peningkatan hasil belajar ipamateri bumi dan alam...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPAMATERI BUMI DAN ALAM
SEMESTAMELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW DAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V
MI ISLAMIYAH KARANGPAKEL SUMBERAGUNG
KEC. KLEGO KAB. BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
HIMMATUL HASANAH
NIM. 115-14-151
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPAMATERI BUMI DAN ALAM
SEMESTAMELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW DAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V
MI ISLAMIYAH KARANGPAKEL SUMBERAGUNG
KEC. KLEGO KAB. BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
HIMMATUL HASANAH
NIM. 115-14-151
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
iv
PERSETUJUANPEMBIMBING
Sumarno Widjadipa, M.Pd
Dosen IAIN Salatiga
Persetujuan Pembimbing
Lamp : 4 eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Saudara : Himmatul Hasanah
Kepada:
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamua’alaikum Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini,
kami kirimkan naskah skripsi saudara;
Nama : HIMMATUL HASANAH
NIM : 115-14-151
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPAMATERI BUMI
DAN ALAM SEMESTA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN
MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V MI ISLAMIYAH
KARANGPAKEL DESA SUMBERAGUNG KEC. KLEGO
KAB. BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2017/2018.
Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera di
munaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Salatiga, 14 Mei 2018
Dosen Pembimbing
Drs.Sumarno Widjadipa, M.Pd
NIP. 19579520 198601 1 001
v
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) Jalan Lingkar Selatan Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716
Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: [email protected]
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPAMATERI BUMI DAN ALAM
SEMESTAMELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW DAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V
MI ISLAMIYAH KARANGPAKEL SUMBERAGUNG
KEC. KLEGO KAB. BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
DISUSUN OLEH
HIMMATUL HASANAH
NIM: 115-14-151
Telah dipertahankan di depan Dewan Panitia Penguji Skripsi Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Salatiga, pada tanggal 4 Juli 2018 telah dinyatakan
telah memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Susunan panitia penguji:
Ketua Penguji : Mufiq, S.Ag., M.Phil.
Sekretaris penguji : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.
Penguji I : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.
Penguji II : Drs. Ahmad Sultoni, M.Pd.
Salatiga, 4 Juli 2018
Dekan FTIK IAIN Salatiga,
Suwardi, M.Pd.
NIP.19670121 199903 1 002
vi
PERNYATAAN KEASLIAN DAN PUBLIKASI TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : HIMMATUL HASANAH
NIM : 115-14-151
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah. Selanjutnya saya bersedia skripsi ini dipublikasikan.
Salatiga, 14 Mei 2018
Yang menyatakan,
HIMMATUL HASANAH
NIM. 115-14-151
&
PERYATAAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN
vii
MOTTO
حهاا والا ت فسدوا ف الارض ب اعدا إصلا
إ ن راحاتا الله قاريب منا المحسنيا عا وفا واطاما واادعوه خا“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat
dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Al ‘A’raf ; 56)
“Guru terbaik adalah alam, setiap petualangan pasti akan mengajarkan
sesuatu yang bernilai kepadamu – Anonim”
viii
PERSEMBAHAN
Karya Sederhana Ini Penulis Persembahkan
Kepada
Almamater Tercinta Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Program Strata I
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Dan kepada orang tua penulis:
Ayahanda : Drs. Sulaiman.M.Pd
&
Ibunda : Siti Dawami, S.Pd
Dengan kasih sayang, cinta dan kesabaran mereka berdua dalam mendidik dan
membesarkan penulis, sehingga menghantarkan penulis sekarang ini menjadi
sosok yang penuh syukur dan terimakasih karena jasa-jasanya yang sangat
besar.
Dalam do’a dengan tetesan air mata selalu terucap ampuni dosa-dosa mereka
berdua ya Allah dan berikan kemuliaan kepada mereka berdua di dunia dan
akhirat. Amin
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada penulis khususnya
serta kepada kita semua umumnya, sehingga penulis dapat melakukan
penelitian skripsi tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Ibtidaiyah
MI Islamiyah Karangpakel kecamatan Klego kabupaten Boyolali dengan
lancar tanpa halangan suatu apapun. Sholawat serta salam yang selalu
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW Nabi akhir
zaman dan Nabi yang selalu kita nantikan syafaatnya di yaumul kiamah
dan semoga kita semua tergolong umatnya yang mendapatkan syafaatnya.
Pada kesempatan kali ini, penulis bersyukur telah
menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini
merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang
terjadi dalam penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan
kemampuan penulis. Walaupun akhirnya penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Berkaitan dengan hal ini, penulis menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang membantu menyelesaikan dalam
pembuatan skripsi ini dan khususnya ucapan terima kasih penulis berikan
kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
x
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI dan dosen
pembimbing akademik yang telah membimbing penulis dari
semester awal sampai saat ini, dan meluangkan waktu untuk bimbing
dengan penuh kesabaran.
4. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd selaku pembimbing skripsi
yang telah memberikan arahan dan bimbingan hingga skripsi ini
selesai.
5. Bapak, Ibu dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu dan bimbinganya kepada penulis.
6. Seluruh keluarga besar MI Islamiyah Karangpakel Sumberagung
Klego Boyolali.
7. Bapak, ibu tercinta bapak Drs. Sulaiman M.Pd dan Ibu Siti Dawami
S.Pd yang mendukung penulis selama penulis belajar.
8. Kakak, adik dan keponakan tercinta Anna Fista Nugraheni S.PdI,
Riza Muttaqin M.PdI, Fahmi Nurul Aziza dan Aisyah Maknun Zan
yang selalu memberikan semangat pada penulis.
9. Sahabat dan teman–teman Wakhid Fatkhurrohman, Astri
Wahyuningsih, Laili Maulida Ali, Khofifah Nurul Anisa, Aini
Afifatun Nikmah, Citra Rarasati Sasandaru, Khafidotus Sholikah dan
teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu pesatu yang senantiasa
menginspirasi, berjuang bersama-sama dan saling memberikan
dukungan.
xi
10. Bapak dan ibu Parjono selaku induk semang selama penulis tinggal
di Salatiga dan teman-teman kost bu Parjono.
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca sangat berharga bagi
kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata , penulis hanya bisa berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis
pada khususnya.
Salatiga,14 Mei 2018
xii
ABSTRAK
Hasanah, Himmatul. 2018. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Bumi dan Alam
Semesta Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan
Media Gambar Pada Siswa Kelas V Mi Islamiyah Karangpakel
Sumberagung Kec. Klego Kab. Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018.
Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing.
Sumarno Widjadipa, M.Pd.
Kata kunci: Hasil Belajar IPA, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan
Media Gambar.
Penelitian ini di latar belakangi adanya kenyataan bahwa hasil evaluasi
yang didapatkan dari guru kelas menunjukan bahwa pencapaian kkm kelas yang
dilihat dari kkm individu baru mencapai 26% dari target minimal 85%. Sedangkan
pencapaian kkm nasional secara klasikal baru 16%. Hal ini menunjukkan bahwa
prestasi siswa masih dibawah standar kkm yang diharapkan penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui prestasi yang di peroleh peserta didik setelah di
terapkannya model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan media gambar pada
pembelajaran IPA siswa kelas V MI Islamiyah Karangpakel. Masalah yang ingin
di jawab dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Media Gambar dapat meningkatkan
prestasi belajar IPA pada siswa kelas V MI Islamiyah Karangpakel?
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan media gambar.
Subjek penelitiannya adalah seluruh siswa kelas V MI Islamiyah Karangpakel.
Data penelitian ini di ambil melalui pemberian tes formatif untuk mengetahui
hasil belajar siswa, dengan materi pokok bumi dan alam semesta berdasarkan
hasil penelitian maka model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan media
gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPA bagi siswa kelas V MI Islamiyah
Karangpakel Tahun Ajaran 2017/2018. Siklus I ke siklus II terjadi kenaikan 20,79
dan pada siklus II ke siklus III terjadi kenaikan 13,69.
Tercapainya target pencapaian KKM dari 19 siswa pada siklus I KKM
individu sebanyak 5 siswa ( 26 %) terjadi peningkatan pada siklus II KKM
individu sebanyak 13 siswa ( 68 %) dan peningkatan terjadi pada siklus III KKM
individu sebanyak 18 siswa ( 95 %) jadi secara klasikal kelas melampaui KKM
yang dipersyaratkan ≥ 85%. Penelitian Tindakan Kelas ini dinyatakan berhasil.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................i
LEMBAR BERLOGO ............................................................................................ii
JUDUL ...................................................................................................................iii
PERSETUJUANPEMBIMBING ........................................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN .............................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN DAN PUBLIKASI TULISAN .............................. vi
MOTTO................................................................................................................. vii
PERSEMBAHAN ................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
ABSTRAK ............................................................................................................ xii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
LAMPIRAN ....................................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .................................. 6
1. Hipotesis Tindakan........................................................................ 6
2. Indikator Keberhasilan .................................................................. 6
E. Manfaat Penelitian................................................................................ 7
1. Manfaat teoritis ............................................................................. 7
2. Manfaat Praktis ............................................................................. 7
F. Definisi Operasional ............................................................................. 8
1. Hasil Belajar .................................................................................. 8
2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ...................................................... 9
3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ............................... 9
xiv
4. Media Gambar ............................................................................... 9
1. Rancangan Penelitian .................................................................. 10
2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian ........................................ 13
3. Instrumen Penelitian.................................................................... 13
4. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 14
G. SistematikaPenulisan .......................................................................... 15
BAB IILANDASAN TEORI ................................................................................ 17
A. Kajian Teori........................................................................................ 17
1. Hasil belajar ................................................................................ 17
2. IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) .................................................... 20
3. Materi Bumi dan Alam Semesta ................................................. 24
4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ............................. 36
5. Media Gambar ............................................................................. 39
6. Hubungan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw, Media
Gambar dan Hasil Belajar Materi Bumi dan Alam Semesta....... 43
B. KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 45
1. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Ghoni (2014) .................. 45
2. Penelitian yang dilakukan oleh Erni Astutik (2017) ................... 45
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ........................................................... 47
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................. 47
1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Islamiyah Karangpakel .. 47
2. Letak Geografis ........................................................................... 48
3. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa .......................................... 49
4. Visi dan Misi Madrasah .............................................................. 50
5. Waktu dan Subyek Penelitian ..................................................... 50
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .......................................................... 51
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ......................................................... 57
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ........................................................ 62
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 68
A. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................. 68
1. Deskripsi Data Pra Siklus............................................................ 68
xv
2. Deskripsi Data Siklus I................................................................ 70
3. Deskripsi Data Siklus II .............................................................. 75
4. Deskripsi Data Siklus III ............................................................. 80
B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 85
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 89
A. Kesimpulan......................................................................................... 89
B. Saran ................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 91
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1Model Tahapan Pelaksanaan Pelaksanaan PTK................................ 12
Gambar 2.1Batu Yang Mengalami Pelapukan Karena Pengaruh Cuaca..............30
Gambar 2.2Gelombang Laut Merupakan Salah Satu Penyebab Pelapukan Batu
Karang .............................................................................................. 31
Gambar 2.3Pelapukan Batu Kapur Karena Air ..................................................... 32
Gambar 2.4Lumut Yang Menempel Dipermukaan Arca Ini Dapat Melapukkannya
......................................................................................................... 33
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA kelas V ....................22
Tabel 2.2Jenis- jenis Batuan Beku ........................................................................ 24
Tabel 2.3Jenis-jenis Batuan Sedimen ................................................................... 26
Tabel 2.4 Jenis-Jenis Batuan Metamorf ................................................................ 28
Tabel 3.1 Daftar Guru dan Karyawan MI Islamiyah Karangpakel........................49
Tabel 3.2 Daftar Jumlah Siswa MI Islamiyah Karangpakel ................................. 49
Tabel 3.3Daftar Nama Siswa Kelas V .................................................................. 51
Tabel 4.1Nilai UTS MurniIPA Kelas V...............................................................69
Tabel 4.2 Rekapitulasi Ketuntasan Prasiklus (UTS) ............................................. 69
Tabel 4.3Nilai Evaluasi Siklus I............................................................................ 70
Tabel 4.4 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I .......................................................... 71
Tabel 4.5Lembar Observasi terhadap Siswa siklus I ............................................ 72
Tabel 4.6 Format Lembar Observasi terhadap Guru siklus I ............................... 73
Tabel 4.7Nilai Evaluasi Siklus II .......................................................................... 75
Tabel 4.8 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus II ........................................................ 76
Tabel 4.9Lembar Observasi terhadap Siswa siklus II ........................................... 77
Tabel 4.10Lembar Observasi terhadap Guru siklus II .......................................... 78
Tabel 4.11Nilai Evaluasi Siklus III ....................................................................... 80
Tabel 4.12 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus III ..................................................... 81
Tabel 4.13 Observasi terhadap Siswa siklus III .................................................... 82
Tabel 4.14Observasi terhadap Guru siklus III ...................................................... 83
Tabel 4.15 Rekapitulasi Nilai Siswa Pra Siklus, Siklus I, II dan III ..................... 85
Tabel 4.16Perbandingan hasil belajar pada Siklus I, II dan III ............................. 86
Tabel 4.17 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pada Siklus I, II dan III ................... 87
xviii
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi siklus I
Lampiran 2. RPP Siklus I
Lampiran 3. Soal dan jawaban siklus I
Lampiran 4. Lembar Observasi Siswa Siklus I
Lampiran 5. Lembar Observasi Guru Siklus I
Lampiran 6. Dokumentasi siklus II
Lampiran 7. RPP Siklus II
Lampiran 8. Soal evaluasi dan jawaban Siklus II
Lampiran 9. Lembar Observasi Siswa Siklus II
Lampiran 10. Lembar Observasi Guru Siklus II
Lampiran 11. Dokumentasi siklus III
Lampiran 12. RPP Siklus III
Lampiran 13. Soal dan jawaban evaluasi III
Lampiran 14. Lembar Observasi Siswa Siklus III
Lampiran 15. Lembar Observasi Siswa Siklus III
Lampiran 16. SK Penunjukan Dosen Pembimbing
Lampiran 17. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 18. SK Telah Melaksanakan Penelitian
Lampiran 19. Nilai KKM MI Islamiyah Karangpakel
Lampiran 20. Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 21. Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 22. SKK
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang
siswa setelah ia menerima materi pelajaran dari guru. Hasil belajar merupakan
Output nilai yang berbentuk angka atau huruf yang didapat oleh siswa setelah
menerima materi pembelajaran selanjutnya dibuktikan melalui sebuah tes atau
ujian yang diberikan oleh guru. Keberhasilan setiap siswa dalam hasil belajar
berbeda-beda. MenurutSudjana (2004) Hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Dan
menurut Sobry Sutikno (2014) hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
peserta didik setelah mengalami aktivitas belajar. Di sekolah hasil belajar ini dapat
dilihat dari penguasaan peserta didik terhadap materi mata pelajaran yang
ditempuhnya. Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian tindakan kelas
mata pelajaran Ilmu pengetahuan alam (IPA).
Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan ilmu yang banyak membahas
tentang alam semesta, benda-benda yang ada di permukaan bumi dan luar angkasa,
baik yang dapat diamati dengan indera maupun yang tidak tidak dapat diamati
dengan indera. Di dalam Al-Quran, ada banyak ayat yang menjelaskan bagaimana
bumi dan alam semesta ini diciptakan. Seperti pada Quran Surah Al-Sajdah ayat 4;
2
ت ة أي ام است وىثم على العرش ن هما ف ي س ال ذ ي خلق الس ماوات والرض وماب ي
الل ه
Artinya; “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada
diantara keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia bersemayam di atas
Arsy.”
Dalam ayat diatas telah dijelaskan bahawasanya Allah-lah yang telah
menciptakan alam semesta ini dengan sebaik-baiknya. Tugas kita sebagai manusia
adalah menjaga dan melindungi alam yang telah diciptakan oleh Allah dengan baik
pula. Menjaga dan melindungi alam dapat dilakukan dengan baik dan benar setelah
kita mempelajari dan mendalami ilmu alam atau yang biasa kita sebut Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA).
Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang
ada adalam semua jenjang pendidikan, mulai dari SD/MI, SMP/MTs hingga
SMA/MA. Ilmu pengetahuan alam merupakan mata pelajaran yang tidak asing lagi
bagi siswa, karena dalam ilmu pengetahuan alam banyak membahas tentang alam
yang ada disekitar lingkungan siswa, khususnya ditingkat dasar (SD/MI).
Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang
digunakan untuk Ujian Nasional. Banyak dari siswa kurang minat dalam mata
pelajaran ini karena banyak dari siswa merasa pembelajaran IPA yang dilaksanakan
disekolah kurang menarik. Banyak sekolah yang masih menggunakan metode
3
ceramah saja untuk menjelaskan materi IPA. Padahal seharusnya dalam
pembelajaran IPA peserta didik bukan hanya menerima penjelasan dari guru saja
akan tetapi siswa harus melihat, berbuat sesuatu dan memahami materi yang
diajarkan dengan terlibat langsung dalam pembelajaran.Oleh karena itu
pembelajaran IPA di MI perlu dirancang dan dilaksanakan suatu model
pembelajaran agar siswa dapat aktif dalam pembelajaran.Untuk mendorong agar
siswa aktif dan terlibat dalam pembelajaran guru harus menguasai dan
menerapkan model-model pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran agar dalam
pembelajaran lebih efektif, kreatif dan menyenangkan.
Untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
IPA, salah satunya dengan menggunakanmodel pembelajaran kooperatif. Yang
mana dalam pembelajaran tipe ini siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang mengutamakan kerjasama
antar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menggunakan pembelajaran
kooperatif merubah peran guru dari peran yang berpusat pada gurunya ke
pengelolaan siswa dalam kelompok-kelompok kecil. Menurut teori konstruktivis,
tugas guru adalah memfasilitasi agar proses pembentukan (kontruksi) pengetahuan
pada diri sendiri tiap-tiap siswa terjadi secara optimal (Kastolani, 2014:183).
Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah dengan tipe jiksaw.
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam
menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Keunggulan
4
dari model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah meningkatkan rasa
tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran
orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka
juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota
kelompoknya yang lain Sehingga dengan pembelajaran seperti ini siswa dapat
memahami materi pelajaran yang diterima.
Selain menggunakan model pembelajaran yang menyenangkan, media
pembelajaran yang sesuai akan mengoptimalkan hasil belajar. Media merupakan
alat atau benda yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud
menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran. (Rasimin, 2012: 136). Media
pembelajaran menjadi penting terhadap pelengkap atau alat bantu pembelajaran
yang harus dilengkapi sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan
menyenangkan. Kebutuhan media pembelajaran akan secara langsung berpengaruh
terhadap proses pembelajaran siswa, misalnya alat peraga, gambar-gambar, akan
dibutuhkan pada siswa terutama sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyyah.
(Rasimin, 2012: 141). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan media gambar
sebagai penunjang pembelajaran untuk mempermudah pemahaman dan juga
meningkatkan daya ingat siswa tentang materi pelajaran.
Berdasarkan hasil survei dan pengamatan penulis pada hari rabu tanggal
14 Maret 2018kepada guru kelas V, beliau mengungkapkan bahwa dari 19 siswa
hanya 5 (26,3%) siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM. Adapun KKM untuk
5
pelajaran ilmu pengetahuan alam yaitu 65. Sedangkan 14 (73.7%) siswa lainnya
nilainya masih di bawah KKM.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai hal tersebutOleh sebab itu, penulis ingin melakukan penelitian
tindakan kelas (PTK) melalui judul : “PENINGKATAN HASIL BELAJAR
IPAMATERI BUMI DAN ALAM SEMESTAMELALUI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAWDAN MEDIA GAMBAR
PADA SISWA KELAS V MI ISLAMIYAH KARANGPAKEL SUMBERAGUNG
KEC. KLEGO KAB. BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2017/2018.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang
akaan dibahas dalam penelitian ini yaitu:
Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsawdan media
gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi bumi dan alam
semestapada siswa kelas V MI Islamiyah Karangpakel Sumberagung Kec.
