pengembangan aplikasi penilaian tanah massal …

21
PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN TANAH MASSAL BERDASARKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS GRAPHICAL USER INTERFACE UNTUK PEMBUATAN PETA ZONA NILAI TANAH (Studi di Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sebutan Sarjana Terapan di Bidang Pertanahan Pada Program Studi Diploma IV Pertanahan Disusun Oleh: BAGONG FERY SAMODRA NIM. 12212682 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL YOGYAKARTA 2016

Upload: others

Post on 08-May-2022

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN TANAH MASSAL …

PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN TANAH MASSAL

BERDASARKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS

GRAPHICAL USER INTERFACE UNTUK PEMBUATAN

PETA ZONA NILAI TANAH

(Studi di Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Sebutan Sarjana Terapan di Bidang Pertanahan

Pada Program Studi Diploma IV Pertanahan

Disusun Oleh:

BAGONG FERY SAMODRA

NIM. 12212682

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

BADAN PERTANAHAN NASIONAL

SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL

YOGYAKARTA

2016

Page 2: PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN TANAH MASSAL …

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………….…………………………… i

HALAMAN PENGESAHAN …………………….…………………….. ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ………………….. iii

HALAMAN MOTTO …………………………………………………… iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………… v

KATA PENGANTAR …………………………………………………... vi

DAFTAR ISI ……………………….…………………………………… viii

DAFTAR TABEL ……………………….……………………………… x

DAFTAR GAMBAR ……………………….…………………………… xi

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………. xiii

INTISARI ……………………………………………………………….. xiv

ABSTRACT …………………………………………………………….. xv

BAB I. PENDAHULUAN ……………………….……………………… 1

1.1. Latar Belakang Penelitian ……………………….……………... 1

1.2. Rumusan Permasalahan ……………………….……………….. 3

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………….………... 4

1.4. Keaslian Penelitian ……………………….……………………. 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ….. 12

2.1. Tinjauan Pustaka ……………………….……………………….

2.1.1. Konsep Dasar Penilaian Tanah ……………………….…….

2.1.1.1. Konsep Bidang Tanah, Harga Tanah, Nilai Tanah dan

Zona Nilai Tanah (ZNT) ………………………..………

2.1.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Tanah ………..

2.1.1.3. Pendekatan dalam Penilaian Tanah (Land Valuation

Approach) ……………………….……………………...

2.1.2. Pengembangan Aplikasi Penilaian Tanah Massal …...……..

2.1.2.1. Jaringan Syaraf Tiruan ……………………….…………

2.1.2.2. Algoritma Backpropagation …………………….……...

2.1.2.3. Matrix Laboratory (Matlab) ……………………….…...

2.1.2.4. Graphical User Interface Development Environment

(GUIDE) ……………………….……………………….

12

12

12

14

16

17

17

21

26

29

2.2. Landasan Teori ………………………………………………… 39

2.3. Kerangka Pemikiran ……………………….…………………... 42

2.4. Pertanyaan Penelitian ……………………….…………………. 45

Halaman

Page 3: PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN TANAH MASSAL …

ix

BAB III. METODE PENELITIAN ……………………………………... 46

3.1. Format Penelitian ……………………….……………………… 46

3.2. Lokasi Penelitian ……………………….……………………… 47

3.3. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel …………… 48

3.4. Jenis Data, Teknik Pengumpulan, dan Sumber Data …………... 50

3.5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasionalnya ……………… 51

3.6. Teknik Penelitian dan Pengembangan ……………………….…

3.6.1. Persiapan Data untuk Keperluan Pengujian Aplikasi ………

3.6.2. Penyesuaian Harga Tanah Terhadap Waktu Transaksi …….

3.6.3. Uji Statistik Data Sampel …………………………………..

3.6.4. Penyiapan Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan ………………

3.6.5. Kerangka Pengembangan Aplikasi Penilaian Tanah Massal..

3.6.6. Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah …………………………

60

60

63

64

65

70

72

3.7. Alat dan Bahan ………………………………………………… 75

BAB IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN ………….. 76

4.1. Pembagian Wilayah Administratif dan Kondisi Topografis …... 76

4.2. Kependudukan …………………………………………………. 78

4.3. Sarana dan Prasarana …………………………………………... 79

BAB V. PERANCANGAN DESAIN DAN PEMROGRAMAN

APLIKASI ANNAVAL ………………………………………..

