penolakan jenazah non muslim di tanah makam...

91
i PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM PUNGKRUK SARI DI DESA KESONGO DALAM PERSPEKRIF HUKUM ISLAM DAN PP NO.9/1987 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN TANAH UNTUK KEPERLUAN TANAH PEMAKAMAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam Oleh: Ulfa Nur Khamidah NIM : 211-14-018 PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Upload: others

Post on 06-Nov-2020

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

i

PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH

MAKAM PUNGKRUK SARI DI DESA KESONGO DALAM

PERSPEKRIF HUKUM ISLAM DAN PP NO.9/1987 TENTANG

PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN TANAH UNTUK

KEPERLUAN TANAH PEMAKAMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh:

Ulfa Nur Khamidah

NIM : 211-14-018

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

Page 2: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

ii

PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM

PUNGKRUK SARI DI DESA KESONGO DALAM

PERSPEKRIF HUKUM ISLAM DAN PP NO.9/1987 TENTANG

PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN TANAH UNTUK

KEPERLUAN TANAH PEMAKAMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh:

Ulfa Nur Khamidah

NIM : 211-14-018

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

Page 3: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

iii

Page 4: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

iv

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eksemplar

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan

dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa:

Nama : Ulfa Nur Khamidah

NIM : 21114018

Judul : PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM PUNTUK SARI

DI DESA KESONGO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN PP

NO.9/1987 TENTANG PENYEDIAN DAN PENGGUNAAN TANAH UNTUK

KEPERLUAN TANAH PEMAKAMAN.

dapat diajukan kepada Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga untuk diujikan

dalam sidang munaqasyah.

Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi p erhatian dan

digunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salatiga, September 2018

Pembimbing

Evi Ariyani, S.H., M.H.

NIP. 1973117200003200

Page 5: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

v

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA Jl. Nakula Sadewa No. 09 Telp (0298) 323706, 323433 Salatiga

Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

PENGESAHAN

Skripsi Berjudul:

PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM

PUNGKRUK SARI DI DESA KESONGO DALAM PERSPEKTIF HUKUM

ISLAM DAN PP NO.9/1987 TENTANG PENYEDIAN DAN

PENGGUNAAN TANAH UNTUK KEPERLUAN TANAH PEMAKAMAN

Oleh:

Ulfa Nur Khamidah

NIM: 21114018

Telah dipertahankan di depan sidang munaqasyah skripsi Fakultas Syari’ah,

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari senin, tanggal 24 September

2018, dan telah dinyatakan memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar

sarjana dalam hukum Islam.

Dewan Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang : Dr. Siti Zumrotun, M.Ag. ...........................................

Sekretaris Sidang : Heni Satar Nurhaida, SH., M.Si. ….......................................

Penguji I : Farkhani, SH., MH. ……………………………

Penguji II : Luthfiana Zahriani, SH., M.H. ……………………………

Salatiga, 24 September 2018

Dekan Fakultas Syariah

Dr. Siti Zumrotun, M.Ag.

NIP. 19670115 199803 2002

Page 6: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

vi

PERNYATAAN KEASLIAN

DAN

KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ulfa Nur Khamidah

NIM : 21114018

Program Studi : Hukum Ekonomi Syari’ah

Fakultas : Syari’ah

Judul Skripsi : PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH

MAKAM PUNGKRUK SARI DI DESA KESONGO

DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN PP

NO.9/1987 TENTANG PENYEDIAN DAN PENGGUNAAN

TANAH UNTUK KEPERLUAN TANAH PEMAKAMAN

Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri,

bukan jiplakan dari karya tulis orang. Pendapat atau temuan orang lain yang

terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi

ini diperbolehkan untuk di Publikasikan oleh Perpustakaan IAIN Salatiga

Salatiga, September 2018

Yang menyatakan

Ulfa Nur Khamidah

NIM: 211-14-018

Page 7: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

vii

Motto

Berdoalah, (memintalah) kepada-Ku (Allah SWT), hendaknya kamu

berharam.

Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya

tidak berputus asa dari rahmat Allah melainkan orang-orang yang

kufur (terhadap karunia Allah)

(Q.S Yusuf)

Page 8: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

viii

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim. Puji syukur alhamdulillah kepada Allah SWT, yang

telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya dalam menyelesaikan karya ini.

Kupersembahkan karya ini kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta (Bp. M.Yusuf dan Ibu Misriyati). Terima

kasih atas kasih sayang, cinta, dorongan, kepercayaan, kesabaran, jerih

payah serta pengorbanan tanpa pamrih.

2. Saudara-saudaraku (Siti Tasdikoh,Mariya Ulfa,Mbk Halimah ,M.

Nauval,Najmudin,Laila Qadariah,Hasanudin) yang telah

memberikan semangat untuk mengerjakan skripsi ini.

3. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan berbagai ilmu

kepadaku.

4. Ibu Evi Ariyani ,M H. selaku dosen pembimbing yang selalu

memberikan motivasi dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Semua teman seperjuanganku prodi Ahwal Al-Syakhsyiyyah angkatan

2014.

6. Kepada Kepala Desa Kesongo yang telah mengizinkan melakukan

peneltian di Desa Kesongo Lor Tuntang.

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu penulis hingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini.

Page 9: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena

atas rahmat dan karuninnya-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu persyaratan guna

memperoleh gelar Sarjana dalam hukum Islam, Fakultas Syari’ah, Program Studi

Hukum Keluarga Islam. Penulis menyadari tanpa bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak, mulai dari masa perkuliahan sampai dalam penyusunannya. Oleh

karena itu penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Ibu Dr. Siti Zumrotun, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga.

3. Bapak Sukron Ma’mun, S.H.I M.Si., selaku Ketua Program Studi Hukum

Keluarga Islam IAIN Salatiga.

4. Ibu Evi Ariyani, S.H., M.H. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu, tenaga dan pikiran serta dukungannya untuk selalu memberikan

pengarahan dan masukan yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini.

5. Ahmad Zasuf S yang selalu menyemangatiku.

6. Kepada semua narasumber yang berkenan memberikan informasi.

7. Teman seperjuangan prodi Hukum Keluarga Islam angkatan 2014 IAIN

Salatiga.

8. Seluruh jajaran Akademi Institut Agama Islam Negeri Salatiga Fakultas

Syariah yang tidak bisa penulis sebutkan semuanya terimakasih banyak telah

banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Page 10: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

x

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah

memberikan Konstribusi dan dukungan yang cukup besar sehingga penulis

dapat menjalani perkuliahan dari awal hingga akhir di Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan

balasan yang lebih dari yang mereka berikan dan senantiasa mendapatkan

maghfiroh, dilingkupi rahmat dan cita-Nya, Amin.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna baik dari segi materi ataupun skripsi. Sehingga saran, dan kritik serta

perbaikan yang membangun dari pembaca akan penulis terima dengan kerendahan

hati, agar mudah dipahami.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini membawa manfaat bagi

pengembangan ilmu, baik bagi penulis sendiri ataupun bagi pembaca pada

umumnya.

Salatiga, September 2018

Penulis

Page 11: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

xi

ABSTRAK

Nur Khamidah, Ulfa. 2018. Penolakan Jenazah Non Muslim di Tanah Makam

Pungkruk Sari dalam Perspektif Hukum Islam dan PP No.9 Tentang

Penyediaan dan Penggunaan Tanah untuk Keperluan Tempat Pemakaman.

Skripsi. Salatiga: Jurusan Syari’ah. Program Studi Hukum Keluarga Islam.

Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Evi Ariyani,

S.H., M.H.

Kata Kunci: Penolakan, Pemakaman, Perspektif Hukum Islam dan PP No.9/1978

Penelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui tentang adanya Penolakan

Jenazah Non Muslim di makam Pungkruk Sari Desa Kesongo. Fokus penelitian

yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Mengapa terjadi penolakan

pemakaman jenazah non muslim di tanah makam Punkruk Sari di desa Kesongo?,

(2) Bagaimana tinjauan hukum islam dan PP No. 9/ 1987 tentang penyedian dan

penggunaan tanah untuk keperluan tanah pemakaman terhadap penolakan jenazah

non muslim di tanah makam Pungkruk Sari desa Kesongo?. Untuk menjawab

pertanyaan tersebut maka penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif yang digunakan bersifat deskriptif yaitu untuk menggambarka

data yang seteliti mungkin tentang keadaan atau gejala-gejala bisa berupa masalah

dalam bentuk lain seperti dokumen, foto, catatan. Pendekatan dalam penelitian

adalah pendekatan Yuridis-Normatif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran

yang menyeluruh dan sistematis melalui proses analisis dengan menggunakan

peraturan hukum, asas hukum, teori-teori hukum dan pengertian hukum.

Kesimpulan yang dihasilkan pada penelitian ini adalah adanya faktor

Kepercayaan dan faktor adat dalam warga yang mendasari terjadinya penolakan

pemakaman yang berdasarka tinjauan dari pasal 4 ayat 1 Peraturan Pemerintah

Nomor 9 tahun 1987 tindakan warga terhadap penolakan pemakaman belum sesuai

bahwasannya dituliskan bahwa setiap orang harus mendapatkan perlakuan yang

sama untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum serta memperhatikan

pengelompokan berdasarkan masing-masing pemeluk agama. Dan berdasarkan

hadis Basyir dan Ibnu Hazm tindakan warga terhadap penolakan pemakaman sudah

sesuai yang tidak mencampurkan atau tidak berdekatan pekuburan Muslim dengan

pekuburan Non Muslim.

Page 12: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................ i

HALAMAN JUDUL................................................................................... ii

LEMBAR LOGO IAIN SALATIGA.......................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................... v

PENGESAHAN KELULUSAN................................................................. vi

MOTTO....................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN........................................................................................ viii

KATA PENGANTAR.................................................................................. ix

ABSTRAK................................................................................................... xi

DAFTAR ISI................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL........................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

D. Kegunaan Penelitian ........................................................................ 5

E. Penegasan Istilah ............................................................................. 6

F. Telaah Pustaka ................................................................................. 7

G. Metode Penelitian .......................................................................... 10

Page 13: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

xiii

1. Jenis dan Pendekatan .............................................................. 10

2. Lokasi Penlitian ....................................................................... 11

3. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 11

4. Tehnik Pengumpulan Data ....................................................... 12

5. Analisis Data ........................................................................... 13

6. Pengeckan Kabsahan Data ....................................................... 14

7. Tahap – Tahap Penelitian ......................................................... 14

H. Sistematika Penulisan .................................................................... 15

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 16

I Tinjauan Umum Makam Berdasarkan Hukum Islam ................... 16

1. Pengertian Makam dan Dasar Hukumnya ......................... 18

2. Proses Terjadinya Tanah Makam ....................................... 21

II. Tinjauan Umum Makam dalam Undang-Undang ...................... 24

1. Pengertian Makam dan Dasar Hukumnya ......................... 24

2. Pengelolaan tanah Tempat Pemakaman di Indonesia ....... 28

BAB III ANALISIS TERJADINYA PENOLAKAN JENAZAH NON

MUSLIM DI TANAH MAKAM PUNGKRUK SARI DI DESA

KESONGO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN PP NO.

