plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · buku cerita bergambar tentang pengolahan limbah ......
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG
PENGOLAHAN LIMBAH SEBAGAI USAHA PELESTARIAN
LINGKUNGAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Herlinda Widyastuti
NIM : 161134021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG
PENGOLAHAN LIMBAH SEBAGAI USAHA PELESTARIAN
LINGKUNGAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Herlinda Widyastuti
NIM : 161134021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menyertai dengan
berkat dan rahmat-Nya.
2. Diri sendiri yang telah berjuang untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Kedua orangtuaku, Martinus Mugiyanto dan Christina Dwi Purwani yang
senantiasa memberikan dukungan, doa, dan kasih sayang.
4. Kedua kakakku, Hanang Widyanto dan Hendri Widyanti yang senantiasa
memberikan dukungan.
5. Semua teman dan sahabat-sahabatku yang membantu serta mendukung
dalam proses penelitian hingga penyusunan skripsi yang tidak dapat
disebutkan satu per satu.
6. Almamater Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Sesuatu hal yang dijalani dengan sepenuh hati,
senyum dan terbuai pasrah. Tuhan senantiasa menyertai”
(Rm. Hartanto Pr)
“Freedom is what you do with what’s been done to you”
(Jean Paul Sartre)
“Life is a mystery to be lived, not a problem to be solved”
(Gabriel Marcel)
“Cobalah dulu, dengan menyebut nama-Nya pasti semua akan dimudahkan”
(Herlinda Widyastuti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan
dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah
Yogyakarta. 18 Desember 2020
Peneliti
Herlinda Widyastuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Herlinda Widyastuti
Nomor Mahasiswa : 161134021
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENGEMBANGAN
BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG PENGOLAHAN LIMBAH
SEBAGAI USAHA PELESTARIAN LINGKUNGAN beserta yang diperlukan.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 18 Desember 2020
Yang menyatakan
Herlinda Widyastuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG
PENGOLAHAN LIMBAH SEBAGAI USAHA PELESTARIAN
LINGKUNGAN
Herlinda Widyastuti
Universitas Sanata Dharma
2020
Latar belakang penelitian ini tentang adanya keprihatinan mengenai masalah
pencemaran limbah di sungai yang berdampak pada kelestarian lingkungan hidup
dan makhluk hidup. Dari wawancara kepada guru kelas V dan masyarakat di sekitar
sungai, peneliti mendapatkan data bahwa diperlukan media yang berisi tentang
materi pelestarian lingkungan terkhusus untuk sungai. Oleh karena itu, peneliti
terdorong untuk mengembangkan buku cerita bergambar tentang pengolahan air
limbah sebagai upaya pelestarian lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui pengembangan buku cerita bergambar dan kualitasnya.
Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan
menggunakan tahapan model ADDIE. Tahapan tersebut yaitu: (1) analysis karena
masalah pencemaran limbah di sungai, melakukan wawancara, (2) design, tahap ini
untuk merancang kisi-kisi buku cerita bergambar, (3) development dilakukan untuk
membuat produk dan dilakukan uji kelayakan oleh ahli, (4) implementation
dilakukan revisi produk berdasarkan saran dari ahli yang kemudian dapat dilakukan
uji coba ke siswa, (5) evaluasi dalam tahap ini melakukan dua jenis evaluasi yaitu
evaluasi formatif dan sumatif.
Berdasarkan hasil validasi oleh ahli, kualitas buku cerita bergambar
mendapatkan skor rata-rata sebanyak 3,28. Buku cerita bergambar tersebut
termasuk kedalam kategori “Sangat Baik” dan perlu diberikan perbaikan sesuai
saran validator. Dengan demikian dapat disimpulkan buku cerita bergambar
memiliki kualitas yang sangat baik dan dapat digunakan sebagai media
pembelajaran serta sarana literasi sekolah.
Kata kunci : pendidikan lingkungan hidup, pencemaran limbah, buku cerita
bergambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF A STORY BOOK ABOUT WASTE TREATMENT
AS ENVIRONMENTAL PRESERVATION BUSINESS
Herlinda Widyastuti
Sanata Dharma University
2020 The purpose of this study was to determine the development of picture storybooks
and its quality. The context of this research is about the concern about the problem of waste pollution in rivers which has an impact on the preservation of the environment and living things. From interviews with class V teachers and the community around the river, researchers obtained data that media that contains materials about environmental conservation, especially for rivers, is needed.
This type of research is Research and Development (R&D) using the ADDIE model stages. These stages are: (1) analysis because of the problem of waste pollution in the river, conducting interviews, (2) design, this stage is to design a picture book grid, (3) development is done to make the product and conducted feasibility studies by experts, (4) implementation be revised products based on the advice of experts who can then be tested to the students, (5) evaluation at this stage to do two types of evaluation that is formative evaluation and summative.
Based on the results of validation by the experts, the quality of the picture book got an average score of 3.28. The picture book has categorized as "Very Good" and should be provided with corrections as the validator recommendation. Thus, it can be concluded that picture storybooks have very good quality and can be used as a medium of learning as well as a means of school literacy. Keywords: environmental education, waste pollution, picture storybooks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan ucapan terima kasih peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus,
yang telah memberikan berkat penyertaan serta kekuatan sehingga skripsi
berjudul “PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG
PENGOLAHAN LIMBAH SEBAGAI USAHA PELESTARIAN
LINGKUNGAN” ini dapat diselesaikan dengan baik dan maksimal. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini telah selesai karena bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati dan
penuh cinta, peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak secara
langsung maupun tidak langsung dalam proses penelitian dan penyusunan
skripsi. Ucapan terima kasih peneliti panjatkan kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan.
2. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan dosen pembimbing skripsi I yang
telah membimbing, memotivasi, dan memberikan dukungan kepada
peneliti dalam proses pengerjaan penelitian dan skripsi ini.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
4. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum., selaku dosen pembimbing skripsi
II, yang telah membimbing, memotivasi, dan memberikan dukungan
kepada peneliti dalam proses pengerjaan penelitian dan skripsi ini.
5. Kedua validator yang telah membantu peneliti menilai kualitas buku
cerita bergambar “IPAL dan SPAL untuk Mengolah Air Limbah”.
6. Bapak Sri Rahadi, S.Pd., dan Ibu Margaretha.Yuliarti R, selaku guru
kelas V di SD Kanisius Pati yang telah membantu proses analisis
kebutuhan dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Ibu Oktavia Sakti Finisa, S.Pd., selaku guru kelas V di SD Bopkri
Turen yang telah membantu proses analisis kebutuhan dalam
penelitian ini.
8. Kedua orang tua, M. Mugiyanto dan Dwi Purwani, Kakak Hanang
Widyanto dan Hendri Widyanti yang memberikan dukungan, doa,
semangat, keceriaan dan kasih sayang selama ini.
9. Teman dekat serta sahabatku Donatus Henry Wijaya yang menemani,
memotivasi dan membantu dalam penyusunan produk skripsi ini.
10. Teman dekat dan sahabatku yang telah menemani dan tiada hentinya
memberikan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman PGSD angkatan 2016 dan semua pihak yang pernah
berdinamika selama masa perkuliahan
12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih
untuk motivasi dan bantuannya.
Peneliti menyadari bahwa penelitian skripsi ini masih memiliki banyak
keterbatasan dan kekurangan. Peneliti berharap skripsi ini dapat memberikan
manfaat sebagai sarana literasi di Sekolah Dasar.
Yogyakarta, 18 Desember 2020
Peneliti
Herlinda Widyastuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................. vii
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5
E. Definisi Operasional ...................................................................................... 6
F. Spesifikasi Produk ......................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 7
A. Kajian Pustaka ............................................................................................... 7
Pendidikan Lingkungan Hidup ................................................................. 7
Sungai ..................................................................................................... 17
Saluran Pembuangan Air Limbah Sederhana ......................................... 21
Instalasi Pengolahan Air Limbah ............................................................ 22
Buku Cerita Bergambar .......................................................................... 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Literasi .................................................................................................... 30
7. Karakteristik Perkembangan Siswa Kelas V .......................................... 33
B. Penelitian yang Relevan .............................................................................. 35
1. Penelitian tentang Penggunaan Buku Cerita Bergambar ........................ 35
2. Penelitian tentang Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) ...................... 36
C. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 37
D. Pertanyaan Penelitian................................................................................... 38
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 40
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 40
B. Setting Penelitian ......................................................................................... 40
Subjek Penelitian .................................................................................... 40
Objek Penelitian ...................................................................................... 41
Lokasi Penelitian ..................................................................................... 41
Waktu Penelitian ..................................................................................... 41
C. Prosedur Pengembangan Penelitian ............................................................. 41
Tahap Analysis (Analisis) ....................................................................... 42
Tahap Design (Desain) ........................................................................... 43
Tahap Development (Pengembangan) .................................................... 43
Tahap Implementation (Implementasi) ................................................... 44
Tahap Evaluation (Evaluasi) ................................................................... 44
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 45
Kuesioner ................................................................................................ 45
Wawancara .............................................................................................. 45
E. Instrumen Penelitian .................................................................................... 46
Instrumen Analisis Kebutuhan ................................................................ 46
Instrumen Validasi Produk ..................................................................... 49
E. Teknik Analisis Data ................................................................................... 49
Teknik Analisis Data Kualitatif .............................................................. 49
Teknik Analisis Data Kuantitatif ............................................................ 50
F. Jadwal Penelitian dan Pengembangan ......................................................... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 52
A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Prosedur Pengembangan ......................................................................... 52
Kualitas Produk ....................................................................................... 77
B. Pembahasan ................................................................................................. 86
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 92
A. Kesimpulan .................................................................................................. 92
B. Keterbatasan Pengembangan ....................................................................... 93
C. Saran ............................................................................................................ 93
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 94
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tabel Rangkuman Materi Pembelajaran tentang Lingkungan Hidup ... 11
Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara ............................................................................. 46
Tabel 3.2 Pedoman Kuesioner .............................................................................. 47
Tabel 3.3 Aspek Validasi Buku Cerita Bergambar ............................................... 49
Tabel 3.4 Konversi Kualitatif ke Data Kuantitatif ................................................ 50
Tabel 3.5 Kriteria Kelayakan Produk.................................................................... 51
Tabel 3.6 Jadwal dan Pengembangan ................................................................... 51
Tabel 4.1 Kisi-kisi Buku Cerita Bergambar .......................................................... 69
Tabel 4.2 Hasil Rekap Validasi Produk ................................................................ 73
Tabel 4.3 Pedoman Konversi Data........................................................................ 74
Tabel 4.4 Perbaikan Cover Produk ....................................................................... 74
Tabel 4.5 Perbaikan Produk Halaman 3-4 ............................................................ 75
Tabel 4.6 Perbaikan Produk Halaman 5-6 ............................................................ 76
Tabel 4.7 Perbaikan Produk Bagan IPAL ............................................................. 76
Tabel 4.8 Perbaikan Produk Bentuk IPAL ............................................................ 77
Tabel 4.9 Perbaikan Produk Bentuk SPAL ........................................................... 78
Tabel 4.10 Penilaian Cover Produk ...................................................................... 78
Tabel 4.11 Penilaian Penggunaan Bahasa pada Produk........................................ 78
Tabel 4.12 Penilaian Desain Produk ..................................................................... 80
Tabel 4.13 Penilaian Isi Produk ............................................................................ 82
Tabel 4.14 Penilaian Produk setiap Aspek ............................................................ 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Perhitungan Skor Validasi Produk .................................................... 50
Gambar 3.2 Perhitungan Persentase Kelayakan Produk ....................................... 51
Gambar 4.1 Cover Produk Buku Cerita Bergambar ............................................. 66
Gambar 4.2 Produk Awal Buku Cerita Bergambar .............................................. 66
Gambar 4.3 Presentase Kelayakan Produk............................................................85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Izin Validasi ............................................................................ 97
Lampiran 2. Lembar Wawancara Guru ................................................................. 98
Lampiran 3. Hasil Wawancara Guru ................................................................... 100
Lampiran 4. Lembar Wawancara Warga ............................................................ 104
Lampiran 5. Hasil Wawancara Warga ................................................................ 106
Lampiran 6. Lembar Validasi ............................................................................. 112
Lampiran 7. Lembar Hasil Validasi Dosen ......................................................... 119
Lampiran 8 Lembar Hasil Validasi Guru ............................................................ 127
Lampiran 9. Kisi-kisi Buku Cerita Bergambar ................................................... 134
Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup .................................................................... 145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam Bab I ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan spesifikasi materi yang
dikembangkan.
A. Latar Belakang Masalah
Lingkungan merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan
manusia, karena lingkungan bukan hanya sebagai tempat manusia beraktivitas,
namun lingkungan juga mendukung berbagai aktivitas manusia. Oleh sebab itu
lingkungan harus dijaga dan dirawat dengan sebaik mungkin, sehingga perlu
adanya pendidikan lingkungan hidup dan kesadaran manusia itu sendiri.
Menurut Setijadi (dalam Kaligis, 2007: 1.12) pendidikan lingkungan hidup
adalah proses dasar untuk mengembangkan warga negara supaya (a) menyadari
dan merasa terpanggil untuk memperhatikan lingkungan hidup dan masalah-
masalah yang menyertainya, (b) memiliki pengetahuan, keterampilan motivasi
dan tanggung jawab untuk mengambil tindakan-tindakan pemecah
permasalahan lingkungan hidup. Melalui pendidikan lingkungan hidup,
manusia diarahkan untuk mengembangkan pemahaman, motivasi serta
tanggung jawab terhadap kepedulian lingkungan sekitarnya.
Lingkungan merupakan tempat yang penting bagi kehidupan manusia.
Salah satunya adalah berperan sebagai sumber kehidupan manusia. Jika
kondisi lingkungan baik, maka kehidupan makhluk hidup juga akan terjaga
dengan baik. Namun, jika kondisi lingkungan mengalami kerusakan, maka
kehidupan makhluk hidup pasti akan terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan buku cerita bergambar yang berisi dengan gambar untuk
membantu siswa kelas V agar dapat mengetahui adanya cara pengolahan air
limbah yang dapat mengurangi pencemaran air dan dapat menjaga kelestarian
lingkungan.
Materi pelestarian lingkungan yang ada dalam pembelajaran tematik di
kelas V SD salah satunya berada di tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita” subtema
1 “Manusia dan Lingkungan”. Materi pembelajaran tersebut berisi tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pentingnya lingkungan bagi keberlangsungan hidup manusia. Materi yang
akan dikolaborasikan adalah mata pembelajaran Bahasa Indonesia dan IPA
yang membahas tentang siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi serta
keberlangsungan makhluk hidup.
Berdasarkan informasi dari hasil pengamatan dan wawancara dengan
masyarakat di Desa Dukuh bahwa kualitas air sungai yang tidak baik dan
adanya pencemaran limbah yang terjadi di sungai tersebut. Warga masyarakat
yang menjadi narasumber menyatakan bahwa pembelajaran tentang kesadaran
untuk melestarikan sumber daya alam di sungai serta pengolahan air limbah
sangat perlu diberikan kepada siswa Sekolah Dasar (SD). Dengan diberikannya
materi pelestarian sumber daya alam ini, diharapkan agar siswa Sekolah Dasar
akan menjadi penerus generasi baru yang tidak membuang limbah di sungai.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, peneliti akan melakukan penelitian dan
pengembangan (Research & Development) dengan mengembangkan produk
berupa buku cerita bergambar yang didalamnya akan berdasarkan materi
pembelajaran kelas V tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita” subtema 1 “Manusia
dan Lingkungan” serta Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) mengenai cara
pengolahan air limbah.
Buku cerita bergambar adalah tuturan teks cerita anak yang ditulis
berdasarkan suatu aktivitas atau kejadian tertentu sesuai dengan sudut pandang
anak sehingga dapat menarik minat baca anak yang tersusun atas teks dan
gambar yang keduanya saling melengkapi (Krissandi, 2017: 21). Untuk
menarik minat anak pada buku cerita bergambar, Sutherland (dalam Krissandi,
2007: 25-26) menyatakan karakteristik buku cerita bergambar yang sesuai bagi
anak yaitu buku cerita bergambar yang bersifat ringkas, langsung, konsepnya
berseri, mudah dipahami anak-anak, gaya penulisan yang sederhana dan
dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik. Buku cerita bergambar yang peneliti
kembangkan memuat karakteristik-karakteristik tersebut. Menurut Mc Elmeel
(dalam Krissandi, 2017: 24-25), ada jenis-jenis buku cerita bergambar yaitu
cerita rakyat, informasi, fiksi, histori, biografi, dan kisah nyata. Jenis buku
cerita bergambar informasi yang peneliti kembangkan. Jenis tersebut
menyampaikan informasi faktual serta data yang sesuai dengan kenyataan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
berguna untuk menambah wawasan keterampilan, wawasan dan juga bekal
teoritis dalam batas tertentu bagi anak. Dalam buku cerita bergambar yang
peneliti kembangkan terdapat informasi tentang pengolahan air limbah agar
dapat mengurangi pencemaran limbah di sungai.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru di SD Kanisius Pati 01, SD
Kanisius Pati 02 dan SD BOPKRI Turen, mendapatkan informasi bahwa buku
cerita bergambar dapat dimanfaatkan sebagai sarana literasi agar memperkaya
pengetahuan siswa. Selain itu, siswa akan menjadi lebih tertarik untuk belajar
karena terdapat gambar yang memberikan dapat membangkitkan imajinasi dan
membantu siswa memahami konsep-konsep yang disampaikan. Buku cerita
bergambar dapat menjadi sarana bagi siswa untuk mengetahui cara pengolahan
air limbah menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan
menggunakan cara yang sederhana seperti Saluran Pembuangan Air Limbah
(SPAL). Pengolahan air limbah menggunakan IPAL memiliki kelebihan yaitu
hasil olahan air tersebut bisa digunakan kembali tetapi tidak untuk diminum
dan memasak. Sedangkan pengolahan air limbah menggunakan SPAL
memiliki kelebihan dimana air limbah tersebut dapat menjadi air tanah
kembali.
Ketentuan mengenai pengolahan limbah diatur dalam Peraturan
Pemerintahan yakni PP No 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran
dan/atau Perusakan Laut. Di Indonesia masih ada sekitar 74% perusahan kecil
yang belum mengolah secara tepat air limbahnya. Rendahnya pengawasan dari
pemerintah dan kesadaran dari pelaku usaha akan pentingnya pengolahan
limbah tersebut dapat menyebabkan banyaknya saluran air dan lingkungan
menjadi terkontaminasi. Pencemaran yang ditimbulkan dapat menyebabkan
penyakit mulai dari yang ringan hingga berat. Instalasi pengolahan air limbah
(IPAL) dapat menjadi solusi untuk mengurangi pencemaran dari limbah
tersebut. IPAL adalah sebuah struktur teknik dan perangkat peralatan serta
perlengkapannya yang dirancang untuk mengolah limbah, sehingga hasil dari
proses tersebut layak untuk dibuang ke lingkungan maupun untuk digunakan
kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Peneliti mengembangkan buku cerita bergambar yang terinspirasi pada
salah satu penelitian yang dilakukan oleh Kristianto (2017) yang berjudul
“Pengembangan Buku Cerita Anak Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup
untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas Bawah”. Penelitian tersebut untuk
siswa kelas III. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu
peneliti lebih mengerucutkan materi dan tujuan dari isi buku pada
pembelajaran tematik tema 8 subtema 1 untuk kelas V. Hasil penelitian
Kristianto menunjukkan bahwa cergam dapat meningkatkan minat baca siswa
kelas III. Buku cerita bergambar ini dapat menjadi salah satu media dalam
pembelajaran serta dapat mempermudah siswa dalam memahami konsep
materi yang disampaikan.
Buku cerita bergambar yang peneliti kembangkan merupakan upaya untuk
menambah pengetahuan siswa tentang cara pelestarian lingkungan serta
pengolahan air limbah agar dapat mengurangi pencemaran sungai. Salah satu
cara untuk melestarikan lingkungan di sungai yaitu dengan mengolah terlebih
dahulu air limbah sebelum dibuang di sungai. Oleh karena itu, peneliti
mengembangkan buku cerita bergambar berjudul “IPAL dan SPAL untuk
Mengolah Air Limbah” dalam judul skripsi “Pengembangan Buku Cerita
Bergambar tentang Pengolahan Limbah sebagai Usaha Pelestarian
Lingkungan”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalah, peneliti merumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana prosedur pengembangan buku cerita bergambar tentang
pengolahan air limbah dengan IPAL dan SPAL untuk siswa kelas V
SD?
2. Bagaimana kualitas dari produk buku cerita bergambar tentang
pengolahan air limbah dengan IPAL dan SPAL untuk siswa kelas V
SD?
C. Tujuan Penelitian
Peneliti memiliki tujuan dalam melaksanakan penelitian. Tujuan tersebut
yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1. Mengetahui prosedur pengembangan buku cerita bergambar tentang
pengolahan air limbah dengan IPAL dan SPAL untuk siswa kelas V SD
2. Mengetahui kualitas dari produk buku cerita bergambar tentang
pengolahan air limbah dengan IPAL dan SPAL untuk siswa kelas V SD
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak,
diantaranya yaitu :
1. Bagi Siswa
Siswa dapat menggunakan buku cerita bergambar untuk membantu
dirinya dalam hal penambahan wawasan pengetahuan mengenai pelestarian
sumber daya alam terutama di daerah sungai dan menjadikan pribadi siswa
menjadi lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan buku cerita
bergambar, siswa akan terbantu dalam mempelajari pembelajaran yang
disampaikan oleh guru.
2. Bagi Guru
Guru dapat menggunakan cerita bergambar “IPAL dan SPAL untuk
Mengolah Air Limbah” ini menjadi media pembelajaran saat mengajarkan
materi tentang lingkungan. Selain itu, dapat digunakan untuk media
gerakan literasi sekolah
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat membantu sekolah terutama dalam hal
pengembangan media pembelajaran dan literasi untuk proses belajar
mengajar di sekolah dan menambah koleksi buku di perpustakaan sekolah.
4. Bagi Peneliti
Melalui penelitian ini, peneliti memperoleh pengalaman baru dalam hal
pengembangan buku cerita bergambar bertemakan pelestarian sumber daya
alam sebagai usaha pelestarian lingkungan untuk media pembelajaran dan
literasi kelas V Sekolah Dasar. Peneliti juga mendapatkan kesempatan
untuk mengembangkan kemampuan membuat media literasi, sehingga
pembelajaran yang akan dilakukan tidak membosankan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
E. Definisi Operasional
Definisi operasional pada penelitian dan pengembangan ini sebagai
berikut:
1. Buku cerita bergambar ini adalah suatu media untuk menyampaikan
informasi dan pesan yang ditulis berdasarkan aktivitas atau kejadian
tertentu sesuai dengan sudut pandang anak yang terdiri dari teks dan
gambar.
2. Pendidikan lingkungan hidup adalah sebuah pendidikan yang bertujuan
untuk menanamkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran untuk
menjaga, merawat dan melestarikan lingkungan.
3. Pengolahan limbah adalah sebuah sistem pengolahan air limbah sebelum
dialirkan ke lingkungan dengan menggunakan teknologi Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Saluran Pembuangan Air Limbah
(SPAL).
4. Siswa kelas V SD adalah anak yang berusia 10-11 tahun dan mengikuti
pembelajaran di sekolah dasar pada tingkat kelas V.
F. Spesifikasi Produk
Produk yang dikembangkan memiliki spesifikasi sebagai berikut :
1. Buku cerita bergambar berjudul “IPAL dan SPAL untuk Mengolah Air
Limbah” dikembangkan berdasarkan materi tematik kelas V Tema 8 “
Lingkungan Sahabat Kita” Subtema 1 “Manusia dan Lingkungan”.
2. Buku cerita bergambar terdiri dari 37 halaman, yaitu sampul depan dan
belakang, kata pengantar, daftar isi, gambar cerita, pertanyaan pendalaman,
daftar referensi, dan biodata penulis.
3. Buku cerita bergambar dicetak secara landscape dengan ukuran panjang 21
cm dan lebar 20 cm. Dicetak menggunakan kertas untuk cover dan untuk isi
cergam.
4. Buku cerita bergambar ini menggunakan Font Minion Pro untuk isi dan
judul cerita bergambar.
5. Buku cerita bergambar ini merupakan hasil gambar tangan peneliti dan
pemberian warna gambar menggunakan crayon.
6. Buku cerita bergambar disusun menggunakan bahasa yang sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini peneliti akan membahas tentang kajian pustaka, teori yang
mendukung, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan
penelitian.
A. Kajian Pustaka
Dalam bab ini menjelaskan beberapa teori yang digunakan sebagai
pendukung dalam penelitian. Adapun beberapa teori tersebut adalah
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), PLH dalam tematik SD, PLH dalam
pembelajaran tematik kelas V SD, PLH dalam STEAM (Science, Technology,
Engineering, Arts and Mathematics), media pembelajaran, buku cerita
bergambar, literasi, dan karakteristik perkembangan siswa.
Pendidikan Lingkungan Hidup
Sub bab ini menjelaskan teori yang digunakan dalam penelitian yang
terkait dengan Pendidikan Lingkungan Hidup. Teori yang dibahas dalam
subbab ini yaitu pengertian pendidikan lingkungan hidup, etika lingkungan
hidup, tujuan pendidikan lingkungan hidup, target pelaksanaan pendidikan
lingkungan hidup dan pendidikan lingkungan hidup dalam pembelajaran
tematik SD
a. Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup
Indonesia memiliki masalah kependudukan yang cukup
memprihatinkan bertekad untuk membina penduduknya. Hal itu
merupakan modal yang efektif dan menguntungkan bagi usaha
pembangunan dengan tetap memegang teguh pelaksanaan prinsip
keserasian, keselarasan dan keseimbangan dengan lingkungan
hidupnya. Oleh karena itu dalam menanggulangi masalah-masalah
tersebut diperlukan perubahan persepsi manusia tentang lingkungan
hidup serta perubahan dalam cara hidup manusia. Maka tanpa disadari
bahwa proses pendidikan dapat berperan dalam mengusahakan
perubahan tersebut dan bukan hanya teknologi dan ekonomi.
Pendidikan tersebut diidentifikasikan sebagai pendidikan lingkungan
hidup. Pendidikan lingkungan hidup menurut Cerovsky dalam buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
“Handbook of environmental Education” dikemukakan bahwa
pendidikan lingkungan hidup adalah proses pengenalan nilai-nilai serta
pemahaman konsep-konsep yang dapat mengembangkan keterampilan
sikap serta motivasi manusia untuk mengerti serta menghargai
hubungan antar sesama dan dengan lingkungan hidupnya (Kaligis,
2007: 1.11).
