aqabah dengan

melaksanakan wuquf, dan harus memperbanyak membaca do'a,

shalat dzuhur dan ashar dijama taqdim dan qashar.

c. Mabit di Muzdalifah

Setelah matahari terbenam (mulai masuk tanggal 10

Page 55: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

4E

Allahumaj'alhu hajjan nabruro wad zan ban maghfure. Setelah

melempar jumrah lalu tahalul dan menyembelih qurban

Akbar.Allahhudan membaca(kerikil )baturujuh

(hadyu) .

e. Ba'i

Melaksanakan sa'i di mulai dari bukit shafa menuju

Marwah, dilaksanakan sebanyak 7 kali. 01 bukit sahafa

menghadap qiblat membaca takbir,' tahlil dan berdo'a di

bukit Marwah sama melakukan seperti di bukit Shafa.

f. Tahallul Awal

Seusainya jumrah lalu melakukan tahallul awal"

yaitu menggunting sebagaian ram but atau mencukur

seluruhya (bagi laki-Iaki). Maka bebaslah semua larangan

ihram kecuali bergaul dengan istri, dan berakhirlah

bacaan talbiyah.

g. Tha~,af Ifadah

ifadah.

lalu berangkat ke Masjidil Haram untuk melakukan thawaf

Setelah selesai melaksanakan thawaf Ifadah lalu

10 Ozul-Hijjah)awal (tanggalSetelah tahallul

h. Melempar Tiga Jumrah dan Mabit di Mina

kembali lagi ke Mina untuk mabit (brmalam di sana). Dan

pad a tanggal 11 Ozul-Hijjah setelah dzuhur barulah

melempar tiga jumrah masing-masing dengan tujuh batu

berdo'a sambil menghadap qiblat.

(kerikil). setiap selesai melempar jumrah ulawustha

-----_.~----

c. _, """~ i'·"

Page 56: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

i. Nafar Awal dan Tsani

Yang dimaksud nafar awal ialah pulang ke mekkah

setelah melempar ketiga jumrah pada tanggal 12 Dzul-

Hijjah. Sedangkan yang disebut nafar tsani ialah pulang

ke Makkah pada tanggal 13 Dzul-Hijjah setelah dzuhur

seusai melempar ketiga jumrah, karena pada tanggal 12

Dzul-Hijjah tidal langsung pulang ke makkah.

j. Thawaf Wada

tanpa lari-lari dan tanpa sa'i dengan berpakaian biasa.

mengucapkan selamat tinggal. Caranya seperti thawaf biasa

bagi orang yang akan meninggalkan Tanah Suci Makkah harus

maka

perpisahanthawafwada yaituthawaf

Setelah selesai melaksanakan ibadah haji,

melaksanakan

H. Masail ~ Fighivah dalam Ibadah haji

1. Masalah ihram sebelum miqat

Imam Syafi'i membolehkan seseorang beriman

sebelum miqat. Beliau mendasarkan pendapatnya kepada

penafsiran shahabat Ibnu Masud tentang Firman Allah,.. ,.".J "'-", ~." 4J"

S.,t. . .G~~ e'~\'ISempurnakanlah ibadah haji dan umrah ".

Juga beliau menafsirkannya dengan :

.~i 0:';'; (y;~.) 0\ ~;; :;-):rG~,. ,. -' \ ..... ",." ~

"Kesempurnaan haji dan umrah hendaklah kamu berihram

dari rumah (negara) keluargamu".

Dan berdasarkan pada hadits dari Ummus Salamah

Page 57: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

~" _ .... ., .." "",- '" .." .. ."." "." ." \""-~

~~:.-Jct (y>:_~ . rcr ~..J!\ .-J.r->j ~'7' 0>~ \.

