(s kripsi) oleh rumse fitriana siraitdigilib.unila.ac.id/54633/4/skripsi tanpa bab...

47
PENGARUH APLIKASI BIOCHAR DAN PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP KETERSEDIAAN NPK TANAH PADA PERTANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L.) (Skripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAIT FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2018

Upload: others

Post on 29-Jan-2020

26 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

PENGARUH APLIKASI BIOCHAR DAN PEMUPUKAN NITROGENTERHADAP KETERSEDIAAN NPK TANAH PADA

PERTANAMAN JAGUNG MANIS(Zea mays L.)

(Skripsi)

Oleh

RUMSE FITRIANA SIRAIT

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

2018

Page 2: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

Rumse Fitriana Sirait

ABSTRAK

PENGARUH APLIKASI BIOCHAR DAN PEMUPUKAN NITROGENTERHADAP KETERSEDIAAN NPK TANAH PADA

PERTANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L.)

O leh

RUMSE FITRIANA SIRAIT

Jagung merupakan komoditas pangan kedua yang memiliki permintaan tinggi

yang tidak diimbangi dengan produksi yang rendah. Kesuburan tanah yang rendah

menyebabkan pengelolaan tanah yang tidak sesuai sehingga perlu dilakukan usaha

untuk memperbaiki kesuburan tanah dengan upaya penambahan biochar dan

pemupukan N yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk: mempelajari pengaruh

biochar terhadap ketersediaan NPK tanah terhadap tanaman jagung manis,

mempelajari pengaruh biochar dan pemupukan N terhadap ketersediaan NPK

tanah terhadap tanaman jagung manis, dan mempelajari pengaruh antara biochar

dan pemupukan N terhadap ketersediaan NPK tanah terhadap tanaman jagung

manis. Penelitian ini dilakukan di Lahan Lapang Terpadu Unila, Bandar Lampung

dari Januari sampai September 2017. Penelitian ini dirancang dengan Rancangan

Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor

pertama adalah dosis biochar yaitu: 0 ; 2,5 dan 5 t ha-1. Faktor kedua adalah dosis

pupuk N yaitu 0 ; 45 ; 90 dan 135 kg N ha-1. Homogenitas ragam data diuji

Page 3: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

Rumse Fitriana Sirait

dengan Uji Bartlett dan aditivitas data diuji dengan Uji Tukey. Data diolah dengan

analisis ragam dan dilanjutkan dengan Uji BNJ pada taraf nyata 1%. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pemberian biochar nyata mempengaruhi kadar

C-organik, dan pemberian biochar sangat nyata mempengaruhi K-dd, N-total dan

P-tersedia dan pH tanah, Pemupukan N sangat nyata mempengaruhi K-dd,

N-total, pH tanah dan P-tersedia, namun tidak mempengaruhi kadar C-organik

pada tanah, selain itu tidak terjadi interaksi antara pemberian biochar dan

pemupukan N terhadap P-tersedia dan pH pada tanah, namun terjadi interaksi

pemberian biochar dan pemupukan N terhadap C-organik tanah, K-dd tanah dan

N-total tanah.

Kata Kunci: biochar, jagung manis, ketersediaan N, P,dan K dan pemupukan N.

Page 4: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

PENGARUH APLIKASI BIOCHAR DAN PEMUPUKAN NITROGENTERHADAP KETERSEDIAAN NPK TANAH PADA

PERTANAMAN JAGUNG MANIS(Zea mays L.)

Oleh

RUMSE FITRIANA SIRAIT

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai GelarSARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan AgroteknologiFakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 5: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,
Page 6: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,
Page 7: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,
Page 8: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan Kelurahan Way Huwi Kecamatan Jati Agung Bandar Lampung

pada tanggal 14 Maret 1994. Penulis adalah putri pertama dari tiga bersaudara

dari pasangan Papa Mudin Sirait (Alm) dan Mama Mesra Sinaga, S.Pd.

Penulis menyelesaikan pendidikan formal pertama di TK Xaverius Way Halim

Permai, Bandar Lampung pada tahun 2000, kemudian penulis melanjutkan

pendidikan di SD Xaverius 3 Way Halim Permai, Bandar Lampung pada tahun

2000-2006. Penulis melanjutkan jenjang pendidikan di SMP Xaverius 4 Way

Halim Permai, Bandar Lampung pada tahun 2006-2009. Penulis melanjutkan

jenjang pendidikan di SMA YP Unila Tanjung Karang, Bandar Lampung dan

diselesaikan pada tahun 2012.

Pada tahun 2012 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Bersama Masuk

Perguruan Tinggi (SBMPTN). Pada Januari-Maret tahun 2016, penulis

menyelesaikan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Paku Kecamatan Kelumbayan

Kabupaten Tanggamus. Pada Juli tahun 2016, penulis menyelesaikan PU (Praktik

Umum) dengan Judul “Aplikasi Pemberian Kapur (CaCO3) terhadap Sifat Kimia

Tanah pada Tanah Ex Nanas Tanaman Nanas di Plant Group 1 PT. Great Giant

Food Terbanggi Besar, Lampung Tengah”.

Page 9: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

Penulis pernah aktif sebagai anggota dalam kegiatan kemahasiswaan Himpunan

Mahasiwa Jurusan Agroteknologi (HMJ AGT) Fakultas Pertanian Universitas

Lampung. Penulis juga pernah aktif sebagai anggota dalam kegiatan POMPERTA

(Persekutuan Oikumene Mahasiswa Pertanian) Universitas Lampung.

Selama menjadi mahasiswa, Penulis pernah terpilih menjadi penerima Beasiswa

Bidik Misi pada tahun Akademik 2012/2013. Penulis juga pernah menjadi asisten

Praktikum di mata Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah pada Semester Ganjil Tahun

2015/2016 dan Genap Tahun 2016/2017 dan Pengelolaan Kesuburan Tanah dan

Analisis Tanah dan Tanaman pada Semester Genap Tahun 2017/2018.

Page 10: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

PERSEMBAHAN

Puji dan Syukur atas berkat dan anugrah Tuhan Yesus Kristus,

saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

Karya kecilku ini kupersembahkan kepada:

Papaku Mudin Sirait (Alm) yang sudah membesarkanku dengan perjuangan,

kasih sayang, kesabaran dan motivasi yang diberikan untukku selama Papa hidup

di dunia ini dan meninggalkan kenangan manis selamanya.

Mamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan

perjuangan, kesabaran, kasih sayang tulus, selalu mendukung, mendoakan

dan menjadi sumber semangat dalam setiap perjalanan hidupku.

Adikku Lilis Oktaviani Sirait, S.Kom dan Goklas Anderson Sirait

yang selalu menemani, memberi motivasi dan mendoakan.

Sahabat-sahabatku yang selalu memberikanku semangat, motivasi dan doa dalam

setiap perjalanan hidupku

Almamater tercinta

Universitas Lampung

Page 11: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

MOTTO

Dalam segala perkara, Tuhan turut bekerja. Mengucap syukur dalam segala

hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Tuhan Yesus bagi kamu

(1 Tesalonika 5:8)

Jangan biarkan siapapun meruntuhkan mental Anda dan membuat percaya

diri Anda hilang. Berhentilah memandang pada manusia, tetapi arahkanlah

pandanganmu Kepada Tuhan Yesus. Ketahuilah alasan dan apa yang

menjadi rencana bagi Anda dibalik penciptaanNya

(Find out your calling and do your best in it, with God on your side!)

(Rumse Fitriana Sirait)

Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya,bahkan Tuhan

memberikan kekekalan dalam hati mereka, tetapi manusia tidak dapat

menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir

(Pengkhotbah 3:11)

Sukses bukanlah kebetulan. Ia terbentuk dari kerja keras, ketekunan,

pembelajaran, pengorbanan dan yang paling penting, cinta akan hal yang

sedang atau ingin kau lakukan.

Page 12: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

SANWACANA

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, karna anugrah

dan kasih-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi dengan judul “Pengaruh Aplikasi Biochar Dan Pemupukan Nitrogen

Terhadap Ketersediaan NPK Tanah Pada Pertanaman Jagung Manis (Zea

Mays L.)” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada Jurusan Agroteknologi dengan minat Tanah Fakultas Pertanian Universitas

Lampung. Dalam kesempatan ini dengan segenap kerendahan hati dan rasa

hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

2. Prof. Dr. Ir. Sri Yusnaini, M.Si., selaku Ketua Jurusan Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

3. Ir. Sarno, M.S., selaku dosen pembimbing pertama atas kesediaannya untuk

memberikan bimbingan, motivasi, saran dan kritik yang membangun selama

penulis merencanakan dan melaksanakan penelitian hingga penyelesaian

skripsi ini.

Page 13: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

4. Nur Afni Afrianti, S.P., M.Sc., selaku pembimbing dua atas kesediaannya

memberikan bimbingan, saran dan dukungan kepada penulis dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

5. Prof. Dr. Ir. Ainin Niswati, M.S., M.Agr.Sc. selaku penguji dan Ketua bidang

Ilmu Tanah atas segala saran dan nasihat kepada penulis dalam penyelesaian

skripsi ini.

6. Ir. Sugiyatno, M.S., selaku dosen Pembimbing Akademik yang selalu

memberikan nasehat dan motivasi yang membangun bagi penulis.

7. Seluruh dosen-dosen Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas

Lampung yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama

menempuh pendidikan di Universitas Lampung.

8. Papa M.Sirait (Alm) dan Mama Mesra Sinaga, S.Pd yang telah mencurahkan

segala perhatian, kasih sayang, doa yang tulus dan dorongan materi di

sepanjang hidupku ini.

9. Adek Lilis Oktaviani Sirait, S.Kom dan adek Goklas Anderson Sirait yang

telah mendukung melalui motivasi, doa dan kasih sayang yang selalu mengalir

selama ini.

9. Partner penelitian dan sahabat-sahabat penulis yaitu: Maulina Malik, S.P,

Rahajeng Minanti, S.P, Nurulia Fadillah, S.P, Yurlia Pitasari, S.P , Krisna

Yolanda Napitupulu, S.P, Denni Marini Sihite, S.P yang setia menemani,

memberikan motivasi, saran dan kritik dalam penyelesaian skripsi.

Page 14: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

10. Temen temen penulis yaitu: Ratna Andita, S.P, Novita Desri, S.P,

Rani Alfa, S.P, Tartilla Fajar, S.P dan Kiki Afriliyanti, S.P yang selalu

memberikan bantuan, dukungan moral, saran dan kritik dalam penyelesaian

skripsi.

11. Temen-temen Jurusan Agroteknologi Angkatan 2012 dan 2013

12. Almamater Universitas Lampung yang turut mendewasakanku dalam

berpikir,bertindak dan bertutur kata serta pengalaman yang sangat berharga.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena

itu, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan terinspirasi bagi

pembaca.

Bandar Lampung, November 2018

Penulis

Rumse Fitriana Sirait

Page 15: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...................................................................................... i

DAFTAR TABEL .............................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... v

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah ..................................................... 11.2 Tujuan Penelitian ........................................................................ 51.3 Kerangka Pemikiran .................................................................. 61.4 Hipotesis ..................................................................................... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ketersediaan Hara N, P dan K di Tanah .................................. 92.2 Biochar ..................................................................................... 112.3 Pupuk Nitrogen ....................................................................... 122.4 Pengaruh Biochar terhadap Ketersediaan Hara N, P dan K..... 132.5 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung Manis ................ 16

2.5.1 Morfologi Jagung Manis ................................................ 16a. Akar............................................................................. 16b. Batang dan Daun......................................................... 17c. Bunga .......................................................................... 17d. Tongkol....................................................................... 18

2.5.2 Syarat Tumbuh Jagung Manis........................................ 18

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 193.2 Alat dan Bahan......................................................................... 193.3 Metode Penelitian..................................................................... 193.4 Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 20

Page 16: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

ii

3.4.1 Pembuatan Biochar ...................................................... 203.4.2 Persiapan Tanah dan Polibag ....................................... 203.4.3 Aplikasi Pupuk Anorganik ........................................... 213.4.4 Aplikasi Biochar .......................................................... 213.4.5 Penanaman Jagung Manis ........................................... 213.4.6 Pemeliharaan Tanaman.................................................. 22

3.4.6.1 Penyiraman ....................................................... 223.4.6.2 Penyiangan Gulma............................................ 223.4.6.3 Penyulaman ...................................................... 223.4.6.4 Pembumbunan .................................................. 223.4.6.5 Pengendalian Hama dan Penyakit .................... 22

3.4.7 Panen ............................................................................ 233.4.8 Pengambilan Contoh Tanah ......................................... 233.4.9 Analisis Tanah................................................................. 23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sifat Kimia Tanah Polinela dan Biochar ............................... 254.1.1 Sifat Kimia Tanah Polinela ......................................... 254.1.2 Sifat Kimia Biochar...................................................... 27

4.2 N-total Tanah ......................................................................... 274.3 P-tersedia Tanah .................................................................... 304.4 K-dd Tanah ........................................................................... 314.5 C-organik Tanah ................................................................... 334.6 pH Tanah ............................................................................... 354.7 Pembahasan ........................................................................... 36

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ................................................................................ 405.2 Saran ...................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 42

LAMPIRAN........................................................................................ 45

TABEL ............................................................................................... 46-55

GAMBAR .......................................................................................... 56-57

Page 17: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Analisis dan Kriteria Sifat Kimia Tanah Awal Polinela dan Biochar ........... 26

2. Pengaruh Interaksi Pemberian Biochar dan Pemupukan N terhadapN-total Tanah ................................................................................................ 28

3. Pengaruh Pemberian Biochar terhadap N-total Tanah .................................. 29

4. Pengaruh Pemupukan N terhadap N-total Tanah........................................... 29

5. Pengaruh Pemberian Biochar terhadap P-tersedia Tanah.............................. 30

6. Pengaruh Pemupukan N terhadap P-tersedia tanah ...................................... 31

7. Pengaruh Interaksi Pemberian Biochar dan Pemupukan N terhadapK-dd Tanah..................................................................................................... 32

8. Pengaruh Pemberian Biochar terhadap K-dd Tanah...................................... 33

9. Pengaruh Pemupukan N terhadap K-dd Tanah .............................................. 33

10. Pengaruh Interaksi Pemberian Biochar dan Pemupukan N terhadapC-organik Tanah............................................................................................. 34

11. Pengaruh Pemberian Biochar terhadap C-organik Tanah.............................. 35

12. Pengaruh Pemupukan N terhadap pH tanah ................................................. 36

Page 18: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Proses Pembuatan Biochar............................................................................. 56

2. Tata Letak Percobaan...................................................................................... 57

Page 19: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jagung manis (Zea mays L.) merupakan komoditas pangan penting kedua setelah

padi. Tanaman ini memiliki nilai jual tinggi karena sebagian masyarakat

Indonesia suka mengkonsumsi jagung manis sebagai campuran dalam masakan

bahkan dikonsumsi langsung dengan cara direbus dan bahan baku pakan ternak.

Permintaan pasar pada saat ini terhadap jagung manis terus meningkat seiring

dengan munculnya pasar-pasar modern yang senantiasa membutuhkannya dalam

jumlah cukup besar. Namun, permintaan yang tinggi ini tidak diimbangi dengan

ketersediaaan sehingga mengakibatkan permintaan tersebut tidak terpenuhi. Hal

ini tentunya memerlukan upaya untuk peningkatan kualitas dan kuantitas hasil

dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan (Lestari, et al., 2010).

