ruang lingkup riset

16
BAB II Tinjauan Teori 2.1 Pengertian Keperawatan Maternitas dan Ruang lingkupnya 1. Keperawatan Maternitas Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. 2. Ruang lingkupnya Lingkup masalah penelitian ilmu keperwatan maternitas di fokuskan pada wanita masa pranatal,natal,pasca lahir dan gangguan reproduksi yg sering terjadi pada wanita. A. Lingkup masalah penelitian pada ibu hamil Pendidikan kesehatan dan tindakan pada ibu hamil Senam hamil Perawatan payudara Iminisasi tetanus pada ibu hamil Kegiatan sehari-harinya Kebutuhan nutrisi dan pemeriksaan kehamilan B. Lingkungan masalah penelitian ibu intrapartum (kala I-IV) dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (pengkajian-evaluasi): Pemenuhan kebutuhan psikososial ibu inpartum Peran perawat dalam memontor kemajuan persalinan(patograf) Peran perawat dalam menolong persalinan normal minimal 3 orang Peran perawat pada bayi setelah lahir (mengisap lendir, perawatan tali pusat, menentukan apgar score, memandikan bayi, menimbang berat badan (BB), mengukur panjang badan (PB), lingkar kepala, serta lingkar dada bayi) C. Lingkup masalah penelitian keperawatan ibu pasca persalinan

Upload: vivi-indriyanti

Post on 20-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bkjh

TRANSCRIPT

Page 1: ruang lingkup riset

BAB IITinjauan  Teori

2.1  Pengertian Keperawatan Maternitas dan Ruang lingkupnya

1.      Keperawatan MaternitasKeperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.

2.      Ruang lingkupnyaLingkup masalah penelitian ilmu keperwatan maternitas di fokuskan pada wanita masa pranatal,natal,pasca lahir dan gangguan reproduksi yg sering terjadi pada wanita.

A.    Lingkup masalah penelitian pada ibu hamil  Pendidikan kesehatan dan tindakan pada ibu hamil  Senam hamil  Perawatan payudara  Iminisasi tetanus pada ibu hamil  Kegiatan sehari-harinya  Kebutuhan nutrisi dan pemeriksaan kehamilan

B.     Lingkungan masalah penelitian ibu intrapartum (kala I-IV) dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (pengkajian-evaluasi):

         Pemenuhan kebutuhan psikososial ibu inpartum         Peran perawat dalam memontor kemajuan persalinan(patograf)         Peran perawat dalam menolong persalinan normal minimal 3 orang         Peran perawat pada bayi setelah lahir (mengisap lendir, perawatan tali pusat, menentukan apgar

score, memandikan bayi, menimbang berat badan (BB), mengukur panjang badan (PB), lingkar kepala, serta lingkar dada bayi)

C.     Lingkup masalah penelitian keperawatan ibu pasca persalinan  Perawatan vulva hygine (W)  Perawatan payudara (W)  Peran perawattan pada pengelolaan pendarahan pasca prsalinan  Pendidikan kesehatan1.      Senan nifas2.      Cara menyesui yang benar3.      Perawatn nifas sehari-hari4.      Konseling KB dan memberikan kontrasepsi

Page 2: ruang lingkup riset

D.    Lingkup masalah penelitian keperwatan ibu dan gangguan ksehatan system reproduksi         Factor yang berhubungan dengan pelaksanaan deteksi dini gangguan system reproduksi         Peran perwat dalam pemeriksaan diagnosa (pemeriksaan pap smear)         Memberikan pendidikan kesehatan         Pengembangan model asuhan keperawatan pada ibu dan gangguan system reproduksi         Sindroma klimaktonium pada wanita menoupose         Dukungan social perwat dan keluarga pada tindakan pembedahan dan kemotrapi

2.2  Pengertian Keperawatan Komunitas dan Ruang lingkupnya

1.      Keperawatan KomunitasKeperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan pada

masyarakat dengan penekanan kelompok risiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagi mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (CHN, 1977).

2.      Ruang lingkupnyaRuang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi: upaya-upaya peningkatan kesehatan

(promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakat (resosialisasi).Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas,kegiatan yang ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif,rehabilitative dan resosialitatif.

         Upaya Promotifpromotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:

a.       Penyuluhan kesehatan masyarakatb.      Peningkatan gizic.       Pemeliharaan kesehatan lingkungand.      Pemeliharaan kesehatan perseorangane.       Olah raga secara teraturf.       Rekreasig.      Pendidikan seks         Upaya Preventif

Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan terhadap kesehatan individu,keluarga,kelompok dan masyarakat melalui kegiatan :

a.       Imunisasi missal terhadap bayi,balita serta ibu hamil.b.      Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu,puskesmas,maupun kunjungan rumah.c.       Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di rumah.d.      Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan,nifas dan menyusui.

Page 3: ruang lingkup riset

         Upaya KuratifUpaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui kegiatan:

a.       Perawatan orang sakit dirumah (home nursing)b.      Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah sakit.c.       Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas.

         Upaya RehabilitatifUpaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya., dilakukan melalui kegiatan:

a.       Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu, misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke,fisioterapi manual yang mungkin dilakukan.perawat.

         Upaya ResosialitatifUpaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan kelompok

khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain. Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti.

2.3  Pengertian Keperawatan Anak dan Ruang lingkupnya1.      Keperawatan Anak

keperawatan  anak merupakan  keyakinan  atau  pandangan  yang dimiliki  perawat dalam memberikan  pelayanan  keperawatan  pada anak yang  berfokus  pada keluarga (family centered care), pencegahan terhadap trauma (atraumatic care) dan manjemen kasus.

A.    Perawatan Berfokus Pada KeluargaKeluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak mengingat anak bagian dari keluarga. Dalam Pemberian Askep diperlukan keterlibatan keluarga karena anak selalu membutuhkan orang tua di Rumah Sakit seperti aktivitas bermain atau program perawatan lainnya. Pentingnya keterlibatan keluarga ini dapat mempengaruhi proses kesembuhan anak. Program terapi yang telah direncanakan untuk anak bisa saja tidak terlaksana jika perawat selalu membatasi keluarga dalam memberikan dukungan terhadap anak yang dirawat, hal ini hanya akan meningkatkan stress dan ketidaknyamanan pada anak. Perawat dengan menfasilitasi keluarga dapat membantu proses penyembuhan anak yang sakit selama dirawat. Kebutuhan keamanan dan kenyamanan bagi orang tua pada anaknya selama perawatan merupakan bagian yang penting dalam

Page 4: ruang lingkup riset

mengurangi dampak psikologis anak sehingga rencana keperawatan dengan berprinsip pada aspek kesejahteraan anak akan tercapai.

B.     Atrumatic CareAtrumatic care adalah perawatan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarga. Atraumatik care sebagai bentuk perawatan terapeutik dapat diberikan kepada anak dan keluarga dengan mengurangi dampak psikologis dari tindakan keperawatan yang diberikan., seperti memperhatikan dampak psikologis dari tindakan keperawatan yang diberikan dengan melihat prosedur tindakan atau aspek lain yang kemungkinan berdampak adanya trauma untuk mencapai perawatan tersebut beberapa prinsip yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain:

1.      Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluargaDampak perpisahan dari keluarga akan menyebabkan kecemasan pada anak sehingga

menghambat proses penyembuhan dan dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.

2.       Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak.Kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak dapat meningkatkan

kemandirian anak dan anak akan bersikap waspada dalam segala hal.3.        Mencegah atau mengurangi cedera (injuri) dan nyeri (dampak psikologis)

Proses pengurangan rasa nyeri sering tidak bisa dihilangkan secara cepat akan tetapi dapat dikurangi melalui berbagai tenik misalnya distraksi, relaksasi dan imaginary. Apabila tindakan pencegahan tidak dilakukan maka cedera dan nyeri akan berlangsung lama pada anak sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.

4.       `Tidak melakukan kekerasan pada anakKekerasan pada anak akan menimbulkan gangguan psikologis yang sangat berarti dalam

kehidupan anak, yang dapat menghambat proses kematangan dan tumbuh kembang anak.5.         Modifikasi lingkungan

Melalui modifikasi lingkungan yang bernuansa anak dapat meningkatkan keceriaan dan nyaman bagi lingkungan anak sehingga anak selalu berkembang dan merasa nyaman dilingkungan.

C.     Manajemen kasusPengelolaan kasus secara komprehensif adalah bagian utama dalam pemberian asuhan keperawatan secara utuh, melalui upaya pengkajian, penentuan diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari berbagai kasus baik yang akut maupun kronis. Kemampuan perawat dalam mengelola kasus secara baik akan berdampak pada proses penyembuhan. Pendidikan dan ketrampilan mengelola kasus pada anak selama di RS akan mampu memberikan keterlibatan secara penuh bagi keluarga.

2.      Ruang lingkupnya1)      Falsafah Keperawatan Anak

a.       Pandangan perawat dalam pelayanan keperawatan anak keluarga, pencegahan trauma, manajemen kasus.

Page 5: ruang lingkup riset

b.      Dasar fokus Paradigma Keperawatan.c.       Kehidupan anak ditentukan oleh lingkungan keluarga peran perawat : memfasilitasi keluarga dalam berbagai bentuk pelayanan.d.      Perawat memperhatikan kemampuan keluarga dalam menentukan kekuatan dan kelemahan pemberian pelayanan keperawatan.e.       Dukungan keluarga.f.       Keterlibatan dan kemampuan keluarga.

2)      Prinsip – Prinsip Keperawatan AnakTerdapat prinsip atau dasar dalam keperawatan anak yang dijadikan sebagai pedoman dalam

memahami filosofi keperawatan anak. Prinsip dalam asuhan keperawatan anak adalah:a.    Anak bukan miniatur orang dewasa tetapi sebagai individu yang unik, dimana tidak boleh memandang anak dari ukuran fisik saja melainkan anak sebagai individu yang unik yang mempunyai pola pertumbuhan dan perkembangan menuju proses kematangan.b.    Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan yang sesuai dengan tahap perkembangan. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan fisiologis (seperti nutrisi, dan cairan, aktivitas, eliminasi, istirahat, tidur dan lain-lain), kebutuhan psikologis, sosial dan spritual.c.    Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada upaya pencegahan dan peningkatan derjat kesehatan, bukan hanya mengobati anak yang sakit.d.   Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif dalam memberikan asuhan keperawatan anak. Anak dikatakan sejahtera jika anak tidak merasakan ganggguan psikologis, seperti rasa cemas, takut atau lainnya, dimana upaya ini tidak terlepas juga dari peran keluarga.e.    Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak dan keluarga untuk mencegah, mengkaji, mengintervensi dan meningkatkan kesejahteraan hidup, dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan aspek moral (etik) dan aspek hukum (legal). Sebagai bagian dai keluarga anak harus dilibatkan dalam pelayanan keperawatan, dalam hal ini harus terjadi kesepakatan antara keluarga, anak dan tim kesehatan.f.     Tujuan keperawatan anak dan remaja adalah untuk meningkatkan maturasi atau kematangan yang sehat bagi anak dan remaja sebagai makhluk biopsikososial dan spritual dalam kontek keluarga dan masyarakat.g.    Pada masa yang akan datang kecendrungan perawatan anak berfokus pada ilmu tumbuh kembang, sebab ilmu tumbuh kembang ini akan mempelajari aspek kehidupan anak.

3)      Paradigma Keperawatan AnakParadigma keperawatan anak merupakan landasar berfikir dalam penerapan ilmu

keperawatan anak, dimana landasar berfikir tersebut terdiri atas empat komponen.a.        AnakDalam keperawatan anak yang menjadi individu (klien) adalah anak,anak diartikan sebagai seseorang yang berusia kurang dari delapan belas tahun dalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhan khusus baik kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan spritual. Masa anak merupakan

Page 6: ruang lingkup riset

masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulasi dari bayi (0-1 tahun), usia bermain/ todler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5 tahun), usia sekolah (5 – 11 tahun), remaja (11-18 tahun).

b.    Sehat dan SakitRentang sehat sakit adalah suatu kondisi anak berada dalam status kesehatan yang meliputi sejahtera, sehat optimal, sehat, sakit, sakit kronis dan meninggal. Rentang ini suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dalam setiap waktu, selama dalam batas rentang tersebut anak membutuhkan bantuan perawat baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti apabila anak berada pada rentang sehat maka upaya perawat untuk meningkatkan derjat kesehatan sampai mencapai taraf sejahtera baik fisik, sosial maupun spritual.

c.         LingkunganLingkungan dalam paradigma keperawatan anak yang dimaksud adalah lingkungan eksternal maupun internal yang berperan dalam status kesehatan anak.

1)             Lingkungan internal : Genetik, kematangan biologis, jenis kelamin, intelektual,emosi dan adanya predisposisi atau resistensi terhadap penyakit.

2)              Lingkungan eksternal : status nutrisi, orang tua, saudara kandung, kelompok/geng, disiplin yang ditanamkan orang tua, agama, budaya, status sosialekonomi, iklim, cuaca sekitar dan lingkungan fisik/biologis baik rumah maupun sanitasi di sekililingnya.Perkembangan anak sangat dipengaruhi ransangan terutama dari lingkungan eksternal, yaitu lingkungan yang aman, peduli, dan penuh kasih sayang.

d.        KeperawatanKomponen ini merupakan bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan kepada anak dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal dengan melibatkan keluarga seperti adanya dukungan, pendidikan kesehatan dan upaya dalam rujukan ke tenaga kesehatan dalam program perawatan anak.Fokus utama dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan adalah peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, dengan falsafah yang utama, yaitu asuhan keperawatan yang berpusat pada keluarga dan perawatan yang terapetik.Bentuk intervensi utama yang diperlukan anak dan keluarga adalah pemberian dukungan, pemberian pendidika kesehatan dan upaya rujukan kepada tenaga kesehatan lain yang berkompeten sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan anak.

4)      Lingkup Praktek Keperawatan AnakDalam memberikan askep pada anak harus berdasarkan kebutuhan dasar anak yaitu:

kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan seperti asuh, asih dan asah.a.        Kebutuhan Asuh dasar ini merupakan kebutuhan fisik yang harus dipenuhi dalam pertumbuhan dan

perkembangan. Kebutuhan ini dapat meliputi kebutuhan akan nutrisi atau gizi, kebutuhan

Page 7: ruang lingkup riset

pemberian tindakan keperawatan dalam meningkatkan dan mencegah terhadap penyakit, kebutuhan perawatan dan pengobatan apabila anak sakit, kebutuhan akan tempat atau perlindungan yang layak dan lain-lain.

b.        Kebutuhan AsihKebutuhan ini berdasarkan adanya pemberian kasih sayang pada anak atau memperbaiki

psikologi anak.c.         Kebutuhan AsahKebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi pada anak, untuk mencapai

pertumbuhan dan perkembangan secara optimal dan sesuai dengan usia tumbuh kembang.

2.4              Keperawatan Dewasa dan Ruang Lingkupnya

Lingkup praktek keperawatan  medikal-bedah merupakan bentuk asuhan keperawatan pada klien

DEWASA yang mengalami gangguan fisiologis baik yang sudah nyata atau terprediksi mengalami

gangguan baik karena adanya penyakit, trauma atau kecacatan. Asuhan keperawatan meliputi perlakuan

terhadap individu untuk memperoleh kenyamanan; membantu individu dalam meningkatkan dan

mempertahankan kondisi sehatnya; melakukan prevensi, deteksi dan mengatasi kondisi berkaitan

dengan penyakit ; mengupayakan pemulihan sampai kliendapat mencapai kapasitas produktif

tertingginya; serta membantu klien menghadapi kematian secara bermartabat.

 Praktek keperawatan medikal bedah menggunakan langkah-langkah ilmiah pengkajian,

perencanaan, implementasi dan evaluasi; dengan memperhitungkan keterkaitan komponen-komponen

bio-psiko-sosial klien dalam merespon gangguan fisiologis sebagai akibat penyakit, trauma atau

kecacatan.

         Lingkup Klien

 Klien yang ditangani dalam praktek keperawatan medikal bedah adalah orang dewasa, dengan

pendekatan “one-to-one basis”. Kategori “dewasa” berimplikasi pada penegmbangan yang dijalani sesuai

tahapannya. Tugas-tugas perkembangan ini dapat berdampak pada perubahan peran dan respon

psikososial selama klien mengalami masalah kesehatan, dan hal ini perlu menjadi pertimbangan perawat

dalam melakukan kajian dan intervensi keperawatan. Pendekatan keperawatan harus memperhitungkan

“level kedewasaan” klien yang ditangan, dengan demikian pe;ibatan dan pemberdayaan klien dalam

proses asuhan merupakan hal penting, sesuai dengan kondisinya; ini berkenaan dengan “Self-caring

capacities”

         Lingkup Garapan Keperawatan

Untuk membahas lingkup garapan keperawatan medikal-bedah, kita perlu mengacu pada “focus

telaahan – lingkup garapan dan basis intervensi keperawatan seperti telah dibahas pada bagian awal

tulisan ini.

Fokus telaahan keperawatan adalah respon manusia dalam mengahdapi masalah kes,ehatan baik

actual maupun potensial. Dalam lingkup keperawatan medikal bedah, masalah kesehatan ini meliputi

gangguan fisiologis nyata atau potensial sebagai akibat adanya penyakit, terjadinya trauma maupun

kecacatan berikut respon klien yang unik dari aspek-aspek bio-psiko-sosio-spiritual. Mengingat basis

Page 8: ruang lingkup riset

telaahan respon klien bersumber dari gangguan fisiologis, maka pemahaman akan patofisiologis atau

mekanisme terjadinya gangguan dan (potensi) manifestasi klinis dari gangguan tersebut sangat

mendasari lingkup garapan dan intervensi keperawatan.

          Penyakit, trauma atau kecacatan sebagai masalah kesehatan yang dihadapi klien dapat

bersumber atau terjadi pada seluruh system tubuh meliputi system-sistem persyrafan; endokrin;

pernafasan; kardiovaskuler; pencernaan; perkemihan; muskuloskeletal; integumen; kekebalan tubuh;

pendengaran ; penglihatan serta permasalahan-permasalahan yang dapat secara umum menyertai

seluruh gangguan system yaitu issue-isue yang berkaitan dengan keganasan dan kondisi terminal.

         Lingkup Garapan

          Lingkup garapan keperawata  adalah kebutuhan dasar manusia, penyimpangan dan intervensinya.

Berangkat dari focus telaahan keperawatan medikal bedah diatas, lingkup garapan keperawatan medikal

bedah adalah segala hambatan pemenuhan kebutuhan dasar yang terjadi karena perubahan fisiologis

pada satu atau berbagai sistem tubuh; serta modalitas dan berbagai upaya untuk mengatasinya.

            Guna menentukan berbagai hambatan pemenuhan kebutuhan dasar mansuai dan  modalitas

yang tepat waktu untuk mengatasinya dibutuhkan keterampilan berfikir logis dan kritis dalam mengkaji

secara tepat kebutuhan dasar apa yang tidak terpenuhi, pada level serta kemungkinan penyebab apa

(diagnosis keperawatan). Hal ini akan menentukan pada perlakuan (treatment) keperawatan, dan

modalitas yang sesuai. Disibi dibutuhkan keterampilan teknis dan telaah legal etis.

2.5              Pengertian Analisis Data            Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristikatau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Dengan demikian, teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuanmengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).

2.6              Tipe – tipe Data            Selama pengkajian,perawat mendapatkan dua tipe data, subjektif dan objektif.                       1.Data subjektif            adalah persepsi klien tentang masalah kesehatan mereka. Hanya klien yang dapat memberikan informasi seperti ini. Sebagai contoh, adanya nyeri merupakan temuan subjektif. Hanya klien yang dapat memberikan informasi tentang frekuensi, durasi, lokasi dan intensitas nyerinya. Data subyektif biasanya mencakup perasaan ansietas, ketidaknyamanan fisik atau stes mental. Meskipun hanya klien yang dapat memberikan data subyektif yang relaven terhadap perasaan ini, perawat harus waspada bahwa masalah ini dapat terjadi pada perubahan fisiologis, yang teridentifikasi melalui pengumpulan data objektif.

Page 9: ruang lingkup riset

2.Data objektif            adalah pengamatan atau pengukuran yang dibuat oleh pengumpulan data. Pengkajian tekanan darah klien dan identifikasi ukuran ruam tubuh setempat adalah contoh data objektif yang teramati. Pengukuran data objektif didasarkan pada standar yang diterima, seperti ukuran Fahrenheit atau Celsius pada thermometer, atau sentimeter pada pita pengukur. Suhu tubuh dan lingkar kepala adalah contoh dari data objektif yang dapat diukur.

2.7              Sumber - sumber Data            Data didapatkan dari klien, keluarga, teman dekat, anggota tim perawatan kesehatan, catatan kesehatan, pemeriksaan fisik, hasil dari pemeriksaan diagnostic dan laboratarium, dan literature medis atau keperawatan yang berkaitan. Pengalaman perawat sendiri tentang tipe klien yang serupa adalah suatu sumber data tambahan. Setiap sumber memberikan informasi tentang tingkat kesejahteraan klien, prognosis yang diantisipasi, factor-faktor risiko, praktik dan tujuan kesehatan, dan pola kesehatan dan penyakit, juga informasi yang relaven terhadap kebutuhan perawatan kesehatan klien.

         Klienpada kebanyakan situasi klien adalah sumber informasi yang terbaik. Klien yang sadar (orientasi baik) dan menjawab pertanyaan secara tepat dapat memberikan informasi yang paling akurat tentang kebutuhan perawatan kesehatan, pola gaya hidup, penyakit saat ini dan masa lalu, persepsi tentang gejala, dan perubahan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Namun demikian, penting juga artinya untuk mempertimbangkan lingkungan dimana perawat berinteraksi dengan klien. Klien yang mengalami gejala akut di ruang kedaruratan tidak akan mampu memberikan informasi yag sama rincinya dengan klien yang dating ke klinik perawatan primer untuk melakukan pemeriksaan rutin.

         Keluarga dan Orang TerdekatKeluarga dan orang terdekat dapat diwawancarai sebagai sumber primer informasi tentang bayi dan anak-anak dan klien yang sakit kritis, cacat mental, disorientasi atau klien yang tidak sadar. Pada kasus penyakit berat atau situasi darurat, keluarga menjadi satu-satunya sumber data yang tersedia tentang pola sehat-sakit klien, medikasi terakhir, alergi, awitan penyakit, dan informasi lain yang dibutuhkan oleh perawat dan dokter.Keluarga dan teman dekat juga merupakan sumber informasi sekunder yang penting. Penting artinya untuk melibatkan mereka dalam pengkajian bila memungkinkan. Sering kali pasangan atau teman dekat duduk dekat klien selama pengkajian dan memberikan pandangan mereka tentang masalah atau kebutuhan kesehatan klien. Mereka tidak saja menyuplai data tentang status kesehatan klien saat ini tetapi mereka juga sering mampu menunjukkan kapan perubahan status terjadi pada klien dan bagaimana fungsi klien terpengaruhi oleh perubahan tersebut. Akhirnya keluarga dan teman dapat membuat pengamatan yang berkaitan tentang kebutuhan klien yang dapat mempengaruhi cara pemberian asuhan.      Anggota Tim Perawatan Kesehatan

Page 10: ruang lingkup riset

     Tim perawatan kesehatan terdiri atas dokter, perawat, professional kesehatan lain, dan       petugas non-profesional yang bekerja dalam lingkungan pelayanan kesehatan (lihat Bab      13). Karena pengkajian merupakan proses yang berkelanjutan, maka perawat harus       berkomunikasi  dengan anggota tim perawatan kesehatan lain, termasuk ahli terapi, fisik,           pekerja sosial, petugas kesehatan komunitas, dan penasihat spiritual, kapan saja         memungkinkan. Anggota tim perawatan kesehatan dapat memberikan data tentang      bagaimana klien berinteraksi di dalam lingkungan pelayanan kesehatan, bereaksi    terhadap informasi tentang pemeriksaan diagnostic dan berespon terhadap pengunjung.    Setiap anggota dari tim perawatan kesehatan adalah sumber informasi yang berpotensi,          dan tim dapat mengidentifikasi serta mengomunikasikan data dan menguatkan informasi          dari sumber lain.

         CatatanMediscatatan medis klien saat ini dan masa lalu dapat menguatkan informasi tentang pola kesehatan dan pengobatan masa lalu atau memberikan informasi baru. Dengan menelaah catatan medis, perawat dapat mengidentifikasi pola penyakit, respons terhadap pengobatan sebelumnya, dan metoda koping masa lalu.

         CatatanLainnyacatatan lain seperti pendidikan, wajib militer, dan catatan pekerjaan dapat mengandung informasi perawatan kesehatan yang berkaitan. Jika klien mendapat layanan di klinik kesehatan komunitas atau klinik rawat jalan, maka perawat harus mendapatkan data dari catatan ini tetapi pertama-tama harus mendapatkan izin tertulis dari klien atau wali klien untuk melihat catatan ini. Segala informasi yang didapatkan bersifat rahasia dan diperlukan sebagai bagian dari catatan medis legal klien.

         TinjauanLiteraturmenelaah literature keperawatan, medis, dan farmakologis tentang penyakit membantu perawat melengkapi data dasar. Tinjauan ini meningkatkan pengetahuan perawat mengenai gejala, pengobatan, dan prognosis dari penyakit spesifik, dan menetapkan standar praktik terapeutik. Perawat yang berpengetahuan mampu untuk mendapatkan informasi yang berkaitan, akuran, dan lengkap untuk data dasar pengkajian.

         PengalamanPerawatBenner (1984) menuliskan bahwa keahlian perawat berkembang setelah pengujian dan pembaharuan proposisi, pertanyaan, dan harapan berdasarkan-prinsip. Sebagai contoh, setelah perawat merawat klien dengan nyeri abdomen, itulah pelajaran yang dipelajari. Perawat akan lebih cepat mengenali perilaku klien yang diperlihatkan saat nyeri akut. Perawat telah mempunyai catatan sampai seberapa jauh teknik perubahan posisi membantu klien untuk rileks dan merasakan berkurangnya ketidaknyamanan. Dengan prinsip pemberian medikasi nyeri secara teratur bukan ketika klien membutuhkannya, untuk mencapai control nyeri yang lebih baik, akan diuji. Berfikir kritis diperkuat dengan pengalaman praktik dan kesempatan untuk membuat keputusan. Kemampuan perawat untuk melakukan pengkajian akan meningkat karna menggunakan pengalaman masa lalu, menerapkan pengetahuan yang relevan, dan memfokuskan pada pengumpulan data yang menghindari pertimbangan tidak berguna dari informasi yang tidak diperlukan.