Klego Kab.Boyolai tahun pelajaran 2017/2018?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah melalui model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan media gambar dapat meningkatkan
6
hasil belajar IPA materi bumi dan alam semestapada siswa kelas V MI
Islamiyah Karangpakel Sumberagung Kec. Klego Kab.Boyolai tahun pelajaran
2017/2018.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara atas masalah yang
hendak di pecahkan. Dalam kegiatan ilmiah jawaban atau jawaban sementara
yang hendak di pecahkan haruslah mempergunakan pengetahuan ilmiah (ilmu)
sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji persoalan agar diperoleh jawaban
yang dapat diandalkan. ( H.M. Basrowi dan Suwandi, 2008 : 90).
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan media gambar dapat meningkatkan
hasil belajar Ilmu pengetahuan alam materi bumi dan alam semestapada siswa
kelas V MI Islamiyah Karangpakel Sumberagung Kec. Klego Kab.Boyolai
tahun pelajaran 2017/2018.
2. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar
Ilmu pengetahuan alam pada materi bumi dan alam semesta. Indikator
keberhasilan penelitian ini sebagai berikut :
a. Secara individual: nilai yang diperoleh siswa melebihi KKM yang
sudahditentukan di sekolah tersebut, yakni 65.
7
b. Secara Klasikal : apabila dalam satu kelas siswa yang mendapat skor 65
mencapai presentase 85% dari seluruh siswa.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
Penilitian ini berguna untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI
Islamiyah Karangpakel mata pelajaran ilmu pengetahuan alam materi bumi dan
alam semesta melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan media
gambar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa:
1) Dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu pengetahuan alam materi
pembentukan tanah. Memberikan pengalaman belajar yang
menyenangkan kepada siswa, sehingga siswa akan lebih lama untuk
mengingat materi.
2) Menumbuhkan motivasi belajar kepada siswa karena menggunakan
metode dan media yang menarik.
b. Bagi Guru:
1) Sebagai bahan masukan guru dalam mengembangkan proses
pembelajaran
8
2) Guru menjadi lebih kreatif dalam mengemas dan menyampaikan
pembelajaran.
3) Memberikan inspirasi dalam penyampaian materi pelajaran dengan
menarik.
c. Bagi Sekolah:
1) Memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui
penggunaan model dan media yang menarikpada mata pelajaran Ilmu
pengetahuan alam.
2) Meningkatkan mutu keberhasilan lembaga pendidikan.
3) Memberikan masukan dalam rangka meningkatkan profesional guru pada
lembaga pendidikan.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Menurut Sobry Sutikno (2014) hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki peserta didik setelah mengalami aktivitas belajar. Jadi, hasil belajar
adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
belajarnya baik kemampuan secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nlai yang
diperoleh siswa setealah kegiatan belajar mengajar dilakukan.
9
2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan suatu proses terbuka
menurut Lord Bullock, juga IPA dipandang sebagai suatu studi yang banyak
berhubungan dengan manusia dan masyarakat, yaitu suatu studi yang
memerlukan imajinasi, perasaan, pengamatan dan juga analisis (Dadang
Garnida. 2002:11) .
3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Menurut Kastolani (2014) pembelajaran kooperatif merupakan
pembelajaran yang mengutamakan kerjasama antar siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Menggunakan pembelajaran kooperatif merubah peran
guru dari peran yang berpusat pada gurunya ke pengelompokan siswa dalam
kelompok-kelompok kecil.
Tekhnik mengajar jigsaw dikembangkan oleh Aroson et al. Tekhnik
ini cocok untuk semua kelas atau tingkatan. Sebagai salah satu metode
pembelajaran kooperatif tekhnik jigsaw ini bisa digunakan dalam pengajaran
membaca, menulis, mendengarkan, ataupun berbicara Kastolani (2014: 184).
4. Media Gambar
Kata media berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak
dari kata medium, yang berarti sesuatu yang terletak ditengah (antara dua
pihak atau kutub) atau suatu alat. Dalam Webster Dictonary (1960)media atau
medium adalah segala sesuatu yang terletak di tengah dalam bentuk jenjang,
atau alat apasaja yang digunkan sebagai perantara atau penghubung dua pihak
10
atau dua hal. Oleh karena itu, media pembelajaran dapat diartikan sebagai
sesuatu yang mengantarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan kepada
peneima pesanSri Anitah (2009).
Gambar atau foto merupakan bahasa bentuk rupa yang umum. Kita
sering menggunakan gambar atau foto sebagai media pembelajaran karena
gambar merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dimana saja
dan oleh siapa saja Rasimin (2012:120).
Media gambar merupakan sebuah media yang sangat mudah untuk
didapatkan. Media gambar dalam penelitian ini berfungsi sebagai penjelas
dalam materi pelajaran IPA bumi dan alam semesta. Media gambar dalam
penelitian ini menggunakan media gambar jenis batuan, jenis pelapukan, jenis
tanah dan lapisan tanah. Dengan adanya media gambar diharapkan siswa akan
lebih mudah faham dan dapat mengingat materi pelajaran dengan baik.
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam pendekatan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK).Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research
(CAR), yang artinya kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas.Penelitian
Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang
dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan
atau meningkatkan kualitas pembelajaran Basrowi dan Suwandi (2008: 28).
Penelitian ini rencananya akan dilakukan dalam 3 siklus.Dari masing-
masingsiklusterdiridariperencanaan, pelaksanaan, pengamatan, danrefleksi.
11
a. Perencanaan
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar Ilmu
pengetahuan alam materi bumi dan alam semesta melalui model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dna meda gambar. Melaui metode dan
media tersebut diharapkan siswa tertarik sehinggatidak bosan selama
proses pembelajaran. Selanjutnya, untuk mencapai tujuan tersebut
dilakukan perencanaan sebagai berikut:
1) Peneliti mengadakam pertemuan dengan guru kelas untuk berdiskusi
tentang persiapan penelitian.
2) Menyiapkanmateri yang akan disampaikan kepada siswa.
3) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
4) Menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang proses
pembelajaran yang relevan. Misalnya menyediakan papan tulis, spidol,
penghapus papan tulis, buku, mediagambar jenis-jenis batuan.
5) Menyiapkan lembar evaluasi pembelajaran.
6) Menyusun instrumen penelitian berupa lembar pengamatan guru.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran di kelasberlangsung sesuai Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya. Peneliti
mengamati proses pelaksanaan untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan yang dicapai dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa
mata pelajaran IPA materi bumi dan alam semesta. Dalam proses ini
12
peneliti mengumpulkan data yang berkaitan dengan perubahan yang
terjadi selama proses pembelajaran, selanjutnya data tersebut dijadikan
bahan refleksi. Data tersebut berupa data hasil observasi terhadap guru dan
siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
c. Refleksi
Tahap ini digunakan untuk mengetahui apakah tindakan yang
dilakukan dapat mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak selain itu
sebagai bahan acuan untuk merancang perencanaan selanjutnya untuk
memperbaiki kelemahan pada siklus sebelumnya. Berikut ini merupakan
tahapan pelaksanaan siklus PTK Suyadi (2010: 50 )
Gambar 1.1Model Tahapan Pelaksanaan Pelaksanaan PTK
13
2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas V MI Islamiyah Karangpakel, yang
beralamat di Karangpakel, Sumberagung, Klego, Boyolali.
b. WaktuPenelitian
Penelitian dilaksanakan pada pertengahan semester II tahun
ajaran 2017/2018 pada tanggal 5 Maret sampai dengan 4 April 2018.
c. Subjek Penelitian
Subyek penilitian ini adalah peserta didik kelas V MI Islamiyah
Karangpakel, desa Sumberagung kecamatan Klego Kabupaten Boyolali
tahun pelajaran 2017/2018, yang berjumlah 19 siswa terdiri dari 9 siswa
laki-laki dan 10 siswa perempuan.
3. Instrumen Penelitian
a. Tes tertulis/soal
Tes tertulis/soal yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa mata
pelajaran Ilmu pengetahuan alam yang terkait dengan materi bumi dan alam
semesta.
b. Lembar Observasi
Pada lembar observasi ini yang diamati yaitu kinerja guru pada saat proses
pembelajaran dengan menggunakan media gambar dan observasi terhadap
siswa dalam mengikuti pelajaran.
14
4. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang diperlukan pada penelitian
tindakan kelas ini yaitu:
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu obyek dari
sitematika fenomena yang diselidiki. (Sukandarrumidi, 2012: 69). Kegiatan
observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
b. Tes/Evaluasi
Tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang
dijadikan penetapan skor angka (Kusumah dan Dwitagama, 2010: 78).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes tertulis.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang peneliti
gunakan untuk mengumpulkan dokumen yang mendukung penelitian yang
dilakukan penulis seperti silabus, penetapan KKM dan sebagainya.
5. Analisis Data
Analisis data dilakukan denggan menggunakan hasil pengumpulan
informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data. ( Basrowi dan
Suwandi, 2008:132). Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan
15
membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan
oleh sekolah yakni sebesar 65. Oleh karena itu setiap siswa dikatakan tuntas
belajarnya atau mencapai KKM jika nilai perolehan siswa ≥ 65.Sebaliknya siswa
dikatakan belum tuntas belajarnya jika nilai perolehan siswa <65. Untuk
menentukan kesimpulan akhir dari analisis data, maka dapat menggunakan
penghitungan persentase sebagai berikut:
(Trianto, 2009:241)
Keterangan:
KB : Ketuntasan Belajar
T : Jumlah skor yang diperoleh siswa
Tt : Jumlah skor total
G. SistematikaPenulisan
Bab I Pendahuluan
Bab 1 berisi tentang : Latar belakang maslah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, hipotesis dan inikator keberhasilan, manfaat penelitian,
definisi operasional, metode penelitian, sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab II berisi tentang : kajian teori meliputi; pengertian Hasil Belajar,
Ilmu pengetahuan alam, materi bumi dan alam semesta sub materi
16
pelapukan taah, model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, media
gambar dan KKM. Kajian pustaka meliputi; penelitian-penelitian
terdahulu yang pernah dilakukan.
Bab III PelaksananPenelitian
Bab III berisi tentang : gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi
pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II dan deskripsi
pelaksanaan siklus II
Bab IV Pembahasan
Bab IV berisi tentang : hasil penelitian yang meliputi deskripsi
persiklus yang membahas dan mengenai data dari hasil pengamatan,
refleksi keberhasilan, kegagalan, dan pembahasan.
Bab V Penutup
Bab Vberisi tentang : kesimpulan dan saran.
Pada bagian akhir pada skripsi ini terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran dan
riwayat hidup penulis.
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil belajar
a. Belajar
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, secara etimologis belajar
memiliki arti “ berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini
memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai
kepandaian atau ilmu. ( Bahrudin dan Esa Nur Wahyuni, 2008: 13 ) Menurut
R. Gagne (1989) belajar dapat di definisikan sebagai suatu proses dimana
suatu organisme berubah perilakunya akibat pengalaman. (Ahmad Susanto,
2013 : 1)
Gagne berpendapat bahwa, belajar dimaknai sebagai suatu proses
untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan
tingkah laku. Selain itu Gagne juga menekankan bahwa belajar sebagai suatu
upaya memperoleh pengetahuan atau ketrampilan melalui instruksi. Instruksi
yang dimaksud adalah perintah atau arahan dan bimbingan dari seorang
pendidik atau guru.
Menurut Burton dalam Usman Setiawati (1993:4) belajar dapat
diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya
interaksi antara individu dengan individu lain dan individu dengan
lingkunganya sehingga mereka lebih mampu berintereraksi dengan
18
lingkunganya. Sementara E.R Hilgard (1962) belajar suatu perubahn kegiatan
reaksi terhadap lingkunagan. Perubahan perilaku yang dimaksud mencakup
pengetahuan, kecakapan, tingkah laku dan ini diperoleh melalui latihan.
(Ahmad Susanto, 2013: 3)
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku mencakup banyak aspek dan melalui berbagai
pengalaman atau latihan.
b. Prinsip-prinsip Belajar
Menurut Soekamto dan Winataputra (1997) dalam buku Baharuddin
dan Esa Nur Wahyuni (2008: 16) di dalam tugas melaksanakan proses belajar
mengajar, seorang guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar
berikut:
a) Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan orang
lain. Untuk itu, siswalah yang harus bertindak aktif.
b) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.
c) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan langsung
pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar.
d) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa
akan membuat proses belajar lebih berarti.
e) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi tanggung
jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
19
c. Ciri-ciri Belajar
Dari beberapa definisi belajar di atas, dapat disimpulkan adanya
beberapa ciri belajar (Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni , 2008: 15), yaitu:
a) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku
b) Perubahan tingkah laku relatif permanen
c) Perubahan tingkah laku merupakan hasil dari latihan dan pengalaman.
d) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang
memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk
mengubah tingkah laku.
d. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
memperoleh kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu
proses dari orang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan
perillaku yang relatif tetap (Ahmad Susanto, 2013: 5) Menurut Sobry sutikno
(2014) hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah
mengalami aktivitas belajar. Jadi, hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya
baik kemampuan secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Dalam
penelitian ini, hasil belajar adalah nilai yang diperoleh siswa setelah siswa
tersebut mengerjakan tes yang diberikan oleh guru dan selanjutnya
dibuktikan dengan nilai hasil evaluasi.
20
Hasil belajar pada dasarnya suatu ketrampilan yang berupa
ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman
yang diperoleh. (Hartiny, 2010:33). Menurut Ainurrahman dalam bukunya
yang berjudul belajar dan pembelajaran, Hasil belajar ditandai dengan
perubahan tingkah laku.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajar.
2. IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
a. Pengertian IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan rumpun ilmu, memiliki
karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual (factual),
baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian (events) dan hubungan sebab-
akibatnya ( Asih dan Eka, 2014). Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan ilmu
yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan
(induktif) namun pada perkembangan selanjutnya IPA juga diperoleh dan
dikembangkan berdasarkan teori (deduktif).
Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan suatu proses terbuka menurut
Lord Bullock, juga IPA dipandang sebagai suatu studi yang banyak berhubungan
dengan manusia dan masyarakat, yaitu suatu studi yang memerlukan imajinasi,
perasaan, pengamatan dan juga analisis (Dadang Garnida, 2002:11).Carin dan
Sund (1993) mendefinisikan IPA sebagai pengetahuan yang sistematis dan
21
tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data
hasil observasi dan dan eksperimen.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa IPA
merupakan suatu studi yang banyak mempelajari dan berhubungan dengan
manusia, alam dan masyarakat yang tersusun secara teratur dan berlaku umum.
b. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Tujuan pembelajaran IPA di tingkat dasar adalah sebagai berikut
diantaranya :
1) Siswa memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan
sehari-hari.
2) Siswa memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan
dan gagasan tentang ajaran sekitarnya.
3) Siswa memiliki minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta
kejadian di lingkungan sekitar.
4) Siswa bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, beranggung
jawab, bekerja sama dan mandiri.
5) Siswa mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-
gejala alam dan memecahkan maslah dalam kehidupan sehari-hari.
6) Siswa mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk
memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan keseharian.
22
7) Siswa mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar, sehingga
menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
c. Ruang Lingkup Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Adapun ruang lingkup IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut:
1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan
interaksinya dengan lingkungan, serata kesehatan.
2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat, gas.
3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,
cahaya dan pesawat sederhana.
4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, an benda-benda
lagit lainnya.
d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPA Kelas
V SD/MI
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran IPA kelas V
SD/MI semester genap dalam struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan:
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA kelas V
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
5. Memahami
hubungan antara
gaya, gerak, dan
5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak
dan energi melalui percobaan ( gaya
gravitasi,gaya gesek, gaya magnet )
23
energi, serta
fungsinya
5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat
membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih
cepat
6. Menerapkan sifat –
sifat cahaya melalui
kegiatan membuat
suatu karya / model
6.1.Mendeskripsikan sifat – sifat cahaya
6.2. Membuat karya / model misalnya periskop
atau lensa dari bahan sederhana dengan
menerapkan sifat – sifat cahaya
7. Memahami
perubahan yang
terjadi di alam dan
hubungannya dengan
penggunaan sumber
daya alam
7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah
karena pelapukan
7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah
7.3 Mendeskripsikan struktur bumi
7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan
manusia yang dapat mempengaruhinya
7.5 Mendeskripsikan perlunya penghematan air
7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi
di Indonesia adan dampaknya bagi makhluk
hidup dan lingkungan
7.7 Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia
yang dapat mengubah permukaan
bumi(Pertanian, pertokoan dsb)
24
3. Materi Bumi dan Alam Semesta
a. Jenis-jenis batuan
Menurut proses pembentukannya, batuan dapat digolongkan atas
tigagolongan, yaitu: batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf.
1) Batuan Beku
Batuan beku terbentuk dari magma yang membeku. Batuan yang sudah
ada di alam ini dapat berubah akibat pengaruh perubahan suhu dan pelapukan.
Yang termasuk batuan beku, antara lain batu granit, batu basal, batu obsidian,
dan batu apung.
Tabel 2.2Jenis- jenis Batuan Beku
No Jenis Batuan Ciri Utama Cara terbentuknya
1
Batu Apung
Warna keabu-abuan,
berpori-pori,
bergelembung,
ringan, terapung
dalam air.
Dari pendinginan
magmayang
bergelembung-
gelembung gas.
2
Batu Obsidian
Hitam, seperti kaca,
tidak ada kristal-
kristal.
Terbentuk dari lava
permukaan yang
mendingin dengan
cepat.
25
3
Batu Granit
Terdiri atas kristal-
kristal kasar, warna
putih sampai abu-
abu, kadang-kadang
jingga.
Dari pendinginan
magma yang terjadi
dengan lambat di
bawah permukan
bumi.
4
Basalt
Terdiri atas kristal-
kristal berwarna
hijau keabuabuan
dan berlubang-
lubang.
Dari pendinginan lava
yang mengandung
gelembung gas, tetapi
gasnya telah menguap.
Kegunaan batuan beku antara lain :
a) Batu Apung : untuk mengamplas atau menghaluskan kayu, di bidang
industri digunakan sebagai bahan pengisi (filler), isolator temperatur
tinggi dan lain-lain.
b) Batu Obsidian : untuk alat pemotong atau ujung tombak (pada masa
purbakala) dan bisa dijadikan kerajinan
c) Batu Granit : sebagai bahan bangunan
d) Basalt : sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan /
pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll)
2) Batuan Sedimen atau Batuan Endapan
Batuan endapan atau batuan sedimen merupakan batuan yang terjadi
karena pelapukan dari batuan yang sudah ada. Yang termasuk batuan sedimen
26
(endapan), antara lain batuan konglomerat, batuan breksi, batu pasir, batu serpih,
dan batu kapur atau batu gamping.
Tabel 2.3Jenis-jenis Batuan Sedimen
No Jenis Batuan Ciri Utama Cara Terbentuknya
1
Konglomerat
Material kerikil-
kerikil bulat, batu-
batu dan pasir yang
merekat serta sama
lainnya.
Dari bahan-bahan yang
lepas-lepasyang
terpadatkan dan terikat
karena gaya beratnya.
2
Batu Pasir
Jelas terlihat,
tersusun atas butir-
butir pasir, warna
abu-abu, kuning,
merah.
. Dari bahan-bahan yang
lepas-lepas yang
terpadatkan dan terikat
karena gaya beratnya.
3
Batu Serpih
Lunak, baunya
seperti tanah liat,
butir-butir batuan
halus, warna hijau,
hitam, kuning,
merah, abu-abu.
