post power syndrome ialah reaksi somatik dalam bentuk sekumpulan simtom penyakit
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Post Power Syndrome Ialah Reaksi Somatik Dalam Bentuk Sekumpulan Simtom Penyakit
1/2
Post power syndrome ialah reaksi somatik dalam bentuk sekumpulan simtom
penyakit, luka-luka serta kerusakan fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang
bersifat progresif dan penyebabnya ialah pension atau karena sudah tidak
mempunyai jabatan dan kekuasan lagi. Post power syndrome juga memiliki
pengertian “kehilangan kekuasaan” yang diakibatkan karena perubahan dari suatu
posisi yang semula menguntungkan menjadi tidak lagi menguntungkan. Contohnyakehilangan pekerjaan, kehilangan jabatan, ataupun perubahan status sosial
ekonomi dari baik menjadi buruk
Individu yang mengalami gangguan post power syndrome berpandangan bahwa
pekerjaan dan bekerja itu merupakan suatu kebutuhan dasar dan merupakan
bagian yang sangat penting dari kehidupan manusia. Pekerjaan dan bekerja itu
memberikan kesenangan dan arti tersendiri bagi kehidupan manusia. ingkungan
kerja itu sebagai sentrum sosial, sedangkan bekerja merupakan aktivitas sosial
yang memberikan kepada individu penghargaan atau respek, status sosial, dan
prestise sosial. !ekerja itu selain memberikan ganjaran material dalam bentuk gaji,
kekayaan dan berma"am-ma"am fasilitas material, juga memberikan ganjaran
sosial yang nonmaterial, yaitu berupa status sosial dan prestise sosial. #engandemikian, kebanggaan dan minat besar terhadap pekerjaan dengan segaa pangkat,
jabatan, dan symbol kebesaran merupakan insentif yang kuat untuk men"intai
suaru pekerjaan.
$ebaliknya, tidak bekerja, menganggur, pension, tidak menjabat lagi dialami
sebagai suatu sho"k dan dianggap sebagai kerugian, dan aib yang memberkan rasa
malu. “pengagguran” tadi menimbulkan perasaan-perasaan minder, perasan tidak
berguna, tdak dikehendaki, dilupakan, tersisihkan, tanpa tempat berpijak dan
seperti “tanpa rumah”. Pada waktu masih bekerja, dirinya merasa dihormati
disegani, dielu-elukan, disanjung, dibelai-belai dengan segala kemanisan. Pada
masa itu ia merasa “agung”, merasa berharga dan berguna, merasa dikehendakidan dibutuhkan, disamping itu masih mendapatkan berma"am-ma"am fasilitas
material. $ekarang mengalami kekosongan tanpa arti dan merasa tidak berguna
dimana merasa belum siap untuk menghadapi kenyataan seperti itu.
$ebenarnya yang menjadi kriterium utama bukanlah kondisi atau situasi pensiun
dan menganggur, melainkan bagaimana "aranya seseorang menghayati dan
merasakan keadaan yang baru. %ondisi mental dan tipe kepribadian individu sangat
menentukan mekanisme-reaktif untuk menanggapi masa pensiun dan
menganggurnya. &ika merasa tidak mampu atau belum sanggup untuk menerima
kondisi tersebut, dan merasa sangat ke"ewa dan pedih, maka hal itu bisa
menimbulkan banyak kon'ik batin, ketakutan, ke"emasan, dan rasa rendah diri. &ika
semuanya itu berlangsung berlarut-larut, maka akan mengakibatkan prosesdementia yang berlangsung "epat, merusak fungsi-fungsi organi", dan
mengakibatkan ma"am-ma"am gangguan mental lain yang bisa memper"epat
kematiannya.
$umber(
$emium, )ustinus *+. /. %esehatan ental . )ogyakarta( %anisius
-
8/19/2019 Post Power Syndrome Ialah Reaksi Somatik Dalam Bentuk Sekumpulan Simtom Penyakit
2/2