sinyal sistem liner
DESCRIPTION
diktat sinyal sistem linerTRANSCRIPT
-
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem
Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom
II-1
BAB II
SINYAL DAN SISTEM
2.1.Definisi
Sinyal dan sistem dalam kuliah ini adalah sinyal waktu diskrit dan sistem waktu diskrit.
- Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek yang disusun membentuk
proses dengan tujuan tertentu.
- Sebagai model matematik yang menghubungkan antara input dan output, umum
disebut I/O sistem.
Input input-output output
Sinyal sistem sinyal
Enviroment
Gambar 2.1. Model Input Output Sistem
- Masukan dari enviroment ke sistem dan keluaran dari sistem ke enviroment disebut
sinyal.
- Sinyal umumnya fungsi waktu/time signals untuk sinyal waktu kontinyu f(t) dan
waktu diskrit disebut sinyal waktu diskrit f(n).
- Sistem yang menghubungkan sinyal input diskrit dengan sinyal output diskrit disebut
Sistem Waktu Diskrit (SWD).
x(n) y(n)
x(n) SWD y(n) n
- Analisis sistem :
- stabil/tidak stabil
- kausal/tidak kausal
-
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem
Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom
II-2
- tak ubah waktu/berubah waktu
- linier/non linier
- statis/dinamis
- deterministik/stokastik
- Toels Analisis Model Matematis :
- persamaan linier
- Transformasi = Jembatan = memindahkan satu kawasan ke kawasan yang lain. - Transformasi Fourier Waktu Diskrit
- Transformasi Fourier Diskrit
- Transformasi z
- Konvensi :
- n = waktu diskrit
- = frekuensi kawasan waktu diskrit
2.2. Sinyal-Sinyal Dasar
a). Sinyal Impuls (t),(n)
Sinyal impuls
n
1
)n(
ainnyaln 0,
0n 1,(n)
Sebagai ilustrasi, diberikan sinyal x(n) seperti di bawah ini, nyatakan x(n) dengan sinyal
impuls .
Contoh 2.1 :
Nyatakan sinyal berikut ini dengan sinyal impuls
x(n)
maka x(n) = (n-2)
0 1 2 3 n
-
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem
Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom
II-3
Contoh 2.2 :
Nyatakan sinyal berikut ini dengan deretan sinyalimpuls.
x(n) b
a d maka x(n) = a(n) + b(n-1) + c(n-2) + d(n-3) + e(n-4)
0 1 2 3 4 n
c
e
Setiap sinyal waktu diskrit dapat dinyatakan sebagai deretan sinyal impuls yang dikalikan
dengan suatu koefisien (konstanta)
b). Sinyal langkah Satuan/Unit Step u(n)
u(n) = 1 ; n 0
= 0 ; n < 0
u(n)
1 .
0 1 2 3 n
2.3. Operasi Sinyal
Dengan : - pencerminan
- penskalaan waktu
- pergeseran
Suatu sinyal waktu diskrit dapat dinyatakan dengan fungsi sebagai berikut :
+ geser kiri , - geser kanan
a
bnafbaxf a = kompressi ax , a 1
pencerminan
-
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem
Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom
II-4
2.4. Sifat dan Klasifikasi Sistem
a. Statis dan dinamis.
Sistem ststis jika keluaran sistem hanya tergantung pada masukan pada saat
itu(memoryless), sedangkan sistem dinamis jika keluaran sistem mengingat masa lalu
(with memory).
Contoh 2.3 :
y(n) = 5 x(n) merupakan Sistem statis (memoryless), karena keluaran saat ini
y(n) hanya dipengaruhi/tergantung pada masukan saat ini x(n).
y(n) = 5 x(n) 2x(n-1) merupakan Sistem dinamis (with memory), karena
keluaran saat ini dipengaruhi oleh masukan sebelumnya x(n-1)
y(n) = x(n) + 2x(n-2) + y(n-1) merupakan Sistem dinamis (with memory),
karena keluaran saat ini dipengaruhi oleh masukan sebelumnya x(n-2) dan
keluaran sebelumnya y(n-1)
b. Linieritas dan homogenitas
Sistem linier jika memenuhi prinsip superposisi :
x1(n) SWD y1(n)
x2(n) SWD y2(n)
x1(n)
SWD y1(n) + y2(n)
x2(n)
dan
-
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem
Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom
II-5
Dan homogenitas
x1(t)+ x2(t) = y1(t) + y2 (t)
Sebagai ilustrasi diberikan sistem sebagai berikut :
y(n) = 2x(n) + x(n-1) adalah sistem yang linear
y(n) = x2(n) adalah bukan sistem yang linear
Mengapa diperlukan sistem yang linear ?
