penyakit gangguan saraf tepi.ppt
DESCRIPTION
kgjyfyTRANSCRIPT
Penyakit-Penyakit Gangguan Saraf Tepi
Yuliarni SyafritaBagian Neurologi FK-UnandRS. DR. M. Djamil
Padang
Lesi UMN > 90% sembuhKira kira 3 5% berkembang jadi Chronik
Inflamatory Demyelinating Polyneuropathy (CIDP)
Pemeriksaan PenunjangLaboratorium :darah dan urin, normalLP : sel normal, protein tinggi (disosiasi sitoalbuminik)EMG dan KHS
Laboratorium.
Lumbal Punksi. Cairan Cerebrospinal
Gangguan konduksi saraf.
Electromyography.
DiagnosisParalisis flakcid, simetris, ascendenGejala motorik
lebih berat dari sensorikLP : disosiasi sitoalbuminik (ditemukan
setelah lebih dari 96 jam)EMG/KHS
Begitu SGB dicurigai, dianjurkan untuk dirawat.
Plasmapheresis.
Pelihara fungsi anggota gerak, selama penyembuhan sistem saraf(cegah kontraktur dan disuse atropi)
Terapi :Awasi fungsi pernafasanPlasmaferesis atau IVIG(0,4g/kgBB
selama 5 hari)SteroidNeurotropikFisioterapi
Monitoring ketat fungsi nafasGizi. Pemberian obat2an. Cegah
komplikasi : Kontraktur, dekubitus, Gangguan ROM(Range of
Movement). Fisioterapi sedini mungkin. Mencegah
kontraktur.
Miller Fisher Syndrome ( 5%)Ataxia (gait and Trunk)Ophtalmoplegia (sering mengenai n. abduscen, oculomotor dan trochlearis )ArefleksMotorik biasanya tidak terkenaPerbaikan berlangsung dalam beberapa minggu sampai bulan.
Definisi :Suatu kondisi dimana saraf motorik memperlihatkan
sensitivitas yang tidak normal, baik terhadap rangsangan mekanik
maupun listrik, sehingga otot cenderung spasme, tetani ataupun
kejang.
Otot mudah kejang / terangsanglesu, lelah, kesemutan, kram otot, nyeri kepala, emosi labilKolik, kadang-kadang sampai kejang
Pemeriksaan :Cvhostec sign : + 1 : bibir sesisi berkontraksi+ 2
: ujung hidung turut berkontraksi+ 3 : otot muka sesisi turut
berkontraksi
Reflek Weiss + : Ketok sudut lateral orbita maka M. orbikularis okuli akan mengerutTrousseau sign + : penekanan arteri brakhialis dengan manset timbul obstetrical hand
Patogenesis :Saraf mudah terangsang bila kadar Ca++, Mg++, H+
menurun atau kadar K+, Na+ dan OH- meningkatTerapi : preparat Ca +
obat penenang
Bila penyebab tidak diketahui disebut Bells palsyTiba-tiba, unilateral, semua usia, pria = wanitaPatogenesis :Penekanan pada saraf (N.VII) atau pembuluh darah di kanalis fasialis udema saraf terjepit
Kelemahan otot wajah tipe periferidiopathicKerusakan diluar
SSPTanpa disertai oleh kelumpuhan /gangguan nn cranial yang
lain.
Bells Palsy:
Penyebabnya tidak jelas Terpapar dg suhu dingin
Infeksi virusedema degenerasi.
Etiology
pathology
Mengenai hampir 40,000 orang Amerika tiap tahunnyaMengenai laki
laki = perempuanMengenai semua umurSebagian besar mengenai usia
setelah 15 tahun dan sebelum 60 tahunLebih sering pada :Wanita
hamilPenderita DMPenderita infeksi tr respiratorius atas.
Gejala Klinis :Tergantung tempat lesiWajah atau mulut mencong,
nyeri mastoid, alis mata turun / tidak bisa diangkat, lagoftalmus,
kerut dahi (-), lipatan nasolabialis datarLesi proksimal korda
timpani : gangguan rasa kecapLesi cabang N. stapedius :
hiperakusis
Didasari pada onset yang akut dan paresis N VII perifer. Harus dibedakan dari paresis N VII karena penyebab yang lain.Harus dibedakan dari kerusakan tipe UMN.
Biasanya membaik dengna sempurna dalam beberapa minggu atau dalam 1 2 bulan.
Tapi bila perburukan klinis masih terus bertambah setelah 10
hari (onset) maka prognosis lebih jelek.
Terapi :Prednison 4 x 20 mg (kuur) diturunkan tiap 3
hariNeurotropic AntiviralTetes mata selulosaFisioterapiPrognosis :
75-80% sembuh sempurna
Gambaran utama Bells Palsy adalah:Semua umur, disepanjang waktu.UnilateralAkut Paresis fasialis perifer idiopatic
Bells phenomenon
Penyakit sistemik akut disebabkan oleh : virus poliodapat
merusak sel motorik di :Kornu anterior medula spinalisBatang
otakArea motorik kortek serebri (jarang)Sangat menular
(oral-fecal), inkubasi 4-17hari, bisa sampai 5 mingguterutama
daerah sanitasi jelek
PatogenesisSaluran oropharing multiplikasi virus dijaringan
limfoid tonsil atau pada Tr. Intestinal (plakpeyeri) masuk kedarah
(viremia) bisa mencapai sistem saraf
Gambaran KlinisSubklinik (+ 95%) tanpa gejala kadang-kadang
hanya demam, malaise, nausea, diare / muntahAseptik meningitis :
nyeri kepala, tanda rangsangan meningeal, kelainan LCS (+)Tipe
paralitik :Tipe spinal : terjadi kelemahan pada tungkai, nyeri
otot, asimetrik, cepat terjadi atrofiTipe bulber : menimbulkan
kelemahan otot muka, faring, laring, lidahTipe spinobulber :
gabungan spinal dan bulber
Pengobatan :Bedrest pada fase akut, cegah kontrakturMedika
mentosa : analgetik + sedatifFisioterapiPencegahan :Vaksin anti
polioIsolasi penderita
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*