sefalgia

Upload: cyndra-eris

Post on 08-Mar-2016

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pembahasan sefalgia

TRANSCRIPT

BAB IIIPEMABAHASAN

3.1 Pengertian NyeriNyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007).Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.3.2 Pengertian Nyeri kepalaNyeri kepala atau headache,sefalgia adalah perasaan sakit atau nyeri, termasuk rasa tidak nyaman yang mnyerang daerah tengkorak (kepala) mulai dari kening kearah atas dan belakang kepala dan daerah wajah. Berdasarkan the Internasional Headache Society (IHS) pada tahun 1998 membagi nyeri kepala menjadi dua kategori utama yaitu primer dan sekunder. Nyeri kepala primer adalah nyeri kepala yang tidak jelas terdapat kelainan anatomi atau kelainan struktur atau sejenisnya. Mencakup migren , nyeri kepala karena ketegangan, nyeri kepala cluster.Sedangkan nyeri kepala sekunder adalah nyeri kepala yang terdapat kelainan anatomi atau kelainan struktur atau sejenisnya.3.3 Klasifikasi Nyeri KepalaBerdasarkan the Internasional Classification of Headache Disorders edisi 2 tahun 2004, klasifikasi nyeri kepala terbagi atas: Nyeri kepala primer terdiri dari:a. Migrenb. Nyeri kepala tegangc. Nyeri kepala klaster dan sefalgia trigeminal otonomik dan lainnya

Nyeri Kepala Sekunder terdiri dari :a. Nyeri kepala yang berkaitan dengan trauma kepala dan leherb. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan vaskular kranial atau servikalc. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan non vaskular intrakraniald. Nyeri kepala yang berkaitan dengan subtansi atau widhrawalnyae. Nyeri kepala yang berkaitan dengan infeksif. Nyeri kepala yang berkaitan dengan homeostatisg. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kranium, leher, mata, telinga, hidung, sinus, gigi, mulut atau struktur fasial dan kranial.h. Nyeri kepala yang berkaitan dengan psikiatriki. Neuralgia kranial dan sentral yang menyebabkan nyeri wajahj. Nyeri kepala lainnya, neuralgia kranial nyeri wajah primer atau sentral3.4 Penyebab Nyeri Kepala1.Mata tegang.Hindari membaca dalam jarak yang terlalu dekat. Istirahatlah selama beberapa menit selama anda membaca atau bekerja.2. Leher tegang akibat bekerja sambil duduk yang terlalu lama, misalnya mengetik dengan komputer.3. Alergi makanan.Hindari makan atau minum sesuatu yang sensitif, khusunya sebelum melakukan kegiatan fisk.4. Rasa lapar juga bisa membuat kita sakit kepala. Pasalnya, pembuluh darah akan melebar setiap kali kadar gula turun. Jadi, sebisa makanlah dengan teratur.5.. Makanan atau minuman dingin akan merangsang saraf ujung di mulut. Meski sakit kepala terkadang sangat intens, sakit kepla akibat makanan dingin biasanya hanya berlangsung sesaat.7.. Sinus yang membengkak akan menekan saraf ujung, sehingga memicu sakit kepala.8. Jadwal tidur yang berubah juga bisa membuat sakit kepala, misalnya tidur terlambat, sebisa mungkin atur jadwal tidur.

7. Aktivitas berlebih terkadang memicu sakit kepala juga.Lakukan olahraga sesuai takaran. Pemicu sakit kepala sat olahraga termasuk pemanasan yang kurang, hehidrasi nutri saat olahrga, atau olahraga yang berelebihan.3.5 Diagnosa Nyeri KepalaDiagnosa nyeri kepala di tegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik neurologis dan pemeriksaan penunjang . Anamnesis yang dimaksud :a. Lamanya menderita sakit. Bersifat akut,sub akut atau kronis.Nyeri kepala berat timbul mendadak untuk pertama kalinya, disertai gangguan kesadaran atau defisit neurologis lainnya, maka akan memberi kecurigaan adanya perubahan subaranoid atau meningitis. Nyeri kepala sudah berlangsung lama, maka akan memberi kecurigaan adanya nyeri vaskuler, nyeri kepala tip tegang atau kaena tumor otak.b. Frekuensi nyeri kepala. Untuk nyeri kepala yang berulang : nyeri kepala tipe klaster, migren trigeminus, nyeri kepala tipe tegang.c. Lainnya serangan nyeri kepala. Berapa jam sampai dengan berapa hari saat terjadinya serangan nyeri.d. Lokasi nyeri kepala. Bilateral atau unilateral. Nyeri kepala timbul akibat unilateral, maka akan memberi kecurigaan adanya migren. Nyeri kepala klaster, neuralgia trigeminal, nyeri kepala karena gangguan lokal dimata atau sinus paranasal, maupun pada neoplasma intrakranial pada salah satu hemisfer serebral. Nyeri kepala muncul bilateral, maka memberi kecurigaan adanya migren.e. Kualitas nyeri. Nyeri kepala berdenyut menunjukkan nyeri kepala vaskuler misalnya, pada migren, hipertensi, atau pada demam. Nyeri kepala konstan terdapat pada nyeri kepala tipe tegang, nyeri kepala seperti ditusuk-tusuk adalah pada neuralgia trigeminal.f. Kuantitas nyeri kepala. Nyeri kepala mempengaruhi kegiatan hidup sehari hari penderita atau tidak.g. Intensitas nyeri kepala. Nyeri kepala di ukur derajat nyeri kepala ringan, sedang dan berat.h. Saat timbulnya nyeri kepala. Nyeri kepala klaster dapat timbul siang atau malam hari, dan sering membangunkan pasien pada 1-2 jam setelah tidur. Migren timbul pada saat bangun pagi atau pada dini hari.i. Gejala yang mendahului. Pada migren klasik, terdapat gejala prodormal berupa gangguan virus, gangguan lapang pandang, skotoma, atau gangguan neurologis lainnya seperi parastesi.j. Faktor pencetus. Area wajah yang diusap atau disentuh, berbicara, mengunyah, menelan, tiupan angin dapat mencetuskan nyeri neuralgia trigeminal. Nyeri kepala tipe tegang dan migren dicetuskan oleh cahaya yang menyilaukan, suara keras, makanan tertentu seperti coklat, keju dan jeruk.k. Gejala yang menyertai. Migren sering di sertai anoreksia, muntah, fotopobia. Nyeri kepala klaster di sertai gangguan vegetatif ipsilateral seperti keluar air mata, lendir dari hidung dan hidung tersumbat.l. Faktor yang memperberat. Nyeri vaskuler apapun penyebabnya akan makin berat dengan goncangan, gerakan kepala mendadak, batuk, bersin maupun mengejan.m. Faktor yang memperingan. Pasien migren cenderung mematikan lampu saat berada di ruang yang tenang. Pasien dengan nyeri kepala klaster justru gelisah dengan berjalan berkeliling ruangan.3.6 Anamnesis umum meliputi:a. Kesehatan umum pasien, yaitu tingkat kesadaran pasien, status gizib. Tinjauan sistemik, yaitu adakah kelainan di setiap sistem tubuh yang dapat menyebabkan nyeri keluhan kepala misalnya dari bidang mata,gigi, telinga, hidung maupun tenggorokan.c. Riwayat penyakit dahulu, yaitu riwayat trauma kepala, riwayat muntah dan mabuk perjalanan yang mendasari migren.d. Riwayat keluarga, yaitu ada migren dan nyeri kepala tipe tegang biasanya di dapatkan juga pada keluarga pasien.

Latar belakang pasien berupa:1. Pekerjaan yaitu adakah kontak dengan zat-zat kimia toksis yang dapat menyebabkan nyeri kepala2. Masalah pribadi atau keluarga yang menjadi stresor bagi pasien3. Kebiasaan pasien yaitu adakah pasien tidak tahan terhadap makanan tertentu yang dapat menyebabkan nyeri kepala4. Emosi yaitu adakah keadaan depresi pada pasien dan keadaan apa yang mendasari depresi tersebut.Pemeriksaan fisik neurologis dalam menegakkan diagnosis nyeri kepala meliputi :a. Pemeriksaan mata yaitu pupil, bentuknya dan reaksinya terhadap cahaya, pemeriksaan fisus dan lapang pandang, pengelihatan serta pemeriksaan gerakan bola matab. Pemeriksaan funduskopi untuk menentukan oedema pada papil nervus optikus atau atrofi papil nervus optikus et causa pupil oedema tahap lanjut.c. Pemeriksaan saraf kranialis yang lain.d. Pemeriksaan motorik yaitu gerak kekuatan tonus, trofi. Refleks fisiologis, patologis kronis.3.7 Pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan:a. Spesimen darah bila ada indikasi kecurigaan ke arah penyakit sistemik sebagai penyebab nyeri kepala.b. Spesimen CSS bila ada indikasi kecurigaan pendarahaan subaranoid atau infeksi susuna saraf pusat.c. Electroencephalography (EEG) dengan indikasi berupa:1. Adanya kecurigaan neoplasma intrakranial2. Adanya nyeri kepala pada satu sisi yang menetap disertai kelainan visual, motorik atau sensibilitas atau sensibilitas sisi kontralateral.3. Adanya defek lapang pandang, defisit motorik atau sensibilitas yang menetap.4. Adanya serangan migren disertai sinkope5. Adanya perubahan intensitas, lamanya dan sifat nyeri kepala.

Pemeriksaan Radiologik berupa :a. Rontgen polos kepala dengan indikasi bila nyeri kepala tidak termasuk nyeri kepala seperi pada neoplasma intrakranial, hidrosefalus dan pendarahan intrakranial.b. Rontgen vertebrae servikal dengan indikasi bila ada nyeri oksipital atau suboksipital bukan disebabkan nyeri kepala tipe tegang.c. Arteriografi dengan indikasi bila ada kecurigaan anoreksia,angioma atau pendarahan pada proses desak ruang.d. CT scan kepala dengan indikasi bila ada kecurigaan gangguan struktural otak seperti neoplasma, perdarahan intrakranial, dan lain lain.