persatuan antara orang yahudi dan non yahudi dalam jemaat kristus

16
PERSATUAN ANTARA ORANG YAHUDI dan NON YAHUDI dalam JEMAAT KRISTUS Efesus 2:11-22 * Efesus 2:11-22 2:11 Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, -- 2:12 bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. 2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus. 2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, 2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, 2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. 2:17 Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat", 2:18 karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. 2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, 2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. 2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. 2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh. A. Perpisahan karena perseteruan (2:11-12). * Efesus 2:11-22 2:11 LAI TB, Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, -- KJV, Wherefore remember, that ye being in time past Gentiles in the flesh, who are called Uncircumcision by that which is called the Circumcision in the flesh made by hands; TR, διο μνημονευετε οτι υμεις ποτε τα εθνη εν σαρκι οι λεγομενοι ακροβυστια υπο της λεγομενης περιτομης εν σαρκι χειροποιητου Translit interlinear, dio {karena itu} mnêmoneuete {ingatlah} hoti {bahwa} humeis {kalian} pote {dahulu} ta ethnê {bangsa-bangsa (non-Yahudi)} en sarki {di dalam daging (secara lahiriah)} hoi {(orang2) yang} legomenoi {dipanggil} akrobustia {golongan yg tidak bersunat} hupo {oleh} tês legomenês {yg dipanggil} peritomês {golongan yang bersunat} en sarki {dalam daging (secara lahiriah)} kheiropoiêtou {yang dibuat dengan tangan manusia} 2:12 LAI TB, bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. KJV, That at that time ye were without Christ, being aliens from the commonwealth of Israel, and strangers from the covenants of promise, having no hope, and without God in the world: TR, οτι ητε εν τω καιρω εκεινω χωρις χριστου απηλλοτριωμενοι της πολιτειας του ισραηλ και ξενοι των διαθηκων της επαγγελιας ελπιδα μη εχοντες και αθεοι εν τω κοσμω Translit interlinear, hoti {bahwa} ête {kalian} en tô kairô {pada waktu} ekeinô {itu} khôris {tanpa} khristou {kristus} apêllotriômenoi {telah dikeluarkan} tês politeias {dari bangsa/ umat} tou israêl {israel} kai {dan} xenoi {(orang2) asing} tôn diathêkôn {(dalam) ketentuan2} tês {itu} epaggelias {janji} elpida {harapan} mê {tidak} ekhontes {mempunyai} kai {dan} atheoi {yg tanpa Allah} en {di dalam}

Upload: to-naas

Post on 16-Dec-2015

19 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

yahudi

TRANSCRIPT

PERSATUAN ANTARA ORANG YAHUDI dan NON YAHUDI dalam JEMAAT KRISTUSEfesus 2:11-22

* Efesus 2:11-222:11 Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --2:12 bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.2:17 Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat",2:18 karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

A. Perpisahan karena perseteruan (2:11-12).

* Efesus 2:11-222:11 LAI TB,Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --KJV,Wherefore remember, that ye being in time past Gentiles in the flesh, who are called Uncircumcision by that which is called the Circumcision in the flesh made by hands;TR, Translit interlinear,dio {karena itu} mnmoneuete {ingatlah} hoti {bahwa} humeis {kalian} pote {dahulu} ta ethn {bangsa-bangsa (non-Yahudi)} en sarki {di dalam daging (secara lahiriah)} hoi {(orang2) yang} legomenoi {dipanggil} akrobustia {golongan yg tidak bersunat} hupo {oleh} ts legomens {yg dipanggil} peritoms {golongan yang bersunat} en sarki {dalam daging (secara lahiriah)} kheiropoitou {yang dibuat dengan tangan manusia}

2:12 LAI TB,bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.KJV,That at that time ye were without Christ, being aliens from the commonwealth of Israel, and strangers from the covenants of promise, having no hope, and without God in the world:TR, Translit interlinear,hoti {bahwa} te {kalian} en t kair {pada waktu} ekein {itu} khris {tanpa} khristou {kristus} apllotrimenoi {telah dikeluarkan} ts politeias {dari bangsa/ umat} tou isral {israel} kai {dan} xenoi {(orang2) asing} tn diathkn {(dalam) ketentuan2} ts {itu} epaggelias {janji} elpida {harapan} m {tidak} ekhontes {mempunyai} kai {dan} atheoi {yg tanpa Allah} en {di dalam} t kosm {dunia}

Bagian ini mulai dengan ajakan kepada orang-orang Kristen-kafir untuk mengingat situasi mereka pada waktu dahulu, yaitu ketika mereka masih hidup terpisah dengan orang-orang Kristen-Yahudi:"Karena itu ingatlah, bahwa kamu - sebagai orang-orang kafir menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat daging yang dikerjakan oleh tangan manusia -""Dio" (=karena itu) menghubungkan bagian ini dengan bagian yang lalu (2: 1-10): karena yang Paulus katakan di atas itu adalah benar, yaitu bahwa kasih-karunia itu ada dan bahwa kasih-karunia itu dianugerahkan dengan limpahnya kepada jemaat, maka haruslah mereka dengan baik memperhatikan apa yang ia (Paulus) mau katakan dalam bagian ini dan dalam bagian-bagian yang berikut. Yang pertama-tama yang harus mereka buat ialah, mereka harus ingat (Yunani mnemoneuotes = ingatlah) situasi mereka pada waktu yang silam dan pada waktu ini.mnmoneudi sini tidaklah pertama-tama berarti "mengenangkan kembali", tetapi "mengingat":mengingat suatu hal, mengingat suatu keadaan, seperti yang dikatakan antara lain dalam Galatia 2:10 ; Kolose 4:18; 2 Timotius 2:8. Sebab yang harus mereka ingat bukanlah hanya situasi mereka pada waktu yang silam, tetapi juga situasi mereka pada waktu ini.

Kedua waktu ini pote(=dahulu, ayat 11) dannun(=sekarang, ayat 13) - dipertentangkan di sini dengan tajam. Dahulu mereka adalah orang-orang kafir menurut/dalam daging (=ta ethne en sarka). Ungkapan "di dalam daging (secara lahiriah)" ini harus kita tafsirkan secara harfiah. Hal itu nyata dari sebutan "orang-orang yang tak bersunat" (=akrobustia), yang dipakai di sini - dan di tempat lain (bandingkan Kisah 11:3; Roma 2:26; 3:30; Galatia 2:7) - untuk mereka. Sebutan itu, menurut Paulus, berasal dari orang-orang (Yahudi) yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat daging yang dikerjakan oleh tangan manusia.Kataperitom, yang diterjemahkan di sini dengan "sunat", pada satu pihak berarti orang Yahudi, orang-orang yang di sunat (bandingkan Kolose 3:11; 4:11; Titus 1 :10), pada pihak lain berarti keadaan bersunat dan sunat itu sendiri (bandingkan antara lain Roma 2:25 dyb, 3:1), Kepadaperitom, ini Paulus tambahkankheiropoitos(=dikerjakan oleh tangan manusia), suatu keterangan yang menyatakan, bahwa sunat yang demikian itu an sich tidak mempunyai nilai.

Selain daripada hari raya-sabat dan peraturan-peraturan-makanan, sunat bagi orang-orang Yahudi adalah tanda dari kekhususan mereka sebagai umat Allah. Orang-orang kafir mereka anggap "orang-orang yang tak bersunat". Karena itu mereka menuntut, bahwa orang-orang kafir itu harus disunat, kalau mereka mau menjadi anggota dari umat Allah. Tuntutan ini ditentang oleh Paulus, Ia katakan, bahwa sunat Yahudi adalah "sunat daging", sunat yang "dikerjakan oleh tangan manusia". Sunat itu tidak menyelamatkan. Ditinjau dari sudut ini - "daging" - orang-orang Yahudi tidak berbeda dengan orang-orang kafir (bandingkan Kisah 11:2,3; Roma 2:25 dyb.; 3:1; Galatia 5:6; 6:15). Jadi kalau orang-orang Yahudi menyebut orang-orang kafir "orang-orang yang tak bersunat", maka sebutan itu sebenamya tidak mempunyai arti yang menentukan. Keterangan dalam ayat 11 ini Paulus pakai untuk menyatakan kepada orang-orang Kristen-kafir di Efesus, bahwa pembedaan antara orang-orang Yahudi dan orang-orang kafir - juga seperti yang dilihat oleh orang-orang Yahudi - pada satu pihak memanglah benar ada, tetapi pada pihak lain pembedaan itu hanya terbatas pada bidang "daging" saja dan karena itu tidak dapat dijadikan alasan untuk memegahkan diri.

Dalam ayat 12 Paulus melanjutkan uraiannya itu - yang ia putuskan oleh keterangan di atas - dengan mengulangi lagi "hoti" (=bahwa) dari ayat 11 sebagai berikut:bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewarganegaraan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. Demikianlah situasi orang-orang Kristen-non Yahudi pada masa yang silam, miskin dan gelap.Gantipote(=dahulu, ayat 11) kita membaca sekarangt kair ekein(=waktu itu, masa itu). Oleh pemakaian pengertian ini maka waktu atau masa kekafiran (agama kafir) itu dicirikan sebagai suatu waktu atau masa yang tertentu.

Sebagai sebab dari kemiskinan dan kegelapan itu Paulus sebutkan lima hal :

Pertama: bahwa mereka "terpisah dari/tanpa Kristus". Orang-orang Yahudi tidak demikian. Kita baca dalam 1:12, bahwa mereka sebelumnya telah menaruh harapan kepada Kristus (bandingkan tafsiran di atas). Mereka "mempunyai"-Nya dalam kitab Taurat, kitab Nabi-nabi (Roma 3:21) dan dalam janji-janji Allah kepada mereka (Galatia 3:16). Dari mereka telah datang "Kristus menurut daging" (=ho khristos to kata sarka, Roma 9:5).khris khristouadalah predikat dari humels (= kamu), demikian a.l, Kloppet; von Soden, Meyer, Wohlenberg, Abbort, Scott, Staab, Dibelius dan Schlier dan bukan keterangan darit kair ekein(= waktu atau masa itu), seperti yang a.l, dikatakan oleh Hoffmann, Kohler dan Rendtorff. Tentangkhrisdalam arti "terpisah dari", "tanpa" (-;- genitif), bandingkan Yohanes 15:5; 1 Kor. 4:8; 11:11 Ibr. 11:40.Khoristoudi sini harus kita tafsirkan, seperti yang dilakukan di atas ini, dalam arti yang luas dan jangan hanya dibatasi pada "tanpa pengetahuan akan Kristus" atau "tanpa janji Kristus" (bandingkan a.l. Grosheide).

Kedua: bahwa mereka tiak termasuk kewargaan Israel. Dan karena itu mereka tidak turut menikmati prerogatif-prerogatif yang dikaruniakan Allah kepada bangsa Israel, khususnya yang mengandung keselamatan dalam Kristus.Politeiamempunyai dua arti. Pertama:kewargaan, kewarganegaraan. Arti ini a.l, kita temui dalam Kisah 22:28. Kedua:polis, citivas, negara(demikian a.l. Klopper; von Soden; Meinertz, Scott dan Dibelius). Yang Paulus maksudkan dalam nas ini, menurut Sehlier, ialah mungkinPoliteiadalam arti yang akhir ini.

Ketiga: bahwa mereka tidak mendapat bagian dalam ketentuan yang dijanjikan. Hal ini berhubungan dengan apa yang disebut di atas, karena mereka tidak termasuk kewargaan Israel, mereka tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan Allah kepada Israel.

epaggeliadipakai terutama untuk janji yang diberikan oleh Tuhan Allah dalam Perjanjian Lama tentang Kristus dandiathkn(bentuk-jamak daridiathk) untuk ketentuan-ketentuan (keputusan-keputusan) tentang Dia. Keduanya mempunyai arti yang sangat berdekatan. Ungkapantn diathkn ts epaggeliasdalam kita terjemahkan: ketentuan-ketentuan (keputusan-keputusan), yang berulang-ulang - tiap-tiap kali secara baru (bandingkan antara lain van Leeuwen) - diberikan oleh Tuhan Allah kepada Israel tentang janji-Nya yang satu itu (=epaggeliadi sini dalam bentuk-tunggal), yaitu tentang Kristus. Ketentuan-ketentuan (keputusan-keputusan) ini, seperti yang nyata dari Roma 9:4, adalah salah satu dari prerogatif-prerogatif Israel.

Keempat: bahwa mereka tidak mempunyai harapan. Hal ini adalah konsekuensi dari kemiskinan mereka. Karena mereka terpisah dari Kristus dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan Allah kepada Israel, maka mereka tidak mempunyai harapan. Semuanya ini, seperti yang telah kita katakan di atas, erat berhubungan: tanpa Kristus tidak ada janji dan tanpa janji tidak ada harapan. Itulah perbedaan hakiki dari Israel dan jemaat dengan bangsa-bangsa kafir (bandingkan Roma 5:2 dyb.; 8:24 ; 12:12 ; 15:4 ; dll.).Bangsa-bangsa non Yahudi (kafir) tidak mempunyai harapan. Hal ini adalah salah satu ciri utama dari hidup mereka (bandingkan 1 Tesalonika 4:13). Harapan mereka, kalau dapat dikatakan demikian, terletak di belakang mereka: di masa yang silam. Dan harapan yang demikian - harapan yang mati - pada hakikatnya bukanlah harapan.

Kelima: bahwa mereka tanpa Allah di dalam dunia. Memang mereka banyak mempunyai allah-allah (= ilah). Tetapi justru itulah yang membuktikan, bahwa mereka tidak mempunyai Allah (bandingkan 1 Korintus 8:4 dyb.; Roma 1:23 dyb.). Sebab apa yang mereka sebut Allah "pada hakikatnya bukanlah Allah" (Galatia 4:8). Demikianlah hidup mereka di dunia: tanpa Kristus, tanpa janji, tanpa harapan dan tanpa Allah.en t kosm(=di dalam dunia) sebenarnya bukan hanya mengenai bagian yang terakhir dari nas ini saja, yaitu "tanpa Allah", tetapi mengenal juga bagian-bagian yang lain: tanpa Kristus, tanpa kewargaan Israel, tanpa janji, tanpa harapan.

BPMerdeka dlm Kristus

Posts:10834Joined:Fri Jun 09, 2006 5:20 pmRe: CONTOH KALIMAT DLM BAHASA IBRANIbyBP Sat Jan 24, 2009 3:31 pmB. Perdamaian oleh darah Kristus (2: 13-18).

* Efesus 2:13-182:13 LAI TB,Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.KJV,But now in Christ Jesus ye who sometimes were far off are made nigh by the blood of Christ.TR, Translit interlinear,nuni {sekarang} de {tetapi} en {di dalam} khrist {Kristus} isou {Yesus} humeis {kalian} hoi {(orang2) yang} pote {dahulu} ontes {jauh} makran {jauh} eggus {dekat} egenthte {sudah menjadi} en {di dalam} t haimati {darah} tou khristou {Kristus}

2:14 LAI TB,Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,KJV,For he is our peace, who hath made both one, and hath broken down the middle wall of partition between us;TR, Translit interlinear,autos {Ia} gar {karena} estin {adalah} h eirn {damai sejahtera} hmn {kita} ho {Dia yang} poisas {telah membuat} ta amphotera {keduanya} hen {satu} kai {dan} to mesotoikhon {tembok pemisah} tou phragmou {(yg menjadi) pembatas} lusas {telah merobohkan, merombak, memusnahkan}

2:15 LAI TB,sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,KJV,Having abolished in his flesh the enmity, even the law of commandments contained in ordinances; for to make in himself of twain one new man, so making peace;TR, Translit interlinear,tn ekhthran {dalam perseteruan} en {di dalam} t sarki {daging/ tubuh (sebagai manusia)} autou {-Nya} ton nomon {hukum taurat} tn entoln {dari perintah2} en {di dalam} dogmasin {ketentuan2} katargsas {Ia telah membatalkan/ Ia telah membinasakan} hina {supaya} tous duo {dua} ktis {Ia menciptakan} en {di dalam} heaut {diri-Nya} eis {menjadi} hena {satu} kainon {yang baru} anthrpon {manusia} poin {(untuk) mengadakan} eirnn {pendamaian}