Salah satu faktor pembatas pertumbuhan tanaman adalah hara. Unsur hara

merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan tanaman. Kebutuhan hara yang tersedia diperlukan untuk

mencapai hasil yang optimum pada budidaya tanaman jagung manis. Keadaan

hara di dalam tanah juga sangat menentukan hasil jagung manis. Budidaya

tanaman yang intensif menyebabkan ketersediaan unsur-unsur hara dalam tanah

Page 20: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

2

semakin berkurang, terutama unsur hara makro seperti: nitrogen, fosfor dan

kalium. Kandungan hara pada tanah semakin lama semakin berkurang karena

seringnya digunakan oleh tanaman yang hidup di atas tanah tersebut. Bila keadaan

seperti ini terus dibiarkan maka suatu saat tanaman dapat kekurangan unsur hara

dan pertumbuhan serta produksinya akan terganggu. Kekurangan unsur hara yang

diperlukan oleh tanaman dapat diatasi dengan penambahan unsur hara yang

disebut dengan pemupukan (Hariswantoro, et al., 2012 dalam Sutoro, et al.,

1988). Pemupukan bertujuan untuk memperbaiki kesuburan tanah sehingga

tanaman dapat tumbuh lebih cepat, subur dan sehat. Roesmarkam dan Yuwono

(2002), menyatakan bahwa pemupukan dimaksudkan untuk mengganti kehilangan

unsur hara pada media atau tanah dan merupakan salah satu usaha yang penting

untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.

Selain pemupukan, diperlukan upaya pemberian bahan pembenah tanah. Salah

satu bahan pembenah tanah yang dapat digunakan yaitu biochar. Biochar

merupakan produk sampingan dari hasil pembakaran limbah pertanian dan

perkebunan seperti potongan ranting pohon, tandan kelapa sawit, tongkol jagung,

batang singkong dan hasil produk pertanian yang dibuat dengan memaparkan

biomassa menggunakan suhu tinggi tanpa adanya oksigen sehingga dapat

dihasilkan gas sintetik dan bio-oil serta arang hayati yang dikenal dengan biochar

(Haryadi, 2016).

Biochar memiliki manfaat diantaranya yaitu dapat meningkatkan kesuburan

tanah, mampu menyerap serta menyimpan karbon (C) dalam tanah dan menjaga

keseimbangan ekosistem tanah dan bisa bertindak sebagai pupuk sehingga dapat

meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman dengan menyediakan dan

Page 21: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

3

mempertahankan hara (Glasser, et al., 2002). Menurut Prasetyo (2012), biochar

terbukti stabil dan efektif sebagai cadangan karbon dan kualitasnya tergantung

dari jenis bahan dan karakteristik bahan yang digunakan.

Biochar menjadi bahan pembenah tanah karena memiliki kemampuan untuk

mempertahankan keberadaan unsur hara yang berguna bagi tanaman dengan cara

berikatan dengan unsur hara dan persisten yang tinggi dan mampu mengurangi

terjadinya aliran permukaan akibat air berlebih (Haryadi, 2016). Menurut Laird

(2008), karbon berada dalam bentuk arang di dalam tanah memiliki waktu paruh

sekitar 1000 tahun dan sekitar 50% akan mulai terurai saat umur 1000 tahun.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Suryani (2013), menunjukkan bahwa biochar

dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman caisim. Niswati (2013) dalam Harini

(2017) melaporkan pada penelitian yang dilakukan dengan menggunakan tanah

Ultisol dan tanaman jagung sebagai indikator menunjukkan bahwa penambahan

5% biochar ke dalam tanah dapat meningkatkan kesuburan tanah dan

mempengaruhi pertumbuhan dan serapan hara oleh tanaman jagung. Penelitian

yang telah dilakukan Gani (2009) menunjukkan bahwa adanya pengaruh biochar

terhadap produktivitas tanaman bergantung pada jumlah yang ditambahkan.

Pemberian biochar dengan dosis 0,4-8,0 ton C ha-1 pada berbagai tanaman terjadi

peningkatan produktivitas yang nyata berkisar antara 20-220%, dengan produksi

biomassa mencapai 120-320% dibanding kontrol. Keterbatasan N merupakan

alasan utama berkurangnya respon tanaman dengan pemberian biochar dalam

jumlah yang banyak. Lehmann, et al. ( 2007) menyimpulkan bahwa

bertambahnya jumlah pemberian biochar, respon tanaman di daerah tertentu

positif sampai mencapai tingkat maksimum. Namun respon pertumbuhan tanaman

Page 22: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

4

menjadi negatif, sebagaimana terlihat pada tanaman kacang-kacangan dengan

pemberian dosis 31-93 ton C ha-1. Pupuk organik dan anorganik yang

ditambahkan dapat meningkatkan produktivitas dan memberikan respon positif

terhadap pemberian biochar.

Penelitian yang telah dilakukan Gani (2009) menunjukkan bahwa pemberian

biochar dengan dosis 10, 50 dan 100 t ha-1 dan tanpa tambahan pupuk N pada

tanaman radish menunjukkan penurunan hasil tanaman bahkan sampai pemberian

100 t ha-1. Namun interaksi terlihat nyata antara biochar dengan pupuk N.

Penambahan biochar dan pupuk N terjadi peningkatan hasil yang lebih besar

sehingga peran biochar dalam meningkatkan efisiensi pemupukan N pada

tanaman.

Menurut Gani (2009), pengaplikasian biochar menjadikan suatu penampung bagi

CO udara dalam jangka panjang pada ekosistem darat. Respon positifnya untuk

mengurangi emisi dan menambah pengikatan gas rumah kaca melalui beberapa

mekanisme yaitu: 1) karbon dihasilkan dari siklus hidup tumbuhan dan terkubur

dalam tanah; 2) pada tanah yang mengandung biochar dapat mengurangi

penggunaan pupuk dan kebutuhan irigasi; dan 3) mengurangi pembusukan sisa-

sisa tanaman dan limbah pertanian yang mengeluarkan gas metana (CH4) yang

dipercaya lebih berbahaya dibanding CO2 sebagai gas rumah kaca.

Hal ini menunjukkan bahwa biochar lebih efektif menahan unsur hara untuk

ketersediaan hara bagi tanaman dibandingkan bahan organik lain seperti sampah

dedaunan, kompos atau pupuk kandang (Gani, 2009).

Page 23: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

5

Hara Nitrogen merupakan salah satu unsur hara makro essensial yang dibutuhkan

tanaman dan dapat menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman. Hara N

berperan dalam pertumbuhan vegetatif tanaman seperti akar, batang dan daun.

Peningkatan ketersediaan hara N dalam tanah akibat penambahan pupuk dapat

bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Sutejo, 2002).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian biochar dan pupuk

N terhadap ketersediaan NPK tanah pada pertanaman jagung manis.

Rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh biochar terhadap beberapa ketersediaan NPK tanah

terhadap pertanaman jagung manis (Zea mays L.)?

2. Bagaimana pengaruh pemupukan Nitrogen terhadap ketersediaan NPK tanah

pada pertanaman jagung manis (Zea mays L.)?

3. Bagaimana pengaruh pengkombinasian antara biochar serta pemupukan

Nitrogen yang mampu memperbaiki ketersediaan NPK tanah pada pertanaman

jagung manis (Zea mays L.)?

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh biochar terhadap ketersediaan NPK tanah terhadap

tanaman jagung manis (Zea mays L.).

2. Mengetahui pengaruh pemupukan Nitrogen terhadap ketersediaan NPK tanah

pada tanaman jagung manis (Zea mays L.).

3. Mengetahui interaksi antara biochar dan pemupukan Nitrogen terhadap

ketersediaan NPK tanah pada tanaman jagung manis (Zea mays L.).