Pengertian selanjutnya menyatakan bahwa pendidikan lingkungan
hidup adalah upaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh
masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai lingkungan
dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirnya dapat
menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya
pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi
sekarang dan yang akan datang ( Sudjoko, 2009: 1.15).
Menurut Setijadi (dalam Kaligis, 2007: 1.12) pendidikan lingkungan
hidup adalah proses dasar untuk mengembangkan warga negara supaya
(a) menyadari dan merasa terpanggil untuk memperhatikan lingkungan
hidup dan masalah-masalah yang menyertainya, (b) memiliki
pengetahuan, keterampilan motivasi dan tanggung jawab untuk
mengambil tindakan-tindakan pemecah permasalahan lingkungan
hidup.
Pengertian pendidikan lingkungan hidup dari beberapa ahli yang
telah disebutkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan
lingkungan hidup merupakan proses dasar untuk mengembangkan
kesadaran manusia akan lingkungan hidupnya dan dengan
permasalahan yang terdapat di dalamnya. Dengan adanya kesadaran
tersebut akan mengembangkan pengetahuan, sikap, motivasi,
keterampilan dan kesungguhan baik secara pribadi maupun secara
bersama-sama untuk mencari pemecahan masalah lingkungan hidup
untuk masa kini maupun di masa depan.
b. Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Pendidikan lingkungan hidup bertujuan untuk mendorong dan
memberikan kesempatan kepada masyarakat memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang pada akhirnya dapat membutuhkan
kepedulian, komitmen untuk melindungi, memperbaiki serta
memanfaatkan lingkungan hidup secara bijaksana, turut menciptakan
pola perilaku yang bersahabat dengan lingkungan hidup,
mengembangkan etika lingkungan hidup dan memperbaiki kualitas
hidup (Sudjoko, 2009: 1.16 – 1.17). Sejalan dengan Kaligis ( 2007:
1.12), menyatakan tujuan dari pendidikan lingkungan hidup sebagai
berikut:
a) Kesadaran
Pendidikan lingkungan hidup akan mengembangkan kesadaran
serta kepekaan manusia akan lingkungan hidup terhadap setiap isu
lingkungan, baik dalam mengurangi permasalahan lingkungan
maupun melakukan pencegahan terhadap masalah-masalah yang
akan terjadi di masa mendatang.
b) Pengetahuan
Pendidikan lingkungan hidup bertujuan untuk meningkatkan
dan mengembangkan pengetahuan manusia tentang lingkungan
hidup terhadap setiap isu lingkungan. Hal ini akan meningkatkan
dan mengembangkan rasa tanggung jawab dan peran serta manusia
didalamnya.
c) Sikap
Sikap peduli terhadap lingkungan menjadi salah satu tujuan dari
pendidikan lingkungan hidup. Sikap ini akan meningkatkan dan
mengembangkan nilai-nilai sosial, peduli dan tanggap akan
lingkungan hidup serta motivasi untuk secara aktif ikut serta dalam
melindungi dan memperbaikinya.
d) Keterampilan
Pendidikan lingkungan hidup bertujuan untuk meningkatkan
dan mengembangkan keterampilan dalam memecahkan masalah-
masalah lingkungan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
e) Kemampuan evaluasi
Kemampuan evaluasi ini bertujuan untuk meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan dalam mengevaluasi kegiatan-
kegiatan pendidikan lingkungan hidup.
f) Partisipasi
Partisipasi ini bertujuan untuk meningkatkan dan
mengembangkan rasa tanggung jawab akan permasalahan terhadap
isu lingkungan hidup demi pengambilan keputusan dan tindakan
yang tepat dalam pemecahannya.
c. Pendidikan Lingkungan Hidup dalam Pembelajaran Tematik
SD
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) dapat diintegrasikan pada
berbagai muatan pembelajaran di SD seperti IPS, Bahasa Indonesia,
Seni Budaya dan Prakarya (SBdP), IPA, Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan (Penjasorkes). Muatan pembelajaran yang akan saling
berkaitan satu sama lain dalam pembelajaran tersebut, memiliki ruang
lingkup yang luas serta menguatkan antara materi satu muatan
pembelajaran dengan pembelajaran yang lain (Hamlah, 2013: 24-25).
Berikut ini adalah tabel rangkuman materi pembelajaran tematik edisi
revisi 2017 yang mengandung muatan pendidikan lingkungan hidup di
dalamnya.
Tabel 2. 1 Tabel Rangkuman Materi Pembelajaran tentang
Lingkungan Hidup
Kelas Semester Tema Materi Pembelajaran tentang
Lingkungan Hidup
I Ganjil Tema 2
“Kegemaranku”
Membuat sampul buku dengan
memanfaatkan bahan yang ada
di alam, seperti daun-daun
kering.
Genap Tema 6
“Lingkungan
Bersih, Sehat,
dan Asri”
Kegiatan membersihkan
lingkungan agar bersih, sehat
dan asri.
II Ganjil Tema 4
“Hidup Bersih
dan Sehat”
Menciptakan kondisi lingkungan
sekitar yang bersih dan sehat
agar terhindar dari penyakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Genap Tema 6
“Merawat
Hewan dan
Tumbuhan”
Merawat tanaman agar tidak
layu dan dapat dimanfaatkan
untuk kehidupan. Mengenal
berbagai jenis hewan peliharaan
dan cara merawatnya.
III Ganjil Tema 2
“Menyayangi
Tumbuhan dan
Hewan”
Menyayangi tumbuhan dengan
cara menyiram setiap hari,
melestarikan tumbuhan dengan
membuat pot gantung.
Menunjukkan sikap cinta hewan
dengan cara memberikan
kandang bagi hewan peliharaan.
Genap Tema 8
“Bumi dan
Alam Semesta”
Bumi merupakan tempat tinggal
manusia serta makhluk hidup
lainnya dan sumber daya alam
yang perlu dijaga kelestariannya.
IV Ganjil Tema 3
“Peduli
Makhluk
Hidup”
Mengenali sikap-sikap yang
mencerminkan ketidakpedulian
pada makhluk hidup.
Genap Tema 8
“Daerah Tempat
Tinggalku”
Mengeksplorasi keunikan tempat
tinggal masing-masing yang
berkaitan dengan kebun, taman
bunga, atau kenampakan alam
lainnya serta menjaganya agar
tetap terawat dan bersih.
V Ganjil Tema 5
“Ekosistem”
Mempelajari tentang berbagai
macam ekosistem alami dan
buatan.
Genap Tema 8
“Lingkungan
Sahabat Kita”
Memanfaatkan lingkungan
dalam kehidupan manusia
VI Ganjil Tema 1
“Selamatkan
Makhluk
Hidup”
Mengupayakan untuk mencegah
kepunahan tumbuhan dan hewan
Genap Tema 8
“Bumiku”
Mempelajari jenis-jenis
kenampakan alam
Berdasarkan data di atas tentang muatan materi pendidikan
lingkungan hidup yang terdapat di pembelajaran tematik SD dari kelas
I sampai kelas VI, dapat diketahui bahwa peneliti tertarik pada
pembelajaran tematik yang terdapat di kelas V pada tema 8 mengenai
pemanfaatan lingkungan dalam kehidupan manusia. Pada tema 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
“Lingkungan Sahabat Kita” siswa diajarkan bagaimana memanfaatkan
lingkungan dengan baik, mengetahui penyebab dari berkurangnya
sumber daya alam, siklus air. Dari pembelajaran tematik di kurikulum
2013, peneliti berfokus pada pembelajaran di kelas V SD tema 8
“Lingkungan Sahabat Kita” dengan subtema 1 “Manusia dan
Lingkungan.”
d. Pendidikan Lingkungan Hidup dalam Pembelajaran Tematik
Kelas V SD
Pembahasan ini akan menjelaskan teori-teori yang digunakan dalam
penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran tematik kelas V.
Pembahasan ini terdiri dari pengertian pembelajaran tematik dan materi
pembelajaran tematik kelas V Tema 8 Subtema 1
1) Pengertian Pembelajaran Tematik
Windiyana (2005: 1) menyatakan bahwa pembelajaran tematik
adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang memadukan
beberapa pokok bahasan, sub pokok bahasan, dan topik antar
bidang studi yang dipadukan menjadi satu dalam sebuah tema
pembelajaran. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) pada pembelajaran nomor 57 menyatakan bahwa
tematik adalah salah satu model belajar yang menggunakan tema
untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga memberikan
pengalaman yang bermakna bagi siswa (Permendikbud, 2014:
220).
Berdasarkan pengertian beberapa ahli tentang pembelajaran
tematik tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik
merupakan pembelajaran yang memadukan berbagai pokok
pembahasan ke dalam sebuah tema yang membuat pembelajaran
tersebut menjadi pengalaman yang bermakna bagi siswa. Tema-
tema tersebut dijabarkan dalam pembelajaran tematik di setiap
jenjang , salah satunya pembelajaran tematik kelas V Tema 8
Subtema 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2) Materi Pembelajaran Tematik Kelas V Tema 8 Subtema 1
Materi pembelajaran kelas V tema 8 Subtema 1 terdiri atas 5
muatan pembelajaran yang terintegrasi dalam satu judul subtema
“Manusia dan Lingkungan”. Kelima muatan pembelajaran tersebut
adalah PPKn, Bahasa Indonesia, IPS, IPA dan SBdP.
Pada mata pelajaran PPKn terdapat Kompetensi Dasar (KD) 1.3
Mensyukuri keragaman sosial masyarakat sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika, 2.3 Bersikap
toleran dalam keragaman sosial budaya masyarakat dalam konteks
Bhineka Tunggal Ika, 3.3 Menelaah keragaman konteks budaya
masyarakat, dan 4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang mendukung
keragaman sosial budaya masyarakat. Berdasarkan kompetensi
dasar tersebut, pelajaran PKN mempelajari tentang keberagaman
sosial budaya masyarakat di Indonesia seperti keunikan pakaian
adat, bahasa daerah dan judul lagu-lagu daerah.
Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia terdapat Kompetensi
Dasar (KD) 3.8 Menguraikan urutan peristiwa atau tindakan yang
terdapat pada teks nonfiksi dan 4.8 Menyajikan kembali peristiwa
atau tindakan dengan memperhatikan latar cerita yang terdapat
pada teks fiksi. Berdasarkan kompetensi dasar tersebut, pelajaran
Bahasa Indonesia mempelajari tentang menguraikan urutan
peristiwa atau tindakan dalam teks bacaan serta menyajikan
kembali peristiwa tersebut dengan memperhatikan latar cerita yang
terdapat dalam teks bacaan. Materi pembelajaran ini nantinya akan
menjadi jembatan penghubung dalam buku cerita bergambar antara
pembelajaran tematik dengan kesadaran serta kepekaan manusia
terhadap peristiwa pencemaran air limbah di sungai yang menjadi
unsur pendidikan lingkungan hidup.
Pada mata pelajaran IPS terdapat kompetensi Dasar (KD) 3.3
Menganalisis peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan
kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk
memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
hubungannya dengan karakteristik ruang dan 4.3 Menyajikan hasil
analisis tentang peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan
kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk
memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa. Berdasarkan
kompetensi dasar tersebut, pelajaran IPS mempelajari tentang
bahasa daerah, rumah adat, tarian tradisional serta jenis-jenis usaha
dengan mengolah sumber daya alam.
Pada mata pelajaran IPA terdapat Kompetensi Dasar (KD) 3.8
Menganalisis siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi
serta keberlangsungan makhluk hidup dan 4.8 Membuat karya
tentang skema siklus air berdasarkan informasi dari berbagai
sumber. Berdasarkan kompetensi dasar tersebut, pelajaran IPA
mempelajari tentang siklus air dan dampaknya pada peristiwa-
peristiwa yang terjadi di bumi serta untuk keberlangsungan hidup
bagi makhluk hidup. Materi pembelajaran ini nantinya akan
menjadi jembatan penghubung dalam buku cerita bergambar antara
pembelajaran tematik dengan kesadaran serta kepekaan manusia
terhadap peristiwa pencemaran air limbah di sungai yang menjadi
pendidikan lingkungan hidup.
Pada mata pelajaran SBdP terdapat Kompetensi Dasar (KD) 3.2
Memahami tangga nada dan 4.2 Menyanyikan lagu-lagu dalam
berbagai tangga nada dengan iringan musik. Berdasarkan
kompetensi dasar tersebut, pelajaran SBdP mempelajari tentang
tangga nada dengan iringan musik.
e. Pendidikan Lingkungan Hidup dalam pembelajaran STEAM
(Sains, Technology, Engineering, Arts and Mathematics)
Sub bab ini akan menjelaskan tentang teori yang digunakan dalam
penelitian terkait dengan STEAM (Science, Technology, Engineering,
Art and Mathematics). Pembahasan di dalamnya terdiri dari pengertian
STEAM, penerapan STEAM, dan manfaat STEAM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
1) Pengertian STEAM
STEAM didefinisikan sebagai suatu pendekatan pengajaran dan
pembelajaran antara dua atau lebih dalam komponen STEAM
dengan disiplin ilmu lain. Istilah STEAM merupakan kepanjangan
dari Science, Technology, Art and Mathematics. Penggabungan
seni dengan disiplin ilmu lain sebenarnya telah lama dilakukan,
seni dianggap sebagai penyeimbang ilmu pengetahuan
(Hadinugrahaningsih, 2017: 17)
Menurut Guy A. Boy dan Yakman, STEAM (Science,
Technology, Engineering, Art, and Mathematics) merupakan
pendekatan yang terintegrasi untuk dapat mendorong kreativitas.
Menerapkan STEAM dalam pembelajaran dapat mendorong anak
untuk mencari keterkaitan dari satu dengan yang lain. Unsur seni
pada STEAM akan mengembangkan kemampuan secara estetik.
Pembelajaran dengan menggunakan STEAM menurut Yakman
(dalam Hadinugrahaningsih, 2017: 19) merupakan pembelajaran
kontekstual, dimana anak akan diajak memahami fenomena yang
terjadi di lingkungan sekitar. Dengan adanya pembelajaran
tersebut, anak akan merasa ingin lebih tahu, ingin belajar dan
memahami apa yang sedang terjadi, penyebab-penyebabnya, dan
dampak yang ditimbulkan serta berusaha untuk mengatasinya. Hal
ini terjadi karena anak dapat langsung mengaitkan,
menghubungkan dan bahkan bisa mencari solusi pada
permasalahan yang muncul, dalam pembelajaran tersebut anak
diajak berpikir kritis. STEAM menjadikan anak merasa bahwa
anak telah terlibat ambil bagian dalam pembelajaran yang terjadi
dan akan mencari solusi dari setiap permasalahan yang muncul.
Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa STEAM adalah sebuah pendekatan
pembelajaran yang menggabungkan Science, Technology,
Engineering, Art and Mathematics menjadi satu kesatuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
berguna untuk mendorong anak agar berpikir kritis dan kreatif
dalam memahami fenomena di lingkungan sekitar.
2) Penerapan STEAM
Penerapan STEAM pada pembelajaran tematik di kelas V tema
8 sub tema 1 akan membuat anak memahami konsep pentingnya
air sungai bagi makhluk hidup. Air sungai merupakan salah satu
hal yang dekat dengan kehidupan makhluk hidup sehingga anak-
anak dapat mengetahui manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Penggabungan beberapa bidang studi dalam pembelajaran tematik
ini dengan STEAM akan membangun pemahaman anak terhadap
konsep materi dan keterkaitannya dengan bidang studi lain dalam
kehidupan nyata. Penerapan STEAM dapat membangun
kemampuan kognitif anak melalui pembelajaran yang bermakna,
memunculkan kreativitas anak dan dapat merangsang munculnya
soft skill pada diri anak seperti kerjasama dan kolaborasi dalam
kelompok kerja serta dapat mengkritisi fenomena yang terjadi di
lingkungan sekitar (Hasinugrahaningsih, 2017:22).
Dengan demikian keterpaduan antara pembelajaran tematik
dengan pembelajaran STEAM akan peneliti wujudkan dalam
bentuk media berupa buku cerita bergambar tentang penjernihan
air limbah sabun menggunakan teknik Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL). Air adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi
makhluk hidup. Namun, saat ini persediaan air bersih menurun
dikarenakan adanya pencemaran dari limbah rumah tangga
maupun limbah komunal. Permasalah tersebut dapat diatasi dengan
menggunakan teknik IPAL supaya jernih dan dapat dimanfaatkan
kembali. Penjernihan air menggunakan teknik IPAL ini akan
menambah wawasan bagi siswa.
3) Manfaat STEAM
Hadinugrahaningsih (2017:21), menyatakan bahwa manfaat
pendekatan STEAM antara lain membantu siswa memahami cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
kerja pada proyek-proyek kehidupan nyata, dengan
memperhatikan hal-hal seperti :
a) Anak bisa menggunakan pengetahuan dan keterampilan
dari seluruh mata pelajaran untuk mendukung pekerjaan
proyek.
b) Anak didorong untuk mengakui dan menghormati keterampilan serta
kepentingan mereka sendiri dan orang lain.
Sungai
Uraian dalam sub bab ini menjelaskan teori yang digunakan dalam
penelitian terkait dengan sungai. Teori-teori tersebut antara lain pengertian
sungai, dan pencemaran sungai.
a. Pengertian Sungai
Sungai adalah alur atau wadah air alami atau buatan berupa jaringan
pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai muara,
dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan (Peraturan
Pemerintah Nomor 38 tahun 2011). Sungai sebagai sumber air yang
merupakan sumber daya alam utama yang mempunyai fungsi
serbaguna bagi kehidupan dan penghidupan makhluk hidup. Fungsi
sungai yaitu sebagai sumber air minum, sarana transportasi, sumber
irigasi, perikanan dan lain sebagainya. Aktivitas manusia inilah yang
menyebabkan sungai menjadi rentan terhadap pencemaran air. Begitu
pula pertumbuhan industri dapat menyebabkan penurunan kualitas
lingkungan (Soemarwoto, 2003).
Sungai mempunyai tiga bagian kondisi lingkungan yaitu hulu, hilir
dan muara sungai. Ketiga kondisi tersebut memiliki perbedaan kualitas
air, yaitu:
1. Pada bagian hulu, kualitas airnya lebih baik, yaitu lebih jernih,
mempunyai variasi kandungan senyawa kimiawi lebih
rendah/sedikit, kandungan biologis lebih rendah.
2. Pada bagian hilir mempunyai potensial tercemar jauh lebih besar
sehingga kandungan kimiawi dan biologis lebih bervariasi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
cukup tinggi. Pada umumnya diperlukan pengolahan secara
lengkap.
Muara sungai letaknya hampir mencapai laut atau pertemuan
sungai-sungai lain, arus air sangat lambat dengan volume yang
lebih besar, banyak mengandung bahan terlarut.
b. Pencemaran Air Sungai
Pengertian pencemaran air dalam Keputusan Menteri Negara
Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.02/MENKLH/I/1988, Bab I
Pasal 1. Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi dan/atau komponen lain kedalam air
dan/atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses
alam sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan air menjadi kurang atau tidak sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan air menjadi kurang atau sudah tidak dapat berfungsi
lagi sesuai dengan peruntukannya (Sudjoko, 2009: 3.27). Dari
pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa air sungai yang tercemar
adalah air sungai yang mengandung bahan-bahan asing dalam jumlah
melebihi batas yang telah ditetapkan sehingga air sungai tersebut tidak
dapat digunakan untuk keperluan tertentu, seperti untuk air minum,
pertanian, memasak, perikanan, dan lain-lain.
Pencemaran air sungai pada dasarnya terjadi karena air limbah
langsung dibuang ke badan sungai tanpa mengalami proses pengolahan
terlebih dahulu, atau proses pengolahan yang dilakukan belum
memadai. Pengolahan limbah bertujuan untuk memperkecil tingkat
pencemaran yang akan terjadi agar tidak membahayakan lingkungan
hidup. Sumber-sumber pencemaran air sungai (Sudjoko, 2009: 3.28-
3.30), meliputi:
1) Sumber yang dapat dikenali (points resources),
Sumber yang dapat dikenali yaitu sumber pencemaran air yang
asalnya dapat segera teridentifikasi. Contoh pencemaran yang
diketahui sumbernya adalah limbah industri/pertambangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis organik
maupun anorganik. Secara umum zat-zat tersebut digolongkan
menjadi:
Garam anorganik seperti magnesium sulfat dan magnesium
klorida yang berasal dari kegiatan pembuangan, pabrik
pupuk, pabrik kertas, dan lain-lain.
Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari
industri pengolah bijih logam dan bahan bakar fosil yang
mengandung kotoran senyawa berupa ikatan belerang.
Senyawa organik seperti pelarut dan zat warna yang berasal
dari industri penyamaan kulit dan cat.
Logam berat seperti kadmium, air raksa (merkuri) dan
kromium yang berasal dari industri pertambangan, cat, zat
warna, baterai, penyepuhan logam, dan lain-lain.
Zat-zat tersebut diatas jika masuk ke perairan akan
menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan makhluk
hidup pengguna air tersebut, termasuk manusia.
Kegiatan pertambangan selain menghasilkan bahan-
bahan kimia seperti diatas juga menghasilkan endapan
lumpur dalam jumlah besar. Jika turun hujan, lumpur ini
bisa terbawa aliran air hujan dan sampai ke sungai akan
meningkatkan kekeruhan air.
2) Sumber pencemaran yang tidak bisa dikenali asalnya (polusi
nonpoint).
Contoh pencemaran yang tidak dapat diidentifikasi sumbernya
antara lain:
Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga merupakan pencemaran air
terbesar selain limbah industri, pertanian dan bahan
pencemaran lainnya. Limbah rumah tangga akan
mencemari selokan, sumur, sungai, dan lingkungan
sekitarnya. Semakin besar populasi manusia, semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
tinggi tingkat pencemarannya. Limbah rumah tangga dapat
berupa padatan (kertas, plastik, dan lain-lain) maupun
cairan (air cucian, air sabun, minyak goreng bekas, dan lain-
lain). Di antara limbah tersebut ada yang mudah terurai
yaitu sampah organik dan ada pula yang tidak dapat terurai.
Limbah Lalu Lintas
Limbah lalu lintas berupa tumpahan oli, minyak tanah,
dan lain-lain. Tumpahan minyak akibat kecelakaan mobil-
mobil tangki minyak dapat mengotori air tanah. Selain
terjadi di darat, pencemaran lalu lintas juga sering terjadi di
lautan. Semuanya sangat berbahaya bagi kehidupan.
Limbah Pertanian
Limbah pertanian berupa sisa, tumpahan ataupun
penyemprotan yang berlebih seperti pestisida dan herbisida.
Begitu juga pemupukan yang berlebihan. Limbah pestisida
dan herbisida mempunyai sifat kimia yang stabil, yaitu
tidak terurai di alam sehingga zat tersebut akan mengendap
dalam tanah, dasar sungai, danau serta laut dan selanjutnya
akan mempengaruhi organisme-organisme yang hidup di
dalamnya.
c. Akibat Pencemaran Sungai
Akibat dari pencemaran sungai dapat mengganggu peredaran air dan
memungkinkan kualitas air menurun sehingga tidak dapat dipakai
sebagai air minum. Air yang bercampur zat-zat pencemar dapat
membahayakan kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Menurut Sudjoko (2009: 3.30-3.31) akibat yang dapat ditimbulkan
oleh jenis pencemar tertentu antara lain:
1) Pencemaran secara fisik seperti limbah panas dari buangan
pabrik yang dapat menyebabkan peningkatan temperatur air
sungai. Temperatur air yang terlalu tinggi akan mengakibatkan
matinya ikan dan hewan lain, baik karena suhu air menjadi tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
sesuai untuk hidup maupun karena rendahnya kadar oksigen
terlarut.
2) Pencemaran secara kimia seperti logam berat air raksa
(merkuri). Air raksa yang masuk kedalam sungai dan
dikonsumsi, dapat mengganggu kesehatan manusia karena
dapat menghambat kerja enzim dan dapat menyebabkan
kerusakan sel.
3) Pencemaran secara biologi seperti bakteri-bakteri patogen.
Bakteri patogen di sungai dapat menyebabkan infeksi saluran
pencernaan seperti Vibrio cholerae penyebab kolera; Shigella
dysenteriae penyebab disentri basiler; Salmonella typhosa
penyebab tifus; Salmonella paratyphi penyebab paratifus, virus
polio dan hepatitis.
Saluran Pembuangan Air Limbah Sederhana
Uraian dalam sub bab ini menjelaskan teori yang digunakan dalam
penelitian terkait dengan saluran pembuangan air limbah. Teori-teori
tersebut antara lain pengertian, fungsi dan pengelolaan pembuatan saluran
pembuangan air limbah.
a. Pengertian Saluran Pembuangan Air Limbah
Saluran air limbah sangat penting untuk direncanakan dalam sebuah
bangunan. Bukan hanya karena perannya yang penting dalam
menyalurkan benda atau zat yang tidak dibutuhkan oleh pengguna
bangunan, serta bahan-bahan yang beracun, saluran yang pertama harus
dibuat secara fisik ketika bangunan mulai didirikan. Saluran
pembuangan air limbah atau SPAL merupakan perlengkapan
pengolahan air limbah yang berupa saluran perpipaan maupun yang
lainnya yang dapat dipergunakan untuk membuang air buangan atau
limbah dari sumbernya sampai ke tempat pengelolaan atau tempat
pembuangan (Irdianty, 2011: 19).
b. Fungsi dan Pengelolaan Saluran Pembuangan Air Limbah
Saluran pembuangan air limbah merupakan sarana yang berupa
tanah galian atau pipa dari semen atau paralon yang berfungsi untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
membuang air sabun cucian, air bekas mandi, air kotor, dan limbah
lainnya. Banyak dampak yang ditimbulkan akibat tidak adanya SPAL
yang memenuhi syarat kesehatan. Menurut Irdianty (2011:20)
persyaratan kesehatan sarana pembuangan air limbah sebagai berikut:
a) Tidak mencemari tanah serta sumber air minum yang ada di daerah
sekitarnya.
b) Tidak menimbulkan sarang nyamuk dan jalan tikus
c) Tidak menimbulkan kecelakaan
d) Tidak menimbulkan bau dan gangguan pemandangan
Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan membuat saluran air
kotor dan bak resapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai
berikut:
a) Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya
baik air dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan
b) Tidak mengotori serta mencemari tanah
c) Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah
d) Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lainnya
e) Tidak menimbulkan bau yang mengganggu
f) Konstruksi dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah
didapat dan murah
g) Jarak minimal antara sumber air dan bak resapan 10 meter
Instalasi Pengolahan Air Limbah
Uraian dalam sub bab ini menjelaskan teori yang digunakan dalam
penelitian terkait dengan instalasi pengolahan air limbah. Teori-teori
tersebut antara lain pengertian instalasi pengolahan air limbah dan jenis
teknologi instalasi pengolahan air limbah.
a. Pengertian Instalasi Pengolahan Air Limbah
IPAL adalah bangunan air yang berfungsi untuk mengolah limbah
yang berasal dari kegiatan yang ada (KemenKes, 2011: 1). Dalam
Peraturan Daerah DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) tahun 2013
tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik yang menjelaskan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Instalasi Pengolahan Air Limbah atau IPAL merupakan tempat
pengolahan air limbah domestik sehingga memenuhi baku mutu yang
ditetapkan dengan upaya sistematis, menyeluruh, dan
berkesinambungan dalam merencanakan, melaksanakan, memantau,
dan mengevaluasi penanganan air limbah.
b. Jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah
Adapun jenis- jenis IPAL akan dijabarkan berikut ini :
1) RBC (Rotating Biological Contactor)
a) Pengertian
RBC (Rotating Biological Contactor) adalah salah satu
teknologi pengolahan air limbah yang mengandung polutan
organik yang sangat tinggi secara biologis dengan sistem
perkembangbiakan melekat (attached culture). Prinsip kerja
pada sistem pengolahan ini yaitu air limbah yang mengandung
polutan organik dikontakkan dengan lapisan mikroorganisme
(microbial film) yang melekat pada permukaan media di dalam
suatu reaktor (Rizal, 2004).
