plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · buku cerita bergambar tentang pengolahan limbah ......

163
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG PENGOLAHAN LIMBAH SEBAGAI USAHA PELESTARIAN LINGKUNGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : Herlinda Widyastuti NIM : 161134021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 27-Jul-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG

PENGOLAHAN LIMBAH SEBAGAI USAHA PELESTARIAN

LINGKUNGAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Herlinda Widyastuti

NIM : 161134021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG

PENGOLAHAN LIMBAH SEBAGAI USAHA PELESTARIAN

LINGKUNGAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Herlinda Widyastuti

NIM : 161134021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

HALAMAN PENGESAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menyertai dengan

berkat dan rahmat-Nya.

2. Diri sendiri yang telah berjuang untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Kedua orangtuaku, Martinus Mugiyanto dan Christina Dwi Purwani yang

senantiasa memberikan dukungan, doa, dan kasih sayang.

4. Kedua kakakku, Hanang Widyanto dan Hendri Widyanti yang senantiasa

memberikan dukungan.

5. Semua teman dan sahabat-sahabatku yang membantu serta mendukung

dalam proses penelitian hingga penyusunan skripsi yang tidak dapat

disebutkan satu per satu.

6. Almamater Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

MOTTO

“Sesuatu hal yang dijalani dengan sepenuh hati,

senyum dan terbuai pasrah. Tuhan senantiasa menyertai”

(Rm. Hartanto Pr)

“Freedom is what you do with what’s been done to you”

(Jean Paul Sartre)

“Life is a mystery to be lived, not a problem to be solved”

(Gabriel Marcel)

“Cobalah dulu, dengan menyebut nama-Nya pasti semua akan dimudahkan”

(Herlinda Widyastuti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan

dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah

Yogyakarta. 18 Desember 2020

Peneliti

Herlinda Widyastuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Herlinda Widyastuti

Nomor Mahasiswa : 161134021

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENGEMBANGAN

BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG PENGOLAHAN LIMBAH

SEBAGAI USAHA PELESTARIAN LINGKUNGAN beserta yang diperlukan.

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 18 Desember 2020

Yang menyatakan

Herlinda Widyastuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG

PENGOLAHAN LIMBAH SEBAGAI USAHA PELESTARIAN

LINGKUNGAN

Herlinda Widyastuti

Universitas Sanata Dharma

2020

Latar belakang penelitian ini tentang adanya keprihatinan mengenai masalah

pencemaran limbah di sungai yang berdampak pada kelestarian lingkungan hidup

dan makhluk hidup. Dari wawancara kepada guru kelas V dan masyarakat di sekitar

sungai, peneliti mendapatkan data bahwa diperlukan media yang berisi tentang

materi pelestarian lingkungan terkhusus untuk sungai. Oleh karena itu, peneliti

terdorong untuk mengembangkan buku cerita bergambar tentang pengolahan air

limbah sebagai upaya pelestarian lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah

mengetahui pengembangan buku cerita bergambar dan kualitasnya.

Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan

menggunakan tahapan model ADDIE. Tahapan tersebut yaitu: (1) analysis karena

masalah pencemaran limbah di sungai, melakukan wawancara, (2) design, tahap ini

untuk merancang kisi-kisi buku cerita bergambar, (3) development dilakukan untuk

membuat produk dan dilakukan uji kelayakan oleh ahli, (4) implementation

dilakukan revisi produk berdasarkan saran dari ahli yang kemudian dapat dilakukan

uji coba ke siswa, (5) evaluasi dalam tahap ini melakukan dua jenis evaluasi yaitu

evaluasi formatif dan sumatif.

Berdasarkan hasil validasi oleh ahli, kualitas buku cerita bergambar

mendapatkan skor rata-rata sebanyak 3,28. Buku cerita bergambar tersebut

termasuk kedalam kategori “Sangat Baik” dan perlu diberikan perbaikan sesuai

saran validator. Dengan demikian dapat disimpulkan buku cerita bergambar

memiliki kualitas yang sangat baik dan dapat digunakan sebagai media

pembelajaran serta sarana literasi sekolah.

Kata kunci : pendidikan lingkungan hidup, pencemaran limbah, buku cerita

bergambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF A STORY BOOK ABOUT WASTE TREATMENT

AS ENVIRONMENTAL PRESERVATION BUSINESS

Herlinda Widyastuti

Sanata Dharma University

2020 The purpose of this study was to determine the development of picture storybooks

and its quality. The context of this research is about the concern about the problem of waste pollution in rivers which has an impact on the preservation of the environment and living things. From interviews with class V teachers and the community around the river, researchers obtained data that media that contains materials about environmental conservation, especially for rivers, is needed.

This type of research is Research and Development (R&D) using the ADDIE model stages. These stages are: (1) analysis because of the problem of waste pollution in the river, conducting interviews, (2) design, this stage is to design a picture book grid, (3) development is done to make the product and conducted feasibility studies by experts, (4) implementation be revised products based on the advice of experts who can then be tested to the students, (5) evaluation at this stage to do two types of evaluation that is formative evaluation and summative.

Based on the results of validation by the experts, the quality of the picture book got an average score of 3.28. The picture book has categorized as "Very Good" and should be provided with corrections as the validator recommendation. Thus, it can be concluded that picture storybooks have very good quality and can be used as a medium of learning as well as a means of school literacy. Keywords: environmental education, waste pollution, picture storybooks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan ucapan terima kasih peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus,

yang telah memberikan berkat penyertaan serta kekuatan sehingga skripsi

berjudul “PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG

PENGOLAHAN LIMBAH SEBAGAI USAHA PELESTARIAN

LINGKUNGAN” ini dapat diselesaikan dengan baik dan maksimal. Skripsi ini

disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini telah selesai karena bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati dan

penuh cinta, peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak secara

langsung maupun tidak langsung dalam proses penelitian dan penyusunan

skripsi. Ucapan terima kasih peneliti panjatkan kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan.

2. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan dosen pembimbing skripsi I yang

telah membimbing, memotivasi, dan memberikan dukungan kepada

peneliti dalam proses pengerjaan penelitian dan skripsi ini.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

4. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum., selaku dosen pembimbing skripsi

II, yang telah membimbing, memotivasi, dan memberikan dukungan

kepada peneliti dalam proses pengerjaan penelitian dan skripsi ini.

5. Kedua validator yang telah membantu peneliti menilai kualitas buku

cerita bergambar “IPAL dan SPAL untuk Mengolah Air Limbah”.

6. Bapak Sri Rahadi, S.Pd., dan Ibu Margaretha.Yuliarti R, selaku guru

kelas V di SD Kanisius Pati yang telah membantu proses analisis

kebutuhan dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

7. Ibu Oktavia Sakti Finisa, S.Pd., selaku guru kelas V di SD Bopkri

Turen yang telah membantu proses analisis kebutuhan dalam

penelitian ini.

8. Kedua orang tua, M. Mugiyanto dan Dwi Purwani, Kakak Hanang

Widyanto dan Hendri Widyanti yang memberikan dukungan, doa,

semangat, keceriaan dan kasih sayang selama ini.

9. Teman dekat serta sahabatku Donatus Henry Wijaya yang menemani,

memotivasi dan membantu dalam penyusunan produk skripsi ini.

10. Teman dekat dan sahabatku yang telah menemani dan tiada hentinya

memberikan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman PGSD angkatan 2016 dan semua pihak yang pernah

berdinamika selama masa perkuliahan

12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih

untuk motivasi dan bantuannya.

Peneliti menyadari bahwa penelitian skripsi ini masih memiliki banyak

keterbatasan dan kekurangan. Peneliti berharap skripsi ini dapat memberikan

manfaat sebagai sarana literasi di Sekolah Dasar.

Yogyakarta, 18 Desember 2020

Peneliti

Herlinda Widyastuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................. vii

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5

E. Definisi Operasional ...................................................................................... 6

F. Spesifikasi Produk ......................................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 7

A. Kajian Pustaka ............................................................................................... 7

Pendidikan Lingkungan Hidup ................................................................. 7

Sungai ..................................................................................................... 17

Saluran Pembuangan Air Limbah Sederhana ......................................... 21

Instalasi Pengolahan Air Limbah ............................................................ 22

Buku Cerita Bergambar .......................................................................... 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

Literasi .................................................................................................... 30

7. Karakteristik Perkembangan Siswa Kelas V .......................................... 33

B. Penelitian yang Relevan .............................................................................. 35

1. Penelitian tentang Penggunaan Buku Cerita Bergambar ........................ 35

2. Penelitian tentang Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) ...................... 36

C. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 37

D. Pertanyaan Penelitian................................................................................... 38

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 40

A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 40

B. Setting Penelitian ......................................................................................... 40

Subjek Penelitian .................................................................................... 40

Objek Penelitian ...................................................................................... 41

Lokasi Penelitian ..................................................................................... 41

Waktu Penelitian ..................................................................................... 41

C. Prosedur Pengembangan Penelitian ............................................................. 41

Tahap Analysis (Analisis) ....................................................................... 42

Tahap Design (Desain) ........................................................................... 43

Tahap Development (Pengembangan) .................................................... 43

Tahap Implementation (Implementasi) ................................................... 44

Tahap Evaluation (Evaluasi) ................................................................... 44

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 45

Kuesioner ................................................................................................ 45

Wawancara .............................................................................................. 45

E. Instrumen Penelitian .................................................................................... 46

Instrumen Analisis Kebutuhan ................................................................ 46

Instrumen Validasi Produk ..................................................................... 49

E. Teknik Analisis Data ................................................................................... 49

Teknik Analisis Data Kualitatif .............................................................. 49

Teknik Analisis Data Kuantitatif ............................................................ 50

F. Jadwal Penelitian dan Pengembangan ......................................................... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 52

A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

1. Prosedur Pengembangan ......................................................................... 52

Kualitas Produk ....................................................................................... 77

B. Pembahasan ................................................................................................. 86

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 92

A. Kesimpulan .................................................................................................. 92

B. Keterbatasan Pengembangan ....................................................................... 93

C. Saran ............................................................................................................ 93

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 94

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ 146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tabel Rangkuman Materi Pembelajaran tentang Lingkungan Hidup ... 11

Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara ............................................................................. 46

Tabel 3.2 Pedoman Kuesioner .............................................................................. 47

Tabel 3.3 Aspek Validasi Buku Cerita Bergambar ............................................... 49

Tabel 3.4 Konversi Kualitatif ke Data Kuantitatif ................................................ 50

Tabel 3.5 Kriteria Kelayakan Produk.................................................................... 51

Tabel 3.6 Jadwal dan Pengembangan ................................................................... 51

Tabel 4.1 Kisi-kisi Buku Cerita Bergambar .......................................................... 69

Tabel 4.2 Hasil Rekap Validasi Produk ................................................................ 73

Tabel 4.3 Pedoman Konversi Data........................................................................ 74

Tabel 4.4 Perbaikan Cover Produk ....................................................................... 74

Tabel 4.5 Perbaikan Produk Halaman 3-4 ............................................................ 75

Tabel 4.6 Perbaikan Produk Halaman 5-6 ............................................................ 76

Tabel 4.7 Perbaikan Produk Bagan IPAL ............................................................. 76

Tabel 4.8 Perbaikan Produk Bentuk IPAL ............................................................ 77

Tabel 4.9 Perbaikan Produk Bentuk SPAL ........................................................... 78

Tabel 4.10 Penilaian Cover Produk ...................................................................... 78

Tabel 4.11 Penilaian Penggunaan Bahasa pada Produk........................................ 78

Tabel 4.12 Penilaian Desain Produk ..................................................................... 80

Tabel 4.13 Penilaian Isi Produk ............................................................................ 82

Tabel 4.14 Penilaian Produk setiap Aspek ............................................................ 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Perhitungan Skor Validasi Produk .................................................... 50

Gambar 3.2 Perhitungan Persentase Kelayakan Produk ....................................... 51

Gambar 4.1 Cover Produk Buku Cerita Bergambar ............................................. 66

Gambar 4.2 Produk Awal Buku Cerita Bergambar .............................................. 66

Gambar 4.3 Presentase Kelayakan Produk............................................................85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Izin Validasi ............................................................................ 97

Lampiran 2. Lembar Wawancara Guru ................................................................. 98

Lampiran 3. Hasil Wawancara Guru ................................................................... 100

Lampiran 4. Lembar Wawancara Warga ............................................................ 104

Lampiran 5. Hasil Wawancara Warga ................................................................ 106

Lampiran 6. Lembar Validasi ............................................................................. 112

Lampiran 7. Lembar Hasil Validasi Dosen ......................................................... 119

Lampiran 8 Lembar Hasil Validasi Guru ............................................................ 127

Lampiran 9. Kisi-kisi Buku Cerita Bergambar ................................................... 134

Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup .................................................................... 145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam Bab I ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan spesifikasi materi yang

dikembangkan.

A. Latar Belakang Masalah

Lingkungan merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan

manusia, karena lingkungan bukan hanya sebagai tempat manusia beraktivitas,

namun lingkungan juga mendukung berbagai aktivitas manusia. Oleh sebab itu

lingkungan harus dijaga dan dirawat dengan sebaik mungkin, sehingga perlu

adanya pendidikan lingkungan hidup dan kesadaran manusia itu sendiri.

Menurut Setijadi (dalam Kaligis, 2007: 1.12) pendidikan lingkungan hidup

adalah proses dasar untuk mengembangkan warga negara supaya (a) menyadari

dan merasa terpanggil untuk memperhatikan lingkungan hidup dan masalah-

masalah yang menyertainya, (b) memiliki pengetahuan, keterampilan motivasi

dan tanggung jawab untuk mengambil tindakan-tindakan pemecah

permasalahan lingkungan hidup. Melalui pendidikan lingkungan hidup,

manusia diarahkan untuk mengembangkan pemahaman, motivasi serta

tanggung jawab terhadap kepedulian lingkungan sekitarnya.

Lingkungan merupakan tempat yang penting bagi kehidupan manusia.

Salah satunya adalah berperan sebagai sumber kehidupan manusia. Jika

kondisi lingkungan baik, maka kehidupan makhluk hidup juga akan terjaga

dengan baik. Namun, jika kondisi lingkungan mengalami kerusakan, maka

kehidupan makhluk hidup pasti akan terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk

mengembangkan buku cerita bergambar yang berisi dengan gambar untuk

membantu siswa kelas V agar dapat mengetahui adanya cara pengolahan air

limbah yang dapat mengurangi pencemaran air dan dapat menjaga kelestarian

lingkungan.

Materi pelestarian lingkungan yang ada dalam pembelajaran tematik di

kelas V SD salah satunya berada di tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita” subtema

1 “Manusia dan Lingkungan”. Materi pembelajaran tersebut berisi tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

pentingnya lingkungan bagi keberlangsungan hidup manusia. Materi yang

akan dikolaborasikan adalah mata pembelajaran Bahasa Indonesia dan IPA

yang membahas tentang siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi serta

keberlangsungan makhluk hidup.

Berdasarkan informasi dari hasil pengamatan dan wawancara dengan

masyarakat di Desa Dukuh bahwa kualitas air sungai yang tidak baik dan

adanya pencemaran limbah yang terjadi di sungai tersebut. Warga masyarakat

yang menjadi narasumber menyatakan bahwa pembelajaran tentang kesadaran

untuk melestarikan sumber daya alam di sungai serta pengolahan air limbah

sangat perlu diberikan kepada siswa Sekolah Dasar (SD). Dengan diberikannya

materi pelestarian sumber daya alam ini, diharapkan agar siswa Sekolah Dasar

akan menjadi penerus generasi baru yang tidak membuang limbah di sungai.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, peneliti akan melakukan penelitian dan

pengembangan (Research & Development) dengan mengembangkan produk

berupa buku cerita bergambar yang didalamnya akan berdasarkan materi

pembelajaran kelas V tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita” subtema 1 “Manusia

dan Lingkungan” serta Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) mengenai cara

pengolahan air limbah.

Buku cerita bergambar adalah tuturan teks cerita anak yang ditulis

berdasarkan suatu aktivitas atau kejadian tertentu sesuai dengan sudut pandang

anak sehingga dapat menarik minat baca anak yang tersusun atas teks dan

gambar yang keduanya saling melengkapi (Krissandi, 2017: 21). Untuk

menarik minat anak pada buku cerita bergambar, Sutherland (dalam Krissandi,

2007: 25-26) menyatakan karakteristik buku cerita bergambar yang sesuai bagi

anak yaitu buku cerita bergambar yang bersifat ringkas, langsung, konsepnya

berseri, mudah dipahami anak-anak, gaya penulisan yang sederhana dan

dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik. Buku cerita bergambar yang peneliti

kembangkan memuat karakteristik-karakteristik tersebut. Menurut Mc Elmeel

(dalam Krissandi, 2017: 24-25), ada jenis-jenis buku cerita bergambar yaitu

cerita rakyat, informasi, fiksi, histori, biografi, dan kisah nyata. Jenis buku

cerita bergambar informasi yang peneliti kembangkan. Jenis tersebut

menyampaikan informasi faktual serta data yang sesuai dengan kenyataan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

berguna untuk menambah wawasan keterampilan, wawasan dan juga bekal

teoritis dalam batas tertentu bagi anak. Dalam buku cerita bergambar yang

peneliti kembangkan terdapat informasi tentang pengolahan air limbah agar

dapat mengurangi pencemaran limbah di sungai.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru di SD Kanisius Pati 01, SD

Kanisius Pati 02 dan SD BOPKRI Turen, mendapatkan informasi bahwa buku

cerita bergambar dapat dimanfaatkan sebagai sarana literasi agar memperkaya

pengetahuan siswa. Selain itu, siswa akan menjadi lebih tertarik untuk belajar

karena terdapat gambar yang memberikan dapat membangkitkan imajinasi dan

membantu siswa memahami konsep-konsep yang disampaikan. Buku cerita

bergambar dapat menjadi sarana bagi siswa untuk mengetahui cara pengolahan

air limbah menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan

menggunakan cara yang sederhana seperti Saluran Pembuangan Air Limbah

(SPAL). Pengolahan air limbah menggunakan IPAL memiliki kelebihan yaitu

hasil olahan air tersebut bisa digunakan kembali tetapi tidak untuk diminum

dan memasak. Sedangkan pengolahan air limbah menggunakan SPAL

memiliki kelebihan dimana air limbah tersebut dapat menjadi air tanah

kembali.

Ketentuan mengenai pengolahan limbah diatur dalam Peraturan

Pemerintahan yakni PP No 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran

dan/atau Perusakan Laut. Di Indonesia masih ada sekitar 74% perusahan kecil

yang belum mengolah secara tepat air limbahnya. Rendahnya pengawasan dari

pemerintah dan kesadaran dari pelaku usaha akan pentingnya pengolahan

limbah tersebut dapat menyebabkan banyaknya saluran air dan lingkungan

menjadi terkontaminasi. Pencemaran yang ditimbulkan dapat menyebabkan

penyakit mulai dari yang ringan hingga berat. Instalasi pengolahan air limbah

(IPAL) dapat menjadi solusi untuk mengurangi pencemaran dari limbah

tersebut. IPAL adalah sebuah struktur teknik dan perangkat peralatan serta

perlengkapannya yang dirancang untuk mengolah limbah, sehingga hasil dari

proses tersebut layak untuk dibuang ke lingkungan maupun untuk digunakan

kembali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

Peneliti mengembangkan buku cerita bergambar yang terinspirasi pada

salah satu penelitian yang dilakukan oleh Kristianto (2017) yang berjudul

“Pengembangan Buku Cerita Anak Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup

untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas Bawah”. Penelitian tersebut untuk

siswa kelas III. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu

peneliti lebih mengerucutkan materi dan tujuan dari isi buku pada

pembelajaran tematik tema 8 subtema 1 untuk kelas V. Hasil penelitian

Kristianto menunjukkan bahwa cergam dapat meningkatkan minat baca siswa

kelas III. Buku cerita bergambar ini dapat menjadi salah satu media dalam

pembelajaran serta dapat mempermudah siswa dalam memahami konsep

materi yang disampaikan.

Buku cerita bergambar yang peneliti kembangkan merupakan upaya untuk

menambah pengetahuan siswa tentang cara pelestarian lingkungan serta

pengolahan air limbah agar dapat mengurangi pencemaran sungai. Salah satu

cara untuk melestarikan lingkungan di sungai yaitu dengan mengolah terlebih

dahulu air limbah sebelum dibuang di sungai. Oleh karena itu, peneliti

mengembangkan buku cerita bergambar berjudul “IPAL dan SPAL untuk

Mengolah Air Limbah” dalam judul skripsi “Pengembangan Buku Cerita

Bergambar tentang Pengolahan Limbah sebagai Usaha Pelestarian

Lingkungan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalah, peneliti merumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana prosedur pengembangan buku cerita bergambar tentang

pengolahan air limbah dengan IPAL dan SPAL untuk siswa kelas V

SD?

2. Bagaimana kualitas dari produk buku cerita bergambar tentang

pengolahan air limbah dengan IPAL dan SPAL untuk siswa kelas V

SD?

C. Tujuan Penelitian

Peneliti memiliki tujuan dalam melaksanakan penelitian. Tujuan tersebut

yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

1. Mengetahui prosedur pengembangan buku cerita bergambar tentang

pengolahan air limbah dengan IPAL dan SPAL untuk siswa kelas V SD

2. Mengetahui kualitas dari produk buku cerita bergambar tentang

pengolahan air limbah dengan IPAL dan SPAL untuk siswa kelas V SD

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak,

diantaranya yaitu :

1. Bagi Siswa

Siswa dapat menggunakan buku cerita bergambar untuk membantu

dirinya dalam hal penambahan wawasan pengetahuan mengenai pelestarian

sumber daya alam terutama di daerah sungai dan menjadikan pribadi siswa

menjadi lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan buku cerita

bergambar, siswa akan terbantu dalam mempelajari pembelajaran yang

disampaikan oleh guru.

2. Bagi Guru

Guru dapat menggunakan cerita bergambar “IPAL dan SPAL untuk

Mengolah Air Limbah” ini menjadi media pembelajaran saat mengajarkan

materi tentang lingkungan. Selain itu, dapat digunakan untuk media

gerakan literasi sekolah

3. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat membantu sekolah terutama dalam hal

pengembangan media pembelajaran dan literasi untuk proses belajar

mengajar di sekolah dan menambah koleksi buku di perpustakaan sekolah.

4. Bagi Peneliti

Melalui penelitian ini, peneliti memperoleh pengalaman baru dalam hal

pengembangan buku cerita bergambar bertemakan pelestarian sumber daya

alam sebagai usaha pelestarian lingkungan untuk media pembelajaran dan

literasi kelas V Sekolah Dasar. Peneliti juga mendapatkan kesempatan

untuk mengembangkan kemampuan membuat media literasi, sehingga

pembelajaran yang akan dilakukan tidak membosankan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

E. Definisi Operasional

Definisi operasional pada penelitian dan pengembangan ini sebagai

berikut:

1. Buku cerita bergambar ini adalah suatu media untuk menyampaikan

informasi dan pesan yang ditulis berdasarkan aktivitas atau kejadian

tertentu sesuai dengan sudut pandang anak yang terdiri dari teks dan

gambar.

2. Pendidikan lingkungan hidup adalah sebuah pendidikan yang bertujuan

untuk menanamkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran untuk

menjaga, merawat dan melestarikan lingkungan.

3. Pengolahan limbah adalah sebuah sistem pengolahan air limbah sebelum

dialirkan ke lingkungan dengan menggunakan teknologi Instalasi

Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Saluran Pembuangan Air Limbah

(SPAL).

4. Siswa kelas V SD adalah anak yang berusia 10-11 tahun dan mengikuti

pembelajaran di sekolah dasar pada tingkat kelas V.

F. Spesifikasi Produk

Produk yang dikembangkan memiliki spesifikasi sebagai berikut :

1. Buku cerita bergambar berjudul “IPAL dan SPAL untuk Mengolah Air

Limbah” dikembangkan berdasarkan materi tematik kelas V Tema 8 “

Lingkungan Sahabat Kita” Subtema 1 “Manusia dan Lingkungan”.

2. Buku cerita bergambar terdiri dari 37 halaman, yaitu sampul depan dan

belakang, kata pengantar, daftar isi, gambar cerita, pertanyaan pendalaman,

daftar referensi, dan biodata penulis.

3. Buku cerita bergambar dicetak secara landscape dengan ukuran panjang 21

cm dan lebar 20 cm. Dicetak menggunakan kertas untuk cover dan untuk isi

cergam.

4. Buku cerita bergambar ini menggunakan Font Minion Pro untuk isi dan

judul cerita bergambar.

5. Buku cerita bergambar ini merupakan hasil gambar tangan peneliti dan

pemberian warna gambar menggunakan crayon.

6. Buku cerita bergambar disusun menggunakan bahasa yang sederhana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini peneliti akan membahas tentang kajian pustaka, teori yang

mendukung, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan

penelitian.

A. Kajian Pustaka

Dalam bab ini menjelaskan beberapa teori yang digunakan sebagai

pendukung dalam penelitian. Adapun beberapa teori tersebut adalah

Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), PLH dalam tematik SD, PLH dalam

pembelajaran tematik kelas V SD, PLH dalam STEAM (Science, Technology,

Engineering, Arts and Mathematics), media pembelajaran, buku cerita

bergambar, literasi, dan karakteristik perkembangan siswa.

Pendidikan Lingkungan Hidup

Sub bab ini menjelaskan teori yang digunakan dalam penelitian yang

terkait dengan Pendidikan Lingkungan Hidup. Teori yang dibahas dalam

subbab ini yaitu pengertian pendidikan lingkungan hidup, etika lingkungan

hidup, tujuan pendidikan lingkungan hidup, target pelaksanaan pendidikan

lingkungan hidup dan pendidikan lingkungan hidup dalam pembelajaran

tematik SD

a. Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup

Indonesia memiliki masalah kependudukan yang cukup

memprihatinkan bertekad untuk membina penduduknya. Hal itu

merupakan modal yang efektif dan menguntungkan bagi usaha

pembangunan dengan tetap memegang teguh pelaksanaan prinsip

keserasian, keselarasan dan keseimbangan dengan lingkungan

hidupnya. Oleh karena itu dalam menanggulangi masalah-masalah

tersebut diperlukan perubahan persepsi manusia tentang lingkungan

hidup serta perubahan dalam cara hidup manusia. Maka tanpa disadari

bahwa proses pendidikan dapat berperan dalam mengusahakan

perubahan tersebut dan bukan hanya teknologi dan ekonomi.

Pendidikan tersebut diidentifikasikan sebagai pendidikan lingkungan

hidup. Pendidikan lingkungan hidup menurut Cerovsky dalam buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

“Handbook of environmental Education” dikemukakan bahwa

pendidikan lingkungan hidup adalah proses pengenalan nilai-nilai serta

pemahaman konsep-konsep yang dapat mengembangkan keterampilan

sikap serta motivasi manusia untuk mengerti serta menghargai

hubungan antar sesama dan dengan lingkungan hidupnya (Kaligis,

2007: 1.11).