Pada gambar di bawah ini,pada gambar (a) terlihat bahwa suatu sinyal sebagai masukan
sistem yang linear akan dihasilkan sinyal output yang sama dengan sinyal inputnya,
hanya mengalami penundaan (delay). Sedangkan pada gambar (b) terlihat bahwa suatu
sinyal sebagai masukan suatu sistem yang tidak linear akan menghasilkan sinyal output
yang mengalami distorsi phasa.
-
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem
Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom
II-6
Contoh 2.4 :
y(n) = 2 x(n) + x(n-1) merupakan sistem linear
y(n) = x2(n) merupakan sistem yang non linear
c. Pergeseran waktu.
Sistem tak ubah waktu ( Time invariant ) jika output sistem tidak berubah bentuk
walaupun inputnya digeser, tetapi outputnya akan bergeser sejauh pergeseran input.
Dengan kata lain :
Jika y1(n) adalah output sistem bila diberi masukan x1(n)
y2(n) adalah output sistem bila diberi masukan x2(n)
dan bila masukan sistem adalah x(n) = x1(n-n0) maka keluaran sistem y(n) = y1(n-
n0), maka sistem waktu diskrit tersebut dikatakan Tak ubah terhadap waktu (Time
Invariant)
Sistem disebut Linear Time Invariant /LTI atau Linear dan Tak Ubah Waktu/LTW
jika sistem linier dan sekaligus tak ubah terhadap waktu.
d. Kausalitas.
Sistem LTW disebut kausal bila keluaran pada waktu n=n0 hanya bergantung pada
harga-harga dari masukan n
-
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem
Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom
II-7
- Respons impuls SWD.
h(n) h(n)
0 n 0 n
kausal non kausal
Contoh 2.5 :
y(n) = x(n) + 2 x(n-2) y(n-3) merupakan sistemyang kausal.
y(n) = 2 x(n) + 2x(n+1) merupakan sistem tidak kausal, karena masukan saat
ini y(n) dipengaruhi oleh masukan yang akan datang x(n+1).
Catatan : sistem yang dapat direalisasi harus kausal.
e. Stabilitas.
Sistem LTW disebut stabil bila setiap masukan terbatas menghasilkan keluaran
terbatas BIBO = Bounded Input Bounded Output.
Kondisi yang diperlukan dan cukup (KPC) adalah :
n
nh untuk SWD
Contoh 2.6 :
Respons impuls LTW suatu SWD
n0
h(n)
Stabil
.......
-
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem
Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom
II-8
n0
h(n)
Tidak Stabil
.......
- stabilitas sistem dapat juga dilihat dari letak pole dari fungsi transfer sistem.
Untuk SWD letak pole didalam lingkaran satuan.
Contoh 2.7 :
y(n) = x(n) + 3 x(n-1) + 2 x(n-2) merupakan sistem waktu diskrit yang stabil,
karena bila dilihat respons impulsnya h(n) = (n) + 3 (n-1) + 2 (n-2) sehingga
penjumlahan respons impulsnya = 1 + 3 + 2 = 6 adalah terbatas.
y(n) = x(n) + 0,5 y(n-1) merupakan sistem waktu diskrit yang stabil, karena bila
dilihat respons impulsnya h(n) = 0,5n u(n),untuk n menuju maka harga h(n)
menuju nol, sehingga penjumlahan dari h(n) terbatas.
y(n) = x(n) + 2 y(n-1) merupakan sistem waktu diskrit yang tidak stabil, karena
bila dilihat respons impulsnya h(n) = 2n u(n),untuk n menuju maka harga h(n)
menuju tak hinggal, sehingga penjumlahan dari h(n) tak terbatas.
Contoh 2.8 :
Diketahui suatu Sistem Waktu Diskrit (SWD) yang merupakan transformasi deretan
masukan x(n) dengan keluaran y(n) dengan hubungan :
a. y(n) = ax2 (n-1)
b. y(n) = ax(n-2) + bx(n+2)
Periksa sistem diatas!
Jawab :
a. y(n) = ax2 (n-1)
- Linieritas
Jika input x1(n) maka output y1(n) = ax12(n-1)
x2(n) maka output y2(n) = ax22(n-1)
ambil x(n) = x3(n) = x1(n) + x2(n) maka :
-
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem
Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom
II-9
y(n) = y3(n) = 21nxa
=
1112111 22221212221 nxnxnxnxanxnxa
nyny 21 tidak linier
- Pergeseran waktu
Jika input x1(n) maka output y1(n) = ax12(n-1)
Jika input x1(n-k) maka output y1(n) = ax12(n-k-1) = y1(n-k) Time invariant
- Syarat kausal : output saat ini hanya tergantung pada input saat ini dan/atau input
saat sebelumnya dan/atau output saat sebelumnya.
y(k) = ax2(n-1)
kausal
- Stabilitas
y(n) = ax2(n-1) jika nnx maka :
2axny Bounded input
Bounded output stabil BIBO
Jadi sistem : Non linier, Time Invariant, Kausal, Stabil.
b. y(n) = ax(n-2) + bx(n+2)
input selanjutnya non kausal
bukti : kausal dapat dilihat dari respons impuls.
h(n)
b a non kausal karena h(n) ada untuk n < 0
-2 0 2
- S =
banh (terbatas) stabil
- diambil x(n) = x3(n) = x1(n) + x2(n) maka :
y(n) = y3(n) = (ax1(n-2) + bx1(n+2)) + (ax2(n-2) + bx2(n+2))
= y1(n) + y2(n) sistem linier
-
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem
Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom
II-10
jika x(n) = x1(n) maka y(n) = y1(n) = ax1(n-2) + bx1(n+2)
jika x(n) = x(n-k) maka y(n) = ax1(n-k-2) + bx1(n-k+2)
= y1(n-k) tak ubah waktu
kesimpulan sistem : linier, tak ubah waktu, non kausal, stabil.
2.5. Sistem Operator
Sistem operator L = input
output = Fungsi alih/fungsi transfer sistem
SWD L(q) = qDqN
= Numerator/Denumerator
q = operator maju
q-1 = operator tunda
q-1x(n) = x(n-1)
qx(n) = x(n+1)
Contoh 2.9 :
3y(n) + 4y(n-1) + 7y(n-2) = 2x(n) + 5x(n-1)
y(n)(3 + 4q-1 + 7q-2 ) = x(n) (2 + 5q-1)
743
52
743
522
2
2
2
21
1
qq
q
q
qx
qq
q
)n(x
)n(y)q(L
2.6. Solusi Persamaan Difference (Perbedaan)
Persamaan Difference :
- Bentuk umum sistem LTW
N
i
M
iii M)in(xb)in(ya
0 0
0
ambil a0 = 1
y(n) + a1y(n-1) + + aNy(n-N) = b0x(n) + + bMx(n-M)
Dengan operator q :
Dimana q-1 x(n) = x(n-1) dan q x(n) = x(n+1), maka :
-
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem
Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom
II-11
y(n) (1 + a1q-1 + + aNq-N ) = x(n) (b0 + b1q-1 + + bMq-M)
N
N
MM
qa...qaq
qb...qbb
)q(D
)q(N
)n(x
)n(y)q(L
1
1
1
10
jadi : D(q) y(n) = N(q) x(n)
Solusi : y(n) = yc(n) + yp(n)
1. Solusi komplementer jika deretan masukan = 0
D(q) yc(n) = N(q).0 = 0, maka D(q) = 0 dengan solusi :
m
k
m
k
mkkkkc rA)n(yA)n(y
1 1
dimana rk = akar polynomial D(q) dengan solusi :
(i) rk riil dan tunggal yk(n) = rkn
(ii) rk riil dan jamak sejumlah m buah
yk (n) = rn, nrn, n2rn,,nm-1rn
(iii) rk kompleks tapi tunggal , rk = + j = rej
yk(n) = rn cos n dan rn sin n
(iii) rk kompleks dan jamak sejumlah m buah
yk(n) = rn cos n ; rn sin n
= nrn cos n ; nrn sin n
= nm-1rn cos n ; nm-1rn sin n
2. Solusi khusus jika deretan masukan ada
D(q) yp(n) = N(q)x(n)
yp(n) = )n(x)q(L)n(x)q(D
)q(N
- kasus khusus jika input eksponensial , ambil x(n) = A(s)n
didapat : yp(n) = L(q)x(n)
q = s
- Stabilitas sistem SWD stabil jika magnitudo akar polynomial D(q) < 1 (atau didalam
lingkaran satuan).
