seni boneka cerita rakyat

5
SINGA DAN TIKUS Pada suatu hari di sebuah hutan, seekor singa sedang nyenyak tidur. Tidak jauh dari situ, seekor tikus sedang bermain dengan rama-rama. Perbuatan tikus dan rama-rama itu telah mengganggu raja rimba. Singa berasa amat marah dan ingin menyerang tikus. Tikus cuba melarikan diri. Tiba-tiba, tikus berkata, “Jika awak melepaskan saya, saya tidak akan melupakan jasa baik awak hingga ke akhir hayat.” Singa pun bersetuju dan melepaskan tikus itu. Beberapa hari kemudian, singa mengaum sambil meronta-ronta. Singa terkena perangkap pemburu. Tikus datang dan memutuskan jaring dengan giginya. Singa berkata, “Kalau engkau tidak menolong aku, sudah tentu aku dibunuh oleh pemburu.” Sejak hari itu, mereka telah menjadi kawan baik. Pengajaran dalam cerita ini ialah kita mestilah selalu menepati janji. sang kancil dengan monyet Pada suatu pagi, Sang Kancil pergi mencari makanan. Sang Kancil ternampak sebatang pokok jambu. Sang Kancil terliur hendak makan buah jambu. Di atas pokok jambu itu, tinggal seekor monyet. Sang Kancil lalu meminta pada Sang Monyet, "Wahai Sang Monyet, berikanlah aku sebiji jambu!" Tetapi Sang Monyet enggan memberikan buah jambu kepada Sang Kancil. "Kalau engkau mahu makan, engkau panjatlah sendiri," Sang Monyet berkata dengan sombong. Sang Kancil mendapat suatu akal. Sang Kancil membaling monyet itu dengan sebatang kayu kecil. Apalagi! Marahlah Sang Monyet. Sang Monyet memetik beberapa biji jambu. Sang Monyet segera membaling jambu itu ke arah Sang Kancil. Namun, Sang Kancil pandai mengelak. "Ha! Ha! Ha!" Sang Kancil ketawa. Sang Kancil sangat gembira. "Engkau kena tipu," kata Sang Kancil kepada Sang Monyet. Sang Monyet terdiam apabila mendengar Sang Kancil berkata begitu."Sekarang aku dapat makan buah jambu," ujar Sang Kancil. Sang Kancil segera makan buah jambu itu. "Pandai sungguh Sang Kancil memperdayakan aku," kata Sang Monyet di dalam hatinya. Sang Monyet berasa malu burung layang-layang Dalam sebuah hutan yang tebal, tinggal seekor burung layang-layang yang suka meniru. Pada suatu petang, burung layang-layang telah mendengar suara teriakan daripada burung-burung yang lain. "Ke tepi! Ke tepi! beri laluan kepada raja Burung. " Burung layang-layang berasa hairan mendengar teriakan tersebut. Tidak lama kemudian, beberapa ekor burung merak melalui kawasan itu. Burung layang-layang terpegun melihat kecantikan bururng merak. Maka, timbullah perasaan pada burung layang-layang yang ingin menjadi seperti burung merak. burung layang-layang menoleh ke kiri dan ke kanan lalu melihat beberapa helai bulu burung merak tercicir di atas tanah. Apabila kumpulan burung merak telah berlalu, burung layang-layang mengutip semua bulu merak yang tercicir di atas tanah dan menyisipkan ke badannya. Apabila selesai, burung layang-layang berjalan di atas laluan burung merak tadi.Burung-burung lain yang melihatnya

Upload: aiman-danial

Post on 16-Aug-2015

49 views

Category:

Career


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Seni boneka cerita rakyat

SINGA DAN TIKUSPada suatu hari di sebuah hutan, seekor singa sedang nyenyak tidur. Tidak jauh dari situ, seekor tikus sedang bermain dengan rama-rama. Perbuatan tikus dan rama-rama itu telah mengganggu raja rimba. Singa berasa amat marah dan ingin menyerang tikus. Tikus cuba melarikan diri. Tiba-tiba, tikus berkata, “Jika awak melepaskan saya, saya tidak akan melupakan jasa baik awak hingga ke akhir hayat.” Singa pun bersetuju dan melepaskan tikus itu. Beberapa hari kemudian, singa mengaum sambil meronta-ronta. Singa terkena perangkap pemburu. Tikus datang dan memutuskan jaring dengan giginya. Singa berkata, “Kalau engkau tidak menolong aku, sudah tentu aku dibunuh oleh pemburu.” Sejak hari itu, mereka telah menjadi kawan baik. Pengajaran dalam cerita ini ialah kita mestilah selalu menepati janji.

 

sang kancil dengan monyetPada suatu pagi, Sang Kancil pergi mencari makanan. Sang Kancil ternampak sebatang pokok jambu. Sang Kancil terliur hendak makan buah jambu. Di atas pokok jambu itu, tinggal seekor monyet. Sang Kancil lalu meminta pada Sang Monyet, "Wahai Sang Monyet, berikanlah aku sebiji jambu!" Tetapi Sang Monyet enggan memberikan buah jambu kepada Sang Kancil. "Kalau engkau mahu makan, engkau panjatlah sendiri," Sang Monyet berkata dengan sombong. Sang Kancil mendapat suatu akal. Sang Kancil membaling monyet itu dengan sebatang kayu kecil. Apalagi! Marahlah Sang Monyet. Sang Monyet memetik beberapa biji jambu. Sang Monyet segera membaling jambu itu ke arah Sang Kancil. Namun, Sang Kancil pandai mengelak. "Ha! Ha! Ha!" Sang Kancil ketawa. Sang Kancil sangat gembira. "Engkau kena tipu," kata Sang Kancil kepada Sang Monyet. Sang Monyet terdiam apabila mendengar Sang Kancil berkata begitu."Sekarang aku dapat makan buah jambu," ujar Sang Kancil. Sang Kancil segera makan buah jambu itu. "Pandai sungguh Sang Kancil memperdayakan aku," kata Sang Monyet di dalam hatinya. Sang Monyet berasa malu

 

burung layang-layangDalam sebuah hutan yang tebal, tinggal seekor burung layang-layang yang suka meniru. Pada suatu petang, burung layang-layang telah mendengar suara teriakan daripada burung-burung yang lain. "Ke tepi! Ke tepi! beri laluan kepada raja Burung. " Burung layang-layang berasa hairan mendengar teriakan tersebut. Tidak lama kemudian, beberapa ekor burung merak melalui kawasan itu. Burung layang-layang terpegun melihat kecantikan bururng merak. Maka, timbullah perasaan pada burung layang-layang yang ingin menjadi seperti burung merak. burung layang-layang menoleh ke kiri dan ke kanan lalu melihat beberapa helai bulu burung merak tercicir di atas tanah. Apabila kumpulan burung merak telah berlalu, burung layang-layang mengutip semua bulu merak yang tercicir di atas tanah dan menyisipkan ke badannya. Apabila selesai, burung layang-layang berjalan di atas laluan burung merak tadi.Burung-burung lain yang melihatnya berteriak," Ke tepi! Ke tepi! Berikan laluan kepada Raja Burung." Burung layang-layang berasa sangat seronok dan berjalan lebih pantas sehingga terlupa tentang bulu-bulu burung merak yang disisipkan di badannya. Lalu, satu demi satu bulu burung merak tertanggal dan tercicir di atas tanah. Burung-burung lain yang menyaksikan kejadian tersebut ketawa berdekah-dekah sambil berteriak, " Rupa-rupanya burung layang-layang menyamar menjadi Raja Burung." Burung layang-layang berlalu dari situ sambil menundukkan kepalanya kerana berasa sangat malu. Semasa berjalan dengan kepala bertunduk, burung layang-layang telah terlanggar burung merak. Apabila burung layang-layang mendongak, dia mendapati burung merak sedang berdiri di hadapannya dengan muka yang bengis. Burung merak berkata, " kami tidak suka kepada burung yang cuba menyamar menjadi burung yang lain. Pergi dari sini!" Burung layang-layang segera terbang meninggalkan kawasan tersebut. Semasa terbang, burung layang-layang ternampak sekumpulan burung seakan-akan serupa dengan dirinya. Burung layang-layang mendekati burung dalam kumpulan tersebut. Seekor burung dalam kumpulan itu bertanya, "Anda ahli baru dalam kumpulan inikah?" Burung layang-layang pun menjawab, "Ya, saya ahli baru dalam kumpulan ini." Burung layang-layang berasa sangat gembira kerana telah mendapat sahabat baru.

 

Page 2: Seni boneka cerita rakyat

kong zhi meminta tunjuk 

Cerita rakyat ialah cerita rekaan dari zaman dahulu yang disukai ramai dalam sesuatu masyarakat, yang masih diceritakan atau diperdengarkan dan diturunkan daripada satu generasi kepada generasi lain secara lisan.

Storyboard Storyboard adalah perencanaan dalam bentuk visual. Tujuan penggambaran storyboard yakni, sebagai visualisasi jalannya alur dan skenario dalam sebuah cerita. Yang terpenting dalam pembuatan storyboard adalah menterjemahkan script menjadi wujud visual. Storyboard biasanya berisi visual dari cerita, sound, cara pengambilan gambar, waktu.

Page 3: Seni boneka cerita rakyat

Kancil dan Harimau

Pada suatu siang, setelah Kancil lelah berlari, ia segera menuju sebuah tempat yang sejuk dibawah pohon beringin. Kancil merebahkan badannya hendak beristirahat. Matahari bersinar terik, sementara angin bertiup sepoi-sepoi menambah suasana hutan menjadi sejuk dan segar. Tak heran jika mata Kancil mulai mengantuk.Dilihatnya, diatas pohon, seekor ular juga sedang tidur. Kancil membiarkannya.Tiba-tiba muncul seekor harimau besar yang beringas dan kelaparan.“Ah, sepertinya siang ini aku jadi makan enak !” katanya. “Siang ini Kancil akan menjadi santapan makan siangku, nyammmm !”Alangkah terkejut dan takutnya Kancil. Ia hendak berdiri dan lari, tetapi kalah cepat. Kaki Harimau itu sudah memegang dan menindih lehernya.“Hayo, mau kemana kamu.” Bentak Harimau.Kancil ketakutan setengah mati. “Ssssstttttt !!!! jangan berisik !” kilah Kancil sambil berbisik.“Ada apa ?” kata Harimau.“Lihat diatasmu ?”Harimau mendongakkan kepalanya. “Apa itu ?”“Aku disuruh menjaga ikat pinggang milik pak tani.”“Ikat pinggan macam apa, sehingga kamu mau menunggunya ?”“Ah, kamu ternyata belum tahu. Ini rahasia, lho. Jangan bilang ke siapa-siapa.”“Ya, katakan saja padaku. Aku akan menyimpan rahasia itu.”Tampaknya Hariamau sudah mulai bisa diakali oleh Kancil. “Barang siapa yang memakai ikat pinggang itu, ia akan kuat dan tahan dari senjata apapun.”“Ah, masa ?” tanya Harimau tidak percaya.“Kalau tidak percaya ya sudah. Tapi ini rahasia, ya.”“Eh, tapi… kalau aku yang memakainya, kira-kira aku bisa kuat nggak, ya ?”“Ya, tentu saja.”“Bolehkan, aku mencoba memakainya ?” rayu Harimau.“Jangan ! Nanti aku dimarahi sama pak tani.”“Ah, Cil. Sebentar saja. Masa tidak boleh. Kamu kan sahabatku yang paling baik ?”Kancil seolah-olah berpikir sebentar. “Baiklah, tapi lepaskan aku dulu.”Harimau segera melepaskan cengkeramannya.“Kamu boleh memakai ikat pinggang itu, sepuas kamu. Tapi aku akan sembunyi dulu biar pak tani tidak melihat dan marah padaku.”“Ya… tapi jangan jauh-jauh, ya. Aku masih punya urusan sama kamu.”“Iya… masa kamu juga tidak percaya sama aku.” Kancil segera melompat berlari meninggalkan Harimau yang masih tertegun memandangi ikat pinggang yang sebenarnya adalah seekor ular.“Wah, indah sekali ikat pinggang ini. Aku pakai, ah….”Harimau segera menarik ekor ular yang sedang tidur itu dan melilitkannya dipinggangnya. Alangkah terkejutnya si Ular karena tidurnya terusik. Ular marah bukan kepalang. Ia segera menyerang Harimau dan menggigitnya. Harimau yang juga terkejut mengetahui kalau itu ulah, merasa ditipu oleh Kancil. Perkelahian antara Ular dan Harimau terjadi. Ular kalah dan melarikan diri.“Awas, kamu Cil ! Aku cari kamu, dan aku makan kamu, ggrrr… ggrrr… ggrrr…”

sumber : http://dongengria.blogspot.com/search/label/Dongeng

Page 4: Seni boneka cerita rakyat

RUJUKAN

http://muhammadnuradil.blogspot.com/