Media tempat melekatnya film biologis ini berupa piringan
yang terbuat dari bahan plastik ringan yang disusun berjajar
pada suatu poros kemudian, reaktor tersebut berputar secara
perlahan dalam keadaan tercelup sebagian ke dalam air limbah
yang mengalir ke reaktor. Dengan cara tersebut mikroorganisme
akan tumbuh dan melekat pada permukaan media yang berputar
membuat suatu lapisan mikroorganisme yang disebut biofilm
(Asmadi, 2012).
b) Proses Pengolahan
1) Bak Pemisah Pasir
Proses yang terjadi di bak pemisah pasir yaitu kotoran
berupa pasir atau lumpur dengan tekstur yang kasar dapat
diendapkan. Sedangkan kotoran seperti sampah plastik, kain,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
dan lain-lainnya tertahan pada saringan yang dipasang di bak
pemisah pasir.
2) Bak Pengendap Awal
Proses yang terjadi pada tahap ini yaitu lumpur dan
padatan yang belum dapat tersaring di bak pemisah pasir
akan mengalami pengendapan di bak pengendap awal.
Waktu tinggal kurang lebih 2-4 jam, lumpur yang
mengendap akan dipompa ke bak pengendapan lumpur.
3) Bak Kontrol Aliran
Apabila debit melebihi kapasitas, maka akan dialirkan ke
bak kontrol aliran untuk disimpan sementara. Jika debit
aliran sudah turun atau kecil, maka air limbah akan dipompa
kembali ke bak pengendap awal.
4) Kontraktor
Kontraktor adalah media berupa piringan tipis dari bahan
polimer atau plastik dengan jumlah yang banyak, dilekatkan
atau dirakit pada suatu poros, diputar secara pelan dalam
keadaan tercelup sebagian ke dalam air limbah. Waktu
tinggal pada bak ini kurang lebih 2,5 jam. Mikroorganisme
tumbuh pada permukaan media yang terdiri dari berbagai
jenis mikroorganisme seperti bakteri, protozoa, fungi, dan
lain-lain. Mikroorganisme inilah yang akan menguraikan
senyawa organik.
5) Bak Pengendap Akhir
Air limbah yang masuk ke bak pengendap akhir akan
mengendap dalam waktu kurang lebih 3 jam, air yang berasal
dari proses RBC lebih mudah mengendap karena ukurannya
lebih besar dan lebih berat. Air dari bak pengendap akhir
relatif sudah jernih.
6) Bak Khlorinasi
Air dari bak pengendap akhir masih mengandung bakteri
patogen yang berpotensi ke masyarakat, untuk mengatasi hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
tersebut air limbah dialirkan ke bak khlorinasi untuk
membunuh patogen yang masih terdapat dalam air limbah.
Selanjutnya air limbah dibuang ke badan air.
7) Bak Pengolahan Lumpur
Lumpur dari bak pengendap awal maupun akhir
dikumpulkan pada bak ini. Dalam bak ini lumpur diaduk
secara perlahan kemudian dipekatkan dengan cara didiamkan
25 jam. Air yang berada diatas lumpur dialirkan kembali ke
bak pengendap awal, sedangkan lumpur ditampung di pusat
pengolahan lumpur.
2) CA (Contact Aeration)
a) Pengertian
Proses pengolahan air limbah dengan sistem contact aeration
ini merupakan pengembangan dari proses biofilter anaerob
dengan proses aerasi. Sistem contact aeration adalah sistem
pengolahan air limbah yang membutuhkan bantuan udara dalam
pengolahannya, biasanya dengan bantuan alat berupa blower.
Dalam sistem ini terdapat proses aerasi yang sangat penting
terutama pada proses pengolahan biologinya yang
memanfaatkan bakteri aerob. Bakteri aerob adalah jenis bakteri
yang mutlak memerlukan oksigen untuk proses
metabolismenya. Dengan tersedianya oksigen yang mencukupi
selama proses biologi, maka bakteri-bakteri tersebut dapat
bekerja dengan optimal. Hal ini akan bermanfaat dalam
penurunan konsentrasi zat organik di dalam air limbah (Bitton,
G. 2012). Proses aerasi alami merupakan kontak antara air dan
udara yang terjadi karena pergerakan air air secara alami.
Metode yang sering digunakan untuk meningkatkan aerasi
alami tersebut dengan cara cascade aerator, waterfalls, dan
cone tray aerator.
b) Proses Pengolahan
1) Bak Equalisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Bak equalisasi adalah bak untuk menyamaratakan volume
dan pH air limbah. Bak ini juga bertujuan untuk mengurangi
ukuran partikel sebelum memasuki bak pengendap awal
2) Bak Pengendap Awal
Dalam tahap ini, bak pengendap awal berfungsi untuk
mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran organik
tersuspensi. Selain itu bak ini berfungsi sebagai pengontrol
aliran, serta bak pengurai senyawa organik yang berbentuk
padatan.
3) Bak Kontaktor Anaerob
Bak Kontaktor Anaerob terdiri dari dua buah ruangan yang
berisi media dari bahan plastik dengan tipe sarang tawon
dengan aliran dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas.
Setelah beberapa hari beroperasi akan tumbuh lapisan film
mikroorganisme. Mikroorganisme inilah yang akan
menguraikan zat organik yang belum sempat terurai pada bak
pengendap awal.
4) Bak Kontaktor Aerob
Dalam bak ini berisi media dari bahan plastik dengan tipe
sarang tawon, dengan ditembus udara sehingga
mikroorganisme akan menguraikan zat organik yang ada
dalam air limbah, serta tumbuh dan menempel pada
permukaan media. Hal itu dapat meningkatkan efisiensi
penguraian zat organik
5) Bak Pengendap Akhir
Dalam proses yang terakhir ini, lumpur aktif yang
mengandung masa mikroorganisme diendapkan dan dipompa
kembali ke bagian bak kontaktor aerob dengan menggunakan
pompa sirkulasi. Sedangkan air hasil olahan dari bak
pengendap akhir akan dialirkan ke bak khlorinasi untuk
membunuh bakteri patogen.
6) Bak Khlorinasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Air hasil olahan dari bak pengendap akhir masih
mengandung bakteri patogen yang akan berpotensi buruk ke
masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut, air limbah diolah di
dalam bak khlorinasi untuk membunuh patogen, setelah ini air
hasil olahan dapat dibuang ke sungai.
Buku Cerita Bergambar
Uraian dalam sub bab ini menjelaskan teori yang digunakan dalam
penelitian terkait dengan cerita bergambar. Teori-teori tersebut antara lain
pengertian buku cerita bergambar, fungsi buku cerita bergambar,
karakteristik buku cerita bergambar, serta jenis buku cerita bergambar.
a) Pengertian Buku Cerita Bergambar
Buku cerita bergambar adalah tuturan teks cerita anak yang ditulis
berdasarkan suatu aktivitas atau kejadian tertentu sesuai dengan sudut
pandang anak sehingga dapat menarik minat baca anak yang tersusun atas
teks dan gambar yang keduanya saling melengkapi (Krissandi,2017 :21).
Menurut Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005:153) buku cerita bergambar
yaitu buku yang menampilkan gambar dan teks dan keduanya saling
menjalin. Baik gambar maupun teks keduanya saling membutuhkan untuk
saling mengisi dan melengkapi. Sedangkan Nurgiyantoro (2005: 152)
buku cerita bergambar adalah buku cerita yang menampilkan teks secara
verbal dan disertai gambar-gambar ilustrasi.
Berdasarkan beberapa pengertian dari ketiga ahli di atas, maka dapat
disimpulkan jika buku cerita bergambar merupakan buku yang di
dalamnya memuat teks narasi dan gambar yang keduanya saling berkaitan
membentuk suatu cerita.
b) Fungsi Buku Cerita Bergambar
Buku cerita bergambar memiliki beberapa fungsi bagi anak menurut
Mitchell (dalam Krissandi,2017 : 26-27) adalah sebagai berikut :
a. Buku cerita bergambar dapat membantu anak terhadap pengembangan
dan perkembangan emosi.Anak akan merasa terbantu untuk memahami
dan menerima dirinya sendiri serta orang lain. Anak juga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
mengekspresikan berbagai emosinya yang merupakan bagian dari
kehidupan.
b. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk belajar tentang
dunia, menyadarkan anak tentang keberadaan di masyarakat dan alam.
c. Buku cerita bergambar dapat membantu anak belajar tentang orang lain,
relasi dengan orang lain, pengembangan perasaan.
d. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk memperoleh
kesenangan. Hal ini merupakan salah satu hal terpenting dalam
pemberian buku bacaan jenis ini, yaitu untuk memberikan kesenangan
dan kenikmatan batiniah seperti melihat gambar-gambar yang menarik,
lucu, bagus yang dapat merangsang anak menjadi senang.
e. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk mengapresiasi
keindahan. Baik cerita secara verbal maupun gambar ilustrasi yang
mendukungnya masing-masing menawarkan keindahan yang perlu
untuk diapresiasi, dihargai dan dinikmati oleh anak.
f. Buku cerita bergambar dapat membantu anak dalam menstimulasi
imajinasi. Cerita dan gambar-gambar berfungsi untuk mendorong
tumbuh dan berkembangnya imajinasi anak.
c) Karakteristik Buku Cerita Bergambar
Buku cerita bergambar yang diminati oleh anak adalah buku cerita
bergambar dengan karakteristik yang memberikan cerita dan ilustrasi gambar
yang relevan dengan kesukaan anak-anak (Krissandi,2017 : 22)
Menurut Sutherland(dalam Krissandi,2017 : 25-26) untuk menarik minat
anak pada buku cerita bergambar, ada beberapa karakteristik yang sesuai bagi
anak, yaitu :
a) Buku cerita bergambar bersifat ringkas dan langsung
b) Buku cerita bergambar berisi konsep-konsep yang berseri
c) Konsep yang ditulis dapat dipahami oleh anak-anak
d) Gaya penulisannya sederhana
e) Terdapat ilustrasi yang melengkapi teks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
d) Jenis Buku Cerita Bergambar
Buku cerita bergambar mempunyai beberapa jenis.Menurut McElmeel
(dalam Krissandi,2017 : 24-25) buku cerita bergambar memiliki jenis-jenis
sebagai berikut :
1) Fiksi
Buku fiksi adalah buku yang menceritakan khayalan atau sesuatu
yang tidak sungguh-sungguh terjadi. Yang termasuk dalam cerita
fiksi adalah cerita hewan, misteri, humor, serta fantasi yang dibuat
sesuai imajinasi penulis.
2) Historis
Buku historis adalah buku yang berdasarkan pada fakta atau
kenyataan di dunia. Buku ini meliputi kejadian sebenarnya, tempat,
serta karakter yang merupakan bagian dari sejarah.
3) Informasi
Buku informasi adalah buku-buku yang memberikan informasi
faktual atau terkini. Buku informasi menyampaikan fakta dan data
yang sesuai dengan kenyataan, berguna untuk menambah
keterampilan, wawasan dan juga bekal teoritis dalam batas tertentu
bagi anak.
4) Biografi
Biografi adalah kisah atau keterangan kehidupan seseorang mulai
kelahirannya hingga kematiannya jika sudah meninggal.
5) Cerita Rakyat
Cerita rakyat merupakan kisah yang asal mulanya bersumber dari
masyarakat serta tumbuh dan berkembang dalam masyarakat di
masa lampau.
6) Kisah Nyata
Kisah nyata berfokus pada peristiwa yang sebenarnya dari sebuah
situasi atau peristiwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Literasi
Sub Bab ini akan menjelaskan tentang teori yang digunakan dalam
penelitian terkait dengan literasi. Pembahasan di dalamnya terdiri dari
pengertian literasi, literasi dasar dan literasi dalam konteks pendidikan.
a) Pengertian Literasi
Literasi merupakan kemampuan membaca yang sering disebut dengan
istilah ‘melek aksara’ atau keberaksaraan (Suwandi, 2019: 5). Menurut Tiarti
(dalam Suwardi, 2019 : 4) menyatakan bahwa literasi dapat dimaknai sebagai
kemampuan membaca dan menulis dengan menggunakan sistem bahasa tulis.
Sejalan dengan Morisson (dalam Suwandi, 2019: 6), literasi adalah
kemampuan dalam hal membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan
dengan penekanan terhadap kemampuan membaca dan menulis.
Membaca dan menulis merupakan suatu kemampuan dan keterampilan
dalam berbahasa untuk memahami materi yang melibatkan kemampuan
berpikir. Kemampuan berpikir ini terkait dengan kemampuan dalam
mengolah dan mengembangkan informasi ilmu pengetahuan yang didapat
dari membaca. Menurut Saryono (dalam Suwandi, 2019: 8), literasi dapat
melatih kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Setelah membaca, aspek
literasi selanjutnya adalah berpikir. Berpikir melatih kemampuan seseorang
dalam menggunakan informasi dan ilmu pengetahuan untuk kepentingan
tertentu.
Berdasarkan beberapa pengertian dari ahli, maka disimpulkan jika
literasi merupakan kemampuan membaca,berpikir, dan menuliskan gagasan-
gagasan dengan baik.
b) Literasi Dasar
Literasi dasar penting untuk dipahami dan dimengerti bagi anak-anak,
orang tua dan seluruh warga masyarakat. Kementerian pendidikan dan
kebudayaan (Tim GLN Kemendikbud, 2017: 6-7) literasi dasar terbagi
menjadi 6 bagian yaitu :
1. Literasi Baca dan Tulis
Literasi dasar yang perlu dikuasai adalah literasi baca dan tulis.
Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami
informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks
tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan
potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.
2. Literasi Numerasi
Literasi numerasi merupakan pengetahuan dan kecakapan untuk
mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di
dalam kehidupan sehari-hari dan bisa menganalisis informasi yang
ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dll) untuk
mengambil keputusan.
3. Literasi Sains
Literasi sains adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk
mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru,
menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasarkan
fakta. Memahami karakteristik sains, dan membangun kesadaran
bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual
dan budaya, serta meningkatkan kemauan untuk terlibat dan peduli dalam
isu-isu yang terkait sains.
4. Literasi Digital
Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk
menggunakan media digital, alat-alat komunikasi atau jaringan dalam
menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan
memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh
hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Literasi Finansial
Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk
mengaplikasikan (a) pemahaman tentang konsep dan resiko, (b)
keterampilan, dan (c) motivasi dan pemahaman agar dapat membuat
keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan
kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat
berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
6. Literasi Budaya dan Kewargaan
Literasi budaya adalah pengetahuan dan kecakapan dalam
memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai
identitas bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah pengetahuan
dan kecakapan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga
masyarakat.
c) Literasi dalam Konteks Pendidikan
Berdasarkan penjelasan di atas tampak jelas bahwa literasi terkait erat
dengan kegiatan belajar. Belajar memahami saluran-saluran yang digunakan
dalam mengemas dan menyampaikan informasi dan ilmu pengetahuan yang
menjadi fokus literasi. Dalam konteks pendidikan, literasi hakikatnya suatu
seperangkat kemampuan dan keterampilan untuk mendapatkan informasi dan
ilmu pengetahuan. Menurut Reardon (dalam Suwandi, 2019: 21) literasi
memiliki keterkaitan erat dengan pendidikan karena literasi dipersepsi
sebagai sebuah prasyarat untuk masuk dalam kegiatan belajar dalam
pendidikan. Literasi merupakan kemampuan belajar mengakses ilmu
pengetahuan melalui membaca dan menulis. Sebaliknya, literasi berarti
kemampuan membaca dalam hal mendapatkan akses ke dunia pengetahuan,
untuk menerima semua informasi dari berbagai sumber, untuk mengevaluasi
argumen, dan juga belajar subjek yang benar-benar baru.
Literasi sebagai aktivitas belajar dapat dilihat sebagai sesuatu yang
bergantung pada kegiatan kognitif. Literasi dapat dilihat sebagai produk
kegiatan belajar (Suwandi, 2019:22). Melalui belajar seseorang akan
memahami bahasa sehingga dapat melakukan kegiatan membaca dan menulis
untuk mengakses informasi ilmu pengetahuan. Dalam aktivitas belajar
berliterasi ini seseorang kemudian dapat menyampaikan ide-gagasannya
dengan baik. Kegiatan literasi ini berkaitan erat dengan aktivitas kegiatan
belajar seseorang. Jika kegiatan belajar dilakukan dengan baik, maka minat
dan budaya literasi dapat berkembang dengan baik.
Menurut Reardon (dalam Suwandi, 2019: 22), dalam konteks
pendidikan, literasi dapat diartikan sebagai pencapaian teknis dan fungsional
yang berkaitan dengan kegiatan tugas-tugas seperti partisipasi aktif belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
yang meliputi kerja sama menyelesaikan persoalan, mengakses informasi,
dan berpikir kreatif dan kritis atas suatu materi tertentu. Hal tersebut
cenderung berfokus pada aspek literasi yang berkaitan dengan mengartikan
tanda-tanda, arti, dan makna dalam kegiatan belajar dan mengajar. Literasi
dapat dipandang sebagai faktor dalam identitas pribadi dan sosial seseorang,
sumber pemberdayaan dan rekonstruksi diri, dan kekuatan dalam mengubah
praktik, aturan, dan hubungan yang membentuk budaya. Hal ini menekankan
konsekuensi literasi untuk cara membaca, berbicara, berpikir, dan menulis
dalam kegiatan.
7. Karakteristik Perkembangan Siswa Kelas V
Dalam kehidupan manusia senantiasa mengalami sebuah proses
perubahan, baik perubahan dalam hal fisik, mental, dan psikologis. Perubahan-
perubahan itu terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan perkembangan
yang terjadi dalam diri manusia. Kedua proses tersebut memiliki pengertian
yang berbeda satu sama lain, meskipun demikian keduanya memiliki kesamaan
dalam tahap perubahan manusia. Pertumbuhan adalah proses perubahan
psikologis dari proses kematangan secara perubahan fisik maupun psikis
seperti tinggi badan dan berat badan, sedangkan perkembangan merupakan
sebuah proses perubahan dalam penyempurnaan fungsi psikologis (Akbar,
2002: 32).
Piaget (dalam Nurgiyantoro, 2005: 50-53) mengelompokkan
perkembangan intelektual anak dalam empat tahap, yaitu :
1. Tahap Sensorimotor
Tahap ini terjadi pada usia 0-2 tahun. Tahap sensorimotor adalah
langkah awal dalam perkembangan kognitif anak. Tahap ini menjadi
dasar dari proses penggalian pengetahuan melalui indera (sense) dan bodi
atau tubuh (motor). Pada tahap ini anak akan menyukai aktivitas atau
permainan dengan bunyi yang mengandung pengulangan ritmis. Salah
satu contoh permainan dengan bunyi adalah nyanyian.
2. Tahap Praoperasional
Tahap ini terjadi di usia 2-7 tahun. Pada usia ini anak akan memulai
belajar dengan bermain, menggambar, dan mencoret-coret kertas. Anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
akan mulai berkomunikasi melalui gerakan dan akan mulai
menggunakan bahasa dalam pembicaraannya. Pada tahap praoperasional
ini, anak akan melihat segala sesuatu berdasarkan sudut pandangnya
tanpa mempertimbangkan dan mencoba untuk menempatkan diri dalam
sudut pandang orang lain. Hal ini terjadi karena jalan pikiran anak masih
bersifat egosentris, yakni anak masih menganggap dirinya sebagai pusat
perhatian.
3. Tahap Operasional Konkret
Tahap ini terjadi di usia 7-11 tahun. Pada usia ini anak akan mulai
memahami logika secara stabil yang memicu anak untuk mampu
membuat klasifikasi sederhana misalnya seperti membedakan warna.
Anak juga sudah mampu mengurutkan angka dan abjad. Pada tahap ini,
anak mampu mengidentifikasi permasalahan berdasarkan sudut pandang
orang lain serta anak mampu menggunakan imajinasinya sendiri. Anak
mampu memberikan pendapat dalam memecahkan permasalahan
sederhana. Tetapi dalam tahap operasional konkret anak belum mampu
untuk berpikir sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal abstrak karena
pikirannya masih terbatas pada hal-hal yang nyata.
4. Tahap Operasional Formal
Tahap ini terjadi di usia 11-12 tahun ke atas. Dalam tahap
operasional formal, anak telah mampu berpikir dan memecahkan
permasalahan yang berkaitan dengan hal-hal abstrak. Tidak hanya itu,
anak juga sudah mampu untuk berpikir secara ilmiah, teoritis,
berargumentasi dan menguji hipotesis yang lebih mengutamakan
kemampuan berpikir. Dalam pemecahan masalah, anak mampu
mengidentifikasikan permasalahan berdasarkan pemikiran yang logis
dan sudut pandang yang berbeda.
Siswa kelas V SD berusia sekitar 10-11 tahun yang berdasarkan tahap
perkembangan berada di fase transisi dua tahap antara operasional konkret dan
operasional formal. Hal tersebut menyebabkan anak mampu membuat
pendapat, klasifikasi serta berimajinasi. Anak juga mampu berpikir secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
abstrak, yakni mengimajinasikan peristiwa-peristiwa yang ada dalam cerita
bergambar IPAL untuk menjernihkan air yang penulis kembangkan sebagai
sarana untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan
sungai.
B. Penelitian yang Relevan
Subbab ini terdiri dari beberapa penelitian terdahulu yang relevan dan
bersangkutan dengan penelitian tentang penggunaan buku cerita bergambar
dan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) dalam pembelajaran tematik.
Penelitian-penelitian itu sebagai berikut.
1. Penelitian tentang Penggunaan Buku Cerita Bergambar
Penelitian tentang buku cerita bergambar yang peneliti jadikan untuk
referensi penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Gustanti (2018) yang
berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Tema 1 Subtema 1: Aku dan
Teman Baru untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar”. Penelitian ini
mengembangkan buku cerita bergambar dalam pembelajaran tematik kelas I
tema 1 subtema 1. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan
pengembangan R&D (Research and Development). Proses pengembangan
buku cerita bergambar tersebut menggunakan tujuh langkah dari modifikasi
Sugiyono dan langkah Borg & Gall, yaitu potensi masalah, mengumpulkan
informasi, desain produk, validasi desain, perbaikan produk, uji coba produk,
revisi produk. Daftar pertanyaan wawancara dan lembar kuesioner sebagai
instrumen dalam penelitian. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
buku cerita bergambar yang dikembangkan peneliti termasuk ke dalam
kategori sangat baik, dan buku tersebut dapat dijadikan media pembelajarn
tentang keanekaragaman budaya di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut, peneliti terinspirasi bahwa materi pembelajaran tematik yang dikemas
dalam buku cerita bergambar dapat membantu untuk melatih motorik anak.
Penelitian ini mempunyai persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang
dikembangkan. Persamaan tersebut adalah peneliti memilih menggunakan
buku cerita bergambar. Perbedaannya adalah penelitian ini berisikan materi
pembelajaran tematik kelas I tentang pengenalan lingkungan yang secara
khusus akan membahas beberapa wilayah yang ada di Indonesia beserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dengan adat istiadat di beberapa wilayah di Indonesia. Sedangkan buku cerita
bergambar yang dikembangkan berisikan materi pembelajaran tematik kelas V
tentang pengolahan air limbah yang bertujuan untuk pelestarian lingkungan.
2. Penelitian tentang Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)
Penelitian tentang pendidikan lingkungan hidup yang peneliti jadikan
referensi adalah penelitian yang dilakukan oleh Kristianto (2017) yang berjudul
“Pengembangan Buku Cerita Anak Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup
untuk Pembelajaran Membaca Kelas Bawah”. Penelitian ini mengembangkan
buku cerita anak untuk kelas III. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengembangkan produk dan mengetahui kelayakan kualitas dari produk yang
dibuat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan
R&D (Research and Development). Proses pengembangan buku cerita anak
tersebut menggunakan enam langkah dari modifikasi dari Sugiyono, yaitu
analisis masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi
desain, dan uji coba produk. Instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner. Hasil dari penelitian tersebut
berupa buku cerita anak yang dikembangkan dapat menambah minat baca serta
mempermudah siswa dalam memahami isi materi yang disampaikan.
Berdasarkan hasil penelitian kedua, peneliti terinspirasi untuk membuat buku
cerita bergambar yang berisikan materi tentang pendidikan lingkungan hidup
agar siswa dapat mengetahui dan sadar bahwa lingkungan sangat penting bagi
makhluk hidup sehingga harus dilestarikan.
Penelitian ini memiliki keistimewaan yaitu mengembangkan buku cerita
bergambar sebagai salah satu cara mengajarkan siswa tentang pendidikan
lingkungan hidup. Selain itu, memberikan informasi mengenai pengolahan air
limbah menggunakan IPAL. Buku cerita bergambar yang peneliti kembangkan
untuk siswa kelas V SD dapat digunakan sebagai sarana literasi. Berikut
penjabaran dalam bagan mengenai kedua penelitian yang relevan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
C. Kerangka Berpikir
Pendidikan lingkungan hidup adalah upaya mengubah perilaku dan sikap
yang dilakukan oleh masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai
lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirnya dapat
menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan
keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan
datang (Sudjoko, 2009: 1.15). Saat ini lingkungan hidup sudah mengalami
kerusakan akibat adanya perilaku yang tidak bagi diri manusia. Salah satu
contoh kerusakan lingkungan hidup yang ada yaitu banyaknya limbah industri,
limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan lain-lain yang masuk ke sungai
dan mencemari air sungai serta dapat mengakibatkan masalah bagi kesehatan
makhluk hidup di lingkungan sekitar.