83

5.1. Perancangan Desain Graphical User Interface ………………... 83

5.2. Penulisan Kode Program ………………………………………. 91

BAB VI. PENGUJIAN APLIKASI ANNAVAL ……………………….. 104

6.1. Persiapan Data …………………………………………………. 104

6.2. Seleksi Data ……………………………………………………. 112

6.3. Simulasi Penilaian Tanah Massal Menggunakan ANNAVAL ...

6.3.1. Klasifikasi Data …………………………………………….

6.3.2. Konversi Data ………………………………………………

6.3.3. Simulasi Penghitungan Nilai Tanah Semua Bidang ………..

6.3.4. Uji Validasi Nilai Tanah Hasil Hitungan Aplikasi …………

114

114

117

118

125

6.4. Penilaian Kelayakan Aplikasi ANNAVAL ……………………. 127

BAB VII. PENUTUP ……………………………………………………. 131

7.1. Kesimpulan …………………………………………………….. 131

7.2. Saran …………………………………………………………… 131

DAFTAR PUSTAKA ……………………….…………………………... 133

LAMPIRAN ……………………….……………………………………. 137

Halaman

Page 4: PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN TANAH MASSAL …

xv

ABSTRACT

One form of Automated Valuation Models (AVM) in mass land valuation

is Artificial Neural Network (ANN) model. However, ANN model provided in the

form of algorithm is too complex to be implemented in Land Office. Therefore, this

study aims to develop application of mass land valuation based on neural network

using Graphical User Interface (GUI) for easy use and accurate land mass

assessment in parcel based to produce ZNT map.

This research using Research and Development method. Data were

collected using interviews, direct observations and literature study methods.

Sampling was done by multistage random sampling method, by choosing 102

sample parcels which have been traded or on dealing process. The variables

considered to affect land value are (1) the extent of the land (LTH); (2) the width

of the field (LD); (3) the shapes (BT); (4) land use (PGT); (5) the location (LH); (6)

the status of ownership (SH); (7) road function (FJ); (8) distance to arterial road

(JA); (9) distance to collector road (JK); and (10) distance to health facilities (JRS).

ANN algorithm used as the basis for the development of applications of was

backpropagation gradient descent, while the software used for GUI development

was Matlab.

The result of this research is an application of mass land valuation, referred

as ANNAVAL (Artificial Neural Network for Mass Valuation). ANNAVAL

testing was done by mass land assessment using 6 different parameter setting

conditions. Validation test showed that land value in Condition 5 has the smallest

transforming factor, which is 13.2%. Validation test was done by comparing land

value obtained from ANNAVAL calculation with land value from validation result

in the same parcels.

This study is expected to provide useful software for Land Offices to

perform parcel based – mass land valuation, that can be easily and quickly operated;

besides provide accurate land value datas for ZNT map.

Keyword: models, applications, land valuation, land value, artificial neural

network, matlab

Page 5: PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN TANAH MASSAL …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Penilaian tanah merupakan salah satu kegiatan penting yang menjadi tugas

pokok dan fungsi Kementerian Agraria dan Tata Ruang (KATR)/Badan Pertanahan

Nasional (BPN). Dasar hukum pelaksanaan kegiatan penilaian tanah di lingkup

kerja Kementerian ATR/BPN tertulis di dalam Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun

2015 tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang. Kegiatan penilaian tanah

menurut Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 Pasal 21 berada di bawah

kewenangan Direktorat Jenderal Pengadaan Tanah. Pasal 22 di dalam peraturan

yang sama menyebutkan bahwa Direktorat Jenderal Pengadaan Tanah mempunyai

tugas yang terkait dengan penilaian tanah, diantaranya adalah (a) perumusan dan

pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian tanah; (b) penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria di bidang penilaian tanah; (c) pemberian bimbingan teknis

dan supervisi di bidang penilaian tanah; serta (d) pelaksanaan evaluasi dan

pelaporan di bidang penilaian tanah. Hasil kegiatan penilaian tanah berupa

informasi nilai tanah yang dituangkan ke dalam Peta Zona Nilai Tanah (Peta ZNT).

Salah satu bentuk pemanfaatan informasi nilai tanah di dalam Peta ZNT

yaitu seharusnya dapat diterapkan sebagai dasar penetapan NJOP dan NPOP.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

Pasal 79 ayat (1) menyebutkan bahwa NJOP digunakan sebagai dasar dalam

penetapan besarnya PBB, sedangkan di dalam Pasal 87 ayat (1) menyebutkan

Page 6: PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN TANAH MASSAL …

2

bahwa pengenaan BPHTB didasarkan pada NPOP. Oleh karena itu, informasi nilai

tanah berkaitan secara tidak langsung terhadap besarnya nilai PBB dan BPHTB.

