post power syndrome ialah reaksi somatik dalam bentuk sekumpulan simtom penyakit

Upload: titis-apriliaa

Post on 08-Jul-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Post Power Syndrome Ialah Reaksi Somatik Dalam Bentuk Sekumpulan Simtom Penyakit

    1/2

    Post power syndrome ialah reaksi somatik dalam bentuk sekumpulan simtom

    penyakit, luka-luka serta kerusakan fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang

    bersifat progresif dan penyebabnya ialah pension atau karena sudah tidak

    mempunyai jabatan dan kekuasan lagi. Post power syndrome juga memiliki

    pengertian “kehilangan kekuasaan” yang diakibatkan karena perubahan dari suatu

    posisi yang semula menguntungkan menjadi tidak lagi menguntungkan. Contohnyakehilangan pekerjaan, kehilangan jabatan, ataupun perubahan status sosial

    ekonomi dari baik menjadi buruk

    Individu yang mengalami gangguan post power syndrome berpandangan bahwa

    pekerjaan dan bekerja itu merupakan suatu kebutuhan dasar dan merupakan

    bagian yang sangat penting dari kehidupan manusia. Pekerjaan dan bekerja itu

    memberikan kesenangan dan arti tersendiri bagi kehidupan manusia. ingkungan

    kerja itu sebagai sentrum sosial, sedangkan bekerja merupakan aktivitas sosial

    yang memberikan kepada individu penghargaan atau respek, status sosial, dan

    prestise sosial. !ekerja itu selain memberikan ganjaran material dalam bentuk gaji,

    kekayaan dan berma"am-ma"am fasilitas material, juga memberikan ganjaran

    sosial yang nonmaterial, yaitu berupa status sosial dan prestise sosial. #engandemikian, kebanggaan dan minat besar terhadap pekerjaan dengan segaa pangkat,

     jabatan, dan symbol kebesaran merupakan insentif yang kuat untuk men"intai

    suaru pekerjaan.

    $ebaliknya, tidak bekerja, menganggur, pension, tidak menjabat lagi dialami

    sebagai suatu sho"k dan dianggap sebagai kerugian, dan aib yang memberkan rasa

    malu. “pengagguran” tadi menimbulkan perasaan-perasaan minder, perasan tidak

    berguna, tdak dikehendaki, dilupakan, tersisihkan, tanpa tempat berpijak dan

    seperti “tanpa rumah”. Pada waktu masih bekerja, dirinya merasa dihormati

    disegani, dielu-elukan, disanjung, dibelai-belai dengan segala kemanisan. Pada

    masa itu ia merasa “agung”, merasa berharga dan berguna, merasa dikehendakidan dibutuhkan, disamping itu masih mendapatkan berma"am-ma"am fasilitas

    material. $ekarang mengalami kekosongan tanpa arti dan merasa tidak berguna

    dimana merasa belum siap untuk menghadapi kenyataan seperti itu.

    $ebenarnya yang menjadi kriterium utama bukanlah kondisi atau situasi pensiun

    dan menganggur, melainkan bagaimana "aranya seseorang menghayati dan

    merasakan keadaan yang baru. %ondisi mental dan tipe kepribadian individu sangat

    menentukan mekanisme-reaktif untuk menanggapi masa pensiun dan

    menganggurnya. &ika merasa tidak mampu atau belum sanggup untuk menerima

    kondisi tersebut, dan merasa sangat ke"ewa dan pedih, maka hal itu bisa

    menimbulkan banyak kon'ik batin, ketakutan, ke"emasan, dan rasa rendah diri. &ika

    semuanya itu berlangsung berlarut-larut, maka akan mengakibatkan prosesdementia yang berlangsung "epat, merusak fungsi-fungsi organi", dan

    mengakibatkan ma"am-ma"am gangguan mental lain yang bisa memper"epat

    kematiannya.

    $umber(

    $emium, )ustinus *+. /. %esehatan ental . )ogyakarta( %anisius

  • 8/19/2019 Post Power Syndrome Ialah Reaksi Somatik Dalam Bentuk Sekumpulan Simtom Penyakit

    2/2