Buku Cerita Bergambar Pendidikan
Lingkungan Hidup
Gustianti (2018)
“Pengembangan Buku
Cerita Bergambar Tema 1
Subtema 1 : Aku dan
Teman Baru untuk Siwa
Kelas I Sekolah Dasar”
Kristianto (2017)
“Pengembangan Buku
Cerita Anak Berbasis
Pendidikan Lingkungan
Hidup untuk
Pembelajaran Membaca
Kelas Bawah”
Widyastuti (2020)
“Pengembangan Buku Cerita Bergambar tentang Upaya Pelestarian
Sumber Daya Alam di Sungai untuk Kelas V Sekolah Dasar”
Bagan 2. SEQ Bagan_2. \* ARABIC 1
Bagan Penelitian yang Relevan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Sungai merupakan alu atau wadah air alami atau buatan berupa jaringan
pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai pada muara,
dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan (Peraturan Pemerintah
Nomor 38 tahun 2011). Sungai sebagai salah satu sumber air yang merupakan
sumber daya alam yang mempunyai fungsi utama bagi kehidupan dan
penghidupan makhluk hidup. Pencemaran air sungai merupakan masuknya dan
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/atau komponen lain kedalam
air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses
alam sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
air menjadi kurang dan tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya
(Sudjoko,2009: 3.27). Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa
pencemaran air sungai disebabkan karena air sungai mengandung bahan-bahan
asing dalam jumlah yang melebihi batas. Air sungai yang telah tercemar tidak
dapat digunakan untuk keperluan tertentu, seperti memasak, minum,
pengairan, perikanan, dan lain-lain.
Berdasarkan permasalahan yang ada di lingkungan sekitar, peneliti
bertujuan untuk mengembangkan buku cerita bergambar dengan judul “ IPAL
untuk Menjernihkan Air Limbah”. Buku cerita bergambar ini memuat
pendidikan lingkungan hidup dengan ajakan agar siswa mau untuk belajar
bagaimana cara menyelesaikan masalah mengenai pencemaran limbah pada air
sungai. Buku cerita bergambar yang akan dikembangkan ini mengandung
muatan pembelajaran IPA mengenai pemanfaatan lingkungan yang akan
dipadukan dengan teknologi IPAL untuk membantu dalam proses penjernihan
air limbah agar air tersebut bisa digunakan kembali. Selain itu, guru dapat
menggunakan buku cerita bergambar ini sebagai sarana literasi pada
pembelajaran tematik kelas V SD tema 8 subtema 1.
D. Pertanyaan Penelitian
1) Bagaimana prosedur mengembangkan buku cerita bergambar tentang
pengolahan air limbah menggunakan IPAL dan SPAL untuk siswa kelas
V SD?
2) Bagaimana kualitas buku cerita bergambar tentang pengolahan air limbah
menggunakan IPAL dan SPAL untuk kelas V menurut validator?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3) Apakah buku cerita bergambar dapat membantu siswa kelas V SD dalam
mengetahui teknologi pengolahan air limbah dengan IPAL dan SPAL?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini peneliti menguraikan tentang jenis penelitian, setting penelitian,
prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis
data, dan jadwal penelitian.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu penelitian dan
pengembangan yang lebih dikenal dengan research and development (R&D).
Penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, serta menguji keefektifan produk tersebut
(Sugiyono,2017: 772). Menurut Borg and Gall (dalam Setyosari, 2013: 222),
bahwa pengertian dari penelitian pengembangan adalah suatu proses yang
dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi suatu produk. Dari pernyataan
para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian dan pengembangan
adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau membuat
suatu produk baru yang dapat diuji keefektifan produk tersebut.
Model penelitian dan pengembangan yang digunakan oleh peneliti dalam
penelitian yaitu menggunakan model ADDIE. Tung (2017: 57) menyampaikan
bahwa model ADDIE tersebut merupakan singkatan dari Analysis (Analisis),
Design (Desain), Development (Pengembangan), Implementation
(Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi). Dengan menggunakan model
penelitian ini, peneliti mengembangkan produk berupa buku cerita bergambar
tentang penjernihan air limbah menggunakan IPAL untuk siswa kelas V SD.
B. Setting Penelitian
Dalam sub bab ini membahas tentang subjek penelitian, objek penelitian,
tempat penelitian, dan waktu penelitian.
Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah 25 siswa kelas V B SD Kanisius Pati
02. 25 siswa tersebut dipilih berdasarkan hasil diskusi oleh peneliti bersama
dengan guru kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah pengembangan buku cerita bergambar
tentang pengolahan air limbah untuk siswa kelas V SD. Buku cerita
bergambar yang peneliti kembangkan berjudul “IPAL untuk Menjernihkan
Air Limbah”. Buku tersebut berdasarkan dari analisis kebutuhan yaitu
adanya pencemaran air limbah di sungai. Selain itu, buku cerita bergambar
ini dapat digunakan sebagai sarana literasi di sekolah dengan materi yang
telah dikolaborasikan antara pendidikan lingkungan hidup dengan
pembelajaran tematik kelas V tema 3 subtema 1.
Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian dilakukan di SD Kanisius Pati 01 dan 02 yang
beralamatkan di Jl. Jendral Sudirman No. 152, Pati Kidul, Kec. Pati, Kab.
Pati, Jawa tengah. SD BOPKRI Turen terletak di Jl. MGr Sugiyopranoto
No. 1669, Trirenggo, Kec. Bantul, Kab. Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Waktu Penelitian
Penelitian ini membutuhkan waktu selama 7 bulan. Terhitung dari bulan
Maret 2020 sampai September 2020
C. Prosedur Pengembangan Penelitian
Prosedur yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan buku cerita
bergambar adalah tahapan model ADDIE. Menurut Tung (2017: 59-67) model
ADDIE memiliki lima tahapan pengembangan, yaitu :
a) Analysis (analisis)
b) Design (desain)
c) Development (pengembangan)
d) Implementation (implementasi)
e) Evaluation (evaluasi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Berikut ini adalah tahapan prosedur penelitian dan pengembangan menggunakan
model ADDIE.
Berikut adalah pembahasan pada setiap tahap yang akan dilakukan untuk
mengembangkan buku cerita bergambar.
Tahap Analysis (Analisis)
Tahap analisis adalah tahap pertama dalam menerapkan model ADDIE.
Dalam tahap ini peneliti mengumpulkan informasi mengenai keadaan
yang sebenarnya. Peneliti melakukan analisis masalah, analisis kebutuhan,
menetapkan produk dan sasaran yang dituju oleh peneliti. Dalam
mengembangkan produk ini, peneliti melakukan berdasar pada analisis
kebutuhan yang telah dilakukan. Produk yang peneliti kembangkan
bertujuan sebagai solusi dari permasalahan dan untuk memenuhi
kebutuhan.
Pada tahap analisis ini, peneliti mengumpulkan informasi mengenai
masalah pencemaran air sungai oleh limbah dan solusi mengatasinya yang
dilakukan dengan cara wawancara. Peneliti melakukan wawancara dengan
beberapa warga yang ada di sekitar sungai yang tercemar itu. Kemudian,
analisis pembelajaran juga dilakukan dengan melakukan wawancara
dengan guru kelas V SD.
Bagan 3.1
Prosedur Penelitian dan Pengembangan Model ADDIE
ANALYSIS
DEVELOPMENT
EVALUASI DESIGN IMPLEMENTATION
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tahap Design (Desain)
Tahap desain adalah tahap kedua dalam menerapkan model ADDIE.
Dalam tahap ini peneliti mulai membuat rancangan dari produk yang
dihasilkan. Rancangan produk adalah konsep awal yang menjadi dasar
dalam mengembangkan sebuah produk sesuai dengan hasil analisis yang
telah ditetapkan oleh peneliti.
Hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan terdahulu, memperoleh
hasil bahwa guru memerlukan sebuah media yang didalamnya mencakup
materi mengenai pelestarian lingkungan terkhusus untuk kelas V pada
pembelajaran tema 8 subtema 1. Dalam tahap ini, peneliti mencari
informasi yang berkaitan dengan buku cerita bergambar serta merancang
produk berupa buku cerita bergambar yang sesuai dengan hasil analisis
kebutuhan yang telah dilakukan. Buku cerita bergambar tersebut dirancang
untuk siswa kelas V SD dengan muatan pembelajaran yang merujuk pada
pembelajaran tematik tema 8 subtema 1. Kemudian peneliti menyusun
kisi-kisi buku cerita bergambar dari informasi-informasi yang telah
didapat dengan merujuk pada materi pembelajaran kelas V SD.
Tahap Development (Pengembangan)
Tahap pengembangan merupakan tahap ketiga dalam penerapan
model ADDIE. Tahap ini merupakan tahapan untuk mewujudkan rencana
dalam tahap desain menjadi bentuk fisik atau nyata. Proses pengembangan
ini yaitu mulai dengan membuat produk, mendapatkan referensi, dan
memodifikasi bahan ajar. Di dalam tahap pengembangan ini, peneliti
mempertimbangkan alat serta bahan yang digunakan dalam proses
produksi agar produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan peneliti dan
setelah produk jadi maka dilakukan validasi produk.
Dalam tahap ini, peneliti mulai membuat produk buku cerita
bergambar dalam bentuk fisik. Untuk membuat produk tersebut, peneliti
menggambar sendiri buku cerita bergambar tersebut dan gambar-gambar
ilustrasi disesuaikan dengan kisi-kisi yang telah ditetapkan. Gambar-
gambar tersebut digambar menggunakan pensil dan spidol diatas kertas
gambar berukuran panjang 42 cm dan lebar 19 cm. Agar dapat lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
menarik, peneliti memberikan warna menggunakan Crayon. Setelah
produk selesai sesuai yang telah ditetapkan, kemudian dilakukan
pencetakan buku cerita bergambar tersebut. Lalu, peneliti melakukan
validasi produk yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk.
Produk buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti,
divalidasi oleh seorang dosen PGSD dan dua orang guru kelas V SD.
Tahap Implementation (Implementasi)
Tahap implementasi adalah tahap yang keempat dalam model
ADDIE. Tahap ini adalah tahapan untuk menerapkan produk pada suatu
proses pembelajaran. Dalam tahap implementasi, peneliti
mengembangkan prosedur pembelajaran dalam penggunaan produk yang
dapat diterapkan untuk siswa dan guru. Penggunaan produk yang
diterapkan, diharapkan berpengaruh terhadap proses pembelajaran.
Pada tahap implementasi, produk yang sudah dikembangkan
dievaluasi oleh ahli untuk mengetahui kualitas kelayakan produk tersebut.
Setelah mengetahui saran yang diberikan oleh ahli untuk produk yang
dikembangkan, peneliti melakukan revisi produk berdasarkan saran-saran
tersebut. Produk yang telah divalidasi dapat diujikan pada siswa kelas V
Sekolah Dasar sebagai sasaran penelitian. Pada tahap ini peneliti
melakukan uji coba produk di SD Kanisius Pati 02 kepada 25 siswa kelas
V SD.
Tahap Evaluation (Evaluasi)
Tahap evaluasi merupakan tahap terakhir dalam penerapan model
ADDIE. Evaluasi sendiri terdiri dari evaluasi formatif dan evaluasi
sumatif. Evaluasi formatif dilakukan untuk mengumpulkan data pada
semua tahapan yang digunakan untuk penyempurnaan produk. Sedangkan
evaluasi sumatif adalah evaluasi yang berdasarkan hasil dari belajar.
Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan evaluasi formatif,
karena evaluasi ini berhubungan dengan tahapan dari penelitian dan
pengembangan untuk memperbaiki produk pengembangan. Tahap ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
dapat diketahui dengan cara melihat hasil validasi serta saran dari validator
yang dapat digunakan untuk memperbaiki kekurangan produk.
Pada tahap evaluasi ini dapat diketahui adanya kelebihan serta
kekurangan dari produk yang telah dibuat oleh peneliti. Hal ini bertujuan
supaya produk buku gambar yang telah dikembangkan dapat benar-benar
digunakan oleh sekolah.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan hal yang paling utama dalam sebuah
penelitian karena tujuan dalam sebuah penelitian adalah untuk mendapatkan
data. Pengumpulan data dibutuhkan untuk menentukan valid tidaknya
penelitian tersebut. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti
menggunakan dua teknik dalam pengumpulan data, yaitu kuesioner dan
wawancara.
Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
memberi beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
(Sugiyono,2009: 142). Kuesioner ini dibedakan menjadi dua bagian yaitu
kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Dalam hal ini peneliti
menggunakan kedua kuesioner tersebut secara bersamaan. Kuesioner
tersebut diberikan kepada validator untuk mengetahui kualitas produk
yang telah dibuat oleh peneliti.
Wawancara
Wawancara adalah proses tanya jawab atau dialog lisan antara
pewawancara dengan narasumber yang bertujuan untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan oleh peneliti (Widoyoko, 2012: 40). Sugiyono
(2009: 137) menyatakan bahwa dalam sebuah penelitian , wawancara
digunakan untuk mengumpulkan data apabila ingin merumuskan sebuah
permasalahan yang akan diteliti dan apabila ingin mengetahui hal-hal yang
mendalam melalui jumlah responden yang sedikit. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan teknik wawancara terstruktur yaitu bahan
wawancara sudah terlebih dahulu dipersiapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
E. Instrumen Penelitian
Penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti dalam
mengembangkan buku cerita bergambar “IPAL untuk Menjernihkan Air
Limbah”, menggunakan beberapa instrumen diantaranya adalah instrumen
analisis kebutuhan dan validasi produk.
Instrumen Analisis Kebutuhan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kisi-kisi kuesioner dan
wawancara dalam analisis kebutuhan. Setiap teknik pengumpulan data
memiliki kisi-kisi tersendiri untuk menyusun tiap item soal dan pernyataan
yang diberikan kepada guru dan warga.
a. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada dua guru SD kelas V dalam tahap
penggalian potensi dan masalah. Pedoman wawancara berisikan garis
besar topik yang ditanyakan kepada narasumber. Kisi-kisi wawancara
yang dilakukan dengan guru SD kelas V terdapat dalam tabel berikut.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Wawancara
No. Topik Wawancara Pertanyaan Wawancara Item
1. Pendidikan
Lingkungan Hidup
Menurut Bapak/Ibu, apakah
Pendidikan Lingkungan Hidup
(PLH) itu?
1
Jelaskan menurut Bapak/Ibu guru,
mengenai keterkaitan materi tematik
kelas V tema 8 “Lingkungan Sahabat
Kita” subtema 1 “Manusia dan
Lingkungan” dengan salah satu
usaha menjaga dan melestarikan
Pendidikan Lingkungan Hidup
2
Jelaskan berdasarkan pengalaman
Bapak/Ibu guru, tentang proses atau
cara dalam mengajarkan materi
tematik kelas V tema 8 “Lingkungan
Sahabat Kita” subtema 1 “Manusia
dan Lingkungan dengan mengaitkan
literasi yang telah dibaca anak!
3
2 Buku Cerita
Bergambar
Menurut Bapak/Ibu guru, apakah ada
buku cerita bergambar yang dapat
digunakan sebagai literasi dan berisi
informasi yang berkaitan dengan
pembelajaran untuk siswa kelas V
tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita”
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
subtema 1 “Manusia dan
Lingkungan”?
Apakah Bapak/ Ibu guru
membutuhkan buku cerita bergambar
yang dapat dijadikan literasi untuk
mengawali pembelajaran tematik
kelas V tema 8 “Lingkungan Sahabat
Kita subtema 1 “Manusia dan
Lingkungan”?
5
b. Kuisioner
Kuesioner diberikan kepada guru kelas V SD Kanisius Pati 01 & 02.
Kuesioner yang diberikan merupakan jenis kuesioner tertutup yang
bertujuan untuk mendapatkan hasil validasi produk. Berikut merupakan
pedoman kuesioner dan lembar kuesioner.
Tabel 3.2 Pedoman Kuesioner
Nama :
Guru kelas :
Sekolah / Instansi :
No Aspek yang Dinilai Skor
Saran 1 2 3 4
Halaman Sampul
1. Memuat judul yang
mendeskripsikan isi
cerita
2. Memuat ilustrasi yang
menggambarkan isi
cerita
3. Memuat nama penulis
buku cerita bergambar
Penggunaan Bahasa
4. Dialog sesuai dengan
Pedoman Umum
Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI)
secara baku maupun
non baku.
5. Bahasa mudah
dipahami oleh siswa
Desain Produk
6. Komponen dalam
buku cerita bergambar
lengkap (sampul, kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
pengantar, isi cergam,
daftar referensi, dan
biodata penulis)
7. Tampilan fisik (warna,
huruf, gambar) dalam
buku cerita
bergambar menarik
8. Tampilan fisik (warna,
huruf, gambar) dalam
buku cerita bergambar
sesuai dengan
perkembangan anak
Isi Buku Cerita Bergambar
9. Cergam berisi narasi
dan gambar yang
saling berkaitan
10. Cergam berisi cerita
yang mendukung
judul utama tentang
“Ku Rindu Sungai
yang Bersih”
11. Cergam memuat
penjelasan tentang
dampak pencemaran
air sungai
12. Cergam memuat
penjelasan tentang
manfaat air sungai
13. Cergam memuat
informasi tentang alat
untuk pengelolaan air
limbah perumahan
sebelum dialirkan ke
sungai
14. Cergam memuat
informasi sederhana
tentang alat dan cara
kerja IPAL
15. Cergam berisi
penjelasan agar siswa
memahami cara
pengolahan air limbah
menggunakan SPAL
16. Cergam memuat alur
cerita yang mudah
untuk dipahami siswa
Jumlah skor
Total skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Rata-rata skor
Instrumen Validasi Produk
Instrumen validasi produk yang disusun peneliti dalam penelitian dan
pengembangan buku cerita bergambar “IPAL untuk Menjernihkan Air
Limbah” berupa kuesioner, dengan pilihan jawaban berskala Likert.
Rentang skala yang disediakan yaitu 1-4 dengan keterangan di setiap skala
yaitu : (1) tidak baik, (2) kurang baik, (3) baik, (4) sangat baik. Validasi
produk dilakukan oleh 2 guru SD kelas V. Aspek validasi produk buku
cerita bergambar dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.3 Aspek Validasi Buku Cerita Bergambar
No. Aspek Validasi Buku Cerita Bergambar Nomor Soal
1. Halaman sampul 1,2,3
2. Penggunaan bahasa 4,5
3. Desain produk 6,7,8
4. Isi buku cerita bergambar 9,10,11,12,13,14,15,16
E. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data, yaitu:
data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang tersaji
dalam bentuk kata-kata, sedangkan data kuantitatif adalah data dalam bentuk
angka (Sugiyono, 2010: 16). Dalam penelitian dan pengembangan ini, data
kualitatif berasal dari wawancara guru, kritik dan saran dari validator.
Sedangkan data kuantitatif berasal dari skor penilaian yang telah diberikan
ketika melakukan validasi. Berikut ini adalah teknik analisis data secara
kualitatif dan kuantitatif yang dilakukan oleh peneliti.
Teknik Analisis Data Kualitatif
Data kualitatif berupa rangkuman jawaban oleh peneliti berdasarkan
hasil wawancara dengan tiga guru kelas V SD untuk mengetahui keterkaitan
antara pendidikan lingkungan hidup dengan pembelajaran tematik kelas V
tema 8 subtema 1. Data kualitatif hasil validasi menjadi catatan bagi peneliti
untuk memperbaiki dan menambahkan sesuatu yang masih kurang dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
buku cerita bergambar agar kualitas dari produk layak untuk diuji coba ke
siswa.
Teknik Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif yang diperoleh dari penelitian ini berasal dari validasi
produk buku cerita bergambar oleh validator. Analisis data validasi produk
menggunakan skala penilaian Likert skala 1-4. Setiap skala terdapat
penjelasan agar validator tidak kesulitan dalam memberikan penilaian. Data
validasi yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mengetahui kelayakan
produk yang dikembangkan oleh peneliti. Penjelasan dari setiap skala
penilaian adalah sebagai berikut, (1) tidak baik, (2) kurang baik, (3) baik,
(4) sangat baik. Setelah validator memberikan penilaian, maka rerata skor
diperoleh melalui rumus sebagai berikut.
𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 =Jumlah skor yang dicapai
Jumlah item
Gambar 3.1 Perhitungan Rerata Skor Validasi Produk
Skor yang diperoleh kemudian dikonversi menjadi data kualitatif
berdasarkan tabel konversi skala 4 Likert. Menurut Widoyoko (2014: 144)
konversi data kuantitatif ke kualitatif nilai skala 4 Likert yang digunakan
dalam penelitian disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 3.4 Konversi Data Kualitatif ke
Data Kuantitatif
Skor Akhir Kategori
>3,26-4,00 Sangat baik
>2,51-3,25 Baik
>1,76-2,50 Tidak Baik
1,00-1,75 Sangat Tidak Baik
Setelah mendapatkan rerata skor hasil validasi dari kedua validator,
kemudian peneliti akan menghitung persentase kelayakan produk dari
setiap aspek penilaian. Berikut ini adalah rumus untuk mengetahui
kelayakan produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚× 100%
Gambar 3.2 Perhitungan Persentase Kelayakan Produk
Hasil persentase rerata skor yang telah diketahui kemudian dikonversi
menjadi data kualitatif berdasarkan tabel persentase kelayakan produk.
Berikut ini adalah tabel konversi dari data kuantitatif ke data kualitatif
dengan kategori kelayakan berdasarkan kriteria sebagai berikut
(Arikunto dalam Ernawati dan Sukardiyono, 2017:207).
Tabel 3.5 Kriteria Kelayakan Produk
No Skor dalam Persen (%) Kategori kelayakan
1 <21% Sangat Tidak Layak
2 21-40% Tidak Layak
3 41-60% Cukup Layak
4 61-80% Layak
5 81-100% Sangat Layak
F. Jadwal Penelitian dan Pengembangan
Peneliti melakukan penelitian pada bulan Maret-Desember 2020. Berikut
ini adalah Jadwal penelitian dan pengembangan
Tabel 3.6 Jadwal Penelitian dan Pengembangan
Langkah-langkah ADDIE Bulan ke
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Analisis kebutuhan
Desain produk
Pengembangan produk
Uji coba produk
Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan menguraikan mengenai hasil penelitian, pembahasan serta
kelebihan dan kekurangan produk yang dikembangkan dalam penelitian.
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian akan menguraikan mengenai prosedur pengembangan dan
kualitas produk buku cerita gambar.
1. Prosedur Pengembangan
Buku cerita bergambar yang peneliti kembangkan terdapat lima (5) prosedur
pengembangan yaitu analisis kebutuhan, desain, pengembangan,
implementasi, dan evaluasi produk. Penjelasan setiap prosedur dijabarkan
berikut ini.
a. Analysis (Analisis)
Tahap pertama pada penelitian ini adalah tahap analisis. Pada tahap ini
peneliti melakukan analisis kebutuhan yang merupakan langkah awal
dalam proses penelitian pengembangan. Penelitian ini dilatarbelakangi
karena adanya masalah pencemaran air limbah di sungai. Salah satunya
sungai yang ada di Sungai Soka. Peneliti mengumpulkan data terkait
pemahaman dan cara guru dalam menyampaikan pembelajaran di kelas V
tema 8 “ Lingkungan Sahabat Kita” subtema 1 “Manusia dan
Lingkungan”, serta keterkaitan literasi dengan materi pembelajaran
tersebut. Hal itu dilakukan karena pentingnya pelestarian lingkungan yang
termuat dalam pembelajaran tematik kelas V SD.
Peneliti mengumpulkan data menggunakan cara wawancara dengan
warga yang tinggal di sekitar Sungai Soka, guru kelas V SD serta
membagikan angket kepada siswa kelas V SD. Berikut ini peneliti akan
membahas data yang telah diperoleh peneliti:
1) Hasil Wawancara dengan Warga
Keprihatinan warga masyarakat terhadap kondisi sungai yang
semakin memburuk, peneliti peroleh berdasarkan hasil wawancara
dengan warga yang tinggal di sekitar sungai. Kondisi sungai Soka
yang berada di Moyudan Yogyakarta sudah tidak terawat bahkan air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
sungai tersebut sudah tercemar oleh limbah perumahan. Berdasarkan
hasil wawancara dari warga yang tinggal di sekitar sungai Soka,
peneliti mendapatkan data bahwa air sungai sangat penting dan
bermanfaat bagi aktivitas sehari-hari. Sebagian besar warga
memanfaatkan sungai tersebut untuk mandi, mencuci pakaian, dan
mengairi sawah. Namun, seiring berjalannya waktu kondisi sungai
tersebut sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi. Hal itu disebabkan
karena air sungai sudah tercemar. Banyak warga yang membuang
sampah, mengalirkan limbah rumah tangga langsung ke sungai, dll
yang menyebabkan air tersebut menjadi keruh dan berwarna abu-abu
kecoklatan. Air sungai yang sudah tidak dapat dimanfaatkan ini
kurang mendapatkan perhatian khusus dari warga masyarakat,
sehingga perlu ada penanganan khusus terkait limbah sebelum
dialirkan atau dibuang langsung ke sungai. Selain itu, pembelajaran
mengenai pengolahan limbah perlu diberikan kepada siswa sekolah
dasar supaya dapat menambah informasi atau wawasan bagi siswa
agar siswa dapat menjaga kelestarian lingkungan karena air sungai
adalah sah satu hal penting untuk keberlangsungan hidup makhluk
hidup di masa depan.
2) Hasil Wawancara Guru Kelas V SD
Peneliti melakukan wawancara kepada tiga guru kelas V SD.
Wawancara dilakukan untuk mengetahui pengetahuan guru
mengenai pemahaman dan cara guru dalam menyampaikan
pembelajaran tematik kelas V tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita”
subtema 1 “Manusia dan Lingkungan”.
Berdasarkan hasil wawancara kepada ketiga guru kelas V sekolah
dasar yang terdiri dari guru di SD Kanisius Pati 01, guru di SD
Kanisius Pati 02, dan guru di SD Bopkri Turen, peneliti
mendapatkan data bahwa semua guru mengetahui dan memahami
pengertian serta keterkaitan pendidikan lingkungan hidup dengan
pembelajaran tematik kelas v tema 8 subtema 1. Kemudian didapat
hasil bahwa cara menyampaikan materi pembelajaran tema 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
subtema 1 kepada siswa berbeda-beda, dua guru meminta siswa
untuk mencari informasi yang berkaitan dengan materi yang akan
disampaikan, lalu siswa tersebut diberikan tugas untuk meringkas,
sedangkan guru yang lain mengajak siswa untuk melakukan
presentasi dan tanya jawab terhadap informasi yang telah didapatkan
oleh siswa. Salah satu guru mengajak anak untuk melakukan
pengenalan terhadap lingkungan dengan cara mengajak untuk
belajar di luar kelas atau alam dan menyaksikan video tentang
lingkungan. Peneliti mendapatkan data bahwa di sekolah sudah ada
buku cerita bergambar tentang lingkungan yang dapat dijadikan
literasi. Namun, di sekolah belum memiliki buku cerita bergambar
yang dapat dijadikan referensi untuk mengajarkan kepada siswa
materi pembelajaran tema 8 subtema 1. Dari ketiga guru tersebut
belum ada guru yang menerapkan literasi buku cerita bergambar
dalam pembelajaran tematik.
b. Design (Desain)
Tahap kedua dari model pengembangan ADDIE adalah tahap desain atau
perancangan. Dalam tahap ini peneliti merancang produk berupa buku cerita
bergambar dengan membuat kisi-kisi cerita bergambar, menggambar
ilustrasi sesuai dengan narasi yang sudah ditentukan, hasil kemudian
diwarnai dengan crayon. Kemudian hasil gambar discan dan diedit
menggunakan aplikasi Adobe Indesign. Tahap selanjutnya gambar dicetak
dengan ukuran panjang 21 cm dan lebar 20 cm dalam bentuk posisi
landscape. Kertas yang digunakan berupa Art paper 150gr dan untuk cover
depan serta belakang menggunakan kertas Ivory 210 gr Berikut ini akan
diuraikan tahapan desain buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh
peneliti.
1) Desain Produk
Langkah berikutnya setelah wawancara adalah merancang buku
cerita bergambar. Beberapa prinsip yang dapat dijadikan acuan
sebagai penyusunan buku cerita bergambar. Berikut ini prinsip
penyusunan buku cerita bergambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Konsep Buku
Cerita yang ada dalam buku ini menceritakan dampak dari
pencemaran air limbah hingga solusi untuk mengatasi pencemaran
tersebut. Dalam buku ini juga memberikan informasi tentang
pengelolaan air limbah menggunakan teknologi instalasi
pengolahan air limbah (IPAL) dan saluran pembuangan air limbah
(SPAL). Sebelum membuat buku cerita bergambar, peneliti
terlebih dahulu membuat kisi-kisi cerita bergambar. Kisi-kisi
tersebut yang kemudian peneliti gunakan sebagai acuan untuk
mengembangkan buku cerita bergambar. Adapun kisi-kisi cerita
bergambar yang peneliti buat terdapat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.1 Kisi-Kisi Buku Cerita Bergambar
No Deskripsi Rencana Cergam Isi Cerita
1. Cover depan Memuat judul,
nama penulis, dan
nama ilustrator
-
2. Kata
pengantar
Berisi gambaran
buku dan ucapan
terima kasih
kepada pihak yang
terlibat dalam
pembuatan buku
cerita bergambar
-
Pengenalan Tokoh
3. Terdapat
empat tokoh
dalam cerita
Gambar serta
deskripsi tokoh
dalam buku cerita
bergambar
▪ Rafa merupakan tokoh
utama dalam cerita. Ia
adalah anak ceria. Sifatnya
baik dan sopan terhadap
orang yang lebih tua. Ia
merupakan anak yang
cerdas ▪ Dara adalah teman dan
tetangga Rafa. Sifatnya
yang periang dan sopan
yang menjadi ciri khasnya ▪ Pak Agus merupakan
seorang guru IPA Biologi
di SMA Sanjaya ▪ Pak Henry adalah seorang
Lurah serta tetangga dari
Pak Agus. Beliau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
memiliki sifat yang murah
senyum dan ramah.
IPAL untuk Menjernihkan Air Limbah
4. Isi cerita:
kasus/
masalah
pencemaran
sungai
Gambar dan
masalah
pencemaran air
limbah di sungai
Rafa dan Dara adalah siswa
kelas V di SD Brawijaya.
Tidak jauh dari sekolah
terdapat sungai yang selalu
mereka lewati saat berangkat
dan pulang sekolah
5. Gambar dan
masalah
pencemaran air
limbah di sungai
Suatu hari saat mereka pulang
sekolah, mereka melihat
beberapa ekor ikan yang
mengapung mati diatas
permukaan air sungai.
“Rafa, lihat itu! Ada ikan yang
mengapung dan mati” ucap
Dara.
Dengan memperhatikan
keadaan sungai, Rafa berkata
“Oh iya, itu karena air sungai
sudah tercemar oleh limbah air
sabun yang digunakan
penduduk sekitar.”
Rafa dan Dara prihatin dengan
kondisi sungai itu. Mereka
berencana untuk berjanji
bertemu dengan Pak Agus.
6. Pengantar Setelah berganti pakaian, pada
pukul 4 sore mereka
berkumpul di depan rumah
untuk bertemu dengan Pak
Agus. Beliau adalah guru IPA
Biologi di SMA Sanjaya.
7 Dampak dari air
sungai yang
tercemar limbah
Dari kejauhan Pak Agus yang
sedang menyiram tanaman
melihat Rafa dan Dara
mendekat ke arahnya.
“Selamat sore Pak” sapa Rafa
kepada Pak Agus.
“Selamat sore Nak, apa
maksud dari kedatangan kalian
kemari?” tanya Pak Agus.
“Kami ingin mengetahui,
apakah air sungai yang
tercemar berbahaya bagi
makhluk hidup?” ucap Dara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Dengan tersenyum Pak Agus
berkata “ Wah, sangat
berbahaya bila sungai sudah
tercemar.”
8 Dampak dari air
sungai yang
tercemar limbah
“Di dalam air sungai yang
tercemar oleh limbah banyak
mengandung bakteri dan bahan
kimia yang berbahaya,
contohnya seperti:
a. Bakteri Salmonella typhosa
adalah bakteri yang menyerang
saluran usus. Manusia yang
terinfeksi bakteri ini akan
mengalami sakit typus.
b. Bahan kimia pestisida yang
digunakan untuk membunuh
hama dan dapat menimbulkan
masalah bagi kesehatan seperti
kanker,” kata Pak Agus.
9 Dampak dari air
sungai yang
tercemar limbah
dan manfaat dari
sungai
Dengan rasa penasaran yang
tinggi Dara bertanya “Lalu apa
yang menyebabkan ikan di
sungai dekat sekolah kami
banyak yang mati?”
“Pencemaran limbah di sungai
tersebut dapat meracuni ikan
dan kurangnya oksigen dapat
menyebabkan ikan-ikan
banyak yang mati” ucap Pak
Agus.
“Apakah air sungai yang sudah
tercemar itu tidak bisa
dimanfaatkan lagi, Pak ? tanya
Rafa
Pak Agus menjelaskan kepada
Rafa dan Dara
“Tentu masih bisa
dimanfaatkan untuk
membersihkan tubuh dan
irigasi. Namun, air sungai
tersebut harus diolah terlebih
dahulu.”
10 Isi cerita :
penjelasan
tentang
instalasi
pengolahan
air limbah
Penjelasan tentang
IPAL
Pak Agus menunjukkan salah
satu teknologi untuk mengolah
limbah.
“Nah, sekarang lihatlah
teknologi ini bernama Instalasi
Pengolahan Air Limbah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
(IPAL). Di dalamnya ada
beberapa sistem pengolahan air
limbah. Salah satunya adalah
sistem Contact Aeration (CA).
11 Penjelasan alat-alat
IPAL
Alat-alatnya yang pertama ada
pipa yang berguna untuk
masuk dan keluarnya aliran air
limbah.
Alat kedua ada media biofilter
tipe sarang tawon yang
berguna sebagai tempat
bertumbuhnya bakteri baik
untuk menguraikan bahan
kimia.
Alat ketiga yaitu blower yang
berfungsi untuk memberikan
oksigen dalam bak aerob.
Alat keempat yaitu pompa
sirkulasi yang berfungsi untuk
mengalirkan sebagai air limbah
yang bercampur dengan
lumpur agar dapat diolah
kembali.
12 Penjelasan proses
cara kerja IPAL
Pak Agus menjelaskan proses
tahapan penyaringan dengan
perlahan.
1. Air limbah dari setiap rumah
dialirkan ke bak pemisah
minyak dan lemak.
2. Bak equalisasi gunanya
untuk menyamaratakan volume
air yang masuk ataupun keluar
dengan kecepatan yang sama.
3. bak pengendap awal untuk
mengendapkan lumpur, pasir,
tinja dan bahan yang ada di
dalam limbah.
4. Bak kontaktor anaerob,
berisi media dari bahan plastik
berbentuk sarang tawon.
5. Bak kontraktor aerob yang
berisi media sarang tawon dan
blower. Bak ini berfungsi
untuk menguraikan bahan
kimia yang belum terurai dari
bak sebelumnya.
6. bak pengendap akhir
berfungsi untuk mengendapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
lumpur yang belum
terendapkan pada proses yang
sebelumnya.
7. Bak aerasi untuk
menampung air limbah dari
bak pengendap akhir di
dalamnya terdapat proses
penambahan oksigen di dalam
air dengan cara
menyemprotkan air ke udara
melalui pancuran atau air
terjun kecil.
13 Lama waktu proses
dan kisaran biaya
pembuatan IPAL
“Pengolahan air limbah
menggunakan IPAL
memerlukan waktu berapa
lama, Pak? tanya Rafa.
Dara juga menambahkan
pertanyaan ke Pak Agus.
“Berapa harga yang
dibutuhkan untuk membuat
IPAL tersebut, Pak?”
“Proses pengolahan limbah
dengan IPAL membutuhkan
waktu kurang lebih 3-5 bulan,
baru air jernih dapat
dimanfaatkan. Sedangkan
untuk biaya pembuatan IPAL
berkisar dari Rp.20.000.000 –
Rp.300.000.000” ucap Pak
Agus.
“Wah, mahal sekali ya, Pak”
kata Dara dan Rafa bersamaan.
Dengan tersenyum Pak Agus
berkata “Iya Nak, pembuatan
IPAL memerlukan biaya yang
mahal, tetapi memiliki manfaat
dalam mengatasi pencemaran
air limbah.”
14 Gambar dan bukti
IPAL yang ada di
Yogyakarta
Mendengar ucapan Pak Agus
tentang besarnya biaya yang
dibutuhkan untuk pembuatan
IPAL, Rafa kembali bertanya
“Apakah di Negara ini sudah
ada yang menggunakan IPAL
tadi Pak?”
“Sudah ada Nak. IPAL di
Dusun Sukunan Gamping
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Yogyakarta telah dibuat sejak
tahun 2008.”
15 Isi cerita:
penjelasan
tentang alat
pengolah
limbah
secara
sederhana
seperti
saluran
pembuangan
air limbah
(SPAL)
Penjelasan tentang
pengolahan limbah
secara sederhana
“Pak Agus, apakah ada alat
lain yang mempunyai fungsi
yang sama dengan IPAL tadi?”
tanya Dara
“Tentunya ada Dara. Sebelum
memanfaatkan IPAL tersebut,
masyarakat masih
menggunakan saluran
pembuangan air limbah
(SPAL) yang sederhana” ucap
Pak Agus.
“Apakah alat-alat yang
digunakan sama Pak?” tanya
Rafa
“Tentu saja berbeda Rafa.
Saluran pembuangan limbah
ini membutuhkan bahan dan
alat yang mudah ditemukan di
sekitar kita” ucap Pak Agus.
Masih dengan rasa penasaran
yang tinggi, Dara bertanya,
“Seperti apa alat itu, Pak?.”
“Besok pagi saja Bapak
jelaskan tentang SPAL di
rumah Pak Henry. Karena
besok beliau akan membuat
saluran pembuangan air limbah
untuk rumahnya” ucap Pak
Agus.
16 Berkumpul untuk
melihat pembuatan
SPAL
Keesokan harinya, Rafa dan
Dara bertemu dengan Pak
Agus untuk melihat pembuatan
saluran pembuangan air limbah
(SPAL) bersama dengan Pak
Agus.
“Mari kita ke rumah Pak
Henry. Disana sedang ada
pembuatan saluran
pembuangan air limbah Nak”
ucap Pak Agus
“Mari Pak” jawab Dara dan
Rafa bersama.
17 Rumah Pak Henry berada di
sebelah rumah Pak Agus.
Mereka bertemu dengan Pak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Henry yang sedang berada di
halaman depannya.
“Pagi Pak Henry, anak-anak ini
ingin melihat pembuatan
saluran pembuangan limbah
yang sedang dibuat Bapak”
ucap Pak Agus
“Pagi juga Pak Agus, wah
untuk itu boleh. Mari kita ke
halaman belakang saja” kata
Pak Henry
“Dara dan Rafa nanti setelah
sampai disana akan Bapak
jelaskan, jadi diperhatikan ya”
ucap Pak Agus.
Rafa dan Dara menjawab
secara bersamaan “Baik Pak”
18 Gambar dan
penjelasan bahan
dan alat pembuatan
SPAL
Bahan-bahan yang perlu
disiapkan seperti:
1. Batu gunung yang berfungsi
untuk memperkuat lubang
pembuangan air limbah.
2. Pasir yang berfungsi untuk
menyaring air limbah sebelum
meresap masuk ke tanah.
3. Batu kali kecil yang
berfungsi untuk mengurangi
bahan-bahan padat yang berada
di air.
4. Pipa berfungsi untuk
mengalirkan air limbah
5. Ijuk yang berfungsi untuk
menyaring kotoran kecil yang
berada di air
6. Batu bata berfungsi untuk
mengurangi kekeruhan pada air
limbah
7. Anyaman bambu berlapis
dengan kain berfungsi sebagai
penutup agar sisa-sisa makanan
tidak mengalir ke saringan.
Kemudian untuk alat-alat yang
perlu disiapkan antara lain:
1. Gergaji
2. Cetok
3. Cangkul
4. Sekop
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
5. Ember
6. Meteran
19 Gambar dan
penjelasan proses
pembuatan SPAL
Proses pembuatan SPAL:
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Membuat saluran pipa dan 2
lubang galian dengan ukuran
1m dan 1,5m
3. Memasukkan ember ke
dalam lubang 1 m
4. Memberi pipa saluran
pembuangan di sumur ke
lubang 1m. Ujung pipa diberi
anyaman bambu berlapis kain
5. mengisi ember dengan ijuk,
pasir dan batu kali kecil
6. Menutup lubang galian 1 m
dengan kayu
7. memberi pipa dari ijuk ke
lubang galian 1,5 m
8. menyusun batu bata secara
berkeliling di dalam lubang
9. Mengisi lubang galian 1,5 m
dengan batu gunung, pasir, dan
batu kali kecil.
10. Menutup lubang galian
dengan kayu dan karung,
kemudian ditimbun di dalam
tanah.
20 Penjelasan hal-hal
yang harus
diperhatikan dalam
pembuatan SPAL
“Pak Agus, apakah dalam
pembuatan saluran
pembuangan air limbah ini ada
yang diperhatikan secara
khusus?: tanya Rafa
Dengan tersenyum Pak Agus
menjawab “Wah tentu ada
Rafa, yang perlu diperhatikan
adalah jarak antara bak terakhir
pada pembuangan saluran air
limbah dengan sumur, Nak.”
“Apakah ada pengaruh jika bak
akhir letaknya berdekatan
dengan sumur Pak Agus?”
ucap Dara
“Tentu ada Dara, jika jarak
antara sumur dan bak akhir
berdekatan akan
mempengaruhi kualitas air
bersih. Jarak minimal antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
sumur dengan bak akhir 10m”
kata Pak Agus menjelaskan.
21 Isi cerita:
pencarian
solusi
pencemaran
air limbah di
sungai
Solusi pencemaran
air limbah di
sungai
“Pak Agus dan Pak Henry,
apakah dengan dibuatnya
saluran pembuangan air limbah
ini akan mengurangi
pencemaran air sungai?” tanya
Rafa
“Iya bisa membantu
mengurangi pencemaran air
limbah. Namun, jika dalam
jumlah yang banyak, Nak”
jelas Pak Henry
Sambil tersenyum Pak Agus
berkata “Nah, jika ingin
mengurangi pencemaran air
sungai ada baiknya jika kita
mengajak masyarakat untuk
mengubah kebiasaan lama
yang langsung mengalirkan air
limbah ke sungai dengan
kebiasaan baru yaitu membuat
saluran pembuangan air limbah
yang langsung meresap ke
tanah.”
22 Gerakan untuk
masyarakat agar
membuat SPAL
Sambil tersenyum Pak Henry
berkata “Dalam waktu dekat
ini, bagaimana jika Pak Agus,
Dara dan Rafa membantu saya
memberikan sosialisasi kepada
masyarakat akan bahaya
pencemaran air sungai dan
pentingnya pembuatan SPAL
ini.”
“Iya Pak, kami bantu” ucap
Rafa, Dara dan Pak Agus
serentak.
23 Pertanyaan
pendalaman
Berisi pertanyaan
mengenai
pemahaman siswa
terhadap isi buku
cerita bergambar
-
24 Daftar
pustaka dan
sumber
gambar
Sumber materi
yang digunakan
peneliti dalam
menyusun cerita
-
25 Biodata
penulis
Berisi data
informasi penulis -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
26 Cover
belakang
Berisi sinopsis
cerita -
Sampul atau Cover Buku Cerita Bergambar
Buku cerita bergambar ini memiliki cover depan dan belakang.
Pada cover depan terdapat judul, nama penulis dan ilustrator, serta
gambar yang menampilkan kondisi tempat yang akan diceritakan
dalam buku cerita bergambar. Selain gambar kondisi tempat
tersebut terdapat dua tokoh yang bernama Dara dan Rafa. Pada
cover belakang terdapat sinopsis dari isi buku cerita bergambar.
Isi Buku Cerita Bergambar
Buku cerita bergambar ini berisi cerita bergambar yang
memuat penjelasan tentang pencemaran air limbah di sungai,
dampak dari pencemaran air sungai, instalasi pengolahan air
limbah dan saluran pembuangan air limbah yang alat dan bahannya
dapat ditemui di lingkungan sekitar siswa. Susunan dalam buku
cerita bergambar terdiri dari kata pengantar, pertanyaan
pendalaman, daftar pustaka dan biodata singkat penulis.
Kata Pengantar
Kata pengantar berisi bagian umum cerita bergambar yang
menjelaskan bahwa buku tersebut sebagai media pembelajaran
dan literasi yang membantu memahami materi pembelajaran
tentang pelestarian lingkungan bagi siswa kelas V SD. Di dalam
kata pengantar juga terdapat ucapaan terima kasih kepada semua
orang yang telah membantu penulis dalam penyusunan buku
cerita bergambar.
Pertanyaan Pendalaman
Di dalam buku cerita bergambar terdapat 4 pertanyaan
pendalaman yang dapat dijawab siswa setelah membaca cerita.
Pertanyaan pendalaman tersebut bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa terhadap buku cerita bergambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Daftar Pustaka
Pada halaman ini berisi dengan sumber-sumber yang
digunakan untuk menulis cerita bergambar. Sumber yang
digunakan antara lain yaitu buku, jurnal, pedoman teknis dan
sumber gambar yang diambil dari internet.
Biodata Singkat Penulis
Halaman ini berisi mengenai biodata singkat penulis, seperti
nama, tempat tanggal lahir, dan keterangan pendidikan yang
ditempuh.
Setelah selesai melakukan tahap desain dengan membuat kisi-
kisi, cover buku, dan isi buku cerita bergambar, penulis menuju ke
tahapan selanjutnya. Tahapan pengembangan tersebut yaitu membuat
produk dalam bentuk yang nyata. Produk yang dikembangkan
berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.
c. Development (Pengembangan)
Pengembangan merupakan tahapan dalam ADDIE untuk
memproduksi sebuah produk. Dalam tahap ini, peneliti menggambar
menggunakan pensil dan mewarnainya menggunakan crayon. Gambar
yang sudah jadi kemudian discan kemudian disempurnakan
menggunakan Adobe Indesign dan diisi dengan tulisan menggunakan
font minion pro. Buku cerita bergambar dicetak menggunakan kertas
A4 dengan ukuran buku panjang 21 cm dan lebar 20 cm. Berikut
merupakan produk awal pengembangan buku cerita bergambar.
1) Produk Awal Buku Cerita Bergambar
Produk awal buku cerita bergambar terdiri dari beberapa
bagian. Berikut merupakan penjelasan mengenai produk awal buku
cerita bergambar yang peneliti buat.
Pada produk cerita bergambar yang peneliti kembangkan
meliputi cover depan dan belakang, kata pengantar, daftar isi,
halaman pengenalan tokoh, isi cerita, pertanyaan pendalaman,
biodata penulis dan ilustrator, serta daftar pustaka. Pada cover
depan berisi tentang gambar ilustrasi mengenai kondisi sungai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
yang tercemar dan terdapat beberapa ikan yang mengapung diatas
permukaan air sungai, terdapat gambar dua tokoh Rafa dan Dara,
terdapat judul buku cerita bergambar “IPAL untuk Menjernihkan
Air Limbah”, terdapat nama penulis dan ilustrator. Pada kata
pengantar berisi mengenai bagian umum cerita bergambar dan
ucapan terima kasih kepada semua orang yang telah membantu
penulis. Pada halaman berikutnya terdapat daftar isi. Di dalam
halaman pengenalan tokoh berisi tentang informasi mengenai
empat tokoh yang ada di dalam cerita, yaitu Rafa, Dara, Bapak
Agus dan Bapak Henry. Setelah halaman tersebut kemudian
menuju ke isi cerita.
Gambar 4.2 Produk Awal Buku Cerita Bergambar
Bagian awal cerita, menceritakan tentang dua tokoh yang
merupakan siswa kelas V SD dan tidak jauh dari sekolah terdapat
sungai yang digunakan penduduk untuk mengairi sawah. Di
Gambar 4.1 Cover Produk Buku Cerita Bergambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
halaman selanjutnya kedua tokoh cerita kaget melihat beberapa
ikan mengapung dan mati diatas permukaan air sungai. Halaman
7-10 menceritakan bahwa kedua tokoh berusaha mencari informasi
kepada seorang yang ahli dalam bidang biologi agar dapat
mengetahui bahaya air sungai yang sudah tercemar. Pada halaman
11-12 berisi informasi mengenai bahaya dari air limbah yang
tercemar oleh limbah sabun dan industri. Halaman 13-14
menceritakan bahwa air sungai yang sudah tercemar masih dapat
dimanfaatkan tetapi harus diolah terlebih dahulu. Pada halaman 15-
16 terdapat informasi tentang teknologi Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL). Dalam halaman selanjutnya berisi tentang proses
pengolahan air limbah menggunakan IPAL. Pada halaman 19-20
menginformasikan tentang fungsi dari beberapa alat dan perbedaan
dari biofilter anaerob dengan biofilter aerob. Di dalam halaman 21-
22 berisi informasi mengenai lama proses pengolahan serta biaya
yang dibutuhkan untuk pembuatan IPAL. Halaman 23-24
menceritakan tentang permasalahan yang mungkin terjadi di dalam
proses pengolahan air limbah menggunakan IPAL. Halaman
selanjutnya berisi informasi tentang teknologi yang dapat
mengolah limbah sabun dengan menggunakan Saluran
Pembuangan Air Limbah (SPAL). Kemudian pada halaman 25-26
menceritakan tentang ketiga tokoh yang datang ke rumah Bapak
Lurah untuk memberikan laporan peringatan tentang pencemaran
limbah industri oleh pabrik pupuk pestisida. Pada halaman 29-30
berisi tentang penjelasan mengenai fungsi dari media yang
digunakan untuk SPAL. Pada bagian akhir cerita berisi kesimpulan
dari cerita yaitu cara mengurangi pencemaran air limbah di sungai
dengan cara mengubah kebiasaan lama masyarakat desa yang
langsung mengalirkan air limbah ke sungai. Halaman selanjutnya
terdapat pertanyaan pendalaman untuk mengetahui pemahaman
siswa. Pertanyaan tersebut terdiri dari empat nomor dengan
pertanyaan yang berbeda-beda. Setelah itu, terdapat halaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
kepustakaan serta biodata penulis dan ilustrator. Dari isi buku
cerita terdapat gambar-gambar yang memiliki keunikan-keunikan
tersendiri. Salah satu keunikan tersebut terdapat pada gambar yang
memuat berbagai bentuk objek. Objek tersebut merupakan objek
nyata yang disajikan dalam bentuk gambar dan memiliki kemiripan
dengan bentuk aslinya. Siswa yang membaca buku cerita
bergambar ini dapat mengetahui bentuk IPAL dan SPAL untuk
mengolah limbah industri dan limbah sabun. Keunikan yang lain
dari produk buku cerita bergambar yang dikembangkan adalah
warna yang menarik minat baca siswa. Adapun keunikan yang lain
seperti memuat informasi mengenai pengolahan air limbah
menggunakan teknologi IPAL dan SPAL untuk mengolah limbah
industri dan limbah sabun sebelum dialirkan ke sungai. Siswa akan
mendapatkan informasi baru mengenai teknologi IPAL dan SPAL
untuk mengolah air limbah industri dan limbah sabun. Buku cerita
bergambar yang dikembangkan juga memiliki keunikan yang lain
yaitu terdapat pertanyaan pendalaman yang dapat dijawab siswa.
Hal tersebut dapat menunjukkan sejauh mana pemahaman siswa
dalam mengetahui dan memahami isi dari buku cerita bergambar.
Peneliti melakukan validasi untuk mengetahui kelayakan dari buku
cerita bergambar yang sedang dikembangkan. Hasil validasi
menjadi evaluasi bagi peneliti. Evaluasi formatif yang dilakukan
berupa perbaikan produk berdasarkan hasil validasi yang
dilakukan.
d. Implementation (Implementasi)
Produk yang telah dinyatakan layak kemudian dilakukan
implementasi atau uji coba. Pada tahap ini, peneliti tidak dapat
melakukan uji coba dikarenakan adanya wabah Covid-19. Adapun
himbauan dari pemerintah yang mewajibkan kepada seluruh jenjang
sekolah mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) sampai Universitas untuk
melakukan kegiatan belajar dari rumah secara daring. Hal tersebut juga
dilakukan oleh seluruh siswa Sekolah Dasar (SD) yang melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
kegiatan belajar di rumah untuk menggantikan kegiatan pembelajaran
di sekolah. Oleh karena itu, peneliti tidak dapat melakukan uji coba
produk dikarenakan tidak ada kegiatan belajar mengajar di sekolah.
e. Evaluation (Evaluasi)
Evaluasi yang dilakukan merupakan evaluasi dari tahap
pengembangan. Evaluasi dilakukan berdasarkan validasi yang
dilakukan oleh validator yaitu dosen PGSD dan guru kelas V SD.
Berikut penjelasan mengenai validasi yang telah dilakukan.
1) Validasi Produk
Validasi produk yang dilakukan oleh dua validator yang
bertujuan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan produk dari
hasil skor dan saran yang diberikan validator. Validasi dilakukan
dengan memberikan skor antara 1-4 pada setiap item. Berikut ini
merupakan hasil validasi dosen dan guru terhadap buku cerita
bergambar yang dikembangkan.
Tabel 4.2 Hasil Rekap Validasi Produk
No Aspek yang
Dinilai
Validator Dosen Validasi Guru
Skor Saran Skor Saran
Halaman Sampul
1. Memuat judul
yang
mendeskripsikan
isi cerita
3 Judul hanya
menyoroti
tentang IPAL
saja, padahal
di dalam
cergam juga
dibahas
tentang SPAL
4
2. Memuat ilustrasi
yang
menggambarkan
isi cerita
4 4
3. Memuat nama
penulis buku
cerita bergambar
4 4
Penggunaan Bahasa
4. Dialog sesuai
dengan
2 - Beberapa
kata belum
3 - Penulisan
“didalam” (hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Pedoman Umum
Ejaan Bahasa
Indonesia
(PUEBI) secara
baku maupun
non baku.
menggunaka
n bahasa
Indonesia
yang baku. - Kurang tepat
dalam
menggunaka
n tanda baca.
12) seharusnya
di dalam. - Penulisan
“Pak”
seharusnya
Bapak
5. Bahasa mudah
dipahami oleh
siswa
3 Bahasa
memang
mudah
dipahami,
akan tetapi
masih ada
beberapa alur
cerita masih
yang masih
sulit dipahami
oleh anak.
Misalnya:
- Di halaman
19 dan 20
tentang cara
kerja IPAL - Di halaman
33-34
tentang
proses
pembuatan
SPAL.
Padahal
halaman-
halaman
tersebut
merupakan
kunci utama
dari cergam.
3 Penjelasan
tentang IPAL
(hal 19-20) agak
“sulit” untuk
anak kelas V
Desain Produk
6. Komponen
dalam buku
cerita bergambar
lengkap
(sampul, kata
pengantar, isi
cergam, daftar
3 Kata pengantar
belum
menghantarka
n pembaca
untuk
memahami isi
3 Dalam daftar isi,
ada beberapa
yang tidak sama
dengan isinya.
Contoh dalam
daftar isi
“kepustakaan”,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
referensi, dan
biodata penulis)
dan tujuan
cergam.
namun yang
ditemukan
adalah “daftar
pustaka”
7. Tampilan fisik
(warna, huruf,
gambar) dalam
buku cerita
bergambar
menarik
4 4
8. Tampilan fisik
(warna, huruf,
gambar) dalam
buku cerita
bergambar
sesuai dengan
perkembangan
anak
3 Ada beberapa
gambar yang
masih sulit
diimajinasikan
anak.
Misalnya: - di
halaman 23
anak sulit
untuk dapat
mengimajinasi
kan bentuk
fisik IPAL itu
seperti apa
sebenarnya
(karena
gambar tidak
jelas).
- Halaman 33
atau 35, anak
juga sulit
mengimajina
sikan bentuk
SPAL itu
seperti apa.
4
Isi Buku Cerita Bergambar
9. Cergam berisi
narasi dan
gambar yang
saling berkaitan
3 4
10. Cergam berisi
cerita yang
mendukung
judul utama
tentang “IPAL
untuk
2 Cergam
memuat IPAL
dan SPAL
maka judul
utama harus
berubah
menjadi
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Menjernihkan
Air Limbah”
“IPAL dan
SPAL untuk
mengolah Air
Limbah”
11. Cergam memuat
penjelasan
tentang dampak
pencemaran air
sungai
3 Dampak yang
dipaparkan
hanya untuk
ikan-ikan yang
ada di sungai.
Padahal di
sungai tidak
hanya ikan,
pasti ada
mahluk hidup
lainnya juga.
Selain itu tidak
ada
dampaknya
bagi
lingkungan di
sekitar air
sungai
3 Untuk “dampak”
bisa
ditambahkan
dampak bagi
biota air
12. Cergam memuat
penjelasan
tentang manfaat
air sungai
2 Tidak ada
penjelasan
tentang
manfaat air
sungai
3
13. Cergam memuat
informasi
tentang alat
untuk
pengelolaan air
limbah
perumahan
sebelum
dialirkan ke
sungai
3 3 Dalam cerita
lebih ditekankan
pengolahan air
sungai,
sebaiknya justru
limbah cair
sebelum masuk
sungai bisa
diolah dahulu
14. Cergam memuat
informasi
sederhana
tentang alat dan
cara kerja IPAL
3 Cara kerja
IPAL masih
sulit dipahami
3 Bahasa bisa
“disederhanakan
”
15. Cergam berisi
penjelasan agar
siswa
memahami cara
pengolahan air
limbah
3 Proses
pembuatan
SPAL kurang
jelas
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
menggunakan
SPAL
16. Cergam memuat
alur cerita yang
mudah untuk
dipahami siswa
3 4
Total skor 48 57
Rata-rata skor 3 3,6
Jumlah Rata-rata 3,3
Berdasarkan hasil validasi, buku cerita bergambar yang peneliti
kembangkan mendapatkan jumlah skor rata-rata 3,3. Hasil tersebut
digolongkan berdasarkan tabel pedoman
Tabel 4. 3 Pedoman Konversi Data
Skor Akhir Klasifikasi
>3,25-4,00 Sangat Baik
>2,50-3,25 Baik
>1,75-2,50 Tidak Baik
1,00-1,75 Sangat Tidak Baik
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa buku cerita
bergambar yang dikembangkan termasuk dalam kategori “Sangat
Baik”. Buku cerita bergambar ini memiliki kualitas yang sangat
baik dan layak untuk diuji coba dalam proses pembelajaran. Dari
hasil validasi, peneliti juga memperoleh saran dari validator.
Berikut merupakan penjelasan mengenai perbaikan produk sesuai
dengan saran validator.
1) Perbaikan Produk
Perbaikan produk yang dilakukan berdasarkan dari saran yang
diberikan oleh validator. Saran tersebut menjadi kekurangan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
produk yang dikembangkan, sehingga perlu dilakukan perbaikan.
Menurut saran dari validator, perbaikan yang perlu dilakukan yaitu
pada halaman cover depan, halaman 3-4, halaman 5-6, halaman 19-
20, halaman 23, halaman pada 33-34. Berikut merupakan
penjelasan produk buku cerita bergambar sebelum dan sesudah
perbaikan.
Tabel 4.4 Perbaikan Cover Produk
Cover depan
Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan
Berdasarkan saran oleh dosen PGSD, peneliti memperbaiki
pada aspek halaman cover depan buku cerita bergambar yaitu judul
cerita. Peneliti mendapatkan saran agar judul sesuai dengan isi
cerita yaitu menggunakan kedua teknologi sebagai judul. Peneliti
kemudian mengubah judul cerita sesuai dengan saran dari
validator. Judul cerita sebelum perbaikan yaitu “IPAL untuk
Menjernihkan Air Limbah” yang kemudian diperbaiki menjadi
“IPAL dan SPAL untuk Mengolah Air Limbah”.
Tabel 4.5 Perbaikan Produk Halaman 3-4
Halaman 3-4
Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Berdasarkan saran dari dosen PGSD, peneliti memperbaiki
pada aspek halaman 3 – 4 mengenai gambar rumput. Peneliti
mendapatkan saran agar menambahkan gambar sawah pada
halaman tersebut. Atas saran dari validator, peneliti mengubah
rumput menjadi sawah.
Tabel 4.6 Perbaikan Produk Halaman 5-6
Halaman 5-6
Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan
Berdasarkan saran dari kedua validator, peneliti disarankan
untuk menambahkan biota air yang mengapung karena mati di
dalam sungai pada halaman 5-6. Sebelum perbaikan, peneliti hanya
menggambar ikan-ikan saja tetapi setelah perbaikan peneliti
menambahkan keong, cacing, dan beberapa udang.
Tabel 4.7 Perbaikan Produk Bagan IPAL
Halaman 19-20
Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan
Berdasarkan saran dari validator PGSD, peneliti diminta untuk
menyederhanakan dan mempermudah anak untuk mempelajari
proses pengolahan air limbah menggunakan IPAL. Sebelum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
perbaikan peneliti hanya menjelaskan saja tanpa menunjukkan
letak dari proses tersebut. Peneliti memperbaiki hal tersebut
dengan merubah konsep dalam menjelaskan yaitu dengan
menggunakan gambar yang sangat mirip dengan benda nyata dan
menunjukkan tiap bagian setiap proses pengolahannya.
Tabel 4.8 Perbaikan Produk Bentuk IPAL
Halaman 23
Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan
Berdasarkan saran dari kedua validator, peneliti disarankan
untuk mengganti IPAL yang tampak nyata bagi siswa kelas V SD.
Sebelum perbaikan, peneliti menggunakan salah satu IPAL yang
tertanam di tanah, sehingga hanya terlihat bagian penutup. Setelah
perbaikan, peneliti mengganti IPAL yang dapat dapat dilihat
bentuk IPAL yang sebenarnya. Sehingga, siswa kelas V dapat
mengetahui bentuk asli sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Tabel 4.9 Perbaikan Produk Bentuk SPAL
Halaman 33-34
Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Menurut saran dari validator, peneliti disarankan untuk
mengganti SPAL yang dapat dibayangkan oleh siswa kelas V SD.
Gambar pada kolom sebelum perbaikan menampilkan cara
pembuatan SPAL tanpa mengetahui proses pengolahan limbah
sabun. Sedangkan gambar setelah perbaikan siswa dapat
membayangkan dan memahami letak dari SPAL serta dapat
memahami proses pengolahan air limbah sabun.
Kualitas Produk
Berdasarkan hasil validasi, peneliti dapat mengetahui kualitas produk
berdasarkan skor yang diberikan oleh validator. Buku cerita bergambar
yang dikembangkan mendapatkan skor 3,3 yang termasuk dalam kategori
“Sangat Baik”. Skor tersebut diperoleh dari penilaian empat aspek yang
terdapat pada buku cerita bergambar. Empat aspek tersebut antara lain
halaman sampul, penggunaan bahasa, desain produk dan isi cerita buku
cerita bergambar. Peneliti akan menjelaskan kualitas buku cerita
bergambar pada setiap aspek dengan mencari rata-rata. Hasil dari rata-rata
tersebut kemudian dikonversi menggunakan pedoman konversi data
kuantitatif ke data kualitatif. Berikut ini merupakan uraian mengenai hasil
skor setiap aspek.
Tabel 4.10 Penilaian Cover Produk
No Aspek yang
Dinilai
Validator Dosen Validasi Guru
Skor Saran Skor Saran
Halaman Sampul
1. Memuat judul
yang
mendeskripsik
an isi cerita
3 Judul hanya
menyoroti
tentang IPAL
saja, padahal
di dalam
cergam juga
dibahas
tentang
SPAL
4
2. Memuat
ilustrasi yang
4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
menggambarka
n isi cerita
3. Memuat nama
penulis buku
cerita
bergambar
4 4
Total skor 11 12
Skor rata-rata 3,6 4
Jumlah rata-rata 3,8
Berdasarkan tabel diatas, skor rata-rata yang diperoleh pada aspek
halaman sampul sebanyak 3,8. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori
“Sangat Baik”. Hal tersebut dapat terjadi karena halam sampul memuat
nama penulis dan ilustrator serta memiliki warna yang menarik minat
pembaca. Namun, pada item 1 tentang judul yang mendeskripsikan isi
cerita mendapatkan skor 3 dari validator dan saran berisikan tentang
adanya satu teknologi yang belum terdapat dalam judul. Hal tersebut
menjadi kekurangan dan perbaikan pada buku cerita bergambar yang
dikembangkan. Peneliti kemudian melakukan berdasarkan saran tersebut
untuk item 1. Selain aspek halaman sampul, peneliti juga akan
memaparkan mengenai kualitas aspek bahasa. Namun, terlebih dahulu
akan menguraikan skor hasil validasi pada aspek penggunaan Bahasa.
Tabel 4.11 Penilaian Penggunaan Bahasa pada Produk
No Aspek yang
Dinilai
Validator Dosen Validasi Guru
Skor Saran Skor Saran
Penggunaan Bahasa
4. Dialog sesuai
dengan
Pedoman
Umum Ejaan
Bahasa
Indonesia
(PUEBI)
secara baku
maupun non
baku.
2 - Beberapa
kata belum
menggunak
an bahasa
Indonesia
yang baku. - Kurang
tepat dalam
menggunak
an tanda
baca.
3 - Penulisan
“didalam” (hal
12) seharusnya
di dalam. - Penulisan
“Pak”
seharusnya
Bapak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
5. Bahasa mudah
dipahami oleh
siswa
3 Bahasa
memang
mudah
dipahami,
akan tetapi
masih ada
beberapa
alur cerita
masih yang
masih sulit
dipahami
oleh anak.
Misalnya:
- Di halaman
19 dan 20
tentang
cara kerja
IPAL - Di halaman
33-34
tentang
proses
pembuatan
SPAL.
Padahal
halaman-
halaman
tersebut
merupakan
kunci utama
dari cergam.
3 Penjelasan
tentang IPAL
(hal 19-20) agak
“sulit” untuk
anak kelas V
Total skor 5 6
Skor rata-rata 2,5 3
Jumlah rata-rata 2,75
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa skor rata-rata aspek
penggunaan bahasa sebanyak 2,75. Skor tersebut termasuk ke dalam
kategori “Baik”. Hal itu dikarenakan ada beberapa kata yang belum
menggunakan bahasa yang baku serta tanda baca yang kurang tepat,
sehingga mendapatkan skor 2 pada item 3. Walaupun demikian, pada item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
4 mendapatkan skor 3 tentang bahasa yang mudah dipahami oleh siswa
kelas V SD. Di dalam buku cerita bergambar terdapat beberapa kosakata
yang tidak dapat digantikan dengan bahasa yang dipahami oleh siswa kelas
V SD, sehingga menjadikan siswa kesulitan dalam memahaminya. Hal
tersebut yang menjadi kelemahan pada produk cerita bergambar yang
dikembangkan. Peneliti akan memaparkan kualitas produk dari aspek
desain produk. Berikut ini merupakan paparan rekap hasil validasi pada
aspek desain produk.
Tabel 4.12 Penilaian Desain Produk
No Aspek yang
Dinilai
Validator Dosen Validasi Guru
Skor Saran Skor Saran
Desain Produk
6. Komponen
dalam buku
cerita
bergambar
lengkap
(sampul, kata
pengantar, isi
cergam, daftar
referensi, dan
biodata
penulis)
3 Kata
pengantar
belum
menghantarka
n pembaca
untuk
memahami isi
dan tujuan
cergam.
3 Dalam daftar isi,
ada beberapa
yang tidak sama
dengan isinya.
Contoh dalam
daftar isi
“kepustakaan”,
namun yang
ditemukan adalah
“daftar pustaka”
7. Tampilan fisik
(warna, huruf,
gambar) dalam
buku cerita
bergambar
menarik
4 4
8. Tampilan fisik
(warna, huruf,
gambar) dalam
buku cerita
bergambar
sesuai dengan
perkembangan
anak
3 Ada beberapa
gambar yang
masih sulit
diimajinasika
n anak.
Misalnya: - di
halaman 23
anak sulit
untuk dapat
mengimajinas
ikan bentuk
fisik IPAL itu
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
seperti apa
sebenarnya
(karena
gambar tidak
jelas).
- Halaman 33
atau 35,
anak juga
sulit
mengimajin
asikan
bentuk
SPAL itu
seperti apa. Total skor 10 11
Skor rata-rata 3,3 3,6
Jumlah rata-rata 3,45
Kualitas produk pada aspek desain produk mendapatkan jumlah skor
rata-rata sebanyak 3,45 yang termasuk dalam kategori “Sangat Baik”. Hal
tersebut karena buku cerita bergambar memiliki komponen lengkap
berupa halaman sampul, kata pengantar, isi cerita, pertanyaan pendalaman
kepustakaan dan biodata penulis. Namun, kata pengantar belum
menghantarkan pembaca untuk memahami isi dari buku cerita bergambar
dan dalam daftar isi ditemukan beberapa perbedaan penamaan di setiap
bagian. Pada item 7 tentang tampilan fisik (warna, huruf, gambar, atau
foto) dalam buku cerita bergambar menarik maka mendapatkan skor 4. Hal
ini merupakan salah satu keunggulan dari buku cerita bergambar yang
dikembangkan karena memiliki tampilan fisik yang menarik minat siswa
untuk membaca buku cerita bergambar yang dikembangkan. Pada
tampilan fisik (warna, huruf, gambar, atau foto) dalam buku cerita
bergambar juga memiliki kualitas sangat baik karena sesuai dengan
perkembangan siswa SD. Kemudian peneliti akan memaparkan kualitas
produk pada aspek isi buku cerita bergambar. Berikut ini merupakan
uraian tentang hasil validasi pada aspek isi buku cerita bergambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tabel 4.13 Penilaian Isi Produk
No Aspek yang
Dinilai
Validator Dosen Validasi Guru
Skor Saran Skor Saran
Isi Buku Cerita Bergambar
9. Cergam berisi
narasi dan
gambar yang
saling
berkaitan
3 4
10. Cergam berisi
cerita yang
mendukung
judul utama
tentang “IPAL
untuk
Menjernihkan
Air Limbah”
2 Cergam
memuat
IPAL dan
SPAL maka
judul utama
harus
berubah
menjadi
“IPAL dan
SPAL untuk
mengolah
Air Limbah”
4
11. Cergam
memuat
penjelasan
tentang
dampak
pencemaran air
sungai
3 Dampak
yang
dipaparkan
hanya untuk
ikan-ikan
yang ada di
sungai.
Padahal di
sungai tidak
hanya ikan,
pasti ada
mahluk
hidup lainnya
juga. Selain
itu tidak ada
dampaknya
bagi
lingkungan
di sekitar air
sungai
3 Untuk “dampak”
bisa ditambahkan
dampak bagi
biota air
12. Cergam
memuat
penjelasan
tentang
2 Tidak ada
penjelasan
tentang
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
manfaat air
sungai
manfaat air
sungai
13. Cergam
memuat
informasi
tentang alat
untuk
pengelolaan air
limbah
perumahan
sebelum
dialirkan ke
sungai
3 3 Dalam cerita
lebih ditekankan
pengolahan air
sungai, sebaiknya
justru limbah cair
sebelum masuk
sungai bisa
diolah dahulu
14. Cergam
memuat
informasi
sederhana
tentang alat
dan cara kerja
IPAL
3 Cara kerja
IPAL masih
sulit
dipahami
3 Bahasa bisa
“disederhanakan”
15. Cergam berisi
penjelasan
agar siswa
memahami
cara
pengolahan air
limbah
menggunakan
SPAL
3 Proses
pembuatan
SPAL kurang
jelas
4
16. Cergam
memuat alur
cerita yang
mudah untuk
dipahami
siswa
3 4
Total skor 22 28
Rata-rata skor 2,75 3,5
Jumlah rata-rata 3,12
Dari tabel di atas, kualitas isi buku cerita bergambar memiliki skor
3,12. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori “Baik”. Kategori tersebut
dapat diperoleh karena buku cerita bergambar memiliki beberapa saran
yang dapat dijadikan untuk perbaikan buku cerita bergambar. Beberapa
saran yang disampaikan oleh validator yaitu saran mengenai judul buku
cerita bergambar, menambahkan dampak pencemaran air limbah bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
manusia dan makhluk hidup lainnya. Isi cerita yang memuat bagian-bagian
alat pengolahan air limbah serta proses pengolahannya masih
menggunakan bahasa yang sulit dipahami siswa. Oleh sebab itu validator
menyarankan untuk lebih menyederhanakannya. Peneliti mendapatkan
skor 3 tentang penjelasan alat-alat serta proses pengolahan air limbah
menggunakan IPAL. Pada item 15 tentang penjelasan tahapan pembuatan
SPAL yang mendapatkan saran bahwa proses pembuatan SPAL belum
jelas, sehingga validator memberikan saran untuk lebih memberikan
informasi proses pengolahan air limbah menggunakan SPAL. Validator
memberikan skor 3 dan 4 pada item 16 tentang alur cergam. Mengetahui
banyaknya saran untuk buku cerita bergambar yang dikembangkan, maka
perlu adanya perbaikan pada buku cerita bergambar tersebut. Setelah
mengetahui keunggulan dan kelemahan buku cerita bergambar, peneliti
kemudian merangkum kualitas pada setiap aspek yang ada.
Tabel 4.14 Penilaian Produk Setiap Aspek
Aspek Skor Kategori
Halaman sampul 3,8 Sangat Baik
Penggunaan bahasa 2,75 Baik
Desain produk 3,45 Sangat Baik
Isi buku cerita bergambar 3,12 Baik
Rata-rata skor 3,28 Sangat Baik
Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa terdapat empat aspek
yang menjadi penilaian buku cerita bergambar. Empat aspek tersebut,
antara lain halaman sampul, penggunaan bahasa, desain produk, dan isi.
Aspek pada halaman sampul mendapatkan skor 3,8 dengan kategori
“Sangat Baik”. Aspek penggunaan bahasa mendapatkan skor sebesar 2,75
dengan kategori “Baik”. Aspek desain produk memperoleh skor sebanyak
3,45 dengan kategori “Sangat Baik”. Sedangkan aspek isi buku cerita
mendapatkan skor sebanyak 3,12. Setelah mengetahui rerata skor tersebut,
kemudian peneliti akan menghitung persentase kelayakan produk yang
disajikan dalam sebuah grafik sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Gambar 4.3 Persentase Kelayakan Produk
Dari hasil persentase yang diperoleh, dapat diketahui bila aspek
halaman sampul sebesar 95,83 dan termasuk pada kategori “Sudah
Layak”. Kualitas buku cerita bergambar pada aspek halaman sampul
menunjukkan bahwa bagian tersebut memiliki warna yang menarik dan
memuat nama penulis serta ilustrator buku cerita bergambar. Namun, perlu
dilakukan perbaikan pada judul buku. Persentase kelayakan produk
selanjutnya yaitu dari aspek penggunaan bahasa sebanyak 69% yang
masuk ke kategori “Layak”. Bahasa pada buku cerita bergambar mudah
untuk dipahami siswa kelas V SD. Tetapi ada beberapa bagian bahasa dan
tanda baca yang kurang sesuai dengan PUEBI. Persentase kelayakan pada
aspek desain produk sebesar 87,50% dan termasuk pada kategori “Sangat
Layak”. Aspek ini memiliki komponen yang lengkap dan sesuai dengan
perkembangan siswa SD. Selanjutnya yaitu presentasi aspek isi cerita
sebesar 78,57% dan termasuk pada kategori “Layak”. Pada aspek ini,
narasi dan gambar pada buku cerita bergambar saling berkaitan. Namun,
kedua validator memberikan saran agar lebih menyederhanakan dan
mengkaitkan antara gambar dengan narasi tentang pengolahan air limbah
menggunakan teknologi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan
Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL). Perhitungan persentase
kelayakan produk pada keempat aspek diperoleh rerata sebanyak 82,66%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
dan dapat disimpulkan bahwa buku cerita bergambar ini termasuk dalam
kategori “Sangat Layak”.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil validasi, buku cerita bergambar yang berjudul “IPAL
dan SPAL untuk Mengolah Air Limbah” memperoleh skor 3,28. Dari hasil
tersebut menunjukkan bahwa buku cerita bergambar termasuk dalam kategori
“Sangat Baik” dengan revisi sesuai dengan saran validator. Buku cerita
bergambar dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk mempermudah
siswa dalam memahami materi dan juga sebagai sarana literasi. Buku cerita
bergambar juga dapat digunakan sebagai buku pengayaan karena di dalam
buku tersebut terdapat pertanyaan pendalaman untuk mengukur sejauh mana
pemahaman siswa. Dalam mengembangkan buku cerita bergambar, peneliti
memperhatikan beberapa kaidah diantaranya:
1. Buku cerita bergambar dikembangkan sesuai dengan Pendidikan
Lingkungan Hidup (PLH)
Buku cerita bergambar yang dikembangkan berisi penjelasan
mengenai pendidikan lingkungan hidup yang termuat pada halaman 3-14.
Halaman 3-6 menjelaskan mengenai permasalahan lingkungan yaitu
pencemaran air limbah di sungai. Melihat adanya pencemaran sungai
tersebut, kedua tokoh cerita mencari informasi mengenai bahaya air sungai
yang tercemar limbah dan solusi untuk mengatasi permasalahan itu. Hal
tersebut termuat dalam buku cerita bergambar pada halaman 7-12. Pada
halaman 13-14 berisi tentang air sungai yang sudah tercemar masih dapat
dimanfaatkan, tetapi air tersebut harus diolah terlebih dahulu.
Berdasarkan dengan penjelasan tersebut, sesuai dengan teori pada
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) yaitu, upaya mengubah perilaku
dan sikap yang dilakukan oleh masyarakat dengan tujuan untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat
tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada
akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam
upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi
sekarang dan yang akan datang (Sudjoko, 2009:1.15). Dalam hal ini, buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
cerita bergambar yang dikembangkan memiliki dasar yang kuat. Dasar
yang kuat tersebut diambil dari permasalahan yang ada di masyarakat
seperti permasalahan yang ada di sekitar sungai Soka dan di salah satu
Desa di Kota Pati Jawa Tengah. Sehingga buku cerita bergambar ini dapat
digunakan di semua daerah. Buku cerita bergambar yang dikembangkan
dapat membantu siswa untuk menanamkan kesadaran tentang pentingnya
menjaga kebersihan sungai dan tidak membuang air limbah ke sungai
karena berdampak buruk bagi lingkungan dan makhluk hidup. Siswa juga
mendapatkan informasi mengenai beberapa bahaya yang akan terjadi
akibat pencemaran air limbah di sungai dan air sungai yang telah tercemar
masih dapat dimanfaatkan kembali dengan mengolahnya terlebih dahulu.
Hal tersebut adalah salah satu sebuah solusi untuk mengatasi pencemaran
air limbah di sungai. Melalui buku cerita bergambar yang mengandung
pendidikan lingkungan hidup, siswa diajak untuk memahami pesan moral
dalam cerita agar dapat memiliki kesadaran untuk menjaga kelestarian
lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang maupun yang akan
datang dengan cara tidak membuang atau mengalirkan air limbah langsung
ke sungai.