9/1987 TENTANG PENYEDIAN DAN PENGGUNAAN TANAH

UNTUK KEPERLUAN TEMPAT PEMAKAMAN ....................................... 33

A. Paparan Data ................................................................................. 33

1. Sejarah Desa Kesongo Lor ...................................................... 33

2. Visi dan Misi ........................................................................... 34

Page 14: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

xiv

3. Letak Wilayah . ....................................................................... 34

4. Luas Wilayah .................... ..................................................... 35

5. Tanah Fasilitas Umum .......... ............................................... . 35

6. Perhubungan .......................... .................................................. 35

7. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... ........ . 35

8. Data Demografi ........................................ ............................... 36

9. Sejarah Makam ....................................................................... 45

10. Letak Geografis Tanah Makam .................... .......................... 45

11. Data Informan .......................................... ............................... 45

B. Hasil Wawancara .................................... ..................................... 47

C. Kronoligi Penolakan Jenazah Non Muslim Di Makam Pungkruk

Sari Desa Kesongo . ...................................................................... 49

BAB IV Analisis Terjadinya Penolakan Jenazah Non Muslim Di Tanah

Makam Pungkruk Sari Di Desa Kesongo Dalam Perspektif Hukum Islam

Dan PP No. 9/1987 Tentang Penyedian Dan Penggunaan Tanah Untuk

Keperluan Tempat Pemakaman ................................................................. ..... 51

A. Alasan Terjadinya Penolakan Jenazah Non Muslim Di Makam

Pungkruk Sari .. .................................................................................... 51

B. Tinjauan Hukum Islam dan PP No.9/1987 Tentang Penyedian dan

Penggunaan Tanah Untuk Keperluan Tanah Pemakaman.............. .... . 52

BAB V PENUTUP........................................................................................ .... 58

A. Kesimpulan.................................................................................. ... 58

B. Saran............................................................................................ .... 59

Page 15: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Usia .................................................. 36

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan ...................................... 38

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian ........................... 40

Tabel 4.4 Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 43

Tabel 4.5 Struktur Pemerintahan Desa Kesongo ......................................... 43

Tabel 4.6 Tokoh Agama .............................................................................. 44

Tabel 4.8 Daftar Informan............................................................................ 46

Page 16: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Biodata Diri

Lampiran 2 Daftar Nilai SKK

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian

Lampiran 4 Surat Balasan Penelitian

Lampiran 5 Surat Keterangan Tanah Makam

Lampiran 6 Lembar Konsultasi

Lampiran 7 Undang –Undang No.9 Tahun 1987 Tentang

Lampiran 8 Foto-Foto Dokumentasi

Page 17: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hidup dan menghembuskan nafas itu adalah hakikatnya yang sulit

dibantah dan hampir tidak di perselisihkan oleh manusia. Sedangkan

manusia terkadang tidak sadar setelah tidak menghembuskan nafas, akan

mengalami suatu proses yaitu kematian, yang mana proses itu terkadang

tidak diperhatikan oleh sekalian manusia, terkadang bahkan dilupakan.(

shihab Quraish, 2005: 18)

Banyak yang menganggap kematian kelenyapan, akhir dari

segalanya. Karena mati begitu menakutkan, kematian dipandang kekuatan

maha dahsyat yang siap merenggut eksistensi seseorang kapan saja dan

dimana saja. Ada satu makna kematian yang diajarkan oleh orang – orang

suci sepanjang sejarah dan bersumber dari Rasulullah SAW, yaitu kematian

sebagai proses penyucian dosa-dosa yang tidak bisa kita bersihkan

sepanjang hidup kita. Proses tersebut setelah kita dimakamkan.

Pemakaman merupakan persemayaman terakhir dari suatu jasad

bersemayam. Bisa saja itu merupakan tempat yang baik atau mungkin juga

tempat yang akan membawa ke suatu hal yang kurang baik. Pemakaman

merupakan kebutuhan setiap individu yang bernyawa karena pada

hakikatnya adalah makhluk yang bernyawa akan mati dan diburkan di

dalam tanah.

Page 18: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

2

Pemakaman merupakan kebutuhan setiap individu yang bernyawa

karena pada hakiktnya adalah makhluk yang bernyada akan mati dan

dikuburkan di dalam tanah. Jumlah penduduk di Indonesia saat ini sudah

mencapai angka 237.641.326 jiwa, yang mencangkup mereka yang muslim

dan non muslimyang bertimpat tinggal di perkotaan dan di daerah pedesaan.

Dari data jumlah penduduk tersebut maka semua akan sama-sama mati dan

membutuhkan tempat pemakaman.

pemakaman dapat berubah menjadi satu masalah di masyarakat jika

kita salah memahaminya. Salah satu persoalan besar yang mengganggu

kerukunan umat beragama yang sudah lama berjalan dan dipupuk setiap saat

adalah pemisahan tempat pemakaman mayat. Di beberapa daerah seringkali

kita melihat gerbang makam bertuliskan TPU (Tempat Pemakaman Umum)

ditambah nama daerahnya, di situ tersirat bahwa pemakaman tersebut

dipakai atau digunakan oleh umum, semua kalangan bisa memakai. Ada

juga gerbang pemakaman yang bertuliskan khusus bagi penggunanya,

misalnya: Pemakaman Cina, yang di mana dikhususkan bagi orang-orang

Cina atau Tionghoa. Di sinilah timbul pertannyaan apakah baik atau tidak

jika pemakaman itu saling bersanding untuk setiap etnik dan agama.(

Sjafa’at ,1964:102)

Dalam dunia Islam pemakaman yang disesuaikan dengan agama

jenazah memang mendapatkan justifikasi dari ahli hukum Islam masa lalu

(fuqaha`). Dalam karya-karya fikihnya para fuqaha` mengklasifikasi non

muslim menjadi dua; non muslim yang memusuhi umat Islam (kafir harbi)

Page 19: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

3

dan non muslim yang tunduk dan hidup berdampingan dengan umat Islam

(kafir dzimmi). Konsep demikian sesungguhnya tidak memiliki landasan

teologis, baik dari al-Quran, Hadis, maupun sejarah sahabat (atsar al-

shahabah). Rumusan ini murni berdasarkan kondisi sosial masyarakat di

mana para penulis kitab-kitab fikih itu hidup. Saat itu umat Islam di

sebagian daerah sedang menghadapi serangan dari daerah luar yang

kebetulan beragama lain, sehingga untuk membedakan mana kawan dan

mana lawan para fuqaha membahasakannya dengan “muslim” dan “kafir”,

bagi kafir yang masih memusuhi umat Islam disebutnya dengan “kafir

harbi”.

Pemisahan umat agama lain dari masyarakat muslim ini tidak hanya

dalam tataran istilah, melainkan juga dalam hak-haknya secara keseluruhan,

termasuk di dalamnya persoalan pemakaman jenazah. Menurut fikih klasik

non muslim dilarang dimakamkan di tempat yang berdampingan dengan

makam umat Islam kecuali dalam keadaan terpaksa (dlarurah) seperti tidak

ada tempat lain yang layak digunakan untuk pemakaman. Non muslim

dimaksud adalah kafir dzimmi, sedangkan bagi kafir harbi haram

dimakamkan, tapi harus dibuang jauh-jauh, disingkirkan dari daerah yang

dikuasai umat Islam.( Syihabuddin Al-Ramli ,1984 : 8)

Desa Kesongo sebagai desa budaya sangatlah sesuai dengan kondisi

lapangan yang ada. Salah satu diantara hal yang mencolok di masyarakat

Kesongo yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Sebagian besar

masyarakat masih meyakini adat istiadat desa khususnya dalam

Page 20: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

4

pemakaman. Keyakinan itu adalah larangan mencampurkan jenazah muslim

dengan jenazah non muslim didalam satu area pemakaman. Dengan adanya

keyakinan itu masyarakat Kesongo menolak adanya jenazah non muslim

utuk di makamkan di desa tersebut.

Berdasarkan fakta adanya penolakan yang dilakukan, maka penulis

tertarik untuk meneliti ingin dan mengkaji tentang permasalahan penolakan

pemakaman yang ada di Desa Kesongo Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang. Sehingga penulis memberikan judul penelitian skripsi :

PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM

PUNTUK SARI DI DESA KESONGO DALAM PERSPEKTIF HUKUM

ISLAM DAN PP NO.9/1987 TENTANG PENYEDIAN DAN

PENGGUNAAN TANAH UNTUK KEPERLUAN TANAH

PEMAKAMAN.

B. Rumusan Masalah

1. Mengapa terjadi penolakan pemakaman jenazah non muslim di tanah

makam Punkruk Sari di desa Kesongo?

2. Bagaimana tinjauan hukum islam dan PP No. 9/ 1987 tentang Penyedian

dan Penggunaan Tanah untuk Keperluan Tanah Pemakaman terhadap

penolakan pemakaman jenazah non muslim di makam Pungkruk Sari di

Desa Kesongo?

Page 21: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

5

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui mengapa terjadi penolakan pemakaman jenazah non

muslim di tanah makam punkruk sari di Desa Kesongo.

2. Untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum islam dan PP No.9/1987

tentang Penyediaan dan Penggunaan Tanah untuk Keperluan Tanah

Pemakaman terhadap penolakan pemakaman jenazah non muslim di

makam Pungkruk Sari desa Kesongo.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dan manfaat dari penelitian ini diantaranya

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoristis:

a. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan

kepada masyarakat tentang pandangan pemakaman.

b. Hasil penelitian ini nantinya akan berguna untuk masyarakat

sebagai penambah pemahaman terbaru untuk masa sekarang

dan masa yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

Selain kegunaan manfaat teoristis, diharapkan hasil

penelitianini juga mampu memberikan manfaat secara praktis yaitu:

a. Bagi masyarakat

Page 22: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

6

Dapat memberikan pandangan terhadap masyarakat

mengenai mekanisme penyediaan lahan untuk pemakaman

umum.

b. Bagi fakultas

Penelitian ini dapat menambah khazanah ilmu

pengetahuan dan literatur pada fakultas syariah.

E. Penegasan Istilah

Sebelum memulai penyusunan skripsi ini perlu penulis sampaikan

bahwa judul skripsi adalah PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI

TANAH MAKAM PUNGKRUK SARI DI DESA KESONGO DALAM

PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN PP NO. 9/1987 TENTANG

PENYEDIAN DAN PENGGUNAAN TANAH UNTUK KEPERLUAN

TEMPAT PEMAKAMAN. Untuk menghindari kesalah fahaman

pengertian, maka penulis kemukakan perngertian serta sekaligus penegasan

judul skripsi ini sebagai berikut:

a. Tanah makam : tempat menguburkan mayat, tempat tinggal,

kediaman, bersemayam yang merupakan tempat persinggahan

terakhir manusia yang sudah meninngal dunia. (Puerwodarminto,

1993: 157)

b. non muslim : non ( tidak), muslim secara harfiah berarti

"seseorang yang berserah diri kepada Allah" termasuk segala

makhluk yang ada di langit dan bumi. Kata muslim hanya merujuk

Page 23: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

7

kepada penganut agama Islam saja. Non muslim dalam penelitian

ini adalah beda agama (Non Islam)

F. Telaah Pustaka

Penulisan terdahulu dibutuhkan untuk menjelaskan, menegaskan,

melihat kelebihan dan kelemahan berbagai teori yang digunakan penulis

lain dalam penelitian atau pembahasan masalah yang serupa. Selain itu

penelitian terdahulu perlu di sebutkan dalam sebuah penelitian untuk

memudahkan pembaca melihan dan membandinkan perbedaan teori yang

digunakan dari perbedaan hasil kesimpulan oleh penulis dengan yang

lain dalam melakukan pembahasan tema yang hampir sama. Berikut ini

penelitian yang menyerupai topik tema yang hampir serupa dengan

skripsi ini:

Skripsi Davit Ardiyanto Nugroho yang berjudul “ Penggunaan Tanah

Wakaf Pemakaman untuk Kepentingan Umum di Dusun Dogaten Desa

Sukorejo Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang” (Studi

Komparasi antara Hukum Isalam dan Hukum Adat). Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga yogyakarta,2016. Dalam penelitian tersebut terdapat

rumusan masalah, yaitu:

1) Bagimana pandangan hukum Adat dan hukum Islam tentang kasus

pendayagunaan tanah makam wakaf didusun Dogaten?