2:16 LAI TB,dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.KJV,And that he might reconcile both unto God in one body by the cross, having slain the enmity thereby:TR, Translit interlinear,kai {dan} apokatallax {Ia memperdamaikan} tous amphoterous {keduanya} en {di dalam} heni {satu} smati {tubuh} t the {kepada Allah} dia {malalui} tou staurou {salib} apokteinas {melenyapkan} tn ekhthran {perseteruan} en {di dalam} aut {nya}

2:17 LAI TB,Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat",KJV,And came and preached peace to you which were afar off, and to them that were nigh.TR, Translit interlinear,kai {maka} elthn {Ia datang} euggelisato {Ia memberitakan kabar baik} eirnn {damai sejahtera} humin {kepada kalian} tois {(orang2) yang} makran {jauh} kai {dan} tois {(kepada orang2) yang} eggus {dekat}

2:18 LAI TB,karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada BapaKJV,For through him we both have access by one Spirit unto the Father.TR, Translit interlinear,hoti {sebab} di {melalui} autou {Dia} ekhomen {kita beroleh} tn prosaggn {jalan masuk/ akses masuk} hoi amphoteroi {keduanya} en {di dalam} heni {satu} pneumati {Roh} pros {kepada} ton patera {Bapa}

Dalam bagian yang lalu dengan singkat, tetapi dengan tegas, Paulus menguraikan situasi anggota-anggota jemaat di Efesus "pada waktu yang silam" , ketika mereka masih kafir (belum mengenal Allah): mereka terpisah dan Kristus, di luar kewargaan Israel dan janji-janji yang diberikan kepadanya, tanpa harapan (= tanpa masa depan) dan tanpa Allah di dalam dunia. Hal Itu harus mereka ingat, supaya mereka dapat memahami mujizat kasih Allah, yang telah Ia nyatakan kepada mereka. Dalam bagian yang kita bahas sekarang mi ia mau menguraikan situasi, di dalam mana mereka ditempatkan: sesudah mereka bertobat dan menjadi anggota-anggota Jemaat. Ia mulai dengan kata-kata yang berikut:Tetapi sekarang di dalam Kristus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus(ayat 13). Tetapi sekarang (=nuni de) : situasi yang dahulu. tidak ada lagi, Mereka sekarang hidup dalam suatu situasi yang lain, situasl yang sama-sekali baru. Mereka sekarang berada "di dalam Kristus Yesus" (=en khrist isou). Dialah yang menciptakan perubahann situasi itu. Oleh Dia - atau lebih tepat: oleh darah-Nya (=en t haimati tou khristou) - mereka, yang dahulu "jauh" (=makran), sudah menjadi "dekat" (enggus)."En"dalam ungkapanen t haimati tou khristouharuslah kita tafsirkan secara instrumental dan kita terjemahkan dengan "oleh darah Kristus: dalam Efesus 1:7 darah Kristus adalah "alat", yang mengerjakan penebusan, yaitu pengampunan dosa. Oleh (di dalam) darah-Nya terciptalah suatu "tata", suatu "orde" baru (1 Korintus 11:25; bandingkan Lukas 22:20; Ibrani 13:20).

Dalam Perjanjian Lama pengertian "jauh" dan "dekat" biasanya dipakai untuk orang-orang Israel yang jauh dari dan yang dekat kepada Allah (bandinglan Yesaya 57:19; Daniel 9:7; Ester 9:20). Tetapi kadang-kadang pengertian itu dipakai juga untuk menyatakan perbedaan hubungan antara orang-orang yang bukan-Israel dan orang-orang Israel dengan Allah. Perbedaan itu, menurut Paulus, tidak ada lagi sekarang:khris khristou(=tanpa Kristus) telah diganti denganen khrist(=di dalam Kristus).

Bagaimanakah hal itu mungkin? Jawab Paulus:Karena Dialah damai-sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merobohkan tembok pemisah, yaitu perseteruan(ayat 14).

Ayat 14 mulai dengan:Karena Dialah damai-sejahtera kita, mengingatkan kita kepada ungkapan-ungkapan lain yang serupa, seperti umpamanya Kolose 1:27, bahwa Ia adalah "pengharapan dari kemuliaan" (=h elpis ts doxs) atau Kolose 3:4, bahwa Ia adalah "hidup kita" (=h z hmn). Materiil ungkapan ini mengingatkan kita kepada Yesaya 9:5, dimana Mesias disebut "raja damai-sejahtera" (=- SAR-SYALOM). Soalnya Ialah: Apakah yang Paulus maksudkan dengan ungkapan itu? Bahwa Kristus adalah damai-sejahtera antara Tuhan Allah dan manusia? Atau antara orang-orang Yahudi dan orang-orang kafir? Atau kedua-duanya? Jawab penafsir-penafsir atas soal ini tidak sama. Ada (a.l. Schlier dan Rendtorff) mengatakan: hanya antara Tuhan Allah dan manusia (sebab dalam seluruh bagian ini kita tidak baca tentang permusuhan antara orang-orang Yahudi dan orang-orang kafir; yang kita baca ialah tentang perbedaan hubungan mereka dengan Tuhan Allah dan perbedaan inilah yang Kristus tiadakan). Ada pula (a.l. Van Leeuwen, Berkelbach van der Sprenkel dan Grosheide) yang mengatakan kedua-duanya. Alasannya, menurut mereka, ialah: karena lanjutan nas ini mengatakan, bahwa "Kristus telah mempersatukan kedua pihak".

Kristus bukan saja telah mempersatukan keduanya (= kedua pihak, kedua daerah), tetapi Ia juga telah merobohkan tembok pemisah. Bagian kalimat ini sama sulitnya dengan bagian kalimat yang mendahuluinya. Sebab, juga di sini kita menghadapi soal: Apakah yang Paulus maksudkan dengan "tembok pemisah" (to mesotoikhon tou phragmou=dinding pemisah yang menjadi pembatas. Apakah yang dimaksud ini terdiri dari pagar atau tembok? Markus Barth memberikan empat kemungkinan.

Kemungkinan pertama: Tembok dalam taman Bait-Allah, yang memisahkan orang-orang (pengunjung) non Yahudi (kafir) dengan orang-orang Yahudi yang beribadah di sana. Berdasarkan pemisahan itu orang-orang non-Yahudi disebut orang-orang yang "jauh". Atau mungkin tembok Yerusalem (Nehemia 2:17 dyb.) atau balatentara Allah yang mengelilingi tanah-perjanjian (Kejadian 32:1-2) untuk menjaga, supaya tidak ada orang yang menyelundup masuk. Atau mungkin juga tembok, yang - menurut nabi Yesaya dalam perumpamaannya - didirikan Tuhan Allah sekeliling kebun anggur-Nya (= Israel) dan yang sekali kelak akan dirobohkan-Nya (Yesaya 5:5). Israel mempunyai banyak "pintu-gerbang" yang sangat tua" (Mazmur 24:7 dyb.), tetapi tidak mempunyai tembok-tembok yang kekal. Kalau kita berpedapat, bahwa bukan Paulus yang menulis surat Efesus ini, tetapi seorang lain sesudah tahun 70, kita dapat menafsirkan Efesus 2:14 sebagai suatu petunjuk kepada pemusnahan bangsa Yahudi, kota Yerusalem dan Bait-Allah. Dan kita dapat katakan, bahwa - menurut penulis surat Efesus - pemusnahan itu adalah pekerjaan Kristus: oleh salib-Nya Ia merobohkan tembok pemisah (Efesus 2:14,16). Susahnya ialah: hipotesis ini tidak cocok seluruhnya dengan kesaksian surat Efesus, sebab menurut Efesus 2:16 tembok yang menceraikan manusia (Yahudi) dengan manusia (non-Yahudi) itu berfungsi juga sebagai perseteruan antara manusia (yahudi + non Yahudi) dan juga Tuhan Allah. Seperti kita tahu, semua tembok, yang kita sebutkan di atas, tidak mempunyai fungsi yang demikian. Tembok-tembok itu, kalau dirobohkan, tidak dapat mendamaikan manusia dengan Tuhan Allah. Rupa-rupanya penulis surat Efesus tidak memaksudkan tembok-tembok tersebut, tetapi suatu tembok yang lain.