Pengertian selanjutnya menyatakan bahwa pendidikan lingkungan

hidup adalah upaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh

masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan,

keterampilan, dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai lingkungan

dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirnya dapat

menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya

pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi

sekarang dan yang akan datang ( Sudjoko, 2009: 1.15).

Menurut Setijadi (dalam Kaligis, 2007: 1.12) pendidikan lingkungan

hidup adalah proses dasar untuk mengembangkan warga negara supaya

(a) menyadari dan merasa terpanggil untuk memperhatikan lingkungan

hidup dan masalah-masalah yang menyertainya, (b) memiliki

pengetahuan, keterampilan motivasi dan tanggung jawab untuk

mengambil tindakan-tindakan pemecah permasalahan lingkungan

hidup.

Pengertian pendidikan lingkungan hidup dari beberapa ahli yang

telah disebutkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan

lingkungan hidup merupakan proses dasar untuk mengembangkan

kesadaran manusia akan lingkungan hidupnya dan dengan

permasalahan yang terdapat di dalamnya. Dengan adanya kesadaran

tersebut akan mengembangkan pengetahuan, sikap, motivasi,

keterampilan dan kesungguhan baik secara pribadi maupun secara

bersama-sama untuk mencari pemecahan masalah lingkungan hidup

untuk masa kini maupun di masa depan.

b. Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

Pendidikan lingkungan hidup bertujuan untuk mendorong dan

memberikan kesempatan kepada masyarakat memperoleh pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang pada akhirnya dapat membutuhkan

kepedulian, komitmen untuk melindungi, memperbaiki serta

memanfaatkan lingkungan hidup secara bijaksana, turut menciptakan

pola perilaku yang bersahabat dengan lingkungan hidup,

mengembangkan etika lingkungan hidup dan memperbaiki kualitas

hidup (Sudjoko, 2009: 1.16 – 1.17). Sejalan dengan Kaligis ( 2007:

1.12), menyatakan tujuan dari pendidikan lingkungan hidup sebagai

berikut:

a) Kesadaran

Pendidikan lingkungan hidup akan mengembangkan kesadaran

serta kepekaan manusia akan lingkungan hidup terhadap setiap isu

lingkungan, baik dalam mengurangi permasalahan lingkungan

maupun melakukan pencegahan terhadap masalah-masalah yang

akan terjadi di masa mendatang.

b) Pengetahuan

Pendidikan lingkungan hidup bertujuan untuk meningkatkan

dan mengembangkan pengetahuan manusia tentang lingkungan

hidup terhadap setiap isu lingkungan. Hal ini akan meningkatkan

dan mengembangkan rasa tanggung jawab dan peran serta manusia

didalamnya.

c) Sikap

Sikap peduli terhadap lingkungan menjadi salah satu tujuan dari

pendidikan lingkungan hidup. Sikap ini akan meningkatkan dan

mengembangkan nilai-nilai sosial, peduli dan tanggap akan

lingkungan hidup serta motivasi untuk secara aktif ikut serta dalam

melindungi dan memperbaikinya.

d) Keterampilan

Pendidikan lingkungan hidup bertujuan untuk meningkatkan

dan mengembangkan keterampilan dalam memecahkan masalah-

masalah lingkungan hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

e) Kemampuan evaluasi

Kemampuan evaluasi ini bertujuan untuk meningkatkan dan

mengembangkan kemampuan dalam mengevaluasi kegiatan-

kegiatan pendidikan lingkungan hidup.

f) Partisipasi

Partisipasi ini bertujuan untuk meningkatkan dan

mengembangkan rasa tanggung jawab akan permasalahan terhadap

isu lingkungan hidup demi pengambilan keputusan dan tindakan

yang tepat dalam pemecahannya.

c. Pendidikan Lingkungan Hidup dalam Pembelajaran Tematik

SD

Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) dapat diintegrasikan pada

berbagai muatan pembelajaran di SD seperti IPS, Bahasa Indonesia,

Seni Budaya dan Prakarya (SBdP), IPA, Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan (Penjasorkes). Muatan pembelajaran yang akan saling

berkaitan satu sama lain dalam pembelajaran tersebut, memiliki ruang

lingkup yang luas serta menguatkan antara materi satu muatan

pembelajaran dengan pembelajaran yang lain (Hamlah, 2013: 24-25).

Berikut ini adalah tabel rangkuman materi pembelajaran tematik edisi

revisi 2017 yang mengandung muatan pendidikan lingkungan hidup di

dalamnya.

Tabel 2. 1 Tabel Rangkuman Materi Pembelajaran tentang

Lingkungan Hidup

Kelas Semester Tema Materi Pembelajaran tentang

Lingkungan Hidup

I Ganjil Tema 2

“Kegemaranku”

Membuat sampul buku dengan

memanfaatkan bahan yang ada

di alam, seperti daun-daun

kering.

Genap Tema 6

“Lingkungan

Bersih, Sehat,

dan Asri”

Kegiatan membersihkan

lingkungan agar bersih, sehat

dan asri.

II Ganjil Tema 4

“Hidup Bersih

dan Sehat”

Menciptakan kondisi lingkungan

sekitar yang bersih dan sehat

agar terhindar dari penyakit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Genap Tema 6

“Merawat

Hewan dan

Tumbuhan”

Merawat tanaman agar tidak

layu dan dapat dimanfaatkan

untuk kehidupan. Mengenal

berbagai jenis hewan peliharaan

dan cara merawatnya.

III Ganjil Tema 2

“Menyayangi

Tumbuhan dan

Hewan”

Menyayangi tumbuhan dengan

cara menyiram setiap hari,

melestarikan tumbuhan dengan

membuat pot gantung.

Menunjukkan sikap cinta hewan

dengan cara memberikan

kandang bagi hewan peliharaan.

Genap Tema 8

“Bumi dan

Alam Semesta”

Bumi merupakan tempat tinggal

manusia serta makhluk hidup

lainnya dan sumber daya alam

yang perlu dijaga kelestariannya.

IV Ganjil Tema 3

“Peduli

Makhluk

Hidup”

Mengenali sikap-sikap yang

mencerminkan ketidakpedulian

pada makhluk hidup.

Genap Tema 8

“Daerah Tempat

Tinggalku”

Mengeksplorasi keunikan tempat

tinggal masing-masing yang

berkaitan dengan kebun, taman

bunga, atau kenampakan alam

lainnya serta menjaganya agar

tetap terawat dan bersih.

V Ganjil Tema 5

“Ekosistem”

Mempelajari tentang berbagai

macam ekosistem alami dan

buatan.

Genap Tema 8

“Lingkungan

Sahabat Kita”

Memanfaatkan lingkungan

dalam kehidupan manusia

VI Ganjil Tema 1

“Selamatkan

Makhluk

Hidup”

Mengupayakan untuk mencegah

kepunahan tumbuhan dan hewan

Genap Tema 8

“Bumiku”

Mempelajari jenis-jenis

kenampakan alam

Berdasarkan data di atas tentang muatan materi pendidikan

lingkungan hidup yang terdapat di pembelajaran tematik SD dari kelas

I sampai kelas VI, dapat diketahui bahwa peneliti tertarik pada

pembelajaran tematik yang terdapat di kelas V pada tema 8 mengenai

pemanfaatan lingkungan dalam kehidupan manusia. Pada tema 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

“Lingkungan Sahabat Kita” siswa diajarkan bagaimana memanfaatkan

lingkungan dengan baik, mengetahui penyebab dari berkurangnya

sumber daya alam, siklus air. Dari pembelajaran tematik di kurikulum

2013, peneliti berfokus pada pembelajaran di kelas V SD tema 8

“Lingkungan Sahabat Kita” dengan subtema 1 “Manusia dan

Lingkungan.”

d. Pendidikan Lingkungan Hidup dalam Pembelajaran Tematik

Kelas V SD

Pembahasan ini akan menjelaskan teori-teori yang digunakan dalam

penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran tematik kelas V.

Pembahasan ini terdiri dari pengertian pembelajaran tematik dan materi

pembelajaran tematik kelas V Tema 8 Subtema 1

1) Pengertian Pembelajaran Tematik

Windiyana (2005: 1) menyatakan bahwa pembelajaran tematik

adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang memadukan

beberapa pokok bahasan, sub pokok bahasan, dan topik antar

bidang studi yang dipadukan menjadi satu dalam sebuah tema

pembelajaran. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

(Permendikbud) pada pembelajaran nomor 57 menyatakan bahwa

tematik adalah salah satu model belajar yang menggunakan tema

untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga memberikan

pengalaman yang bermakna bagi siswa (Permendikbud, 2014:

220).

Berdasarkan pengertian beberapa ahli tentang pembelajaran

tematik tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik

merupakan pembelajaran yang memadukan berbagai pokok

pembahasan ke dalam sebuah tema yang membuat pembelajaran

tersebut menjadi pengalaman yang bermakna bagi siswa. Tema-

tema tersebut dijabarkan dalam pembelajaran tematik di setiap

jenjang , salah satunya pembelajaran tematik kelas V Tema 8

Subtema 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

2) Materi Pembelajaran Tematik Kelas V Tema 8 Subtema 1

Materi pembelajaran kelas V tema 8 Subtema 1 terdiri atas 5

muatan pembelajaran yang terintegrasi dalam satu judul subtema

“Manusia dan Lingkungan”. Kelima muatan pembelajaran tersebut

adalah PPKn, Bahasa Indonesia, IPS, IPA dan SBdP.

Pada mata pelajaran PPKn terdapat Kompetensi Dasar (KD) 1.3

Mensyukuri keragaman sosial masyarakat sebagai anugerah Tuhan

Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika, 2.3 Bersikap

toleran dalam keragaman sosial budaya masyarakat dalam konteks

Bhineka Tunggal Ika, 3.3 Menelaah keragaman konteks budaya

masyarakat, dan 4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang mendukung

keragaman sosial budaya masyarakat. Berdasarkan kompetensi

dasar tersebut, pelajaran PKN mempelajari tentang keberagaman

sosial budaya masyarakat di Indonesia seperti keunikan pakaian

adat, bahasa daerah dan judul lagu-lagu daerah.

Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia terdapat Kompetensi

Dasar (KD) 3.8 Menguraikan urutan peristiwa atau tindakan yang

terdapat pada teks nonfiksi dan 4.8 Menyajikan kembali peristiwa

atau tindakan dengan memperhatikan latar cerita yang terdapat

pada teks fiksi. Berdasarkan kompetensi dasar tersebut, pelajaran

Bahasa Indonesia mempelajari tentang menguraikan urutan

peristiwa atau tindakan dalam teks bacaan serta menyajikan

kembali peristiwa tersebut dengan memperhatikan latar cerita yang

terdapat dalam teks bacaan. Materi pembelajaran ini nantinya akan

menjadi jembatan penghubung dalam buku cerita bergambar antara

pembelajaran tematik dengan kesadaran serta kepekaan manusia

terhadap peristiwa pencemaran air limbah di sungai yang menjadi

unsur pendidikan lingkungan hidup.

Pada mata pelajaran IPS terdapat kompetensi Dasar (KD) 3.3

Menganalisis peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan

kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk

memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

hubungannya dengan karakteristik ruang dan 4.3 Menyajikan hasil

analisis tentang peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan

kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk

memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa. Berdasarkan

kompetensi dasar tersebut, pelajaran IPS mempelajari tentang

bahasa daerah, rumah adat, tarian tradisional serta jenis-jenis usaha

dengan mengolah sumber daya alam.

Pada mata pelajaran IPA terdapat Kompetensi Dasar (KD) 3.8

Menganalisis siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi

serta keberlangsungan makhluk hidup dan 4.8 Membuat karya

tentang skema siklus air berdasarkan informasi dari berbagai

sumber. Berdasarkan kompetensi dasar tersebut, pelajaran IPA

mempelajari tentang siklus air dan dampaknya pada peristiwa-

peristiwa yang terjadi di bumi serta untuk keberlangsungan hidup

bagi makhluk hidup. Materi pembelajaran ini nantinya akan

menjadi jembatan penghubung dalam buku cerita bergambar antara

pembelajaran tematik dengan kesadaran serta kepekaan manusia

terhadap peristiwa pencemaran air limbah di sungai yang menjadi

pendidikan lingkungan hidup.

Pada mata pelajaran SBdP terdapat Kompetensi Dasar (KD) 3.2

Memahami tangga nada dan 4.2 Menyanyikan lagu-lagu dalam

berbagai tangga nada dengan iringan musik. Berdasarkan

kompetensi dasar tersebut, pelajaran SBdP mempelajari tentang

tangga nada dengan iringan musik.

e. Pendidikan Lingkungan Hidup dalam pembelajaran STEAM

(Sains, Technology, Engineering, Arts and Mathematics)

Sub bab ini akan menjelaskan tentang teori yang digunakan dalam

penelitian terkait dengan STEAM (Science, Technology, Engineering,

Art and Mathematics). Pembahasan di dalamnya terdiri dari pengertian

STEAM, penerapan STEAM, dan manfaat STEAM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

1) Pengertian STEAM

STEAM didefinisikan sebagai suatu pendekatan pengajaran dan

pembelajaran antara dua atau lebih dalam komponen STEAM

dengan disiplin ilmu lain. Istilah STEAM merupakan kepanjangan

dari Science, Technology, Art and Mathematics. Penggabungan

seni dengan disiplin ilmu lain sebenarnya telah lama dilakukan,

seni dianggap sebagai penyeimbang ilmu pengetahuan

(Hadinugrahaningsih, 2017: 17)

Menurut Guy A. Boy dan Yakman, STEAM (Science,

Technology, Engineering, Art, and Mathematics) merupakan

pendekatan yang terintegrasi untuk dapat mendorong kreativitas.

Menerapkan STEAM dalam pembelajaran dapat mendorong anak

untuk mencari keterkaitan dari satu dengan yang lain. Unsur seni

pada STEAM akan mengembangkan kemampuan secara estetik.

Pembelajaran dengan menggunakan STEAM menurut Yakman

(dalam Hadinugrahaningsih, 2017: 19) merupakan pembelajaran

kontekstual, dimana anak akan diajak memahami fenomena yang

terjadi di lingkungan sekitar. Dengan adanya pembelajaran

tersebut, anak akan merasa ingin lebih tahu, ingin belajar dan

memahami apa yang sedang terjadi, penyebab-penyebabnya, dan

dampak yang ditimbulkan serta berusaha untuk mengatasinya. Hal

ini terjadi karena anak dapat langsung mengaitkan,

menghubungkan dan bahkan bisa mencari solusi pada

permasalahan yang muncul, dalam pembelajaran tersebut anak

diajak berpikir kritis. STEAM menjadikan anak merasa bahwa

anak telah terlibat ambil bagian dalam pembelajaran yang terjadi

dan akan mencari solusi dari setiap permasalahan yang muncul.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas, dapat

disimpulkan bahwa STEAM adalah sebuah pendekatan

pembelajaran yang menggabungkan Science, Technology,

Engineering, Art and Mathematics menjadi satu kesatuan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

berguna untuk mendorong anak agar berpikir kritis dan kreatif

dalam memahami fenomena di lingkungan sekitar.

2) Penerapan STEAM

Penerapan STEAM pada pembelajaran tematik di kelas V tema

8 sub tema 1 akan membuat anak memahami konsep pentingnya

air sungai bagi makhluk hidup. Air sungai merupakan salah satu

hal yang dekat dengan kehidupan makhluk hidup sehingga anak-

anak dapat mengetahui manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Penggabungan beberapa bidang studi dalam pembelajaran tematik

ini dengan STEAM akan membangun pemahaman anak terhadap

konsep materi dan keterkaitannya dengan bidang studi lain dalam

kehidupan nyata. Penerapan STEAM dapat membangun

kemampuan kognitif anak melalui pembelajaran yang bermakna,

memunculkan kreativitas anak dan dapat merangsang munculnya

soft skill pada diri anak seperti kerjasama dan kolaborasi dalam

kelompok kerja serta dapat mengkritisi fenomena yang terjadi di

lingkungan sekitar (Hasinugrahaningsih, 2017:22).

Dengan demikian keterpaduan antara pembelajaran tematik

dengan pembelajaran STEAM akan peneliti wujudkan dalam

bentuk media berupa buku cerita bergambar tentang penjernihan

air limbah sabun menggunakan teknik Instalasi Pengolahan Air

Limbah (IPAL). Air adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi

makhluk hidup. Namun, saat ini persediaan air bersih menurun

dikarenakan adanya pencemaran dari limbah rumah tangga

maupun limbah komunal. Permasalah tersebut dapat diatasi dengan

menggunakan teknik IPAL supaya jernih dan dapat dimanfaatkan

kembali. Penjernihan air menggunakan teknik IPAL ini akan

menambah wawasan bagi siswa.

3) Manfaat STEAM

Hadinugrahaningsih (2017:21), menyatakan bahwa manfaat

pendekatan STEAM antara lain membantu siswa memahami cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

kerja pada proyek-proyek kehidupan nyata, dengan

memperhatikan hal-hal seperti :

a) Anak bisa menggunakan pengetahuan dan keterampilan

dari seluruh mata pelajaran untuk mendukung pekerjaan

proyek.

b) Anak didorong untuk mengakui dan menghormati keterampilan serta

kepentingan mereka sendiri dan orang lain.

Sungai

Uraian dalam sub bab ini menjelaskan teori yang digunakan dalam

penelitian terkait dengan sungai. Teori-teori tersebut antara lain pengertian

sungai, dan pencemaran sungai.

a. Pengertian Sungai

Sungai adalah alur atau wadah air alami atau buatan berupa jaringan

pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai muara,

dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan (Peraturan

Pemerintah Nomor 38 tahun 2011). Sungai sebagai sumber air yang

merupakan sumber daya alam utama yang mempunyai fungsi

serbaguna bagi kehidupan dan penghidupan makhluk hidup. Fungsi

sungai yaitu sebagai sumber air minum, sarana transportasi, sumber

irigasi, perikanan dan lain sebagainya. Aktivitas manusia inilah yang

menyebabkan sungai menjadi rentan terhadap pencemaran air. Begitu

pula pertumbuhan industri dapat menyebabkan penurunan kualitas

lingkungan (Soemarwoto, 2003).

Sungai mempunyai tiga bagian kondisi lingkungan yaitu hulu, hilir

dan muara sungai. Ketiga kondisi tersebut memiliki perbedaan kualitas

air, yaitu:

1. Pada bagian hulu, kualitas airnya lebih baik, yaitu lebih jernih,

mempunyai variasi kandungan senyawa kimiawi lebih

rendah/sedikit, kandungan biologis lebih rendah.

2. Pada bagian hilir mempunyai potensial tercemar jauh lebih besar

sehingga kandungan kimiawi dan biologis lebih bervariasi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

cukup tinggi. Pada umumnya diperlukan pengolahan secara

lengkap.

Muara sungai letaknya hampir mencapai laut atau pertemuan

sungai-sungai lain, arus air sangat lambat dengan volume yang

lebih besar, banyak mengandung bahan terlarut.

b. Pencemaran Air Sungai

Pengertian pencemaran air dalam Keputusan Menteri Negara

Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.02/MENKLH/I/1988, Bab I

Pasal 1. Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup, zat, energi dan/atau komponen lain kedalam air

dan/atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses

alam sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang

menyebabkan air menjadi kurang atau tidak sampai ke tingkat tertentu

yang menyebabkan air menjadi kurang atau sudah tidak dapat berfungsi

lagi sesuai dengan peruntukannya (Sudjoko, 2009: 3.27). Dari

pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa air sungai yang tercemar

adalah air sungai yang mengandung bahan-bahan asing dalam jumlah

melebihi batas yang telah ditetapkan sehingga air sungai tersebut tidak

dapat digunakan untuk keperluan tertentu, seperti untuk air minum,

pertanian, memasak, perikanan, dan lain-lain.

Pencemaran air sungai pada dasarnya terjadi karena air limbah

langsung dibuang ke badan sungai tanpa mengalami proses pengolahan

terlebih dahulu, atau proses pengolahan yang dilakukan belum

memadai. Pengolahan limbah bertujuan untuk memperkecil tingkat

pencemaran yang akan terjadi agar tidak membahayakan lingkungan

hidup. Sumber-sumber pencemaran air sungai (Sudjoko, 2009: 3.28-

3.30), meliputi:

1) Sumber yang dapat dikenali (points resources),

Sumber yang dapat dikenali yaitu sumber pencemaran air yang

asalnya dapat segera teridentifikasi. Contoh pencemaran yang

diketahui sumbernya adalah limbah industri/pertambangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis organik

maupun anorganik. Secara umum zat-zat tersebut digolongkan

menjadi:

Garam anorganik seperti magnesium sulfat dan magnesium

klorida yang berasal dari kegiatan pembuangan, pabrik

pupuk, pabrik kertas, dan lain-lain.

Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari

industri pengolah bijih logam dan bahan bakar fosil yang

mengandung kotoran senyawa berupa ikatan belerang.

Senyawa organik seperti pelarut dan zat warna yang berasal

dari industri penyamaan kulit dan cat.

Logam berat seperti kadmium, air raksa (merkuri) dan

kromium yang berasal dari industri pertambangan, cat, zat

warna, baterai, penyepuhan logam, dan lain-lain.

Zat-zat tersebut diatas jika masuk ke perairan akan

menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan makhluk

hidup pengguna air tersebut, termasuk manusia.

Kegiatan pertambangan selain menghasilkan bahan-

bahan kimia seperti diatas juga menghasilkan endapan

lumpur dalam jumlah besar. Jika turun hujan, lumpur ini

bisa terbawa aliran air hujan dan sampai ke sungai akan

meningkatkan kekeruhan air.

2) Sumber pencemaran yang tidak bisa dikenali asalnya (polusi

nonpoint).

Contoh pencemaran yang tidak dapat diidentifikasi sumbernya

antara lain:

Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga merupakan pencemaran air

terbesar selain limbah industri, pertanian dan bahan

pencemaran lainnya. Limbah rumah tangga akan

mencemari selokan, sumur, sungai, dan lingkungan

sekitarnya. Semakin besar populasi manusia, semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

tinggi tingkat pencemarannya. Limbah rumah tangga dapat

berupa padatan (kertas, plastik, dan lain-lain) maupun

cairan (air cucian, air sabun, minyak goreng bekas, dan lain-

lain). Di antara limbah tersebut ada yang mudah terurai

yaitu sampah organik dan ada pula yang tidak dapat terurai.

Limbah Lalu Lintas

Limbah lalu lintas berupa tumpahan oli, minyak tanah,

dan lain-lain. Tumpahan minyak akibat kecelakaan mobil-

mobil tangki minyak dapat mengotori air tanah. Selain

terjadi di darat, pencemaran lalu lintas juga sering terjadi di

lautan. Semuanya sangat berbahaya bagi kehidupan.

Limbah Pertanian

Limbah pertanian berupa sisa, tumpahan ataupun

penyemprotan yang berlebih seperti pestisida dan herbisida.

Begitu juga pemupukan yang berlebihan. Limbah pestisida

dan herbisida mempunyai sifat kimia yang stabil, yaitu

tidak terurai di alam sehingga zat tersebut akan mengendap

dalam tanah, dasar sungai, danau serta laut dan selanjutnya

akan mempengaruhi organisme-organisme yang hidup di

dalamnya.

c. Akibat Pencemaran Sungai

Akibat dari pencemaran sungai dapat mengganggu peredaran air dan

memungkinkan kualitas air menurun sehingga tidak dapat dipakai

sebagai air minum. Air yang bercampur zat-zat pencemar dapat

membahayakan kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Menurut Sudjoko (2009: 3.30-3.31) akibat yang dapat ditimbulkan

oleh jenis pencemar tertentu antara lain:

1) Pencemaran secara fisik seperti limbah panas dari buangan

pabrik yang dapat menyebabkan peningkatan temperatur air

sungai. Temperatur air yang terlalu tinggi akan mengakibatkan

matinya ikan dan hewan lain, baik karena suhu air menjadi tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

sesuai untuk hidup maupun karena rendahnya kadar oksigen

terlarut.

2) Pencemaran secara kimia seperti logam berat air raksa

(merkuri). Air raksa yang masuk kedalam sungai dan

dikonsumsi, dapat mengganggu kesehatan manusia karena

dapat menghambat kerja enzim dan dapat menyebabkan

kerusakan sel.

3) Pencemaran secara biologi seperti bakteri-bakteri patogen.

Bakteri patogen di sungai dapat menyebabkan infeksi saluran

pencernaan seperti Vibrio cholerae penyebab kolera; Shigella

dysenteriae penyebab disentri basiler; Salmonella typhosa

penyebab tifus; Salmonella paratyphi penyebab paratifus, virus

polio dan hepatitis.

Saluran Pembuangan Air Limbah Sederhana

Uraian dalam sub bab ini menjelaskan teori yang digunakan dalam

penelitian terkait dengan saluran pembuangan air limbah. Teori-teori

tersebut antara lain pengertian, fungsi dan pengelolaan pembuatan saluran

pembuangan air limbah.

a. Pengertian Saluran Pembuangan Air Limbah

Saluran air limbah sangat penting untuk direncanakan dalam sebuah

bangunan. Bukan hanya karena perannya yang penting dalam

menyalurkan benda atau zat yang tidak dibutuhkan oleh pengguna

bangunan, serta bahan-bahan yang beracun, saluran yang pertama harus

dibuat secara fisik ketika bangunan mulai didirikan. Saluran

pembuangan air limbah atau SPAL merupakan perlengkapan

pengolahan air limbah yang berupa saluran perpipaan maupun yang

lainnya yang dapat dipergunakan untuk membuang air buangan atau

limbah dari sumbernya sampai ke tempat pengelolaan atau tempat

pembuangan (Irdianty, 2011: 19).

b. Fungsi dan Pengelolaan Saluran Pembuangan Air Limbah

Saluran pembuangan air limbah merupakan sarana yang berupa

tanah galian atau pipa dari semen atau paralon yang berfungsi untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

membuang air sabun cucian, air bekas mandi, air kotor, dan limbah

lainnya. Banyak dampak yang ditimbulkan akibat tidak adanya SPAL

yang memenuhi syarat kesehatan. Menurut Irdianty (2011:20)

persyaratan kesehatan sarana pembuangan air limbah sebagai berikut:

a) Tidak mencemari tanah serta sumber air minum yang ada di daerah

sekitarnya.

b) Tidak menimbulkan sarang nyamuk dan jalan tikus

c) Tidak menimbulkan kecelakaan

d) Tidak menimbulkan bau dan gangguan pemandangan

Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan membuat saluran air

kotor dan bak resapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai

berikut:

a) Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya

baik air dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan

b) Tidak mengotori serta mencemari tanah

c) Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah

d) Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lainnya

e) Tidak menimbulkan bau yang mengganggu

f) Konstruksi dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah

didapat dan murah

g) Jarak minimal antara sumber air dan bak resapan 10 meter

Instalasi Pengolahan Air Limbah

Uraian dalam sub bab ini menjelaskan teori yang digunakan dalam

penelitian terkait dengan instalasi pengolahan air limbah. Teori-teori

tersebut antara lain pengertian instalasi pengolahan air limbah dan jenis

teknologi instalasi pengolahan air limbah.

a. Pengertian Instalasi Pengolahan Air Limbah

IPAL adalah bangunan air yang berfungsi untuk mengolah limbah

yang berasal dari kegiatan yang ada (KemenKes, 2011: 1). Dalam

Peraturan Daerah DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) tahun 2013

tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik yang menjelaskan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

Instalasi Pengolahan Air Limbah atau IPAL merupakan tempat

pengolahan air limbah domestik sehingga memenuhi baku mutu yang

ditetapkan dengan upaya sistematis, menyeluruh, dan

berkesinambungan dalam merencanakan, melaksanakan, memantau,

dan mengevaluasi penanganan air limbah.

b. Jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah

Adapun jenis- jenis IPAL akan dijabarkan berikut ini :

1) RBC (Rotating Biological Contactor)

a) Pengertian

RBC (Rotating Biological Contactor) adalah salah satu

teknologi pengolahan air limbah yang mengandung polutan

organik yang sangat tinggi secara biologis dengan sistem

perkembangbiakan melekat (attached culture). Prinsip kerja

pada sistem pengolahan ini yaitu air limbah yang mengandung

polutan organik dikontakkan dengan lapisan mikroorganisme

(microbial film) yang melekat pada permukaan media di dalam

suatu reaktor (Rizal, 2004).