Peta ZNT sampai saat ini belum sepenuhnya digunakan sebagai sumber

informasi nilai tanah di dalam penetapan NJOP dan NPOP untuk keperluan

penghitungan besaran nilai PBB dan BPHTB. Hal tersebut menyebabkan terjadinya

income potential loss terhadap penerimaan negara (Sudirman et al., 2013). Kendala

yang ditemui dalam pelaksanaan hal tersebut adalah informasi nilai tanah yang ada

di dalam Peta ZNT belum akurat karena belum menggambarkan kondisi nilai pasar

yang senyatanya di lapangan (Estimiyarti, 2012). Salah satu bentuk kekurang-

akuratan informasi nilai tanah pada Peta ZNT adalah tidak adanya perbedaan nilai

di antara bidang-bidang tanah dalam satu bentangan meskipun lokasi dan

aksesibilitas antarbidang tersebut berbeda (Yulianto, 2015). Kekurang-akuratan

informasi nilai tanah menurut Sudirman et al. (2013) disebabkan setidaknya oleh 2

(dua) faktor, yaitu (a) penilaian tanah oleh Kementerian ATR/BPN masih berbasis

bentang; (b) kurangnya keterampilan aparatur kantor pertanahan di dalam penilaian

tanah.

Salah satu cara di dalam mengatasi kekurang-akuratan informasi nilai tanah

adalah melalui pemanfaatan teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi

untuk penilaian tanah berupa Automated Valuation Models (AVM). AVM

merupakan suatu metode yang digunakan di dalam penilaian tanah dengan

menggunakan pemodelan matematika yang dikombinasikan dengan suatu basis

data (www.investopedia.com). Penilaian tanah menggunakan AVM dapat

dilakukan berbasis pada bidang tanah, bukan lagi berbasis bentang, dengan cepat

Page 7: PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN TANAH MASSAL …

3

dan mudah karena sudah berbasis komputer. Beberapa contoh AVM yang sering

digunakan di dalam proses penilaian tanah massal diantaranya adalah model

Jaringan Syaraf Tiruan (JST), Analisis Regresi Berganda, dan Structural Equation

Model.

Salah satu penelitian tentang AVM yaitu penelitian Yulianto (2015) tentang

pemanfaatan JST untuk penilaian tanah massal berbasis bidang. Yulianto

menjelaskan bahwa JST dapat digunakan untuk memodelkan penilaian tanah

massal berbasis bidang serta memiliki tingkat akurasi yang baik sehingga estimasi

nilai tanah yang dihasilkan oleh model JST cukup akurat. Hasil penelitian tersebut

berupa model JST yang masih dalam bentuk algoritma. Yulianto menambahkan

bahwa tahapan JST dalam bentuk algoritma masih relatif rumit. Oleh karena itu,

perlu dikembangkan suatu aplikasi yang berbasis graphical user interface (GUI).

Pengembangan aplikasi penilaian tanah massal berbasis GUI di dalam

penelitian ini merupakan bentuk penyempurnaan dari algoritma JST hasil penelitian

Yulianto tersebut. Aplikasi penilaian tanah massal berbasis GUI diharapkan mampu

menyederhanakan tahapan-tahapan algoritma model JST sehingga dapat digunakan

dengan mudah khususnya oleh kalangan praktisi di lingkungan kerja Kantor

Pertanahan. Pemanfaatan aplikasi diharapkan membuat pekerjaan menjadi lebih

cepat, efektif dan efisien (Mondayana, 2013, dalam Yudhistira, 2014).

1.2. Rumusan Permasalahan

Informasi nilai tanah yang tertuang di dalam Peta ZNT saat ini dapat

dikatakan masih kurang akurat karena belum mencerminkan kondisi nilai tanah

senyatanya di lapangan. Sudirman et al. (2013) menjelaskan bahwa metode

Page 8: PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN TANAH MASSAL …

4

penilaian tanah massal yang berbasis bentang dan kurangnya keterampilan aparatur

Kantor Pertanahan mengenai penilaian tanah massal dianggap sebagai penyebab

dari kekurang-akuratan informasi nilai tanah yang ada dalam peta ZNT.

Kondisi kekurang-akuratan informasi nilai tanah dicoba diselesaikan

menggunakan penilaian tanah massal secara otomatis berbasis komputer yang

dikenal sebagai Automated Valuation Models (AVM). Salah satu teknik AVM

adalah model jaringan syaraf tiruan (JST). Salah satu penelitian mengenai AVM

adalah penelitian Yulianto (2015) yang menghasilkan algoritma penilaian tanah

massal berdasarkan JST yang mampu menghasilkan nilai bidang-bidang tanah yang

akurat secara mudah dan cepat.

Persoalan utama yang dihadapi di dalam penggunaan model JST, terutama

dalam bentuk algoritma, relatif masih terlalu rumit untuk diterapkan dalam kegiatan

praktis di Kantor Pertanahan. Persoalan tersebut dicoba untuk diselesaikan dengan

membuat suatu GUI terhadap algoritma JST yang sudah ada menjadi suatu aplikasi

penilaian tanah massal. Langkah tersebut sebagai upaya memudahkan kalangan

praktisi di Kantor Pertanahan untuk dapat menggunakan JST yang sudah dikemas

dalam suatu aplikasi berbasis GUI walaupun tidak memahami JST secara

substansial.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi penilaian tanah

massal berdasarkan JST berbasis GUI agar lebih mudah digunakan di dalam

Page 9: PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN TANAH MASSAL …

5

kegiatan penilaian tanah massal serta dapat menghasilkan nilai tanah massal

berbasis bidang yang akurat dalam rangka pembuatan Peta ZNT.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

a. Secara teoritis, sebagai bentuk sumbangan terhadap ilmu pengetahuan

pertanahan dalam hal pemanfaatan teknologi informasi yang terkait dengan

penilaian tanah massal yang dikemas dalam suatu aplikasi berdasarkan JST

berbasis GUI;

b. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan mampu menyediakan

perangkat lunak yang berguna bagi Kantor Pertanahan berupa aplikasi yang

dapat digunakan untuk penilaian tanah massal berbasis bidang secara mudah

dan cepat serta menghasilkan informasi nilai tanah yang akurat dalam rangka

penyediaan Peta ZNT.

1.4. Keaslian Penelitian

Metode yang digunakan untuk melakukan uji keaslian penelitian yaitu

dengan membandingkan suatu penelitian dengan penelitian-penelitian serupa

lainnya yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Proses

perbandingan dilakukan dengan mengidentifikasi nama peneliti, judul penelitian,

tahun penelitian, lokasi penelitian, tujuan penelitian, dan metode penelitian.

Penelitian oleh Samodra (2016) ini berjudul “Pengembangan Aplikasi

Penilaian Tanah Massal Berdasarkan Jaringan Syaraf Tiruan Berbasis Graphical

User Interface untuk Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah (Studi di Desa Trihanggo,

Page 10: PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN TANAH MASSAL …

6

Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman)”. Penelitian ini merupakan

pengembangan dari hasil penelitian Yulianto (2015) yang menghasilkan suatu

algoritma jaringan syaraf tiruan (JST) untuk keperluan penilaian tanah massal.

Algoritma tersebut melalui penelitian ini dikembangkan lebih lanjut dengan

menambahkan graphical user interface (GUI) sehingga menghasilkan suatu

aplikasi penilaian tanah massal yang lebih mudah digunakan oleh para pengguna

khususnya aparatur di lingkungan kerja Kantor Pertanahan. Data-data yang

digunakan untuk simulasi penilaian tanah massal diambil di Desa Trihanggo,

Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman. Tujuan dari penelitian ini adalah

menyediakan suatu aplikasi sehingga proses penilaian tanah massal dapat dilakukan

dengan mudah dan cepat serta menghasilkan nilai tanah massal berbasis bidang

yang akurat. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development.

Karakteristik penelitian ini selanjutnya dibandingkan dengan karakteristik

penelitian sebelumnya untuk mengetahui perbedaan antarpenelitian. Hasil

perbandingan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Suprianto (2004) yang berjudul “Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan

untuk Memprediksi Harga Saham”. Penelitian tersebut bertujuan untuk

mengimplementasikan cara kerja dari algoritma jaringan syaraf tiruan untuk

memprediksi harga saham sehingga diharapkan dapat menghasilkan perkiraan

nilai saham yang akurat di masa yang akan datang. Metode penelitian yang

digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Perbedaan utama dibandingkan

dengan penelitian ini terletak pada (a) tahun penelitian; (b) tujuan penelitian; (c)

metode penelitian; dan (d) hasil penelitian.

Page 11: PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN TANAH MASSAL …

7

2. Penelitian Iqbal (2005) yang berjudul “Penerapan Metode Jaringan Syaraf

Tiruan untuk Pendugaan Jenis Kelamin Ikan: Studi Kasus Ikan Koi”. Penelitian

tersebut bertujuan mendesain dan mengimplementasikan sebuah sistem yang

mampu melakukan metode pemilahan jenis kelamin ikan Koi (Cyprinus carpio)

melalui penerapan metode jaringan syaraf tiruan. Metode penelitian yang

digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Perbedaan utama dibandingkan

dengan penelitian ini terletak pada (a) tahun penelitian; (b) tujuan penelitian; (c)

metode penelitian dan (d) hasil penelitian.

3. Penelitian Sitinjak (2008) dengan judul “Simulasi Pengenalan Kelainan Jantung

dengan Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan”. Penelitian tersebut

bertujuan untuk (a) mengetahui jenis-jenis kelainan jantung; serta (b) membuat

suatu model simulasi untuk mendeteksi beberapa jenis kelainan jantung dengan

menggunakan metode jaringan syaraf tiruan. Metode penelitian yang digunakan

adalah pendekatan kuantitatif. Perbedaan utama dibandingkan dengan penelitian

ini terletak pada (a) tahun penelitian; (b) tujuan penelitian; (c) metode penelitian;

serta (d) hasil penelitian.

4. Penelitian Purnamasari (2013) dengan judul “Implementasi Jaringan Syaraf

Tiruan Backpropagation sebagai Sistem Deteksi Penyakit Tuberculosis (TBC)”.

Tujuan dari penelitian tersebut adalah (a) merancang suatu sistem yang dapat

mendeteksi penyakit TBC secara dini supaya pasien mendapat pengobatan

sedini mungkin dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan backpropagation;

(b) mengetahui tingkat akurasi sistem dalam mendeteksi penyakit TBC; dan (c)

menentukan arsitektur jaringan yang optimal untuk JST dalam mendeteksi

Page 12: PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN TANAH MASSAL …

8

penyakit TBC. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.

Perbedaan utama dengan penelitian ini terletak pada (a) tahun penelitian; (b)

tujuan penelitian; (c) metode penelitian; dan (d) hasil penelitian.

5. Penelitian Yulianto (2015) dengan judul “Pemodelan Nilai Tanah Menggunakan

Jaringan Syaraf Tiruan di Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.” Penelitian tersebut bertujuan untuk

mengetahui (a) tahapan-tahapan pemodelan nilai tanah menggunakan jaringan

syaraf tiruan; serta (b) mengetahui hasil analisis pemodelan nilai tanah

menggunakan jaringan syaraf tiruan. Metode penelitian yang digunakan adalah

pendekatan kuantitatif. Perbedaan utama dibandingkan dengan penelitian ini

terletak pada (a) tahun penelitian; (b) tujuan penelitian; (c) metode penelitian;

serta (d) hasil penelitian.

Perbedaan karakteristik antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu

secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan data yang disajikan pada

Tabel 1, peneliti berkeyakinan bahwa perbedaan yang ada antara penelitian ini

dengan penelitian terdahulu dapat menjamin keaslian dari penelitian ini sehingga

dapat menghasilkan suatu manfaat penelitian yang baru.

Page 13: PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN TANAH MASSAL …

9

Tabel 1. Keaslian Penelitian

No. Nama/Tahun/Judul Tujuan Metode Hasil 1 Edy Suprianto,

Skripsi UKI 2004,

Penerapan Jaringan Syaraf

Tiruan untuk Memprediksi

Harga Saham.

Mengimplementasikan

cara kerja dari algoritma

jaringan syaraf tiruan

untuk memprediksi harga

saham sehingga

diharapkan dapat

menghasilkan perkiraan

nilai saham yang akurat di

masa yang akan datang.

Kuantitatif Hasil simulasi oleh jaringan syaraf tiruan dengan target

error sebesar 0,1 (10%) pada PT. Telkom, PT. Sampoerna,

dan PT. Astra, menghasilkan nilai MSE masing-masing

sebesar 34830,753888, 4726,619695, dan 4232,93251. Jika

menggunakan tingkat error yang lebih kecil maka MSE

hasil peramalan dari Jaringan Syaraf Tiruan akan semakin

kecil. Pada target error pengenalan pola sebesar 0,01 (1%)

pada ketiga perusahaan yang sama, MSE yang dihasilkan

masing-masing sebesar 3484,774633, 472,755513, dan

422,9713267. Hal ini berarti semakin kecil target error

yang diinginkan, berarti akan semakin kecil penyimpangan

hasil ramalan dengan hasil yang diinginkan, sehingga

ketepatan model peramalan hasil pelatihan jaringan akan

semakin tinggi.

2 Muhammad Iqbal,

Skripsi IPB 2005,

Penerapan Metode Jaringan

Syaraf Tiruan untuk

Pendugaan Jenis Kelamin

Ikan: Studi Kasus Ikan Koi.

Mendesain dan

mengimplementasikan

sebuah sistem yang

mampu melakukan

metode pemilahan jenis

kelamin ikan Koi

(Cyprinus carpio) melalui

penerapan metode

jaringan syaraf tiruan.

