paket ( iii) tanah

Upload: yusprit-paraso

Post on 03-Apr-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Paket ( III) Tanah

    1/14

    LAPORAN HASIL PRAKTEK

    PEMERIKSAAN TELUR CACING

    PADA TANAH

    Disusun oleh:

    Yusprit Paraso

    POLINTEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO

    JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

    MANADO

    2013

  • 7/28/2019 Paket ( III) Tanah

    2/14

    LEMBAR PERSETUJUAN

    LAPORAN PRAKTEK INI SUDAH DI SETUJUI OLEH

    DOSEN PEMBIMBING

    PEMBIMBING I PEMBIMBING II

    SUWARJA SPd. M. Kes J. A. SJARKAWI Spd. M. kes

    NIP :196304191988031001 NIP : 194911111972061001

    i

  • 7/28/2019 Paket ( III) Tanah

    3/14

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa karena atas kasih dan

    penyertaanya kami dapat menyelesaikan penyusunan hasil laporan praktek yang berjudulpemeriksaan telur cacing pada tanah.

    Laporan ini di susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah parasitologi ,juga

    bertujuan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

    Pembuatan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak terutama tim pengajar

    mata kuliah parasitologi.

    Akhirnya kami menyadari bahwa hasil laporan ini masih terdapat banyak kekurangan,

    oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari

    semua pihak untuk menyempurnakan laporan ini.semoga laporan ini dapat bermanfaatbagi kita semua.

    Hormat kami

    Penyusun

    Yusprit Paraso

    ii

  • 7/28/2019 Paket ( III) Tanah

    4/14

    DAFTAR ISI

    Lembar Persetujuan............I

    Kata Pengantar ..............ii

    Daftar Isi...........iii

    Bab I Pendahuluan...........1

    1.1 Latar Belakang.........11.2 Tujuan ....................21.3 Waktu Pelaksanaan... .........2

    Bab II Dasar Teori............. .................3

    Bab III Pembahasan...................................4

    3.1 Alat Dan Bahan Yang Digunakan.......................6

    3.2 Penentuan Lokasi Pengambilan Sampel Tanah.................................... ........7

    3.3 Prosedur Pemeriksaan Sampel Tanah..............................................7

    3.4 Prosedur Pemeriksaan Sampel Tanah ..................................................... .......8

    3.5 Hasil Kegiatan Praktek..................................................... .......................................9

    Bab IV Penutup ...................................10

    4.1 Kesimpulan ..............................10

    4.2 Saran...................................10

    4.3 Daftar Hadir............................................................. .................................... .................11

    iii

  • 7/28/2019 Paket ( III) Tanah

    5/14

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Manusia merupakan hospes beberapa nematoda usus, yang sebagian besar

    menyebabkan masalah kesehatan. Diantara nematoda usus terdapat sejumlah spesies

    yang ditularkan melalui tanah yang terpenting bagi manusia adalah Ascaris

    lumbricoides, Necator americanus, Ancylostoma duodenale, Trichuris trichiura dan

    Strongyloides stercoralis.

    World Health Organization memperkirakan ada sekitar 350 sampai 500 juta orang

    yang terinfeksi nematoda usus yang dikarenakan tanah yang telah tercemar dengan

    tinja penderita merupakan faktor utama yang menyebabkann tingginya prevalensi

    kecacingan terutama penderita yang berusia 5 sampai 15 tahun .

    Dengan ditemukannya telur nematoda usus pada tanah permukaan dapat

    memberikan indikasi bahwa tanah tersebut telah tercemar oleh tinja manusia, ini

    berarti pula bahwa penggunaan jamban tidak dilakukan. Dengan demikian perlu

    adanya pemeriksaan tanah untuk menegakkan diagnose terjadinya pencemaran

    tanah oleh nematoda usus.

    1

  • 7/28/2019 Paket ( III) Tanah

    6/14

    1.2 TUJUANAdapun tujuan pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut :

    a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Parasitologi.b. Untuk mendiagnosis penyakit kecacingan (Ascariasis, Trichuriasis, dan

    Ancylostomiasis)

    c. Untuk mengetahui cara pemeriksaan telur cacing pada tanah.d. Untuk mengetahui pencemaran tanah oleh parasit

    1.3 WAKTU PELAKSANAANHari/Tgl : Kamis,2 MEI 2013

    Waktu :14.30-16.00

    Tempat : Laboratorium Parasitologi Kesehatan Linkungan.

    Lokasi pengambilan sampel : samping bangunan analis kesehatan

    2

  • 7/28/2019 Paket ( III) Tanah

    7/14

    BAB II

    DASAR TEORI

    A. Tanah

    1. Pengertian Tanah

    Tanah adalah bahan mineral yang tidak padat (unconsolidated) terletak

    dipermukaan bumi, yang telah dan tetap akan mengalami perlakuan dan

    dipengaruhi oleh factor-faktor genetic dan lingkungan yang meliputi bahan induk,

    iklim (termasuk kelembaban dan suhu), organisme (makro dan mikro) dan

    topografi pada suatu periode waktu tertentu.

    2. Sifat Fisik TanahSecara keseluruhan sifat fisik tanah ditentukan oleh :

    a. Ukuran dan komposisi partikel-partikel hasil pelapukan bahan penyusun tanah

    b. Jenis dan proporsi komponen-komponen penyusun partikel-partikel

    c. Keseimbangan antara suplai air, energi dan bahan dengan kehilangannya

    d. Intensitas reaksi kimiawi dan biologis yang telah atau sedang berlangsung

    3. Tekstur Tanah

    Tekstur tanah menunjukan komposisi partikel penyusun tanah (separat), yaitu :

    a. Pasir (sand) berdiameter 2,00 sampai 0,20 mm atau 2000-200 m

    b. Debu (silt) berdiameter 0,20-0,002 mm atau 200-2 m

    c. Liat (clay) berdiameter < 2 m

    3

  • 7/28/2019 Paket ( III) Tanah

    8/14

    Berdasarkan kelas teksturnya maka tanah digolongkan menjadi :

    a. Tanah bertekstur kasar atau tanah berpasir berarti tanah yang mengandung

    minimal 70% pasir atau bertekstur pasir atau pasir berlempung

    b. Tanah bertekstur halus atau tanah berliat berarti tanah yang mengandung minimal

    37,5% liat atau bertekstur liat, liat berdebu atau liat berpasir

    c. Tanah bertekstur sedang atau tanah berlempung, terdiri dari :

    1) tanah bertekstur sedang tetapi agak kasar meliputi tanah yang bertekstur lempung

    berpasir atau lempung berpasir halus

    2) tanah bertekstur sedang meliputi yang bertekstur lempung berpasir halus,

    lempung ,lempung berdebu atau debu

    3) tanah bertekstur sedang tetapi agak halus mencakup lempung liat lempung liat

    berpasir atau lempung liat berdebu.

    B.pencemaran tanah oleh nematoda usus.

    Jenis tanah merupakan faktor yang mempengaruhi epidemiologi soil transmitted

    helminth, yang terdiri dari pasir (berdiameter 0,05 sampai 2 mm), lumpur

    (berdiameter0,05 samapi 0,02 mm), dan tanah liat (berdiameter 0,02 mm sampai 2).

    Ketiga jenis tanah ini dibedakan berdasarkan diameter partikelnya dan kelembaban

    yang ditimbulkan atau jumlah air yang diperlukan untuk membuatnya lembab Soil

    transmitted helminth Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura juga

    memanfaatkan karakteristik ketiga jenis tanah diatas, misalnya telur Ascaris

    lumbricoides dan Trichuris trichiura tumbuh lebih baik di tanah liat karena

    kelembaban jenis tanah ini sangat cocok. Karakteristik dari ketiga jenis tanah lainnya

    juga menguntungkan pertumbuhan dan perkembangan telur cacing adalah berat jenis

    masing-masing jenis tanah, pasir memiliki berat jenis paling besar dibandingkandengan lumpur dan tanah liat dan pasir akan tenggelam di air, oleh karena itu pasir di

    temukan di dasar sungai.

    4

    Pencemaran tanah oleh nematoda usus ditandai dengan adanya telur nematoda usus

  • 7/28/2019 Paket ( III) Tanah

    9/14

    pada tanah permukaan. Dengan indikasi tanah tersebut telah tercemar oleh kotoran

    manusia yang terinfeksi nematoda usus. Hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan

    jamban keluarga dan pembuangan sampah. Untuk mencegah atau sekurang-

    kurangnya mengurangi kontaminasi tinja terhadap tanah, maka pembuangan tinja

    harus dikelola dengan baik, maksudnya harus di suatu tempat tertentu atau jamban

    yang sehat. Dimana jamban yang digunakan harus memenuhi syarat kesehatan,

    yaitu :

    1. tidak mencemari sumber air (sumur pompa tangan, sumur gali, perpipaan), untuk

    itu lubang kotoran paling sedikit berjarak 10 meter.

    2. tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga ataupun tikus, untuk itu

    jamban harus tertutuprapat

    3. air seni, air pembersih, air pengelontor tidak mencemari tanah sekitar, lantai harus

    dibuat kedap air, dan harus cukup luas paling sedikit berukuran 1x1 meter

    Jamban yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan mempengaruhi timbulnya

    berbagi macam penyakit yang salah satunya adalah penyakit kecacingan. Penyebaran

    penyakit kecacingan dari tinja manusia dapat melalui salah satunya adalah tanah.

    Berbagai akibat kurangnya dalam pengelolaan sampah sejak sampah dihasilkan

    sampai pembuangan akhir sangat merugikan kesehatan masyarakat secara langsung

    salah satunya adalah terjadinya pencemaran tanah oleh nematoda usus. Nematoda

    sangat menyukai dan bertahan hidup dengan kondisi tanah yang mempunyai

    kelembaban yang tinggi. Tanah yang telah termar oleh nematoda akan

    mengakibatkan masalah kesehatan khususnya penyakit kecacingan. Upaya

    kebersihan yang harus dilakukan untuk mewujudkan kondisi halaman rumah yang

    bersih melalui pengelolaan sampah. Pengendalian dampak pembuangan sampah

    untuk mengurangi resiko bagi kesehatan masarakat terutama untuk mengurangi

    terjadinya infeksi kecacingan Syarat yang harus terpenuhi dalam pengelolaan sampahadalah tidak mencemari udara, air dan tanah

    5

  • 7/28/2019 Paket ( III) Tanah

    10/14

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1. alat dan Bahan yang di gunakan.

    - Larutan hypoklorit 30%- Larutan magnesium sulfat (mgso4 = 282 gram/liter- Larutan eosin- Aquades- sendok- sentrifugator- Mikroskop- Objeck glass- Tabung sentrifuse- Cover glass (kaca tutup)- Gelas ukur 1000 ml- spatula- Pipet isap kecil- Timbangan analitik- Tanah- Corong saringan kawat kasa- Rak tabung- Pinset/penjepit- Garpu tanah- Sendok semen/tropol- Kantong plastik- Spidol permanent

    6

  • 7/28/2019 Paket ( III) Tanah

    11/14

    3.3. Penentuan lokasi pengambilan sampel tanah

    Di dalam rumah yang berlantai tanah, seperti tempat-tempat yang sering di pakai(ruang keluarga, sekitar dapur, dan sekitar kamar mandi)

    Di halaman rumah, seperti sekitar tempat bermain anak-anak, sekitar pembuangankotoran manusia (jamban), halaman yang lembab dan halaman yang di perkirakan

    tercemar tinja.

    Tiap lokasi di halaman rumah maupun didalam rumah di ambil 4 sampel Ke 4 titik sampel tersebut di sebut 1 sampel.

    3.4. Prosedur pemeriksaan sampel tanah

    Saring 100 gram sampel tanah dengan saringan kawat kasa.

    Timbang sampel tanah yang telah di saring dengan kawat kasa, sebanyak lebihkurang 5 gram

    Masukan tanah yang beratnya 5 gram tersebut kedalam tabung sentrifuse. Tambahkan larutan hypoklorit 30% kedalam tabung yang berisi tanah, sebanyak

    kurang lebih volume tabung (20 ml)

    Aduk dengan pengaduk atau spatula hingga merata dan diamkan selama 1jam Masukan tabung sentrifuse tersebut kedalam sentrifugator Setelah semua tabung sentrifuse terisi, hidupkan sentrifugator dengan kecepatan

    2000 rpm selama kurang lebih 2 menit

    Ambil tabung tersebut, kemudian buang cairan supernatanya secara hati-hati Tambahkan larutan aquades kedalam tabung sentrifuse sebanyak kurang lebih

    dari volume (20 ml)

    Masukan kembali tabung tersebut kedalam sentrifugator kemudian putar dengankecepatan 2000 rpm selama 2 menit sampai benar-benar berhenti, kemudian

    hidupkan kembali sentrifuse tersebut selama 2 menit.

    Ambil tabung tersebut dan buang cairan supernatanya secara hati-hati. Ambil larutan magnesium sulfat (mgso4) konsentrasi 282 gram perliter sebanyak

    kurang lebih dari volume (20 ml)

    7

  • 7/28/2019 Paket ( III) Tanah

    12/14

    Aduk dengan pengaduk (spatula) hingga homogen. P utar tabung tersebut dengan kecepatan 2500 rpm selama 5 menit. Setelah sentrifugator berhenti, ambil tabung tersebut dan diletakan pada rak

    tabung.

    Tambahkan larutan mgso4 kedalam tabung sentrifuse, hingga mencapai permukaantabung secara hati-hati.

    Letakan dek glass di atas mulut tabung sentrifuse sehingga larutan menyentuh dekglas dan biarkan selama 30 menit

    Ambil dek glas tersebut, kemudian di letakan pada kaca objek yang telah di berilarutan eosin secara hati-hati

    Periksa sediaan tersebut di atas mikroskop dan indentifikasi telur cacing yang ada Lakukan pencacatan hasil pemeriksaan.

    8

  • 7/28/2019 Paket ( III) Tanah

    13/14

    3.5 HASIL KEGIATAN PRAKTEK

    Dari hasil praktikum pemeriksaan parasit pada tanah, kelompok A melakukan

    pemeriksan , dan hasil yang diperoleh yaitu tidak adanya telur parasit (negatif)

    9

    BAB IV

  • 7/28/2019 Paket ( III) Tanah

    14/14

    PENUTUP

    4.1 KESIMPULANBerdasarkan hasil pemeriksaan telur cacing/parasit pada tanah dapat diambil

    beberapa kesimpulan sebagai berikut:

    1. Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mahluk hidup yang tinggal,atau makan atau hidup menumpang, baik untuk sementara waktu atau selamanya,

    dimahluk hidup lainnya.

    2. Hasil yang didapat dari pemeriksaan adalah negatif yang artinya bahwa tidakditemukkan telur cacing pada sampel tanah yang di ambil.

    4.2 SARAN1. Meningkatkan pengetahuan tentang penyakit parasit agar masyarakat dapat terhindar dari

    penyakit kecacingan

    2. Membuang faeces pada tempatnya, untuk mencegah terjadinya infeksi cacing parasitusus.

    3. Menghindari makanan, air, tanah yang terkontaminasi oleh tinja yang mengandung teluratau larva parasit

    4. Menjaga kebersihan diri dan tempat tinggal agat terhindar dari infeksi parasit.5. Memakai alas kaki/sendal. Selain itu dalam melaksanakan suatu praktek sebaiknya

    kita harus mendengarkan arahan yang di sampaikan oleh dosen pembimbing

    praktek, memakai perlengapan laboratorium seperti baju lab, hanskun, masker, dll.

    Merawat alat-alat praktek, menjaga kebersihan laboratorium Serta didukung oleh

    fasilitas-fasilitas yang ada.

    10