Media tempat melekatnya film biologis ini berupa piringan

yang terbuat dari bahan plastik ringan yang disusun berjajar

pada suatu poros kemudian, reaktor tersebut berputar secara

perlahan dalam keadaan tercelup sebagian ke dalam air limbah

yang mengalir ke reaktor. Dengan cara tersebut mikroorganisme

akan tumbuh dan melekat pada permukaan media yang berputar

membuat suatu lapisan mikroorganisme yang disebut biofilm

(Asmadi, 2012).

b) Proses Pengolahan

1) Bak Pemisah Pasir

Proses yang terjadi di bak pemisah pasir yaitu kotoran

berupa pasir atau lumpur dengan tekstur yang kasar dapat

diendapkan. Sedangkan kotoran seperti sampah plastik, kain,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

dan lain-lainnya tertahan pada saringan yang dipasang di bak

pemisah pasir.

2) Bak Pengendap Awal

Proses yang terjadi pada tahap ini yaitu lumpur dan

padatan yang belum dapat tersaring di bak pemisah pasir

akan mengalami pengendapan di bak pengendap awal.

Waktu tinggal kurang lebih 2-4 jam, lumpur yang

mengendap akan dipompa ke bak pengendapan lumpur.

3) Bak Kontrol Aliran

Apabila debit melebihi kapasitas, maka akan dialirkan ke

bak kontrol aliran untuk disimpan sementara. Jika debit

aliran sudah turun atau kecil, maka air limbah akan dipompa

kembali ke bak pengendap awal.

4) Kontraktor

Kontraktor adalah media berupa piringan tipis dari bahan

polimer atau plastik dengan jumlah yang banyak, dilekatkan

atau dirakit pada suatu poros, diputar secara pelan dalam

keadaan tercelup sebagian ke dalam air limbah. Waktu

tinggal pada bak ini kurang lebih 2,5 jam. Mikroorganisme

tumbuh pada permukaan media yang terdiri dari berbagai

jenis mikroorganisme seperti bakteri, protozoa, fungi, dan

lain-lain. Mikroorganisme inilah yang akan menguraikan

senyawa organik.

5) Bak Pengendap Akhir

Air limbah yang masuk ke bak pengendap akhir akan

mengendap dalam waktu kurang lebih 3 jam, air yang berasal

dari proses RBC lebih mudah mengendap karena ukurannya

lebih besar dan lebih berat. Air dari bak pengendap akhir

relatif sudah jernih.

6) Bak Khlorinasi

Air dari bak pengendap akhir masih mengandung bakteri

patogen yang berpotensi ke masyarakat, untuk mengatasi hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

tersebut air limbah dialirkan ke bak khlorinasi untuk

membunuh patogen yang masih terdapat dalam air limbah.

Selanjutnya air limbah dibuang ke badan air.

7) Bak Pengolahan Lumpur

Lumpur dari bak pengendap awal maupun akhir

dikumpulkan pada bak ini. Dalam bak ini lumpur diaduk

secara perlahan kemudian dipekatkan dengan cara didiamkan

25 jam. Air yang berada diatas lumpur dialirkan kembali ke

bak pengendap awal, sedangkan lumpur ditampung di pusat

pengolahan lumpur.

2) CA (Contact Aeration)

a) Pengertian

Proses pengolahan air limbah dengan sistem contact aeration

ini merupakan pengembangan dari proses biofilter anaerob

dengan proses aerasi. Sistem contact aeration adalah sistem

pengolahan air limbah yang membutuhkan bantuan udara dalam

pengolahannya, biasanya dengan bantuan alat berupa blower.

Dalam sistem ini terdapat proses aerasi yang sangat penting

terutama pada proses pengolahan biologinya yang

memanfaatkan bakteri aerob. Bakteri aerob adalah jenis bakteri

yang mutlak memerlukan oksigen untuk proses

metabolismenya. Dengan tersedianya oksigen yang mencukupi

selama proses biologi, maka bakteri-bakteri tersebut dapat

bekerja dengan optimal. Hal ini akan bermanfaat dalam

penurunan konsentrasi zat organik di dalam air limbah (Bitton,

G. 2012). Proses aerasi alami merupakan kontak antara air dan

udara yang terjadi karena pergerakan air air secara alami.

Metode yang sering digunakan untuk meningkatkan aerasi

alami tersebut dengan cara cascade aerator, waterfalls, dan

cone tray aerator.

b) Proses Pengolahan

1) Bak Equalisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Bak equalisasi adalah bak untuk menyamaratakan volume

dan pH air limbah. Bak ini juga bertujuan untuk mengurangi

ukuran partikel sebelum memasuki bak pengendap awal

2) Bak Pengendap Awal

Dalam tahap ini, bak pengendap awal berfungsi untuk

mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran organik

tersuspensi. Selain itu bak ini berfungsi sebagai pengontrol

aliran, serta bak pengurai senyawa organik yang berbentuk

padatan.

3) Bak Kontaktor Anaerob

Bak Kontaktor Anaerob terdiri dari dua buah ruangan yang

berisi media dari bahan plastik dengan tipe sarang tawon

dengan aliran dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas.

Setelah beberapa hari beroperasi akan tumbuh lapisan film

mikroorganisme. Mikroorganisme inilah yang akan

menguraikan zat organik yang belum sempat terurai pada bak

pengendap awal.

4) Bak Kontaktor Aerob

Dalam bak ini berisi media dari bahan plastik dengan tipe

sarang tawon, dengan ditembus udara sehingga

mikroorganisme akan menguraikan zat organik yang ada

dalam air limbah, serta tumbuh dan menempel pada

permukaan media. Hal itu dapat meningkatkan efisiensi

penguraian zat organik

5) Bak Pengendap Akhir

Dalam proses yang terakhir ini, lumpur aktif yang

mengandung masa mikroorganisme diendapkan dan dipompa

kembali ke bagian bak kontaktor aerob dengan menggunakan

pompa sirkulasi. Sedangkan air hasil olahan dari bak

pengendap akhir akan dialirkan ke bak khlorinasi untuk

membunuh bakteri patogen.

6) Bak Khlorinasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Air hasil olahan dari bak pengendap akhir masih

mengandung bakteri patogen yang akan berpotensi buruk ke

masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut, air limbah diolah di

dalam bak khlorinasi untuk membunuh patogen, setelah ini air

hasil olahan dapat dibuang ke sungai.

Buku Cerita Bergambar

Uraian dalam sub bab ini menjelaskan teori yang digunakan dalam

penelitian terkait dengan cerita bergambar. Teori-teori tersebut antara lain

pengertian buku cerita bergambar, fungsi buku cerita bergambar,

karakteristik buku cerita bergambar, serta jenis buku cerita bergambar.

a) Pengertian Buku Cerita Bergambar

Buku cerita bergambar adalah tuturan teks cerita anak yang ditulis

berdasarkan suatu aktivitas atau kejadian tertentu sesuai dengan sudut

pandang anak sehingga dapat menarik minat baca anak yang tersusun atas

teks dan gambar yang keduanya saling melengkapi (Krissandi,2017 :21).

Menurut Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005:153) buku cerita bergambar

yaitu buku yang menampilkan gambar dan teks dan keduanya saling

menjalin. Baik gambar maupun teks keduanya saling membutuhkan untuk

saling mengisi dan melengkapi. Sedangkan Nurgiyantoro (2005: 152)

buku cerita bergambar adalah buku cerita yang menampilkan teks secara

verbal dan disertai gambar-gambar ilustrasi.

Berdasarkan beberapa pengertian dari ketiga ahli di atas, maka dapat

disimpulkan jika buku cerita bergambar merupakan buku yang di

dalamnya memuat teks narasi dan gambar yang keduanya saling berkaitan

membentuk suatu cerita.

b) Fungsi Buku Cerita Bergambar

Buku cerita bergambar memiliki beberapa fungsi bagi anak menurut

Mitchell (dalam Krissandi,2017 : 26-27) adalah sebagai berikut :

a. Buku cerita bergambar dapat membantu anak terhadap pengembangan

dan perkembangan emosi.Anak akan merasa terbantu untuk memahami

dan menerima dirinya sendiri serta orang lain. Anak juga dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

mengekspresikan berbagai emosinya yang merupakan bagian dari

kehidupan.

b. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk belajar tentang

dunia, menyadarkan anak tentang keberadaan di masyarakat dan alam.

c. Buku cerita bergambar dapat membantu anak belajar tentang orang lain,

relasi dengan orang lain, pengembangan perasaan.

d. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk memperoleh

kesenangan. Hal ini merupakan salah satu hal terpenting dalam

pemberian buku bacaan jenis ini, yaitu untuk memberikan kesenangan

dan kenikmatan batiniah seperti melihat gambar-gambar yang menarik,

lucu, bagus yang dapat merangsang anak menjadi senang.

e. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk mengapresiasi

keindahan. Baik cerita secara verbal maupun gambar ilustrasi yang

mendukungnya masing-masing menawarkan keindahan yang perlu

untuk diapresiasi, dihargai dan dinikmati oleh anak.

f. Buku cerita bergambar dapat membantu anak dalam menstimulasi

imajinasi. Cerita dan gambar-gambar berfungsi untuk mendorong

tumbuh dan berkembangnya imajinasi anak.

c) Karakteristik Buku Cerita Bergambar

Buku cerita bergambar yang diminati oleh anak adalah buku cerita

bergambar dengan karakteristik yang memberikan cerita dan ilustrasi gambar

yang relevan dengan kesukaan anak-anak (Krissandi,2017 : 22)

Menurut Sutherland(dalam Krissandi,2017 : 25-26) untuk menarik minat

anak pada buku cerita bergambar, ada beberapa karakteristik yang sesuai bagi

anak, yaitu :

a) Buku cerita bergambar bersifat ringkas dan langsung

b) Buku cerita bergambar berisi konsep-konsep yang berseri

c) Konsep yang ditulis dapat dipahami oleh anak-anak

d) Gaya penulisannya sederhana

e) Terdapat ilustrasi yang melengkapi teks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

d) Jenis Buku Cerita Bergambar

Buku cerita bergambar mempunyai beberapa jenis.Menurut McElmeel

(dalam Krissandi,2017 : 24-25) buku cerita bergambar memiliki jenis-jenis

sebagai berikut :

1) Fiksi

Buku fiksi adalah buku yang menceritakan khayalan atau sesuatu

yang tidak sungguh-sungguh terjadi. Yang termasuk dalam cerita

fiksi adalah cerita hewan, misteri, humor, serta fantasi yang dibuat

sesuai imajinasi penulis.

2) Historis

Buku historis adalah buku yang berdasarkan pada fakta atau

kenyataan di dunia. Buku ini meliputi kejadian sebenarnya, tempat,

serta karakter yang merupakan bagian dari sejarah.

3) Informasi

Buku informasi adalah buku-buku yang memberikan informasi

faktual atau terkini. Buku informasi menyampaikan fakta dan data

yang sesuai dengan kenyataan, berguna untuk menambah

keterampilan, wawasan dan juga bekal teoritis dalam batas tertentu

bagi anak.

4) Biografi

Biografi adalah kisah atau keterangan kehidupan seseorang mulai

kelahirannya hingga kematiannya jika sudah meninggal.

5) Cerita Rakyat

Cerita rakyat merupakan kisah yang asal mulanya bersumber dari

masyarakat serta tumbuh dan berkembang dalam masyarakat di

masa lampau.

6) Kisah Nyata

Kisah nyata berfokus pada peristiwa yang sebenarnya dari sebuah

situasi atau peristiwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

Literasi

Sub Bab ini akan menjelaskan tentang teori yang digunakan dalam

penelitian terkait dengan literasi. Pembahasan di dalamnya terdiri dari

pengertian literasi, literasi dasar dan literasi dalam konteks pendidikan.

a) Pengertian Literasi

Literasi merupakan kemampuan membaca yang sering disebut dengan

istilah ‘melek aksara’ atau keberaksaraan (Suwandi, 2019: 5). Menurut Tiarti

(dalam Suwardi, 2019 : 4) menyatakan bahwa literasi dapat dimaknai sebagai

kemampuan membaca dan menulis dengan menggunakan sistem bahasa tulis.

Sejalan dengan Morisson (dalam Suwandi, 2019: 6), literasi adalah

kemampuan dalam hal membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan

dengan penekanan terhadap kemampuan membaca dan menulis.

Membaca dan menulis merupakan suatu kemampuan dan keterampilan

dalam berbahasa untuk memahami materi yang melibatkan kemampuan

berpikir. Kemampuan berpikir ini terkait dengan kemampuan dalam

mengolah dan mengembangkan informasi ilmu pengetahuan yang didapat

dari membaca. Menurut Saryono (dalam Suwandi, 2019: 8), literasi dapat

melatih kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Setelah membaca, aspek

literasi selanjutnya adalah berpikir. Berpikir melatih kemampuan seseorang

dalam menggunakan informasi dan ilmu pengetahuan untuk kepentingan

tertentu.

Berdasarkan beberapa pengertian dari ahli, maka disimpulkan jika

literasi merupakan kemampuan membaca,berpikir, dan menuliskan gagasan-

gagasan dengan baik.

b) Literasi Dasar

Literasi dasar penting untuk dipahami dan dimengerti bagi anak-anak,

orang tua dan seluruh warga masyarakat. Kementerian pendidikan dan

kebudayaan (Tim GLN Kemendikbud, 2017: 6-7) literasi dasar terbagi

menjadi 6 bagian yaitu :

1. Literasi Baca dan Tulis

Literasi dasar yang perlu dikuasai adalah literasi baca dan tulis.

Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami

informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks

tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan

potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.

2. Literasi Numerasi

Literasi numerasi merupakan pengetahuan dan kecakapan untuk

mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di

dalam kehidupan sehari-hari dan bisa menganalisis informasi yang

ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dll) untuk

mengambil keputusan.

3. Literasi Sains

Literasi sains adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk

mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru,

menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasarkan

fakta. Memahami karakteristik sains, dan membangun kesadaran

bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual

dan budaya, serta meningkatkan kemauan untuk terlibat dan peduli dalam

isu-isu yang terkait sains.

4. Literasi Digital

Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk

menggunakan media digital, alat-alat komunikasi atau jaringan dalam

menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan

memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh

hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam

kehidupan sehari-hari.

5. Literasi Finansial

Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk

mengaplikasikan (a) pemahaman tentang konsep dan resiko, (b)

keterampilan, dan (c) motivasi dan pemahaman agar dapat membuat

keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan

kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat

berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

6. Literasi Budaya dan Kewargaan

Literasi budaya adalah pengetahuan dan kecakapan dalam

memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai

identitas bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah pengetahuan

dan kecakapan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga

masyarakat.

c) Literasi dalam Konteks Pendidikan

Berdasarkan penjelasan di atas tampak jelas bahwa literasi terkait erat

dengan kegiatan belajar. Belajar memahami saluran-saluran yang digunakan

dalam mengemas dan menyampaikan informasi dan ilmu pengetahuan yang

menjadi fokus literasi. Dalam konteks pendidikan, literasi hakikatnya suatu

seperangkat kemampuan dan keterampilan untuk mendapatkan informasi dan

ilmu pengetahuan. Menurut Reardon (dalam Suwandi, 2019: 21) literasi

memiliki keterkaitan erat dengan pendidikan karena literasi dipersepsi

sebagai sebuah prasyarat untuk masuk dalam kegiatan belajar dalam

pendidikan. Literasi merupakan kemampuan belajar mengakses ilmu

pengetahuan melalui membaca dan menulis. Sebaliknya, literasi berarti

kemampuan membaca dalam hal mendapatkan akses ke dunia pengetahuan,

untuk menerima semua informasi dari berbagai sumber, untuk mengevaluasi

argumen, dan juga belajar subjek yang benar-benar baru.

Literasi sebagai aktivitas belajar dapat dilihat sebagai sesuatu yang

bergantung pada kegiatan kognitif. Literasi dapat dilihat sebagai produk

kegiatan belajar (Suwandi, 2019:22). Melalui belajar seseorang akan

memahami bahasa sehingga dapat melakukan kegiatan membaca dan menulis

untuk mengakses informasi ilmu pengetahuan. Dalam aktivitas belajar

berliterasi ini seseorang kemudian dapat menyampaikan ide-gagasannya

dengan baik. Kegiatan literasi ini berkaitan erat dengan aktivitas kegiatan

belajar seseorang. Jika kegiatan belajar dilakukan dengan baik, maka minat

dan budaya literasi dapat berkembang dengan baik.

Menurut Reardon (dalam Suwandi, 2019: 22), dalam konteks

pendidikan, literasi dapat diartikan sebagai pencapaian teknis dan fungsional

yang berkaitan dengan kegiatan tugas-tugas seperti partisipasi aktif belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

yang meliputi kerja sama menyelesaikan persoalan, mengakses informasi,

dan berpikir kreatif dan kritis atas suatu materi tertentu. Hal tersebut

cenderung berfokus pada aspek literasi yang berkaitan dengan mengartikan

tanda-tanda, arti, dan makna dalam kegiatan belajar dan mengajar. Literasi

dapat dipandang sebagai faktor dalam identitas pribadi dan sosial seseorang,

sumber pemberdayaan dan rekonstruksi diri, dan kekuatan dalam mengubah

praktik, aturan, dan hubungan yang membentuk budaya. Hal ini menekankan

konsekuensi literasi untuk cara membaca, berbicara, berpikir, dan menulis

dalam kegiatan.

7. Karakteristik Perkembangan Siswa Kelas V

Dalam kehidupan manusia senantiasa mengalami sebuah proses

perubahan, baik perubahan dalam hal fisik, mental, dan psikologis. Perubahan-

perubahan itu terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan perkembangan

yang terjadi dalam diri manusia. Kedua proses tersebut memiliki pengertian

yang berbeda satu sama lain, meskipun demikian keduanya memiliki kesamaan

dalam tahap perubahan manusia. Pertumbuhan adalah proses perubahan

psikologis dari proses kematangan secara perubahan fisik maupun psikis

seperti tinggi badan dan berat badan, sedangkan perkembangan merupakan

sebuah proses perubahan dalam penyempurnaan fungsi psikologis (Akbar,

2002: 32).

Piaget (dalam Nurgiyantoro, 2005: 50-53) mengelompokkan

perkembangan intelektual anak dalam empat tahap, yaitu :

1. Tahap Sensorimotor

Tahap ini terjadi pada usia 0-2 tahun. Tahap sensorimotor adalah

langkah awal dalam perkembangan kognitif anak. Tahap ini menjadi

dasar dari proses penggalian pengetahuan melalui indera (sense) dan bodi

atau tubuh (motor). Pada tahap ini anak akan menyukai aktivitas atau

permainan dengan bunyi yang mengandung pengulangan ritmis. Salah

satu contoh permainan dengan bunyi adalah nyanyian.

2. Tahap Praoperasional

Tahap ini terjadi di usia 2-7 tahun. Pada usia ini anak akan memulai

belajar dengan bermain, menggambar, dan mencoret-coret kertas. Anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

akan mulai berkomunikasi melalui gerakan dan akan mulai

menggunakan bahasa dalam pembicaraannya. Pada tahap praoperasional

ini, anak akan melihat segala sesuatu berdasarkan sudut pandangnya

tanpa mempertimbangkan dan mencoba untuk menempatkan diri dalam

sudut pandang orang lain. Hal ini terjadi karena jalan pikiran anak masih

bersifat egosentris, yakni anak masih menganggap dirinya sebagai pusat

perhatian.

3. Tahap Operasional Konkret

Tahap ini terjadi di usia 7-11 tahun. Pada usia ini anak akan mulai

memahami logika secara stabil yang memicu anak untuk mampu

membuat klasifikasi sederhana misalnya seperti membedakan warna.

Anak juga sudah mampu mengurutkan angka dan abjad. Pada tahap ini,

anak mampu mengidentifikasi permasalahan berdasarkan sudut pandang

orang lain serta anak mampu menggunakan imajinasinya sendiri. Anak

mampu memberikan pendapat dalam memecahkan permasalahan

sederhana. Tetapi dalam tahap operasional konkret anak belum mampu

untuk berpikir sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal abstrak karena

pikirannya masih terbatas pada hal-hal yang nyata.

4. Tahap Operasional Formal

Tahap ini terjadi di usia 11-12 tahun ke atas. Dalam tahap

operasional formal, anak telah mampu berpikir dan memecahkan

permasalahan yang berkaitan dengan hal-hal abstrak. Tidak hanya itu,

anak juga sudah mampu untuk berpikir secara ilmiah, teoritis,

berargumentasi dan menguji hipotesis yang lebih mengutamakan

kemampuan berpikir. Dalam pemecahan masalah, anak mampu

mengidentifikasikan permasalahan berdasarkan pemikiran yang logis

dan sudut pandang yang berbeda.

Siswa kelas V SD berusia sekitar 10-11 tahun yang berdasarkan tahap

perkembangan berada di fase transisi dua tahap antara operasional konkret dan

operasional formal. Hal tersebut menyebabkan anak mampu membuat

pendapat, klasifikasi serta berimajinasi. Anak juga mampu berpikir secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

abstrak, yakni mengimajinasikan peristiwa-peristiwa yang ada dalam cerita

bergambar IPAL untuk menjernihkan air yang penulis kembangkan sebagai

sarana untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan

sungai.

B. Penelitian yang Relevan

Subbab ini terdiri dari beberapa penelitian terdahulu yang relevan dan

bersangkutan dengan penelitian tentang penggunaan buku cerita bergambar

dan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) dalam pembelajaran tematik.

Penelitian-penelitian itu sebagai berikut.

1. Penelitian tentang Penggunaan Buku Cerita Bergambar

Penelitian tentang buku cerita bergambar yang peneliti jadikan untuk

referensi penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Gustanti (2018) yang

berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Tema 1 Subtema 1: Aku dan

Teman Baru untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar”. Penelitian ini

mengembangkan buku cerita bergambar dalam pembelajaran tematik kelas I

tema 1 subtema 1. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan

pengembangan R&D (Research and Development). Proses pengembangan

buku cerita bergambar tersebut menggunakan tujuh langkah dari modifikasi

Sugiyono dan langkah Borg & Gall, yaitu potensi masalah, mengumpulkan

informasi, desain produk, validasi desain, perbaikan produk, uji coba produk,

revisi produk. Daftar pertanyaan wawancara dan lembar kuesioner sebagai

instrumen dalam penelitian. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

buku cerita bergambar yang dikembangkan peneliti termasuk ke dalam

kategori sangat baik, dan buku tersebut dapat dijadikan media pembelajarn

tentang keanekaragaman budaya di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian

tersebut, peneliti terinspirasi bahwa materi pembelajaran tematik yang dikemas

dalam buku cerita bergambar dapat membantu untuk melatih motorik anak.

Penelitian ini mempunyai persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang

dikembangkan. Persamaan tersebut adalah peneliti memilih menggunakan

buku cerita bergambar. Perbedaannya adalah penelitian ini berisikan materi

pembelajaran tematik kelas I tentang pengenalan lingkungan yang secara

khusus akan membahas beberapa wilayah yang ada di Indonesia beserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

dengan adat istiadat di beberapa wilayah di Indonesia. Sedangkan buku cerita

bergambar yang dikembangkan berisikan materi pembelajaran tematik kelas V

tentang pengolahan air limbah yang bertujuan untuk pelestarian lingkungan.

2. Penelitian tentang Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)

Penelitian tentang pendidikan lingkungan hidup yang peneliti jadikan

referensi adalah penelitian yang dilakukan oleh Kristianto (2017) yang berjudul

“Pengembangan Buku Cerita Anak Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup

untuk Pembelajaran Membaca Kelas Bawah”. Penelitian ini mengembangkan

buku cerita anak untuk kelas III. Tujuan dari penelitian ini adalah

mengembangkan produk dan mengetahui kelayakan kualitas dari produk yang

dibuat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan

R&D (Research and Development). Proses pengembangan buku cerita anak

tersebut menggunakan enam langkah dari modifikasi dari Sugiyono, yaitu

analisis masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi

desain, dan uji coba produk. Instrumen penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner. Hasil dari penelitian tersebut

berupa buku cerita anak yang dikembangkan dapat menambah minat baca serta

mempermudah siswa dalam memahami isi materi yang disampaikan.

Berdasarkan hasil penelitian kedua, peneliti terinspirasi untuk membuat buku

cerita bergambar yang berisikan materi tentang pendidikan lingkungan hidup

agar siswa dapat mengetahui dan sadar bahwa lingkungan sangat penting bagi

makhluk hidup sehingga harus dilestarikan.

Penelitian ini memiliki keistimewaan yaitu mengembangkan buku cerita

bergambar sebagai salah satu cara mengajarkan siswa tentang pendidikan

lingkungan hidup. Selain itu, memberikan informasi mengenai pengolahan air

limbah menggunakan IPAL. Buku cerita bergambar yang peneliti kembangkan

untuk siswa kelas V SD dapat digunakan sebagai sarana literasi. Berikut

penjabaran dalam bagan mengenai kedua penelitian yang relevan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

C. Kerangka Berpikir

Pendidikan lingkungan hidup adalah upaya mengubah perilaku dan sikap

yang dilakukan oleh masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan

pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai

lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirnya dapat

menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan

keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan

datang (Sudjoko, 2009: 1.15). Saat ini lingkungan hidup sudah mengalami

kerusakan akibat adanya perilaku yang tidak bagi diri manusia. Salah satu

contoh kerusakan lingkungan hidup yang ada yaitu banyaknya limbah industri,

limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan lain-lain yang masuk ke sungai

dan mencemari air sungai serta dapat mengakibatkan masalah bagi kesehatan

makhluk hidup di lingkungan sekitar.