Dari bahan-bahan yang
lepas-lepas dan halus
yang terpadatkan dan
terikat karena gaya
beratnya.
27
4
Batu Gamping
(Kapur)
Agak lunak, warna
putih keabu-abuan,
membentuk gas
karbon dioksida
kalau ditetesi asam.
Dari cangkang binatang
lunak seperti siput,
kerang, dan binatang laut
yang telah mati.
Rangkanya yang terbuat
dari kapur tidak musnah,
tetapimemadat
membentuk batu kapur.
5
Breksi
Gabungan
pecahanpecahan
yang berasal dari
letusan gunung
berapi.
Terbentuk karena bahan-
bahan ini terlempar
tinggi ke udara dan
mengendap di suatu
tempat.
Kegunaan batuan sedimen :
a) Konglomerat : sebagai bahan bangunan
b) Batu pasir : sebagai material di dalam pembuatan gelas/kaca dan
sebagai kontruksi bangunan
c) Batu serpih : sebagai bahan bangunan
d) Batu gamping : sebagai bahan baku semen
e) Breksi : sebagai bahan kerajinan dan bahan bangunan.
3) Batuan Metamorf
Di lingkunganmu sehari-hari, pernahkah kamu melihat meja, patung,
lantai atau hiasan lain yang terbuat dari marmer, Apakah pernah terpikir olehmu
28
bahwa marmer juga termasuk batuan. Batu marmer berasal dari batu kapur yang
mengalami perubahan bentuk. Perubahan bentuk batu marmer disebabkan oleh
berbagai faktor, antara lain karena suhu dan tekanan yang sangat tinggi,
pengaruh air, dan perubahan kimia yang terjadi di dalam kerak bumi. Batuan
yang mengalami perubahan bentuk disebut batuan metamorf. Yang termasuk
batuan metamorf antara lain batu marmer (pualam), batu tulis, batu sabak, batu
kuarsa, dan batu genes. Perhatikan tabel di bawah ini.
Tabel 2.4Jenis-Jenis Batuan Metamorf
K
e
K
e
g
u
n
a
a
n
b
a
No Jenis Batuan Ciri Utama Cara Terbentuknya
1
Batu Pualam
Campuran warna yang
berbeda-beda, dapat
mempunyai pita-pita
warna, kristal-
kristalnyasedang
sampai kasar, jika
ditetesi
asammengeluarkan
bunyi mendesis.
Terbentuk jika batu
kapur mengalami
perubahansuhu dan
tekanantinggi.
2
Batu Sabak
Abu-abu kehijau-
hijauandan hitam,
dapat dibelahbelah
menjadi lempeng-
lempengtipis.
Terbentuk jika batu
serpih mengalami
perubahansuhu dan
tekanantinggi.
29
tuan metamorf :
a) Batu pualam atau marmer : Dimanfaatkan menjadi meja, asbak,
guci, hiasan-hiasan.
b) Batu sabak : Sebagai bahan campuran semen, papan tulis, panel
instrumen listrik, dan jaman dahulu digunakan sebagai pengganti
buku.
b. Proses Pembentukan Tanah Berdasarkan Pelapukan Batuan
Batuan memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah menjadi
tanah. Batuan menjadi tanah karena pelapukan. Batuan dapat mengalami
pelapukan karena berbagai faktor, di antaranya cuaca dan kegiatan makhluk
hidup. Faktor cuaca yang menyebabkan pelapukan batuan, misalnya suhu dan
curah hujan. Pelapukan yang disebabkan oleh faktor cuaca ini disebut
pelapukan fisika. Adapun makhluk hidup yang menyebabkan pelapukan,
misalnya pepohonan dan lumut. Pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas
makhluk hidup ini disebut pelapukan biologi.
1) Pelapukan Fisika
Pelapukan fisika disebabkan oleh berbagai faktor alam. Faktor alam
itu antara lain: angin, air, perubahan suhu, dan gelombang laut. Angin yang
senantiasa bertiup kencang dapat mengikis batuan sedikit demi sedikit.
Kondisi ini dapat mengakibatkan batuan mengalami erosi. Erosi batuan
menyebabkan terjadinya padang pasir. Selain itu, angin yang bertiup sangat
30
kencang juga dapat menggeser batuan. Saat bergeser inilah batuan
bergesekan dengan batuan lain sehingga mengalami penggerusan. Batuan
akan pecah menjadi bagian yang lebih kecil, misalnya pasir dan kerikil.
Perubahan suhu secara drastis juga dapatmengakibatkan pelapukan
batuan. Saat suhu tinggi atau panas, batu akan mengembang. Sementara itu,
saat suhu rendah atau dingin, batu akan menyusut kembali. Perubahan ini
terjadi silih berganti antara siang dan malam. Adanya perubahan suhu yang
silih berganti ini, lama-kelamaan dapat mengakibatkan batuan tersebut
pecah.Batu juga dapat mengalami pelapukan karena air. Air hujan dan air
terjun yang mengenai batuan secara terus-menerus dapat mengakibatkan
batuan retak dan pecah.
Gambar 2.1Batu Yang Mengalami Pelapukan Karena Pengaruh Cuaca
31
Gambar 2.2Gelombang Laut Merupakan Salah Satu Penyebab Pelapukan
Batu Karang
Batu karang yang berdiri kukuh di tepi laut juga dapat mengalami
pelapukan. Gelombang laut yang menghantam batu karang secara terus-
menerus mengakibatkan batuan tersebut terkikis sedikit demi sedikit.Satu
hal yang perlu diingat, proses pelapukan setiap batuan berbeda-beda. Ada
batuan yang cepat lapuk, tetapi ada juga yang lambat. Cepat lambatnya
pelapukan tergantung pada penyusun dan tingkat kekerasan batuan tersebut.
2) Pelapukan Kimiawi
Batuan hasil pelapukan kimia mengalami perubahan kimia secara
tetap maupun sementara. Pelapukan ini dapat terjadi pada perkaratan besi.
Besi berubah warna menjadi cokelat kemerahan dan bersifat rapuh. Proses
perkaratan terjadi karena oksigen bersenyawa dengan uap air. Jadi besi akan
mudah berkarat jika diletakkan di tempat yang lembap.
Hujan asam mempercepat proses pelapukan secara kimia. Kegiatan
industri menghasilkan gas sulfur dioksida dan nitrogen oksida yang
32
mencemari udara. Gas-gas buangan tersebut di udara bereaksi dengan
oksigen dan uap air membentuk asam sulfur dan asam nitrat. Kemudian
terjadilah hujan asam. Hujan asam menyebabkan kerusakan pada batuan dan
logam.Batu kapur akan hancur apabila disiram air, sehingga air yang
mengalir melalui batuan mengandung banyak bahan kimia. Bahan kimia
inilah yang menyebabkan hancurnya batuan yang dilalui air. Pelapukan
yang disebabkan oleh zat kimia dinamakan pelapukan kimia.
Gambar 2.3Pelapukan Batu Kapur Karena Air
3) Pelapukan Biologi
Pelapukan secara biologi dapat disebabkan oleh tumbuhan atau
lumut yang menempel di permukaan batuan. Tumbuhan merambat dan
lumut menempel di permukaan batuan. Tumbuhan merambat akan
menimbulkan lubang-lubang pada batuan tempat akarnya melekat. Lubang-
lubang ini lama-kelamaan bertambah besar dan banyak. Akhirnya, batuan
tersebut akan hancur.
33
Gambar 2.4Lumut Yang Menempel Dipermukaan Arca Ini Dapat
Melapukkannya
c. Jenis-jenis tanah
Jenis tanah di Indonesia mempunyai karakter yang berbeda-beda. Jenis
tanah akan berpengaruh pada kesuburan tanah. Beberapa jenis tanah antara
lainsebagai berikut:
1) Tanah Humus
Tanah humus berada di lapisan atas, mempunyai warna gelap dan
bersifat gembur. Tanah humus terbentuk dari pembusukan tumbuhan. Tanah
humus banyak terdapat di hutan tropis. Tanah berhumus merupakan tanah
yang paling subur.
2) Tanah Pasir
Tanah berpasir mudah dilalui air atau bersifat porous dan
mengandung sedikit bahan organik. Tanah ini terbentuk dari pelapukan
batuan. Pada umumnya, tanah berpasir tidak begitu subur karena
34
mengandung sedikit humus. Tanah brpasir cocok digunakan sebagai bahan
bangunan.
3) Tanah Liat
Tanah liat atau tanah lempung sulit dilalui air. Tanah lempung terdiri
atas butiran liat yang halus sehingga bersifat liat. Tanah liat sangat lengket
dan mudah dibentuk ketika basah. Oleh karena itu, tanah liat sering
digunakan sebagai bahan dasar pembentukan batu bata dan gerabah.
4) Tanah Kapur
Tanah berkapur terbentuk dari pelapukan bebatuan. Tanah jenis ini
sangat mudah dilalui air dan mengandung sedikit sekali humus. Oleh karena
itu, tanah berkapur tidak begitu subur.
5) Tanah Gambut
Tanah gambut terbentuk di daerah rawa-rawa. Tanah ini bersifat
asam, berwarna gelap, serta bertekstur bassah dan lunak. Tanah gambut
kurang subur sehingga kurang cocok untuk pertanian.
6) Tanah Vulkanik
Tanah vulkanik banyak terdapat di lereng gunung. Tanah ini
terbentuk dari material abu yang tertinggal setelah terjadi letusan gunung
berapi. Tanah vulkanik bersifat sangat subur sehingga sangat baik untuk
pertanian.
35
d. Komposisi Tanah
Proses pembentukan tanah mengakibatkan tanah terdiri atas lapisan-
lapisan (horizon). Setiap lapisan tanah mengandung zat-zat tertentu. Berikut
adalah lapisan-lapisan penyusun tanah.
1) Tanah Lapisan Atas
Lapisan atas, merupakan lapisan yang terbentuk dari hasil pelapukan
batuan dan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati. Lapisan itu merupakan
tanah yang paling subur.Lapisan atas adalah lapisan yang paling giat
melakukan proses pelapukan. Lapisan tanah ini warnanya gelap kehitam-
hitaman. Sifatnya sangat gembur dan subur. Lapisan tanah ini banyak
mengandung humus dan berbagai jasad hidup. Tanah lapisan atas banyak
dimanfaatkan untuk lahan pertanian dan perkebunan.
2) Tanah Lapisan Tengah
Terbentuk dari campuran angtara hasil pelapukan batuan dan air.
Lapisan tersebut terbentuk karena sebagian bahan lapisan atas terbawa oleh
air dan mengendap. Lapisan ini biasa disebut tanah liat.
3) Lapisan Bawah
Merupakan bagian yang terdiri atas bongkahan-bongkahan batu.
Disela-sela bongkahan terdapat hasil pelapukan batuan. Jadi, masih ada batu
yang belum melapuk secara sempurna.
36
4) Lapisan Bahan Induk
Berupa batuan yang padat dan sifatnya pejal. Lapisan ini didominasi
oleh batuan pecahan yang berukuran besar sebelum akhirnya menjadi batuan
kecil.Lapisan ini warnanya kemerahan. Tanah lapisan atas dan tanah lapisan
bawah berasal dari bahan induk tanah.
4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah pendekatan
pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk
bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan
belajar (Sugiyanto, 2009:37).Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran
yang mengutamakan kerjasama antar siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Menggunakan pembelajaran kooperatif merubah peran guru dari
peran yang berpusat pada gurunya ke pengelolaan siswa dalam kelompok-
kelompok kecil (Kastolani, 2014:183)
Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah teknik jigsaw. Teknik
mengajar jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-kawan dari
Universitas Texas; dan kemudian diadaptasi oleh Salvin dan kawan-kawan.
Teknik pembelajaran ini berbeda dengan pembelajaran yang lain. Perbedaan
tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan pada
proses kerjasama dalam kelompok. Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya
kemampuan akademik dalam pengertian penguasaan bahan pelajaran, tetapi ada
37
unsur kerjasama untuk penguasaan materi tersebut. Adanya kerja sama inilah
yang menjadi ciri khas dari pembelajaran kooperatif.
b. Langkah-langkah Pembelajaran Jigsaw
Langkah-langkah pembelajaran jigsaw adalah sebagai berikut:
1) Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri dari 4 atau 5
siswa dengan karakteristik yang heterogen.
2) Bahan akademik siswa dalam bentuk teks; dan setiap siswa bertanggung
jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik tersebut.
3) Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memiliki tanggung jawab
untuk mempelajari suatu baguan akademik yang sama dan selanjutnya
berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian bahan tersebut.
Kumpulan siswa semacam itu disebut ‘kelompok pakar’ (expert group).
4) Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke
kelompok semula (home teams) untuk mengajar anggota lain mengenai
materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar.
5) Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam “home teams” , para siswa
dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari.
38
c. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw
Menurut Imas dan Berlin, (2015:25) model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw mempunyai kelebihan antara lain :
1) Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar, karena sudah ada kelompok
ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada rekan-rekannya.
2) Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang lebih
singkat.
3) Metode pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam
berbicara dan berpendapat.
Menurut Imas dan Berlin, (2015:26) model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw mempunyai kekurangan antara lain :
1) Siswa yang lebih aktif akan mendominasi diskusi, dan cenderug mengontrol
jalannya diskusi.
2) Siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berpokir rendah akan
mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi apabila ditunjuk sebagai
tenaga ahli.
3) Siswa yang cerdas cenderung bosan.
4) Siswa yang tidak terbiasa berkompetisi akan kesulitan untuk mengikuti
proses pembelajaran.
39
5. Media Gambar
a. Pengertian Media
Arsyad (1997: 3) berpendapat bahawa media adalah manusia, materi
atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa dapat memperoleh
pengetahuan, ketrampilan atau sikap, misalnya guru, buku, teks, lingkungan
sekolah. Sedangkan menurut Answir media pembelajaran merupakan segala
bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi, atau benda
yang dipergunakan untuk suatu proses prnyaluran informasi atau benda yang
dapat dimanipulasi yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar
mengajar yang dapat mempengaruhi efektifitas belajar. (Answir, 2002: 10).
Gerlach & Elly (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis
besar adalah manusia, materi, atau kejadian, yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan ketrampilan atau sikap.
(Arsyad, 2002:3).
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang bisa membantu guru dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Tujuan Media Pembelajaran
Tujuan media pembelajaran menurut Hujair AH Sanaky, (2003 :
5) adalah :
1) Mempermudah proses pembelajaran di kelas.
40
2) Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran.
3) Menjaga relevansi antara materi dan tujuan pembelajaran.
4) Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.
c. Prinsip-prinsip Penggunaan Media Pembelajaran
Prinsip-prinsip penggunaann media antara lain (Usman dan Asnawir,
2002: 19):
1) Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang
integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan hanya sebagai alat bantu
yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan bila dianggap perlu dan
hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu dibutuhkan.
2) Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang
digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses
belajar mengajar.
3) Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu media
pengajaran yang digunakan.
4) Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu
media pengajaran.
5) Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara sistematis, bukan
sembarang menggunakannya.
6) Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari macam media,
maka guru dapat memanfaatkan multy media yang menguntungkan dan
41
memperlancar proses belajar mengajar dan juga dapat merangsang siswa
dalam belajar.
d. Media Gambar Untuk materi Bumi dan Alam Semesta
1) Pengertian Media Gambar
Geralch & Ely (1980) mengatakan bahwa gambar tidak hanya
bernilai seribu bahasa, tetapi juga seribu tahun atau seribu mil. Melalui
gambar dapat ditunjukkan kepada pebelajar suatau tempat, orang, dan segala
sesuatu dari daerah yang jauh dari jangkauan pengalaman pebelajar sendiri.
Sri Anitah, (2009: 7). Gambar juga dapat memberikan gambaran dari waktu
yang telah lalu atau potret (gambaran) masa yang akan datang. Smaldino,
dkk (2008) mengatakan bahwa gambar atau fotografi dapat memberikan
gambaran tentang segala sesuatu, seperti: binatang, orang, tempat atau
peristiwa. Gambar diam yang pada umumnya digunakan dalam
pembelajaran, yaitu: potret, kartu pos, ilustrasi dari buku, katalog, dan
gambar cetak.
Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa media gambar
adalah media visual diam yang dapat memberikan gambaran tentang segala
sesuatu dari daerah yang jauh sekalipun.
42
2) Kelebihan Dan Kekurangan Media Gambar
Menurut Sri Antah, (2009: 8) media gambar memiliki beberapa
kelebihan antara lain:
a) Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih
nyata.
b) Banyak tersedia dalam buku-buku.
c) Sangat mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan.
d) Relatif tidak mahal.
e) Dapat dipakai untuk berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi.
Menurut Sri Antah, (2009: 8) media gambar memiliki beberapa
kelebihan antara lain:
a) Kadang-kadang terlampau kecil untuk ditujukan di kelas yang besar.
b) Gambar mati adalah gambar dua dimensi. Untuk menunjukkan dimensi
yang ketiga (kedalaman benda), harus digunakan satu seri gambar dari
objek yang smaa tetapi dari sisi yang berbeda.
c) Tidak dapat menunjukkan gerak.
d) Siswa tidak selalu mengetahui bagaimana membaca (menginterpretasi)
gambar.
3) Langkah-langkah Penggunaan Media Gambar Bumi dan Alam Semesta
Penggunaan media gambar dalam pembelajaran dapat
dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
43
a) Guru menyiapkan gambar yang diperoleh dari beberapa sumber terkait
dengan materi pelajaran.
b) Siswa mengamati gambar yang telah disediakan guru.
c) Guru menjelaskan maksud dari gambar yang telah disajikan.
d) Guru memberikan contoh lain dari peristiwa pelapukan.
Media gambar dalam pembelajaran ini digunakan untuk
memperdalam dan memperjelas pemahaman siswa tentang materi bumi dan
alam semesta.
6. Hubungan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw, Media Gambar
dan Hasil Belajar Materi Bumi dan Alam Semesta
Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang
ada adalam semua jenjang pendidikan.Ilmu pengetahuan alam merupakan mata
pelajaran yang tidak asing lagi bagi siswa, karena dalam ilmu pengetahuan alam
banyak membahas tentang alam yang ada disekitar lingkungan siswa, khususnya
ditingkat dasar (SD/MI).
Ditingkat dasar (SD/MI) ilmu pengetahuan alam disajikan dalam bentuk
terpadu, artinya pelajaran ilmu pengetahuan alam diberikan secara global. Dalam
pembelajaran IPA terpadu, suatu konsep atau tema dibahas dari berbagai aspek
bidang kajian dalam bidang kajian IPA. Salah satu kajian dalam IPA adalah
tentang Bumi dan Alam Semesta yang berisi tentang Bumi, Tanah, Batu, Air dan
lain sebagainya.
44
Model pembelajaran dalam IPA ada banyak macamnya, yang umum
dilakukan guru adalah pembelajaran tradisional dengan menggunakan model
pembeljaran yang monoton seperti metode ceramah yang mana banyak dari siswa
menjadi kurang tertarik dan cenderung bosan di dalam kelas. Untuk meningkatkan
minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA, salah satunya dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif. Dalam pembelajaran tipe kooperatif
ini siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran kooperatif
merupakan pembelajaran yang mengutamakan kerjasama antar siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Menggunakan pembelajaran kooperatif merubah
peran guru dari peran yang berpusat pada gurunya ke pengelompokan siswa dalam
kelompok-kelompok kecil. Menurut teori konstruktivis, tugas guru adalah
memfasilitasi agar proses pembentukan (kontruksi) pengetahuan pada diri sendiri
tiap-tiap siswa terjadi secara optimal (Kastolani, 2014:183).