-
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem
Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom
II-12
Contoh 2.10 :
y(n + 3) 8y(n + 2) + 37y(n+1) 50y(n) = 8(0,5)n , y(0) = 2, y(1) = 3, y(2) = 5
- dengan operator q
y(n) (q3 8q2 + 37q - 50) = 8(0,5)n
50378
50823
qqq
),()q(L
)q(D
)q(N
)n(x
)n(y n
D(q) = (q3 8q2 + 37q 50) = (q 2)(q2 6q + 25)
Akar-akar D(q) q1 = 2
q2,3 = 432
100366j
j
q2 = 3 + j4 = 5 < 0,927 rad
q3 = 3 j4 = 5 < -0,927 rad
yc(n) = A(2)n + B(5)n cos 0,927n + C(5)n sin 0,927n
- solusi partikular
yp(n) = L(q) x(n) = 50378
50823 qqq
),( n
q = s q = 0,5
yp(n) = n
n
),(),(),(),(
),(50
267
69
50503750850
50823
- solusi total/lengkap
n,sin)(Cn,cos)(B)(A),()n(y nnnn 9270592705250267
64
2267
640 CBA)(y
392705927052267
321 ,sinC,cosBA)(y
5854612585461254267
162 ,sin,cosBA)(y
Didapat : A = 2,1886
B = 0,05108
C = 0,35666
-
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem
Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom
II-13
Sehingga: :
n,sin)(,n,cos)(,)(,),()n(y nnnn 927053566609270505108021886250267
64
- cek stabilitas :
Plot akar D(q) :
Im D(q)
x
Re D(q)
1 2 3
x
sistem tidak stabil
Contoh 2.11 :
Masukan sinusoida
y(n) y(n-1) + 1/8 y(n-2) = 2 sin n/2
dengan kondisi awal y(-1) = 2 dan y(-2) = 4
dengan operator q :
y(n) (1 3/4q-1 +1/8q-2) = 2 sin n/2
22
8
1
4
3
8
1
4
31
22
2
2
2
2
21
nsin
qq
q
q
qx
qq
nsin
)q(D
)q(N
)n(x
)n(y
jadi :
8
1
4
32
2
qq
q)q(L
D(q) = q2 3/4q + 1/8 = (q )(q 1/4)
x(n) = 2 sin n/2
- solusi komplementer
-
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem
Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom
II-14
yc(n) = A(1/2)n + B(1/4)n
- solusi partikuler
misalkan : yp(n) = C sin n/2 + D cos n/2
yp(n-1) = C sin (n-1)/2 + D cos (n-1)/2
dimana :
sin (n-1)/2 = - cos n/2
cos (n-1)/2 = sin n/2
maka : yp(n-1) = -C cos n/2 + D sin n/2
dengan cara yang sama :
yp(n-2) = -C sin n/2 - D cos n/2
substitusi ke persamaan awal :
y(n) 3/4y(n-1) + 1/8y(n-2) = 2 sin n/2
C sin n/2 + D cos n/2 (C sin n/2 - D cos n/2) 1/8(-C sin n/2
D cos n/2) = 2 sin n/2
sin n/2(C 3/4D 1/8C) + cos n/2(D + 3/4C 1/8D) = 2 sin n/2
2 0
jadi : 7/8C 3/4D = 2 7C 6D = 16 x7
3/4C + 7/8D = 0 6C + 7D = 0 x6
49C 42D = 112
36C + 42D = 0 +
85C = 112 C = 112/85 ; D = - 96/85
solusi lengkap :
y(n) = A(1/2)n + B(1/4)n + 112/85 sin n/2 96/85 cos n/2
y(-1) = 2A + 4B 112/85 =2 2A + 4B = 282/85
y(-2) = 4A + 16B + 96/85 = 4 4A + 16B= 244/85
4A + 8B= 564/85 +
8B = - 320/85 B = -8/17 ; C = 13/5
Didapat :
y(n) = 13/5(1/2)n 8/17(1/4)n + 112/85 sin n/2 96/85 cos n/2
-
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem
Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom
II-15
2.7. Realisasi Sistem
Syarat sistem dapat direalisasi jika kausal dapat direalisir dalam bentuk
a) struktur langsung tipe I
b) struktur langsung tipe II
2.7.1. Struktur Langsung Tipe I
Hubungan input-output Sistem Waktu Diskrit dapat dituliskan sebagai berikut :
N
0i
i
N
0i
i )in(xb)in(ya
Untuk penyederhanaan, ambil a0 = 1, sehingga didapat hubungan berikut :
)mn(ya...)1n(ya
)nn(xb...)1n(xb)n(xb
)in(ya)in(xb)n(y
n1
n10
N
0i
i
N
0i
i