Kemungkinan kedua: Tirai di dalam Bait-Allah di Yerusalem yang menceraikan tempat-yang-mahakudus dengan tempat-yang-kudus (Keluaran 26:33). Dalam Markus 15:38 kita baca, bahwa pada saat Tuhan Yesus "menyerahkan nyawa-Nya", terkoyaklah tirai Bait-Allah menjadi dua, dari atas sampai ke bawah. Dan dalam Ibrani 10:19 (bandingkan Ibr. 6:19 dyb. 9:16) dengan tegas dikatakan, bahwa oleh kematian Kristus - "oleh tirai Bait-Allah" - kita beroleh jalan-masuk kepada Allah. Surat Efesus (2:18 dan 3:12) berkata-kata juga tentang jalan-masuk yang demikian, sehingga tidaklah mustahil, bahwa 2:14 memaksudkan tirai Bait-Allah di Yerusalem. Anehnya ialah: pengarang tidak tegas berkata-kata tentang hal itu.

Kemungkinan ketiga:Segala pemerintah, penguasa dan kekuasaan gelap, seperti yang disebut dalam Efesus 1:21 (bandingkan juga apa yang pengarang katakan tentang "penghulu-penghulu dunia yang gelap" dan "roh-roh jahat di udara" dalam 6:12). Jadi ada suatu tembok perseteruan: yang memisahkan manusia dari "hidup di dalam Allah" .(4:18). Tetapi oleh kematian Kristus tembok itu telah Ia robohkan, sehingga manusia beroleh lagi persekutuan dengan Allah.

Kemungkinan keempat: Hukum Taurat dengan segala peraturan dan tuntutannya, seperti yang dipakai oleh orang-orang Yahudi (bandingkan a.l. Markus 7:7 dyb.; Kolose 2:22 dyb.; Galatia 3:23 dyb.). Maksud peraturan-peraturan dan tuntutan-tuntutan itu - yang diusahakan oleh ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi - ialah untuk menjaga, supaya hukum-hukum Allah jangan dilanggar. Tetapi usaha itu tidak berhasil: peraturan-peraturan dan tuntutan-tuntutan tersebut tidak dapat memberikan perdamaian (damai-sejahtera) kepada manusia. Terutama dari surat-surat Paulus kepada jemaat di Roma dan di Galatia nyata dengan jelas, bahwa perdamaian (damai sejahtera) dengan Allah dan kemerdekaan orang-orang percaya tidak dapat diperoleh dengan jalan melakukan hukum Taurat. Kalau Efesus 2:14-16 kita baca dengan teliti, nyatalah kepada kita, bahwa "tembok" dan "perseteruan" itu dijelaskan .oleh penulis sendiri dengan kata-kata "hukum Taurat "dengan segala. perintah dan ketentuannya". Jadi "perombakan tembok dapat berarti, bahwa fungsi pemisah dari hukum Taurat ditiadakan oleh Kristus. Ia adalah akhir hukum Taurat (Roma 10:4).

* Roma 10:4LAI TB,Sebab Kristus adalahkegenapan hukum Taurat (END OF THE LAW), sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.KJV,For Christ is theend of the lawfor righteousness to every one that believeth.TR, Translit interlinear,telos {akhir/ kesudahan/ tujuan} gar {sebab} nomou {hukum taurat} khristos {Kristus (adalah)} eis {sehingga} dikaiosunn {status yg dibenarkan} panti {bagi setiap} t {(orang) yang} pisteuonti {percaya}

B Bauer dan H Rendtorff berpendapat tentang tentang ungkapan - "tembok pemisah" ini bahwa yang Paulus maksudkan dengan ungkapan itu ialah status yang berbeda dari orang-orang Yahudi dan orang-orang non-Yahudi dengan Tuhan Allah: yang satu "dekat" dengan, yang lain "jauh" dari Dia. Oleh kedatangan Yesus berakhirlah perbedaan Itu dan terjadilah persatuan antara mereka di dalam Dia. Van Leeuwen dan Berkelbach van der Sprenkelg berpikir lebih jauh. Mereka katakan, bahwa yang Paulus maksudkan dengan ungkapan tersebut ialah hukum Taurat. Pendapat ini, menurut mereka, cocok dengan kata-kata yang dipakai dalam nas ini. Yaitumesotoikhon(=tembok pemisa) danphragmos(=pagar-keliling) : pada satu pihak, Israel dikelilingi oleh kemurahan dan pemeliharaan Allah, pada pihak lain, mereka dipisahkan-Nya dari bangsa-bangsa non-Yahudi di sekitarnya. Semuanya itu terjadi oleh hukum Taurat yang Tuhan Allah berikan kepada mereka.

Ayat 15 :dengan "perseteruan"(=tn ekhthran) dan menganggapnya sebagai keterangan dari "tembok pemisah". Hal tersebut dapat terjemahkan sebagai berikut: Karena Dia adalah damai-sejahtera kita, Dia yang telah membuat keduanya menjadi satu dan yang telah merobohkan tembok pemisah, (Dia yang telah memusnahkan perseteruan di dalam daging-Nya ... dst). Frasa ini kemudian berlanjut: "(sebab) di dalam daging-Nya Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya dan dengan itu mengadakan damai-sejahtera.

Ayat itu mulai dengan:sebab dengan perseteruan di dalam daging-Nya Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan perintah-perintah dan ketentuan-ketentuannya. Isi kalimat ini begitu jelas, sama dengan apa yang telah dikatakan dalam ayat 14.Katargesas(=telah membatalkan, telah memusnahkan) adalah keterangan lanjutan dari"lusas"(=telah merombak, telah memusnahkan). Dalam kedua ayat ini Paulus sebenamya mengatakan hal yang sama, tetapi mengungkapkan dengan dua cara: cara yang satu menjelaskan cara yang lain. Berhubung dengan itu, permulaan ayat 15 ("sebab perseteruan/ kematian di dalam daging-Nya Ia telah membatalkan/memusnahkan di dalam daging-Nya".

Kita kaji ayat 15 ini :

* Efesus 2:15Alkitab LAI Terjemahan Baru,"sebab dengan mati-Nya sebagai manusiaIA TELAH MEMBATALKAN HUKUM TAURATdengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,"Alkitab Terjemahan Lama 1954,"sesudahdilenjapkan-Nja hukum Taurat dengan segala sjariatnja, supaja didjadikannja didalam diri-Nja kedua pihak itu satu manusia jang baharu dengan mengadakan perdamaian,"Alkitab Shellabear 1912,"laloeditidakkannjadengan toeboehnja akan perseteroean itoe, jaitoe Tauret dengan hoekoem-hoekoem jang dipesan didalamnja, soepaja kedoeanja itoe didjadikan dalam dirinja seorang orang baroe, serta mengadakan perdamaian demikian,"Kitab Soetji Indjil 1912,"Kematian-NjamembatalkanKitab Soetji Taoerat dengan semoea perintah-perintah jang terkandoeng didalamnja, soepaja didalam diri-Nja, kedoeanja didjadikan satoe manoesia baroe. Demikianlah terdjadinja perdamaian."King James Version,"Having abolishedin his flesh the enmity, even the law of commandments contained in ordinances; for to make in himself of twain one new man, so making peace;"New International Version,"byabolishingin his flesh the law with its commandments and regulations. His purpose was to create in himself one new man out of the two, thus making peace,"The Orthodox Jewish Brit Chadasha,"the chok of mishpatim in ordinanceshaving annulledthat the Shneym he might create in himself into Adam Chadash Echad, arbitrating shalom,"Stephanus Textus Receptus, Translit interlinear,tn ekhthran {dalam perseteruan} en {di dalam} t sarki {daging/ tubuh (sebagai manusia)} autou {-Nya} ton nomon {hukum taurat} tn entoln {dari perintah2} en {di dalam} dogmasin {ketentuan2} katargsas {Ia telah membatalkan/ Ia telah membinasakan} hina {supaya} tous duo {dua} ktis {Ia menciptakan} en {di dalam} heaut {diri-Nya} eis {menjadi} hena {satu} kainon {yang baru} anthrpon {manusia} poin {(untuk) mengadakan} eirnn {pendamaian}

IA TELAH MEMBATALKAN HUKUM TAURAT,katargsas,aorist aktif partisip nominatif tunggal maskulindari kata kerjakatarge. Kata Yunanikatargeberasal dari gabungan partikelkatayang berartimenurut, sesuai dengan, dan kata kerjaarge,non-aktif, tidak berfungsi.Kata Yunanikatargebermakna :membinasakan, membatalkan, menghilangkan, menyebabkan tidak bekerja lagi, tidak beroperasi lagi, tidak aktif, berakhir, dan makna-makna lain yang sejenis.

