prof. dr. tajudin nur, m.hum. -...
TRANSCRIPT
Prof. Dr. Tajudin Nur, M.Hum.
Tinjauan Deskriptif
morfologibahasa arab
ii
KATA PENGANTAR Bahasa Arab merupakan bahasa asing yang telah lama dikenal oleh
masyarakat Indonesia sejalan dengan masuknya agama Islam ke Indonesia sejak abad ke-7 (Lubis, 1993:69). Melalui proses yang panjang berabad-abad agama Islam dianut oleh sebagian besar penduduk Indonesia. Bahasa Arab oleh umat Islam Indonesia telah dianggap sebagai bahasa agama karena hampir semua aktivitas keagamaan tidak lepas dari penggunaan kata-kata atau kalimat-kalimat berbahasa Arab. Misalnya, aktivitas sholat, puasa, haji, dan dzikir, semuanya menggunakan ucapan-ucapan dalam bahasa Arab. Selain itu, Alquran yang dijadikan kitab suci yang dibaca dan dikaji setiap waktu pun ditulis dalam bahasa Arab. Oleh karena itu, banyaklah kosa kata-kosa kata bahasa Arab yang diserap dan menjadi kosa kata bahasa Indonesia yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Kosa kata-kosa kata itu penggunaannya tersebar dalam pelbagai bidang ilmu. Kosa kata yang digunakan dalam bidang agama seperti kata-kata masjid, madrasah, sholat, zakat, syahadat, wudu, amal, kaidah, hukum, halal, haram, najis, batal, dan lain sebagainya. Kosa kata yang digunakan di bidang ketatanegaraan seperti dewan, rakyat, majlis, pasal, ayat, amar, musyawarah, adil, adab, hikmah, dan lain sebagainya. Kosa kata yang digunakan di bidang kebahasaan seperti logat, syair, sajak, naskah, hikayat, bait, kisah, riwayat, asyik-maksyuk, dan lain sebagainya. Kosa kata yang digunakang di bidang politik seperti siasat, madani, mutakhir, azas, rais, wasit, wilayah, daerah, dan lain sebagainya.
Berawal dari kedudukan bahasa Arab sebagai bahasa yang penting bagi pengembangan agama Islam di Indonesia, di samping bahasa Arab sendiri menjadi bahasa dunia Islam dan bahasa internasional yang diakui PBB, maka pemerintah atau lembaga-lembaga pendidikan Islam memandang perlu untuk mengajarkan bahasa Arab di Indonesia dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Kurikulum dan buku ajar bahasa Arab telah dibuat dan disusun untuk diajarkan kepada anak didik. Berbagai cara dan metode pengajaran bahasa telah dicobakan. Namun hasilnya masih belum memuaskan. Masih adanya anggapan bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang susah oleh sebagian pembelajar bahasa Arab di Indonesia adalah satu bukti masih adanya kelemahan dalam
MORFOLOGI BAHASA ARAB: Tinjauan Deskriptif
Copyright @2018, Prof. Dr. Tajudin Nur, M.Hum.
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.
Dilarang mengutip atau meperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari Penerbit.
