puasa perisai penyakit

3
PUASA , PERISAI TUBUH DARI PENYAKIT Dr. H. MOCH JASIN, M.Kes Ibadah puasa telah diwajibkan semenjak sebelum ummat Nabi Muhammad SAW (Q.S. Al-Baqarah: 183). Puasa selain bermanfaat secara rohani juga bermanfaat secara fisik. Rasulullah bersabda ’shumu tashihhu’, lebih jauh dalam hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, dari Abu Hurairah r.a, katanya Rasullullah bersabda ”Allah ’Azza wa Jalla berfirman: ”Setiap amal anak Adam teruntuk baginya kecuali puasa, puasa itu adalah untuk Ku dan Aku akan memberinya pahala. Puasa itu perisai”. Makna yang bisa ditarik dari hadist tersebut bahwasannya puasa dapat berfungsi menjadi perisai dari api neraka. Puasa menjadi perisai dari tumbuh dan berkembangnya penyakit “amradhul qulub”, seperti riya’, kibur, suka emosi dan tidak jujur (imam al-Ghazali). Puasa juga menjadi perisai dari penyakit fisik yang menyerang tubuh manusia. Ada beberapa manfaat puasa yang membuat daya tahan tubuh manusia meningkat. Tubuh tidak mudah terserang penyakit, baik penyakit metabolik (diantaranya hipertensi,

Upload: yasinrsdk

Post on 17-Dec-2015

223 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kesehatan

TRANSCRIPT

PUASA , PERISAI TUBUH DARI PENYAKITDr. H. MOCH JASIN, M.KesIbadah puasa telah diwajibkan semenjak sebelum ummat Nabi Muhammad SAW (Q.S. Al-Baqarah: 183). Puasa selain bermanfaat secara rohani juga bermanfaat secara fisik. Rasulullah bersabda shumu tashihhu, lebih jauh dalam hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, dari Abu Hurairah r.a, katanya Rasullullah bersabda Allah Azza wa Jalla berfirman: Setiap amal anak Adam teruntuk baginya kecuali puasa, puasa itu adalah untuk Ku dan Aku akan memberinya pahala. Puasa itu perisai.

Makna yang bisa ditarik dari hadist tersebut bahwasannya puasa dapat berfungsi menjadi perisai dari api neraka. Puasa menjadi perisai dari tumbuh dan berkembangnya penyakit amradhul qulub, seperti riya, kibur, suka emosi dan tidak jujur (imam al-Ghazali). Puasa juga menjadi perisai dari penyakit fisik yang menyerang tubuh manusia. Ada beberapa manfaat puasa yang membuat daya tahan tubuh manusia meningkat. Tubuh tidak mudah terserang penyakit, baik penyakit metabolik (diantaranya hipertensi, hiperkolesterolemia, diabetes melitus) , penyakit degeneratif maupun penyakit infeksi.Pertama, selama berpuasa tubuh mengalami pengurangan konsumsi kalori, sehingga laju metabolisme energi menurun. Manfaatnya, produksi radikal bebas (senyawa oksigen yang bersifat racun) menurun. Ada sekitaar 50 penyakit degeneratif, termasuk penyakit jantung dan stroke, yang dicetuskan dan diperparah oleh senyawa radikal bebas. Hasil penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa puasa akan menekan produksi radikal bebas sekitar 90% dan meningkatkan antioksidan yang bermanfaat bagi daya tahan tubuh sekitar 12%. Kedua, pengurangan konsumsi kalori secara fisiologis akan mengurangi sirkulasi hormon insulin dan kadar gula darah. Dengan demikian akan terjadi peningkatan sensitivitas hormon insulin dalam menormalkan kadar gula darah. Hal ini akan mencegah terjadinya penyakit Diabetes melitus tipe 2.

Ketiga, pada saat berpuasa proses autolisis berlangsung dengan cara membakar cadangan energi yang tersimpan dalam bentuk karbohidrat dan asam lemak. Kolesterol dan trigliserida dirubah menjadi energi. Kandungan kolesterol dalam darah akan menurun, terjadi detoksifikasi (pengeluaran racun dari tubuh) . Hal ini akan menurunkan faktor risiko terjadinya hipertensi, serangan jantung dan stroke. Keempat, hasil penelitian yang telah dilakukan sejak 80 tahun yang lalu oleh para ahli kesehatan di Universitas Osaka, Jepang menyimpulkan bahwa aktivitas puasa dapat merangsang bertambahnya sel darah putih. Selain itu puasa juga bermanfaat untuk memblokir suplai makanan untuk bakteri, virus, dan sel kanker yang bersarang pada tubuh. Keempat hal ini menjadikan orang yang berpuasa memiliki daya tahan dan kekebalan tubuh yang kuat. Orang berpuasa kelihatan lebih sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Tidak heran jika Napoleon Bonaparte mengatakan perisaiku adalah puasa.

Penulis:Dr. H. Moch Jasin, M.Kes

Kepala Bidang Penunjang RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso