pengaruh profitabilitas terhadap return saham …digilib.unila.ac.id/54685/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM
DENGAN NILAI TUKAR SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA
SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2014-2016
Skripsi
Oleh :
Feriska Anggrelita
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN
NILAI TUKAR SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA SAHAM
PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2014-2016
Oleh
FERISKA ANGGRELITA
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas (ROA) terhadap return
saham dengan nilai tukar sebagai variable moderasi. Penilaian return saham menjadi
tolak ukur penilaian tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu
investasi yang dilakukannya, tanpa adanya tingkat keuntungan tentunya investor tidak
akan melakukan investasi. Teknik Sampling yang digunakanadalah purposive
sampling. Jumlah sampel sebanyak 33 perusahan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2014-2016. Teknik analisis data menggunakan regresi linier
berganda dengan tingkat kepercayaan 90%.
Hasil uji F menunjukan bahwa variabel ROA dsn ROA dengan moderasi Nilai tukar
secara bersama-sama berpengaruh terhadap return saham. Nilai R-square sebesar
0,070 menunjukkan bahwa sebesar 7% dari ROA dan ROA dengan moderasi, nilai
tukar mempengaruhi return saham, sementara sisanya 93% dipengaruhi oleh variabel-
variabel lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini. Hasil uji T menunjukan
bahwa secara parsial variabel ROA tidak berpengaruh terhadap return saham dan
ROA dengan moderasi Nilai Tukar berpengaruh terhadap return saham.
Kata Kunci: Profitabilitas, Nilai Tukar, Return Saham
ABSTRACT
THE EFFECT OF PROFITABILITY ON STOCK RETURN WITH EXCHANGE
RATE AS A MODERATING VARIABLE OF THE BANKING COMPANY
REGISTERED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE 2014-2016
By
FERISKA ANGGRELITA
The purposes of this research are to examine the effect of profitability (ROA) on stock
return with exchange rate as the moderating variable. The assessment of stock return
becomes a benchmark to see the level of the profitability that will be enjoyed by the
Investors, and without return, none of the investor will invest on the company. The
sampling method used was purposive sampling, and there are 33 companies included
based on the criteria. Multiple regression was used as the method of the analysis,
with 90% confidence level.
Based on the F test result, ROAand ROA with exchange rate affectthe stock return
simultaneously, and the R Square value of 0,070 means that ROAand ROA with
exchange rate have a 7 % effect on stock return, while the other 93% of the stock
returnwas influenced by other variables. The T test result shows that partially
ROAdidn’t affect the stock return, and exchange rate could moderate the effect of
ROA on stock return by the positive and significant result.
Keywords: Profitability, Exchange rate, and Stock Return.
PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM
DENGAN NILAI TUKAR SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA
SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2014-2016
Oleh
FERISKA ANGGRELITA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Feriska Anggrelita dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal
18 Februari 1997, merupakan sebuah amanah dan karunia yang Allah SWT
berikan kepada pasangan Bapak M. Luthfie dan Ibu Siti Zahro. Penulis dilahirkan
sebagai anak bungsu dari empat bersaudara. Pendidikan yang pernah ditempuh
penulis adalah pada tahun 2008 menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD
Kartika II-28 Bandar Lampung. Kemudian penulis menyelesaikan pendidikan
menengah pertama di SMP Negeri 4 Bandar Lampung yang diselesaikan pada
tahun 2011, lalu dilanjutkan ke jenjang pendidikan menengah atas di SMA Negeri
2 Bandar Lampung hingga lulus pada tahun 2014. Tahun 2014, penulis
melanjutkan pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung,
program Sarjana pada jurusan Manajemen melalui jalur tes atau SBMPTN.
Penulis juga telah mengikuti program pengabdian kepada masyarakat yaitu Kuliah
Kerja Nyata (KKN) pada tahun 2017 selama 40 hari di Desa Patoman, Kecamatan
Pagelaran, Kabupaten Pringsewu.
MOTTO
“Life is a game with obstacles encountered and when there is a chance, we have to seize it.”
(Unknown)
“Think before you speak, read before you think.”
-Fran Lebowitz--
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim..
Segala Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala Rahmat dan
KaruniaNya
Serta tak lupa saya panjatkan rasa syukur
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur hanya dipanjatkan kepadaAllah SWT yang atas
kehendak dan segala nikmat yang Dia berikan, sehingga terselesaikannya karya tulis ilmiah
ini.
Kupersembahkan Karya ini untuk kedua Orangtuaku
“Mama dan Papa”
Yang telah memberikan kasih sayang, doa, dukungan, perhatian, kesabaran,
kepercayaan, dan segalanya kepadaku, sehingga aku dapat menjalani hidupku
dengan kebahagiaan, semangat, dan juga tekad untuk maju
SANWACANA
Bismillahirrohmaanirrohmim,
Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul: “Pengaruh Profitabilitas Terhadap Return Saham Dengan Nilai Tukar
Sebagai Variabel Moderasi Pada Saham Perbankan Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2014 – 2016”. Skripsi ini adalah salah satu syarat
untuk menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar sarjana ekonomi di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Dalam penulisan skripsi ini,
penulis memperoleh bantuan dan bimbingan serta petunjuk dari semua pihak,
maka dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan Jazakumullahu
Khoiron dan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. R.R. Erlina, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Bapak Hidayat Wiweko, S.E., M.Si., selaku Pembimbing pertama skripsi,
yang telah memberikan bimbingan, saran, motivasi, serta pengalaman yang
luar biasa dalam mengerjakan dan menyelesaikan penelitian dengan benar.
4. Bapak Igo Febrianto, S.E., M.Si. selaku Pembimbing kedua skripsi, yang
telah memberikan bimbingan, saran, dan motivasi dalam mengerjakan dan
menyelesaikan penelitian dengan benar.
5. Ibu Dr. Ernie Hendrawaty, S.E, M.Si. selaku Penguji Utama dalam ujian
skripsi yang telah memberikan masukan dan saran untuk memperbaiki
penelitian ini
dengan benar, sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
6. Ibu Faila Shofa, S.E., M.S.M selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah memberikan banyak nasihat selama proses perkuliahan.
7. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung. Bapak dan Ibu Staf Administrasi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Lampung yang telah membantu penulis dalam segala
proses administrasi.
8. Ayahku M. Luthfie, semoga selalu sehat dan diberi kelancaran dalam setiap
urusan.
9. Ibuku Siti Zahro, terimakasih atas cinta yang luar biasa, selalu memberikan
semangat untuk menyelesaikan semua masalah, memberikan doa,
dukungan, perhatian. Terimakasih telah menjagaku meski sulit, semoga
dikemudian hari dapat menjadi kebanggaan memberikan kebahagian yang
hakiki melalui pengabdian yang tidak henti.
10. Kakak - kakakku tersayang Inez Luthfiyah, Desty Lufiza, dan Arsyad
Jourdan atas dukungan, perhatian, pengorbanan, materi, kasih sayang serta
doa yang diberikan. Terimakasih sudah turut membesarkan dan
mengajarkan banyak hal sampai dewasa ini.
11. M. Panca Kurniawan, yang selalu memberikan dukungan, semangat, doa,
canda dan tawa serta yang selalu menemani setiap langkah dalam proses
penyelesaian skripsi ini. Terimakasih atas kebersamaan dan kesabaranya
selama ini dan semoga selalu seperti ini.
12. Sahabat-sahabat terbaikku, Intan Crusita, Nabella Junita Puteri, Shafira
Thidya, Rima Rachmatika, Ananda Prameswari, M. Nur Octaviano, M.
Adhian Hazazie, Arsy Faiqa, terimakasih atas kesabaran menjadi sahabat
yang memberikan pelajaran kehidupan, dukungan dan saran dalam segala
hal yang telah kalian berikan selama ini. Sahabat seperkampusanku, Nasya
Insyro, Nasa Dwi Anggraini, Tri Adha Liyani, Farrah Adhetya, Deanita
Rahmalia, , Elfrisa Maulitia, Nindyahuda Putri Paiha, Mutia Tasla, dan
Astara Ginarana terimakasih telah menemani hari-hariku di kampus dan di
luar kampus dari awal ospek, terima kasih banyak atas segalanya, sukses
buat kita semua. Sahabat-sahabat lamaku Tassya Fatimah, Adreng Ginora,
Destty Aulia, Erri Larene, Nanda Fathiyah, Indy Danastry, Natasha Khalida,
terimakasih atas canda tawa pelajaran kehidupan dan memberikan arti
pertemanan yang murni, saling menjaga dan setia.
13. Keluarga besar IMKOBAL dan IMMEL terimakasih telah memberikan
pengalaman organisasi dan rasa kekeluargaan yang luar biasa.
14. Seluruh keluarga besar Manajemen angkatan 2014, atas kebersamaan,
dukungan, dan kekeluargaanya.
Tidak lupa peneliti mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
bersangkutan atas segala dukungan dan Doanya selama ini.