Cetakan ke-1, Januari 2018
Diterbitkan oleh Unpad Press Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Lantai IV
Jln. Ir. Soekarno KM 21 Bandung 45363 Telp. (022) 84288867/ 84288812
Fax: (022) 84288896 e-mail: [email protected] /[email protected]
http://press.unpad.ac.id Anggota IKAPI dan APPTI
ISBN 978-602-439-271-0
PENELAAH:
Penyunting:
Desainer Sampul:
Perpustakaan Nasional: Katalag Dalam Terbitan (KDT)
Tajudin Nur MORFOLOGI BAHASA ARAB: Tinjauan Deskriptif
Tajudin Nur --Cet. 1 – Bandung; Unpad Press; 2018 200 h.; 25,2 cm
ISBN 978-602-439-271-0
I . Judul II. Tajudin Nur
vMORFOLOGI BAHASA ARAB: TINJAUAN DESKRIPTIFii
KATA PENGANTAR Bahasa Arab merupakan bahasa asing yang telah lama dikenal oleh
masyarakat Indonesia sejalan dengan masuknya agama Islam ke Indonesia sejak abad ke-7 (Lubis, 1993:69). Melalui proses yang panjang berabad-abad agama Islam dianut oleh sebagian besar penduduk Indonesia. Bahasa Arab oleh umat Islam Indonesia telah dianggap sebagai bahasa agama karena hampir semua aktivitas keagamaan tidak lepas dari penggunaan kata-kata atau kalimat-kalimat berbahasa Arab. Misalnya, aktivitas sholat, puasa, haji, dan dzikir, semuanya menggunakan ucapan-ucapan dalam bahasa Arab. Selain itu, Alquran yang dijadikan kitab suci yang dibaca dan dikaji setiap waktu pun ditulis dalam bahasa Arab. Oleh karena itu, banyaklah kosa kata-kosa kata bahasa Arab yang diserap dan menjadi kosa kata bahasa Indonesia yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Kosa kata-kosa kata itu penggunaannya tersebar dalam pelbagai bidang ilmu. Kosa kata yang digunakan dalam bidang agama seperti kata-kata masjid, madrasah, sholat, zakat, syahadat, wudu, amal, kaidah, hukum, halal, haram, najis, batal, dan lain sebagainya. Kosa kata yang digunakan di bidang ketatanegaraan seperti dewan, rakyat, majlis, pasal, ayat, amar, musyawarah, adil, adab, hikmah, dan lain sebagainya. Kosa kata yang digunakan di bidang kebahasaan seperti logat, syair, sajak, naskah, hikayat, bait, kisah, riwayat, asyik-maksyuk, dan lain sebagainya. Kosa kata yang digunakang di bidang politik seperti siasat, madani, mutakhir, azas, rais, wasit, wilayah, daerah, dan lain sebagainya.
Berawal dari kedudukan bahasa Arab sebagai bahasa yang penting bagi pengembangan agama Islam di Indonesia, di samping bahasa Arab sendiri menjadi bahasa dunia Islam dan bahasa internasional yang diakui PBB, maka pemerintah atau lembaga-lembaga pendidikan Islam memandang perlu untuk mengajarkan bahasa Arab di Indonesia dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Kurikulum dan buku ajar bahasa Arab telah dibuat dan disusun untuk diajarkan kepada anak didik. Berbagai cara dan metode pengajaran bahasa telah dicobakan. Namun hasilnya masih belum memuaskan. Masih adanya anggapan bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang susah oleh sebagian pembelajar bahasa Arab di Indonesia adalah satu bukti masih adanya kelemahan dalam
vi PROF. DR. TAJUDIN NUR, M.HUM. iii
proses pembelajarannya. Salah satunya adalah bahasa Arab sebagai bahasa asing masih diajarkan di Indonesia dengan cara bagaimana orang Arab mengajarkan bahasanya kepada anak didiknya. Sudah tentu hal ini menjadi tidak relevan karena persepsi, kompetensi, dan performansi kebahasaan orang Arab terhadap bahasanya sebagai bahasa ibu akan berbeda dengan persepsi, kompetensi, dan performansi kebahasaan orang Indonesia terhadap bahasa Arab sebagai bahasa asing. Seyogyanya pengajaran bahasa Arab di Indonesia dilakukan dengan pendekatan orang Indonesia dalam memahami dan mempersepsikan bahasa Arab sebagai bahasa asing. Dengan demikian metode, kurikulum, buku ajar, dan perangkat-perangkat lainnya yang menunjang perlu ditinjau kembali dan disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Linguistik sebagai ilmu bedah bahasa modern adalah alternatif untuk mengkaji kembali bahasa Arab dan merumuskannya