Buku Cerita Bergambar Pendidikan

Lingkungan Hidup

Gustianti (2018)

“Pengembangan Buku

Cerita Bergambar Tema 1

Subtema 1 : Aku dan

Teman Baru untuk Siwa

Kelas I Sekolah Dasar”

Kristianto (2017)

“Pengembangan Buku

Cerita Anak Berbasis

Pendidikan Lingkungan

Hidup untuk

Pembelajaran Membaca

Kelas Bawah”

Widyastuti (2020)

“Pengembangan Buku Cerita Bergambar tentang Upaya Pelestarian

Sumber Daya Alam di Sungai untuk Kelas V Sekolah Dasar”

Bagan 2. SEQ Bagan_2. \* ARABIC 1

Bagan Penelitian yang Relevan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Sungai merupakan alu atau wadah air alami atau buatan berupa jaringan

pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai pada muara,

dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan (Peraturan Pemerintah

Nomor 38 tahun 2011). Sungai sebagai salah satu sumber air yang merupakan

sumber daya alam yang mempunyai fungsi utama bagi kehidupan dan

penghidupan makhluk hidup. Pencemaran air sungai merupakan masuknya dan

dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/atau komponen lain kedalam

air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses

alam sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan

air menjadi kurang dan tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya

(Sudjoko,2009: 3.27). Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa

pencemaran air sungai disebabkan karena air sungai mengandung bahan-bahan

asing dalam jumlah yang melebihi batas. Air sungai yang telah tercemar tidak

dapat digunakan untuk keperluan tertentu, seperti memasak, minum,

pengairan, perikanan, dan lain-lain.

Berdasarkan permasalahan yang ada di lingkungan sekitar, peneliti

bertujuan untuk mengembangkan buku cerita bergambar dengan judul “ IPAL

untuk Menjernihkan Air Limbah”. Buku cerita bergambar ini memuat

pendidikan lingkungan hidup dengan ajakan agar siswa mau untuk belajar

bagaimana cara menyelesaikan masalah mengenai pencemaran limbah pada air

sungai. Buku cerita bergambar yang akan dikembangkan ini mengandung

muatan pembelajaran IPA mengenai pemanfaatan lingkungan yang akan

dipadukan dengan teknologi IPAL untuk membantu dalam proses penjernihan

air limbah agar air tersebut bisa digunakan kembali. Selain itu, guru dapat

menggunakan buku cerita bergambar ini sebagai sarana literasi pada

pembelajaran tematik kelas V SD tema 8 subtema 1.

D. Pertanyaan Penelitian

1) Bagaimana prosedur mengembangkan buku cerita bergambar tentang

pengolahan air limbah menggunakan IPAL dan SPAL untuk siswa kelas

V SD?

2) Bagaimana kualitas buku cerita bergambar tentang pengolahan air limbah

menggunakan IPAL dan SPAL untuk kelas V menurut validator?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

3) Apakah buku cerita bergambar dapat membantu siswa kelas V SD dalam

mengetahui teknologi pengolahan air limbah dengan IPAL dan SPAL?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini peneliti menguraikan tentang jenis penelitian, setting penelitian,

prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis

data, dan jadwal penelitian.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu penelitian dan

pengembangan yang lebih dikenal dengan research and development (R&D).

Penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, serta menguji keefektifan produk tersebut

(Sugiyono,2017: 772). Menurut Borg and Gall (dalam Setyosari, 2013: 222),

bahwa pengertian dari penelitian pengembangan adalah suatu proses yang

dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi suatu produk. Dari pernyataan

para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian dan pengembangan

adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau membuat

suatu produk baru yang dapat diuji keefektifan produk tersebut.

Model penelitian dan pengembangan yang digunakan oleh peneliti dalam

penelitian yaitu menggunakan model ADDIE. Tung (2017: 57) menyampaikan

bahwa model ADDIE tersebut merupakan singkatan dari Analysis (Analisis),

Design (Desain), Development (Pengembangan), Implementation

(Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi). Dengan menggunakan model

penelitian ini, peneliti mengembangkan produk berupa buku cerita bergambar

tentang penjernihan air limbah menggunakan IPAL untuk siswa kelas V SD.

B. Setting Penelitian

Dalam sub bab ini membahas tentang subjek penelitian, objek penelitian,

tempat penelitian, dan waktu penelitian.

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah 25 siswa kelas V B SD Kanisius Pati

02. 25 siswa tersebut dipilih berdasarkan hasil diskusi oleh peneliti bersama

dengan guru kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah pengembangan buku cerita bergambar

tentang pengolahan air limbah untuk siswa kelas V SD. Buku cerita

bergambar yang peneliti kembangkan berjudul “IPAL untuk Menjernihkan

Air Limbah”. Buku tersebut berdasarkan dari analisis kebutuhan yaitu

adanya pencemaran air limbah di sungai. Selain itu, buku cerita bergambar

ini dapat digunakan sebagai sarana literasi di sekolah dengan materi yang

telah dikolaborasikan antara pendidikan lingkungan hidup dengan

pembelajaran tematik kelas V tema 3 subtema 1.

Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian dilakukan di SD Kanisius Pati 01 dan 02 yang

beralamatkan di Jl. Jendral Sudirman No. 152, Pati Kidul, Kec. Pati, Kab.

Pati, Jawa tengah. SD BOPKRI Turen terletak di Jl. MGr Sugiyopranoto

No. 1669, Trirenggo, Kec. Bantul, Kab. Bantul, Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Waktu Penelitian

Penelitian ini membutuhkan waktu selama 7 bulan. Terhitung dari bulan

Maret 2020 sampai September 2020

C. Prosedur Pengembangan Penelitian

Prosedur yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan buku cerita

bergambar adalah tahapan model ADDIE. Menurut Tung (2017: 59-67) model

ADDIE memiliki lima tahapan pengembangan, yaitu :

a) Analysis (analisis)

b) Design (desain)

c) Development (pengembangan)

d) Implementation (implementasi)

e) Evaluation (evaluasi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Berikut ini adalah tahapan prosedur penelitian dan pengembangan menggunakan

model ADDIE.

Berikut adalah pembahasan pada setiap tahap yang akan dilakukan untuk

mengembangkan buku cerita bergambar.

Tahap Analysis (Analisis)

Tahap analisis adalah tahap pertama dalam menerapkan model ADDIE.

Dalam tahap ini peneliti mengumpulkan informasi mengenai keadaan

yang sebenarnya. Peneliti melakukan analisis masalah, analisis kebutuhan,

menetapkan produk dan sasaran yang dituju oleh peneliti. Dalam

mengembangkan produk ini, peneliti melakukan berdasar pada analisis

kebutuhan yang telah dilakukan. Produk yang peneliti kembangkan

bertujuan sebagai solusi dari permasalahan dan untuk memenuhi

kebutuhan.

Pada tahap analisis ini, peneliti mengumpulkan informasi mengenai

masalah pencemaran air sungai oleh limbah dan solusi mengatasinya yang

dilakukan dengan cara wawancara. Peneliti melakukan wawancara dengan

beberapa warga yang ada di sekitar sungai yang tercemar itu. Kemudian,

analisis pembelajaran juga dilakukan dengan melakukan wawancara

dengan guru kelas V SD.

Bagan 3.1

Prosedur Penelitian dan Pengembangan Model ADDIE

ANALYSIS

DEVELOPMENT

EVALUASI DESIGN IMPLEMENTATION

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Tahap Design (Desain)

Tahap desain adalah tahap kedua dalam menerapkan model ADDIE.

Dalam tahap ini peneliti mulai membuat rancangan dari produk yang

dihasilkan. Rancangan produk adalah konsep awal yang menjadi dasar

dalam mengembangkan sebuah produk sesuai dengan hasil analisis yang

telah ditetapkan oleh peneliti.

Hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan terdahulu, memperoleh

hasil bahwa guru memerlukan sebuah media yang didalamnya mencakup

materi mengenai pelestarian lingkungan terkhusus untuk kelas V pada

pembelajaran tema 8 subtema 1. Dalam tahap ini, peneliti mencari

informasi yang berkaitan dengan buku cerita bergambar serta merancang

produk berupa buku cerita bergambar yang sesuai dengan hasil analisis

kebutuhan yang telah dilakukan. Buku cerita bergambar tersebut dirancang

untuk siswa kelas V SD dengan muatan pembelajaran yang merujuk pada

pembelajaran tematik tema 8 subtema 1. Kemudian peneliti menyusun

kisi-kisi buku cerita bergambar dari informasi-informasi yang telah

didapat dengan merujuk pada materi pembelajaran kelas V SD.

Tahap Development (Pengembangan)

Tahap pengembangan merupakan tahap ketiga dalam penerapan

model ADDIE. Tahap ini merupakan tahapan untuk mewujudkan rencana

dalam tahap desain menjadi bentuk fisik atau nyata. Proses pengembangan

ini yaitu mulai dengan membuat produk, mendapatkan referensi, dan

memodifikasi bahan ajar. Di dalam tahap pengembangan ini, peneliti

mempertimbangkan alat serta bahan yang digunakan dalam proses

produksi agar produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan peneliti dan

setelah produk jadi maka dilakukan validasi produk.

Dalam tahap ini, peneliti mulai membuat produk buku cerita

bergambar dalam bentuk fisik. Untuk membuat produk tersebut, peneliti

menggambar sendiri buku cerita bergambar tersebut dan gambar-gambar

ilustrasi disesuaikan dengan kisi-kisi yang telah ditetapkan. Gambar-

gambar tersebut digambar menggunakan pensil dan spidol diatas kertas

gambar berukuran panjang 42 cm dan lebar 19 cm. Agar dapat lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

menarik, peneliti memberikan warna menggunakan Crayon. Setelah

produk selesai sesuai yang telah ditetapkan, kemudian dilakukan

pencetakan buku cerita bergambar tersebut. Lalu, peneliti melakukan

validasi produk yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk.

Produk buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti,

divalidasi oleh seorang dosen PGSD dan dua orang guru kelas V SD.

Tahap Implementation (Implementasi)

Tahap implementasi adalah tahap yang keempat dalam model

ADDIE. Tahap ini adalah tahapan untuk menerapkan produk pada suatu

proses pembelajaran. Dalam tahap implementasi, peneliti

mengembangkan prosedur pembelajaran dalam penggunaan produk yang

dapat diterapkan untuk siswa dan guru. Penggunaan produk yang

diterapkan, diharapkan berpengaruh terhadap proses pembelajaran.

Pada tahap implementasi, produk yang sudah dikembangkan

dievaluasi oleh ahli untuk mengetahui kualitas kelayakan produk tersebut.

Setelah mengetahui saran yang diberikan oleh ahli untuk produk yang

dikembangkan, peneliti melakukan revisi produk berdasarkan saran-saran

tersebut. Produk yang telah divalidasi dapat diujikan pada siswa kelas V

Sekolah Dasar sebagai sasaran penelitian. Pada tahap ini peneliti

melakukan uji coba produk di SD Kanisius Pati 02 kepada 25 siswa kelas

V SD.

Tahap Evaluation (Evaluasi)

Tahap evaluasi merupakan tahap terakhir dalam penerapan model

ADDIE. Evaluasi sendiri terdiri dari evaluasi formatif dan evaluasi

sumatif. Evaluasi formatif dilakukan untuk mengumpulkan data pada

semua tahapan yang digunakan untuk penyempurnaan produk. Sedangkan

evaluasi sumatif adalah evaluasi yang berdasarkan hasil dari belajar.

Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan evaluasi formatif,

karena evaluasi ini berhubungan dengan tahapan dari penelitian dan

pengembangan untuk memperbaiki produk pengembangan. Tahap ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

dapat diketahui dengan cara melihat hasil validasi serta saran dari validator

yang dapat digunakan untuk memperbaiki kekurangan produk.

Pada tahap evaluasi ini dapat diketahui adanya kelebihan serta

kekurangan dari produk yang telah dibuat oleh peneliti. Hal ini bertujuan

supaya produk buku gambar yang telah dikembangkan dapat benar-benar

digunakan oleh sekolah.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang paling utama dalam sebuah

penelitian karena tujuan dalam sebuah penelitian adalah untuk mendapatkan

data. Pengumpulan data dibutuhkan untuk menentukan valid tidaknya

penelitian tersebut. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti

menggunakan dua teknik dalam pengumpulan data, yaitu kuesioner dan

wawancara.

Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

memberi beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

(Sugiyono,2009: 142). Kuesioner ini dibedakan menjadi dua bagian yaitu

kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Dalam hal ini peneliti

menggunakan kedua kuesioner tersebut secara bersamaan. Kuesioner

tersebut diberikan kepada validator untuk mengetahui kualitas produk

yang telah dibuat oleh peneliti.

Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab atau dialog lisan antara

pewawancara dengan narasumber yang bertujuan untuk memperoleh

informasi yang dibutuhkan oleh peneliti (Widoyoko, 2012: 40). Sugiyono

(2009: 137) menyatakan bahwa dalam sebuah penelitian , wawancara

digunakan untuk mengumpulkan data apabila ingin merumuskan sebuah

permasalahan yang akan diteliti dan apabila ingin mengetahui hal-hal yang

mendalam melalui jumlah responden yang sedikit. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan teknik wawancara terstruktur yaitu bahan

wawancara sudah terlebih dahulu dipersiapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

E. Instrumen Penelitian

Penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti dalam

mengembangkan buku cerita bergambar “IPAL untuk Menjernihkan Air

Limbah”, menggunakan beberapa instrumen diantaranya adalah instrumen

analisis kebutuhan dan validasi produk.

Instrumen Analisis Kebutuhan

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kisi-kisi kuesioner dan

wawancara dalam analisis kebutuhan. Setiap teknik pengumpulan data

memiliki kisi-kisi tersendiri untuk menyusun tiap item soal dan pernyataan

yang diberikan kepada guru dan warga.

a. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada dua guru SD kelas V dalam tahap

penggalian potensi dan masalah. Pedoman wawancara berisikan garis

besar topik yang ditanyakan kepada narasumber. Kisi-kisi wawancara

yang dilakukan dengan guru SD kelas V terdapat dalam tabel berikut.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Wawancara

No. Topik Wawancara Pertanyaan Wawancara Item

1. Pendidikan

Lingkungan Hidup

Menurut Bapak/Ibu, apakah

Pendidikan Lingkungan Hidup

(PLH) itu?

1

Jelaskan menurut Bapak/Ibu guru,

mengenai keterkaitan materi tematik

kelas V tema 8 “Lingkungan Sahabat

Kita” subtema 1 “Manusia dan

Lingkungan” dengan salah satu

usaha menjaga dan melestarikan

Pendidikan Lingkungan Hidup

2

Jelaskan berdasarkan pengalaman

Bapak/Ibu guru, tentang proses atau

cara dalam mengajarkan materi

tematik kelas V tema 8 “Lingkungan

Sahabat Kita” subtema 1 “Manusia

dan Lingkungan dengan mengaitkan

literasi yang telah dibaca anak!

3

2 Buku Cerita

Bergambar

Menurut Bapak/Ibu guru, apakah ada

buku cerita bergambar yang dapat

digunakan sebagai literasi dan berisi

informasi yang berkaitan dengan

pembelajaran untuk siswa kelas V

tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita”

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

subtema 1 “Manusia dan

Lingkungan”?

Apakah Bapak/ Ibu guru

membutuhkan buku cerita bergambar

yang dapat dijadikan literasi untuk

mengawali pembelajaran tematik

kelas V tema 8 “Lingkungan Sahabat

Kita subtema 1 “Manusia dan

Lingkungan”?

5

b. Kuisioner

Kuesioner diberikan kepada guru kelas V SD Kanisius Pati 01 & 02.

Kuesioner yang diberikan merupakan jenis kuesioner tertutup yang

bertujuan untuk mendapatkan hasil validasi produk. Berikut merupakan

pedoman kuesioner dan lembar kuesioner.

Tabel 3.2 Pedoman Kuesioner

Nama :

Guru kelas :

Sekolah / Instansi :

No Aspek yang Dinilai Skor

Saran 1 2 3 4

Halaman Sampul

1. Memuat judul yang

mendeskripsikan isi

cerita

2. Memuat ilustrasi yang

menggambarkan isi

cerita

3. Memuat nama penulis

buku cerita bergambar

Penggunaan Bahasa

4. Dialog sesuai dengan

Pedoman Umum

Ejaan Bahasa

Indonesia (PUEBI)

secara baku maupun

non baku.

5. Bahasa mudah

dipahami oleh siswa

Desain Produk

6. Komponen dalam

buku cerita bergambar

lengkap (sampul, kata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

pengantar, isi cergam,

daftar referensi, dan

biodata penulis)

7. Tampilan fisik (warna,

huruf, gambar) dalam

buku cerita

bergambar menarik

8. Tampilan fisik (warna,

huruf, gambar) dalam

buku cerita bergambar

sesuai dengan

perkembangan anak

Isi Buku Cerita Bergambar

9. Cergam berisi narasi

dan gambar yang

saling berkaitan

10. Cergam berisi cerita

yang mendukung

judul utama tentang

“Ku Rindu Sungai

yang Bersih”

11. Cergam memuat

penjelasan tentang

dampak pencemaran

air sungai

12. Cergam memuat

penjelasan tentang

manfaat air sungai

13. Cergam memuat

informasi tentang alat

untuk pengelolaan air

limbah perumahan

sebelum dialirkan ke

sungai

14. Cergam memuat

informasi sederhana

tentang alat dan cara

kerja IPAL

15. Cergam berisi

penjelasan agar siswa

memahami cara

pengolahan air limbah

menggunakan SPAL

16. Cergam memuat alur

cerita yang mudah

untuk dipahami siswa

Jumlah skor

Total skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Rata-rata skor

Instrumen Validasi Produk

Instrumen validasi produk yang disusun peneliti dalam penelitian dan

pengembangan buku cerita bergambar “IPAL untuk Menjernihkan Air

Limbah” berupa kuesioner, dengan pilihan jawaban berskala Likert.

Rentang skala yang disediakan yaitu 1-4 dengan keterangan di setiap skala

yaitu : (1) tidak baik, (2) kurang baik, (3) baik, (4) sangat baik. Validasi

produk dilakukan oleh 2 guru SD kelas V. Aspek validasi produk buku

cerita bergambar dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.3 Aspek Validasi Buku Cerita Bergambar

No. Aspek Validasi Buku Cerita Bergambar Nomor Soal

1. Halaman sampul 1,2,3

2. Penggunaan bahasa 4,5

3. Desain produk 6,7,8

4. Isi buku cerita bergambar 9,10,11,12,13,14,15,16

E. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data, yaitu:

data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang tersaji

dalam bentuk kata-kata, sedangkan data kuantitatif adalah data dalam bentuk

angka (Sugiyono, 2010: 16). Dalam penelitian dan pengembangan ini, data

kualitatif berasal dari wawancara guru, kritik dan saran dari validator.

Sedangkan data kuantitatif berasal dari skor penilaian yang telah diberikan

ketika melakukan validasi. Berikut ini adalah teknik analisis data secara

kualitatif dan kuantitatif yang dilakukan oleh peneliti.

Teknik Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif berupa rangkuman jawaban oleh peneliti berdasarkan

hasil wawancara dengan tiga guru kelas V SD untuk mengetahui keterkaitan

antara pendidikan lingkungan hidup dengan pembelajaran tematik kelas V

tema 8 subtema 1. Data kualitatif hasil validasi menjadi catatan bagi peneliti

untuk memperbaiki dan menambahkan sesuatu yang masih kurang dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

buku cerita bergambar agar kualitas dari produk layak untuk diuji coba ke

siswa.

Teknik Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif yang diperoleh dari penelitian ini berasal dari validasi

produk buku cerita bergambar oleh validator. Analisis data validasi produk

menggunakan skala penilaian Likert skala 1-4. Setiap skala terdapat

penjelasan agar validator tidak kesulitan dalam memberikan penilaian. Data

validasi yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mengetahui kelayakan

produk yang dikembangkan oleh peneliti. Penjelasan dari setiap skala

penilaian adalah sebagai berikut, (1) tidak baik, (2) kurang baik, (3) baik,

(4) sangat baik. Setelah validator memberikan penilaian, maka rerata skor

diperoleh melalui rumus sebagai berikut.

𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 =Jumlah skor yang dicapai

Jumlah item

Gambar 3.1 Perhitungan Rerata Skor Validasi Produk

Skor yang diperoleh kemudian dikonversi menjadi data kualitatif

berdasarkan tabel konversi skala 4 Likert. Menurut Widoyoko (2014: 144)

konversi data kuantitatif ke kualitatif nilai skala 4 Likert yang digunakan

dalam penelitian disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.4 Konversi Data Kualitatif ke

Data Kuantitatif

Skor Akhir Kategori

>3,26-4,00 Sangat baik

>2,51-3,25 Baik

>1,76-2,50 Tidak Baik

1,00-1,75 Sangat Tidak Baik

Setelah mendapatkan rerata skor hasil validasi dari kedua validator,

kemudian peneliti akan menghitung persentase kelayakan produk dari

setiap aspek penilaian. Berikut ini adalah rumus untuk mengetahui

kelayakan produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚× 100%

Gambar 3.2 Perhitungan Persentase Kelayakan Produk

Hasil persentase rerata skor yang telah diketahui kemudian dikonversi

menjadi data kualitatif berdasarkan tabel persentase kelayakan produk.

Berikut ini adalah tabel konversi dari data kuantitatif ke data kualitatif

dengan kategori kelayakan berdasarkan kriteria sebagai berikut

(Arikunto dalam Ernawati dan Sukardiyono, 2017:207).

Tabel 3.5 Kriteria Kelayakan Produk

No Skor dalam Persen (%) Kategori kelayakan

1 <21% Sangat Tidak Layak

2 21-40% Tidak Layak

3 41-60% Cukup Layak

4 61-80% Layak

5 81-100% Sangat Layak

F. Jadwal Penelitian dan Pengembangan

Peneliti melakukan penelitian pada bulan Maret-Desember 2020. Berikut

ini adalah Jadwal penelitian dan pengembangan

Tabel 3.6 Jadwal Penelitian dan Pengembangan

Langkah-langkah ADDIE Bulan ke

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Analisis kebutuhan

Desain produk

Pengembangan produk

Uji coba produk

Evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan menguraikan mengenai hasil penelitian, pembahasan serta

kelebihan dan kekurangan produk yang dikembangkan dalam penelitian.

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian akan menguraikan mengenai prosedur pengembangan dan

kualitas produk buku cerita gambar.

1. Prosedur Pengembangan

Buku cerita bergambar yang peneliti kembangkan terdapat lima (5) prosedur

pengembangan yaitu analisis kebutuhan, desain, pengembangan,

implementasi, dan evaluasi produk. Penjelasan setiap prosedur dijabarkan

berikut ini.

a. Analysis (Analisis)

Tahap pertama pada penelitian ini adalah tahap analisis. Pada tahap ini

peneliti melakukan analisis kebutuhan yang merupakan langkah awal

dalam proses penelitian pengembangan. Penelitian ini dilatarbelakangi

karena adanya masalah pencemaran air limbah di sungai. Salah satunya

sungai yang ada di Sungai Soka. Peneliti mengumpulkan data terkait

pemahaman dan cara guru dalam menyampaikan pembelajaran di kelas V

tema 8 “ Lingkungan Sahabat Kita” subtema 1 “Manusia dan

Lingkungan”, serta keterkaitan literasi dengan materi pembelajaran

tersebut. Hal itu dilakukan karena pentingnya pelestarian lingkungan yang

termuat dalam pembelajaran tematik kelas V SD.

Peneliti mengumpulkan data menggunakan cara wawancara dengan

warga yang tinggal di sekitar Sungai Soka, guru kelas V SD serta

membagikan angket kepada siswa kelas V SD. Berikut ini peneliti akan

membahas data yang telah diperoleh peneliti:

1) Hasil Wawancara dengan Warga

Keprihatinan warga masyarakat terhadap kondisi sungai yang

semakin memburuk, peneliti peroleh berdasarkan hasil wawancara

dengan warga yang tinggal di sekitar sungai. Kondisi sungai Soka

yang berada di Moyudan Yogyakarta sudah tidak terawat bahkan air

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

sungai tersebut sudah tercemar oleh limbah perumahan. Berdasarkan

hasil wawancara dari warga yang tinggal di sekitar sungai Soka,

peneliti mendapatkan data bahwa air sungai sangat penting dan

bermanfaat bagi aktivitas sehari-hari. Sebagian besar warga

memanfaatkan sungai tersebut untuk mandi, mencuci pakaian, dan

mengairi sawah. Namun, seiring berjalannya waktu kondisi sungai

tersebut sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi. Hal itu disebabkan

karena air sungai sudah tercemar. Banyak warga yang membuang

sampah, mengalirkan limbah rumah tangga langsung ke sungai, dll

yang menyebabkan air tersebut menjadi keruh dan berwarna abu-abu

kecoklatan. Air sungai yang sudah tidak dapat dimanfaatkan ini

kurang mendapatkan perhatian khusus dari warga masyarakat,

sehingga perlu ada penanganan khusus terkait limbah sebelum

dialirkan atau dibuang langsung ke sungai. Selain itu, pembelajaran

mengenai pengolahan limbah perlu diberikan kepada siswa sekolah

dasar supaya dapat menambah informasi atau wawasan bagi siswa

agar siswa dapat menjaga kelestarian lingkungan karena air sungai

adalah sah satu hal penting untuk keberlangsungan hidup makhluk

hidup di masa depan.

2) Hasil Wawancara Guru Kelas V SD

Peneliti melakukan wawancara kepada tiga guru kelas V SD.

Wawancara dilakukan untuk mengetahui pengetahuan guru

mengenai pemahaman dan cara guru dalam menyampaikan

pembelajaran tematik kelas V tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita”

subtema 1 “Manusia dan Lingkungan”.

