postpartum hemorrhage (pph)
TRANSCRIPT
POSTPARTUM HEMORRHAGE (PPH)
Muhammad Hisyam Bin Kamarulzaman10 2009 318
ANAMNESIS Identitas Keluhan Utama Keluhan Tambahan Riwayat Haid Riwayat Perkawinan Adakah keluar cairan vagina, gatal? Nyeri abdomen BAB/BAK GPA Riwayat keluarga
PEMERIKSAAN FISIK Suhu Nadi-TD Pernapasan Evaluasi komplikasi
Nyeri tekan uterus Nyeri pelvis panggul
PEMERIKSAAN FISIK
Evaluasi perdarahan Trombosis Sakit kaki Bengkak dan merah
Evaluasi sistem reproduksi Tinggi fundus Posisi konsistensi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Blood ABO dan Rh Ht, Hb dan total sel darah putih Profil koagulasi Kultur uterus dan vagina Tes urinalisis Sonografi
WORKING DIAGNOSIS PPH adalah konsekuensi perdarahan
berlebihan dari tempat implantasi plasenta, trauma di traktus genitalia dan struktur sekitarnya, atau keduanya > 500 cc Hipotensi syok! Anemia
Primer (4T) dan Sekunder Definisi PPH ec Atonia Uteri
Kontraksi lemah Pemijatan
WORKING DIAGNOSIS
PENCETUS PPH EC ATONIA UTERI
Kehamilan kembar Fetal macrosomia
( berat janin antara 4500 – 5000 gram )
Polyhydramnion Kehamilan lewat
waktu Portus lama Grande multipara
(fibrosis otot-otot uterus )
Anestesi yang
dalam Infeksi uterus
( chorioamnionitis, endomyometritis, septicemia )
Plasenta previan atau solutio plasenta
Retensio plasenta
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
PPH ec Laserasi Jalan Lahir operasi ,persalinan pervaginam dengan
bayi besar, terminasi kehamilan dengan vacuum atau forcep
mukosa vagina dan vulva syok. Episiotomi dapat menyebabkan
perdarahan yang berlebihan jika mengenai artery atau vena yang besar
merah menyala dan kontraksi uterus baik akan mengarah pada perdarahan dari laserasi ataupun episitomi.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
PPH ec Sisa Placenta tertinggalnya sisa plasenta atau selaput
janin manual atau di kuretase - uterotonika
intravena. uterus tidak dapat berkontraksi secara
efektif masih ada pembuluh darah yang tetap tinggi fundus tidak berkurang.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS PPH ec Kelainan Pembekuan Darah
perdarahan post partum sekunder atau trauma.
Trombositopenia DIC Solusio plasenta, sindroma HELLP,
IUFD, emboli air ketuban dan sepsis. DIC juga dapat berkembang dari syok Pemanjangan waktu trombin (thrombin
time).
ETIOLOGI Umur yang terlalu muda / tua Prioritas sering di jumpai pada multipara
dan grande mutipara Partus lama dan partus terlantar Uterus terlalu regang dan besar misal
pada gemelli, hidromnion / janin besar Kelainan pada uterus seperti mioma
uteri, uterus couveloair pada solusio plasenta
Faktor sosial ekonomi yaitu malnutrisi
EPIDEMIOLOGI Menurut Depkes RI, kematian ibu di
Indonesia (2002) adalah 650 ibu tiap 100.000 kelahiran hidup
43% dari angka tersebut disebabkan oleh perdarahan post partum.
PPH muncul pada sekitar 5-15% pasien setelah persalinan (14 juta kasus )
setiap tahunnya paling sedikit 128.000 wanita mengalami perdarahan sampai meninggal.
Sebagian besar kematian tersebut terjadi dalam waktu 4 jam setelah melahirkan.
EPIDEMIOLOGI
Di Inggris (2000) pula, separuh kematian ibu hamil akibat perdarahan disebabkan oleh perdarahan post partum dari seluruh persalinan.
Dari laporan-laporan baik di negara maju maupun di negara berkembang, angka kejadian PPH berkisar antara 5% sampai 15%. Atonia uteri : 50 – 60 % Sisa plasenta : 23 – 24 % Retensio plasenta : 16 – 17 % Laserasi jalan lahir : 4 – 5 % Kelainan darah : 0,5 – 0,8 %
PATOFISIOLOGI
500-800 L (low resistency). Sewaktu partus, uterus berkontraksi
sehingga volume uterus berkurangplacenta lepas
Uterus berkontraksi dan beretraksi, pemendekan serat-serat ototpembuluh terjepit dan tertutup.
Atonia uteri, kontraksi uterus menurun tidak menutup sempurna
PATOFISIOLOGI
Perdarahan terjadi terus menerus. Plasenta mungkin tidak keluar karena
kandung kemih atau rectum penuh. Atonia uteri juga dapat terjadi bila ada
usaha mengeluarkan plasenta dengan memijat dan mendorong rahim ke bawah
GEJALA KLINIS
Uterus tidak berkontraksi dan lembek. Perdarahan segera setelah anak lahir Syok Bekuan darah pada serviks Posisi telentang akan menghambat
aliran darah keluar
PENATALAKSANAAN Penggantian cairan & pemeliharaan
volume sirkulasi darah Pantau terus perdarahan, kesadaran dan
tanda-tanda vital pasien. Cairan normal saline atau ringer
lactate Jika pasien syok whole blood ataupun
packed red cell Memantau produksi urine
(perfusi cairan ke ginjal adekuat bila produksi urin dalam 1 jam 30 cc atau lebih)
PENATALAKSANAAN Ukuran dan tonus Massase untuk mengeluarkan bekuan
darah di uterus dan vagina. Lembek & tidak berkontraksi oxytocin
+ kompres bimanual Pemberian uterotonica setelah
pemberian oxytocin (kompresi bimanual gagal) menghentikan perdarahanergotamine.
KOMPLIKASI
Sindroma Sheehan nekrosis hipofisis anterior syok astenia, hipotensi, anemia, turunnya BB,
kakeksia, penurunan fungsi seksual dengan atrofi alat-alat genital, kehilangan rambut pubis dan ketiak, penurunan metabolisme dengan hipotensi, amenorea dan kehilangan fungsi laktasi.
!!! Anemia depresi postpartum
PREVENTIF Ketahui dengan pasti kondisi pasien sejak
awal (saat masuk) Lakukan observasi pada 2 jam pertama
pasca persalinan (di ruang persalinan) dan lanjutkan pemantauan terjadwal hingga 4 jam berikutnya (di ruang rawat gabung).
Segera lakukan penlilaian klinik dan upaya pertolongan apabila dihadapkan dengan masalah dan komplikasi
Atasi syok Pastikan kontraksi berlangsung baik. dan lakukan penangan spesifik.
PREVENTIF
Pastikan plasenta telah lahir dan lengkap
Eksplorasi kemungkinan robekan jalan lahir.
Bila perdarahan terus berlangsung, lakukan uji beku darah.
Pasang kateter tetap dan lakukan pemantauan input-output cairan
Cari penyebab perdarahan
PROGNOSIS
Dubia ad bonam Dubia ad malam