penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam … · 2020. 4. 29. · 172 e. p. setiawan and...

14
Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018) 169-182 ISSN 2303-2677 (Print) ISSN 2540-9239 (Online) doi: https://dx.doi.org/10.24198/jkip.v6i2.18590 © 2018 Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan. This is an open access article under the CC BY-SA license Website: http://jurnal.unpad.ac.id/jkip Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam penyusunan karya ilmiah siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta Ezra Putranda Setiawan 1 , Ismurjanti 2 1,2 SMA Negeri 8 Yogyakarta Jl. Sidobali 1, Muja-Muju, Umbulharjo, Yogyakarta 55165 E-mail: 1 [email protected], 2 [email protected] Received: September 2018; Accepted: December 2018; Published: December 2018 Abstract Currently, the internet is one of the essential and user-friendly sources of information, even by students at the school. On the other hand, internet users also run the risk of obtaining inaccurate information or hoaxes. This study aimed to determine the behavior of using the internet as a source of information by Senior High School students (SMA), considering high school students began to be exposed to the internet when writing simple research reports. The research method used was documentation with a quantitative approach, namely by observing some written works of students from grade X (first year) of the State Senior High School 8 Yogyakarta in the 2016/2017 and 2017/2018 school year. The student's essay consists of three disciplines, namely biological science, engineering, and technology, as well as social science and humanities. The study focused on sources of information from the internet used in the scientific papers. Each paper’s list of reference was analyzed by grouping internet citations. Results showed that from 166 sample papers, the internet dominated the reference sources listed in the bibliography, with a percentage of around 60%. The types of internet sites that were widely cited by students were blogs, repositories, and general websites. More than 95% of sites used were in the Indonesian language. In conclusion, senior high school students need further assistance in accessing the internet, primarily to identify valid sources of information and avoid dubious information sources. Keywords: Citation analysis; Scientific paper; Senior high school; Student Abstrak Dewasa ini, internet merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan mudah digunakan, tidak terkecuali oleh para pelajar di sekolah. Di sisi lain, pengguna internet juga menghadapi risiko adanya informasi yang tidak akurat atau hoax. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku penggunaan internet sebagai sumber informasi oleh pelajar jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), mengingat siswa SMA sudah mulai terpapar dengan penulisan laporan penelitian sederhana. Penelitian dilakukan dengan metode dokumentasi dengan pendekatan kuantitatif, yakni dengan mengamati sejumlah karya tulis siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 8 Yogyakarta kelas X pada tahun ajaran 2016/2017 dan 2017/2018. Karya tulis siswa tersebut terdiri dari tiga bidang ilmu, yakni sains hayati, rekayasa dan teknik, serta sosial dan humaniora. Analisis dilakukan pada daftar pustaka masing-masing karya tulis tersebut. Penelitian difokuskan pada sumber informasi dari internet yang digunakan dalam karya-karya tulis ilmiah tersebut. Berdasarkan observasi terhadap 166 sampel karya tulis ilmiah, diketahui bahwa internet mendominasi sumber referensi yang tercantum dalam daftar pustaka, dengan persentase sekitar 60%. Jenis situs internet yang banyak dikutip oleh siswa adalah blog, repositori, dan situs umum. Lebih dari 95% situs yang digunakan berbahasa Indonesia, sedangkan sisanya berbahasa asing. Simpulan penelitian ini, diperlukan pendampingan lebih lanjut pada siswa SMA dalam mengakses internet, khususnya untuk mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang valid serta menghindari informasi yang diragukan kebenarannya. Kata Kunci: Analisis sitiran; Karya tulis ilmiah; Sekolah menengah atas; Pelajar

Upload: others

Post on 23-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam … · 2020. 4. 29. · 172 E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018)

Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018) 169-182 ISSN 2303-2677 (Print) ISSN 2540-9239 (Online)

doi: https://dx.doi.org/10.24198/jkip.v6i2.18590

© 2018 Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan. This is an open access article under the CC BY-SA license Website: http://jurnal.unpad.ac.id/jkip

Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam penyusunan karya ilmiah siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta

Ezra Putranda Setiawan1, Ismurjanti2

1,2 SMA Negeri 8 Yogyakarta Jl. Sidobali 1, Muja-Muju, Umbulharjo, Yogyakarta 55165

E-mail: [email protected], [email protected]

Received: September 2018; Accepted: December 2018; Published: December 2018

Abstract Currently, the internet is one of the essential and user-friendly sources of information, even by students at the school. On the other hand, internet users also run the risk of obtaining inaccurate information or hoaxes. This study aimed to determine the behavior of using the internet as a source of information by Senior High School students (SMA), considering high school students began to be exposed to the internet when writing simple research reports. The research method used was documentation with a quantitative approach, namely by observing some written works of students from grade X (first year) of the State Senior High School 8 Yogyakarta in the 2016/2017 and 2017/2018 school year. The student's essay consists of three disciplines, namely biological science, engineering, and technology, as well as social science and humanities. The study focused on sources of information from the internet used in the scientific papers. Each paper’s list of reference was analyzed by grouping internet citations. Results showed that from 166 sample papers, the internet dominated the reference sources listed in the bibliography, with a percentage of around 60%. The types of internet sites that were widely cited by students were blogs, repositories, and general websites. More than 95% of sites used were in the Indonesian language. In conclusion, senior high school students need further assistance in accessing the internet, primarily to identify valid sources of information and avoid dubious information sources. Keywords: Citation analysis; Scientific paper; Senior high school; Student

Abstrak

Dewasa ini, internet merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan mudah digunakan, tidak terkecuali oleh para pelajar di sekolah. Di sisi lain, pengguna internet juga menghadapi risiko adanya informasi yang tidak akurat atau hoax. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku penggunaan internet sebagai sumber informasi oleh pelajar jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), mengingat siswa SMA sudah mulai terpapar dengan penulisan laporan penelitian sederhana. Penelitian dilakukan dengan metode dokumentasi dengan pendekatan kuantitatif, yakni dengan mengamati sejumlah karya tulis siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 8 Yogyakarta kelas X pada tahun ajaran 2016/2017 dan 2017/2018. Karya tulis siswa tersebut terdiri dari tiga bidang ilmu, yakni sains hayati, rekayasa dan teknik, serta sosial dan humaniora. Analisis dilakukan pada daftar pustaka masing-masing karya tulis tersebut. Penelitian difokuskan pada sumber informasi dari internet yang digunakan dalam karya-karya tulis ilmiah tersebut. Berdasarkan observasi terhadap 166 sampel karya tulis ilmiah, diketahui bahwa internet mendominasi sumber referensi yang tercantum dalam daftar pustaka, dengan persentase sekitar 60%. Jenis situs internet yang banyak dikutip oleh siswa adalah blog, repositori, dan situs umum. Lebih dari 95% situs yang digunakan berbahasa Indonesia, sedangkan sisanya berbahasa asing. Simpulan penelitian ini, diperlukan pendampingan lebih lanjut pada siswa SMA dalam mengakses internet, khususnya untuk mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang valid serta menghindari informasi yang diragukan kebenarannya. Kata Kunci: Analisis sitiran; Karya tulis ilmiah; Sekolah menengah atas; Pelajar