2. Buku cerita bergambar dikembangkan sesuai dengan Tema 8
“Lingkungan Sahabat Kita”, Subtema 1 “Manusia dan Lingkungan”
Pada buku tematik kelas V SD tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita”,
subtema 1 “Manusia dan Lingkungan” terdapat lima muatan pelajaran,
yaitu PPKn, Bahasa Indonesia, IPS, IPA dan SBdP. Pada mata pelajaran
PPKn mempelajari materi tentang mensyukuri keragaman sosial
masyarakat, sikap toleran dalam keragaman sosial budaya. Pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia, materi yang dibahas yaitu menguraikan urutan
peristiwa atau tindakan dalam teks bacaan serta menyajikan kembali
peristiwa tersebut dengan memperhatikan latar cerita yang terdapat dalam
teks bacaan. Mata pelajaran IPS mempelajari tentang peran ekonomi
dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan pada mata pelajaran IPA
mempelajari tentang siklus air dan dampaknya bagi peristiwa-peristiwa
yang terjadi di bumi serta untuk keberlangsungan hidup bagi makhluk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
hidup.Pada mata pelajaran SBdP mempelajari tentang tangga nada dan
lagu-lagu dalam berbagai tangga nada.
Buku cerita bergambar yang dikembangkan sesuai dengan buku
tematik kelas V SD tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita”, subtema 1
“Manusia dan Lingkungan”. Buku cerita bergambar memuat pelajaran
Bahasa Indonesia dan IPA. Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa
memperoleh informasi baru mengenai teknologi pengolahan air limbah
menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Saluran
Pembuangan Air Limbah (SPAL). Isi dari buku cerita bergambar memiliki
urutan peristiwa yang runtut. Buku cerita bergambar memuat pelajaran
IPA mengenai siklus air dan dampak bagi peristiwa-peristiwa yang terjadi
di bumi serta keberlangsungan bagi makhluk hidup. Di dalam buku cerita
bergambar, materi dampak bagi peristiwa yang terjadi di bumi serta
keberlangsungan bagi makhluk hidup terlihat pada isi cerita yang
menjelaskan mengenai dampak dari pencemaran sungai dan upaya untuk
mengurangi pencemaran limbah di sungai.
3. Buku cerita bergambar dikembangkan sesuai dengan teori penulisan
cerita bergambar
Buku cerita bergambar adalah tuturan teks cerita anak yang ditulis
berdasarkan suatu aktivitas atau kejadian tertentu sesuai dengan sudut
pandang anak sehingga dapat saling menarik minat baca anak yang
tersusun atas teks dan gambar yang keduanya saling melengkapi
(Krissandi,2017:21)
Peneliti mengembangkan buku cerita bergambar yang termasuk
kedalam jenis buku cerita bergambar informasi. Di dalam buku jenis ini,
berisi informasi-informasi untuk para pembaca. Dalam buku cerita
bergambar yang dikembangkan berisi informasi tentang pengolahan air
limbah dengan menggunakan teknologi IPAL dan SPAL. Informasi-
informasi yang termuat dalam buku tersebut, antara lain penjelasan
bagian-bagian serta fungsi dari IPAL dan SPAL, proses atau cara kerja alat
IPAL dan SPAL untuk mengolah air limbah, bentuk dari teknologi IPAL
dan SPAL, dll. Buku cerita bergambar yang berisi informasi mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
pengolahan air limbah dengan menggunakan IPAL dan SPAL disajikan
dengan gambar-gambar yang mendukung. Terdapat gambar-gambar
ilustrasi yang menggambarkan isi teks cerita. Gambar ilustrasi tersebut
menjelaskan tentang isi cerita dan membuat cerita menjadi lebih nyata.
Gambar yang dibuat berupa gambaran tangan dan berwarna-warni
sehingga dapat menarik perhatian siswa. Dengan adanya hal tersebut,
siswa akan lebih mudah untuk memahami isi cerita sehingga informasi-
informasi tersebut dapat dipahami oleh siswa.
4. Buku cerita bergambar dikembangkan sesuai dengan penjelasan
teknologi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) adalah bagunan air yang
berfungsi untuk mengolah limbah yang berasal dari kegiatan yang ada
(Kemenkes,2011:1). IPAL digunakan untuk mengolah air limbah sebelum
air limbah tersebut dialirkan ke lingkungan seperti sungai dan tanah.
Berdasarkan validasi buku cerita bergambar yang dikembangkan
berisi narasi dan gambar yang saling melengkapi, sehingga gambar dan isi
cerita sudah sesuai. Isi buku cerita bergambar tentang IPAL yang
digunakan untuk mengolah air limbah. Terdapat penjelasan mengenai
teknologi IPAL yang dilengkapi dengan gambar, sehingga membuat
penjelasan menjadi lebih mudah untuk dipahami. Gambar pada cerita
disesuaikan dengan penjelasan mengenai teknologi IPAL.
Berdasarkan paparan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
buku cerita bergambar yang dikembangkan memuat gambar serta narasi
mengenai teknologi IPAL. Di dalam buku tersebut terdapat informasi
mengenai penjelasan teknologi IPAL yang dapat digunakan untuk
mengolah air limbah. Selain itu, terdapat informasi mengenai bagian dari
alat atau media dan proses dalam pengolahan air limbah tersebut. Buku
cerita bergambar yang dikembangkan peneliti berisi tentang informasi
mengenai IPAL . Di dalamnya terdapat gambar-gambar yang dapat
mempermudah untuk menjelaskan mengenai teknologi IPAL agar lebih
mudah untuk dipahami siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
5. Buku cerita bergambar dikembangkan sesuai dengan penjelasan
teknologi Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
Saluran pembuangan air limbah atau SPAL merupakan
perlengkapan pengolahan air limbah yang berupa saluran perpipaan
maupun yang lainnya yang dapat dipergunakan untuk membuang air
buangan atau limbah dari sumbernya sampai ke tempat pengelolaan atau
tempat pembuangan (Irdianty, 2011:19). SPAL digunakan untuk
mengolah air limbah menjadi air tanah. Air limbah yang diolah
menggunakan SPAL akan meresap masuk ke tanah dan menjadi air tanah.
Buku cerita bergambar yang dikembangkan memuat SPAL untuk
mengolah air limbah. Di dalamnya terdapat gambar dan penjelasan tentang
media atau alat yang digunakan dalam SPAL serta proses pengolahan air
limbah tersebut. Gambar pada cerita disesuaikan dengan penjelasan
mengenai SPAL. Buku cerita bergambar yang dikembangkan memuat
informasi mengenai pengolahan air limbah. Penjelasan-penjelasan
tersebut dipermudah dengan adanya bantuan gambar, sehingga penjelasan
mengenai proses pengolahan air limbah menggunakan SPAL dapat lebih
mudah dipahami oleh siswa.
6. Buku cerita bergambar dikembangkan sesuai dengan teori STEAM
STEAM didefinisikan sebagai suatu pendekatan pengajaran dan
pembelajaran antara dua atau lebih dalam komponen STEAM dengan
disiplin ilmu lain. Istilah STEAM merupakan kepanjangan dari Science,
Technology, Art and Mathematics. Penggabungan seni dengan disiplin
ilmu lain sebenarnya telah lama dilakukan, seni dianggap sebagai
penyeimbang ilmu pengetahuan (Hadinugrahaningsih, 2017: 17).
Pembelajaran dengan menggunakan STEAM menurut Yakman (dalam
Hadinugrahaningsih, 2017: 19) merupakan pembelajaran kontekstual,
dimana anak akan diajak memahami fenomena yang terjadi di lingkungan
sekitar. Dengan adanya pembelajaran tersebut, anak akan merasa ingin
lebih tahu, ingin belajar dan memahami apa yang sedang terjadi,
penyebab-penyebabnya, dan dampak yang ditimbulkan serta berusaha
untuk mengatasinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Buku cerita bergambar yang dikembangkan berisi informasi
mengenai pengolahan sampah plastik menggunakan alat pirolisis.
Informasi yang terdapat dalam buku cerita bergambar memuat lima unsur
pada STEAM. Dengan membaca buku cerita bergambar, siswa belajar
ilmu sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika. Sains merupakan ilmu
yang berkaitan dengan alam. Pada ilmu sains, siswa belajar mengenai
pengolahan air limbah dan teknologi. Teknologi merupakan sebuah alat
yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan memecahkan
masalah manusia. Buku cerita bergambar yang dikembangkan, siswa dapat
belajar tentang teknologi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan
Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) yang digunakan untuk
mengolah air limbah. Tidak hanya itu, siswa juga belajar mengenai ilmu
teknik. Teknik merupakan ilmu yang berkaitan dengan proses atau cara
untuk memecahkan suatu masalah. Pada ilmu teknik, siswa belajar tentang
cara kerja alat IPAL dan SPAL dalam mengolah air limbah. Ilmu seni juga
dipelajari dalam STEAM. Ilmu seni dalam STEAM mempelajari tentang
hasil dari sebuah kreatifitas, cara siswa untuk dapat merenungkan,
membuat, mengekspresikan dan mewakili ide-ide kreatif untuk
memecahkan suatu masalah. Pada ilmu seni, siswa diajak untuk
memikirkan ide-ide kreatif untuk memecahkan masalah mengenai
pencemaran sungai, serta siswa dapat merenungkan teknologi IPAL dan
SPAL dapat mengurangi atau memecahkan permasalahan pencemaran
sungai. Selain ilmu seni, siswa juga mempelajari tentang ilmu matematika.
Ilmu matematika merupakan ilmu tentang angka-angka, bentuk benda,
ukuran benda, jumlah benda, beserta perhitungannya. Dalam buku cerita
bergambar yang dikembangkan, siswa belajar matematika tentang bentuk
benda atau bangun ruang yang terdapat pada teknologi IPAL, dan
mempelajari jumlah serta jarak yang terdapat pada teknologi SPAL.
Dengan demikian, peneliti mengembangkan buku cerita bergambar
tentang pengolahan sampah plastik menggunakan teknologi IPAL dan
SPAL yang memuat lima unsur ilmu STEAM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
BAB V
PENUTUP
Bab ini akan menjelaskan tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan
saran. Berikut ini merupakan penjelasannya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1) Pengembangan prototipe buku cerita bergambar tentang pengolahan air
limbah menggunakan IPAL dan SPAL untuk kelas V SD dikembangkan
menggunakan tahapan model ADDIE:
a. Analisis kebutuhan karena masalah pencemaran air sungai serta
analisis mengenai pendidikan lingkungan hidup di sekolah dasar. Data
diperoleh melalui wawancara dengan guru kelas V SD dan warga atau
penduduk yang bertempat tinggal di sekitar sungai.
b. Desain produk dilakukan dengan membuat kisi-kisi buku cerita
bergambar
c. Pengembangan dilakukan dengan membuat produk buku cerita
bergambar yang sesuai dengan kisi-kisi serta dilakukan validasi. Buku
cerita bergambar divalidasi oleh dosen dan guru kelas V SD.
d. Implementasi tidak dapat dilakukan karena wabah Covid-19.
Pemerintah mewajibkan seluruh jenjang pendidikan mulai dari PAUD
hingga Universitas untuk belajar di rumah secara daring.
e. Evaluasi pada tahap pengembangan berdasarkan saran dari hasil
validasi buku cerita bergambar.
2) Kualitas buku cerita bergambar tentang pengolahan air limbah
menggunakan teknologi IPAL dan SPAL untuk siswa kelas V SD dari
hasil validasi yang dilakukan oleh dosen PGSD dan guru kelas V SD
mendapatkan skor rata-rata sebanyak 3,28. Buku cerita bergambar tersebut
termasuk dalam kategori “Sangat Baik” dan perlu dilakukan perbaikan
sesuai dengan saran validator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
B. Keterbatasan Pengembangan
Keterbatasan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Peneliti tidak dapat melakukan tahap implementasi terhadap buku cerita
bergambar karena terhambat wabah Covid-19, sehingga pemerintah
mewajibkan kepada siswa untuk belajar secara daring dan tidak ada
kegiatan belajar mengajar di sekolah.
2. Buku cerita bergambar belum dapat dijadikan sumber utama bagi siswa
untuk belajar tentang pembelajaran tematik.
C. Saran
Saran peneliti untuk penelitian selanjutnya yaitu:
1. Untuk mengantisipasi keterbatasan penelitian tersebut, maka
sebaiknya melakukan tahap implementasi terhadap buku cerita
bergambar.
2. Buku cerita bergambar dapat dijadikan sumber utama bagi siswa untuk
belajar tentang pembelajaran tematik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, R. 2002. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: PT Grasindo
Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Ernawati, Iis dan Sukardiyono, Totok. 2017. Uji Kelayakan Media Pembelajaran
Interaktif pada Mata Pelajaran Administrasi Server. Elinvo (Electronic,
Informatics, and Vocational Education). Vol. 2, No.02, Hal.204-210. Diakses
18 Juli 2020
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. 2013. Peraturan Daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta No.2 Tahun 2013 Tentang Pengolahan Air Limbah
Domestik, Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013 No.2.
Yogyakarta: Sekretariat Daerah.
Hadinugrahaningsih, Tritiyatma. 2017. Keterampilan abad 21 dan STEAM
(Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) project dalam
pembelajaran kimia. Jakarta: LPPM Universitas Negeri Jakarta
Hamlah, Syukri. 2013. Sekelumit Wawasan Pengantar Pendidikan Lingkungan.
Bandung: Refika Aditama
Kaligis, dkk. 2007. Pendidikan Lingkungan Hidup. Jakarta: Universitas Terbuka
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.2016. Sistem Pengelolaan
Air Limbah Domestik-Setempat Tangki Septik dengan Up-Flow Filter. Jakarta:
Direktur Jendral Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
Krissandi, Apri Damai Sagita. 2017. Merancang Buku Cerita Bergambar sebagai
Media Membaca Anak yang Berkarakter. Yogyakarta: Sanata Dharma
Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.57 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Lampiran 3
Pemerintah Republik Indonesia. 2011. Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2011
Tentang Sungai. Lembar Negara RI Tahun 2011. Jakarta: Sekretariat Negara.
Pratiwi, Indah Nur. 2019. Evaluasi Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah
Komunal di Dusun Sukunan, Banyuraden, Gamping, Sleman Tahun 2019.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Skripsi. Jurusan Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan.
Priyaka, Arina. 2012. Perancangan Instalasi Pengolahan Air Limbah Pertamina
Maritime Training Center (Studi Perbandingan dengan Instalasi Pengolahan
Air Limbah Gedung Pertamina Learning Center). Skripsi. Fakultas Teknik.
Depok : Universitas Terbuka.
Runia, Yodenca Assti. 2008. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keracunan
Pestisida Organofosfat, Karbamat, dan Kejadian Anemia pada Petani
Hortikultura di Desa Tejosari Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.
Tesis. Program Pascasarjana. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang.
Rusli, Muhammad. 2017. Multimedia Pembelajaran yang Inovatif. Yogyakarta:
Andi Offset
Sari, Dwi Ratnasari. 2015. Evaluasi Pengolahan Air Limbah dengan Sistem
Extended Aeration di Rumah Sakit “X” Semarang. Skripsi. Jurusan Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Semarang: Universitas
Negeri Semarang.
Setyowati. 2007. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana
Setyosari, Punaja. 2010. Metode penelitian Pendidikan dan Pengembangan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Soemarwoto, Otto. 2003. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suryani, dkk. 2011. Media Pembelajaran Inovatif dan Pengembangannya.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Tung, Khoe Yo. 2017. Desain Instruksional Perbandingan Model &
Implementasinya. Yogyakarta: Andi
Wardhana, Wisnu. 2004. Komponen Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi
Offset
Sudjoko, dkk. 2003. Pendidikan Lingkungan Hidup. Jakarta: Universitas Terbuka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Widoyoko, Eko Putro. 2016. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Belajar
Widoyoko, Eko Putro. 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sumber dari internet:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017 Gerakan Literasi Nasional.
Diunduh pada 30 Juni 2020 pukul 20.00 WIB.
https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/wp-content/uploads/2017/08/panduan-
gln.pdf .
_______ . 2019. STEAM, Sebuah Pendekatan Pembelajaran Berbasis Seni.
Diakses pada 2 Juli 2020 pukul 10.00 WIB.
https://binus.ac.id/knowledge/2019/03/steam/
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Teknis Instalasi
Pengolahan Air Limbah dengan Sistem Biofilter Anaerob Aerob pada
Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Diunduh pada 20 Maret 2020 pukul 20.00
WIB.http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirLimbahDomestikDKI/BA
B13UJICOBAIPAL.pdf
_______ .2012. Kandungan Zat Kimia Pestisida. Diakses pada 7 Oktober 2020,
pukul 19.00 WIB. https://indoagrow.wordpress.com/2012/02/10/kandungan-
zat-kimia-pestisida/.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 2. Lembar Wawancara
Nama Bapak/Ibu Guru :
Guru Kelas :
Asal Instansi :
No. Daftar Pertanyaan
1.
Pendidikan lingkungan hidup menurut Cerovsky dalam buku “Handbook of
environmental Education” dikemukakan bahwa pendidikan lingkungan
hidup adalah proses pengenalan nilai-nilai serta pemahaman konsep-
konsep yang dapat mengembangkan keterampilan sikap serta motivasi
manusia untuk mengerti serta menghargai hubungan antar sesama dan
dengan lingkungan hidupnya (Kaligis, 2007: 1.11).
Menurut Bapak/Ibu, apakah Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) itu
sendiri?
2.
Jelaskan menurut Bapak/Ibu, mengenai keterkaitan materi tematik kelas V
tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita” Subtema 1 “Manusia dan Lingkungan”,
dengan salah satu usaha menjaga dan melestarikan Pendidikan Lingkungan
Hidup!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
3.
Jelaskan berdasarkan pengalaman Bapak/Ibu guru, tentang proses atau cara
dalam mengajarkan materi tematik kelas V tema 8 “Lingkungan Sahabat
Kita” subtema 1 “Manusia dan Lingkungan” dengan mengaitkan literasi
yang telah dibaca anak?.
4.
Menurut Bapak/Ibu, apakah ada buku cerita bergambar yang dapat
digunakan sebagai literasi dan berisi informasi yang berkaitan dengan
pembelajaran untuk siswa kelas V tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita”
subtema 1 “Manusia dan Lingkungan”?.
5.
Apakah Bapak/Ibu guru membutuhkan buku cerita bergambar yang dapat
dijadikan literasi untuk mengawali pembelajaran tematik kelas V tema 8
“Lingkungan Sahabat Kita” subtema 1 “Manusia dan Lingkungan”?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 3. Hasil Wawancara
Hasil Wawancara Guru Kelas V Sekolah Dasar
No Pertanyaan
Responden
SD Kanisius
Pati 01
SD Kanisius
Pati 02
SD BOPKRI
Turen
1 Menurut
Bapak/Ibu,
apakah
Pendidikan
Lingkungan
Hidup (PLH)?
Proses untuk
membangun
populasi
manusia di
dunia yang
peduli terhadap
lingkungan
(secara
menyeluruh)
Proses
pengenalan,
pemahaman,
penanaman,
dan
pengaplikasian
nya tentang
lingkungan
hidup,
terkhusus
pengembangan
dan
pelestariannya.
Seperti
hakikatnya
manusia
adalah
makhluk sosial
sehingga
memerlukan
lingkungan
yang baik.
Sehingga PLH
adalah
bagaimana
cara antar
sesama
makhluk hidup
saling
berinteraksi
sehingga dapat
saling hidup
berketerkaitan
dengan baik
2 Jelaskan
menurut
Bapak/Ibu,
mengenai
Manusia sebagai
subyek dalam
upaya menjaga/
melestarikan
Tema 8
subtema 1
mengenalkan
pentingnya
Karena
manusia
makhluk sosial
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
keterkaitan
materi tematik
kelas V tema 8
“Lingkungan
Sahabat Kita”
subtema 1
“Manusia dan
Lingkungan”,
dengan salah
satu usaha
menjaga dan
melestarikan
pendidikan
Lingkungan
Hidup!
lingkungannya.
Segala sesuatu
yang terjadi
dengan
lingkungannya
(baik atau
buruk) karena
aktivitas
manusia
lingkungan
bagi
keberlangsung
an hidup
manusia. Agar
lingkungan
memiliki daya
dukung
terhadap
keberlangsung
an hidup bagi
manusia perlu
upaya
pelestarian.
memerlukan
orang lain
untuk hidup,
maka bila
merawat
lingkungan
akan terjalin
timbal balik
yang baik
3 Jelaskan
berdasarkan
pengalaman
Bapak/Ibu
guru, tentang
proses atau
cara dalam
mengajarkan
materi kelas V
tema 8
“Lingkungan
Sahabat Kita”
subtema 1
“Manusia dan
Lingkungan”
dengan
Pemaparan
tema, mengajak
anak
mengumpulkan
informasi yang
berkaitan
dengan materi,
membahas
(analisis),
membuat
ringkasan hasil
literasi,
penugasan.
1. Anak
mencari
literasi yang
berkaitan
dengan
lingkungan
2. Anak
mempresentasi
kan apa yang
dibaca
3. Tanya jawab
presentasi
siswa, guru
memberikan
pertanyaan
yang
Mengajak
mengenal
lingkungan
hidup dengan
belajar diluar
ruangan dan
menggunakan
video
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
mengaitkan
literasi yang
telah dibaca
anak?
mengaitkan isi
buku dengan
tema
4 Menurut
Bapak/Ibu,
apakah ada
buku cerita
bergambar
yang dapat
digunakan
sebagai literasi
dan berisi
informasi yang
berkaitan
dengan
pembelajaran
untuk siswa
kelas V tema 8
“Lingkungan
Sahabat Kita”
subtema 1
“Manusia dan
Lingkungan”?
Ada, anak
banyak
mengumpulkan
informasi
tentang
lingkungan dari
internet, buku
pelajaran, dan
literasi yang
lain.
Ada Ada, seperti
buku
ensiklopedia
5 Apakah
Bapak/Ibu
guru
membutuhkan
buku cerita
bergambar
yang dapat
Ya, perlu buku
cerita
bergambar.
Namun, tidak
selalu harus
menggunakan
Ya, untuk
memperkaya
literasi siswa
dan guru
Ya, perlu.
Agar dapat
membantu
siswa untuk
mengembangk
an imajinasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
dijadikan
literasi untuk
mengawali
pembelajaran
tematik kelas
V tema 8
“Lingkungan
Sahabat Kita”
subtema 1
“Manusia dan
Lingkungan”.
buku cerita
bergambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 4. Lembar Wawancara Warga
Nama Bapak/Ibu :
No. Daftar Pertanyaan
1.
Apakah Bapak/Ibu mengetahui manfaat dari Sungai Soka ini?
2.
Apakah Bapak/Ibu mengetahui arti dari SDA sungai secara umum?
3.
Menurut Bapak/Ibu, bagaimana kondisi sungai soka saat ini?
4.
Apakah Sungai Soka ini masih bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-
hari?
5.
Bagaimana menurut pendapat Bapak/Ibu tentang keterlibatan masyarakat
sekitar dalam pengelolaan Sungai Soka ini?
6
Menurut pendapat Bapak/Ibu mengenai kesadaran masyarakat untuk
melestarikan SDA di sungai mulai dari pendidikan dasar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 5. Hasil Wawancara Warga
1. Hasil Wawancara dengan Bapak Eko
No. Pertanyaan Jawaban Responden
1. Apakah Bapak/Ibu
mengetahui manfaat dari
sungai Soka ini?
Sungai Soka ini banyak sekali
manfaatnya, karena terletak
sebagai pembatas antara
beberapa Desa. Sungai ini juga
banyak dimanfaatkan sebagai
sumber mata air untuk saluran
irigasi baik kolam maupun
sawah. Selain itu juga dulunya
masyarakat menjadikan sungai
ini sebagai tempat untuk mandi
dan mencuci pakaian.
2. Apakah Bapak/Ibu
mengetahui arti dari sumber
daya alam sungai secara
umum?
SDA yang berasal dari sungai
dan bisa dimanfaatkan untuk
kepentingan manusia, contohnya
air, batu, pasir, ikan.
3. Menurut Bapak/Ibu
bagaimana kondisi sungai
Soka saat ini?
Menurut saya, kondisi Sungai
Soka sudah tidak seperti dulu.
Dahulu air dari sungai ini sangat
bersih dan bisa dimanfaatkan
untuk kepentingan masyarakat
sekitar. Namun, beberapa tahun
belakangan ini sungai sudah
mulai tercemar limbah dari
rumah yang langsung dibuang ke
sungai, dan tidak sedikit dari
warga yang membuang sampah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
rumah tangga kedalam sungai.
Hingga akhir-akhir ini sungai
sering meluap sewaktu hujan,
dan sungai menjadi sangat kotor
dan keruh, karena masyarakat
sekitar sudah jarang
membersihkan sungai secara
rutin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
2. Hasil Wawancara dengan Mbak Dora
No. Pertanyaan Jawaban Responden
1. Apakah Bapak/Ibu
mengetahui manfaat dari
sungai Soka ini?
Ya, diantaranya untuk mengaliri
irigasi, tempat mencuci baju
bagi para warga, dan sebagai
tempat penampungan sumber
mata air yang dinamai dengan
Sendang Soka
2. Apakah Bapak/Ibu
mengetahui arti dari sumber
daya alam sungai secara
umum?
Ya, Sungai adalah sumber daya
alam yang aliran airnya berasal
dari tempat yang tinggi lalu
turun ke arah yang lebih rendah,
dan pada akhirnya bermuara ke
laut atau danau
3. Menurut Bapak/Ibu
bagaimana kondisi sungai
Soka saat ini?
Kurang baik ditambah lagi di
beberapa titik terdapat sampah
plastik. Kebanyakan sampahnya
seperti bungkus deterjen atau
sabun mandi.
4. Apakah sungai Soka masih
bisa dimanfaatkan untuk
kebutuhan sehari-hari?
Masih, tapi kebanyakan
masyarakat lebih memanfaatkan
Sendangnya untuk mengambil
air bersih dibandingkan
sungainya
5. Bagaimana menurut pendapat
Bapak/Ibu tentang
keterlibatan masyarakat
Kurang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
sekitar dalam pengelolaan
sungai Soka ini?
6. Menurut Bapak/Ibu mengenai
kesadaran masyarakat untuk
melestarikan sumber daya
alam sungai dimulai dari
pendidikan dasar?
Ya, saya setuju, karena melalui
pendidikan dasar yang diajarkan
akan membentuk pribadi yang
konservatif terhadap alam
disekitarnya, misalnya seperti
diajarkan untuk merawat dan
menjaga alam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
3. Hasil Wawancara dengan Bapak Gunarto
No. Pertanyaan Jawaban Responden
1. Apakah Bapak/Ibu
mengetahui manfaat dari
sungai Soka ini?
Iya, tau manfaatnya
2. Apakah Bapak/Ibu
mengetahui arti dari sumber
daya alam sungai secara
umum?
Iya kalau itu saya
mengetahuinya
3. Menurut Bapak/Ibu
bagaimana kondisi sungai
Soka saat ini?
Kondisi air sungainya sudah
kurang bagus, karena ada
beberapa pohon yang dipotong.
Mulai disemai dengan
banyaknya septic tank dari
warga yang dialirkan langsung
ke sungai
4. Apakah sungai Soka masih
bisa dimanfaatkan untuk
kebutuhan sehari-hari?