Selain model pembelajaran yang menarik, media pembelajaran juga
mempunyai peranan yang penting dalam keberhasilan dalam belajar. Media
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran dapat menambah
ketertarikan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
Media gambar merupakan media yang umum dan dapat ditemukan dari sumber
mana saja, gambar dapat berarti seribu bahasa. Dengan hanya melihat gambar,
siswa sudah dapat memahami materi pelajaran yang sedang diajarkan. Gambar
dalam pelajaran IPA sangat penting adanya, karena tidak semua tumbuhan atau
hewan dapat dilihat secara langsung saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
45
B. KAJIAN PUSTAKA
Beberapa penelitian yang relevan terhadap penelitian ini adalah:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Ghoni (2014)
Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Ghoni (2014) dengan judul
“Peningkatan hasil belajar IPS materi uang melalui metode jigsaw learning bagi
siswa kelas III MI Islamiyah Karangdawa Kecamatan Margasari Kabupaten
Tegal Tahun Pelajaran 2013/2014” dengan rumusan masalah apakah penerapan
Metode Jigsaw Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPS pokok bahasan
materi uang bagi siswa kelas III MI Islamiyah Karangdawa Kecamatan
Margasari Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2013/2014. Penerapan Metode
Jigsaw Learning dapat meningkatkan hasil belajar, hal ini bisa dilihat dari hasil
yang diperoleh siswa pada hasil tes formatif yang dilakukan oleh siswa mulai
dari siklus I prsentase yang tuntas KKM adalah 60% dan selanjutnya pada
siklus II pesentase tuntas adalah 93% .
2. Penelitian yang dilakukan oleh Erni Astutik (2017)
Penelitian yang dilakukan oleh Erni Astutik (2017) dengan judul
“Peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPS materi koperasi dengan model
pemelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa IV MI Darussalam Bancak Tahun
Pelajaran 2016/2017” dengan rumusan masalah apakah penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran IPS materi koperasi pada siswa kelas IV MI Darussalam
46
Bancak. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat
meningkatkan hasil belajar, hal ini bisa dilihat dari hasil yang diperoleh siswa
pada hasil tes formatif yang dilakukan oleh siswa mulai dari siklus I prsentase
yang tuntas KKM adalah 30% selanjutnya pada siklus II pesentase tuntas adalah
65% selanjutnya pada siklus III seluruh siswa tuntas dengan presentase 85%.
Dari Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Ghoni (2014) dan Erni Astutik
(2017) ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
yaitu penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk
meningkatkan hasil belajar, sedangkan perbedaannya terdapat pada penggunaan
media, subjek, materi pelajaran, tempat, dan waktu pelaksanaan penelitian.
47
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Islamiyah Karangpakel
Sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah
KarangpakelSumberagung Klego Boyolali diprakarsai oleh Bapak Sastro
Manggolo, Bapak Basri, Bapak Rukam, Bapak Sri Naryo serta beberapa
tokohmasyarakat lainnya pada tahun 1967 Pengelola Madrasah
IbtidaiyahIslamiyah Karangpakel mendapat tanah kas desa seluas 700 m2
denganmodal swadaya masyarakat dapat berdiri bangunan seluas 321 m2
untukproses belajar mengajar. Perubahan status Madrasah Ibtidaiyah adalah
atasusul para sesepuh dan umat islam Karangpakel. Usul dan
permohonanmasyarakat Karangpakel kepada pemerintah itu akhirnya disetujui
denganadanya keputusan tentang:
a. Nomor Statistik Madrasah : 112330915152
b. Status Madrasah : Disamakan
c. Terhitung mulai tanggal : 30 N0pember 2001
d. Berdiri tanggal : 03 januari 1967
e. Badan pendiri : Umat Islam Karangpakel.
f. Alamat Sekolah :Karangpakel, Sumberagung, Klego,
Boyolali
48
Dalam perkembangannya, Madrasah telah mengalami
perubahanpengelola atau orang yang menjabat sebagai kepala Madrasah
berikutadalah urutan pengelola atau Kepala Madrasah beserta masa baktinya.
a. Bapak Sastro Manggolo, Bapak Basri, Bapak Rukam, Bapak SriNaryo adalah
pengagas berdirinya madrasah.
b. Bapak Ahmadi tahun 1967- 1991.
c. Bapak Gitono tahun 1992-1997.
d. Bapak Syamsudin tahun 1998-2000.
e. Bapak Nurhadi, S.Ag tahun 2001-2009.
f. Bapak M. Agus Luqman tahun 2010- sekarang
Demikianlah sejarah singkat madrasah Ibtidaiyah Islamiyah
Karangpakel Sumberagung Klego Boyolali.
2. Letak Geografis
Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel terletak didukuh
Karangpakel Desa Sumberagung, Kecamatan Klego, Kabupaten
Boyolali.Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel terletak disebelah timur
jalan masuk desa Karangpakel kurang lebih 250 m dari jalan raya, sehingga
sangat representative untuk pelaksanaan pembelajaran, karena terhindar dari
bisingnya lalu lalang kendaraan di jalan raya.
49
3. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa
Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel, Sumberagung, Klego,
Boyolali memiliki tenaga edukatif 10orang, termasuk kepala sekolah.Untuk
mekelancaran administrasi diurus kepala sekolah dibantu beberapa guru yang
merangkap sebagai administrasi. Untuk lebih lengkapnya dapatdilihat dalam
tabel berikut :
Tabel 3.1Daftar Guru dan Karyawan MI Islamiyah Karangpakel
No Nama L/P Status
Kepegawaian
1 M. Agus Luqman, M.Pd L PNS
2 Siti Dawami, S.Pd P PNS
3 Zumrotun, A.Ma P GTY
4 Muntamah, S.PdI P GTY
5 Siti Mufidah, S.PdI P GTY
6 A.Yani, S.Psd L GTY
7 Anna Fista Nugraheni, S.PdI P GTY
8 Nurkholis Majid, S. Pd L GTY
9 Khoirunnisa, S.PdI P GTY
10 Suhardi L Penjaga
Kondisi siswa Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel,
Sumberagung,Klego, Boyolali adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2Daftar Jumlah Siswa MI Islamiyah Karangpakel
No Kelas Jumlah Siswa
1 I 21
50
2 II 27
3 III 21
4 IV 16
5 V 19
6 VI 20
Jumlah 124
4. Visi dan Misi Madrasah
a. Visi MI Islamiyah Karangpakel
Unggul dalam prestasi, santun dalam pekerti.
b. Misi MI Islmaiyah Karangpakel
1) Disiplin dalam belajar dan kerja;
2) Profesional dalam pembelajaran;
3) Bertanggungjawab atas tugas;
4) Dan menjunjung tinggi nilai Akhlakul karimah.
5. Waktu dan Subyek Penelitian
a. Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun
ajaran 2017/2018
b. Subyek Penelitan
Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas V MI Islamiyah
Karangpakel Sumberagung Klego Boyolali Tahun Ajaran 2017/2018 yang
berjumlah 19 anak, dengan rincian 9 anak laki-laki dan 10 anak perempuan.
51
Tabel 3.3Daftar Nama Siswa Kelas V
No. Nama Jenis Kelamin
1 Ahmad Nurul Qomar L
2 Ani Widiyawati P
3 Aulia Natani Anggreni T P
4 Fitri Wulandari P
5 Hani Mustafidah P
6 Izza Fitri Azka P
7 M. Agung Nugroho L
8 Muhammad Nailul Author L
9 Muhammad Nizam Tri Utomo L
10 Naufal Ilham Asyarofi L
11 Nay Sella Islami Anindita P
12 Novi Liana Safila Aulis P
13 Rechan Fatkhur Rohman L
14 Rian Novi Riyanto L
15 Syahril Apriyanto L
16 Yulia Fahra Nugraheni P
17 Zulfa Raudhotul Ma’wa P
18 Zulfa Riyadhotul Ma’wa P
19 Cikal Farrasesa Abiansyah L
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan tindakan pada siklus I di laksanakan pada semester
II,tanggal 21 Maret 2018. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan
programsemesterpembelajaran IPA kelas V semester II, standar
kompetensi“Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam”, dengan kompetensi dasarMendeskripsikan proses
pembentukan tanah karena pelapukan.
52
Pelaksanaan tindakan padasiklus I ini dilakukan dalam 4 (empat)tahapan,
yaitu dengan alur perencanaan(planning), implementasi tindakan(acting), observasi
dan interpretensi(observing), dan refleksi (reflekting),secara garis besar pelaksanaan
dapat di deskripsikan sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Dalam tahap perencanaankegiatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu
sebagai berikut:
a. Menyusun skenario pembelajaran/RPP materi bumi dan alam semesta (jenis-
jenis batuan) dengan menggunakan media gambar.
b. Mempersiapkan fasilitas, saranayang diperlukan saat proses pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan media gambaryang berisi gambar jenis-jenis
batuan, mulai dari batuan beku, batuan sedimen, dan batuan
endapan.Gambar batuan beku meliputi gambar batu apung, batu obsidian,
batu granit, dan batu basal. Gambar batuan sedimen meliputi batu
konglongmerat, batu pasir, batu serpih, batu kapur dan batu breksi. Gambar
batuan metamorf meliputi batu pualam dan batu sabak.
c. Mempersiapkan materi pembelajaran yaitu materi bumi dan alam semesta
(jenis-jenis batuan).
d. Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa untuk
mengamati selama proses pembelajaran berlangsung.
e. Menyiapkan instrumen penilaian berupa soal evaluasi untuk menggali data
hasil belajar siswa.
53
f. Peneliti berkoordinasi langsung dengan guru kelas selaku pelaksana PTK
selaku untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan media gambar.
2. Tindakan(Action)
Dalam tahap pelaksanaan tindakan ini, hal-hal yang dilakukan guru saat
proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan
media gambaradalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengucapakan salam dan berdoa bersama
2) Guru melakukan presensi kehadiran siswa dan menanyakan kondisi
siswa sebelum pelajaran dimulai
3) Guru menyiapkan media gambar yang akan digunakan dalam
pembelajaran
4) Guru mengingatkan materi yang sudah dipelajari minggu lalu
5) Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan siswa
dengan materi yang akan disampaikan
6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai hari ini
b. Kegiatan Inti
1) Guru memberi instruksi kepada siswa untuk membuka buku LKS IPA
kelas V semester 2 halaman 39-41
2) Guru menjelaskan tetang konsep pembentukan tanah, jenis-jenis batuan
beserta contohnya.
54
3) Guru memperlihatkan media pembelajaran kepada siswa untuk menggali
rasa ingin tahu siswa
4) Guru membagi siswa menjadi siswa menjadi 3 kelompok berdasarkan
urutan tempat duduk.
5) Guru menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw. Adapun langkah-langkah medel pembelajaran kooperatif jigsaw
adalah siswa dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok A, B, dan C.
Kelompok A mendapat materi diskusi tentang batuan beku, kelompok B
mendapat materi diskusi tentang batu sedimen, dan kelompok C
mendapat materi diskusi metamorf. Setiap kelompok mengirimkan 2
orang dari kelompoknya untuk menjadi ‘tim ahli’ dalam materinya ke
kelompok lain. Adapun yang harus disampaikan oleh ‘tim ahli’ pada
teman di kelompok lain meliputi; jenis-jenis batuan, pembentukan
batuan, struktur batuan dan kegunaan batuan.
6) Guru membagikan media gambar kepada setiap kelompok sesuai dengan
materi yang dikuasai.
7) Guru mengamati jalannya diskusi dan memberikan kesempatan pada
siswa jika ada yang ingin ditanyakan saat ‘tim ahli’ selesai menjelaskan.
c. Penutup
1) Guru memberikan soal kepada siswa tentang jenis-jenis batuan.
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal.
55
3) Guru memberi penguatan umpan balik dan penguatan terhadap hasil
pembelajaran peserta didik.
4) Guru mengapresiasi pekerjaan siswa dengan memberikan pujian kepada
siswa yang aktif dalam berdiskusi.
5) Guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
6) Guru mengadakan refleksi hasil pembelajaran.
7) Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.
3. Pengamatan (Observation)
Tahap ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang dilakukan
dengan mengamati kinerja guru ketika proses pembelajaran, selain itu untuk
mengamati aktivitas belajar siswa mata pelajaran IPA materi bumi dan alam
semesta (jenis-jenis tanah) melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
dan media gambar. Selanjutnya, dilakukan tes evalusi untuk mengetahui
pemahaman siswa terhadap materi bumi dan alam semesta (jenis-jenis tanah).
4. Refleksi
Pada tahap refleksi dapat diketahui tingkat keberhasilan maupun
tingkat kelemahan dari kegiatan pembelajaran IPA materi bumi dan alam
semesta (jenis-jenis batuan) dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dan media gambar yang dilakukan oleh guru pada siklus I.
Sehingga dapat digunakan untuk melakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
Beberapa kendala yang terjadi pada siklus 1 ialah saat diskusi
berlangsung masih banyak siswa yang bingung dengan model belajar diskusi,
56
hal ini terlihat dari kurang antusisnya siswa dalam mengikuti diskusi. Saat
diskusi selesai hampir tidak ada siswa yang bertanya pada ‘tim ahli’, dari 19
orang anak hanya 1 orang anak yang bertanya pada ‘tim ahli. Siswa yang
menjadi ‘tim ahli’ masih malu-malu dalam menyampaikan materi kepada teman-
temannya. ‘tim ahli’ belum sepenuhnya menguasai materi yang dipelajari, masih
ada ‘tim ahli’ yang hanya membaca ulang materi yang ada dibuku tanpa
menggunakan bahasanya sendiri.
Untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi pada siklus I tersebut
peneliti ingin melakukan perbaikan supaya jumlah siswa yang mecapai KKM
lebih banyak daripada siswa yang belum mencapai KKM, Karena pada siklus 1
ini hanya 5 (26%) siswa yang bisa mencapai KKM. Adapun rencana
perbaikan tersebut adalah masih tetap menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dan media gambar, dalam sikilus II akan lebih ditekankan
pada penguasaan materi oleh ‘tim ahli’ agar saat menjelaskan pada teman-
temannya dapat diterima dan dimengerti dengan baik. Adapun pengelompokan
diskusi dengan anggota yang berbeda, kelompok diskusi dibuat dengan cara
berhitung 1 sampai 3 dari bangku paling depan.
Pada siklus I ini menunjukkan hasil yang belum memuaskan, maka
penulis berharap adanya peningkatan pada siklus II sehingga menunjukkan
hasilnya lebih memuaskan.
57
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada siklus II di laksanakan pada semester
II,tanggal 28 Maret 2018. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan
programsemesterpembelajaran IPA kelas V semester II, standar
kompetensi“Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam”, dengan kompetensi dasarMendeskripsikan proses
pembentukan tanah karena pelapukan.
Pelaksanaan tindakan padasiklus I ini di lakukan dalam 4
(empat)tahapan, yaitu dengan alur perencanaan(planning), implementasi
tindakan(acting), observasi dan interpretensi(observing), dan refleksi
(reflekting),secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Dalam tahap perencanaankegiatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu
sebagai berikut:
a. Menyusun skenario pembelajaran/RPP materi bumi dan alam semesta
(jenis-jenis pelapukan) dengan menggunakan media gambar.
b. Mempersiapkan fasilitas, saranayang diperlukan saat proses pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan media gambar yang berisi gambar jenis-jenis
pelapukan, mulai dari pelapukan fisika, pelapukan kimia, dan pelapukan
biologi. Gambar pelapukan fisika meliputi ; pelapukan yang terjadi di pantai
dan pelapukan yang terjadi di gurun. Gambar pelapukan
58
kimiameliputipelapukan yang terjadi dilereng tebing. Gambar pelapukan
biologi meliputi pelapukan batuan karena lumut.
c. Mempersiapkan materi pembelajaran yaitu materi bumi dan alam semesta
(jenis-jenis pelapukan).
d. Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa untuk
mengamati selama proses pembelajaran berlangsung.
e. Menyiapkan instrumen penilaian berupa soal evaluasi untuk menggali data
hasil belajar siswa.
f. Peneliti berkoordinasi langsung dengan guru kelas selaku pelaksana PTK
selaku untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan media gambar.
2. Tindakan (Action)
Dalam tahap pelaksanaan tindakan ini, hal-hal yang dilakukan guru saat
proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan
media gambaradalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengucapakan salam dan berdoa bersama
2) Guru melakukan presensi kehadiran siswa dan menanyakan kondisi
siswa sebelum pelajaran dimulai.
3) Guru menyiapkan media gambar yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
4) Guru mengingatkan materi yang sudah dipelajari minggu lalu
59
5) Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan siswa
dengan materi yang akan disampaikan
6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai hari ini
b. Kegiatan Inti
1) Guru memberi instruksi kepada siswa untuk membuka buku LKS IPA
kelas V semester 2 halaman 41.
2) Guru menjelaskan tetang konsep pembentukan tanah karena pelapukan,
jenis-jenis pelapukan beserta contohnya.
3) Guru memperlihatkan media pembelajaran kepada siswa untuk
menggali rasa ingin tahu siswa
4) Guru membagi siswa menjadi siswa menjadi 3 kelompokdengan cara
berhitung 1, 2, 3 dari bangku paling depan.
5) Guru menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw. Adapun langkah-langkah medel pembelajaran kooperatif jigsaw
adalah siswa dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok A, B, dan C.
Kelompok A mendapat materi diskusi tentang pelapukan fisika,
kelompok B mendapat materi diskusi tentang pelapukan kimia, dan
kelompok C mendapat materi diskusi pelapukan biologi. Setiap
kelompok mengirimkan 2 orang dari kelompoknya untuk menjadi ‘tim
ahli’ dalam materinya ke kelompok lain. Adapun yang harus
disampaikan oleh ‘tim ahli’ pada teman di kelompok lain meliputi;
60
jenis pelapukan, faktor yang menyebabkan pelapukan, dan contoh
pelpukan.
6) Guru membagikan media gambar kepada setiap kelompok sesuai
dengan materi yang dikuasai.
7) Guru mengamati jalannya diskusi dan memberikan kesempatan pada
siswa jika ada yang ingin ditanyakan saat ‘tim ahli’ selesai
menjelaskan.
c. Penutup
1) Guru memberikan soal kepada siswa tentang jenis-jenis pelapukan.
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal.
3) Guru memberi penguatan umpan balik dan penguatan terhadap hasil
pembelajaran peserta didik.
4) Guru mengapresiasi pekerjaan siswa dengan memberikan pujian kepada
siswa yang aktif dalam berdiskusi.
5) Guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
6) Guru mengadakan refleksi hasil pembelajaran.
7) Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.
3. Pengamatan (Observation)
Tahap ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang dilakukan dengan
mengamati kinerja guru ketika proses pembelajaran, selain itu untuk mengamati
aktivitas belajar siswa mata pelajaran IPA materi bumi dan alam semesta (jenis-
61
jenis pelapukan) melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan media
gambar. Selanjutnya, dilakukan tes evalusi untuk mengetahui pemahaman siswa
terhadap materi bumi dan alam semesta (jenis-jenis pelapukan).
4. Refleksi
Pada siklus II, terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I, selain
itu juga berkurangnya kendala-kendala yang terjadi pada siklus I. Melalui model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan media gambar dengan pembelajaran
yang disesuaikan dengan RPP yang telah dirancang sebelumnya, hasil belajar
mata pelajaran IPAmateri bumi dan alam semesta (jenis-jenis pelapukan)
mengalami peningkatan.
Belajar dari siklus sebelumnya, pada siklus II siswa lebih paham dan
mengerti bagaimana cara berdiskuksi. Pada saat diskusi sudah banyak siswa
yang berperan aktif dalam diskusi walaupun masih ada beberapa siswa yang
malu-malu. Saat diskusi selesai cukup banyak siswa yang bertanya pada ‘tim
ahli’, dari 19 orang anak ada 5 orang anak yang bertanya pada ‘tim ahli. Siswa
yang menjadi ‘tim ahli’ sudah lebih berani dalam menyampaikan materi kepada
teman-temannya. ‘tim ahli’ belum sepenuhnya menguasai materi yang dipelajari,
tetapi sudah ada juga “tim ahli” yang menyampaikan materi tanpa membaca
buku dan menguasai materi pelajaran.
Pada siklus II ini ada 13 (68%) anak yang mencapai KKM. Untuk
mengatasi kendala-kendala yang terjadi pada siklus II tersebut peneliti ingin
melakukan perbaikan supaya jumlah siswa yang mecapai KKM lebih banyak
62
daripada siswa yang belum mencapai KKM. Adapun rencana perbaikan
tersebut adalah masih tetap menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dan media gambar, dalam sikilus III akan lebih ditekankan pada
penanaman konsep oleh guru dan penguasaan materi oleh ‘tim ahli’ agar saat
menjelaskan pada teman-temannya dapat diterima dan dimengerti dengan baik.
Adapun pengelompokan diskusi dengan anggota yang berbeda, kelompok
diskusi dibuat dengan cara berhitung 1 sampai 3 dari bangku paling belakang.
Pada siklus II ini menunjukkan hasil yang belum memuaskan, maka
penulis berharap adanya peningkatan pada siklus III sehingga menunjukkan
hasilnya lebih memuaskan.
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
Pelaksanaan tindakan pada siklus III di laksanakan pada semester
II,tanggal 4 April 2018. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan
programsemesterpembelajaran IPA kelas V semester II, standar
kompetensi“Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam”, dengan kompetensi dasarMengidentifikasi jenis-
jenis tanah.
Pelaksanaan tindakan padasiklus I ini di lakukan dalam 4
(empat)tahapan, yaitu dengan alur perencanaan(planning), implementasi
tindakan(acting), observasi dan interpretensi(observing), dan refleksi
(reflekting),secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut:
63
1. Perencanaan (Planning)
Dalam tahap perencanaankegiatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu
sebagai berikut:
a. Menyusun skenario pembelajaran/RPP materi bumi dan alam semesta (jenis-
jenis tanah dan lapisan tanah) dengan menggunakan media gambar.
b. Mempersiapkan fasilitas, saranayang diperlukan saat proses pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan media gambaryang berisi gambar jenis-jenis
tanah meliputi; tanah berhumus, tanah berpasir, tanah liat, tanah berkapur,
tanah gambut dan tanah vulkanik. Adapun gambar-gambar lapisan tanah
meliputi; lapisan tanah atas, lapisan tanah tengah, lapisan tanah bawah dan
lapisan tanah induk.
c. Mempersiapkan materi pembelajaran yaitu materi bumi dan alam semesta
(jenis-jenis tanah dan lapisan tanah).
d. Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa untuk
mengamati selama proses pembelajaran berlangsung.
e. Menyiapkan instrumen penilaian berupa soal evaluasi untuk menggali data
hasil belajar siswa.
f. Peneliti berkoordinasi langsung dengan guru kelas selaku pelaksana PTK
selaku untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan media gambar.
64
2. Tindakan (Action)
Dalam tahap pelaksanaan tindakan ini, hal-hal yang dilakukan guru saat
proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan
media gambaradalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengucapakan salam dan berdoa bersama
2) Guru melakukan presensi kehadiran siswa dan menanyakan kondisi
siswa sebelum pelajaran dimulai
3) Guru menyiapkan media gambar yang akan digunakan dalam
pembelajaran
4) Guru mengingatkan materi yang sudah dipelajari minggu lalu
5) Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan siswa
dengan materi yang akan disampaikan
6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai hari ini
b. Kegiatan Inti
1) Guru memberi instruksi kepada siswa untuk membuka buku LKS IPA
kelas V semester 2 halaman 42-43
2) Guru menjelaskan tetang jenis-jenis tanah beserta contohnya dan
lapisan-lapisan tanah.
3) Guru memperlihatkan media pembelajaran kepada siswa untuk
menggali rasa ingin tahu siswa
65
4) Guru membagi siswa menjadi siswa menjadi 3 kelompok dengan
berhitung 1. 2. 3 dari belakang.
5) Guru menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw. Adapun langkah-langkah medel pembelajaran kooperatif jigsaw
adalah siswa dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok A, B, dan C.
Kelompok A mendapat materi diskusi tentang tanah berhumus, tanah
berpasir dan tanah liat, kelompok B mendapat materi diskusi tentang
tanah berkapur, tanah gambut dan tanah vulkanik, dan kelompok C
mendapat materi diskusi tentang lapisan-lapisan tanah. Setiap kelompok
mengirimkan 2 orang dari kelompoknya untuk menjadi ‘tim ahli’ dalam
materinya ke kelompok lain. Adapun yang harus disampaikan oleh ‘tim
ahli’ pada teman di kelompok lain meliputi; jenis-jenis tanah,
lingkungan tanah, dan struktur tanah.
6) Guru membagikan media gambar kepada setiap kelompok sesuai
dengan materi yang dikuasai.
7) Guru mengamati jalannya diskusi dan memberikan kesempatan pada
siswa jika ada yang ingin ditanyakan saat ‘tim ahli’ selesai
menjelaskan.
c. Penutup
1) Guru memberikan soal kepada siswa tentang jenis-jenis tanah dan
lapisan tanah.
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal.
66
3) Guru memberi penguatan umpan balik dan penguatan terhadap hasil
pembelajaran peserta didik.
4) Guru mengapresiasi pekerjaan siswa dengan memberikan pujian kepada
siswa yang aktif dalam berdiskusi.
5) Guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
6) Guru mengadakan refleksi hasil pembelajaran.
7) Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.
3. Pengamatan (Observation)
Tahap ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang dilakukan
dengan mengamati kinerja guru ketika proses pembelajaran, selain itu untuk
mengamati aktivitas belajar siswa mata pelajaran IPA materi bumi dan alam
semesta (jenis-jenis tanah dan lapisan tanah) melalui model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dan media gambar. Selanjutnya, dilakukan tes evalusi
untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi bumi dan alam semesta
(jenis-jenis tanah dan lapisan tanah).
Pada siklus III, terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus II, selain
itu juga berkurangnya kendala-kendala yang terjadi pada siklus II.
Melaluimelalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan media gambar
dengan pembelajaran yang disesuaikan dengan RPP yang telah dirancang
67
sebelumnya, hasil belajar mata pelajaran IPAmateri bumi dan alam semesta
(jenis-jenis tanah dan lapisan tanah) mengalami peningkatan.
Berdasarkan nilai hasil evaluasi tersebut dapat diketahui ada
peningkatan nilai pada pelaksanaan siklus III, nilai yang didapatkan siswa
lebih tinggi dibanding siklus I dan siklus II. Yakni dari jumlah keseluruhan
siswa, 18 (95%) siswa mendapat nilai diatas KKM . Hal itu berarti siswa
tersebut sudah tuntas dalam kegiatan pembelajaran, Selain itu ketuntasan
klasikal pada pembelajaran siklus III ini mencapai 95%. Sehingga dapat
dikatakan pembelajaran pada siklus III ini sudah mencapai apa yang
diharapkan, dan peneliti merasa bahwa penelitian ini sudah cukup.
68
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Pra Siklus
Peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas V
MI Islamiyah Karangpakel Sumberagung Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan media
gambar. Media gambar merupakan alat bantu untuk mempermudah siswa dalam
mengingat dan memahami materi tentang bumi dan alam semesta. Peneliti
menggunakan indikator keberhasilan yakni menggunakan acuan KKM mata
pelajaran IPA kelas V MI Islamiyah Karangpakel Sumberagung Kecamatan
Klego Kabupaten Boyolali sebesar 65, serta menggunakan Kriteria Ketuntasan
Klasikal (KKL) yakni sebesar 85%. Dalam penelitian siklus I, siklus II, dan
siklus III peneliti menggunakan soal evaluasi setiap akhir pelaksanaan
pembelajaran, Sedangkan untuk Pra siklus peneliti menggunakan data nilai UTS
murni Mata pelajaran IPA.
Di bawah ini adalah data nilai UTS murni mata pelajaran IPA siswa
kelas V MI Islamiyah Karangpakel Sumberagung Kecamatan Klego Kabupaten
Boyolali sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan
media gambar.
69
Tabel 4.1Nilai UTS MurniIPA Kelas V
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Ahmad Nurul Qomar 65 53 Belum Tuntas
2 Ani Widiyawati 65 60 Belum Tuntas
3 Aulia Natani Anggreni T 65 63 Belum Tuntas
4 Fitri Wulandari 65 64 Belum Tuntas
5 Hani Mustafidah 65 68 Tuntas
6 Izza Fitri Azka 65 62 Belum Tuntas
7 M. Agung Nugroho 65 45 Belum Tuntas
8 Muhammad Nailul Author 65 48 Belum Tuntas
9 Muhammad Nizam Tri Utomo 65 47 Belum Tuntas
10 Naufal Ilham Asyarofi 65 58 Belum Tuntas
11 Nay Sella Islami Anindita 65 55 Belum Tuntas
12 Novi Liana Safila Aulis 65 67 Tuntas
13 Rechan Fatkhur Rohman 65 58 Belum Tuntas
14 Rian Novi Riyanto 65 64 Belum Tuntas
15 Syahril Apriyanto 65 37 Belum Tuntas
16 Yulia Fahra Nugraheni 65 82 Tuntas
17 Zulfa Raudhotul Ma’wa 65 75 Tuntas
18 Zulfa Riyadhotul Ma’wa 65 77 Tuntas
19 Cikal Farrasesa Abiansyah 65 55 Belum Tuntas
Ketuntasan Klasikal 26%
Tabel 4.2Rekapitulasi Ketuntasan Prasiklus (UTS)
KKM Tuntas Tidak Tuntas
KKM Individu 5 siswa (26%) 14 siswa (74%)
KKM Nasional 3 siswa (16%) 16 siswa (84%)
Nilai Rata-rata 59,89
70
2. Deskripsi Data Siklus I
a. Data Hasil Belajar Siklus I
Pada proses pembelajaran siklus I melalui model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw dan media gambar, belum ada peningkatan nilai siswa dan hasil
belajar siswa belum memuaskan. Dari hasil tes evaluasi siklus I diperoleh data
nilai 19 siswa kelas V MI Islamiyah Karangpakel Sumberagung Kecamatan
Klego Kabupaten Boyolali.
Adapun rincian data nilai siswa mata pelajaran IPA materi bumi dan
alam semesta (jenis-jenis batuan) dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dan media gambar. Proses siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3Nilai Evaluasi Siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Ahmad Nurul Qomar 65 10 Belum Tuntas
2 Ani Widiyawati 65 60 Belum Tuntas
3 Aulia Natani Anggreni T 65 20 Belum Tuntas
4 Fitri Wulandari 65 40 Belum Tuntas
5 Hani Mustafidah 65 100 Tuntas
6 Izza Fitri Azka 65 60 Belum Tuntas
7 M. Agung Nugroho 65 30 Belum Tuntas
8 Muhammad Nailul Author 65 80 Tuntas
9 Muhammad Nizam Tri Utomo 65 25 Belum Tuntas
10 Naufal Ilham Asyarofi 65 20 Belum Tuntas
11 Nay Sella Islami Anindita 65 60 Belum Tuntas
12 Novi Liana Safila Aulis 65 60 Belum Tuntas
13 Rechan Fatkhur Rohman 65 30 Belum Tuntas
14 Rian Novi Riyanto 65 45 Belum Tuntas
15 Syahril Apriyanto 65 25 Belum Tuntas
16 Yulia Fahra Nugraheni 65 90 Tuntas
17 Zulfa Raudhotul Ma’wa 65 65 Tuntas
71
18 Zulfa Riyadhotul Ma’wa 65 85 Tuntas
19 Cikal Farrasesa Abiansyah 65 60 Belum Tuntas
Ketuntasan Klasikal 26%
Catatan : KKM Nasional : 75
Tabel 4.4Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I
KKM Tuntas Tidak Tuntas
KKM Individu 5 siswa (26%) 14 siswa (74%)
KKM Nasional 4 siswa (21%) 15 siswa (79%)
Nilai Rata-rata 50,78
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 19 siswa terdapat 5
(26%) siswa memperoleh nilai ≥ 65 atau telah mencapai KKM Individu,
sementara terdapat 14 (74%) siswa yang memperoleh nilai ≤ 65 atau belum
mencapai KKM. Dan ketuntasan klasikal yang dicapai dalam siklus I ini, hanya
sebesar 26%.
1. Nilai Rata-Rata Siklus I
2. Nilai Persentase Siklus I
72
b. Refleksi
Berdasarkan data hasil belajar siswa pada siklus I diketahui bahwa dari
19 siswa terdapat 5 (26%) siswa yang tuntas, dan 14 (74%) siswa yang belum
tuntas, dengan rata-rata 50,78. Dari data pra siklus dan siklus I menunjukkan
bahwa belum ada peningkatan hasil belajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dan media gambar. Hal ini dikarenakan siswa belum
terbiasa dengan pembelajaran yang dilakukan. Tindakan yang harus dilakukan
guru adalah memberi penjelasan yang lebih detail pada siswa agar siswa dapat
memahami dengan jelas arahan guru.
c. Lembar Observas Siswa Siklus I
Tabel 4.5Lembar Observasi terhadap Siswa siklus I
No Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Pengetahuan Keaktifan Kerja sama
K C B K C B K C B
1 Ahmad Nurul Qomar
2 Ani Widiyawati
3 Aulia Natani Anggreni
T
4 Fitri Wulandari
5 Hani Mustafidah
6 Izza Fitri Azka
7 M. Agung Nugroho
8 Muhammad Nailul
Author
9 Muhammad Nizam Tri
Utomo
10 Naufal Ilham Asyarofi
73
11 Nay Sella Islami
Anindita
12 Novi Liana Safila Aulis
13 Rechan Fatkhur
Rohman
14 Rian Novi Riyanto
15 Syahril Apriyanto
16 Yulia Fahra Nugraheni
17 Zulfa Raudhotul Ma’wa
18 Zulfa Riyadhotul
Ma’wa
19 Cikal Farrasesa
Abiansyah
Jumlah
4 6 9 2 11 6 3 10 6
21
%
32
%
47
%
11
%
58
%
32
%
16
%
53
%
32
%
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
d. Lembar Observasi Guru Siklus I
Tabel 4.6Format Lembar Observasi terhadap Guru siklus I
No Fase Kompetensi Skor
3 2 1
1. Pendahuluan Guru mengawali dan menyiapkan peserta
didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran
Guru menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
Guru menjelaskan kompetensi dasar atau
tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2. Kegiatan Inti Guru menyampaikan poin penting dalam
74
materi jenis-jenis batuan
Guru menunjukkan media gambar jenis-
jenis batuan
Guru membagi siswa dalam kelompok-
kelompok kecil
Guru memberikan arahan tentang
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan
membagi materi untuk tiap-tiap kelompok
Guru membimbing siswa secara
berkelompok untuk mempelajari materi
jenis-jenis batuan sesuai dengan materi
yang didapatkan
Guru membantu siswa yang kesulitan
dalam memahami materi pelajaran
Guru bertanya jawab dengan siswa
mengenai materi pelajaran yang dipelajari
3. Penutup Guru memberikan evaluasi seluruh
rangkaian aktivitas pembelajaran
Guru memberi kesempatan siswa untuk
berpendapat tentanng pembelajaran yang
diikuti
Guru melakukan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pemberian tugas
(melakukan penilaian hasil belajar)
Guru mengakhiri pelajaran dengan doa
dan ditutup dengan salam.
Jumlah 12 18 1
Total 32
Kategori Baik
Keterangan:
Skor Nilai: Kriteria Penilaian:
3 =Sangat baik Sangat Baik : 39 - 45
2 = Baik Baik : 31 - 38
75
1= Cukup Cukup : 23 - 30
Kurang : 15 - 22
3. Deskripsi Data Siklus II
a. Data Hasil Belajar Siswa Siklus II
Pada siklus II hasil belajar siswa kelas V MI Islamiyah Karangpakel
Sumberagung Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali pada mata pelajaran
IPA materi bumi dan alam semeta (jenis-jenis pelapukan) menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan media gambarcukup
memuaskan, ditandai dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari
siklus I ke siklus II. Adapun rincian nilai siswa pada siklus II sebagai berikut:
Tabel 4.7Nilai Evaluasi Siklus II
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Ahmad Nurul Qomar 65 70 Tuntas
2 Ani Widiyawati 65 75 Tuntas
3 Aulia Natani Anggreni T 65 100 Tuntas
4 Fitri Wulandari 65 80 Tuntas
5 Hani Mustafidah 65 100 Tuntas
6 Izza Fitri Azka 65 70 Tuntas
7 M. Agung Nugroho 65 40 Tidak Tuntas
8 Muhammad Nailul Author 65 40 Tidak Tuntas
9 Muhammad Nizam Tri Utomo 65 60 Tidak Tuntas
10 Naufal Ilham Asyarofi 65 50 Tidak Tuntas
11 Nay Sella Islami Anindita 65 35 Tidak Tuntas
12 Novi Liana Safila Aulis 65 90 Tuntas
13 Rechan Fatkhur Rohman 65 50 Tidak Tuntas
14 Rian Novi Riyanto 65 70 Tuntas
15 Syahril Apriyanto 65 90 Tuntas
16 Yulia Fahra Nugraheni 65 90 Tuntas
17 Zulfa Raudhotul Ma’wa 65 100 Tuntas
76
18 Zulfa Riyadhotul Ma’wa 65 80 Tuntas
19 Cikal Farrasesa Abiansyah 65 70 Tuntas
Ketuntasan Klasikal 68%
Catatan : KKM Nasional : 75
Tabel 4.8Rekapitulasi Ketuntasan Siklus II
KKM Tuntas Tidak Tuntas
KKM Individu 13 siswa (68%) 6 siswa (36%)
KKM Nasional 9 siswa (47%) 10 siswa (53%)
Nilai Rata-rata 71,57
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 19 siswa terdapat
13 (68%) siswa memperoleh nilai ≥ 65 atau telah mencapai KKM, dan
terdapat 6 ( 36%) siswa yang memperoleh nilai ≤ 65 atau belum mencapai
KKM. Dan ketuntasan klasikal yang dicapai dalam siklus II sebesar 68%.
1. Nilai Rata-Rata Siklus II
2. Nilai Persentase Siklus II
b. Refleksi
Berdasarkan data hasil belajar siswa pada siklus II diketahui bahwa
dari 19 siswa terdapat 13 (68%) siswa yang tuntas, dan 6 (36%) siswa yang
belum tuntas, dengan rata-rata 71,57. Dari data siklus I dan siklus II
77
menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan media gambar yaitu sebesar 42%.
Namun hasil belajar yang didapatkan ini belum maksimal dan belum
memenuhi ketuntasan secara klasikal yaitu 85%. Peningkatan hasil belajar ini
dapat terjadi karena siswa sudah mulai terbiasa dengan metode pembelajaran
yang dilakukan. Tindakan guru selajutnya agar hasil belajar siswa meningkat
adalah menekankan pada materi pembelajaran. Guru memberikan kesempatan
siswa untuk banyak bertanya tentang materi yang belum dipahami.
c. Lembar Observasi Siswa Silkus II
Tabel 4.9Lembar Observasi terhadap Siswa siklus II
No Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Pengetahuan Keaktifan Kerja sama
K C B K C B K C B
1 Ahmad Nurul Qomar
2 Ani Widiyawati
3 Aulia Natani Anggreni T
4 Fitri Wulandari
5 Hani Mustafidah
6 Izza Fitri Azka
7 M. Agung Nugroho
8 Muhammad Nailul
Author
9 Muhammad Nizam Tri
Utomo
10 Naufal Ilham Asyarofi
11 Nay Sella Islami
Anindita
12 Novi Liana Safila Aulis
13 Rechan Fatkhur Rohman
78
14 Rian Novi Riyanto
15 Syahril Apriyanto
16 Yulia Fahra Nugraheni
17 Zulfa Raudhotul Ma’wa
18 Zulfa Riyadhotul Ma’wa
19 Cikal Farrasesa
Abiansyah
Jumlah 0 12 7 0 11 8 0 9 10
0% 63
%
37
% 0%
58
%
42
% 0
90
%
10
%
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
d. Lembar Observasi Guru Siklus II
Tabel 4.10Lembar Observasi terhadap Guru siklus II
No Fase Kompetensi Skor
3 2 1
4. 1. Pendahuluan Guru mengawali dan menyiapkan
peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran
Guru menyampaikan cakupan materi
dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus
Guru menjelaskan kompetensi dasar atau
tujuan pembelajaran yang akan dicapai
5. 2. Kegiatan Inti Guru menyampaikan poin penting dalam
materi jenis-jenis pelapukan
Guru menunjukkan media gambar jenis-
jenis pelapukan
79
Guru membagi siswa dalam kelompok-
kelompok kecil
Guru memberikan arahan tentang
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan
membagi materi untuk tiap-tiap
kelompok
Guru membimbing siswa secara
berkelompok untuk mempelajari materi
jenis-jenis pelapukan sesuai dengan
materi yang didapatkan
Guru membantu siswa yang kesulitan
dalam memahami materi pelajaran
Guru bertanya jawab dengan siswa
mengenai materi pelajaran yang
dipelajari
6. 3. Penutup Guru memberikan evaluasi seluruh
rangkaian aktivitas pembelajaran
Guru memberi kesempatan siswa untuk
berpendapat tentanng pembelajaran yang
diikuti
Guru melakukan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pemberian tugas
(melakukan penilaian hasil belajar)
Guru mengakhiri pelajaran dengan doa
dan ditutup dengan salam.
Jumlah 24 12 0
Total 36
Kategori Baik
Keterangan:
Skor Nilai: Kriteria Penilaian:
3 =Sangat baik Sangat Baik : 39 - 45
2 = Baik Baik : 31 - 38
80
1= Cukup Cukup : 23 - 30
Kurang : 15 - 22
4. Deskripsi Data Siklus III
a. Data Hasil Belajar Siswa Siklus III
Pada siklus III hasil belajar siswa kelas V MI Islamiyah Karangpakel
Sumberagung Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali pada mata pelajaran IPA
materi bumi dan alam semeta (jenis-jenis tanah dan lapsian tanah) menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan media gambarsangat
memuaskan, ditandai dengan adanya peningkatan nilai siswa dari siklus II ke
siklus III. Adapun rincian nilai siswa pada siklus III sebagai berikut:
Tabel 4.11Nilai Evaluasi Siklus III
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Ahmad Nurul Qomar 65 90 Tuntas
2 Ani Widiyawati 65 50 Tidak Tuntas
3 Aulia Natani Anggreni T 65 100 Tuntas
4 Fitri Wulandari 65 80 Tuntas
5 Hani Mustafidah 65 100 Tuntas
6 Izza Fitri Azka 65 90 Tuntas
7 M. Agung Nugroho 65 80 Tuntas
8 Muhammad Nailul Author 65 80 Tuntas
9 Muhammad Nizam Tri Utomo 65 90 Tuntas
10 Naufal Ilham Asyarofi 65 80 Tuntas
11 Nay Sella Islami Anindita 65 90 Tuntas
12 Novi Liana Safila Aulis 65 90 Tuntas
13 Rechan Fatkhur Rohman 65 80 Tuntas
14 Rian Novi Riyanto 65 90 Tuntas
81
15 Syahril Apriyanto 65 70 Tuntas
16 Yulia Fahra Nugraheni 65 100 Tuntas
17 Zulfa Raudhotul Ma’wa 65 90 Tuntas
18 Zulfa Riyadhotul Ma’wa 65 90 Tuntas
19 Cikal Farrasesa Abiansyah 65 80 Tuntas
Ketuntasan Klasikal 95%
Catatan : KKM Nasional : 75
Tabel 4.12Rekapitulasi Ketuntasan Siklus III
KKM Tuntas Tidak Tuntas
KKM Individu 18 siswa (95%) 1 siswa (5%)
KKM Nasional 17 siswa (89%) 2 siswa (10%)
Nilai Rata-rata 85,26
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 19 siswa terdapat 18
(95%) siswa memperoleh nilai ≥ 65 atau telah mencapai KKM, dan terdapat 1
(5%) siswa yang memperoleh nilai ≤ 65 atau belum mencapai KKM. Dan
ketuntasan klasikal yang dicapai dalam siklus III sebesar 95%.
1. Nilai Rata-Rata Siklus II
2. Nilai Persentase Siklus II
82
Berdasarkan data hasil belajar siswa pada siklus III diketahui
bahwa dari 19 siswa terdapat 18 (95%) siswa yang tuntas, dan 1 (5%) siswa
yang belum tuntas, dengan rata-rata 85,26. Dengan demikian dapat
disimpulkan pembelajaran sikuls III ini berhasil karena 95% > 85%.
b. Lembar Observasi Siswa Siklus III
Tabel 4.13 Observasi terhadap Siswa siklus III
No Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Pengetahuan Keaktifan Kerja sama
K C B K C B K C B
1 Ahmad Nurul Qomar
2 Ani Widiyawati
3 Aulia Natani Anggreni T
4 Fitri Wulandari
5 Hani Mustafidah
6 Izza Fitri Azka
7 M. Agung Nugroho
8 Muhammad Nailul
Author
9 Muhammad Nizam Tri
Utomo
10 Naufal Ilham Asyarofi
11 Nay Sella Islami
Anindita
12 Novi Liana Safila Aulis
13 Rechan Fatkhur Rohman
14 Rian Novi Riyanto
83
15 Syahril Apriyanto
16 Yulia Fahra Nugraheni
17 Zulfa Raudhotul Ma’wa
18 Zulfa Riyadhotul Ma’wa
19 Cikal Farrasesa
Abiansyah
Jumlah
0 6 13 0 8 11 0 8 11
0% 32
%
68
% 0%
42
%
58
% 0%
42
%
58
%
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
c. Lembar Observasi Siswa Siklus III
Tabel 4.14Lembar Observasi terhadap Guru siklus III
No Fase Kompetensi Skor
3 2 1
7. 1. Pendahuluan Guru mengawali dan menyiapkan peserta
didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran
Guru menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
Guru menjelaskan kompetensi dasar atau
tujuan pembelajaran yang akan dicapai
8. 2. Kegiatan Inti Guru menyampaikan poin penting dalam
materi jenis-jenis tanah dan komposisi
tanah
84
Guru menunjukkan media gambar jenis-
jenis pelapukan
Guru membagi siswa dalam kelompok-
kelompok kecil
Guru memberikan arahan tentang
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan
membagi materi untuk tiap-tiap kelompok
Guru membimbing siswa secara
berkelompok untuk mempelajari materi
jenis-jenis tanah dan komposisi tanah
sesuai dengan materi yang didapatkan
Guru membantu siswa yang kesulitan
dalam memahami materi pelajaran
Guru bertanya jawab dengan siswa
mengenai materi pelajaran yang dipelajari
9. 3. Penutup Guru memberikan evaluasi seluruh
rangkaian aktivitas pembelajaran
Guru memberi kesempatan siswa untuk
berpendapat tentanng pembelajaran yang
diikuti
Guru melakukan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pemberian tugas (melakukan
penilaian hasil belajar)
Guru mengakhiri pelajaran dengan doa dan
ditutup dengan salam.
Jumlah 36 4 0
Total 40
Kategori Sangat Baik
Keterangan:
Skor Nilai: Kriteria Penilaian:
3 =Sangat baik Sangat Baik : 39 - 45
2 = Baik Baik : 31 - 38
1= Cukup Cukup : 23 - 30
85
Kurang : 15 – 22
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembelajaran IPA materi bumi dan alam semesta dengan menggunakan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan media gambar
mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V MI Islamiyah
Karangpakel Sumberagung Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali. Hal ini
dibuktikan dengan nilai yang diperoleh oleh siswa dari sebelum menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan media gambar, nilai evaluasi siklus I
, siklus II, dan siklus III selalu mengalami peningkatan. Adapun data perbandingan
nilai hasil belajar antar siklus sebagai berikut:
Tabel 4.15 Rekapitulasi Nilai Siswa Pra Siklus, Siklus I, II dan III
NO
Nama
Nilai
Pra
Siklus
Siklus
I
Siklus
II
Siklus
III
1 Ahmad Nurul Qomar 53 10 70 90
2 Ani Widiyawati 60 60 75 50
3 Aulia Natani Anggreni T 63 20 100 100
4 Fitri Wulandari 64 40 80 80
5 Hani Mustafidah 68 100 100 100
6 Izza Fitri Azka 62 60 70 90
7 M. Agung Nugroho 45 30 40 80
8 Muhammad Nailul Author 48 80 40 80
9 Muhammad Nizam Tri Utomo 47 25 60 90
10 Naufal Ilham Asyarofi 58 20 50 80
11 Nay Sella Islami Anindita 55 60 35 90
12 Novi Liana Safila Aulis 67 60 90 90
13 Rechan Fatkhur Rohman 58 30 50 80
86
14 Rian Novi Riyanto 64 45 70 90
15 Syahril Apriyanto 37 25 90 70
16 Yulia Fahra Nugraheni 82 90 90 100
17 Zulfa Raudhotul Ma’wa 75 65 100 90
18 Zulfa Riyadhotul Ma’wa 77 85 80 90
19 Cikal Farrasesa Abiansyah 55 60 70 80
Rata-rata 59,8 50,7 71,5 85,2
Ketuntasan Klasikal 26% 26% 68% 95%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui ketuntasan klasikal dari pra
siklus ke siklus I belum peningkatan, masih berada di 26% ketuntasan kalsikal.
Pada siklus II mengalami peningkatan dari ketuntasan klasikal siklus I yakni dari
26% menjadi 68%. Pada siklus III juga mengalami peningkatan dari ketuntasan
klasikal siklus II yakni dari 68% menjadi 95%.
Tabel 4.16Perbandingan hasil belajar pada Siklus I, II dan III
Uraian
Siswa Tuntas
Siswa Tidak Tuntas
Rata-
rata
KKM
Individu
KKM
Nasional
KKM
Individu
KKM
Nasional
Frek % Frek % Frek % Frek %
Prasikl
us
5
26%
3
16%
14
74%
16
84%
59,89
Siklus I
5
26%
4
21%
14
74%
15
79%
50,78
Siklus
II
13
68%
9
47%
6
36%
10
53%
71.57
Siklus
III
18
95%
17
89%
1
5%
2%
10%
85,26
87
Berdasarkan perbandingan siklus I, siklus II dan siklus III maka
dapatdinyatakan hasil belajar IPA mengalami peningkatan. Dan ketuntasanbelajar
siswa juga meningkat yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.17 Peningkatan Hasil Belajar IPA Pada Siklus I, II dan III
No Tahapan Rata-rata
hasil belajar
PHB KI
(%)
PKI
(%)
KN (%) PKN
(%)
1 Siklus I 50,78 26% 21%
2 Siklus II 71.57 20, 79 68% 42% 47% 26%
3 Siklus III 85,26 13,69 95% 27% 89% 42%
Jumlah
Peningkatan
34,48
69%
68%
Keterangan:
PPB = Peningkatan Hasil Belajar
KI = Ketuntasan Individu
PKI = Peningkatan Ketuntasan Individu
KN = Ketuntasan Nasional
PKN = Peningkatan Ketuntasan Nasional
Berdasarkan tabel diatas presentase peningkatan hasil belajar IPA materi
bumi dan alam semesta pada siswa kelas V dapat di simpulkan bahwa menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan media gambar dapat meningkatkan
prestasi belajar IPA bagi siswa Kelas VMI Islamiyah Karangpakel Sumberagung
Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali Tahun 2018. Pada siklus I KKM
88
individusama dengan KKM prasiklus yakni sebesar 26% dan KKM nasional sebesar
21% sedangkan siklus II KKM individu ada peningkatan sebesar 68 % dan KKM
nasional ada peningkatan sebesar 47%, pada siklus III KKM individu ada
peningkatan yang lebih baik dibandingkan siklus II sebesar 95% dan KKM nasional
sebesar 89%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar IPA materi
bumi dan alam semesta pada KKM Individu sebesar 69% dan KKM Nasional
sebesar 68% hipotesis yang menyatakan bahwa “dengan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dan media gambardapat meningkatkan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran IPA materi bumi dan alam semesta bagi siswa kelas VMI
Islamiyah Karangpakel Sumberagung Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali Tahun
Ajaran2017/2018”, di terima kebenarannya. Dan dari hasil belajar siswa di atas dapat
membuktikan bahwa pembelajaran ini efektif meningkatkan hasil belajar pada siswa.
Siswa yang pada siklus III tidak tuntas KKM bernama Ani Widiyawati. Pada
siklus I ia menapat nilai 60, pada siklius II ia mendapatkan nilai 75 dan pada siklus
III mengalami penurunan ia mendapat nilai 50. Hal ini terjadi karena pada saat
pelaksanaan siklus III ia kurang konsentrasi pada pelajaran. Ia bermain dan ramai
dikelas sehingga tidak mendengarkan teman “tim ahli” yang sedang menjelaskan
materi pelajaran
89
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat
disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dan media gambardapat meningkatkan hasil belajar IPA bagi siswa kelas
VMI Islamiyah Karangpakel Sumberagung Kecamatan Klego Kabupaten
Boyolali Tahun Ajaran 2017/2018. Nilai rata-rata Siklus I ke siklus II terjadi
kenaikan 20,79 dan pada siklus II ke siklus III terjadi kenaikan 13,69.
Tercapainya target pencapaian KKM dari 19 pada siklus I KKM
individu sebanyak 5 siswa ( 26 %) terjadi peningkatan pada siklus II KKM
individu sebanyak 13 siswa ( 68 %) dan peningkatan terjadi pada siklus III
KKM individu sebanyak 18 siswa ( 95 %)jadi secara klasikal kelas melampaui
KKM yang dipersyaratkan ≥ 85%.Penelitian Tindakan Kelas ini dinyatakan
berhasil.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penelitian
memberikan saran sebagai berikut:
90
1. Sekolah
Pihak sekolah hendaknya memberikan sarana, fasilitas dan pelatihan
bagi pendidik agar proses pembelajaran menjadi lebih baik dan dapat
meningkatkan mutu sekolah.
2. Guru
a. Guru hendaknya berinovasi dalam proses pembelajaran menerapkan
model pembelajaran yang bervariasi sehingga kegiatan pembelajaran
dapat berlangsung menyenangkan dan siswa tidak cepat bosan.
b. Guru harus memberikan kesempatan atau wadah bagi siswa untuk
berfikir lebih luas tentang pemecahan sebuah masalah sehingga
pembelajaran bisa lebih bermakna dan menyenangkan.
c. Guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan
media gambar pada pelajaran IPA kerena terbukti dapat meningkatkan
hasil belajar IPA kelas V materi bumi dan alam semesta.
3. Siswa
a. Siswa harus lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran, tidak terhalang
oleh rasa malu dan takut salah, karena keberanian dan kekreatifan akan
meningkatkan hasil belajar.
b. Untuk siswa yang bernama Ani, hendaknya diberi teguran agar saat
pembelajaran berlangsung tidak gaduh dan mengganggu teman lain.
91
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri. 2009. Media Pembelajaran. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13
FKIP UNS Surakarta.
Asih dan Sulistyowati, Eka. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi
Aksara.
Bahrudin dan Wahyuni, Esa Nur. 2008. Teori Belajar dan pembelajaran. Jogjakarta :
ar-ruz media.
H.M. Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur penelitian tindakan kelas. Bogor : Ghalia
Indonesia.
Hartiny, Rosma S . 2010. Penelitian tindakan kelas. Yogyakarta : sukses offset.
Haryanto. 2007. SAINS untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Erlangga.
Imas dan Sani, Berlin. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembeljaran. Kata Pena.
Kastolani. 2014. Model pembelajaran inovatif: teori dan aplikasi. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Khaeruddin, et al., 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Konsep dan
Implementasinya di Madrasah. Jogjakarta: Pilar Media.
Rasimin. 2012. Pembelajaran IPS. Salatiga :STAIN Salatiga Press.
Rasimin. 2012. Pendidikan ilmu pengetahuan sosial. Yogyakarta : Trustmedia
Publishing.
Sanaky, Hujair AH. 2013. Media pembelajaran Interaktif-inovatif. Yogyakarta :
Kaukaba dipantara.
SCP, Indriati. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Sugiyanto. 2009. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi
Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta.
Sukandarrumidi. 2012. Metodologi penelitian. Jogjakarta : Gajah mada university press.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
92
Sutikno, M. Sobry. 2014. Metode & Model-model pembelajaran. Mataram : Holistica.
Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Diva Press.
Trianto. 2009. Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif: konsep landasan dan
implementasinya, pada kurikulum tingkat satuan pendidikan. Jakarta : Kencana
Prenada Media Grup.
Usman, M. Basyiruddin & Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
Lampiran 1. Dokumentasi siklus I
Guru membuka pelajaran
Guru menyampaikan materi pelajaran dengan media gambar
Guru mengawasi jalannya diskusi
Siswa “tim ahli” menjelaskan materi pada teman lain
Lampiran 2. RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : MI Islamiyah Karangpakel
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : V / II
Materi Pokok : Proses pembentukan tanah
Alokasi Waktu : 2 JPL X 35 menit
A. Standar Kompetensi
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
7.1. Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan
7.1.1 Mengetahui konsep pembentukan tanah
7.1.2 Mengetahui jenis-jenis batuan
7.1.3 Memahami proses pembentukan batuan
7.1.4 Mengetahui struktur (ciri utama) batuan
7.1.5 Menyebutkan kegunaan batuan
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat memahami konsep
pembentukan tanah.
2. Dengan diskusi kelompok, siswa dapat mengetahui jenis batuan.
3. Dengan diskusi kelompok, siswa dapat memahami proses pembentukan batuan.
4. Dengan diskusi kelompok, siswa dapat mengetahui struktur (ciri utama) batuan.
5. Dengan diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan kegunaan batuan.
Karaktersiswa yang diharapkan:
Kerja keras
Kreatif
Mandiri
Rasa ingin tahu
D. Materi Ajar
Proses pembentukan tanah
1. Proses Pembentukan Tanah karena Pelapukan Batuan
Batuan memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah menjadi tanah.
Batuan menjadi tanah karena pelapukan. Batuan dapat mengalami pelapukan
karena berbagai faktor, di antaranya cuaca dan kegiatan makhluk hidup. Faktor
cuaca yang menyebabkan pelapukan batuan, misalnya suhu dan curah hujan.
a. Batuan
Menurut proses pembentukannya, batuan dapat digolongkan atas tiga
golongan, yaitu: batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf.
1) Batuan Beku
Batuan beku terbentuk dari magma yang membeku. Batuan yang
sudah ada di alam ini dapat berubah akibat pengaruh perubahan suhu
dan pelapukan. Yang termasuk batuan beku, antara lain batu granit,
batu basal, batu obsidian, dan batu apung.
Tabel 1. Batuan Beku
NO Jenis Batuan Ciri Utama Cara terbentuknya
1
batu apung
Warna keabu-abuan,
berpori-pori,
bergelembung, ringan,
terapung dalam air.
Dari pendinginan
magma yang
bergelembung-
gelembung gas.
2
Hitam, seperti kaca,
tidak ada kristal-kristal.
Terbentuk dari
lava permukaan
yang mendingin
dengan cepat.
batu obsidian
3
batu granit
Terdiri atas kristal-
kristal kasar, warna
putih sampai abu-abu,
kadang-kadang jingga.
Dari pendinginan
magma yang
terjadi dengan
lambat di bawah
permukan bumi.
4
Basal
Terdiri atas kristal-
kristal berwarna hijau
keabuabuan dan
berlubanglubang.