Kuantitatif Tingkat akurasi terbaik yang diperoleh adalah 100% pada

saat pelatihan baik pada ikan jantan maupun ikan betina

sedangkan tingkat akurasi terbaik yang diperoleh pada saat

validasi adalah 70%. Pada ikan jantan laju pembelajaran

yang memberikan hasil validasi terbaik adalah learning rate

0,9 dengan iterasi maksimum 10.000 kali dan jumlah

neuron tersembunyi sebanyak 39 buah, sedangkan pada

ikan betina didapatkan nilai laju pembelajaran sebesar 0,3

dengan jumlah neuron tersembunyi sebanyak 39 buah dan

iterasi maksimum sebanyak 10.000 kali.

Tabel 1.1. Lanjutan

Tabel 1. (bersambung)

Page 14: PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN TANAH MASSAL …

10

Tabel 1. (lanjutan)

No. Nama/Tahun/Judul Tujuan Metode Hasil 3 Hermanto Sitinjak,

Skripsi UI 2008,

Simulasi Pengenalan Kelainan

Jantung dengan Menggunakan

Metode Jaringan Syaraf Tiruan

1. mengetahui jenis-jenis

kelainan jantung;

2. membuat suatu model

simulasi untuk

mendeteksi beberapa

jenis kelainan jantung

dengan menggunakan

metode jaringan syaraf

tiruan.

Kuantitatif Metode pelatihan Jaringan Syaraf Tiruan yang dibuat ini

menggunakan fungsi traingdx yang terdapat pada Neural

Network Toolbox MATLAB. Adapun penggunaan fungsi

traingdx ini karena waktu pelatihannya lebih cepat.

Berdasarkan hasil pengujian pengenalan beberapa sampel

kelainan jantung diperoleh akurasi rata-rata sebesar 82.2%

dalam mengenali tiga jenis kelainan jantung tersebut.

4 Ratnaningtyas Widyani

Purnamasari,

Skripsi UNNES 2013,

Implementasi Jaringan Syaraf

Tiruan Backpropagation

sebagai Sistem Deteksi

Penyakit Tuberculosis (TBC).

1. merancang suatu sistem

untuk mendeteksi

penyakit TBC supaya

pasien mendapat

pengobatan sedini

mungkin menggunakan

jaringan syaraf tiruan

backpropagation;

2. mengetahui tingkat

akurasi sistem dalam

mendeteksi penyakit

TBC; dan

3. menentukan arsitektur

jaringan yang optimal

untuk JST dalam

mendeteksi penyakit

TBC.

Kuantitatif hasil pengujian sistem diperoleh tingkat akurasi sistem

dalam mendeteksi penyakit Tuberculosis (TBC) sebesar

100%. Arsitektur jaringan yang paling baik digunakan

dalam proses mendeteksi penyakit TBC adalah dengan

variasi jumlah iterasi 1000, toleransi 0,001, learning rate 0,5

dan banyaknya neuron hidden layer 100. Arsitektur

jaringan tersebut menghasilkan MSE sebesar 0,00144

dengan waktu training 11 detik

Tabel 1. (bersambung)

Tabel 1.1. Lanjutan

Page 15: PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN TANAH MASSAL …

11

Tabel 1. (lanjutan)

No. Nama/Tahun/Judul Tujuan Metode Hasil 5 Catur Yulianto,

Skripsi STPN 2015,

Pemodelan Nilai Tanah

Menggunakan Jaringan Syaraf

Tiruan di Desa Trihanggo,

Kecamatan Gamping,

Kabupaten Sleman, Daerah

Istimewa Yogyakarta

1. Mengetahui tahapan-

tahapan pemodelan nilai

tanah menggunakan

jaringan syaraf tiruan;

2. Mengetahui hasil

analisis pemodelan nilai

tanah menggunakan

jaringan syaraf tiruan.

Pendekatan

kuantitatif dengan

metode survei

1. Model JST terbaik berdasarkan variabel menurut persepsi

masyarakat yaitu algoritma pelatihan Resilent

Backpropagation sedangkan model JST terbaik

berdasarkan variabel menurut analisis statistika yaitu

algoritma pelatihan One Step Secant.

2. Evaluasi model nilai tanah menggunakan Jaringan Syaraf

Tiruan dengan algoritma pelatihan Resilent

Backpropagation memiliki nilai Coefficient of Variation

(COV) sebesar 12,17%, nilai Coefficient of Dispersion

(COD) sebesar 14,41% dan nilai Price Related

Differential (PRD) sebesar 1,00 sedangkan evaluasi

model nilai tanah menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

dengan algoritma pelatihan One Step Secant memiliki

nilai Coefficient of Variation (COV) sebesar 15,74%, nilai

Coefficient of Dispersion (COD) sebesar 17,68% dan nilai

Price Related Differential (PRD) sebesar 1,02.