Berdasarkan hasil wawancara kepada ketiga guru kelas V sekolah

dasar yang terdiri dari guru di SD Kanisius Pati 01, guru di SD

Kanisius Pati 02, dan guru di SD Bopkri Turen, peneliti

mendapatkan data bahwa semua guru mengetahui dan memahami

pengertian serta keterkaitan pendidikan lingkungan hidup dengan

pembelajaran tematik kelas v tema 8 subtema 1. Kemudian didapat

hasil bahwa cara menyampaikan materi pembelajaran tema 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

subtema 1 kepada siswa berbeda-beda, dua guru meminta siswa

untuk mencari informasi yang berkaitan dengan materi yang akan

disampaikan, lalu siswa tersebut diberikan tugas untuk meringkas,

sedangkan guru yang lain mengajak siswa untuk melakukan

presentasi dan tanya jawab terhadap informasi yang telah didapatkan

oleh siswa. Salah satu guru mengajak anak untuk melakukan

pengenalan terhadap lingkungan dengan cara mengajak untuk

belajar di luar kelas atau alam dan menyaksikan video tentang

lingkungan. Peneliti mendapatkan data bahwa di sekolah sudah ada

buku cerita bergambar tentang lingkungan yang dapat dijadikan

literasi. Namun, di sekolah belum memiliki buku cerita bergambar

yang dapat dijadikan referensi untuk mengajarkan kepada siswa

materi pembelajaran tema 8 subtema 1. Dari ketiga guru tersebut

belum ada guru yang menerapkan literasi buku cerita bergambar

dalam pembelajaran tematik.

b. Design (Desain)

Tahap kedua dari model pengembangan ADDIE adalah tahap desain atau

perancangan. Dalam tahap ini peneliti merancang produk berupa buku cerita

bergambar dengan membuat kisi-kisi cerita bergambar, menggambar

ilustrasi sesuai dengan narasi yang sudah ditentukan, hasil kemudian

diwarnai dengan crayon. Kemudian hasil gambar discan dan diedit

menggunakan aplikasi Adobe Indesign. Tahap selanjutnya gambar dicetak

dengan ukuran panjang 21 cm dan lebar 20 cm dalam bentuk posisi

landscape. Kertas yang digunakan berupa Art paper 150gr dan untuk cover

depan serta belakang menggunakan kertas Ivory 210 gr Berikut ini akan

diuraikan tahapan desain buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh

peneliti.

1) Desain Produk

Langkah berikutnya setelah wawancara adalah merancang buku

cerita bergambar. Beberapa prinsip yang dapat dijadikan acuan

sebagai penyusunan buku cerita bergambar. Berikut ini prinsip

penyusunan buku cerita bergambar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Konsep Buku

Cerita yang ada dalam buku ini menceritakan dampak dari

pencemaran air limbah hingga solusi untuk mengatasi pencemaran

tersebut. Dalam buku ini juga memberikan informasi tentang

pengelolaan air limbah menggunakan teknologi instalasi

pengolahan air limbah (IPAL) dan saluran pembuangan air limbah

(SPAL). Sebelum membuat buku cerita bergambar, peneliti

terlebih dahulu membuat kisi-kisi cerita bergambar. Kisi-kisi

tersebut yang kemudian peneliti gunakan sebagai acuan untuk

mengembangkan buku cerita bergambar. Adapun kisi-kisi cerita

bergambar yang peneliti buat terdapat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.1 Kisi-Kisi Buku Cerita Bergambar

No Deskripsi Rencana Cergam Isi Cerita

1. Cover depan Memuat judul,

nama penulis, dan

nama ilustrator

-

2. Kata

pengantar

Berisi gambaran

buku dan ucapan

terima kasih

kepada pihak yang

terlibat dalam

pembuatan buku

cerita bergambar

-

Pengenalan Tokoh

3. Terdapat

empat tokoh

dalam cerita

Gambar serta

deskripsi tokoh

dalam buku cerita

bergambar

▪ Rafa merupakan tokoh

utama dalam cerita. Ia

adalah anak ceria. Sifatnya

baik dan sopan terhadap

orang yang lebih tua. Ia

merupakan anak yang

cerdas ▪ Dara adalah teman dan

tetangga Rafa. Sifatnya

yang periang dan sopan

yang menjadi ciri khasnya ▪ Pak Agus merupakan

seorang guru IPA Biologi

di SMA Sanjaya ▪ Pak Henry adalah seorang

Lurah serta tetangga dari

Pak Agus. Beliau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

memiliki sifat yang murah

senyum dan ramah.

IPAL untuk Menjernihkan Air Limbah

4. Isi cerita:

kasus/

masalah

pencemaran

sungai

Gambar dan

masalah

pencemaran air

limbah di sungai

Rafa dan Dara adalah siswa

kelas V di SD Brawijaya.

Tidak jauh dari sekolah

terdapat sungai yang selalu

mereka lewati saat berangkat

dan pulang sekolah

5. Gambar dan

masalah

pencemaran air

limbah di sungai

Suatu hari saat mereka pulang

sekolah, mereka melihat

beberapa ekor ikan yang

mengapung mati diatas

permukaan air sungai.

“Rafa, lihat itu! Ada ikan yang

mengapung dan mati” ucap

Dara.

Dengan memperhatikan

keadaan sungai, Rafa berkata

“Oh iya, itu karena air sungai

sudah tercemar oleh limbah air

sabun yang digunakan

penduduk sekitar.”

Rafa dan Dara prihatin dengan

kondisi sungai itu. Mereka

berencana untuk berjanji

bertemu dengan Pak Agus.

6. Pengantar Setelah berganti pakaian, pada

pukul 4 sore mereka

berkumpul di depan rumah

untuk bertemu dengan Pak

Agus. Beliau adalah guru IPA

Biologi di SMA Sanjaya.

7 Dampak dari air

sungai yang

tercemar limbah

Dari kejauhan Pak Agus yang

sedang menyiram tanaman

melihat Rafa dan Dara

mendekat ke arahnya.

“Selamat sore Pak” sapa Rafa

kepada Pak Agus.

“Selamat sore Nak, apa

maksud dari kedatangan kalian

kemari?” tanya Pak Agus.

“Kami ingin mengetahui,

apakah air sungai yang

tercemar berbahaya bagi

makhluk hidup?” ucap Dara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Dengan tersenyum Pak Agus

berkata “ Wah, sangat

berbahaya bila sungai sudah

tercemar.”

8 Dampak dari air

sungai yang

tercemar limbah

“Di dalam air sungai yang

tercemar oleh limbah banyak

mengandung bakteri dan bahan

kimia yang berbahaya,

contohnya seperti:

a. Bakteri Salmonella typhosa

adalah bakteri yang menyerang

saluran usus. Manusia yang

terinfeksi bakteri ini akan

mengalami sakit typus.

b. Bahan kimia pestisida yang

digunakan untuk membunuh

hama dan dapat menimbulkan

masalah bagi kesehatan seperti

kanker,” kata Pak Agus.

9 Dampak dari air

sungai yang

tercemar limbah

dan manfaat dari

sungai

Dengan rasa penasaran yang

tinggi Dara bertanya “Lalu apa

yang menyebabkan ikan di

sungai dekat sekolah kami

banyak yang mati?”

“Pencemaran limbah di sungai

tersebut dapat meracuni ikan

dan kurangnya oksigen dapat

menyebabkan ikan-ikan

banyak yang mati” ucap Pak

Agus.

“Apakah air sungai yang sudah

tercemar itu tidak bisa

dimanfaatkan lagi, Pak ? tanya

Rafa

Pak Agus menjelaskan kepada

Rafa dan Dara

“Tentu masih bisa

dimanfaatkan untuk

membersihkan tubuh dan

irigasi. Namun, air sungai

tersebut harus diolah terlebih

dahulu.”

10 Isi cerita :

penjelasan

tentang

instalasi

pengolahan

air limbah

Penjelasan tentang

IPAL

Pak Agus menunjukkan salah

satu teknologi untuk mengolah

limbah.

“Nah, sekarang lihatlah

teknologi ini bernama Instalasi

Pengolahan Air Limbah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

(IPAL). Di dalamnya ada

beberapa sistem pengolahan air

limbah. Salah satunya adalah

sistem Contact Aeration (CA).

11 Penjelasan alat-alat

IPAL

Alat-alatnya yang pertama ada

pipa yang berguna untuk

masuk dan keluarnya aliran air

limbah.

Alat kedua ada media biofilter

tipe sarang tawon yang

berguna sebagai tempat

bertumbuhnya bakteri baik

untuk menguraikan bahan

kimia.

Alat ketiga yaitu blower yang

berfungsi untuk memberikan

oksigen dalam bak aerob.

Alat keempat yaitu pompa

sirkulasi yang berfungsi untuk

mengalirkan sebagai air limbah

yang bercampur dengan

lumpur agar dapat diolah

kembali.

12 Penjelasan proses

cara kerja IPAL

Pak Agus menjelaskan proses

tahapan penyaringan dengan

perlahan.

1. Air limbah dari setiap rumah

dialirkan ke bak pemisah

minyak dan lemak.

2. Bak equalisasi gunanya

untuk menyamaratakan volume

air yang masuk ataupun keluar

dengan kecepatan yang sama.

3. bak pengendap awal untuk

mengendapkan lumpur, pasir,

tinja dan bahan yang ada di

dalam limbah.

4. Bak kontaktor anaerob,

berisi media dari bahan plastik

berbentuk sarang tawon.

5. Bak kontraktor aerob yang

berisi media sarang tawon dan

blower. Bak ini berfungsi

untuk menguraikan bahan

kimia yang belum terurai dari

bak sebelumnya.

6. bak pengendap akhir

berfungsi untuk mengendapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

lumpur yang belum

terendapkan pada proses yang

sebelumnya.

7. Bak aerasi untuk

menampung air limbah dari

bak pengendap akhir di

dalamnya terdapat proses

penambahan oksigen di dalam

air dengan cara

menyemprotkan air ke udara

melalui pancuran atau air

terjun kecil.

13 Lama waktu proses

dan kisaran biaya

pembuatan IPAL

“Pengolahan air limbah

menggunakan IPAL

memerlukan waktu berapa

lama, Pak? tanya Rafa.

Dara juga menambahkan

pertanyaan ke Pak Agus.

“Berapa harga yang

dibutuhkan untuk membuat

IPAL tersebut, Pak?”

“Proses pengolahan limbah

dengan IPAL membutuhkan

waktu kurang lebih 3-5 bulan,

baru air jernih dapat

dimanfaatkan. Sedangkan

untuk biaya pembuatan IPAL

berkisar dari Rp.20.000.000 –

Rp.300.000.000” ucap Pak

Agus.

“Wah, mahal sekali ya, Pak”

kata Dara dan Rafa bersamaan.

Dengan tersenyum Pak Agus

berkata “Iya Nak, pembuatan

IPAL memerlukan biaya yang

mahal, tetapi memiliki manfaat

dalam mengatasi pencemaran

air limbah.”

14 Gambar dan bukti

IPAL yang ada di

Yogyakarta

Mendengar ucapan Pak Agus

tentang besarnya biaya yang

dibutuhkan untuk pembuatan

IPAL, Rafa kembali bertanya

“Apakah di Negara ini sudah

ada yang menggunakan IPAL

tadi Pak?”

“Sudah ada Nak. IPAL di

Dusun Sukunan Gamping

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Yogyakarta telah dibuat sejak

tahun 2008.”

15 Isi cerita:

penjelasan

tentang alat

pengolah

limbah

secara

sederhana

seperti

saluran

pembuangan

air limbah

(SPAL)

Penjelasan tentang

pengolahan limbah

secara sederhana

“Pak Agus, apakah ada alat

lain yang mempunyai fungsi

yang sama dengan IPAL tadi?”

tanya Dara

“Tentunya ada Dara. Sebelum

memanfaatkan IPAL tersebut,

masyarakat masih

menggunakan saluran

pembuangan air limbah

(SPAL) yang sederhana” ucap

Pak Agus.

“Apakah alat-alat yang

digunakan sama Pak?” tanya

Rafa

“Tentu saja berbeda Rafa.

Saluran pembuangan limbah

ini membutuhkan bahan dan

alat yang mudah ditemukan di

sekitar kita” ucap Pak Agus.

Masih dengan rasa penasaran

yang tinggi, Dara bertanya,

“Seperti apa alat itu, Pak?.”

“Besok pagi saja Bapak

jelaskan tentang SPAL di

rumah Pak Henry. Karena

besok beliau akan membuat

saluran pembuangan air limbah

untuk rumahnya” ucap Pak

Agus.

16 Berkumpul untuk

melihat pembuatan

SPAL

Keesokan harinya, Rafa dan

Dara bertemu dengan Pak

Agus untuk melihat pembuatan

saluran pembuangan air limbah

(SPAL) bersama dengan Pak

Agus.

“Mari kita ke rumah Pak

Henry. Disana sedang ada

pembuatan saluran

pembuangan air limbah Nak”

ucap Pak Agus

“Mari Pak” jawab Dara dan

Rafa bersama.

17 Rumah Pak Henry berada di

sebelah rumah Pak Agus.

Mereka bertemu dengan Pak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Henry yang sedang berada di

halaman depannya.

“Pagi Pak Henry, anak-anak ini

ingin melihat pembuatan

saluran pembuangan limbah

yang sedang dibuat Bapak”

ucap Pak Agus

“Pagi juga Pak Agus, wah

untuk itu boleh. Mari kita ke

halaman belakang saja” kata

Pak Henry

“Dara dan Rafa nanti setelah

sampai disana akan Bapak

jelaskan, jadi diperhatikan ya”

ucap Pak Agus.

Rafa dan Dara menjawab

secara bersamaan “Baik Pak”

18 Gambar dan

penjelasan bahan

dan alat pembuatan

SPAL

Bahan-bahan yang perlu

disiapkan seperti:

1. Batu gunung yang berfungsi

untuk memperkuat lubang

pembuangan air limbah.

2. Pasir yang berfungsi untuk

menyaring air limbah sebelum

meresap masuk ke tanah.

3. Batu kali kecil yang

berfungsi untuk mengurangi

bahan-bahan padat yang berada

di air.

4. Pipa berfungsi untuk

mengalirkan air limbah

5. Ijuk yang berfungsi untuk

menyaring kotoran kecil yang

berada di air

6. Batu bata berfungsi untuk

mengurangi kekeruhan pada air

limbah

7. Anyaman bambu berlapis

dengan kain berfungsi sebagai

penutup agar sisa-sisa makanan

tidak mengalir ke saringan.

Kemudian untuk alat-alat yang

perlu disiapkan antara lain:

1. Gergaji

2. Cetok

3. Cangkul

4. Sekop

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

5. Ember

6. Meteran

19 Gambar dan

penjelasan proses

pembuatan SPAL

Proses pembuatan SPAL:

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Membuat saluran pipa dan 2

lubang galian dengan ukuran

1m dan 1,5m

3. Memasukkan ember ke

dalam lubang 1 m

4. Memberi pipa saluran

pembuangan di sumur ke

lubang 1m. Ujung pipa diberi

anyaman bambu berlapis kain

5. mengisi ember dengan ijuk,

pasir dan batu kali kecil

6. Menutup lubang galian 1 m

dengan kayu

7. memberi pipa dari ijuk ke

lubang galian 1,5 m

8. menyusun batu bata secara

berkeliling di dalam lubang

9. Mengisi lubang galian 1,5 m

dengan batu gunung, pasir, dan

batu kali kecil.

10. Menutup lubang galian

dengan kayu dan karung,

kemudian ditimbun di dalam

tanah.

20 Penjelasan hal-hal

yang harus

diperhatikan dalam

pembuatan SPAL

“Pak Agus, apakah dalam

pembuatan saluran

pembuangan air limbah ini ada

yang diperhatikan secara

khusus?: tanya Rafa

Dengan tersenyum Pak Agus

menjawab “Wah tentu ada

Rafa, yang perlu diperhatikan

adalah jarak antara bak terakhir

pada pembuangan saluran air

limbah dengan sumur, Nak.”

“Apakah ada pengaruh jika bak

akhir letaknya berdekatan

dengan sumur Pak Agus?”

ucap Dara

“Tentu ada Dara, jika jarak

antara sumur dan bak akhir

berdekatan akan

mempengaruhi kualitas air

bersih. Jarak minimal antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

sumur dengan bak akhir 10m”

kata Pak Agus menjelaskan.

21 Isi cerita:

pencarian

solusi

pencemaran

air limbah di

sungai

Solusi pencemaran

air limbah di

sungai

“Pak Agus dan Pak Henry,

apakah dengan dibuatnya

saluran pembuangan air limbah

ini akan mengurangi

pencemaran air sungai?” tanya

Rafa

“Iya bisa membantu

mengurangi pencemaran air

limbah. Namun, jika dalam

jumlah yang banyak, Nak”

jelas Pak Henry

Sambil tersenyum Pak Agus

berkata “Nah, jika ingin

mengurangi pencemaran air

sungai ada baiknya jika kita

mengajak masyarakat untuk

mengubah kebiasaan lama

yang langsung mengalirkan air

limbah ke sungai dengan

kebiasaan baru yaitu membuat

saluran pembuangan air limbah

yang langsung meresap ke

tanah.”

22 Gerakan untuk

masyarakat agar

membuat SPAL

Sambil tersenyum Pak Henry

berkata “Dalam waktu dekat

ini, bagaimana jika Pak Agus,

Dara dan Rafa membantu saya

memberikan sosialisasi kepada

masyarakat akan bahaya

pencemaran air sungai dan

pentingnya pembuatan SPAL

ini.”

“Iya Pak, kami bantu” ucap

Rafa, Dara dan Pak Agus

serentak.

23 Pertanyaan

pendalaman

Berisi pertanyaan

mengenai

pemahaman siswa

terhadap isi buku

cerita bergambar

-

24 Daftar

pustaka dan

sumber

gambar

Sumber materi

yang digunakan

peneliti dalam

menyusun cerita

-

25 Biodata

penulis

Berisi data

informasi penulis -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

26 Cover

belakang

Berisi sinopsis

cerita -

Sampul atau Cover Buku Cerita Bergambar

Buku cerita bergambar ini memiliki cover depan dan belakang.

Pada cover depan terdapat judul, nama penulis dan ilustrator, serta

gambar yang menampilkan kondisi tempat yang akan diceritakan

dalam buku cerita bergambar. Selain gambar kondisi tempat

tersebut terdapat dua tokoh yang bernama Dara dan Rafa. Pada

cover belakang terdapat sinopsis dari isi buku cerita bergambar.

Isi Buku Cerita Bergambar

Buku cerita bergambar ini berisi cerita bergambar yang

memuat penjelasan tentang pencemaran air limbah di sungai,

dampak dari pencemaran air sungai, instalasi pengolahan air

limbah dan saluran pembuangan air limbah yang alat dan bahannya

dapat ditemui di lingkungan sekitar siswa. Susunan dalam buku

cerita bergambar terdiri dari kata pengantar, pertanyaan

pendalaman, daftar pustaka dan biodata singkat penulis.

Kata Pengantar

Kata pengantar berisi bagian umum cerita bergambar yang

menjelaskan bahwa buku tersebut sebagai media pembelajaran

dan literasi yang membantu memahami materi pembelajaran

tentang pelestarian lingkungan bagi siswa kelas V SD. Di dalam

kata pengantar juga terdapat ucapaan terima kasih kepada semua

orang yang telah membantu penulis dalam penyusunan buku

cerita bergambar.

Pertanyaan Pendalaman

Di dalam buku cerita bergambar terdapat 4 pertanyaan

pendalaman yang dapat dijawab siswa setelah membaca cerita.

Pertanyaan pendalaman tersebut bertujuan untuk mengetahui

sejauh mana pemahaman siswa terhadap buku cerita bergambar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Daftar Pustaka

Pada halaman ini berisi dengan sumber-sumber yang

digunakan untuk menulis cerita bergambar. Sumber yang

digunakan antara lain yaitu buku, jurnal, pedoman teknis dan

sumber gambar yang diambil dari internet.

Biodata Singkat Penulis

Halaman ini berisi mengenai biodata singkat penulis, seperti

nama, tempat tanggal lahir, dan keterangan pendidikan yang

ditempuh.

Setelah selesai melakukan tahap desain dengan membuat kisi-

kisi, cover buku, dan isi buku cerita bergambar, penulis menuju ke

tahapan selanjutnya. Tahapan pengembangan tersebut yaitu membuat

produk dalam bentuk yang nyata. Produk yang dikembangkan

berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.

c. Development (Pengembangan)

Pengembangan merupakan tahapan dalam ADDIE untuk

memproduksi sebuah produk. Dalam tahap ini, peneliti menggambar

menggunakan pensil dan mewarnainya menggunakan crayon. Gambar

yang sudah jadi kemudian discan kemudian disempurnakan

menggunakan Adobe Indesign dan diisi dengan tulisan menggunakan

font minion pro. Buku cerita bergambar dicetak menggunakan kertas

A4 dengan ukuran buku panjang 21 cm dan lebar 20 cm. Berikut

merupakan produk awal pengembangan buku cerita bergambar.

1) Produk Awal Buku Cerita Bergambar

Produk awal buku cerita bergambar terdiri dari beberapa

bagian. Berikut merupakan penjelasan mengenai produk awal buku

cerita bergambar yang peneliti buat.

Pada produk cerita bergambar yang peneliti kembangkan

meliputi cover depan dan belakang, kata pengantar, daftar isi,

halaman pengenalan tokoh, isi cerita, pertanyaan pendalaman,

biodata penulis dan ilustrator, serta daftar pustaka. Pada cover

depan berisi tentang gambar ilustrasi mengenai kondisi sungai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

yang tercemar dan terdapat beberapa ikan yang mengapung diatas

permukaan air sungai, terdapat gambar dua tokoh Rafa dan Dara,

terdapat judul buku cerita bergambar “IPAL untuk Menjernihkan

Air Limbah”, terdapat nama penulis dan ilustrator. Pada kata

pengantar berisi mengenai bagian umum cerita bergambar dan

ucapan terima kasih kepada semua orang yang telah membantu

penulis. Pada halaman berikutnya terdapat daftar isi. Di dalam

halaman pengenalan tokoh berisi tentang informasi mengenai

empat tokoh yang ada di dalam cerita, yaitu Rafa, Dara, Bapak

Agus dan Bapak Henry. Setelah halaman tersebut kemudian

menuju ke isi cerita.

Gambar 4.2 Produk Awal Buku Cerita Bergambar

Bagian awal cerita, menceritakan tentang dua tokoh yang

merupakan siswa kelas V SD dan tidak jauh dari sekolah terdapat

sungai yang digunakan penduduk untuk mengairi sawah. Di

Gambar 4.1 Cover Produk Buku Cerita Bergambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

halaman selanjutnya kedua tokoh cerita kaget melihat beberapa

ikan mengapung dan mati diatas permukaan air sungai. Halaman

7-10 menceritakan bahwa kedua tokoh berusaha mencari informasi

kepada seorang yang ahli dalam bidang biologi agar dapat

mengetahui bahaya air sungai yang sudah tercemar. Pada halaman

11-12 berisi informasi mengenai bahaya dari air limbah yang

tercemar oleh limbah sabun dan industri. Halaman 13-14

menceritakan bahwa air sungai yang sudah tercemar masih dapat

dimanfaatkan tetapi harus diolah terlebih dahulu. Pada halaman 15-

16 terdapat informasi tentang teknologi Instalasi Pengolahan Air

Limbah (IPAL). Dalam halaman selanjutnya berisi tentang proses

pengolahan air limbah menggunakan IPAL. Pada halaman 19-20

menginformasikan tentang fungsi dari beberapa alat dan perbedaan

dari biofilter anaerob dengan biofilter aerob. Di dalam halaman 21-

22 berisi informasi mengenai lama proses pengolahan serta biaya

yang dibutuhkan untuk pembuatan IPAL. Halaman 23-24

menceritakan tentang permasalahan yang mungkin terjadi di dalam

proses pengolahan air limbah menggunakan IPAL. Halaman

selanjutnya berisi informasi tentang teknologi yang dapat

mengolah limbah sabun dengan menggunakan Saluran

Pembuangan Air Limbah (SPAL). Kemudian pada halaman 25-26

menceritakan tentang ketiga tokoh yang datang ke rumah Bapak

Lurah untuk memberikan laporan peringatan tentang pencemaran

limbah industri oleh pabrik pupuk pestisida. Pada halaman 29-30

berisi tentang penjelasan mengenai fungsi dari media yang

digunakan untuk SPAL. Pada bagian akhir cerita berisi kesimpulan

dari cerita yaitu cara mengurangi pencemaran air limbah di sungai

dengan cara mengubah kebiasaan lama masyarakat desa yang

langsung mengalirkan air limbah ke sungai. Halaman selanjutnya

terdapat pertanyaan pendalaman untuk mengetahui pemahaman

siswa. Pertanyaan tersebut terdiri dari empat nomor dengan

pertanyaan yang berbeda-beda. Setelah itu, terdapat halaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

kepustakaan serta biodata penulis dan ilustrator. Dari isi buku

cerita terdapat gambar-gambar yang memiliki keunikan-keunikan

tersendiri. Salah satu keunikan tersebut terdapat pada gambar yang

memuat berbagai bentuk objek. Objek tersebut merupakan objek

nyata yang disajikan dalam bentuk gambar dan memiliki kemiripan

dengan bentuk aslinya. Siswa yang membaca buku cerita

bergambar ini dapat mengetahui bentuk IPAL dan SPAL untuk

mengolah limbah industri dan limbah sabun. Keunikan yang lain

dari produk buku cerita bergambar yang dikembangkan adalah

warna yang menarik minat baca siswa. Adapun keunikan yang lain

seperti memuat informasi mengenai pengolahan air limbah

menggunakan teknologi IPAL dan SPAL untuk mengolah limbah

industri dan limbah sabun sebelum dialirkan ke sungai. Siswa akan

mendapatkan informasi baru mengenai teknologi IPAL dan SPAL

untuk mengolah air limbah industri dan limbah sabun. Buku cerita

bergambar yang dikembangkan juga memiliki keunikan yang lain

yaitu terdapat pertanyaan pendalaman yang dapat dijawab siswa.

Hal tersebut dapat menunjukkan sejauh mana pemahaman siswa

dalam mengetahui dan memahami isi dari buku cerita bergambar.

Peneliti melakukan validasi untuk mengetahui kelayakan dari buku

cerita bergambar yang sedang dikembangkan. Hasil validasi

menjadi evaluasi bagi peneliti. Evaluasi formatif yang dilakukan

berupa perbaikan produk berdasarkan hasil validasi yang

dilakukan.

d. Implementation (Implementasi)

Produk yang telah dinyatakan layak kemudian dilakukan

implementasi atau uji coba. Pada tahap ini, peneliti tidak dapat

melakukan uji coba dikarenakan adanya wabah Covid-19. Adapun

himbauan dari pemerintah yang mewajibkan kepada seluruh jenjang

sekolah mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) sampai Universitas untuk

melakukan kegiatan belajar dari rumah secara daring. Hal tersebut juga

dilakukan oleh seluruh siswa Sekolah Dasar (SD) yang melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

kegiatan belajar di rumah untuk menggantikan kegiatan pembelajaran

di sekolah. Oleh karena itu, peneliti tidak dapat melakukan uji coba

produk dikarenakan tidak ada kegiatan belajar mengajar di sekolah.

e. Evaluation (Evaluasi)

Evaluasi yang dilakukan merupakan evaluasi dari tahap

pengembangan. Evaluasi dilakukan berdasarkan validasi yang

dilakukan oleh validator yaitu dosen PGSD dan guru kelas V SD.

Berikut penjelasan mengenai validasi yang telah dilakukan.

1) Validasi Produk

Validasi produk yang dilakukan oleh dua validator yang

bertujuan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan produk dari

hasil skor dan saran yang diberikan validator. Validasi dilakukan

dengan memberikan skor antara 1-4 pada setiap item. Berikut ini

merupakan hasil validasi dosen dan guru terhadap buku cerita

bergambar yang dikembangkan.

Tabel 4.2 Hasil Rekap Validasi Produk

No Aspek yang

Dinilai

Validator Dosen Validasi Guru

Skor Saran Skor Saran

Halaman Sampul

1. Memuat judul

yang

mendeskripsikan

isi cerita

3 Judul hanya

menyoroti

tentang IPAL

saja, padahal

di dalam

cergam juga

dibahas

tentang SPAL

4

2. Memuat ilustrasi

yang

menggambarkan

isi cerita

4 4

3. Memuat nama

penulis buku

cerita bergambar

4 4

Penggunaan Bahasa

4. Dialog sesuai

dengan

2 - Beberapa

kata belum

3 - Penulisan

“didalam” (hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Pedoman Umum

Ejaan Bahasa

Indonesia

(PUEBI) secara

baku maupun

non baku.

menggunaka

n bahasa

Indonesia

yang baku. - Kurang tepat

dalam

menggunaka

n tanda baca.

12) seharusnya

di dalam. - Penulisan

“Pak”

seharusnya

Bapak

5. Bahasa mudah

dipahami oleh

siswa

3 Bahasa

memang

mudah

dipahami,

akan tetapi

masih ada

beberapa alur

cerita masih

yang masih

sulit dipahami

oleh anak.

Misalnya:

- Di halaman

19 dan 20

tentang cara

kerja IPAL - Di halaman

33-34

tentang

proses

pembuatan

SPAL.

Padahal

halaman-

halaman

tersebut

merupakan

kunci utama

dari cergam.

3 Penjelasan

tentang IPAL

(hal 19-20) agak

“sulit” untuk

anak kelas V

Desain Produk

6. Komponen

dalam buku

cerita bergambar

lengkap

(sampul, kata

pengantar, isi

cergam, daftar

3 Kata pengantar

belum

menghantarka

n pembaca

untuk

memahami isi

3 Dalam daftar isi,

ada beberapa

yang tidak sama

dengan isinya.

Contoh dalam

daftar isi

“kepustakaan”,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

referensi, dan

biodata penulis)

dan tujuan

cergam.

namun yang

ditemukan

adalah “daftar

pustaka”

7. Tampilan fisik

(warna, huruf,

gambar) dalam

buku cerita

bergambar

menarik

4 4

8. Tampilan fisik

(warna, huruf,

gambar) dalam

buku cerita

bergambar

sesuai dengan

perkembangan

anak

3 Ada beberapa

gambar yang

masih sulit

diimajinasikan

anak.

Misalnya: - di

halaman 23

anak sulit

untuk dapat

mengimajinasi

kan bentuk

fisik IPAL itu

seperti apa

sebenarnya

(karena

gambar tidak

jelas).

- Halaman 33

atau 35, anak

juga sulit

mengimajina

sikan bentuk

SPAL itu

seperti apa.

4

Isi Buku Cerita Bergambar

9. Cergam berisi

narasi dan

gambar yang

saling berkaitan

3 4

10. Cergam berisi

cerita yang

mendukung

judul utama

tentang “IPAL

untuk

2 Cergam

memuat IPAL

dan SPAL

maka judul

utama harus

berubah

menjadi

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Menjernihkan

Air Limbah”

“IPAL dan

SPAL untuk

mengolah Air

Limbah”

11. Cergam memuat

penjelasan

tentang dampak

pencemaran air

sungai

3 Dampak yang

dipaparkan

hanya untuk

ikan-ikan yang

ada di sungai.

Padahal di

sungai tidak

hanya ikan,

pasti ada

mahluk hidup

lainnya juga.

Selain itu tidak

ada

dampaknya

bagi

lingkungan di

sekitar air

sungai

3 Untuk “dampak”

bisa

ditambahkan

dampak bagi

biota air

12. Cergam memuat

penjelasan

tentang manfaat

air sungai

2 Tidak ada

penjelasan

tentang

manfaat air

sungai

3

13. Cergam memuat

informasi

tentang alat

untuk

pengelolaan air

limbah

perumahan

sebelum

dialirkan ke

sungai

3 3 Dalam cerita

lebih ditekankan

pengolahan air

sungai,

sebaiknya justru

limbah cair

sebelum masuk

sungai bisa

diolah dahulu

14. Cergam memuat

informasi

sederhana

tentang alat dan

cara kerja IPAL

3 Cara kerja

IPAL masih

sulit dipahami

3 Bahasa bisa

“disederhanakan

15. Cergam berisi

penjelasan agar

siswa

memahami cara

pengolahan air

limbah

3 Proses

pembuatan

SPAL kurang

jelas

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

menggunakan

SPAL

16. Cergam memuat

alur cerita yang

mudah untuk

dipahami siswa

3 4

Total skor 48 57

Rata-rata skor 3 3,6

Jumlah Rata-rata 3,3

Berdasarkan hasil validasi, buku cerita bergambar yang peneliti

kembangkan mendapatkan jumlah skor rata-rata 3,3. Hasil tersebut

digolongkan berdasarkan tabel pedoman

Tabel 4. 3 Pedoman Konversi Data

Skor Akhir Klasifikasi

>3,25-4,00 Sangat Baik

>2,50-3,25 Baik

>1,75-2,50 Tidak Baik

1,00-1,75 Sangat Tidak Baik

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa buku cerita

bergambar yang dikembangkan termasuk dalam kategori “Sangat

Baik”. Buku cerita bergambar ini memiliki kualitas yang sangat

baik dan layak untuk diuji coba dalam proses pembelajaran. Dari

hasil validasi, peneliti juga memperoleh saran dari validator.

Berikut merupakan penjelasan mengenai perbaikan produk sesuai

dengan saran validator.

1) Perbaikan Produk

Perbaikan produk yang dilakukan berdasarkan dari saran yang

diberikan oleh validator. Saran tersebut menjadi kekurangan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

produk yang dikembangkan, sehingga perlu dilakukan perbaikan.

Menurut saran dari validator, perbaikan yang perlu dilakukan yaitu

pada halaman cover depan, halaman 3-4, halaman 5-6, halaman 19-

20, halaman 23, halaman pada 33-34. Berikut merupakan

penjelasan produk buku cerita bergambar sebelum dan sesudah

perbaikan.

Tabel 4.4 Perbaikan Cover Produk

Cover depan

Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan

Berdasarkan saran oleh dosen PGSD, peneliti memperbaiki

pada aspek halaman cover depan buku cerita bergambar yaitu judul

cerita. Peneliti mendapatkan saran agar judul sesuai dengan isi

cerita yaitu menggunakan kedua teknologi sebagai judul. Peneliti

kemudian mengubah judul cerita sesuai dengan saran dari

validator. Judul cerita sebelum perbaikan yaitu “IPAL untuk

Menjernihkan Air Limbah” yang kemudian diperbaiki menjadi

“IPAL dan SPAL untuk Mengolah Air Limbah”.

Tabel 4.5 Perbaikan Produk Halaman 3-4

Halaman 3-4

Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Berdasarkan saran dari dosen PGSD, peneliti memperbaiki

pada aspek halaman 3 – 4 mengenai gambar rumput. Peneliti

mendapatkan saran agar menambahkan gambar sawah pada

halaman tersebut. Atas saran dari validator, peneliti mengubah

rumput menjadi sawah.

Tabel 4.6 Perbaikan Produk Halaman 5-6

Halaman 5-6

Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan

Berdasarkan saran dari kedua validator, peneliti disarankan

untuk menambahkan biota air yang mengapung karena mati di

dalam sungai pada halaman 5-6. Sebelum perbaikan, peneliti hanya

menggambar ikan-ikan saja tetapi setelah perbaikan peneliti

menambahkan keong, cacing, dan beberapa udang.

Tabel 4.7 Perbaikan Produk Bagan IPAL

Halaman 19-20

Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan

Berdasarkan saran dari validator PGSD, peneliti diminta untuk

menyederhanakan dan mempermudah anak untuk mempelajari

proses pengolahan air limbah menggunakan IPAL. Sebelum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

perbaikan peneliti hanya menjelaskan saja tanpa menunjukkan

letak dari proses tersebut. Peneliti memperbaiki hal tersebut

dengan merubah konsep dalam menjelaskan yaitu dengan

menggunakan gambar yang sangat mirip dengan benda nyata dan

menunjukkan tiap bagian setiap proses pengolahannya.

Tabel 4.8 Perbaikan Produk Bentuk IPAL

Halaman 23

Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan

Berdasarkan saran dari kedua validator, peneliti disarankan

untuk mengganti IPAL yang tampak nyata bagi siswa kelas V SD.

Sebelum perbaikan, peneliti menggunakan salah satu IPAL yang

tertanam di tanah, sehingga hanya terlihat bagian penutup. Setelah

perbaikan, peneliti mengganti IPAL yang dapat dapat dilihat

bentuk IPAL yang sebenarnya. Sehingga, siswa kelas V dapat

mengetahui bentuk asli sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Tabel 4.9 Perbaikan Produk Bentuk SPAL

Halaman 33-34

Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Menurut saran dari validator, peneliti disarankan untuk

mengganti SPAL yang dapat dibayangkan oleh siswa kelas V SD.

Gambar pada kolom sebelum perbaikan menampilkan cara

pembuatan SPAL tanpa mengetahui proses pengolahan limbah

sabun. Sedangkan gambar setelah perbaikan siswa dapat

membayangkan dan memahami letak dari SPAL serta dapat

memahami proses pengolahan air limbah sabun.

Kualitas Produk

Berdasarkan hasil validasi, peneliti dapat mengetahui kualitas produk

berdasarkan skor yang diberikan oleh validator. Buku cerita bergambar

yang dikembangkan mendapatkan skor 3,3 yang termasuk dalam kategori

“Sangat Baik”. Skor tersebut diperoleh dari penilaian empat aspek yang

terdapat pada buku cerita bergambar. Empat aspek tersebut antara lain

halaman sampul, penggunaan bahasa, desain produk dan isi cerita buku

cerita bergambar. Peneliti akan menjelaskan kualitas buku cerita

bergambar pada setiap aspek dengan mencari rata-rata. Hasil dari rata-rata

tersebut kemudian dikonversi menggunakan pedoman konversi data

kuantitatif ke data kualitatif. Berikut ini merupakan uraian mengenai hasil

skor setiap aspek.

Tabel 4.10 Penilaian Cover Produk

No Aspek yang

Dinilai

Validator Dosen Validasi Guru

Skor Saran Skor Saran

Halaman Sampul

1. Memuat judul

yang

mendeskripsik

an isi cerita

3 Judul hanya

menyoroti

tentang IPAL

saja, padahal

di dalam

cergam juga

dibahas

tentang

SPAL

4

2. Memuat

ilustrasi yang

4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

menggambarka

n isi cerita

3. Memuat nama

penulis buku

cerita

bergambar

4 4

Total skor 11 12

Skor rata-rata 3,6 4

Jumlah rata-rata 3,8

Berdasarkan tabel diatas, skor rata-rata yang diperoleh pada aspek

halaman sampul sebanyak 3,8. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori

“Sangat Baik”. Hal tersebut dapat terjadi karena halam sampul memuat

nama penulis dan ilustrator serta memiliki warna yang menarik minat

pembaca. Namun, pada item 1 tentang judul yang mendeskripsikan isi

cerita mendapatkan skor 3 dari validator dan saran berisikan tentang

adanya satu teknologi yang belum terdapat dalam judul. Hal tersebut

menjadi kekurangan dan perbaikan pada buku cerita bergambar yang

dikembangkan. Peneliti kemudian melakukan berdasarkan saran tersebut

untuk item 1. Selain aspek halaman sampul, peneliti juga akan

memaparkan mengenai kualitas aspek bahasa. Namun, terlebih dahulu

akan menguraikan skor hasil validasi pada aspek penggunaan Bahasa.

Tabel 4.11 Penilaian Penggunaan Bahasa pada Produk

No Aspek yang

Dinilai

Validator Dosen Validasi Guru

Skor Saran Skor Saran

Penggunaan Bahasa

4. Dialog sesuai

dengan

Pedoman

Umum Ejaan

Bahasa

Indonesia

(PUEBI)

secara baku

maupun non

baku.

2 - Beberapa

kata belum

menggunak

an bahasa

Indonesia

yang baku. - Kurang

tepat dalam

menggunak

an tanda

baca.

3 - Penulisan

“didalam” (hal

12) seharusnya

di dalam. - Penulisan

“Pak”

seharusnya

Bapak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

5. Bahasa mudah

dipahami oleh

siswa

3 Bahasa

memang

mudah

dipahami,

akan tetapi

masih ada

beberapa

alur cerita

masih yang

masih sulit

dipahami

oleh anak.

Misalnya:

- Di halaman

19 dan 20

tentang

cara kerja

IPAL - Di halaman

33-34

tentang

proses

pembuatan

SPAL.

Padahal

halaman-

halaman

tersebut

merupakan

kunci utama

dari cergam.

3 Penjelasan

tentang IPAL

(hal 19-20) agak

“sulit” untuk

anak kelas V

Total skor 5 6

Skor rata-rata 2,5 3

Jumlah rata-rata 2,75

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa skor rata-rata aspek

penggunaan bahasa sebanyak 2,75. Skor tersebut termasuk ke dalam

kategori “Baik”. Hal itu dikarenakan ada beberapa kata yang belum

menggunakan bahasa yang baku serta tanda baca yang kurang tepat,

sehingga mendapatkan skor 2 pada item 3. Walaupun demikian, pada item

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

4 mendapatkan skor 3 tentang bahasa yang mudah dipahami oleh siswa

kelas V SD. Di dalam buku cerita bergambar terdapat beberapa kosakata

yang tidak dapat digantikan dengan bahasa yang dipahami oleh siswa kelas

V SD, sehingga menjadikan siswa kesulitan dalam memahaminya. Hal

tersebut yang menjadi kelemahan pada produk cerita bergambar yang

dikembangkan. Peneliti akan memaparkan kualitas produk dari aspek

desain produk. Berikut ini merupakan paparan rekap hasil validasi pada

aspek desain produk.

Tabel 4.12 Penilaian Desain Produk

No Aspek yang

Dinilai

Validator Dosen Validasi Guru

Skor Saran Skor Saran

Desain Produk

6. Komponen

dalam buku

cerita

bergambar

lengkap

(sampul, kata

pengantar, isi

cergam, daftar

referensi, dan

biodata

penulis)

3 Kata

pengantar

belum

menghantarka

n pembaca

untuk

memahami isi

dan tujuan

cergam.

3 Dalam daftar isi,

ada beberapa

yang tidak sama

dengan isinya.

Contoh dalam

daftar isi

“kepustakaan”,

namun yang

ditemukan adalah

“daftar pustaka”

7. Tampilan fisik

(warna, huruf,

gambar) dalam

buku cerita

bergambar

menarik

4 4

8. Tampilan fisik

(warna, huruf,

gambar) dalam

buku cerita

bergambar

sesuai dengan

perkembangan

anak

3 Ada beberapa

gambar yang

masih sulit

diimajinasika

n anak.

Misalnya: - di

halaman 23

anak sulit

untuk dapat

mengimajinas

ikan bentuk

fisik IPAL itu

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

seperti apa

sebenarnya

(karena

gambar tidak

jelas).

- Halaman 33

atau 35,

anak juga

sulit

mengimajin

asikan

bentuk

SPAL itu

seperti apa. Total skor 10 11

Skor rata-rata 3,3 3,6

Jumlah rata-rata 3,45

Kualitas produk pada aspek desain produk mendapatkan jumlah skor

rata-rata sebanyak 3,45 yang termasuk dalam kategori “Sangat Baik”. Hal

tersebut karena buku cerita bergambar memiliki komponen lengkap

berupa halaman sampul, kata pengantar, isi cerita, pertanyaan pendalaman

kepustakaan dan biodata penulis. Namun, kata pengantar belum

menghantarkan pembaca untuk memahami isi dari buku cerita bergambar

dan dalam daftar isi ditemukan beberapa perbedaan penamaan di setiap

bagian. Pada item 7 tentang tampilan fisik (warna, huruf, gambar, atau

foto) dalam buku cerita bergambar menarik maka mendapatkan skor 4. Hal

ini merupakan salah satu keunggulan dari buku cerita bergambar yang

dikembangkan karena memiliki tampilan fisik yang menarik minat siswa

untuk membaca buku cerita bergambar yang dikembangkan. Pada

tampilan fisik (warna, huruf, gambar, atau foto) dalam buku cerita

bergambar juga memiliki kualitas sangat baik karena sesuai dengan

perkembangan siswa SD. Kemudian peneliti akan memaparkan kualitas

produk pada aspek isi buku cerita bergambar. Berikut ini merupakan

uraian tentang hasil validasi pada aspek isi buku cerita bergambar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Tabel 4.13 Penilaian Isi Produk

No Aspek yang

Dinilai

Validator Dosen Validasi Guru

Skor Saran Skor Saran

Isi Buku Cerita Bergambar

9. Cergam berisi

narasi dan

gambar yang

saling

berkaitan

3 4

10. Cergam berisi

cerita yang

mendukung

judul utama

tentang “IPAL

untuk

Menjernihkan

Air Limbah”

2 Cergam

memuat

IPAL dan

SPAL maka

judul utama

harus

berubah

menjadi

“IPAL dan

SPAL untuk

mengolah

Air Limbah”

4

11. Cergam

memuat

penjelasan

tentang

dampak

pencemaran air

sungai

3 Dampak

yang

dipaparkan

hanya untuk

ikan-ikan

yang ada di

sungai.

Padahal di

sungai tidak

hanya ikan,

pasti ada

mahluk

hidup lainnya

juga. Selain

itu tidak ada

dampaknya

bagi

lingkungan

di sekitar air

sungai

3 Untuk “dampak”

bisa ditambahkan

dampak bagi

biota air

12. Cergam

memuat

penjelasan

tentang

2 Tidak ada

penjelasan

tentang

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

manfaat air

sungai

manfaat air

sungai

13. Cergam

memuat

informasi

tentang alat

untuk

pengelolaan air

limbah

perumahan

sebelum

dialirkan ke

sungai

3 3 Dalam cerita

lebih ditekankan

pengolahan air

sungai, sebaiknya

justru limbah cair

sebelum masuk

sungai bisa

diolah dahulu

14. Cergam

memuat

informasi

sederhana

tentang alat

dan cara kerja

IPAL

3 Cara kerja

IPAL masih

sulit

dipahami

3 Bahasa bisa

“disederhanakan”

15. Cergam berisi

penjelasan

agar siswa

memahami

cara

pengolahan air

limbah

menggunakan

SPAL

3 Proses

pembuatan

SPAL kurang

jelas

4

16. Cergam

memuat alur

cerita yang

mudah untuk

dipahami

siswa

3 4

Total skor 22 28

Rata-rata skor 2,75 3,5

Jumlah rata-rata 3,12

Dari tabel di atas, kualitas isi buku cerita bergambar memiliki skor

3,12. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori “Baik”. Kategori tersebut

dapat diperoleh karena buku cerita bergambar memiliki beberapa saran

yang dapat dijadikan untuk perbaikan buku cerita bergambar. Beberapa

saran yang disampaikan oleh validator yaitu saran mengenai judul buku

cerita bergambar, menambahkan dampak pencemaran air limbah bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

manusia dan makhluk hidup lainnya. Isi cerita yang memuat bagian-bagian

alat pengolahan air limbah serta proses pengolahannya masih

menggunakan bahasa yang sulit dipahami siswa. Oleh sebab itu validator

menyarankan untuk lebih menyederhanakannya. Peneliti mendapatkan

skor 3 tentang penjelasan alat-alat serta proses pengolahan air limbah

menggunakan IPAL. Pada item 15 tentang penjelasan tahapan pembuatan

SPAL yang mendapatkan saran bahwa proses pembuatan SPAL belum

jelas, sehingga validator memberikan saran untuk lebih memberikan

informasi proses pengolahan air limbah menggunakan SPAL. Validator

memberikan skor 3 dan 4 pada item 16 tentang alur cergam. Mengetahui

banyaknya saran untuk buku cerita bergambar yang dikembangkan, maka

perlu adanya perbaikan pada buku cerita bergambar tersebut. Setelah

mengetahui keunggulan dan kelemahan buku cerita bergambar, peneliti

kemudian merangkum kualitas pada setiap aspek yang ada.

Tabel 4.14 Penilaian Produk Setiap Aspek

Aspek Skor Kategori

Halaman sampul 3,8 Sangat Baik

Penggunaan bahasa 2,75 Baik

Desain produk 3,45 Sangat Baik

Isi buku cerita bergambar 3,12 Baik

Rata-rata skor 3,28 Sangat Baik

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa terdapat empat aspek

yang menjadi penilaian buku cerita bergambar. Empat aspek tersebut,

antara lain halaman sampul, penggunaan bahasa, desain produk, dan isi.

Aspek pada halaman sampul mendapatkan skor 3,8 dengan kategori

“Sangat Baik”. Aspek penggunaan bahasa mendapatkan skor sebesar 2,75

dengan kategori “Baik”. Aspek desain produk memperoleh skor sebanyak

3,45 dengan kategori “Sangat Baik”. Sedangkan aspek isi buku cerita

mendapatkan skor sebanyak 3,12. Setelah mengetahui rerata skor tersebut,

kemudian peneliti akan menghitung persentase kelayakan produk yang

disajikan dalam sebuah grafik sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Gambar 4.3 Persentase Kelayakan Produk

Dari hasil persentase yang diperoleh, dapat diketahui bila aspek

halaman sampul sebesar 95,83 dan termasuk pada kategori “Sudah

Layak”. Kualitas buku cerita bergambar pada aspek halaman sampul

menunjukkan bahwa bagian tersebut memiliki warna yang menarik dan

memuat nama penulis serta ilustrator buku cerita bergambar. Namun, perlu

dilakukan perbaikan pada judul buku. Persentase kelayakan produk

selanjutnya yaitu dari aspek penggunaan bahasa sebanyak 69% yang

masuk ke kategori “Layak”. Bahasa pada buku cerita bergambar mudah

untuk dipahami siswa kelas V SD. Tetapi ada beberapa bagian bahasa dan

tanda baca yang kurang sesuai dengan PUEBI. Persentase kelayakan pada

aspek desain produk sebesar 87,50% dan termasuk pada kategori “Sangat

Layak”. Aspek ini memiliki komponen yang lengkap dan sesuai dengan

perkembangan siswa SD. Selanjutnya yaitu presentasi aspek isi cerita

sebesar 78,57% dan termasuk pada kategori “Layak”. Pada aspek ini,

narasi dan gambar pada buku cerita bergambar saling berkaitan. Namun,

kedua validator memberikan saran agar lebih menyederhanakan dan

mengkaitkan antara gambar dengan narasi tentang pengolahan air limbah

menggunakan teknologi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan

Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL). Perhitungan persentase

kelayakan produk pada keempat aspek diperoleh rerata sebanyak 82,66%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

dan dapat disimpulkan bahwa buku cerita bergambar ini termasuk dalam

kategori “Sangat Layak”.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil validasi, buku cerita bergambar yang berjudul “IPAL

dan SPAL untuk Mengolah Air Limbah” memperoleh skor 3,28. Dari hasil

tersebut menunjukkan bahwa buku cerita bergambar termasuk dalam kategori

“Sangat Baik” dengan revisi sesuai dengan saran validator. Buku cerita

bergambar dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk mempermudah

siswa dalam memahami materi dan juga sebagai sarana literasi. Buku cerita

bergambar juga dapat digunakan sebagai buku pengayaan karena di dalam

buku tersebut terdapat pertanyaan pendalaman untuk mengukur sejauh mana

pemahaman siswa. Dalam mengembangkan buku cerita bergambar, peneliti

memperhatikan beberapa kaidah diantaranya:

1. Buku cerita bergambar dikembangkan sesuai dengan Pendidikan

Lingkungan Hidup (PLH)

Buku cerita bergambar yang dikembangkan berisi penjelasan

mengenai pendidikan lingkungan hidup yang termuat pada halaman 3-14.

Halaman 3-6 menjelaskan mengenai permasalahan lingkungan yaitu

pencemaran air limbah di sungai. Melihat adanya pencemaran sungai

tersebut, kedua tokoh cerita mencari informasi mengenai bahaya air sungai

yang tercemar limbah dan solusi untuk mengatasi permasalahan itu. Hal

tersebut termuat dalam buku cerita bergambar pada halaman 7-12. Pada

halaman 13-14 berisi tentang air sungai yang sudah tercemar masih dapat

dimanfaatkan, tetapi air tersebut harus diolah terlebih dahulu.

Berdasarkan dengan penjelasan tersebut, sesuai dengan teori pada

Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) yaitu, upaya mengubah perilaku

dan sikap yang dilakukan oleh masyarakat dengan tujuan untuk

meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat

tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada

akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam

upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi

sekarang dan yang akan datang (Sudjoko, 2009:1.15). Dalam hal ini, buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

cerita bergambar yang dikembangkan memiliki dasar yang kuat. Dasar

yang kuat tersebut diambil dari permasalahan yang ada di masyarakat

seperti permasalahan yang ada di sekitar sungai Soka dan di salah satu

Desa di Kota Pati Jawa Tengah. Sehingga buku cerita bergambar ini dapat

digunakan di semua daerah. Buku cerita bergambar yang dikembangkan

dapat membantu siswa untuk menanamkan kesadaran tentang pentingnya

menjaga kebersihan sungai dan tidak membuang air limbah ke sungai

karena berdampak buruk bagi lingkungan dan makhluk hidup. Siswa juga

mendapatkan informasi mengenai beberapa bahaya yang akan terjadi

akibat pencemaran air limbah di sungai dan air sungai yang telah tercemar

masih dapat dimanfaatkan kembali dengan mengolahnya terlebih dahulu.

Hal tersebut adalah salah satu sebuah solusi untuk mengatasi pencemaran

air limbah di sungai. Melalui buku cerita bergambar yang mengandung

pendidikan lingkungan hidup, siswa diajak untuk memahami pesan moral

dalam cerita agar dapat memiliki kesadaran untuk menjaga kelestarian

lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang maupun yang akan

datang dengan cara tidak membuang atau mengalirkan air limbah langsung

ke sungai.

2. Buku cerita bergambar dikembangkan sesuai dengan Tema 8

“Lingkungan Sahabat Kita”, Subtema 1 “Manusia dan Lingkungan”

Pada buku tematik kelas V SD tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita”,

subtema 1 “Manusia dan Lingkungan” terdapat lima muatan pelajaran,

yaitu PPKn, Bahasa Indonesia, IPS, IPA dan SBdP. Pada mata pelajaran

PPKn mempelajari materi tentang mensyukuri keragaman sosial

masyarakat, sikap toleran dalam keragaman sosial budaya. Pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia, materi yang dibahas yaitu menguraikan urutan

peristiwa atau tindakan dalam teks bacaan serta menyajikan kembali

peristiwa tersebut dengan memperhatikan latar cerita yang terdapat dalam

teks bacaan. Mata pelajaran IPS mempelajari tentang peran ekonomi

dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan pada mata pelajaran IPA

mempelajari tentang siklus air dan dampaknya bagi peristiwa-peristiwa

yang terjadi di bumi serta untuk keberlangsungan hidup bagi makhluk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

hidup.Pada mata pelajaran SBdP mempelajari tentang tangga nada dan

lagu-lagu dalam berbagai tangga nada.