Dari pendinginan
lava yang
mengandung
gelembung gas,
tetapi gasnya telah
menguap.
Kegunaan batuan beku
a) Batu apung : untuk mengamplas atau menghaluskan kayu, di bidang
industri digunakan sebagai bahan pengisi (filler), isolator temperatur
tinggi dan lain-lain.
b) Batu obsidian : untuk alat pemotong atau ujung tombak (pada masa
purbakala) dan bisa dijadikan kerajinan
c) Batu granit : sebagai bahan bangunan
d) Basalt : sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan /
pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll)
2) Batuan Sedimen atau Batuan Endapan
Batuan endapan atau batuan sedimen merupakan batuan yang terjadi
karena pelapukan dari batuan yang sudah ada. Yang termasuk batuan
sedimen (endapan), antara lain batuan konglomerat, batuan breksi, batu
pasir, batu serpih, dan batu kapur atau batu gamping.
Tabel 2. Batuan Sedimen
NO Jenis Batuan Ciri Utama Cara terbentuknya
1
Konglomerat
Material kerikil-
kerikil bulat, batu-batu
dan pasir yang
merekat serta sama
lainnya.
Dari bahan-bahan
yang lepas-lepas
yang terpadatkan
dan terikat karena
gaya beratnya.
2
batu pasir
Jelas terlihat, tersusun
atas butir-butir pasir,
warna abu-abu,
kuning, merah.
. Dari bahan-bahan
yang lepas-lepas
yang terpadatkan
dan terikat karena
gaya beratnya.
3
batu serpih
Lunak, baunya seperti
tanah liat, butir-butir
batuan halus, warna
hijau, hitam, kuning,
merah, abu-abu.
Dari bahan-bahan
yang lepas-lepas
dan halus yang
terpadatkan dan
terikat karena gaya
beratnya.
4
batu gamping
(kapur)
Agak lunak, warna
putih keabu-abuan,
membentuk gas
karbon dioksida kalau
ditetesi asam.
Dari cangkang
binatang lunak
seperti siput,
kerang, dan
binatang laut yang
telah mati.
Rangkanya yang
terbuat dari kapur
tidak musnah,
tetapi memadat
membentuk batu
kapur.
5
Breksi
Gabungan
pecahanpecahan yang
berasal dari letusan
gunung berapi.
Terbentuk karena
bahan-bahan ini
terlempar tinggi ke
udara dan
mengendap di
suatu tempat.
Kegunaan batuan sedimen :
a) Konglomerat : sebagai bahan bangunan
b) Batu pasir : sebagai material di dalam pembuatan gelas/kaca dan
sbg kontruksi bangunan
c) Batu serpih : sebagai bahan bangunan
d) Batu gamping : sebagai bahan baku semen
e) Breksi : sebagai bahan kerajinan dan bahan bangunan.
3) Batuan metamorf
Di lingkunganmu sehari-hari, pernahkah kamu melihat meja,
patung, lantai atau hiasan lain yang terbuat dari marmer? Apakah
pernah terpikir olehmu bahwa marmer juga termasuk batuan?
Batu marmer berasal dari batu kapur yang mengalami perubahan
bentuk. Perubahan bentuk batu marmer disebabkan oleh berbagai
faktor, antara lain karena suhu dan tekanan yang sangat tinggi,
pengaruh air, dan perubahan kimia yang terjadi di dalam kerak bumi.
Batuan yang mengalami perubahan bentuk disebut batuan metamorf.
Yang termasuk batuan metamorf antara lain batu marmer (pualam),
batu tulis, batu sabak, batu kuarsa, dan batu genes. Marilah perhatikan
tabel di bawah ini!
Tabel 3. Batuan Metamorf
NO Jenis Batuan Ciri Utama Cara terbentuknya
1
Batu pualam
Campuran warna yang
berbeda-beda, dapat
mempunyai pita-pita
warna, kristal-kristalnya
sedang sampai kasar, jika
ditetesi asam
mengeluarkan bunyi
mendesis.
Terbentuk jika batu
kapur mengalami
perubahan
suhu dan tekanan
tinggi.
2
batu sabak
Abu-abu kehijau-hijauan
dan hitam, dapat
dibelahbelah
menjadi lempeng-
lempeng
tipis.
Terbentuk jika batu
serpih mengalami
perubahan
suhu dan tekanan
tinggi.
Kegunaan batuan metamorf :
a) Batu pualam atau marmer : Dimanfaatkan menjadi meja, asbak,
guci, hiasan-hiasan.
b) Batu sabak : Sebagai bahan campuran semen, papan tulis, panel
instrumen listrik, dan jaman dahulu digunakan sebagai pengganti
buku.
E. Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
2. Metode Diskusi
3. Metode Penugasan
F. Media Pembelajaran
1. Gambar jenis-jenis batuan
G. Sumber Belajar
1. Haryanto. 2007. SAINS untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Erlangga. Halaman 171-
174.
2. SCP, Indriati. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Kementerian Pendidikan Nasional. Halaman 172-175.
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit)
Kegiatan pendahuluan berisi urian:
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran:
Guru mengucapkan salam
Berdoa
Mengabsen dan menanyakan kabar
Menanayakan apakah semuanya siap belajar ?
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
“kemarin kita sudah belajar tentang sifat-sifat cahaya, Sekarang kita
akan belajar tentang pembentukan tanah.”
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai:
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai “setelah
pelajaran hari ini, bapak/ibu guru berharap kalian memahami
bagaimana proses pembentukan tanah, jenis-jenis batuan, struktur atau
ciri utama batuan, proses pembentukan batuan, dan kegunaan batuan”
2. Kegiatan Inti (50 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru:
a. Guru menyiapkan siswa untuk masuk ke dalam pembelajaran dengan
mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi: “ siapa yang
tau bagaimana proses pembentukan tanah?”
b. Guru menyampaikan materi tentang pembentukan tanah
c. Guru menyampaikan materi jenis-jenis batuan
1. Batuan beku
2. Batuan sedimen
3. Batuan metamorf
d. Guru menujukkan media gambar yang berisi tentang jenis-jenis batuan
Elaborasi
Dalam kegiatan Elaborasi guru:
a. Menyuruh siswa mencatat hal penting dari penyampaian guru mengenai
pelapukan tanah.
b. Siswa menyebutkan jenis-jenis batuan dengan media gambar.
c. Guru mengelompokkan siswa menjadi 3 kelompok, setiap kelompok
membahas 1 jenis batuan; batuan beku, batuan sedimen, dan batuan
metamorf.
d. Siswa melakukan presentasi hasil diskusi, kelompok A menggirimkan 1
orang sebagai tim ahli ke kelompok B untuk menjelaskan materi yang
telah mereka diskusikan, begitu seterusnya. Materi yang disampaikan
meliputi; jenis-jenis batuan, pembentukan batuan, struktur batuan dan
kegunaan batuan”
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru:
a. Membantu siswa yang masih kesulitan dalam mengerjakan soal evaluasi
b. Mengecek jawaban siswa
c. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat
d. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya seputar materi
yang belum dikuasai.
e. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat
tentang pembelajaran yang telah diikuti.
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar
materi tersebut.
b. Guru memberi saran untuk pembelajaran hari ini
c. Guru menyampaikan sekilas materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
d. Guru memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa agar siswa rajin
belajar.
e. Mengajak semua siswa membaca hamdalah
I. Penilaian
a. Teknik penilaian : tes tertulis
b. Instrumen penilaian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat!
1. Pembentukan tanah berasal dari ....
2. Didalam perut bumi terdapat cairan yang sangat panas disebut ....
3. Berdasarkan proses terbentuknya, batuan dibagi menjadi 3 yaitu ....
4. Batuan yang terbentuk dari magma yang membeku disebut ....
5. Kegunaan batu obsidian adalah sebagai ….
6. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari ....
7. Struktur (ciri-ciri) batu gamping adalah ....
8. Kegunaan batu pasir adalah sebagai ....
9. Batuan yang mengalami perubahan bentuk akibat suhu dan tekanan
tinggi disebut batuan ....
10. Contoh batuan metamorf adalah ...
Kunci Jawaban
1. Pelapukan batuan
2. Magma
3. Batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf
4. Batuan beku
5. Ujung tombak dan alat pemotong pada zaman kuno.
6. Endapan hasil pelapukan batuan
7. Agak lunak, berwarna putih keabu-abuan
8. Campuran bahan bangunan, aspal dan perkakas jalan
9. Batuan metamorf
10. Batu genes, batu marmer dan batu sabak
Lampiran 3. Soal dan jawaban siklus I
Nama :
Nomor Presensi :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat!
1. Pembentukan tanah berasal dari ....
2. Didalam perut bumi terdapat cairan yang sangat panas disebut ....
3. Berdasarkan proses terbentuknya, batuan dibagi menjadi 3 yaitu ....
4. Batuan yang terbentuk dari magma yang membeku disebut ....
5. Kegunaan batu obsidian adalah sebagai ….
6. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari ....
7. Struktur (ciri-ciri) batu gamping adalah ....
8. Kegunaan batu pasir adalah sebagai ....
9. Batuan yang mengalami perubahan bentuk akibat suhu dan tekanan tinggi
disebut batuan ....
10. Contoh batuan metamorf adalah ...
Kunci Jawaban
1. Pelapukan batuan
2. Magma
3. Batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf
4. Batuan beku
5. Ujung tombak dan alat pemotong pada zaman kuno.
6. Endapan hasil pelapukan batuan
7. Agak lunak, berwarna putih keabu-abuan
8. Campuran bahan bangunan, aspal dan perkakas jalan
9. Batuan metamorf
10. Batu genes, batu marmer dan batu sabak
Lampiran 4. Lembar Observasi Siswa Siklus I
Lembar Observasi terhadap Siswa siklus I
No. Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Pengetahuan Keaktifan Kerja sama
K C B K C B K C B
1 Ahmad Nurul Qomar
2 Ani Widiyawati
3 Aulia Natani Anggreni T
4 Fitri Wulandari
5 Hani Mustafidah
6 Izza Fitri Azka
7 M. Agung Nugroho
8 Muhammad Nailul Author
9 Muhammad Nizam Tri Utomo
10 Naufal Ilham Asyarofi
11 Nay Sella Islami Anindita
12 Novi Liana Safila Aulis
13 Rechan Fatkhur Rohman
14 Rian Novi Riyanto
15 Syahril Apriyanto
16 Yulia Fahra Nugraheni
17 Zulfa Raudhotul Ma’wa
18 Zulfa Riyadhotul Ma’wa
19 Cikal Farrasesa Abiansyah
Jumlah 4 6 9 2 11 6 3 10 6
21
% 32%
47
%
11
%
58
%
32
%
16
%
53
%
32
%
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
Lampiran 5. Lembar Observasi Guru Siklus I
Lembar Observasi terhadap Guru siklus I
No Fase Kompetensi Skor
3 2 1
10. Pendahuluan Guru mengawali dan menyiapkan
peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran
Guru menyampaikan cakupan
materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus
Guru menjelaskan kompetensi
dasar atau tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
11. Kegiatan Inti Guru menyampaikan poin penting
dalam materi jenis-jenis batuan
Guru menunjukkan media gambar
jenis-jenis batuan
Guru membagi siswa dalam
kelompok-kelompok kecil
Guru memberikan arahan tentang
pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dan membagi materi untuk
tiap-tiap kelompok
Guru membimbing siswa secara
berkelompok untuk mempelajari
materi jenis-jenis batuan sesuai
dengan materi yang didapatkan
Guru membantu siswa yang
kesulitan dalam memahami materi
pelajaran
Guru bertanya jawab dengan siswa
mengenai materi pelajaran yang
dipelajari
12. Penutup Guru memberikan evaluasi seluruh
rangkaian aktivitas pembelajaran
Guru memberi kesempatan siswa
untuk berpendapat tentanng
pembelajaran yang diikuti
Guru melakukan kegiatan tindak
lanjut dalam bentuk pemberian
tugas (melakukan penilaian hasil
belajar)
Guru mengakhiri pelajaran dengan
doa dan ditutup dengan salam.
Jumlah 12 18 1
Total 32
Kategori Baik
Keterangan:
Skor Nilai: Kriteria Penilaian:
3 =Sangat baik Sangat Baik : 39 - 45
2 = Baik Baik : 31 - 38
1= Cukup Cukup : 23 - 30
Kurang : 15 - 22
Lampiran 6. Dokumentasi siklus II
Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media gambar
Suasana jalannya diskusi
Siswa “tim ahli” menjelaskan materi pada teman lain
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Lampiran 7. RPP Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : MI Islamiyah Karangpakel
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : V / II
Materi Pokok : Jenis tanah
Alokasi Waktu : 2 JPL X 35 menit
A. Standar Kompetensi
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan
sumber daya alam
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
7.2. Mengidentifikasi jenis-jenis tanah
7.2.1 Memahami konsep pelapukan
7.2.2 Mengetahui jenis pelapukan
7.2.3 Memahami proses pelapukan
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat memahami konsep
tentang pelapukan.
2. Dengan diskusi kelompok, siswa dapat mengetahui jenis pelapukan.
3. Dengan diskusi kelompok, siswa dapat memahami proses pelapukan.
Karaktersiswa yang diharapan
Kerja keras
Kreatif
Mandiri
Rasa ingin tahu
D. Materi Ajar
Proses pembentukan tanah
Proses Pembentukan Tanah karena Pelapukan Batuan
Batuan memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah menjadi tanah. Batuan
menjadi tanah karena pelapukan. Batuan dapat mengalami pelapukan karena
berbagai faktor, di antaranya cuaca dan kegiatan makhluk hidup. Faktor cuaca yang
menyebabkan pelapukan batuan, misalnya suhu dan curah hujan. Pelapukan yang
disebabkan oleh faktor cuaca ini disebut pelapukan fisika. Adapun makhluk hidup
yang menyebabkan pelapukan, misalnya pepohonan dan lumut. Pelapukan yang
disebabkan oleh aktivitas makhluk hidup ini disebut pelapukan biologi.
a. Pelapukan Fisika
Pelapukan fisika disebabkan oleh berbagai faktor alam. Faktor alam itu
antara lain: angin, air, perubahan suhu, dan gelombang laut. Angin yang
senantiasa bertiup kencang dapat mengikis batuan sedikit demi sedikit.
Kondisi ini dapat mengakibatkan batuan mengalami erosi. Erosi batuan
menyebabkan terjadinya padang pasir. Selain itu, angin yang bertiup sangat
kencang juga dapat menggeser batuan. Saat bergeser inilah batuan
bergesekan dengan batuan lain sehingga mengalami penggerusan. Batuan
akan pecah menjadi bagian yang lebih kecil, misalnya pasir dan kerikil.
Perubahan suhu secara drastis juga dapat mengakibatkan pelapukan
batuan. Saat suhu tinggi atau panas, batu akan mengembang. Sementara itu,
saat suhu rendah atau dingin, batu akan menyusut kembali. Perubahan ini
terjadi silih berganti antara siang dan malam. Adanya perubahan suhu yang
silih berganti ini, lama-kelamaan dapat mengakibatkan batuan tersebut
pecah.
Batu juga dapat mengalami pelapukan karena air. Air hujan dan air terjun
yang mengenai batuan secara terus-menerus dapat mengakibatkan batuan
retak dan pecah.
Gambar 1. Batu yang mengalami pelapukan karena pengaruh cuaca
Gambar 2. Gelombang laut merupakan salah satu penyebab pelapukan
batu karang
Batu karang yang berdiri kukuh di tepi laut juga dapat mengalami
pelapukan. Gelombang laut yang menghantam batu karang secara terus-
menerus mengakibatkan batuan tersebut terkikis sedikit demi sedikit.
Satu hal yang perlu diingat, proses pelapukan setiap batuan berbeda-
beda. Ada batuan yang cepat lapuk, tetapi ada juga yang lambat. Cepat
lambatnya pelapukan tergantung pada penyusun dan tingkat kekerasan
batuan tersebut.
b. Pelapukan Kimiawi
Bagaimana pelapukan kimia yang terjadi pada batuan? Batuan hasil
pelapukan kimia mengalami perubahan kimia secara tetap maupun
sementara. Pelapukan ini dapat kamu amati pada perkaratan besi. Besi
berubah warna menjadi cokelat kemerahan dan bersifat rapuh. Proses
perkaratan terjadi karena oksigen bersenyawa dengan uap air. Jadi besi akan
mudah berkarat jika diletakkan di tempat yang lembap.
Hujan asam mempercepat proses pelapukan secara kimia. Tahukah kamu
apa yang dimaksud dengan hujan asam? Kegiatan industri menghasilkan gas
sulfur dioksida dan nitrogen oksida yang mencemari udara. Gas-gas buangan
tersebut di udara bereaksi dengan oksigen dan uap air membentuk asam
sulfur dan asam nitrat. Kemudian terjadilah hujan asam. Hujan asam
menyebabkan kerusakan pada batuan dan logam.
Batu kapur akan hancur apabila disiram air, sehingga air yang mengalir
melalui batuan mengandung banyak bahan kimia. Bahan kimia inilah yang
menyebabkan hancurnya batuan yang dilalui air. Nah, pelapukan yang
disebabkan oleh zat kimia dinamakan pelapukan kimia.
Gambar 3. Pelapukan batu kapur karena air
c. Pelapukan Biologi
Pelapukan secara biologi dapat disebabkan oleh tumbuhan atau lumut
yang menempel di permukaan batuan. Tumbuhan merambat dan lumut
menempel di permukaan batuan. Tumbuhan merambat akan menimbulkan
lubang-lubang pada batuan tempat akarnya melekat. Lubang-lubang ini
lama-kelamaan bertambah besar dan banyak. Akhirnya, batuan tersebut akan
hancur.
Gambar 4. Lumut yang menempel dipermukaan arca ini dapat
melapukkannya
E. Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
2. Metode Diskusi
3. Metode Penugasan
F. Media Pembelajaran
Gambar jenis-jenis pelapukan
G. Sumber Belajar
1. Haryanto. 2007. SAINS untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Erlangga.
2. SCP, Indriati. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Kementerian Pendidikan Nasional.
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit)
Kegiatan pendahuluan berisi urian:
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran:
Guru mengucapkan salam
Berdoa
Mengabsen dan menanyakan kabar
Menanayakan apakah semuanya siap belajar ?
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
“kemarin kita sudah belajar tentang jenis-jenis batuan, Sekarang kita
akan belajar tentang pelapukan tanah.”
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai:
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai “setelah
pelajaran hari ini, bapak/ibu berharap kalian memahami apa itu
pelapukan, jenis-jenis pelapukan dan proses pelapukan ”
2. Kegiatan Inti (60 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru:
a. Guru menyiapkan siswa untuk masuk ke dalam pembelajaran dengan
mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi: “ apa yang
kalian ketahui tentang pelapukan tanah?”
b. Guru menyampaikan materi tentang konsep pelapukan dan komposisi
tanah
c. Guru menyampaikan jenis-jenis pelapukan secara umum
1. Pelapukan fisika
2. Pelapukan kimia
3. Pelapukan biologi
d. Guru menujukkan media gambar yang berisi tentang contoh pelapukan
Elaborasi
Dalam kegiatan Elaborasi guru:
a. Menyuruh siswa mencatat hal penting dari penyampaian guru mengenai
pelapukan tanah.
b. Siswa menyebutkan contoh-contoh pelapukan baik fisika, kimia dan
biologi.
c. Guru mengelompokkan siswa menjadi 3 kelompok, setiap kelompok
membahas 1 jenis pelapukan; pelapukan fisika, pelapukan kimia, dan
pelapukan biologi.
d. Siswa melakukan presentasi hasil diskusi, kelompok A menggirimkan 1
orang sebagai tim ahli ke kelompok B untuk menjelaskan materi yang
telah mereka diskusikan, begitu seterusnya. Materi yang disampaikan
meliputi; bagaimana proses pelapukan dapat terjadi dan memberikan
contoh jenis pelapukan.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru:
a. Membantu siswa yang masih kesulitan dalam mengerjakan soal evaluasi
b. Mengecek jawaban siswa
c. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat
d. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya seputar materi
yang belum dikuasai.
e. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat
tentang pembelajaran yang telah diikuti.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar
materi tersebut.
b. Guru memberi saran untuk pembelajaran hari ini
c. Guru menyampaikan sekilas materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
d. Guru memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa agar rajin belajar.
e. Mengajak semua siswa membaca hamdalah
I. Penilaian
a. Teknik penilaian : tes tertulis
b. Instrumen penilaian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat!