2) Apa perbedaan dan persamaan konsep penggunaan tanah wakaf di

dusun Dogaten menurut hukum adat yang berlaku dan hukum Islam?

Page 24: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

8

Adapun hasil penelitian dari rumusan masalah di atas adalah

sebagai berikut:

1) Bahwa aturan pemanfaatan tanah wakaf khususnya tanah

makam dalam hukum adat dusun dogaten dan hukum Islam tidak

bisa dilepaskan rukun dan syarat yang harus dipenuhi, walaupun

syarat dan rukun berbeda. Dalam pandangan adat dusun Dogaten

kaitanya pemanfaatan tanah wakaf makan lebih terkesan

komersial dan tidak ada sekat atau lebih terkesan campur,

siapapun berhak tanda melihat etnis agama, selama memenuhii

syarat diperbilehkan. Adapun pemanfaatan tanah wakaf menurut

agama Islam yaitu hanya untuk kepentingan agama Islam secara

umum, dan bagi agama yang lainnya tidak mempunyai hak

untuk mengambil manfaat dari tanah wakaf tersebut. Agar apa

yang menjadi tujuan visi maupun misi bagi orang yang

mewakafkan tanah tersebut tercapai sesuai dengan substansi dari

wakaf itu sendiri dan tidak di salah artikan dan tidak di salah

gunakan.

2) Bahwa antara hukum Islam dan hukum Adat dusun Dogaten

kaitannya terhadap pemanfaatan tanah wakaf makam keduanya

memiliki persamaan dan perbedaan konsep yang signifikan.

Persamaan dalam keduanya yaitu: bahwa hakekat atau

penggunaan tanah wakaf makam untuk kepentingan pribadi,

bahwa penggunaan tanah wakaf makam untuk kepentingan

Page 25: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

9

ummat atau orang banyak, bahwa penggunaan tanah wakaf

makamm harus atas seizin dari pengurus makam, supaya terdata

dengan rapi. Adapun perbedaan bahwa dalam hukum Islam tidak

ada aturan yang bersifat pembayaran materi, semua bersifat non

komersial dan non meteri semua tanpa imbalan yang tujuannya

tidak lain hanya berniat mendekatkan diri kepada Allah SWT

guna untuk kepentingan agama Islam. Sedangkan dalam tradisi

di dusun Dogaten kaitanya pemanfaatan tanah wakaf makam

masih ada transaksi keuangan dan masih ada percampuran

pemanfaatannya bagi agama selain Islam.

Skipsi FirmansyahM. Dini Handoko, Institut Agama Islam

Negeri Metro yang berjudul “ Analisis Pemakaman Multi Etnik dan

Multi agama di Kota Metro”. Dalam penelitian tersebut terdapat

rumusan masalah, yaitu:

1) Bagaimana analisis pemakaman multi entik dan agama di Kota

Metro?

Adapun hasil penelitian dari rumusan masalah di atas

sebagai berikut:

1) Pemakaman umum 21 merupakan campuran agama yang

ada di Kota Metro. Hal ini menunjukan betapa

beragamnya warga Kota Metro dan betapa tolerannya

mereka. Namun disatu sisi, hal ini dapat menyebabkan

konflik jika mereka salah memahami. Dari beberapa

Page 26: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

10

hadis tentang jenazah dan pemakaman, maka dapat di

ketahui bahwa pemakaman umum 21 layak sebagai

pemakaman umum. Namun ada beberapa hadis yang

mengatakan bahwa pemakaman yang baik bagi orang

muslim adalah yang dekat dengan sesama muslim atau

seseorang yang semasa hidupnya menguasai tentang

ilmu agama.

Dari beberapa skripsi yang telah penulis paparkan di atas,

terdapat perbedaan dengan skripsi yang penulis kerjakan. Adapun

perbedaan tersebut terletak pada fokus penelitian. Pada penelitian

ini, Penulis fokus pada bagaimana pengelolaan tanah makam dalam

masyarakat, kemudian dikaitkan dengan hukum Islam dan Undang-

undang PP No 9/1987 tentang penyedian dan penggunaan tanah

untuk keperluan tempat pemakaman.

G. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekata Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang menggunakan deskrip

tif kualitatif dengan menggunakan pendekatan yuridis empiris.

Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif, ucapan atau tulisan perilaku yang dapat diamati orang-orang

(subyek) itu sendiri. (Salim, 1991:781) Penelitian deskriptif yang

bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan

karakteristik mengenai populasi atau bidang tertentu. (Azwar, 2007:7)

Page 27: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

11

Pendekatan empiris adalah penelitian yang fokus meneliti suatu

fenomena atau keadaan dari objek penelitian secara detail dengan

menghimpun kenyataan yang terjadi serta mengembangkan konsep

yang ada. (Zainal Asikin, 2004:24).

2. Lokasi penelitian

Penelitian dilaksanakan di Desa Kesongo Lor Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang. Pemakaman Pungkruk Sari menjadi

sasaran Objek penelitian

3. Jenis dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi

dua yaitu:

a. Sumber primer adalah sumber data yang dibutuhkan untuk

memperoleh data-data yang berkaitan langsung dengan objek

peneliti, sumber primer disini diambil dari beberapa informal kunci,

sedangkan yang dimaksut informal kunci adalah partisipan yang

karena kedudukannya dalam komunikasi memiliki pengetahuan

khusus mengenahi orang lain, proses maupun peristiwa secara luas

dan terperinci dibandingkan orang lain (Serosa, 2012:59). Dalam hal

ini keterangan diperolah dari pihak petugas kelurahan desa

Kesongo, keluarga dari jenazah non muslim dan warga desa

Kesongo.

b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain, tidak

langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitian. (Azwar,

Page 28: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

12

2007 : 91) Dalam memperoleh data sekunder biasanya berwujud

data dokumentasi atau laporan yang tersedia. Peneliti menggunakan

Hukum Islam dan Undang-Undang (UU) tentang pemakaman

sebagai sumber resmi.

4. Tehnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar

untuk memperoleh data yang diperlukan. Instrumen pengumpulan data

adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam

kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi

sistematis dan lebih mudah.(Ridwan,2004:137)

Peneliti menggunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut

a. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan

cara bertanya langsung.Dalam wawancara ini terjadi interaksi

komunikasi antara pihak penulis selaku penanya dan selaku pihak

yang diharapkan memberikan jawaban.Yakni suatu komunikasi

yang bertujuan memperoleh informasi secara sistematis menggali

informasi secara mendalam mengenahi pengelolahan tanah

pemakaman yang ada di Desa Kesongo .Wawancara di laksanakan

pada pengelolaan tanah pemakaman untuk mengetahui pengelolaan

tanah makam tersebut.

b. Dokumentasi

Page 29: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

13

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara

menguntip dan meneliti dukumen –dokumen, catatan-catatan dan

arsip. Penulis menggali data tentang gambaran umum tanah

pemakaman di Desa Kesongo yang diperoleh dari arsip kemudian

dianalisis sebagai data pelengkap hasil wawancara.

5. Analisis Data

Menganalisis data merupakan suatu langkah yang sangat kritis

dalam penelitian.Penelitian ini bersifat kualitatif dengan penelitian ini

digunakan metode induktif.

a. Metode induktif

Metode menarik suatu kesimpulan yang umum atau dasar

pengetahuan tentang hal-hal yang khusus terhadap hal-hal atau

peristiwa- peristiwa dari data yang telah dikumpulkan melalui

observasi, wawancara dan dokumentasi yang bisa digenerasikan.

Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan

pernyataan- pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas

dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengang

pernyatan yang bersifat umum.

6. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam suatu penelitian, data mempunyai pengaruh yang sangat

besar dalam menentukan hasil akhir suatu penelitian sehingga untuk

mendapatkan data yang valid diperlukan suatu teknik pemeriksaan

Page 30: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

14

keabsahan data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data

yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil

wawancara terhadap objek penelitian (Moleong, 2009:330). Untuk

melakukan triangulasi yaitu keterangan informan dicek dengan

informan lainnya, kemudian keterangan informan dicek dengan

observasi dan dokumentasi

7. Tahap-Tahap Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan melalui berbagai tahap. Tahap

Pertama Pra lapangan, penelitian menentukan topik penelitian, mencari

informasi tentang makam di desa kesongo. Selanjutnya, Penelitian

melakukan wawancara kepada beberapa warga di desa Kesongo untuk

meminta keterangan tentang faktor penyebab adanya penolakan jenazah

non muslim di makam Pungkruk Sari desa Kesongo. Tahap terakhir yaitu

penyusunan laporan penelitian dengan cara menganalisis data temuan

kemudian memaparkan dengan pendekatan yuridis empiris.

H. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam pembahasan yang lebih lanjut dan jelas

dalam membaca penelitian disusunlah sistematika penulisan penelitian ini

sebagai berikut:

Bab pertama:Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, telaah pustaka,

penegasan istilah, metode penelitian yang berisi tentang jenis pendekatan

Penelitian, kehadiran penelitian, lokasi penelitian, sumber data, prosedur

Page 31: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

15

pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data, tahap-tahap

penelitian dan sistematika penulisan.

Bab kedua, berisi teori tentang gambaran umum tatanan pemakaman

dalam Islam yang meliputi pengertian makam, proses terjadinya makam,

dasar hukumnya. Selain itu juga membahas pemakaman dalam Undang-

Undang yang meliputi pengertian makam, pengelolaan, dasar hukumnya.

Bab ketiga, bab ini berisi tentang profil Desa Kesongo, sejarah

makam Pungkruk Sari, hasil wawancara kepada pejabat kelurahan Desa

kesonog, keluarga dari jenazah non muslim yang ditolak, tokoh masyarakat.

Bab keempat, merupakan hasil analisis penulis mengenahi apakah

pandangan warga terhadap penolakan jenazah non muslim di makam

Pungkruk Sari di desa Kesongo sudah sesuai dengan ajaran Isalam dan

pandangan Perundang- undangan atau tidak.

