sholat tahiyatul masjid

Upload: denny-rivani

Post on 07-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 sholat tahiyatul masjid

    1/3

    sholat tahiyatul masjid

    Aula, ruang basement, atau ruang-ruang lain di kantor bukanlah masjid, akan

    tetapi, tempat tersebut adalah sebuah ruangan yang dijadikan sarana untukmendirikan shalat sewaktu-waktu, sebagaimana umumnya yang

    sering terjadi di gedung-gedung perkantoran, dengan demikian, kita tidak

    bisa memperlakukan ruangan atau tempat tersebut sebagaimana layaknya masjid.

    Untuk itu, disarankan kepada kita semua, untuk melaksanakan shalat fardhu di

    masjid-masjid, karena masjid merupakan Baitullah, dan masjid-masjid dibangun

    agar manusia memakmurkannya dengan mengerjakan shalat dan berdzikir kepadaAllah, membaca Al-Qur'an dan taqqarub kepada-Nya.

    Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

    "Artinya : Shalat seseorang (di masjid dengan berjama'ah) itu dilebihkandengan 25 derajat dari shalat yang dikerjakannya di rumah dan di pasar,

    sesungguhnya salah seorang diantara kalian jika berwudlu kemudianmenyempurnakannya lalu mendatangi masjid, tak ada keinginan yang lain

    kecuali untuk shalat, maka tidaklah ia melangkah dengan satu langkah pun

    kecuali Allah akan mengangkatnya satu derajat, dan terhapus darinya satu

    kesalahan hingga ia masuk masjid..." [Muttafaqun 'laih, Lu'lu wal Marjan,yang disepakati oleh Bukhari dan Muslim 1/131 no. 387][1]

    Perlu juga kita ketahui, bahwa orang yang menziarahi masjid berada dalamperlindungan dan rahmat dari Allah, selagi tetap dalam duduk dan menjaga

    ada-adabnya dengan menghadapkan hati kepada Allah semata, dan salah satuadab terhadap masjid ialah ; orang yang masuk masjid di sunnahkan untukmelaksanakan shalat 'Tahiyyatul Masjid' (penghormatan terhadap masjid)

    seperti yang ditanyakan di atas.

    Penjelasan hukum dan keutamaan shalat Tahiyyatul Masjid akan saya salinkan

    dari kitab Shalatut Tathawwu' Mafhumun, wa Fadhailun, wa Aqsamun, wa

    Anwa'un, wa Adabun fi Dhauil Kitabus was Sunnah, edisi Indonesia Kumpulan

    Shalat Sunnah dan Keutamaannya oleh Dr Said bin Ali bin Wahf Al-Qathani.

    SHALAT TAHIYYATUL MASJID

    Hukumnya sunnah muakkad bagi orang yang masuk masjid kapan saja, menurutpendapat yang benar. Dasarnya adalah hadits Qatadah Radhiyallahu 'anhu bahwa

    Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda.

    "Artinya : Apabila salah seorang di antaranu masuk masjid, hendaknya ia

    melakukan ruku' (shalat) dua rakaat sebelum duduk"

    Dalam lafazh lain disebutkan : "Aapabila salah seorang di antara kalian

  • 8/3/2019 sholat tahiyatul masjid

    2/3

    masuk masjid, janganlah ia duduk sebelum shalat dua rakaat" [2] Demikian

    juga bedasarkan hadits Jabir bin Abdullah Radhiyallahu ;anhu bahwa ia

    bercerita.

    "Artinya : Nabi pernah berhutang kepadaku. Lalu beliau membayarkan hutang

    tersebut, dan memberikan tambahan. Aku menemui beliau di masjid. Lalu beliaubersabda : 'Shalatlah dua raka'at" [Diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab

    Shalatul Musafirin, bab : Dianjurkan Tahiyatul Masjid no. 715]

    Masih dari Jabir bin Abdullah diriwayatkan, bahwa ada seseorang bernama

    Sulaik Al-Ghathfani pada hari Jum'at datang ke masjid, dan kala itu

    Rasulullah sedang berkhhutbah. Ia langsung duduk. Maka Rasulullah

    Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya : 'Hai Sulaik, bangun danshalatlah dua ra'kaat dan perpendeklah kedua raka'at itu'. Kemudian beliau

    bersabda.

    "Artinya : Apabila salah seorang di antaramu datang di hari Jum'at sementaraimam sedang berkhutbah, hendaknya ia shalat dua raka'at, dan hendaknya ia

    memeperingkas kedua rakaat itu" [3]

    Perintah untuk melaksanakan shalat Tahiyyaul Masjid memberikan pelajaran

    tentang hakikat wajibnya melakukan tahiyyat (penghormatan) terhadap masjid

    dengan melakukan shalat tahiyyat, dan larangan di situ juga menunjukkandiharamkannya meninggalkan shalat tersebut. Namun para ulama berbeda

    pendapat tentang apakah hal itu wajib atau hanya disunnahkan. Yang benar

    bahwa hukumnya adalah sunnah muakkad. Itulah pendapat mayoritas ulama. ImamAn-Nawawi rahimahullah menjelaskan : 'Hadits itu mengandung anjuran untuk

    shalat Tahiyyatul Masjid dua raka'at dan hukumnya adalah sunnah berdasarkan

    ijma' kaum muslimin. Hadits itu juga mengandung anjuran untuk melakukanshalat Tahiyyatul Masjid itu disegala waktu. [Lihat Syarah Muslim oleh

    An-Nawawi V:233, Lihat Juga Nailul Authar oleh ASy-syaukani : 260

    ]----------

    Foote Note

    [1] Disalin dari buku Shalat Jama'ah, Panduan Hukum, Adab..

    [2] Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, Diriwayatkan oleh Al-Bukharidalam kitab Ash-Shalah, bab : Apabila Masuk Masjid Hendaknya Shalat Dua

    Ra'kaat, dengan no. 444, juga dalam kitab At-Tahajjud, bab : Riwayat Tentang

    Shalat Sunnah Dua-Dua Raka'at, dengan no 1163. Diriwayatkan oleh Muslimdalam kitab Shalatul Musafirin, bab : Dianjurkan Tahiyyatil Masjid Dua

    Raka'at dan Dimakruhkan Duduk Sebelum Shalat dan Shalat itu Disyaratkan di

    disyariatkan dalam segala waktu, no. 714[3] Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari

    dalam kitab Al-Jumu'ah, bab : Orang yang Datang ke Masjid Imam Sedang

    Berkhutbah, Hendaknya Ia Shalat Du Raka'at, no 839, 931 dalam kitab

    At-Tahaajjud, bab : Riwayat Tentang Shalat Sunnah Dua-Dua Raka'at, no. 1166.

  • 8/3/2019 sholat tahiyatul masjid

    3/3

    Diriwayatkan juga oleh Muslim dengan lafazhnya dalam kitab Al-Jumu'ah, bab

    Tahiyyat Ketika Imam Sedang Berkhutbah no. 59 (875).

    [Kumpulan Shalat Sunnah dan Keutamaannya, hal 149-151 Darul Haq]