1. Lapisan permukaan bumi yang sering kita pijak adalah ....
2. Tanah merupakan hasil dari ....
3. Jenis pelapukan ada 3 yaitu ....
4. Pengikisan batuan oleh air laut termasuk pelapukan ....
5. Faktor yang menyebabkan pelapukan fisika adalah ....
6. Hujan asam dapat melapukkan bebatuan. Pelapukan oleh hujan asam
termasuk pelapukan ....
7. Zat yang menyebabkan pelapukan kimia adalah ....
8. Arca batu pada situs purbakala lambat laun akan lapuk oleh lumut. Jenis
pelapukan yang terjadi adalah pelapukan ...
9. Tumbuhan yang menyebabkan pelapukan adlah ....
10. Lumut dapat menyebabkan pelapukan karena ....
Kunci Jawaban
1. Tanah
2. Pelapukan batuan
3. Pelapukan fisika, kimia dan biologi
4. Fisika
5. Faktor alam seperti; angin, air, panas
6. Kimia
7. Zat asam
Lampiran 8. Soal evaluasi dan jawaban Siklus II
Nama :
Nomor Presensi :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat!
1. Lapisan permukaan bumi yang sering kita pijak adalah ....
2. Tanah merupakan hasil dari ....
3. Jenis pelapukan ada 3 yaitu ....
4. Pengikisan batuan oleh air laut termasuk pelapukan ....
5. Faktor yang menyebabkan pelapukan fisika adalah ....
6. Hujan asam dapat melapukkan bebatuan. Pelapukan oleh hujan asam
termasuk pelapukan ....
7. Zat yang menyebabkan pelapukan kimia adalah ....
8. Arca batu pada situs purbakala lambat laun akan lapuk oleh lumut. Jenis
pelapukan yang terjadi adalah pelapukan ...
9. Tumbuhan yang menyebabkan pelapukan adalah ....
10. Lumut dapat menyebabkan pelapukan karena ....
Kunci Jawaban
1. Tanah
2. Pelapukan batuan
3. Pelapukan fisika, kimia dan biologi
4. Fisika
5. Faktor alam seperti; angin, air, panas
6. Kimia
7. Zat asam
8. Biologi
9. Lumut
10. Adanya cairan yang membuat tanah menjadi lunak dan rapuh.
Lampiran 9. Lembar Observasi Siswa Siklus II
Lembar Observasi terhadap Siswa siklus II
No. Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Pengetahuan Keaktifan Kerja sama
K C B K C B K C B
1 Ahmad Nurul Qomar
2 Ani Widiyawati
3 Aulia Natani Anggreni T
4 Fitri Wulandari
5 Hani Mustafidah
6 Izza Fitri Azka
7 M. Agung Nugroho
8 Muhammad Nailul Author
9 Muhammad Nizam Tri Utomo
10 Naufal Ilham Asyarofi
11 Nay Sella Islami Anindita
12 Novi Liana Safila Aulis
13 Rechan Fatkhur Rohman
14 Rian Novi Riyanto
15 Syahril Apriyanto
16 Yulia Fahra Nugraheni
17 Zulfa Raudhotul Ma’wa
18 Zulfa Riyadhotul Ma’wa
19 Cikal Farrasesa Abiansyah
Jumlah 0 12 7 0 11 8 0 9 10
0
% 63%
37
%
0
%
58
%
42
% 0
90
%
10
%
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
Lampiran 10. Lembar Observasi Guru Siklus II
Lembar Observasi terhadap Guru siklus II
No Fase Kompetensi Skor
3 2 1
13. Pendahuluan Guru mengawali dan menyiapkan
peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran
Guru menyampaikan cakupan
materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus
Guru menjelaskan kompetensi
dasar atau tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
14. Kegiatan Inti Guru menyampaikan poin penting
dalam materi jenis-jenis pelapukan
Guru menunjukkan media gambar
jenis-jenis pelapukan
Guru membagi siswa dalam
kelompok-kelompok kecil
Guru memberikan arahan tentang
pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dan membagi materi untuk
tiap-tiap kelompok
Guru membimbing siswa secara
berkelompok untuk mempelajari
materi jenis-jenis pelapukan sesuai
dengan materi yang didapatkan
Guru membantu siswa yang
kesulitan dalam memahami materi
pelajaran
Guru bertanya jawab dengan siswa
mengenai materi pelajaran yang
dipelajari
15. Penutup Guru memberikan evaluasi seluruh
rangkaian aktivitas pembelajaran
Guru memberi kesempatan siswa
untuk berpendapat tentanng
pembelajaran yang diikuti
Guru melakukan kegiatan tindak
lanjut dalam bentuk pemberian
tugas (melakukan penilaian hasil
belajar)
Guru mengakhiri pelajaran dengan
doa dan ditutup dengan salam.
Jumlah 24 12 0
Total 36
Kategori Baik
Keterangan:
Skor Nilai: Kriteria Penilaian:
3 =Sangat baik Sangat Baik : 39 - 45
2 = Baik Baik : 31 - 38
1= Cukup Cukup : 23 - 30
Kurang : 15 - 22
Lampiran 11. Dokumentasi siklus III
Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media gambar
Tanya jawab siswa dengan guru
Suasana diskusi siswa
Siswa “tim ahli” menjelaskan pada teman-temannya.
Lampiran 12. RPP Siklus III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : MI Islamiyah Karangpakel
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : V / II
Materi Pokok : Jenis tanah
Alokasi Waktu : 2 JPL X 35 menit
A. Standar Kompetensi
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan
sumber daya alam
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
7.2. Mengidentifikasi jenis-jenis tanah
7.2.4. Menyebutkan jenis-jenis tanah
7.2.5. Memahami jenis-jenis tanah dan tempat terbentuknya
7.2.6. Mengetahui lapisan-lapisan tanah
7.2.7. Memahami komponen lapisan-lapisan tanah berdasarkan komposisi
penyusunnya
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat Menyebutkan jenis-jenis
tanah
2. Dengan diskusi kelompok, siswa dapat Memahami jenis-jenis tanah dan tempat
terbentuknya
3. Dengan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat Mengetahui lapisan-lapisan
tanah
4. Dengan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat Memahami komponen
lapisan-lapisan tanah.
Karaktersiswa yang diharapkan:
Kerja keras
Kreatif
Mandiri
Rasa ingin tahu
D. Materi Ajar
Jenis-jenis tanah dan lapisan tanah
Jenis-jenis tanah di Indonesia berbeda-beda. Jenis tanah akan berpengaruh
pada kesuburan tanah. Beberapa jenis tanah antara lainsebagai berikut:
a. Tanah berhumus
Tanah humus berada di lapisan atas, mempunyai warna gelap dan
bersifat gembur. Tanah humus terbentuk dari pembusukan tumbuhan.
Tanah humus banyak terdapat di hutan tropis. Tanah berhumus
merupakan tanah yang paling subur.
b. Tanah berpasir
Tanah berpasir mudah dilalui air atau bersifat porous dan
mengandung sedikit bahan organik. Tanah ini terbentuk dari pelapukan
batuan. Pada umumnya, tanah berpasir tidak begitu subur karena
mengandung sedikit humus. Tanah brpasir cocok digunakan sebagai
bahan bangunan.
c. Tanah liat
Tanah liat atau tanah lempung sulit dilalui air. Tanah lempung
terdiri atas butiran liat yang halus sehingga bersifat liat. Tanah liat
sangat lengket dan mudah dibentuk ketika basah. Oleh karena itu, tanah
liat sering digunakan sebagai bahan dasar pembentukan batu bata dan
gerabah.
d. Tanah berkapur
Tanah berkapur terbentuk dari pelapukan bebatuan. Tanah jenis
ini sangat mudah dilalui air dan mengandung sedikit sekali humus. Oleh
karena itu, tanah berkapur tidak begitu subur.
e. Tanah gambut
Tanah gambut terbentuk di daerah rawa-rawa. Tanah ini bersifat
asam, berwarna gelap, serta bertekstur bassah dan lunak. Tanah gambut
kurang subur sehingga kurang cocok untuk pertanian.
f. Tanah vulkanik
Tanah vulkanik banyak terdapat di lereng gunung. Tanah ini
terbentuk dari material abu yang tertinggal setelah terjadi letusan
gunung berapi. Tanah vulkanik bersifat sangat subur sehingga sangat
baik untuk pertanian.
Komposisi tanah
Proses pembentukan tanah mengakibatkan tanah terdiri atas lapisan-
lapisan (horizon). Setiap lapisan tanah mengandung zat-zat tertentu. Berikut
adalah lapisan-lapisan penyusun tanah.
a. Tanah lapisan atas
Lapisan atas, merupakan lapisan yang terbentuk dari hasil pelapukan
batuan dan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati. Lapisan itu merupakan
tanah yang paling subur.
Lapisan atas adalah lapisan yang paling giat melakukan proses
pelapukan. Lapisan tanah ini warnanya gelap kehitam-hitaman. Sifatnya
sangat gembur dan subur. Lapisan tanah ini banyak mengandung humus
dan berbagai jasad hidup. Tanah lapisan atas banyak dimanfaatkan untuk
lahan pertanian dan perkebunan.
b. Tanah lapisan tengah
Terbentuk dari campuran angtara hasil pelapukan batuan dan air. Lapisan
tersebut terbentuk karena sebagian bahan lapisan atas terbawa oleh air dan
mengendap. Lapisan ini biasa disebut tanah liat.
c. Lapisan bawah
Merupakan bagian yang terdiri atas bongkahan-bongkahan batu. Disela-
sela bongkahan terdapat hasil pelapukan batuan. Jadi, masih ada batu yang
belum melapuk secara sempurna.
d. Lapisan bahan induk
Berupa batuan yang padat dan sifatnya pejal. Lapisan ini didominasi oleh
batuan pecahan yang berukuran besar sebelum akhirnya menjadi batuan
kecil.
Lapisan ini warnanya kemerahan. Tanah lapisan atas dan tanah lapisan
bawah berasal dari bahan induk tanah.
E. Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
2. Metode Diskusi
3. Metode Penugasan
F. Media Pembelajaran
1. Gambar jenis-jenis tanah dan lapisan tanah
G. Sumber Belajar
1. Haryanto. 2007. SAINS untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Erlangga.
2. SCP, Indriati. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Kementerian Pendidikan Nasional.
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit)
Kegiatan pendahuluan berisi urian:
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran:
Guru mengucapkan salam
Berdoa
Mengabsen dan menanyakan kabar
Menanayakan apakah semuanya siap belajar ?
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
“kemarin kita sudah belajar tentang pelapukan tanah, Sekarang kita akan
belajar tentang jenis-jenis tanah dan lapisan tanah.”
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai:
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai “setelah
pelajaran hari ini, bapak/ibu berharap kalian dapat mengetahui jenis-
jenis tanah, tempat tanah, lapisan tanah dan komponen penyusun
lapisan tanah”
2. Kegiatan Inti (50 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru:
a. Guru menyiapkan siswa untuk masuk ke dalam pembelajaran dengan
mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi: “ siapa yang
tahu jenis-jenis tanah ada apa saja?”
b. Guru menyampaikan materi tentang jenis-jenis tanah.
c. Guru menyampaikan jenis-jenis tanah secara umum
1. Tanah humus
2. Tanah berpasir
3. Tanah liat
4. Tanah berkapur
5. Tanah gambut
6. Tanah vulkanik
d. Guru menyampaikan secara singkat tentang lapisan-lapisan tanah
e. Guru menujukkan media gambar yang berisi tentang contoh jenis-jenis
tanah dan lapisan tanah
Elaborasi
Dalam kegiatan Elaborasi guru:
a. Menyuruh siswa mencatat hal penting dari penyampaian guru mengenai
jenis-jenis tanah dan lapisan tanah.
b. Siswa menyebutkan jenis-jenis tanah dan tempat tanah berada.
c. Guru mengelompokkan siswa menjadi 3 kelompok, setiap kelompok
membahas 2 jenis tanah. Kelompok A membahas tanah gambut, tanah
berpasir, dan tanah liat. Kelompok B membahas tanah berkapur, tanah
gambut dan tanah vulkanik. Kelompok C membahas tentang lapisan-
lapisan tanah.
d. Siswa melakukan presentasi hasil diskusi, kelompok A menggirimkan 1
orang sebagai tim ahli ke kelompok B untuk menjelaskan materi yang
telah mereka diskusikan, begitu seterusnya. Materi yang disampaikan
meliputi; jenis-jenis tanah, tempat tanah terbentuk, komposisi tanah dan
lapisan tanah.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru:
a. Membantu siswa yang masih kesulitan dalam mengerjakan soal evaluasi
b. Mengecek jawaban siswa
c. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat
d. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya seputar materi
yang belum dikuasai.
e. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat
tentang pembelajaran yang telah diikuti.
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar
materi tersebut.
b. Guru memberi saran untuk pembelajaran hari ini
c. Guru menyampaikan sekilas materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
d. Guru memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa agar rajin belajar.
e. Mengajak semua siswa membaca hamdalah
f.
I. Penilaian
a. Teknik penilaian : tes tertulis
b. Instrumen penilaian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat!
1. Bersifat gembur, cocok untuk ditanami tanaman dan berwarna hitam
merupakan ciri tanah ...
2. Tanah yang mudah dilalui air atau bersifat porous dan mengandung sedikit
bahan organik adalah ....
3. Jenis tanah yang sulit dilalui air adalah ....
4. Jenis tanah yang terbentuk di daerah rawa-rawa adalah....
5. Tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan kapur adalaha ....
6. Jenis tanah yang baik digunakan untuk bahan bangunan adalah ....
7. Jenis tanah yang berada di lereng gunung biasanya merupakan tanah ....
8. Tanah terdiri atas lapisan-lapisan. Lapisan yang paling aktif terjadi
pelapukan adalah ....
9. Lapisan tanah yang merupakan campuran antara tanah dengan batuan yang
belum lapuk seluruhnya berada pada bagian ....
10. Susunan lapisan tanah dari yang terluar sampai yang paling dalam
berturut-turut adalah ....
Kunci Jawaban
1. Tanah berhumus
2. Tanah berpasir
3. Tanah liat
4. Tanah gambut
5. Tanah berkapur
6. Tanah berpasir
7. Tanah vulkanik
8. Lapisan atas
Lampiran 13. Soal dan jawaban evaluasi III
Nama :
Nomor presensi :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat!
1. Bersifat gembur, cocok untuk ditanami tanaman dan berwarna hitam
merupakan ciri tanah ...
2. Tanah yang mudah dilalui air atau bersifat porous dan mengandung sedikit
bahan organik adalah ....
3. Jenis tanah yang sulit dilalui air adalah ....
4. Jenis tanah yang terbentuk di daerah rawa-rawa adalah....
5. Tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan kapur adalaha ....
6. Jenis tanah yang baik digunakan untuk bahan bangunan adalah ....
7. Jenis tanah yang berada di lereng gunung biasanya merupakan tanah ....
8. Tanah terdiri atas lapisan-lapisan. Lapisan yang paling aktif terjadi
pelapukan adalah ....
9. Lapisan tanah yang merupakan campuran antara tanah dengan batuan yang
belum lapuk seluruhnya berada pada bagian ....
10. Susunan lapisan tanah dari yang terluar sampai yang paling dalam
berturut-turut adalah ....
Kunci Jawaban
1. Tanah berhumus
2. Tanah berpasir
3. Tanah liat
4. Tanah gambut
5. Tanah berkapur
6. Tanah berpasir
7. Tanah vulkanik
8. Lapisan atas
9. Lapisan bawah
10. Atas-tengah-bawah-
batu induk
Lampiran 14. Lembar Observasi Siswa Siklus III
Lembar Observasi terhadap Siswa siklus III
No. Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Pengetahuan Keaktifan Kerja sama
K C B K C B K C B
1 Ahmad Nurul Qomar
2 Ani Widiyawati
3 Aulia Natani Anggreni T
4 Fitri Wulandari
5 Hani Mustafidah
6 Izza Fitri Azka
7 M. Agung Nugroho
8 Muhammad Nailul Author
9 Muhammad Nizam Tri Utomo
10 Naufal Ilham Asyarofi
11 Nay Sella Islami Anindita
12 Novi Liana Safila Aulis
13 Rechan Fatkhur Rohman
14 Rian Novi Riyanto
15 Syahril Apriyanto
16 Yulia Fahra Nugraheni
17 Zulfa Raudhotul Ma’wa
18 Zulfa Riyadhotul Ma’wa
19 Cikal Farrasesa Abiansyah
Jumlah 0 5 14 0 8 11 0 8 11
0
% 32%
68
%
0
%
42
%
58
%
0
%
42
%
58
%
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
Lampiran 15. Lembar Observasi Siswa Siklus III
Observasi terhadap Guru siklus III
No Fase Kompetensi Skor
3 2 1
16. Pendahuluan Guru mengawali dan menyiapkan
peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran
Guru menyampaikan cakupan
materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus
Guru menjelaskan kompetensi
dasar atau tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
17. Kegiatan Inti Guru menyampaikan poin penting
dalam materi jenis-jenis tanah dan
komposisi tanah
Guru menunjukkan media gambar
jenis-jenis pelapukan
Guru membagi siswa dalam
kelompok-kelompok kecil
Guru memberikan arahan tentang
pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dan membagi materi untuk
tiap-tiap kelompok
Guru membimbing siswa secara
berkelompok untuk mempelajari
materi jenis-jenis tanah dan
komposisi tanah sesuai dengan
materi yang didapatkan
Guru membantu siswa yang
kesulitan dalam memahami materi
pelajaran
Guru bertanya jawab dengan siswa
mengenai materi pelajaran yang
dipelajari
18. Penutup Guru memberikan evaluasi seluruh
rangkaian aktivitas pembelajaran
Guru memberi kesempatan siswa
untuk berpendapat tentanng
pembelajaran yang diikuti
Guru melakukan kegiatan tindak
lanjut dalam bentuk pemberian
tugas (melakukan penilaian hasil
belajar)
Guru mengakhiri pelajaran dengan
doa dan ditutup dengan salam.
Jumlah 36 4 0
Total 40
Kategori Sangat Baik
Keterangan:
Skor Nilai: Kriteria Penilaian:
3 =Sangat baik Sangat Baik : 39 - 45
2 = Baik Baik : 31 - 38
1= Cukup Cukup : 23 - 30
Kurang : 15 - 22
Lampiran 16. SK Penunjukan Dosen Pembimbing
Lampiran 17. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 18. SK Telah Melaksanakan Penelitian
Lampiran 19. Nilai KKM MI Islamiyah Karangpakel
Lampiran 20. Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 21. Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Himmatul Hasanah
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tgl lahir : Boyolali, 11 Agustus 1996
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Nama Ayah : Sulaiman
Nama Ibu : Siti Dawami
Alamat : Karangpakel RT.12 RW.02 Sumberagung Klego Boyolali
Nomor Telpon : +6285 875 818 384
Email : [email protected]
Pendidikan
1. TA Islamiyah Tahun 2001
2. MI Islamiyah Karangpakel Tahun 2008
3. MTs Muh 7 Klego Tahun 2011
4. MA Negeri 2 Boyolali Tahun 2014
Lampiran 22. SKK