Page 2: Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam … · 2020. 4. 29. · 172 E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018)

170 E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018) 169-182

PENDAHULUAN

Salah satu penemuan terbesar abad

ke-20 adalah interconnected network atau

lebih dikenal sebagai internet. Teknologi

ini lahir dari keperluan adanya metode

komunikasi antar komputer di Amerika

Serikat untuk keperluan pertahanan pada

masa Perang Dingin. Kemajuan internet

semakin pesat ketika ditemukan world wide

web (www), yang dapat dibuat di seluruh

dunia dan digunakan untuk menyediakan

informasi-informasi tertentu baik berupa

dokumen maupun tautan. Fasilitas web

terus berkembang hingga muncul Web 2.0

yang memungkinkan pengguna web

mengubah halaman web yang telah dibuat

orang lain, menerima pesan singkat

(notifikasi), dan sebagainya. Versi terbaru

web saat ini dikenal sebagai Web 3.0, yang

memungkinkan halaman web membaca

informasi dari halaman lain, merekam

riwayat penggunaan halaman web, dan

meningkatkan kemampuan internet dalam

menyediakan informasi sesuai kebutuhan

pengguna (Prasetiadi, 2011).

Penemuan internet membawa

perubahan besar dalam berbagai bidang

kehidupan, khususnya terkait pencarian

informasi, penyebaran informasi, hingga

komunikasi sehari-hari antar masyarakat

secara umum. Dalam hal pencarian

informasi, internet membantu masyarakat

untuk memperoleh informasi dari

berbagai sumber dalam waktu yang

singkat. Internet dapat dipandang sebagai

suatu perpustakaan raksasa (Handayani,

2012). Dalam hal pengiriman informasi

dan komunikasi, internet memungkinkan

dilakukannya komunikasi dari berbagai

daerah bahkan berbagai negara dengan

biaya yang sangat rendah, yakni dengan

surel (e-mail), media sosial (social media),

dan aplikasi lain, misalnya WhattsApp

(WA). Internet juga menjadi sarana untuk

melakukan aktivitas perdagangan barang

dan jasa, misalnya dengan bantuan situs

jual beli (misal tokopedia.com, bukalapak.com,

dan lain-lain) atau hanya sekedar

memasang iklan. Seseorang yang

menggunakan internet dapat juga

mengakses layanan perbankan,

perpajakan, dan lain sebagainya.

Berdasarkan survei tahunan Asosiasi

Penyelenggara Jasa Internet Indonesia

APJII (2017), pada tahun 2017, sebanyak

75,5% dari penduduk Indonesia yang

berusia 13-18 tahun merupakan pengguna

internet. Selain itu, sebanyak 65,98%

pengguna internet akan terhubung dengan

internet setiap hari, dengan durasi

terbanyak antara 1-3 jam (43,89%). Penelu-

suran informasi dengan mesin pencari

(search engine) dilakukan sebanyak 74,84%

pengguna layanan internet, terletak di

tempat ketiga setelah layanan chatting dan

penggunaan media sosial (data lengkap

tersedia di situs apjii.or.id). Hal ini menan-

dakan bahwa tidak sedikit remaja usia

sekolah di Indonesia yang menggunakan

internet dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kalangan pelajar, salah satu

fungsi terpenting internet adalah untuk

melakukan pencarian informasi. Informasi

yang diperoleh dari internet dapat

digunakan untuk berbagai keperluan,

misalnya mengerjakan tugas-tugas dari

sekolah, memperdalam pengetahuan ten-

tang berbagai topik, mengembangkan

keterampilan atau bakat tertentu, dan lain

sebagainya. Fungsi berikutnya yang tidak

kalah penting adalah fungsi komunikasi

dan hiburan, yang memungkinkan pelajar

melakukan diskusi, berbagi cerita, hingga

mengisi waktu luang. Internet juga dapat

digunakan dalam proses belajar-mengajar

di sekolah, dan sejauh ini memberikan

hasil yang memuaskan (Wardhani, 2013;

Page 3: Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam … · 2020. 4. 29. · 172 E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018)

E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018) 169-182

Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam penyusunan karya ilmiah Siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta

171

Supardi & Putri, 2010; Imron, Palekahelu,

& Somya, 2014; Rahardiyan, 2013).

Pencarian informasi di internet

memiliki beberapa keunggulan. Pertama,

internet dapat diakses dari berbagai lokasi

sehingga pencarian informasi dapat dila-

kukan dari mana saja, baik dari rumah,

sekolah, kafe, perpustakaan, maupun

tempat-tempat lainnya. Kedua, informasi

dapat diperoleh dengan cepat, mengingat

saat ini telah tersedia berbagai situs mesin

pencari (search engine), misalnya Google,

Yahoo, dan lain sebagainya. Mesin-mesin

pencari ini dapat menemukan berbagai

informasi di internet sehingga pengguna

atau pencari informasi tidak perlu

mengetahui lokasi penempatan informasi

terebut. Ketiga, informasi di internet

tersedia setiap saat, sehingga pencarian

tidak lagi dibatasi oleh waktu seperti pada

pencarian informasi manual. Dari segi

biaya, internet menyediakan banyak

informasi secara gratis sehingga pengguna

hanya perlu mengeluarkan biaya untuk

terhubung dengan layanan internet. Biaya

ini pun seringkali tidak perlu dikeluarkan

oleh pengguna karena tersedia akses

internet gratis di berbagai tempat umum,

baik di sekolah, kafe, maupun tempat-

tempat lainnya. Pencarian informasi di

internet juga didukung dengan

meningkatnya kualitas jaringan internet,

terutama di kawasan perkotaan.

Melihat uraian di atas, masuk akal bila

penggunaan internet sebagai sumber

referensi mengalami peningkatan. Cooke

and Rosenthal (2011), menyebutkan bahwa

hampir 65 % dari keseluruhan referensi

yang digunakan dalam penyusunan tugas

mahasiswa diperoleh dari internet. Sin and

Kim (2013) menunjukkan bahwa situs jeja-

ring sosial (social networking sites) banyak

digunakan untuk pencarian informasi

sehari-hari, terutama oleh orang-orang

muda dan para mahasiswa.

Di sisi lain, pencarian informasi di

internet juga mengandung kelemahan

besar, yakni tidak adanya kepastian bahwa

seluruh informasi yang tersedia di internet

adalah benar dan tepat. Tidak jarang di

internet dijumpai kabar-kabar hoax, atau

kabar-kabar yang tidak benar. Survey

yang dilakukan oleh Masyarakat Telemati-

ka Indonesia, menunjukkan bahwa

sebanyak 44,3% pengguna internet

menerima kabar hoax setiap hari, bahkan

sebanyak 17,2% menerima kabar hoax lebih

dari sekali dalam satu hari (Suara Sektor

ICT Indonesia, 2017).