2.7.2. Struktur Langsung Tipe I
Mengacu pada hubungan input-outpur SWD berikut ini,
)nn(xb...)1n(xb)n(xb
)nn(ya...)1n(ya)n(ya
)in(xb)in(ya
n10
n10
N
0i
i
N
0i
i
q-1
+
q-1
+ +
q-1
x(n)
y(n)
b1
b0
aN aN-1
bN
q-1
q-1
-
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem
Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom
II-16
y(n)[ao + a1q-1 + + anq-n] = x(n)[bo + b1q-1 + ... + bnq-n]
L(q) = N(q)/D(q)=[ bo + b1q-1 + ... + bnq
-n]/ [ao + a1q-1 + + anq-n]
n n
= {1/[ ai.q-i]} . { bi.q-i} i=0 i=0
= L1(q) . L2(q)
Fungsi Transfer L(q) diuraikan menjadi 2, sehingga L(q) = L1(q). L2(q) . Masing-masing
fungsi transfer dapat digambarkan struktur realisasinya dan kemudian digabung kembali,
hingga didapat L(q) total.
n
i
n
0i
1in
0i
1i
1
)in(a)n(x)n(
)n(xqa)n()n(x
)n(
qa
1)q(L
N
0i
N
0i
1i
1i2 qb)n()n(yqb
)n(
)n(y)q(L
x(n)
q-1
q-2
q-N
-a1
-a2
-aN
(n) +
y(n)
q-1
q-2
q-N
b1
b2
bN
(n)
+ b0
-
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem
Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom
II-17
Rangkaian total digabung
L(q) = L1(q) . L2(q)
)n(
)n(y.
)n(x
)n(
)n(x
)n(y
Contoh 2.12.
Buat realisasi tipe I dan tipe II dari SWD dengan hubungan input-output sebagai berikut:
y(n) + 3y(n-1) + 5(n-2) + 7y(n-2) = 6 x(n) + 4 x(n-1)
Solusi :
Struktur langsung tipe I :
y(n) = 6x(n) + 4x(n-1) 3y(n-1) 5y (n-2) 7y(n-3)
Struktur langsung tipe II :
y(n) [1 + 3q-1 + 5q-2 + 7q-3] = x(n) [6 + 4q-1]
y(n)
q-1
q-2
b1
x (n)
-a1
+ + b0
b2 -a2
bN -aN
q-N
x (n)
q-1
6
4 -3
-5
+
q-1
q-1
q-1
-7
y (n)
-
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem
Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom
II-18
1
321321q46x
q7q5q31
1
q7q5q31
q46
)n(x
)n(y 1
(n)/x(n) = 1/[1 + 3q-1 + 5q-2 + 7q-3] x(n) = (n) + 3(n-1) + 5(n-2) + 7(n-3)
(n) = x(n)-3(n-1)-5(n-2)-7(n-3)
1q46)n(
)n(yy(n)=6(n) + 4(n-1)
2.8. Respons Impuls
Respons impuls adalah respons sistem (output sistem) jika masukannya diberi sinyal
impuls
Sistem sering digambarkan dengan respons impulsnya karena dengan respons
impulsnya dapat dilihat apakah sistem tersebut kausal dan stabil
1.8.1. Respon impuls SWD
Diketahui SWD - LTW
y(n) + a1 y(n-1) + a2 y(n-2) + .+ an y(n-N) = x(n)
y(n)
q-1
q-2
4
x (n)
-3
+ + 6
-5
-7 q-1
n
n-1
n-2
n-3
SWD
SWK
h
(n)
h
(t)
(t)
(n)
Respons impuls
h(n)
h(t)
y
(n)
y
(t)
x
(n)
x
(t)
SWD
SWK
-
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem
Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom
II-19
Respons impuls sistem adalah respons sistem (output) jika x(n) = (n)
Sehingga dapat dituliskan h(n) = y(n) x(n) = (n)
Jadi
h(n) + a1 h(n-1) + a2 h(n-2) + . + aN h(n-N) = (n)
karena SWD kausal ==> h(n) = 0 untuk n
-
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem
Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom
II-20
dimana y(n) [1- 0,8 q-1 + 0,15 q-2] = x(n)
L(q) =)3,0q)(5,0q(
q
15,0q8,0q
q
2
qx
q15,0q8,01
1 2
2
2
3
2
21
Jadi
yc(n) = A (0,5)n + B (0,3)n
n=0 y(n) = A + B = h(0) = 1
n=1 y(n) = 0,15A + 0,3 B = h(1) = 0,8
A + 0,6 B = 1,6
A + B = 1
- 0,4B = 0,6 B = -1,5
A = 2,5
Maka y(n) = h(n0 = [2,5 (0,5)n 1,5 (0,3)n] u(n)
Bagaimana kalau imputnya superposisi ?