Buku cerita bergambar yang dikembangkan sesuai dengan buku

tematik kelas V SD tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita”, subtema 1

“Manusia dan Lingkungan”. Buku cerita bergambar memuat pelajaran

Bahasa Indonesia dan IPA. Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa

memperoleh informasi baru mengenai teknologi pengolahan air limbah

menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Saluran

Pembuangan Air Limbah (SPAL). Isi dari buku cerita bergambar memiliki

urutan peristiwa yang runtut. Buku cerita bergambar memuat pelajaran

IPA mengenai siklus air dan dampak bagi peristiwa-peristiwa yang terjadi

di bumi serta keberlangsungan bagi makhluk hidup. Di dalam buku cerita

bergambar, materi dampak bagi peristiwa yang terjadi di bumi serta

keberlangsungan bagi makhluk hidup terlihat pada isi cerita yang

menjelaskan mengenai dampak dari pencemaran sungai dan upaya untuk

mengurangi pencemaran limbah di sungai.

3. Buku cerita bergambar dikembangkan sesuai dengan teori penulisan

cerita bergambar

Buku cerita bergambar adalah tuturan teks cerita anak yang ditulis

berdasarkan suatu aktivitas atau kejadian tertentu sesuai dengan sudut

pandang anak sehingga dapat saling menarik minat baca anak yang

tersusun atas teks dan gambar yang keduanya saling melengkapi

(Krissandi,2017:21)

Peneliti mengembangkan buku cerita bergambar yang termasuk

kedalam jenis buku cerita bergambar informasi. Di dalam buku jenis ini,

berisi informasi-informasi untuk para pembaca. Dalam buku cerita

bergambar yang dikembangkan berisi informasi tentang pengolahan air

limbah dengan menggunakan teknologi IPAL dan SPAL. Informasi-

informasi yang termuat dalam buku tersebut, antara lain penjelasan

bagian-bagian serta fungsi dari IPAL dan SPAL, proses atau cara kerja alat

IPAL dan SPAL untuk mengolah air limbah, bentuk dari teknologi IPAL

dan SPAL, dll. Buku cerita bergambar yang berisi informasi mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

pengolahan air limbah dengan menggunakan IPAL dan SPAL disajikan

dengan gambar-gambar yang mendukung. Terdapat gambar-gambar

ilustrasi yang menggambarkan isi teks cerita. Gambar ilustrasi tersebut

menjelaskan tentang isi cerita dan membuat cerita menjadi lebih nyata.

Gambar yang dibuat berupa gambaran tangan dan berwarna-warni

sehingga dapat menarik perhatian siswa. Dengan adanya hal tersebut,

siswa akan lebih mudah untuk memahami isi cerita sehingga informasi-

informasi tersebut dapat dipahami oleh siswa.

4. Buku cerita bergambar dikembangkan sesuai dengan penjelasan

teknologi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) adalah bagunan air yang

berfungsi untuk mengolah limbah yang berasal dari kegiatan yang ada

(Kemenkes,2011:1). IPAL digunakan untuk mengolah air limbah sebelum

air limbah tersebut dialirkan ke lingkungan seperti sungai dan tanah.

Berdasarkan validasi buku cerita bergambar yang dikembangkan

berisi narasi dan gambar yang saling melengkapi, sehingga gambar dan isi

cerita sudah sesuai. Isi buku cerita bergambar tentang IPAL yang

digunakan untuk mengolah air limbah. Terdapat penjelasan mengenai

teknologi IPAL yang dilengkapi dengan gambar, sehingga membuat

penjelasan menjadi lebih mudah untuk dipahami. Gambar pada cerita

disesuaikan dengan penjelasan mengenai teknologi IPAL.

Berdasarkan paparan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

buku cerita bergambar yang dikembangkan memuat gambar serta narasi

mengenai teknologi IPAL. Di dalam buku tersebut terdapat informasi

mengenai penjelasan teknologi IPAL yang dapat digunakan untuk

mengolah air limbah. Selain itu, terdapat informasi mengenai bagian dari

alat atau media dan proses dalam pengolahan air limbah tersebut. Buku

cerita bergambar yang dikembangkan peneliti berisi tentang informasi

mengenai IPAL . Di dalamnya terdapat gambar-gambar yang dapat

mempermudah untuk menjelaskan mengenai teknologi IPAL agar lebih

mudah untuk dipahami siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

5. Buku cerita bergambar dikembangkan sesuai dengan penjelasan

teknologi Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)

Saluran pembuangan air limbah atau SPAL merupakan

perlengkapan pengolahan air limbah yang berupa saluran perpipaan

maupun yang lainnya yang dapat dipergunakan untuk membuang air

buangan atau limbah dari sumbernya sampai ke tempat pengelolaan atau

tempat pembuangan (Irdianty, 2011:19). SPAL digunakan untuk

mengolah air limbah menjadi air tanah. Air limbah yang diolah

menggunakan SPAL akan meresap masuk ke tanah dan menjadi air tanah.

Buku cerita bergambar yang dikembangkan memuat SPAL untuk

mengolah air limbah. Di dalamnya terdapat gambar dan penjelasan tentang

media atau alat yang digunakan dalam SPAL serta proses pengolahan air

limbah tersebut. Gambar pada cerita disesuaikan dengan penjelasan

mengenai SPAL. Buku cerita bergambar yang dikembangkan memuat

informasi mengenai pengolahan air limbah. Penjelasan-penjelasan

tersebut dipermudah dengan adanya bantuan gambar, sehingga penjelasan

mengenai proses pengolahan air limbah menggunakan SPAL dapat lebih

mudah dipahami oleh siswa.

6. Buku cerita bergambar dikembangkan sesuai dengan teori STEAM

STEAM didefinisikan sebagai suatu pendekatan pengajaran dan

pembelajaran antara dua atau lebih dalam komponen STEAM dengan

disiplin ilmu lain. Istilah STEAM merupakan kepanjangan dari Science,

Technology, Art and Mathematics. Penggabungan seni dengan disiplin

ilmu lain sebenarnya telah lama dilakukan, seni dianggap sebagai

penyeimbang ilmu pengetahuan (Hadinugrahaningsih, 2017: 17).

Pembelajaran dengan menggunakan STEAM menurut Yakman (dalam

Hadinugrahaningsih, 2017: 19) merupakan pembelajaran kontekstual,

dimana anak akan diajak memahami fenomena yang terjadi di lingkungan

sekitar. Dengan adanya pembelajaran tersebut, anak akan merasa ingin

lebih tahu, ingin belajar dan memahami apa yang sedang terjadi,

penyebab-penyebabnya, dan dampak yang ditimbulkan serta berusaha

untuk mengatasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Buku cerita bergambar yang dikembangkan berisi informasi

mengenai pengolahan sampah plastik menggunakan alat pirolisis.

Informasi yang terdapat dalam buku cerita bergambar memuat lima unsur

pada STEAM. Dengan membaca buku cerita bergambar, siswa belajar

ilmu sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika. Sains merupakan ilmu

yang berkaitan dengan alam. Pada ilmu sains, siswa belajar mengenai

pengolahan air limbah dan teknologi. Teknologi merupakan sebuah alat

yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan memecahkan

masalah manusia. Buku cerita bergambar yang dikembangkan, siswa dapat

belajar tentang teknologi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan

Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) yang digunakan untuk

mengolah air limbah. Tidak hanya itu, siswa juga belajar mengenai ilmu

teknik. Teknik merupakan ilmu yang berkaitan dengan proses atau cara

untuk memecahkan suatu masalah. Pada ilmu teknik, siswa belajar tentang

cara kerja alat IPAL dan SPAL dalam mengolah air limbah. Ilmu seni juga

dipelajari dalam STEAM. Ilmu seni dalam STEAM mempelajari tentang

hasil dari sebuah kreatifitas, cara siswa untuk dapat merenungkan,

membuat, mengekspresikan dan mewakili ide-ide kreatif untuk

memecahkan suatu masalah. Pada ilmu seni, siswa diajak untuk

memikirkan ide-ide kreatif untuk memecahkan masalah mengenai

pencemaran sungai, serta siswa dapat merenungkan teknologi IPAL dan

SPAL dapat mengurangi atau memecahkan permasalahan pencemaran

sungai. Selain ilmu seni, siswa juga mempelajari tentang ilmu matematika.

Ilmu matematika merupakan ilmu tentang angka-angka, bentuk benda,

ukuran benda, jumlah benda, beserta perhitungannya. Dalam buku cerita

bergambar yang dikembangkan, siswa belajar matematika tentang bentuk

benda atau bangun ruang yang terdapat pada teknologi IPAL, dan

mempelajari jumlah serta jarak yang terdapat pada teknologi SPAL.

Dengan demikian, peneliti mengembangkan buku cerita bergambar

tentang pengolahan sampah plastik menggunakan teknologi IPAL dan

SPAL yang memuat lima unsur ilmu STEAM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

BAB V

PENUTUP

Bab ini akan menjelaskan tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan

saran. Berikut ini merupakan penjelasannya.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1) Pengembangan prototipe buku cerita bergambar tentang pengolahan air

limbah menggunakan IPAL dan SPAL untuk kelas V SD dikembangkan

menggunakan tahapan model ADDIE:

a. Analisis kebutuhan karena masalah pencemaran air sungai serta

analisis mengenai pendidikan lingkungan hidup di sekolah dasar. Data

diperoleh melalui wawancara dengan guru kelas V SD dan warga atau

penduduk yang bertempat tinggal di sekitar sungai.

b. Desain produk dilakukan dengan membuat kisi-kisi buku cerita

bergambar

c. Pengembangan dilakukan dengan membuat produk buku cerita

bergambar yang sesuai dengan kisi-kisi serta dilakukan validasi. Buku

cerita bergambar divalidasi oleh dosen dan guru kelas V SD.

d. Implementasi tidak dapat dilakukan karena wabah Covid-19.

Pemerintah mewajibkan seluruh jenjang pendidikan mulai dari PAUD

hingga Universitas untuk belajar di rumah secara daring.

e. Evaluasi pada tahap pengembangan berdasarkan saran dari hasil

validasi buku cerita bergambar.

2) Kualitas buku cerita bergambar tentang pengolahan air limbah

menggunakan teknologi IPAL dan SPAL untuk siswa kelas V SD dari

hasil validasi yang dilakukan oleh dosen PGSD dan guru kelas V SD

mendapatkan skor rata-rata sebanyak 3,28. Buku cerita bergambar tersebut

termasuk dalam kategori “Sangat Baik” dan perlu dilakukan perbaikan

sesuai dengan saran validator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

B. Keterbatasan Pengembangan

Keterbatasan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Peneliti tidak dapat melakukan tahap implementasi terhadap buku cerita

bergambar karena terhambat wabah Covid-19, sehingga pemerintah

mewajibkan kepada siswa untuk belajar secara daring dan tidak ada

kegiatan belajar mengajar di sekolah.

2. Buku cerita bergambar belum dapat dijadikan sumber utama bagi siswa

untuk belajar tentang pembelajaran tematik.

C. Saran

Saran peneliti untuk penelitian selanjutnya yaitu:

1. Untuk mengantisipasi keterbatasan penelitian tersebut, maka

sebaiknya melakukan tahap implementasi terhadap buku cerita

bergambar.

2. Buku cerita bergambar dapat dijadikan sumber utama bagi siswa untuk

belajar tentang pembelajaran tematik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, R. 2002. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: PT Grasindo

Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Ernawati, Iis dan Sukardiyono, Totok. 2017. Uji Kelayakan Media Pembelajaran

Interaktif pada Mata Pelajaran Administrasi Server. Elinvo (Electronic,

Informatics, and Vocational Education). Vol. 2, No.02, Hal.204-210. Diakses

18 Juli 2020

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. 2013. Peraturan Daerah Daerah

Istimewa Yogyakarta No.2 Tahun 2013 Tentang Pengolahan Air Limbah

Domestik, Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013 No.2.

Yogyakarta: Sekretariat Daerah.

Hadinugrahaningsih, Tritiyatma. 2017. Keterampilan abad 21 dan STEAM

(Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) project dalam

pembelajaran kimia. Jakarta: LPPM Universitas Negeri Jakarta

Hamlah, Syukri. 2013. Sekelumit Wawasan Pengantar Pendidikan Lingkungan.

Bandung: Refika Aditama

Kaligis, dkk. 2007. Pendidikan Lingkungan Hidup. Jakarta: Universitas Terbuka

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.2016. Sistem Pengelolaan

Air Limbah Domestik-Setempat Tangki Septik dengan Up-Flow Filter. Jakarta:

Direktur Jendral Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat.

Krissandi, Apri Damai Sagita. 2017. Merancang Buku Cerita Bergambar sebagai

Media Membaca Anak yang Berkarakter. Yogyakarta: Sanata Dharma

Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.57 Tahun 2014 tentang

Kurikulum 2013 Lampiran 3

Pemerintah Republik Indonesia. 2011. Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2011

Tentang Sungai. Lembar Negara RI Tahun 2011. Jakarta: Sekretariat Negara.

Pratiwi, Indah Nur. 2019. Evaluasi Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah

Komunal di Dusun Sukunan, Banyuraden, Gamping, Sleman Tahun 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Skripsi. Jurusan Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan.

Priyaka, Arina. 2012. Perancangan Instalasi Pengolahan Air Limbah Pertamina

Maritime Training Center (Studi Perbandingan dengan Instalasi Pengolahan

Air Limbah Gedung Pertamina Learning Center). Skripsi. Fakultas Teknik.

Depok : Universitas Terbuka.

Runia, Yodenca Assti. 2008. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keracunan

Pestisida Organofosfat, Karbamat, dan Kejadian Anemia pada Petani

Hortikultura di Desa Tejosari Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.

Tesis. Program Pascasarjana. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang.

Rusli, Muhammad. 2017. Multimedia Pembelajaran yang Inovatif. Yogyakarta:

Andi Offset

Sari, Dwi Ratnasari. 2015. Evaluasi Pengolahan Air Limbah dengan Sistem

Extended Aeration di Rumah Sakit “X” Semarang. Skripsi. Jurusan Ilmu

Kesehatan Masyarakat. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Semarang: Universitas

Negeri Semarang.

Setyowati. 2007. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana

Setyosari, Punaja. 2010. Metode penelitian Pendidikan dan Pengembangan.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Soemarwoto, Otto. 2003. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suryani, dkk. 2011. Media Pembelajaran Inovatif dan Pengembangannya.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Tung, Khoe Yo. 2017. Desain Instruksional Perbandingan Model &

Implementasinya. Yogyakarta: Andi

Wardhana, Wisnu. 2004. Komponen Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi

Offset

Sudjoko, dkk. 2003. Pendidikan Lingkungan Hidup. Jakarta: Universitas Terbuka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Widoyoko, Eko Putro. 2016. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Belajar

Widoyoko, Eko Putro. 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sumber dari internet:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017 Gerakan Literasi Nasional.

Diunduh pada 30 Juni 2020 pukul 20.00 WIB.

https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/wp-content/uploads/2017/08/panduan-

gln.pdf .

_______ . 2019. STEAM, Sebuah Pendekatan Pembelajaran Berbasis Seni.

Diakses pada 2 Juli 2020 pukul 10.00 WIB.

https://binus.ac.id/knowledge/2019/03/steam/

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Teknis Instalasi

Pengolahan Air Limbah dengan Sistem Biofilter Anaerob Aerob pada

Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Diunduh pada 20 Maret 2020 pukul 20.00

WIB.http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirLimbahDomestikDKI/BA

B13UJICOBAIPAL.pdf

_______ .2012. Kandungan Zat Kimia Pestisida. Diakses pada 7 Oktober 2020,

pukul 19.00 WIB. https://indoagrow.wordpress.com/2012/02/10/kandungan-

zat-kimia-pestisida/.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Validasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Lampiran 2. Lembar Wawancara

Nama Bapak/Ibu Guru :

Guru Kelas :

Asal Instansi :

No. Daftar Pertanyaan

1.

Pendidikan lingkungan hidup menurut Cerovsky dalam buku “Handbook of

environmental Education” dikemukakan bahwa pendidikan lingkungan

hidup adalah proses pengenalan nilai-nilai serta pemahaman konsep-

konsep yang dapat mengembangkan keterampilan sikap serta motivasi

manusia untuk mengerti serta menghargai hubungan antar sesama dan

dengan lingkungan hidupnya (Kaligis, 2007: 1.11).

Menurut Bapak/Ibu, apakah Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) itu

sendiri?

2.

Jelaskan menurut Bapak/Ibu, mengenai keterkaitan materi tematik kelas V

tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita” Subtema 1 “Manusia dan Lingkungan”,

dengan salah satu usaha menjaga dan melestarikan Pendidikan Lingkungan

Hidup!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

3.

Jelaskan berdasarkan pengalaman Bapak/Ibu guru, tentang proses atau cara

dalam mengajarkan materi tematik kelas V tema 8 “Lingkungan Sahabat

Kita” subtema 1 “Manusia dan Lingkungan” dengan mengaitkan literasi

yang telah dibaca anak?.

4.

Menurut Bapak/Ibu, apakah ada buku cerita bergambar yang dapat

digunakan sebagai literasi dan berisi informasi yang berkaitan dengan

pembelajaran untuk siswa kelas V tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita”

subtema 1 “Manusia dan Lingkungan”?.

5.

Apakah Bapak/Ibu guru membutuhkan buku cerita bergambar yang dapat

dijadikan literasi untuk mengawali pembelajaran tematik kelas V tema 8

“Lingkungan Sahabat Kita” subtema 1 “Manusia dan Lingkungan”?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Lampiran 3. Hasil Wawancara

Hasil Wawancara Guru Kelas V Sekolah Dasar

No Pertanyaan

Responden

SD Kanisius

Pati 01

SD Kanisius

Pati 02

SD BOPKRI

Turen

1 Menurut

Bapak/Ibu,

apakah

Pendidikan

Lingkungan

Hidup (PLH)?

Proses untuk

membangun

populasi

manusia di

dunia yang

peduli terhadap

lingkungan

(secara

menyeluruh)

Proses

pengenalan,

pemahaman,

penanaman,

dan

pengaplikasian

nya tentang

lingkungan

hidup,

terkhusus

pengembangan

dan

pelestariannya.

Seperti

hakikatnya

manusia

adalah

makhluk sosial

sehingga

memerlukan

lingkungan

yang baik.

Sehingga PLH

adalah

bagaimana

cara antar

sesama

makhluk hidup

saling

berinteraksi

sehingga dapat

saling hidup

berketerkaitan

dengan baik

2 Jelaskan

menurut

Bapak/Ibu,

mengenai

Manusia sebagai

subyek dalam

upaya menjaga/

melestarikan

Tema 8

subtema 1

mengenalkan

pentingnya

Karena

manusia

makhluk sosial

yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

keterkaitan

materi tematik

kelas V tema 8

“Lingkungan

Sahabat Kita”

subtema 1

“Manusia dan

Lingkungan”,

dengan salah

satu usaha

menjaga dan

melestarikan

pendidikan

Lingkungan

Hidup!

lingkungannya.

Segala sesuatu

yang terjadi

dengan

lingkungannya

(baik atau

buruk) karena

aktivitas

manusia

lingkungan

bagi

keberlangsung

an hidup

manusia. Agar

lingkungan

memiliki daya

dukung

terhadap

keberlangsung

an hidup bagi

manusia perlu

upaya

pelestarian.

memerlukan

orang lain

untuk hidup,

maka bila

merawat

lingkungan

akan terjalin

timbal balik

yang baik

3 Jelaskan

berdasarkan

pengalaman

Bapak/Ibu

guru, tentang

proses atau

cara dalam

mengajarkan

materi kelas V

tema 8

“Lingkungan

Sahabat Kita”

subtema 1

“Manusia dan

Lingkungan”

dengan

Pemaparan

tema, mengajak

anak

mengumpulkan

informasi yang

berkaitan

dengan materi,

membahas

(analisis),

membuat

ringkasan hasil

literasi,

penugasan.

1. Anak

mencari

literasi yang

berkaitan

dengan

lingkungan

2. Anak

mempresentasi

kan apa yang

dibaca

3. Tanya jawab

presentasi

siswa, guru

memberikan

pertanyaan

yang

Mengajak

mengenal

lingkungan

hidup dengan

belajar diluar

ruangan dan

menggunakan

video

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

mengaitkan

literasi yang

telah dibaca

anak?

mengaitkan isi

buku dengan

tema

4 Menurut

Bapak/Ibu,

apakah ada

buku cerita

bergambar

yang dapat

digunakan

sebagai literasi

dan berisi

informasi yang

berkaitan

dengan

pembelajaran

untuk siswa

kelas V tema 8

“Lingkungan

Sahabat Kita”

subtema 1

“Manusia dan

Lingkungan”?

Ada, anak

banyak

mengumpulkan

informasi

tentang

lingkungan dari

internet, buku

pelajaran, dan

literasi yang

lain.

Ada Ada, seperti

buku

ensiklopedia

5 Apakah

Bapak/Ibu

guru

membutuhkan

buku cerita

bergambar

yang dapat

Ya, perlu buku

cerita

bergambar.

Namun, tidak

selalu harus

menggunakan

Ya, untuk

memperkaya

literasi siswa

dan guru

Ya, perlu.

Agar dapat

membantu

siswa untuk

mengembangk

an imajinasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

dijadikan

literasi untuk

mengawali

pembelajaran

tematik kelas

V tema 8

“Lingkungan

Sahabat Kita”

subtema 1

“Manusia dan

Lingkungan”.

buku cerita

bergambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Lampiran 4. Lembar Wawancara Warga

Nama Bapak/Ibu :

No. Daftar Pertanyaan

1.

Apakah Bapak/Ibu mengetahui manfaat dari Sungai Soka ini?

2.

Apakah Bapak/Ibu mengetahui arti dari SDA sungai secara umum?

3.

Menurut Bapak/Ibu, bagaimana kondisi sungai soka saat ini?

4.

Apakah Sungai Soka ini masih bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-

hari?

5.

Bagaimana menurut pendapat Bapak/Ibu tentang keterlibatan masyarakat

sekitar dalam pengelolaan Sungai Soka ini?

6

Menurut pendapat Bapak/Ibu mengenai kesadaran masyarakat untuk

melestarikan SDA di sungai mulai dari pendidikan dasar?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Lampiran 5. Hasil Wawancara Warga

1. Hasil Wawancara dengan Bapak Eko

No. Pertanyaan Jawaban Responden

1. Apakah Bapak/Ibu

mengetahui manfaat dari

sungai Soka ini?

Sungai Soka ini banyak sekali

manfaatnya, karena terletak

sebagai pembatas antara

beberapa Desa. Sungai ini juga

banyak dimanfaatkan sebagai

sumber mata air untuk saluran

irigasi baik kolam maupun

sawah. Selain itu juga dulunya

masyarakat menjadikan sungai

ini sebagai tempat untuk mandi

dan mencuci pakaian.

2. Apakah Bapak/Ibu

mengetahui arti dari sumber

daya alam sungai secara

umum?

SDA yang berasal dari sungai

dan bisa dimanfaatkan untuk

kepentingan manusia, contohnya

air, batu, pasir, ikan.

3. Menurut Bapak/Ibu

bagaimana kondisi sungai

Soka saat ini?

Menurut saya, kondisi Sungai

Soka sudah tidak seperti dulu.

Dahulu air dari sungai ini sangat

bersih dan bisa dimanfaatkan

untuk kepentingan masyarakat

sekitar. Namun, beberapa tahun

belakangan ini sungai sudah

mulai tercemar limbah dari

rumah yang langsung dibuang ke

sungai, dan tidak sedikit dari

warga yang membuang sampah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

rumah tangga kedalam sungai.

Hingga akhir-akhir ini sungai

sering meluap sewaktu hujan,

dan sungai menjadi sangat kotor

dan keruh, karena masyarakat

sekitar sudah jarang

membersihkan sungai secara

rutin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

2. Hasil Wawancara dengan Mbak Dora

No. Pertanyaan Jawaban Responden

1. Apakah Bapak/Ibu

mengetahui manfaat dari

sungai Soka ini?

Ya, diantaranya untuk mengaliri

irigasi, tempat mencuci baju

bagi para warga, dan sebagai

tempat penampungan sumber

mata air yang dinamai dengan

Sendang Soka

2. Apakah Bapak/Ibu

mengetahui arti dari sumber

daya alam sungai secara

umum?

Ya, Sungai adalah sumber daya

alam yang aliran airnya berasal

dari tempat yang tinggi lalu

turun ke arah yang lebih rendah,

dan pada akhirnya bermuara ke

laut atau danau

3. Menurut Bapak/Ibu

bagaimana kondisi sungai

Soka saat ini?

Kurang baik ditambah lagi di

beberapa titik terdapat sampah

plastik. Kebanyakan sampahnya

seperti bungkus deterjen atau

sabun mandi.

4. Apakah sungai Soka masih

bisa dimanfaatkan untuk

kebutuhan sehari-hari?

Masih, tapi kebanyakan

masyarakat lebih memanfaatkan

Sendangnya untuk mengambil

air bersih dibandingkan

sungainya

5. Bagaimana menurut pendapat

Bapak/Ibu tentang

keterlibatan masyarakat

Kurang baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

sekitar dalam pengelolaan

sungai Soka ini?

6. Menurut Bapak/Ibu mengenai

kesadaran masyarakat untuk

melestarikan sumber daya

alam sungai dimulai dari

pendidikan dasar?

Ya, saya setuju, karena melalui

pendidikan dasar yang diajarkan

akan membentuk pribadi yang

konservatif terhadap alam

disekitarnya, misalnya seperti

diajarkan untuk merawat dan

menjaga alam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

3. Hasil Wawancara dengan Bapak Gunarto

No. Pertanyaan Jawaban Responden

1. Apakah Bapak/Ibu

mengetahui manfaat dari

sungai Soka ini?

Iya, tau manfaatnya

2. Apakah Bapak/Ibu

mengetahui arti dari sumber

daya alam sungai secara

umum?

Iya kalau itu saya

mengetahuinya

3. Menurut Bapak/Ibu

bagaimana kondisi sungai

Soka saat ini?

Kondisi air sungainya sudah

kurang bagus, karena ada

beberapa pohon yang dipotong.

Mulai disemai dengan

banyaknya septic tank dari

warga yang dialirkan langsung

ke sungai

4. Apakah sungai Soka masih

bisa dimanfaatkan untuk

kebutuhan sehari-hari?

