riza

5
Telur ikan berdasarkan sifat-sifatnya yaitu : a). Sistem pengelompokan telur ikan berdasarkan jumlah kuning telurnya : Oligolecithal : telur dengan kuning telur sangat sedikit jumlahnya, contoh ikan Amphioxus Telolecithal : telur dengan kuning telur lebih banyak dari Oligolecithal. Umumnya jenis telur ini banyak dijumpai di daerah empat musim, contoh ikan Sturgeon Makrolecithal : telur dengan kuning telur relatif banyak dan keping sitoplasma di bagian kutub animanya. Telur semacam ini banyak terdapat pada kebanyakan ikan. b). Sistem yang berdasarkan jumlah kuning telur namun dikelaskan lebih lanjut berdasarkan berat jenisnya : Non bouyant : telur yang tenggelam ke dasar saat dikeluarkan dari induknya. Golongan telur ini menyesuaikan dengan tidak ada cahaya matahari, kadang-kadang oleh induknya telur diletakkan atau ditimbun oleh batu-batuan atau kerikil, contoh telur ikan trout dan ikan salmon. Semi bouyant : telur tenggelam ke dasar perlahan-lahan, mudah tersangkut dan umumnya telur berukuran kecil, contoh telur ikan Coregonus§ Terapung : telur dilengkapi dengan butir minyak yang besar sehingga dapat terapung. Umumnya terdapat pada ikan-ikan yang hidup di laut. c). Telur dikelompokkan berdasarkan kualitas kulit luarnya Non adhesive : telur sedikit adhesive pada waktu pengerasan cangkangnya, namun kemudian sesudah itu telur sama sekali tidak menempel pada apapun juga, contoh telur ika salmon Adhesive : setelah proses pengerasan cangkang, telur bersifat lengket sehingga akan mudah menempel pada daun, akar tanaman, sampah, dan sebagainya, contoh telur ikan mas (Cyprinus carpio) Bertangkai : telur ini merupakan keragaman dari telur adhesive, terdapat suatu bentuk tangkai kecil untuk menempelkan telur pada substrat

Upload: fauzisulaiman

Post on 25-Dec-2015

226 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bhvhbjbjn

TRANSCRIPT

Page 1: Riza

Telur ikan berdasarkan sifat-sifatnya yaitu :a). Sistem pengelompokan telur ikan berdasarkan jumlah kuning telurnya :

Oligolecithal : telur dengan kuning telur sangat sedikit jumlahnya, contoh ikan Amphioxus Telolecithal : telur dengan kuning telur lebih banyak dari Oligolecithal. Umumnya jenis telur

ini banyak dijumpai di daerah empat musim, contoh ikan Sturgeon Makrolecithal : telur dengan kuning telur relatif banyak dan keping sitoplasma di bagian

kutub animanya. Telur semacam ini banyak terdapat pada kebanyakan ikan.

b). Sistem yang berdasarkan jumlah kuning telur namun dikelaskan lebih lanjut berdasarkan berat jenisnya :

Non bouyant : telur yang tenggelam ke dasar saat dikeluarkan dari induknya. Golongan telur ini menyesuaikan dengan tidak ada cahaya matahari, kadang-kadang oleh induknya telur diletakkan atau ditimbun oleh batu-batuan atau kerikil, contoh telur ikan trout dan ikan salmon.

Semi bouyant : telur tenggelam ke dasar perlahan-lahan, mudah tersangkut dan umumnya telur berukuran kecil, contoh telur ikan Coregonus§ Terapung : telur dilengkapi dengan butir minyak yang besar sehingga dapat terapung. Umumnya terdapat pada ikan-ikan yang hidup di laut.

c). Telur dikelompokkan berdasarkan kualitas kulit luarnya

Non adhesive : telur sedikit adhesive pada waktu pengerasan cangkangnya, namun kemudian sesudah itu telur sama sekali tidak menempel pada apapun juga, contoh telur ika salmon

Adhesive : setelah proses pengerasan cangkang, telur bersifat lengket sehingga akan mudah menempel pada daun, akar tanaman, sampah, dan sebagainya, contoh telur ikan mas (Cyprinus carpio)

Bertangkai : telur ini merupakan keragaman dari telur adhesive, terdapat suatu bentuk tangkai kecil untuk menempelkan telur pada substrat

Telur berenang : terdapat filamen yang panjang untuk menempel pada substrat atau filamen tersebut untuk membantu telur terapung sehingga sampai ke tempat yang dapat ditempelinya, contoh telur ikan hiu (Scylliorhinussp.)

Gumpalan lendir : telur-telur diletakkan pada rangkaian lendir atau gumpalan lendir, contoh telur ikan lele (Clarias)

Page 2: Riza

Gambar 13. Macam-macam telur ikan pelagis dari Laut Jawa dan Selat Malaka (Delsman, 1929)Keterangan gambar:

1. Chirocentrus dorab2. Tidak dikenal3. Clupea fimbriata

4. Stelophorus heterolobus

5. Engraulis kammalensis

6. Stolephorus indicus

7. Trichiurus sp.

8. Muraena sp.

9. Decapterus (Caranx) kurra

10. Hemirhampus spec.

11. Caranx macrosoma

12. Dorosoma chacunda

13. Chanos chanos

14. Pellona sp.

15. Cybium maculatum

16. Echeneis naucrates

17. Saurida tumbil

18. Harpodon nehereus

Page 3: Riza

19. Tetrodon sp.

20. Tidak dikenal

21. Fistularia serrata

Faktor-faktor genetic.

Pada waktu terjadi peleburan spermatozoa dengan inti telur, terjadi pula persatuan material yang berasal dari dua sumber. Baik telur ataupun spermatozoa membawa sifat dari masing-masing induk yaitu kromosom.

Kromosom merupakan benda kecil, terletak dalam inti sel, bertanggung jawab untuk transmisi atau pemindahan sifat keturunan. Kromosom ini hanya dapat terlihat pada waktu terjadi pembelahan sel secara mitosis terutama pada saat metaphase dengan cara pewarnaan khusus. Ukuran dan bentuk kromosom itu berbeda dalam species ikan yang berlainan. Namun kromosom itu dapat dibedakan menjadi 4 macam sebagai berikut ( Gambar 16 ):

a = Acro(telo)centric (t).

Kromosom telocentric centromerenya yaitu daerah tempat menempel benang pada waktu mitosis terletak dekat salah satu ujung kromosom.

b = Subtelocentric (st).

Kromosom subtelocentric centomerenya berdekatan ke ujung kromosom, tetapi terdapat lengan kromosom yang pendek.

c = Submetacentric (sm).

Kromosom submetacentric centromerenya terletak di tengah-tengah. kromosom. Kedua lengan kromosomnya terlihat tapi tidak sama panjang.

d = Metacentric (m).

Kromosom metacentric centromerenya dengan dua lengan kromosom yang sama panjang di tengah-tengah.

Page 4: Riza

Gambar 16. Macam-macam bentuk kromosom ikan (Kirpichnikov 1981)

Menurut penulis lain kromosom telocentric ialah kromosom yang tidak mempunyai lengan kromosom kedua setelah terminal centromer, berlawanan dengan kromosom yang acrocentric mempunyai lengan kromosom pendek. Klasifikasi kromosom menjadi 4 bentuk itu berdasarkan perbandingan panjang lengan kromosom.

Tidak semua ikan mempunyai bentuk kromosom itu terlihat bersama-sama pada waktu metaphase. Ada ikan yang hanya mempunyai kromosom acrocentric dan subtelocentric, atau dalam species lain hanya terdiri dari kromosom metacentric atau sub metecentric.

Sering sekali pada ikan didapatkan 2 atau 3 macam kromosom, walaupun ada juga yang mempunyai keempatempatnya bentuk kromosom. Pada sejumlah ikan teleost, demikian juga pada ikan cucut dan pari serta dalam Acipencerridae dan Amiidae, dalam kromosomnya didapatkan "micro-chromosome" yang bentuknya kecil tetapi sangat sukar dikuantitatifkan. Ada juga ikan yang mempunyai kromosom dengan satelitnya seperti pada ikan Salmonidae dengan bentuk seperti pada Gambar 17.

Gambar 17. Kromosom ikan dengan satelit

Dapat diperhatikan bahwa tiap kromosom mengandung dua bentuk yang identik dan sejajar yang dinamakan kromatid. Tiap kromatid terdiri dari satu atau beberapa filamen tipis yang dinamakan kromonemata atau genonemata.

Pada kronemata ini terdapat satu daerah yang meyerap pewarnaan yang lebih dan daerah ini dinamakan kromomer. Kromonema merupakan filamen ganda yang panjang, bentuknya lurus kalau sel itu sedang membelah dan kalau sel itu sedang istirahat atau interphase bentuknya ikal seperti spiral. Dalam sel yang sedang istirahat demikian kromonemata yang panjang dan tipis itu mengisi inti sel membentuk jaringan yang komplek, tapi sukar terlihat di bawah mikroskop, hanya satu atau dua nukleoli yang terlihat.