pengasuhan anak usia 0--12 bulan · orang dewasa. untuk itu, ia perlu jam tidur yang panjang dan...

72
SERI: PENGASUHAN 1.000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN PENGASUHAN ANAK USIA 0--12 BULAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Upload: vodung

Post on 03-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SERI: PENGASUHAN 1.000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

PENGASUHAN ANAK USIA

0--12 BULAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANREPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN2 0 1 8

SERI: PENGASUHAN 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

PENGASUHAN ANAKUSIA 0--12 BULAN

2

© 2018 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penulis.

TIM PENYUSUN

Pengarah : Dr. Sukiman, M.Pd.

Tim Penulis : Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi., Shahnaz Safitri, M.Psi. Psikolog

Tim Reviewer : Warisno, S.Sos, M.Pd., Nanik Suwaryani, Ph.D., Edy, SS., Dr. Sugiyanto,

Sri Lestari Yuniarti, M.Ed., Dina Kartika Putri, S.Pd.,

Dra. Meity Taqdir Qodratillah, M.Hum., Dra. Martha Lena Adriana M,

Yulina Eva Riany, Ph.D

Tata Letak dan Ilustrator : Dhoni Nurcahyo

Judul: PENGASUHAN ANAK USIA 0--12 BULANSeri: Pengasuhan 1.000 Hari Pertama Kehidupan

Diterbitkan oleh:

Kementerian Pendidikan dan KebudayaanJalan Jenderal Sudirman, Gedung C lt. 13 Senayan Jakarta 10270Telp/Faks: 021-5703336

3

DAFTAR ISIPengantar ..................................................................... 6Bagaimana Ananda Tumbuh dan Berkembang Di Usia 0--12 Bulan? ................................................... 11Ciri Fisik Bayi ............................................................... 14Kemampuan Bayi Berpikir ....................................... 36Kemampuan Bayi Berkomunikasi ....................... 48Kemampuan Bayi Berteman ................................... 54

4

SambutanMenteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

Masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Pada masa inilah proses tumbuh kembang seorang anak dimulai. Ayah-Bunda memiliki peran penting untuk memberikan pe-rawatan dan pengasuhan yang ber-kualitas sesuai dengan tahap perkem-bangan anak.

Pemerintah melalui Direktorat Pembi-naan Pendidikan Keluarga terus ber-

upaya untuk meningkatkan kompe-tensi Ayah-Bunda melalui jalur pen-didikan informal. Salah satu upayanya adalah dengan memberikan informasi pendidikan mengenai pentingnya pe-rawatan janin selama kehamilan dan pengasuhan anak sejak lahir sampai dengan usia 2 tahun atau pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak.

Buku Seri Pengasuhan 1.000 Hari Pertama Kehidupan ini disusun agar

5

Ayah-Bunda memahami dan menya-dari bahwa pertumbuhan dan perkem-bangan anak dimulai pada 1.000 HPK sehingga Ayah-Bunda bisa memper-siapkannya dari awal.

Buku ini berisi berbagai permasalahan dan solusi yang terjadi pada 1.000 HPK, fakta atau mitos serta kiat-kiat seputar kehamilan. Seri buku ini terdiri dari 3 bagian, yaitu (1) Menyambut Lahirnya Buah Hati; (2) Pengasuhan Anak Usia

0--12 bulan, dan (3) Perawatan dan Pengasuhan Anak Usia 13--24 bulan.

Besar harapan kami, buku ini dapat memberikan manfaat bagi Ayah-Bunda sehingga mampu menciptakan gene-rasi anak yang sehat, cerdas dan ber-akhlak mulia.

Salam,

Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P.

6

Menurut penelitian, otak anak sedang

mengalami perkembangan yang pesat,

terutama di bulan keempat kehamilan

hingga anak berusia 2 tahun. Di masa

tersebut, sel-sel otak saling terhubung

dengan sangat cepat jika orang tua

mengasuh dan memberi asupan gizi

yang cukup dan seimbang pada anak.

Ayah-Bunda, seribu hari pertama

kehidupan (1.000 HPK) dimulai sejak

janin berada di dalam kandungan

hingga ananda berusia 2 tahun. Tahap

ini sangat menentukan bagi kesehatan,

pertumbuhan, dan perkembangan

anak manusia di rentang kehidupan

selanjutnya. Mengapa demikian?

PENGANTAR

7

Buku ini bertujuan untuk memberikan

wawasan kepada Ayah-Bunda tentang apa

yang terjadi pada anak di 1.000 hari pertama

kehidupannya. Dengan wawasan yang

cukup, diharapkan Ayah-Bunda mampu

memberikan pengasuhan yang terbaik

sehingga dapat berdampak positif bagi

kehidupan anak kelak.

8

Ayah-Bunda, selamat atas kelahiran

putra/putrinya. Meski selama kurang

lebih 9 bulan Ayah-Bunda melalui

perjuangan yang tidak mudah,

pada akhirnya ananda lahir dengan

selamat.

Di awal kelahiran ananda, Ayah dan

Bunda diharapkan tetap selalu siaga

dan bersemangat ya..

Pastikan Ayah-Bunda mengenali

alasan setiap tangisan ananda.

9

Apakah ananda lapar dan ingin

menyusu, buang air, atau merasa

tidak nyaman?

Dengan mengenali alasan tiap

tangisan ananda, Ayah-Bunda akan

lebih tenang, demikian juga dengan

ananda sang buah hati.

Selain menangis sebagai tanda

ananda membutuhkan bantuan

Ayah-Bunda, apalagi yang harus

diperhatikan ya?

Ayah-Bunda, sebaiknya

memerhatikan pertumbuhan

ananda. Ukur berat dan tinggi

badan ananda dengan rutin setiap

bulan. Pengukuran dapat dilakukan

di Posyandu terdekat, sekaligus

melakukan imunisasi sesuai dengan

jadwalnya.

Selain memperhatikan pertumbuhan

fisik ananda, Ayah-Bunda juga

harus tahu tahapan perkembangan

ananda.

10

Apa itu tahapan perkembangan?

Tahapan perkembangan merupakan

perubahan yang teratur pada kemampuan

berpikir, kemampuan komunikasi, dan

berperilaku.

Lalu, apa manfaat mengetahui tahapan

perkembangan ananda?

Agar Ayah-Bunda dapat mengecek lebih

dini kemampuan ananda berkembang.

Ayah-Bunda akan mengetahui jika ada

keterlambatan dalam perkembangan

ananda, dan berupaya membantu ananda

belajar.

11

Bagaimana ananda tumbuh

dan berkembang di usia 0--12

bulan?

12

Anak Usia 0--12 bulan

Tahukah Ayah-Bunda, usia 0--12 bulan itu

adalah masa penting bagi pertumbuhan

dan perkembangan anak. Mengapa?

y Terjadi pertumbuhan fisik yang pesat

y Awal mula perkembangan kemampuan

berpikir

y Mulai muncul kemampuan

berkomunikasi

y Masa belajar untuk dapat berteman

13

Memahami anak usia 0--12 bulan dengan

baik akan membantu Ayah-Bunda untuk

mengembangkan anak menjadi sosok yang

sehat, cerdas, dan hebat.

14

Ciri Fisik Bayi

15

Pada awal masa kelahirannya

ananda kerap menangis

sepanjang malam hingga pagi

hari. Gerak-gerik anak juga

banyak menuntut Bunda untuk

memberikannya ASI hampir

sepanjang waktu. Kondisi ini

sering kali membuat Bunda dan

juga Ayah menjadi lelah.

Apa Saja Ciri Fisik Usia 0--12 Bulan

Mengapa bisa demikian? Coba kita

tinjau dari ciri-ciri fisiknya.

Bayi merupakan masa ketika anak

beradaptasi dengan tubuhnya. Tubuh

anak usia 0--12 bulan atau bayi belum

mengatur dirinya sendiri layaknya

orang dewasa. Untuk itu, ia perlu

jam tidur yang panjang dan banyak

menangis jika terbangun karena belum

cukup mampu beradaptasi dengan

lingkungan di luar rahim Bunda.

16

Di sisi lain…

Bayi merupakan masa untuk tumbuh

dengan pesat. Ia bisa bertambah berat

1 ons setiap harinya dalam beberapa

bulan pertama.

Tulang dan otot berkembang pesat

pada masa bayi dan muncul banyak

gerakan fisik yang tidak dilakukan

secara sadar. Misalnya: bayi refleks

menggenggam jika ada benda yang

didekatkan ke jari tangan bayi; bayi

refleks menggerakkan tangan seperti

berenang jika diletakkan dalam air.

Ketika bayi sudah lebih besar, ia sudah

lebih baik dalam menguasai dirinya dan

mulai mengembangkan gerak fisik yang

lebih kompleks, misalnya merangkak,

berdiri, dan berjalan.

17

Karena bayi butuh banyak tidur,

sering menangis ketika terbangun,

dan merupakan masa perkembangan

otot, Ayah-Bunda perlu lebih banyak

bersabar dan memastikan bahwa bayi

mendapatkan makanan dan gizi yang

cukup untuk tumbuh.

18

1. Perkembangan Refleks Bayi Usia

0--3 bulan

Aktivitas awal pada masa bayi

kebanyakan berupa gerakan-gerakan

refleks. Gerakan ini adalah gerakan

yang spontan dilakukan bayi ketika

mendapatkan rangsangan tertentu

baik disengaja maupun tidak

(misalnya karena mendengar suara

yang keras).

a. Refleks mengisap

Bayi akan secara otomatis

mengisap sesuatu yang ditaruh

di mulutnya atau menyentuh

bibirnya. Bayi yang baru lahir

tidak memiliki kemampuan

19

untuk secara sadar mencerna

makanan sehingga gerak

refleks ini membuat bayi dapat

memperoleh makanan secara

tidak sadar. Refleks mengisap

merupakan kemampuan bayi

yang sangat penting pada

aktivitas makan bayi.

Pada saat apa refleks ini

terlihat?

Refleks menghisap ini dapat

terlihat saat bayi menghisap

puting susu Bunda. Refleks ini

juga bisa dirangsang dengan

cara menyentuh bibir bayi

dengan jari.

b. Refleks mencari

Refleks mencari berguna

untuk membantu bayi

mendapatkan sumber makanan.