Page 24: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

6

1.3 Kerangka Pemikiran

Saat ini petani tidak lagi memanfaatkan bahan organik untuk di lahan

pertaniannya. Bahan organik tanah merupakan salah satu kunci yang menentukan

kesuburan dan produktivitas tanah. Bahan organik mengandung unsur hara

tanaman yang lengkap terutama N, P, K dan S. Pemberian bahan organik harus

diberikan secara berulang dan tepat dosis setiap musim. Sebagian besar sisa-sisa

tanaman diangkut keluar untuk pakan ternak atau dibakar yang mengakibatkan

kandungan bahan organik tanah terus menurun dan menyebabkan lahan-lahan

menjadi kritis. Dampak terjadi penurunan bahan organik tanah adalah efisiensi

pemupukan dan produksi pertanian.

Mahalnya harga pupuk akibat pengurangan subsidi oleh pemerintah menyebabkan

diperlukannya upaya untuk meningkatkan efisiensi pemupukan. Efisiensi

pemupukan dapat ditingkatkan apabila sifat-sifat tanah baik fisik, kimia dan

biologinya diperbaiki terlebih dahulu. Perbaikan sifat-sifat tanah tersebut dapat

dilakukan dengan penggunaan bahan pembenah biochar.

Salah satu bahan pembenah tanah yang dapat digunakan adalah biochar. Biochar

merupakan bahan padatan yang terbentuk melalui proses pembakaran bahan

organik tanpa oksigen (pyrolysis) pada temperatur 250-300oC. Menurut Laird

(2008), bahan baku biochar tergolong murah dan mudah diperoleh di lingkungan

sekitar yaitu potongan kayu, tongkol jagung, sekam padi,tempurung kelapa, dan

kulit kayu. Biochar memiliki kemampuan untuk menyerap hara tinggi dan

menjaga persisten dalam tanah sebagai bahan amelioran tanah bukan sebagai

pupuk (Gani, 2009).

Page 25: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

7

Menurut Prasetyo, et al., (2012), biochar memiliki kandungan C-organik (g Kg-1)

94%, kadar N-total 1,33% dan C/N rasio dari biochar adalah 70,7. Rasio C/N

akan menentukan laju proses dekomposisi, jika rasio C/N rendah maka aktivitas

mikroorganisme bertambah sehingga proses dekomposisi relatif cepat. Namun

rasio C/N tinggi maka aktivitas mikroorganisme berkurang sehingga proses

dekomposisi relatif lambat. Nurida, et al. (2010) menyatakan bahwa biochar

yang berasal dari cangkang kelapa sawit memiliki kandungan C-organik tinggi

sebesar 41,83% sehingga dapat digunakan sebagai bahan pembenah tanah.

Menurut Laird (2008), keberadaan biochar dalam bentuk karbon di dalam tanah

memiliki 6 waktu paruh sekitar 1000 tahun dan sekitar 50% nya akan terurai lebih

dari 1000 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa biochar memiliki ketahanan yang

tinggi.

Menurut Gani (2009), pengaplikasian biochar (arang kayu yang didapat dari

biomassa) ke dalam tanah dianggap sebagai suatu pendekatan yang baru dan unik

untuk menjadikan suatu penampung (sink) bagi CO2 udara dalam jangka panjang

pada ekosistem darat. Dari perspektif iklim, penggunaan biochar dipercaya

sebagai karbon negatif yang mengurangi konsentrasi karbon di atmosfer, beberapa

mekanisme yang terjadi yaitu : 1) Siklus hidup pada tumbuhan terdapat karbon

yang terkubur dalam tanah; 2) Biochar dalam tanah berperan dalam mengurangi

penggunaan pupuk dan kebutuhan irigasi, dan 3) Gas metana yang dihasilkan dari

limbah pertanian lebih berbahaya dibandingkan CO2 menjadi penyebab gas rumah

kaca dan terjadi penurunan pembusukan sisa-sisa tanaman.

Pemupukan adalah salah satu usaha untuk meningkatkan kembali hara dalam

tanah dengan cara menambahkan unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman

Page 26: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

8

untuk peningkatan produksi dan mutu hasil tanaman. Unsur hara N termasuk

unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak. Sumber unsur N dapat

diperoleh dari bahan organik, mineral tanah, maupun penambahan dari pupuk

organik (BPTP kaltim, 2015). Hara N dari pupuk Urea mengandung N tinggi yaitu

sekitar 45-46%. Unsur hara N berperan dalam pembentukan daun, namun unsur

ini mudah tercuci sehingga diperlukan bahan organik dan bahan pembenah tanah

untuk meningkatkan daya menahan air dan kation-katon tanah (Ramadhani, et al.,

2016).

Bila biochar digunakan sebagai pembenah tanah bersama pupuk N, kedua bahan

ini dapat meningkatkan produktivitas, retensi dan ketersediaan hara dalam tanah

bagi tanaman (Gani, 2009). Oleh karena itu, pengaruh pengkombinasian biochar

dan pupuk N diharapkan mampu memperbaiki ketersediaan NPK pada

pertanaman jagung manis (Zea mays L.).

1.4 Hipotesis

Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah :

1. Pemberian biochar dapat meningkatkan ketersediaan hara N, P, dan K tanah

pada pertanaman jagung manis (Zea mays L.).

2. Pemupukan Nitrogen dan biochar dapat meningkatkan ketersediaan hara N, P,

dan K tanah pada pertanaman jagung manis (Zea mays L.).

3. Terdapat interaksi antara pemberian biochar dan pemupukan Nitrogen terhadap

ketersediaan hara N, P, dan K tanah pada pertanaman jagung manis

(Zea mays L.).

Page 27: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ketersediaan hara N, P, dan K di Tanah

Nitrogen merupakan salah satu unsur hara utama yang sangat diperlukan oleh

tanaman dan dalam jumlah yang banyak untuk proses fisiologis seperti

fotosintesis. Sumber hara N dapat diperoleh dari bahan organik, mineral tanah

maupun penambahan dari pupuk organik (BPTP kaltim, 2015). Ketersedian

Nitrogen erat hubungan dengan kandungan bahan organik dan kecepatan

mineralisasi yang dipengaruhi oleh ketersedian organisme heterotof aerob.

Hilangnya hara N dalam tanah disebabkan oleh: 1) digunakan tanaman dan

mikroorganisme, 2) hara N dalam bentuk NH4+ (ammonium) dapat diikat oleh

mineral liat jenis illit sehingga tidak dapat digunakan oleh tanaman, 3) hara N

dalam bentuk NO3- (nitrat) mudah tercuci oleh air hujan, dan 4) proses

denitrifikasi, yaitu proses reduksi nitrat menjadi N2 gas (Hakim, et al., 1995).

N-total yang berada dalam tanah terjadi fiksasi N-organik mencapai 95% kadar N

(Hanafiah, 2005).

Sumber hara P dalam tanah diperoleh dari bahan organik dan mineral (batuan)

fosfat, seperti apatit dan kalium-fosfat (Ca3(PO4)2). Unsur hara P diambil oleh

tanaman dalam bentuk ion HPO42- atau H2PO4

-. Ketersediaan P di dalam tanah

pada umumnya rendah. Hal ini disebabkan P terikat menjadi Fe-fosfat dan Al-

fosfat pada tanah masam dan sangat erat hubungannya dengan pH tanah.

Page 28: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

10

Ketersediaan P maksimum dijumpai pada kisaran pH antara 5,5 – 7. Ketersediaan

P minimum bila pH tanah lebih rendah dari 5,5 atau lebih tinggi dari 7.

Kemasaman tanah makin rendah maka ketersediaan P akan berkurang oleh fiksasi

Ca dan Mg yang terdapat pada tanah-tanah alkalis. Pada kondisi masam dan

alkali, unsur hara P sangat rentan diikat. Semakin lama antara P dan tanah

bersentuhan maka semakin banyak P terfiksasi (Hanafiah, 2005).

Kalium merupakan unsur hara essensial bagi tanaman bahkan semua makhluk

hidup. Tidak ada unsur lain yang dapat menggantikan fungsi unsur ini yang

spesifiknya dalam tanaman dan merupakan satu dari tiga unsur makro yang

utama, selain N dan P. Sumber hara K dalam tanah diperoleh dari bahan organik

berupa seraasah tanaman, mineral ortoklas, pupuk kandang dan pupuk KCl. Unsur

K diserap tanaman dalam bentuk ion K+. Ketersediaan K terkait dengan reaksi

tanah dan status kejenuhan basa (KB). Pada pH dan kejenuhan basa yang rendah

berarti ketersediaan K juga rendah. Nilai kritis K adalah 0,10 me per 100 g tanah

(setara 3,9 mg per 100 g) atau sekitar 2 -3% jumlah basa tertukar (Hanafiah,

2005). Kehilangan hara K dari tanah disebabkan oleh kehilangan tanaman yang

diangkut tanaman dikarenakan sifat kalium yang dapat diserap tanaman secara

berlebihan melebihi kebutuhan yang sebenarnya, kehilangan hara K akibat tercuci

tergantung pada faktor tanah seperti tekstur tanah, kapasitas tukar kation, pH

tanah, dan jenis tanah (Lehmann, 2007), kehilangan hara K melalui erosi relatif

lebih besar, curah hujan tinggi dan kelerengan yang besar.

Page 29: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

11

2.2 Biochar

Biochar merupakan bahan padatan yang terbentuk melalui proses pembakaran

bahan organik tanpa oksigen (pyrolysis) pada temperatur 250 – 500°C. Biochar

telah terbukti bertahan dalam tanah hingga >1000 tahun dan mampu

menyimpan karbon dalam tanah (Lehmann, 2007). Penambahan biochar dapat

meningkatkan kesuburan tanah dan mampu memulihkan kualitas tanah yang telah

terdegradasi. Bahan baku biochar tergolong murah dan mudah diperoleh yaitu

berupa limbah pertanian terutama yang sulit terdekomposisi atau dengan rasio

C/N tinggi. Biochar dibuat dengan memanfaatkan sisa-sisa kegiatan pertanian

seperti: potongan kayu, tempurung kelapa, tandan kelapa sawit dan bermacam

produk sisa dari hasil pertanian. Biochar dibuat dengan menggunakan teknik

pirolisis, yaitu memaparkan biomassa menggunakan suhu tinggi tanpa adanya

oksigen sehingga dihasilkan produk berupa biooil dan gas sintetik serta arang

hayati (biochar) sebagai produk sampingannya. Aplikasi biochar ke dalam lahan

merupakan suatu konsep baru (Mann, 2005 dalam Haryadi, 2016).

Jenis biomassa yang dijadikan bahan baku biochar sangat menentukan kualitas

biochar yang dihasilkan. Sehingga terjadi perbedaan hasil antara beberapa jenis

biochar ketika diaplikasikan ke lahan. Biochar tersimpan hingga 50% karbon

dengan bahan baku dalam bentuk arang kayu berpori. Pada kondisi produksi

terkontrol, biomassa karbon diikat dalam biochar dengan produk samping berupa

bioenergi dan bio-product lainnya (Gani, 2009).

Menurut Lehmann (2007), tiga keutamaan dari biochar adalah: (1) kestabilannya

dalam tanah yang tahan terhadap perombakan, (2) kemampuannya

Page 30: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

12

mempertahankan nutrien dalam tanah, dan (3) mengandung karbon yang tinggi

sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan pemanasan global.

Mekanisme biochar dalam memperbaiki kondisi tanah dengan mengaplikasikan

biochar ke dalam tanah dekat permukaan tanah di daerah perakaran tanaman saat

terjadi siklus unsur hara dan penyerapan oleh tanaman, namun ketika melakukan

landscaping (suatu tempat yang sengaja dibuat untuk berbagai tujuan yang di

dasari fungsi, bentuk dan estetika), biochar dapat diaplikasikan di lapisan bawah

daerah perakaran dengan tujuan untuk mengikat karbon atau penggunaan biochar

sebagai kelembaban tanah (Sihotang, 2016).

2.3 Pupuk Nitrogen (N)

Pupuk Nitrogen dikenal dengan singkatan yaitu N. Sama halnya dengan pupuk

ZA (Zwavelzure Amoniak) dan Urea. Pada penelitian ini menggunakan pupuk

nitrogen yaitu Urea. Pupuk N memiliki 3 macam, yaitu: Ammonium Sulfat (ZA),

Ammonium Nitrat (NH4NO3) dan Urea (CO(NH2)2. ZA memiliki kadar N yaitu

97% , NH4NO3 memiliki kadar N yaitu 33% dan CO(NH2)2 / Urea memiliki kadar

N yaitu 45-46%. Pupuk Urea larut sempurna di dalam air, dan tidak mengasamkan

tanah (Hasibuan, 2004).

Sifat Urea yang tidak menguntungkan adalah sangat higrokopis (kemampuan

menyerap molekul air yang baik) dan mulai menarik air dari udara pada

kelembaban nisbi 73% (Hasibuan, 2004). Pupuk yang ditambahkan ke dalam

tanah akan mengalami perubahan dalam bentuk fisik dan sifat kimianya.

Perubahan-perubahan ini terjadi apabila pupuk itu bereaksi dengan air tanah.

Persediaan Nitrogen di dalam tanah disebabkan oleh: hilangnya melalui proses

Page 31: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

13

denitrifikasi, pencucian nitrogen oleh air, erosi tanah, penguapan (volatilisasi),

sebagian ada terfiksasi menjadi bentuk tidak tersedia untuk tanaman, dan sebagian

pupuk akan diserap akar tanaman (Hasibuan, 2004).

Nitrogen merupakan unsur hara makro seperti kalium dan fosfor. Unsur ini

diserap oleh tanaman dalam bentuk ion NH4+ (ammonium) dan NO3

- (nitrat).

Nitrogen dalam tanah sering ditemui sebagai faktor pembatas karena hara N

termasuk unsur hara yang mobil dan sangat peka terhadap pencucian, terutama di

daerah tropik dengan curah hujan yang tinggi (Hakim, et al., 1986).

Beberapa peran nitrogen yang perlu diketahui adalah: 1) afinitas fotosintesis yang

tinggi, 2) meningkatkan pertumbuhan vegetatif , 3) pewarna hijau tua pada daun

4) menambahkan kandungan protein hasil panen, 5) meningkatkan pH tanah yang

sangat dibutuhkan tanaman, 6) memberikan umur panjang pada tanaman

7) meningkatkan aktivitas organisme dalam tanah (BPTP Kaltim, 2015).

Tanaman yang tumbuh pada tanah yang kekurangan unsur nitrogen akan

memperlihatkan gejala-gejala seperti daun-daun muda masih berwarna hijau,

sedangkan daun tua muncul klorosis. Selanjutnya daun akan mengering,

pertumbuhannya kerdil dan mati (BPTP Kaltim, 2015).

2.4 Pengaruh Biochar Terhadap Ketersediaan Hara N, P dan K

Biochar merupakan bahan padatan yang terbentuk melalui proses pembakaran

bahan organik tanpa oksigen (pyrolysis) pada temperatur 250 – 500°C. Biochar

telah terbukti bertahan dalam tanah hingga umur 1000 tahun dan mampu

menyimpan karbon dalam tanah (Lehmann, et al., 2009). Penambahan biochar

Page 32: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

14

dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mampu memulihkan kualitas tanah yang

telah terdegradasi (Glasser, et al., 2002). Bahan baku biochar tergolong murah

dan mudah diperoleh yaitu berupa limbah pertanian terutama yang sulit

terdekomposisi atau dengan rasio C/N tinggi.

Dua hal yang menjadi pilar bagi pemanfaatan biochar di bidang pertanian adalah

afinitasnya yang tinggi terhadap hara dan keberadaan hara cukup lama (Lehmann,

2007). Semua bahan organik termasuk biochar yang ditambahkan ke tanah

mampu meningkatkan fungsi tanah, termasuk retensi beberapa unsur hara yang

esensial bagi tanaman dan ketersediaannya bagi tanaman dibanding bahan organik

lain seperti kompos atau pupuk kandang.

