relaksasi psbb + herd immunity the new normal? ede surya... · perkembangan covid 19 situation...
TRANSCRIPT
RELAKSASI PSBB + HERD IMMUNITY = THE NEW NORMAL?
Disajikan dalam Webinar IAKMI-PAPDI-TKMKB
Jum’at 29 Mei 2020
Oleh: Ede Surya Darmawan – Ketua Umum IAKMI
Pokok-pokok Presentasi
1. Pengantar
Perkembangan Kasus
3. Herd Immunity 4. The New Normal
2. Manajemen Pandemi
PSBB + Relaksasi
PERKEMBANGAN COVID 19
Situation Report No. 1 21 Januari 2020:
282 kasus
China: 258 Hubei Province 258,
Guangdong 14, Beijing 5,
Shanghai 1.
Luar China: 4 Japan: 1, Korea Selatan:
1, Thailand 2
WHO Update No. 43, 3 Maret 2020
No.101, 30 April 2020
https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/situation-reports/20200305-sitrep-45-covid-19.pdf?sfvrsn=ed2ba78b_2
No. 129/28 May 2020
PERTAMBAHAN KASUS SEPEKAN TERAKHIR
HASIL PENILAIAN WHO COVID 19 INDONESIA - COMMUNITY TRANSMISSION
Sumber: https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/situation-reports/20200519-covid-19-sitrep-120.pdf?sfvrsn=515cabfb_2
KONDISI COVID 19 DI NEGARA ASEAN
Country Total
Cases
New
Cases
Total
Death
s
New
Dearth
Recove
red
Active
Cases
Serious
Critical
Case/
1 Milion
Death/
1 M
Pop
Total
Test
Test/ 1
Milion
Singapore 33,249 +373 23 18,294 14,932 7 5,687 4 334,691 57,250
Indonesia 24,538 +687 1,496 6,240 16,802 90 5 289,906 1,061
Philippines 15,588 +539 921 3,598 11,069 81 142 8 323,819 2,959
Malaysia 7,629 +10 115 6,169 1,345 8 236 4 519,944 16,084
Thailand 3,065 +11 57 2,945 63 59 44 0.8 375,453 5,380
Vietnam 327 278 49 1 3 275,000 2,828
Myanmar 206 6 126 74 4 0.1 22,791 419
Brunei 141 2 138 1 2 323 5 18,707 42,799
Cambodia 122 122 0 7 15,242 913
TimorLeste 24 24 0 18 1,290 980
Sources: https://www.worldometers.info/coronavirus/ diakses 29/05/2020
TEMUAN DAN REKOMENDASI 1
Temuan
• Kasus Infeksi Virus Corona di Indonesia terus meningkat
• Kemampuan deteksi masih rendahdibandingkan jumlah penduduk dan negara lain
• Tingkat kematian (CFR) masih tinggi sebesar 6,09%
Rekomendasi:
Penguatan upaya pencegahan harus menjadi fokus dalam Manajemen Pandemi Covid 19 seiring dengan peningkatan kapasitas deteksi kasus
MANAGEMENT OF EPIDEMI/PANDEMI
1. To Prevent
2. To Detect
3. To Respond
To Detect
To Test
To Isolate
To Treat
To Trace
CDC US WHO
MANAJER/MANAJEMEN ADALAH SERANGKAIAN PROSES TRANSFORMASI
SUMBER DAYA MENJADI KINERJA
Taskforce: Fokus Tujuan, Fokus Kegiatan, Fokus Sumber Daya
FUNGSI KESMAS PADA SITUASI NORMAL DAN EPIDEMI/PANDEMI
Epidemi/Pandemi:
Fokus & Pastikan !!
Ep
ide
mi/P
an
de
mi:
Ce
pa
t Dila
ku
ka
n
MANAJEMEN PANDEMI COVID 19
Masyarakat
&
Organisasi
Berbasis
Masyarakat
Nakesmas: Promkes, Gizi,
Kesling, Entomolog,
Epidemiolog, Lab
Skrining, dll
Nakes Medis Dokter, Perawat,
Apoteker, Hospt.
Eng, Lab PK/PA, dll
Birokrasi dan
Dunia Usaha
PERCEPATAN & PEMBERBDAYAAN: FOKUS TUJUAN, FOKUS KEGIATAN, FOKUS SUMBER DAYA
Masyarakat & Organisasi
Berbasis Masyarakat
Yankesmas: Promkes, Gizi, Kesling,
Entomolog,
Epidemiolog, Lab Skrining, dll
Fas. Kesehatan Dokter, Perawat,
Apoteker, Hospt. Eng, Lab
PK/PA, dll
Fokus Aksi: Kuatkan dan Berdayakan Masyarakat !
Kebijakan
Jelas, Tegas,
Sinkron
Rumah Sakit
Tersedia,
Merata,
Efektif,
Terlindungi
Puskesmas
Bekerja
Bersama
Masyarakat
Masyarakat
Tahu, Waspada,
Mau & Mampu
Mencegah
Me
mu
tus R
an
tai
Pe
nu
lara
n
34 Gubernur, 416 Bupati
98 Walikota 2875 Rumah Sakit
9000an Kecamatan 10.000an Puskesmas
75.436 Desa (74.517 Desa & 919 Nagari
8.444 kelurahan, 51 UP Transmigrasi: Ratusan Ribu Ketua RW, Ketua RT, Kader
Masjid, Majelis Taklim, Gereja, Rumah Ibdah, dll
Birokrasi &
Dunia Usaha
KARENA ITU FOKUS KITA ADALAH: MEMUTUS RANTAI PENULARAN !
Host
(manusia)
Environ-ment
Agent
(Virus Corona)
bersama-sama Community
/Society/ Masyarakat
Community
/Society/ Masyarakat
Community
/Society/ Masyarakat
PELAJARAN DARI PEMBATASAN YG EFEKTIF WUHAN 23 JANUARI – 8 MARET 2020
Source: Association of Public Health Interventions With the Epidemiology of the COVID-19 Outbreak in Wuhan, China
An Pan, Li Liu, Chaolong Wang, et al at https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/2764658
PELAJARAN DARI PEMBATASAN YG EFEKTIF WUHAN 23 JANUARI – 8 MARET 2020
Source: Association of Public Health Interventions With the Epidemiology of the COVID-19 Outbreak in Wuhan, China
An Pan, Li Liu, Chaolong Wang, et al at https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/2764658
EKSPEKTASI TINGGI PSBB:
• Dijalankan serentak di
seluruh NKRI
• Dalam 1 komando 1
perjuangan
• Bersama-sama berdiam di
rumah selama 14 Hari
• Cukup 2 tahap PSBB
• Langsung kasus tertahan:
Thailand dan Malaysia
PELAKSANAAN PSBB
Belum Optimal:?
• Tidak seluruh wilayah RI
• Tidak serentak pelaksanaannya
• 10 Provinsi tertinggi kasus tidak semua melaksanakan
• Pemberdayaan masyarakat dan penguatan deteksi kasus?
APAKAH PSBB EFEKTIF MENEKAN PENULARAN VIRUS CORONA?
Google: Indonesia Community Mobility Report 4 April – 16 Mei 2020
Apakah
Menurunkan
Tingkat
Penularan ?
Per Wilayah?
Seluruh
Indonesia?
PSBB MENURUNKAN PENULARAN
KASUS DKI JAKARTA: PSBB EFEKTIF MENEKAN LAJU PENULARAN
Jakarta 28 Mei:
6.929 (28,24%)
Nasional 28 Mei:
24.538 Kasus
Google: Jakarta Community Mobility Report
Periode 4 April – 16 Mei 2020
PSBB DAN DAMPAKNYA THD INFEKSI HARIAN VIRUS CORONA
APAKAH SUDAH WAKTUNYA RELAKSASI PSBB?