Bandar Lampung, 23 November 2018
Penulis,
Feriska Anggrelita
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .....................................................................................................i
DAFTAR TABEL ............................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................8
C. Tujuan Penelitian .....................................................................................8
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................9
II. KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori ........................................................................................10
1.Teori Sinyal (Signaling Theory) ..........................................................10
2. Saham .................................................................................................13
3. Profitabilitas ........................................................................................17
4. Variabel Moderasi ..............................................................................20
5. Nilai Tukar ..........................................................................................22
B. Penelitian Terdahulu ...............................................................................24
C. Rerangka Pemikiran ...............................................................................28
D. Pengembangan Hipotesis ........................................................................29
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Data Penelitian ..............................................................................34
B. Definisi Operasional Variabel .................................................................34
1. Variabel Terikat (Dependent Variable) ..............................................34
2. Variabel Bebas (Independent Variable) ..............................................35
a. Profitabilitas (X1) ............................................................................35
3.Variabel Moderasi ...............................................................................36
C. Populasi dan Sampel ...............................................................................37
1. Populasi ...............................................................................................37
2. Sampel .................................................................................................37
D. Teknik Pengumpulan Data .....................................................................38
1. Studi Dokumentasi ..............................................................................38
2. Studi Pustaka .......................................................................................38
E. Metode Analisis ......................................................................................38
1. Uji Statistik Deskriptif .......................................................................38
2. Uji Asumsi Klasik ...............................................................................39
a. Uji Normalitas.................................................................................39
b. Uji Heteroskedastisitas ...................................................................39
c. Uji Multikoleniaritas ......................................................................40
d. Uji Autokorelasi .............................................................................40
3. Pengujian Hipotesis .............................................................................41
a. Uji Koefisien Determinasi (R2).......................................................41
b. Uji Signifikansi Parsial (Uji T) .......................................................42
4. Analisis Regresi Linier Berganda .......................................................43
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .......................................................................................44
1. Uji Statistik Deskriptif .......................................................................44
2. Uji Asumsi Klasik ...............................................................................45
a. Hasil Uji Normalitas .......................................................................45
b. Hasil Uji Multikoleniaritas .............................................................47
c. Hasil Uji Autokorelasi ....................................................................48
d. Hasil Uji Heteroskedastisitas ..........................................................49
3. Hasil Uji Statistik F .............................................................................50
4. Hasil Uji R2 .........................................................................................51
5. Hasil Uji T ...........................................................................................51
B. Pembahasan ...........................................................................................52
1. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Return Saham ................................52
2. Pengaruh Profitabilitas dengan Moderasi Nilai Tukar Terhadap Return
Saham .................................................................................................54
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan .................................................................................................56
B. Saran ........................................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu .....................................................................................24
3.1 Kriteria Penentuan Sampel Penelitian ...........................................................37
4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif .........................................................................44
4.2 Hasil Uji Normalitas .....................................................................................46
4.3 Hasil Uji Multikoleniaritas ............................................................................47
4.4 Hasil Uji Autokorelasi ..................................................................................48
4.5 Hasil Uji Statistik F .......................................................................................50
4.6 Hasil Uji R2 ...................................................................................................51
4.7 Hasil Uji T .....................................................................................................52
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Rerangka Pemikiran ......................................................................................29
4.1 Uji Normalitas Probability Plot ....................................................................47
4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................................49
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Sampel Penelitian Tahun 2014-2016 ............................................... L-1
2. Return on Asset Sampel Penelitian Tahun 2014-2016 ............................... L-2
3. Nilai Tukar Rupiah Tahun 2014-2016 ........................................................ L-3
4. Return Saham Sampel Penelitian Tahun 2014-2016. ................................. L-4
5. Hasil Uji Statistik Deskriptif ....................................................................... L-5
6. Hasil Uji Normalitas ................................................................................... L-6
7. Hasil Uji Multikoleniaritas .......................................................................... L-7
8. Hasil Uji Autokorelasi................................................................................. L-8
9. Tabel Durbin Watson .................................................................................. L-9
10. Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................................... L-10
11. Hasil Uji Statistik F ................................................................................... L-11
12. Hasil Uji R2 ............................................................................................... L-12
13. Hasil Uji Statistik T ................................................................................... L-13
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar modal di Indonesia saat ini telah berkembang sangat pesat. Bahkan
sudah menjadi salah satu tujuan investasi yang menarik bagi para investor, baik
dari dalam maupun luar negeri. Investor dari dalam maupun luar negeri, dalam
kurun waktu lima tahun terakhir memiliki ketertarikan yang meningkat pada
saham perusahaan perbankan. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank
Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank
Central Asia Tbk (BBCA) merupakan perusahaan-perusahaan terbanyak yang
menjadi incaran para investor untuk melakukan kegiatan investasi pada pasar
modal (www.investasi.kontan.co.id).
Kegiatan investasi pada pasar modal adalah kegiatan menempatkan dana pada
satu atau lebih aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh
pendapatan atau peningkatan dana atas nilai investasi awal yang bertujuan untuk
memaksimalkan return yang diharapkan (Hartono, 2010). Kegiatan investasi pada
pasar modal umumnya dilaksanakan pada bursa saham. Bursa saham yang
terdapat di Indonesia adalah Bursa Efek Indonesia (BEI). Bursa Efek Indonesia
(BEI) menjadi media pertemuan antara pemilik dana (investor) dan pengguna
dana (emiten). Pasar modal memiliki dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi
keuangan. Fungsi ekonomi pasar modal adalah menyediakan fasilitas untuk
2
memindahkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang
membutuhkan dana. Fungsi keuangan pasar modal adalah menyediakan dana yang
dibutuhkan oleh pihak-pihak lainya tanpa harus terlibat secara langsung dalam
kegiatan operasi perusahaan (Husnan, 2005).
Para emiten berpendapat pada, pasar modal adalah salah satu alternatif untuk
mendapatkan tambahan dana tanpa perlu menunggu hasil dari kegiatan
operasional, sedangkan bagi investor pasar modal adalah salah satu alternatif
untuk melakukan investasi dan mendapatkan keuntungan yang optimal. Investor
yang ingin mempertahankan investasinya harus memiliki perencanaan investasi
yang efektif, dimulai dari perhatian terhadap tingkat risiko dan return yang
seimbang setiap transaksi. Investor membeli saham dengan harapan memperoleh
return tinggi selama berinvestasi.
Menurut Hartono (2010), dalam kenyataannya investor dihadapkan pada
realized return yang berbeda dengan expected return yaitu perbedaan antara hasil
yang diharapkan dengan kenyataan merupakan sumber dari risiko yang berasal
dari adanya suatu ketidakpastian. Adanya ketidakpastian ini berarti investor masih
menduga-duga return yang akan diperoleh dimasa yang akan datang. Oleh karena
itu, tingkat pengembalian yang akan diterima oleh investor diperkirakan dahulu
nilainya dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dimasa yang akan
datang dengan kemungkinan peluang terjadinya.
Seorang investor yang rasional pasti ingin meminimalkan ketidakpastian dan
memaksimalkan tingkat pengembalian yang diharapkan. Salah satu cara yang
digunakan oleh investor untuk menganalisis kinerja perusahaan yaitu dengan
menggunakan rasio keuangan. Murhadi (2012) berpendapat bahwa analisis rasio
3
bermanfaat untuk membandingkan suatu angka secara relatif, sehingga bisa
menghindari kesalahan penafsiran pada angka mutlak yang ada di dalam laporan
keuangan.
Menurut Lestari, dkk (2016) profitabilitas merupakan rasio yang paling
dominan untuk dijadikan rujukan para investor untuk melihat kinerja suatu
perusahaan atau perbankan. Menurut Rahardjo (2007), rasio profitabilitas adalah
rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam
mendapatkan laba.
Rasio profitabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur sejauh
mana kemampuan perusahaan perbankan dalam menghasilkan laba. Beberapa
bank di Indonesia seperti PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
(BRI), PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI),
PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin), PT Bank Tabungan Negara (BTN) dan
PT Bank OCBC NISP Tbk tercatat mengalami peningkatan profitabilitas yang
diukur dengan Return On Assets (ROA) (www.keuangan.kontan.co.id).
Peningkatan dalam profitabilitas berarti bahwa kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba meningkat. Investor akan lebih tertarik dengan perusahaan
yang menghasilkan laba. Laba dapat digunakan untuk menunjukkan ukuran sejauh
mana manajemen perusahaan dalam mengelola sumber daya perusahaan secara
efektif dan efisien. Oleh karena itu, para investor, calon investor dan pengguna
laporan keuangan lebih memperhatikan laba dalam laporan keuangan (Noviant
dan Marsono, 2013).
Para investor selain mengutamakan laba juga melihat kemampuan pelunasan
hutang jangka pendek perusahaan. Investor tidak akan berinvestasi pada
4
perusahaan yang menguntungkan namun mengalami masalah kemungkinan
kebangkrutan dan penyelesaian hutang.
Penelitian yang dilakukan oleh Setiawan dan Pardiman (2014) menunjukkan
bahwa current ratio dan return on equity berpengaruh signifikan terhadap return
saham. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Meythi, dkk (2011) mengenai
pengaruh profitabilitas terhadap return saham, menunjukkan bahwa secara parsial
current ratio dan earnings per share (EPS) tidak berpengaruh signifikan terhadap
return saham perusahaan. Penelitian Priatnah dan Kusuma (2012) menunjukkan
bahwa return on investment (ROI) dan earning per share (EPS) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap harga saham.
Hasil penelitian Almira (2015) tentang pengaruh profitabilitas terhadap return
saham, menunjukkan bahwa profitabilitas yang diukur dengan net profit margin
(NPM) memiliki keberartian terhadap return saham. Berdasarkan uji
keberartian koefisien regresi, profitabilitas berpengaruh terhadap return saham.
Profitabilitas menunjukkan arah positif terhadap return saham.
Penelitian yang juga dilakukan oleh Arista (2012), menyatakan hasil yang
berbeda bahwa return on asset (ROA) tidak terbukti mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap return saham. Rosa (2014) dalam penelitian
berjudul pengaruh profitabilitas terhadap return saham, menyatakan bahwa
profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, terdapat perbedaan tentang hasil
hubungan antara profitabilitas terhadap return saham. Karena perbedaan hasil
penelitian terdahulu maka diduga terdapat faktor lain yang berpengaruh terhadap
hubungan antara profitabilitas terhadap return saham. Berdasarkan penelitian
5
Sudarsono dan Sudiyatno (2016) terdapat faktor makro yang mempengaruhi
interaksi antara profitabilitas terhadap return saham.
Faktor makro merupakan faktor yang berada diluar perusahaan, tetapi
mempunyai pengaruh terhadap kenaikan atau penurunan kinerja perusahaan.
Faktor makro ekonomi yang secara langsung dapat mempengaruhi kinerja saham
maupun kinerja perusahaan antara lain tingkat suku bunga, inflasi, dan nilai tukar.
Tingkat suku bunga adalah harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu
tertentu atau harga dari penggunaan uang yang dipergunakan pada saat ini dan
akan dikembalikan pada saat mendatang. Inflasi merupakan kecenderungan
terjadinya peningkatan harga produk-produk secara keseluruhan. Nilai tukar suatu
mata uang merupakan hasil interaksi antara kekuatan permintaan dan penawaran
yang terjadi di pasar valuta asing.
Penentuan nilai tukar rupiah terhadap valuta asing merupakan hal yang
penting bagi pelaku pasar modal di Indonesia. Haryanto (2007) berpendapat
bahwa eksposur fluktuasi nilai tukar akan memberikan dampak besar terhadap
perusahaan. Hal ini karena perubahan nilai tukar akan mengakibatkan perubahan
penerimaan dan pengeluaran perusahaan sehingga akan mempengaruhi besarnya
laba rugi perusahaan. Perubahan nilai tukar ini juga akan mempengaruhi kinerja
operasional perusahaan dan nilai perusahaan. Perubahan ini akan mempengaruhi
berbagai bidang di perusahaan terutama akan berdampak besar bagi kinerja
internal perusahaan. Penyebab dampak ini begitu terasa karena perubahan nilai
tukar akan mempengaruhi perubahan arus kas masuk dan arus kas keluar terutama
bagi perusahaan yang operasionalnya di dominasi dalam mata uang domestik.
6
Selain penerimaan, perubahaan nilai tukar juga akan merubah besarnya hutang
luar negeri yang nantinya besar kecilnya hutang akan mempengaruhi laba rugi
perusahaan.
Nilai tukar kurs memiliki hubungan positif terhadap return saham. Nilai kurs
yang menguat menandakan perekonomian yang berkembang dan menarik untuk
kegiatan investasi. Apabila nilai rupiah mengalami apresiasi, minat investor
berinvestasi dalam pasar modal juga mengalami peningkatan. Hal ini akan
berdampak terhadap kenaikan harga saham, yang berarti jika seseorang
menginvestasikan dananya di pasar saham, maka return saham yang diperoleh
atas saham tersebut juga akan tinggi (Halim, 2013).
Sejalan dengan penelitian Halim (2013), Kewal (2012) dalam penelitiannya
menjelaskan bahwa saat kurs rupiah menguat terhadap dolar, terjadi peningkatan
permintaan mata uang rupiah sehingga terjadi peningkatan harga saham yang
akhirnya akan berpengaruh meningkatkan return sahamnya. Javed, dkk (2012)
juga melakukan penelitian dan menemukan hasil yang serupa dengan yang
ditemukan oleh Kewal bahwa adanya keterkaitan positif antara perubahan nilai
tukar dengan harga saham, yang nantinya perubahan harga saham juga akan
mempengaruhi return sahamnya.
Nilai tukar yang selalu berubah-ubah atau fluktuasi dapat berpengaruh
terhadap tinggi rendahnya laba dari suatu perusahaan. Pada saat nilai tukar rupiah
menguat, maka akan mengakibatkan peningkatan terhadap laba suatu perusahaan.
Perusahaan dengan hasil laba tinggi akan lebih menarik minat investor untuk
berinvestasi, sehingga return perusahaan juga akan meningkat. Nilai tukar yang
menguat juga mempengaruhi hutang dari suatu perusahaan. Hutang perusahaan
7
menjadi lebih rendah, dan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam
membayar hutang. Investor akan memilih berinvestasi pada perusahaan yang
mampu membayar semua kewajiban-kewajiban. Reaksi investor yang positif ini
dapat meningkatkan return perusahaan. Sutriani (2014) pada penelitiannya
menunjukkan hasil bahwa ketika nilai tukar yang digunakan sebagai variabel
moderasi, ditemukan jika return on asset dan rasio hutang terhadap ekuitas tidak
memoderasi variabel pada return saham LQ-45 dan secara simultan menunjukkan
bahwa return on asset, debt to equity ratio, cash ratio tidak berpengaruh pada
return saham LQ-45.
Nilai tukar pada penilitian ini memiliki peran sebagai variabel moderasi.
Variabel moderasi merupakan sebuah variabel yang dapat memperkuat atau
memperlemah hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Nilai
tukar dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara profitabilitas
terhadap return. Pada saat nilai tukar rupiah menguat, maka akan mengakibatkan
peningkatan terhadap laba suatu perusahaan serta dapat mempengaruhi hutang
perusahaan menjadi lebih rendah, dan meningkatkan kemampuan perusahaan
dalam membayar hutang.
Penelitian ini menggunakan sampel berupa perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016. Perusahaan perbankan dipilih
sebagai sampel dalam penelitian karena saham perusahaan perbankan merupakan
salah satu saham yang banyak diminati oleh para investor untuk berinvestasi,
selain itu perusahaan pada sektor perbankan juga memiliki potensi pertumbuhan
dan menghasilkan laba ke depan yang cukup bagus seiring dengan pertumbuhan
ekonomi Indonesia saat ini yang meningkat.
LANJUTAN TABEL 2.1
8
Berdasarkan uraian dan fenomena yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai rasio keuangan yaitu profitabilitas
,return saham serta variabel moderasi yang dapat memperlemah atau memperkuat
suatu hubungan antara variabel independen dan dependen dengan judul penelitian
“Pengaruh Profitabilitas Terhadap Return Saham dengan Nilai Tukar
Sebagai Variabel Moderasi Pada Saham Perbankan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2014-2016”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Apakah ada pengaruh profitabilitas terhadap return saham pada saham
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016?
2. Apakah ada pengaruh profitabilitas terhadap return saham dengan nilai tukar
sebagai variabel moderasi pada saham perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2014-2016?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap return saham pada saham
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016?
2. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap return saham dengan nilai
tukar sebagai variabel moderasi pada saham perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2014-2016.
9
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi calon investor
Dengan adanya kajian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan
pada saat investasi.
2. Bagi perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengaplikasikan
variabel-variabel penelitian ini untuk membantu meningkatkan nilai
perusahaan serta sebagai bahan pertimbangan emiten untuk mengevaluasi,
memperbaiki dan meningkatkan kinerja manajemen di masa yang akan
datang.
3. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur dan wawasan mengenai
pengaruh profitabilitas terhadap return saham dengan nilai tukar sebagai
variabel moderasi pada saham perbankan.
4. Bagi penelitian yang akan datang
Penelitian ini dapat diharapkan dapat menjadi referensi atau bahan wacana di
bidang keuangan sehingga dapat bermanfaat penelitian selanjutnya mengenai
return saham pada masa yang akan datang.
II. KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Teori Sinyal (Signaling Theory)
Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena
informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik
untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi
kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Informasi
yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di
pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi (Hartono,
2010).
Menurut Hartono (2010), informasi yang dipublikasikan sebagai suatu
pengumuman akan memberikan sinyal bagi investor dalam pengambilan
keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka
diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh
pasar.
Asumsi dari signaling theory adalah para manajer perusahaan memiliki
informasi yang lebih akurat mengenai perusahaan yang tidak diketahui oleh pihak
luar (investor). Hal ini akan mengakibatkan suatu asimetri informasi antara pihak-
pihak yang berkepentingan (Hartono, 2010).
11
Asimetri informasi terjadi jila salah satu pihak dari suatu transaksi memiliki
informasi lebih banyak atau lebih baik dibandingkan pihak lainnya. Hal tersebut
akan terlihat jika manajemen tidak secara penuh menyampaikan semua informasi
yang diperoleh tentang semua hal yang dapat mempengaruhi perusahaan, maka
umumnya pasar akan merespon informasi tersebut sebagai suatu sinyal terhadap
suatu kejadian yang akan mempengaruhi nilai perusahaan yang tercermin melalui
harga saham (Hartono, 2010).
Menurut Sharpe (1997), pengumuman informasi akuntansi memberikan sinyal
bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa mendatang (good news)
sehingga investor tertarik untuk melakukan perdagangan saham, dengan demikian
pasar akan bereaksi yang tercermin melalui perubahan dalam return saham.
Dengan demikian hubungan antara publikasi informasi baik laporan keuangan,
kondisi keuangan ataupun sosial politik terhadap fluktuasi return saham dapat
dilihat dalam efisiensi pasar. Menurut Husnan (2005), pasar modal efisien
didefinisikan sebagai pasar yang harga sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan
semua informasi yang relevan.
Secara garis besar signaling theory erat kaitanya dengan ketersediaan
informasi. Berdasarkan informasi maka pasar modal dapat dibedakan menjadi
(Hartono, 2010) :
1. Pasar modal bentuk lemah (weak form): pasar yang harga-harga
sekuritasnya mencerminkan informasi masa lalu.
2. Pasar modal bentuk setengah kuat: pasar yang harga-harga sekuritasnya
secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan.
12
3. Pasar modal bentuk kuat (strong form): pasar yang harga-harga
sekuritasnya mencerminkan secara penuh semua jenis informasi termasuk
informasi privat.
Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan
oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar perusahaan. Informasi
merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada
hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik untuk keadaan
masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan
hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Informasi yang lengkap,
relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal
sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi (Bisara dan Amanah,
2015).
Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat
menjadi signal bagi pihak di luar perusahaan, terutama bagi pihak investor adalah
laporan tahunan. Informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat
berupa informasi akuntansi yaitu informasi yang berkaitan dengan laporan
keuangan dan informasi non-akuntansi yaitu informasi yang tidak berkaitan
dengan laporan keuangan. Laporan tahunan hendaknya memuat informasi yang
relevan dan mengungkapkan informasi yang dianggap penting untuk diketahui
oleh pengguna laporan baik pihak dalam maupun pihak luar. Semua investor
memerlukan informasi untuk mengevaluasi risiko relatif setiap perusahaan
sehingga dapat melakukan diversifikasi portofolio dan kombinasi investasi dengan
preferensi risiko yang diinginkan. Jika suatu perusahaan ingin sahamnya dibeli
13
oleh investor maka perusahaan harus melakukan pengungkapan laporan keuangan
secara terbuka dan transparan (Bisara dan Amanah, 2015).
2. Saham
Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang
atau badan perseroan terhadap suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar
kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik
perusahaan yang menerbitkan surat berharga yang porsi kepemilikan ditentukan
oleh seberapa besar penyertaan dana yang ditanamkan di perusahaan tersebut
(Darmadji dan Fakhruddin, 2008).
a. Jenis-jenis Saham
Saham adalah tanda penyertaan modal dari seseorang atau badan usaha di
dalam suatu perusahaan perseroan terbatas. Saham (share/stock) merupakan salah
satu instrumen pasar modal yang paling umum diperdagangkan karena mampu
memberikan tingkat keuntungan yang menarik (Purnomo, 2010). Beberapa sudut
pandang untuk membedakan saham menurut Darmadji dan Fakhruddin, (2008)
yaitu :
1). Ditinjau dari segi kemampuan hak tagih atau klaim, maka saham terbagi atas:
a) Saham biasa (Common stock), merupakan saham yang memiliki hak
klaim berdasarkan laba atau rugi yang diperoleh perusahaan. Bila terjadi
likuidasi, pemegang saham biasa yang mendapatkan prioritas paling
akhir dalam pembagian dividen dari penjualan asset perusahaan.
b) Saham preferen (Preferred stock), yaitu Saham preferen merupakan
saham dengan bagian hasil yang tetap dan apabila perusahaan mengalami
14
kerugian maka pemegang saham preferen akan mendapat prioritas utama
dalam pembagian hasil atas penjualan asset. Saham preferen mempunyai
sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa.
2) Dilihat dari cara peralihannya saham dapat dibedakan atas :
a) Saham atas unjuk (Bearer stock), artinya pada saham tersebut tidak
tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindah tangankan dari satu
investor ke investor lain. Secara hukum siapa yang memegang saham
tersebut, maka dialah yang diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk
ikut hadir dalam RUPS.
b) Saham atas nama (Registered stock), merupakan saham dengan nama
pemilik yang ditulis secara jelas dan cara peralihannya harus melalui
prosedur tertentu.
3). Ditinjau dari kinerja perdagangan, maka saham dapat dikategorikan atas :
a) Saham unggulan (Blue-chip stock), yaitu saham biasa dari suatu
perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin (leader) di
industri sejenis, memiliki pendapatan uang stabil, dan konsisten dalam
membayar dividen.
b) Saham pendapatan (Income stock), yaitu saham dari suatu emiten yang
memiliki kemampuan membayar pada tahun sebelumnya. Emiten seperti
ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan
secara teratur membagikan dividen tunai. Emiten ini tidak suka
menekan laba dan tidak mementingkan potensi pertumbuhan harga
saham.
15
c) Saham pertumbuhan (Growth stock), yaitu saham-saham dari emiten
yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai pemimpin
di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
d) Saham spekulatif (Speculative stock), yaitu saham suatu perusahaan
yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke
tahun, akan tetapi memiliki kemungkinan penghasilan yang tinggi
dimasa mendatang, meskipun belum pasti adanya.
e) Saham siklikal (Cyclical stock), yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh
kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat
resesi ekonomi, harga saham ini tetap lebih tinggi, emitennya mampu
memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten
dalam memperoleh penghasilan yang lebih tinggi dimasa resesi.
b) Return Saham
Fahmi dan Yovi (2009) mengatakan return saham adalah keuntungan yang
diperoleh oleh perusahaan, individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi
yang dilakukannya. Semakin tinggi return saham maka semakin baik investasi
yang dilakukan karena dapat menghasilkan keuntungan, sebaliknya semakin
return saham atau bahkan negatif maka semakin buruk hasil investasi yang
dilakukan. Saham adalah menunjukkan hak kepemilikan pada keuntungan dan
aset dari sebuah perusahaan. Secara sederhana investasi dapat diartikan sebagai
suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih dari suatu assets selama
periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan atau peningkatan
nilai investasi. Dalam berinvestasi, investor yang rasional akan
16
mempertimbangkan dua hal yaitu pendapatan yang diharapkan (expected return)
dan risiko (risk) yang terkandung dalam alternatif investasi yang dilakukan.
Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas
suatu investasi yang dilakukannya. Tanpa adanya tingkat keuntungan yang
dinikmati dari suatu investasi, tentunya investor tidak akan melakukan investasi.
Menurut Ang (2000), setiap investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang
mempunyai tujuan utama mendapatkan keuntungan yang disebut return baik
langsung maupun tidak langsung. Lebih lanjut Ang (2000) menyatakan bahwa
komponen return terdiri dari dua jenis yaitu current income (pendapatan lancar)
dan capital gain (keuntungan selisih harga).
Current income merupakan keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran
yang bersifat periodik seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen
dan sebagainya. Komponen yang kedua dari return adalah capital gain, yaitu
keuntungan yang diterima karena adanya selisih antara harga jual dan harga beli
saham dari suatu instrumen investasi, yang berarti bahwa saham tersebut harus
diperdagangkan di pasar. Hartono (2010) membedakan konsep return menjadi dua
kelompok yaitu return realisasi dan return ekspektasi. Return realisasi merupakan
return yang terjadi yang dihitung berdasarkan data historis dan merupakan
pengukur kinerja perusahaan setelah periode pengamatan. Dalam penelitian ini
menurut Hartono (2010) konsep return yang digunakan adalah (capital gain +
dividend) yang dirumuskan sebagai berikut :
( Pti – Pti-1) + D
Rti =
Pti-1
17
Keterangan :
Rti = Return saham i
Pti = Harga saham i pada akhir periode
Pti-1 = Harga saham i pada awal periode
D = Dividen per lembar saham
3. Profitabilitas
a. Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas pada dasarnya adalah laba yang dinyatakan dalam persentase
(Hasibuan, 2006). Profitabilitas merupakan suatu indikator kinerja yang
dilakukan manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan
oleh laba yang dihasilkan. Secara garis besar, laba yang dihasilkan perusahaan
berasal dari penjualan dan investasi yang dilakukan perusahaan.
Laba didefinisikan kenaikan atau peningkatan kesejahteraan laba suatu
perusahaan secara operasional sebagai arus kas satuan usaha yang ditambahkan
dengan perubahan nilai perusahaan tersebut (Hendriksen dan Van Breda,
2010). Selain itu, laba mampu memberikan informasi yang menunjukkan
prestasi perusahaan dari informasi yang berguna sebagai dasar pembagian hasil.
Oleh karena itu, laba menjadi informasi yang penting untuk dilihat oleh pihak-
pihak seperti pengusaha, analis keuangan, dan lain-lain (Harahap, 2006).
b. Jenis-jenis Laba
Committee on Terminology (Harahap, 2006) mendefinisikan laba sebagai
jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain dan
kerugian dari penghasilan. Laba terdiri dari:
1) Laba Ekonomi
18
Laba ekonomi (Economic Income) adalah konsep laba yang dibahas oleh para
ahli ekonomi seperti Adam Smith, yang memberikan definisi terhadap
laba/income sebagai kenaikan kekayaan. Fischer Indah Hick dalam Harahap
(2006) menjelaskan sifat-sifat laba ekonomi sebagai berikut :
a) Physical Income
Laba merupakan konsumsi barang dan jasa oleh individu yang
dapat memberikan kesenangan fisik dan pemenuhan kebutuhan.
b) Real Income
Laba adalah jumlah pembayaran uang yang dilakukan untuk
mendapatkan barang dan jasa sebelum dan setelah konsumsi
c) Money Income
Laba adalah jumlah uang yang diterima dan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
2) Laba Akuntansi atau Accounting Income
Laba akuntansi adalah perbedaan selisih antara realisasi penghasilan atau
revenue yang berasal dari transaksi-transaksi perusahaan pada periode
tertentu dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan laba.
Profitabilitas merupakan jenis laba akuntansi yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Profitabilitas dapat dihitung
dengan beberapa cara yaitu seperti gross profit margin, net profit margin,
operating return on assets, return on assets, return on equity, dan operating ratio
(Munawir, 2002).
Terdapat beberapa manfaat Return On Asset menurut (Munawir, 2002), yaitu
sebagai berikut :
19
a) Jika perusahaan telah menjalankan praktik akuntansi dengan baik
maka dengan analisis ROA dapat diukur efisiensi penggunaan yang
menyeluruh, yang sensitif terhadap setiap hal yang mempengaruhi
keadaan keuangan perusahaan.
b) ROA dapat diperbandingkan dengan rasio industri untuk mengetahui
posisi perusahaan terhadap industri. Hal ini merupakan salah satu
langkah dalam perencanaan strategi.
c) ROA juga dapat digunakan untuk kepentingan perencanaan dan kontrol.
d) Analisis ROA dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dari
masing- masing produksi yang dihasilkan perusahaan.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, profitabilitas merupakan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa mendatang dan merupakan
indikator dari keberhasilan operasi perusahaan. Perusahaan yang mempunyai
profitabilitas tinggi akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya
dengan harapan akan mendapatkan keuntungan yang tinggi, yaitu dalam bentuk
dividen.
Profitabilitas digunakan untuk mengukur hasil akhir dari berbagai
kebijakan dan keputusan manajemen dalam menjalankan perusahaan atau dengan
kata lain profitabilitas menggambarkan tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan
oleh manajemen, oleh karena itu profitabilitas sangat diperhatikan oleh pemilik
perusahaan. Tolak ukur yang sering digunakan untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba biasanya adalah pendapatan, dana dan
modal.
20
4. Variabel Moderasi
Variabel moderasi atau moderating yaitu merupakan sebuah variabel yang
dapat memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara variabel
independen dengan variabel dependen. Variabel moderating merupakan tipe
variabel yang mempunyai pengaruh terhadap sifat atau arah hubungan antar
variabel. Sifat atau arah hubungan antar variabel-variabel independen dengan
variabel-variabel dependen kamungkinan positif atau negatif dalam hal ini
tergantung pada variabel moderating.
Variabel moderasi dapat diklasifikasikan menjadi 4 jenis yaitu pure moderasi
(moderasi murni), quasi moderasi (moderasi semu), homologiser moderasi
(moderasi potensial) dan predictor moderasi (moderasi sebagai prediktor).
Masing-masing klasifikasi moderasi dapat diidentifikasi sebagaimana contoh
berikut, jika X adalah variabel predictor, Y variabel tergantung dan M variabel
moderasi maka persamaan regresi yang dapat dibentuk sebagai berikut (Solimun,
2010) :
1) Y = a + b1X1 tanpa melibatkan variabel moderasi
2) Y = a + b1X1 + b2M1 melibatkan variabel moderasi
3) Y = a + b1X1 + b2M1 + b3X1*M1 melibatkan variabel moderasi dan
interaksi
Terdapat beberapa cara pengujian regresi dengan variabel moderating yaitu
sebagai berikut (Solimun,2010) :
1) Uji Interaksi
Uji Interaksi (Moderated Regression Analysis) yaitu aplikasi dari regresi
21
linier berganda yang dalam persamaannya mengandung unsur interaksi
(perkalian dua/lebih variabel independen). Contoh :
Y = a + b1X1 + b 2X1 X2+e
Keterangan:
a : nilai konstanta
b : nilai koefisien variabel
X1 : variabel independen 1
X1X2 : variabel moderating (interaksi antara variabel X1 dan X2)
2) Uji Selisih Mutlak
Yaitu digunakan untuk menguji moderasi dengan menggunakan model
selisih dari variable independen, dengan rumusnya :
Y = a + b1X1 + b 2X2 + b3|X1-X2|+e
3) Uji Residua
Pengujian moderating menggunakan residual digunakan untuk menguji
deviasi dari suatu model. Fokusnya adalah lack of fit (ketidakcocokan)
yang dihasilkan dari deviasi hubungan linier antar variabel independen.
Jika terjadi kecocokan antara earns dan wealth (nilai residual
rendah atau nol), yaitu maka apabila earns dan wealth tinggi
income juga tinggi.
Jika terjadi ketidakcocokan antara earns dan wealth (nilai residual
tinggi), maka apabila earns dan wealth rendah, income juga
rendah.
Terdapat dua persamaan dalam Uji Residual, yaitu sebagai berikut :
Wealth = a + b1Earns + e
22
|e|= a + b1Income
Persamaan 2 menunjukan bahwa variabel wealth merupakan variabel, ini
ditunjukkan pada nilai koefisien b1income – signifikan dan negatif –
berarti ada lack of fit antara earns dan wealth mengakibatkan income
turun.
5. Nilai Tukar
Krugman dan Obstfeld (2004) mendefinisikan nilai tukar sebagai harga suatu
mata uang terhadap mata uang lainnya. Nilai tukar memainkan peranan penting
dalam perdagangan internasional, karena nilai tukar memungkinkan kita untuk
membandingkan harga segenap barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai
negara.
Menurut Todaro (2010) nilai tukar adalah suatu tingkat, tarif, harga saat bank
sentral bersedia menukar mata uang dari suatu negara dengan mata uang negara
lain. Tujuannya adalah untuk meningkatkan harga produk ekspor dan sekaligus
untuk menurunkan harga impor yang diukur berdasarkan nilai tukar mata uang
setempat.
Menurut Mankiw (2003) nilai tukar diantara dua negara adalah harga saat
penduduk kedua negara saling melakukan perdagangan. Nilai tukar dibagi
menjadi dua yaitu nilai tukar nominal dan nilai tukar riil. Nilai tukar nominal
adalah harga mata uang suatu negara dengan negara lainnya, sedangkan nilai tukar
riil adalah nilai tukar nominal dibagi harga relatif dalam negeri dan luar negeri
(negara mitra dagang) kurs riil dijadikan sebagai acuan untuk mengukur daya
saing suatu negara dengan negara lainnya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa nilai tukar
23
merupakan harga dari mata uang suatu negara terhadap negara lain yang
dipergunakan dalam perdagangan antar negara tersebut. Tujuan dari adanya
sistem nilai tukar adalah untuk mempermudah perdagangan dan keuangan
internasional. Menurut Madura (2006) sistem kurs dapat dikategorikan menurut
seberapa kuat tingkat pengawasan pemerintah pada kurs, yaitu :
a. Sistem kurs tetap (fixed exchange rate system)
Dalam sistem kurs tetap, kurs mata uang diatur konstan atau hanya
diperbolehkan berfluktuasi dalam kisaran yang sempit. Apabila kurs mulai
berfluktuasi terlalu besar maka pemerintah akan melakukan intervensi untuk
menjaga agar fluktuasi tetap berada pada kisaran yang diinginkan. Keuntungan
sistem kurs tetap yaitu pada saat kondisi kurs dibuat tetap, sebuah perusahaan
internasional dapat melakukan kegiatan bisnisnya tanpa perlu khawatir terhadap
perubahan nilai mata uang di kemudian hari. Kelemahannya yaitu adanya risiko
bahwa pemerintah akan melakukan perubahan nilai mata uang secara mendadak,
dan dari sisi makro sistem kurs tetap dapat membuat kondisi ekonomi di sebuah
negara menjadi sangat tergantung dari kondisi ekonomi negara lain.
b. Sistem kurs mengambang bebas (freely floating exchange rate system)
Dalam sistem kurs mengambang bebas, kurs ditentukan sepenuhnya oleh
pasar tanpa intervensi dari pemerintah. Pada kondisi kurs yang mengambang, kurs
akan disesuaikan secara terus-menerus sesuai dengan kondisi penawaran dan
permintaan dari mata uang tersebut. Keuntungan dari sistem ini yaitu kondisi
ekonomi suatu negara akan lebih terlindungi dari kondisi ekonomi di negara lain.
Kelemahannya tidak memerlukan campur tangan dari pemerintah.
c. Sistem kurs mengambang terkendali (managed float exchange rate system)
24
Sistem ini berada pada sistem kurs tetap dan sistem kurs mengambang bebas.
Fluktuasi kurs dibiarkan mengambang dari hari ke hari dan tidak ada batasan-
batasan resmi, pada kondisi tertentu pemerintah sewaktu-waktu dapat melakukan
intervensi untuk menghindarkan fluktuasi yang terlalu jauh dari mata uangnya.
d. Sistem kurs terikat (pegged exchange rate system)
Dalam sistem ini mata uang lokal mereka diikatkan nilainya pada sebuah
valuta asing atau pada sebuah jenis mata uang tertentu. Nilai mata uang lokal akan
mengikuti fluktuasi dari nilai mata uang yang dijadikan ikatan tersebut. Mata uang
yang telah diikat pada valuta asing tidak dapat diikat lagi pada mata uang yang
lain. Bila telah diikat dengan Dollar AS maka mata uang tersebut harus mengikuti
pergerakan Dollar AS terhadap mata uang lain Suatu negara tidak dapat
mengikatkan mata uangnya terhadap seluruh mata uang lain, karena negara
tersebut akan terpengaruh oleh pergerakan mata uang lain terhadap mata uang
yang menjadi ikatannya.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap return saham
dengan nilai tukar sebagai variabel moderasi pada saham perbankan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia sudah diteliti oleh beberapa peneliti. Beberapa penelitian
terdahulu tersebut yang dijadikan sebagai landasan penelitian ini.
Berikut peneliti beserta uraian penelitiannya :
TABEL 2.1 PENELITIAN TERDAHULU
No
(1)
Peneliti
(2)
Variabel
(3)
Alat Analisis
(4)
Hasil
(5)
1 Prihantini (2009) Inflasi, nilai tukar,
Return On Asset
(ROA), Debt to
Regresi Linier
Berganda
Variabel inflasi, nilai tukar
dan Debt to Equity Ratio
(DER) berpengaruh negatif
25
Equity Ratio (DER)
dan Current Ratio
(CR), return saham
dan signifikan terhadap
Return Saham.
Sedangkan Return On
Asset (ROA) dan Current
Ratio (CR) berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap Return Saham
pada industri real estate
and property.
2
Susilowati (2011) EPS, NPM, ROA,
ROE, DER, dan
Return Saham
Regresi Linier
Berganda
dengan metode
Ordinary Least
Square (OLS).
Hasil penelitian ini
menunjukkan nahwa DER
berpengaruh signifikan
terhadap return saham .
Sedangkan EPS, NPM,
ROA serta ROE tidak
berpengaruh signifikan
terhadap return saham.
3 Arista (2012) ROA, EPS, DER,
PBV, dan Return
Saham
Regresi Linier
Berganda
Hasil pengujian ROA dan
EPS tidak berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap return saham.
Sedangkan, DER
berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap return
saham. PBV berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap return saham.
4 Prasetio (2012) inflasi, nilai
tukar, suku bunga,
ROA, DER, CR,
dan return saham.
Regresi linier
berganda
Hasil penelitian
secara parsial menunjukkan
bahwa variabel DER dan
CR berpengaruh signifikan
terhadap return saham.
Sedangkan variabel inflasi,
nilai tukar, suku bunga, dan
ROA tidak berpengaruh
signifikan terhadap return
saham. Sementara secara
simultan inflasi, nilai
tukar, suku bunga, ROA,
DER, dan CR berpengaruh
signifikan terhadap return
saham.
4 Puspita (2012) Return on Asset,
Price Earning
Ratio, Debt to
Equity Ratio, dan
Ukuran
perusahaan, Return
Saham.
Regresi linier
berganda
Hanya variabel Price
Earning Ratio yang
memiliki pengaruh
signifikan terhadap return
saham, sedangkan tiga
variabel lainnya, yaitu:
Return on Asset, Debt to
Equity Ratio, dan Ukuran
perusahaan tidak
berpengaruh signifikan
terhadap return saham.
5 Dwita dan
Rahmidani (2012)
Inflasi, Suku Bunga,
Nilai tukar, dan
Return Saham
Regresi linier
berganda
Inflasi berpengaruh negatif
signifikan terhadap return
saham, sedangkan Suku
Bunga dan Nilai tukar
berpengaruh positif tidak
26
signifkan terhadap return
saham.
6 Gantino dan
Maulana (2013)
ROA,CAR,LDR,
dan Return saham
Regresi linier
berganda
ROA dan LDR
berpengaruh positif
terhadap return saham dan
CAR tidak berpengaruh
terhadap return saham. 7 Purnomo dan
Widyawati (2013)
nilai tukar, suku
bunga, inflasi, dan
return saham
Regresi linier
berganda
Berdasarkan uji F diketahui
bahwa nilai tukar, suku
bunga, dan inflasi secara
simultan berpengaruh
terhadap return saham.
Berdasarkan hasil uji t
dapat diketahui bahwa nilai
tukar secara parsial tidak
berpengaruh terhadap
return saham, sedangkan
suku bunga secara parsial
berpengaruh terhadap
return saham.
8 Azhar L (2013) CAR, LDR, BOPO,
dan Return Saham.
Regresi linier
berganda
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa: CAR
dan LDR tidak
berpengaruh signifikan
terhadap return saham,
sedangkan BOPO
berpengaruh signifikan
terhadap return saham
industri perbankan di BEI.
9 Sutriani (2014) Profitabilitas,
leverage, likuiditas,
nilai tukar, dan
return saham
Regresi linier
berganda
Hasilnya menunjukkan
secara simultan return on
asset, debt to equity ratio,
cash ratio tidak
berpengaruh pada return
saham dan sebagian hanya
return on asset (α = 5%)
dan debt to equity 8ratio (α
= 10%) berpengaruh
terhadap return saham.
Ketika nilai tukar yang
digunakan sebagai variabel
moderasi, ditemukan
bahwa return on asset dan
rasio hutang terhadap
ekuitas tidak memoderasi
variabel pada return saham.
10 Almira (2015) Profitabilitas
Likuiditas, Return
Saham
Regresi linier
berganda
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
profitabilitas yang diukur
dengan Net Profit Margin
(NPM) dan likuiditas yang
diukur dengan Current
Ratio (CR) memiliki
keberartian terhadap return
saham. Berdasarkan uji
keberartian koefisien regresi
, profitabilitas berpengaruh
positif terhadap return
27
saham dan likuiditas
berpengaruh negatif
terhadap return saham
11 Bisara dan
Amanah (2015)
ROA, CR, DER,
TATO, dan Return
saham
Regresi linier
berganda
Return on asset
berpengaruh positif
signifikan terhadap return
saham, sedangkan Current
Ratio, Debt to Equity Ratio,
Total Asset Turn Over tidak
berpengaruh signifikan
terhadap return saham.
12 Kurnia dan
Isynuwardhana
(2015)
Return On Asset
(ROA), Debt to
Equity Ratio (DER)
size perusahaan,
dan return saham
Regresi linier
berganda
Return On Asset (ROA),
Debt to Equity Ratio (DER)
dan size perusahaan secara
simultan mempunyai
pengaruh signifikan
terhadap return saham.
Berdasarkan pengujian
secara parsial Return On
Asset (ROA) tidak
memiliki pengaruh
terhadap return saham,
Debt to Equity Ratio (DER)
memiliki pengaruh positif
terhadap return saham, dan
size perusahaan tidak
memiliki pengaruh
terhadap return saham.
13 Wulandari (2015) Rasio Likuiditas,
Profitabilitas, Rasio
Pasar dan Return
Saham
Regresi linier
berganda
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
variabel CR, ROA dan ROE
tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap return
saham. Sedangkan variabel
PER mempunyai pengaruh
positif dan signifikan
terhadap return saham.
