rencanaintervensi tcr
TRANSCRIPT
IMPLEMENTASI DAN EVALUASITGL NO.Dx JAM IMPLEMENTASI EVALUASI20-4 1
2
3
4
11.00 1. Mengkaji kemampuan klien memobilisasi /mengeluarkan secret : klien tidak mampu memobilisasi dan mengeluarkan secret
2. Melakukan perkusi dan vibrasi pada area dada
3. Melakukan suction pada saat klien batuk
4. Mengauskulutasi bunyi nafas : ronchi(-)
5. Memberikan OBH syrup 1 sendok teh per enteral.
1. Mengkaji intake dan output cairan
2. Mengobservasi TTV
3. Mengkaji turgor kulit/mukosa mulut : turgor kulit normal, mukosa mulut kelembapannya normal.
4. Pemberian cairan per enteral dan per parenteral : IVFD RL 20 tetes/m dan intrasol 250 kkal(250 cc)
1. Mengkaji kemampuan klien untuk mengunyah dan menelan : mulut sudah bisa menutup tetapi belum sempurna.
2. Mengauskultasi bising usus : bising usus normal 15 x/mnt.
3. Meninggikan kepala tempat dalam memberikan makan enteral : klien dalam posisi semi fowler.
4. Memberikan makanan dalam porsi kecil tapi sering tiap 3 jam : pemberian intrasol 250 kkal, jus buah 250 cc 2 kali sehari
1. Melakukan personal hygiene dan oral hygiene : memandikan klien dan merawat oral oral hygiene
2. Memenuhi makanan nutrisi dan cairan klien.
3. Melakukan mobilisasi pasif.4. Melibatkan keluarga dalam
setiap implementasi yang dilakukan.
Jam 14.00S : orang tua klien mengatakan masih batuk disertai lenderO : batuk(+), lender(+), ronchi(-)A : masalah belum teratasiP : lanjutkan intervensi
S : -O : -A : masalah tidak terjadiP : lanjutkan intervensi
S : -O :o terdapat kesulitan mengunyaho adanya fraktur mandibula,o pembukaan mulut 2 cm tidak bisa
menutup secara spontan dan sempurna,
o pemberian intrasol 250 cc/3 jam per enteral
o Hb = 7 grdLA : masalah tidak teratasiP : lanjutkan intervensi 1,2,3 dan 4.
S : -O :
tingkat fungsi 4 Immobilisasi akibat pemasangan
skin traksi da penururnan kesadaran
A: masalah belum teratasiP : lanjutkan intervensi 1,2,3 dan 4
21 - 4
5
6
7
1. Memberikan perawatan aseptic/septic dan mempertahan teknik cuci tangan yang baik.
2. Melakukan perawatan pada : infuse, kateter, NGT, luka pada patella dan daerah paha.
3. Mengobservasi daerah kulit yang mengalami kerusakan dan terpasang alat invasive: tidak ada tanda-tanda infeksi.
4. Memantau suhu tubuh secara berkala : suhu tubuh = 36,8 C
5. Memberikan antibiotic : ciplofloxine 500mg per enteral.
1. Mengobservasi area kulit yang selalu tertekan : tidak terdapat tanda-tanda dekubitus.
2. Melakukan masase dan lubrikasi pada daerah punggung dan bokong dengan menggunakan baby oil.
3. Melalukan perubahan posisi setiap 2 jam : klien miring kearah lateral kanan.
4. Membersihkan dan mengeringkan daerah yang mudah lembab.
5. Menjaga alat tenun agar tetap kering dan bebas dari lipatan dan kotoran : menggantikan sprei dan stiklaken, mengganti popok.
1. Mengkaji tingkat kecemasan orang tua klien : kecemasan sedang.
2. Mendorong keluarga klien untuk mengekspresikan kecemasan : ibu klien mengatakan sedih dengan kondisi anaknya sekarang..
3. Memberikan penjelasan tentang tujuan perawatan yang diberikan ; keluarga klien menyatakan mengerti tentang perawatan anaknya.
4. Menganjurkan orangtua klien agar selalu sabar dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
S : -O : tidak ada tanda-tanda infeksiA : masalah tidak terjadiP : lanjutkan intervensi 1,2,3,4 dan 5
S : -O : tidak terdapat tanda-tanda kerusakan integritas kulit.A : masalah tidak terjadi.P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4 dan 5
S : orang tua klien mengatakan masih sedih melihat keadaan anaknya.O : ibu klien masih sering terlihat merenung bahkan menangis.A ; masalah belum teratasi.P : lanjutkan intervensi 1,2,3 dan 4.
1
2
3
4
1. Mengkaji kemampuan klien memobilisasi / mengeluarkan secret : klien tidak mampu memobilisasi dan mengeluarkan secret
2. Melakukan perkusi dan vibrasi pada area dada
3. Melakukan suction pada saat klien batuk
4. Mengauskulutasi bunyi nafas : ronchi(-)
5. Memberikan OBH syrup 1 sendok teh per enteral.
1. Mengkaji intake dan output cairan
2. Mengobservasi TTV
3. Mengkaji turgor kulit/mukosa mulut : turgor kulit normal, mukosa mulut kelembapannya normal.
4. Pemberian cairan per enteral dan per parenteral : IVFD RL 20 tetes/m dan intrasol 250 kkal(250 cc)
1. Mengkaji kemampuan klien untuk mengunyah dan menelan : mulut sudah bisa menutup tapi kadang-kadang masih terbuka.
2. Mengauskultasi bising usus : bising usus normal 5 – 25 x/mnt.
3. Meninggikan kepala tempat dalam memberikan makan enteral : klien dalam posisi semi fowler.
4. Memberikan makanan dalam porsi kecil tapi sering tiap 3 jam : pemberian intrasol 250 kkal, bubur saring 3x sehari, jus buah 250 cc 2 kali sehari per enteral.
1. Melakukan personal hygiene dan oral hygiene : memandikan klien dan merawat oral oral hygiene
2. Memenuhi makanan nutrisi dan cairan klien.
3. Melakukan mobilisasi pasif.4. Melibatkan keluarga dalam
setiap intervensi yang dilakukan.
S : orang tua klien mengatakan masih batuk disertai lenderO : batuk(+), lender(+), ronchi(-)A : masalah belum teratasiP : lanjutkan intervensi
S : -O : -A : masalah tidak terjadiP : lanjutkan intervensi
S : -O :
terdapat kesulitan mengunyah, adanya fraktur mandibula, pembukaan mulut 2 cm tidak
bisa menutup secara spontan dan sempurna,
pemberian intrasol 250 cc/3 jam per enteral
Hb = 7 grdLA : masalah tidak teratasiP : lanjutkan intervensi 1,2,3 dan 4.
S : -O :
tingkat fungsi 4 Immobilisasi akibat pemasangan
skin traksi ada penururnan kesadaran
A: masalah belum teratasiP : lanjutkan intervensi 1,2,3 dan 4
22 - 4
5
6
7
1. Memberikan perawatan aseptic/septic dan mempertahan teknik cuci tangan yang baik.
2. Melakukan perawatan pada : infuse, kateter, NGT, luka pada patella dan daerah paha.
3. Mengobservasi daerah kulit yang mengalami kerusakan dan terpasang alat invasive: tidak ada tanda-tanda infeksi.
4. Memantau suhu tubuh secara berkala : suhu tubuh = 36,8 C
5. Memberikan antibiotic : ciplofloxine 500mg per enteral.
1. Mengobservasi area kulit yang selalu tertekan : tidak terdapat tanda-tanda dekubitus.
2. Melakukan masase dan lubrikasi pada daerah punggung dan bokong dengan menggunakan baby oil.
3. Melalukan perubahan posisi setiap 2 jam : klien miring kearah lateral kanan.
4. Membersihkan dan mengeringkan daerah yang mudah lembab.
5. Menjaga alat tenun agar tetap kering dan bebas dari lipatan dan kotoran : menggantikan sprei dan stiklaken, mengganti popok.
1. Mengkaji tingkat kecemasan orang tua klien : kecemasan sedang.
2. Mendorong keluarga klien untuk mengekspresikan kecemasan : ibu klien mengatakan sedih dengan kondisi anaknya sekarang..
3. Memberikan penjelasan tentang tujuan perawatan yang diberikan ; keluarga klien menyatakan mengerti tentang perawatan anaknya.
4. Menganjurkan orangtua klien agar selalu sabar dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
S : -O : tidak ada tanda-tanda infeksiA : masalah tidak terjadiP : lanjutkan intervensi 1,2,3,4 dan 5
S : -O : tidak terdapat tanda-tanda kerusakan integritas kulit.A : masalah tidak terjadi.P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4 dan 5
S : orang tua klien mengatakan masih sedih melihat keadaan anaknya.O : ibu klien mengatakan sdih dengan kondisi anaknyaA ; masalah belum teratasi.P : lanjutkan intervensi 1,2,3 dan 4.
23 - 4
1
2
3
4
1. Mengkaji kemampuan klien memobilisasi / mengeluarkan secret : klien tidak mampu memobilisasi dan mengeluarkan secret
2. Melakukan perkusi dan vibrasi pada area dada
3. Melakukan suction pada saat klien batuk
4. Mengauskulutasi bunyi nafas : ronchi(-)
5. Memberikan OBH syrup 1 sendok teh per enteral.
1. Mengkaji intake dan output cairan
2. Mengobservasi TTV
3. Mengkaji turgor kulit/mukosa mulut : turgor kulit normal, mukosa mulut kelembapannya normal.
4. Pemberian cairan per enteral dan per parenteral : IVFD RL 20 tetes/m dan intrasol 250 kkal(250 cc)
1. Mengkaji kemampuan klien untuk mengunyah dan menelan : klien sudah bisa minum dengan menggunakan pipet sebanyak 50 cc.
2. Mengauskultasi bising usus : bising usus normal 5 – 25 x/mnt.
3. Meninggikan kepala tempat dalam memberikan makan enteral : klien dalam posisi semi fowler.
4. Memberikan makanan dalam porsi kecil tapi sering tiap 3 jam : pemberian intrasol 250 kkal, bubur saring 3x sehari,jus buah 250 cc 2 kali sehari per enteral.
1. Melakukan personal hygiene dan oral hygiene : memandikan klien dan merawat oral oral hygiene
2. Memenuhi makanan nutrisi dan cairan klien.
3. Melakukan mobilisasi pasif.4. Melibatkan keluarga dalam
setiap intervensi yang dilakukan.
S : orang tua klien mengatakan masih batuk disertai lenderO : batuk(+), lender(+), ronchi(-)A : masalah belum teratasiP : lanjutkan intervensi
S : -O : -A : masalah tidak terjadiP : lanjutkan intervensi
S : -O : klien sudah bisa minum dengan menggunakan pipet sebanyak 50 cc.A : masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi
S : -O : tingkat fungsi 4ImobilisasiA : masalah belum teratasi.P : pertahan intervensi 1,2,3 dan 4
24 Apr
5
6
7
1. Memberikan perawatan aseptic/septic dan mempertahan teknik cuci tangan yang baik.
2. Melakukan perawatan pada : infuse, kateter, NGT, luka pada patella dan daerah paha.
3. Mengobservasi daerah kulit yang mengalami kerusakan dan terpasang alat invasive: tidak ada tanda-tanda infeksi.
4. Memantau suhu tubuh secara berkala : suhu tubuh = 36,6 C
5. Memberikan antibiotic : ciplofloxine 500mg per enteral.
1. Mengobservasi area kulit yang selalu tertekan : tidak terdapat tanda-tanda dekubitus.
2. Melakukan masase dan lubrikasi pada daerah punggung dan bokong dengan menggunakan baby oil.
3. Melalukan perubahan posisi setiap 2 jam : memberikan bantal untuk menyanggah tubuh sebelah kiri klien.
4. Membersihkan dan mengeringkan daerah yang mudah lembab.
5. Menjaga alat tenun agar tetap kering dan bebas dari lipatan dan kotoran : menggantikan sprei dan stiklaken, mengganti popok.
1. Mengkaji tingkat kecemasan orang tua klien : kecemasan sudah berkurang.
2. Mendorong keluarga klien untuk mengekspresikan kecemasan : ibu klien mengatakan akan sabar dengan kondisi anaknya
3. Memberikan penjelasan tentang tujuan perawatan yang diberikan ; keluarga klien menyatakan mengerti tentang perawatan anaknya.
4. Menganjurkan orangtua klien agar selalu sabar dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
S : -O : tidak ada tanda-tanda infeksiA : masalah tidak terjadiP : lanjutkan intervensi 1,2,3,4 dan 5
S : -O : tidak terdapat tanda-tanda kerusakan integritas kulit.A : masalah tidak terjadi.P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4 dan 5
S : orang tua klien mengatakan “ saya akan berusaha sabar, menerima keadaan anak saya dan memeberikan yang terbaik.O : Ibu klien terlihat lebih rileks dan lebih tenang.A : masalah teratasi.P ; -
2004 1
2
3
4
1. Mengkaji kemampuan klien memobilisasi / mengeluarkan secret : klien tidak mampu memobilisasi dan mengeluarkan secret
2. Melakukan perkusi dan vibrasi pada area dada
3. Melakukan suction pada saat klien batuk
4. Mengauskulutasi bunyi nafas : ronchi(-)
5. Memberikan OBH syrup 1 sendok teh per enteral.
1. Mengkaji intake dan output cairan
2. Mengobservasi TTV
3. Mengkaji turgor kulit/mukosa mulut : turgor kulit normal, mukosa mulut kelembapannya normal.
4. Pemberian cairan per enteral dan per parenteral : IVFD RL 20 tetes/m dan intrasol 250 kkal(250 cc)
1. Mengkaji kemampuan klien untuk mengunyah dan menelan : mulut sudah bisa tertutup secara spontan, klien minum dengan menggunakan pipet sebanyak 200 cc.
2. Mengauskultasi bising usus : bising usus normal 5 – 25 x/mnt.
3. Meninggikan kepala tempat dalam memberikan makan enteral : klien dalam posisi semi fowler.
4. Memberikan makanan dalam porsi kecil tapi sering tiap 3 jam : pemberian intrasol 250 kkal, bubur saring 3x sehari, jus buah 250 cc 2 kali sehari perenteral
1. Melakukan personal hygiene dan oral hygiene : memandikan klien dan merawat oral oral hygiene
2. Memenuhi makanan nutrisi dan cairan klien.
3. Melakukan mobilisasi pasif.4. Melibatkan keluarga dalam
setiap intervensi yang dilakukan.
S : orang tua klien mengatakan masih batuk disertai lenderO : batuk(+), lender(+), ronchi(-)A : masalah belum teratasiP : lanjutkan intervensi
S : -O : -A : masalah tidak terjadiP : lanjutkan intervensi
S : -O : klien sdh minum dengan mneggunakan pipet sebanyak 200 ccMulut tertutup dengan spontanA ; masalah belum teratasi.P pertahankan intervensi 1,2,3 dan 4
S : -O : tingkat fungsi 4ImobilisasiA : masalah belum teratasi.P : pertahan intervensi 1,2,3 dan 4
5
6
8
1
1. Memberikan perawatan aseptic/septic dan mempertahan teknik cuci tangan yang baik.
2. Melakukan perawatan pada : infuse, kateter, NGT, luka pada patella dan daerah paha.
3. Mengobservasi daerah kulit yang mengalami kerusakan dan terpasang alat invasive: tidak ada tanda-tanda infeksi.
4. Memantau suhu tubuh secara berkala : suhu tubuh = 36,8 C
5. Memberikan antibiotic : ciplofloxine 500mg per enteral.
1. Mengobservasi area kulit yang selalu tertekan : tidak terdapat tanda-tanda dekubitus.
2. Melakukan masase dan lubrikasi pada daerah punggung dan bokong dengan menggunakan baby oil.
3. Melalukan perubahan posisi setiap 2 jam : klien miring kearah lateral kanan.
4. Membersihkan dan mengeringkan daerah yang mudah lembab.
5. Menjaga alat tenun agar tetap kering dan bebas dari lipatan dan kotoran : menggantikan sprei dan stiklaken, mengganti popok.
1. Memantau suhu tubuh klien : suhu = 39,2 C
2. memberikan kompres hangat pada daerah frontal dan aksila.
3. Menciptakan lingkungan yang tenang : membatasi pengunjung tempat klien dirawat.
4. Kenakan pakaian yang tipis dan mudah menyerap keringat.
5. Kolaborasi pemberian anti piretik : pemberian antrain 1 gr drips, 1gr/iv
1.memobilisasi / mengeluarkan secret : klien tidak mampu memobilisasi dan mengeluarkan secret
S : -O : tidak terdapat tanda-tanda peradanganSuhu tubuh = 36,8 CA : masalah tidak terjadi.P : pertahankan intervensi 1,2,3,4 dan 5
S: - O : tidak terdapat di daerah yang mengalami penekananA : masalah tidak terjadiP : pertahan intervensi 1,2,3,4 dan 5
21.00S : -O : suhu tubuh = 36,8Klien namapk tenangA ; masalah teratasiP : -
S : orang tua klien mengatakan masih batuk disertai lenderO : batuk(+), lender(+), ronchi(-)A : masalah belum teratasiP : lanjutkan intervensi
2
3
4
2. Melakukan perkusi dan vibrasi pada area dada
3. Melakukan suction pada saat klien batuk
4. Mengauskulutasi bunyi nafas : ronchi(-)
5. Memberikan OBH syrup 1 sendok teh per enteral.
1. Mengkaji intake dan output cairan
2. Mengobservasi TTV
3. Mengkaji turgor kulit/mukosa mulut : turgor kulit normal, mukosa mulut kelembapannya normal.
4. Pemberian cairan per enteral dan per parenteral : IVFD RL 20 tetes/m dan intrasol 250 kkal(250 cc)
1. Mengkaji kemampuan klien untuk mengunyah dan menelan : mulut sudah tetutup secara spontan, klien minum menggunanan pipet dan sudah bisa makan per oral sebanyak 2 sendok makan.
2. Mengauskultasi bising usus : bising usus normal 5 – 25 x/mnt.
3. Meninggikan kepala tempat dalam memberikan makan enteral : klien dalam posisi semi fowler.
4. Memberikan makanan dalam porsi kecil tapi sering tiap 3 jam : pemberian intrasol 250 kkal, jus buah 250 cc 2 kali sehari
1. Melakukan personal hygiene dan oral hygiene : memandikan klien dan merawat oral oral hygiene
2. Memenuhi makanan nutrisi dan cairan klien.
3. Melakukan mobilisasi pasif.4. Melibatkan keluarga dalam
setiap intervensi yang dilakukan.
S : -O : -A : masalah tidak terjadiP : lanjutkan intervensi
S : -O : terdapat kesulitan mengunyah, adanya fraktur mandibula, pembukaan mulut 2 cm tidak bisa menutup secara spontan dan sempurna, pemberian intrasol 250 cc/3 jam per enteralHb = 7 grdLA : masalah tidak teratasiP : lanjutkan intervensi 1,2,3 dan 4.
S : -O : tingkat fungsi 4 Immobilisasi akibat pemasangan skin traksi da penururnan kesadaranA: masalah belum teratasiP : lanjutkan intervensi 1,2,3 dan 4
5
6
8
1. Memberikan perawatan aseptic/septic dan mempertahan teknik cuci tangan yang baik.
2. Melakukan perawatan pada : infuse, kateter, NGT, luka pada patella dan daerah paha.
3. Mengobservasi daerah kulit yang mengalami kerusakan dan terpasang alat invasive: tidak ada tanda-tanda infeksi.
4. Memantau suhu tubuh secara berkala : suhu tubuh = 38,2 C
5. Memberikan antibiotic : ciplofloxine 500mg per enteral.
1. Mengobservasi area kulit yang selalu tertekan : tidak terdapat tanda-tanda dekubitus.
2. Melakukan masase dan lubrikasi pada daerah punggung dan bokong dengan menggunakan baby oil.
3. Melalukan perubahan posisi setiap 2 jam : klien miring kearah lateral kanan.
4. Membersihkan dan mengeringkan daerah yang mudah lembab.
5. Menjaga alat tenun agar tetap kering dan bebas dari lipatan dan kotoran : menggantikan sprei dan stiklaken, mengganti popok.
1. Memantau suhu tubuh klien : suhu = 38,2 C
2. memberikan kompres hangat pada daerah frontal dan aksila.
3. Menciptakan lingkungan yang tenang : membatasi pengunjung tempat klien dirawat.
4. Kenakan pakaian yang tipis dan mudah menyerap keringat.
5. Kolaborasi pemberian anti piretik : belum diberikan
S : -O : tidak ada tanda-tanda infeksiA : masalah tidak terjadiP : lanjutkan intervensi 1,2,3,4 dan 5
S : -O : tidak terdapat tanda-tanda kerusakan integritas kulit.A : masalah tidak terjadi.P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4 dan 5
14.00S : -O : suhu = 38,2A ; masalah tidak teratasiP : lanjutkan intervensi 1,2,3,4 dan 5