Karena sistem linier maka outputnya juga superposisi
Contoh 1.13.
y(n) 2y(n-1) + 1,31 y(n-2) 0,28 y(n-3) = x(n) + 3x(n-2)
respons impuls didapat jika x(n) = (n) dan 3x(n-2) = 3(n-2)
y(n) [1 2 q-1 + 1,31 q-2 0,28 q-3] = x(n) [1 + 3 q-2]
L(q) = y(n)/x(n) = N(q)/D(q) = [1 + 3 q-2] / [1 2 q-1 + 1,31 q-2 0,28 q-3]
Kalikan L(q) dengan q3 / q3 , didapat :
28,0q31,1q2q
q3q)q(L
23
3
D(q) = q3-2 q2 + 1,31 q - 0,28 = (q - 0,5) (q - 0,7) (q - 0,8)
yc(n)=A(0,5)n + B(0,7)n + C(0,8)n
Input 1 : (n) maka h(n) - 2h(n-1) + 1,31 h(n-2)-0,28 h(n-3)=(n)
n = 0 h(0) = 1
-
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem
Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom
II-21
n =1 h(1) 2h(0) + 0 + 0 = 0 h(1) = 2
n = 2 h(2) 2h(1) + 1,31 h(0) 0 = 0 h(2) = 2,69
dimana
3/64C
2/49B
6/25A
69,2C64,0CB49,0A25,0)2(h
2C8,0B7,0A5,0)1(h
1CBA)0(h
Jadi
H1(n) = (25/6)(0,5)n (49/2)(0,7)n + (64/3)(0,8)n untuk n 0
Input 2 : 3(n-2)
outputnya h(n) 2h(n-1) + 1,31 h(n-2) 0,28 h(n-3) = 3 (n-2)
n = 0 h(0) 2h(n-1) + 1,31 h(n-2) 0,28 h(n-3) = 3 (n-2) = 0
h(0) = 0
n = 1 h(1) 2h(0) + 0 0 = 3 (-1) = 0 h(1) = 0
n = 2 h(2) 2 h(1) + 1,31 h(0) 0 = 3 (0) = 3 h(2) = 3
maka :
h(0) = A + B + C = 0 A= 50
h(1) = 0,5A + 0,7B + 0,8C = 0 B = -150
h(2) = 0,25A + 0,49B + 0,64C = 3 C = 100
jadi
h2(n) = 50(0,5)n 150 (0,7)n + 100 (0,8)n n 2
maka
h(n) = h1 (n) + h2 (n)
2 n untuk )8,0(3
364)7,0(
2
349)5,0(
6
325
1dan 0 n untuk )8,0(3
64)7,0(
2
49)5,0(
6
25
)n(hnnn
nnn
2.9. Konvolusi (Penjumlahan konvolusi ( untuk SWD)
-
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem
Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom
II-22
Adalah suatu operasi perkalian sekaligus penjumlahan dalam kawasan waktu
Dapat digunakan untuk mendapatkan respons sistem terhadap masukan bebas.
Jadi merupakan transformasi dari masukan ke keluaran.