Informasi-informasi hoax ini dapat

menimbulkan berbagai masalah. Suatu

kalimat yang seakan-akan berupa fakta,

ternyata hanya kalimat propaganda yang

diciptakan untuk menarik perhatian atau

dukungan orang lain. Sebagai contoh,

klaim tentang khasiat atau kegunaan obat-

obat yang tersedia di internet tidak jarang

disusun untuk menarik minat para

pembeli obat tanpa didukung oleh

penelitian yang valid. Beberapa berita hoax

bahkan sengaja dibuat untuk menjatuhkan

pihak-pihak tertentu.

Adanya informasi hoax atau infor-masi

yang tidak benar menimbulkan perbedaan

tingkat kepercayaan terhadap berbagai

macam situs internet. Keyakinan terhadap

pernyataan yang dikeluarkan oleh situs

resmi suatu lembaga negara tentu tidak

sama dengan pernyataan yang

dikeluarkan seseorang dengan identitas

tidak jelas di blog atau situs pribadinya.

Yale University (2018), menceritakan

bahwa,

“In the context of writing in college,

material from much of the Internet is

less reliable than print sources because

it’s hard to tell who wrote or posted it”.

Page 4: Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam … · 2020. 4. 29. · 172 E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018)

172 E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018) 169-182

Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam penyusunan karya ilmiah Siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta

Dengan kata lain, tidak selalu dapat

dipas-tikan siapa yang mempublikasikan

suatu informasi di internet, atau siapa

yang ber-tanggungjawab atas kebenaran

suatu informasi di internet. Bahkan bila

situs tersebut mencantumkan nama

penulis, belum diketahui apakah tulisan

itu meru-pakan tulisan asli atau kutipan

dari sumber lain. Bila merupakan tulisan

asli, belum diketahui apakah sang penulis

memiliki kompetensi atau kelayakan

untuk membuat pernyataan tersebut.

Uraian di atas menunjukkan bahwa

tidak semua informasi di internet dapat

diuji kebenarannya, atau digunakan seba-

gai dasar dalam penulisan ilmiah. Penggu-

naan informasi yang salah sebagai rujukan

menyebabkan kualitas suatu karya ilmiah

tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Di kalangan perguruan tinggi, peng-

gunaan internet sebagai sumber referensi

telah diungkap dalam beberapa penelitian.

Zahra (2009), Suharni (2012), dan Lestari

(2015), menyatakan bahwa niat mahasiswa

menggunakan internet sebagai sumber

informasi dipengaruhi oleh tiga variabel,

yakni kualitas informasi, norma subjektif,

dan kemampuan individual. Kim and Sin

(2011) menunjukkan bahwa pilihan sum-

ber referensi mahasiswa berturut-turut

adalah mesin pencari (search engine), situs

web, basis data dan jurnal daring (online),

buku tercetak dan katalog internet. Terda-

pat beberapa kriteria pemilihan sumber

referensi, yakni keakuratan (kepercayaan),

aksesibilitas, kemudahan dalam menggu-

nakan, biaya (gratis), serta kebaruan

informasi yang tersedia. Senada dengan

hasil tersebut, Purdy (2012) menyebutkan

bahwa sumber yang banyak digunakan

oleh para mahasiswa adalah mesin pencari

umum, diikuti dengan mesin pencari kar-

ya tulis ilmiah (scholarly search engines),

basis data jurnal daring, diikuti dengan

buku. Selwyn (2008) menunjukkan bahwa

perilaku pencarian informasi di internet

oleh mahasiswa dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yakni keluasan akses,

lama studi, jenis kelamin, usia, etnis, dan

pendidikan sebelumnya. Joo and Choi

(2015), menyatakan bahwa penggunaan

internet sebagai sumber informasi didu-

kung oleh beberapa faktor yang meliputi

kemudahan akses, kemanfaatan, aksesibi-

litas, kredibilitas, kelengkapan/jangkauan,

biaya, dan format.

Banyaknya riset mengenai penggu-

naan internet sebagai sumber referensi di

kalangan mahasiswa ternyata belum

diikuti oleh riset di jenjang yang lebih

rendah, yakni pelajar sekolah menengah.

Padahal, pelajar jenjang Sekolah Meneng-

ah Atas (SMA) telah mengenal karya tulis

ilmiah dan laporan penelitian, mengingat

keduanya merupakan kompetensi pela-

jaran di jenjang tersebut. Sebagai contoh,

salah satu kompetensi dasar mata pelaja-

ran bahasa Indonesia (wajib) kelas XI SMA

sesuai kurikulum 2013 revisi 2016 adalah

merancang sebuah proposal karya ilmiah

dengan memerhatikan informasi, tujuan,

dan esensi karya ilmiah yang diperlukan.

Pada mata pelajaran Sejarah Indonesia

(wajib) kelas XII SMA kurikulum yang

sama, peserta didik dituntut untuk dapat

melakukan penelitian sederhana tentang

kehidupan politik dan ekonomi bangsa

Indonesia pada masa Demokrasi

Terpimpin, masa Orde Baru, dan masa

awal reformasi serta menyajikannya dalam

laporan tertulis.

Kompetensi dasar terkait dengan pe-

nelitian siswa juga dapat dijumpai dalam

beberapa mata pelajaran peminatan. Bagi

siswa dengan peminatan utama Ilmu-Ilmu

Sosial (IIS), mata pelajaran Sejarah kelas X

mendorong siswa untuk mampu memaha-

mi dan menerapkan langkah-langkah

Page 5: Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam … · 2020. 4. 29. · 172 E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018)

E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018) 169-182

Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam penyusunan karya ilmiah Siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta

173

penelitian sejarah dalam mempelajari sum-

ber sejarah yang ada di sekitarnya. Secara

lebih luas, mata pelajaran Sosiologi juga

mendorong siswa untuk memahami meto-

de penelitian sosial sederhana dan mampu

melakukan penelitian sosial sederhana un-

tuk mengenali gejala sosial di masyarakat

serta menemukan pemecahan masalah

sosial dan konflik di masyarakat. Bagi sis-

wa dengan peminatan Bahasa, salah satu

kompetensi dasar di kelas XI adalah me-

nyusun karya tulis ilmiah yang sesuai

dengan konvensi penulisan karya tulis

ilmiah. Pada mata pelajaran Antropologi,

siswa SMA peminatan Bahasa juga harus

mampu menyusun rancangan, melaksa-

nakan, dan mengkomunikasikan hasil

penelitian sederhana terkait dengan buda-

ya setempat, budaya nasional, hubungan

antar budaya, kecenderungan pelemahan

nilai-nilai budaya tradisional, perubahan

sosial budaya, perkembangan ilmu penge-

tahuan dan teknologi (IPTEK), serta

globalisasi. Bagi siswa dengan peminatan

utama Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam (MIPA), hampir semua mata pelaja-

ran sains mendorong siswa untuk mampu

melakukan kerja ilmiah dan melaporkan

hasilnya secara ilmiah pula.

Pengembangan kemampuan siswa

dalam menyusun karya ilmiah maupun

laporan penelitian sederhana tentu harus

didukung dengan kemampuan untuk me-

milih sumber-sumber informasi yang valid

guna mendukung tulisannya itu. Mengi-

ngat tidak sedikit siswa yang telah dapat

mengakses internet, sudah selayaknya

dilakukan penelitian guna mengungkap

sejauh mana kemampuan siswa dalam

memanfaatkan sumber informasi di

internet. Kemampuan dalam memanfaat-

kan informasi merupakan modal penting

guna menyusun karya tulis ilmiah atau

laporan penelitian yang bermutu.

Penelitian ini bertujuan untuk men-

deskripsikan penggunaan sumber-sumber

informasi di internet dalam penyusunan

karya tulis ilmiah oleh siswa Sekolah

Menengah Atas (SMA). Secara umum,

sumber-sumber informasi yang digunakan

sebagai dasar suatu ide atau gagasan

dalam karya tulis ilmiah akan didaftar

pada bagian akhir karya tulis ilmiah, yang

dikenal sebagai daftar pustaka. Analisis

daftar pustaka inilah yang dikenal sebagai

analisis sitiran (citation analysis). Mengacu

pada Junandi (2015), analisis sitiran

digunakan untuk mengukur pengaruh

intelektual keilmuan dari pengarang yang

disitir serta untuk mengetahui

karakteristik komunikasi ilmu

pengetahuan dan aspek kualitatif dari

publikasi ilmiah. Analisis ini umum

digunakan untuk menguji keman-faatan

perpustakaan, misalnya dalam Anggraini

& Nst (2013) dan Arif (2017). Dalam

konteks penggunaan sumber internet,

analisis sitiran telah banyak digunakan

misalnya oleh Cooke and Rosenthal (2011),

Hendley (2012) dan Howard, Nicholas,

Hayes, & Appelt (2014), yang sebagian

besar analisis sitiran digunakan untuk

karya-karya tulis mahasiswa.

Selain itu, dalam penelitian Junandi

(2018), mengenai penggunaan jurnal

ilmiah pun menggunakan analisis sitiran

sebagai teori untuk menganalisisnya.

Hasilnya dari informasi jurnal ilmiah

Agritech tersebut, terlihat aktivitas

penggunaannya sebagai rujukan jurnal

ilmiah terindeks Scopus.

Bagi para guru, informasi mengenai

penggunaan internet sebagai sumber

informasi oleh siswa SMA dapat menjadi

salah satu acuan guna mengukur kemam-

puan siswa untuk mencari dan menemu-

kan informasi yang akurat dengan efektif

dan efisien. Kemampuan tersebut menjadi

Page 6: Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam … · 2020. 4. 29. · 172 E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018)

174 E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018) 169-182

Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam penyusunan karya ilmiah Siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta

salah satu kunci agar siswa mampu mela-

kukan penelitian sederhana sesuai dengan

kompetensi dasar pada beberapa mata

pelajaran yang telah dikemukakan di atas.

Bila kemampuan tersebut dirasa masih

rendah, guru bersama-sama dengan pusta-

kawan sekolah dapat merancang berbagai

program untuk meningkatkan kemampu-

an siswa tersebut.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada bulan

Juni 2018 sampai dengan Agustus 2018 di

Perpustakaan SMA Negeri 8 Yogyakarta,

Jalan Sidobali 1 Muja-Muju Umbulharjo

Yogyakarta 55165.

Penelitian ini menggunakan metode

kuantitatif dengan pendekatan deskriptif.

Mengacu pada Sugiyono (2013), “Metode

kuantitatif dilandasi oleh filsafat positivis-

me, digunakan untuk menganalisis data

populasi berdasarkan data sampel dan

menggunakan teknik-teknik statistik un-

tuk menarik kesimpulan. Penelitian ini

juga menggunakan pendekatan

deskriptif”.

Selain itu, penelitian ini menggunakan

kajian bibliometrik. Rohanda (2013)

menyatakan bahwa kajian ini merupakan,

“Contoh-contoh artikel yang disitir.

Artikel dimaksud adalah artikel yang

ada pada jurnal ilmiah yang ditulis

oleh para ilmuwan dari hasil kajian

dan penelitian-penelitian yang ia

lakukan baik merupakan pengkajian

tentang teori atau penemuan-

penemuan teori-teori baru.

Kemudian hasil kajian itu disitir,

dikutip ilmuwan lain. Setiap ilmuan

dalam melakukan kajiannya itu

menyitir karya-karya ilmuwan lain

yang telah dilakukan lebih dahulu”.

Dalam penelitian ini, kami

menganalisis karya tulis ilmiah dari

seluruh karya tulis ilmiah siswa-siswi,

dalam bentuk laporan penelitian yang

disusun oleh siswa kelas X Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 8

Yogyakarta pada tahun ajaran 2016/2017

dan tahun ajaran 2017/2018. Bahan-bahan

berupa laporan penelitian tersebut

dikumpulkan dari seluruh siswa pada saat

Penilaian Akhir Tahun Ajaran (PAT).

Seluruh daftar pustaka pada makalah-

makalah tersebut dikelompokkan sesuai

dengan jenis atau bentuknya, bahasa yang

digunakan, serta tahun penerbitannya.

Pencatatan hasil penggolongan dilakukan

dengan bantuan perangkat lunak microsoft

excel. Hasil pencatatan kemudian diolah

dan disajikan dalam bentuk tabel-tabel

maupun diagram yang sesuai.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari tahap pengumpulan data, diper-

oleh 166 laporan penelitian yang memiliki

daftar pustaka atau bibliografi. Setiap la-

poran disusun secara bersama-sama oleh

kelompok yang terdiri dari dua atau tiga

orang siswa.

Laporan-laporan penelitian tersebut

dapat dikelompokkan berdasarkan bidang

ilmunya menjadi tiga kelompok, yakni

bidang Ilmu Sosial dan Humaniora,

bidang Sains Hayati – Kesehatan – Pangan,

serta bidang Sains Rekayasa – Teknik –

Komputer. Sebaran bidang penelitian

siswa tersebut dapat dilihat pada gambar 1

berikut.

Dari gambar 1., terlihat bahwa karya

tulis siswa didominasi oleh bidang Sains

Hayati, Kesehatan, dan Pangan serta

bidang Ilmu Sosial dan Humaniora. Bi-

dang-bidang ini sengaja tidak dipisahkan

lebih lanjut menjadi sejumlah sub bidang,

mengingat penelitian siswa SMA tidak

jarang bersifat multidisiplin, saling terkait,

Page 7: Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam … · 2020. 4. 29. · 172 E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018)

E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018) 169-182

Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam penyusunan karya ilmiah Siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta

175

dan sulit dibedakan antara satu bidang

dengan bidang lainnya.