Refleks ini pada umumnya dapat

ditimbulkan dengan sentuhan

lembut di daerah sekitar mulut

atau di daerah pipi. Bayi akan

merespons dengan berpaling ke

20

arah sentuhan, dengan mulut

terbuka dan siap mengisap.

Refleks mencari dan

mengisap merupakan refleks

yang membantu bayi dalam

kemampuan makannya. Refleks

mencari akan membantu bayi

dalam menemukan puting susu

ibunya, dan refleks mengisap

akan membantu bayi dalam

mencerna ASI. Kedua refleks

ini akan perlahan menghilang

saat bayi berusia sekitar 4 bulan

dan digantikan dengan perilaku

makan secara sukarela.

c. Refleks menggenggam

Refleks menggenggam

merupakan refleks gerakan

jari-jari tangan mencengkeram

benda-benda yang disentuhkan

ke telapak tangan bayi. Bayi

akan menggenggam kuat-

kuat benda yang menyentuh

telapak tangannya. Kekuatan

genggamannya akan meningkat

21

ketika benda tersebut ditarik keluar.

d. Refleks telapak kaki

Refleks ini berupa gerakan

bayi merenggangkan seluruh

jari kakinya. Reflek ini dapat

dimunculkan dengan cara

memberikan sentuhan halus pada

telapak kaki bayi, dari ujung

jari hingga ke tumit. Refleks ini

merupakan dasar dari gerakan

berdiri tegak, berdiri sendiri, dan

berjalan.

22

e. Refleks moro

Pada saat ia merasa akan

jatuh atau dikejutkan oleh suara

keras, bayi akan melengkungkan

punggungnya, melemparkan

kepalanya ke belakang, serta

merenggangkan lengan, jari-

jari dan kakinya. Refleks moro

berhubungan dengan emosi bayi

saat merasa terkejut sehingga

sering diikuti dengan tangisan bayi.

Pada saat bayi menampilkan

refleks moro, Ayah-Bunda

23

sebaiknya memberikan sentuhan

yang lembut pada bagian-bagian

tubuh bayi untuk memberikan

efek menenangkan pada bayi.

Untuk melihat apakah refleks

moro muncul pada bayi, Ayah-

Bunda dapat menaruh bayi

di tempat tidur dalam posisi

telentang dan bertepuk tangan

dengan suara yang sedikit

keras. Refleks ini biasanya masih

muncul sampai bayi berusia 6

bulan.

f. Refleks berjalan

Refleks ini timbul ketika

kita memegang bayi pada

posisi berdiri dan menyentuh

permukaan. Bayi akan

mengangkat kakinya secara

bergantian seakan-akan sedang

berjalan, tetapi tidak disertai

oleh keseimbangan dan gerakan

lengan yang terjadi jika berjalan

secara sadar.

Gerakan refleks ini sangat

berbeda dengan gerakan

berjalan yang baru akan

24

dikuasai oleh bayi beberapa

bulan kemudian. Perlu diingat

oleh Ayah Bunda bahwa refleks

ini bukanlah tanda kemampuan

berjalan yang muncul secara

dini.

Ayah Bunda dapat

melakukan stimulasi atau

rangsangan untuk melihat

apakah bayi memiliki refleks-

refleks dasar tersebut. Perlu

diingat bahwa pemberian

rangsangan tidak cukup

25

Asupan makan yang

baik pada usia ini adalah

air susu ibu (ASI).

Bunda pastikan bahwa

ananda mendapatkan

ASI eksklusif sejak lahir

sampai usia 6 bulan

apabila hanya satu atau

dua kali karena refleks bayi

juga dapat dipengaruhi

oleh keadaan bayi letih atau

lapar. Apabila Ayah-Bunda

mengamati adanya refleks yang

tidak berkembang pada bayi,

hendaknya ditanyakan kepada

tenaga kesehatan terdekat

untuk mengetahui apabila ada

kelainan pada sistem saraf bayi.

26

Anak usia 3--6 bulan

• Pada usia ini gerakan refleks

yang terjadi secara otomatis

akan tergantikan dengan gerak

motorik halus dan kasar. Bayi

belajar untuk mengenali diri

sendiri dan lingkungannya

melalui kemampuan mereka

untuk menggerakkan

tubuh dan menggunakan

indranya. Kemampuan ini

merupakan dasar bagi bayi

untuk pembelajaran di tahap

perkembangan berikutnya

sehingga Ayah-Bunda harus

memberikan rangsangan secara

terus menerus perkembangan

motorik bayi.

27

Yang harus dilakukan

Pada usia ini bayi sudah

mulai berguling sendiri untuk

mengembangkan gerak motorik

ini, dapat memberikan rangsangan

dengan cara:

• Meletakkan bayi dalam posisi

tengkurap (tubuh dan wajah

menghadap ke bawah). Posisi

ini berfungsi untuk menguatkan

otot leher dan punggung, yang

penting bagi keseimbangan

tubuh mereka sampai akhirnya

mereka siap berguling.

28

Ayah-Bunda dapat melatih otot

bayi dengan mengubah posisi dari

telentang ke tengkurap, dengan cara:

1. Pada saat posisi telentang,

tolehkan kepala bayi ke kanan

dan ke kiri secara bergantian

(melatih otot leher).

2. Pegang kedua tangan bayi

sampai menyentuh jari-jarinya

dan angkat sampai kepala

dalam posisi 45 derajat.

3. Letakkan bayi dalam posisi

tengkurap, lutut kaki ditekuk

di bawah pinggang, arahkan

lengan sejajar dengan kepala

bayi, tekan otot leher dan

punggung ke bawah dengan

kuat ke arah pinggang.

4. Dengan tetap tengkurap,

luruskan kaki bayi dan berikan

tekanan yang lembut pada

bagian bawah tumit kaki.

29

Meletakkan bayi dalam posisi miring

dan mempertahankan dalam posisi

tersebut.

Lakukanlah dengan:

1. Letakkan bayi dalam posisi

terlentang,tekuk 1 kaki ke atas,

perlahan-lahan silangkan kaki

bayi, biarkan badan bayi miring

mengikuti arah kakinya, lakukan

ke arah kanan dan kiri dengan

seimbang.

2. Bila bayi sudah bisa miring

rangsanglah dengan

memberikan mainan

(kerincingan sambil memanggil

namanya) di posisi samping

kanan, bayi akan miring ke

kanan dan berusaha meraih

mainan. Lakukan sebaliknya

(samping kiri).

Saat bayi merasa nyaman dengan

posisi ini jauhkan posisi mainan agar

bayi berusaha untuk meraih mainan

tersebut sehingga bayi mencoba

gerakan berguling.

30

y Pada usia ini bayi mulai

menjelajah dengan mainan

yang diberikan dengan cara

menggenggam mainan tersebut.

Mainan yang diberikan kepada

bayi hendaknya sesuai dengan

usia perkembangan dan aman

bagi bayi (tidak beracun, tidak

mudah pecah, tidak tajam

sudut-sudutnya, dapat dicuci,

ukurannya tidak terlalu kecil,

dan tidak terlalu berat).

• Bermain dengan bayi sangat penting

untuk perkembangan motorik halus,

seperti memegang jarinya. Ayah-

Bunda dapat memberikan rangsangan

untuk tangan bayi dengan cara

menggerak-gerakkan jari, bertepuk

tangan, meraih dan memegang objek

31

seperti mainan kerincingan,

bermain dengan jari mereka,

memindahkan benda dari satu

tangan ke tangan lainnya, dan

menggenggam dengan kedua

tangannya.

Anak Usia 6--9 bulan

Saat usia 6 bulan, bayi sudah

mulai duduk tanpa bantuan orang

dewasa, hal ini berkaitan dengan

perkembangan fisik dan motorik

kasar pada bayi. Tentu saja dalam

membantu mengembangkan

kemampuan perkembangan anak,

Ayah-Bunda harus berhati-hati

untuk mengajak anak duduk dan

menjaganya supaya tidak terjatuh

karena pencapaian perkembangan

setiap anak berbeda.

32

Pada masa ini yang dapat Ayah-

Bunda lakukan adalah:

1. Mengajak bayi bermain bola dengan

cara menggelindingkan bola ke arah

bayi di lantai yang bersih. Mengajak

bayi bermain bermanfaat untuk

menguatkan ototnya.

2. Menggunakan semua tangan

untuk menggenggam dan

menjatuhkan benda.

Bayi juga senang memasukkan mainan

ke dalam mulut.

Salah satu cara bayi untuk mengenal

benda-benda yang ada di sekitarnya

adalah dengan cara memasukkan

benda ke dalam mulut. Mulut bayi

memiliki ujung saraf yang lebih

banyak jika dibandingkan dengan

bagian tubuh lainnya. Oleh karena

itu jika dia ingin mengetahui rasa

atau tekstur sebuah benda dia akan

memasukkannya ke dalam mulut.

Kondisi ini biasanya terjadi saat

bayi berusia sekitar 7 bulan hingga

memasuki usia 2 tahun.

33

Anak usia 9--12 bulan

Bayi usia 9--12 bulan sudah dapat

belajar berdiri selama 30 detik atau

berpegangan di benda yang kokoh.

Ayah-Bunda dapat membantu ananda

dengan menyiapkan pegangan yang

kokoh seperti, kursi, dan kaki meja.

Pastikan juga lantai tidak licin ya Ayah-

Bunda

Selain itu, Ayah-Bunda juga harus

memastikan ananda mendapat

imunisasi sesuai dengan usianya.

34

menjaga kesehatan bayi, membuatnya

lebih kebal dari beragam penyakit.

2. Untuk membangun kedekatan antara

bayi dengan Ayah-Bunda, bayi

memerlukan banyak dekapan dan

pelukan agar ia merasa

nyaman dan dapat

beradaptasi dengan

lingkungan. Hal ini

dapat dilakukan

dengan cara

Ayah ataupun Bunda dapat membantu

bayi dalam beradaptasi dan tumbuh

sehat secara fisik. Ada banyak cara yang

dapat dilakukan:

1. Untuk memupuk adaptasi bayi,

Ayah-Bunda perlu memperhatikan

tentang “Insiasi Menyusui Dini”.

Bayi baru lahir perlu sesegera

mungkin diberikan kesempatan

menyusu kepada Bunda. Air susu

yang pertama kali diminum oleh

bayi banyak mengandung zat yang

35

menyusui di tempat yang tenang

sambil mengusap lembut bayi

saat bayi sedang menyusu.

3. Untuk memastikan gizi bayi

optimal Ayah dan Bunda dapat

memberikan makanan tambahan

bagi anak usia 6--9 bulan yang

mulai aktif bergerak. Hal ini

juga penting untuk merangsang

pertumbuhan gigi dan rahang

yang kuat, Namun, perhatikan

usia bayi sebelum memberikan

makanan. Bayi di bawah 6 bulan

hanya boleh diberikan ASI saja.

4. Bayi yang sudah lebih besar mulai

memperlihatkan gerak fisik yang lebih

kompleks. Jadi untuk melatih gerak

fisik dan kepercayaan diri, Ayah dapat

membantu menyiapkan ruang bagi

bayi untuk dapat bergerak. Pastikan

bahwa area tersebut aman dari benda

yang membahayakan. Jadi, jangan

larang anak untuk bergerak dan

mempelajari lingkungannya.

36

Kemampuan Bayi Berpikir

37

Bagaimana Kemampuan Berpikir Bayi?

Ananda atau bayi baru lahir lainnya,

pola gerak-gerik bayi yang kerap

menangis, gelisah, dan rewel terkait

dengan kemampuan berpikirnya yang

baru mulai berkembang. Sementara

itu, pada bayi yang lebih besar sering

kita temukan mereka kerap bergerak

menjelajahi ruangan di sekitarnya.

Mengapa bayi bertingkah demikian?

Bayi belajar melalui indra atau

tubuhnya. Indra bayi sudah matang

layaknya orang dewasa, tetapi mereka

masih harus belajar untuk memahami

lingkungannya.

Situasi lingkungan yang belum

dipahami bayi membuat ia mudah

merasa tidak nyaman. Makanya,

bayi yang sedang tumbuh senang

menjelajah ke sekeliling rumah dan

dan memasukkan benda- benda ke

dalam mulutnya untuk memahami

lingkungannya.

38

Ayah-Bunda dapat mendukung

kemampuan berpikir ananda di usia

0--3 bulan melalui penjelajahan

indra pendengaran, penglihatan,

perabaan, pengecapan, dan

penciuman (penghidu). Oleh karena

itu Ayah-Bunda dapat memberikan

rangsangan anak dengan cara

sebagai berikut:

a. Indra pendengaran,

Anak dapat mengenal

berbagai suara seperti suara

Ayah-Bunda, suara anggota

keluarga lainnya, kerincingan,

suara pintu, dan lain-lain.

Untuk membangun

pengetahuan tersebut, setiap

suara yang didengar bayi harus

diikuti ucapan oleh Ayah-

Bunda yang berupa penjelasan

terhadap suara tersebut, seperti

“ini suara kerincingan”, ‘ini

Ayah”, “ itu suara pintu”, dan

lain-lain.

39

b. Indra Penglihatan,

Anak sudah mulai

mengenal wajah Ayah-

Bundanya, anggota keluarga

lainnya, dan warna benda

yang ada di sekelilingnya.

Untuk membangun

pengetahuan tersebut,

setiap benda yang dilihat

dan diperlihatkan diikuti

ucapan oleh Ayah-Bunda

berupa penjelasan terhadap

benda tersebut, baik warna

maupun nama bendanya,

seperti “kerincingannya

warna merah”, dan “bajumu

warna biru”. Demikian pula

untuk mengenalkan anggota

keluarga, pada setiap

40

berinteraksi dengan anak

harus diikuti dengan kalimat

siapa yang dikenalkan

kepada anak seperti: “ini

Bunda”, “ini Ayah”.

c. Indra Perabaan

Anak sudah mulai merasakan

sentuhan dan belaian di seluruh

anggota tubuh anak. Untuk

membangun pengetahuan

tersebut, Ayah-Bunda dapat

melakukan perabaan, sentuhan

langsung sambil mengucapkan:

“kulit Dedi halus”, “rambutnya

bagus”, “oh Dedi ngompol,

celananya basah, Bunda ganti

ya”, dan lain-lain.

d. Indra Penciuman

(Penghidu)

Anak sudah dapat dilatih

mencium bau di sekelilingnya.

Membangun pengetahuan

tentang penciuman dapat

dilakukan dengan mengenalkan

41

berbagai bau di sekitarnya

dengan diikuti pengucapan :

“bedaknya wangi ya”, “perut

Dedi, ibu kasih minyak telon

dulu supaya hangat dan wangi”,

pada saat mandi ”sabunnya

wangi ya”, dan bau lainnya yang

ada di lingkungan bayi.

e. Indra Pengecapan

Anak sudah mulai

merasakan ASI dan hanya

ASI sebagai nutrisi anak,

pengetahuan dari pengecapan

yang dapat diinisiasi kepada

anak adalah rasa ASI, kenyang,

dan lapar. Pada setiap saat

Bunda memberikan ASI harus

diikuti dengan ucapan “enak

ASI nya ya…” atau “Dedi sudah

kenyang ya”.

Udah

Kenyang ya?

42

Melalui indra pendengaran (telinga),

bayi belajar untuk membedakan suara

benda dan orang, serta menerka lokasi

dari sumber suara yang didengarnya.

Melalui indra pengelihatan (mata), bayi

belajar untuk membedakan bentuk,

warna, pola, menerka jarak antar

benda, dan membedakan kedalaman

posisi benda. Ia juga belajar mengenal

wajah anggota keluarganya hingga

menirukan ekspresi wajah.

Melalui indra pengecapan (lidah),

bayi belajar untuk membedakan rasa

dan tekstur makanan. Ia mulai tahu

ada makanan yang nikmat baginya,

dan ada makanan yang rasanya tidak

nikmat.

Hidung

43

Melalui indra peraba (kulit), bayi

memahami perbedaan antarbenda

dari bentuknya. Ada benda yang

terasa halus, kasar, tajam, dan

sebagainya.

Melalui indra peraba pula, bayi

tahu ada benda yang dapat

memunculkan rasa sakit. Bayi

dapat belajar membedakan

benda yang berbahaya dan tidak

berbahaya sehingga kemudian dapat

menghindarinya.

44

Apa yang bisa dilakukan Ayah Bunda?

Pada dasarnya semua indra

penting bagi proses belajar bayi.

Jadi, semuanya harus Ayah-

Bunda maksimalkan agar bayi

tumbuh menjadi anak yang cerdas.

Ayah-Bunda dapat membantu

perkembangan kemampuan berpikir

bayi melalui beberapa kegiatan berikut

ini:

1. Untuk merangsang kemampuan

mendengarnya, Ayah-Bunda dapat

mengenalkan bayi dengan beragam

jenis bunyi, baik bunyi benda

sehari-hari, suara manusia, maupun

suara hewan. Tidak lupa untuk

memperlihatkan wujud sumber

suara yang diperdengarkan.

2. Untuk menunjang daya penglihatan

bayi, Bunda dapat memperlihatkan

benda yang berbeda warna,

bentuk, pola, dan posisinya. Bayi

45

yang sudah bisa bergerak dapat

diajak untuk menggapai benda yang

letaknya jauh dari jangkauan.

3. Kemampuan melihat dan mengenali

orang lain dapat dilatih dengan cara

Ayah dan Bunda banyak berbicara

kepada bayi secara berhadap-

hadapan. Sehingga, bayi dapat

melihat raut wajah, mengenali

ekspresi Ayah-Bunda, dan

mengenali suara Ayah juga Bunda.

4. Untuk belajar membedakan

rasa, jenis, dan tekstur makanan,

Bunda dapat menyajikan makanan

yang beragam pada bayi sesuai

dengan usia. Hal ini berguna

agar asupan gizi bayi bervariasi

sambil ia mengembangkan indra

pengecapnya.

Makanan tambahan terbaik adalah yang

langsung dimasak oleh Bunda atau dari

bahan alami.

46

Bermain adalah kegiatan yang

menyenangkan bagi bayi, dan dapat

dilakukan dengan beragam bentuknya:

1. Menyediakan beragam jenis benda

yang berbunyi di rumah, seperti

rattle atau kerincringan. Ayah-

Bunda dapat berkreasi sendiri

dalam menciptakan bunyi benda

yang beragam.

2. Bermain ci-luk-ba kepada bayi dan

meminta bayi untuk menirukan

gerakan yang dilakukan oleh Ayah-

Bunda.

3. Bermain dengan menyediakan

beragam benda rumah tangga

yang beraneka warna untuk bayi,

misalnya peralatan dapur berupa

gelas plastik warna-warni.

Selain itu, Ayah-Bunda juga perlu banyak bermain dengan bayi agar bayi

semakin mampu mengembangkan kemampuan diri sesuai dengan usianya.

47

4. Bermain sembunyikan

benda sebagai upaya untuk

memancing bayi dalam

menjelajah sekitarnya.

5. Menjaga bayi dari benda-

benda yang membahayakan

dirinya, tanpa harus melarang

bayi untuk mengeksplorasi

dunia sekitarnya. Jauhkan

dan ajarkan bayi untuk

menghindari benda yang akan

membahayakan diri.

JAUHKAN

48

Kemampuan Bayi

Berkomunikasi

49

Bagaimana Bayi Berkomunikasi?

Tahukah Ayah-Bunda bahwa bayi

sebenarnya dapat berkomunikasi?

Begitupula dengan si kecil.

Tangisan bayi adalah salah satu

cara baginya untuk menyampaikan

keinginannya. Hanya saja, kemampuan

berkomunikasi bayi masih terbatas

karena ia belum dapat berbicara. Tidak

mengherankan apabila bayi senantiasa

menangis karena ada banyak yang

sebenarnya ingin ia ungkapkan kepada

Ayah dan Bundanya.

Pada bayi, komunikasi diawali dengan

gerak-gerik tubuhnya. Bayi baru

lahir akan cenderung lebih banyak

menangis sebab ia belum belajar

untuk menyampaikan keinginannya

dengan cara yang lain.

50

Sebelum akhirnya bayi dapat

berbicara, ada tahapan yang perlu ia

lalui seiring dengan perkembangannya.

Khusus pada anak usia bayi, tahapan

yang dilalui ialah:

Usia 0--3 bulan

Kemampuan komunikasi bayi

melalui tangisan, teriakan dan

gumaman, sehingga setiap kali

anak diajak berbicara reaksinya

adalah menangis, berteriak, dan

bergumam. Oleh karena itu langkah-

langkah yang dapat dilakukan dalam

51

mengembangkan kemampuan

komunikasi bayi sebagai berikut:

a. Mengenal jenis tangisan bayi,

apakah tangisan lapar dan haus,

sakit, kencing dan lainnya.

b. Mengajak bayi sesering mungkin

berbicara dengan kata-kata

yang jelas dan lengkap pada

setiap kegiatan yang dilakukan

bersamanya.

c. Ajak bayi mendengarkan lagu

dan musik yang lembut.

d. Membacakan cerita untuk bayi.

e. Ajak bayi melihat dirinya di cermin

lalu berbicara bersama bayi

f. Mengembangkan indra

pendengaran bayi, kemampuan

pendengaran pada usia ini

berfungsi sebagai dasar

kemampuan di tahap

perkembangan berikutnya.

Bayi menggunakan suara untuk

berkomunikasi dan mereka senang

untuk mendengarkan orang berbicara.

52

y Usia 4 - 8 bulan

Ananda senang mengucapkan

suara-suara berhuruf vokal dan

konsonan seperti “uuu”, “aaa”,

“dadadada”, “papapa”, “mamama”.

y Usia 8 bulan hingga menjelang 1

tahun

Ananda senang mengucapkan

kata tanpa makna. Bayi senang

mengulang-ulang kata yang sama

sebagai cara mengungkapkan

berbagai macam hal kepada Ayah

dan Bunda.

UuuuMamama

53

Mau Minum Ya???Untuk menghindari kejadian

bayi bicara dengan cara yang

salah, ada baiknya Ayah-Bunda

berbicara kepada bayi dengan

menggunakan bahasa yang baku.

Misalnya, Ayah-Bunda dapat

berkata “kamu mau minum ya?”

jika dibanding “mau mimik ya?”

54

Kemampuan Bayi Berteman

55

Lalu, Apakah Bayi Sudah Bisa Berteman?

Banyak bayi yang sulit dipisahkan

dari Ayah-Bundanya. Bayi akan

menangis apabila berada jauh atau

tidak melihat Ayah-Bunda. Bayi juga

sering menangis apabila bertemu

dengan orang yang tidak dikenalnya,

seperti tamu-tamu yang datang

berkunjung.

Apakah bayi bisa berteman?

Sebenarnya bayi senang untuk

berinteraksi dengan orang lain

meskipun ia belum bisa berbicara

dan banyak menangis. Bayi memang

membutuhkan waktu untuk dapat

mulai mengenali dan terbuka kepada

orang lain, selain kepada Ayah-

Bundanya sendiri.

56

Ada sejumlah tahapan yang dilalui bayi

saat mereka belajar untuk berteman:

y Di masa awal kelahiran, bayi

belajar untuk membedakan wajah

Ayah-Bundanya terlebih dahulu. Ia

belajar mengenali ciri wajah Ayah-

Bunda melalui indranya, mulai

dari mengenali suara Ayah-Bunda,

wajah, dan aroma tubuh.

y Meskipun terlihat diam saja,

sebenarnya bayi memperhatikan

ekspresi wajah Ayah-Bundanya.

Ia tahu ekspresi wajah bahagia

berbeda dari wajah sedih atau

marah. Hanya saja, bayi belum

mampu menirukan ekspresi

tersebut.

57

y Saat bayi mulai menginjak usia 5

bulan, bayi kemudian mulai belajar

untuk membedakan wajah Ayah-

Bundanya dan wajah orang lain. Ia

juga mulai sering menirukan ekspresi

wajah yang sudah lebih dulu ia

perhatikan.

y Bayi dengan usia menjelang

1 tahun mulai belajar untuk

menirukan tingkah laku Ayah-

Bundanya yang sederhana,

misalnya melambaikan tangan,

dan meniup lilin.

58

Apa yang Sebaiknya Ayah-Bunda Lakukan?

Ayah Bunda dapat mendukung

perkembangan kemampuan berteman

ananda melalui beberapa kegiatan

berikut ini:

1. Untuk membantu ananda merasa

akrab dengan suara, banyaklah

bicara kepada ananda. Ayah-

Bunda dapat secara bergantian

meluangkan waktu untuk

bercakap-cakap dengan ananda

sambil menggendong atau bermain

bersamanya.

2. Agar ananda merasa aman ketika

bertemu dengan banyak orang asing,

selalu jaga ananda dalam jangkauan

pandangan. Ayah-Bunda perlu berada

di sekitar ananda sehingga dapat

ia lihat. Sebaliknya, jangan terlalu

membatasi gerak ananda dengan

terus menggendongnya.

59

3. Untuk memupuk minat ananda

dalam bermain dan berteman,

ananda yang sudah mulai besar

dapat diberikan kesempatan untuk

bermain dengan bayi-bayi lain

seusianya. Ayah dapat mengajak

bayi untuk berjalan-jalan di sekitar

rumah, begitu pun Bunda. Di akhir

pekan, Ayah-Bunda bisa mengajak

bayi untuk bermain ke taman.