dengan menggunakan kaidah-kaidah yang bersistem dan logis. Bahasa apapun di dunia memiliki sifat-sifat yang juga dimiliki oleh bahasa lainnya. Pertama, bahasa itu bersistem dan sistemis. Bersistem artinya bahasa itu bukanlah sejumlah unsur yang berkumpul secara tak beraturan, tetapi merupakan sitem yang teratur, sedangkan bahasa adalah sistemis artinya bahasa itu bukanlah sistem yang tunggal, melainkan terdiri dari beberapa subsistem, yaitu fonologi, gramatika, dan leksikon. Kedua, bahasa itu merupakan sistem lambang dan sistem bunyi. Ketiga, bahasa itu bermakna, artinya bahasa itu berkaitan dengan segala aspek kehidupan dan alam sekitar masyarakat yang memakainya. Keempat, bahasa itu arbitrer, artinya tidak ada hubungan wajib antara satuan-satuan bahasa dengan yang dilambangkannya. Kelima, bahasa itu unik, artinya tiap bahasa memiliki sistem yang khas yang tidak harus ada dalam bahasa lain. Keenam, bahasa adalah identitas bangsa, artinya, di antara semua ciri budaya bahasa adalah ciri pembeda yang menonjol karena tiap kelompok sosial merasa diri sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok lain. Dengan memahami ciri-ciri keuniversalan bahasa tadi, diharapkan perumusan kaidah-kaidah bahasa yang bersistem dan logis akan terpenuhi sehingga pembelajaran bahasa akan terarah dan menarik.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, kajian terhadap linguistik Arab dirasa perlu dilakukan, khususnya untuk kepentingan pembelajaran
iv
atau akademis. Kajian tersebut idealnya dilakukan secara menyeluruh dan meliputi semua aspek kebahasaan. Kajian yang demikian sudah barang tentu memerlukan tenaga dan waktu yang tidak sedikit. Karena terbatasnya tenaga dan waktu, kajian ini hanya dikhususkan pada Morfologi Bahasa Arab: Tinjauan Deskriptif.
Dipilihnya morfologi bahasa Arab sebagai topik bahasan dalam buku ini dilandasi oleh beberapa alasan. Pertama, bahasa Arab sebagai kelompok bahasa Semitis morfologi katanya berupa morfem akar terbagi (discontinuous morphemes) yang sebagian besar (90%) terdiri dari tiga konsonan yang dipadukan dengan vokal-vokal sebagai morfem terikat yang terbagi pula. Berbeda dengan morfologi kata bahasa Indonesia yang terbentuk dari morfem dasar dan morfem afiks. Kedua, morfologi verba bahasa Arab berupa morfem kompleks yang mengindikasikan adanya pemarkah kategori gramatikal kala, persona, dan modus, sedangkan morfologi verba bahasa Indonesia tidak memiliki indikasi-indikasi itu. Ketiga, morfologi bahasa Arab memiliki jenis morfologi infleksional dan derivasional sebagaimana yang dimiliki bahasa Indonesia namun keduanya memiliki proses yang berbeda. Keempat, proses morfologis dalam bahasa Arab meliputi afiksasi dan komposisi, sedangkan dalam bahasa Indonesia meliputi afiksasi, reduplikasi, dan komposisi. Kelima, hal yang menarik dari telaah morfologi bahasa Arab adalah sifat morfologinya yang inkorporatif, yaitu terjadinya pemaduan morfem-morfem dasar dengan morfem-morfem lain yang dapat difusikan dalam sebuah kata tunggal. Sifat morfologi bahasa Arab yang inkorporasi ini tidak dimiliki oleh bahasa Indonesia yang aglutinatif.
Hal-hal tersebut di atas menjadi fokus yang melatarbelakangi buku ini ditulis. Perbedaan-perbedaan morfologis inilah yang menjadi alasan mengapa bukul ini disusun dengan harapan agar pembelajar bahasa Arab di perguruan tinggi khususnya dan umumnya pembelajar bahasa Arab di masyarakat selangkah lebih mudah memahami fenomena morfologi bahasa Alquran ini.
Bandung, Januari 2018 Penulis, Prof. Dr. Tajudin Nur, M. Hum.
viiMORFOLOGI BAHASA ARAB: TINJAUAN DESKRIPTIFiv
atau akademis. Kajian tersebut idealnya dilakukan secara menyeluruh dan meliputi semua aspek kebahasaan. Kajian yang demikian sudah barang tentu memerlukan tenaga dan waktu yang tidak sedikit. Karena terbatasnya tenaga dan waktu, kajian ini hanya dikhususkan pada Morfologi Bahasa Arab: Tinjauan Deskriptif.