.-I••;; ':"":B c: .P..J _:1 9("~.,,;1\'-J1 / :~, - "l;-; ~;,,,::. V,,(' ~ c' - ~ ~ ~ ~ tZ-1oI ., .....Pr,~~1~ .J"~t J-, ".;' ,\,,,,,.1. .-'." "/

. ~ \ *\I ~J' oJ ,./_l: L""Sesungguhnya dia telah mendengar Rasulullah Saw,bersabda : I'Barangsiapa berihram haji atau umrah dariMasjidil Aqsha ke Masjidil Haram, maka diampuni dosa­dosanya yang terdahulu dan berhak baginya balasansurga". (HR. Abu Daud) (A. Nasir Yusuf, 1985 : 37-38).

berihram sebelum miqat hukumnya makruh.

Sedangkan Imam Malik, Ibnu Munzir berpendapat

(Asy-Syafi"i, t.t Juz 11 :189).

2. Masalah ihram sesudah miqat

harus kembali lagi miqat untuk berihram haji atau

2.1 Orang yang melewati miqat tanpa ihram dengan

ibadah haji atau umrah, ia

(1989:214-215)

maksud melaksanakan

menyatkan dua alternatif, yaitu :

Dalam masalah ini Az-Zuhaili

umrah. Bilamana ia tidak kembali lagi berarti ia

telah meninggalkan kewajiban haji. Menurut para

ulama, ia wajib membayar dam dan langsung

disembelih di Makkah untuk kemudian diberikan

kepada fakir miskin di sana.

Dalam pada itu, terdapat perbedaan dikalangan

Dalam

hal ini baginya tidak ada masalah.

mempunyai tujuan beribadah haji atau umrah.

2.2 Orang yang melewati miqat itu sama sekali tidak

Jumhur ulama termasuk Imam Syafi'i, Abu Hanifah, Jabir

para ulama mujtahid tentang kewajiban membayar dan

bagi seseorang yang tidak melaksanakan ihram di miqat.

Page 58: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

be~pendapat bahwa seseo~ang yang melewati miqat makani

apabila ia kembali lagi ke tempat miqat dan be~ih~am

AI-Hasan, Sa'id bin Habi~ dan Ats-Tsau~i

sedangkan

bin Zaid,

dan tidak be~ih~am, maka ia te~kena dam,

da~i sana maka ia tidak te~kena dam.

Sedangkan Imam Malik, Ibnu Muba~ok, dan

Pa~a ulama telah sepakat bahwa wuquf di

ia te~kena dam (A. Nasi~ Yusuf, 1985:39).

3.1. Hukum dan waktu wuquf

iabaH:tempat-tempat miqat dan tidak be~ih~am,

kembali ke tempat miqat maupun tidak, maka tetap saja

sebagian ulama pengikut Imam Syafi'i be~pendapat bahwa

seseo~ang yang be~haji atau un~ah dikala melewati

3. Masalah Wuquf di A~afah

A~afah, me~upakan ~L\kun te~penting d ar-L ibadah

haji. Be~dasa~kan hadits yang di~iwayatkan Ahmad

dan Ashhabus-Sunan da~i Abdu~~ahman bin Ya'mu~ :'\J_;"AJ~·~"""·""

~\e\

"Haji itu adalah wuquf di A~afah".

Adapun pelaksanaan wuquf, jL\mhu~ ulama

dimulai da~i te~gelinci~ mataha~i (9 Dzul-Hijjah)

Hanafiyah be~pendapat bahwa waktu wuquf itu,

Sedangkan golongan Hanabilah be~pendapat

dan

Dzul-(1121

Malikiyahgolongan Syafi;iyah,te~masuk

Hijjah) .

sampai te~bitnya faja~ ha~i Nah~

Page 59: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

mengemukakan tiga masalah wuquf, yaitu

bahwa waktu wuquf itu, dimulai sejak terbitnya

3.2. Masalah melaksanakan wuquf dan meninggalkan wuquf

(Penterjemah

(1985 67-68)

Abu Bakar Muhamad, 1991 : 813).

di Arafah.

fajar hari Arafah (9 Dzul-Hijjah).

3.2.1. Masalah melaksanakan wuquf sesudahmatahari terbenam di hari Arafah (malamhari Nahr). Jumhur ulama berpendapat bahwaseseorang yang melaksanakan wuquf diArafah, setelah matahari terbenam dihariArafah (malam hari Narh). Maka wuqufnyasah (hajinya tetap sempurna). Berdasarkankeumuman dari firman Allah Swt seperti dibawah ini yang tidak menentukan siang hariataupun malam hari.

Dalam masalah ini, A. Nasir Yusuf

,. Jika kamu telah bertolak dariArafah ., (Qs. al-Baqarah, 2: 198).

3.2.2. Masalah orang yang wukuf meninggalkanArafah sebelum matahari terbenam. ImamSyafi'i dan Malik berpendapat bahwa orangwukuf di Arafah, semenjak siang hari danapabila meninggalkan Arafah sebelummatahari terbenam maka dikenakan dam,tetapi apabila ia kembali lagi maka tidakterkena dam. Imam Abu Hanifah dan Ahmadberpendapat bahwa orang yang wukuf diArafah semenjak siang hari dan apabilameninggalkan Arafah sebelum matahariterbenam, baik ia kembali lagi atau tidakmaka terkena dam.

3.2.3. Masalah wukufnya orang yang jatuh pingsan(hilang akal), Abu Hanifah dan Malikberpendapat bahwa seorang yang jatuhpinsan dan masih belum sadarkan dirisampai ia keluar dari Arafah, makawukufnya tetap sah, karena mereka tidakmenyaratkan berakal bagi orang yang wukuf.Sedangkan Imam Syafi'i Ahmad dan para

Page 60: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

4-'0

ulama yang lainnya seperti Tsaur Ishaq danInbnul Mundzir berpendapat bahwa apabilaseorang yanmg jatuh pingsan (hilang akal)dan sampai keluar dari arafah (habisnyawaktu wuquf) belum sadarkan diri makawuqufnya tidak sah Karena mereka yangmenyaratkan berakal bagi mereka yangmelaksanakan rukun-rukun haji.

4. Masalah Thawaf dengan berkendaraan atau tandu.

Para ulama tela~ konsesus bahwa seseorang yang

Salamah ....., - JI,J ~ ..... 9,.. -- ,.. ",..,.. "

~~ U~.:v· ~./'" C~". iY-y 4\.--

~;r(..... "·f..... ~J \...........: . ",..... .....,,:-:- .... -::\ -r > ,"\....._ J'», "'Ij" # :::. t_~~.) c>",u;>L '~J'; c.->::~ ",""~-.-l~ \t-\--~.Y~~\ v"'"~\

Artinya , "Sesungguhnya Ummu Salamah telah memasukiMakkah dalam keadaan sakit, dan hal ini telahdisampaikan kepada Nabi Saw, maka Nabibersabda ,"Thawaflah dari belakang orang-

.orang (di tempat yang tidak sesak) dan kamu-naik kendaraan (tandu)". (HR. Al-Jam'ahkecuali AT-Tirmidzi).

. ,,~ _" .,- .... J ~ ..... ./ >: -' ....Juga hadi ts dari Jabir ra. '...l...., ~ ~\Lfl, ~0 .J.-- -:~r .r: - ,,.....,.-./ oj

~ °J;A~ .: d':X ?-';;t\~:&,j ~;)i: (~\~ CL·~i~~ \-,' ",," .." .-' ...,r e.- " ..... ..", ".".- .... .. __/"J-/-;'~.//""'~ ., ..... _., ""-.,_J ~ .J1(..... .,- '--• <7 A..;..s. U'"'"L:5'~,.1: .,.,,1 \_ .. '" v~ _ l~ t..r> l:j, o~0~~

.T .... ....,/ ~ ......Artinya • Rasulullah Saw, telah bersabda melakukan

thawaf di Baitullah dan Sa"i antara Shafa danMarwah di waktu haji wada dengan berkendaraandan- .beliau telah menyapu Hajar Aswad dengantonqkatnya agar kelihatan oleh orang-orang,dan agar ketinggian dan ditanyai orang karenaoarang-orang itu akan mengerumuninya.

Ummu

atau

boleh

dengansa'i

diperbolehkan

berjalan,

berpendapat bahwa

bahwa

mamputidak

ini berdasarkan sebuah hadits dari

atas dapat disimpulkan,

Hal

keadaan udzur

Imam Syafi'i dan Ibnu Ruslam,

seseorang untuk melakukan thawaf dan

t.arrdu ,

melakukan thawaf dengan berkendaraan, naik usung

dalam

bagi

hadi ts di

Page 61: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

47

berkendaraan baik ketika udzur maupun tidak. Tetapi tentu

saja yang lebih utama bagi yang tidak udzur adalah

melaksanakan dengan berjalan kaki (IbnuRusyd, 1946 I

: 321) .

Malikiyah dan Hanfiah bahwa bermalam di Mina pada

hari-hari Tasyriq itu, hukumnya wajib berdasarkan

5. Masalah Mabit di Muzdalifah/Mas'y aril Haram

Para ulama telah sepakat bahwasannya mabit di

Nuzdalifah merupakan wajib haji, dan bukan merupakan

rukun haji. Adapun perbedaan pendapat para ulama dalam

waktu (timming) pelaksanaannya.

Imam Syafi'i dan Ahmad bahwa keberhasilan mabit

di Muzdalifah itu, apabila seseorang tidak keluar dari

muzdalifah kecuali tengah malam hari Nahr, dan apabila

seseorang tidak berada di muzdalifah setelah tengah

malam walaupun sebentar maka terkena dam. Menurut Abu

Hanifah bahwa mabit di muzdalifah sampai terbit fajar,

maka apabila seseorang meninggalkan Muzdalifah sebelum

terbit fajar maka terkana dam. Sedangkan Imam Malik

sah mabitnya diwaktu malam hari, walupun hanya sekedar

dalam perjalanan. (Terjemah TK. Ismail Yakub, 1982

270) •

6. Bermalam (mabit) di Mina

6.1. Masalah bermalam (mabit) di Mina pada hari-hari

Tasyriq.

Menurut Imam-Imam Madzhab Syafi'iyah.

Page 62: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

/ ........." / /' ...._~ .... ., .....4 • r: \,\ t~ ,'" .. .:u:.hadits dari Aisyah ra. ~~~ v-~ ~~vr.... ....

~ ~: "~I ~ -l;i:;:'~\ ~~~ ... / J, 0 ~:JG.; ~ ~.. ~ ~b"\--' .r : ,"'-.)

-;:~1\ tf tQ!~ C1;"'~ ... ~\ ~.." ":.~ ~~({("",!'-'-.".":......... f ~~, '-'IG o ... --s.~ C \ ~ lJI.,P~

"Aisyah berkata : "Rasulullah Saw. telahmelaksanakan thawaf ifadah di akhir hari Nahrdikala sesudah shalat dzuhur, kemudian beliaukembali ke Mina un tuk bermalam di hari-hariTasyriqll .(HR> Ahmad dan Abu Daud).

Sedangkan menurut golongan Madzhab Hanfiah

bermalam di Mina pada hari-hari Tasyriq itu

Para ulama telah sepakat bagi bahwa orang

6.2. Masalah meninggalkan (mabit) di Mina

pada

Ibnu

maka(uo aur-)

berdasarkan hadits darihukumnya sunnah~

hari-hari tasyriq tanpa halangan

Abbas ra.

yang meninggalkan bermalam (mabit) di Mina,

"Jika kamu melempar jumrah maka bermalamlahdimana saja yang kamu kehendaki" (HR. Ibdu Abi­Syaibah). (Depag RI, 1986 :159).

ra.

inibersumber dari sebuah hadits dari Ibnu Abbas

terkena dam (wajib menyembelih). Sedangkan bagi

Hal

maka

ataL,pun

Mina.

umum

urusan yang

(udzur)berhalangan

tidak bermalam di

dan untuk kepentingan

yang

mendesak,

disebabkan oleh sesuatu (halangan)

diperbolehkan

seseirang

Page 63: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

49

.... ,. ~ -' ,J .... "" ,.., .... , ,,/..,,' .... ., ....... '" .............. "

Vlr ...Jl0."... ..J v .... L;~' u:, \- -0 ,~\:l.);'~ 0\~~ --

-:UJ;~L; ._O~~ .-Ju/~~\ ~x;~;Q:"'~,,.. ,.,," -- - '7 ~" .;' -- "" \. --.

"Dari Ibnu Abbas berkata : Al-Abbas telah memintaiZin kepada Rasulullah untuk bermalam di Makkahpada malam hari-hari Tasyriq di Mina untukkeperluan tugas (mempersiapkan) sarana pengairan(siqayah), maka Tasulullah Baw, pun mengizinkan(HR. Ahmad dan Abudaud).(Mah. Rifa'i, 1978 :391-392).

6.3. Masalah meninggalkan kata Mina menuju Makkah

(Nafar).

Dalam hal ini, kesepakatan parta ulama

bahwasannya bagi orang yang menginginkan untuk

meninggalkan kata Mina, setelah ia bermalam dua

7. Masalah yang berhubungan dengan Ba'i

dan

(ini

~lal ikiyah

Bebagimana Firman

Syafi'iyah,Galangan

hari di hari tasyriq, maka diperbalehkan

Allah Bwt, (QB. AI-Baqarah~

.....-:."\.:." ~., ...."" ,"'\ .....V>' Ct~

V t-"".,/ -- ~

disebut dengan Nafar awal).

:203), yaitu :..... o:t' ~~, ... ,..,......".

.~ '" - .U_ v~--.-J . ~

.... ,~ 9 .... """,/"

L-~\0~~~~"Barang siapa yang ingin cepat berangkat ( dariMina ) sesudah dua hari, maka tidak dasa baginya.Dan barang siapa yang ingin menangguhkan(keberangkatannya dari dua hari itu) maka tidakada desa pula baginya, bagi arang-arangyang taqwa(Depag, RI, 1986 : 159).

7.1. Hukum Ba'i

Hanabilah dalam suatu riwayat menyatakan bahwa

sa'i itu, merupakan salah satu dari rukun-rukun

haji, sehingga apabila seseorang yang menunaikan

Page 64: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

ibadah haji tidak melakukannya, maka hajinya

bersa' ilah". (HR.Ahmad).

penyembelihan hewan

Syaibah :., J."'" ?.11 .. - _ _ ..P- .. \ \'~'. ~ ..-l\~~

L>~. \ - ._sa'i atas kamu sekarian~ maka

dengandiimbangibisa

(dam). Berdasarkan hadits

tid a kdanbatal

"Telah diwajibkan

dari Syafiah binti

Dalam hal ini, Abu Hanafiah, Ats-Tsauri

As-Sa'by dan aI-Hasan berpendapat, bahwa sa'i itu

haji, sehingga apabila seseorang yang menunaikan

bukan merupakan salah satu rukun dari inbadah

haj i, tetapi merupakan salah satu dari wajib

ibadah haji, tidak melakukan sa'i maka hajinya

tetap sah tetapi harus menyembelih hewan (dam).

Sedangkan Ibnu Ma'ud, Ubay bin Qaab, Ibnu

Abba~, Annas dan Ibnu Sirin berpendapat bahwa

sali itu merupkan sunnah saja. Bu kan termasu,;

rukun dan wajib haji, dan tidak pula diwajibkan

Para ulama Fiqih (fuqahq) telah bersepakat

dalam melakukan thawaf berkendaraan.

bahwa seseoarang yang dalam keadaan berhalangan

maka

dengan

1993: 65).

sa'imelakukanuntuk

Sebagaimana kebolehan bagi udzurberkendar-aan,

menyembelih hewan (dam). (AI-Ghozali,

diperbolehkan

(udzur) ataupun tidak mampu untuk berjalan,

7.2. Berkendaraan dalam melakukan sa'i

Page 65: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

Sedangkan yang menjadi pe~bedaan pendapat

5JL

yakni bagi o~ang yang tidak ada

ada

Syafi'i

tidak

ber-kendar-aan,

Abu Hanafiah

Imammampu be~jlan.

sa'i berkendaraan

dan

halangan ataupun mampu be~jalan.

be~pendapat bahwa apabila sa'i

para ulama,

halangan

mempe~bolehkan

apabila masih ada di Makkah sa'inya harus

diulangi, apabila tidak diulangi maka harus

membaya~ dam. Imam Ahmad, bahwa o~ang yang mampu

be~jalan sehingga apabila ia melakukan sa'i

dengan kenda~aan maka tidak sah dan harus

diulangi lagi. (Al-Ghojali, 1993 : 66).

8. Masalah Jum~ah

8.1. Hukum melempa~ jum~ah

Imam yang empat telah sepakat

melempar jumrah itu, termasuk salah satu wajib

seseo~ang yang meninggalkannya, hajinya tetap sah

tetapi ia dikenakan dam (meyembelih hewan ).

haji bukan me~upakan ~ukun haji. Sehingga bagi

Berdasa~kan hadits da~i Jabi~ ~a.

/, -:' ... "15, ,o:: d\' /,:<~)\'0''; . ('IS"" ~<)'--.-J"'y:~", (v,,/,;".../ '" . , , I ;. ::J

O~~ ~~~\~lS'J~>'SJ 8,0~1( - l.;~~~U/-' .... ./ c..:..... .... -- ~

"Saya melihat Nabi Saw, melempa~ jum~ah da~i

kenda~aannya, pada ha~i Nah~. Lalu sabdanyaHendaklah kamu mencontoh upacara-upacara haJimuda~i padaku, ka~ena aku tidak tahu apakah akumasih akan menunaikan ibadah haji lagi setelahhaji ini". (HR.Ahmad, Muslim dan Nasa'i).

8.2. Waktu melempa~ jum~ah

Page 66: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

Imam Malik, Abu Hanafiah dan Ibnul Mundzir tidak

diperbolehkan seseorang melempar jumrah Aqabah

yang melempar jumrah sebelum terbit matahari

diharuskan mengulanginya kembali, juga menghL.kum

makruh bagi seseorang yang mengakhirkan melempar

matahari.tergelincirAqabah sampaijumrah

kecualisetelah terbit matahari dan bagi orang

Berdasarkan dari hadits Ibnu Abbas ra.

;fL-~ ~J~I~}\~J-'J ;U-.JG·.~C

, ~\/~;;;~{~\.~;y"Ibnu Abbas ra. berkata : ~~ulullah Saw, telahmemerintahkan kepada kami untuk tidak melemparjumrah (Aqabah) sehingga terbit matahari".(HR.Al-Kausah) (Penterjemah Abubakar Muhamad,1984 : 811).

A. Nasir Yusuf (1985 : 75-76). ImamSyafi; i, Ahmad Atha dan Tha~jus memperbolehkanseseorang untuk tidak melempar jumrah Aqabahsetelah tengah malam hari Nahr dan menganggapapdhal dilaksanakan setelah terbit matahari.

Sedangkan Imam Ar-Rifa'i salah seorangpengikut Syafi'i telah membagi waktu untukmelempar jumrah Aqabah itu atas 3 (tiga0 bagianyaitu :

1. Waktu utama (afdhal)dari terbitnya mataharisampai tergelincirnya matahari.

2. Waktu ihtiar, yakni dari terbit mataharisamapai terbenam matahari.

3. Waktu diperbolehkan (jawaj); yakni dari tengahmalam hari Nahr sampai akhir hari tasyriq.Berdasarkan hadits dri Aisyah ra.

u: 1 ~~M~'~Ls0JI~L..).dG{.;. j. - ..,.......... - ~""': ..... ~ ."... :::, ..... ,-,. ... "........

, ':,';' t: (,;' ......0 r- -.J \ I'· /e; ,:}'C'"J ~~\, ~L- v ../.~v./,.y--

/ ;

~Aisyah ra, berkata :"Bahwa Nabi Saw, pada malamhari Nahr (Idhul Adha 10 Dzul-hijjah) telahmenyuruh Ummi Salamah, untuk melempar jumrah

Page 67: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

ialah

haj i.

ram but

Madzhab

AI-Fatah,

Nabi punapa-apa) •

Syafi"iyah

rukun

tsani/kurba) •

itu merupakan

ulama

"tahallul

Ma~;a

(tidak

boleh/diperbolehkan.

golongan

berarti

ulama termasuk

Sedangkan

sebagai salah satu

haj i.

dengan mencukur atau memo tong

Jumhur

haji,

bahasa "tahallul

Berdasarkan firman Allah dalam QS.

menganggap

membahas ten tang pengertian tahallul, menurut

kepalanya, setelah ia melaksanakan jumrah Aqabah

U ntuk lebih jelasnya terlebih dahulu akan

kecuali Syafi;iyah berpendapat bahwa tahallul

thawaf dan Saoi (disebut tahallul

diperbolehkannya seseorang dari larangan-Iarangan

Sedangkan ulama Fiqih (fuqaha)

48:27.

(disebut tahallul awal) atau setelah melakukan

(A. Nasir Yusuf, 1985 : 95).

Aqabah setelah sore hari",bersabda. Tidak ada kesempitan(HR.Bukhari Muslim).

(mencukur atau memo tong rambut),

" ........ ., ...... ' • .,., ..P ~. --,,.. "',. ......",.- " ........

..d ~~ ~tJI ~__-J..; :..> "'\f\';..M -A.J-/, I ".., ..... _",.1

,.. '7" ....'" "" \ -' ~ , ~ /' '"I , .....- \" -. \ ~ 1 •'~~ .l,\ ,u., L>~ \..-,.s\ ~\ e.--v:L/ -c-> .........~.., -' ~ __

,.. f.. ",.... ..... .. ,..Uf l;S:.:) c.y~'"

~

Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya ten tang kebenaran mimpinya, dengan sebenarnya(yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akanmemasuki Masjidil Haram, insya-Allah dalam

9.1. Pengertian Tahallul

9.2. Hukum Tahallul

9. Masalah Tahallul

Page 68: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa seDrang

Adapula yang berpendapat seperti Abu Yusuf

Imam Malik dan Ahmad berpendapat bahwa

dalam

ulama

rambut

jarang

rambut) •

dari rambut

jumhur

berambut

perbedaan

botak,

,berpendapat I seseorang

yakni mengenai batas ukuran

bagi yang

kepala

yang menjadi

Syafi'iyah

(mencukur atau memotong)

(mencukur atau memotong~

atau

Adapun

Imam

Sedangkan

bertahallul

bertahallul

memotong), rambut wajib mencukur semua rambut.

bahwa bagi yang bertahallul diwajibkan setidak-

tidaknya mencukur rambut yang ada di kepalanya.

atau (kadar) memo tong atau mencukur rambut.

masalah tahallul,

adalah diwajibkan seperempat (1/4)

Cukup hanya dengan tiga helai rambut kepala.

yang di kepalanya.

keadaan aman dengan mencukur rambut kepala danmemotongnya, sedangkan kamu tidak merastakut I' (Depag~ RI. 1986 : 165).

sediki t

seseorang yang bertahallul (mencukur atau

9.3. Kadar mencukur atau memo tong rambut

berpendapat; yakni disunnahkan untuk melewati

pisau cukur di atas kepalanya, akan tetapi Abu

Hanafiah berpendapat diwajibkan untuk melewatkan

pisau cukur diatas kepalanya secara berulang-

ulang (penterjemah Abubakar Muhamad, 1984 : 831).