60

Hal Penting untuk Diperhatikan…

Mengingat bayi masih sangat rentan

terhadap pengaruh lingkungan namun

memiliki kebutuhan untuk menjelajah

lingkungan rumah, maka Ayah-Bunda

harus memperhatikan hal-hal berikut ini:

y Hati-hati saat menggendong

bayi, hindari mengangkat tinggi-

tinggi supaya kepala bayi tidak

terguncang. Guncangan pada

tempurung kepala bayi yang belum

tumbuh sempurna dapat berakibat

fatal pada kesehatannya.

y Perbanyak melakukan kegiatan

permainan agar bayi senang

menjelajah lingkungan

sekitarnyanya. Sediakan mainan

yang sesuai dengan perkembangan

bayi, misalnya: ragam mainan

bersuara, serta mainan dengan

61

aneka bentuk dan warna yang akan

menarik bayi. Mainan bisa dibuat

sendiri, misalnya dibuat dari kardus

atau koran bekas.

y Cek benda-benda berbahaya

yang ada di sekitar ruang bermain

dan dapur seperti benda tajam,

benda yang mengeluarkan api,

benda dengan aliran listrik, benda

berukuran kecil yang bisa tertelan,

dan benda berbahan kimiawi.

y Pastikan area kamar mandi tidak

licin. Selain benda berbahan

kimiawi, cek kembali kondisi ember

dan tempat penampungan air

lainnya agar tidak dapat dijangkau

oleh bayi.

y Bersihkan kondisi halaman rumah

dari berbagai benda tajam dan

berbahaya. Jangan biarkan anak

Ayah-Bunda bermain di luar rumah

tanpa pengawasan.

62

Gizi cukup dan

seimbangSelain itu….

y Bayi yang lebih banyak bermain

dan menjelajah lingkungannya

akan membutuhkan waktu lebih

banyak untuk istirahat. Pastikan

bayi beristirahat cukup agar tidak

rewel. Sebaliknya, izinkan juga

bayi untuk banyak bermain agar

ia melakukan kegiatan agar tidak

mudah menangis jika terbangun.

y Pastikan bayi memperoleh asupan

gizi yang cukup agar memiliki energi

yang diperlukan untuk bermain dan

menjelajah lingkungannya sesuai

tahapan usianya. Bayi usia 0--6

bulan masih diberi ASI saja. Berikan

ASI yang pertama keluar dan

berwarna kekuningan (kolostrum).

Susui setiap bayi menginginkan,

63

y Jangan membiarkan bayi hanya

diasuh oleh salah satu orang tua.

Mengingat masa bayi merupakan

masa perkembangan yang sangat

penting, perhatian dan kerja sama

dari Ayah dan Bunda sangat

diperlukan untuk bayi tumbuh

dengan sehat dan baik.

paling sedikit 8 kali sehari. Mulai 6 bulan,

bayi mendapat makanan pendamping ASI

(MPASI). Usia 6--7 bulan, MPASI berupa

serelia, yakni bubur yang dicampur ASI

saja. Bubur hanya dibuat dari satu jenis

serelia, misalnya bubur beras putih, bubur

beras merah, atau bubur sagu. Ini dilakukan

supaya bayi bisa membedakan setiap rasa.

Sementera itu, usia 8 bulan ke atas, bayi

sudah bisa makan bubur dengan lauk dan

sayuran. Mulai usia 9 bulan, bayi sudah

dapat makan makanan agak padat seperti

nasi tim.

64

Pemberian Makan untuk Anak Usia 6--9 Bulan

+ +Makanan Lumat

3--4 kaliSnack/Selingan

1--2 kaliASI sesering

mungkin

Biskuit/buah lumat

2--3 sendok makan penuh setiap kali makan, tingkatkan perlahan sampai 1/2 mangkuk berukuran 250 ml: • Bubur• Ikan/ayam/telur/hati dihaluskan• Jus/pure buah

65

+ +

Pemberian Makan untuk Anak Usia 10--12 BulanMakanan Lembek

3--4 kaliSnack/Selingan

1--2 kaliASI

Kue/buah lumat

½ dengan ¾ mangkuk berukuran 250 ml:• Nasi tim saring/bubur• Ikan/ayam/telur/daging cincang• Sayur hijau• Jus/pure buah

66

Penutup

Bayi merupakan masa ketika anak sangat membutuhkan

perhatian dan rangsangan dari kedua orang tua. Periode

satu tahun pertama kehidupan bayi adalah masa yang

membutuhkan banyak energi dan waktu dari orang tua. Untuk

itu, kerja sama dari Ayah dan Bunda dalam membesarkan bayi

adalah kunci keberhasilan untuk mengembangkannya menjadi

generasi yang unggul.

Bacaan Lanjutan

Berns. 2013. Child, Family, School, Community: Socialization & Support.

Wadsworth, Cengage Learning.

Santrock.2011. Child Development. McGraw Hill.

Siegelman & Rider. 2009. Life Span Human Development (6th Ed).

Wadsworth, Cengage Learning.

67

68

NARAHUBUNG

Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga

Jalan Jenderal Sudirman,

Gedung C Lantai 13 Senayan Jakarta 10270

Pos-el: [email protected]

Telp./Fax. 021-5703336

https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/

Sahabat KeluargaKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN2 0 1 8