Menurut konstruksi kalimat ini,en t sarki autou(=dalam daging-Nya) harus dihubungkan dengankatargsas(=telah membatalkan, telah memusnahkan):sarxdi sini dianggap sebagai "tempat", di mana Kristus telah menang oleh sengsara dan kematian-Nya.

Apakah yang telah Ia (= Kristus) batalkan/musnahkan di dalam daging-Nya? Jawab Paulus:hukum Taurat dengan perintah-perintah dan ketentuannya-ketentuannya.Ho nomos tn entoln= hukum Taurat yang terdiri dari dan yang diperkembangkan dalamentolai(=perintah-perintah, ordinansi-ordinansi), yang dapat dibandingkan a.l. dengan Roma 7:8 dyb.; 13:9 ; 1 Korintus 7:19 ; dll."Dogmata"=keputusan-keputusan, peraturan-peraturan, ketentuanketentuanEn dogmasin= dalam bentukdogmata, dalam bentuk keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan: suatu sistim yang menuntut dan memerintah, tetapi yang tidak dapat memusnahkan kuasa dosa, dan lain-lain. Seluruh ungkapanton nomon tn entoln en dogmasinitu dapat kita terjemahkan sebagai berikut: hukum Taurat yang terdiri dari (dan yang berkembang dalam) perintah-perintah, yang berbentuk ketentuan-ketentuan (dan peraturan-peraturan).

Jadi, pengertiannya adalah : Kematian Kristus di dalam dagingNya MEMBATALKAN HUKUM TAURAT BERSAMA MACAM-MACAM PERINTAH-PERINTAH DAN KETENTUAN-KETENTUANNYA.

Ayat 15 ini sama sekali tidak menyatakan adanya bagian-bagian dari Taurat yang disisakan untuk kembali dilaksanakan dalam ibadah umat Kristiani. Tetapi justru jelas menulis "Ia membatalkan Hukum Taurat bersama macam-macam perintah-perintah dan ketentuan-ketentuannya."

-----

Ada beberapa kebingungan di antara orang Kristen dalam memahami Efesus 2:15., sbb :

"Kalau hukum Taurat "batal", apakah benar yang dulunya dilarang berzinah boleh berzinah? dan yang dulunya dilarang membunuh boleh membunuh?"

Perlu kita sadari bahwa, pembatalan Taurat tidak menjadikan orang Kristen menjadi "TANPA HUKUM" ( ANOMOS), Tuhan kita Yesus Kristus sudah memberikan dasar kepada para murid suatu HUKUM yang BARU sebelum kematianNya di Kayu Salib itu "membatalkan Taurat" :

* Matius 11:28-3011:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.11:29 Pikullahkukyang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

Lihat penjelasan dipikullah-kuk-matius-11-28-30-vt39.html#p93

Tuhan Yesus mengatakan dalamMatius 11:30, bahwa KUK (hukum) yang Dia pasang itu "easy"karena KUK Kristus hanya ada 2, bukan613.

Kuk Hukum Kasih :

* Matius 22:37-4022:37 Jawab Yesus kepadanya:"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.22:38Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.22:39Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.22:40Padakedua hukuminilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Hukum Kasihjuga dikenal dengan istilahHukum Kristus(lihat penjelasannya dihukum-law-nomos-torah-vt1312.html#p4353)

Kembali kepada persoalan :Kalau hukum Taurat "batal", apakah yang dulunya dilarang berzinah boleh berzinah? Dan yang dulunya dilarang membunuh boleh membunuh?

Perlu kita ketahui Firman ke-7 :"Jangan Berzinah"itu dijelaskan lebih lanjut dalam kitab Taurat misalnya Imamat 18:20 dan masih banyak lagi. Tidak ada satu pun ajaran Taurat seperti yang diajarkan oleh Yesus Kristus bahwa setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Inilah yang sering saya kutip bahwa Yesus Kristus merombak habis-habisan hukum Taurat Perjanjian Lama.

Firman ke-6 :"Jangan Membunuh", bandingkan dengan Hukum balas-dendam {Lex Talionis): Mata ganti mata. Jika perintah itu diubah menjadi mata beri mata, apakah hal ini berarti menjelaskan arti yang sebenarnya? Bagi saya, itu artinya membalikkan hukum Taurat seratus delapan puluh derajat. Hukum balas-dendam yang "permissive" terhadap pembunuhan, juga dirombak habis-habisan.

Kalau Hukum Taurat mengenai pembunuhan itu terbatas pada hilangnya nyawa. Dan Perzinahan terbatas pada perbuatan kontak seksual fisik. Hukum Kristus lebih lagi, lihat Artikel : "YESUS MEMURNIKAN HUKUM PEMBUNUHAN DAN PERZINAHAN DARI FISIKAL MENJADI MORAL-SPIRITUAL", diyesus-memurnikan-hukum-pembunuhan-dan-perzinahan-vt612.html#p1392

Demikianlah perbuatan-perbuatan dosa yang dalam Taurat hanya disorot secara Fisik, dalam Hukum Kristus disorot secara Moral-Spiritual. Dan Hukum Taurat yang termasuk 10 Firman di dalamnya pun sudah digenapi oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Dengan 2 macam hukum saja, Kasih kepada Allah dan Kasih kepada manusia. Yesus Kristus telah menetapkan HUKUM BARU yaitu HUKUM KASIH, karenaKASIH telah memenuhi tuntutan hukum Taurat:

* Roma 13:10LAI TB,Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.KJV,Love worketh no ill to his neighbour: therefore love is the fulfilling of the law.TR, Translit,h agap {kasih} t plsion {kepada sesama} kakon {yang jahat/ yang salah} ouk {tidak} ergazetai {melakukan} plrma {pemenuhan (perbuatan memenuhi/ melakukan)} oun nomou {hukum taurat} h agap {kasih (adalah)}Dalam surat2 Paulusplrmabiasanya bermakna 'kegenapan'. Namun kata kerjaplroberartimemenuhidalam arti melakukan. Dari situplrmabermakna 'perbuatan memenuhi (melakukan)'

Kasih adalah Undang-undang Dasar Kerajaan Allah. Kata-kata"Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia"Adalah suatu petunjuk supaya orang Kristen terhindar dari perbuatan jahat bila mereka memelihara kasih. Maka menyusulah kesimpulan : KASIH ADALAH JALAN MEMENUHI HUKUM TAURAT.

Jikalau masih ada pertanyaan "Kalau hukum Taurat "batal", apakah benar yang dulunya dilarang berzinah boleh berzinah? dan yang dulunya dilarang membunuh boleh membunuh?", menjadi jelas bahwa si penanya belum memahami ajaran Kasih dari Kristus yang menjadi dasar dalam semua ajaran-ajaranNya.

Pada bagian lain yang menguatkan Efesus 2:15 ini adalah ada ayat yang mengatakan :Kristus adalahkegenapanHukum Taurat :

* Roma 10:4LAI TB,Sebab Kristus adalahkegenapanhukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.KJV,For Christ isthe endofthe lawfor righteousness to every one that believeth."TR, Translit interlinear,telos{akhir/ kesudahan/ tujuan} gar {sebab}nomou{hukum taurat} khristos {Kristus (adalah)} eis {sehingga} dikaiosunn {status yg dibenarkan} panti {bagi setiap} t {(orang) yang} pisteuonti {percaya}

Dalam terjemahan LAI-TB urutan kata-kata ayat 4a dalam bahasa asli dibalik. Terjemahan harfiah berbunyi :"Kegenapan/ kesudahan hukum Taurat ialah Kristus, demi kebenaran bagi tiap-tiap orang percaya"

Dalam Perjanjian Baru, kata"telos"paling sering sebagai kataakhir/ end/ kesudahansebagai lawan dari 'awal'. Disamping itu juga bermakna 'tujuan/ maksud' seperti dalam 1 Timotius 1:5. Tapi juga berunsur 'penggenapan' (bandingkan Lukas 22:37). Dan Yesus Kristuslah penggenap dari hukum Taurat itu. Dalam terjemahan KJV agaknya lebih mudah dipahami, karena kita tentu paham bahasa Inggris dalam memaknai'the end of the law'di atas. Maksudnya pemanfaatan hukum Taurat untuk mengerjakan kebenaran, ataupun sebagai syariat agamawi sudah tidak diperlukan lagi. Karena umat Kristus telah menerima hukum yang baru, Hukum Kristus yaitu Hukum Kasih. Perbuatan kasih adalah suatu perbuatan2 yang memenuhi hukum Taurat.Disini, bagaimanapun"telos"mengandung arti 'kesudahan, akhir'.

Dari kata dasar yang sama"telos"kita mengenal ungkapan : "Sudah genap, sudah berakhir, SUDAH SELESAI",tetelestai, dalam ayat ini :

* Yohanes 19:30LAI TB,Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia:'Sudah selesai.'Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.KJV,When Jesus therefore had received the vinegar, he said,It is finished: and he bowed his head, and gave up the ghost.The Orthodox Jewish Brit Chadasha,Therefore, whenRebbe, Melech HaMoshiachreceived the vinegar, he said,"Nishlam!"and having bowed hisrosh, Rebbe, Melech HaMoshiachgave up hisneshamah.TR, Translit Interlinear,hote {sesudah} oun {oleh karena itu} elaben {Dia menerima} to oxos {anggur asam} ho isous {Yesus} eipen {Dia berkata}tetelestai {sudah selesai}kai {dan} klinas {menunduk} tn kephaln {kepala} paredken {Dia menyerahkan} to pneuma {Roh}

Perkataan terakhir dari 7 perkataan salib"tetelestai"(sudah selesai) menggunakankata perfekyang berarti penebusan telah dilaksanakan, sekali untuk selamanya, efeknya terasa hingga kini.Perfect Tensedalam tata bahasa Yunani ini memiliki fungsi yang khas. Tidak ada padanan baik dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang mampu menyatakan makna yang terkandung di dalamnya secara utuh.

Perfect Tensemelibatkan tiga gagasan: tindakan yang berlangsung intensif; tindakan yang mengarah pada titik penyelesaian; dan keberadaan dari hasil tindakan. Proses yang dilibatkan dalam Perfect Tense adalah proses yang telah mencapai penyelesaian dengan suatu hasil pasti dari sudut pandang pembaca.

Roma 10:4, Yohanes 19:30 selaras dengan perkataan Yesus Kristus"tetelestai", Efesus 2:15 dengan sangat tegas mengatakan "KEMATIAN YESUS DI KAYU SALIB itu TELAH MEMBATALKAN HUKUM TAURAT"

Maksud Kristus membatalkan/memusnahkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya itu, menurut Paulus dalam bagian ini, mempunyai dua tujuan.

Pertama: untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya. Yang pertama-tama dIkatakan. di sini ialah pekerjaan Kristus untuk menciptakan orang-orang Kristen-Yahudi dan orang-orang Kristen-non Yahudi menjadi satu manusia di dalam Dia.Kata"ktis", sama seperti dalam ayat 10, dipakai untuk pekerjaan penciptaan baru, tetapi di sini untuk penciptaan-baru dari umat manusia. Arti yang luas ini terkandung juga dalam ungkapantous duo(=keduanya) danheis kainos anthrpos(=satu manusia baru).Kainosdi sini mempunyai arti eskatologis, arti manusia baru ini ialah manusia yang sama-sekali baru, manusia sebagai "ciptaan baru" (=kain ktisis, 2 Korintus 5:17; Galatia 6:15).

Penciptaan-baru ini berlangsung di dalam Diri-Nya (=en heaut)' Oleh kematian dan kebangkitan-Nya Ia memperdamaikan manusia dengan Tuhan Allah dan manusia dengan manusia. Dan dengan itu Ia mengadakan/membuat damai sejahtera.

Kedua:untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu(ayat 16). Kristus bukan saja mempersatukan orang-orang Kristen-Yahudi dan orang-orang Kristen-non-Yahudi di dalam diri-Nya menjadi satu manusia baru, tetapi Ia juga memperdamaikan keduanya, dalam satu tubuh, dengan Allah.Kataapokatallax(dariapokatallass=membawa kembali kepada nisbah atau perhubungan yang baik, memperdamaikan) hanya terdapat di sini dan dalam Kolose 1:20 dyb. Biasanya Paulus memakai kata yang lebih sederhana:apokatallax(bandingkan Roma 5:10, 1 Korintus 7:11; 2 Korintus 5:18, 20) dankatallage(bandingkan Roma 5:11; 11:15; 2 Korintus 5:18 dyb.).

Itulah yang dikerjakan oleh Kristus: memusnahkan perseteruan yang terdapat antara Allah dan manusia dan membuka jalan kembali kepada Bapa. Sekarang tidak ada tembok dan batas-batas pemisah lagi. Di dalam Dia keduanya (=tous amphoterous) diperdamaikan dengan Allah. Keduanya, karena perdamaian dengan Allah itu mencakupi baik orang-orang Kristen Yahudi maupun orang-orang Kristen-non-Yahudi. Perdamaian itu, demikian Paulus, terjadi oleh salib (=dia tou staurou). Ungkapan semacam ini banyak ia pakai dalam surat-suratnya. Dalam suratnya kepada jemaat di Filipi (2:8) ia katakan, bahwa dalam keadaan sebagai manusia Kristus telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai "mati di kayu salib" (=thanatou de staurou) dan dalam suratnya kepada jemaat di Kolose (1:20) ia jelaskan, bahwa oleh Kristus Tuhan Allah memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah ia mengatakan perdamaian "oleh darah salib Kristus" (=dia tou haimatos tou staurou autou). Selain daripada nas-nas ini ungkapan "oleh salib" itu kita temui juga dalam nas-nas lain (bandingkan Kolose 2: 14). Ungkapan itu merupakan unsur hakiki dari pemberitaan Paulus: ia cocok dengan "di dalam Dia" (=en aut) dan "di dalam satu tubuh" (=en heni somati).

Persekutuan dengan Allah, seperti yang telah kita dengar di atas, sudah rusak, binasa. Karena itu umat manusia juga rusak dan binasa. Tetapi Kristus memulihkan kembali persekutuan yang rusak dan binasa itu. Ia melakukan itu dengan kematian-Nya di kayu salib. Ia sendiri. Karena itu sekarang tidak ada perseteruan lagi. Sekarang manusia Yahudi dan non Kafir - boleh hidup bersama-sama sebagai saudara, ya sebagai anak-anak Allah, di dalam satu tubuh. Itulah yang Paulus maksudkan dengan bagian akhir dari ayat 16 ini: Kristus melenyapkan perseteruan di kayu salib.

Apa yang ia katakan dalam ayat 14-16 itu ia teruskan sekarang dalam ayat 17 dan ia lanjutkan sampai ke puncaknya. Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada kamu yang "dekat". Ia datang dan memberitakan kabar baik (=kai elthn euggelisato).

Yang penting bagi kita ialah, bahwa subyek pemberitaan itu ialah Yesus Kristus: Yesus Kristus, yang telah datang ke dunia sebagai manusia yang melayani, yang menanggung sengsara, yang mati, yang dikuburkan, yang bangkit kembali dan naik ke dalam kemuliaan-Nya di sorga. Yesus Kristus inilap yang datang memberitakan Injil damai-sejahtera kepada anggota-anggota jemaat, baik yang berasal dari bangsa Yahudi, maupun yang berasal dari bangsa kafir. Dan Injil damai-sejahtera ini, seperti yang telah kita dengar di atas, mencakupi segala bidang kehidupan: bidang politik, bidang sosial, bidang agama, dan lain-lain. Malahan Injil ini mempunyai dimensi kosmis. Injil ini adalah begitu besar dan panjang serta tinggi dan dalam, sehingga tidak dapat dijangkau oleh pengetahuan manusia (bandingkan Efesus 3:18 dyb.). Dan di sini kita dengar, bahwa Injil damai-sejahtera itu "diadakan/dibuat" oleh Kristus bukan untuk dunia lain dan makhluk-makhluk lain, tetapi untuk dunia dan untuk kita ("humin" = kalian) sendiri: kita yang "jauh" dan kita yang "dekat". Itu yang mengherankan. Dan itu yang merupakan puncak dari bagian ini.

