sinyal sistem liner

25
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem [email protected] Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom II-1 BAB II SINYAL DAN SISTEM 2.1.Definisi Sinyal dan sistem dalam kuliah ini adalah sinyal waktu diskrit dan sistem waktu diskrit. - Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek yang disusun membentuk proses dengan tujuan tertentu. - Sebagai model matematik yang menghubungkan antara input dan output, umum disebut I/O sistem. Input input-output output Sinyal sistem sinyal Enviroment Gambar 2.1. Model Input Output Sistem - Masukan dari enviroment ke sistem dan keluaran dari sistem ke enviroment disebut sinyal. - Sinyal umumnya fungsi waktu/”time signals” untuk sinyal waktu kontinyu f(t) dan waktu diskrit disebut sinyal waktu diskrit f(n). - Sistem yang menghubungkan sinyal input diskrit dengan sinyal output diskrit disebut Sistem Waktu Diskrit (SWD). x(n) y(n) x(n) SWD y(n) n - Analisis sistem : - stabil/tidak stabil - kausal/tidak kausal

Upload: ricardokharis

Post on 24-Nov-2015

90 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

diktat sinyal sistem liner

TRANSCRIPT

  • Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem

    [email protected]

    Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom

    II-1

    BAB II

    SINYAL DAN SISTEM

    2.1.Definisi

    Sinyal dan sistem dalam kuliah ini adalah sinyal waktu diskrit dan sistem waktu diskrit.

    - Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek yang disusun membentuk

    proses dengan tujuan tertentu.

    - Sebagai model matematik yang menghubungkan antara input dan output, umum

    disebut I/O sistem.

    Input input-output output

    Sinyal sistem sinyal

    Enviroment

    Gambar 2.1. Model Input Output Sistem

    - Masukan dari enviroment ke sistem dan keluaran dari sistem ke enviroment disebut

    sinyal.

    - Sinyal umumnya fungsi waktu/time signals untuk sinyal waktu kontinyu f(t) dan

    waktu diskrit disebut sinyal waktu diskrit f(n).

    - Sistem yang menghubungkan sinyal input diskrit dengan sinyal output diskrit disebut

    Sistem Waktu Diskrit (SWD).

    x(n) y(n)

    x(n) SWD y(n) n

    - Analisis sistem :

    - stabil/tidak stabil

    - kausal/tidak kausal

  • Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem

    [email protected]

    Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom

    II-2

    - tak ubah waktu/berubah waktu

    - linier/non linier

    - statis/dinamis

    - deterministik/stokastik

    - Toels Analisis Model Matematis :

    - persamaan linier

    - Transformasi = Jembatan = memindahkan satu kawasan ke kawasan yang lain. - Transformasi Fourier Waktu Diskrit

    - Transformasi Fourier Diskrit

    - Transformasi z

    - Konvensi :

    - n = waktu diskrit

    - = frekuensi kawasan waktu diskrit

    2.2. Sinyal-Sinyal Dasar

    a). Sinyal Impuls (t),(n)

    Sinyal impuls

    n

    1

    )n(

    ainnyaln 0,

    0n 1,(n)

    Sebagai ilustrasi, diberikan sinyal x(n) seperti di bawah ini, nyatakan x(n) dengan sinyal

    impuls .

    Contoh 2.1 :

    Nyatakan sinyal berikut ini dengan sinyal impuls

    x(n)

    maka x(n) = (n-2)

    0 1 2 3 n

  • Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem

    [email protected]

    Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom

    II-3

    Contoh 2.2 :

    Nyatakan sinyal berikut ini dengan deretan sinyalimpuls.

    x(n) b

    a d maka x(n) = a(n) + b(n-1) + c(n-2) + d(n-3) + e(n-4)

    0 1 2 3 4 n

    c

    e

    Setiap sinyal waktu diskrit dapat dinyatakan sebagai deretan sinyal impuls yang dikalikan

    dengan suatu koefisien (konstanta)

    b). Sinyal langkah Satuan/Unit Step u(n)

    u(n) = 1 ; n 0

    = 0 ; n < 0

    u(n)

    1 .