Masih bisa dikonsumsi tetapi
harus direbus dahulu
5. Bagaimana menurut pendapat
Bapak/Ibu tentang
keterlibatan masyarakat
sekitar dalam pengelolaan
sungai Soka ini?
Bagus dalam menjaga
kebersihan sekitar, hanya kurang
menjaga tanaman sekitar sungai
yang mampu menampung air
6. Menurut Bapak/Ibu mengenai
kesadaran masyarakat untuk
melestarikan sumber daya
Anak dari kecil dikenalkan dan
diajarkan akan manfaat SDA dan
cara merawatnya, serta penyebab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
alam sungai dimulai dari
pendidikan dasar?
pencemaran-pencemaran air di
sungai dan di tanah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 6. Lembar Validasi
Hal : Permohonan Validasi Produk
Lampiran : 1 Bendel
Kepada
Yth. ....................................
Di tempat
Sehubungan dengan pelaksanaan Tugas Akhir Skripsi (TAS), dengan
ini saya:
Nama : Herlinda Widyastuti
NIM : 161134021
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul TAS : Pengembangan Buku Cerita Bergambar tentang
Upaya Pelestarian Sumber Daya Alam di Sungai
untuk Kelas V Sekolah Dasar
Dengan hormat mohon Ibu berkenan memberikan validasi terhadap buku
cerita bergambar yang merupakan hasil penelitian TAS saya berjudul “IPAL
untuk Menjernihkan Air Limbah”. Caranya dengan mengisi lembar validasi
yang saya lampirkan.
Demikian permohonan saya, atas bantuan dan perhatiannya saya
ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 5 Oktober 2020
Pemohon,
Herlinda Widyastuti
NIM: 161134021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
TOR
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR KELAS V SEKOLAH
DASAR
Sungai Adalah alur atau wadah air alami atau buatan berupa jaringan
pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan
dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan (Peraturan Pemerintah Nomor 38
tahun 2011). Sungai sebagai sumber air yang merupakan sumber daya alam
utama yang mempunyai fungsi serbaguna bagi kehidupan dan penghidupan
makhluk hidup. Fungsi sungai yaitu sebagai sumber air minum, sarana
transportasi, sumber irigasi, perikanan dan lain sebagainya. Sayangnya sungai
tidak dapat berfungsi secara maksimal seperti itu karena ada perilaku
masyarakat yang cenderung menyebabkan air sungai mengalami pencemaran,
dengan melakukan kebiasaan membuang limbah rumah tangga langsung ke
aliran-aliran yang menuju ke sungai. Oleh karena itu, supaya air sungai tidak
tercemar maka masyarakat perlu mendapatkan informasi bahwa sebenarnya air
limbah sebelum dialirkan aliran-aliran yang menuju ke sungai sebaiknya harus
diolah terlebih dahulu. Ada dua sistem pengolahan air limbah yakni
menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Saluran
Pembuangan Air Limbah (SPAL).
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan tiga guru kelas V SD,
peneliti mendapatkan informasi bahwa mereka membutuhkan buku cerita
bergambar sebagai sarana literasi untuk mengajarkan materi dalam konteks
pelestarian lingkungan. Oleh karena itu cerita bergambar yang peneliti
kembangkan dapat dijadikan media literasi pembelajaran guru kelas V untuk
mengajar tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita” subtema 1 “Manusia dan
Lingkungan.”
Buku cerita bergambar ini berisi dengan informasi tentang pengolahan
air limbah yang diolah menggunakan IPAL dan SPAL. Tujuannya untuk
menumbuhkan kesadaran siswa SD untuk: (1) menjaga kebersihan air sungai,
(2) mengetahui dampak pencemaran sungai yang diakibatkan karena adanya
limbah rumah tangga maupun industri, (3) mengetahui cara kerja IPAL untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
mengolah air limbah industri, (4) mengetahui cara pembuatan SPAL untuk
mengolah air limbah rumah tangga.
Oleh karena itu, peneliti meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk melakukan
Validasi pada buku cerita bergambar yang peneliti kembangkan. Atas
kesediaan Bapak/Ibu, peneliti mengucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. 2013. Peraturan Daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta No.2 Tahun 2013 Tentang Pengolahan Air Limbah
Domestik, Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013 No.2.
Yogyakarta: Sekretariat Daerah.
Krissandi, Apri Damai Sagita. 2017. Merancang Buku Cerita Bergambar sebagai
Media Membaca Anak yang Berkarakter. Yogyakarta: Sanata Dharma
University Press.
Pemerintah Republik Indonesia. 2011. Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2011
Tentang Sungai. Lembar Negara RI Tahun 2011. Jakarta: Sekretariat Negara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Kepada
Yth. ...............................
Di tempat
Dengan hormat,
Bersamaan dengan ini, peneliti memohon bantuan Ibu untuk
melakukan validasi pengembangan buku cerita bergambar yang berjudul
“IPAL untuk Menjernihkan Air Limbah”. Cerita bergambar ini terkait
dengan materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas V Sekolah
Dasar, Tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita” subtema 1 “Manusia dan
Lingkungan”. Melalui cerita bergambar ini, siswa diharapkan mendapatkan
informasi tentang: (1) pentingnya menjaga kebersihan air sungai, (2)
dampak pencemaran sungai yang diakibatkan karena adanya limbah rumah
tangga maupun industri, (3) cara kerja IPAL untuk mengolah air limbah
industri, (4) cara pembuatan SPAL untuk mengolah air limbah rumah
tangga.
Peneliti mengharapkan Ibu memberikan tanda √
(check) pada kolom skor yang telah disediakan dengan
rentan nilai 1-4, yang artinya:
a) Skor 1, jika kriteria cergam sangat tidak baik
b) Skor 2, jika kriteria cergam tidak baik
c) Skor 3, jika kriteria cergam baik
d) Skor 4, jika kriteria cergam sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lembar Validasi
No Aspek yang Dinilai Skor
Saran 1 2 3 4
Halaman Sampul
1. Memuat judul yang
mendeskripsikan isi
cerita
2. Memuat ilustrasi yang
menggambarkan isi
cerita
3. Memuat nama penulis
buku cerita bergambar
Penggunaan Bahasa
4. Dialog sesuai dengan
Pedoman Umum
Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI)
secara baku maupun
non baku.
5. Bahasa mudah
dipahami oleh peserta
didik
Desain Produk
6. Komponen dalam
buku cerita bergambar
lengkap (sampul, kata
pengantar, isi cergam,
daftar referensi, dan
biodata penulis)
7. Tampilan fisik (warna,
huruf, gambar) dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
buku cerita
bergambar menarik
8. Tampilan fisik (warna,
huruf, gambar) dalam
buku cerita bergambar
sesuai dengan
perkembangan anak
-
Isi Buku Cerita Bergambar
9. Cergam berisi narasi
dan gambar yang
saling berkaitan
10. Cergam berisi cerita
yang mendukung
judul utama tentang
“IPAL untuk
Menjernihkan Air
Limbah”
11. Cergam memuat
penjelasan tentang
dampak pencemaran
air sungai
12. Cergam memuat
penjelasan tentang
manfaat air sungai
13. Cergam memuat
informasi tentang alat
untuk pengelolaan air
limbah perumahan
sebelum dialirkan ke
sungai
14. Cergam memuat
informasi sederhana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
tentang alat dan cara
kerja IPAL
15. Cergam berisi
penjelasan agar siswa
memahami cara
pengolahan air limbah
menggunakan SPAL
16. Cergam memuat alur
cerita yang mudah
untuk dipahami siswa
Jumlah skor
Total skor
Rata-rata skor
Kesimpulan:
Buku cerita bergambar yang dikembangkan peneliti dinyatakan (silahkan
dilingkari pada bagian pernyataan):
1. Buku cerita bergambar yang sedang dikembangkan layak untuk digunakan/uji
coba tanpa revisi.
2. Buku cerita bergambar yang sedang dikembangkan layak digunakan/uji coba
dengan revisi sesuai saran, komentar dan tanggapan pada beberapa aspek.
3. Buku cerita bergambar yang sedang dikembangkan tidak layak untuk
digunakan/uji coba lapangan
Yogyakarta, ........................2020
Validator
(.........................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 9.Kisi-kisi Buku Cerita Bergambar
Halaman Isi
- Cover ( IPAL & SPAL untuk Mengolah Air Limbah)
i Penulis dan Ilustrator
ii Kata Pengantar
Buku cerita bergambar “IPAL dan SPAL untuk Mengolah
Air Limbah” ini disusun dalam rangka menjawab kebutuhan guru
kelas V tentang media pembelajaran dan literasi untuk mengajar
tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita”, subtema 1 “Manusia dan
Lingkungan”. Khususnya yang berkaitan dengan proses pengolahan
pencemaran air limbah di sungai yang bertujuan agar siswa
memperoleh informasi bahwa ada teknologi Instalasi Pengolahan
Air Limbah dan Saluran Pembuangan Air Limbah yang dapat
mengolah air limbah sebelum dialirkan ke sungai maupun ke tanah.
Cerita bergambar ini memuat tiga bagian cerita. Bagian
cerita yang pertama menceritakan tentang kondisi air sungai yang
sudah tercemar oleh limbah sabun dan limbah industri. Dampaknya
adalah ikan, beberapa biota air serta tanaman yang ada di sekitar
sungai menjadi mati atau tidak subur. Bagian cerita yang kedua
menceritakan tentang bahaya dari air sungai yang sudah tercemar.
Bagian cerita yang ketiga menceritakan bahwa ada teknologi yang
dapat mengolah air limbah. Ada dua teknologi yang diinformasikan
yaitu teknologi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan
Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL).
Penulis mengucapkan kepada terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
penyusunan buku cerita bergambar ini yaitu orang tua yang selalu
mendukung setiap waktu, Ibu Kintan Limiansih,S.Pd.,M.Pd. dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Ibu Dra.Ignatia Esti Sumarah,M.Hum. yang telah membimbing
dalam penyusunan tugas akhir skripsi, serta validator yang telah
memberikan masukan, dan semua teman-teman yang selalu
memberikan dukungan, sehingga buku ini berhasil disusun. Semoga
buku cerita bergambar ini dapat dijadikan sarana literasi dan media
pembelajaran di Sekolah Dasar yang memiliki keterkaitan materi
dengan pencemaran air limbah di sungai dalam konteks pelestarian
lingkungan.
Penulis dan Ilustrator
Herlinda Widyastuti
iii Daftar Isi:
Kata pengantar ....................................................................... ii
Daftar isi ................................................................................ iii
Tokoh cerita ........................................................................... 1
Isi cerita .................................................................................. 3
Pertanyaan pendalaman .......................................................... 33
Kepustakaan ........................................................................... 34
Biodata penulis ....................................................................... 37
1-2 Tokoh Cerita:
● Rafa adalah seorang siswa kelas V SD Brawijaya di Desa
Celuk. Ia senang mempelajari banyak hal, salah satu contohnya
adalah ia mencari tahu penyebab pencemaran air sungai.
● Dara adalah teman satu sekolah Rafa. Ia senang
mempertanyakan banyak hal, dalam hal ini mempertanyakan
tentang pencemaran air sungai.
● Bapak Agus adalah guru Biologi di SMA Sanjaya. Ia menjadi
sumber informasi untuk menjelaskan tentang Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebagai salah satu upaya
sistem pengolahan air limbah industri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
● Bapak Henry adalah Lurah di Desa Celuk dan tetangga Bapak
Agus. Ia menggunakan sistem Saluran Pembuangan Air
Limbah (SPAL) di rumahnya.
3-4 Rafa dan Dara adalah siswa kelas V SD Brawijaya di Desa Celuk.
Tidak jauh dari sekolah ada sungai yang biasa digunakan
penduduk untuk mengairi sawah.
5-6 Pada suatu hari saat pulang sekolah, mereka melihat beberapa ekor
ikan yang mengapung di atas permukaan air sungai tersebut.
“Rafa, lihat itu!. Ada ikan yang mengapung dan sepertinya mati”
seru Dara.
Rafa kemudian memperhatikan keadaan sungai dan menanggapi
seruan Dara “Betul Dara. Ada beberapa ikan yang mengapung dan
mati karena air sungai sudah tercemar oleh limbah sabun dan
industri dari pabrik pupuk pestisida yang ada di selatan Desa
Celuk.”
Mereka berdua menjadi prihatin dengan kondisi air sungai
tersebut, sebab jika sudah tercemar dapat membahayakan tanaman
padi yang dikelola oleh para petani.
7-8 Pada sore hari, mereka berdua berjumpa lagi untuk menemui
Bapak Agus guru Biologi SMA Sanjaya di Desa Celuk. Tujuannya
untuk mencari informasi tentang bahaya air sungai yang tercemar
limbah dan solusinya.
9-10 Bapak Agus menyambut mereka dan menanyakan maksud
kedatangan mereka berdua. Dara menjawab “Bapak, tadi kami
melihat air sungai yang ada di dekat SD Brawijaya yang tercemar
limbah sabun dan limbah industri pupuk pestisida. Apakah sungai
yang tercemar itu berbahaya?.”
Dengan tersenyum Bapak Agus menjawab “Wah, sangat
berbahaya bila sungai sudah tercemar, Nak.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
11-12 “Air sungai yang tercemar oleh limbah sabun dan limbah industri
mengandung bakteri dan bahan kimia yang berbahaya bagi
makhluk hidup. Contohnya antara lain seperti:
a. Bakteri Salmonella thyposa adalah bakteri yang menyerang
saluran usus. Manusia yang terinfeksi bakteri ini akan mengalami
sakit typus. Sedangkan hewan yang terinfeksi akan mengalami
masalah dalam pencernaan terutama bagian usus.
b. Bahan kimia yang terdapat dalam pestisida antara lain adalah
organofosfat. Manusia yang keracunan pestisida akan mengalami
sakit kepala, detak jantung sangat cepat, muntah-muntah, kejang
perut, diare, sukar bernafas, lumpuh, pingsan, kanker dan bahkan
dapat menyebabkan kematian. Sedangkan untuk hewan dan biota
air akan mengalami kerusakan pada organ tubuh hewan hingga
menyebabkan kematian” kata Bapak Agus.
13-14 Dengan rasa penasaran yang tinggi Dara bertanya “Apakah air
sungai yang tercemar limbah sabun dan limbah industri masih bisa
dimanfaatkan kembali?.”
Bapak Agus menjawab pertanyaan Dara “Tentu masih bisa
dimanfaatkan kembali untuk irigasi, mencuci pakaian,
memandikan ternak, dll. Tetapi air sungai tersebut harus diolah
terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan kembali.”
15-16 Bapak Agus kemudian mengajak mereka ke dalam rumah untuk
melihat laptop dan mencari informasi dari internet tentang
teknologi untuk mengolah limbah sabun dan limbah industri.
Bapak agus menerangkan dengan ilustrasi yang ada di laptopnya.
“Semua industri seharusnya memiliki teknologi Instalasi
Pengolahan Air Limbah atau biasa disebut IPAL. Teknologi IPAL
bertujuan untuk mengolah limbah industri terlebih dahulu sebelum
dialirkan ke sungai. Teknologi IPAL memproses air limbah yang
berbahaya menjadi aman untuk dialirkan ke sungai, sehingga tidak
akan mencemari sungai.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
17-18 Kemudian Bapak Agus menjelaskan proses pengolahan
menggunakan IPAL
1. Air limbah masuk
2. Bak pengendap awal untuk mengendapkan lumpur, pasir, dan
kotoran organik yang terdapat dalam air limbah serta berfungsi
sebagai pengontrol aliran dan pengurai bahan kimia yang
berbentuk padatan.
3. Bak anaerob, proses pengolahannya menggunakan bakteri
untuk mengurai bahan kimia yang ada di air limbah. Di dalamnya
terdapat media dari bahan plastik tipe jaring.
4. Bak aerob, proses pengolahannya menggunakan bakteri dan
udara untuk mengurai bahan kimia yang belum terurai. Di dalam
terdapat media dari bahan plastik tipe sarang tawon, dengan diberi
hembusan udara menggunakan blower.
5. Bak pengendap akhir dalam bak ini, air yang mengandung
lumpur akan diendapkan dan dipompa kembali ke bak biofilter
aerob menggunakan pompa sirkulasi lumpur.
6. Air hasil olahan, yaitu air yang keluar dari bak pengendap
akhir dapat langsung dialirkan ke sungai.”
19-20 Setelah Bapak Agus menjelaskan proses pengolahan IPAL, Rafa
bertanya “Bapak Agus, apa itu pH dan fungsi dari media dari
bahan plastik tipe sarang tawon dan jaring, blower?”
“ Baik, Bapak akan jelaskan, pH adalah satuan ukur untuk menilai
tingkat keasaman atau kebasaan suatu cairan.
Media dari bahan plastik tipe sarang tawon yaitu sebuah media
dari bahan plastik yang memiliki rongga seperti sarang tawon.
Fungsi dari media sarang tawon dan jaring yaitu sebagai tempat
bertumbuhnya bakteri baik untuk menguraikan bahan kimia.
Blower berfungsi untuk memberikan udara atau oksigen dalam
bak aerob” kata Bapak Agus.
21-22 Dari penjelasan Bapak Agus tentang IPAL, Rafa kembali bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
“Pengolahan air limbah menggunakan IPAL memerlukan waktu
berapa lama, Pak?.”
Dara juga menambahkan pertanyaan “Berapa biaya yang
dibutuhkan untuk membuat IPAL tersebut?.”
“Proses pengolahan limbah dengan IPAL membutuhkan waktu
kurang lebih 3-5 bulan, baru air jernih dapat dimanfaatkan atau
dapat dibuang ke sungai dengan aman. Sedangkan untuk biaya
pembuatan IPAL berkisar dari Rp.20.000.000 – Rp.300.000.000 ”
ucap Pak Agus.
“Wah, mahal sekali ya,” kata Dara dan Rafa bersamaan.
Bapak Agus berkata “Iya Nak, pembuatan IPAL memerlukan
biaya yang mahal, tetapi memiliki manfaat dalam mengatasi
pencemaran air limbah. Oleh sebab itu, hampir semua industri
memiliki IPAL.”
23-24 “Jika industri sudah menggunakan IPAL, mengapa air sungai
masih tercemar?” tanya Rafa
Bapak Agus menjawab “ Akan ada banyak permasalahan yang
mungkin terjadi di dalam proses pengolahan, Nak. Salah satunya,
jika suplai udara kurang dan debit air limbah melebihi kapasitas
IPAL, maka air hasil olahan yang keluar masih bau dan mungkin
terjadi kebocoran pada pipa.”
“Berarti ada kemungkinan hal itu juga terjadi di IPAL milik
industri pupuk yang ada di desa kita?” seru Dara
“Iya, kemungkinan hal itu bisa terjadi. Yuk kita lapor ke Bapak
Lurah agar dapat memberikan peringatan kepada industri pupuk di
desa kita dan supaya kita juga dapat mengetahui permasalah yang
terjadi di dalam IPAL tersebut” ucap Bapak Agus.
25-26 Sesampainya Rafa, Dara dan Bapak Agus ke rumah Bapak Lurah,
mereka menceritakan kejadian pencemaran air sungai yang ada di
dekat SD Brawijaya. Menanggapi hal itu Bapak Lurah berkata
“Baik terima kasih informasinya, akan saya tinjau terlebih dahulu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
sebelum memberikan laporan peringatan kepada industri pupuk
yang berada di desa kita.”
“Iya Pak. Lalu untuk mengurangi pencemaran limbah, apakah ada
teknologi lain yang dapat mengolah limbah sabun?” tanya Rafa.
Bapak Lurah menjawab “Tentu ada Nak, pengolahan limbah
dengan menggunakan Saluran Pembuangan Air Limbah atau
SPAL.”
27-28 Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) adalah teknologi
pengolahan air limbah secara sederhana dengan menggunakan alat
dan bahan yang mudah ditemukan.
Proses :
● Air limbah masuk melalui pipa masuk ke bak penyaringan.
Air yang masuk akan disaring menggunakan saringan yang
terbuat dari anyaman bambu berlapis kain. Kemudian, air
diolah menggunakan media ijuk, pasir, dan batu kali kecil.
● Setelah dari bak penyaring, air limbah diolah kembali ke bak
resapan yang didalamnya terdapat batu gunung, pasir, dan
batu kali kecil. Air yang sudah mengalami pengolahan akan
langsung meresap ke tanah.
29-30 Melihat dan mendengar penjelasan dari Bapak Lurah, Dara
bertanya “Bapak, apakah fungsi dari media-media tersebut?.”
“Anyaman bambu berlapis dengan kain berfungsi sebagai penutup
agar sisa-sisa makanan tidak mengalir ke saringan,
Batu kali kecil berfungsi untuk mengurai bahan padat yang berada
di air,
Pasir berfungsi untuk menahan endapan lumpur.
Ijuk berfungsi untuk menyaring kotoran kecil yang berada di air,
Batu gunung berfungsi untuk memperkuat lubang resapan,
Batu bata berfungsi untuk mengurangi kekeruhan pada air.”
31-32 “Apakah dengan dibuatnya SPAL akan mengurangi limbah yang
dapat mencemari sungai?” tanya Dara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
“Tentu saja. Limbah air sungai menjadi berkurang apabila semua
warga membuat SPAL, Nak” jelas Bapak Henry.
Sambil tersenyum Bapak Agus berkata “Nah, jika ingin
mengurangi pencemaran air sungai sebaiknya masyarakat
mengubah kebiasaan lama yang langsung mengalirkan air limbah
ke sungai.”
33 Pertanyaan Pendalaman:
1. Air sungai dapat tercemar karena ..........................................
2. Mengapa IPAL perlu dimiliki oleh pemilik industri?
Jawab :
...........................................................................................................
.................................................................................................
3. Mengapa setiap rumah penduduk perlu memiliki SPAL?
Jawab :
...........................................................................................................
.................................................................................................
4. Apa manfaat yang kamu peroleh setelah membaca cerita
bergambar ini?
Jawab :
...........................................................................................................
.................................................................................................
34-36 Kepustakaan:
● Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.2013. Peraturan
Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta No.2 Tahun 2013
Tentang Pengolahan Air Limbah Domestik. Lembaran Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013 No.2. Yogyakarta:
Sekretaris Daerah.
● Kementerian Kesehatan.2011. Pedoman Teknis Instalasi
Pengolahan Air Limbah. Jakarta: Direktur Bina Pelayanan
Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
● Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.2016.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik-Setempat Tangki
Septik dengan Up-Flow Filter. Jakarta: Direktur Jenderal
Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
● Pratiwi, Indah Nur.2019. Evaluasi Kinerja Instalasi
Pengolahan Air Limbah Komunal di Dusun Sukunan,
Banyuraden, Gamping, Sleman Tahun 2019. Skripsi. Jurusan
Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan
● Runia, Yodenca Assti.2008. Faktor-faktor yang Berhubungan
dengan Keracunan Pestisida Organofosfat, Karbamat, dan
Kejadian Anemia pada Petani Hortikultura di Desa Tejosari
Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Tesis. Program
Pascasarjana. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang..
● http://ciptakarya.pu.go.id/plp/upload/peraturan/pedoman-
teknis-ipal-2011.pdf. Diunduh pada 19 Maret 2020, pukul
15.00 WIB.
● http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirLimbahDomes
tikDKI/BAB13UJICOBAIPAL.pdf. Diunduh pada 20 Maret
2020, pukul 20.00 WIB.
● https://indoagrow.wordpress.com/2012/02/10/kandungan-zat-
kimia-pestisida/. Diunduh pada 7 Oktober 2020, pukul 19.00
WIB.
Sumber Gambar
● https://dokumen.tips/documents/17-ipal-biofilter.html.
Diunduh pada 30 Mei 2020, pukul 14.00 WIB.
● https://stp-biotech-systems.blogspot.com/2016/01/stp-biotech-
system-extended-aeration.html. Diunduh pada 15 Oktober
2020, pukul 20.00 WIB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
● https://www.indotrading.com/showcase/anyaman. Diunduh
pada 30 Mei 2020, pukul 18.00 WIB
● https://review.bukalapak.com/hobbies/7-jenis-batu-hias-
favorit-untuk-aquascape-63576. Diunduh pada 30 Mei 2020,
pukul 18.00 WIB
● https://www.arsiteki.com/harga-pasir-1-truk-pick-up/.
Diunduh pada 30 Mei 2020, pukul 19.00 WIB
● http://produkijuk.blogspot.com/. Diunduh pada 30 Mei 2020,
pukul 19.00 WIB
● https://materialbangunanonline.wordpress.com/category/batu
/batu-gunung/. Diunduh pada 30 Mei 2020, pukul 19.00 WIB
37 Biodata Penulis dan Ilustrator
Herlinda Widyastuti lahir pada 20 November 1998 di Pati, Jawa
Tengah. Masa pendidikan dijalani di TK Kanisius Pati (2002-2004),
dan melanjutkan di SD Kanisius 02 Pati (2004-2010). Pada tahun
2010-2013, belajar di SMP Negeri 3 Pati. Kemudian melanjutkan
ke jenjang menengah atas di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta (2013-
2016). Ketertarikannya akan dunia sains dan penelitian mulai
dipelajari dan ditekuni, ketika menginjak bangku SMA dan
bergabung di penjurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(MIPA).Selama menempuh studi, memperoleh kesempatan untuk
ikut serta dalam pameran penelitian yang diadakan oleh Sagasitas
Research Exhibition 2015. Sedangkan ketertarikannya akan dunia
seni rupa mulai ditekuni dan dipelajari lebih dalam sejak TK. Pada
tahun 2016 terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar. Penyusunan tugas akhir dilakukan pada Maret
2020 dengan melakukan penelitian mengembangkan buku cerita
bergambar yang berjudul “IPAL & SPAL untuk Mengolah Air
Limbah”.
- Sinopsis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 11. Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Herlinda Widyastuti merupakan anak ketiga dari pasangan
Bapak M.Mugiyanto dan Ibu Dwi Purwani. Lahir di Pati,
20 November 2010. Pernah menempuh jenjang pendidikan
TK Kanisius Pati 2002-2004, SD Kanisius Pati 02 tahun
2004-2010, SMP Negeri 3 Pati tahun 2010-2013, SMA
Stella Duce 1 Yogyakarta tahun 2013-2016. Pada tahun
2016 melanjutkan pendidikan S1 di Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sanata Dharma. Selama
menjadi mahasiswa, peneliti aktif mengikuti kegiatan, antara lain INSADHA,
INFISA, INSIPRO, Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD),
Weekend Moral, English Club (EC), mengikuti KKN tahun 2019, dll. Peneliti
menulis skripsi berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar tentang
Pengolahan Limbah sebagai Usaha Pelestarian” untuk mengakhiri pendidikan di
Universitas Sanata Dharma pada tahun 2020.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI