perbankan syariah dan pemberdayaan...

35
PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN SOSIAL EKONOMI Peran BPR Syariah PNM Patuh Beramal dalam Usaha Mikro di Lombok Tesis Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta untuk Memperoleh Gelar Magister Agama bidang Ekonomi Islam (MA.Ek) Oleh: SUHIRMAN 12.2.00.1.08.01.0053 Pembimbing: Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, MA. PROGRAM MAGISTER SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Upload: doanque

Post on 30-Apr-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN SOSIAL EKONOMI

Peran BPR Syariah PNM Patuh Beramal dalam Usaha Mikro di Lombok

Tesis

Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

untuk Memperoleh Gelar Magister Agama bidang Ekonomi Islam (MA.Ek)

Oleh:

SUHIRMAN

12.2.00.1.08.01.0053

Pembimbing:

Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, MA.

PROGRAM MAGISTER SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

i

KATA PENGANTAR

بسم اهلل الرحمن الرحيم

Segala puji dan syukur, penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah

menganugerahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini. S}alawat serta salam tercurahkan kepada Nabi

Muhammad Saw. beserta keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman.

Rampungnya penulisan tesis ini tidak lepas dari bantuan, saran, dan

dukungan dari banyak pihak. Oleh sebab itu, penulis sudah sepatutnya

mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak terkait. Pertama-tama

penulis ucapkan terima kasih kepadaProf. Dr. Dede Rosyada, MA. selaku Rektor,

Prof. Dr. Masykuri Abdillah, MA. selaku direktur SPs UIN, Dr. JM Muslimin,

MA. selaku Kerua Jurusan Magister, dan Prof. Dr. Didin Saepuddin, MA. selaku

Ketua Jurusan Doktoralyang telah memberi, kesempatan kepada penulis untuk

menimba ilmu di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Prof. Dr.

Fathurrahman Djamil, MA. selaku pembimbing dalam penulisan tesis ini. Kepada

para penguji, dari ujian proposal dan WIP-WIP, penulis ucapkan terima kasih yang

tak terhingga. Mereka adalah Dr. Yusuf Rahman, MA., Prof. Dr. Murodi, MA., Dr.

Muhbib Abdul Wahab, MA., Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM., Prof. Dr. Iik Arifin

Mansurnoor, MA.,Dr. JM Muslimin MA., Prof. Dr. Didin Saepudin, MA., Dr.

Pheni Chalid, dan Dr. Arif Mufroini, MA. yang telah memberi masukan, koreksi,

dan saran yang konstruktif sehingga tesis ini menjadi lebih baik.Trima kasih yang

tak terhingga pula penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Masykuri Abdillah, Prof.

Dr. H. Fathurrahman Djamil, MA., Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Sc,

Ph.D, dan Dr. Euis Amalia, M.Ag yang telah banyak memberi masukan untuk

perbaikan tesis ini pada ujian pendahuluan.Demikian pula penulis ucapkan

terimakasih kepada tim penguji pada Sidang Promosi, Prof. Dr. Masykuri

Abdillah, Prof. Dr. H. Fatgurrahman Djamil, MA, Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM,

dan Dr. Anwar Abbas, MA (Sekjen MUI) yang telah banyak memberi komentar,

arahan, dan saran yang konstruktif sehingga buku ini menjadi lebih baik.

Selanjuntanya penulis ucapkan terima kasih kepada para Guru Besar Prof.

Dr. Swito, MA., Prof. Dr. M. Atho Mudzhar, MSDP. beserta team teaching yang

telah memberi kuliah Approach and Metodology Islamic Studies yang menarik

dan inspiratif. Dari mata kuliah ini, penulis banyak belajar mengenai metode

penelitian yang baik yang sebelumnya tidak banyak penulis ketahui. Prof. Dr.

Bambang Pranowo, MA. beserta team teaching melalui mata kuliah Religions,

Cultural, and Economic Development, penulis banyak menimba ilmu tentang

hubungan ketiganya dari perspektif antropologi. Prof. Dr. Fathurrahman Djamil,

MA. beserta team teaching yang telah banyak memberi ilmu dan pengetahuan

serta informasi-informasi terupdate tentang ekonomi syariah melalui mata kuliah

Fiqh Muamalat in Islamic Banking dan Dinamic Islamic Economic: Opportunity

Page 3: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

ii

and Challenge. Beberapa guru besar lainnya, seperti Prof. Dr. Azyumardi Azra,

MA., Prof. Dr. Zainun Kamal, MA., Prof. Dr. Thib Raya, MA., Prof. Dr. Yunasril

Ali, MA., Prof. Dr. Aziz Dahlan, MA., Prof. Dr. Amany Lubis, MA., Dr. Fuad

Jabali, MA., dan lainnya yang telah banyak menularkan ilmu sesuai keahlian

masing-masing melalui mata kuliah Islamic Comprehensif Studies.

Ucapan terima kasih pula penulis sampaikan kepada seluruh civitas

akademika Sekolah Pascasarjan (SPs)UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberi pelayanan dengan penuh semangat dan keramahan. Begitu pula dengan

teman-teman, terutama seangkatan (2012), seperi Zainal Muttaqin, Ayubi, M.

Khairuddin, Ade Fauzi, Arif, Sofiuddin, Desy dan lainnya, senang bisa bersama-

sama menimba ilmu dengan kalian, baik bersama-sama di dalam kelas maupun

melalui diskusi-diskusi di luar kelas dan kampus kita yang asri.Batur-batur dan

semeton-semetonSasak yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Sasak (IMSAK)

Jakarta, penulis sangat bangga dengan kawan-kawan semua yang selalu semangat

berdiskusi di Base Camp kita yang sederhana. Secara khusus penulsi ucapkan

tampi asih kepada Saparudin (kandidat doktor SPs) yang selalu memberi

dukungan, saran, bantuandalam penulisan tesis ini.

Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh staf dan karyawan BPR

Syariah PNM Patuh Beramal atas keramah-tamahan dalam penyambutan dan

memberi akses untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian yang

dilakukan. Terutama kepada Bapak Muhammad Ribuanto S.H. selaku direktur

yang telah meluangkan waktu untuk memberi tanggapan dan komentar melalui

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan penulis. Begitu pula kepada Mbak Sepia dan

Yuli selaku karyawan bagian resepsionis dan teller yang telah membantu dan

mengarahkan para nasabah untuk melakukan wawancara dengan penulis. Tanpa

bantuan dan partisipasi kalian, penulis akan merasa kesulitan untuk memperoleh

data primer sebagai bahan utama dalam penelitian tesis ini. Dan kepada para

nasabah yang menjadi responden dalam penelitian ini, penulisucapkan banyak

terima kasih atas waktu yang diluangkan.

Kepada Emiq dan Inaq (almh) tiang haturkan terima kasih dan ta‘z}i<m.

Emiq dan Inaq adalah orang tua yang luar biasa, penulis bangga dan bersyukur

memiliki orang tua seperti kalian. Penulis banyak belajar dari kalian tentang

semangat juang memberi pendidikan terbaik bagi anak-anaknya meskipun dalam

kondisi perekonomian keluarga yang serba kekurangan. Nasihat Inaq masih selalu

penulis pegang, keinginan dan semangat yang tinggi adalah modal utama dalam

menuntut ilmu, meskipun tidak punya uang untuk biaya, Insya Allah pasti ada

jalan.Wejangan Inaq itu memang benar, dan penulis alami hingga saat ini. Tampi asih lan agungorang tuaku tercinta dan tesis ini tiang dedikasikan untuk

kalian.Kepada kakanda Akmal dan Sukirman, kakak ipar Kurniati dan Harni saya

ucapkan terima kasih. Salam kangen buat kakanda Akmal dan Sukirman, hampir

lima tahun lamanya kita tidak pernah bersua kecuali melalui dunia maya dan

kontak telpon. Tanpa andil besar kalian, mungkin penulis tidak akan bisa studi

hingga sejauh ini. Kalian telah banyak mengorbankan kebahagiaan kalian sendiri

demi kebahagiaan keluarga. Demikian dengan adikku tercinta Ning

Page 4: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

iii

Andriani,kakak bangga sama kamu, karena kamu sudah bisa berpikir dewasa dan

mandiri. Semangat kekeluargaan yang kalian miliki adalah inspirasi penulis untuk

menjadi yang terbaik bagi keluarga.

Kepada Ayahanda (bapak angkat penulis) Kombes. Pol. Drs. H. Yosi

Haryoso beserta keluarga yang saya hormati, saya ucapkan terima kasih tak

terhingga yang telah memberi dukungan moril dan materil semenjak penulis

menjalani studi S-1 hingga saat ini. Dari Ayah penulis banyak belajar tentang

keikhlasan berbagi, jiwa sosial yang tinggi, serta semangat belajar ilmu agama

yang tak pernah luntur. Ayah selalu menyempatkan diri belajar meskipun di sela-

sela kesibukan melaksanakan tugas sebagai Perwira Tinggi Polri.

Kepada mertuaku H. Muhammad Muslih dan Hj. Rahmah, tiang ucapkan

terima kasih banyak atas dukungan dan pengertiannya. Demikian pula dengan

Inaq Tuan Hj. Fatmah yang dengan sabar telah meluangkan waktu membantu

mengasuh anak kami tersayang. Dari kalian saya banyak belajar tentang

ketekunan, kesabaran, dan kerja keras. Pada Bapak saya belajar tentang keikhlasan

sejati dan kedisiplinan sebagai pendidik. Meski Bapak kadang di gaji kadang

tidak, tapi Bapak tidak pernah mengeluh dan selalu berangkat mengajar tepat

waktu. Ketika orang bertanya tentang gaji, Bapak selalu menjawab “Allah yang

menggaji saya”. Dan kepada kakanda H. Muhammad Mukhlis, Hj. Idayani

Hamidah, Muhibbullah, dan Atikah saya ucapkan terima kasih. Kalian telah

banyak turut membantu Istri saya dalam mengasuh putri kami selama saya studi.

Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya

Maidena Sakhiy (Kiya), saya ucapkan terima kasih, kalian adalah spirit bagiku.

Kepada istriku, terima kasih atas pengertian, kesabaran, dan keteguhan hati. Saya

belajar darimu tentang kesabaran dan keteguhan hati. Meski sibuk bekerja pulang-

pergi Ranggegate-Mataram kemudian harus mengasuh buah hati kita sendirian

tapi masih tetap sabar dan tegar menjalaninya sendirian. Engkau selalu memberiku

semangat untuk segera menyelesaikan studi danitulah yang membuatku selalu

semangat.Pada anakku tersayang, Ayah minta maaf karena tidak bisa mengikuti

dan melihat pertumbuhanmu beberapa bulan terakhir.

Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait.

Dan akhirnya, segala kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan buku ini

merupakan tanggungjawab saya. Oleh karenanya, segala kritik dan saran yang

konstruktif dari berbagai pihak sangat dinantikan demi kesempurnaan tulisan ini

yang lebih baik. Semoga, Allah menjadikan karya sederhana ini menjadi barakah

dan bermanfaat bagi segenap masyarakat, a>mi@n....

Jakarta, 30September 2015

SUHIRMAN

Page 5: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

vii

i

PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAANSOSIAL EKONOMI

Peran BPR Syariah PNM Patuh Beramal dalam Usaha Mikro di Lombok

Abstrak

Kesimpulan besar dari tesis ini bahwa perbankan syariah memberi

kontribusi terhadappemberdayaan sosial ekonomi masyarakat ke arah yang lebih

baik.

Tesis ini mendukung kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh Daud

Mustafa dan Nor Azam Abdul Razak (2012), Muhamad Abduh dan Mohd Azmi

Omar (2012), Yazdan Gudarzi Farahani dan Masood Dastan (2013), Mohammed

al-Oqool, Reem Okab, dan Mohammed Bashayreh (2014), yang menyatakan

bahwa perbankan syariah memberi kontribusi positif dalam proses pembangunan

sosial ekonomi di berbagai negara serta dapat meningkatkan perekonomian

negara secara kumulatif. Sedangkan penelitian ini menolak kesimpulan Dan

Matovu (2006), Siddiqi (2008), Imai, Gaiha, Thapa, dan Annim (2010), dan

Abiola dan Salami (2011), yang menyatakan bahwa pembiayaan (termasuk

mikro) yang diberikan perbankan tidak signifikan bagi pemberdayaan ekonomi,

perbankan hanya mengetahui gejala bukan penyebab kemiskinan yang

sebenarnya sehingga pembiayaan yang diberikan tidak dapat mengatasi masalah

sosial dan kemiskinan.

Penelitian ini membuktikan bahwasanya pembiayaan BPR Syariah PNM

Patuh Beramal dalam usaha mikro berkontribusi positif terhadap perubahan

kondisi sosial ekonomi masyarakat di Lombok.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-analitis dengan

paradigma kualitatif. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

eksplorasi (exsplorations approach) dan pendekatan sosial ekonomi (social-economy approach). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah

penelusuran kepustakaan (library reseach) dan penelitian lapangan (field research) yang meliputi wawancara dan observasi. Analisis data menggunakan

model yang dikembangkan Strauss dan Corbin yang meliputi: (1) open coding,

(2) axial coding, dan (3) selective coding. Interpretasi dan penyajian data

(wawancara dan observasi) dilakukan dengan memahami data, kemudian

menyimpulkan dan menyajikan hasil kesimpulan tersebut sebagai konten tanpa

menyebutkan sumber pada footnote.

Kata kunci: perbankan syariah, kontribusi, pemberdayaan sosial ekonomi, masyarakat, usaha mikro.

Page 6: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

viii

االجتماعية االقتصاديةالتمكيناتالبنوك اإلسالمية و

في لومبوكالمايكرويةفاتوه برامال في المشروعات PNM الشريعةBPRدور

ملخصالبحث

التمكينات أن البنوك اإلسالمية تسهم يف االستنتاج الرئيسي يف ىذه الرسالة .االجتماعيةاالقتصادية للمجتمع إلىعلو املستوي

، حممد عبده وحممد عزمي (2012)داود مصطفى و عزام عبد الرزاق أيدت ىذه الرسالة رأي، وحممد األوقول، رمي أوكاب، وحممد (2013)، يزدان غودارزي فرحاين ومسعود داستان (2012)عمر القائلون بإن البنوك اإلسالميةيساىم اسهاما إجيابيا يف بناء االجتماعية االقتصادية يف (2014)بشرييو

، (2006)دان ماتوفو رفضت ىذه الرسالة رأي. خمتلف البلدان وترفع اقتصاد البالد علي سبياللرتاكممبا )،القائلونبإن التمويل (2011)وأبيوال وسالمي 2010))، امياي، جي ىا، ثابا، أنيم (2008)صديقي

التيتعطيهالبنوك ليس مهمايف متكني االقتصاد ألن البنوك ال تعرف اال األعراض للفقر (فيهامليكرو. وليست أسبابو فالتمويل الذيتقدمو البنوك ال حيل املشاكالت االقتصادية االجتماعية والفقر

فاتوه برامال يف املشروعات PNM الشريعة BPRأثبت ىذه الرسالة أن التمويل .التجاريةيساىم اسهاما إجيابيا يف تغيري احلاالت االجتماعية االقتصادية للشعب يف لومبوك

االقرتاباتاملستخدمة . ىذه الرسالةمنالبحث الوصفي التحليلي باالنموذج النوعيأما طريقة مجع البيانات املستخدمة ىي البحث املكتيب . ىياالستكشافية و االجتماعية واالقتصادية

و يستخدم يف حتليل البيانات النموذج الذي .والبحث امليداين الذي يتضمن فيو املقابالت واملالحظات. الرموزاالختيارية (3)الرموز احملورية، و (2)الرموز املفتوحة، (1): أمناه شرتاوس وكوربن الذييشمل علي

بفهم البيانات وتلخيصهامث تعرض نتائج ىذه (املقابالت واملالحظات)التفسري وتقدمي البيانات .االستنتاجاتدون ذكراملصادر يف احلواشي

االجتماعية واالقتصادية، اجملتمع، التمكيناتالبنوك اإلسالمية، املسامهات اإلجيابية، : كلمات البحث .املشروعاتاملايكروية

Page 7: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

ix

ISLAMIC BANKING AND SOCIO-ECONOMIC EMPOWERMENT

The Role of BPR Sharia PNM Patuh Beramal on Micro Enterprise in Lombok

ABSTRACT

The conclusion of this thesis that Islamic banking Islamic banking

contributes for socio-economic empowerment of society to better direction.

This thesis supports conclusion of research conducted by David Mustafa

and Nor Azam Abdul Razak (2012), Muhammad Abduh and Mohd Azmi Omar

(2012), Yazdan Gudarzi Farahani and Masood Dastan (2013), Mohammed al-

Oqool, Reem okab, and Mohammed Bashayreh (2014), who states that Islamic

banking contributes positively in the process of socio-economic development in

various countries and increasing economic matters a country cumulatively. This

research rejects conclusions of Dan Matovu (2006), Siddiqi (2008), Imai, Gaiha,

Thapa, and Annim (2010), and Abiola and Salami (2011), who states that

financing (including micro) which given to banking are not significant for

economic empowerment, banks only knows symptoms not actual cause of

poverty so that financing provided can not resolve social problems and poverty.

This study proves that BPR Sharia PNM Patuh Beramal in

entrepreneurship contributes positively tosocietysocio-economic conditions

change in Lombok.

This research is descriptive-analytic research with qualitative paradigm.

The approach used is exploration approach and socio-economic approach. Data

collection method used is the library research and field research that includes

interviews and observations. Data analysis using model developed by Strauss

and Corbin that includes: (1) open coding, (2) axial coding, dan (3) selective

coding. Interpretation and presentation of data (interviews and observations)

performed by understanding data, then concludingand presenting that

conclusion as content without mentioning source of footnote.

Keywords: Islamic banking, contribution,socio-economic empowerment,

society, micro enterprise.

Page 8: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

x

PEDOMAN TRANSLITERASI

Pedomantransliterasi Arab-Latin yang digunakandalampenelitianiniadalah ALA-

LC ROMANIZATION tables yaitusebagaiberikut:

A. Konsonan

Initial Romanization Initial Romanization

}D ض A ا

Ţ ط B ب

}Z ظ T ت

‘ ع Th ث

Gh غ J ج

F ف }H ح

Q ق Kh خ

K ك D د

L ل Dh ذ

M م R ر

N ن Z ز

H ه،ة S س

W و Sh ش

Y ي }S ص

B. Vokal

1. Vokal Tunggal

Tanda Nama Huruf Latin Nama

Fatḥah A A

Kasrah I I

Ḑammah U U

Page 9: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

2. VokalRangkap

Tanda Nama GabunganHuruf Nama

Fatḥahdanya Ai A dan I ي...

و... Fatḥahdanwau Au A da U

Contoh:

H{aul :حول H{usain :حسني

C. VokalPanjang

Tanda Nama GabunganHuruf Nama

Fatḥahdanalif a> a dangaris di atas ـــ

Kasrahdanya ī I dangaris di atas ــي

Ḑamahdanwau ū u dangaris di atas ــو

D. Ta’ Marbūţah

Transliterasi ta’ marbūţah (ة) di akhir kata, biladimatikanditulis h.

Contoh:

Madrasah :مدرسة Mar’ah : مرأة

(ketentuaninitidakdigunakanterhadap kata-kata Arab yang

sudahdiserapkedalambahasa Indonesia sepertishalat, zakat

dansebagainya,kecualidikehendakilafadzaslinya)

E. Shiddah

Shiddah/Tashdīd di transliterasiinidilambangkandenganhuruf, yaituhuruf yang

samadenganhurufbershaddahitu.

Contoh:

Shawwa>l :شوال <Rabbana :ربنا

F. Kata SandangAlif + La>m

Apabiladiikutidenganhurufqamariyah, ditulis al.

Contoh: لقلما : al-Qalam

xi

Page 10: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

xii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ..................................................................... iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... v

PERSETUJUAN PENGUJI SIDANG PENDAHULUAN .................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................. vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................................. x

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Permasalahan ........................................................................................... 9

a. Identifikasi Masalah .......................................................................... 9

b. Pembatasan Masalah ......................................................................... 9

c. Perumusan Masalah ........................................................................ 10

C. Penelitian Terdahulu yang Relevan ....................................................... 10

D. Tujuan Penelitian ................................................................................... 16

E. Signifikansi Penelitian........................................................................... 16

F. Metodologi Penelitian ........................................................................... 16

a. Jenis dan Pendekatan Penelitian ..................................................... 16

b. Sumber Data.................................................................................... 17

c. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 18

d. Teknik Sampling ............................................................................. 19

e. Analisis, Interpretasi, dan Penyajian Data ...................................... 19

G. Sistematika Penelitian ........................................................................... 20

BAB II PERBANKAN SYARIAH SEBAGAI MOTOR PEMBERDAYAAN

SOSIAL EKONOMI: SEBUAH TINJAUAN TEORITIS

A. Prinsip Operasional Perbankan Syariah dan Relasinya

dengan Pemberdayaan Sosial Ekonomi ................................................. 23

a. Prinsip Menghindari Prilaku Riba ................................................... 25

b. Model Akad Berbasis Jual Beli dan Bagi Hasil .............................. 30

1. Model Akad Berbasis Jual Beli ................................................ 31

2. Model Akad Berbasis Bagi Hasil ............................................. 32

B. Eksistensi Perbankan Syariah Sebagai Lokomotif Pemberdayaan

Sosial Ekonomi ...................................................................................... 35

a. Penghimpun Dana dari Masyarakat untuk Sektor Produktif .......... 35

b. Penggerak Perekonomian Masyarakat melalui Pembiayaan .......... 38

C. Model Pemberdayaan Sosial Ekonomi: Pembiayaan Syariah

dalam Kewirausahaan dan Beberapa Model Lain ................................. 41

Page 11: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

xiii

BAB III IMPELEMNTASI DAN KONTRIBUSI PEMBIAYAAN

SYARIAH DALAM USAHA MIKRO TERHADAP

PEMBERDAYAAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

A. Profil BPR Syariah PNM Patuh Beramal Mataram .............................. 47

a. Latar Historis Berdirinya BPR Syarian PNM Patuh Beramal ........ 47

b. Visi dan Misi BPR Syariah PNM Patuh Beramal........................... 49

c. Struktur Organisasi BPR Syariah PNM Patuh Beramal ................. 51

B. Syarat dan Implementasi Pembiayaan Syariah dalam Usaha Mikro .... 52

a. Syarat untuk Memperoleh Pembiayaan .......................................... 53

1. Jaminan Immateril .................................................................... 53

2. Jaminan Materil ........................................................................ 55

b. Model Akad dan Implementasinya dalam Pembiayaan

Usaha Mikro .................................................................................... 59

1. Pembiayaan Jual Beli................................................................ 59

2. Pembiayaan Qard} al-H{asan ...................................................... 63

C. Peran Program Pemberdayaan Usaha Mikro terhadap

Perkembangan Usaha ............................................................................. 65

a. Pelatihan dan Pembinaan bagi Nasabah Unbankable ..................... 66

b. Pendampingan dan Monitoring ....................................................... 71

c. Penanaman Nilai-Nilai Ekonomi Syariah melalui Majelis

Ta‘li<m: Urgensinya terhadap Perkembangan Usaha ...................... 74

D. Peran Pembiayaan Syariah bagi Intensifikasi Produktivitas Usaha ..... 76

a. Penguatan Modal ............................................................................ 76

b. Kapabilitas Ekspansi Pasar ............................................................. 81

BAB IV PEMBIAYAAN SYARIAH DALAM USAHA MIKRO:

MENUJU KESETARAAN SOSIAL EKONOMI

A. Merajut Asa Meretas Kemiskinan: Mewujudkan Kesejahteraan

Sosial Ekonomi ...................................................................................... 84

B. Membangun Generasi Unggul melalui Pendidikan Anak .................... 101

a. Kapabilitas Pelaku Usaha Memberikan Pendidikan Terbaik ........ 102

b. Kualitas Pendidikan: Indikator Kesejahteraan Sosial ................... 108

C. Penyerapan Tenaga Kerja: Masalah Sosial yang Tak Kunjung

Selesai ................................................................................................... 115

a. Penyerapan Tenaga Kerja tidak Maksimal, Mengancam

Stabilitas Sosial ............................................................................. 116

b. Usaha Mikro: Menekan Angka Pengangguran

dan Menghadirkan Stabilitas Sosial .............................................. 124

D. Perubahan Strata Sosial Komunitas Pelaku Usaha

dengan Predikat Haji ............................................................................ 128

Page 12: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

xiv

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 134

B. Saran ..................................................................................................... 136

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 138

GLOSARIUM ........................................................................................................ 155

INDEKS .................................................................................................................. 159

BIODATA PENULIS ............................................................................................ 163

Page 13: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Korelasi Pendampingan dengan Perkembangan Usaha - 71

Tabel 1.2 : Korelasi Monitoring dengan Perkembangan Usaha - 73

Tabel 1.3 : Jumlah Nasabah Pembiayaan Wirausaha 2012-2014 - 78

Tabel 1.4 : Respon Nasabah terhadap Pembiayaan bagi Peningkatan

Usaha - 79

Tabel 2.1 : Kapabilitas Pemprov NTB Mereduksi Kemiskinan 2010-

2014 - 85

Tabel 2.2 : Kondisi Usaha Nasabah Dilihat dari Kemampuan

Memenuhi Kewajiban - 90

Tabel 2.3 : Tingkat Pendapatan Nasabah Loyal - 92

Tabel 2.4 : Peningkatan Rumah Huni Nasabah - 93

Tabel 2.5 : Perubahan Pendapatan Nasabah Non Loyal - 94

Tabel 2.6 : Kondisi Nasabah Usaha Mikro Menurut Kemampuan

Memenuhi Kewajiban - 96

Tabel 2.7 : Total Dana yang Disalurkan pada Usaha Mikro - 97

Tabel 2.8 : Persentase Buta Huruf Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas

di NTB - 104

Tabel 2.9 : Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar 2012-2013 - 118

Tabel 2.10 : Penyerapan Tenaga Kerja Unit Usaha - 125

Page 14: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Transformasi sosial (social transformation) menjadi topik yang kerap

dikaji dalam ranah sosial, terutama di negara-negara berkembang. Transformasi

sosial sejatinya merupakan realitas yang kompleks, bukan realitas tunggal yang

disebabkan oleh dinamika masyarakat tertentu.1 Faktor yang dapat

menyebabkan terjadinya transformasi sosial tidak bisa dilihat dari satu premis

tertentu. Faktor-faktor tersebut bisa berbentuk revolusi, politik, agama, budaya,

kultural, dan lain sebagainya. Dalam analisis sosiologis, menurut Eisenstadt,

dari sekian premis tersebut merupakan faktor yang inheren untuk mendorong

transformasi sosial dalam konstruksi sosial.2

Sama halnya dengan transformasi sosial, dalam perubahan ekonomi,

berbagai faktor juga dapat memengaruhi dinamika perubahan ekonomi. Menurut

Koenarto, sebagaimana dikutip oleh Rahardjo,3 masalah sukuisme turut

memengaruhi perubahan ekonomi. Di Thailand, sukuisme merupakan sumber

terjadinya gejolak sosial yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Di

samping itu, agama juga merupakan faktor yang inheren. Agama sebagai agent perubahan sosial merupakan salah satu pokok dari kajian sosiologi agama.

Dalam hal ini, agama diposisikan sebagai lokomotif dalam perubahan ekonomi.

Semakin tinggi religiusitas seseorang terhadap agamanya semakin tinggi pula

terjadinya perubahan dalam diri seseorang. Beberapa sosiolog besar sekaliber

Max Weber misalnya, telah membuktikan hal ini dalam penelitiannya.4 Semakin

tekun seseorang mengamalkan ajaran agamanya semakin tinggi empatinya

terhadap keadaan sosial termasuk dalam bidang ekonomi. Dari sinilah

kemuadian timbul rasa kepedulian terhadap situasi perekonomian antar sesama

sehingga kepedulian untuk pemberdayaan menjadi menyeruak.

Pemberdayaan ekonomi dan kaitannya dengan agama, misalnya dalam

agama Islam, ditemukan wawasan keislaman yang komprehensif mengenai hal

ini. Al-Qur’an misalnya, melarang harta hanya berputar pada segelintir orang

saja dari anggota masyarakat tertentu. Banyak ayat al-Qur’an yang bisa

dijadikan rujukan mengenai hal ini. Bahkan orang yang tidak mempunyai rasa

empati terhadap orang-orang yang lemah dari aspek finansial dikatakan sebagai

1M. Ridwan Lubis, Agama dalam Perbincangan Sosiologi (Bandung:

Citapustaka Media Perintis, 2010), 121. 2S.N. Eisenstadt, Revolusi dan Transformasi Masyarakat (Jakarta: C.V.

Rajawali, 1986), 23. 3M. Dawam Rahardjo, Islam dan Transformasi Sosial Ekonomi (Jakara: LSAF,

1999), 252. 4Lihat Max Weber, The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism (London:

Routledge, 2001).

Page 15: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

| Perbankan Syariah dan Pemberdayaan Sosial Ekonomi

2

pendusta agama.5 Selain itu, al-Qur’an juga melarang praktek iktina>z6 oleh

seseorang yang mempunyai harta. Harta hend

aknya dialokasikan pada sektor-sektor produktif. Dengan demikian,

harta tersebut menjadi beredar dan dapat memberi manfaat bagi pemilik itu

sendiri dan bagi masyarakat secara umum. Orang yang mengalokasikan hartanya

seperti ini maka dalam Islam dia dianggap sebagai salah satu dari orang-orang

terbaik di antara umat manusia. Sebagaimana dinyatakan dalam sebuah h}adi<th:

رالناس 7 ل ناس خي ‚Sebaik-baik manusia adalah (orang) yang (banyak) memberi manfaat bagi manusia lainnya.‛ (H.R. Al-T{abra>ni).

Islam menyerukan kepada penganutnya untuk bisa berbagi dan saling

memberi manfaat antar sesama. Dalam ranah ekonomi, hal tersebut dapat

disimpulkan bahwasanya sistem ekonomi syariah adalah sistem ekonomi

pemerataan bukan penumpukan, dengan kata lain sistem ekonomi yang sirkulatif

bukan sistem ekonomi akumulatif.8 Kemudian, dari sini akan terwujud

kemaslahatan di tengah-tengah masyarakat. Dalam Islam, kemaslahatan

merupakan hal yang substantif. Seluruh rangkaian ajaran Islam bertumpu pada

nilai-nilai kemaslahatan, tidak terkeculai dalam sistem ekonominya.9

Yusuf Qardhawi mengungkapkan, ekonomi syariah telah memberikan

kemaslahatan yang signifikan bagi masyarakat. Dengan doktrin yang berkaitan

5Lihat misalnya Q.S. al-Ma’u >n. Dalam surat ini, orang yang tidak berempati

terhadap anak yatim dan orang-orang miskin dikatakan sebagai pendusta agama. Kalau

kita cermati rangkaian ayat-ayat dari surat ini, menunjukkan ayat yang bernuansa ibadah

sosial diletakkan terlebih dahulu dari pada ayat yang bernuansa ibadah ritual. Hal ini

mengindikasikan bahwa keimanan seseorang yang diatunjukkan dengan ibadah ritual

seperti shalat menjadi tidak bermakna bahkan dinilai mendustakan agama bila tidak

disertai dengan ibadah sosial. Ibadah ritual dan ibadah sosial laksana dua sisi mata uang,

berbeda tapi tidak berpisah. Karena itu, pelaksanaan terhadap salah satunya tidak secara

mutlak menjadikan seseorang itu dianggap belum sempurna dalam beragama. Karena

beragama yang benar ditandai dengan sikap total dan menyeluruh dalam pengabdian.

Lihat Waryono Abdul Ghafur, Tafsir Sosial: Mendialogkan Teks dengan Konteks

(Yogyakarta: eLSAQ Press, 2005), 5. 6Lihat Q.S. Al-Taubah: 34. Dalam ayat ini kata taknizu>n (iktina>z) dipahami

dalam arti menghimpun sesuatu dalam satu wadah, baik wadah itu berada dalam tanah

maupun dipermukaan bumi. Ayat ini hanya menyebut dua macam yang dihimpun yaitu

emas dan perak, karena biasanya kedua hal itulah yang menjadi ukuran nilai atau

umumnya yang disimpan. Lihat M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan,

dan Keserasian al-Qur’an, vol. 5 (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 552. 7Muh}ammad bin Sala>mah al-Qad}a>‘iy, Musnad al-Shiha>b, juz 2 (Bairu>t:

Mu’assasah al-Risa>lah, 1986), 223. 8Adi Sasono, “Struktur Ekonomi Indonesia, Pembangunan, dan Keadilan

Sosial,” Ekonomika: Jurnal Paradigma Islam di Bidang Keuangan, Ekonomi, dan

Pembangunan 1, no. 1 (Agustus 2013), 21. 9M. Arfin Hamid, Membumikan Ekonomi Syariah di Indonesia: Perspektif

Sosioyuridis, cet. ke. 2 (Jakarta: eLSAS, 2008), 291.

Page 16: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

Pendahuluan|

3

dengan sistem ekonominya, Islam telah menumbuhkan etos kerja yang luar biasa

bagi umatnya, bahkan bekerja dipandang sebagai ibadah dan jihad.10

Senada

dengan Qardhawi, Kayed dan Hassan juga menyatakan, Islam bukan sekedar

memberikan motivasi kepada umat Islam untuk menjadi pengusaha, akan tetapi

bekerja merupaka hal yang wajib guna memperoleh penghasilan yang halal.

Beberapa sarjana barat seperti Wienen dan Wilson misalnya, juga mengakui

bahwasanya Islam sangat mengapresiasi usaha-usaha produktif yang dilakukan

untuk meraih kesejahteraan sosial.11

Lebih ekstrim lagi, Juhaya menyatakan,

misi yang diemban dalam ekonomi syariah adalah untuk memberikan

kemaslahatan lahir dan batin bagi seluruh manusia dan alam semesta.12

Kemaslahatan dalam hal ini dapat diukur dengan terlihatnya aksi

pemberdayaan ekonomi bagi kalangan lemah yang menunjukkan hal yang positif

di tengah-tengah masyarakat. Pemberdayaan yang dimaksud adalah

pemberdayaan ekonomi yang terbentuk dari penerapan nilai-nilai sistem

ekonomi syariah itu sendiri. Nilai-nilai tersebut dapat dimanifestasikan melalui

berbagai aspek, salah satunya melalui perbankan dalam sektor keuangan. Juhaya

menandaskan, perbankan syariah merupakan pengejawantahan dari nilai-nilai

ekonomi syariah dalam bentuk institusional13

yang dapat (diharapkan) mampu

melakukan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat.

Ditinjau dari fungsi dan perannya, menurut Okeke dan Ojokwu Uche

Grace, perbankan merupakan institusi yang urgen dalam menunjang kegiatan

perekonomian dan perdagangan.14

Fungsinya sebagai penghimpun sekaligus

penyalur dana (intermediary) menjadi sangat penting dalam kegiatan ekonomi.

Dana (fund, money) yang terhimpun kemudian disalurkan secara efektif pada

kegiatan-kegiatan usaha produktif sebagai modal.15

Karena pada faktanya,

modal berperan penting bagi kelancaran suatu usaha dan pembangunan ekonomi

secara makro. Tanpa modal, sektor ekonomi akan lumpuh yang pada akhirnya

10

Yusuf Qardhawi, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, cet. 4,

terj. Didin Hafiduddin, dkk (Jakarta: Robbani Press, 2005), 66. 11

Wienen mengakui bahwa tradisi Islam mensport dengan positif terhadap

kegiatan ekonomi. Kemudian Zapalska menyatakan, Islam sangat mendukung

kewirausahaan. Demikian juga dengan Wilson yang mengakui keunikan etika bisnis

dalam Islam. Lihat Rasem N. Kayed and M. Kabir Hassan, ”Saudi Arabia’s Economic

Development: Entrepreneurship as a Strategy,” International Journal and Middle Eastren

Fincance and Management 4, no. 1 (2011), 54 dan 55, http://search.proquest.com-

/docview/8610-90457?accountid=25-704 (Accessed 12 November 2013). 12

Juhaya S. Pradja, Ekonomi Syariah (Bandung: Pustaka Setia, 2012), 175. 13

Juhaya S. Pradja, Ekonomi Syariah, 173. 14

Okeke V.O.S. and Ojokwu Uche Grace, “The Political Economy the Proposed

Islamic Banking and Finance in Nigeria: Prospects and Challenges”, Kuwait Chapter of

Arabian Journal of Business and Management Review 1, no. 7 (March 2012), 16,

http://search.proquest.com/docview/900916725?accountid=25-704 (Accessed 18 No-

vember 2013). 15

Karnaen A. Perwataantmadja dan Hendri Tanjung, Bank Syariah: Teori,

Praktek, dan Peranannya (Jakarta: Celestial Publishing, 2007), 211-213.

Page 17: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

| Perbankan Syariah dan Pemberdayaan Sosial Ekonomi

4

berdampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi.16

Pertumbuhan ekonomi yang

tidak stabil berdampak pada terpuruknya kehidupan sosial masyarakat.

Fungsi strategis perbankan, dalam perbankan konvensional, dinilai telah

gagal dalam memainkan perannya. Kegagalan tersebut disinyalir karena dalam

perbankan konvensional terdapat praktik riba (interest). Sehingga perbankan

konvensional tidak mampu mewujudkan kesetabilan dan kesetaraan ekonomi.17

Selain itu, sebagian kalangan menilai, perbankan konvensional lebih merespon

sektor ekonomi menengah ke atas (trickle down effect) dari pada menengah ke

bawah. Sektor ekonomi menengah ke bawah cenderung ‘dianaktirikan’.

