p u t u s a n - pt-medan.go.id filesamto, s.sos, umur 51 tahun, agama islam, pekerjaan pegawai...
TRANSCRIPT
P U T U S A N
Nomor : 216/PDT/2014/PT.MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata dalam pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan
putusan sebagai berikut dalam perkara antara :
SAMTO, S.Sos, umur 51 tahun, Agama Islam, pekerjaan Pegawai Negeri
Sipil, beralamat di Kel. Sidomulyo, Kec. Stabat,
Kab. Langkat, Prov. Sumatera Utara yang dalam
hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya bernama A.
LEO SEMBIRING, SH, WILMAN MARUTA, SH,
SUYITNO, S.H., MH.B, dan ROJALI, S.H.,
Advokat/Penasihat Hukum pada Kantor Hukum
AHMAD LEO SEMBIRING, S.H., & Rekan yang
berkantor di Jl. Pijer Podi No. 30 A, Padang Bulan,
Kota Medan berdasarkan Surat Kuasa Khusus
bermeterai cukup tertanggal 02 September 2010
dan telah didaftarkan dalam register kepaniteran
Pengadilan Negeri Stabat pada tanggal 03
September 2010 dengan No. 106/SK/2010/PN.Stb,
selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING I
semula PENGGUGAT DALAM KONPENSI/
TERGUGAT DALAM REKONPENSI;
L a w a n :
1. UNGGUL MANURUNG, SP, pekerjaan Pegawai PTPN II, beralamat di
Jl. Sudirman, Kel. Perdamaian, Kec. Stabat, Kab.
Langkat, selanjutnya disebut sebagai
PEMBANDING II semula TERGUGAT DALAM
KONPENSI/ TURUT TERGUGAT I DALAM
REKONPENSI;
- 2 -
2. PT PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO), berkedudukan di Jl.
Besar Tanjung Morawa, Kab. Deli Serdang,
selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING III
semula TURUT TERGUGAT II DALAM
KONPENSI/ PENGGUGAT DALAM REKONPENSI;
D a n :
3. KROMO WIRYO, pekerjaan bertani, dahulu tinggal di Desa Kuala Bingei,
Kec. Stabat, Kab. Langkat sekarang tidak diketahui
alamatnya tetapi masih berada di wilayah Republik
Indonesia, selanjutnya disebut sebagai TURUT
TERBANDING I semula TURUT TERGUGAT I
DALAM KONPENSI/ TURUT TERGUGAT II
DALAM REKONPENSI;
4. PEMERINTAH RI berkedudukan di Jakarta, Cq. MENTERI DALAM
NEGERI berkedudukan di Jakarta, Cq.
GUBERNUR SUMATERA UTARA berkedudukan
di Medan Cq. BUPATI LANGKAT berkedudukan di
Stabat Cq. CAMAT STABAT berkedudukan di
Stabat, selanjutnya disebut sebagai TURUT
TERBANDING II semula TURUT TERGUGAT III
DALAM KONPENSI/ TURUT TERGUGAT III
DALAM REKONPENSI;
5. PEMERINTAH RI berkedudukan di Jakarta, Cq. MENTERI DALAM
NEGERI berkedudukan di Jakarta, Cq.
GUBERNUR SUMATERA UTARA berkedudukan
di Medan Cq. BUPATI LANGKAT berkedudukan di
Stabat Cq. CAMAT STABAT berkedudukan di
Stabat Cq. LURAH KELURAHAN PERDAMAIAN
berkedudukan di Kel. Perdamaian, Stabat,
selanjutnya disebut sebagai TURUT
TERBANDING III semula TURUT TERGUGAT IV
- 3 -
DALAM KONPENSI/ TURUT TERGUGAT IV
DALAM REKONPENSI;
6. PEMERINTAH RI berkedudukan di Jakarta, Cq. BADAN PERTANAHAN
NASIONAL berkedudukan di Jakarta, Cq.
KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN
SUMATERA UTARA berkedudukan di Medan Cq.
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN LANGKAT
berkedudukan di Stabat, selanjutnya disebut
sebagai TURUT TERBANDING IV semula TURUT
TERGUGAT V DALAM KONPENSI/ TURUT
TERGUGAT V DALAM REKONPENSI;
Dalam hal ini PEMBANDING II semula TERGUGAT
DALAM KONPENSI/ TURUT TERGUGAT I DALAM
REKONPENSI dan PEMBANDING III semula
TURUT TERGUGAT II DALAM KONPENSI/
PENGGUGAT DALAM REKONPENSI masing-
masing memberi kuasa kepada POSMAN
NABABAN,SH berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tanggal 19 Nopember 2010 dan tanggal 23
Nopember 2010;
Pengadilan Tinggi tersebut;
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan
dengan perkara ini ;
TENTANG DUDUK PERKARA
Membaca surat gugata Penggugat tertanggal 02 September 2010
yang telah didaftarkan dalam register Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Stabat pada tanggal 03 September 2010 dengan No. 22/Pdt.G/2010/PN.Stb,
mengajukan hal-hal sebagai berikut :
- Bahwa Penggugat ada memiliki tanah yang Penggugat ganti rugi dari
Turut Tergugat I, yang terletak di Kel. Perdamaian, Kec. Stabat, Kab.
- 4 -
Langkat, Prov. Sumatera Utara seluas 2.523 M2, yang batas-batasnya
sebagai berikut:
-Sebelah Utara berbatas dengan Gang 69 M;
-Sebelah Timur berbatas dengan Jl. Bambuan 62 M;
-Sebelah Selatan berbatas dengan Jl. Sudirman 18/39/12 M;
-Sebelah Barat berbatas dengan Gang 62 M;
- Bahwa setelah Penggugat ganti rugi, Penggugat telah memohon
peningkatan hak kepada Turut Tergugat V, dan atas permohonan
Penggugat tersebut serta bantuan Turut Tergugat III dan Turut
Tergugat IV, maka tanah yang Penggugat ganti rugi tersebut, telah
dikeluarkan Sertifikatnya oleh Turut Tergugat V, sesuai dengan SHM
No. 1690 tanggal 07 Oktober 2003;
- Bahwa setelah itu tanah Penggugat tersebut Penggugat pagar keliling
dengan batu setinggi + 50 cm;
- Bahwa setelah itu pada tahun 2009 tanah Penggugat tersebut dikuasai
oleh Tergugat dan di atas tanah tersebut dibuat pembibitan kelapa
sawit;
- Bahwa setelah itu Penggugat telah memberi peringatan kepada
Tergugat agar mengosongkan tanah Penggugat tersebut, tetapi
sampai dengan saat ini Tergugat tetap tidak mau mengosongkan
tanah Penggugat tersebut, katanya tanah itu milik PTPN II (Turut
Tergugat II);
- Bahwa atas perbuatan Tergugat tersebut jelas dapat dikategorikan
perbuatan melawan hukum yang menguasai tanah milik Penggugat
tanpa ijin dari Penggugat, maka dengan terpaksa Penggugat
mengajukan gugatan ini di Pengadilan Negeri Langkat di Stabat untuk
menuntut Tergugat agar menyerahkan tanah milik Penggugat tersebut
sesuai dengan SHM No. 1690 tanggal 07 Oktober 2003 kepada
Penggugat dalam keadaan baik dan bebas agunan;
- Bahwa akibat perbuatan yang melawan hukum yang dilakukan oleh
Tergugat, maka Penggugat dirugikan baik moril maupun materiil, maka
Penggugat menuntut Tergugat untuk membayar kerugian Penggugat
tersebut, yaitu:
- 5 -
1. Moril
Bahwa Penggugat sebagai Pegawai Negeri Sipil dan juga sebagai
panutan dalam masyarakat tempat Penggugat tinggal dan keluarga
dengan adanya perbuatan Tergugat tersebut maka Penggugat
mengalami penderitaan berkepanjangan, karena tidak mampu
mempertahankan haknya, maka oleh karena itu Penggugat merasa
malu dan sangat disepelekan oleh keluarga di kalangan
masyarakat, maka sangat beralasan Tergugat dibebankan untuk
membayar kerugian moril Penggugat tersebut sebesar Rp.
1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) yang harus dibayar Tergugat
kepada Penggugat;
2. Material
- Bahwa Penggugat tidak dapat menikmati hasil dari tanah
tersebut, karena jika disewakan untuk Pembibitan Sawit,
Penggugat sudah mendapatkan uang, maka Penggugat akan
memperoleh uang sewa setiap tahunnya sebesar Rp.