Kita mungkin bertanya: Mengapa Kristus berbuat demikian?Mengapa Ia mengadakan/membuat damai-sejatera dan memberitakannya kepada kita?

Jawab Paulus:Karena oleh Dia kita kedua pihak dalam. satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa(ayat 18). Karena (=hoti) : menyatakan sebab dan dasar perbuatan Kristus. Dalam ayat 14 telah kita dengar, bahwa Dialah damai-sejahtera kita.. Dalam ayat 18 ini hal itu diulangi lagi: Oleh Dia (=di autou) kita kedua pihak beroleh "jalan-masuk/ akses masuk" (=tn prosaggn) kepada Bapa.

Artikel terkait :JALAN MASUK/ AKSES MASUK / PROSAGG, dijalan-jalan-tuhan-vt2967.html#p16752

Dari Efesus 2:13-18 kita mendapat suatu pemikiran dasar terciptanya MANUSIA BARU sebagai ganti dari 2 macam kelompok manusia : Yahudi dan non-Yahudi yang dipisahkan oleh "tirai besi/ tembok" yaitu Hukum Taurat. Yesus Kristus sebagai Mesias menghapuskan Taurat itu yang telah dilanggar sendiri oleh orang-orang Israel dengan cara menggenapinya (Matius 5:17). KematianNya menjadi akhir dari Hukum Taurat (bandingkan Roma 10:4). Dia mengakhiri dengan cara melakukannya dengan sempurna yaitu dengan memikul hukumannya walaupun Ia tidak bersalah (bandingkan Galatia 3:10-13, Roma 8:3).

Hasil : Umat Kristen telah bebas dari hukum Taurat.

* Roma 7:6LAI TB,Tetapisekarang kita telahdibebaskandari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung kita, sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat.KJV,But now we are delivered from the law, that being dead wherein we were held; that we should serve in newness of spirit, and not in the oldness of the letter.TR, Translit interlinear,nuni {sekarang} de {tetapi} katrgthmen {kita dibebaskan} apo {dari} tou nomou {hukum (Taurat)} apothanontes {setelah mati} en h {dalam dia yang} kateikhometha {kita dikurung} hste {sehingga} douleuein {melayani} hmas {kita} en {dalam/ dengan} kainotti {keadaan baru} pneumatos {dari Roh} kai {dan} ou {bukan} palaiotti {dalam keadaan yang lama} grammatos {dari huruf}

Umat Kristus tidak berada di bawah Hukum Taurat

* Roma 3:28LAI TB,Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, danbukan karena ia melakukan hukum Taurat.KJV,Therefore we conclude that a man is justified by faith without the deeds of the law.TR, Translit. interlinear,logizometha {kami berpendapat} oun {maka} pistei {(karena) iman} dikaiousthai {dibenarkan} anthrpon {manusia} khris {tidak dengan} ergn {perbuatan-perbuatan} nomou {hukum Taurat}

Yesus Kristus dengan karya-karyaNya itu membawa suatu zaman kebenaran baru yang sama sekali terlepas dari penunaian/ pelaksanaan Taurat (Bandingkan Roma 3:21 dab), dan dengan demikian di zaman ini manusia-manusia dari kalangan non-Yahudi maupun umat perjanjian Israel, sama-sama menerima anugerah (lihat Galatia 3:14).

Allah telah menciptakan bangsa baru yang dalamnya tidak lagi terdapat pembedaan antara Yahudi dan non-Yahudi yang telah ada sekian ribu tahun. Haleluyah.

Artikel terkait :MANUSIA DIBENARKAN HANYA OLEH IMAN, baca dimanusia-dibenarkan-hanya-oleh-iman-roma-3-21-4-25-vt1606.html#p6010

BPMerdeka dlm Kristus

Posts:10834Joined:Fri Jun 09, 2006 5:20 pmRe: CONTOH KALIMAT DLM BAHASA IBRANIbyBP Sat Jan 24, 2009 3:36 pmC. Persatuan dalam Jemaat (2:19-22)

* Efesus 2:19-222:19 LAI TB,Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,KJV,Now therefore ye are no more strangers and foreigners, but fellowcitizens with the saints, and of the household of God;TR, Translit interlinear,ara {maka} oun ouketi {tidak lagi} este {kalian adalah} xenoi {orang2 asing} kai {dan} paroikoi {yg merantau} alla {tetapi} sumpolitai {kalian adalah sesama warga negara} tn {(dari orang2) yang} hagin {kudus} kai {dan} oikeioi {yg menjadi anggota keluarga} tou theou {Allah}

2:20 LAI TB,yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.KJV,And are built upon the foundation of the apostles and prophets, Jesus Christ himself being the chief corner stone;TR, Translit interlinear,epoikodomthentes {(yg) telah dibangun} epi {diatas} t themeli {fondasi} tn apostoln {rasul2} kai {dan} prophtn {nabi2} ontos {menjadi} akrogniaiou {(batu) yg diletakkan di ujung penjuru } autou {sendiri} isou {Yesus} khristou {Kristus}

2:21 LAI TB,Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.KJV,In whom all the building fitly framed together groweth unto an holy temple in the Lord:TR, Translit interlinear,en {di dalam} h {Dia} pasa {seluruh} h oikodom {bangunan} sunarmologoumen {disusun dengan rapi} auxei {tumbuh} eis {menjadi} naon {bait (Allah)} hagion {yang kudus} en {di dalam} kuri {Tuhan}

2:22 LAI TB,Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.KJV,In whom ye also are builded together for an habitation of God through the Spirit.TR, Translit interlinear,en {di dalam} h {Dia} kai {juga} humeis {kalian} sunoikodomeisthe {dibangun bersama} eis {menjadi} katoiktrion {tempat yg didiami} tou theou {Allah} en {di dalam} pneumati {Roh}

Bagian ini menjelaskan apa arti pekerjaan damai-sejahtera Kristus, yang diuraikan dalam bagian yang lalu bagi anggota-anggota jemaat di Efesus sekarang. Ia mulai dengan:Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah(ayat 19). Demikianlah (=ara oun): menyatakan suatu konklusi dari apa yang telah dikatakan (bandingkan Roma 5:18 dyb.), dalam hal ini apa yang telah dikatakan Paulus tentang situasi anggota-anggota jemaat di Efesus sebelum mereka bertobat (ayat 12), yaitu bahwa situasi itu sekarang telah berubah secara total. Mereka bukan lagi orang-orang asing dan pendatang.Xenos=orang asing, bukan-warganegara, yang dalam Ibrani 11:13 (bnd. Kisah 17:21) berdampingan denganparepidmos=perantau, orang yang hanya untuk sementara waktu diam sebagai orang asing di suatu negeri asing (bandingkan Kejadian 23:4; Mazmur 38:13; dll.]. Danparoikos(= orang asing, bukan-warganegara). Tetapi berbeda dengan xenos, ia (=paroikos) bukan saja seorangparepidmos, tetapi juga seorang asing dengan hak-hak yang tertentu di suatu negeri atau kota. Berhubung dengan itu mungkin lebih tepat, kalau kata ini, yang kita temui juga dalam 1 Petrus 2:11, kita terjemahkan dengan "pendatang", seperti yang dibuat oleh LAI.

Sebagai orang-orang non-Yahudi - sekarang mempunyai hak dan kewargaan yang sama dengan hak dan kewargaan orang-orang Kristen-Yahudi. Semuanya adalah orang-orang yang dipilih, dipanggil dan dikuduskan di dalam eklesia Yesus Kristus (bandingkan Efesus 1:1), baik yang berasal dari bangsa Yahudi, maupun yang berasal dari bangsa-bangsa non-Yahudi. Orang-orang kudus ini bukan saja berada di Efesus, tetapi juga di tempat-tempat lain: di Roma, Korintus, Galatia, Kolose, Tesalonika, dan lain-lain. Mereka semua adalah anggota-anggota keluarga Allah.