Dipilihnya morfologi bahasa Arab sebagai topik bahasan dalam buku ini dilandasi oleh beberapa alasan. Pertama, bahasa Arab sebagai kelompok bahasa Semitis morfologi katanya berupa morfem akar terbagi (discontinuous morphemes) yang sebagian besar (90%) terdiri dari tiga konsonan yang dipadukan dengan vokal-vokal sebagai morfem terikat yang terbagi pula. Berbeda dengan morfologi kata bahasa Indonesia yang terbentuk dari morfem dasar dan morfem afiks. Kedua, morfologi verba bahasa Arab berupa morfem kompleks yang mengindikasikan adanya pemarkah kategori gramatikal kala, persona, dan modus, sedangkan morfologi verba bahasa Indonesia tidak memiliki indikasi-indikasi itu. Ketiga, morfologi bahasa Arab memiliki jenis morfologi infleksional dan derivasional sebagaimana yang dimiliki bahasa Indonesia namun keduanya memiliki proses yang berbeda. Keempat, proses morfologis dalam bahasa Arab meliputi afiksasi dan komposisi, sedangkan dalam bahasa Indonesia meliputi afiksasi, reduplikasi, dan komposisi. Kelima, hal yang menarik dari telaah morfologi bahasa Arab adalah sifat morfologinya yang inkorporatif, yaitu terjadinya pemaduan morfem-morfem dasar dengan morfem-morfem lain yang dapat difusikan dalam sebuah kata tunggal. Sifat morfologi bahasa Arab yang inkorporasi ini tidak dimiliki oleh bahasa Indonesia yang aglutinatif.
Hal-hal tersebut di atas menjadi fokus yang melatarbelakangi buku ini ditulis. Perbedaan-perbedaan morfologis inilah yang menjadi alasan mengapa bukul ini disusun dengan harapan agar pembelajar bahasa Arab di perguruan tinggi khususnya dan umumnya pembelajar bahasa Arab di masyarakat selangkah lebih mudah memahami fenomena morfologi bahasa Alquran ini.
Bandung, Januari 2018 Penulis, Prof. Dr. Tajudin Nur, M. Hum.
viii PROF. DR. TAJUDIN NUR, M.HUM. v
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR PENULIS ................................................ ii DAFTAR ISI ................................................................................ v DAFTAR TABEL .......................................................................... ix DAFTAR SKEMA ......................................................................... xi DAFTAR BAGAN .......................................................................... xii PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ......................... xiii BAGIAN SATU: PENDAHULUAN TUJUAN ....................................................................................... 1 PEMBAHASAN ............................................................................ 2 1.1 Sejarah Bahasa Arab ................................................................ 2 1.2 Latar Belakang Lahirnya Ilmu Sharaf ...................................... 5 1.3 Hubungan Ilmu Sharaf dan Morfologi ...................................... 6 1.4 Objek Kajian Morfologi 11 1.5 Fungsi Morfologi 13 1.6 Hubungan Morfologi dengan Leksikologi, Etimologi, dan
Sintaksis .................................................................................
14 1.6.1 Morfologi dan Leksikologi ............................................... 14 1.6.2 Morfologi dan Etimologi .................................................. 15 1.6.3 Morfologi dan Sintaksis ................................................... 15 1.7 Identifikasi Morfem ................................................................... 15 1.8 Apa itu Morfem ........................................................................ 17 1.9 Apa itu Morfologi .................................................................... 18 1.10 Pertanyaan untuk Pendalaman ................................................ 22 BAGIAN DUA: PEMAHAMAN DASAR DALAM MORFOLOGI
TUJUAN ........................................................................................ 23 PEMBAHASAN ........................................................................... 14 2.1 Morf dan Alomorf .................................................................... 24 2.2 Klasifikasi Morfem ................................................................... 24 2.2.1 Morfem Bebas dan Morfem Terikat ................................ 24
vi
2.2.2 Morfem Segmental dan Morfem Suprasegmental ........... 25 2.2.3 Morfem Bermakna Leksikal dan Morfem tak Bermakna
Leksikal ..........................................................................
25 2.2.4 Morfem Utuh dan Morfem Terbelah ............................... 26 2.2.5 Morfem Monofonemis dan Morfem Polifonemis ............ 26 2.2.6 Morfem Aditif dan Morfem Replasif ............................... 27 2.2.7 Morfem Afiks, Morfem Template, dan Morfem
Nontemplate .................................................................... 27 2.2.8 Akar Kata, Pangkal, dan Stem ........................................ 29 2.2.9 Morfem Dasar, Bentuk Dasar, Pangkal, dan Akar ........... 30 2.2.10 Kata dan Leksem ........................................................... 31 2.3 Penjenisan Kata Bahasa Arab .................................................... 32 2.4 Pertanyaan untuk Pendalaman ................................................... 34 BAGIAN TIGA: PROSES MORFOLOGIS
TUJUAN ........................................................................................ 35 PEMBAHASAN ............................................................................. 36 3.1 Afiksasi ..................................................................................... 36 3.2 Reduplikasi .............................................................................. 37 3.3 Komposisi atau Pemajemukan ................................................. 39 3.4 Perubahan Internal ..................................................................... 41 3.5 Suplesi ....................................................................................... 42 3.6 Modifikasi Kosong ................................................................... 42 3.7 Pemendekan ............................................................................. 43 3.8 Pertanyaan untuk Pendalaman ................................................... 45 BAGIAN EMPAT: PROSES MORFOFONEMIK TUJUAN ........................................................................................ 46 PEMBAHASAN ............................................................................ 47 4.1 Pengertian Proses Morfofonemik ............................................. 47 4.2 Proses Morfofonemis dalam Bahasa Arab ................................ 49 4.2.1 I‘lal ................................................................................ 49 4.2.2 Ibdal ................................................................................. 57 4.2.3 Idgham ............................................................................ 63 4.3 Pertanyaan untuk Pendalaman .................................................. 65
ixMORFOLOGI BAHASA ARAB: TINJAUAN DESKRIPTIFvi
2.2.2 Morfem Segmental dan Morfem Suprasegmental ........... 25 2.2.3 Morfem Bermakna Leksikal dan Morfem tak Bermakna
Leksikal ..........................................................................
25 2.2.4 Morfem Utuh dan Morfem Terbelah ............................... 26 2.2.5 Morfem Monofonemis dan Morfem Polifonemis ............ 26 2.2.6 Morfem Aditif dan Morfem Replasif ............................... 27 2.2.7 Morfem Afiks, Morfem Template, dan Morfem
Nontemplate .................................................................... 27 2.2.8 Akar Kata, Pangkal, dan Stem ........................................ 29 2.2.9 Morfem Dasar, Bentuk Dasar, Pangkal, dan Akar ........... 30 2.2.10 Kata dan Leksem ........................................................... 31 2.3 Penjenisan Kata Bahasa Arab .................................................... 32 2.4 Pertanyaan untuk Pendalaman ................................................... 34 BAGIAN TIGA: PROSES MORFOLOGIS
TUJUAN ........................................................................................ 35 PEMBAHASAN ............................................................................. 36 3.1 Afiksasi ..................................................................................... 36 3.2 Reduplikasi .............................................................................. 37 3.3 Komposisi atau Pemajemukan ................................................. 39 3.4 Perubahan Internal ..................................................................... 41 3.5 Suplesi ....................................................................................... 42 3.6 Modifikasi Kosong ................................................................... 42 3.7 Pemendekan ............................................................................. 43 3.8 Pertanyaan untuk Pendalaman ................................................... 45 BAGIAN EMPAT: PROSES MORFOFONEMIK TUJUAN ........................................................................................ 46 PEMBAHASAN ............................................................................ 47 4.1 Pengertian Proses Morfofonemik ............................................. 47 4.2 Proses Morfofonemis dalam Bahasa Arab ................................ 49 4.2.1 I‘lal ................................................................................ 49 4.2.2 Ibdal ................................................................................. 57 4.2.3 Idgham ............................................................................ 63 4.3 Pertanyaan untuk Pendalaman .................................................. 65
x PROF. DR. TAJUDIN NUR, M.HUM. vii
BAGIAN LIMA: INFLEKSI DAN DERIVASI TUJUAN ................................................................................... 79 PEMBAHASAN ............................................................................ 79 5.1 Pendahuluan ........................................................................... 80 5.2 Afiks-afiks Infleksi dalam Bahasa Arab 5.2.1 Afiks Infleksi pada Kelas Kata Verba .............................. 82 5.2.2 Afiks Infleksi pada Kelas Kata Nomina, Adjektiva, dan
Partikel ........................................................................... 88 5.2.3 Afiks Infleksi pada Kelas Kata Nomina dan Adjektiva
Berkaitan dengan Kasus .................................................
90 5.3 Afiks-afiks Derivasi dalam Bahasa Arab ( سوائد االشتقاق في
............................................................................ (العزبية
97 5.4 Pertanyaan untuk Pendalaman .................................................. 100 BAGIAN 6: MORFOLOGI VERBA BAHASA ARAB TUJUAN .................................................................................... 101 PEMBAHASAN ............................................................................. 102 6.1 Pengertian Verba bahasa Arab ................................................. 102
6.2 Ciri-ciri Verba Bahasa Arab .................................................... 102 6.2.1 Ciri-ciri Morfologis Verba Bahasa Arab 6.2.1.1 Ciri Morfologis Verba Lampau (Madhi) ............. 102
6.2.1.2 Ciri Morfologis Verba Nonlampau (Mudhari‟) ... 106 6.2.1.3 Ciri Morfologis Verba Imperatif (amr) ............... 108 6.2.2 Ciri-ciri Sintaktis Verba Bahasa Arab 6.2.2.1 Dalam Tataran Kalimat ....................................... 110 6.2.2.2 Dalam Tataran Frase ......................................... 111 6.2.3 Ciri Semantis Verba Bahasa Arab .................................... 112 6.3 Klasifikasi Verba dalam Bahasa Arab 6.3.1 Klasifikasi Verba Bahasa Arab Berdasarkan
Fungsionalnya ................................................................ 113 6.3.2 Klasifikasi Verba Bahasa Arab Berdasarkan Bentuk ...... 115 6.3.3 Klasifikasi Verba Bahasa Arab Berdasarkan Kala .......... 120 6.3.4 Klasifikasi Verba Bahasa Arab Berdasarkan Komposisi
xiMORFOLOGI BAHASA ARAB: TINJAUAN DESKRIPTIFviii
Akar .............................................................................. 121 6.3.5 Klasifikasi Verba Bahasa Arab Berdasarkan Perilaku
Semantis .........................................................................
124 6.3.6 Analisis Morfologis Verba Bahasa Arab ......................... 128 6.4 Pertanyaan untuk Pendalaman .................................................. 132 BAGIAN 7: BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA AFIKS
BAHASA ARAB
TUJUAN ......................................................................................... 133 PEMBAHASAN ........................................................................... 134 7.1 Pengertian Afiks (ɂal-lawāsiq) ................................................ 134 7.2 Pembagian Afiks ...................................................................... 134 7.3 Fungsi Afiks ............................................................................ 136 7.4 Proses Terjadinya Afiksasi ...................................................... 136 7.5 Makna Afiks pada Verba Bahasa Arab .................................... 138 7.6 Makna Afiks pada Nomina Bahasa Arab 7.6.1 Pembentukan Nomina Subjektif (Isim Fa‟il) .................. 146 7.6.2 Pola-pola Pembentukan Nomina Objektif (Isim Maf‟ul) .. 151 7.6.3 Pola Pembentukan Nomina Temporal (Isim Zaman) dan
Nomina Lokatif (Isim Makan) ........................................
153 7.6.4 Pola Pembentukan Nomina Instrumen (Isim Alat) ............ 157 7.6.5 Pola Pembentukan Nomina Masdar (Isim Masdar) .......... 159 7.6.6 Pola Pembentukan Isim Jamak ......................................... 168 7.7 Soal untuk Pendalaman ............................................................ 173 DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 175 GLOSARIUM ................................................................................ 179
xii PROF. DR. TAJUDIN NUR, M.HUM. ix
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1 Paradigma Infleksi Verba Berkaitan dengan Kategori
Kala, Persona, Jumlah, dan Jender pada Verba kataba 'menulis' ........................................................................
117
Tabel 2 Paradigma Infleksi Verba Berkaitan dengan Kategori Gramatikal Modus Indikatif, Subjungtif, Jusif, Enegetik, dan Imperatif pada Verba yaktubu 'menulis' .
122
Tabel 3 Infleksi Pembentuk Modus Energetik Kuat (tawkid tsaqilah) dan Energetik Ringan (tawkid khafifah) pada Verba Nonlampau yaҁlamu ‗mengetahui‘ ....................
123
Tabel 4 Infleksi Pembentuk Verba Turunan dalam Bahasa Arab .............................................................................