Biochar bertahan lama di dalam tanah dibandingkan bahan organik lain.

Ketahanan biochar yang lama dalam tanah juga membuatnya menjadi pilihan

untuk mengurangi dampak perubahan iklim sebagai sink yang sangat potensial

bagi CO2 udara. Menurut Lehmann, et al., (2009) dalam Harini (2017), walaupun

biochar dapat digunakan sebagai arang kayu untuk bahan bakar, namun manfaat

lingkungannya jauh lebih besar bila disimpan di dalam tanah, dan dengan seiring

berjalannya waktu kesuburan tanah akan meningkat.

Nitrogen (N) merupakan salah satu unsur hara makro bagi pertumbuhan tanaman,

yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan vegetatif tanaman seperti akar, batang

dan daun (Sutejo, 2002). Namun ketersediaan N sangat sedikit di tanah

dikarenakan hara N bersifat sangat mobil baik di tanah maupun di dalam tanaman.

Selain itu, hara N bersifat sangat mudah larut dan mudah hilang ke atmosfir.

Biochar yang diberikan ke dalam tanah dapat mengikat hara N di dalam tanah

Page 33: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

15

(Rondon et al., 2007). Pencucian N dapat dikurangi secara signifikan dengan

pemberian biochar ke dalam media tanam, sehingga N tersedia baik bagi tanaman

dan tidak mengalami kekurangan (Harini, 2017).

Hara P berperan dalam beberapa proses seperti pembentukan klorofil,

penyimpanan dan pemindahan energi hasil metabolisme dalam tanaman,

pembentukan lemak dan albumin, proses respirasi dan fotosintesis, serta bahan

pembentuk asam nukleat (DNA dan RNA) (Sihotang, 2016). Taisa (2015)

melaporkan pada penelitian yang dilakukan menggunakan biochar asal kulit buah

kakao dan tempurung kelapa sawit menyatakan bahwa semakin tinggi takaran

biochar yang diberikan menyebabkan nilai P-tersedia semakin tinggi. Hal ini

disebabkan hasil analisis sifat kimia kedua jenis biochar menunjukkan kandungan

P-tersedia yang sudah sangat tinggi, sehingga dapat diduga bahwa peningkatan

P-tersedia di dalam tanah akibat dari sumbangan dari P-tersedia yang terkandung

dalam biochar.

Hara K berperan dalam beberapa proses seperti metabolisme karbohidrat,

aktivator enzim, mengatur tekanan osmotik, mengatur efisiensi air, serapan N dan

sintesis protein, dan translokasi dari asimilat (Haryadi, 2016). Ketersediaan hara

K di dalam tanah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pH tanah. Tanah

yang ber-pH rendah, hara K sangat mudah hilang karena pencucian hara. Nilai

kapasitas tukar kation (KTK) yang tinggi juga sangat mempengaruhi ketersediaan

hara K karena dapat meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan K sehingga

menurunkan potensi pencucian hara (Widowati, et al., 2012). Oleh karena itu,

penambahan biochar dapat berfungsi sebagai bahan pembenah tanah yang

Page 34: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

16

kekurangan unsur hara dengan cara memasok sejumlah nutrisi yang berguna bagi

tanaman serta meningkatkan sifat fisika dan biologi tanah (Haryadi, 2016).

2.5 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung Manis

Klasifikasi tanaman jagung manis ada sebagai berikut dalam (Putri, 2016):

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Divisio : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)

Subdivisio : Angiospermae (Berbiji tertutup)

Class : Monocotyledone (Berkeping satu)

Order : Graminae (Rumput- rumputan)

Family : Graminaceae

Genus : Zea

Species : Zea mays saccharata L.

2.5.1 Morfologi Jagung Manis

a. Akar

Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam akar, yaitu (a) akar seminal,

(b) akar adventif, dan (c) akar kait atau penyangga. Akar seminal adalah akar

yang berkembang dari radikula dan embrio. Akar adventif adalah akar yang

semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar adventif

berkembang dari tiap buku secara berurutan dan terus ke atas antara 7-10 buku,

semuanya di bawah permukaan tanah. Akar kait atau penyangga adalah akar

adventif yang muncul pada dua atau tiga buku di atas permukaan tanah. Fungsi

dari akar penyangga adalah menjaga tanaman agar tetap tegak dan mengatasi

Page 35: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

17

rebah batang. Akar ini juga membantu penyerapan hara dan air. Akar jagung

dapat dijadikan indikator toleransi tanaman terhadap cekaman aluminium

(Subekti, et al., 2008).

b. Batang dan Daun

Tanaman jagung mempunyai batang yang tidak bercabang, berbentuk silindris,

dan terdiri atas sejumlah ruas dan buku ruas. Pada buku ruas terdapat tunas yang

berkembang menjadi tongkol. Dua tunas teratas berkembang menjadi tongkol

yang produktif. Sesudah koleoptil muncul di atas permukaan tanah, daun jagung

mulai terbuka. Setiap daun terdiri atas helaian daun, ligula, dan pelepah daun

yang erat melekat pada batang. Jumlah daun sama dengan jumlah buku batang.

Jumlah daun umumya berkisar antara 10-18 helai, rata-rata munculnya daun yang

terbuka sempurna adalah 3-4 hari setiap daun.

c. Bunga

Jagung manis tergolong tanaman monokotil yang berumah satu (monoecious)

artinya benang sari (tassel) dan putik (tongkol) terletak pada bunga yang berbeda,

tetapi dalam satu tanaman yang sama. Bunga jantan tumbuh sebagai perbungaan

ujung pada batang utama (poros atau tangkai) dan bunga betina tumbuh sebagai

perbungaan samping yang berkembang pada ketiak daun. Tepung sari yang

diproduksi oleh bunga jantan jumlahnya sangat banyak sehingga sehingga tersedia

jutaan tepung sari untuk menyerbuki setiap calon biji (kernel) pada tongkol

jagung manis. Penyebaran serbuk sari dibantu oleh angin dan gaya gravitasi.

Penyebaran tepung sari juga dapat dipengaruhi oleh suhu dan varietas jagung

manis serta dapat berakhir dalam 3-10 hari. Rambut tongkol biasanya muncul 1-3

Page 36: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

18

hari setelah serbuk sari mulai tersebar dan siap diserbuki keluar dari kelobot

(Subekti, et al., 2008).

d. Tongkol

Tanaman jagung manis mempunyai satu atau dua tongkol, tergantung varietas.

Tongkol jagung manis diselimuti oleh daun kelobot. Tongkol jagung manis yang

terletak pada bagian atas umumnya lebih dahulu terbentuk dan lebih besar

dibanding yang terletak pada bagian bawah. Setiap tongkol terdiri atas 10-16

baris biji yang jumlahnya selalu genap (Subekti, et al., 2008).

2.5.2 Syarat Tumbuh Tanaman Jagung Manis

Jagung manis baik ditanam awal musim hujan atau menjelang musim kemarau,

curah hujan ideal 85-200 mm/bln dan harus merata, pada fase pembungaan dan

pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Suhu optimum pertumbuhan jagung

manis berkisar antara 23 – 30oC. Jagung manis akan memberikan produksi

optimum pada tanah yang gembur, subur, kaya humus, aerasi dan ketersediaan air

baik, kemiringan tanah kurang dari 8% serta pH tanah antara 5,6 – 7,5

(Sipahatur, 2010).

Page 37: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

19

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di lahan Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas

Pertanian, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai September 2017.

Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah, Jurusan Agroteknologi,

Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Bandar Lampung.

3.2 Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain: benih jagung manis Jawara

Bimmo, batang singkong, pupuk Urea, pupuk SP-36, pupuk KCl, pestisida

Regent, Ridomil 35 SD, amplop coklat, dan polibag. Alat yang digunakan pada

penelitian ini antara lain: cangkul, mortal, hand sprayer, kaleng, oven, timbangan,

meteran, sabit, saringan 500 µm, saringan 1 mm, saringan 2 mm,

spektrofotometer, AAS, flamefotometer,dan centrifius.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun

secara faktorial, dengan 2 faktor terdiri atas dosis biochar dan pupuk N.

Page 38: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

20

Faktor pertama yakni dosis pupuk biochar terdiri dari: B0 = 0 t ha-1, B1= 2,5 t

ha-1 dan B2 = 5 t ha-1. Faktor kedua yakni dosis pupuk N terdiri dari: N0 = 0 kg N

ha-1, N1 = 45 kg N ha-1, N2 = 90 kg N ha-1 dan N3 = 135 kg N ha-1

Perlakuan diatas diperoleh 12 kombinasi perlakuan dan masing-masing perlakuan

diulang sebanyak 3 kali. Homogenitas ragam diuji dengan Uji Bartlett dan

aditivitas data diuji dengan Uji Tukey. Data diperoleh dianalisis dengan analisis

ragam dan dilanjutkan uji BNJ pada taraf 1% .

3.4 Pelaksanaan Penelitian

3.4.1 Pembuatan Biochar

Biochar dalam penelitian ini dibuat dengan bahan baku kayu batang singkong.

Kayu batang singkong dipotong kecil-kecil kira-kira 2 cm. Selanjutnya batang

kayu tersebut dikeringkan dalam oven pada suhu 65oC selama 48 jam. Sebuah

kaleng logam yang tertutup dengan memiliki lubang kecil diisi dengan bahan

kayu singkong, ditimbang dan dimasukkan ke dalam tungku. Kemudian kaleng

tersebut dipanaskan pada suhu 300oC selama 4 jam. Setelah dingin dibuka dan

dihaluskan dan disaring dengan ayakan 1 mm.

3.4.2 Persiapan Tanah dan Polibag

Tanah yang digunakan untuk media tanam berasal dari Kebun Percobaan (KP)

Polinela, Bandar Lampung. Persiapan tanah dimulai dari tanah dibersihkan dari

akar yang terbawa, dikeringudarakan dan diayak dengan ayakan 2 mm dan

dilakukan analisis tanah awal. Tanah sebanyak 10 kg dimasukkan ke dalam

polibag sebanyak 36 pot dan disusun di laboratorium lapang terpadu terpadu

Universitas Lampung.

Page 39: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

21

3.4.3 Aplikasi Pupuk Anorganik

Pupuk anorganik yang diberikan pada penelitian ini yaitu pupuk SP-36, KCl dan

Urea. Dosis pupuk Urea diaplikasikan disesuaikan dengan perlakuan yang

diberikan dosis secara berurutan yaitu: 0 kg N ha-1, 45 kg N ha-1, 90 kg N ha-1, dan

135 kg N ha-1. Pupuk SP-36 dan KCl diaplikasikan sama untuk semua perlakuan

dengan dosis masing-masing per polibag yaitu: 150 kg ha-1 dan 100 kg ha-1.

Aplikasi ketiga pupuk ini dilakukan pada saat 1 mst (minggu setelah tanam),

kecuali pupuk Urea yakni setengah dosis saat 1 mst dan setengah dosis pada 6 mst

pada tanaman jagung. Cara aplikasi pupuk tersebut dilakukan dengan cara

ditugal.

3.4.4 Aplikasi Biochar

Bahan pembenah tanah yang diberikan pada penelitian ini yaitu biochar. Biochar

diberikan ke dalam tanah dengan cara mencampurkan secara merata ke dalam

tanah seminggu sebelum tanah diberikan dengan dosis perlakuan. Tanah yang

sudah bercampur dengan biochar kemudian kadar airnya dipertahankan pada

keadaan kapasitas lapang dengan cara memberikan air secukupnya ke dalam

tanah. Biochar diaplikasikan sesuai perlakuan yang diberikan dengan dosis per

polibag secara berurutan yaitu : 0 t C ha-1 ; 2,5 t C ha-1 dan 5 t C ha-1 pada

tanaman jagung manis.

3.4.5 Penanaman jagung manis

Penanaman dilakukan secara manual menggunakan koret sedalam 3 cm pada

masing-masing polibag. Sebelum dilakukan penanaman terlebih dahulu dibuat

lubang tanam pada polibag dengan kedalaman 3 cm. Tiap lubang tanam ditanami

Page 40: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

22

dua benih jagung manis. Kemudian penjarangan dilakukan setelah 1 minggu

setelah tanam sehingga tersisa hanya satu tanaman yang tumbuh sehat.

3.4.6 Pemeliharaan Tanaman

a. Penyiraman

Penyiraman dilakukan setiap hari pada tanaman jagung yang berusia 1-11

minggu. Selanjutnya penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari.

b. Penyiangan gulma

Penyiangan gulma dilakukan sekali seminggu secara rutin saat tanaman berusia

1-11 minggu. Setelah tanaman berumur 11 minggu, penyiangan gulma tidak

dilakukan. Penyiangan gulma dilakukan secara mekanis dengan mencabut gulma

secara langsung menggunakan tangan atau menggunakan alat koret dan sabit.

c. Penyulaman

Penyulaman dilakukan apabila ada benih tanaman jagung yang tidak tumbuh

atau tumbuh abnormal. Penyulaman dapat dilakukan saat umur tanaman 7-10 hst

(hari setelah tanam).

d. Pembumbunan

Pembumbunan dilakukan saat tanaman berumur 4 mst dengan cara menimbun

barisan tanaman jagung dengan menggunakan tanah, sehingga membentuk

guludan memanjang. Tujuannya untuk memperkokoh akar tanaman dalam tanah.

e. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengaplikasian pestisida untuk hama bibit dilakukan pada saat tanam dengan

menggunakan furadan 3G kurang lebih 5 butir per lubang. Pengendalian hama

Page 41: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

23

selanjutnya adalah menggunakan insektisida Regent dan fungisida Dithane M-45

dengan dosis 2 g per liter yang diaplikasikan pada 3 dan 6 mst.

3.4.7 Panen

Pemanenan dilakukan setelah 75 hari tanam. Pemanenan dilakukan secara manual

dengan cara dipotong batang dengan golok. Jagung manis yang siap dipanen

ditandai oleh rambutnya yang telah berwarna coklat kehitaman, kering dan tidak

dapat diurai, ujung tongkol sudah terisi penuh serta biji sudah padat berwarna

kuning.

3.4.8 Pengambilan Contoh Tanah

Jumlah sampel tanah diambil secara keseluruhan pada penelitian ini sebanyak 36

unit percobaan (12 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan). Sampel tanah diambil

pada waktu sebelum tanam dan sesudah pemanenan. Pengambilan contoh tanah

dilakukan sedemikian rupa sehingga benar-benar mewakili contoh tanah dalam

polibag. Contoh tanah dikeringudarakan dan diayak dengan ayakan 2 mm. Contoh

tanah disimpan dalam botol untuk dianalisis.

3.4.9 Analisis Tanah

Analisis tanah dilakukan pada saat sebelum dan sesudah pemanenan tanaman

jagung manis dengan cara mengambil contoh tanah dari setiap perlakuan yang

dilakukan.

Analisis tanah yang dilakukan meliputi:

1. Variabel utama adalah:

- C-organik (%) (metode Walkey dan Black).

- N-total (%) (metode Kjehdahl).

Page 42: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

24

- K-dd (cmol.kg-1) (pengekstrak ammonium asetat pH 7).

- P-tersedia (ppm) (metode P-Bray 1).

2. Variabel pelengkap adalah pH tanah (H2O) (pH meter).

Page 43: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

41

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan

adalah:

1. Pemberian biochar berpengaruh sangat nyata terhadap ketersediaan hara N, P

dan K dalam tanah, berpengaruh nyata terhadap kadar C-organik tanah dan

tidak berpengaruh nyata terhadap pH tanah.

2. Pemupukan N berpengaruh sangat nyata terhadap ketersediaan hara N, P , K

dan pH tanah dan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar C-organik tanah.

3. Terdapat interaksi sangat nyata antara pemberian biochar dan pemupukan N

terhadap ketersediaan hara N dan K, namun tidak berinteraksi nyata terhadap

kadar P dalam tanah.

4. Dosis optimum pemberian biochar adalah 2,5 t ha-1, sedangkan dosis pupuk N

adalah 45 dan 90 kg N ha-1.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diajukan adalah:

1. Pembuatan biochar menggunakan bahan baku lain seperti: tongkol jagung,

pelepah daun jagung, pelepah daun kelapa sawit, batang jagung manis dan

Page 44: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

41

batang singkong sehingga diketahui BB (Bobot Basah) terbaik yang dapat

digunakan sebagai biochar dan penentuan diberikan pada tanah penelitian.

2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk dilakukan pemberian biochar dengan

dosis terbaik yaitu 2,5 dan 5 t ha-1 untuk memperbaiki sifat kimia tanah dengan

meningkatkan ketersediaan hara di dalam tanah seperti kadar N-total, kadar

P-tersedia, kadar K-dd dan kadar C-organik yang tinggi pada tanah penelitian

sebelumnya. Pemupukan N dilakukan dengan pemberian dosis terbaik antara

dosis 45 dan 90 kg N ha-1 untuk meningkatkan ketersediaan hara N, P dan K

pada tanah penelitian dilahan lapangan terpadu sehingga mendukung

pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung manis dan tanaman pangan

lainnya.

Page 45: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

40

DAFTAR PUSTAKA

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian kaltim. 2015.Teknologi Budidaya JagungManis. Diakases dari http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option =com_content&view=article&id=707&Itemid=59.Pada tanggal 15 Juli 2018.

Gani, A. 2009. Biochar Penyelamat Lingkungan. Balai Penelitian Tanaman Padi.Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian 31 : 15-16.

Glasser, B., J. Lehmann. dan W. Zech. 2002. Ameliorating physical and chemicalproperties of highly weathered soils in the tropics with charcoal –Areview. Biology and Fertility of Soils. 35 : 219 - 230.

Hakim, N., M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.R. Saul, M.A. Diha,G.B. Hong, dan H.H. Bailey. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. UniversitasLampung. Bandar Lampung.

Hanafiah, K. A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta. PT Raja GrafindoPersada.

Harini, N.V. 2017. Pengaruh Pemberian Kombinasi Pupuk Organonitrofos danPupuk Kimia dengan Penambahan Biochar terhadap AktivitasMikroorganisme Tanah Selama Pertumbuhan Jagung Manis (Zea maysSaccharata Sturt) Musim Tanam Kedua. (Thesis). Universitas Lampung.Bandar Lampung.

Haryadi, A. 2016. Pengaruh Residu Biochar Terhadap Pertumbuhan dan SerapanN dan K Tanaman Kedelai (Glycine max L.) pada Topsoil dan SubsoilTanah Ultisol. (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Hasibuan, B. E. 2004. Pupuk dan pemupukan. Universitas Sumatera Utara Press.Medan.

Laird, D.A. 2008. The charcoal vision: a win–win–win scenario forsimultaneously producing bioenergy, permanently sequestering carbon,while improving soil and water quality. Agronomy Journal 100: 178-181.

Page 46: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

43

Lehmann, J., J. Ramirez, M. Rondon, dan M. Hurtado. 2007. BiologicalNitrogen Fixation by Common Beans (Phaseolus vulgaris L.) Increaseswith Biochar additions. Biology and Fertility Soils 43: 699-708.

Lehmann, J. and S. Joseph. 2009. Biochar for Enviromental Management:Science and Technology. Earthscan-UK.

Lestari, A.P., S. Sarman, dan E. Indraswari. 2010. Substitusi Pupuk Anorganikdengan Kompos Sampah Kota Tanaman Jagung Manis (Zea maysSaccharata Sturt). Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains12(2): 1-6.

Nurida, N.L, dan A. Rachman. 2010. Alternatif Pemulihan Lahan Kering MasamTerdegradasi dengan Formula Pembenah Tanah Biochar di TypicKanhapludults Lampung. Balai Penelitian Tanah. Bogor.

Prasetyo, B.H, dan D.A. Suriadikarta. 2006. Karakteristik, Potensi, dan TeknologiPengelolaan Tanah Ultisol untuk Pengembangan Pertanian Lahan Keringdi Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian 25 (2): 1-9.

Prasetyo, Y., H. Djatmiko, dan N Sulistyaningsih. 2012. Pengaruh KombinasiBahan Baku dan Dosis Biochar terhadap Sifat Fisika Tanah Pasiran padaTanaman Jagung (Zea mays. L). Berkala Ilimiah Pertanian 1(1): 1-5.

Putri, N.T., 2016. Pengaruh Dosis Pupuk Organonitrofos Plus, PupukAnorganik, dan Biochar terhadap Pertumbuhan dan Produksi TanamanJagung Manis (Zea mays Saccharata L.) pada Tanah Ultisol Taman Bogo.(Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Ramadhani, R., M. Roviq. dan M. Dawan. 2016.Pengaruh Sumber PupukNitrogen dan Waktu Pemberian Urea pada Pertumbuhan dan HasilTanaman Jagung Manis (Zea mays Saccharata Sturt). JurnalProduksi Tanaman (4): 8-15.

Rosmarkam, A. dan N. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius.Yogyakarta. 126 hlm.

Sipahatur, D. 2010. Teknologi Briker Sekam Padi, Balai Pengkajian TeknologiPertanian (BPTP), Riau. Diakses dari http://riau.litbang.deptan.go.id/ind/image/stories/PDF/teknologibriket.pdf. Pada tanggal 6 juli 2017.

Subekti, N.A., Syafruddin, R. Efendi, dan Sunarti. S. 2008. MorfologiTanaman dan Fase Pertumbuhan Jagung. Balai Penelitian TanamanSerelia, Maros.

Sumarni, N, dan I. Firmansyah. 2013. Pengaruh Dosis Pupuk N dan VarietasTerhadap pH Tanah, N-total Tanah, Serapan N dan Hasil Umbi BawangMerah (Allium ascalanicum L.) pada Tanah Entisols Brebes Jawa Tengah.Jurnal Hortikultura 23 (4) : 358-364.

Page 47: (S kripsi) Oleh RUMSE FITRIANA SIRAITdigilib.unila.ac.id/54633/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMamaku Mesra Sinaga, S.Pd yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan perjuangan,

44

Suryani, M., M. Utomo, A. K. Salam, A. Niswati. 2013. Perubahan Sifat KimiaTanah dan Pertumbuhan Tanaman Caisim (Brassica Juncea L.) AkibatPemberian Biochar pada Topsoil dan Subsoil Ultisols.(Skripsi).Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Sutejo, M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta. Rineka Cipta.

Haris Kriswantoro, H., E. Safriyani, dan S. Bahri. 2016. Pemberian PupukOrganik dan Pupuk NPK pada Tanaman Jagung Manis (Zea mays. L.Saccharata Sturt). Jurnal Penelitian Universitas Palembang Indonesia11(1): 1-2

Taisa, R. 2015. Perubahan Sifat Kimia Tanah dan Pertumbuhan Tanaman Jagung(Zea mays L.) Akibat Aplikasi Beberapa Jenis Biochar pada TanahUltisols. (Thesis). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Widowati, Asnah dan Sutoyo. 2012. Pengaruh Penggunaan Biochar dan PupukKalium terhadap Pencucian dan Serapan Kalium pada Tanaman Jagung.Universitas Tribhuwana Tunggadewi. Buana Sains 12(1) : 2.