Bab kelima, merupakan bagian terakhir dari skripsi ini, yang terdiri

dari kesimpulan dan saran-saran.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Umum Makam Berdasarkan Hukum Islam

1. Pengertian Makam dan Dasar Hukumnya

Page 32: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

16

Kata kuburan berasal dari kata dasar kubur, berasah dari bahasa

arab, yang berarti memendam memasukan,melupakan mengebumikan

Kata makam juga berarti tempat, tempat tinggal, kediaman. Kubur

berasal dari bahasa arab adalah karta kerja yang berarti menanam atau

memendam sesuatu biasanya jenazah seseorang atau bangkai hewan

didalam tanah. Kuburan atau pekuburan adalah tempat dimana jenazah-

jenazah dikuburkan juga disebut pemakaman.

Ada beberapa aturan yang terkait dengan kuburan yang

dikemukakan para ahli fikih berdasarkan sunah Rasulullah SAW.

Menguburkan mayat bertujuan agar tidak bauyang tidak sedap dari

mayat. Lubang kubur harus luas panjang dalam dan lebar sesuai dengan

sabda Rasullah SAW “Galilah kuburan lebarkan dan

dalamkan(kuburan) itu”(HR at-Tirmizi).Dianjurkan untuk membuat

lahad jika tanah kuburan keras yaitu lubang khusus di dinding samping

lubang kubur ukuranya cukup untuk memiringkan mayat ke arah kiblat

dalam dalam keadaan tidur. Posisi mayat munutur ulama Mazhab

Syafi’i dan Hambali wajib di hadapkan ke kiblat alasanya karena

RasulullahSAW sendiri ketika dikuburkan dihadapkan ke kiblat.

Disunahkan bagi orang yang mengikuti jalannya pemakaman untuk ikut

menimbun kuburan walaupun hanya beberapa gumpal tanah. Mahkruh

hukumnya membuat kuburan seperti bangunan menandai dengan tulisan

.Alasanya adalah hadis Rasulluah SAW dari Jabri bin Abdullah yang

menyatakan :”Rasullah melarang membangun kuburan menulis tulisan-

Page 33: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

17

tulisan di kuburan dan membuatnya seperti kubah

masjid(HR.Muslim).Dilarang meletakkan alat penerangan sesuai

dengan hadis berikut “Allah melaknat orang yahudiyang menjadikan

kuburan sebagai tempat sujud dan memberikannya alat penerangan.

Para ahli fiqih telah sepakat bahwa memakamkan atau

menguburkan jenazah hukumya adalah fardhu kifayah sebagaimana

halnya memandikan, mengkafani dan menshalatkan.Kewajiban

mengkuburkan ditetapkan berdasarkan al-qur’an berdasarkan surat al

Mursalat ayat 25-26

*“ ألم نجعل الأرض كفاتا * أحيآء وأمواتا

yang artinya “ bukanlah kami menjadikan bumi ( tempat)

berkumpul orang-orang hidup dan orang-orang mati.Selain iti dalam

surat Abasa ayat 21 artinya “ kemudian Dia mematikannya dan

memasukannya kedalam kubur”.

Hikmah dari persyariatan penguburan mayat itu ialah agar

kemuliaan dan kehormatannya sebagaim manusia dapat diperlihatkan

tidak menyerupai bangkai hewan karena Allah SWT telah menjadikan

manusia sebagai makhluk-nya yang mulia.

Menguburkan jenazah hukumya wajib kifayah meskipun

jenazah non muslim.Rasulullah SAW memerintahkan dan sekaligus

sering turun tangan melaksanakan penguburan.Didalam hadisyang

antara lain dari Abu Talhah diriwayatkan oleh Al-

Page 34: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

18

Bukhari.Muslim,Ahmad, dan An-nasai.Selanjutnya dari Abdullah bin

Umar riwayat ahmad dan Al-Bukhari diriwayatkan:

Artinya: “Bahwasanya Rasulullah SAW pada hari Badar

memerintahkan (penguburan) dua puluh empat bangkai- bangkai kafirin

Quraisy lalu mereka menggusur kaki-kakinya dan dilempar kedalam

lembah diantara lembah-lembah Badar yang sangat kotor dan bau,

bangkai-bangkai itu saling bertumpukkan”(H.R Ahmad, Al-Mausuatul).

2. Proses terjadinya tanah makam

Mati adalah perpindahan dari alam ke alam lain.Dalam

sejarah kematian dalam al-quran pada surat Al- Maidah ayat 27-31

yang terjadi pada anak anak nabi Adam a.s . Pada saat itu beliau

mempunyai 2 putra yang bernama Qabil dan Habil dan 2 orang putri

yang bernama Iqlimah dan Labudah.Iqlimah dan qabil adalah

saudara kembar begitu pula Labudah lahir kembar dengan Habil.

“Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam

(Qabil dan Habil) ketika keduanya mempersembahkan kurban maka

diterima dari salah seorang dari merekaberdua (Habil) dan tidak

diterima yang lain (Qabil)”.

Ia berkata (Qabil):” Aku pasti membunuhmu!”.Berkata

Habil:”Sesungguhnya Allah hanya menerima( kurban) dari orang –

orang yang bertaqwa”.Sesunggunya kalau kamu kamu

menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu.

Sesungguhnya aku takut kepada Allah”.

Page 35: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

19

“Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan

membawa dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri makam kamu

akan menjadi penghuni neraka dan yang demikian itulah

pembalasan bagi orang-orang yang zalim”.

Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah

membunuh saudaranya. Sebab itu dibunuhnyalah maka jadilah ia

seorang diantara orang-orang yang merugi.Kemudian Allah

menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk

memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia seharusnya

menguburkan mayat saudaranya.Berkata Qabil:”Aduhai celaka aku

, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini lalu

aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini.Karena itu jadilah dia

seorang di antara orang-orang yang menyesal”.

Pada ayat 27 di jelaskan bahwa sebab terjadinya perselisihan

Qabil dan Habil adalah “kecantikan” Iqlimah yang diperebutkan

sehingga Qabil berani melanggar suat hukum yang telah di tetapkan

.Hal ini membuat keresahan mendalam dan berlarut-larut bagi Nabi

Adam a.s selaku orang tua mereka.Hingga datangnya petunjuk Allah

permintaan kurban bagi kedua saudara tersebut dengan ketentuan

kurban yang diterima berhak atas Iqlimah.Habil mempersembahkan

seekor domba sedangkan Qabil mempersembahkan gandum karena

ia seorang petani dan tanpa peduli diterima atau tidak sedangkan

Habil adalah seorang peternak yang dengan ternaknya ia

Page 36: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

20

menyembahkan seekor domba terbainya dengan penuh harap dan

dengan hati yang rihdo bahkan seperti kata Ismail din Rafi’ bahwa

satu-satunya harta yang disayanginya adalah domba tersebut.

Menurut Al-Sadiy bahwa sebelum Qabil bermaksut

membunuh Habil, Habil telah berada di puncak sebuah gunung dan

pada suatu kesempatan Qabil mendatanginya sedangkan Habil

dalam keadaan tidur maka ia pun memanfaatkan keadaan tersebut

dengan mengangkat sebuah batu yang cukup besar dan

menimpakannya diatas kepala Habil yang membawa kepada

kematiannya.

Lalu Allah SWT mengutus dua ekor burung gagak yang

saling membunuh dan salah satunya mati terbunuh dan yang lainya

menggunakan cakarnya menggaruk-garuk tanah membuat lubang

untuk menanam kawanya itu.Kemudian Qabil melakukan seperti itu

terhadap saudaranya.Perbuatan tersebut kemudian menjadi sunnah

(tradisi) dikalangan Bani Adam untuk menguburkan mayat.Dalam

Al-qur’an disebutkan yang artinya:

”Kemudian Allah mematikannya dan menguburkannya

.”(Abasa:21).

Maksutnya Allah Ta’ala membuat kubur yang menutupi

jasadnya sebagai penghormatan terhadapnya. Allah Ta’ala tidak

membiarkan mayat manusia tergeletak begitu saja di atas tanah lalu

dimakan burung dan binatang-binatangpemakan bangkai.

Page 37: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

21

Adapun menurut Abu ubaidah,”Allah menjadikan kubur

untuk mayat manusia,dan menyuruh supaya mayat itu dikubur. ”Dan

dia katakan pula,takala Umar bin Hubairah membunuh Shalih Bin

Abdurrahman, maka berkatalah Bani Tamim saat menemukan

mayatnya, ”Maka Umar berkata,”Ambillah dia.

3. Proses Pemakaman Dalam Islam

Menurut Hukum Islam ketentuan-ketentuan yang wajib

dilakukan terhadap suatu mayat bagi orang-orang masih hidup.

Maka ada beberapa kewajiban yang berhubungan antara yang masih

hidup dengan mayat apabila seorang muslim meninggal maka fardu

kifayah atas orang hidup. Menyelenggarakan 4 perkara yaitu :

memandikan mayat, mengkafani mayat, mensalatkan mayat dan

mengkubur mayat.

Di Indinesia yang notabenenya adalah minoritas Islam

tentunya banyak kuburan muslim yang ada diwilayah Indonesia.

Dalam Islam ada aturan dalam membuat makam terutama untuk

ukuran makam yang dianjurkan untuk tidak berlebihan yakni sesuai

dengan tubuh jenazah yang dimakamkan.Untuk ukuran orang

muslim banyak ulama yang menganjurkan bahwa memakamkan

sebaiknya dengan membuat ukuran 2x1 meter saja yang mana pas

sekali untuk ukuran tubuh manusia Indonesia yang tak banyak

mendekati 2 meter.

Page 38: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

22

Selain masalah ukuran tentu saja ada masalah yang lebih lagi

yakni terkait membangun makam. Menurut Hadist Nabi yang

diucapkan oleh banyak ulama bahwasanya membangun makam

tidaklah diperbolehkan. Makam memang tidak boleh dibangun,

diduduki dan dihias.

Tentunya disetiap larangan ada penjelasan. Alasan tidak bisa

dibangun makamnya karena lahan makam yang akan semakin

menyempit. Alasan tidak boleh mewarnai nisan adalah karena

melebih-lebihkan juga untuk alasan membangun makam.

Selanjutnya tentu saja menduduki jenazah meskipun dalam tanah

sangatlah tidak sopan. Biasanya kuburan Muslim memang sanagt

berdekatan sehingga sangat sulit untuk menemukan tempat berpijak

yang mana bukan makam.sehingga banyak yang menduduki makam

saat berziarah.

Disebutkan dalam hadis dari Basyir – pembantu

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam – beliau bercerita:

صلى الل عليه وسلم مره بقبور المش ركين فقال : ) لقد سبق هؤلاء بينما أنا أماشي رسول الله

خيرا كثيرا ( ثلاثا ، ثمه مره بقبور المسلمين فقال : ) لقد أدرك هؤلاء خيرا كثيرا (

Ketika saya sedang berjalan bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi

wa sallam, kami melewati kuburan orang musyrikin. Lalu beliau

bersabda:“Mereka tertinggal untuk mendapatkan kebaikan yang banyak.”

Beliau ucapkan 3 kali

Page 39: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

23

Kemudian beliau melewati kuburan kaum muslimin, kemudian

beliau mengatakan,“Mereka telah mendapatkan kebaikan yang banyak.

” (HR. Ahmad 20787, Abu Daud 3230 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Berdasarkan hadis ini, ulama sepakat bahwa pemakaman kaum

muslimin dan non-muslim harus dipisahkan. Kecuali jika dalam kondisi

darurat. Bahkan banyak diantara mereka yang menyatakan, haram

menggabungkan pemakaman muslim dengan non-muslim.

Kita akan melihat beberapa pernyataan mereka, Keterangan Ibnu Hazm,

عمل أهل الإسلام من عهد رسول الل صلى الل عليه وسلم أن لا يدفن مسلم مع مشرك

Kaum muslimin sejak zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa

sallam mereka tidak memakamkan muslim bersama orang musyrik.

Kemudian beliau membawakan hadis Basyir. Kemudian beliau

mengatakan,

فصح بهذا تفريق قبور المسلمين عن قبور المشركين

Berdasarkan hadis ini, sikap yang benar adalah memisahkan

kuburan kaum muslimin dengan kuburan orang musyrik. (al-Muhalla,

5/143).

Keterangan an-Nawawi mengatakan,

اتفق أصحابنا رحمهم الل على أنه لا يدفن مسلم في مقبرة كفار ، ولا كافر في مقبرة مسلمين

Ulama madzhab kami (syafi’iyah) – rahimahumullah – sepakat

bahwa orang islam tidak boleh dimakamkan di kuburan orang kafir, dan

juga orang kafir tidak boleh dimakamkan di kuburan kaum muslimin. (al-

Majmu Syarh al-Muhadzab, 5/285).

Page 40: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

24

Dengan demikian hukum tanah pemakaman muslim yang dilakukan

oleh orang Islam, dalam praktiknya harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang

ditentukan oleh syariah dalam hukum hukum islam. Oleh karena itu, penulis

akan membahas semua aspek yang berkaitan dengan tanah pemakaman

khususnya tanah pemakaman non muslim yang berada di area makam

muslim .

B. Tinjauan Umum Makam dalam Undang -Undang

1. Pengertian Makam dan Dasar Hukumya

Tanah makam merupakan kebutuhan umat atau orang banyak yang

hakikatnya dilindungi oleh Negara mengenahi pemakaman diatur

didalam Peraturan Pemerintahan No.9 tahun 1987 tentang Penyediaan

dan penggunaan Tanah untuk Keperluan Tampat Pemakaman.

Menurut Pasal 5 Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1987

Penyediaan dan Penggunaan Tanah untuk Keperluan Tempat

Pemakaman menyatakan bahwa:“ pengelolaan tempat pemakaman

umum yang terletak di kota dilakukan oleh Pemerintah Daerah yang

bersangkutan berdasarkan Peraturan Pemerintah tingkat II. Sedangkan

pengelolaan tempat pemakaman bukan umum dilakukan oleh suatu

badan atau badan hukum yang bersifat sosial atau keagamaan dengan

ijin kepada Pemerintah Daerah tingkat II yang bersangkutan “.

Pasal 2 ayat 3 Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1987 tentang

Penyediaan dan Penggunaan Tanah untuk Keperluan Tempat

Pemakaman menyatakan bahwa: “Dalam pembangunan pemakaman

Page 41: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

25

tersebut pengelola dilarang melakukan penggunaan tanah yang

berlebih-lebihan dalam arti dilarang pemakaman yang dibuat

sedemikian rupayang mengarah pada pemborosan yang mengakibatkan

kesurakan pada sumber daya alam dan terganggunya keseimbangan

hidup”.

Sehubungan dengan semakin langkanya sebagai akibat

pertambahan penduduk dan kegiatan pembangunan maka perlu

pengaturan tanah untuk masyarakat. Berbagai permasalahan pertanahan

yang dihadapi menjadi upaya penyedian tanah utnuk perluasan makam

ataupun penyediaan lahan baru untuk pemakaman semakin sulit,karena

hal tersebut.

Secara eksplisit permasalahan penggunaan tanah telah di atur

jelas di dalam UUD 1945 Pasal 33 ayat 3 menyatakan bahwa Bumi, air

dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara

dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.Kata-

kata “dikuasai” kadang masih menimbulkan interpretasi. Sekilas kata

dikuasai menunjukan Negara adalah pemiliknya padahal tidak

demikian. Pada penjelasan umum Undang-Undang Pokok Agraria

(UUPA) disebutkan juga bahwa negara (pemerintah) dinyatakan

menguasai hanyamenguasai tanah. pengertian tanah “dikuasai”

bukanlah berarti “dimiliki” akan tetapi adalah pengertian yang memberi

wewenang tertentu kepada Negara sebagai organisasi kekuasaan. hal ini

Page 42: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

26

dirumuskan secara tegas di dalam Pasal 2 ayat 2 UUPA yang

menegaskan kewenangan negara adalah :

1. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan,

persediaan atau pemeliharaannya.

2. Menentukan hak-hak yang dapat dipunyai atas (bagian dari) bumi,

air dan ruang angkasa itu.

3. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara

orang-orang dan perbuatan-perbuatan hukum mengenai bumi, air

dan ruang angkasa, segala sesuatunya dengan tujuan untuk

mencapai sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dalam masyarakat

adil dan makmur.

Pemanfaatan tanah secara efektif selaras dengan ketetapan MPR

Nomor II /MPR/1983 Bab IV Pola Umum Repelita IV sub D27 yang

memerintahkan “pemanfaatan tanah harus sungguh-sungguh membantu

usaha meningkatkan kesejahteraan rakyatserda dalam rangka mewujudkan

keadilan sosial. Sehubungan itu perlu dilanjutkan dan makin ditingkatkan

penataan kembali penggunaan ,penguasaan dan pemilikan tanah

termasukpengadilan hak atas tanah”.

Pemakaman atau kuburan adalah sebidang tanah yang disediakan

untuk kuburan. Pemakaman bisa bersifat umum (semua orang bisa di

makamkan disana) maupun khusus misalnya :

a. Pemakaman menurut Agama

Page 43: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

27

Pemakaman yang hanya di peruntukkan oleh sesama agama

misalnya: pemakaman muslim(pemakaman untuk orang yang

beragama islam ), pemakaman khatolik , pemakam Kristen .

b. Pemakaman Pribadi milik keluarga

Pemakaman yang hanya untuk keluarganya saja. Pemakaman ini

biasanya dalam satu petak yang diperuntukkan untuk keluarganya

saja tidak bisa orang lain.

c. Pemakaman Tanah Makam Pahlawan

Tanah pemakaman yang khusus yang hanya untuk pejuang

(pahlawan) raja-raja, para Wali. ( Suandra Wawan, 1994: 116)

Dalam usaha melaksanakan ketetapan MPR Nomer II/MPR/1983

dan Undang-Undang Nomer 5 tahun 1996 terhadap penyediaan dan

penggunaan tanah untuk keperluan tempat pemakaman ternyata banyak

menemui permasalah di berbagai segi yaitu:

a. Lokasi tanah tempat pemakaman ternyata banyak yang terletak

ditengah-tengah Kota atau berada pada pemukiman yang pada

tpenduduk.Sehingga tidak sesuai dengan perencanaan pembangunan

daerah.

b. Pemborosan pemakaian tanah untuk keperluan tempat pemakaman

karena belum diatur mengenahi pembatasan tanah bagi pemakaman

jenazah seseorang.

c. Kurang diperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup.

(Jayadinata, 2002:171)

Page 44: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

28

Keadaan yang demikian yang bertentangan dengan usaha dan tujuan

pemerintah untuk mewujutkan tata tertib dibidang pertanahan yaitu:

a. Penggunaan tanah tidak menjurus pada pemborosan yang

mengakibatkan kesurakan pada sumber daya alam dan terganggunya

keseimbangan lingkuan hidup.

b. Pemenuhan kebutuhan tanah untuk keperluan tempat pemakamansecara

serasi dan seimbang mengingat persediaan tanah yang ada pada

kenyataanya terbatas sedangkan kebutuan negara masyarakat terus

meningkat

2. Pengelolaan tanah tempat pemakaman di Indosenia dapat dibedakan

beberapa macam:

1. Tempat Pemakaman Umum

Tempat pemakam umum biasa disingkat TPU merupakan

kawasan tempat pemakaman yang biasanya dilaksanakan oleh

Pemerinta Daerah dan atau Pemerindah Desa di mana areal tanah

tersebut disediakan untuk pemakaman jenazah bagi seluruyh anggota

Masyarakat dengan tidak membedakan Agama ,Bangsa dan

Kewarganegaraanya. Bagi jenazah yang tidak jelas identitasnya maupun

agamanya penguburanya ditempatkan didalam lingkungan tertentu di

tempat makam umum tersebut. Pengaturan atas tempat pemakaman

umum dilakukan oleh Pemerintahan Daerah setempat dan

Page 45: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

29

memperhatikan situasi dan kondisi adat istiadat masyarakat setempat.

Areal tanah untuk keperluan Tempat Pemakaman Umum diberikan

status hak pakai selama di pergunakan untuk keperluaan pemakaman.

(Suandra Wawan, 1994: 120)

2. Tempat Pemakaman Bukan Umum

Tempat pemakaman itu juga disebut tempat pemakaman partikelir

yang hanya dikelola oleh swasta dan hanya dimungkinkan utnuk suatu

badan hukum atau yayasan yang bergerak dibidang sosial atau keagamaan

dengan berpedoman pada ketentuan Pemerintah. Dalam hal ini Pemerintah

Daerah lebih aktif perannya dalam menentikan izin lokasi tersebut yang

diserasikan dengan rancangan pembangunan Daerah. (Suandra Wawan,

1994: 121)

3. Tempat Pemakaman Khusus

Tempat pemkaman ini biasanya meruoakan makam yang

mempunyai nilai sejarah dan budaya seperti makam wali, makam para

Pahlawan, makam para Raja-raja. (Suandra Wawan, 1994: 122)

4. Krematorium

Yaitu tempat pengabuan jenazah yang pelaksanaanya dilakukan

oleh Pemda, masyarakat ataupun badan hukum/yayasan yang bergerak

dibidang sosial atau agama yang dengan memperhatikan persyaratan yang

ditetapkan oleh Pemda. (Suandra Wawan, 1994: 123)

5. Tempat penyimpanan jenazah

Page 46: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

30

Di beberapa tempat di Indonesia ada beberapa masyaratak hukum

adat tidak menguburkan jenazah di dalam tanah melainkan menyimpatnya

di lobang-lobang, goa-goa ataupun ditempat terbuka sepanjang adat tersebut

masih ada dan berlaku pada suatu kelompok masyarakat maka Pemda yang

menentukan lokasinya. Penentuan lokasi pemakaman umum oleh Pemda

tersebut harus mendapatkan persetujuan dari DPRD dan Mentri Dalam

Negri. (Suandra Wawan, 1994: 124)

Izin Mendirikan Bangunan secara umum diatur dalam Peraturan

Menteri dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2010 tentang Pedoman

Pemberian Izin Mendirikan Bangunan. Bangunan pemakaman menurut

peraturan ini adalah salah satu jenis bangunan gedung dengan fungsi

sosial seperti yang tercantum dalam Pasal 7 ayat 5 Peraturan Menteri

dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2010 Pedoman Pemberian Izin

Mendirikan Bangunan.

Fungsi sosial budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

d terdiriatas bangunan olahraga, bangunan pemakaman, bangunan

kesenian/kebudayaan, bangunan pasar tradisional, bangunan

terminal/haltebus, bangunan pendidikan, bangunan kesehatan, kantor

pemerintahan, bangunan panti jompo, panti asuhan dan lain-lain

sejenisnya.

Hal ini berarti bahwa untuk membangun bangunan pemakaman

perlu adanya izin mendirikan bangunan pemakaman yang lebih jelas

diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1987 tentang

Page 47: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

31

Penyediaan dan Penggunaan Tanah untuk Keperluan Tempat

Pemakaman.

Menurut Pasal 4 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1987

tentang Penyediaan dan Penggunaan Tanah untuk Keperluan Tempat

Pemakaman, dituliskan bahwa setiap orang harus mendapatkan perlakuan

yang sama untuk dimakamkan ditempat pemakaman umum serta

memperhatikan pengelompokan berdasarkan masing-masing pemeluk

agama agar terciptanya ketertiban dan keteraturan tempat pemakaman

umum maupun tempat pemakaman bukan umum dengan memperhatikan

luas area yang ditetapkan pemerintah untuk pemakaman jenazah yaitu

untuk penggunaan tanah untuk pemakaman jenazah seseorang baik

ditempat pemakaman umum maupun tempat pemakaman bukantempat

pemakaman karena tidak ditaatinya aturan pembatasaan tanah untuk

didirikan pemakaman seseorang, dipakainnya tanah tanah subur untuk

tempat pemakaman kurang diperhatikan keserasian dan keselarasan

lingkungan hidup, kurang memadainnya upaya pencegahan pengrusakan

tanah.

Peraturan tentang bangunan pemakaman sebenarnya secara jelas

mengatur bagaimana mendirikan bangunan pemakaman yang baik dan

benar agar terpeliharanya lingkungan dan tata ruang di Negara ini. Saat

ini tinggal bagaimana dari pemerintah mempertegas pemberlakuan

peraturan ini dengan tidak pandang bulu serta masyarakat yang dengan

tertib mau tunduk pada peraturan yang ada agar kebutuhan dan

Page 48: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

32

penggunaan tanah dapat digunakan dan tercukupi dengan baik oleh

masyarakat.

BAB III

PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM

PUNGKRUK SARI DI DESA KESONGO DALAM

PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN PP NO. 9/1987 TENTANG

PENYEDIAN DAN PENGGUNAAN TANAH UNTUK

KEPERLUAN TEMPAT PEMAKAMAN

Page 49: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

33

A. Profil Desa

1. Sejarah Desa Kesongo Lor

Dahulu didaerah pedesaan yang subur, tumbuhan yang

menghijau di atas tanah yang datar ditumbuhi pohon dan semak yang

masih lebet, datanglah seorang pendatang dari Singosari singgah di desa

yang belum punya nama itu karena orang tesebut ingin berdomisili

didesa itu maka dia ingin memberik nama desa tersebut selanjutnya

orang tersebut jalan –jalan mengelilingi desa, menemukan sembilan

mata air maka orang tersebut terinspirasi menamai desa tersebut Desa

Kesongo selanjutnya orang tersebut pergi lagi mau menjemput anak dan

istrinya untuk diajak tinggal di desa Kesongo. Lama kelamaan desa

ramai banyak penghuninya dan dia diangkat oleh warga desa menjadi

Demang pertama. Maka hiduplah sekelompok masyarakat rukun dan

damai meskipun penduduk penduduk masih dalam kehidupan primitif.

Dia menjadi demang selama kurang lebih 45 tahun. Sembilan mata air

tersebut sampai sekarang masih ada dan masyarakat menyebutnya

dengan sebutan Tok Songo Dan mata air tersebut bermanfaat bagi

masyarakat Kesongo yang terutama bagi masarakat yang disebelah

barat mata air. Desa Kesongo, lama – kelamaan menjadi ramai dengan

adanya pendatang yang ingin menetap dan tinggal di desa itu. Desa

Kesongo terletak di sebalah timur Rawa Pening. Desa Kesongo adalah

desa perbatasan antara Kabupaten Semarang dengan Kodya Salatiga.

Page 50: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

34

Dengan demikian desa Kesongo diera modern ini menjadi desa yang

ramai dan tentram.

2. Visi dan Misi

a. Visi Desa

Mewujudkan desa kesongo menjadi desa “bermartabat”

dan mandiri melalui bidang pertanian dan industri kecil

b. Misi Desa

Memperbaiki dan menambah sarana dan prasarana yang

dibutuhkan untuk Meningkatkan SDM melalui pendidikan

formal maupun informal.

Bekerja sama dengan petugas penyuluh lapangan untuk

meningkatkan hasil pertanian dan nelayan. Meningkatkan usaha

Pertanian dan perikanan. Meningkatkan dan mengelola Pendapatan Asli

Desa. Mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih melalui

pelaksanaan Otonomi Daerah

3. Letak Wilayah

Desa Kesongo adalah sebuah desa terletak di kecamatan

Tuntang, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Memiliki Luas

wilayah 158,566. Desa Kesongo berbatasan dengan :

a. Bagian utara : Desa Lopait

b. Bagian Selatan : Desa Candirejo

c. Bagian Barat : Rawa Pening

Page 51: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

35

d. Bagian Timur : Kodya Salatiga

4. Luas wilayah Menurut Penggunaan

a. Luas Pemukiman :460,933 ha/ m2

b. Luas Persawhan :2.564,638 ha/m2

c. Luas kuburan :29,017 ha/m2

d. Perkantoran :4,723 ha/m2

e. Luas Prasarana Umum lainnya :15,006 ha/m2

Total Luas :3.074,317 ha/m2

5. Tanah Fasilitas Umum

a. Kas Desa/Kelurahan :17,64 ha/m2

b. Tanah Bengkok :11,32 ha/m2

c. Lapangan :0,1779 ha/m2

d. Tempat Pemakaman Desa :29,017 ha/m2

e. Tempat pembungan Sampah :0.0152 ha/m2

f. Bangunan Sekolah :0,7384 ha/m2

g. Fasilitas Pasar :0,3757 ha/m2

h. Jalan :2,5446 ha/m2

i. Usaha Perikanan :150 ha/m2

6. Perhubungan

Alat transportasi Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang yaitu

mayoritas menggunakan Sepeda motor.

7. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Page 52: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

36

Data dari desa menunjukkan mata pencaharain terbesar di

Kesongo ada yang berprofesi sebagai buruh tani sebanyak 639 orang,

petani 478 orang, buruh industri 105 orang.

8. Data Demografi

a. Data Penduduk

Desa Kesongo terdiri dari 7 dusun, yaitu Dusun Krajan,

Dusun Ngentaksari, Dusun Kesongo Lor, Dusun Ngreco, Dusun

Sejambu, Dusun Widoro dan Dusun Banjaran. Jumlah total

penduduk mencapai 7507 orang dengan raiso 3.724 perempuan dn

3.783 laki-laki. Jumlah KK mencapai 2.150 orang. Penduduk

mayoritas berusia 16-55 tahun baik laki-laki maupun perempuan.

Tabel 4.1

Jumlah Penduduk Menurut Usia

Kelompok Usia Laki-laki Perempuan Jumlah

0-4 415 422 837

5-9 339 291 630

10-14 251 257 508

15-19 261 243 504

20-24 287 313 600

25-29 313 311 624

30-34 338 319 657

40-44 259 245 504

45-49 206 249 455

Page 53: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

37

50-54 196 178 374

55-59 175 172 347

60-64 122 122 244

65-69 82 101 183

70-74 72 79 151

>74 105 119 224

(Sumber: diambil dari data Monografi Bulan November 2017 Desa

Kesongo) Berdasarkan data pada tabel 4.1 diatas bahwa jumlah

penduduk paling banyak terdapat pada kelompok umur 0-4 tahun

yaitu 837 jiwa, sedangkan jumlah penduduk paling sedikit terdapat

pada kelompok umur 70-74 tahun yaitu hanya 151 jiwa

b. Klimatologi :

1. Suhu : 27 – 30 °C

2. Curah Hujan : 2000/3000 mm

3. Kelembaban udara

4. Kecepatan angin

c. Luaslahanpertanian

1. Sawahteririgasi : 122,180 Ha

2. Sawah tadah hujan : 6,280 Ha

d. Agama

Islam : 7443

Kristen : 40

Page 54: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

38

Prostestan : 0

Khatolik : 3

Budha : 1

Kong Hu Chu :0

Kepercayaan :0

Mayoritas penduduk desa Kesong beragama Islam yaitu 7443

jiwa. Kristen menempati urutan kedua dan ketiga dengan jumlah 40

jiwa, jumlah tempat ibadah jumlah tempat ibadah yang ada di Desa

Kesongo tediri atas 22 musholla dan 6 masjid.

e. Lembaga Pendidikan

Desa Kesongo memiliki 2 PAUD, 2 TK dan 3 SD.

Tabel 4.2

Jumlah penduduk menurut pendidikan

No Keterangan Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Tidak/belum

sekolah

672 748 1420

2 Belum

tamat/SD

sederajat

367 322 689

3 Tamat SD/

sederajat

886 862 1748

Page 55: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

39

4 SLTP/

sederajat

528 512 1040

5 Diplomat I/II 13 17 30

6 Diplomat III 41 62 103

7 Diplomat

IV/Strata I

117 132 219

8 Strata II 15 8 23

9 Strata III 1 0 1

Sumber: diambil dari data Monografi Bulan November 2017 Desa

Kesongo)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa cukup banyak

penduduk yang menempuh pendidikan diatas SLTA diantaranya

yaitu Diploma I/II dengan jumlah 30 jiwa, Akademi/Diploma III/

Sarjana Muda dengan jumlah 103 jiwa, Diploma IV/ Strata I dengan

jumlah 249 jiwa, Strata II dengan jumlah 23 jiwa dan Strata III

dengan jumlah 1jiwa. Mayoritas tingkat pendidikan di Desa

Kesongo hanya tamat SD dengan jumlah 1748 jiwa, sehingga dapat

disimpulkan bahwa pendidikan di Desa Kesongo sudah cukup baik

terbukti dengan banyaknya jiwa yang menempuh pendidikan diatas

SLTA.

Tabel 4.3

Page 56: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

40

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

No Keterangan Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Belum/tidak

berkerja

650 657 1307

2 Mengurus

rumah tangga

0 823 823

3 Pelajar 577 519 1096

4 Pensiunan 33 17 50

5 PNS 73 60 133

6 TNI 31 0 31

7 POLRI 18 0 18

8 Perdagangan 20 13 33

9 Petani/perkebun 90 58 148

10 Peternak 303 0 303

11 Transportasi 505 0 505

12 Karyawan

Swasta

366 314 680

13 Karyawan

BUMN

2 3 5

14 Karyawan

BUMD

0 2 2

Page 57: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

41

15 Karyawan

Honorer

13 6 19

16 Buruh harian

lepas

795 393 1189

17 Buruh Tani 75 43 118

18 Buruh Peternak 1 1 2

19 Pembantu

Rumah Tangga

0 22 22

20 Tukang Cukur 4 0 4

21 Tukang Batu 38 0 38

22 Tukang Kayu 24 0 24

23 Tukang sol

Sepatu

2 0 2

24 Tukang Las 5 0 5

25 Tukang Jahit 1 16 17

26 Tukang gigi 0 1 1

27 Penata Rias 0 4 4

28 Penata Rambut 0 1 1

29 Mekanik 11 0 11

30 Seniman 2 0 11

31 Imam Masjid 4 0 4

32 Juru Masak 1 4 5

Page 58: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

42

33 Dosen 4 7 11

34 Guru 9 47 56

35 Arsitek 1 0 1

36 Konsultan 1 0 1

37 Dokter 1 0 1

38 Bidan 0 3 3

39 Perawat 0 3 3

40 Penyiar Radio 1 0 1

41 Tukang sampah 3 2 5

42 Wirausaha 6 7 13

43 Tukang Kuli 11 0 11

44 Nelayan 56 0 56

45 Sopir 45 0 45

46 Pedagang 30 48 78

Sumber: diambil dari data Monografi Bulan November 2017 Desa

Kesongo).