124
Tabel 5 Infleksi Pembentuk Feminin pada Nomina, Ajektiva,
dan Partikel ...................................................................
126
Tabel 6 Paradigma Nomina Bahasa Arab Menyangkut Gender, Numeri, Kasus, dan Kedefinitan .................................
132
Tabel 7 Paradigma Persesuaian Nomina dan Adjektiva ............ 135
Tabel 8 Metode Derivasi dengan Cara Perubahan Internal ........ 139
Tabel 9 Ciri Morfologis Verba Lampau (madhi) dari Verba
kataba ‗menulis‘ ..........................................................
147
Tabel 10 Bentuk Konstan (Mabni) Verba Lampau (Madhi) dari Verba kataba ‗menulis‘
149
Tabel 11 Ciri Morfologis Verba Nonlampau (Mudhari‟) dari
Verba yaktubu ‗menulis‘ ............................................
151
Tabel 12 Ciri Morfologis Verba Imperatif (amr) dari Verba ɂuktub ‗tulislah‘, ɂiftaḥ ‗bukalah‘, dan ɂijlis ‗duduklah‘ ...................................................................
154
xiiiMORFOLOGI BAHASA ARAB: TINJAUAN DESKRIPTIFx
Tabel 13 Penggunaan Verba Bantu Kāna ................................. 162
Tabel 14 Verba Bahasa Arab Berdasarkan Bentuk .....................
167
Tabel 15 Pola Verba dasar Triliteral ............................................
197
Tabel 16 Pola Verba dasar Kuadriliteral ...................................
198
Tabel 17 Makna Verba Triliteral Berimbuhan Satu Fonem ........
200
Tabel 18 Makna Verba Triliteral Berimbuhan Dua Fonem .........
201
Tabel 19 Makna Verba Triliteral Berimbuhan Tiga Fonem .........
203
Tabel 20 Makna Verba Kuadriliteral Berimbuhan .......................
204
Tabel 21 Prefiks Mim Dhammah Pembentuk Nomina Pelaku (Isim Fa‟il) ....................................................................
206
Tabel 22 Pembentukan Isim Fa‘il dari Wazan–wazan Mubalaghah ..................................................................
207
xiv PROF. DR. TAJUDIN NUR, M.HUM. xi
DAFTAR SKEMA
Halaman
Skema 1 Verba Bahasa Arab Berdasarkan Fungsionalnya ......... 162
Skema 2 Verba Bahasa Arab Berdasarkan Komposisi Akar ....... 176
Skema 3 Analisis Morfologis Verba Madhi (Lampau) ............... 183
Skema 4 Analisis Morfologis Verba Mudhari‟ (Nonlampau) .... 184
Skema 5 Analisis Morfologis Verba Amar (Imperatif) .............. 185
Skema 6 Verba Triliteral Berimbuhan ....................................... 199
xvMORFOLOGI BAHASA ARAB: TINJAUAN DESKRIPTIFxii
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 1 Afiks-afiks Infleksi pada Verba ................................. 125
Bagan 2 Afiks-afiks Infleksi pada Nomina dan Adjektiva ........ 138
Bagan 3 Perilaku Semantis Verba ............................................. 177
Bagan 4 Verba Berdasarkan Tipe Situasi .................................. 180
Bagan 5 Verba Berdasarkan Tipe Situasi Menurut Tadjuddin ... 182
xvi PROF. DR. TAJUDIN NUR, M.HUM. xiii
PEDOMAN TRANSLITERASI ABJAD ARAB KE ABJAD LATIN
A. Konsonan No Nama Abjad Arab Abjad
Arab Transliterasi Abjad Arab ke Abjad Latin Berdasar
IPA (International Phonetic
Association) 1 hamzah ء ɂ
2 ba‘ ب b
3 ta‘ ت t
4 tsa‘ ث θ
5 jim ج j
6 ḥa‘ ح ḥ
7 kha‘ خ x
8 dal د d
9 dzal ذ ð
10 ra‘ ر r
11 zay ز z
12 sin س s
13 syin ش š
14 shad ص ṣ
15 dhad ض ḍ
16 tha‘ ط ṭ
17 zha‘ ظ ẓ
18 ‗ain ع ҁ