Suatu saat nanti anda, saya - dan kita semua akan

d i m i n t a mempertanggungjawabkan semua perkataan dan perbuatan kita di hadapan Tuhan Sang Maha Kuasa... OK, nafas dulu... saya hentikan dulu sejenak ya. Saya tahu kalimat ini berat untuk dibaca terlebih pada akhir pekan sehingga jika anda keberatan maka boleh berhenti membaca sekarang.

Nah, jika masih berkenan meneruskan maka ini lanjutannya: ... semua perkataan dan perbuatan kita, BUKAN perkataan dan perbuatan orang lain kepada kita. Sehingga jika ada orang berbuat salah, apapun itu,

pada anda, katakanlah memaki anda tanpa a l a s a n j e l a s , m a k a p e r i l a k u t e r s e b u t sepenuhnya tanggung jawab orang itu, bukan anda. Boleh jadi anda just ru d iuntungkan . K e n a p a ? B u k a n k a h simpati dan belas kasih orang seringkali justru jatuh pada dia yang dimaki ketimbang pada d i a s a n g p e m a k i ? Bagaimana dengan Sang P e n c i p t a s a a t mengetahui salah satu m a h l u k c i p t a a n n y a dianiaya oleh mahluk ciptaannya yang lain? I doubt He wou ld be happy.

Saya yakin, jika anda masih membaca tulisan ini, akan sepakat dengan sekelumit cerita

diatas. Namun kenapa masih saja terlalu banyak diantara kita yang kerap dibuat f rustas i o leh perilaku orang lain? Dan b e r a p a b e s a r p o r s i perhatian dan pemikiran didedikasikan untuk memikirkan cara-cara mengubah orang lain a g a r ( l e b i h ) s e s u a i dengan ekspektasi kita? Orang lain itu bisa siapa saja mulai dari rekan bisnis, atasan, anak buah d i k a n t o r - a t a u , pasangan, anak, orang tua... bahkan mulai dari s u p i r o j e k h i n g g a presiden. Dalam setiap kesempatan lenongan - istilah saya setiap kali diundang perusahan / lembaga / organisasi u n t u k b i c a r a - pertanyaan-pertanyaan seperti ini kerap muncul:

“Perbedaan cara pandang,tabiat dan tindakan adalahsebuah keniscayaan yang

... indah. ”

An Article for KOMPAS | 31 Mar 2018 by Rene Suhardono

Photo via @instagram by @triwisuda

StopTrying toChangeOther People.Please.

Suatu saat nanti anda, saya - dan kita semua akan

d i m i n t a mempertanggungjawabkan semua perkataan dan perbuatan kita di hadapan Tuhan Sang Maha Kuasa... OK, nafas dulu... saya hentikan dulu sejenak ya. Saya tahu kalimat ini berat untuk dibaca terlebih pada akhir pekan sehingga jika anda keberatan maka boleh berhenti membaca sekarang.

Nah, jika masih berkenan meneruskan maka ini lanjutannya: ... semua perkataan dan perbuatan kita, BUKAN perkataan dan perbuatan orang lain kepada kita. Sehingga jika ada orang berbuat salah, apapun itu,

pada anda, katakanlah memaki anda tanpa a l a s a n j e l a s , m a k a p e r i l a k u t e r s e b u t sepenuhnya tanggung jawab orang itu, bukan anda. Boleh jadi anda just ru d iuntungkan . K e n a p a ? B u k a n k a h simpati dan belas kasih orang seringkali justru jatuh pada dia yang dimaki ketimbang pada d i a s a n g p e m a k i ? Bagaimana dengan Sang P e n c i p t a s a a t mengetahui salah satu m a h l u k c i p t a a n n y a dianiaya oleh mahluk ciptaannya yang lain? I doubt He wou ld be happy.