Berdasarkan pada tabel 4.3 mayoritas penduduk Desa Kecandran

berprofesi sebagai buruh harian lepas dengan jumlah 1189 jiwa,

sedangkan penduduk yang belum atau tidak bekerja sebanyak 1307 jiwa

diantaranya 650 penduduk laki-laki dan 657 penduduk perempuan.

Tabel 4.4

Page 59: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

43

Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin

Kepala kelurga Laki-Laki Kepala Kelurga Perempuan

1794 274

Jumlah Total Kepala Kelurga 2068

Sumber: diambil dari data Monografi Bulan November 2017 Desa

Kesengo)

Berdasarkan data pada tabel 4.4 jumlah kepala keluarga di Desa

Kesongo berjumlah 2068 kepala keluarga, diantaranya 1794 kepala

keluarga laki-laki dan 274 kepala keluarga perempuan.

Tabel 4.5

struktur Pemerintahan Desa kesongo

NO NAMA JABATAN AGAMA

1. Agus Riyanto Kepala Desa Islam

2. Dendi Sarwo Edi SekDes Islam

3. Ma’arif Kasi Pemerintah Islam

4. Kuni Mafrohati Kasi Pelayanan Islam

5. Ruhoro Kajur Keuangan Islam

6. Ahmad Muhaimin Kajur Umum dan

Perencaan

Islam

7. Jumalin Kadus Krajan Islam

8. Abdul Kholik Kadus Ngentaksari Islam

9. Kozim Kadus Kesongo Lor Islam

Page 60: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

44

10. Suyadi Kades Sejambu Islam

11. Mahmudi Kadus widoro Islam

12. Misdi Kadus Banjaran Islam

13. Ujang Mustahid Kadus Ngerco Islam

Tabel 4.6

Tokoh Agama

NO NAMA JABATAN ALAMAT

1. Samsur Ro’i Kyai Pondok Al-

Riyadhoh

Kesongo Lor

2. Muh Asan Kyai Pondok Al-

Azhar

Ngentaksari

3. Ahmad Subahi Kyai Pondok

Keramat

Sejambu

.4. Mansuri Kyai Pondok Al-

Qoriah

Banjaran

f. Organisasi Massa/ Keagamaan

Di Desa Kesongo terdapat organisasi keagamaan yaitu Nadlatul

Ulama(NU).

Page 61: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

45

9. Sejarah Makam

Adapun sejarah yang terkait dengan adanya tempat makan

atau berdirinya makam menurut responden dan informan tidak

diketahui secara pasti kapan mulai adanya baik tahunnya

secara pasti, tidak ada bukti arkeologi yang bisa untuk ditelusuri,

kapan orang mulai membentuk tempat makam tersebut dan mulai

menggunakan tempat itu sebagai pemakaman. Namun yang jelas

bagi masyarakat desa Kesongo hanya mengetahui asal mula

dinamakan makam Pungkruk Sari dikarenakan ada bagian makam

yang tanahnya tidak rata atau menyerupai bukit (seperti pungkrukan

tanah yang tinggi sehingga di sebut Prungkruk .Dengan kejadian-

kejadian yang terjadi di tempat tersebut dan kisah sejarahnya hanya

diketahui dari mulut-kemulut yang disampaikan oleh orang yang

sangat tua atau orangorang terdahulu.

10. Status Tanah Makam

Di sampaikan bahwa lokasi makam Pungkruk Sari berada di

wilayah Desa Kesongo Lor dengan bukti tanah

No.SPPT:3322060100150040 merupakan tanah bondo desa atau

tanah kas desa, yang di peruntukkan untuk semua warga desa

kesongo.

11. Letak Geografis Tanah Makam

Luas Tanah makam Pungkruk Sari 29,017 ha/m2. Status dari

lahan tanah makam tersebut adalah milik desa kesongo (bondo deso)

Page 62: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

46

yang diperuntukkan untuk warga kesongo. Batah wilayah tanah

makam Pungkruk Sari yaitu:

a. Batas wilayah Barat : RT 03 Kesongo Lor (rumah bu Surtinah).

b. Batas wilayah Utara : Jalan Kesongo , Desa Ngereco

c. Batas wilayah Timur : Gang, Lapangan

d. Batas wilayah Selatan :Pembatasan Dusun Kesongo dan Desa

Ngerajan.

12. Data Informan

Data informan yang di wawancarai dalam penelitian ini

adalah 2 petugas Kelurahan, 3warga dan 1 keluarga dari keluarga

non muslim.Merekan semua tinggal di Desa Kesongo Lor

Kecamatan Tuntang .

Tabel 4.7

Data Informan

No Nama Usia Keterangan

1 DD 34 Seketaris Desa

2 AR 54 Kasi Pemerintah

3 NR 42 Keluarga

Peninggal

4 RN 26 Warga

5 KM 73 Warga

6 MF 32 Warga

Page 63: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

47

7 FZ 25 Warga

8 MR 38 Warga

B . Hasil Wawancara

Hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada petugas

Kelurahan desa Kesongo yaitu

1. Hasil wawancara kepada bapak DD Seketaris Desa, pada tanggal

15 Agustus 2018 beliau berpendapat bahwasanya tanah

makamyang digunakan untuk area permakaman itu adalah tanah

milik desa (bondo deso) tanah yang boleh atau bisa digunakan

untuk warga desa Kesongo baik yang lahir dan menetap disitu

ataupun orang yang sudah lama pergi dan kembali untuk

dimakamkan disitu.Untuk jenazah non muslim sendiri beliau

berpendapat tidak menolaknya bagaimana baiknya saja tidak

harus di jadikan satu akan tetapi mencari jalan keuar terbaik

untuk menyelesaikannya. Pengelolaan makam berdasarkan hasil

wawancara kepada bapak Seketaris Desa Kesongo di kelola oleh

semua warga desa kesongo tidak ada petugas penanggung jawab

khusus yang ditujukan untuk mengelola makam dan tidak ada

anggaran dana desa untuk pembangunan atau perlengkapan yang

ditujukan untuk pemakaman. Dikarenakan dari peraturan daerah

dana desa hanya untuk keperluan pembangunan desa. Dana desa

tidak di alokasikan untuk pembangunan makam.

Page 64: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

48

2. Hasil wawancara kepada bapak AR Kasi Pemerintahan, pada

tanggal 15 Agustus 2018 beliau berpendapat bahwasananya

penduduk yang mendiami desa Kesongo mayoritas beragama

islam tidak bisa dipungkiri kalau adat sesama muslim sudah ada

dan tidak mudah untuk merubahnya.

3. RN warga desa, pada tanggal 17 Agustus 2018 berpendapat

bahwasanya pemakaman Pungkrik Sari adalah pemakaman

umum akan tetapi beliau tidak menyetujui dengan adanya

pemakaman non muslim di makamkan di pemakaman Pungkruk

Sari .Alasan beliau karena adat yang mayoritasnya beragama

muslim.

4. KM warga desa berdasarkan wawancara 18 Agustus 2018 beliau

berpendapat bahwasanya pemakaman Pungkruk Sari adalah

pemakaman umum untuk desa dan beliau setuju akan adanya

pemakaman non muslim akan tetapi pemakaman di bedakan,

diberi pembatas atau bersandingan.Alasan menyetujui adanya

pemakaman non muslim dikarena warga non muslim tersebut

juga memiliki hak atas tanah makam karena dia juga warga

Kesongo.

5. MF warga desa berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 18

Agustus 2018 kepada beliau bahwasanya pemakaman Pungkruk

Sari adalah pemakaman umum untuk desa dan beliau tidak

menyetujui dengan adanya pemakaman non muslim di tanah

Page 65: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

49

makam Pungkruk Sari dengan alasan masih adanya kepercayaan

yaitu apabila jenazah muslim ikut merasakan kepedihan

siksaannya.

6. FZ warga desa, berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 18

Agustus yang dilakukan beliau setuju dengan adanya

pemakaman non muslim akan tetapi pemakaman itu di beti

pematas atau sekat agar dapat membedakannya.

7. MR warga desa, berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 18

Agustus 2018 yang dilakukan beliau berpendapat tidak setuju

dengan alasan sudah dari dahulu makam tersebut hanya ada satu

makam dan belum ada pembatas atau makam untuk agama lain.

C. Kronologi Penolakan Jenazah Non Muslim di makam Pungkruk Sari Desa

Kesongo.

Kakek SA umur 82 tahun agama Kristen. Beliau lahir dan bertempat

tinggal di Desa Kesongo. Keseharianya beliau bekerja di persawahan dan

ladang miliknya. Kakek SA dan keluarganya memiliki kepribadian yang

rajin dan rahma. Beliau dan keluargangnya dalam bersosialisasi di

masyarakat selalu berpartisipasi dalam kegiatan- kegiatan yang ada di desa

seperti kegiatan kerja bakti, syukuran desa, dan perkumpulan-perkumpulan

lainnya. Tepat pukul 07.00 pagi ketika beliau akan melaksanakan

aktifitasnya pergi kesawah beliau terjatuh dan meninggal. Terkait persoalan

meninggalnya kakek SA menyebabkan adanya konflik dengan warga yaitu

persoalan dalam memakamkan. Warga tidak menolakuntuk memakamkan

Page 66: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

50

jenazah beliau di makam Pungkruk Sari dikarenakan agama beliau tidak

muslim (Islam). Bapak Carik (wakil lurah) akhirnya mengadakan mediasi

dengan warga dalam persoalan ini. Tidak adanya hasil yang di capai dalam

mediasi yang dilakukan. Warga tetap bersikeras menolak jenazah beliau

untuk di makamkan di makam Pungkruk Sari dengan alasan bahwa warga

mempercayai tidak boleh mempersandingkan jenazah muslim dengan non

muslim. Adanya penolakan dari warga akhirnya jenazah kakek SA di

makamkan di luar desa.

BAB IV

ANALISIS TERJADINYA PENOLAKAN JENAZAH NON

MUSLIM DI TANAH MAKAM PUNGKRUK SARI DI DESA

KESONGO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN PP

NO. 9/1987 TENTANG PENYEDIAN DAN PENGGUNAAN

TANAH UNTUK KEPERLUAN TEMPAT PEMAKAMAN

Page 67: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

51

A. Alasan Terjadinya Penolakan Jenazah Non Muslim di Makam Pungkruk

Sari.

1. Ada beberapa alasan yang menjadi latar belakang terjadinya penolakan

pemakaman non muslim didesa Kesongo karena beberapa faktor yaitu:

a. Kepercayaan

Yang dimaksut kepercayaan disini ialah kepercayaan

adanya cerita zaman dulu apabila jenazah muslim akan ikut serta

merasakan pedihnya siksaan Tuhan yang ditimpakan kepada non

muslim yang dimakamkan di sampingnya. Cerita yang

dibawakan dari mulut kemulut sudah melekat tanpa ada yang

mengetahui asal mulanya.

b. Adat Istiadat

Yang dimaksutkan disini ialah budaya yang sudah ada

karena faktor penduduknya mayoritas muslim sehingga makam

tersebut hampir semua yang meninggal muslim sehingga

mayoritas muslim mereka menganggap tanah makam itu di

peruntukkan untuk muslim.

B. Tinjauan Hukum Islam dan PP No.9/1987 Tentang Penyedian dan

Penggunaan Tanah Untuk Keperluan Tanah Pemakaman.

1. Menurut Hukum Islam

Page 68: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

52

Menguburkan jenazah hukumya wajib kifayah meskipun jenazah

non muslim.Rasulullah SAW memerintahkan dan sekaligus sering turun

tangan melaksanakan penguburan.

Makam berarti tempat, tempat tinggal, kediaman. Kubur berasal dari

bahasa arab adalah karta kerja yang berarti menanam atau memendam

sesuatu biasanya jenazah seseorang atau bangkai hewan didalam tanah.

Kuburan atau pekuburan adalah tempat dimana jenazah-jenazah dikuburkan

juga disebut pemakaman.

Ditinjau berdasarkan hukum Islam bahwasannya kaidah-kaidah

pemakaman muslim bersadarkan dalil hadis Basyir Bin Khashashiyah dan

Ibnu Hazm disebutkan

صلى الل عليه وسلم مره بقبور المشركين بينما أنا أماشي رسول الله

فقال : ) لقد سبق هؤلاء خيرا كثيرا ( ثلاثا ، ثمه مره بقبور المسلمين

هؤلاء خيرا كثيرا ( فقال : ) لقد أدرك

Ketika saya sedang berjalan bersama Rasulullah Shallallahu

‘alaihiwa sallam, kami melewati kuburan orang musyrikin. Lalu beliau

bersabda:“Mereka tertinggal untuk mendapatkan kebaikan yang banyak.”

Beliau ucapkan 3 kali.

Ibnu Hazm berkata:

عمل أهل الإسلام من عهد رسول الل صلى الل عليه وسلم أن لا يدفن مسلم

مع مشرك

Page 69: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

53

Kaum muslimin sejak zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa

sallam mereka tidak memakamkan muslim bersama orang musyrik.

Berdasarkan hadis ini, ulama sepakat bahwa pemakaman kaum

muslimin dan non-muslim harus dipisahkan. Kecuali jika dalam kondisi

darurat. Bahkan banyak diantara mereka yang menyatakan, haram

menggabungkan pemakaman muslim dengan non-muslim.

Menurut Hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa warga

dan pamong desa, ditemukan bahwasan sebagian besar penduduk desa

Kesongo beragama muslim, dan berdasarkan hukum adat yang berlaku di

Desa Kesongo, pemakaman warga muslim dipisahkan dengan pemakaman

warga non muslim.

2. Menurut Peraturan pemerintah No.9/1987 Tentang Penyedian dan

Penggunaan Tanah Untuk Keperluan Tanah Makam.

Tanah makam merupakan kebutuhan umat atau orang banyak

yang hakikatnya dilindungi oleh Negara mengenahi pemakaman diatur

didalam Peraturan Perundang-undangan di Indonesia.

Ditinjau berdasarkan Undang-Undang bahwasanya tindakan

warga terhadap penolakan makam non muslim bertolak belakang atau

tidak sesuai dengan Pasal 4 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun

1987 tentang Penyediaan dan Penggunaan Tanah untuk keperluan

Tempat Pemakaman, dituliskan bahwa setiap orang harus mendapatkan

perlakuan yang sama untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum

Page 70: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

54

serta memperhatikan pengelompokan berdasarkan masing-masing

pemeluk agama agar terciptanya ketertiban dan keteraturan tempat

pemakaman umum maupun tempat pemakaman bukan umum.

Alasan Masyarakat terhadap Penolakan Pemakaman Alasan

perilaku masyarakat yang dimaksud disini adalah sesuatu yang

mendorong masyarakat dalam mempercayai keramat yang ada pada

objek tersebut. Alasan pada dasarnya mempunyai kaitan yang erat bagi

seseorang dalam melakukan sesuatu bahkan alasan bisa menjadi

penyebab utama dalam menunjang suatu kegiatan yang bisa

menyangkut masalah apa saja, termasuk menyangkut masalah

kepercayaan. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di

lokasi penelitian dapat diketahui alasan dan perilaku masyarakat dalam

penolakan pemakaman non muslim atau objek tersebut adalah karena

kepercayaan bahwa jenazah muslim akan ikut serta merasakan pedihnya

siksaan Tuhan yang ditimpakan kepada non muslim yang dimakamkan

di sampingnya.

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang mengacu pada rumusan masalah,

peneliti dijabarkan pada paparan data dan peneliti analisis dalam bab VI

guna menjawab pokok permasalahan dalam penelitian yang dilakukan,

Page 71: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

55

maka ada beberapa hal yang menjadi titik tekan sebagai kesimpulan skripsi

ini, yaitu:

1. Alasan warga terhadap penolakan pemakaman non muslim di desa

Kesongo.

a. Kepercayaan

Adanya cerita zaman dulu apabila jenazah muslim akan ikut

serta merasakan pedihnya siksaan Tuhan yang ditimpakan kepada

non muslim yang dimakamkan di sampingnya.

b. Adat Istiadat

Budaya yang sudah ada karena faktor penduduknya mayoritas

muslim sehingga makam tersebut hampir semua yang meninggal

muslim sehingga mayoritas muslim mereka menganggap tanah

makam itu di peruntukkan untuk muslim.

2 Tinjauan Hukum Islam dan Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1987.

a. Menurut Hukum Islam

Menurut hadis Basyir dan Ibnu Hazm tindakan warga

terhadap penolakan pemakaman sudah sesuai yang tidak

mencampurkan atau tidak berdekatan pekuburan Muslim dengan

pekuburan Non Muslim.

b. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1987.

Page 72: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

56

tindakan warga terhadap penolakan pemakaman belum

sesuai bahwasannya dituliskan bahwa setiap orang harus

mendapatkan perlakuan yang sama untuk dimakamkan di tempat

pemakaman umum serta memperhatikan pengelompokan

berdasarkan masing-masing pemeluk agama.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian dan menganalisa hasil yang

didapatkan melalui wawancara, penulis bermaksud memberikan saran

sebagai berikut:

1. Bagi Pemerintah

Perlunya ditegaskan peraturan tentang pemakaman dengan lebih

detail baik itu mencangkup pemanfaatan makam seperti jangka waktu

penggunaan makam , fasilitas pendukung maupun peraturan yang

mengatur tentang penyediaan lahan makam. Perlunya menerapkan

aturan lokasi makam sesuai dengan peraturan yang telah di tetapkan hal

ini guna mewujudkan lingkungan yang serasi. Selain itu, perlu di

tertimbangkan pula penyediaan pemakaman menurut agama masing-

masing, sehingga kebutuhan pemakaman antar agama dapat terpenuhi

dan dapat meminimalisir masalah sosial yang mungkin muncul

kedepanya.

2. Bagi Masyarakat

Konflik dalam masyarakat memang bisa terjadi dalam sebuah

masyarakat apabila di Indonesia yang terdiri dari berbagai macam

Page 73: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

57

suku,ras dan agama. Perbedaan akan selalu ada namun perbedaan

bukanlah hal yang perlu diperdebatkan karena perbedaan ada bukanlah

agar kita saling merusak tatanan yang sudah baik namun perbedaan ada

agar kita saling melengkapi dan membangun masyarakat untuk lebih

baik atau perlu perencanaan lahan untuk pemakaman. Perencanaan ini

dapat meliputi pengefisienan laham makam dengan mengalokasikan

lahan makam untuk dibagi beberapa meter untuk makam muslim dan

berapa meter untuk yang non muslim. Demi menjaga kerukunan antar

warga kita harus tetap mengedepankan telerensi antar umat beragama

khususnya di Desa Kesongo dan bagaimana kita mencari jalan keluar

bersama-sama dalam mengatasi permasalahan pemakaman.

3. Bagi Tokoh Agama

Untuk para pemuka agama agar memberikan pengertian kepada

jama’ahnya atau jamaatnya untuk menjaga hubungan baik dengan orang

yng berbeda keyakinan, dengan begitu para pemeluk agama bisa mendalami

ajaran agamanya masing-masing tanpa harus ada pepecahan khususnya

terhadap kerukunan tentang pemakaman.

Page 74: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

58

DAFTAR PUSTAKA

Arif Kurnianto. (2011). ”Masyarakat Multi Etnis di Kota Padang: Kehidupan

etnis Tionghoa di Kelurahan Batang Arau Kota Padang Tahun 1967-

2000”. Skripsi,Padang: Universitas Andalas.

Agustina, Dewi, 2004. Warga Semarang Berburu Makah Mewah. Merdeka:

Semarang

Baaz , Syaikh Abdul’Aziz bin, dkk., Fatwa-Fatwa Terkini, Jakarta: Darul Haq,

2003.

Ghazali, Abdul Rahmal Rahmat, dkk., Fiqih Muamalah. Jakarta: Kencana 2010.

Hadi Sabari Yunus. Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2000.

Hamzah, Andi. 1994. Hukum Pertanahan Indonesia. PT Rineka Cipta: Jakarta

Anggota Ikapi.

Hanafiah, Kemas Ali. 2014. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Rajawali Pres.

Hasan, Ali. Manajemen Bisnis Syariah. Yogyakarta: Pustaka Pelajaran, 2009.

Johara T. Jayadinata. 1992. Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan

Perkotaan dan Wilayah. ITN Bandung.

Jujun, Suriasumantri. 2005. Filsafat Ilmu. Pustaka Sinar Harapan: 125.

Kuntowijoyo. Metodelogi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 2003.

Lahir, Muhammad dan Zuldafrial. 2002. Penelitian Kualitatif. Klece Kadipiro:

Surakarta 57136.

Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Rosdakarya Offset:

Bandung.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 9 tahun 1978 Tentang

Penyediaan dan penggunaan Tanah Untuk Keperluan Tanah Pemakaman

Raharjo Adisasmita. Pembangunan Pedesaan Perkotaan. Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2006.

Sumarto. 2014. Teori dan Aplikasi Metode Penelitian. Cempaka Putih: 8.

Supriyadi, S, H, M. Hum. 2007. Hukum Agraria. Sinar Grafika Offset.

Suryono. 2010. Metodelogi Penelitian Kualitatif . Jogyakarta: Nuha Medika.

Page 75: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

59

Page 76: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

60

Page 77: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

61

Page 78: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

62

Page 79: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

63

Page 80: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

64

Page 81: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

65

Page 82: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

66

Page 83: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

67

Page 84: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

68

Page 85: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

69

Page 86: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

70

Page 87: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

71

Page 88: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

72

Page 89: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

73

Page 90: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

74

Page 91: PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4695/1/ULFA... · PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN ... Nomor 9 tahun 1987 tindakan

75