    0 1 2 3 n

    2.3. Operasi Sinyal

    Dengan : - pencerminan

    - penskalaan waktu

    - pergeseran

    Suatu sinyal waktu diskrit dapat dinyatakan dengan fungsi sebagai berikut :

    + geser kiri , - geser kanan

    a

    bnafbaxf a = kompressi ax , a 1

    pencerminan

  • Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem

    [email protected]

    Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom

    II-4

    2.4. Sifat dan Klasifikasi Sistem

    a. Statis dan dinamis.

    Sistem ststis jika keluaran sistem hanya tergantung pada masukan pada saat

    itu(memoryless), sedangkan sistem dinamis jika keluaran sistem mengingat masa lalu

    (with memory).

    Contoh 2.3 :

    y(n) = 5 x(n) merupakan Sistem statis (memoryless), karena keluaran saat ini

    y(n) hanya dipengaruhi/tergantung pada masukan saat ini x(n).

    y(n) = 5 x(n) 2x(n-1) merupakan Sistem dinamis (with memory), karena

    keluaran saat ini dipengaruhi oleh masukan sebelumnya x(n-1)

    y(n) = x(n) + 2x(n-2) + y(n-1) merupakan Sistem dinamis (with memory),

    karena keluaran saat ini dipengaruhi oleh masukan sebelumnya x(n-2) dan

    keluaran sebelumnya y(n-1)

    b. Linieritas dan homogenitas

    Sistem linier jika memenuhi prinsip superposisi :

    x1(n) SWD y1(n)

    x2(n) SWD y2(n)

    x1(n)

    SWD y1(n) + y2(n)

    x2(n)

    dan

  • Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem

    [email protected]

    Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom

    II-5

    Dan homogenitas

    x1(t)+ x2(t) = y1(t) + y2 (t)

    Sebagai ilustrasi diberikan sistem sebagai berikut :

    y(n) = 2x(n) + x(n-1) adalah sistem yang linear

    y(n) = x2(n) adalah bukan sistem yang linear

    Mengapa diperlukan sistem yang linear ?

    Pada gambar di bawah ini,pada gambar (a) terlihat bahwa suatu sinyal sebagai masukan

    sistem yang linear akan dihasilkan sinyal output yang sama dengan sinyal inputnya,

    hanya mengalami penundaan (delay). Sedangkan pada gambar (b) terlihat bahwa suatu

    sinyal sebagai masukan suatu sistem yang tidak linear akan menghasilkan sinyal output

    yang mengalami distorsi phasa.

  • Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem

    [email protected]

    Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom

    II-6

    Contoh 2.4 :

    y(n) = 2 x(n) + x(n-1) merupakan sistem linear

    y(n) = x2(n) merupakan sistem yang non linear

    c. Pergeseran waktu.

    Sistem tak ubah waktu ( Time invariant ) jika output sistem tidak berubah bentuk

    walaupun inputnya digeser, tetapi outputnya akan bergeser sejauh pergeseran input.

    Dengan kata lain :

    Jika y1(n) adalah output sistem bila diberi masukan x1(n)

    y2(n) adalah output sistem bila diberi masukan x2(n)

    dan bila masukan sistem adalah x(n) = x1(n-n0) maka keluaran sistem y(n) = y1(n-

    n0), maka sistem waktu diskrit tersebut dikatakan Tak ubah terhadap waktu (Time

    Invariant)

    Sistem disebut Linear Time Invariant /LTI atau Linear dan Tak Ubah Waktu/LTW

    jika sistem linier dan sekaligus tak ubah terhadap waktu.

    d. Kausalitas.

    Sistem LTW disebut kausal bila keluaran pada waktu n=n0 hanya bergantung pada

    harga-harga dari masukan n

  • Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem

    [email protected]

    Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom

    II-7

    - Respons impuls SWD.

    h(n) h(n)

    0 n 0 n

    kausal non kausal

    Contoh 2.5 :

    y(n) = x(n) + 2 x(n-2) y(n-3) merupakan sistemyang kausal.

    y(n) = 2 x(n) + 2x(n+1) merupakan sistem tidak kausal, karena masukan saat

    ini y(n) dipengaruhi oleh masukan yang akan datang x(n+1).

    Catatan : sistem yang dapat direalisasi harus kausal.

    e. Stabilitas.

    Sistem LTW disebut stabil bila setiap masukan terbatas menghasilkan keluaran

    terbatas BIBO = Bounded Input Bounded Output.