6 Bagong Fery Samodra,

Penelitian 2016,

Pengembangan Aplikasi

Penilaian Tanah Massal

Berdasarkan Jaringan Syaraf

Tiruan Berbasis Graphical

User Interface untuk

Pembuatan Peta Zona Nilai

Tanah (Studi Di Desa

Trihanggo, Kecamatan

Gamping, Kabupaten Sleman)

mengembangkan aplikasi

penilaian tanah massal

berdasarkan JST berbasis

GUI yang mudah

digunakan dalam

melakukan penilaian

tanah massal serta dapat

menghasilkan nilai tanah

massal berbasis bidang

yang akurat dalam rangka

pembuatan Peta ZNT

Research and

Development

Aplikasi penilaian tanah massal berdasarkan jaringan syaraf

tiruan berbasis graphical user interface

Sumber: hasil analisis data sekunder

Tabel 1.1. Lanjutan

Page 16: PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN TANAH MASSAL …

131

BAB VII

PENUTUP

7.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Aplikasi penilaian tanah massal berdasarkan Jaringan Syaraf Tiruan (JST)

berbasis Graphical User Interface (GUI) yang disebut ANNAVAL sebagai hasil

tindak lanjut dari penelitian Yulianto (2015), telah memenuhi syarat untuk

penilaian tanah massal dengan catatan, yaitu: (a) menggunakan algoritma JST

backpropagation gradien descent; dan (b) menghasilkan nilai transforming

factor sebesar 13,2% pada uji validasi nilai tanah hasil penghitungan

menggunakan aplikasi.

2. Aplikasi penilaian tanah massal hasil penelitian ini dapat mempercepat dan

mempermudah penghitungan nilai tanah massal di Desa Trihanggo yang

memiliki karakteristik wilayah sebagai berikut: (a) letaknya berada pada

pinggiran kota (Kota Sleman dan Kota Yogyakarta); (b) daerahnya dilewati oleh

jalan arteri (Jalan Lingkar); (c) perekonomian tidak didominasi oleh usaha

pertanian, melainkan usaha jasa dan perdagangan; dan (d) dominasi usaha jasa

dan perdagangan menyebabkan peningkatan kebutuhan akan tanah yang ditandai

dengan banyaknya transaksi jual beli tanah.

7.2. Saran

Aplikasi ANNAVAL diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam

rangka memudahkan kerja Kantor Pertanahan di dalam melakukan penilaian tanah

Page 17: PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN TANAH MASSAL …

132

massal sebagai dasar penyediaan Peta Zona Nilai Tanah dengan beberapa

pertimbangan sebagai berikut:

1. Perlu penelitian dan pengembangan lebih lanjut berupa perbaikan aplikasi

ANNAVAL dengan cara penambahan algoritma jaringan syaraf tiruan yang

digunakan agar dapat menambah variasi hitungan nilai tanah;

2. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai berapa batas nilai transforming factor

yang diperbolehkan agar nilai tanah hitungan aplikasi ANNAVAL tidak

overvalued atau undervalued;

3. Perlu penelitian lebih lanjut terkait efektifitas aplikasi ANNAVAL ini untuk

penghitungan nilai tanah massal pada wilayah atau daerah yang mempunyai

karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan Desa Trihanggo.

Page 18: PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN TANAH MASSAL …

133

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Penilaian Tanah. (2015). Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Tanah.

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Jakarta.

Dwipraja, Arie Satya. (2015). “Pembuatan Aplikasi Penghitungan Hasil

Pengukuran Kadastral Secara Terrestrial Berbasis Android”. Skripsi,

Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, Yogyakarta.

Fitriyanto, Aris. (2011). “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Tanah

di Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten”. Thesis, Universitas Sebelas Maret,

Surakarta.

Hermit, Herman. (2009). Teknik Penaksiran Harga Tanah Perkotaan: Teori dan

Praktek Penilaian Tanah. Mandar Maju, Bandung.

Hidayati, Wahyu dan Budi Harjanto. (2003). Konsep Dasar Penilaian Properti.

BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Iqbal, Muhammad. (2005). “Penerapan Metode Jaringan Syaraf Tiruan untuk

Pendugaan Jenis Kelamin Ikan: Studi Kasus Ikan Koi”. Skripsi, Institut

Pertanian Bogor, Bogor.

Kainda. (2010). “Pemodelan Nilai Tanah di Kawasan Bayangan (Shadow Zone)

(Studi Kasus di Kelurahan Bausasran, Kec. Danurejan, Kota Yogyakarta)”.

Jurnal Bhumi Nomor 3 Tahun 2, September 2010, Hal:133-144.