Perlakuan semacam ini akan memunculkan efek yang tidak baik bagi

pertumbuhan sosial ekonomi. Akhirnya yang terjadi adalah sekat antara yang

kaya dengan yang miskin semakin jelas terlihat.

Di Indonesia, kegagalan perbankan konvensional dalam memainkan

perannya memuncak dengan terjadinya krisis yang melanda pada paruh pertama

tahun 1997.18

Krisis yang terjadi menuai dampak yang sangat besar terhadap

perekonomian Indonesia. Dampak yang begitu besar masih terasa hingga saat

ini. Bahkan krisis ini menanjak menjadi krisis multidimensional.19

Hal ini

terlihat dari dekadensi moral yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Korupsi

seakan-akan menjadi budaya yang menggurita diseluruh instansi dan birokrasi.

Fakta ini kemudian memunculkan pandangan yang mengarah kepada

perbankan yang bebas dari sistem riba>. Perbankan syariah adalah

pengejawantahan dari perbankan yang bebas dari sistem itu. Perbankan syariah

mempunyai sistem tersendiri yang dinilai lebih adil dan transparan, yakni sistem

16

Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, Bank dan Lembaga Keuangan (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2012), 95. 17

Sebagaimana dikutip oleh Karnaen dan Hendri Tanjung, pada sidang tahunan

ke-7 World Economic Development Congress di Washington D.C., tanggal 2 Oktober

1998, Mentri Keuangan Republik Indonesia mengakui bahwa bank-bank di Indonesia

telah gagal memainkan peran dasarnya. Lihat Karnaen A. Perwataantmadja dan Hendri

Tanjung, Bank Syariah, 213. 18

Meskipun kita tidak bisa menafikan faktor-faktor lain sebagai penyebab

terjadinya krisis tersebut. Dochak Latief misalnya, menyimpulkan secara global, ada lima

faktor yang menyebabkan Indonesia terjelembab ke dalam krisis: pertama, model

pembangunan yang tidak tepat, yang oleh Paul Kruger disebut sebagai “Kapitalisme

Konco Asia”, diman Indonesia termasuk dari salah satunya. Kedua, mengutamakan

pertumbuhan ekonomi yang modalnya bergantung kepada dana luar negeri, baik berupa

pinjaman maupun investasi asing. Ketiga, pengambilan kebijakan ekonomi berdasakan

perkembangan ekonomi luar negeri dengan mengabaikan kegiatan ekonomi dan pasar

dalam negerri. Keempat, hancurnya sistem perbankan yang memaksa negara memberikan

likuidasi. Kelima, dekadensi moral bangsa yang telah membudaya. Lihat Dochak Latief,

Pembangunan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Global, cet. 3 (Surakarta: Univesitas

Muhammadiyah Surakarta, 2002), 28-31. 19

M. Arfin Hamid, Membumikan Ekonomi Syariah di Indonesia, 4.

Page 18: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

Pendahuluan|

5

bagi hasil (profit sharing system).20

Nilai keadilan tersebut dapat dilihat ketika

terjadi pembiayaan yang dilakukan oleh perbankan syariah. Isamil Y. Puhi

menjelaskan, dengan sisitem bagi hasil dan musyarakah, nasabah diposisikan

sebagai mitra usaha, sehingga ketika terjadi risiko, nasabah tidak menanggung

sendiri kerugian yang dialami. Lain halnya dalam pembiayaan perbankan

konvensional, nasabah diposisikan sebagai relasi bisnis. Implikasinya, ketika

nasabah mengalami kerugian dalam menjalankan usahanya, pihak bank tidak

turut menanggung kerugian. Nasabah wajib membayar pokok pinjaman

sekaligus bunga sebagaimana yang disepakati dalam kontrak.21

Keberadaan perbankan syariah dalam sektor keuangan selama ini telah

banyak memberi kontribusi dalam aktifitas perekonomian. Okeke dan Ojokwu

Uche Grace misalnya, mengungkapkan peran perbankan syariah di Nigeria. Di

Nigeria tingkat produksi masih terbilang cukup rendah karena beberapa faktor.

Dalam pandangan mereka, faktor yang paling dominan adalah minimnya

pemberian pembiayaan dan dukungan dari lembaga keuangan yang mempunyai

otoritas dalam hal itu. Akan tetapi, keberadaan perbankan syariah saat ini telah

memberi ‘angin segar’ bagi peningkatan produktivitas ekonomi di Nigeria.22

Kesan ini menggambarkan peran perbankan syariah yang signifikan dalam

transformasi ekonomi.

Galfy dan Khiyar lebih lanjut menegaskan, perbankan syariah

mempunyai kontribusi yang postif terhadap stabilitas makro ekonomi dalam

pengembangan dan pembangunan perekonomian negara. Masih menurut mereka,

perbankan syariah merupakan agent bagi pertumbuhan ekonomi (economic growth).

23 Di samping itu, pada level perekonomian di tingkat bawah, penelitian

Malik menunjukkan, Bank Jabar Syariah dalam memberdayakan usaha kecil

menunjukkan hasil yang signifikan. Sehingga para pelaku UKM lebih memilih

Bank Jabar Syariah dari pada Bank Jabar konvensional sebagai mitra dalam

20

Juan Jose Duran and Maria Jose Gracia Lopez, “The Internatio-nalization of

Islamic Banking and Finance: the Co-Evolution of Institutional Changes and Financial

Services Integration,” International Journal of Business and Management 7, no. 13

(2012), 65, http://search.pro-quest.com/docview/1027215673?accountid=25704 (Acce-

ssed 12 November 2013). 21

Ismail Y. Puhi, Perbandingan Sistem Bagi Hasil Bank Syariah dan Sistem

Bunga Bank Konvensional: Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri (Jakarta: Tesis

Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2003), 170. 22

Okeke V.O.S. and Ojukwu Uche Grace, “The Political Economy the Proposed

Islamic Banking and Finance in Nigeria: Prospects and Challenges”, Kuwait Chapter of

Arabian Journal, 36. 23

Ahmed el-Galfy and Khiyar Abdalla Khiyar, “Islamic Banking and Economic

Growth: a Review,” The Journal Applied Business Research 28, no. 5 (September-

October 2012), 952, http://search.proquest.com/docview/1048218432?accountid=25704

(Accessed 12 November 2013).

Page 19: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

| Perbankan Syariah dan Pemberdayaan Sosial Ekonomi

6

usahnya.24

Dari sini terlihat lebih jelas peran perbankan syariah dalam

mewujudkan transformasi sosial ekonomi di tengah-tengah masyarakat.

Selain melalui perbankan, dalam pandangan Islam, transformasi sosial

ekonomi dapat terwujud melalui aktifitas ekonomi lainnya semacam

kewirausahaan, wirausaha yang dilakukan dengan etos kerja yang tinggi, tekun,

dan ulet. Dalam al-Qura’an, Allah Swt. menyatakan:

فإذا قضيت الصلة فا تشروا ف الرض واب ت غوا من فضل ال ه واذكروا ال ه كثريا ل ك وو

‚Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung.‛ (Q.S. Al-Jumu‘ah: 10).

Eksplorasi (bertebaran, menjelajah) di sini dapat diinterpretasikan sebagai upaya

untuk mencari pekerjaan atau relasi bisnis dalam berwirausaha. Melalui

kewirausahaan yang dilakukan akan diperoleh rezeki sebagai bekal hidup dan

untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Bekerja melalui kewirausahaan bukan sesuatu yang baru dalam Islam.

Kewirausahaan mempunyai sejarah panjang. Nabi Muhammad Saw. telah

mempraktikkannya melalui perdagangan sejak pra-kenabiannya. Sebelum

menjadi nabi, Muhammad telah menjalankan perniagaan selama 12 tahun

lamanya.25

Dalam berwirausaha, Rasulullah Saw. menjalankannya dengan nilai-

nilai moral yang luhur.26

Quraish Shihab menandaskan, peran moral dalam

ekonomi syariah, tak terkecuali dalam kewirausahaan, tidak dapat dipisahkan.27

Karena dalam Islam, penyempurnaan moral (akhla>q al-kari<mah) merupakan

salah satu tujuan Islam diturunkan. Syahrin Harahap menambahkan, budaya

kewirausahaan dalam Islam bersifat manusiawi dan religius.28

Budaya inilah

yang harus selalu dikedepankan, agar kewirausahaan yang terbangun dapat

berjalan dengan adil.

Kewirausahaan sangat penting posisinya dalam pembangunan ekonomi.

Kewirausahaan merupakan sektor yang memiliki nilai-nilai sosial ekonomi yang

24

Zaini Abdul Malik, Peran Pemberian Pembiayaan Bank Jabar Syariah

Cabang Bandung dalam Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (Tesis Sekolah

Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007),151. 25

Sukamdani Sahid Gitosardjono, Bisnis dan Kewirausahaan Syariah: Upaya

Menuju Kesejahteraan Umat Islam (Bogor: STAIT Modern Sahid, 2012), 15. 26

Ali Yafie, dkk, Fikih Perdagangan Bebas (Jakarta: Teraju, 2003), 11. 27

M. Quraish Shihab, “Prinsip Ekonomi dan Riba Menurut al-Qur’an,” dalam

Membangun Kemandirian Ekonomi Umat, Jurnal Bimas Islam Departemen Agama

Republik Indonesia 2, no. 3 (2009), 29. Lihat juga Muhammad Djakfar, Agama, Etika,

dan Ekonomi: Wacana Menuju Pengembangan Ekonomi Rabbaniyah (Malang: UIN

Malang Press, 2007), 172-177. 28

Syahrin Harahap, Membangun Jaringan Waralaba Wong Solo: Membentuk

Entrepreneur Muslim Puspo Wardoyo dari Warung Kaki Lima Menuju Bisnis Global

(Jakarta: Ayam Bakar Wong Solo, t.t), 15.

Page 20: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

Pendahuluan|

7

tinggi. Sebagaimana diungkapkan Williams dan Nadin, bahwa tujuan

kewiruasahaan bukan hanya mencari keuntungan (profit) semata melainkan juga

untuk tujuan-tujuan sosial (society).29

Selain itu, kewirausahaan juga

mempunyai peran yang strategis terhadap kemajuan suatu negara. Kesuksesan

ekonomi Jepang dapat dijadikan contoh dalam hal ini. Kemajuan yang dicapai

Jepang tidak lepas dari peran kewirausahaan yang berkembang. Jepang memiliki

wirausahawan tingkat sedang sebanyak 2 persen dan wirausahawan tingkat kecil

sebesar 20 persen dari jumlah penduduknya.30

Fakta ini pula yang menyebabkan

negara-negara di Benua Eropa dan Amerika menjadi maju.

Fakta lain juga dikemukakan oleh Kayed dan Hassan, di Arab Saudi,

kewirausahaan dijadikan strategi utama dalam diversifikasi. Pemerintah sadar

bahwasanya tidak selamanya ekonomi negara akan bergantung pada minyak

yang dihasilkan. Minyak dalam jangka waktu tertentu akan mengalami defisit.

Walaupun diversifikasi melalui kewirausahaan ini masih belum terealisasi secara

penuh. Selain itu, Dana juga mengungkapkan, sebagaimana dikutip oleh Kayed

dan Hassan, di Singapura, kewirausahaan dimulai dari skala kecil,31

akan tetapi

dari situlah kemudian kewirausahaan menjadi berkembang. Hingga saat ini,

Singapura telah menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang perekonomian-

nya relatif stabil.

Senada dengan pendapat di atas, Mamdouh Farid menyebutkan

kewirausahaan dapat merangsang perekonomian masyarakat. Melalui

kewirausahaan, lapangan kerja baru akan terbentuk yang dapat menyerap tenaga

kerja.32

Teguh Sulistia menambahkan, tersalurnya tenaga kerja berimplikasi

pada meningkatnya taraf hidup masyarakat.33

Kemudian sikap mandiripun akan

tercipta di tengah-tengah masyarakat. Masyarakat tidak lagi bergantung pada

pemerintah untuk mencapai kesejahteraannya. Transformasi sosial ekonomi

masyarakat dapat teralisasi ke arah yang lebih baik. Tatanan ekonomi yang

integral dari bawah akan terwujud dan ketahanan ekonomi negara secara

nasional menjadi lebih solid.

29

Collin C. Williams and Sara Nadin, “Beyond the Commercial Versus Social

Entrepreneurship Divide: Same Lessons from English Localities,” Social Enterprise

Journal 7, no. 2 (2011), 125-126. http://search.proquest.com/docview/883237477?-

accountid=25704 (Accessed 18 November 2013). 30

Lihat Muhammad Djakfar, Agama, Etika, dan Ekonomi: Wacana Menuju

Pengembangan Ekonomi Rabbaniyah (Malang: UIN Malang Press, 2007), 187. 31

Rasem N. Kayed and M. Kabir Hassan, ”Saudi Arabia’s Economic

Development: Entrepreneurship as a Strategy,” in International Journal, 70 dan 61. 32

Mamdouh Farid “ Entrepreneurship in Egypt and the US Compared: Directions

for Further Research Suggested,” Journal of Management Development 16, no. 5 (2007),

432.http://search.proquest.com/docview/216369096?accoun-tid=25704 (Accessed 18 No-

vember 2013). 33

Teguh Sulistia, “Perlindungan Hukum dan Pemberdayaan Pengusaha Kecil

dalam Ekonomi Pasar Bebas,” dalam “Analisis Hukum Persaingan Pasar Ritel,”Jurnal

Hukum Bisnis 27, no. 1 (2008), 21.

Page 21: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

| Perbankan Syariah dan Pemberdayaan Sosial Ekonomi

8

Dari uraian singkat di atas dapat ditarik benang merah, bahwa

terdapat titik temu yang simetris antara orientasi ekonomi syariah dengan esensi

kewirausahaan. Dari satu sisi, ekonomi syariah sangat mendukung pemerataan

distribusi pendapatan sedangkan dari sisi lain kewirausahaan merupakan jalan

atau wadah terwujudnya pemerataan distribusi pendapatan tersebut. Dari logika

yang terbangun, menjadi penting untuk mengadakan penelitian mengenai peran

perbankan syariah dalam kewirausahaan untuk mewujudkan orientasi sistem

ekonomi syariah yang menginginkan adanya pemerataan distribusi pendapatan.

Sehingga transformasi sosial ekonomi yang diperankan perbankan syariah dalam

kewirausahaan tampak jelas dalam wujud nyata.

Pembuktian peran perbankan syariah dalam kewirausahaan untuk

mewujudkan transformasi sosial ekonomi maysarakat ke arah yang lebih baik

akan dilakukan di Lombok. Saat ini pertumbuhan kewirausahaan mengalami

pertumbuhan yang signifikan. Dalam kurun waktu 2009-2013, di Kota Mataram

saja jumlah wirausaha baru tumbuh mencapai angka 9328 unit, melebihi target

yang direncanakan sebanyak 9200 unit.34

Sementara, secara keseluruhan, jumlah

kewirausahaan baik usaha mikro, kecil, menengah, dan besar per 31 Desember

2013 sebanyak 15.604 unit.35

Pesatnya pertumbuhan kewirausahaan tersebut

menjadikan beberapa bank, baik konvensional ataupun syariah mengalami

peningkatan di Kota Mataram dengan produk unggulannya masing-masing.

Sedangkan kewirausahaan di Lombok Barat juga mengalami pertumbuhan yang

signifikan. Terhitung dari tahun 2009-2013, wirausaha baru telah tumbuh

sebanyak 15.000 unit lebih.36

Memang saat ini, rata-rata pertumbuhan wirausah

di seluruh kabupaten/kota di NTB tengah mengalami pertumbuhan yang cukup

drastis. Hal ini dipicu oleh adanya program Pemprov NTB yang menargetkan

terciptanya 100.000 wirausaha baru hingga tahun 2013.37

Program inilah yang

kemudian menjadi pemicu pertumbuhan wirausaha di NTB secara keseluruhan.

Dalam konteks penelitian ini, akan menelusuri peran bank syariah dalam

mempengaruhi transformasi sosial ekonomi di Lombok. Peran tersebut akan

dikaji melalui pembiayaan yang diberikan kepada pelaku wirausaha (UMKM)

yang ada di Lombok. Bank syariah yang menjadi subjek dalam hal ini adalah

BPR Syariah PNM Patuh Beramal. BPR Syariah PNM Patuh Beramal

merupakan perbankan pertama yang menggunakan prinsip syariah di NTB.

Hingga saat ini, BPR Syariah telah melakukan fungsinya sebagai penyedia dana

dengan baik. Jasa yang diberikan telah banyak diakses oleh pelaku usaha

34

Disadur dan diolah dari Data Pencapaian Wirausaha Baru Tahun 2009-2013

Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Mataram, 5

Februari 2014. 35

Disadur dan diolah dari Data Pengusaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Besar

(UMKMB) Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota

Mataram, 5 Februari 2014. 36

http:/www.antarantb.com/print/21053/lombok-barat-anggarkan-rp8-miliar-

untuk-wirausaha-baru (Akses 30 Oktober 2013). 37

http:/www.ntbprov.go.id/baca.php?berita=1777 (Diakses 21 November 2013).

Page 22: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

Pendahuluan|

9

(UMKM) yang ada di Lombok. Di mana saat ini, pada akhir periode 2014,

wirausaha yang mendapat pembiayaan dari BPR Syariah PNM Patuh Beramal

berjumlah 990 nasabah. Selain pembiayaan yang diberikan kepada pelaku usaha,

BPR Syariah juga mempunyai program-program lain untuk pemberdayaan

wirausaha.38

Berawal dari hal tersebut, maka dalam studi ini, akan mengkaji

bagaimana peran pembiayaan dan program-program tersebut mampu

memberdayakan sosial ekonomi masyarakat di Lombok.

B. Permasalahan

a. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, ada beberapa permasalahan yang

bisa muncul dari penelitian tesis ini. Beberapa permasalahan yang muncul bisa

dikaji dengan melakukan penelitian terhadap masing-masing permasalahan.

Adapun permasalahan yang bisa diidentifikasi diantaranya adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana peran BPR Syariah PNM Patuh Beramal dalam pengembangan

kewirausahaan di Lombok?

2. Peran BPR Syariah PNM Patuh Beramal dalam pengembangan

kewirausahaan di Lombok masih kurang optimal.

3. Apa saja yang menjadi kendala optimalisasi pembiayaan BPR Syariah PNM

Patuh Beramal dalam kewirausahaan di Lombok?

4. Sejauhmana peran pembiayaan yang dilakukan BPR Syariah PNM Patuh

Beramal dalam kewirausahaan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan

sosial ekonomi masyarakat Lombok?

5. Peran pembiayaan BPR Syariah PNM Patuh Beramal dalam kewirausahaan

kurang signifikan bagi perubahan sosial ekonomi masyarakat di Lombok.

Beberapa permasalahan yang teridentifikasi tersebut tidak menutup

kemungkinan masih ada permasalahan yang bisa mucul dari judul yang dibahas

dalam penelitian ini.

b. Pembatasan Masalah

Identifikasi masalah di atas mengungkapkan ada beberapa permasala-

han yang muncul. Dari sekian permasalahan yang muncul, dalam penelitian ini

permasalahan yang akan menjadi fokus penelitian adalah kontribusi BPR

Syariah PNM Patuh Beramal dalam pemberdayaan kewirausahaan serta

pengaruh pembiayaan dalam kewirausahaan terhadap peningkatan sosial

ekonomi masyarakat di Lombok. Dengan mengkaji aspek ini, kontribusi dan

posisi yang dimainkan perbankan syariah, dalam hal ini BPR Syariah PNM

Patuh Beramal, dalam dunia wirausaha akan terlihat pengaruhnya terhadap

perekonomian masyarakat. Pengaruh tersebut apakah signifikan ataukah

sebaliknya. Dengan demikian, apakah peran perbankan syariah selama ini, di

38

Disadur dari data jumlah nasabah pembiayaan BPR Syariah PNM Patuh

Beramal (Data diperoleh tanggal 4 Mei 2014).

Page 23: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

| Perbankan Syariah dan Pemberdayaan Sosial Ekonomi

10

Lombok khususnya, telah menunjukkan perannya untuk mewujudkan orientasi

ekonomi Islam atau sebaliknya.

c. Perumusan Masalah

Sebagaiman pembatasan masalah di atas yang berdasarkan pada latar

belakang masalah, diketahui bahwa sistem ekonomi Islam sangat mengapresiasi

sektor-sektor yang berkaitan dengan produktivitas ekonomi sehingga dapat

mewujudkan pemerataan distribusi pendapatan. Wirausaha adalah salah satu

dari sektor-sektor produktif tersebut. Melalui BPR Syariah PNM Patuh Beramal

dengan program pembiayaan pada sektor riil produktif, hal tersebut akan

dielaborasi melalui kontribusinya dalam kewirausahaan. Oleh karena itu,

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana peran BPR Syariah PNM Patuh Beramal dalam pemberdayaan

usaha mikro di Lombok?

2. Bagaimana implikasi pembiayaan yang diberikan pada sektor usaha mikro

terhadap peningkatan sosial ekonomi masyarakat di Lombok?

Dari rumusan masalah tersebut, dimensi yang akan dibidik dalam

penelitian ini meliputi program apa saja yang dicanangkan BPR Syariah PNM

Patuh Bermal dalam kewirausahaan serta bagaimana pengarhnya terhadap

perkembangan dan produktivitas usaha nasabah. Sedangkan untuk mengetahui

pengaruh transformasi sosial ekonomi pelaku usaha akan dikaji melalui empat

dimensi yang meliputi: (1) perubahan perekonomian pelaku usaha, (2)

kapabilitas dalam pembangnan generasi unggul melalui pendidikan anak, (3)

masalah penyerapan tenaga kerja, dan (4) perubahan strata sosial pelaku usaha.

Kajian melalui beberapa dimensi tersebut akan menjadi indikator dari

pemberdayaan sosial ekonomi yang dimaksud dalam penelitian ini.

C. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Kajian atau penelitian tentang transformasi sosial ekonomi melalui

kewirausahaan yang menjalin kemitraan dengan perbankan syariah di Lombok

belum pernah dilakukan. Namun kajian-kajian yang membahas tentang

transformasi sosial ekonomi, baik yang dipengaruhi oleh peran ideologi agama,

perbankan syariah, dan kewirausahaan telah banyak dilakukan. Di antara

beberapa karya yang berkaitan dengan hal tersebut antara lain sebagai berikut:

Dawam Rahardjo menulis buku dengan judul Islam dan Transformasi

Sosial Ekonomi39

tahun 1999. Menurut Bahtiar Effendy, buku ini merupakan

refleksi pemikiran Dawam Rahardjo tentang perlunya mempertimbangkan

pandangan alternatif atas sejumlah persoalan ekonomi.40

Buku ini berisi

39

M. Dawam Raharjo, Islam dan Transformasi Sosial Ekonomi (Jakara: LSAF,

1999). 40

Lihat Bahtiar Effendy, “M. Dawam Raharjo dan Pembaharuan Pemikiran

Islam: Perspektif Transformasi Sosial Ekonomi,” dalam kata pengantar M. Dawam

Raharjo, Islam dan Transformasi Sosial Ekonomi, xviii.

Page 24: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

Pendahuluan|

11

kumpulan artikel yang ditulis oleh Dawam yang dipresentasikan dalam beberapa

seminar. Buku ini membahas tentang beberapa isu ekonomi yang ditinjau dari

perspektif Islam. Isu-isu tersebut digiring ke arah pragmatis dan selanjutnya

ditinjau bagaimana pengaruhnya terhadap transformasi sosial ekonomi.

Selanjutnya, Max Weber meneliti tentang etika Protestan sekte Calvinis

di Jerman dengan judul bukunya The Protestant Ethic and the Spirit of

Capitalism.41

Weber mengamati beberapa fakta tentang penguasaan pemeluk

Protestan terhadap beberapa sektor ekonomi. Sejumlah tokoh bisnis, pemilik

modal, karyawan profesional yang memiliki keahlian tinggi pada perusahaan-

perusahaan modern, dan staf terdidik baik secara teknis dan komersial

kesemuanya didominasi oleh pemeluk Protestan. Sedangkan penguasaan

pemeluk Katolik merupakan bagian minoritas dalam hal tersebut. Penguasaan

pemeluk Protestan terhadap sektor-sektor tersebut, menurut Weber, dipengaruhi

oleh doktrin dalam Protestan.

Dalam doktrin Protestan sekte Calvinis, dinyatakan bahwa pada

dasarnya seseorang telah ditakdirkan masuk neraka atau surga, dan hal ini bisa

diketahui dari kesuksesan yang dicapai di dunia. Dengan argumen ini, bagi

Protestan bekerja untuk mencapai kesuksesan merupakan sebuah panggilan

(beruf), panggilan menuju surga. Berpijak dari doktrin inilah kemudian Weber

melakukan peneltian yang melahirkan grand theory, teori yang menyatakan

adanya korelasi yang kuat antara etos kerja dengan doktrin agama yang dianut

oleh seseorang. Etos kerja yang tinggi dari kalangan Protestan ini kemudian

melahirkan sistem ekonomi kapitalis.