Saya yakin, jika anda masih membaca tulisan ini, akan sepakat dengan sekelumit cerita

diatas. Namun kenapa masih saja terlalu banyak diantara kita yang kerap dibuat f rustas i o leh perilaku orang lain? Dan b e r a p a b e s a r p o r s i perhatian dan pemikiran didedikasikan untuk memikirkan cara-cara mengubah orang lain a g a r ( l e b i h ) s e s u a i dengan ekspektasi kita? Orang lain itu bisa siapa saja mulai dari rekan bisnis, atasan, anak buah d i k a n t o r - a t a u , pasangan, anak, orang tua... bahkan mulai dari s u p i r o j e k h i n g g a presiden. Dalam setiap kesempatan lenongan - istilah saya setiap kali diundang perusahan / lembaga / organisasi u n t u k b i c a r a - pertanyaan-pertanyaan seperti ini kerap muncul:

“Perbedaan cara pandang,tabiat dan tindakan adalahsebuah keniscayaan yang

... indah. ”

An Article for KOMPAS | 31 Mar 2018 by Rene Suhardono

Photo via @instagram by @triwisuda

StopTrying toChangeOther People.Please.

sang teman mau berubah? Berapa banyak argumen panas dilontarkan anggota keluarga pada satu sama lain atas nama harapan untuk berubah? Berapa banyak kekecewaan saat perilaku anak buah tidak berkenan di hati pak boss? Meyakini kalau kita mampu mengubah orang lain adalah resep paling ampuh untuk frustasi.

Alasan untuk menjadikan orang lain berubah jadi lebih baik memang... baik, namun sama sekali tidak akan menolong orang itu. Pilihan untuk berubah sepenuhnya hak dan kewajiban - tanggung jawab dan pilihan orang yang bersangkutan. Tidak ada solusi yang bisa ditawarkan pada s iapapun tanpa d idahu lu i o leh ke ing inan untuk mendengar, menerima dan menjadikan solusi tersebut sebagai pilihan diri. Jika demikian kenapa harus frustasi saat anjuran tidak didengar?

Lagipula, bukankah sungguh membosankan j ika semua orang memiliki cara pandang, tabiat dan tindakan yang sama? Kalaupun ada satu orang yang sepenuhnya sama dengan kita, maka boleh jadi sangat sedikit - atau tidak ada sama sekali - pembelajaran yang terjadi. Perbedaan cara pandang, tabiat dan tindakan adalah sebuah keniscayaan yang ... indah. Keindahan sejati akan tampak saat anda, saya dan kita semua bisa menerimanya sepenuh hati sebagai sesama mahluk Tuhan Sang Maha Pencipta.

Namun demikian, jika semua argumen untuk meniadakan ekspektasi bisa mengubah orang lain tidak bisa disepakati maka ada baiknya mengingat kalimat ini:

"Satu-satunya dzat yang mempunyai kemampuan untuk membolak-balikkan isi hati manusia semudah memanas-mendinginnya air dalam c e r e t a d a l a h . . . A l l a h S a n g Mahapembolak-balik Hati."

Sehingga hal terbaik yang bisa dilakukan untuk mengubah orang lain adalah dengan... mendoakannya dengan sepenuh hati, tulus dan terus menerus hingga perubahan tersebut terjadi.

Apakah pernah berusaha mengubah orang lain? Apa pembelajaran yang terjadi? Bisakah berbagi cerita dan kirim ke

email: rene.canoneo@gmail.comtwitter & Instagram: @ReneCC.Saya tertarik membacanya.Terima kasih.

"Apa yang bisa dilakukan aga r Bu boss l eb ih mendengarkan aspirasi s a y a ? " . . . a t a u . . . "Bagaimana tips untuk mengubah perilaku anak buah agar bisa lebih menghormati saya?" ... hingga yang bersifat pribadi seperti ... "Hal-hal apa yang bisa dilakukan agar (coret yang tidak perlu: istri/suami/orang tua / anak /boss / anak baru/rekan bisnis dan

seterusnya) bisa lebih (coret yang tidak perlu: baik/welas/hormat/peduli/empati/sayang/cinta dan seterusnya) pada saya?

Jawaban cepat

dan tegasnya :STOP B E R U S A H A MENGUBAH ORANG LAIN, siapapun dia! Saya akan elaborasikan dalam r a n g k a i a n t u l i s a n

d i b a w a h i n i n a m u n percayalah, yakinilah dan terimalah jawaban ini terlebih dulu. Dan ini berlaku untuk semua u r u s a n k e h i d u p a n termasuk pertemanan, percintaan, pekerjaan hingga penghidupan.

B e r a p a b a n y a k hubungan pertemanan j ad i gak asy i k saa t dipenuhi tekanan agar

An Article for KOMPAS | 31 Mar 2018 by Rene Suhardono An Article for KOMPAS | 31 Mar 2018 by Rene Suhardono

sang teman mau berubah? Berapa banyak argumen panas dilontarkan anggota keluarga pada satu sama lain atas nama harapan untuk berubah? Berapa banyak kekecewaan saat perilaku anak buah tidak berkenan di hati pak boss? Meyakini kalau kita mampu mengubah orang lain adalah resep paling ampuh untuk frustasi.

Alasan untuk menjadikan orang lain berubah jadi lebih baik memang... baik, namun sama sekali tidak akan menolong orang itu. Pilihan untuk berubah sepenuhnya hak dan kewajiban - tanggung jawab dan pilihan orang yang bersangkutan. Tidak ada solusi yang bisa ditawarkan pada s iapapun tanpa d idahu lu i o leh ke ing inan untuk mendengar, menerima dan menjadikan solusi tersebut sebagai pilihan diri. Jika demikian kenapa harus frustasi saat anjuran tidak didengar?

Lagipula, bukankah sungguh membosankan j ika semua orang memiliki cara pandang, tabiat dan tindakan yang sama? Kalaupun ada satu orang yang sepenuhnya sama dengan kita, maka boleh jadi sangat sedikit - atau tidak ada sama sekali - pembelajaran yang terjadi. Perbedaan cara pandang, tabiat dan tindakan adalah sebuah keniscayaan yang ... indah. Keindahan sejati akan tampak saat anda, saya dan kita semua bisa menerimanya sepenuh hati sebagai sesama mahluk Tuhan Sang Maha Pencipta.

Namun demikian, jika semua argumen untuk meniadakan ekspektasi bisa mengubah orang lain tidak bisa disepakati maka ada baiknya mengingat kalimat ini:

"Satu-satunya dzat yang mempunyai kemampuan untuk membolak-balikkan isi hati manusia semudah memanas-mendinginnya air dalam c e r e t a d a l a h . . . A l l a h S a n g Mahapembolak-balik Hati."

Sehingga hal terbaik yang bisa dilakukan untuk mengubah orang lain adalah dengan... mendoakannya dengan sepenuh hati, tulus dan terus menerus hingga perubahan tersebut terjadi.

Apakah pernah berusaha mengubah orang lain? Apa pembelajaran yang terjadi? Bisakah berbagi cerita dan kirim ke

email: rene.canoneo@gmail.comtwitter & Instagram: @ReneCC.Saya tertarik membacanya.Terima kasih.

"Apa yang bisa dilakukan aga r Bu boss l eb ih mendengarkan aspirasi s a y a ? " . . . a t a u . . . "Bagaimana tips untuk mengubah perilaku anak buah agar bisa lebih menghormati saya?" ... hingga yang bersifat pribadi seperti ... "Hal-hal apa yang bisa dilakukan agar (coret yang tidak perlu: istri/suami/orang tua / anak /boss / anak baru/rekan bisnis dan

seterusnya) bisa lebih (coret yang tidak perlu: baik/welas/hormat/peduli/empati/sayang/cinta dan seterusnya) pada saya?

Jawaban cepat

dan tegasnya :STOP B E R U S A H A MENGUBAH ORANG LAIN, siapapun dia! Saya akan elaborasikan dalam r a n g k a i a n t u l i s a n

d i b a w a h i n i n a m u n percayalah, yakinilah dan terimalah jawaban ini terlebih dulu. Dan ini berlaku untuk semua u r u s a n k e h i d u p a n termasuk pertemanan, percintaan, pekerjaan hingga penghidupan.

B e r a p a b a n y a k hubungan pertemanan j ad i gak asy i k saa t dipenuhi tekanan agar

An Article for KOMPAS | 31 Mar 2018 by Rene Suhardono An Article for KOMPAS | 31 Mar 2018 by Rene Suhardono