SUDAH WAKTUNYA RELAKSASI PSBB?
Kapasitas Deteksi 26 Mei ‘20 Kapasitas Deteksi 28 Mei ‘20
Peningkatan Kapasitas Deteksi: Spesimen diperiksa dari 7.152 11.495
Spesimien verifikasi dari 6.0599.768
WAKTU YANG TEPAT RELAKSASI PSBB, JIKA !
SIX CRITERIA FOR LIFTING RESTRICTIONS: 1. The Transmission is controlled;
2. The Health system capacities are in place to detect, test, isolate and treat every case and trace every contact;
3. The Outbreak risks are minimized in special settings like health facilities and nursing homes;
4. The Preventive measures are in place in workplaces, schools and other places where it’s essential for people to go;
5. The Importation risks can be managed;
6. The communities are fully educated, engaged and empowered to adjust to the “new norm”
Every country should be implementing a comprehensive set of measures to slow down transmission and save lives, with the aim of reaching a steady state of low-level or no transmission (WHO, 13 April 2020).
Covid 19 di 6 Negara ASEAN
APAKAH INDONESIA SUDAH MEMENUHI 6 KRITERIA ITU?
1. Penularan/transmisi terkendali ?
2. Kapasitas pelayanan kesehatan sudah baik dalam melakukan deteksi, test, isolasi, pengobatan, dan penelusuran/pelacakan kasus ?
3. Risiko penularan diminimalisir dengan penataan khusus seperti di pelayanan kesehatan dan perawatan rumah (panti jompo dll) ?
4. Upaya pencegahan telah berjalan dengan baik di tempat kerja, sekolah, dan tempat-tempat umum yang penting ?
5. Kasus impor (dari luar negeri/luar daerah) dikelola dengan baik ?
6. Masyarakat telah dididik dengan baik, terlibat dan berdaya untuk menerapkan “norma baru”?
TEMUAN DAN REKOMENDASI 2
Temuan
• Kebijakan PSBB terbukti efektif mengurangi mobilitas Penduduk
• Pengurangan mobilitas penduduk diiringi dengan penjagaan jarak dan perilaku hidup bersih dan sehat serta memakai masker terbukti mengurangi infeksi baru
• Relaksasi PSBB belum dapat dilakukan mengingat 6 kriteria pengurangan Restriksi dari WHO belum terpenuhu
Rekomendasi:
PSBB harus terus dilaksanakan bahkan diperkuat, seperti di Kota Wuhan – Cina yang kemudian diperkuat oleh Pemerintah Pusat
HERD IMMUNITY GAVI (2020):
Herd immunity is the indirect protection from a contagious infectious disease that happens when a population is immune either through vaccination or immunity developed through previous infection.
Oxford Dictionary (2020):
the level of vaccination needed to achieve herd immunity varies by disease but ranges from 83 to 94 %
HERD IMMUNITY ITU BAIK & PENTING, TAPI BERSYARAT: • Hasil vaksinasi/imunisasi bukan membiarkan orang
terpapar infeksi • Vaksin merupakan antigen yg mati/dilemahkan yg
tdk cukup kuat utk menimbulkan gejala (apalagi
kematian) namun adekuat utk mnimbulkan respon
imun sehingga terbentuk imunitas.
• Risikonya vaksinasi/imunisasi terkontrol.
Infeksi Virus Corona bisa liar dan membahayakan !!
KONTROVERSI HERD IMMUNITY
HERD IMMUNITY COVID TANPA VAKSINASI ITU 19 BUKAN SOLUSI !
Dr. Ryan told a press briefing in Geneva: “Humans are not herds, and, as such, the concept of herd immunity is generally reserved for calculating how many people will need to be vaccinated and the population in order to generate that effect.” The WHO director added: “So I do think this idea that „maybe countries who had lax measures and haven‟t done anything will all of a sudden magically reach some herd immunity, and so what if we lose a few old people along the way?‟ This is a really dangerous, dangerous calculation.” Source: ttps://www.independent.co.uk/news/health/coronavirus-herd-immunity-who-uk-matt-hancock-a9510231.html
BERAPA PERKIRAAN JUMLAH PENDUDUK TERPAPAR JIKA HERD IMMUNITY DARI
INFEKSI COVID? + 2.4 juta (3%) kasus yang memerlukan perawatan RS
(pneumonia, perawatan kritis dan risiko tinggi kematian)
+ 8.8 juta (11%) kasus ringan (tidak memerlukan perawatan RS,
cukup isolasi mandiri)
+ 68.8 juta (86%) kasus tidak terdeteksi/ tidak bergejala namun menular
Sekitar 80 Juta Terinfeksi
Sumber: Iwan Ariawan dkk 31 Maret 2020
Estimasi
Kasus
Covid 19 Herd Immunity saat
Vaksin belum ada !
70-80 % terinfeksi virus
Corona Tipe 2:
70% x 270 = 189 juta
penduduk terinfeksi !
86% = 163 jt OTG
11% = 21 jt sakit ringan
3% = 5,7 jt dirawat RS
Herd Immunity bukan pilihan !. Lebih baik fokus pada upaya menekan penularan/transmisi !
FAKTOR PENDORONG TRANSMISI COVID 19
Indikator yang digunakan dalam perhitungan risiko transmisi
Jumlah total populasi (Prov dalam angka 2020) 268 juta
Angka Insidensi Pneumonia (BPJS 2016) 1.3 per 1000
% populasi tinggal di wilayah urban (Susenas 2017) 52.9%
% populasi bepergian tahun lalu (Susenas 2017) 28.2%
% populasi tinggal dirumah dengan luas lantai < 8m2 per kapita (Susenas 2017) 14.8%
% populasi dengan praktek cuci tangan yang tidak benar (Riskesdas 2018) 50.2%
Sumber: Iwan Ariawan dkk 31 Maret 2020
Memperberat fungsi sistem kesehatan • Banyaknya angka kematian COVID & dari kasus
lain
Fungsi sistem kesehatan pada kapasitasnya • Mengurangi angka kematian COVID & dari
kasus lain
DAMPAK COVID 19 TERHADAP SISTEM KESEHATAN
Catatan:
• Saat ini terjadi anomaly kunjungan ke rumah sakit turun hingga hanya tinggal 40% saja.
Lonjakan kunjungan pasien ke RS bisa terjadi ketika PSBB dilonggarkan kedepan !
• Banyak pasien penyakit lain (kronik dan PTM) menahan diri tidak ke rumah sakit • Program Kesehatan Masyarakat esensial banyak tidak berjalan lagi masalah kedepan !
Kapasitas Pelayanan Kesehatan
TEMUAN DAN REKOMENDASI 3
Temuan
• Herd Immunity adalah hal baik yang harus dihasilkan dari program vaksinasi/imunisasi
• Saat ini belum ada vaksin covid, karena itu tidak boleh membiarkan masyarakat tertular demi mendapatkan herd immunity
• Herd Immunity tidak direkomendasikan WHO dll
Rekomendasi:
• Penguatan upaya pencegahan dengan berbagai cara dan semua sektor terlibat harus menjadi fokus untuk memutus rantai penularan dan tidak boleh membiarkan masayarakat tertular virus Corona
• Fokus pencegahan: pemberdayaan masyarakat agar sadar, tahu, mau dan mampu mencegah Covid 19
PANDEMI COVID 19 & NEW NORMAL
• New Normal is a term in business and economics that refers to financial conditions following the financial crisis of 2007-2008 and the aftermath of the 2008–2012 global recession (IMF, 2010)
• As of COVID-19 pandemic, the phrase new normal refers to human behavior's changes after this pandemic: coronavirus pandemic will change daily life for most people. This includes limiting person-to-person contact, like handshakes and hugs. Additionally, maintaining distance from others, in general, will likely stick around (www.ksn.com, May 1, 2020)
• Fokus Kesesehatan, bukan yang Lain: Hidup lebih bersih, lebih sehat, lebih taat aturan
TIDAK TAAT ATURAN: PELAJARAN DARI SPANISH FLU, GELOMBANG PANDEMIC BERULANG-ULANG !
1st Wave
2nd Wave
3rd Wave
https://www.theguardian.com/commentisfree/2020/apr/29/us-responses-1918-flu-pandemic-offer-stark-lessons-coronavirus-now
DIMANA POSISI INDONESIA SAAT INI?
NEW NORMAL = PERILAKU SEHAT CEGAH COVID 19
Perilaku Kesehatan:
1. Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 1) Sering cuci tangan dengan sabun dan air mengalir 2) Menggunakan hand sanitizer
2. Berdiam di Rumah dan Memakasi Masker
3. Isolasi Mandiri dan Bersegera ke Fasyankes jika Gejala Meningkat
Perilaku Non Kesehatan:
1. Sosial: mendukung, tidak melakukan stigma/pengucilan
2. Ekonomi: gotong royong, memberikan bantuan, menyediakan rumah isolasi, dll
Kesiapan Sistem Kesehatan dan Pemerintahan secara Umum:
1. To: detect, test, isolate, treat, and trace every contact
2. Evidence Based dalam Policy Decision hingga Action
3. Membiasakan yang Benar dan Bukan Membenarkan yang Biasa
SUDAH BANYAK BUKU PEDOMAN DAN PROTOKOL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT:
JADIKAN NEW NORMAL !!
Bagaimana penerapannya?
Bagaimana memulai Pemberdayaan Masyarakat Covid Siaga
Covid ?
PARC SEBAGAI FASILITATOR PEEMBERDAYAAN MASYARAKAT
TEMUAN DAN REKOMENDASI 4
Temuan
• Pandemi Covid 19 menuntut masyarakat untuk hidup lebih bersih, sehat, dan lebih taat aturan sebagai dasar “New Normal Figth Covid 19”
• Informasi Kesehatan dan Penyakit, termasuk perkembangan kasus Covid 19 yang digambarkan dalam bentuk grafik pertumbuhan diharapkan memudahkan pihak berwenang dalam menentukan kebijakan dan program pemulihan secara menyeluruh
Rekomendasi:
• Penguatan upaya pencegahan dan promosi hidup lebih bersih, sehat, dan lebih taat aturan (New Normal Fight Covid) harus mendapatkan prioritas seiring dengan penguatan institusi kesehatan masyarakat terdepan yaitu Puskesmas
• Kesehatan harus menjadi pertimbangan utama dan pertama dalam pemulihan secara menyeluruh pasca Pandemi Covid 19. Karena itula Peta Epidemiologis Covid 19 harus dibuat di tingkat pusat dan daerah
SERUAN NASIONAL IAKMI
1. Hidup
Lebih
Sehat
3. Pemda
mampu
PDR/TTTI
2.
Puskesmas
bersama
Masyarakat
4. Peta
Epidemilogis
sbg dasar
Keputusan
5. Protokol
Hidup Sehat
dilaksanakan
setiap Sektor
Kehidupan
TERIMAKASIH BANYAK & SALAM SEHAT MARI PUTUS PENULARAN COVID 19 DG #DIRUMAHSAJA
Catatan:
• Empat Sehat 5 Sempurna Gizi: pokok, lauk-pauk, sayur-sayuran, buah-buahan, dan susu sebagai penyempurna.
• Era saat ini, 4 sehat 5 sempurna lahir dalam suasana wabah Covid-19. Slogan baru ini didedikasikan bagi upaya mencegah Covid-19. Urutannya: 1) gunakan masker; 2) jaga jarak, physical dan social distancing; 3) rajin cuci tangan dengan sabun, olahraga, cukup tidur serta tidak panik; 5) makanan yang bernutrisi.