Jika x(n) adalah input suatu SWD LTW dan y(n) adalah output sistem tersebut dimana
y(n) = T.[x(n)] , maka :
~
~k
~
~k
)k(h)kn(x)kn(h)k(x)n(y
dimana operasi diatas didefinisikan sebagai operator konvolusi * , sehingga
~
~k
~
~k
)k(*)kn(x)kn(h)k(x)n(h*)n(x)n(y
Dimana h (n) adalah respons impuls
x(n) * h(n) = y(n)
Sifat-sifat Konvolusi :
1. Komutatif :
x(n) * y(n) = y(n) * x(n)
2. Asosiatif :
x(n) * [y(n) * z(n)] = [x(n) * y(n)] * z(n)
3. Distributif untuk operasi penjumlahan
x(n) * [y(n) + z(n)] = x(n) * y(n) + x(n) * z(n)
4. Memiliki elemen identity : (n)
x(n) * (n) = (n) * x(n) = x(n)
5. Konvolusi dari suatu deretan pulsa sampling tertunda dengan x(n)
x(n) * (n-k) = x(n-k)
Lihat lagi operasi pencerminan dan pergeseran
Contoh 1.15.
Suatu SWD-LTW digambarkan sebagai berikut :
h(n) y
(n)
x
(n)
SWD LTW h(n) y
(n)
x
(n)
-
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem
Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom
II-23
Dengan input x(n) dan respons impuls h(n) seperti di bawah ini, dapatkan output sistem
y(n) = x(n)*h(n)
Solusi :
~
~k
)kn(h)k(x)n(h*)n(x)n(y
Disini k merupakan variabel penjumlahan untuk harga n tertentu. Misalnya diberikan
harga suatu n=N0 maka jumlahkan semua perkalian antara deretan x(k) dengan h(n0-
k) untuk semua k [-~ , ~], dimana h(n0-k) = h-(k-n) yaitu pencerminan dari h(k)
kemudian digeserkan sejauh n0. Dengan kata lain dapat dituliskan langkah-langkah
penjumlahan konvolusi sebagai berikut :
Gambarkan x(n) dan h(n)
Ubah peubahnya dari n menjadi k, sehingga didapat x(k) dan h(k)
Lakukan pencerminan terhadap sumbu vertikal dari h(k) atau x(k) sehingga
didapat h(-k) atau x(-k)
Misalkan yang dicerminkan adalah h(k) maka didapat h(-k) dan x(k). Geser
h(-k) untuk n =0 dan kalikan besaran pada h(-k) dan x(k) pada waktu yang
sama dan jumlahkan. Sehingga akan dikalikan h(-k) dengan x(k). Geser lagi
h(-k) untuk n=1, maka kita akan mengalikan h(1-k) dengan x(k), begitu
seterusnya hingga antara h(n-k) dan x(k) tidak bersinggungan lagi.
n
x
(n)
0 1 2
0,5
n
h
(n)
0
3 2
1
-
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem
Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom
II-24
Dan seterusnya, akan didapat y(n) sebagai berikut :
n
h
(n)
0
3 2
1 2
2 1
1
k
h (-k)
-2
2
0 -1
1
k
h (no-k)=k- (k-
no)
2
1
3
no
k -1
h(no-
k)
k
1
h(-k)
2 3
x(-
k)
k
1
h(1-k)
2 3
x(-
k)
h (no-k)
x(k)
k
~
~koo )n(y0)k(x)kn(h
h (-k) x(k)
k
~
~k
)0(y5,1)k(x)k(h
1,
5 0
h (1-k)
x(k)
k
~
~k
5,2)k(x)k1(h)1(y
1,
5 0
1
Untuk
no 0
n = 0
n = 1
-
Diktat Kuliah Pengolahan Sinyal Dijital-Sinyal dan Sistem
Laboratorium Pengolahan Sinyal Dijital-Jurusan Teknik Elektro STTTelkom
II-25
y(n)
3 3
2,5
2
1,5 1,5
1
0,5
0 1 2 3 4 5 6
Perhatikan bahwa h(n) mempunyai 3 buah sampel sinyal yaitu pada n = 0, 1 , dan 2.
Begitu pula x(n) mempunyai 3 buah sampel sinyal yaitu pada n = 0, 1 dan 2. Tetapi
y(n) mempunyai 5 buah sampel sinyal yaitu pada n = 0, 1 , 2 , 3 dan 4.
Secara umum dapat dituliskan bahwa bila M adalah panjang deretan h(n) ,N adalah
panjang deretan x(n) dan L adalah panjang deretan y(n) maka berlaku hubungan :
L = M + N -1