Gambar 1. Sebaran Bidang Laporan Penelitian

Siswa

Sumber: Hasil penelitian, 2018

Sebaran jumlah sumber referensi yang

digunakan pada masing-masing la-poran

penelitian siswa dapat dilihat pada

gambar 2. berikut.

Histogram of nsit

Jumlah sitasi

Fre

ku

en

si

0 5 10 15 20

01

02

03

04

05

06

0

Gambar 2. Sebaran jumlah sitasi

dalam karya tulis siswa

Sumber: Hasil penelitian, 2018

Dari gambar 2. di atas, terlihat bahwa

sebagian besar laporan penelitian dibuat

berdasarkan tidak lebih dari 10 referensi.

Adapun jumlah referensi maksimum yang

digunakan dalam laporan penelitian siswa

adalah sebanyak 18 buah (1 laporan).

Adanya variasi jumlah referensi yang

digunakan ini tidak lepas dari belum ada-

nya ketentuan mengenai jumlah referensi

minimum dan maksimum yang diguna-

kan dalam penulisan karya ilmiah oleh

siswa SMA. Di sisi lain, meskipun akses ke

situs-situs jurnal dan situs repositori hasil

penelitian dapat dilakukan, tidak semua

siswa SMA dapat memahami isi jurnal

atau laporan penelitian tersebut.

Tabel 1.

Sebaran referensi laporan penelitian bidang sains

hayati

Sumber Jumlah Persentase

Buku 46 11,04 %

Berkala Cetakan 3 0,75 %

Internet 256 63,68 %

Lainnya 97 24,13 %

Total 402 100 %

Sumber: Hasil penelitian, 2018

Tabel 2

Sebaran referensi laporan penelitian bidang sains

teknik – rekayasa – dan komputer

Sumber Jumlah Persentase

Buku 17 9,66 %

Berkala Cetakan 1 0,57 %

Internet 115 65,34 %

Lainnya 43 24,43 %

Total 176 100 %

Sumber: Hasil penelitian, 2018

Tabel 3

Sebaran referensi laporan penelitian bidang ilmu

sosial dan humaniora

Sumber Jumlah Persentase

Buku 51 15,09 %

Berkala Cetakan 1 0,29 %

Internet 206 60,95 %

Lainnya 80 23,67 %

Total 338 100 %

Sumber: Hasil penelitian, 2018

Selanjutnya akan ditinjau referensi-

referensi yang digunakan oleh siswa pada

masing-masing bidang penelitian.

Mengacu pada tabel 1, tabel 2, dan tabel 3

di atas, terlihat bahwa sebagian besar

Page 8: Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam … · 2020. 4. 29. · 172 E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018)

176 E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018) 169-182

Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam penyusunan karya ilmiah Siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta

sumber informasi atau referensi yang

digunakan dalam penelitian siswa adalah

sumber internet. Apabila data tersebut

ditambah dengan sumber-sumber internet

yang digolongkan pada kelompok lain-

lain (misal jurnal online atau skripsi yang

diambil dari situs repositori), maka lebih

dari 75% referensi dalam laporan siswa

diambil dari internet. Hasil ini menunjuk-

kan bahwa internet banyak digunakan

dalam penyusunan laporan penelitian.

Rendahnya penggunaan buku-buku

dalam penulisan karya ilmiah oleh siswa

SMA dapat dijelaskan sebagai berikut. Per-

tama, gagasan penelitian siswa SMA tidak

jarang muncul dari keperluan praktis se-

hari-hari sehingga tidak mudah mencari

buku yang mendukung gagasan tersebut.

Kedua, koleksi perpustakaan sekolah lebih

banyak didominasi oleh buku-buku

pelajaran dan penunjang pelajaran. Buku-

buku referensi yang tersedia bersifat

umum (misalnya ensiklopedia). Jarang

dijumpai buku-buku referensi yang bersi-

fat spesifik pada bidang tertentu. Di sam-

ping itu, belum semua siswa tertarik

melakukan pencarian ke perpustakaan-

perpustakaan lain, misalnya perpustakaan

daerah atau perpustakaan perguruan ting-

gi terdekat.

Untuk menganalisis sumber-sumber

internet, mula-mula dilakukan identifikasi

dan pengkategorian situs internet. Berda-

sarkan jenis lembaga pemilik situs serta

bentuk situs, peneliti membuat klasifikasi

situs internet menjadi 11 kelompok yakni,

(1) situs pers, (2) situs lembaga negara, (3)

situs repositori, (4) situs organisasi non

pemerintah, (5) situs jurnal ilmiah, (6) situs

kumpulan dokumen, (7) situs pribadi, (8)

situs Wikipedia, (9) situs jasa, (10) situs

jual-beli, dan (11) situs “umum” atau lain-

lain.

Situs pers atau surat kabar elektronik

(e-newspaper) dikelola oleh organisasi atau

lembaga yang telah diverifikasi oleh

dewan pers. Daftar situs surat kabar

elektronik yang telah terverifikasi dapat

dilihat pada http://dewanpers.or.id. Situs

penyedia berita yang tidak terverifikasi

oleh dewan pers tidak dapat disebut

sebagai surat kabar elektronik. Pengum-

pulan informasi-informasi untuk dimuat

dalam situs surat kabar elektronik

umumnya dilakukan oleh para wartawan

yang terikat oleh peraturan atau kode etik

wartawan. Situs-situs pers ini pada

umumnya memperoleh informasi dari

sumber primer.

Kelompook situs lembaga menunjuk

pada situs milik lembaga negara. Secara

umum, Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) menyebutkan, “Lembaga sebagai

badan atau organisasi yang tugasnya

melakukan suatu penyelidikan keilmuan

atau melakukan suatu usaha” (Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan, 2016).

Dalam penelitian ini, lembaga

didefinisikan sebagai suatu badan yang

dikelola oleh pemerintah, meliputi

lembaga tinggi negara, lembaga kejaksaan,

pengadilan, Tentara Nasional Indonesia

(TNI), Kepolisian Republik Indonesia,

instansi kedinasan, sekolah, perguruan

tinggi, dan sebaginya. Situs-situs ini

umumnya menggunakan alamat

berakhiran go.id, ac.id, dan mil.id. Isi situs-

situs ini menjadi tanggung jawab lembaga

pemilik situs sepenuhnya.

Situs repositori perguruan tinggi dan

lembaga penelitian, umumnya memuat

laporan penelitian lengkap dan/atau

naskah publikasi, baik berasal dari tugas

akhir mahasiswa maupun proyek-proyek

tertentu. Beberapa contoh situs repositori

antara lain repository.ugm.ac.id milik Uni-

versitas Gadjah Mada (UGM), rdip.lipi.go.id

Page 9: Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam … · 2020. 4. 29. · 172 E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018)

E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018) 169-182

Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam penyusunan karya ilmiah Siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta

177

yang dikelola oleh Lembaga Ilmu Penge-

tahuan Indonesia (LIPI), dan sebagainya.

Universitas-universitas besar umumnya

memiliki situs repositori semacam ini.

Situs resmi badan atau organisasi non

pemerintah meliputi situs lembaga profit

dan non profit milik swasta maupun

lembaga-lembaga swadaya masyarakat

(LSM). Termasuk dalam kategori ini

adalah lembaga-lembaga bimbingan bela-

jar, organisasi atau kelompok masyarakat,

partai politik, berbagai macam perusa-

haan, dan sebagainya.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI), jurnal didefinisikan

sebagai, “Majalah yang memuat informasi

mengenai suatu topik ilmiah tertentu.

Jurnal ilmiah diterbitkan oleh perguruan

tinggi, asosiasi profesi, atau oleh lembaga

penerbit tertentu” (Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan, 2016). Pada

umumnya artikel atau makalah pada

jurnal ilmiah telah melalui proses

penilaian (review) oleh para ahli di

bidangnya. Suatu situs jurnal ilmiah

umumnya juga memiliki nomor seri

standar internasional (international standard

serial number, ISSN).

Kelompok situs kumpulan dokumen

umumnya digunakan untuk menyimpan

berbagai dokumen. Situs-situs dalam

kelompok ini meliputi google drive

(drive.google.com), dropbox (www.dropbox.

com), slide share (slideshare. net), scribd

(www.scribd.com), 4shared (4shared.com), dan

lain sebagainya. Pengguna situs ini dapat

mengunggah berbagai macam dokumen

tanpa verifikasi sehingga tidak dapat

dipastikan apakah orang yang

mengunggah dokumen ke situs-situs

tersebut juga merupakan penulis yang

bertanggung jawab terhadap isi dokumen.

Tidak jarang pula dokumen yang diung-

gah berasal dari sumber lain.

Situs web pribadi dikelola secara

pribadi oleh perorangan dan umumnya

berupa media sosial, meliputi situs blog,

akun facebook, friendster, twitter, instagram,

akun academia.edu, dan lain sebagainya.

Mengacu pada Wijaya, Suhartono dan

Sutopo (2016) media sosial merupakan

adalah alat berbasis komputer yang

memungkinkan orang untuk membuat,

berbagi, atau bertukar informasi, ide,

gambar atau video dalam komunitas dan

jaringan virtual, adapun informasi di

media sosial tidak semuanya benar.

Situs wikipedia merupakan sebuah

ensiklopedia daring besar yang tersedia

dalam berbagai bahasa. Situs ini menye-

diakan informasi yang lengkap dan

mudah dipahami. Di sisi lain, situs ini

memiliki kelemahan besar yakni setiap

orang bisa mengakses dan menambahkan

atau memanipulasi informasi yang

tersedia pada situs ensiklopedia ini

sehingga informasi yang tersedia pada

situs ini tidak selalu benar.

Situs jasa merupakan situs-situs

penyedia berbagai macam jasa, yang

umumnya dikelola oleh ahli-ahli di

bidangnya. Sebagai contoh, terdapat situs

alodokter.com dan klikdokter.id yang dikelola

oleh para dokter dan situs hukumonline.com

yang dikelola oleh para pakar hukum.

Situs jual beli merupakan kelompok

situs internet yang sengaja dirancang

untuk keperluan jual beli barang dan jasa,

baik secara langsung (sebagai penyedia

barang atau jasa) maupun secara tidak

langsung (sebagai perantara). Beberapa

contoh situs jual beli antara lain

tokopedia.com dan bukalapak. com (sebagai

perantara), olx.com (hanya memuat iklan),

shopee.com dan zalora.com (penyedia

barang), dan lain lain.

Kelompok situs umum mencakup

situs-situs internet yang tidak dapat digo-

Page 10: Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam … · 2020. 4. 29. · 172 E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018)

178 E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018) 169-182

Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam penyusunan karya ilmiah Siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta

longkan pada salah satu dari ke-10 macam

situs internet di atas. Sebagai contoh situs

kaskus.com, situs quora.com, ruangguru.com,

stackoverflow.com dan situs-situs diskusi

lainnya. Informasi yang tersedia pada situs

ini dapat berasal dari sembarang

pengguna internet. Situs-situs yang

menyediakan informasi umum (bukan

dari ahli) juga dimasukkan pada

kelompok ini.

Dalam klasifikasi tersebut, masih ada

beberapa kendala yang perlu menjadi

perhatian yakni sebagai berikut.

Pertama, identifikasi situs berita

umumnya tidak mudah. Tidak jarang

dijumpai situs berisi informasi dengan

“gaya” berita, padahal situs tersebut

hanya mengolah informasi dari berbagai

situs lain dan tidak melakukan pengum-

pulan informasi sendiri. Tidak jarang

dijumpai informasi dengan judul yang

bombastis, atau informasi tanpa sumber

yang jelas (tanpa identitas informan,

tanggal wawancara, dan sebagainya). Situs

semacam ini tidak dapat dimasukkan

sebagai situs berita. Situs opini yang

tersedia untuk menampung pendapat

bebas dari berbagai pihak yang menjadi

anggotanya, misalnya kompasiana.com,

seword.com dan lain sebagainya walaupun

kadangkala diisi dengan informasi faktual,

juga tidak dapat digolongkan sebagai situs

berita. Situs-situs opini harus diperlaku-

kan seperti situs pribadi.

Situs lembaga resmi juga harus

dibedakan dengan situs pribadi yang ber-

asosiasi dengan lembaga itu. Beberapa

lembaga pendidikan menyediakan platform

untuk situs pribadi masing-masing orang

dengan alamat yang memuat nama

lembaga. Sebagai contoh, Universitas

Gadjah Mada (UGM) menyediakan situs

pribadi untuk para dosennya dengan

alamat yang diikuti http://staff.ugm.ac.id/.

Walaupun berakhiran ac.id, situs-situs

semacam ini tetap harus dipandang

sebagai situs pribadi, bukan situs resmi

lembaga.

Kedua, tidak jarang situs-situs yang

seolah menyediakan informasi “umum”

ternyata merupakan situs jual beli, sehing-

ga kebenaran informasi di dalamnya tidak

selalu tepat. Sebagai contoh, informasi

tentang manfaat suatu obat dari suatu

situs bisa saja hanya merupakan klaim

penjual untuk menarik calon pembeli.

Dewasa ini, lembaga-lembaga ne-gara,

universitas, maupun perusahaan swasta

seringkali juga memiliki akun media

sosial, baik berupa akun atau hala-man

facebook, twitter, bahkan instagram. Sejauh

akun media sosial tersebut meru-pakan

akun resmi yang telah diverifikasi,

informasi yang tersedia pada akun

tersebut dapat dianggap senilai dengan

informasi pada situs resmi. Dalam hal ini,

pengguna harus membedakan akun resmi

dengan halaman penggemar (fanpage) atau

bahkan akun-akun palsu.

Gambar 3. Sebaran referensi internet untuk

laporan penelitian bidang sains hayati

Sumber: Hasil penelitian, 2018

Page 11: Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam … · 2020. 4. 29. · 172 E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018)

E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018) 169-182

Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam penyusunan karya ilmiah Siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta

179

Gambar 4. Sebaran referensi internet untuk

laporan penelitian bidang rekayasa dan teknik

Sumber: Hasil penelitian, 2018

Gambar 5. Sebaran referensi internet untuk

laporan penelitian bidang sosial-humaniora

Sumber: Hasil penelitian, 2018

Gambar 3. hingga gambar 5. di

samping menunjukkan penggunaan

berbagai sumber dari internet dalam

penulisan karya tulis ilmiah oleh siswa-

siswi SMA pada tiga bidang penelitian.

Dari gambar-gambar tersebut, terlihat

bahwa situs karya ilmiah (jurnal dan

repositori) menyusun sekitar 25% dari

total referensi. Jumlah kutipan dari kedua

kelompok situs ini lebih kecil dari total

kutipan dari situs blog dan Wikipedia.

Kelompok situs lembaga dan situs berita

hanya dikutip kurang dari 20% penelitian.

Dalam pengelompokan ini, blog juga

mencakup situs media sosial pribadi (akun

facebook, twitter, dan sebagainya). Pada

ketiga bidang, referensi internet berupa

jurnal hanya menyusun kurang dari 10%

referensi, lebih sedikit dibandingkan sum-

ber informasi dari situs repositori.

Dengan membandingkan bidang-bi-

dang penelitian, terlihat bahwa riset

bidang Sosial Humaniora lebih banyak

menggunakan situs-situs lembaga dan

sedikit menggunakan situs Wikipedia.

Sebaliknya, bidang Riset Sains Hayati pa-

ling banyak menggunakan sumber atau

referensi berupa jurnal ilmiah dibanding

bidang-bidang riset lainnya. Situs repo-

sitori yang memuat hasil-hasil penelitian

paling banyak digunakan pada riset-riset

bidang teknik dan rekayasa.

Tingginya penggunaan situs blog dan

Wikipedia dibandingkan situs-situs lemba-

ga, berita, dan hasil penelitian (jurnal dan

repositori) menunjukkan bahwa siswa

cenderung mengambil sembarang infor-

masi di internet dan belum mempertim-

bangkan ketepatan atau validitas informa-

si yang tersedia. Hal ini dapat disebabkan

oleh kurangnya diskusi maupun paparan

terkait dengan validitas informasi kepada

para pelajar SMA.

Gambar 6. Sebaran bahasa yang digunakan pada

Referensi Internet dalam penelitian siswa SMA

Sumber: Hasil penelitian, 2018

Dengan melakukan pengecekan ter-

hadap situs-situs berdomain luar negeri

Page 12: Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam … · 2020. 4. 29. · 172 E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018)

180 E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018) 169-182

Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam penyusunan karya ilmiah Siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta

dan alamat situs non berbahasa Indonesia,

dapat diperoleh data sebaran bahasa seba-

gaimana ditunjukkan pada gambar 6.

Terlihat bahwa hanya 4% referensi yang

diambil dari situs berbahasa Inggris se-

dangkan sisanya diambil dari situs berba-

hasa Indonesia.

Tantangan lain dalam analisis sitasi

pada karya tulis siswa Sekolah Menengah

Atas (SMA) berkaitan erat dengan penulis-

an daftar pustaka atau bibliografi. Materi

penulisan berbagai jenis sumber dalam

daftar pustaka umumnya belum diberikan

di jenjang SMA. Akibatnya, tidak jarang

dijumpai ketidakjelasan jenis referensi pa-

da daftar pustaka laporan penelitian siswa

SMA. Kendala lain terkait jumlah sitasi

yang sangat rendah (lihat gambar 2. di

muka) menunjukkan bahwa penyusunan

daftar pustaka belum menjadi perhatian

dalam penulisan karya tulis ilmiah oleh

siswa-siswi SMA. Kedua hal ini yang

menjadi kendala analisis sitasi pada karya

tulis siswa SMA, bila dibandingkan

dengan analisis sitasi pada karya tulis

mahasiswa.

SIMPULAN

Dari penelitian ini diketahui bahwa

internet merupakan sumber utama yang

digunakan siswa SMA dalam menyusun

karya tulis ilmiah. Dalam menggunakan

internet, sebagian besar siswa SMA belum

banyak mengambil sumber-sumber

berupa jurnal, situs lembaga resmi, atau

repositori bila dibandingkan dengan

sumber berupa blog, Wikipedia, atau si-tus-

situs umum lainnya. Dari segi bahasa,

sebagian besar situs yang digunakan

sebagai sumber informasi adalah situs

berbahasa Indonesia.

Penelitian lebih lanjut dapat dilaku-

kan untuk memperdalam faktor-faktor

yang mempengaruhi pemilihan sumber

informasi pada siswa SMA dan mengum-

pulkan informasi yang lebih jelas terkait

referensi penelitian siswa SMA dengan

sampel yang lebih besar. Penelitian ini ju-

ga dapat dilakukan untuk mengetahui

pemakaian sumber informasi pada subjek

lain, misalnya siswa SMK/MA.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, L., & Nst, B. (2013). Evaluasi

ketersediaan koleksi dengan

menggunakan analisis sitiran

terhadap tesis Mahasiswa

Pascasarjana Pro-gram Studi Ilmu

Biomedik Tahun 2012 di

Perpustakaan Fakultas Kedokteran

Universitas Andalas. Jurnal Ilmu

Informasi Perpustakaan Dan Kearsipan,

2(1), 159–168.

https://doi.org/https://doi.org/10.2

4036/2319-0934

APJII. (2017). Hasil survey penetrasi dan

perilaku pengguna internet Indonesia

2017. Retrieved from

https://apjii.or.id/surve

Arif, I. (2017). Pemanfaatan koleksi

Perpustakaan Fakultas Hukum

Universitas Gadjah Mada untuk karya

akhir mahasiswa: Kajian analisis

sitasi. Berkala Ilmu Perpustakaan Dan

Informasi, 13(2), 155–165.

https://doi.org/https://doi.org/10.2

2146/bip.27494

Cooke, R., & Rosenthal, D. (2011). Students

use more books after library

instruction: An analysis of under

graduate paper citations. College and

Research Libraries, 72(4), 332–343.

Retrieved from

https://crl.acrl.org/index.php/crl/ar

ticle/viewFile/16166/17612

Handayani, R. I. (2012). Tata Kelola

Teknologi Indormasi Pada Smk

Averus Menggunakan Framework

Page 13: Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam … · 2020. 4. 29. · 172 E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018)

E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018) 169-182

Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam penyusunan karya ilmiah Siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta

181

Control Objectives for Information

and Related Technology (Cobit) Versi

4.0. Jurnal Pilar Nusa Mandiri, 8(2),

142-148.

Hendley, M. (2012). Citation behavior of

undergraduate students: A study of

history, political science, and

sociology papers. Behavioral & Social

Sciences Librarian, 31(2), 96–111.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10

.1080/01639269.2012.679884

Howard, K., Nicholas, T., Hayes, T., &

Appelt, C. W. (2014). Evaluating one-

shot library sessions: Impact on the

quality and diversity of student

source use. Community & Junior

College Libraries, 20(1–2), 27–38.

https://doi.org/https://doi.org/10.1

080/02763915.2014.1009749

Imron, M. S., Palekahelu, D. T., & Somya,

R. (2014). Perancangan dan

implementasi aplikasi pembelajaran

siklus camot berbasis rich internet

application untuk pelajar SMA: Studi

kasus SMA Negeri 3 Salatiga. Jurnal

Teknologi Informasi, 11(1), 61–76.

Joo, S., & Choi, N. (2015). Factors affecting

undergraduates’ selection of online

library resources in academic tasks:

Usefulness, ease-of-use, resour-ce

quality, and individual differences.

Library Hi Tech, 33(2), 272–291.

https://doi.org/https://doi.org/10.1

108/LHT-01-2015-0008

Junandi, S. (2015). Analisis Sitiran Karya

Ilmiah Pustakawan Indonesia pada

Jurnal Visi Pustaka Tahun 2008-2013.

Ilmu Perpustakaan dan Informasi,

11(1), 44-53.

Junandi, S. (2018). Keterpakaian dan

relevansi Jurnal Agritech sebagai

rujukan artikel jurnal ilmiah

internasional terindeks Scopus. Kajian

Informasi & Perpustakaan, 6(1), 95–108.

Retrieved from

http://jurnal.unpad.ac.id/jkip/article

/view/15066/8256

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

(2016). KBBI daring. Retrieved from

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/

terbuka

Kim, K.-S., & Sin, S.-C. J. (2011). Selecting

quality sources: Bridging the gap

between the perception and use of

information sources. Journal of

Information Science, 37(2), 178–188.

https://doi.org/https://doi.org/10.1

177%2F0165551511400958

Lestari, S. (2015). Pengaruh kualitas

informasi, kemampuan individual, dan

norma subyektif terhadap minat

mahasiswa dalam menggunakan internet

sebagai sumber pustaka dalam

penyelesaian tugas-tugas kuliah (Survey

di Universitas Muhammadiyah

Surakarta) (Skripsi). Universitas

Muhammadiyah, Surakarta.

Retrieved from

http://onesearch.id/Record/IOS2728

.39030

Prasetiadi, A. E. (2011). Web 3.0: Teknologi

masa depan. Jurnal Indept, 1(3), 1–6.

Retrieved from

http://jurnal.unnur.ac.id/index.php/

indept/article/view/78/51

Purdy, J. P. (2012). Why first-year college

students select online research

resources as their favorite. Journal

First Monday, 17(9–3), 1–10. Retrieved

from

https://firstmonday.org/article/vie

w/4088/3289

Rahardiyan K., E. (2014). Pemanfaatan

internet dan dampaknya pada pelajar

sekolah menengah atas di Surabaya.

Libri-Net, 3(1), 407 - 420.

Rohanda. (2013). Landasan ilmiah ilmu

informasi perpustakaan dalam

perspektif ilmu komunikasi. Kajian

Page 14: Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam … · 2020. 4. 29. · 172 E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018)

182 E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018) 169-182

Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam penyusunan karya ilmiah Siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta

Informasi & Perpustakaan, 1(1), 9–20.

Retrieved from

http://jurnal.unpad.ac.id/jkip/article

/view/9592/4316

Selwyn, N. (2008). An investigation of

differences in undergraduates’

academic use of the internet. Active

Learning in Higher Education, 9(1), 11–

22.

https://doi.org/https://doi.org/10.1

177%2F1469787407086744

Sin, S-C. J., & Kim, K.-S. (2013).

International students’ everyday life

information seeking: The information

value of social networking sites.

Library and Information Science

Research, 35(2), 107–116.

https://doi.org/https://doi.org/10.1

016/j.lisr.2012.11.006

Suara Sektor ICT Indonesia. (2017).

MASTEL: Masyarakat sudah kritis

tanggapi berita hoax. Retrieved from

https://mastel.id/mastel-

masyarakat-sudah-kritis-tanggapi-

berita-hoax/

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Suharni, S. (2012). Pengaruh kualitas

informasi, kemampuan individual dan

norma subyektif terhadap minat

mahasiswa dalam menggunakan internet

sebagai sumber pustaka (Survey di

Universitas Muhammadiyah Surakarta)

(Skripsi). Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Supardi, K. I., Putri, I. R. (2010). Pengaruh

penggunaan artikel kimia dari

internet pada model pembelajaran

creative problem solving terhadap

hasil belajar Siswa SMA. Jurnal Inovasi

Pendidikan Kimia, 4(1), 574–581.

Retrieved from

https://journal.unnes.ac.id/nju/inde

x.php/JIPK/article/view/1315/1392

Wardhani, R. A. S. K. (2013). Hubungan

pemanfaatan internet sebagai sumber

belajar dan minat belajar dengan

prestasi belajar sosiologi Siswa kelas

XI Ilmu Pengetahuan Sosial SMA

Negeri 4 Surakarta tahun Ajaran

2012/2013. SOSIALITAS: Jurnal Ilmiah

Pendidikan Sosiologi-Antropologi, 3(1),

1-11. Retrieved from

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.ph

p/sosant/article/view/2273/1651

Wijaya, D. M., Suhartono, A. W. dan

Sutopo, A. R. (2016). Perancangan

iklan layanan masyarakat untuk

orang berusia 18-25 tahun agar kritis

dalam menerim informasi di media

sosial. Jurnal DKV Adiwarna, 1(8), 1-9.

Yale University. (2018). Citing internet

sources. Retrieved from

https://poorvucenter.yale.edu/writi

ng/using-sources/citing-internet-

sources

Zahra, F. (2009). Pengaruh kualitas informasi,

kemampuan individual dan norma

subyektif terhadap niat mahasiswa dalam

menggunakan internet sebagai sumber

pustaka (Tesis). Universitas Gadjah

Mada, Yogyakarta. Retrieved from

http://etd.repository.ugm.ac.id/inde

x.php?mod=penelitian_detail&sub=P

enelitianDetail&act=view&typ=html

&buku_id=42642