Dalam suratnya yang pertama kepada Timotius (3:15), Paulus menasihati tua-tua dan diaken-diaken, supaya mereka hidup sebagai "keluarga Allah (oikos Theou), yaitu jemaat Allah yang hidup" (=ekklsiatheou zntos). Selain daripada nas ini (1 Timotius 3:15) kita dapat juga menunjuk kepada nas-nas lain, umpamanya: 2 Timotius 2:20 dyb.; 1 Petrus 2:3 dyb.; 4:17; dan Ibrani 3:1 dyb.

Dalam nas ini Paulus mau katakan, bahwa oleh sebab Kristus dan dalam Roh Kudus mereka, yaitu anggota-anggota jemaat di Efesus, bukan lagi orang-orang najis, tetapi orang-orang kudus, bukan lagi orang-orang asing, tapi anggota-anggota dari keluarga Allah. Mereka mempunyai "hak" yang sama dengan orang-orang Kristen-Yahudi.Apa yang Paulus katakan sampai sekarang belum mencakup seluruh kasih-karunia Alllah yang Ia nyatakan kepada orang Kristen non Yahudi di Efesus. Karena itu dalam ayat-ayat yang berikut ia melanjutkan uraiannya itu dengan mempergunakan beberapa kiasan lain. Ia katakan, bahwa keluarga Allah (=oikos theou) - yang ia sebut dalam ayat 20 - dibangunkan di atas dasar para rasul dan para nabi; dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru (ayat 20). Dibangunkan (epoikodomthentes,aoris partisip pasif, dariepoikodome): kata ini - dalam hubungan dengan jemaat (=ekklsia) - sering Paulus gunakan (bandingkan Roma 15:20; 1 Korintus 3: 10, 12, 14; Kolose 2:7; bandingkan juga 1 Petrus 2:5 dyb.). Di sini ia katakan, bahwa keluarga Allah (= jemaat) dibangunkan di atas dasar para rasul dan para nabi. Dibangunkan oleh siapa, Paulus tidak katakan. Tetapi pada konteksnya nyata, bahwa yang membangunkan ialah Tuhan Allah. Ia sedang bekerja. Dasar bangunan telah Ia letakkan, yaitu para rasul dan para nabi.ho themelios= dasar, alasan, fondasi (bandingkan Roma 15:20; 1 Korintus 3:10 dyb.; Ibrani 11:10; 2 Timotius 2:19; Wahyu 21:14, 19). Genitif :tn apostoln kai prophtntidak boleh ditafsirkan seolah-olah para rasul dan para nabi yang membangunkan dasar itu (seperti yang a.l. dibuat oleh Van Leeuwen) atau seolah-olah dasar itu terdapat dalam mereka (seperti yang a.1. dibuat oleh Robertson). Kalimat Genitif itu berarti, bahwa para rasul dan para nabi yang merupakan dasar bangunan (bandingkan a.l. Berkelbach van der Sprenkel dan Schlier).

Kristus, ketika Ia hidup dan bekerja di dunia menunjuk "keduabelas saksimata" - tetapi juga rasul-rasul yang lain, terutama Paulus sendiri sebagai "rasul-orang-orang-non-Yahudi" dan pendiri jemaat-jemaat di Asia-Kecil (bandingkan Kisah 14:21-28) dan juga para nabi-nabi Perjanjian Baru, seperti yang disebut juga dalam Kisah 8:1 dyb.; 11:27; 13:1; 15:32; 21:10; 1 Korintus 12:28; 14; Wahyu 16:6; 18:20, 24; 22:6-9.

Para rasul dan para nabi ini adalah dasar jemaat. Merekalah yang pertama-tama memberitakan Injil Kerajaan Allah, yang dipercayakan Kristus kepada mereka. Ditinjau dari sudut ini - sudut historis mereka adalah dasar, di mana Kristus membangunkan Jemaat-Nya (bandingkan Matius 16:18). Tetapi kalau hal ini kita selidiki lebih dalam, nyatalah kepada kita, bahwa bagian yang paling penting dan bangunan itu ialah "batu penjuru" (=akrogniaios), yaitu Yesus Kristus. Ia yang memikul dan menghubungkan segala sesuatu. Dalam 1 Korintus 3: 11, Ia disebut dasar (=themelios) bangunan. Di sini Paulus memakai suatu kiasan yang lain. Dari konteksnya nyata dengan jelas apa arti kiasan itu: sama seperti Kristus adalah Kepala jemaat (1:22 dyb.), demikian pula Ia adalah bagian yang paling penting dari bangunan,

Hal itu lebih nyata lagi dalam ayat yang berikut:Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Alllah yang kudus, di dalam Tuhan(ayat 21).

Seluruh bangunan rapih tersusun (=sunarmologoumendan bertumbuh (=auxeidi dalam Dia. Bangunan (= jemaat) yang Tuhan Allah letakkan atas dasar para rasul dan para nabi dengan Yesus Kristus sebagai batu penjuru bukanlah bangunan yang mati dan kacau. Malahan sebaliknya: ia adalah bangunan yang rapih tersusun, yang hidup, dan berkembang. Katasunarmologe, yang Paulus pakai di sini,. kita temui sekali lagi dalam 4:16 dan berhubungan dengan samakhristou(=tubuh Kristus). Yang penting kita perhatikan di sini ialah bentuk praesens. Seluruh bangunan itu dengan rapih diatur dalam segala susunan dan hubungannya "di dalam" Kristus, dan dalam keadaan itu - keadaan rapih tersusun di dalam Kristus - ia bertumbuh. Sama seperti kata sunarmologein, demikian pula kata auxein kita temui dalam 4:15 dan 16 (bandingkan Kol. 2:19), tetapi di situ kata ini tidak dipakai berhubung dengan jemaat sebagai bangunan, melainkan jemaat sebagai tubuh Kristus. Paulus, dengan tidak sadar, mencampur-baur kan dua kiasan. Pecampur-bauran yang demikian - yaitu antara bangunan dan tubuh - tidak usah mengherankan karena ia adalah sesuatu yang biasa pada waktu Paulus. Pertumbuhan bangunan (= jemaat) mempunyai maksud dan tujuannya, yaitu untuk menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan (=eis naon agion en kuri). Jemaat sebagai bait Allah kita temui juga dalam 1 Korintus 3:16 dyb. dan 2 Korintus 1:16. Tujuan pertumbuhan Jemaat tidak boleh kita lepaskan dari pekerjaan Allah. Ia yang telah membangunkan jemaat. Ia yang telah memilihnya sebelum dunia dijadikan (Efesus 1:4) dan mengkuduskannya di dalam Kristus (Efesus 1:1). Karena Itu ta harus hidup di dalam kekudusan. Ia harus bertumbuh menjadi suatu bait Allah yang kudus.

Pertumbuhan ini bukan saja mengenai jemaat sebagai tubuh atau bangunan, tetapi mengenai juga para anggota-anggota jemaat sebagai pribadi. Hal itu Paulus tegaskan dalam ayat yang berikut: Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh (ayat 22). Menurut terjemahan LAI "di dalam Dia" (=en h) di sini ialah, di dalam Kristus. Dan sebagai anggota mereka juga turut dibangun, turut rapih disusun, turut dipanggil dan ditugaskan untuk bertumbuh menuju kepada kedewasaan penuh, yaitu sebagai tempat kediaman Allah (=oikeioi tou theou), di mana Ia bersemayam dan di mana terdapat persekutuan yang penuh. Semuanya itu, seperti yang telah kita dengar dalam ayat 18, berlangsung di dalam Roh (=en pneumati).

Jemaat Kristus didirikan di atas satu alas yang tumbuh sebagai organisme yang hidup, yang terwujud dalam suatu Bait Allah yang kudus sebagai buah dari misi para rasul. Bait itu merupakan persekutuan rohani yang di dalamnya Roh Kudus berdiam (bandingkan 1 Korintus 3:16).

Persekutuan yang kudus telah dibentuk yang tidak membedakan orang-orang Yahudi maupun orang-orang non-Yahudi. Semuanya di dalam iman kepada Kristus mendapatkan hak istimewa menjadi keluarga Allah dan turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

Blessings,BP

Sumber :Dr JL Ch Abuneno,Surat Efesus, BPK Gunung Mulia, 1971, hlm 60 82.