referat.pptx
DESCRIPTION
-TRANSCRIPT
REFERATVARIKOKEL
Arina Windri RivartiH1A 011 009
Pembimbing :Dr. H. Suharjendro Sp. U
ANATOMI TESTIS
Definisi
Dilatasi abnormal dari vena pada pleksus pampiniformis akibat gangguan aliran darah balik vena
spermatikus internus.
ETIOLOGIANATOMI UMUM
1. Perbedaan letak v. Spermatika interna kanan dan kiri
2. Katup vena spermatikus internus inkompeten
3. Fenomena nutcraker – Proksimal dan distal
1. Hilangnya mekanisme pompa otot
2. Hipertensi vena renalis
3. Tuberlensi vena suprarenalis
4. Tekanan segmen iliaka (feses)
5. Tumor, trombus dan hidronefrosis
TURBULENSI VENA SUPRARENAL
Fenomena Nutcraker
PATOFISIOLOGI GANGGUAN SPERMATOGENESIS
Perbedaan gradien tekanan v. renalis dan spermatika interna
Refluks hasil metabolit adrenal
Peningkatan suhu testis
Adanya anastomosis antara pleksus
pampiniformis Dx dan Sx
Stasis v. Spermatika
interna
Hipoperfusi
Hipoksia
Katekolamin
Prostaglandin
Vena - Arteri Vasokonstriksi
Vasoaktif
Refluks zat metabolit dari testis kiri dialirkan ke
kanan
Dilatasi pleksus pampiniformis
Klasifikasi Varikokel (Dubin & Amelar)
GRADE Terlihat Terpalpasi Keterangan
Sub klinik - - Dengan/tanpa manuver valsava
Grade I + Manuver valsava
Grade II - + Tanpa manuver valsava
Grade III + + Tanpa manuver valsava
DIAGNOSIS
MASSA SKROTUM
Nyeri (+) Nyeri (+/-) Nyeri (-)
- Torsio Testis- Epididimitis-
Orkitis- Torsio apendix
testis-Hematokel/ruptur
testis
- Kanker Testis- Hernia Inguinalis
- Hidrokel- Varikokel
(AAFP,2013)
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Penunjang
- Massa- Tidak Nyeri
- Teraba di atas skrotum
- Diskripsi: kantung cacing
yang menghilang saat berbaring.
Posisi Berdiri:Inspeksi – distensi kebiruan (dilatasi vena)
Posisi Supinasi:Inspeksi – menghilang
Palpasi – Bag of worms, ukuran, konsistensi testis.
Diagnosis: -Angiografi/Venografi- USG- MRI- CT Scan- Nuclear Imaging
Drajat Kerusakan:-Analisis Semen
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pencitraan KeteranganVenografi/ Angiografi
- Untuk mendeteksi varikokel yang kecil/subklinis- Mendemonstrasikan refluks darah vena abnormal dari daerah retrograd menuju IVS dan pleksus pampiniformis.-Invasif untuk pasien yang sedang dalam terapi oklusif.
USG -Struktur anekoik tubular dekat testis-Erect diameter vena dominan (kanalis inguinalis) >2,5 mm, saat valsava manuver meningkat >1mm- USG Doppler menilai grade refluks vena: statis (grade I), intermiten (grade II),dan kontinu (grade III)
CT Scan -2 tranverse scan (posisi supine) : Bernafas biasa dan manuver valsava- Transectional area spermatic cord : 80-100 mm2 (tanpa varikokel) 100-200 mm2 (dengan varikokel)
MRI -massa akibat pelebaran pembuluh serpiginous-korda spermatika intrascrotal dan / atau pampiniformis pleksus menonjol
Nuclear Imaging(Technetium-99m (99m Tc)–label sel
darah merah)
-Gambaran pasien dengan posisi terlentang dan tegak-Gambar statis meunjukkan akumulasi intrascrotal moderat sampai intes.
ANALISIS SPERMA
WHO (2010) sperma normal :
- Volume total cairan lebih dari 2 ml. - Konsentrasi sperma paling sedikit 20 juta sperma/ml. - Morfologinya paling sedikit 15% berbentuk normal. - Pergerakan sperma lebih dari 50% bergerak kedepan,
atau 25% bergerak secara acak kurang dari 1 jam setelah ejakulasi.
- Adanya sel darah putih kurang dari 1 juta/ml.
ANALISIS SEMENSperma count : Minimal 20 juta sperma per mililiternya dan 8 juta
diantaranya bergerak aktif.
Hasil pemeriksaan biasanya disajikan dalam istilah sebagai berikut : • Polyzoospermia : Konsentrasi sperma sangat tinggi • Oligozoospermia : Jumlah sperma kurang dari 20 juta/ml • Hypospermia : Volume semen < 1,5 ml • Hyperspermia : Volume semen > 5,5 ml • Aspermia : Tidak ada semen • Pyospermia : Ada sel darah putih pada semen • Hematospermia : Ada sel darah merah pada semen • Asthenozoospermia : Sperma yang mampu bergerak < 40%. • Teratozoospermia : > 40% sperma mempunyai bentuk yang tidak
normal • Necozoospermia : sperma yang tidak hidup • Oligoasthenozoospermia : Sperma yang mampu bergerak < 8 juta/ml
TERAPI
INDIKASI OPERASI (AUA, 2001)
VARIKOKEL TERPALPASI
TERDIAGNOSIS INFERTIL
PASANGAN –FERTILITAS NORMAL
ABNORMALITAS SEMEN ≥ 1
SUDAH MENIKAH BELUM MENIKAH
TERPALPASI + ANALISIS SEMEN ABNORMAL (DEWASA MUDA)
FOLLOW UP/1-2 TAHUN (ANALISIS SEMEN) – VARIKOKEL + ANALISIS SEMEN NORMAL (DEWASA MUDA)
VARIKOKEL + PENURUNAN UKURAN TESTIS IPSILATERAL
(REMAJA)
FOLLOW UP/1-2 TAHUN (ANALISIS SEMEN + UKURAN) – REMAJA– VARIKOKEL + UKURAN TESTIS NORMAL (REMAJA)
TEHNIK OPERASI
NAMA PROSEDUR
PALOMO (RETROPERITONEAL) - Ligasi v. Spermaika Interna Proksimal- Insisi horizontal daerah iliaka (umbilikus-SIAS) 7-10 cm
Tehnik Inguinal (Ivanissevich) -Insisi 2 cm di atas simfisis pubis.- semua pembuluh darah yang terisolasi diligasi
Laparoskopik -Modifikasi tehnik retroperitoneal- Komplikasi lebih banyak trauma usus, pembuluh darah intraabdomen, emboli, peritonitis.
Microsurgical varikokelectomy (Marmar-Goldstein)
- Mikrosurgikal inguinal/subinguinal elevasi saluran sermatikake arah insisi penglihatan lebih terlihat (pembuluh limfatik + arteri testikularis dapat disingkirkan) komplikasi hidrokel berkurang.
Tehnik Embolisasi -Angiokateter v. Femoralis kanan/ v. Jugularis kanan-ISV venogram petunjuk untuk embolisasi
KOMPLIKASI
1. Hidrokel2. Rekurens3. Iskemik/atrofi testis (trauma a. Testikularis)
EVALUASI PASCA OPERASI
1. Bertambahnya volume testis2. Perbaikan Analisis Semen (setiap 3 bulan)3. Pasangan Menjadi Hamil
PROGNOSIS
Kerusakan yang belum parah:1. Perbaikan volume testis 80%2. Perbaikan analisis semen 60-80%3. Menjadi Hamil 50%
TERIMA KASIH