Masih bisa dikonsumsi tetapi

harus direbus dahulu

5. Bagaimana menurut pendapat

Bapak/Ibu tentang

keterlibatan masyarakat

sekitar dalam pengelolaan

sungai Soka ini?

Bagus dalam menjaga

kebersihan sekitar, hanya kurang

menjaga tanaman sekitar sungai

yang mampu menampung air

6. Menurut Bapak/Ibu mengenai

kesadaran masyarakat untuk

melestarikan sumber daya

Anak dari kecil dikenalkan dan

diajarkan akan manfaat SDA dan

cara merawatnya, serta penyebab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

alam sungai dimulai dari

pendidikan dasar?

pencemaran-pencemaran air di

sungai dan di tanah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Lampiran 6. Lembar Validasi

Hal : Permohonan Validasi Produk

Lampiran : 1 Bendel

Kepada

Yth. ....................................

Di tempat

Sehubungan dengan pelaksanaan Tugas Akhir Skripsi (TAS), dengan

ini saya:

Nama : Herlinda Widyastuti

NIM : 161134021

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul TAS : Pengembangan Buku Cerita Bergambar tentang

Upaya Pelestarian Sumber Daya Alam di Sungai

untuk Kelas V Sekolah Dasar

Dengan hormat mohon Ibu berkenan memberikan validasi terhadap buku

cerita bergambar yang merupakan hasil penelitian TAS saya berjudul “IPAL

untuk Menjernihkan Air Limbah”. Caranya dengan mengisi lembar validasi

yang saya lampirkan.

Demikian permohonan saya, atas bantuan dan perhatiannya saya

ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 5 Oktober 2020

Pemohon,

Herlinda Widyastuti

NIM: 161134021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

TOR

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR KELAS V SEKOLAH

DASAR

Sungai Adalah alur atau wadah air alami atau buatan berupa jaringan

pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan

dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan (Peraturan Pemerintah Nomor 38

tahun 2011). Sungai sebagai sumber air yang merupakan sumber daya alam

utama yang mempunyai fungsi serbaguna bagi kehidupan dan penghidupan

makhluk hidup. Fungsi sungai yaitu sebagai sumber air minum, sarana

transportasi, sumber irigasi, perikanan dan lain sebagainya. Sayangnya sungai

tidak dapat berfungsi secara maksimal seperti itu karena ada perilaku

masyarakat yang cenderung menyebabkan air sungai mengalami pencemaran,

dengan melakukan kebiasaan membuang limbah rumah tangga langsung ke

aliran-aliran yang menuju ke sungai. Oleh karena itu, supaya air sungai tidak

tercemar maka masyarakat perlu mendapatkan informasi bahwa sebenarnya air

limbah sebelum dialirkan aliran-aliran yang menuju ke sungai sebaiknya harus

diolah terlebih dahulu. Ada dua sistem pengolahan air limbah yakni

menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Saluran

Pembuangan Air Limbah (SPAL).

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan tiga guru kelas V SD,

peneliti mendapatkan informasi bahwa mereka membutuhkan buku cerita

bergambar sebagai sarana literasi untuk mengajarkan materi dalam konteks

pelestarian lingkungan. Oleh karena itu cerita bergambar yang peneliti

kembangkan dapat dijadikan media literasi pembelajaran guru kelas V untuk

mengajar tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita” subtema 1 “Manusia dan

Lingkungan.”

Buku cerita bergambar ini berisi dengan informasi tentang pengolahan

air limbah yang diolah menggunakan IPAL dan SPAL. Tujuannya untuk

menumbuhkan kesadaran siswa SD untuk: (1) menjaga kebersihan air sungai,

(2) mengetahui dampak pencemaran sungai yang diakibatkan karena adanya

limbah rumah tangga maupun industri, (3) mengetahui cara kerja IPAL untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

mengolah air limbah industri, (4) mengetahui cara pembuatan SPAL untuk

mengolah air limbah rumah tangga.

Oleh karena itu, peneliti meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk melakukan

Validasi pada buku cerita bergambar yang peneliti kembangkan. Atas

kesediaan Bapak/Ibu, peneliti mengucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. 2013. Peraturan Daerah Daerah

Istimewa Yogyakarta No.2 Tahun 2013 Tentang Pengolahan Air Limbah

Domestik, Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013 No.2.

Yogyakarta: Sekretariat Daerah.

Krissandi, Apri Damai Sagita. 2017. Merancang Buku Cerita Bergambar sebagai

Media Membaca Anak yang Berkarakter. Yogyakarta: Sanata Dharma

University Press.

Pemerintah Republik Indonesia. 2011. Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2011

Tentang Sungai. Lembar Negara RI Tahun 2011. Jakarta: Sekretariat Negara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

Kepada

Yth. ...............................

Di tempat

Dengan hormat,

Bersamaan dengan ini, peneliti memohon bantuan Ibu untuk

melakukan validasi pengembangan buku cerita bergambar yang berjudul

“IPAL untuk Menjernihkan Air Limbah”. Cerita bergambar ini terkait

dengan materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas V Sekolah

Dasar, Tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita” subtema 1 “Manusia dan

Lingkungan”. Melalui cerita bergambar ini, siswa diharapkan mendapatkan

informasi tentang: (1) pentingnya menjaga kebersihan air sungai, (2)

dampak pencemaran sungai yang diakibatkan karena adanya limbah rumah

tangga maupun industri, (3) cara kerja IPAL untuk mengolah air limbah

industri, (4) cara pembuatan SPAL untuk mengolah air limbah rumah

tangga.

Peneliti mengharapkan Ibu memberikan tanda √

(check) pada kolom skor yang telah disediakan dengan

rentan nilai 1-4, yang artinya:

a) Skor 1, jika kriteria cergam sangat tidak baik

b) Skor 2, jika kriteria cergam tidak baik

c) Skor 3, jika kriteria cergam baik

d) Skor 4, jika kriteria cergam sangat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

Lembar Validasi

No Aspek yang Dinilai Skor

Saran 1 2 3 4

Halaman Sampul

1. Memuat judul yang

mendeskripsikan isi

cerita

2. Memuat ilustrasi yang

menggambarkan isi

cerita

3. Memuat nama penulis

buku cerita bergambar

Penggunaan Bahasa

4. Dialog sesuai dengan

Pedoman Umum

Ejaan Bahasa

Indonesia (PUEBI)

secara baku maupun

non baku.

5. Bahasa mudah

dipahami oleh peserta

didik

Desain Produk

6. Komponen dalam

buku cerita bergambar

lengkap (sampul, kata

pengantar, isi cergam,

daftar referensi, dan

biodata penulis)

7. Tampilan fisik (warna,

huruf, gambar) dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

buku cerita

bergambar menarik

8. Tampilan fisik (warna,

huruf, gambar) dalam

buku cerita bergambar

sesuai dengan

perkembangan anak

-

Isi Buku Cerita Bergambar

9. Cergam berisi narasi

dan gambar yang

saling berkaitan

10. Cergam berisi cerita

yang mendukung

judul utama tentang

“IPAL untuk

Menjernihkan Air

Limbah”

11. Cergam memuat

penjelasan tentang

dampak pencemaran

air sungai

12. Cergam memuat

penjelasan tentang

manfaat air sungai

13. Cergam memuat

informasi tentang alat

untuk pengelolaan air

limbah perumahan

sebelum dialirkan ke

sungai

14. Cergam memuat

informasi sederhana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

tentang alat dan cara

kerja IPAL

15. Cergam berisi

penjelasan agar siswa

memahami cara

pengolahan air limbah

menggunakan SPAL

16. Cergam memuat alur

cerita yang mudah

untuk dipahami siswa

Jumlah skor

Total skor

Rata-rata skor

Kesimpulan:

Buku cerita bergambar yang dikembangkan peneliti dinyatakan (silahkan

dilingkari pada bagian pernyataan):

1. Buku cerita bergambar yang sedang dikembangkan layak untuk digunakan/uji

coba tanpa revisi.

2. Buku cerita bergambar yang sedang dikembangkan layak digunakan/uji coba

dengan revisi sesuai saran, komentar dan tanggapan pada beberapa aspek.

3. Buku cerita bergambar yang sedang dikembangkan tidak layak untuk

digunakan/uji coba lapangan

Yogyakarta, ........................2020

Validator

(.........................................)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

Lampiran 7. Lembar Hasil Validasi Dosen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

Lampiran 8. Lembar Hasil Validasi Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

Lampiran 9.Kisi-kisi Buku Cerita Bergambar

Halaman Isi

- Cover ( IPAL & SPAL untuk Mengolah Air Limbah)

i Penulis dan Ilustrator

ii Kata Pengantar

Buku cerita bergambar “IPAL dan SPAL untuk Mengolah

Air Limbah” ini disusun dalam rangka menjawab kebutuhan guru

kelas V tentang media pembelajaran dan literasi untuk mengajar

tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita”, subtema 1 “Manusia dan

Lingkungan”. Khususnya yang berkaitan dengan proses pengolahan

pencemaran air limbah di sungai yang bertujuan agar siswa

memperoleh informasi bahwa ada teknologi Instalasi Pengolahan

Air Limbah dan Saluran Pembuangan Air Limbah yang dapat

mengolah air limbah sebelum dialirkan ke sungai maupun ke tanah.

Cerita bergambar ini memuat tiga bagian cerita. Bagian

cerita yang pertama menceritakan tentang kondisi air sungai yang

sudah tercemar oleh limbah sabun dan limbah industri. Dampaknya

adalah ikan, beberapa biota air serta tanaman yang ada di sekitar

sungai menjadi mati atau tidak subur. Bagian cerita yang kedua

menceritakan tentang bahaya dari air sungai yang sudah tercemar.

Bagian cerita yang ketiga menceritakan bahwa ada teknologi yang

dapat mengolah air limbah. Ada dua teknologi yang diinformasikan

yaitu teknologi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan

Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL).

Penulis mengucapkan kepada terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

penyusunan buku cerita bergambar ini yaitu orang tua yang selalu

mendukung setiap waktu, Ibu Kintan Limiansih,S.Pd.,M.Pd. dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

Ibu Dra.Ignatia Esti Sumarah,M.Hum. yang telah membimbing

dalam penyusunan tugas akhir skripsi, serta validator yang telah

memberikan masukan, dan semua teman-teman yang selalu

memberikan dukungan, sehingga buku ini berhasil disusun. Semoga

buku cerita bergambar ini dapat dijadikan sarana literasi dan media

pembelajaran di Sekolah Dasar yang memiliki keterkaitan materi

dengan pencemaran air limbah di sungai dalam konteks pelestarian

lingkungan.

Penulis dan Ilustrator

Herlinda Widyastuti

iii Daftar Isi:

Kata pengantar ....................................................................... ii

Daftar isi ................................................................................ iii

Tokoh cerita ........................................................................... 1

Isi cerita .................................................................................. 3

Pertanyaan pendalaman .......................................................... 33

Kepustakaan ........................................................................... 34

Biodata penulis ....................................................................... 37

1-2 Tokoh Cerita:

● Rafa adalah seorang siswa kelas V SD Brawijaya di Desa

Celuk. Ia senang mempelajari banyak hal, salah satu contohnya

adalah ia mencari tahu penyebab pencemaran air sungai.

● Dara adalah teman satu sekolah Rafa. Ia senang

mempertanyakan banyak hal, dalam hal ini mempertanyakan

tentang pencemaran air sungai.

● Bapak Agus adalah guru Biologi di SMA Sanjaya. Ia menjadi

sumber informasi untuk menjelaskan tentang Instalasi

Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebagai salah satu upaya

sistem pengolahan air limbah industri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

● Bapak Henry adalah Lurah di Desa Celuk dan tetangga Bapak

Agus. Ia menggunakan sistem Saluran Pembuangan Air

Limbah (SPAL) di rumahnya.

3-4 Rafa dan Dara adalah siswa kelas V SD Brawijaya di Desa Celuk.

Tidak jauh dari sekolah ada sungai yang biasa digunakan

penduduk untuk mengairi sawah.

5-6 Pada suatu hari saat pulang sekolah, mereka melihat beberapa ekor

ikan yang mengapung di atas permukaan air sungai tersebut.

“Rafa, lihat itu!. Ada ikan yang mengapung dan sepertinya mati”

seru Dara.

Rafa kemudian memperhatikan keadaan sungai dan menanggapi

seruan Dara “Betul Dara. Ada beberapa ikan yang mengapung dan

mati karena air sungai sudah tercemar oleh limbah sabun dan

industri dari pabrik pupuk pestisida yang ada di selatan Desa

Celuk.”

Mereka berdua menjadi prihatin dengan kondisi air sungai

tersebut, sebab jika sudah tercemar dapat membahayakan tanaman

padi yang dikelola oleh para petani.

7-8 Pada sore hari, mereka berdua berjumpa lagi untuk menemui

Bapak Agus guru Biologi SMA Sanjaya di Desa Celuk. Tujuannya

untuk mencari informasi tentang bahaya air sungai yang tercemar

limbah dan solusinya.

9-10 Bapak Agus menyambut mereka dan menanyakan maksud

kedatangan mereka berdua. Dara menjawab “Bapak, tadi kami

melihat air sungai yang ada di dekat SD Brawijaya yang tercemar

limbah sabun dan limbah industri pupuk pestisida. Apakah sungai

yang tercemar itu berbahaya?.”

Dengan tersenyum Bapak Agus menjawab “Wah, sangat

berbahaya bila sungai sudah tercemar, Nak.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

11-12 “Air sungai yang tercemar oleh limbah sabun dan limbah industri

mengandung bakteri dan bahan kimia yang berbahaya bagi

makhluk hidup. Contohnya antara lain seperti:

a. Bakteri Salmonella thyposa adalah bakteri yang menyerang

saluran usus. Manusia yang terinfeksi bakteri ini akan mengalami

sakit typus. Sedangkan hewan yang terinfeksi akan mengalami

masalah dalam pencernaan terutama bagian usus.

b. Bahan kimia yang terdapat dalam pestisida antara lain adalah

organofosfat. Manusia yang keracunan pestisida akan mengalami

sakit kepala, detak jantung sangat cepat, muntah-muntah, kejang

perut, diare, sukar bernafas, lumpuh, pingsan, kanker dan bahkan

dapat menyebabkan kematian. Sedangkan untuk hewan dan biota

air akan mengalami kerusakan pada organ tubuh hewan hingga

menyebabkan kematian” kata Bapak Agus.

13-14 Dengan rasa penasaran yang tinggi Dara bertanya “Apakah air

sungai yang tercemar limbah sabun dan limbah industri masih bisa

dimanfaatkan kembali?.”

Bapak Agus menjawab pertanyaan Dara “Tentu masih bisa

dimanfaatkan kembali untuk irigasi, mencuci pakaian,

memandikan ternak, dll. Tetapi air sungai tersebut harus diolah

terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan kembali.”

15-16 Bapak Agus kemudian mengajak mereka ke dalam rumah untuk

melihat laptop dan mencari informasi dari internet tentang

teknologi untuk mengolah limbah sabun dan limbah industri.

Bapak agus menerangkan dengan ilustrasi yang ada di laptopnya.

“Semua industri seharusnya memiliki teknologi Instalasi

Pengolahan Air Limbah atau biasa disebut IPAL. Teknologi IPAL

bertujuan untuk mengolah limbah industri terlebih dahulu sebelum

dialirkan ke sungai. Teknologi IPAL memproses air limbah yang

berbahaya menjadi aman untuk dialirkan ke sungai, sehingga tidak

akan mencemari sungai.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

17-18 Kemudian Bapak Agus menjelaskan proses pengolahan

menggunakan IPAL

1. Air limbah masuk

2. Bak pengendap awal untuk mengendapkan lumpur, pasir, dan

kotoran organik yang terdapat dalam air limbah serta berfungsi

sebagai pengontrol aliran dan pengurai bahan kimia yang

berbentuk padatan.

3. Bak anaerob, proses pengolahannya menggunakan bakteri

untuk mengurai bahan kimia yang ada di air limbah. Di dalamnya

terdapat media dari bahan plastik tipe jaring.

4. Bak aerob, proses pengolahannya menggunakan bakteri dan

udara untuk mengurai bahan kimia yang belum terurai. Di dalam

terdapat media dari bahan plastik tipe sarang tawon, dengan diberi

hembusan udara menggunakan blower.

5. Bak pengendap akhir dalam bak ini, air yang mengandung

lumpur akan diendapkan dan dipompa kembali ke bak biofilter

aerob menggunakan pompa sirkulasi lumpur.

6. Air hasil olahan, yaitu air yang keluar dari bak pengendap

akhir dapat langsung dialirkan ke sungai.”

19-20 Setelah Bapak Agus menjelaskan proses pengolahan IPAL, Rafa

bertanya “Bapak Agus, apa itu pH dan fungsi dari media dari

bahan plastik tipe sarang tawon dan jaring, blower?”

“ Baik, Bapak akan jelaskan, pH adalah satuan ukur untuk menilai

tingkat keasaman atau kebasaan suatu cairan.

Media dari bahan plastik tipe sarang tawon yaitu sebuah media

dari bahan plastik yang memiliki rongga seperti sarang tawon.

Fungsi dari media sarang tawon dan jaring yaitu sebagai tempat

bertumbuhnya bakteri baik untuk menguraikan bahan kimia.

Blower berfungsi untuk memberikan udara atau oksigen dalam

bak aerob” kata Bapak Agus.

21-22 Dari penjelasan Bapak Agus tentang IPAL, Rafa kembali bertanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

“Pengolahan air limbah menggunakan IPAL memerlukan waktu

berapa lama, Pak?.”

Dara juga menambahkan pertanyaan “Berapa biaya yang

dibutuhkan untuk membuat IPAL tersebut?.”

“Proses pengolahan limbah dengan IPAL membutuhkan waktu

kurang lebih 3-5 bulan, baru air jernih dapat dimanfaatkan atau

dapat dibuang ke sungai dengan aman. Sedangkan untuk biaya

pembuatan IPAL berkisar dari Rp.20.000.000 – Rp.300.000.000 ”

ucap Pak Agus.

“Wah, mahal sekali ya,” kata Dara dan Rafa bersamaan.

Bapak Agus berkata “Iya Nak, pembuatan IPAL memerlukan

biaya yang mahal, tetapi memiliki manfaat dalam mengatasi

pencemaran air limbah. Oleh sebab itu, hampir semua industri

memiliki IPAL.”

23-24 “Jika industri sudah menggunakan IPAL, mengapa air sungai

masih tercemar?” tanya Rafa

Bapak Agus menjawab “ Akan ada banyak permasalahan yang

mungkin terjadi di dalam proses pengolahan, Nak. Salah satunya,

jika suplai udara kurang dan debit air limbah melebihi kapasitas

IPAL, maka air hasil olahan yang keluar masih bau dan mungkin

terjadi kebocoran pada pipa.”

“Berarti ada kemungkinan hal itu juga terjadi di IPAL milik

industri pupuk yang ada di desa kita?” seru Dara

“Iya, kemungkinan hal itu bisa terjadi. Yuk kita lapor ke Bapak

Lurah agar dapat memberikan peringatan kepada industri pupuk di

desa kita dan supaya kita juga dapat mengetahui permasalah yang

terjadi di dalam IPAL tersebut” ucap Bapak Agus.

25-26 Sesampainya Rafa, Dara dan Bapak Agus ke rumah Bapak Lurah,

mereka menceritakan kejadian pencemaran air sungai yang ada di

dekat SD Brawijaya. Menanggapi hal itu Bapak Lurah berkata

“Baik terima kasih informasinya, akan saya tinjau terlebih dahulu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

sebelum memberikan laporan peringatan kepada industri pupuk

yang berada di desa kita.”

“Iya Pak. Lalu untuk mengurangi pencemaran limbah, apakah ada

teknologi lain yang dapat mengolah limbah sabun?” tanya Rafa.

Bapak Lurah menjawab “Tentu ada Nak, pengolahan limbah

dengan menggunakan Saluran Pembuangan Air Limbah atau

SPAL.”

27-28 Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) adalah teknologi

pengolahan air limbah secara sederhana dengan menggunakan alat

dan bahan yang mudah ditemukan.

Proses :

● Air limbah masuk melalui pipa masuk ke bak penyaringan.

Air yang masuk akan disaring menggunakan saringan yang

terbuat dari anyaman bambu berlapis kain. Kemudian, air

diolah menggunakan media ijuk, pasir, dan batu kali kecil.

● Setelah dari bak penyaring, air limbah diolah kembali ke bak

resapan yang didalamnya terdapat batu gunung, pasir, dan

batu kali kecil. Air yang sudah mengalami pengolahan akan

langsung meresap ke tanah.

29-30 Melihat dan mendengar penjelasan dari Bapak Lurah, Dara

bertanya “Bapak, apakah fungsi dari media-media tersebut?.”

“Anyaman bambu berlapis dengan kain berfungsi sebagai penutup

agar sisa-sisa makanan tidak mengalir ke saringan,

Batu kali kecil berfungsi untuk mengurai bahan padat yang berada

di air,

Pasir berfungsi untuk menahan endapan lumpur.

Ijuk berfungsi untuk menyaring kotoran kecil yang berada di air,

Batu gunung berfungsi untuk memperkuat lubang resapan,

Batu bata berfungsi untuk mengurangi kekeruhan pada air.”

31-32 “Apakah dengan dibuatnya SPAL akan mengurangi limbah yang

dapat mencemari sungai?” tanya Dara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

“Tentu saja. Limbah air sungai menjadi berkurang apabila semua

warga membuat SPAL, Nak” jelas Bapak Henry.

Sambil tersenyum Bapak Agus berkata “Nah, jika ingin

mengurangi pencemaran air sungai sebaiknya masyarakat

mengubah kebiasaan lama yang langsung mengalirkan air limbah

ke sungai.”

33 Pertanyaan Pendalaman:

1. Air sungai dapat tercemar karena ..........................................

2. Mengapa IPAL perlu dimiliki oleh pemilik industri?

Jawab :

...........................................................................................................

.................................................................................................

3. Mengapa setiap rumah penduduk perlu memiliki SPAL?

Jawab :

...........................................................................................................

.................................................................................................

4. Apa manfaat yang kamu peroleh setelah membaca cerita

bergambar ini?

Jawab :

...........................................................................................................

.................................................................................................

34-36 Kepustakaan:

● Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.2013. Peraturan

Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta No.2 Tahun 2013

Tentang Pengolahan Air Limbah Domestik. Lembaran Daerah

Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013 No.2. Yogyakarta:

Sekretaris Daerah.

● Kementerian Kesehatan.2011. Pedoman Teknis Instalasi

Pengolahan Air Limbah. Jakarta: Direktur Bina Pelayanan

Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

● Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.2016.

Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik-Setempat Tangki

Septik dengan Up-Flow Filter. Jakarta: Direktur Jenderal

Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat.

● Pratiwi, Indah Nur.2019. Evaluasi Kinerja Instalasi

Pengolahan Air Limbah Komunal di Dusun Sukunan,

Banyuraden, Gamping, Sleman Tahun 2019. Skripsi. Jurusan

Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan

● Runia, Yodenca Assti.2008. Faktor-faktor yang Berhubungan

dengan Keracunan Pestisida Organofosfat, Karbamat, dan

Kejadian Anemia pada Petani Hortikultura di Desa Tejosari

Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Tesis. Program

Pascasarjana. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang..

● http://ciptakarya.pu.go.id/plp/upload/peraturan/pedoman-

teknis-ipal-2011.pdf. Diunduh pada 19 Maret 2020, pukul

15.00 WIB.

● http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirLimbahDomes

tikDKI/BAB13UJICOBAIPAL.pdf. Diunduh pada 20 Maret

2020, pukul 20.00 WIB.

● https://indoagrow.wordpress.com/2012/02/10/kandungan-zat-

kimia-pestisida/. Diunduh pada 7 Oktober 2020, pukul 19.00

WIB.

Sumber Gambar

● https://dokumen.tips/documents/17-ipal-biofilter.html.

Diunduh pada 30 Mei 2020, pukul 14.00 WIB.

● https://stp-biotech-systems.blogspot.com/2016/01/stp-biotech-

system-extended-aeration.html. Diunduh pada 15 Oktober

2020, pukul 20.00 WIB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

● https://www.indotrading.com/showcase/anyaman. Diunduh

pada 30 Mei 2020, pukul 18.00 WIB

● https://review.bukalapak.com/hobbies/7-jenis-batu-hias-

favorit-untuk-aquascape-63576. Diunduh pada 30 Mei 2020,

pukul 18.00 WIB

● https://www.arsiteki.com/harga-pasir-1-truk-pick-up/.

Diunduh pada 30 Mei 2020, pukul 19.00 WIB

● http://produkijuk.blogspot.com/. Diunduh pada 30 Mei 2020,

pukul 19.00 WIB

● https://materialbangunanonline.wordpress.com/category/batu

/batu-gunung/. Diunduh pada 30 Mei 2020, pukul 19.00 WIB

37 Biodata Penulis dan Ilustrator

Herlinda Widyastuti lahir pada 20 November 1998 di Pati, Jawa

Tengah. Masa pendidikan dijalani di TK Kanisius Pati (2002-2004),

dan melanjutkan di SD Kanisius 02 Pati (2004-2010). Pada tahun

2010-2013, belajar di SMP Negeri 3 Pati. Kemudian melanjutkan

ke jenjang menengah atas di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta (2013-

2016). Ketertarikannya akan dunia sains dan penelitian mulai

dipelajari dan ditekuni, ketika menginjak bangku SMA dan

bergabung di penjurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

(MIPA).Selama menempuh studi, memperoleh kesempatan untuk

ikut serta dalam pameran penelitian yang diadakan oleh Sagasitas

Research Exhibition 2015. Sedangkan ketertarikannya akan dunia

seni rupa mulai ditekuni dan dipelajari lebih dalam sejak TK. Pada

tahun 2016 terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar. Penyusunan tugas akhir dilakukan pada Maret

2020 dengan melakukan penelitian mengembangkan buku cerita

bergambar yang berjudul “IPAL & SPAL untuk Mengolah Air

Limbah”.

- Sinopsis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

Lampiran 11. Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Herlinda Widyastuti merupakan anak ketiga dari pasangan

Bapak M.Mugiyanto dan Ibu Dwi Purwani. Lahir di Pati,

20 November 2010. Pernah menempuh jenjang pendidikan

TK Kanisius Pati 2002-2004, SD Kanisius Pati 02 tahun

2004-2010, SMP Negeri 3 Pati tahun 2010-2013, SMA

Stella Duce 1 Yogyakarta tahun 2013-2016. Pada tahun

2016 melanjutkan pendidikan S1 di Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sanata Dharma. Selama

menjadi mahasiswa, peneliti aktif mengikuti kegiatan, antara lain INSADHA,

INFISA, INSIPRO, Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD),

Weekend Moral, English Club (EC), mengikuti KKN tahun 2019, dll. Peneliti

menulis skripsi berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar tentang

Pengolahan Limbah sebagai Usaha Pelestarian” untuk mengakhiri pendidikan di

Universitas Sanata Dharma pada tahun 2020.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI