sistem tata kelola perpustakaan di sekolah …
TRANSCRIPT
SISTEM TATA KELOLA PERPUSTAKAAN
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
BAITURRAHIM KOTA JAMBI
SKRIPSI
EVI DAWIL HIJATI
NIM: TK151135
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
SISTEM TATA KELOLA PERPUSTAKAAN
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
BAITURRAHIM KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan
EVI DAWIL HIJATI
NIM: TK151135
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
iv
v
vi
vii
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya kecilku ini untuk kedua orang tua yang sangat saya
sayangi, cintai dan hormati. Ayahandaku Parno dan Ibundaku Hartini. Yang
keduanya selama ini telah mendidik, mengasuh, dan membesarkan ananda hingga
seperti sekarang. Yang tiada hentinya memberi ananda semangat, do‟a, motivasi,
nasehat, kasih sayang, materi serta pengorbanan yang tiada terhingga, yang tiada
mungkin dapat ananda balas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan
persembahan ini.
Terima Kasih Ayah… Terima Kasih Ibu…
Juga untuk Kakak saya Maulidatul Istiqomah, S.Pd, terima kasih telah
memberikan semangat, dorongan serta inspirasi untuk adinda dalam menempuh
dan menyelesaikan perkuliahan.
Tak lupa untuk keluarga, teman-teman seperjuangan jurusan Manajemen
Pendidikan Islam 2015, sahabat Villa Karya Mandiri, yang selalu menyertai
perjuanganku dalam suka maupun duka, memberikan semangat dan dukungan
hingga selesai nya perkuliahan ini.
Dengan keikhlasan hati yang paling dalam saya ucapkan terimah kasih yang tak
terhingga dan panjatkan do‟a kehadirat Ilahi Robbi, mudah-mudahan Allah
membalas semua kebaikan dan pengorbanan kalian, selalu diberikan Taufiq dan
Hidayah-Nya serta selalu dalam jalan dan lindungan Allah SWT.
Aamiin Yaa Robbal „aalamiin…
viii
MOTTO
٤ٱلذي علن بٱلقلن ٣ٱقزأ وربك ٱلأكزم ٢خلق ٱلإنسن هن علق ١ٱقزأ بٱسن ربك ٱلذي خلق
٥علن ٱلإنسن ها لن يعلن
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhan
mu lah yang pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantara
kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahui” (Q.S.
Al-Alaq: 1-5) (Al-Qur‟an dan Terjemahan).
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Alim
yang kita tidak mengetahui kecuali apa ayng diajarkan-Nya, atas Iradahnya hingga
skripsi ini dapat dirampungkan. Salawat dan salam atas Nabi SAW pembawa
risalah pencerahan bagi manusia.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna pendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN ulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa penyelesaian skripsi ini tidak banyak melibatkan pihak yang telah
memberikan motivasi baik moral maupun material, untuk itu melalui kolom ini
Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Prof. Dr. H. Saudi Asy‟ari, Prof. Dr. H. Hidayat, M.Pd, Dr. Hj. Fadilah, M.Pd
selaku Rektor dan Wakil Rektor UIN Sulthan Thoha Saifuddin Jambi.
2. Dr. Hj. Armida, M.Pd.I, Dr. H. Kemas Imron Rosyadi, M.Pd, Dr. Zawaqi
Afdal Jamil, S.Ag, M.Pd.I selaku Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Dr. Rusmini, S.Ag, M.Pd.I dan Aris Nugroho, M.Pd.I, M.SHS selaku ketua
jurusan dan sekretaris jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Ibu Dr. Saidah Ahmad, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Mahmud
MY, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluamgkan waktu dan
mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu kepala sekolah SMP Baiturrahim Kota Jambi yang telah memberikan
kemudahan kepada penulis untuk memperoleh data dilapangan.
6. Bapak, Ibu Dosen dan para staf Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan
Thaha saifuddin Jambi.
x
Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas kebaikan segala pihak
yang telah membantu, dan penulis hanya dapat mengucapkan ribuan terimakasih.
Semoga skrpsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumya bagi pembaca.
Jambi, 4 November 2019
Penulis
Evi Dawil Hijati
NIM. TK151135
xi
ABSTRAK
Nama : Evi Dawil Hijati
Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam
Judul : Sistem Tata Kelola Perpustakaan di SMP (Sekolah Menengah
Pertama) Baiturrahim Kota Jambi
Skripsi ini membahas tentang Sistem Tata Kelola Perpustakaan di SMP
Baiturrahim Kota Jambi. Penelitian ini berbentuk kualitatif dari perspektif
manajemen pendidikan islam. Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa
manajemen perpustakaan di SMP Baiturrahim Kota Jambi berjalan kurang
optimal. Proses sistem tata kelola perpustakaan dilakukan oleh SDM (Sumber
Daya Manusia) yang bukan berasal dari bidang kepustakawanan dan kurang
memiliki pengetahuan yang luas mengenai perpustakaan. kendala yang dihadapi
pengelolaan perpustakaan ini adalah kurangnya sarana, terbatasnya SDM
pengeolaan perpustakaan, dan lemahnya pengawasan terhadap kinerja
perpustakaan. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah
menambah sarana, meningkatkan SDM pengelolaan perpustakaan. dan
meningkatkaan pengawasan terhadap pengelolaan perpustakaan.
Kata Kunci: Manajemen, Tata Kelola, Perpustakaan.
xii
ABSTRACT
Name : Evi Dawil Hijati
Department : Management of Islamic Education
Title : The Library Management System at Baiturrahim Junior High
School in Jambi City
This thesis discusses the Library Governance System in Baiturrahim Junior
High School, Jambi City. This research is qualitative form the perspective of
Islamic education management. While data collection is done by interview,
observation, and documentation. In this study it was found that library
management in Baiturrahim Junior High School Jambi City is running less than
optimal. The process of library management system is carried out by Human
Resources who are not from the field of leprosy and do not have extensive
knowledge about libraries. The obstacles faced by the management of this library
are the lack of facilities, the limited human resource management of the library,
and the weak supervision of library performance. Efforts made to overcome these
obstacles are adding facilities, improving library management human resources.
And increasing supervision of library management.
Keywords: Management, Governance, Library.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
NOTA DINAS ................................................................................................ ii
PENGESAHAN .............................................................................................. iii
PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................. iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................... v
MOTTO .......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ............................................................................... 1
B. Fokus Masalah............................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
D. Tujuan dan Kegunaan Peneitian .................................................... 4
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teorotik ............................................................................. 6
1. Pengelolaan .............................................................................. 6
2. Pengertian Perpustakaan ........................................................... 9
3. Tata Kelola Perpustakaan ........................................................ 11
4. Jenis, Fungsi, dan Manfaan Perpustakaan ............................... 13
B. Studi Relevan ................................................................................ 24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Desain Penelitian .................................... 28
B. Setting dan Subjek Penelitian ........................................... 28
C. Jenis dan Sumber Data ..................................................... 29
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 30
E. Teknik Analisis Data ......................................................... 31
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ............................... 33
xiv
G. Jadwal Penelitian ............................................................... 35
BAB IV TEMUAN DAN HASIL
A. Temuan Umum ................................................................. 37
B. Temuan Khusus ................................................................ 45
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................... 59
B. Saran ................................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................................
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ............................................................................. 36
Tabel 4.1 Keadaan dan karyawan ................................................................... 42
Tabel 4.2 Daftar Jumlah Siswa ....................................................................... 43
Tabel 4.3 Keadaan Sarana dan Prasarana ....................................................... 44
1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perpustakaan adalah tempat yang sangat penting dalam sebuah lembaga
pendidikan, dapat dikatakan bahwa perpustakaan adalah tambang dari
keseluruhan pengetahuan. Hampir seluruh aktivitas kegiatan belajar mengajar
pada lembaga pedidikan sangat bergantung pada perpustakaan. Fungsi
perpustakaan akan terus berkembang tidak hanya sebagai tempat peminjaman
buku, tetapi juga sebagai tempat yang dapat digali informasinya dari berbagai
media terutama media internet (Alfarisi, 2013: hal. 1)
Sumber-sumber non-cetak contohnya jurnal elektronik dan database yang
dapat diakses melalu media internet. Kebutuhan akan hal informasi tersebut
membutuhkan suatu dukungan teknologi informasi yang dapat membantu
sekolah untuk meletakkan berbagai referensi pengetahuan bagi mahasiswa dan
guru untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan yang berkualitas
(Alfarisi, 2013: hal. 1).
Perpustakaan sebagai salah satu sarana pembelajaran dapat menjadi
sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa, sekaligus menjadi tempat yang
menyenangkan dan mengasikkan walaupun hasilnya tidak dapat di usahakan
dengan segera. Perpustakaan bukan merupakan hal yang baru di kalangan
masyarakat, dimana-mana telah diselenggarakan perpustakaan, seperti di
sekolah-sekolah, baik sekolah umum maupun sekolah kejuruan, baik sekolah
dasar maupun sekolah menengah. Begitupula dikantor-kantor, bahkan sekarang
telah digalakkan perpustakaan umum baik tingkat kabupaten sampai dengan di
tingkat desa (Roziana, 2014).
Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu bahan atau lembaga
tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun
bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut
2
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap
pemakainya. Dan perpustakaan tidak hanya tumpukan buku tanpa ada gunanya,
tetapi secara prinsip, perpustakaan harus dapat dijadikan atau berfungsi sebagai
informasi bagi setiap yang membutuhkannya. Dengan kata lain tumpukan buku
yang dikelolah dengan baik itu baru dapat dikatakan sebagai perpustakaan,
apabila dapat memberikan informasi bagi setiap yang memerlukannya
(Roziana, 2014).
Perpustakaan merupakan sistem informasi yang di dalamnya terdapat
aktivitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian dan penyajian
serta penyebaran informasi. Perpustakaan sebagaimana yang ada dan
berkembang sekarang telah dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi,
sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian khasanah budaya
bangsa, serta memberikan berbagai layanan jasa lainnya. Selain itu menurut
perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung
itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya
menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual
(Fatimah, 2018: hal. 30).
Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa perpustakaan merupakan
tempat tumpukan buku tanpa mengetahui pasti ciri dan fungsi perpustakaan.
Ada beberapa ciri yang perlu diketahui oleh masyarakat diantaranya adalah
tersedianya koleksi, sarana prasarana, pustakawan dan pengunjung serta adanya
suatu unit kerja. Oleh karena itu, faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi
tingkat perkembangan perpustakaan, berdasarkan jumlah pengunjung yang
datang ke perpustakaan tersebut. Kemajuan perpustakaan sekolah sebagai salah
satu tolak ukur keberhasilan prestasi belajar karena perpustakaan sebagai
penyedia informasi, khususnya bagi para siswa dalam memenuhi kebutuhan
ilmu pengatahuannya (Fatimah, 2018: hal. 30).
3
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan penunjang
kegiatan belajar siswa yang memegang peranan sangat penting dalam memacu
tercapainya tujuan pendidikan di sekolah (Roziana, 2014).
Secara definitif, pengelolaan perpustakaan sekolah berarti segenap usaha
pengkoordinasian segala kegiatan yang berhubungan dengan penyelenggaraan
perpustakaan sekolah. Usaha pengkoordinasian tersebut biasanya diwadahi
dalam suatu struktur organisasi yang disebut struktur organisasi perpustakaan
sekolah. Perpustakaan sekolah akan bermanfaat apabila benar-benar
memperlancar pencapaian tujuan proses pembelajaran disekolah. Indikasi
manfaat tersebut tidak hanya berupa tingginya prestasi murid-murid, tetapi
lebih jauh lagi, antara lain adalah murid-murid mampu mencari, menemukan,
menyaring dan menilai informasi, murid-murid terbiasa belajar mandiri, murid-
murid terlatih ke arah tanggung jawab, dan murid-murid selalu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, agar koleksi
perpustakaan sekolah dapat dimanfaatkan secara efektif oleh pemakainya, maka
perpustakaan sekolah harus dikelolah secarah baik dan efisien (Roziana, 2014).
Ditemukan grentur bahwasanya perpustakaan yang ada di Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Baiturrahim Kota Jambi adalah perpustakaan milik
yayasan Baiturrahim yang terdiri dari TKIT, SDIT, SMP, dan SMK.
Perpustakaan tersebut berisi buku-buku koleksi milik yayasan dari TK sampai
SMK, sedangkan perpustakaan tersebut adalah perpustakaan kecil dengan
ukuran 2 1/2x3 yang didalamnya terdapat buku-buku koleksi yang berjumlah ±
300 unit buku untuk koleksi SMP. Perpustakaan tersebut dibagi menjadi 2
bagian yaitu tempat rak buku dan tempat membaca yang memiliki 3 unit meja
baca, meja dan kursi untuk pegawai, 1 unit papan tulis dan 1 unit kipas angin
dalam kondisi baik.
Sistem pengelolaan perpustakaan tersebut belum memiliki pengelolaan
sebagaimana mestinya seperti pengadaan buku ,klasifikasi, katalogisasi,
penjajaran kartu, dan penyusunan koleksi, sehingga membuat perpustakaan
4
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
tersebut hanyalah satu ruangan yang berfungsi untuk meyimpan buku. Tidak
hanya itu, dikarenakan siswa/i sudah memiliki buku pedoman belajar masing-
masing, sehingga siswa/i tidak memerlukan lagi buku-buku yang lain untuk
mengerjakan tugas yang mereka dapatkan dari guru.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Sistem Tata Kelola Perpustakaan di Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Baiturrahim Kota Jambi”.
B. Fokus Penelitian
Penelitian ini ingin menfokuskan pada bagaimana pengelolaan
perpustakaan di SMP Baiturrahim Kota Jambi dalam mewujudkan siswa yang
cinta buku. Ditemukan grentur bahwasanya perpustakaan yang ada di Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Baiturrahim Kota Jambi adalah perpustakaan milik
yayasan Baiturrahim yang terdiri dari TKIT, SDIT, SMP, dan SMK.
Perpustakaan tersebut berisi buku-buku koleksi milik yayasan dari TK sampai
SMK, sedangkan perpustakaan tersebut adalah perpustakaan kecil yang
didalamnya terdapat buku-buku yang banyak. Perpustakaan tersebut dibagi
menjadi 2 bagian yaitu tempat rak buku dan tempat membaca yang memiliki 3
unit meja baca, meja dan kursi untuk pegawai, 1 unit papan tulis dan 1 unit
kipas angin dalam kondisi baik.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka penulis menyimpulkan perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem pengelolaan perpustakaan di SMP Baiturrahim Kota
Jambi?
2. Apa saja kendala-kendala dalam pengelolaan perpustakaan di SMP
Baiturrahim Kota Jambi?
5
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala-kendala
pengelolaan perpustakaan SMP Baiturrahim Kota Jambi?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka dapat disimpulkan tujuan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sistem pengelolaan perpustakaan di SMP Baiturrahim
Kota Jambi.
2. Untuk mengetahui apa saja kendala-kendala yang ada di perpustakaan
SMP Baiturrahim Kota Jambi.
3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala-
kendala pengelolaan perpustakaan SMP Baiturrahim Kota Jambi.
b. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Manfaat yang dapat di ambil dari penelitian ini adalah untuk
menambah wawasan bagi peneliti dan dengan diketahuinya pengelolaan
perpustakaan di SMP Baiturrahim Kota Jambi, maka dapat di jadikan
sebagai bahan informasi bagi kepala sekolah dan para guru dalam
mewujudkan siswa yang cinta buku.
2. Kegunaan Praktis
- Sebagai salah satu pesyaratan untuk menyelesaikan program studi
sastra satu (S1) dalam program studi Manajemen Pendidikan Islam
pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
- Secara praktis dapat digunakan sebagai penambahan wawasan dan
informasi tentang sistem tata kelola perpustakaan serta sebagia bahan
pembanding bagi peneliti lanjutan dibidang yang sama.
- Untuk memberikan penjelasan tentang sistem tata kelola perpusakaan
SMP Baiturrahim Kota Jambi.
6
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
1. Pengelolaan
a. Pengertian Pengelolaan
Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata “management”, terbawa
oleh derasnya arus penambahan kata pungut ke dalam bahasa Indonesia,
isilah inggris tersebut lalu di Indonesia menjadi manajemen. Manajemen
berasal dari kata to manage yang artinya mengatur, pengeturan dilakukan
melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemn.
Jadi manajemn itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang
di inginkan melalui aspek-aspeknya antara lain planning, organising,
actuating, dan controlling (Fauziyah, 2013: hal. 13)
Pengelolaan berasal dari kata manajemen atau administrasi.
Managemen adalah bahasa inggris, diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
menjadi manajemen atau pengelolaan. Dalam beberapa konteks keduanya
mempunyai persamaan arti, dengan kandungan makna to control yang
artinya mengatur dan mengurus.
Pengelolaan dapat diartikan sebagai pengkoordinasia suatu kegiatan,
dengan kata lain pengelolaan dapat diartika sebagai manajemen. Manajemen
itu sendiri berasal dari bahasa inggris yaitu Managemen. Dalam bahasa
Indonesia manajemen mempunyai banyak pengartian diantaranya adalah
pemimpin, pengurus, ketatalaksanaan, pengelolaan, pembinaan, dan
pengadilan. Secara umum pengertian manajemen adalah pengadilan dan
pemanfaatan semua faktor dan sumber daya yang menurut suatu
perencanaan di perlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu
tujuankerja yang tertentu (Sutarno NS, 2006).
7
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Menurut Daryanto (1997) dalam Fauziyah (2013: hal. 13-14)
menyatakan dalam kamus Bahasa indonesia lengkap disebutkan bahwa
pengelolaan adalah proses atau cara perbuatan mengelola atau proses
melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain, proses
yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi atau
proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam
pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapai tujuan.
Menurut Suharsimi Arikunta dalam Fauziyah (2003: hal. 14)
pengelilaan adalah subtantif dari mengelola berariti suatu tindakan yang
dimulai dari penyusunan data, mengorganisasikan, melaksanakan sampai
dengan pengawasan dan penilaian. Dijelaskan kemudian pengelolaan
menghasilkan suatu dan sesuatu itu dapat merupakan sumber
penyempurnaan dan peningkatan pengelolaan selanjutnya.
Marry Praker Follet (1997) dalam Saifullah dkk 2009 medefisinikan
pengelolaan adalah seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang
terkait dengan pencapaian tujuan. Dalam penyelesaian akan sesuatu tersebut,
terdapat tiga faktor yang terlibat, yaitu:
1. adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia
maupun faktor-faktor produksi lainnya.
2. proses yang bertahap melalui dari perencanaan,pengorganisasian,
pengarahan dan pengimplementasian hingga pengendalian dan
pengawasan.
3. adanya seni dalam penyelesaian pekerjaan.
b. Fungsi Pengelolaan
Banyak sekali fungsi manajemen, tapi dapat ditarik kesimpulan dari
pendapat para ahli ada empat fungsi yang sama yakni perencanan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Adapun penjelasan dari
fungsi-fungsi tersebuat menurut Fauziyah (2013: hal. 16-26) adalah:
8
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan merupakan pemilihan dan penghubungan fakta,
menguatkan asumsi-asumsi tentang masa depan dalam membuat
visualisasi dan perumusan kegiatan yang diusulkan dan memang
diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.14perencanaan
mencakup kegiatan pengambilan kepeutusan, karena termasuk pemilihan
alternative-alternatif kepuasan. Diperlukan kemampuan untuk
mengadakan visualitas dan melihat ke depan guna merumuskan suatu
pola dari himpunan tindakan untuk masa mendatang
a) Unsur-unsur Suatu Rencana
b) Sifat Suatu Rencana yang Baik
c) Proses Pembuatan Suatu Rencana
2. Pengorganisasian (Orginizing)
Dr. Sp. Siagian MPA mendifinisikan bahwa pengorganisasian
adalah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-
tugas tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta
suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
3. Pengerakan (Actuating)
Pengerakan atau juga bias didevinisikan sebagai segala tindakan
untuk menggerakkan orang-orang dalam suatu organisasi, agar dengan
kemauan dengan penuh berusaha mencapai tujuan organisasi dengan
berlandaskan pada perencanaan dan pengorganisasin.
Penggerakan mencakup penetapan dan pemuasan kebutuhan
manusiawi dari pegawai-pegawainya, memberi penghargaan, memimpin,
mengembangkan dan memberi kompensasi kepada mereka. actuating atau
juga disebut” gerakan aksi “ mencakup kegiatan yang dilakukan seorang
manajer untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh
9
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
unsur-unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan-tujuan dapat
tercapai.
4. Pengawasan (Contolling)
Pengawasan merupakan pemeriksaan apakah semua yang terjadi
sesuai dengan rencana yang ditetapkan, intruksi yang dikeluarkan sesuai
dengan prinsip yang telah ditetapkan (Henry Fayol).
2. Pengertian Perpustakaan
Dalam bahasa Indonesia istilah“perpustakaan” dibentuk dari kata dasar
pustaka ditambah awalan “per” dan akhiran ”an”. Menurut Kamus Umum
Bahasa Indonesia perpustakaan diartikan sebagai “kumpulan buku-buku”.
Dalam bahasa Inggris disebut “library yang berarti perpustakaan. Dalam bahasa
Arab disebut “al-Maktabah” yang berarti tempat menyimpan buku-buku.
Sedangkan menurut istilah “Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak
dan non tercetak dan atau sumber informasi dalam komputer yang tersusun
secara sistematis untuk kepentingan pemakai (Fatimah, 2018: hal. 31).
George A. Makdisi (2005: hal. 93-101) dalam Kompri (2014: hal. 93)
menyebutkan perpustakaan dikenal dengan beberapa nama, yaitu dar (rumah),
bayt (rumah), dan khizanah (gudang), yang digabungkan dengan kata lain al-
„alim (pengetahuan), al-hikmah (kebijaksanaan), dan al-kutub (buku).
Perpustakaan berfungsi sebagai ruang baca, pusat aktivitas akademis dan ruang
diskusi.
Menurut Sutarno (2006: hal. 11) dalam Kompri (2014: hal. 93)
menyebutkan pustaka bersal dari kata pustaka yang berarti buku, setelah
mendapat awalan per dan akhiran an menjadi perpustakaan, yang berarti kitab,
kitab primbon, atau kulmpulan buku-buku, yang kemudian disebut koleksi
bahan pustaka.
Menurut Sutarno NS, “Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari
gedung/bangunan, atau gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang
10
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
disusun dan diatur sedemekian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan
apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk pembaca. Adjat Sakri menjelaskan,
bahwa perpustakaan adalah lembaga yang menghimpun pustaka dan
menyediakan sarana bagi orang untuk memanfaatkan koleksi pustaka tersebut.
Larasati Milburga, dkk mendefinisikan bahwa perpustakaan adalah suatu unit
kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara
sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan secara berkesinambungan oleh
pemakainya sebagai sumber informasi. (Fatimah, 2018: hal. 31).
Secara tradisional arti dari perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan
majalah. Walaupun dapat juga diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan
namun lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan
dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi yang dimanfaatkan oleh masyarakat
yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri
(Rokan, 2017: hal. 89).
Menurut Wafford (1961) dalam Rokan (2017: hal. 89) dalam Undang-
undang No.43 tahun 2007 tentang perpustakaan disebutkan bahwa,
Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak,
dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna
memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan
rekreasi para pemustaka.
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan
pengertian perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat
mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi pustaka baik buku-buku
ataupun bacaan lainnya yang diatur, diorganisasikan dan diadministrasikan
dengan cara tertentu untuk memberi kemudahan dan digunakan secara kontinu
oleh pemakainya sebagai informasi (Fatimah, 2018: hal. 31).
Sebagai salah salah satu organisasi sumber belajar yang menyimpan,
mengelola dan memberikan bahan pustaka baik buku maupun non buku kepada
masyarakattertentu maupun masyarakat umum.Menurut Sulitio Basuki,
11
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
perpustakaan adalah ruangan atau bagian sebuah ruangan gedung itu sendiri
yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya menurut tata
susunan tertentu untuk digunakan pembaca (Rokan, 2017: hal. 89).
3. Tata Kelola Perpustakaan
Perpustakaan sekolah akan dapat berfungsi sebagai sumber informasi dan
sumber belajar apabila di dalam perpustakaan sekolah tersebut tersedia banyak
bahan pustaka. dengan adanya bahan-bahan pustaka ini murid-murid dapat
belajar dan mencari informasi yang diinginkan. Sedangkan perpustakaan
sekolah yang kurang memiliki bahan-bahan pustaka, atau jarang bahkan tidak
pernah ditambah dengan bahan-bahan pustaka yang baru akan ketinggalan
zaman dan lambat laun murud-murud kurang senang mengunjungi
perpustakaan sekolah. oleh sebab itu perlu pengadaan bahan-bahan pustaka
secara terus menerus (Bafadal, 2015: hal. 7).
a. Pengadaan Bahan-bahan Pustaka
Pemahanan jenis-jenis bahan pustaka perlu sekali bagi seorang guru
pustakawan, sebab dapat dijadikan dasar untuk menentukan bahan-bahan
pustaka yang harus diusahakan (Bafadal, 2015: hal. 7).
Bahan-bahan pustaka ada bermacam-macam, hal ini bergantung
bagaimana kita meninjaunya. Jenis bahan pustaka bisa ditinjau dari bentuk
fisisknya dan dari isinya. Bahan pustaka ditinjau dari bentuk fisiknya bisa
dibagi kedalam dua kelompok, yaitu bahan pustaka berupa buku-buku dan
bahan pustaka bukan berupa buku. Bahan-bahan pustaka berupa buku-buku
seperti bukutentang psikologi, buku bahasa Indonesia, buku-buku tentang
ilmu pengetahuan sosial, buku tentang agama, buku ilmu pengetahuan alam
dan sebagainya (Bafadal, 2015: hal. 7).
Bahan-bahan pustaka yang bukan berupa buku, seperti surat kabar,
majalah, peta, globe, piringan hitam. Bahan-bahan pustaka yang bukan
berupa buku ini dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu bahan tertulis
12
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
seperti surat kabar, majalah, brosur, aporan,karangan-karanggan kliping.
Dan bahan berupa alat pengajaran, seperti pirigan hitam, radio. Tape
recorder, filmslide projektor, filmstrip projektor (Bafadal, 2015: hal. 7).
Bahan pustaka ditijau dari isinya dapat dibagi kedalam dua kelompok
pula, yaitu bahan-bahan pustaka yang isinya fiksi, atau disebut buku-buku
fiksi, seperti buku cerita anak-anak, cerpen dan novel. Dan bahan-bahan
pustaka yang isinya non fiksi, atau disebut buku-buku non fiksi, seperti buku
referensi, kamus, biografi, ensiklopedi, majalah dan surat (Bafadal, 2015:
hal. 7).
b. Klasifikasi
Klasifikasi adalah penggolongan atau pengelompokkan buku
berdasarkan subjek atau isi buku yang bersangkutan. Ada beberapa macam
sistem klasifikasi yang digunakan oleh perpustakaan di dunia, seperti Dewey
Decimal Classification (DDC), Universal Decimal Classification (UDC),
Library of Congress Classification (LCC), Colon Classification (CC), dan
lain-lain. Sistem klasifikasi yang paling banyak digunakan di beberapa
negara di dunia termasuk negara Indonesia yaitu Dewey Decimal
Clasification (DDC) (Ahmad dkk, 2016: hal. 81).
c. Katalogisasi
Katalog merupakan suatu daftar yang berisi keterangan-keterangan yang
legkap dari suatu buku koleksi, dokumen-dokumen, atau bahan-bahan
pustaka lainnya (Bafadal, 2015: hal. 89).
d. Penjajaran Kartu
Kartu katalog yang sudah selesai dibuat kemudian dijajarkan pada laci
katalog. Penjajaran kartu ini dijajarkan menurut abjad (alfabetis).
Penyusunan koleksi (buku) di rak, terdapat dua cara, yaitu penempatan yang
tetap (fix locations), artinya jika sudah ditempatkan di situ tidak bisa
dipindahkan lagi. Jika ada penambahan koleksi, maka ditempatkan di rak
lain dan penempatan relative atau tidak tetap (relative locations), artinya
13
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
penempatan koleksi dapat berubah atau berpindah karena koleksi yang
subjeknya sama arus terkumpul daam satu tempat (Ahmad dkk, 2016: hal.
81).
e. Penyusunan koleksi
Penyusunan koleksi buku di rak terdapat dua cara, yaitu penempatan
yang tetap (fix locations), artinya jika sudah ditempatkan di situ tidak bisa
dipindahkan lagi. Jika ada penambahan koleksi, maka ditempatkan di rak
lain dan penempatan relative atau tidak tetap (relative locations), artinya
penempatan koleksi dapat berubah atau berpindah karena koleksi yang
subjeknya sama arus terkumpul daam satu tempat (Ahmad dkk, 2016: hal.
81).
4. Fungsi, Jenis dan Manfaat Perpustakaan
a. Fungsi Perpustakaan
Dalam pasal 3 UU No.43 2007 disebutkan Perpustakaan berfungsi
sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi
untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Fungsi pendidikan
diwujudkan dengan perpustakaan yang mampu meningkatkan kegemaran
membaca penggunanya. Fungsi penelitian diterapkan dengan menyediakan
pelayanan untuk pemakai dalam memperoleh informasi sebagai bahan
rujukan untuk kepentingan penelitian. Fungsi pelestarian yaitu sebagai
tempat melestarikan bahan pustaka (bahan pustaka merupakan sumber ilmu
pengetahuan, teknologi, dan budaya). Fungsi informasi diterapkan dengan
menyediakan sumber-sumber pustaka yang lengkap dan bermutu. Fungsi
rekreasi diterapkan dengan menyediakan buku hiburan dan tata ruang yang
bersifat rekreatif. Selain fungsi-fungsi tersebut, ada pula fungsi sosial, yang
diartikan sebagai wadah sosialisasi antar pengunjung dalam memperoleh
informasi (Palupi, 2012: hal. 26-27).
14
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Perpustakaan sekolah merupakan bagian penting dari program
penyelengaraan pendidikan tingkat sekolah yang memiliki fungsi untuk
mendukung penyelenggaraan perpustakaan sekolah. Menurut Pawit M.
Yusuf (2005: hal. 4) dalam Fatimah (2018: hal. 32-33) perpustakaan sekolah
memiliki empat fungsi umum yaitu:
1. Fungsi Edukatif yaitu secara keseluruhan segala fasilitas, sarana dan
prasaranan perpustakaan sekolah, terutama koleksi dapat membantu
murid dalam proses belajar.
2. Fungsi Informatif dari perpustakaan sekolah adalah mengupayakan
penyediaan koleksi yang bersifat memberi tahu akan hal-hal yang
berhubungan dengan kepentingan guru dan murid.
3. Fungsi Kreasi, bukan merupakan fungsi utama, namun sangat penting
kedudukannya dalam upaya peningkatan intelektual dan inspirasi.
4. Fungsi Riset, membuat koleksi yang ada di perpustakaan sekolah menjadi
bahan riset atau penelitian sederhana. Kemudian, secara umum fungsi
dari perpustakaan adalah sebagai berikut :
a. Fungsi informasi, yaitu perpustakaan menyediakan berbagai informasi
yang meliputi bahan cetak, terekam, maupun koleksi lainnya agar
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekolah.
b. Fungsi pendidikan. Perpustakaan sebagai sarana untuk meningkatkan
mutu pendidikan dan menerapkan tujuan pendidikan
c. Fungsi kebudayaan. Perpustakaan sebagai sarana peningkatan mutu
kehidupan dan menumbuhkan budaya membaca.
d. Fungsi rekreasi. Perpustakaan sebagai sarana untuk pemanfaatan
waktu lenggang dengan bacaan yang bersifat rekreatif dan hiburan
yang positif
Fungsi perpustakaan sekolah menurut Smith dkk dalam Bafadal (2015:
hal. 6) menyatakan bahwa School library is a center for learning, yang
artinya perpustakaan sekolah itu merupakan sumber belajar. Memang
15
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
apabila ditinjau secara umum, perpustakaan sekolah itu sebagai pusat
belajar, sebab kegiatan yang paling tampak pada setiap kunjungan murid-
murid adalah belajar, baik belajar masalah-masalah yang berhubungan
langsung dengan mata pelajaran yang diberikan di kelas, maupun buku-buku
lain yang tidak ada hubungannya dengan mata pelajaran. Akan tetapi apabila
ditinjau dari sudut tujuan murid-murid mengunjungi perpustakaan sekolah,
maka ada tujuannya untuk belajar, ada yang tujuannya untuk memperoleh
informasi, bahkan mungkin ada juga murid yang mengunjungi perpustakaan
sekolah dengan tujuan hanya sekedar untuk mengisi waktu senggangnya atau
sifat rekreatif. Baiklah berikut ini akan dijelaskan beberapa fungsi
perpustakaan sekolah.
1. Fungsi Edukatif
Didalam perpustakaan sekolah disediakan buku-buku baik buku-
buku fiksi maupun non fiksi. Adanya buku-buku tersebut dapat
membiasakan murid-murid belajar madiri tanpa bimbingan guru, baik
secara individual maupun berkelompok. Adanya perpustakaan sekolah
dapat meningkatkan interes membaca murid-murid, sehingga teknik
membaca semakin lama semakin dikuasi oleh murid-murid. Selain itu
dalam perpustakaan sekolah tersedia buku-buku yang sebagian besar
pengadaannya disesuaikan dengan kurikulum sekolah. Hal ini dapat
menunjang penyelenggaraan pendidikan disekolah. Oleh sebab itu,
kiranya dapat kita katakana bahwa perpustakaan sekolah itu memiliki
fungsi edukatif.
2. Fungi Informatif
Perpustakaan yang sudah maju tidak hanya menyediakan bahan-
bahan pustaka yang berupa buku-buku, tetapi juga menyediakan bahan-
bahan yang bukan berupa buku (non book material) seperti majalah,
bulletin, surat kabar, pamflet, guntingan artikel, peta, bahkan dilengkapi
juga dengan alat-alat pandang-dengar seperti overhead projector, slide
16
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
projector, filmstrip projector, televisi, video tape recorder dan sebagainya.
Semua ini akan memberikan informasi atau keterangan yang diperlukan
oleh murid-murid. Oleh sebab itu, perpustakaan sekolah memiliki fungsi
informatif.
3. Fungsi Tanggung Jawab Administratif
Fungsi ini tampak pada kegiatan sehari-hari di perpustakaan
sekolah, dimana setiap ada peminjaman dan pengambilan buku selalu di
catat oleh guru pustakawan. Setiap murid yang akan masuk ke
perpustakaan sekolah harus menunjukkan kartu anggota atau kartu
belajar, tidak diperbolehkan membawa tas, tidak menganggu teman-
temannya yang sedang belajar. Apabila ada murid yang terlambat
menggembalikan buku pinjamannya didenda, dan apabila ada murid yang
telah menghilangkan buku pinjamannya harus menggantinya, baik dengan
cara dibelikan ditoko, maupun difotocopykan. Semua ini selain mendidik
murid-murid kearah tanggung jawab, juga membiasakan murid-murid
bersikap dan bertindak secara administratif.
4. Fungsi Riset
Sebagaimana telah dijelaskan terdahulu, bahwa di dalam
perpustakaan tersedia banyak bahan pustaka. Adanya bahan pustaka yang
legkap, murid-murid dan guru-guru dapat melakukan riset, yaitu
mengumpulkan data atau keterangan-keterangan yang diperlukan.
Misalnya seorang murid ingin meneliti tentang kehidupan orang-orang
pada abad ke 17 yang lalu, atau seorang guru ingin meneliti faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan tubuh seorang bayi, maka mereka
(murid atau guru) dalam melakukan riset literatur atau yang dikenal
dengan library research dengan cara membaca buku-buku yang telah
tersedia di dalam perpustakaan sekolah.
17
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
5. Fungsi Rekreatif
Adanya perpustakaan sekolah dapat berfungsi rekreatif. Ini tidak
berarti bahwa secara fisik pergi mengunjungi tempat-tempat tertentu,
tetapi secara psikologis. Sebagai contoh, ada seorang murid yang
membaca buku yang berjudul “Malang Kota Indah”. Didalam buku
tersebut selain dikemukakan mengenai kota malang, juga disajikan
gambar-gambar, seperti gambar gedung-gedung, tempat-tempat hiburan,
tempat-tempat pariwisata, dan sebagainya. Dengan demikian murid yang
membaca buku tersebut secara psikologis telah rekreasi ke kota Malang
yang indah itu. Selain itu, fungsi rekreasi berarti bahwa perpustakaan
sekolah dapat dijadikan sebagai tempat mengisi waktu luang seperti pada
waktu istirahat, dengan membaca buku-buku cerita, novel, roman,
majalah, surat kabar dan sebagainya.
b. Jenis Perpustakaan
Menurut Fatimah (2018: hal. 31-32) Ditinjau dari skala kegiatan dan
jangkauan penggunaannya, serta jenis koleksi yang ada didalamnya,
perpustakaan di bedakan jenisnya sebagai berikut:
1. Perpustakaan Nasional
Perpustakaan nasional adalah perpustakaan yang dikelola pemerintah
pada tingkat nasional dan berfungsi sebagai perpustakaan nasional
2. Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum adalah yang dibiayai dari dana umum, baik
sebagian atau seluruhnya, terbuka untuk masyarakat umum tanpa
membeda-bedakan usia, jenis kelamin, kepercayaan, agama, ras,
pekerjaan, keturunan, serta memberikan, layanan cuma-cuma untuk
umum.
3. Perpustakaan Sekolah, Anak, dan Remaja Perpustakaan
Jenis ini adalah perpustakaan yang berada di sekolah dengan fungsi
utama membantu tercapainya tujuan sekolah serta dikelola oleh sekolah
18
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
yang bersangkutan. Dari mulai taman kanak-kanak sampai sekolah
lanjutan atas.
4. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang ada di bawah
pengawasan dan dikelola oleh perguruan tinggi dengan tujuan utama
membantu perguruan tinggi tersebut mencapai tujuannya.
Menurut Trimo (1987) dalam Palupi (2012: hal. 27-28) ada beberapa
jenis perpustakaan. Yang membedakan jenis-jenis perpustakaan tersebut
adalah tujuan perpustakaannya, koleksi yang tersedia, masyarakat yang
dilayani, dan badan atau pihak yang berwenang menyelenggarakan
perpustakaan tersebut. Menurut IFLA (Internasional Federation of Library
Association) jenis-jenis perpustakaan dikelompokan atas:
1. Perpustakaan Nasional (National Library)
Perpustakaan Nasional adalah perpustakaan yang didirikan di ibukota
negara dan merupakan perpustakaan induk dari semua jenis perpustakaan
yang ada di negara tersebut. Perpustakaan Nasional Indonesia didirikan di
Jakarta dengan fungsi sebagai:
a. Pusat referensi nasional. Dalam fungsi ini perpustakaan nasional harus
mampu menjawab pertanyaan apa saja, oleh siapa saja yang ada
hubungannya dengan Indonesia.
b. Perpustakaan deposit. Dalam hal ini perpustakaan nasional mempunyai
tugas dan bertanggungjawab untuk melestarikan seluruh penerbitan
yang ada di Indonesia maupun yang ada di luar negeri yang mengenai
Indonesia. Untuk menjamin terkumpulnya semua penerbitan yang ada
di Indonesia, maka perlu adanya Undang-undang Karya Cetak
(Deposit Act) yang mewajibkan semua penerbit untuk mengirimkan
terbitan terbarunya kepada Perpustakaan Nasional sebanyak dua
eksemplar. Tetapi Undang-undang hak cipta di Indonesia baru saja
diakui yaitu pada bulan Agustus 1990. Maka Perpustakaan Nasional
19
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Indonesia pun baru dapat melaksanakan fungsinya sebagai
perpustakaan deposit. Hal ini juga harus mendapat dukungan dan
kesadaran yang tinggi dari pihak penerbit bahan pustaka akan
pentingnya arti deposit itu untuk melestarikan semua penerbitan di
negara kita.
c. Perpustakaan Nasional merupakan perpustakaan atau suatu badan yang
menerbitkan Bibliografi Nasional yang merupakan suatu daftar buku-
buku yang ada di Perpustakaan Nasional Indonesia dan pada
perpustakaan lain di Indonesia terbitan Indonesia dan tentang
Indonesia. Bibliografi Nasional Indonesia ini disebarluaskan juga ke
berbagai Instansi lain agar mereka juga mengetahui koleksi yang ada
di Pepustakaan Nasional.
Perpustakaan Nasional pada beberapa waktu yang lalu berada di
bawah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, tetapi sekarang telah diakui
sebagai lembaga Pemerintahan Non Departemen dan bertanggung jawab
langsung kepada pemerintah.
2. Perpustakaan Umum (Public Library)
Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang bertugas
mengumpulkan, menyimpan, mengatur dan menyajikan bahan pustakanya
untuk masyarakat umum. Perpustakaan umum diselenggarakan untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa memandang latar
belakang pendidikan, agama, adat istiadat, umur, jenis dan lain
sebagainya, maka koleksi perpustakaan Umum pun terdiri dari beraneka
ragam bidang dan pokok masalah sesuai dengan kebutuhan informasi dari
pemakainya. Fungsi Perpustakaan Umum diantaranya:
a. Pusat Informasi: menyediakan informasi yang dibutuhkan masyarakat
pemakai.
20
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b. Preservasi kebudayaan: menyimpan dan menyediakan tulisantulisan
tentang kebudayaan masa lampau, kini dan sebagai pengembangan
kebudayaan di masa yang akan datang.
c. Pendidikan: mengembangkan dan menunjang pendidikan non formulir
diluar sekolah dan universitas dan sebagai pusat kebutuhan penelitian.
d. Rekreasi: dengan bahan-bahan bacaan yang bersifat hiburan
perpustakaan umum dapat digunakan oleh masyarakat pemakai untuk
mengisi waktu luang.
Menurut Basuki, Sulistiyo, 1994. Dalam Palupi (2012: hal. 28-29)
yaitu tujuan dari perpustakaan umum adalah untuk memberikan
kesempatan bagi umum membaca bahan pustaka yang dapat membantu
meningkatkan mereka ke arah kehidupan lebih baik. Perpustakaan umum
menyediakan sumber informasi yang cepat, murah dan tepat mengenai
topik-topik yang sedang hangat dalam masyarakat maupun topik yang
berguna bagi mereka. Selain itu perpustakaan umum membantu warga
mengembangkan kemampuan yang dimiliki sehingga yang bersangkutan
dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Tujuan lain, perpustakaan
umum juga berfungsi sebagai agen kultural, artinya perpustakaan umum
pusat utama kehidupan utama budaya masyarakat sekitarnya dan
menumbuhkan apresiasi budaya.
3. Perpustakaan Perguruan Tinggi (University Library)
Menurut Trimo (1985) dalam Palupi (2012: hal. 29-30) perpustakaan
perguruan tinggi yaitu perpustakaan yang diselenggarakan untuk
mengumpulkan, memelihara, menyimpan, mengatur, mengawetkan dan
mendayagunakan bahan pustakanya untuk menunjang
pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Fungsi
Perpustakaan Perguruan Tinggi diantaranya
21
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a. Pusat dari semua program pendidikan Universitas, yaitu perpustakaan
harus mampu membantu dan menjadi pusat kegiatan akademis
lembaga pendidikannya.
b. Pusat alat-alat bahan peraga pengajaran atau instructional material
center untuk membantu jalannya perkuliahan serta
praktikumpraktikum (misalnya: film, filmstrip, slide, bahan-bahan
lainnya, ruang konferensi/diskusi, dan bantuan tenaga-tenaga ahli
perpustakaan).
c. Clearing house (pusat pengumpulan/penyimpanan) bagi semua
penerbit dari dan tentang daerahnya ataupun dalam bidang ilmu
pengetahuan tertentu.
d. Social centre dan pusat kegiatan kultural masyarakat setempat. Para
pengunjung perpustakaan tidak hanya terdiri atas mahasiswa, pengajar,
dan para pegawai lembaga saja, melainkan termasuk pula orang-orang
di luar lingkungan perguruan tinggi yang bersangkutan.
4. Perpustakaan Sekolah (School Library)
Perpustakaan sekolah yaitu perpustakaan yang mengumpulkan,
menyimpan, memelihara, mengatur dan mengawetkan bahan pustkanya
untuk menunjang usaha pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Masyarakat pemakainya ialah para siswa, tenaga pengajar dan staf
sekolah lainnya. Fungsi perpustakaan sekolah ialah:
a. Menunjang kegiatan belajar dan mengajar.
b. Merupakan sarana pengembangan bakat dan keterampilan.
c. Pusat media sekolah.
d. Sarana penelitian sederhana.
e. Sarana rekreasi.
5. Perpustakaan Khusus (Special Library)
Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh
kantor atau instansi yang tujuannya adalah untuk untuk menunjang
22
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
kegiatan kantor atau instansi dimana perpustakaan itu berada. Fungsi
perpustakaan khusus ialah:
a. Untuk keperluan perencanaan, penagambilan keputusan dan
pemecahan persoalan.
b. Untuk kebutuhan riset dan pengembangan para staf yang terlibat dalam
berbagai tugas penelitian dan pengembangan.
c. Untuk kepentingan pendidikan dan latihan yang diselenggarakan oleh
kantor dan instansi tersebut.
d. Sebagai tempat pemeliharaan dan perawatan dokumen dari kantor atau
instansi yang bersangkutan.
6. Perpustakaan Wilayah
Perpustakaan wilayah yaitu perpustakaan yang diselenggarakan oleh
pemerintah dan berkedudukan di setiap ibu kota Propinsi, bertugas
mengumpulkan serta melestarikan semua penerbitan daerah yang
bersangkutan. Fungsi Perpustakaan Wilayah adalah:
a. Sebagai perpustakaan referensi di wilayahnya.
b. Merupakan perpustakaan deposit yang bertugas mengumpulkan semua
penerbitan di daerahnya.
c. Merupakan suatu badan yang bertugas membuat bibliografi
d. Merupakan pusat kerjasama antar perpustakaan daerah
e. Mempunyai wewenang untuk membina perpustakaan-perpustakaan
yang ada di daerahnya.
7. Perpustakaan Keliling
Perpustakaan keliling pada prinsipnya merupakan perluasan dari
pelayanan perpustakaan umum. Perpustakaan keliling adalah merupakan
jenis perpustakaan yang dalam memberikan pelayanan bergerak dari satu
tempat ke tempat yang lain dengan tujuan mengunjungi pemakai. Fungsi
perpustakaan keliling adalah:
23
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di daerah, khususnya di
daerah pedesaan dan daerah terpencil.
b. Pemerataan pengembangan pendidikan.
c. Sebagai media penerangan bagi masyarakat
d. Memasyatakatkan perpustakaan dan minat baca di kalangan
masyarakat.
c. Manfaat Perpustakaan
Menurut Cella (2012) dalam Fatimah (2018: hal. 33) manfaat dari
keberadaan perpustakaan sekolah adalah merangsang minat baca baik pada
guru dan siswa, merupakan sumber literatur yang paling dekat, perpustakaan
sebagai pusat sumber informasi dan sumber pembelajaran menulis. Selain itu
manfaat dari perpustakaan diantaranya sebagai berikut:
1. Mempercepat penguasaan teknik membaca
2. Melatih perserta belajar pada arah tanggungjawab ilmiah dan teknologi
3. Membantu guru untuk menemukan sumber-sumber pengajaran.
4. Membantu seluruh elemen pendidikan dalam mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan.
5. Membantu perserta didik dalam kelancaran tugas-tugas belajarnya.
6. Menanamkan kebiasaan belajar mandiri oleh peserta didik tanpa bimbingan
guru secara langsung.
7. Menimbulkan kecintaan peserta didik terhadap kegiatan pengetahuan, baik
yang telah dipelajari maupun yang belum dipelajari.
Selain itu menurut Fatimah (2018: hal. 33) pemanfaatan perpustakaan
sebagai sumber belajar secara efektif memerlukan ketarampilan sebagai berikut:
1. Keterampilan mengumpulkan informasi, yang meliputi:
a. Mengenal sumber informasi dan pengetahuan
b. Menentukan lokasi sumber informasi berdasarkan sistem klasifikasi
perpustakaan, cara menggunakan katalog dan indeks
24
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
c. Menggunakan bahan pustaka baru, bahan referensi seperti ensiklopedi,
kamus, buku tahunan dan lain-lain.
2. Keterampilan mengambil intisari dan mengorganisasikan informasi, seperti:
a. Memilih informasi yang relevan dengan kebutuhan dan masalah.
b. Mendokumentasi sumber dan informasinya.
3. Keterampilan menganalisis, menginterpretasikan dan mengevaluasi
informasi seperti:
a. Memahami bahan yang dibaca.
b. Membedakan antara fakta dan opini.
c. Menginterpretasi informasi baik yang
d. Saling mendukung maupun yang berlawanan.
4. Keterampilan menggunakan informasi, seperti:
a. Memanfaatkan intisari informasi untuk mengambil keputusan dan
memecahkan masalah.
b. Menggunakan informasi dalam diskusi.
c. Menyajikan informasi dalam bentuk tulisan
B. Studi Relevan
Ada beberapa penelitian yang berkaitan dengan tema pembahasan penelitian
penulis yang berjudul “Sistem Tata kelola Perpustakaan di Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Baiturrahim Kota Jambi”. Berikut penjelasannya:
1. Penelitian Haryanti (2014) “Manajemen Perpustakaan Sekolah (Studi Kasus di
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negri 1 Karangtengah Kabupaten Demak).
Hasil penelitian menunjukkan: (1) perpustakaan dikelola oleh dua tenaga
perpustakaan yaitu tenaga pustakawan dan tenaga tata usaha. (2) perpustakaan
di SMA Negri 1 Karangtengah sudah mempunyi tenaga ahli pustakawan
walaupun baru bekerja selama 6 bulan di SMA Negri 1 Karangtengah sebagai
tenaga pengelola perpustakaan. (3) tenga perpustakaan direkrut melalui jalur
perekrutan internal. Biasanya calon pegawai berasal dari kerabat, rekan,
25
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
keluarga dari guru atau pegawai SMA Negri 1 Karangtengah, kemudian
perpustakaan mengajukan kepada kepala sekolah untuk ditindak lanjuti. (4)
pengawasan perpustakaan yang dilaksanakan di SMA Negri 1 Karangtengah
setiap satu semester dengan memanggil pustakawan (Haryanti, 2014).
2. Penelitian Suharmi arikunto (2016) “Manajemen Perpustakaan di Madrasah
Aliyah Negri Yogyakarta”. Hasil penelitiannya menunjukkan: (1) perencanaan
mencakup pengadaan buku setiap tahunnya. (2) pengorganisasan pada tiga
MAN Y di DI Yogyakarta yaitu, pengorganisasian perpustakaan MAN Y I
berada dibawah wakamad humas, pengorganisasian perpustakaan MAN Y II
berada dibawah wakamud kurikulum dan pengorganisasian perpustakaan MAN
Y III berada dibawah kepala madrasah. (3) pelaksaan manajemen di tiga MAN
Y mencakup pengadaan, pengolahan, pelayanan dan pembinaan. Pengadaan
buku tersebut berasal dari dana DIPA dan komite. Pengolahan dilakukan secara
langsung ketika ada buku baru. Adapun pelayanan dilakukan ketika jam
sekolah masuk dan pembinaan dilakukan oleh kepala sekolah madrasah
langsung berupa teguran atau saran. (4) pengawasan dilakukan dengan cara,
pertama kepala sekolah langsung datang keperpustakaan, kedua kepala sekolah
meminta laporan kepada kepala perpustakaan. sementara itu hambatan-
hambatan yang dihadapi dalam proses manajemen perpustakaan ketiga MAN
Yogyakarta yaitu sebagai berikut: a) tenaga pustakawan kurang, b) sarana
perpustakaan kurang maksimal, c) honor tenaga perpustakaan kurang, d) minat
baca dan kesempatan berada diperpustakaan kurang. Hal ini menyebabkan
manajemen perpustakaan pun belum berjalan secara maksimal. Adapun upaya
yang dilakukan oleh ketiga perpustakaan adalah sebagai berikut: a) bagi tenaga
perpustakaan yang bukan dari jurusan perpustakaan yaitu dengan mengadakan
diklat-diklat atau seminar tentang pengelolaan perpustakaan. b) untuk sarana
perpustakaan yang belum optimal salah satunya ruang bacanya ditambah diluar
ruangan perpustakaan sebagai sarana ruang baca, c) untuk honor pegawai yang
belum UMR yaitu ditambah dengan uang lembur, d) minat baca siswa yang
26
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
kurang, maka guru sering memberikan tugas kepada siswa yang bahan atau
materinya hanya ada di perpustakaan (Suharmi arikunto, 2016).
3. Penelitian Fitwi Lutfiyah “Manajemen Perpustakaan dalam Meningkatkan
Layanan Perpustakaan”. 1) perencanaan layana terdiri atas menentukan visi,
misi, tujuan , sarana prasarana, bahan koleksi, jenis layanan, jam buka layanan
dan anggaran sebagaian besar telah sesuai. Kecuali, kurangnya pengembangan
bahan koleksi dan komputer untuk administrasi perpustakaan, 2)
pengorganisasian terdiri layanan terdiri atas pembagian staf, pengkoordinasian
jadwal wajib kunjung dan tata tertib sebagian besar telah sesuai. Kecuali, pada
pembagian tugas yang lebih banyak di bebankan kepada kepala perpustakaan,
3) penggerakan sumber daya manusia terdiri atas bentuk keterlibatan dan model
penggerakan sebagian besar telah sesuai kecuali belum adanya pemberian
penghargaan atas hasil kerja individu, 4) pengawasan layanan terdiri atas
bentuk pengawasan dan sumber daya manusia, pengawasan sebagian besar
belum sesuai. Karena tidak dilakukan secara rutin oleh kepala sekolah dan
tanpa adanya pedoman tertentu. Latar belakang akademik dan pengalaman
kepala sekolah tidak terlalu banyak bersinggungan dengan perpustakaan.
sedangkan pengawasan dari pihak luar yaitu Pembina perpustakaan memiliki
kemampuan memadai di bidang perpustakaan melalui pengalaman menjadi staf
perpustakaan selama tiga tahun. Saran yang dapat peneliti sampaikan yaitu
perlu membuat laporan secara berkala untuk memudahkan kepala sekolah
dalam melalukan pengawasan (Fitwi Lutfiyah).
4. Penelitian Fajar Mahendra “Pengelolaan Perpustakaan Dasar (Studi Kasus Di
Sekolah Dasar Negri 5 Pracimantoro Kabupaten Wonogiri)” Permasalahan
dalam penelitian ini adalah kurangnya sistem pelayanan tenaga perpustakaan
yang profesional dibidangnya dan kurangnya fasilitas referensi buku, upaya
yang dilakukan tenaga perpustakaan mengikuti pelatihan atau diklat
pengelolaan perpustakaan agar tata kelola perpustakaan menjadi maksimal yang
berpa seminar atau workshop mengenai tata kelola perpustakaan dan meminta
27
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
bantuan dari pihak luar sekolah yaitu komite sekolah dan orang tua siswa
berupa donasi buku maupun fasilitas pendukung media pembelajaran juga dapat
menambah fasilitas perpustakaan sekolah (Fajar Mahendra).
5. Penelitian Wilujeng Dwi Pertiwi “Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di SMK 2 Surabaya” Permasalah dalam
penelitian ini adalah belum menerapkan teknologi informasi berupa layanan
sirkulasi masih menggunakan sistem manual, dan ruang perpustakaan kecil,
upaya yang dilakukan pengelola perpustakaan bekerja sama dengan kepala
sekolah atau wakil kepala sekolah untuk memberikan ruang perpustakaan yang
lebih luas, sehingga siswa dapat lebih nyaman belajar di perpustakaan,
memberikan pelayanan yang ramah serta sementara lembaga akan
menggunakan sistem katalog dalam peminjaman buku serta mempermudah
siswa menemukan buku yang dicari sesuai kebutuhan walaupun belum
menggunakan teknilogi informasi(Wilujeng Dwi Pertiwi).
Hasil penelitian Haryanti, yaitu perpustakaan yang dikelola oleh dua tenaga
perpustakaan yaitu tenaga pustakawan dan tenaga tata usaha. Penelitian Suharmi
Arikunto yaitu perpustakaan yang diawasi langsung oleh kepala sekolah.
Penelitian Fitwi Litfiyah yaitu perpustakaan yang dikelola oleh satu tenaga
pustakawan, Penelitian Fajar Mahendra yaitu kurangnya sistem pelayanan tenaga
perpustakaan yang profesional dibidangnya. Penelitian Wilujeng Dwi belum
menerapkan teknologi informasi berupa layanan sirkulasi masih menggunakan
sistem manual.
Dari segi tempat kelima penelitian diatas semuanya meneliti di sekolah, dan
penelitian saya sendiri juga dilakukan di sekolah lembaga pendidikan SMP
Baiturrahim Kota Jambi, yang mana penelitian saya mengenai Sistem Tata Kelola
Perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber belajar di SMP Baiturrahim Kota
Jambi.
28
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Menurut Denzin dan Lincoln (1998: hal. 8) dalam Rulam Ahmadi (2016:
hal. 14) kata kualitataif menyatakan pada penekanan pada proses dan makna yang
tidak diuji, atau diukur dengan setepat-tepatnya, dalam istilah- istilah kuantitas,
jumlah, intensitas, atau frekuensi. Para peneliti kualitatif menekankan sifat realitas
yang dikonstruksi secara sosial, hubungan yang intim antara peneliti dan apa yang
distudi, dan kendala-kendala situasional yang membentuk inkuiri. Para peneliti
demikian menekankan inkuiri yang bermuatan-nilai (value-laden). Mereka
mencari jawaban atas pertanyaan yang menekankan pada bagaimana pengelaman
sosial diciptakan dan diberi makna.
Pendekatan ini penulis mengunakan pendekatan kualitatif yaitu untuk
mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti. Sehingga
memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam rangka
mengetahui pengelolaan perpustakaan di SMP Baiturrahim Kota Jambi dalam
mewujudkan siswa yang cinta buku.
B. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
Penelitian ini tentang tata kelola perpustakaan di SMP Baiturrahim Kota
Jambi dalam mewujudkan fungsi perpustakaan sebagai jendela dunia.
Penelitian ini mengambil lokasi di SMP Baiturrahim Kota Jambi. Pemilihan
lokasi ini berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
a. Sekolah SMP Baiturrahim Kota Jambi adalah sekolah yang di dirikan
dalam yayasan baiturrahim Danau Sipin Kota Jambi.
b. Adanya kemudahan untuk mendapatkan data, informasi dan berbagai
keterangan lainnya.
29
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini ditentukan dengan mengunakan teknik purposive
sampling, yaitu cara penganbilan sampel dengan pertimbangan informasi.
Penentuan unit sampel dianggapa telah memadai apabia telah sampai pada taraf
Redundancy artinya bahwa dengan menggunakan informan selanjutnya boleh
dikatakan tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru yang berarti (Sugiyono,
2014: hal. 33). Oleh karena itu diperlukan subjek yang dapat mengungkapkan
hal diatas sehingga memungkinkan data dapat diperoleh. Subjek penelitian ini
meliputi:
a. Kepala sekolah SMP Baiturrahim Kota Jambi
b. Kepala Perpustakaan SMP Baiturrahim Kota Jambi
c. Siswa SMP Baiturrahim Kota Jambi
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder, jenis data
dalam penelitian ini adalah:
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik
dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil dari
pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti (Husein Umar. 2014:
hal. 42). Data yang dimbil dari informasi dilapangan melalui observasi dan
wawancara dilakukan penelitian. Data primer meliputi:
- Sistem pengelolaan perpustakaan di SMP Baiturrahim Kota Jambi?
- Kendala-kendala dalam pengelolaan perpustakaan di SMP Baiturrahim
Kota Jambi
- Upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala-kendala pengelolaan
perpustakaan SMP Baiturrahim Kota Jambi
30
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut
dan disajikan baik oleh pihak pengumpulan data primer atau oleh pihak lain
misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau dalam bentuk diagram-diagram. Data
sekunder ini digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih lanjut (Husein
Umar. 2014: hal. 42). Data sekunder meliputi:
- Sejarah singkat
- Visi dan misi
- Struktur orgaisasi
- Struktur orgsinsasi perpustakaan
- Kepala sekolah, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
- Siswa
- Sarana dan prasarana
2. Sumber Data
Menurut Lofland (1984: hal. 47) dalam Moleong (2014: hal. 157)
menyatakan sumber data dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan
tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
Sumber data yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah:
a. Kepala sekolah
b. Kepala Perpustakaan
c. Siswa/i
d. Kejadian dan peristiwa
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengadakan penelitian secara teliti mengenai fenomena sosial dan gejala-gejala
psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Observasi yang digunakan
adalah memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan
31
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut (Imam
Gunawan, 2014: hal. 143).
2. Wawancara
Wawancara merupakan taktik pengumpulan data yang sering digunakan
dalam penelitian kualitatif. Wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang
mengajukan pertanyaan terwawancara yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu (Moleong, 2004: hal. 186).
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi
bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya yang monumental dari
seseorang (Sugiyono, 2014: hal. 72). Dokumentasi adalah pengumpulan data
melalui data peninggalan tertulis seperti arsip dan termasuk buku-buku tentang
pendapat, teori dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian (Sugiyono,
2014: hal. 240). Data dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu
jurnal, skripsi, buku serta data-data lainnya yang diperoleh dari dokumentasi di
SMP Baiturrahim Kota Jambi.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya
dalam unit-unit, melakukan sintesia, menyusun kedalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan
kepada orang lain. Sugiyono (2014: hal. 96) mengemukakan bahwa aktivitas
analisis data kualitatif dilakukan secara terus menerus sampai tuntas sehingga
datanya sudah jenu. Aktivitas analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan
pengambilan keputusan lalu diverifikasi.
1. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemutusan pemerhatian
pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-
32
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
catatan yang tertulis dilapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data
dimulai dengan memuat ringkasan, mengkode, menelusuri tema, membuat
gugus-gugus, menuis memo dan sebagainya dengan maksud menyisihkan data
dan informasi yang tidak relevan. Mereduksi data berarti merangkum, memilih
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting. Dalam penelitian
ini data diperoleh melalui catatan lapangan dan wawancara, kemudian data
tersebut dirangkum, dan diseleksi sehingga akan memberikan gambaran yang
jelas kepada penulis (Sugiyono, 2014: hal. 242).
2. Penyajian Data
Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks naratif. Teks naratif
yang paling sering digunakan dalam penyajian data dalam penelitian kualitatif
adalah data teks yang bersikap naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan
memudahkan penulis untuk memahami apa yang terjadi, merencanakaan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami selain teks dan naratif juga
dapat berupa grafik, matrik, network (jejaring kerja) dan Chart. Dalam
penulisan kualitatif penyajian data bisa dilakukan dengan uaraian singkat,
bangan, hubungan antar kategori dan sejenisnya, tetapi yang paling sering
digunakan adalah teks yang bersifat naratif dan di dalam penelitian ini penulis
menggunakan teks yang bersifat. Penyajian data dilakukan dengan
mengelompokkan data sesuai dengan sub nya masing-masing. Data yang telah
didapat dari hasil wawancara, dari sumber tulisan maupun dari sumber pustaka.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teks yang bersifat naratif.
3. Verifikasi Data
Verivikasi atau konfirmasi yang mengarah kepaada penarikan kesimpulan,
merupakan kegiatan penting lainnya dari komponen analisis data (Sukardi,
2012: hal. 76). Dimaksudkan untuk menentukan data akhir dari keseluruhan
proses permasalahan mengenai sistem tata kelola perpustakaan SMP
Baiturrahim Kota Jambi.
33
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Triangulasi data digunakan sebagai proses memantapkan derajat
kepercayaan (kreadibilitas atau validitas) dan konsistensi (reabilitas) data, serta
bermanfaat juga sebagai alat bantu analisis data dilapangan. Kegiatan triangulasi
dengan sendirinya mencakup proses pengujian hipotesisi yang dibangun selama
pengumpulan data. Hipotesis yang tidaklah sama dengan hipotesis penelitian
kuantitatif yagn memerlukan dukungan teori (Imam Gunawan, 2015: hal. 218).
Triangulasi mencari dengan cepat pengujian data yang sudah ada dalam
memperkuat tafsir dan meningkatkan kebijakan, serta program yang berbasis pada
buktu yang telah tersedia. Triangulasi adalah suatu pendekatan analisa data yang
mensintesa data dari berbagai sumber (Imam Gunawan, 2015: hal. 218).
Denzin (1978) dalam Imam Gunawan (2015: hal. 219-222) membedakan
empat macam triangulasi, yaitu: triangulasi sumber, triangulasi metode, triangulasi
peneliti dan triangulasi teoritik.
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber adalah mengenali kebenaran informasi tertentu melalui
berbagai sumber memperoleh data. Dalam triangulasi dengan sumber yang
terpenting adalah mengetahui adanya alasan-alasan terjadinya perbedaan-
perbedaan tersebut. Penelitian selain melalui wawancara dan observasi peneliti
bisa menggunakan pengamatan berperan serta (participant observation),
dokumen tertulis, arsip, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau hasil
pribadi, dan gambar atau foto.
2. Triangulasi Metode
Triangulasi metode adalah usaha untuk mengecek keabsahan data, atau
mengecek keabsahan penelitian. Untuk memperoleh kebenaran informasi yang
handal dan gambaran yang utuh mengenai informasi tertentu, peneliti bisa
menggunakan metode wawancara bebas dan wawancara terstruktur. Selain itu,
peneliti menggunakan wawancara dan observasi atau pengematan bahkan
menggunakan informan beda untuk mengecek kebenarannya. Melalui berbagai
34
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
perspektif atau pandangan diharapkan hasil yang mendekati kenbenaran. Oleh
karena itu, triangulasi tahap ini dilakukan jika data atau informasi yang
diperoleh dari subjek atau informan penelitian diragukan kebenarannya.
3. Triangulasi Peneliti
Triangulasi peneliti adalah menggunakan lebih dari satu peneliti dalam
mengadakan observasi atau wawancara. Karena setiap peneliti memiliki gaya,
sikap dan persepsi yang berbeda dalam mengamati suatu fenomena maka hasil
pengamatan dapat berbeda dalam mengamati fenomena yang sama.
Pengamatan dan wawancara dengan menggunakan dua atau lebih pengamat
atau pewawancara akan dapat memperoleh data yang lebih abash.
Triangulasi dengan memanfaatkan penggunaan peneliti atau pengamat
yang lainnya membantu mengurangi penyimpangan dalam pengumpulan data.
Triangulasi peneliti dilakukan dengan cara mengguanakan lebih dari satu orang
dalam pengumpulan dan analisis data.
4. Triangulasi Teoritik
Triangulasi teoritik adalah memanfaatkan dua teori atau lebih untuk diadu
dan dipadu. Untuk itu, diperlukan rancangan penelitian, pengumpulan data dan
analisis data yang lengkap, dengan akan dapat memberikan hasil yang lebih
komprehensif.
Hasil akhir penelitian kualitatif berupa sebuah rumusan informasi (thesis
statement). Selanjutnya, informasi tersebut dibandingkan dengan perspektif
teori yang relevan untuk menghindari bias indifidual peneliti atas temuan atau
kesimpulan yang dihasilkan. Selain itu, triangulasi teori dapat memeningkatkan
kedalaman pemahaman asalkan peneliti mampu menggali pengetahuan teoritik
secara mendalam atas hasil analisis data yang telah diperoleh.
35
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
G. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian ini dirancang untuk mempermudah peneliti dalam
melakukan kegiatan penelitian. Adapun jadwal penelitian dapat dilihat dari tabel
berikut:
36
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Januari
2019
Februari
2019
Maret
2019
April
2019
Mei
2019
Juni
2019
Juli
2019
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penelitian awal
2 Pengajuan judul
3 Pembuatan proposal
4 Pengurusan dosen
pembimbing
5 Seminar proposal
perbaikan seminar
6 Perbaikan hasil
seminar
7 Pengurusan izin riset
8 Riset lapangan
9 pengelolaan data
10 Penyusunan skripsi
11 Perbaikan skripsi
12 Penyempurnaan
skripsi
13
Pengadaan skripsi
dan penyampaian
kepada tim penguji
dan fakultas
Jadwal ini sewaktu-waktu bisa berubah.
37
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB IV
TEMUAN DAN HASIL
A. Temuan Umum
1. Sejarah Singkat
Sejalan dengan perkembangan zaman dan lajunya pertumbuhan yang
menuntut adanya peningkatan sumber daya Manusia yang berkualitas, bukan
saja dari segi pengetahuan umum tetapi pengetahuan agama. Maka alternatif
yang ditempuh untuk mewujudkan hall tersebut adalah dengan melalui jalur
pendidikan yang mengupayakan terjadinya transportasi pengetahuan, sikap, dan
keterampilan, sehingga kecerdasan manusia dapat memecahkan problem hidup
masyarakat.
Hadirnya suatu lembaga pendidikan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam rangka mewujudkan manusia yang berkualitas, demikian
juga halnya dengan Yayasan Baiturrahim Jambi yang mendirikan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Baiturrahim Kota Jambi yang beralamat di Jl. H.
Syamsoe Bachrun No. 32 RT. 03 Kelurahan Selamat Kecamatan danau Sipin
kota Jambi, didirikan pada tahun 1987 dengan surat keputusan kepala kantor
wilayah departemen pendidikan dan kebudayaan provunsi Jambi
NO.1237/1ui.1.1/b.87. pada awal berdirinya SMP Baiturrahim Kota Jambi di
pimpin atau dikepalai oleh Drs. Asrizul, setelah satu tahun di gantikan oleh Ibu
Hj. Chairunnas. Dikarenakan Ibu Hj. Chairunnas telah memasuki masa pensiun,
setelah itu SMP Baiturrahim kota Jambi dipimpin oleh Bapak Drs. Khidir
Biran, dan saat ini SMP Baiturrahim Kota Jambi dipimpin oleh Ibu Dra. Fitrina
Herlina. Disamping kepala SMP Baiturrahim Kota Jambi mendapatkan 1 orang
guru Pegawai Negri Sipil (PNS) yang ditugaskan oleh pemerintah untuk
mengajar di SMP Baiturrahim Kota Jambi, 4 orang pegawai tetap yang
diangkat oleh Yayasan Baiturrahim Kota Jambi. Jumlah siswa SMP
38
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Baiturrahim Kota Jambi pada tahun ajaran 2019/2020 ini keseluruhan
berjumlah 120 orang siswa yang terbagi menjadi 6 kelas. Sedangkan jumlah
seluruh guru atau karyawan 16 orang terdiri dari 1 orang PNS. 6 orang guru
tetap, 7 orang guru honorer 2 orang tata usaha.
2. Visi dan Misi
SMP Baiturrahim Kota Jambi yang didirikan pada tahun 1987 ini
memiliki Visi danMisi sebagai berikut:
b. Visi
”Unggul dalam prestasi yang berwawasan IPTEK dan IMTAQ,
berbudaya, disiplin, berbudi pekerti yang luhur dalam suasana yang
menyenangkan”.
c. Misi
1. Menanamkan keyakian/akidah melaui pengalam agama.
2. Mengemangkan pengetahuan dibidang IPTEK, bahsa, olahraga dan seni
budaya sesuai akat, minat dan potensi siswa.
3. Membiasakan jujur, disiplin dan tepat waktu.
4. Mengoptimalkan proses pembelajaran aktif, kreatif, dan efektif dan
menyenangkan.
5. Menumbuhkan nilai-nilai budi pekerti yang luhur.
6. Menjalin kerjasama yang harmois antara warga sekolah, komite sekolah
dan lingkungannya.
Sumber: Dokumentasi
39
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3. Struktur Organisasi
Struktur SMP Baiturrahim kota jambi
Tapel 2019/2020
NISS : 204 105 001 064
NDS : J 06012009
NPSN : 10505778
Sumber: Dokumentasi
KEPALA SEKOLAH
Dra. Fitri Herlina
Nip :196602161997022001
KOMITE
SEKOLAH
WAKIL KEPSEK BIDANG
KESISWAAN
Maya Sari, S.Pd
PEMBINA OSIS
Maya Sari, S.Pd
BENDAHARA
Hj. Nurhayati, B.Ac
TATA USAHA
Yuliana
Aldina Afitriani, S.Pd
BIMBINGAN
KONSELING
Dra. Fitri Herlina
Aldina Afitriani, S.Pd
WALI KELAS
1. VII A
Animar Y, S.Pd
2. VII B
Yuliana Afifah, M.Pd
3. VIII A
Umi Kalsum, S.Pd
4. VIII B
Aldina Afitriani, S.Pd
5. IX A
Teti Yeni, S.Pd
6. IX B
Delpina Risi, S.Pd
GURU BIDANG STUDI
1. Drs. Kaidir
2. Aldina Afitriani, S.Pd
3. Mayasari, S.Pd
4. Teti Yeni, S.Pd
5. Muhamma Darwin, S.Pd
6. Umi Kalsum, S.Pd
7. Animar Y, S.Pd
8. Astuti Hidayah, S.Pd
9. Kholisa Bara, S.Pd
10. Delpina Risi, S.Pdi
11. Muhammad Ichsan
SISWA
40
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4. Struktur Organisai Perpustakaan
Sumber: Dokumentasi
PENANGGUNG JAWAB
KEPALA SEKOLAH
Dra. FITRI HERLINA
Nip :196602161997022001
KEPALA PERPUSTAKAAN
Animar Y, S.Pd
PETUGAS
ADMINISTRASI
Aldina Afitriani, S.Pd
TEKNIS
Ummi Kalsum, S.Pd
41
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
5. Kepala Sekolah, Tenaga Pendidik, dan Tenaga Kependidikan
Guru di SMP Baiturrahim Kota Jambi mempunyai tugas utama dalam
mengelola pembelajaran untuk disampaikan kepada soswa/i. Guru adalah
pelaksana dan pengembang program kegiatan proses belajar mengajar.
Sebagaimana diketahui salah satu komponen Pendidikan, guru memegang
peran penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Guru merupakan orang tua
kedua di sekolah, oleh karena itu tugas seorang guru adalah mengarahkan
siswa/inya untuk melakukan kebaikan baik itu berupa pengetahuan,
keterampilan dan perilaku yang baik yang berguna bagi mereka dalam
menghadapi masa depan yang lebih baik dalam kehidupan.
Pada tahun pelajaran 2013/2014 terjadi pergantian kepala sekoalah yaitu
Bapak Drs. Khaidir Biran kepada Ibu Dra. Fitri Herlina pada tanggal 2
september 2013. Sedangkan jumlah Guru dan Karyawan adalah berjumlah 15
orang yang terdiri dari 1 orang guru PNS, 6 orang Guru tenaga tetap Yayasan
SMP Baiturrahim Kota Jambi, 6 orang Guru tenaga honorer dan 2 orang tenaga
tata usaha. Selanjutnya dapat dilihat tabel berikut:
42
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 4.1 Keadaan dan karyawan di SMP Baiturrahim Kota Jambi Tahun
Pelajaran 2019/2020
No
Nama
NIP
NUPTK
Jabatan Ijazah Bidang studi
1
Dra. Fitri Herlina
196602161997022001
5433743646300142
Kepala
sekolah
Bimbingan
Konseling
S1 Bimbingan
Konseling
2
Hj. Nurhayati, B.Ac
8033732634300013
Bendahara DIII
3
Drs. Khaidir
3337736638200033
Guru/Waka S1 Agama Islam
4
Yuliana
9037753655300073
TU SMEA
5
Mayasari, S.Pd
3241749650300010
Guru
Pembina osis S1 IPS
6
Tetiyeni, S.Pd
5537749651300072
Guru S1 IPA
7
Muhammad Darwin,
S.Pd
7152759661200013
Guru S1 PKN
8
Umi Kalsum, S.Pd
87357568300032
Guru S1 Bhs. Indonesia
9
Animar Y, S.Pd
1535747649300062
Guru S1 IPS
10
Astuti Hidayah, S.Pd
5546763664300102
Guru S1 Matematika
11 Hkolisha Bara, S.Pd Guru S1 Matematika
12 Delpina Risi, S.Pd.I Guru S1 Kesenian
43
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
13 Aldina Afitriani,S.Pd Guru /TU S1 Bimbingan
Konseling
14 Yuliana Afifah, M.Pd Guru S2 B. Inggris
15 Muhammad Ichsan Guru S1 Porkes
Sumber: Dokumentasi
6. Siswa
Jumlah siswa SMP Baiturrahim Kota Jambi pada tahun ajaran 2019/2020
secara keseluruhan berjumlah 120 orang siswa untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2 Daftar Jumlah Siswa di SMP Baiturrahim Kota Jambi Tahun
Pelajaran 2019/2020
NO KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 VII A 13 8 21
2 VII B 12 8 20
3 VIII A 13 6 19
4 VIII B 13 6 19
5 IX A 11 10 21
6 IX B 10 10 20
Total 72 48 120
Sumber: Dokumentasi
7. Sarana dan Prasarana
SMP Baiturrahim Kota Jambi sebagai lembaga formal tidak terlepas dari
sarana dan prasarana yang dimiliki sebagai pusat pendidikan dan pengajaran
untuk proses belajar dan mengajar berlangsung. SMP Baiturrahim Kota Jambi
terletak sangat stratergis sekali, karena berada di tengah-tengah pusat Kota
Jambi dan juga berada dipinggir jalan. Keadaan sarana dan prasarana atau alat-
alat yang mengunjang dan menbantu perlengkapan proses pembelajaran di SMP
Baiturrahim Kota Jambi dapat dilihat pada tabel berikut:
44
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 4.3 Keadaan Sarana dan Prasarana di SMP Baiturrahim Kota Jambi
Tahun Pelajaran 2019/2020
No Jenis Jumlah Ket
1 Kantor 1 Ruangan Baik
2 Ruang Kelas 6 Ruangan Baik
3 Ruang Perpustakaan 1 Ruangan Baik
4 Laboratorium IPA 1 Ruangan Baik
5 Laboratorium Komputer 1 Ruangan Baik
6 WC/ Kamar Mandi 6 Ruangan Baik
7 Komputer 9 Unit Baik
8 Mesin Copy/Printer 1 Unit Baik
9 Jam Dinding 10 Buah Baik
10 Tape Recorder 1 Buah Baik
11 Microphone 2 Buah Baik
12 Lapangan Olahraga 1 Tempat Baik
13 Alat Rabana 1 Set Baik
14 Perlengkapan Pramuka 1 Set Baik
15 Kursi dan Meja Guru 22 Set Baik
16 Kursi dan Meja Tamu 1 Set Baik
17 Kursi dan Meja Belajar 120 Set Baik
18 Lemari Kayu 8 Buah Baik
19 Papan Tulis 8 Buah Baik
20 Kantin 6 Unit Baik
21 Tempat sampah 12 Buah Baik
22 Televisi 2 Buah Baik
Sumber: Dokumentasi
45
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Temuan Khusus
1. Sistem Tata Kelola Perpustakaan di SMP Baiturrahim Kota Jambi
Perpustakaan sebagai lembaga pendidikan dan lembaga penyedia
informasi akan memiliki kinerja yang baik apabila didukung dengan
manajemen yang memadai, sehingga seluruh aktivitas lembaga akan mengarah
pada upaya pencapaian tujuan yang telah di tentukan. Untuk mengelola
perpustakaan diperlukan kemampuan manajemen yang baik, agar arah kegiatan
sesuai dengan tujuan yang di inginkan. Kemampuan manajemen itu juga di
perlukan untuk menjaga keseimbangan tujuan-tujuan yang berbeda dan mampu
dilaksanakan secara efektif dan efisian.
Pengetahuan dasar dalam mengelola perpustakaan agar berjalan dengan
baik adalah dengan ilmu manajemen, karena manajemen sangat diperlukan
dalam berbagai kehidupan untuk mengatur langkah-langkah yang harus
dilaksanakan oleh seluruh elemen dalam suatu perpustakaan. Oleh karena itu
dalam proses manajemen diperlukan proses perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leadership), dan pengawasan
(controling). Di samping itu, manajemen juga dimaksudkan agar elemen yang
terlibat dalam perpustakaan mampu melakukan tugas dan pekerjaannya dengan
baik dan benar.
SMP Baiturrahim Kota Jambi adalah salah satu lembaga pendidikan yang
telah lama ada di kota jambi, dimana proses pembelajarannya sangat
membutuhkan perpustakaan sebagai sarana pendukung kegiatan belajar
mengajar. Sistem tata kelola perpustakan di SMP Baiturrahim ini tidak
menggunakan manajemen modern sebagaimana semestinya seperti pengadaan
buku ,klasifikasi, katalogisasi, penjajaran kartu, dan penyusunan koleksi,
namun perpustakaan SMP Baiturrahim Kota Jambi hanya menggunakan fungsi
manajemen sebagai acuan pengelolaan perpustakaan. Berikut adalah tahapan
implementasi manajemen pada pengelolaan perpustakaan di SMP Baiturrahim
Kota Jambi.
46
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah langkah awal pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh sebuah organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dengan membuat perencanaan, akan lebih mengetahui apa yang
harus dikerjakan hari ini dan seterusnya, maka proses untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan akan lebih stabil dan sesuai dengan urutan. Dengan
stabilnya proses tersebut, maka tujuan yang telah ditetapkan akan lebih
mudah diraih. Sebagaimana yang diterangkan dalam surah Al-Hasyr ayat 18:
خبير بما ٱللهإن ٱلله ٱتقىا وما قدمت لغد ولتىظر وفس ٱلله ٱتقىاءامىىا ٱلذيه ي أيها
٨١تعملىن
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah SWT
dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok, dan bertaqwalah kepada Allah SWT,
sesungguhnya Allah SWT Maha Mengetahui Apa Yang Kamu
Kerjakan.” (Q.S Al-Hasyr ayat 18) (Al-Qur’an dan Terjemahan).
Pengelolaan perpustakaan di SMP Baiturrahim Kota Jambi dimulai
dengan proses perencanaan yang diakukan oleh kepala perpustakaan. Hal ini
karena kepala perpustakaan di tunjuk langsung oleh kepala sekolah untuk
bertanggung jawab mengurus dan mengelola perpustakaan demi kemajuan
perpustakaan kedepannya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibu Dra.
Fitrina Herlina selaku kepala sekolah SMP Baiturrahim Kota Jambi sebagai
berikut:
“Perpustakaan bagi suatu sekolah sangatlah penting, karena seperti
yang kita ketahui di perpustakaan tersebut sangat banyak buku-buku
sebagai sumber pengetahuan. Maka dari kita memprioritaskan untuk
terbentuknya perpustakaan di sekolah ini. Agar perpustakaan tersebut
berjalan dengan baik dan sebagaimana semestinya maka kita menunjuk
salah satu guru untuk menjadi kepala perpustakaan. Sementara untuk
merumuskan tujuan, visi, misi, dan pengelolaan kami serahkan kepada
kepala perpustakaan” (wawancara, 20 Agustus 2019).
47
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Perpustakaan yang dikelola dengan baik tentu berdampak positif
untuk penyelenggaraan pendidikan, hal ini dimulai dari peningkatan kualitas
perencanaan pelayanan perpustakaan. kualitas pendidikan dapat dilihat dari
nilai tambah yang dihasil kan dari nilai tambah itu sendiri, yakni berupa
layanan jasa yang mampu bersaing dilapangan kerja. Dan itu semua tidak
terlepas dari keberadaan perpustakaan sekolah.
Perpustakaan yang dikelola dengan manajemen yang baik akan
membantu guru melakukan kegiatan belajar mengajar secara efektif dan
efisien. Guru menyadari bahwa perpustakaan tanpa pengelolaan yang baik
akan menghambat kegiatan pembelajaran. Wawan cara dengan kepala
perpustakaan Ibu Aimar Y, S.Pd tentang perencanaan perpustakaan, dimana
beliau mengatakan bahwa:
“Proses perencanaan perpustakaan SMP Baiturrahim Kota Jambi ini
meliputi penerapan peraturan bagi peminjaman buku serta
penambahan bahan pustaka yang diadakan setiap tahunnya sesuai
dengan kebutuhan dan anggaran yang dimiliki sekolah dari dana BOS
(Bantuan Operasional Sekolah), dana hibah, dan sumbangan alumni,
serta penentuan alternatif yang dapat mengatasi kendala yang dihadapi
perpustakaan dalam mencapai tujuan” (Wawancara 5 Agustus 2019).
Beradasarkan pengematan wawancara diatas perencanaan
perpustakaan di SMP Baiturrahim Kota Jambi untuk menyusun program,
perencanaan penetapan staf perpustakaan dan pengelolaan perpustakaan di
lakukan oleh seluruh pihak sekolah, hal ini di anggap lebih efektif karena
setiap kebijakan yang diambil harus ada musyawarah dan mufakat untuk
menjadi faktor penentu keberhasilan sekolah.
b. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian dilakukan dengan cara membagi pekerjaan secara
terencana kepada setiap anggota kelompok atau dapat juga dilakukan sebagai
upaya penentuan hubungan-hubungan pekerjaan di antara mereka dan
pemberian lingkungan pekerjaan yang sepatutnya agar pekerjaan dapat
48
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
diselesaikan secara efektif dan efisien. Komponen yang dikelola pada
lembaga pendidikan terdiri dari berbagai sumber daya, seperti manusia,
biaya, metode, mesin material, teknologi dan informasi. Namun sumber daya
yang paling penting dan harus diutamakan adalah sumber daya manusia,
karena sumber daya manusia diketahui sebagai kekuatan yang bersumber
pada potensi manusia yang ada dalam organisasi, dan merupakan modal
dasar organisasi untuk melakukan aktifitas dalam mencapai tujuan.
Pengorganisasian juga merupakan tugas penting yang harus dilakukan
dengan sebaik-baiknya oleh seorang manajer (pemimpin) adalah menyeleksi,
menempatkan, melatih dan mengembangkan sumber daya manusia.
pengembangan sumber daya manusia mempunyai hubungan positif dengan
pertumbuhan dan produktifitas organisasi (sekolah), kepuasan kerja dan
profesionalitas seorang manajer.
Wawancara dengan kepala perpustakaan Ibu Aimar Y, S.Pd yang
mengatakan bahwa: “Kepala sekolah menunjuk saya sebagai kepala
perpustakaan dan beberapa guru lain yang di beri tugas tambahan untuk
mengelola perpustakaan ini” (Wawancara 5 Agustus 2019).
Pengorganisasian pada perpustkaan SMP Baiturrahim Kota Jambi
menurut pengamatan penulis, dilakukan dengan penunjukan kepala
perpustakaan, sampai kepada penunjukan staf dan penempatan staf
perputakaan yang dilakukan oleh kepala sekolah, namun belum
memperhatikan aspek kemampuan yang sesuai dengan bidang perpustakaan.
Meskipun pengelola perpustakaan bukan berasal dari lulusan ilmu
perpustakaan, akan tetapi mereka senantiasa mengikuti pendidikan dan
pelatihan (Diklat) sebagai bekal unntuk mengelola perpustakaan dengan baik
(Observasi 5 Agustus 2019).
Selanjutnya penulis juga melihat adanya garis pembagian tugas dalam
struktur organisasi perpustakaan yang jelas dan diantara masing-masing
pengelola perpustakaan, mulai dari jabatan kepala perpustakaan, bagian
49
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
pengelolaan dan pemeliharaan dan bagian pelayananyang diatur sedemikian
rupa (Observasi 5 Agustus 2019).
Berdasarkan keterangan diatas perpustakaan SMP Baiturrahim Kota
Jambi pada pengorganisasian melalui strutur organisasi melakukan
pembagian tugas, hanya saja pada pelaksanaannya kurang efektif karen
masih terdapat tumpang tindih pekerjaan.
c. Kepemimpinan (leadership)
Kepemimpinan berkaitan dengan kemampuan seorang manajer
memotivasi, mengendalikan situasi, dan menggerakkan semua bawahannya
untuk menyelesaikan pekerjaan secara optimal. Seperti halnya di sekolah,
kepala sekolah menggerakkan semua guru untuk menyelesaikan tugas-tugas
kependidikan, meningkatkan hubungan kerja antar guru, membina kerja
sama, menggerakkan guru, dan memberi motivasi kerja kepada guru agar
memanfaatkan perpustakaan di SMP Baiturrahim Kota Jambi. Sama halnya
pula dengan kepala perpustakaan untuk bersama-sama menyelesaikan tugas,
dan membina hubungan baik, melayani pengguna perpustakaan dengan
pelayanan terbaik serta mengelola perpustakaan agar bermanfaat bagi
masyarakat sekolah. sebagaimana yang diterangkan dalam surah Al-Imron
ayat 26, yang berbunyi:
تذ قل ٱللهم م لل ٱلملل تؤتي ٱلملل مه تشاء وتىزع ٱلملل ممه تشاء وتعز مه تشاء و
٢ قدير ٱلخير إول على مل شيءمه تشاء بيدك
Artinya: “katakanlah wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau
berikan pekerjaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan
Engkau cabut pekerjaan dari orang yang Engkau kehendaki.
Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau
hinakan orang yang Engkau kehendaki. Ditangan Engkaulah
segala kebijakan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala
sesuatu.” (Q.S. Al-Imron ayat 26) (Al-Qur’an dan Terjemahan).
50
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Wawancara dengan kepala sekolah Ibu Dra. Fitrina Herlina yang
mengatakan: “Untuk memimpin perpustakaan kita memberikan tugas
sampingan kepada seorang guru untuk menjadi kepala perpustakaan, dan
memberi tanggung jawab penuh atas berjalannya perpustakaan sekolah
dengan harapan yang besar” (Wawancara 20 Agustus).
Wawancara dengan kepala perpustakaan Ibu Aimar Y, S.Pd yang
mengatakan bahwa: “Selama memimpin perpustakaan ini, kewajiban saya
yaitu membagi staf kedalam pembagan tugas kerja. Saya memberikan
informasi berkenaan dengan apa yang akan dikerjakan dan mereka
mengetahui tugas masing-masing, akan tetapi kelihatannya mereka
mengerjakan semampu yang mereka bisa, meskipun terkadang tidak sejalan
dengan tugas fungsinya yang diberikan di awal pertemuan” (Wawancara 5
Agustus 2019).
Berdasarkan pengamatan penulis kepemimpinan kepala perpustakaan
diwujudkan dalam bentuk pengarahan dan penjelasan seputar tugas
pengelolaan perpustakaan yang akan dilakukan staf perpustakaan, tugas yang
dilakukan tersebut beragam, namun dalam hal ini ternyata dilakukan secara
manual tanpa memandang batasan jabatan yang diberikan kepala
perpustakaan kepada staf tersebut. Adapun kegiatan ini mencakup
pengolahan koleksi yang terdiri dari pengedaan buku, klasifikasi,
inventarisasi, dan perawatan koleksi perpustakaan (Observasi 5 Agustus
2019).
Berdasarkan pengewasan diatas diketahui bahwa pemimpin memberi
tahukan kepada staf tugas yang harus dikerjakan. Namun terkadang masih
belum sejalan dengan fungsinya karena keterbatasan pengetahuan tentang
pengelolaan perpustakaan.
d. Pengawasan (controling)
Setelah melakukan penggerakan, kegiatan manajemen selanjutnya
dalam pengeolaan perpustakaan adalah pengawasan. Pengawasan adalah
51
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
proses pengamatan, pengontrolan, pemeriksaan dan pengkoreksian kegiatan
yang dilakukan dalam sebuah organisasi untuk menjamin agar kegiatan
pengorganisasian berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Pengawasan dilakukan agar perencanaan, pengorganisasian, dan
kepemimpinan dapat terlaksana dengan baik dan penuh tanggung jawa.
Wawancara dengan kepala perpustakaan Ibu Aimar Y, S.Pd yang
mengatakan bahwa:
“pengawasan dilakukan dari puncak oleh kepala sekolah dan
pengawasan kinerja dalam pengelolaannya kepala sekolah yang
mengawasi setiap kerja para bawahan, mulai dari perekrutan pegawai.
Sedangkan proses pengelolaan perpustakaan saya sendiri yang
mengawasinya, setiap tahun saya membuat laporan yang bersifat
manual untuk dilaporkan kepada kepala sekolah sebagai laporan
tahunan” (Wawancara 5 Agustus 2019).
Wawancara dengan kepala sekolah Ibu Dra. Fitrina Herlina yang
mengatakan:
“pengawasan dilakukan setiap satu tahun, pengawasan ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja dan pengelolaan
perpustakaan kita. Dengan pengewan ini kita dapat mengetahui apakah
kinerja dan pengelolaan perpustakaan terlaksana dengan baik, apa saja
permasalahan yang terjadi dan dapat mengambil tindakan untuk
masalah tersebut” (Wawancara 20 Agustus).
Berdasarkan keterangan diatas diketahui bahwa pengawasan dilakukan
secara konsisten, namun ternyata kebanyakan menyerahkan tugas kepada
kepala perpustakaan. baik buruknya hanya diketahui oleh kepala
perpustakaan, hal ini lah yang kemungkinan menyebabkan terjadinya
penyimpangan pada pengelolaan perpustakaan.
2. Kendala-Kendala Dalam Pengelolaan Perpustakaan di SMP Baiturrahim
Kota Jambi
Manajemen pada pengelolaan perpustakaan SMP Baiturrahim Kota Jambi
belum sesuai dengan fungsinya, karena terkendala oleh sesuatu yang
menyebabkan manajemen di perpustakaan ini berjalan kurang optimal. Kendala
52
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
yang dihadapi dalam pengelolaan perpustakaan dalam melaksanakan
manajemen perpustakaan SMP Baiturrahim Kota Jambi terletak pada berapa
fungsi yaitu:
a. Kurangnya Sarana Perpustakaan
Sarana adalah sesuatu yang berfungsi sebagai alat utama dalam
pelaksanaan pekerjaan atau organisasi. Sarana tidak akan sempurna tanpa
prasarana, prasarana adalah sesuatu yang berfungsi sebagai penunjang utama
terlaksananya sebuah pekerjaan atau organisasi. Maka tanpa sarana dan
prasarana sebuah lembaga atau organisasi tidak akan berjalan dengan mudah
untuk mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana.
Sebagaimana yang kita ketahui sarana adalah alat yang sangat penting
untuk pencapaian sebuah organisasi, begitu pula dengan perpustakaan.
sarana yang kurang di SMP Baiturrahim Kota Jambi adalah rak untuk
penyusunan buku. Kekurangan ini menyebabkan buku-buku tidak
mendapatkan tempat, sehingga terkesan tidak rapi dan menyulitkan untuk
mencari buku yang dibutuhkan.
Wawancara dengan kepala perpustakaan Ibu Animar Y, S.Pd
mengatakan bahwa: “Untuk sarana, disini kita kekurangan rak buku.
Sehingga banyak buku-buku yang ditumpuk, dan itu menyebabkan kurang
rapi dan sulit untuk menyari buku yang dibutuhkan” (wawancara 5 Agustus
2019).
Buku-buku perpustakaan SMP Baiturrahim Kota Jambi yang tidak di
susun di rak diletakkan di atas meja belajar dan di pojok-pojok ruangan
perpustakaan, dengan begitu menyebabkan perpustakaan menjadi semakin
sempit karena di penuhi oleh buku-buku tersebut, sedangkan koleksi buku
semakin lama semakin bertambah dan itu semakin menambah sempit
ruangan perpustakaan tersebut (Observasi 5 Agustus 2019).
Wawancara dengan siswa yang bernama Ragiel Siti Nur Aisyah kelas
VIII A: “Karena kekurangan rak buku menyebabkan banyak buku-buku
53
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
yang tidak punya tempat jadi menyempitkan ruangan untuk membaca buku,
selain itu juga menyebabkan kurang rapi untuk dilihat” (Wawancara 19
Agustus 2019).
Berdasarkan keterangan diatas bahwa kendaa yang terjadi pada sarana
adalah kurangnya rak buku yang menyebabkan kurangnya kerapian dan
menyulitkan pencarian buku.
b. Terbatasnya SDM (Sumber Daya Manusia) Pengelolaan Perpustakaan
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kegiatan pengorganisasian
berkenaan dengan penentuan tugas dan kegiatan yang akan dilakukan.
Membagi serta menempatkan orang-orang kedalam pekerjaan yang sesuai
dengan keahliannya. Hal ini dapat berjalan baik apabila terdapat struktur
organisasi yang baik dan jelas.
SDM adalah salah satu faktor yang sangat penting untuk
menggerakkan, memikirkan dan merencanakan sebuah organisasi. Pada
hakikatnya SDM berupa manusia yang dapat membangun, menggerakkan
dan menjalankan sebuah organisasi. Untuk mendirikan sebuah organisasi
dibutuhkan SDM yang memiliki wawasan luas dan sesuai dengan bidangnya
agar organisasi tersebut berjalan sesuai rencana, dapat mengatasi masalah,
mampu bersaing dan dapat mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.
Pengorganisasian pada perpustakaan SMP Baiturrahim Kota Jambi
menurut pengamatan penulis diakukan dengan penunjukan kepala
perpustakaan, sampai kepada penempatan staf dan diteruskan oleh kepala
perpustakaan, namun masih belum pemperhatikan aspek yang sesuai dengan
bidang perpustakaan (Observasi 5 Agustus 2019).
Wawancara dengan kepala perpustakaan Ibu Animar Y, S.Pd
mengatakan bahwa:
“Dalam pembuatan struktur organisai berdasarkan buku panduan
seadanya dan staf yang tunjuk menerima apa yang sudah di tetapkan
untuk mengisi struktur perpustakaan, karena mengingat para staf tidak
yang memiliki keahlian khusus kepustakawanan jadi saya piker tidak
54
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
masalah. Namun ternyata pada pelaksanaannya kadangkala terjadi
tumpang tindih pekerjaan, karena mereka berpengetahuan terbatas jadi
sering kali bertukar tugas yang sekiranya bisa mereka melakukannya.
Tentu saja ini bisa membuat struktur organisasi yang sudah di
tetapkan” (Wawancara 5 Agustus).
Wawancara dengan Ibu Dra. Fitrina Herlina selaku kepala sekolah
SMP Baiturrahim Kota Jambi mengatakan bahwa:
“Untuk pengelola perpustakaan, kita ambil dari guru-guru yang ada di
sekolah ini dan diberikan tugas sampingan untuk mengelola dan
mengembangkan perpustakaan. karena tidak ada guru atau pegawai
yang berasal dari jurusan perpustakaan, jadi kami mengambil guru
yang siap diberikan tanggung jawab dan tugas sampingan untuk
menglola perpustakaan (Wawancara 20 Agustus 2019).
Berdasarkan keterangan di atas bahwa kendala yang terjadi pada
pengorganisasian perpustakaan adalah terbatasnya pengetahuan SDM
pengelolaan perpustakaan. dengan terbatasnya pengetahuan SDM tersebut
tentu sangat berpengaruh terhadap kinerjanya, yang berakibat pada terseok-
seoknya perjalanan perpustakaan sekolah dan lamban dalam pencapaian
tujuan.
c. Lemahnya Pengawasan Terhadap Kinerja Perpustakaan
Pengawasan adalah sebuah proses yang dilakukan untuk menentukan
ukuran kerja dan pengambilan tindakan yang dilakukan untuk mendukung
pencapaian hasil kinerja yang telah ditetapkan. Pengawasan dilakukan untuk
memeriksa apakah pekerjaan yang lakukan bejalan sesuai dengan
perencanaan yang telah disepakati bersama dalam musyawarah.
Setelah melakukan penggerakan, kegiatan manajemen selanjutnya
dalam pengelolaan perpustakaan adalah pengawasan. Pengawasan
perpustakaan SMP Baiturrahim Kota Jambi dilakukan agar perencanaan,
pengorganisasian dan kepemimpinan dapat terlaksana dengan baik dan
penuh tanggung jawab. Wawancara dengan perpustakaan sekolah SMP
Baiturrahim Kota Jambi, mengatakan bahwa:
55
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
“pengawasan dilakukan dari puncak oleh kepala sekolah yang
mengawasi setiap kerja para bawahan, mulai dari perekrutan pegawai,
dan proses pengelolaan perpustakaan saya sendiri yang mengawasi.
Setiap tahun saya membuat laporan yang bersifat manual untuk
diserahkan kepada kepaa sekolah sebagai laporan tahunan”
(Wawancata 5 Agustus 2019).
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pengawasan merupakan proses
untuk menjamin bahwa tujuan perpustakaan sekolah dan manajemen
tercapai. Wawancara dengan kepala perpustakaan Ibu Animar Y, S.Pd yang
menerapka bahwa: “proses pengawasan disini saya lakukan sendiri tidak ada
ikut campur dengan kepala sekolah, jadi tidak ada pengaduan jida ada staf
yang tidak masuk kerja” (Wawancara 5 Agustus 2019).
Berdasarkan keterangan di atas dapat diketahui bahawa pada
pengawasan ini terletak pada lemahnya pengawasan terhadap kinerja
perpustakaan. lemahnya perpustakaan tersebut terjadi karena pada
perpustakaan SMP Baiturrahim Kota Jambi pengawasan itu dilakukan
seadanya tanpa kriteria penilaian agar dapat diketahui dibagian mana terjadi
penyimpangan dan harus segera dievaluasi untuk segera diperbaiki.
3. Upaya Yang Dilakukan untuk Menghadapi Kendala-Kendala Pengelolaan
Perpustakaan SMP Baiturrahim Kota Jambi
Upaya pengelolan perpustakaan untuk mengatasi kendala yang ada dalam
manajemen perpustakaan SMP BAiturrahim Kota Jambi adalah:
a. Menambah Sarana Perpustakaan
Sarana merupakan suatu alat yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi, apabila kurangnya sarana ini diabaikan maka akan menyebabkan
kurangnya efisien dan ketidak efektifan organisasi yang sedang berjalan.
oleh karena itu ketua perpustakaan SMP Baiturrahim Kota Jambi, Ibu
Animar Y, S.Pd berencana untuk mengajukan proposal kepada kepala
56
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
sekolah untuk membeli rak tambahan, sebagaimana yang dikatakan kepala
perpustakaan SMP Baiturrahim Kota Jambi dalam wawancara:
“Saya sudah berencana akan mengajukan proposal mengenai
kurangnya sarana perpustakaan berupa rak buku ini kepada kepala
sekolah, semoga diterima oleh kepala sekolah dan mendapatkan rak
buku tambahan. Sehingga dapat menyusun buku-buku yang belum
disusun” (Wawancara 5 Agustus 2019).
Wawancara dengan Ibu Dra. Fitrina Herlina selaku kepala sekolah
SMP Baiturrahim Kota Jambi mengatakan bahwa:
“Untuk saat ini, perpustakaan kami masih kekurangan sarana yaitu rak
buku, karena setiap semester koleksi buku selalu bertambah maka
semakin lama buku semakin menumpuk dan kehabisan rak buku.
Kekurangan ini menyebabkan ruangan perpustakaan menjadi semakin
sempit dan tidak rapi, maka untuk sementara kami susun buku-buku
yang baru diatas meja agar tidak semakin sempit, dan untuk
selanjutnya kami akan memberi anggaran untuk menambah rak baru
agar buku-buku bisa tersusun denggan rapi” (Wawancara 20 Agustus
2019).
Berdasarkan keterangan diatas dapat kita ketahui bahwa upaya yang
dilakukan untuk menambah kekurangan sarana berupa rak buku adalah
dengan solusi sememtara yaitu menyusun buku diatas meja dan untuk
selanjutnya mengejukan proposal kepada kepala sekolah.
b. Meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia) Pengelolaan Perpustakaan
Pendidikan dan latihan merupakan program yang sering diadakan di
suatu instansi untuk menfasilitasi dan membantu mengembangkan
keterampilan SDM pengelolaan perpustakaan. Perpustakaan SMP
Baiturrahim Kota Jambi menyadari kekurangannya, oleh karena itu segala
upaya dilakukan untuk mengejar ketertinggalannya. Salah satuyang
diakukan adalah menfasilitasi pengelolaan perpustakaan dengan pendidikan
dan latihan agar pengetahuannya tentang perpustakaan bertambah sehingga
dapat mengelola perpustakaan dengan sebaik-baiknya.
57
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Wawancara dengan Ibu Dra. Fitrina Herlina selaku kepala sekolah
SMP Baiturrahim Kota Jambi mengatakan bahwa:
“Khusus bagi guru-guru dan pegawai di lingkungan SMP Baiturrahim
Kota Jambi, kami fasilitasi dengan mengikutkannya pada program
pendidikan dan pelatihan yang sering diadakan oleh intitusi-institusi
pendidikan (Wawancara 20 Agustus 2019).
Kepala sekolah SMP Baiturrahim Kota Jambi sering mengutus tenaga
pengelola perpustakaan untuk ikut serta dalam program pendidikan dan
latihan (Diklat), sebagaimana yang dijelaskan dalam wawancara dengan Ibu
Animar Y, S.Pd selaku kepala perpustakaan:
“Tenaga perpustakaan yang direkrut bukan berasal dari bidang
perpustakaan, jadi pengetahuan tentang pengelolaan perpustakaan pun
terbilang cukup minim. Untuk mengatasi itu, segala macam bentuk
pendidikan dan pelatihan di bidang perpustakaan secara intensif
diikuti” (Wawancara 5 Agustus 2019).
Pendidikan dan pelatihan merupakan suatu program yang sangat
bagus, dan langkah strategis untuk mengatasi permasalahan seperti yang
dialami SMP Baiturrahim Kota Jambi. Dimana memulai pendidikan dan
pelatihan yang diikuti pengelola perpustakaan dapat meminimalisir
kekurangan dari pegawai, memaksimalkan kemampuan dan membuka
peluang keberhasilan bagi suatu organisasi perpustakaan.
Berdasarkan keterangan diatas dapat kita ketahui bahwa upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan SDM pengelolaan perpustakaan adalah
dengan mengikuti kegiatan-kegiatan pelatihan di bidang perpustakaan dan
bekerja sama dengan perpustakaan wilayah dan perpustakaan kota.
c. Meningkatkan Pengawasan terhadap Kinerja Perpustakaan
Pengawasan merupakan fungsi terakhir dalam proses manajemen
perpustakaan. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa
pengawasan perpustakaan sekolah dimaksud utntuk mengetahui efektifitas
58
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
perpustakaan. Jadi, suatu perpustakaan tanpa adanya pengewasan yang baik,
akan membawa dampak buruk bagi performa perpustakaan itu sendiri.
Wawancara dengan kepala perpustakaan SMP Baiturrahim Kota
Jambi, Ibu Animar Y, S.Pd mengatakan:
“Untuk pengurusan pengawasan perpustakaan sudah lebih saya
tingkatkan, namun bukan hanya pengawasan saja yang harus
ditingkatkan, tetapi dengan menambah koleksi buku menjadi lebih
berfariatif agar menarik minat siswa untuk membaca buku di
perpustakaan. Karena sebenarnya, minat siswa untuk membaca buku di
perpustakaan ini sangat minim sekali. Jadi dengan ditambahnya
koleksi buku diharapkan lebih menarik perhatian siswa dan
menumbuhkan minat bacanya” (Wawancara 5Agustus 2019).
Wawancara dengan kepala sekolah SMP Baiturrahim Kota Jambi Ibu
Dra. Fitrina Herlina:
“Untuk pengawasan saya sendiri yang melakukannya, dan dilakukan
setiap satu tahun, yaitu dengan laporan dari kepala perpustakaan yang
diberikan kepada saya. Dengan adanya pengawasan tersebut kita bisa
tahu dimana letak kesalahan dan kekurangannya, maka akan lebih
mudah untuk mengatasi masalah tersebut. Selain itu kita juga berusaha
untuk menambah koleksi buku bacaan yang bisa menarik siswa untuk
semakin tertarik membaca buku di perpustakaan, karena minat baca
siswa di perpustakaan masih sangan minim sekali” (Wawacara 20
Agustus 2019).
Berdasarkan keterangan diatas dapat kita ketahui bahwa upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan pengawasan terhadap kinerja perpustakaan
adalah dengan senantiasa meningkatkan pengewasan dan evaluasi kinerja.
59
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan, maka kesimpuan yang dapat
ditarik pada bagian ini adalah:
1. Sistem tata kelola di perpustakaan SMP Baiturrahim Kota Jambi tidak
menggunakan manajemen modern dan pengelolaan perpustakaan hanya
mengacu kepada fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengawasan.
2. Kendala pada manajemen perpustakaan SMP Baiturrahim Kota Jambi adalah
sistem pengelolaan perpustakaan dilakukan oleh tenaga kerja yang bukan dari
bidang perpustakaan yang handal, sehingga perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengawasan kurang mereka pahami dengan baik dan benar,
kurangnya sarana yang menunjang kerapian perpustakaan, terbatasnya SDM
pengelola perpustakaan, dan lemahnya pengawasan terhadap kinerja
perpustakaan.
3. Upaya untuk mengatasi kendala majanemen perpustakaan SMP Baiturrahim
Kota Jambi dengan menambahkan sarana agar perpustakaan lebih luas dan rapi,
meningkatkan SDM pengelola perpustakaan dengan cara mengikuti Diklat
tentang perpustakaan, dan meningkatkan pengawasan kinerja perpustakaan.
B. Saran
1. Kepada pengelola perpustakaan SMP Baiturrahim Kota Jambi untuk
melaksanakan tugas sebagai pengelola perpustakaan dengan baik sehingga
dapat mengatasi kelemahannya dan memajukan perpustakaan, terutama
meningkatkan minat baca pada siswa.
60
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Kendala kepala perpustakaan di SMP Baiturrahim Kota Jambi, diharapkan
untuk lebih giat lagi memahami manajemen pengelolaan perpustakaan guna
untuk memajukan perpustakaan. Serta meningatkan pengawasan terhadap
kinerja perpustakaan sehingga dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan terjemahannya, Bandung: Jumanatul ‘Ali/Art (J/Art), 2004.
Achmad Alfarisi, (2013), Manajemen Tata Kelola Perpustakaan Universitas
Stikubank Semarang,
Ahmad Nurfatah, dkk, (2016), Pengolahan Bahan Pustaka Karya Cetak Di Kantor
Arsip dan Perpustakaan Daerah (KAPD), Jurnal Kajian Informasi &
Perpustakaan, Vol 4, No 1.
Evi Roziana, (2014), Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Dalam Menunjang Proses
Pembelajaran Di Ma Darussalam Desa Kumalasa Kecamatan Sangkapura
Bawean Kabupaten Gresik, Jurnal Mahasiswa.
Fatimah, (2018), Manfaat, Kelebihan, dan Kekurangan, Jurnal Imam Bonjol, Vol 2,
No 1.
Hasbullah, (2009), Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo.
Husein Umar, (2014), Metode Penelitian untuk Sripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta:
Rajawali Pres.
Ibrahim Bafadal, (2015), Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara.
Imam Gunawan , (2015), Metode Peneitian Kualitatif: Teori dan Praktik, Jakarta:
Bumi Aksara.
Kompri, 2014, Manajemen Sekolah Teori dan Praktek, Bandung: Jl. Gegerkalong.
Lexy J. M (2004), Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Moleong. L. J. (2014), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
M Reza Rokan, (2017), Manajemen Perpustakaan Sekolah, Jurnal Iqra’, Vol 11, No
01.
Rulam Ahmadi, (2016), Metodoogi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Sugiyono, (2014), Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Alfabeta CV.
Suharimi Arikunto, (2013), Manajemen Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sutarno NS, (2006), Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
Sagung Seto.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Judul : Sistem Tata Kelola Perpustakaan Di Sekolah Menengah Pertama
Baiturrahim Kota Jambi
A. Pedoman Observasi
Metode ini penulis gunakan untuk melihat secara langsung lokasi
penelitian serta mecatat hal-hal yang berkenaan dengan sistem tata kelola
perpustakaan sekolah. Adapun alasan penulis memilih metode Observasi karen
penulis ingin mengetahui terlebih dahulu lokasi dan hal yang berkaitan dengan
penelitian.
1. Sisten tata kelola perpustakaan
2. Kendala-kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya
B. Pedoman Wawancara
1. Kepala Perpustakaan
a. Bagaimana usaha sekolah untuk mengelola perpustakaan?
b. Metode apa yang dipegang dalam mengelola perpustakaan?
c. Dari mana sumber pengadaan perpustakaan?
d. Apa Visi dan Misi SMP Baiturrahim Kota Jambi?
e. Apa saja kendala-kendala yang dialami dalam pengelolaan perpustakaan?
f. Bagaimana cara mengatasi kendala-kendala yang ada untuk meningkatkan
pengelolaan perpustakaan?
g. Bagaimana upaya sekolah untuk mencapai hasil yang baik dalam
pengelolaan perpustakaan?
h. Bagaimana peran kepala sekolah dalam mencapai hasil pengelolaan
perpustakan sekolah?
2. Kepala Sekolah
3. Siswa
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
C. Dokumentasi
1. Sejarah singkat
2. Visi dan Misi
3. Struktur organisasi
4. Struktur organisasi perpustakaan
5. Kepala sekolah, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
6. Siswa
7. Sarana dan prasarana
8. Keadaan perpustakaan
9. Foto-foto kondisi sekolah
10. Dan lain sebagainya
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Curiculum Vitae
Nama : Evi Dawil Hijati
Nim : TK151135
Tempat/ Tanggal Lahir : Parit Tomo, 20 April 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Parit Tomo, Kec. Betara, Kab. Tanjung Jabung Barat
Ayah : Parno
Ibu : Hartini
Pendidikan : SD Negri 60/v Parit Panglong
MTS Al-Baqiyatushalihat
MA Al-Baqiyatushalihat
Organisasi : HMJ
Jambi, 18 November 2019
Evi Dawil Hijati
TK151135
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Wawancara dengan Kepala Sekolah
Wawancara dengan Kepala Perpustakaan
Wawancara dengan Siswa
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Aktifitas Siswa di Perpustakaan
Aktifitas Siswa di Perpustakaan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Koleksi Buku di Perpustakaan