14 Purnamasari
(2016)
ROA, ROE, dan
Return Saham
Regresi linier
berganda
return on assets tidak
berpengaruh terhadap
return saham dan tidak ada
pengaruh antara return on
equity terhadap return
saham.
15 Sudarsono dan
Sudiyatno (2016)
ROA, DER, Inflasi,
tingkat suku bunga,
nilai tukar, ukuran
perusahaan, dan
return saham
Regresi linier
berganda
inflasi berpengaruh
negative signifikan
terhadap return saham,
tingkat suku bunga, nilai
tukar dan ukuran
perusahaan berpengaruh
positif signifikan terhadap
return saham, return on
asset (ROA) berpengaruh
1negative tidak signifikan
terhadap return saham dan
debt to equity ratio (DER)
berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap return
28
saham.
16 Umam (2016) Likuiditas, aktivitas,
profitabilitas, dan
return saham
Regresi linier
berganda
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
variabel likuiditas, aktivitas
dan profitabilitas tidak
memiliki pengaruh terhadap
return saham.
17 Wiradharma dan
Sudjarni (2016)
suku bunga, inflasi,
nilai kurs, produk
domestik bruto, dan
return saham
Regresi linier
berganda
Hasil menunjukan bahwa
tingkat suku bunga
berpengaruh positif
signifikan terhadap return
saham, tingkat inflasi dan
nilai kurs rupiah tidak
berpengaruh terhadap
return saham dan produk
domestik bruto
berpengaruh negatif
signifikan terhadap return
saham.
18 Praditasari dan
Amanah (2017)
LDR, BOPO, CAR,
ROA, dan return
saham.
Regresi linier
berganda
Berdasarkan hasil analisis,
dapat disimpulkan: Loan to
Deposit Ratio (LDR),
Biaya Operasional pada
Pendapatan Operasional
(BOPO ), Capital
Adequacy Ratio (CAR)
tidak berpengaruh terhadap
return saham perusahaan
perbankan. Return On
Assets (ROA) berpengaruh
signifikan terhadap return
saham perusahaan
perbankan.
C. Rerangka Pemikiran
Return saham adalah hasil yang didapat oleh investor di masa yang akan
datang, yang hasil tersebut diperoleh dari investasi yang dilakukannya. Return
sendiri dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return terdiri dari
dividend dan capital gain. Capital gain adalah keuntungan yang diterima karena
selisih antara harga jual dan harga beli saham. Besarnya capital gain suatu saham
akan positif, saat harga jual dari saham yang dimiliki lebih tinggi dari harga
belinya. Return saham dalam penelitian ini merupakan perubahan harga saham,
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor diantaranya profitabilitas dan likuiditas
29
serta nilai tukar.
Berdasarkan latar belakang, permasalahan, penelitian terdahulu dan kajian
pustaka yang menjelaskan antara hubungan variabel, maka konsep dari penelitian
ini dapat digambarkan melalui bagan rerangka pemikiran berikut :
Variabel Independen Variabel dependen
Variabel Moderasi
GAMBAR 2.1 RERANGKA PEMIKIRAN
D. Pengembangan Hipotesis
Mengacu pada uraian telaah pustaka dan penelitian terdahulu, maka hipotesis
yang dapat dikembangkan yang diajukan didalam penelitian ini adalah, sebagai
berikut :
1. Pengaruh profitabilitas terhadap return saham
Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan
oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar perusahaan. Menurut
Jogiyanto dalam Bisara dan Amanah (2015) informasi yang dipublikasikan
sebagai suatu pengumuman akan memberikan siynal bagi investor dalam
pengambilan keputusan investasi. Signal yang dikeluarkan oleh perusahaan
tersebut dapat berupa laporan keuangan, yang dapat diinterpretasikan oleh
investor sebagai sinyal baik ataupun sinyal buruk. Sinyal tersebut kemudian
Profitabilitas (X1) Return Saham (Y)
Nilai Tukar
30
digunakan investor sebagai pertimbangan keputusan investasi.
Menurut Noviant dan Marsono (2013) para investor, calon investor dan
pengguna laporan keuangan lebih memperhatikan laba dalam laporan keuangan.
Laba dapat digunakan untuk menunjukkan ukuran sejauh mana manajemen
perusahaan dalam mengelola sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien.
Laba perusahaan bergantung pada kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba, yakni profitabilitas. Investor yang rasional tentu saja akan memilih investasi
pada perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi, sehingga akan mendorong
peningkatan harga saham yang pada akhirnya akan mendorong peningkatan
return saham yang akan diterima investor Bisara dan Amanah (2015).
Profitabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai kinerja
perusahaan yang baik dan peningkatan dalam profitabilitas berarti bahwa
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba meningkat. Profitabilitas yang
tinggi dapat diterima investor sebagai sinyal yang baik dari perusahaan, yang akan
menaikkan permintaan akan saham perusahaan tersebut dan akan menaikkan
return saham. Profitabilitas dapat diukur dengan Return on asset, semakin tinggi
return on asset menunjukkan semakin efektif perusahaan dalam memanfaatkan
aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak (Ulupui, 2007). Penelitian
oleh Praditasari dan Amanah (2017), Ulupui (2007), dan Hutomo (2013)
menyebutkan bahwa return on asset berpengaruh signifikan terhadap return
saham dan juga sejalan dengan penelitian Bisara dan Amanah (2015) yang
menyebutkan ROA yang tinggi akan menarik minat investor karena akan
mendorong peningkatan harga saham dan akhirnya mendorong peningkatan
return saham.
31
Berdasarkan kajian teoritis dan empiris diatas, maka hipotesis pertama adalah
sebagai berikut:
H1 : Diduga profitabilitas berpengaruh positif terhadap return saham pada
saham perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016.
2. Pengaruh profitabilitas terhadap return saham dengan nilai tukar sebagai
variabel moderasi
Profitabilitas merupakan ukuran seberapa besar keuntungan yang dapat
diperoleh dari modal saham, tingkat penjualan, dan kekayaan (asset) yang dimiliki
perusahaan. Profitabilitas yang tinggi merupakan suatu keberhasilan perusahaan
dalam memperoleh laba serta menunjukkan kinerja perusahaan yang baik.
Investor yang rasional tentu saja akan memilih investasi pada perusahaan yang
memiliki profitabilitas tinggi, sehingga akan mendorong peningkatan harga saham
yang pada akhirnya akan mendorong peningkatan return saham yang diterima
investor Bisara dan Amanah (2015).
Pengaruh positif profitabilitas yang dalam hal ini return on asset terhadap
return saham dibuktikan dalam penelitian oleh Ulupui (2007), Hutomo (2013),
Bisara dan Amanah (2015), dan Praditasari dan Amanah (2017). Semakin tinggi
Return on asset menunjukkan semakin efektif perusahaan dalam memanfaatkan
aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak (Ulupui, 2007). Peningkatan
maupun penurunan return saham juga dapat dipengaruhi dengan perubahan nilai
tukar.
Nilai Tukar adalah harga mata uang negara asing dalam satuan mata uang
domestik. Nilai tukar suatu mata uang akan berfluktuasi sesuai dengan permintaan
dan penawaran uang tersebut. Menurut Tandelilin (2000) salah satu faktor
32
ekonomi makro yakni fluktuasi nilai tukar mata uang (exchange rate) secara
empirik telah terbukti mempunyai pengaruh terhadap kondisi pasar modal di
beberapa negara. Menurut Amrillah (2016) Apabila nilai tukar rupiah (kurs)
menguat maka pertumbuhan ekonomi akan naik melalui terjadinya perdagangan
internasional, dan pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan menaikkan daya
beli masyarakat sehingga akan mempengaruhi investasi di pasar modal. Semakin
banyak masyarakat berinvetasi di pasar modal maka harga saham akan naik yang
mengakibatkan return saham akan meningkat pula.
Menurut Jogiyanto dalam Prasetioningsih (2015) nilai tukar rupiah maupun
indeks harga saham gabungan untuk jangka pendek maupun jangka panjang
bersifat saling mempengaruhi satu sama lain. Nilai tukar berpengaruh secara
langsung maupun tidak langsung terhadap return saham, yakni menguatnya
nilai tukar rupiah terhadap asing akan menguntungkan investor karena risiko
yang ditanggung kecil dan return yang akan diperoleh tinggi (Labibah, 2016).
Nilai tukar dapat memoderasi pengaruh profitabilitas terhadap return
saham yakni apabila nilai tukar menguat, bersamaan dengan profitabilitas
perusahaan yang meningkat dari periode sebelumnya, maka hal ini akan
menaikkan permintaan akan saham tersebut, sehingga menaikkan return
saham. Profitabilitas perusahaan yang menurun yang bersamaan dengan nilai
tukar yang melemah dapat menurunkan return saham, karena nilai tukar
yang melemah memiliki risiko yang tinggi sehingga investor lebih memilih
untuk tidak berinvestasi, dan tentunya investor menginginkan untuk
berinvestasi pada perusahaan dengan profitabilitas yang terus meningkat.
Berdasarkan kajian teoritis dan empiris diatas, maka hipotesis pertama adalah
sebagai berikut:
33
H2: Diduga profitabilitas berpengaruh positif terhadap return saham dengan
nilai tukar sebagai variabel moderasi pada saham perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016.
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Data Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal yaitu untuk menguji hipotesis
tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen) terhadap
variabel lainnya (variabel dependen). Berdasarkan dimensi waktu penelitian ini
menggunakan data panel. Data panel adalah data yang menggabungkan anatara
data cross section dan time series (Damodar, 2004). Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah menggunakan jenis data sekunder yaitu data yang
diperoleh dari pihak lain dalam bentuk sudah jadi berupa publikasi. Data tersebut
berupa data yang berhubungan dengan variabel penelitian yang diperoleh dari
informasi Laporan Keuangan yang dipublikasikan.
B. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Return Saham (Y)
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi (Hartono, 2010).
Konsep return yang digunakan adalah return realisasi (actual return) yang dapat
berupa capital gain maupun capital loss. Dalam penelitian ini return saham
diukur berdasarkan harga saham hasil penutupan saham I pada periode dan harga
penutupan saham I pada periode sebelumnya yang dirata-ratakan setahun, mulai
35
dari 2012-2016. Return realisasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
capital gain/loss yang sering juga disebut actual return. Besarnya actual return
menurut Hartono (2010) dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :
Keterangan :
Rti = Return saham i
Pti = Harga saham i pada akhir periode
Pti-1 = Harga saham i pada awal periode
D = Dividen per lembar saham
2. Variabel Bebas (Independent Variable)
a. Profitabilitas (X1)
Profitabilitas dihitung dengan Return on Asset, Return on Asset menunjukkan
kemampuan perusahaan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki untuk
menghasilkan profit berdasarkan tingkat asset tertentu. Pengambilan laba bersih
dan total asset pada masing-masing perusahaan adalah laba bersih dan total
asset setiap akhir tahun setelah laporan keuangan dipublikasikan yaitu pada 2014
sampai pada 2016. Return on Asset ini dapat dihitung menggunakan rumus
(Munawir, 2002):
Laba Sebelum Pajak
ROA = × 100%
Total Asset
( Pti – Pti-1) + D
Rti =
Pti-1
36
3. Variabel Moderasi
Nilai tukar
Nilai Tukar Rupiah adalah suatu perbandingan antara nilai mata uang suatu
negara dengan negara lain. Heru (2008) menyatakan bahwa nilai tukar
mencerminkan keseimbangan permintaan dan penawaran terhadap mata uang
dalam negeri maupun mata uang asing $US. Merosotnya nilai tukar rupiah
merefleksikan menurunnya permintaan masyarakat terhadap mata uang rupiah
karena menurunnya peran perekonomian nasional atau karena meningkatnya
permintaan mata uang asing $US sebagai alat pembayaran internasional. Semakin
menguat kurs rupiah sampai batas tertentu berarti menggambarkan kinerja di
pasar uang semakin menunjukkan perbaikan (Heru, 2008).
Posisi nilai tukar yang selalu berfluktuasi setiap saat, dapat mengubah arus kas
perusahaan di masa yang akan datang, dan juga menyebabkan struktur hutang
perusahaan meningkat. Meningkatnya hutang perusahaan akan menimbulkan
risiko. Risiko perubahan nilai tukar akan menimbulkan laba-rugi perusahaan, laba
rugi akibat perubahan nilai tukar akan mempengaruhi reaksi pasar modal yaitu
minat investor untuk membeli atau menanamkan modalnya yang juga akan
berpengaruh terhadap return saham perusahaan tersebut.
Nilai tukar dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan kurs tengah BI
yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sutriani, 2014) :
Kurs Jual + Kurs Beli
Kurs Tengah BI =
2
37
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014 sampai 2016, yang berjumlah 43 bank.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2011). Sampel dalam penelitian ini diambil secara
purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria-
kriteria dan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011).
Kriteria penentuan sampel sebagai berikut:
1. Bank yang terdaftar dan telah go public di Bursa Efek Indonesia periode
tahun 2014-2016.
2. Sub sektor perbankan yang sahamnya aktif diperdagangkan tahun 2014-2016.
Berdasarkan kriteria tersebut, maka jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
TABEL 3.1 KRITERIA PENENTUAN SAMPEL PENELITIAN
No. Kriteria Jumlah
Perusahaan
1. Bank yang terdaftar dan telah go publik di Bursa Efek
Indonesia periode tahun 2014-2016
43
2 Bank yang sahamnya tidak aktif diperdagangkan 2014-
2016.
(10)
Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel 33
Sumber :www.idx.co.id dan data diolah
38
Menurut Surat Edaran Bursa Efek Jakarta No. SE-03/BEJ/II-1/1994, kriteria
saham aktif yang diperdagangkan adalah saham yang memiliki frekuensi
perdagangan minimal 300 kali atau lebih dalam setiap tahunnya. Setelah melalui
kriteria, didapatkan 33 perusahaan perbankan yang memenuhi semua kriteria
untuk dijadikan sampel penelitian. Daftar perusahaan yang menjadi sampel dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Studi Dokumentasi
Pada studi dokumentasi, peneliti biasanya melakukan penelusuran data
historis objek penelitian serta melihat sejauh mana proses yang berjalan telah
terdokumentasikan dengan baik (Sugiyono, 2011). Data dikumpulkan berdasarkan
dokumentasi perusahaan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia yaitu
berupa laporan keuangan pada periode 2014-2016.
2. Studi Pustaka
Metode dalam pengumpulan data menggunakan studi pustaka yang diperoleh
dari literatur-literatur dan buku bacaan yang dapat digunakan sebagai bahan acuan
untuk pengujian hipotesis dan model analisis (Sugiyono, 2011).
E. Metode Analisis
1. Uji Statistik Deskriptif
Analisis statistik desktiptif digunakan untuk memberikan gambaran atau
deskripsi suatu data. Analisis ini dimaksudkan untuk menganalisis data disertai
dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan dan karakteristik data
39
tersebut. Pengukuran yang dilihat dari statistik deskriptif meliputi nilai rata-rata
(mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan
skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2011).
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah data pada variabel terikat,
variabel bebas, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji
Normalitas data dengan menggunakan histogram dan grafik Normal P-Plot,
Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati
normal, sedangkan distribusi normal dapat diketahui dengan melihat penyebaran
data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Ghozali, 2011).
Dasar pengambilan keputusan memenuhi normalitas atau tidak, sebagai berikut :
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data yang menyebar jauh dari garis diagonalnya dan/atau tidakmengikuti
garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang
baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2011).
40
Metode uji heteroskedastisitas dengan korelasi Spearman’s rho yaitu
mengkorelasikan variabel independen dengan nilai unstandardized residual.
Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,10 dengan uji 2 sisi. Jika korelasi
antara variabel independen dengan residual di dapat signifikansi lebih dari 0,10
maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model
regresi.
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi
antara variabel bebas satu terhadap variabel bebas lainnya. Menurut Ghozali
(2011), uji ini bertujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel independen. Dasar pertimbangan uji multikononieritas
adalah sebagai berikut :
1) Jika nilai tolerance > 10 persen dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada multikolineritas antar variabel bebas dalam model regresi.
2) Jika nilai tolerance < 10 persen dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan
bahwa ada multikolinaeritas antar variabel bebas dalam model regresi.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tahun t dengan
kesalahan pengganggu pada periode tahun t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2011). Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang
baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Salah cara uji autokorelasi
41
adalah uji Durbin – Watson (D-W test). Pengambilan keputusan ada tidaknya
autokorelasi adalah:
1) Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du),
maka koefisien autokorelasinya sama dengan nol, hal ini berarti tidak ada
autokorelasi.
2) Bila nilai DW lebih rendah dari batas bawah atau lower bound (dl), maka
koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi
positif.
3) Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisien autokorelasinya lebih
kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi negatif.
4) Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan di bawah batas bawah (dl)
atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl) maka hasilnya tidak dapat
disimpulkan.
3. Pengujian Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji R2 pada intinya mengatur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. R2 nilainya berkisar antara 0 <R
2 < 1,
semakin besar R2 maka variabel bebas semakin dekat hubungannya dengan
variabel tidak bebas, dengan kata lain model tersebut dianggap baik (Ghozali,
2011). Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen.
42
b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji statistik t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh variabel penjelas
atau independen secara individual menerangkan variasi variabel dependen
(Ghozali, 2011). Pengujian ini dilakukan untuk menguji variabel independen
secara parsial dengan tingkat probabilitas 10%. Apabila tingkat probabilitas lebih
kecil dari 10% maka hipotesis diterima. Pada Uji t dapat dilihat pula nilai
koefisien atau beta yang menunjukkan seberapa besar masing-masing variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen, serta menunjukkan pengaruh
positif atau negatif berdasarkan tanda positif atau negatif pada koefisien. Uji ini
dilakukan dengan syarat :
1) Jika t- berpengaruh tabel < t - hitung, maka Ho diterima yaitu variabel
independen tidak signifikan terhadap variabel dependen.
2) Jika t-hitung > t - tabel atau t-hitung – t-tabel, maka Ho ditolak yang berarti
variabel independen berpengaruh signifikan terhadap varianel dependen.
Pengujian juga dapat dilakukan melalui pengamatan nilai signifikansi t pada
tingkat a yang digunakan (penelitian ini menggunakan tingkat a sebesar 10%).
Analisis didasarkan pada perbandingan antara signifikan t dengan nilai
signifikansi 0,10, di mana syarat-syaratnya adalah sebagai berikut :
1) Jika signifikansi t < 0,10, maka Ho ditolak yang berarti variabel
independennya berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
2) Jika signifikansi t > 0,10, maka Ho diterima yaitu variabel independen
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
43
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Ghozali (2011), regresi linear berganda yaitu menguji pengaruh dua
atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen. Disebut berganda
karena banyaknya faktor (dalam hal ini variabel) yang mungkin mempengaruhi
variabel tak bebas. Analisis regresi bertujuan untuk untuk mengetahui apakah
regresi yang dihasilkan adalah baik untuk mengestimasikan nilai variabel
dependen. Sebelum melakukan analisis regresi berganda, metode ini mensyarat
kan untuk melakukanuji asumsi klasik guna mendapatkan hasil yang baik.
Rumus dari regresi linier berganda adalah sebagai berikut (Ghozali, 2011) :
Y = a + b1X1 + b2X1 X2 + e
Keterangan :
Y = Return saham
a = Konstanta
β = Koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun
penurunan variabel terikat (Y) yang didasarkan pada variabel bebas (X)
X1 = Profitabilitas (ROA)
X2 = Nilai tukar (Variabel Moderasi)
X1X2 = Variabel interaksi (perkalian antara variabel bebas dan variabel terikat)
e = Error term
56
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Hasil penelitian pengaruh profitabilitas dengan nilai tukar sebagai variabel
moderasi terhadap return saham pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2014-2016 yang dijelaskan secara rinci
sebagai berikut:
1. Variabel Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap return saham
perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2014-2016.
2. Variabel Profitabilitas dengan Nilai Tukar sebagai Variabel moderasi
berpengaruh posiif signifikan terhadap return saham perbankan di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Tahun 2014-2016.
Berdasarkan hasil simpulan pada penelitian ini, menunjukkan bahwa
profitabilitas terhadap return saham tidak mencerminkan suatu keberhasilan
perusahaan dalam memperoleh laba yang akan meningkatkan return saham.
Nilai tukar yang relatif stabil dari Tahun 2014-2016 dapat membuat keuntungan
yang diterima oleh para investor berubah secara signifikan, nilai tukar dapat
memoderasi profitabilitas terhadap return saham, nilai tukar rupiah terhadap
dolar pada Tahun 2015 melemah dan menguat kembali pada Tahun 2016.
57
B. Saran
Hasil penelitian terhadap variabel-variabel yang telah diteliti, maka penulis
memberikan beberapa saran, yaitu:
1. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agar menambahkan variabel rasio-
rasio keuangan yang ada dalam laporan keuangan, sehingga hasil
penelitian lebih akurat, dan diharapkan dalam penelitian selanjutnya
dapat mempertimbangkan indikator ekonomi makro seperti inflasi,
pertumbuhan ekonomi, kebijakan pemerintah, dan kondisi politik serta
menambahkan variabel independen yang dianggap relevan,
memperpanjang periode observasi, dan menambah sampel perusahaan.
2. Bagi perusahaan, diharapkan agar memperhatikan rasio-rasio keuangannya
agar return sahamnnya baik.
3. Bagi investor, diharapkan agar memilih perusahaan yang memiliki
profitabilitas dan likuiditas yang tinggi dengan tetap menerapkan prinsip
kelayakan investasi.
DAFTAR PUSTAKA
Almira, Talitha Rahma. 2015. “Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap
Return Saham Pada Subsektor Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia”. Jurnal Penelitian.
Amrillah, Muhammad Faisal. 2016. “Pengaruh Nilai Tukar Rupiah (Kurs), Inflasi
Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan
Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2008-
2014”. Jurnal Valuta. Vol 2 No 2
Ang, Robert. 2000. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft.
Arista, Desy. 2012. “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham
Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI Periode Tahun 2005 –
2009”. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan. Vol. 3 No. 1: 1-15
Azhar L, Al. 2013. “Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Biaya Operasional
Pendapatan Operasional dan Loans To Deposit Ratio Terhadap Return
Saham Industri Perbankan”. Jurnal Akuntansi, Vol. 2, No. 1. Fakultas
Ekonomi Universitas Riau
Bisara Chrismas, dan Amanah Lailatul. 2015. “Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Return Saham”. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 4, No. 2 :1-
14
Darmadji, T. & Fakhruddin, H. M. 2008. Pasar Modal di Indonesia. (Edisi 2).
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Damodar N., Gujarati. (2004). Basic Econometrics. Fourth edition, Singapore :
McGraw-Hill Inc.
Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Dwita, Vidyarini dan Rose Rahmidani. 2012. “Pengaruh Inflasi, Suku Bunga dan
Nilai Tukar Terhadap Return Saham Sektor Restoran Hotel dan
Pariwisata”. Jurnal Kajian Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 1.
Universitas Negeri Padang.
Fahmi, Irham dan Yovi Lavianti Hadi. 2009. Teori Portofolio dan Analisis
Investasi. Bandung : Alfabeta.
Gantino, Rilla dan Fahri Maulana. 2013. Pengaruh Roa, Car, Dan Ldr Terhadap
Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2008-2012. Skripsi. Universitas Esa Unggul.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. BP
Undip: Semarang .
Halim, Livia. 2013. “Pengaruh Makro Ekonomi Terhadap Return Saham
Kapitalisasi. Besar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Finesta. Vol. 1 No. 2:
108-113.
Harahap. 2006. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Jakarta. : PT. Raja
Grafindo Persada.
Hartono, Jogyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE
Yogyakarta. Edisi Kedelapan, Yogyakarta.
Haryanto. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hasibuan. 2006. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Helfert, Erich A. 1997. Teknik Analisis Keuangan: Petunjuk Praktis untuk
Mengelola dan Mengukur Kinerja Perusahaan. Edisi Ke Delapan. Alih
bahasa Herman Wibowo. Jakarta: Erlangga.
Hendriksen dan Van Breda. 2010. Accounting Theory fifth edition.
Mcraw Hill internasional edision. Singapore.
Husnan, Suad. 2005. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi
Kelima, Yogyakarta : BPFE.
Hutomo, Mega Yolanda Putri. 2013. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Return Saham dengan Inflasi Sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. STIE Perbanas
Surabaya.
Javed, Benish dan Shehla Akhtar. 2012. Relationship of Exchange Rate, Term
Structure and Money Supply (Macroeconomic Variables) Risk on Stock
Markets Returns. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in
Bussiness. 4(3), pp: 599-625.
Kewal, Suramaya Suci. (2012). “Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs, Dan
Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan”. Jurnal
Economica. Vol. 8. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Palembang.
Krugman dan Obstfeld. 2004. Ekonomi Internasional Teori dan Kebijakan
Harper Collins Publisher. Ahli Bahasa. DR. Faisal H. Basri, SE. MSc,
Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
Kurnia, Ade dan Deannes Isynuwardhana, SE., MM. 2015. “Pengaruh Return On
Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER) Dan Size Perusahaan Terhadap
Return Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Property Dan Real
Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)”. e-
Proceeding of Management : Vol.2, No.3
Labibah, Shofia .2016. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar Terhadap
Return Saham Dengan Risiko Sistematis (Beta) Sebagai Variabel
Intervening: Studi Pada Perusahaan Subsektor Makanan Dan Minuman
Yang Terdaftar Di Bei Periode 2011-2015. Tesis. Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim.
Lestari, Keukeu Firda, Heraeni Tanuatmodjo, dan Mayasari. 2016. “Pengaruh
Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen”. Journal of
Business Management Education. Vol. 1, No. 2 : 11-16
Madura. 2006. Keuangan Perusahaan Internasional. Edisi Kedelapan. Jakarta:
Salemba Empat.
Mankiw, Gregory. 2003. Teori Makroekonomi, edisi kelima. Jakarta: Erlangga.
Ma’rufah, Hidayatul. 2016. “Analisis Pengaruh Suku Bunga, Loan To Deposit
Ratio (Ldr), Non Performing Loan (Npl) Terhadap Profitabilitas (Roa)
Dan Return Saham Pada Perbankan Di Indonesia 2012-2015”. Jurnal.
Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Meythi, Tan, dan Rusli. 2011. “Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas.
Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia”. Jurnal Penelitian Universitas Maranatha. Jakarta.
Murhadi. 2012. Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Valuasi Saham.
Jakarta: Salemba Empat.
Munawir. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Revisi. Liberty. Yogyakarta.
Nugroho, Heru. 2008. Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga dan Jumlah Uang
Beredar Terhadap Return Saham Indeks LQ45 Pada BEI 2002- 2007.
Thesis. Magister Manajemen Universitas Diponegoro.
Nordhaus, William D. dan Paul A. Samuekson. 2001. Macroeconomics.
Seventeenth Edition. McGraw-Hill Higher Education.
Noviant, Brahm Ardhi dan Marsono. 2013. “Analisis Reaksi Pasar dan Risiko
Investasi Antara Perusahaan Perata Laba dan Bukan Perata Laba ( Studi
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI ). Jurnal Akuntansi &
Auditing. Vol. 9/No. 2/Mei 2013 : 226 – 243.
Obsfelt. 2000. Fundamentals of Investment Analysis. Fourth Edition. Graw Hill
Purnamasari, Lilis. 2016. Pengaruh Return On Asset Dan Return On Equity
Terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2015). Skripsi.
Universitas PGRI Yogyakarta.
Praditasari, Anggi dan Lailatul Amanah. 2017. “Pengaruh Rasio Risk-Based Bank
Rating terhadap Return Saham Perusahaan Perbankan”. Jurnal Ilmu dan
Riset Akuntansi Volume 6, Nomor 9.
Prasetio, Wahyu Ageng. 2012. “Analisis Pengaruh Variabel Makro-Ekonomi dan
Rasio Keuangan Perusahaan Terhadap Return Saham (Studi Kasus pada
Sub-Sektor Komponen dan Otomotif yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia)”. Jurnal. Universitas Gunadarma
Prihantini, Ratna. 2009. Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, ROA, DER dan
CR Terhadap Return Saham (Studi Kasus Saham Industri Real Estate And
Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2003 – 2006).
Tesis. Universitas Diponogoro.
Purnomo, Serfianto Dibyo dan Iswi Hariyani. 2010. Buku Pintar Hukum Bisnis
Pasar Modal. Cetakan 1. Jakarta: Transmedia Pustaka.
Purnomo, Tri Hendra dan Nurul Widyawati. 2013. “Pengaruh Nilai Tukar, Suku
Bunga, dan Inflasi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Properti”.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen, Vol. 2 No. 10.
Puspita, Vera. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan LQ-45 Di Bursa Efek
Indonesia). Skripsi. Universitas Lampung.
Rahardjo, Budi. 2007. Keuangan dan Akuntansi untuk Manajer Non Keuangan.
Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Riyanto. 2008. Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.
Rosa, Brian Alfa. 2014. Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Return
Saham Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Skripsi.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Sawir. 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan
Perusahaan, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Setiawan dan Pardiman. 2014. “Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover,
Time Interest Earned dan Return On Equity terhadap Harga Saham pada
Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI
Periode 2009-2012”. Jurnal Nominal. Vol. III. No. 1.
Sharpe, William F. 1997. Investasi. Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1 & 2 . Jakarta:
Renhallindo.
Solimun. 2010. Analisis Variabel Moderasi Dan Mediasi. Malang: Program Studi
Statistika FMIPA-UB.
Sudarsono, Bambang dan Bambang Sudiyatno. 2016. ”Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Return Saham Pada Perusahaan Property Dan Real Estate
Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Idonesia Tahun 2009 - 2014”. Jurnal
Bisnis dan Ekonomi. Vol. 23, No 1: 46.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.
Susilowati, Yeye. 2011. “Reaksi Signal Rasio Profitabilitas Dan Rasio
Solvabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di BEI pada periode 2006-2008”. Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol.
III. No. 1: 17-37
Sutriani, Anis. 2014. “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Dan Likuiditas Terhadap
Return Saham Dengan Nilai Tukar Sebagai Variabel Moderasi Pada Saham.
LQ-45”. Journal of Business and Banking. Vol. 4, No. 1: 67-80.
Tandelilin, Eduardus. 2000. Pasar modal Indonesia: Problem dan Prospek.
Wahana, Vol. 3, No.2. Yogyakarta : BPFE.
Todaro, Michael P dan Stephen C. Smith. 2010. Pembangunan Ekonomi. Edisi
kesembilan. Jakarta: Erlangga.
Ulupui, I.G.K.A. 2007. “Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas,
dan Profitabilitas terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Makanan
dan Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di BEJ)”, AUDI
Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol. 1.
Umam, Ilyasa. 2016. “Pengaruh Likuiditas, Aktivitas, Dan Profitabilitas Terhadap
Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Tahun
2010-2013”. Jurnal Penelitian Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas
Lampung.
Wiradharma, Made Satria dan Luh Komang Sudjarni. 2016. “Pengaruh Tingkat
Suku Bunga, Tingkat Inflasi, Nilai Kurs Rupiah dan Produk Domestik
Bruto Terhadap Return Saham”. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No.
6.
Wulandari, Wiki. 2015. Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Dan
Rasio Pasar Terhadap Return Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Food
and Beverages yang Terdaftar Di BEI Periode 2011-2013). Jurnal Penelitian
Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
-------www.idx.co.id. Diakses pada November 2017
-------www.ojk.go.id. Diakses pada November 2017
-------www.investasi.kontan.co.id. Diakses pada Januari 2018
-------www.kurshariini.web.id. Diakses pada April 2018
-------www. statistikian.com. Diakses pada April 2018