Page 11: ruang lingkup riset

2.8              Metode Pengumpulan dataPerawat menggunakan wawancara, riwayat kesehatan keperawatan, dan pemeriksaan fisik,

serta hasil dari pemeriksaan labotarium dan diagnostic untuk menetapkan data dasar. Setiap metode memungkinkan perawat untuk mengumpulkan informasi yang lengkap tentang singkat kesejahteraan klien masa lalu saat ini.

         WawancaraLangkah pertama untuk menyusun data dasar adalah pola dengan mewawancarai klien. Wawancara adalah pola komunikasi yang dilakukan untuk tujuan spesifik dan difokuskan pada area dengan isis yang spesifik. Dalam keperawatan, tujuan utama dari mewawancara adalah mendapatkan riwayat kesehatan keperawatan, mengidentifikasi kebutuhan kesehatan dan factor resiko, serta menentukan perubahan spesifik dalam tingkat kesejahteraan dan pola kehidupan. Paling penting, wawancara harus membantu klien menunjukan interpretasidan pemahaman klien sendiri tentang kondisi mereka. Ini berarti bahwa perawat dan klien harus menjadi mitra selama wawancara sehingga perawat tidak mendominasi wawancara. Kecuali bahwa wawancara tersebut memungkinkan klien mengekspresikan kebutuhan, maka interaksi tersebut mungkin tidak berhasil.

         Jenis-jenis wawancara- Teknik mencari masalah: wawancara mencari masalah mengidentifikasi masalah potensial klien, dan pengumpulan data selanjutnya difokuskan pada masalah tersebut. Sebagai contoh,perawat menanyakan pada klien tentang perubahan yang dialami dalam pencernaan, seperti kurang nafsu makan, mual, muntah, atau diare. Jika klien mengatakan bahwa sebagian dari gejala ini dialaminya, perawat melanjutkan dengan pertanyaan pemecahan masalah difokuskan pada perubahan spesifik pada pencernaan.- Teknik pemecahan-masalah. Teknik wawancara cara pemecahan-masalah difokuskan pada pengumpulan data yang lebih mendalam pada masalah spesifik yang dientifikasikan oleh klien atau perawat.- Teknik pertanyaan-langsung. Wawancara pertanyaan-langsung adalah format terstruktur yang membutuhkan jawaban satu- atau dua-kata dan sering kali digunakan untuk mengklarifikasi informasi sebelumnya atau memberikan informasi tambahan.- Teknik pertanyaan terbuka. Wawancara pertanyaan terbuka di tunjukan untuk mendapatkan respons lebih satu atau dua kata. Teknik ini mengarah pada diskusi dimana klien secara aktif menguraikan status kesehatan mereka. Metode ini menguatkan hubungan perawat-klien kerena teknik ini menunjukan bahwa perawat ingin meluangkan waktu untuk mendengarkan pikiran klien. Contoh-contoh pertanyaan terbuka adalah:1.”perawatan kesehatan apa yang anda butuhkan?”2.”bagaimana perasaan anda?”3.”ceritakan pada saya apa makna kedatangan ke rumah sakit bagi anda?”                       Fase-fase wawancarawawancara mencakup fase orientasi,kerja, dan terminasi. Sebelum mewawancarai klien, perawat menyiapkan diri dengan mempertimbangan tujuan dari wawancara, membaca riwayat medis

Page 12: ruang lingkup riset

masa lalu klien, mendapatkan informasi tentang penyakit klien saat ini,menelaah literature tentang masalah kesehatan dan menciptakan suatu lingkungan yang kondusif untuk suatu wawancara.