Kusumadewi, Sri. (2004). Membangun Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan

Matlab & Excel Link. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Nasution dan Thomas. (2008). Buku Panduan Membuat Tesis, Skripsi, Disertasi

dan Makalah. Bumi Aksara, Jakarta.

Nurgiantoro, Burhan. dkk. (2009). Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu

Sosial. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Paulus, Erick dan Yessica Nataliani. (2007). Cepat Mahir GUI Matlab. Penerbit

Andi, Yogyakarta.

Prahasta, Eddy. (2009). Sistem Informasi Geografis: Konsep-Konsep Dasar.

Penerbit Informatika, Bandung.

Purnamasari, Ratnaningtyas Widyani. (2013). “Implementasi Jaringan Syaraf

Tiruan Backpropagation sebagai Sistem Deteksi Penyakit Tuberculosis

(TBC)”. Skripsi, Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Page 19: PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN TANAH MASSAL …

134

Rohmad. (2015). “Desain dan Analisis Kendali Sistem Suspensi Menggunakan PID

dan Logika Fuzzy dengan Simulink Matlab”. Skripsi, Universitas Negeri

Semarang.

Siang, Jong Jek. (2005). Jaringan Syaraf Tiruan & Pemrogramannya

Menggunakan Matlab. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Sitinjak, Hermanto. (2008). “Simulasi Pengenalan Kelainan Jantung dengan

Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan”. Skripsi, Universitas

Indonesia, Jakarta.

Sudirman, Senthot. dkk. (2013). “Pengadaan dan Rasionalitas Peta Zona Nilai

Tanah BPN RI beserta Prospek Pemanfaatannya sebagai Peta Tunggal

untuk berbagai Kepentingan Fiskal di Kota Pekalongan”. Laporan

Penelitian Strategis Dosen, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional,

Yogyakarta.

Sugiharto, Aris. (2006). Pemrograman GUI dengan Matlab. Penerbit Andi,

Yogyakarta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta,

Bandung.

________. (2013). Statistika untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung.

Suprianto, Edy. (2004). “Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan untuk Memprediksi

Harga Saham”. Skripsi, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

Sutawijaya, Adrian. (2004). “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai

Tanah Sebagai Dasar Penilaian Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) PBB di Kota

Semarang”. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 9 No. 1, Juni 2004 Hal: 65-

78.

Suyudi, Bambang. (2011). “Penentuan Model Nilai Tanah untuk Penetapan Harga

Dasar Tanah di Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah”. Jurnal Bhumi

Nomor 5 Tahun 3, September 2011, Hal:1-12.

Syarifah, Aulia. (2015). “Pemanfaatan Naive Bayes untuk Merespon Emosi dari

Kalimat Berbahasa Indonesia”. Skripsi, Universitas Negeri Semarang.

Taniredja, Tukiran dan Hidayati Mustafidah. (2012). Penelitian Kuantitatif

(Sebuah Pengantar). Alfabeta, Bandung.

Trihendradi. (2011). Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik Menggunakan

SPSS 19. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Page 20: PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN TANAH MASSAL …

135

Utama, Agung Mulya. (2009). “Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah dengan Metode

Quality Rating Value Estimation (QRVE) (Studi di Dusun Patran Desa

Banyuraden Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman)”. Skripsi, Sekolah

Tinggi Pertanahan Nasional, Yogyakarta.

Widodo, Prabowo Pujdo. dkk. (2013). Penerapan Data Mining dengan Matlab.

Rekayasa Sains, Bandung.

Yudhistira, Muhammad Irfan. (2014). “Aplikasi Android untuk Penilaian Tanah

(Pengujian Aplikasi di Desa Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten

Sleman)”. Skripsi, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, Yogyakarta.

Yulianto, Catur. (2015). “Pemodelan Nilai Tanah Menggunakan Jaringan Syaraf

Tiruan di Desa Trihanggo Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman Daerah

Istimewa Yogyakarta”. Skripsi, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional,

Yogyakarta.

Yunus, Hadi Sabari. (2010). Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. Pustaka

Pelajar, Yogyakarta.

Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar

Pokok-pokok Agraria.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2010 tentang Jenis dan

Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Badan

Pertanahan Nasional.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2006 tentang Badan

Pertanahan Nasional.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang Kementerian

Agraria dan Tata Ruang.

Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Ibu Kota Jakarta Nomor 265 Tahun 2014

tentang Penetapan Nilai Jual Obyek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan

Perkotaan.

Page 21: PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN TANAH MASSAL …

136

Internet

www.investopedia.com/terms/a/automated-valuation-model.asp, diakses tanggal

20 April 2016, pukul 06.00 WIB.

(www.transiskom.com/2015/07/pengertian-cli-dan-gui.html, diakses tanggal 20

April 2016, pukul 06.05 WIB)