Penelitian lain dilakukan oleh Lukman al-Hakim dengan judul

Religiusitas dan Etos Kerja dalam Peningkatan Ekonomi Umat: Studi

Masyarakat Sasak Lombok42

tahun 2008. Penelitian ini membandingkan antara

pertumbuhan ekonomi masyarakat Kediri sebagai desa berbasis agama dengan

Bonjeruk sebagai desa yang masih kental dengan nuansa budaya lokal.

Penelitian ini berujung pada sebuah kesimpulan dimana tingkat pertumbuhan

ekonomi masyarakat Kediri lebih dominan dibandingkan dengan masyarakat

Bonjeruk. Menurut Lukman, kenyataan ini –salah satunya- dipengaruhi oleh

tingkat religiusitas masyarakat Kediri yang dipengaruhi oleh keberadaan dan

peran pondok pesantren yang ada di Kediri.

Demikian pula dengan temuan Diana Rowland, sebagaimana dikutip

Djakfar, kesuksesan ekonomi Jepang juga tidak lepas dari pengaruh ajaran

Agama Shinto yang dianutnyan.43

Sementara dalam pandangan Taufik Adi

Susilo dalam bukunya Spirit Jepang: 30 Inspirasi dan Kunci Sukses Orang-

41

Max Weber, The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism (London:

Routledge, 2001). 42

Lukman al-Hakim, Religiusitas dan Etos Kerja dalam Peningkatan Ekonomi

Umat: Studi Masyarakat Sasak Lombok (Disertasi Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta,

2008). 43

Lihat Muhammad Djakfar, Agama, Etika, dan Ekonomi, 21.

Page 25: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

| Perbankan Syariah dan Pemberdayaan Sosial Ekonomi

12

Orang Jepang44

tahun 2009. Sesuai judulnya, buku ini membahas mengenai

faktor-faktor yang memengaruhi semangat kerja orang-orang Jepang. Buku ini

menjelaskan, perpaduan antara pengaruh Agama Shinto, Budha, dan

Konfusianisme memberi dampak yang sangat kuat terhadap mentalitas bangsa

Jepang. Mentalitas yang terbangun dari nilai-nilai filosofi dan budaya yang

terkandung dalam ketiga ajaran tersebut adalah budaya samurai.Samurai merupakan budaya Jepang yang mengandung nilai-nilai etos kerja yang tinggi,

jujur, dan ulet. Nilai-nilai tersebut telah menyatu dalam kepribadian dan

karakteristik bangsa Jepang.

Muhammad Yunus menulis buku dengan judul Bank Kum Miskin.45

Dalam buku ini dijelaskan bahwa pembiayaan mikro dengan pola Grameen Bank

yang diberikan kepada kaum miskin perempuan di Banglades sangat efektif

sebagai instrumen pengentasan kemiskinan. Penyaluran kredit yang diberikan

bagi kaum miskin perempuan tersebut telah mammpu mengangkat harkat dan

martabat kaum perempuan yang selalu dalam keadaan tertindas dan terzalami.

Menggunakan pola yang sama, peneleitian Safaah Restuning Hayati yang

berjudul Pemberdayaan Perempuan Miskin dengan Pola Grameen Bank46

juga

menyimpulkan hal yang serupa. Di Gerobokan, kaum perempuan yang mayoritas

berada di pedesaan telah mampu menjadi tulang punggung sumber

perekonomian keluarga. Melalui usaha mikro yang sumber modalnya diberikan

oleh Koperasi Mitra Dhuafa mengantarkan mereka menjadi perempuan-

perempuan mandiri yang memiliki sumber penghasilan tetap. Di mana

sebelumnya mereka adalah kaum perempuan yang hanya sebagai ibu rumbah

tangga.

Penelitian Mubarak Ademola Noibi dengan judul Islamic Development

Bank's Microfinance Support Programme and the Growth of Small Scale

Enterprises in Nigeria, tahun 2014.47

Penelitian ini menunjukkan bahwa peran

IDB melalui pembiayaan mikro dibeberapa negara angoota telah mampu

memberi sumbangan terhadap pengentasan kemiskinan termasuk di Nigeria. Di

Nigeria, program pembiayaan mikro yang dilakukan IDB sangat mendukung

terhadap sektor rill ekonomi. Melalui program ini, IDB telah mampu

menciptakan pemabangunan modal manusia (human capital development) untuk

menghasilkan pekerjaan dan mereduksi kemiskinan.

44

Taufik Adi Susilo, Spirit Jepang: 30 Inspirasi dan Kunci Sukses Orang-Orang

Jepang (Yogyakarta: Garasi, 2009). 45

Muhammad Yunus, Bank Kaum Miskin, terj. Irfan Nasution (Serpong: Cipta

Lintas Wacana, 2007). 46

Safaah Restuning Hayati, Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Miskin dengan

Pola Grameen Bank (Jakarta: Intijati, 2014). 47

Mubarak Ademola Noibi, "Islamic Development Bank's Microfinance

Support Programme and the Growth of Small Scale Enterprises in Nigeria," Canadian Social Science 10, no. 2 (2014), 98-107, http://search.proquest.com/docview/15345-

05568?accountid=25704 (Accessed 2 February 2015).

Page 26: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

Pendahuluan|

13

Selanjutnya penelitian Daud Mustafa dan Nor Azam Abdul Razak

dengan judul Islamic Development Bank, Foreign Aid and Economic Growth in

Africa: A Simultaneous Equations Model Approach,48

tahun 2012. Pnelitian ini

mengkaji tentang dana bantuan yang diberikan oleh Islamic Development Bank

(IDB) kepada 14 negara yang ada di Afrika. Ada tiga variabel yang menjadi

bidik misi dalam penelitian ini. Yaitu yang berkaitan dengan pertumbuhan

ekonomi, investasi endogen, dan sumber daya manusia. Kesimpulan dari

penelitian menunjukkan bahwa bantuan dari IDB ditinjau dari tiga aspek

tersebut tergolong positif dan signifikan terhadap transformasi sosial di negara-

negara tersebut.

Selanjutnya penelitian disertasi oleh Abdirahman Mohamed Abdi

dengan judul Islamic Banking: Steady in Shaky Times?49

tahun 2010. Tulisan ini

meneliti perbankan syariah di Bahrain dan Malaysia. Penelitian ini dilakukan

dengan mengukur stabilitas perbankan dengan pendekatan regresi analisis

terhadap beberapa kasus kegagalan yang dialami oleh perbankan. Temuan dari

studi ini yaitu perbankan syariah di Bahrain dan Malaysia belum menunjukkan

sebagai bank yang mampu menyaingi perbankan konvensional dalam stabilitas

keuntungan yang dicapai. Dalam penelitian ini disimpulkan, ada dua hal yang

mempengaruhi profitabilitas dan tingkat pertumbuhan perbankan syariah, yaitu

kebijakan pimpinan dan pelayanan.

Penelitian yang dilakukan oleh M. Jahangir Alam Chowdhury, Dipak

Ghosh, dan Robert E. Wright yang berjudul The Impact of Micro-Credit on

Poverty: Evidence from Bangladesh tahun 2005.50

Studi ini menunjukkan bahwa

pembiayaan mikro yang dilakukan dalam jangka panjang sangat efektif untuk

pengentasan kemiskinan. Oleh karena itu, pembiayaan mikro harus diberikan

dalam jangaka panjang. Karena pembiayaan yang diberikan dalam jangka

pendek tidak akan mampu memberi perubahan pada kondisi kemiskinan yang

dialami oleh mereka yang menerimanya. Pembiayaan yang diberikan dalam

jangka pendek hanya akan memberi solusi yang sifatnya sementara tidak

sustainable sehingga ketika uang itu habis maka mereka akan kembali menjadi

miskin.

48

Daud Mustafa dan Nor Azam Abdul Razak, “Islamic Development Bank,

Foreign Aid and Economic Growth in Africa: A Simultaneous Equations Model

Approach,” International Journal of Economics and Finance 4, no. 6 (June 2012),

http://search.-proquest.com/docview/1020641258?accountid=25704 (Accessed 02

December 2013). 49

Abdirahman Mohamed Abdi, Islamic banking: Steady in shaky times?, Order

No. 3430588, George Mason University, in PROQUESTMS ABI/INFORM Global,

http://-search.proquest.com/docview/787896091?accou-ntid=25704 (Accessed 18

November 2013). 50

M. Jahangir Alam Chowdhury, Dipak Ghosh, and Robert E. Wright, "The

Impact of Micro-Credit on Poverty: Evidence from Bangladesh," Progress in Development Studies 5, no. 4 (10, 2005), 298-309, http://search.proquest.com-

/docview/218139800?accountid=25704 (Accessed 18 December 2014).

Page 27: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

| Perbankan Syariah dan Pemberdayaan Sosial Ekonomi

14

Penelitian lain juga dilakukan oleh Muhamad Abduh dan Mohd Azmi

Omar dengan judul Islamic Banking and Economic Growth: the Indonesian

Experience51

tahun 2012. Penelitian ini dilakukan di Indonesia dengan meneliti

tingkat pembiayaan yang dilakukan oleh perbankan syariah. Kemudian hal

tersebut dihubungkan dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Penelitian ini

menunjukkan bahwa pembiayaan yang diberikan oleh perbankan syariah, baik

dalam jangka waktu pendek ataupun panjang memberikan dampak yang

signifikan terhadap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Ahmed el-Galfy dan Khiyar

Abdalla Khiyar dengn judul Islamic Banking and Economic Growth: A Review52

tahun 2012. Penelitian ini menginvestigasi beberapa pengaruh potensial

perbankan syariah terhadap pertumbuhan ekonomi bagi suatu negara.

Kesimpulan yang dihasilakan dalam peneltian ini bahwa perbankan syariah

berperan penting bagi pertumbhan ekonomi dalam suatu negara. Pertumbuhan

ekonomi yang dihasilkan memberi kontribusi yang signifikan terhadap

keseimbangan dalam pemerintahan. Sehingga perbankan syariah memberikan

kontribusi yang positif terhadap stabilitas makro-ekonomi suatu negara.

Penelitina yang dilakukan oleh Muhammad Kashif Khan Durrani, Abid

Usman, Muhammad Imran Malik, dan Shafiq Ahmad dengan judul Role of

Micro Finance in Reducing Poverty: A Look at Social and Economic Factors53

tahun 2011. Penelitian ini menganalisis pengaruh pembiayaan mikro dalam

mengurangi angka kemiskinan. Terdapat beberapa faktor sosial ekonomi yang

menjadi variabel untuk mengetahui pengaruh pembiayaan mikro tersebut.

Faktor-faktor yang digunakan adalah perubahan gaya hidup, standar akomodasi,

peningkatan pendapatan, standar hidup, daya beli, perluasan fasilitas bisnis atau

wirausaha, dan adopsi teknologi yang lebih baik. Pertumbuhan ekonomi dan

pembangunan juga menjadi sorotan dalam penelitian ini. Penelitian ini berujung

pada kesimpulan bahwa pembiayaan mikro merupakan sarana yang efektif

dalam pengentasan kemiskinan. Tidak hanya sampai disitu, menurut hasil

penelitian ini, pembiayaan mikro juga memfasilitasi untuk meningkatkan

standar sosial masyarakat miskin.

51

Muhamad Abduh and Mohd Azmi Omar, “Islamic Banking and Economic

Growth: the Indonesian Experience,” International Journal of Islamic and Middle

Eastren Finance and Management 5, no. 1 (2012), 35-47, http://search.proquest.com-

/docview-/223670309?accountid=25704 (Accessed 18 November 2013). 52

Ahmed el-Galfy and Khiyar Abdalla Khiyar, “Islamic Banking and Economic

Growth: a Review,” The Journal Applied Business Research 28, no. 5 (September-

October 2012), 943-955, http://search.proquest.com/docview/1048218432?accoun-

tid=25704 (Accessed 12 November 2013). 53

Muhammad Kashif, Khan Durrani, Abid Usman, Muhammad Imran Malik,

and Ahmad Shafiq. "Role of Micro Finance in Reducing Poverty: A Look at Social and

Economic Factors," International Journal of Business and Social Science 2, no. 21 (11,

2011), http://search.proquest.com-/docview/904532445?accountid=25704 (Accessed 18

December 2014).

Page 28: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

Pendahuluan|

15

Bakhtiari mengungkapkan dalam penelitiannya yang berjudul Micro-

Finance and Poverty Reduction54

tahun 2006. Dalam kesimpulannya keuangan

mikro telah mendapat pengakuan dari banyak kalangan mengenai efektifitasnya

dalam mengurangi kemiskinan dan pemebrdayaan ekonomi terutama di tingkat

perdesaan. Senada dengan bakhtiari, Mawa melalui penelitiannya yang berjudul

Impact of Micro-finance Towards Achieving Poverty Alleviation55

tahun 2008.

Pembiayaan mikro memberikan kesempatan bagi banyak orang untuk

mendapatkan penghasilan melalui usaha mikro yang mereka jalani.

Kesimpulan yang berbeda ditemukan oleh J.U.J Onwumere bahwa kredit

mikro di Nigeria tidak signifikan dalam upaya pengentasan kemisikinan.

Pembiyaan mikro lebih signifikan dalam upaya pengembangan human capital. Kesimpulan ini diperoleh melalui penelitiannya yang berjudul The Impact of

Microcredit on Poverty Alleviation and Human Capital Development: Evidence

from Nigeria56

tahun 2012. Demikian kesimpulan Anis Chowdhury yang

menyimpulkan bahwa peran pembiayaan mikro dalam pemberantasan

kemiskinan masih ‘abu-abu’. Karena untuk mengurangi kemiskinan melalui

pembiayaan mikro pada sektor usaha mikro merupakan salah satu aspek.

Sementara aspek lain seperti pelatihan, keterampilan, dan akses informasi

pemasaran juga merupakan aspek yang turut berperan signifikan. Kesimpulan ini

diperoleh melalui penelitiannya yang berjudul Microfinance as a Poverty

Reduction Tool: A Critical Assessment57

tahun 2009.

Beberapa tulisan dan penelitian tersebut, setidaknya penelitian ini

berbeda dalam dua aspek. Pertama, objek dari penelitian ini fokus pada

penelitian dan pengkajian transformasi sosial ekonomi yang terbangun melalui

kewirausahaan dengan melihat hasilnya melalui empat indikator. Kedua, berbeda objek penelitian. Dimana penelitian ini dilakukan pada BPR Syariah

PNM Patuh Beramal Mataram. Begitu pula dengan lokasi penelitian yang mana

penelitian ini dilakukan pada sektor kewirausahaan yang berada di Lombok

Nusa Tenggara Barat.

54

S. Bakhtiari, “Micro-Finance and Poverty Reduction (Some International

Evidence),” International Business and Economics Research Journal (2006), 1-7,

http://search.proquest.com-/docview/904536553?accountid=25704 (Accessed 18

December 2014). 55

B. Mawa, “Impact of Micro-finance Towards Achieving Poverty Alleviation,”

Pakistan Journal of Social Sciences, 5 (9), 876-882, http://search.proquest.com/docview/-

90453662?accountid=25704 (Accessed 18 December 2014) 56

J.U.J Onwumere, “The Impact of Microcredit on Poverty Alleviation and

Human Capital Development: Evidence from Nigeria,” European Journal of Social

Review vol. 28 no. 3 (2012), 416-423, http://www.academia.edu/4136966/My_Papers

(Accessed 1 December 2012). 57

Anis Chowdhury, “Microfinance as a Poverty Reduction Tool: A Critical

Assessment,” United Nations Departement of Economic and Social Affairs (DESA)

Working Paper no. 89 (2009), 1-15, http://www.un.org/esa/desa/papers/2009/wp89-

_2009.pdf (Accessed 1 December 2012).

Page 29: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

| Perbankan Syariah dan Pemberdayaan Sosial Ekonomi

16

D. Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menemukan jawaban atas

permasalahan pokok yang akan dikaji. Secara spesifik dapat dikemukakan

sebagaimana berikut:

1. Menganalisis posisi dan kontribusi BPR Syariah PNM Patuh Beramal dalam

pemberdayaan usaha mikro di Lombok.

2. Mengelaborasi peran pembiayaan BPR Syariah PNM Patuh Beramal dalam

usaha mikro terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat di Lombok.

E. Signifikansi Penelitian

Setidaknya ada dua manfaat yang dapat diambil dengan dilakukannya

penelitian ini. Yaitu, secara teoritis, penelitian ini dimaksudkan untuk

memberikan kontribusi untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya

dalam bidang sistem pembiayaan perbankan syariah dan pengaruhnya terhadap

perekonomian masyarakat. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberi

informasi kepada para pelaku usaha bagaimana mekanisme untuk memperoleh

pembiayaan dari bank syariah.

Sedangkan secara praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai

referensi untuk mengetahui secara luas kontribusi perbankan syariah dalam

meningkatkan ekonomi masyarakat. Sehingga dapat menggugah kesadaran,

terutama bagi masyarakat Islam untuk menggunakan jasa bank syariah. Selain

itu, hasil penelitian ini juga dapat memberi informasi bagi bank syariah dan

instansi pemerintah terkait sebagai bahan rujukan untuk mengetahui sejauh

mana peran bank syariah dalam turut serta membangun perekonomian

masyarakat di Lombok.

F. Metodologi Penelitian

a. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-analitis58

dengan

paradigma kualitatif. Menurut Robert dan Knopp,59

ada lima hal yang menjadi

karakteristik dari penelitian kualitatif. Pertama, mengutamakan kondisi natural

(alamiah) tanpa rekayasa. Peristiwa-peristiwa yang terjadi harus dipahami dalam

konteks sejarah dan tempat terjadinya peristiwa yang diteliti. Kedua, bersifat

deskriptif, dimana data yang terhimpun berasal dari hasil wawancara mendalam,

observasi, dari buku, majalah atau rekaman. Kesemuanya itu berkaitan langsung

dengan seluruh peristiwa yang terjadi. Ketiga, penelitiannya lebih memusatkan

58

Deskriptif-analitis merupakan langkah untuk mendeskripsikan dan

menggambarkan secara faktual, akurat, dan sistematis terhadap fakta-fakta tentang

situasi atau obyek tertentu. Lihat Nana Syaodah Sukmadinata, Metode Penelitian

Pendidikan, cet. ke-4 (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008), 54. 59

Bogdan Robert and Biklen Knopp, Qualitative Research for Education: an

Introduction to Theory and Method (Boston: Alliyn and Bacon, 1982), 30.

Page 30: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

Pendahuluan|

17

pada aspek-aspek realita sehari-hari yang berkorelasi dengan obyek yang diteliti.

Keempat, dalam menganalisis data lebih dominan dengan cara induktif. Kelima, orientasi penelitian untuk mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang terjadi

dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan keputusan dan perilaku yang

dipilih oleh individu secara umum. Melihat karakteristik penelitian kualitatif

tersebut, penulis menilai hal ini senada dengan penelitian yang akan dilakukan

penulis. Sehingga paradigma ini menjadi pilihan dalam penelitian ini.

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kapabilitas (capability approach). Pendekatan kapabilitas yang

dimaksud dalam konteks ini adalah dimana perbankan sebagai lembaga penyedia

dana berperan dalam memberikan peluang kepada setiap orang yang tidak

mampu untuk menjadikan mereka menjadi orang yang mampu untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Selain itu, untuk memotret transformasi sosial ekonomi

dalam masyarakat, penulis menggunakan pendekatan sosial ekonomi (social economy approach). Melalui pendekatan ini akan diperoleh gambaran mengenai

perubahan sosial ekonomi masyarakat dengan jelas dan cermat.

Sedangkan untuk menggali data dan informasi sebagai referensi, dalam

hal ini digunakan pendekatan penelitian lapangan (field research). Dengan

melakukan pengamatan secara langsung dan mencatat segala peristiwa yang

berkaitan dengan penelitian.60

Dari penelitian lapangan, data juga dapat

diperoleh melalui wawancara secara komprehensif dengan pihak-pihak terkait

dan observasi secara langsung untuk menyaksikan keberadaan dan

perkembangan objek penelitian. Selain itu, pendekatan penelitian kepustakaan

(library research)juga digunakan sebagai metode dalam memperoleh data. Yaitu

dengan melakukan pembacaan, menelaah, dan mengkaji data-data yang berupa

dokumen atau laporan, jurnal, buku, dan sumber lainnya yang berkaitan dengan

fokus masalah dalam penelitian.

b. Sumber Data

Klasifikasi sumber data dalam penelitian ini mengadopsi paradigma

Lexy J. Moleong, yaitu dengan membagi sumber data menjadi dua bagian,

sumber data primer dan sumber data skunder. Dengan mengutip pendapat

Lofland, menurut Moleong yang termasuk data primer ialah kata-kata dan

tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.61

Dalam konteks penelitian ini, data primer diperoleh dari kata-kata dan tindakan

orang-orang yang mempunyai hak atau wewenang dari lembaga atau perorangan

yang diteliti. Data ini diperoleh melalui wawancara mendalam dengan pihak-

pihak terkait dan observasi lapangan. Sedangkan untuk sumber data skunder

diambil dari jurnal, buku, majalah, koran, dan dari sumber lain yang mempunyai

hubungan dengan fokus penelitian.

c. Teknik Pengumpulan Data

60

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. ke-24 (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2007), 174. 61

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 157.

Page 31: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

| Perbankan Syariah dan Pemberdayaan Sosial Ekonomi

18

Teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data primer dan skunder

dalam penelitian ini adalah dengan melacak dokumen, melakukan observasi dan

wawancara mendalam yang berkaitan dengan kontribusi perbankan syariah

dalam kewirausahaan di Lombok. Adapun proses yang akan dilakukan untuk

memperoleh data adalah sebagai berikut:

1. Pelacakan Dokumentasi (documentation research ) Pelacakan dokumen dilakukan untuk memperoleh data verbal

62 yang

berkorelasi dengan fokus penelitian. Pelacakan ini akan dilakukan pada BPR

Syariah PNM Patuh Beramal. Pelacakan dilakukan untuk memperoleh data

berupa profil lembaga, program-program, produk-produk, dan data berupa

jumlah wirausaha yang menjalin kemitraan dengan BPR Syariah PNM Patuh

Beramal dan data lain yang dipandang perlu. Di samping itu, pelacakan data

berupa jurnal, buku, dan media online juga dilakukan sebagai data pendukung.

Dengan demikian, dari pelacakan yang dilakukan akan diperoleh data-data yang

dibutuhkan untuk menjawab fokus permasalahan dalam penelitian.

2. Pengamatan (observasi) Observasi merupakan salah satu cara penelitian ilmiah di bidang ilmu

sosial. Metode ini adalah cara pertama yang dilakukan dalam sebuah penelitian

ilmiah. Melalui observasi banyak hal yang bisa diungkap oleh peneliti.63

Dengan

obeservasi, peneliti bisa melihat dan mengamati apa yang menjadi objek

penelitiannya. Peneliti bisa mencatat segala peristiwa dalam situasi yang

berkaitan dengan fokus penelitian dan peneliti juga dapat melakukan

singkronisasi antara kenyataan di lapangan dengan data yang dijaringnya.64

Sementara, dalam peneltian ini observasi dilakukan untuk menyaksikan

langsung wirausaha yang merupakan mitra BPR Syariah PNM Patuh Beramal.

Dari sini peneliti juga dapat menyesuaikan data dengan kenyataan dan

selanjutnya dapat menyaksikan secara langsung bentuk usaha yang dijalankan,

kondisi sosial ekonomi komunitas wirausaha yang menjadi objek serta hal-hal

lain yang mempunyai korelasi dengan kepentingan penelitian. Melalui proses

ini, kontribusi BPR Syariah PNM Patuh Beramal dalam kewirausahaan terhadap

realita sosial ekonomi pelaku usaha di Lombok bisa diketahui dengan cermat

dan valid.

3. Wawancara (interview)

62

Data verbal bisa berwujud surat-surat, catatan harian (jurnal), laporan dan lain

sebagainya. Lihat Sartono Kartodirdjo, “Metode Penggunaan Bahan Dokumen”, dalam

Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, cet. 4 (Jakarta: PT. Gramedia,

1981), 63. 63

Harsja W. Bachtiar, “Pengamatan sebagai Suatu Metode Penelitian,” dalam

Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, cet. 4 (Jakarta: PT. Gramedia,

1981), 137-139. 64

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 174-175.

Page 32: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

Pendahuluan|

19

Wawancara yang dimaksud adalah segala hal yang mencakup tata cara

yang dipergunakan oleh seseorang dengan tujuan untuk mendapatkan

keterangan atau pendirian dari responden dengan melakukan percakapan dan

bertatap muka dengan orang tersebut.65

Model wawancara yang digunakan

dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur. Mekanisme wawancara

tidak terstruktur dilakukan dengan wawancara secara bebas, mendalam, dan

menjadikan garis-garis besar pedoman wawancara sebagai pedoman umum.66

Hal ini sengaja dipilih agar wawancara berlangsung secara fleksibel dan tidak

monoton.67

Dalam sesi ini, pihak yang menjadi responden adalah pimpinan/pihak

BPR Syariah PNM Patuh Beramal dan nasabah pelaku usaha yang memperoleh

pembiayaan dari BPR Syariah PNM Patuh Beramal.

d. Teknik Sampling

Sampling adalah keputusan tentang menentukan sampel yang

disandarkan pada penetapan satuan kajian. Teknik sampling yang digunakan

dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling (sampel bertujuan).68

Artinya, penentuan sampel didasarkan pada tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan

kebutuhan penelitian. Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini sampel

dikalsifikasikan menjadi tiga kategori, (1) nasabah loyal, yaitu nasabah yang

telah beberapa kali mendapat pembiayaan, dan (2) nasabah non loyal dengan

kata lain nasabah yang baru pertama mendapat pembiayaan yang sedang

berjalan.

e. Analisis, Interpretasi, dan Penyajian Data

Analisis data merupakan proses mengatur urutan data,

mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.

Dalam pengertai lain, analisis data juga bisa diartikan sebagai proses merinci

usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide)

seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema

pada hipotesis.69

Sedangkan interpretasi data merupakan upaya untuk

memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam dan luas terhadap hasil

penelitian yang sedang dilakukan. Hasil penelitian yang dilakukan ditinjau

secara kritis dengan teori yang relevan dan informasi akurat yang diperoleh dari

lapangan.70

Dalam konteks penelitian ini, analisis dan interpretasi data dipahami

sebagai upaya memverifikasi data untuk kemudian diinterpretasikan guna

65

Koentjaraningrat, “Metode Wawancara,” dalam Koentjaraningrat, Metode-

Metode Penelitian Masyarakat, cet. 4 (Jakarta: PT. Gramedia, 1981), 162. 66

Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif

(Bandung: CV. Pustaka Setia, 2009), 133. 67

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 187. 68

Lihat Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 223-225. Lihat juga

laman http://tu.laporanpenelitian.com/2014/11/21.html (Diakses 19 March 2015). 69

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta: Kencana Pernada Group, 2008),

155. 70

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 151.

Page 33: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

| Perbankan Syariah dan Pemberdayaan Sosial Ekonomi

20

memperoleh informasi dan keseimpulan yang tepat sebagai referensi dan konten

dalam menjawab fokus penelitian.

Proses analisis data dalam penelitian ini mengadopsi teknik yang

dikembangkan oleh Strauss dan Corbin. Strauss dan Corbin menggunakan tiga

metode dalam menganalisis data kualitatif. Tiga langkah tersebut adalah (1)

open coding yang meliputi: breaking down (merinci kelengapan data),

examining (memeriksa), comparing (membandingkan), conceptualiz-ing

(menjelaskan konsep lokal), dan categorizing (mengkategori data); (2) axial coding yang di dalamnya terdapat model paradigma grounded theory. Tahapan

ini meliputi proses: kondisi penyebab — fenomena — konteks — kondisi

pendukung dan penghambat — strategi interaksi dan tindaka — konsekwensi;

(3) selective coding yang menghasilkan simpulan yang kemudian diangkat

menjadi general design.71

Interpretasi data dilakukan dengan berusaha memahami dan memaknai

data yang berhasil dijaring, baik data yang diperoleh melalui wawancara,

observasi, dokumen, dan data tertulis lainnya. Hasil dari pemahaman terhadap

data-data primer (wawancara dan observasi) disajikan dalam bentuk kesimpulan

yang dibahasakan secara bebas sesuai dengan tema disetiap bab dan sub bab.

Dengan model penyajian seperti ini, maka dalam setiap pembahasan, data yang

disajikan merupakan hasil pemahaman melalui interpretasi data yang ada tanpa

mencantumkan sumber data dalam footnote.

Metode ini dipilih karena akan banyaknya data hasil wawancara yang

diperoleh dari setiap responden. Oleh karena itu, dengan pertimbangan tersebut

maka seluruh data akan dikelompokkan menjadi beberapa kategori sesuai

dengan karakteristik data masing-masing. Kemudian, berdasarkan karakteristik

dari data tersebut, dilakukan interpretasi yang menghasilkan pemahaman berupa

kesimpulan yang selanjutnya disajikan sebagai konten yang akan didukung oleh

data sekunder yang bersumber dari jurnal, buku, media online dan laiannya.

Data-data inilah yang akan menjadi konten disetiap pembahasan yang

disesuaikan dengan tema pada setiap bab dan sub bab.

G. Sistematika Penulisan

Tesis ini terdiri dari lima bab, yang disajikan secara berurutan yang

dermula dari pendahulaun sebagai bab pertama dan berakhir pada kesimpulan

sebagai bab kelima. Penyajiannya terlihat sebagaimana sistematika berikut:

Bab pertama, berisi pendahulun yang didalamnya terdiri dari latar

belakang masalah, permasalahan, kajian terdahulu yang relevan, tujuan

penelitian, signifikansi penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika

penulisan.

Bab kedua membahas mengenai perbankan syariah sebagai motor

penggerak transformasi sosial ekonomi: sebuah tinjauan toritis. Bab ini

71

Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rineka Cipta,

2008), 206.

Page 34: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

Pendahuluan|

21

membahas tentang perbankan syriah yang lebih berpihak kepada terwujudnya

transformasi sosial ekonomi ke arah yang lebih baik di tengah-tengah

masyarakat. Sehingga, dalam bab ini disajikan prinsip oprasional perbankan

syariah dan relasinya dengan transformasi sosial ekonomi. Dalam sub bab ini,

dikaji mengenai prinsip-prinsip dasar oprasional perbankan syariah yang

berlandaskan nilai-nilai keislaman yang berpihak pada upaya penguatan

ekonomi masyarakat. Kemudian sub bab selanjutnya ditampilkan eksistensi

perbankan syariah sebagai penggerak transformasi sosial ekonomi. Sub bab ini

berupaya menampilakn beberapa peran perbankan syariah dalam upaya

menghidupkan sektor-sektor ekonomi dan peran sosial yang dimainkannya

dalam masyarakat. Selanjutnya sub bab yang terakhir model pemberdayaan

sosial ekonomi: pembiayaan syariah dalam kewirausahaan dan beberapa model

lain. Sub bab ini akan menguraikan bagaimana efeltivitas pembiayaan syariah

terhadap penguatan sistem sosial ekonomi melalui kewirausahaan dan dalam sub

bab ini juga akan ditampilkan beberapa model lain pemberdayaan ekonomi yang

dikemukakan beberapa ahli.

Bab ketiga sebagai bab inti pertama dengan mengangkat pokok tema

impelentasi dan kontribusi pembiayaan syariah dalam kewirausahaan terhadap

pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat. Bab ini akan mengkaji bagaimana

penerapan pembiayaan yang dilakukan BPR Syariah PNM Patuh Beramal dan

bagaimana pengaruhnya tehadap perkembangan usaha nasabah. Sehingga

pertama-tama yang ditampilkan dalam bab ini adalah sub bab profil BPR

Syariah PNM Patuh Beramal. Sub bab ini penting ditampilkan untuk

mengetahui latar belakang perusahaan, visi-misi, dan hal lain yang berkaitan

dengannya. Selanjutnya sub bab yang membahas tentang syarat dan

impelementasi pembiayaan syariah dalam. Sub bab ini menyajikan syarat-syarat

yang harus dipenuhi oleh calon nasabah yang ingin mendapatkan pembiayaan.

Dan kemudian, akan dibahas pula mengenai model akad dan impelementasi

pembiayaan yang ditawarkan BPR Syariah PNM Patuh Beramal bagi nasabah.

Kemudian sub bab selanjutnya menampilkan peran program pemberdayaan

kewirausahaan terhadap perkembangan usaha. Sub bab ini berupaya menjelaskan

model-model pemberdayaan kewirausahaan yang dilakukan serta menampilkan

pengaruhnya terhadap perkembangan usaha nasabah. Sub bab selanjutnya yaitu

penyaluran modal usaha mikro bagi kaum duafa: peranannya dalam pengentasan

kemiskinan. Sub bab ini berupaya menampilkan mekanisme penyaluran modal

bagi kaum duafa dan berupaya mengungkap perannya bagi perekonomian

mereka dan kehidupan sosial mereka. Selanjutnya, sub bab terakhir peran

pembiayaan syariah bagi intensifikasi produktivitas usaha. Sub bab ini akan

mengungkap pembiayaan yang diberikan mampu mengembangkan usaha

nasabah sehingga dengan usaha yang berkembang omset dan profitabilitas usaha

menjadi meningkat.

Bab keempat sebagai bab inti kedua dan sekaligus bab inti terakhir,

yang menjadi kajian utamanya adalah pembiayaan syariah dalam kewirausahaan:

menghadirkan kesetaraan sosial ekonomi. Topik ini dipilih sebagai tindak lanjut

Page 35: PERBANKAN SYARIAH DAN PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39536...Istriku tercinta Siti Maryam, S.Pd. dan anakku tersayang Dzakiya Maidena Sakhiy (Kiya),

| Perbankan Syariah dan Pemberdayaan Sosial Ekonomi

22

dari bab inti pertama yang membahas tentang impelentasi dan kontribusi

pembiayaan syariah dalam kewirausahaan terhadap pemberdayaan sosial

ekonomi masyarakat. Efektivitas pembiayaan syariah bagi pemberdayaan sosial

ekonomi tersebut akan dikaji melalui dinamika berkehidupan nasabah dalam

ranah sosial kemasyarakatan. Ada empat aspek pokok yang menjadi indikator

dalam hal ini, yaitu aspek perekonomian, pembangunan sumber daya manusia

melalui pendidikan, masalah tenaga kerja, dan strata sosial.

Adapun keempat aspek tersebut masing-masing diformulasikan menjadi:

pertama, merajut asa meretas kemiskinan: mewujudkan kesejahteraan sosial

ekonomi. Bagian ini akan menjelaskan bahwa masalah ekonomi, yang juga

terkait dengan masalah kemiskinan, merupakan masalah yang inhern dalam

kehidupan sosial setiap orang. Hal ini dapat memengaruhi terjadinya

transformasi sosial ekonomi secara makro dalam berkehidupan di tengah-tengah

masyarakat. Dan dalam konteks ini, akan dikaji peran pembiayaan BPR Syariah

PNM Patuh Beramal dalam turut serta mengatasi masalah sosial ekonomi

tersebut. Kedua, membangun generasi unggul melalui pendidikan anak. Bagian

ini akan memaparkan bahwa dunia pendidikan turut mempengaruhi transformasi

sosial ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, dalam konteks

penelitian ini, akan dikaji bagaimana kemampuan nasabah dalam memberikan

pendidikan yang unggul terhadap anak-anaknya setelah mendapat pembiayaan

dari BPR Syariah PNM Patuh Beramal. Ketiga, penyerapan tenaga kerja:

masalah sosial yang tak kunjung selesai. Bagian ini akan mengkaji bagaimana

masalah tenaga kerja yang tidak simetris dengan ketersediaan lapangan kerja

yang telah menjadi masalah sosial yang serius, sehingga hal ini menjadi isu yang

selalu diperbincangkan di setiap negara. Karena hal itu merupakan problem

sosial, maka dalam konteks penelitian ini akan dikaji sejauh mana efektivitas

usaha yang dijalankan nasabah BPR Syariah PNM Patuh Beramal mampu

menyerap tenaga kerja di Lombok. Keempat, trnsformasi strata sosial komunitas

pelaku usaha dengan predikat haji. Predikat haji yang disandang pada diri

seorang masyarakat di Lombok memberi pengaruh tersendiri bagi seseorang. Ia

akan lebih di hormati dan dihargai oleh masyarakat dari pada sebelum

melakukan ibadah haji. Dengan demkian, penghormatan dan penghargaan

tersebut dapat memberi efek terhadap strata sosial bagi seseorang. Keempat

aspek inilah yang akan menjadi indikator untuk mengetahui sejauh mana

efektivitas pembiayaan syariah yang diberikan BPR Syariah PNM Patuh

Beramal bagi transformasi sosial ekonomi nasabahnya di Lombok.

Bab kelima merupakan bab penutup. Bagian yang ditampilkan adalah

kesimpulan yang dibangun dari hasil olah dan analisis terhadap data-data yang

dilakukan pada bab-bab sebelumnya. Selanjutnya adalah saran-saran yang

sekaligus menjadi bagian paling akhir dari penelitian.