    Kondisi yang diperlukan dan cukup (KPC) adalah :

    n

    nh untuk SWD

    Contoh 2.6 :

    Respons impuls LTW suatu SWD

    n0

    h(n)

    Stabil

    .......

  • Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem

    [email protected]

    Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom

    II-8

    n0

    h(n)

    Tidak Stabil

    .......

    - stabilitas sistem dapat juga dilihat dari letak pole dari fungsi transfer sistem.

    Untuk SWD letak pole didalam lingkaran satuan.

    Contoh 2.7 :

    y(n) = x(n) + 3 x(n-1) + 2 x(n-2) merupakan sistem waktu diskrit yang stabil,

    karena bila dilihat respons impulsnya h(n) = (n) + 3 (n-1) + 2 (n-2) sehingga

    penjumlahan respons impulsnya = 1 + 3 + 2 = 6 adalah terbatas.

    y(n) = x(n) + 0,5 y(n-1) merupakan sistem waktu diskrit yang stabil, karena bila

    dilihat respons impulsnya h(n) = 0,5n u(n),untuk n menuju maka harga h(n)

    menuju nol, sehingga penjumlahan dari h(n) terbatas.

    y(n) = x(n) + 2 y(n-1) merupakan sistem waktu diskrit yang tidak stabil, karena

    bila dilihat respons impulsnya h(n) = 2n u(n),untuk n menuju maka harga h(n)

    menuju tak hinggal, sehingga penjumlahan dari h(n) tak terbatas.

    Contoh 2.8 :

    Diketahui suatu Sistem Waktu Diskrit (SWD) yang merupakan transformasi deretan

    masukan x(n) dengan keluaran y(n) dengan hubungan :

    a. y(n) = ax2 (n-1)

    b. y(n) = ax(n-2) + bx(n+2)

    Periksa sistem diatas!

    Jawab :

    a. y(n) = ax2 (n-1)

    - Linieritas

    Jika input x1(n) maka output y1(n) = ax12(n-1)

    x2(n) maka output y2(n) = ax22(n-1)

    ambil x(n) = x3(n) = x1(n) + x2(n) maka :

  • Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem

    [email protected]

    Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom

    II-9

    y(n) = y3(n) = 21nxa

    =

    1112111 22221212221 nxnxnxnxanxnxa

    nyny 21 tidak linier

    - Pergeseran waktu

    Jika input x1(n) maka output y1(n) = ax12(n-1)

    Jika input x1(n-k) maka output y1(n) = ax12(n-k-1) = y1(n-k) Time invariant

    - Syarat kausal : output saat ini hanya tergantung pada input saat ini dan/atau input

    saat sebelumnya dan/atau output saat sebelumnya.

    y(k) = ax2(n-1)

    kausal

    - Stabilitas

    y(n) = ax2(n-1) jika nnx maka :

    2axny Bounded input

    Bounded output stabil BIBO

    Jadi sistem : Non linier, Time Invariant, Kausal, Stabil.

    b. y(n) = ax(n-2) + bx(n+2)

    input selanjutnya non kausal

    bukti : kausal dapat dilihat dari respons impuls.

    h(n)

    b a non kausal karena h(n) ada untuk n < 0

    -2 0 2

    - S =

    banh (terbatas) stabil

    - diambil x(n) = x3(n) = x1(n) + x2(n) maka :

    y(n) = y3(n) = (ax1(n-2) + bx1(n+2)) + (ax2(n-2) + bx2(n+2))

    = y1(n) + y2(n) sistem linier

  • Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem

    [email protected]

    Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom

    II-10

    jika x(n) = x1(n) maka y(n) = y1(n) = ax1(n-2) + bx1(n+2)

    jika x(n) = x(n-k) maka y(n) = ax1(n-k-2) + bx1(n-k+2)

    = y1(n-k) tak ubah waktu

    kesimpulan sistem : linier, tak ubah waktu, non kausal, stabil.

    2.5. Sistem Operator

    Sistem operator L = input

    output = Fungsi alih/fungsi transfer sistem

    SWD L(q) = qDqN

    = Numerator/Denumerator

    q = operator maju

    q-1 = operator tunda

    q-1x(n) = x(n-1)

    qx(n) = x(n+1)

    Contoh 2.9 :

    3y(n) + 4y(n-1) + 7y(n-2) = 2x(n) + 5x(n-1)

    y(n)(3 + 4q-1 + 7q-2 ) = x(n) (2 + 5q-1)

    743

    52

    743

    522

    2

    2

    2

    21

    1

    qq

    q

    q

    qx

    qq

    q

    )n(x

    )n(y)q(L

    2.6. Solusi Persamaan Difference (Perbedaan)

    Persamaan Difference :

    - Bentuk umum sistem LTW

    N

    i

    M

    iii M)in(xb)in(ya

    0 0

    0

    ambil a0 = 1

    y(n) + a1y(n-1) + + aNy(n-N) = b0x(n) + + bMx(n-M)

    Dengan operator q :

    Dimana q-1 x(n) = x(n-1) dan q x(n) = x(n+1), maka :

  • Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem

    [email protected]

    Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom

    II-11

    y(n) (1 + a1q-1 + + aNq-N ) = x(n) (b0 + b1q-1 + + bMq-M)

    N

    N

    MM

    qa...qaq

    qb...qbb

    )q(D

    )q(N

    )n(x

    )n(y)q(L

    1

    1

    1

    10

    jadi : D(q) y(n) = N(q) x(n)

    Solusi : y(n) = yc(n) + yp(n)

    1. Solusi komplementer jika deretan masukan = 0

    D(q) yc(n) = N(q).0 = 0, maka D(q) = 0 dengan solusi :

    m

    k

    m

    k

    mkkkkc rA)n(yA)n(y

    1 1

    dimana rk = akar polynomial D(q) dengan solusi :

    (i) rk riil dan tunggal yk(n) = rkn

    (ii) rk riil dan jamak sejumlah m buah

    yk (n) = rn, nrn, n2rn,,nm-1rn

    (iii) rk kompleks tapi tunggal , rk = + j = rej

    yk(n) = rn cos n dan rn sin n

    (iii) rk kompleks dan jamak sejumlah m buah

    yk(n) = rn cos n ; rn sin n

    = nrn cos n ; nrn sin n

    = nm-1rn cos n ; nm-1rn sin n

    2. Solusi khusus jika deretan masukan ada

    D(q) yp(n) = N(q)x(n)

    yp(n) = )n(x)q(L)n(x)q(D

    )q(N

    - kasus khusus jika input eksponensial , ambil x(n) = A(s)n

    didapat : yp(n) = L(q)x(n)

    q = s

    - Stabilitas sistem SWD stabil jika magnitudo akar polynomial D(q) < 1 (atau didalam

    lingkaran satuan).

  • Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem

    [email protected]

    Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom

    II-12

    Contoh 2.10 :

    y(n + 3) 8y(n + 2) + 37y(n+1) 50y(n) = 8(0,5)n , y(0) = 2, y(1) = 3, y(2) = 5

    - dengan operator q

    y(n) (q3 8q2 + 37q - 50) = 8(0,5)n

    50378

    50823

    qqq

    ),()q(L

    )q(D

    )q(N

    )n(x

    )n(y n

    D(q) = (q3 8q2 + 37q 50) = (q 2)(q2 6q + 25)

    Akar-akar D(q) q1 = 2

    q2,3 = 432

    100366j

    j

    q2 = 3 + j4 = 5 < 0,927 rad

    q3 = 3 j4 = 5 < -0,927 rad

    yc(n) = A(2)n + B(5)n cos 0,927n + C(5)n sin 0,927n

    - solusi partikular

    yp(n) = L(q) x(n) = 50378

    50823 qqq

    ),( n

    q = s q = 0,5

    yp(n) = n

    n

    ),(),(),(),(

    ),(50

    267

    69

    50503750850

    50823

    - solusi total/lengkap

    n,sin)(Cn,cos)(B)(A),()n(y nnnn 9270592705250267

    64

    2267

    640 CBA)(y

    392705927052267

    321 ,sinC,cosBA)(y

    5854612585461254267

    162 ,sin,cosBA)(y

    Didapat : A = 2,1886

    B = 0,05108

    C = 0,35666

  • Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem

    [email protected]

    Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom

    II-13

    Sehingga: :

    n,sin)(,n,cos)(,)(,),()n(y nnnn 927053566609270505108021886250267

    64

    - cek stabilitas :

    Plot akar D(q) :

    Im D(q)

    x

    Re D(q)

    1 2 3

    x

    sistem tidak stabil

    Contoh 2.11 :

    Masukan sinusoida

    y(n) y(n-1) + 1/8 y(n-2) = 2 sin n/2

    dengan kondisi awal y(-1) = 2 dan y(-2) = 4

    dengan operator q :

    y(n) (1 3/4q-1 +1/8q-2) = 2 sin n/2

    22

    8

    1

    4

    3

    8

    1

    4

    31

    22

    2

    2

    2

    2

    21

    nsin

    qq

    q

    q

    qx

    qq

    nsin

    )q(D

    )q(N

    )n(x

    )n(y

    jadi :

    8

    1

    4

    32

    2

    qq

    q)q(L

    D(q) = q2 3/4q + 1/8 = (q )(q 1/4)

    x(n) = 2 sin n/2

    - solusi komplementer

  • Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem

    [email protected]

    Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom

    II-14

    yc(n) = A(1/2)n + B(1/4)n

    - solusi partikuler

    misalkan : yp(n) = C sin n/2 + D cos n/2

    yp(n-1) = C sin (n-1)/2 + D cos (n-1)/2

    dimana :

    sin (n-1)/2 = - cos n/2

    cos (n-1)/2 = sin n/2

    maka : yp(n-1) = -C cos n/2 + D sin n/2

    dengan cara yang sama :

    yp(n-2) = -C sin n/2 - D cos n/2

    substitusi ke persamaan awal :

    y(n) 3/4y(n-1) + 1/8y(n-2) = 2 sin n/2

    C sin n/2 + D cos n/2 (C sin n/2 - D cos n/2) 1/8(-C sin n/2

    D cos n/2) = 2 sin n/2

    sin n/2(C 3/4D 1/8C) + cos n/2(D + 3/4C 1/8D) = 2 sin n/2

    2 0

    jadi : 7/8C 3/4D = 2 7C 6D = 16 x7

    3/4C + 7/8D = 0 6C + 7D = 0 x6

    49C 42D = 112

    36C + 42D = 0 +

    85C = 112 C = 112/85 ; D = - 96/85

    solusi lengkap :

    y(n) = A(1/2)n + B(1/4)n + 112/85 sin n/2 96/85 cos n/2

    y(-1) = 2A + 4B 112/85 =2 2A + 4B = 282/85

    y(-2) = 4A + 16B + 96/85 = 4 4A + 16B= 244/85

    4A + 8B= 564/85 +

    8B = - 320/85 B = -8/17 ; C = 13/5

    Didapat :

    y(n) = 13/5(1/2)n 8/17(1/4)n + 112/85 sin n/2 96/85 cos n/2

  • Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem

    [email protected]

    Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom

    II-15

    2.7. Realisasi Sistem

    Syarat sistem dapat direalisasi jika kausal dapat direalisir dalam bentuk

    a) struktur langsung tipe I

    b) struktur langsung tipe II

    2.7.1. Struktur Langsung Tipe I

    Hubungan input-output Sistem Waktu Diskrit dapat dituliskan sebagai berikut :

    N

    0i

    i

    N

    0i

    i )in(xb)in(ya

    Untuk penyederhanaan, ambil a0 = 1, sehingga didapat hubungan berikut :

    )mn(ya...)1n(ya

    )nn(xb...)1n(xb)n(xb

    )in(ya)in(xb)n(y

    n1

    n10

    N

    0i

    i

    N

    0i

    i

    2.7.2. Struktur Langsung Tipe I

    Mengacu pada hubungan input-outpur SWD berikut ini,

    )nn(xb...)1n(xb)n(xb

    )nn(ya...)1n(ya)n(ya

    )in(xb)in(ya

    n10

    n10

    N

    0i

    i

    N

    0i

    i

    q-1

    +

    q-1

    + +

    q-1

    x(n)

    y(n)

    b1

    b0

    aN aN-1

    bN

    q-1

    q-1

  • Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem

    [email protected]

    Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom

    II-16

    y(n)[ao + a1q-1 + + anq-n] = x(n)[bo + b1q-1 + ... + bnq-n]

    L(q) = N(q)/D(q)=[ bo + b1q-1 + ... + bnq

    -n]/ [ao + a1q-1 + + anq-n]

    n n

    = {1/[ ai.q-i]} . { bi.q-i} i=0 i=0

    = L1(q) . L2(q)

    Fungsi Transfer L(q) diuraikan menjadi 2, sehingga L(q) = L1(q). L2(q) . Masing-masing

    fungsi transfer dapat digambarkan struktur realisasinya dan kemudian digabung kembali,

    hingga didapat L(q) total.

    n

    i

    n

    0i

    1in

    0i

    1i

    1

    )in(a)n(x)n(

    )n(xqa)n()n(x

    )n(

    qa

    1)q(L

    N

    0i

    N

    0i

    1i

    1i2 qb)n()n(yqb

    )n(

    )n(y)q(L

    x(n)

    q-1

    q-2

    q-N

    -a1

    -a2

    -aN

    (n) +

    y(n)

    q-1

    q-2

    q-N

    b1

    b2

    bN

    (n)

    + b0

  • Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem

    [email protected]

    Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom

    II-17

    Rangkaian total digabung

    L(q) = L1(q) . L2(q)

    )n(

    )n(y.

    )n(x

    )n(

    )n(x

    )n(y

    Contoh 2.12.

    Buat realisasi tipe I dan tipe II dari SWD dengan hubungan input-output sebagai berikut:

    y(n) + 3y(n-1) + 5(n-2) + 7y(n-2) = 6 x(n) + 4 x(n-1)

    Solusi :

    Struktur langsung tipe I :

    y(n) = 6x(n) + 4x(n-1) 3y(n-1) 5y (n-2) 7y(n-3)

    Struktur langsung tipe II :

    y(n) [1 + 3q-1 + 5q-2 + 7q-3] = x(n) [6 + 4q-1]

    y(n)

    q-1

    q-2

    b1

    x (n)

    -a1

    + + b0

    b2 -a2

    bN -aN

    q-N

    x (n)

    q-1

    6

    4 -3

    -5

    +

    q-1

    q-1

    q-1

    -7

    y (n)

  • Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem

    [email protected]

    Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom

    II-18

    1

    321321q46x

    q7q5q31

    1

    q7q5q31

    q46

    )n(x

    )n(y 1

    (n)/x(n) = 1/[1 + 3q-1 + 5q-2 + 7q-3] x(n) = (n) + 3(n-1) + 5(n-2) + 7(n-3)

    (n) = x(n)-3(n-1)-5(n-2)-7(n-3)

    1q46)n(

    )n(yy(n)=6(n) + 4(n-1)

    2.8. Respons Impuls

    Respons impuls adalah respons sistem (output sistem) jika masukannya diberi sinyal

    impuls

    Sistem sering digambarkan dengan respons impulsnya karena dengan respons

    impulsnya dapat dilihat apakah sistem tersebut kausal dan stabil

    1.8.1. Respon impuls SWD

    Diketahui SWD - LTW

    y(n) + a1 y(n-1) + a2 y(n-2) + .+ an y(n-N) = x(n)

    y(n)

    q-1

    q-2

    4

    x (n)

    -3

    + + 6

    -5

    -7 q-1

    n

    n-1

    n-2

    n-3

    SWD

    SWK

    h

    (n)

    h

    (t)

    (t)

    (n)

    Respons impuls

    h(n)

    h(t)

    y

    (n)

    y

    (t)

    x

    (n)

    x

    (t)

    SWD

    SWK

  • Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem

    [email protected]

    Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom

    II-19

    Respons impuls sistem adalah respons sistem (output) jika x(n) = (n)

    Sehingga dapat dituliskan h(n) = y(n) x(n) = (n)

    Jadi

    h(n) + a1 h(n-1) + a2 h(n-2) + . + aN h(n-N) = (n)

    karena SWD kausal ==> h(n) = 0 untuk n

  • Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem

    [email protected]

    Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom

    II-20

    dimana y(n) [1- 0,8 q-1 + 0,15 q-2] = x(n)

    L(q) =)3,0q)(5,0q(

    q

    15,0q8,0q

    q

    2

    qx

    q15,0q8,01

    1 2

    2

    2

    3

    2

    21

    Jadi

    yc(n) = A (0,5)n + B (0,3)n

    n=0 y(n) = A + B = h(0) = 1

    n=1 y(n) = 0,15A + 0,3 B = h(1) = 0,8

    A + 0,6 B = 1,6

    A + B = 1

    - 0,4B = 0,6 B = -1,5

    A = 2,5

    Maka y(n) = h(n0 = [2,5 (0,5)n 1,5 (0,3)n] u(n)

    Bagaimana kalau imputnya superposisi ?

    Karena sistem linier maka outputnya juga superposisi

    Contoh 1.13.

    y(n) 2y(n-1) + 1,31 y(n-2) 0,28 y(n-3) = x(n) + 3x(n-2)

    respons impuls didapat jika x(n) = (n) dan 3x(n-2) = 3(n-2)

    y(n) [1 2 q-1 + 1,31 q-2 0,28 q-3] = x(n) [1 + 3 q-2]

    L(q) = y(n)/x(n) = N(q)/D(q) = [1 + 3 q-2] / [1 2 q-1 + 1,31 q-2 0,28 q-3]

    Kalikan L(q) dengan q3 / q3 , didapat :

    28,0q31,1q2q

    q3q)q(L

    23

    3

    D(q) = q3-2 q2 + 1,31 q - 0,28 = (q - 0,5) (q - 0,7) (q - 0,8)

    yc(n)=A(0,5)n + B(0,7)n + C(0,8)n

    Input 1 : (n) maka h(n) - 2h(n-1) + 1,31 h(n-2)-0,28 h(n-3)=(n)

    n = 0 h(0) = 1

  • Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem

    [email protected]

    Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom

    II-21

    n =1 h(1) 2h(0) + 0 + 0 = 0 h(1) = 2

    n = 2 h(2) 2h(1) + 1,31 h(0) 0 = 0 h(2) = 2,69

    dimana

    3/64C

    2/49B

    6/25A

    69,2C64,0CB49,0A25,0)2(h

    2C8,0B7,0A5,0)1(h

    1CBA)0(h

    Jadi

    H1(n) = (25/6)(0,5)n (49/2)(0,7)n + (64/3)(0,8)n untuk n 0

    Input 2 : 3(n-2)

    outputnya h(n) 2h(n-1) + 1,31 h(n-2) 0,28 h(n-3) = 3 (n-2)

    n = 0 h(0) 2h(n-1) + 1,31 h(n-2) 0,28 h(n-3) = 3 (n-2) = 0

    h(0) = 0

    n = 1 h(1) 2h(0) + 0 0 = 3 (-1) = 0 h(1) = 0

    n = 2 h(2) 2 h(1) + 1,31 h(0) 0 = 3 (0) = 3 h(2) = 3

    maka :

    h(0) = A + B + C = 0 A= 50

    h(1) = 0,5A + 0,7B + 0,8C = 0 B = -150

    h(2) = 0,25A + 0,49B + 0,64C = 3 C = 100

    jadi

    h2(n) = 50(0,5)n 150 (0,7)n + 100 (0,8)n n 2

    maka

    h(n) = h1 (n) + h2 (n)

    2 n untuk )8,0(3

    364)7,0(

    2

    349)5,0(

    6

    325

    1dan 0 n untuk )8,0(3

    64)7,0(

    2

    49)5,0(

    6

    25

    )n(hnnn

    nnn

    2.9. Konvolusi (Penjumlahan konvolusi ( untuk SWD)

  • Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem

    [email protected]

    Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom

    II-22

    Adalah suatu operasi perkalian sekaligus penjumlahan dalam kawasan waktu

    Dapat digunakan untuk mendapatkan respons sistem terhadap masukan bebas.

    Jadi merupakan transformasi dari masukan ke keluaran.

    Jika x(n) adalah input suatu SWD LTW dan y(n) adalah output sistem tersebut dimana

    y(n) = T.[x(n)] , maka :

    ~

    ~k

    ~

    ~k

    )k(h)kn(x)kn(h)k(x)n(y

    dimana operasi diatas didefinisikan sebagai operator konvolusi * , sehingga

    ~

    ~k

    ~

    ~k

    )k(*)kn(x)kn(h)k(x)n(h*)n(x)n(y

    Dimana h (n) adalah respons impuls

    x(n) * h(n) = y(n)

    Sifat-sifat Konvolusi :

    1. Komutatif :

    x(n) * y(n) = y(n) * x(n)

    2. Asosiatif :

    x(n) * [y(n) * z(n)] = [x(n) * y(n)] * z(n)

    3. Distributif untuk operasi penjumlahan

    x(n) * [y(n) + z(n)] = x(n) * y(n) + x(n) * z(n)

    4. Memiliki elemen identity : (n)

    x(n) * (n) = (n) * x(n) = x(n)

    5. Konvolusi dari suatu deretan pulsa sampling tertunda dengan x(n)

    x(n) * (n-k) = x(n-k)

    Lihat lagi operasi pencerminan dan pergeseran

    Contoh 1.15.

    Suatu SWD-LTW digambarkan sebagai berikut :

    h(n) y

    (n)

    x

    (n)

    SWD LTW h(n) y

    (n)

    x

    (n)

  • Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem

    [email protected]

    Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom

    II-23

    Dengan input x(n) dan respons impuls h(n) seperti di bawah ini, dapatkan output sistem

    y(n) = x(n)*h(n)

    Solusi :

    ~

    ~k

    )kn(h)k(x)n(h*)n(x)n(y

    Disini k merupakan variabel penjumlahan untuk harga n tertentu. Misalnya diberikan

    harga suatu n=N0 maka jumlahkan semua perkalian antara deretan x(k) dengan h(n0-

    k) untuk semua k [-~ , ~], dimana h(n0-k) = h-(k-n) yaitu pencerminan dari h(k)

    kemudian digeserkan sejauh n0. Dengan kata lain dapat dituliskan langkah-langkah

    penjumlahan konvolusi sebagai berikut :

    Gambarkan x(n) dan h(n)

    Ubah peubahnya dari n menjadi k, sehingga didapat x(k) dan h(k)

    Lakukan pencerminan terhadap sumbu vertikal dari h(k) atau x(k) sehingga

    didapat h(-k) atau x(-k)

    Misalkan yang dicerminkan adalah h(k) maka didapat h(-k) dan x(k). Geser

    h(-k) untuk n =0 dan kalikan besaran pada h(-k) dan x(k) pada waktu yang

    sama dan jumlahkan. Sehingga akan dikalikan h(-k) dengan x(k). Geser lagi

    h(-k) untuk n=1, maka kita akan mengalikan h(1-k) dengan x(k), begitu

    seterusnya hingga antara h(n-k) dan x(k) tidak bersinggungan lagi.

    n

    x

    (n)

    0 1 2

    0,5

    n

    h

    (n)

    0

    3 2

    1

  • Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem

    [email protected]

    Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom

    II-24

    Dan seterusnya, akan didapat y(n) sebagai berikut :

    n

    h

    (n)

    0

    3 2

    1 2

    2 1

    1

    k

    h (-k)

    -2

    2

    0 -1

    1

    k

    h (no-k)=k- (k-

    no)

    2

    1

    3

    no

    k -1

    h(no-

    k)

    k

    1

    h(-k)

    2 3

    x(-

    k)

    k

    1

    h(1-k)

    2 3

    x(-

    k)

    h (no-k)

    x(k)

    k

    ~

    ~koo )n(y0)k(x)kn(h

    h (-k) x(k)

    k

    ~

    ~k

    )0(y5,1)k(x)k(h

    1,

    5 0

    h (1-k)

    x(k)

    k

    ~

    ~k

    5,2)k(x)k1(h)1(y

    1,

    5 0

    1

    Untuk

    no 0

    n = 0

    n = 1

  • Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem

    [email protected]

    Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom

    II-25

    y(n)

    3 3

    2,5

    2

    1,5 1,5

    1

    0,5

    0 1 2 3 4 5 6

    Perhatikan bahwa h(n) mempunyai 3 buah sampel sinyal yaitu pada n = 0, 1 , dan 2.

    Begitu pula x(n) mempunyai 3 buah sampel sinyal yaitu pada n = 0, 1 dan 2. Tetapi

    y(n) mempunyai 5 buah sampel sinyal yaitu pada n = 0, 1 , 2 , 3 dan 4.

    Secara umum dapat dituliskan bahwa bila M adalah panjang deretan h(n) ,N adalah

    panjang deretan x(n) dan L adalah panjang deretan y(n) maka berlaku hubungan :

    L = M + N -1