- ~ ~ "",~~---~ ---- ---- -

Page 69: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

I. Hikmah Ibadah Haji

memberikan analisa bahwa ibadah haji akan menjadi jelas

yang mengibarkan lambang abadi dari egaliter sebagai salah

maknanya bila ditempuh pada presfektif gerakan kemanusiaan

(1993:36)Ahmad Syafi'i Ma'arif dalam Abdul wahid

satu manifestasi doktrin monoteisme warisan Nabi Ibrahim as,

Rukun-rukun haji adalah suatu bangunan teologis dan

selaku Bapak spiritual dari seluruh agama Tauhid.

humanisasi. Manusia yang memasuki bangunan itu diingatkan

pada eksitensi jati dirinya dan tugas kekhalifahannya di

muka bumi, yaitu selain kepedulian terhadap esensi hablum

minallah, juga tidak kehilangan etika mahmudah berupa

mempergauli sesamanya secara bijak, demokratis adil

egaliter (persamaan).

serta

--- -"·'N'·"-'·

Page 70: SKRIPSI - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0907.pdfda12cn menunaikan ibadah, menjalin dan memper-erat ukhuwah diantara calon jema'ah haji dan jama'at, haji. Adapurl

(pe.-samaan) dijadikan bajunya. Pe.-bedaan status sosial yang

padas umumnya dapat dilihat pe.-tama kali da.-i jents pakaian

yang dikenakan dihilangkan, penhga.-uh psikologin dan dapat

be.-sifat a.-ifisialis da.-i pakaian ha.-uslah ditinggalkan.

sehingga semua dapat hidup dalam suasana kebe.-samaan. Dua

pakaian yang be.-wa.-na putih melambangka suatu kefit.-ahanyang

ha.-us di mobilisasikan dalam p.-ilaku .-itual dan soaial.

Dalan thawaf, manusia juga diingatkan bahwa sttus

sosial tida dibe.-ikan kedudukan yang mapan disisi Allah SWT.

Selama manusia sendi.-i tidak memanfaatkan status sosialnya

untuk be.-ibadah dan tidak mempe.-dulikan s~samanya. Te.-bukti

seo.-ang wanita hitam legam, miskin dan menjadi budak yang

be.-nama Haja.- ditempatkan seca.-a te.-ho.-mat (Hijil Ismail),

ka.-ena kwalitas ibadahnya kepada Allah SWT, pengabdiannya

Memakai pakaian ih.-am misalnya,aspek

56

egalite.-an

dan semangatyang tulus kepada suami (Nabi Ib.-ahim as.)

juangnya yang tinggi dalam memeliha.-a anak.

Demikian pula dengam pelaksanaan .-itus wuquf di Pad-

dang A.-afah, manusia dikumpulkan tanpa sekat-sekat tstus

sosial. Nilai pe.-sauda.-aan dan solida.-itas menjadi panglima

yang memimpin kesatuan aktivitas manusia yang me~indukan

pe.-junpaan dengan Allah SWT. Melalui wuquf itu juga dipe.-in­

gatkan akan adanya mhsya.- ltempat be.-kumpulnya umat manusia

) diakhi.-at nanti sebagai suatu tempat dimana segenap manu­

sia menunggu p~oses introgasi dan hisaban amal oleh Allah

selaku Hakim Tunggal Yang Ahkamul Hakimin.