2.000.000,- (dua juta rupiah), sedangkan tanah Penggugat
tersebut dikuasai oleh Tergugat selama 2 (dua) tahun, maka
Penggugat mengalami kerugian sebesar Rp. 4.000.000,-
(empat juta rupiah) ditambah uang sewa sampai dengan tanah
tersebut diserahkan Tergugat kepada Penggugat;
- Untuk mempertahankan hak-hak Penggugat, Penggugat harus
mengeluarkan biaya untuk mengajukan gugatan, ongkos-
ongkos lain sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta
rupiah);
- Bahwa untuk menjamin seluruh tuntutan Penggugat agar tidak nihil,
Tergugat harus membayar ganti rugi kepada Penggugat, maka
dimohon sudilah kiranya Bapak Ketua Pengadilan Negeri Langkat di
Stabat untuk meletakkan sita jaminan terhadap harta bergerak
maupun tidak bergerak milik Tergugat termasuk tanah obyek
sengketa karena Penggugat khawatir Tergugat akan mengalihkan
obyek sengketa kepada pihak lain, sehingga dianggap cukup atas
tuntutan Penggugat;
- Bahwa oleh karena itu alasan dan bukti-bukti Penggugat adalah bukti
yang autentik dan beralasan hukum serta kepentingan Penggugat
- 6 -
mendesak, maka cukup alasan bagi Majelis Hakim yang memeriksa
perkara ini untuk memutus dengan putusan serta merta atau putusan
yang dapat dijalankan lebih dahulu walaupun ada verzet, banding,
kasasi maupun peninjauan kembali;
- Bahwa agar Tergugat mematuhi isi putusan ini, apabila Tergugat lalai
mematuhi isi putusan tersebut diwajibkan membayar uang paksa
sebesar Rp. 100.000,-/hari (seratus ribu rupiah) per hari kepada
Penggugat sampai obyek sengketa diserahkan kepada Penggugat
dan menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul
dan menghukum Turut Tergugat I s/d Turut Tergugat V untuk tunduk
dan patuh pada Putusan ini;
- Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dimohon kepada Ketua
Pengadilan Negeri Langkat di Stabat untuk menetapkan suatu hari
persidangan dan memanggil para pihak pada tempat yang telah
ditentukan, kemudian mengambil keputusan dengan Amar Putusan
sebagai berikut;
PRIMAIR;
- Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;
- Menyatakan Perbuatan Tergugat adalah perbuatan melawan hukum;
- Menghukum Tergugat maupun orang lain yang memperoleh hak dari
padanya ataupun siapa saja yang berada di atas tanah/objek
sengketa untuk menyerahkan tanah obyek sengketa/tanah tersebut
kepada Penggugat dalam keadaan baik dan kosong, tanah terletak di
Kel. Perdamaian, Kec. Stabat, Kab. Langkat, Sumatera Utara seluas
+ 2.523 M2, sesuai dengan SHM No. 1690 tanggal 17 Oktober 2003
yang batas-batasnya sebagai berikut:
-Sebelah Utara berbatas dengan Gang 69 M;
-Sebelah Timur berbatas dengan Jl. Bambuan 62 M;
-Sebelah Selatan berbatas dengan Jl. Sudirman 18/39/12 M;
-Sebelah Barat berbatas dengan Gang 62 M;
- Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat:
1. Moril
Menghukum Tergugat untuk membayar kerugian moril Penggugat
tersebut sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) yang
harus dibayar Tergugat kepada Penggugat secara tunai;
- 7 -
2. Material
- Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Penggugat
uang sewa tanah sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta
rupiah)/tahun, sedangkan tanah Penggugat tersebut dikuasai
oleh Tergugat selama 2 (dua) tahun, maka Penggugat
mengalami kerugian sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta
rupiah) ditambah uang sewa sampai dengan tanah tersebut
diserahkan Tergugat kepada Penggugat;
- Menghukum Tergugat untuk membayar biaya untuk
mengajukan gugatan dan ongkos-ongkos lain yang dikeluarkan
oleh Penggugat sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta
rupiah) kepada Penggugat;
- Menyatakan sita yang dimohonkan Penggugat sah dan berharga;
- Menyatakan putusan ini dapat dijalankan dengan serta merta,
walaupun ada verzet, banding, kasasi maupun peninjauan kembali;
- Menghukum Tergugat mematuhi isi putusan ini apabila Tergugat lalai
mematuhi isi Putusan tersebut diwajibkan membayar uang paksa
sebesar Rp. 100.000,-/hari (seratus ribu rupiah) per hari kepada
Penggugat sampai obyek sengketa diserahkan kepada Penggugat;
- Menghukum Turut Tergugat I s/d Turut Tergugat V untuk tunduk dan
patuh pada putusan ini;
- Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam
perkara ini;
SUBSIDAIR;
Jika Pengadilan berpendapat lain mohon Putusan yang seadil-adilnya;
Membaca jawaban dari Para Tergugat yang mengajukan Eksepsi dan
Jawaban tertanggal 26 Januari 2011 sebagai berikut :
I. TENTANG EKSEPSI DARI TERGUGAT DAN TURUT TERGUGAT II ;
TENTANG GUGATAN PENGGUGAT YANG KABUR (OBSCUUR LIBEL)
1. Bahwa Tergugat dan Turut Tergugat II membantah dan menolak dengan
tegas seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat tertanggal 2 September 2010
yang telah dimajukan dalam perkara ini, kecuali diakui kebenarannya
oleh Tergugat dan Turut Tergugat II secara tegas dalam jawaban ini;
- 8 -
2. Bahwa secara hukum tanah terperkara adalah merupakan merupakan
hak dari PTPN.II (Persero) (Turut Tergugat II) sesuai dengan Peta
Pendaftaran No.82/1997 tertanggal 24 Nopember 1997 atas nama
PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Kwala Bingei yang
merupakan lampiran dari Sertifikat HGU No.3/Desa Kwala Bingei
tertanggal 13 Juni 2003 atas nama PT.Perkebunan Nusantara II
(Persero) berkedudukan di Tanjung Morawa Medan yang dikeluarkan
oleh Turut Tergugat V dengan luas 2.199,22 Ha (dua ribu seratus
sembilan puluh sembilan koma dua puluh dua hektar) ;
3. Bahwa tanah seluas 2.199,22 Ha (dua ribu seratus sembilan puluh
sembilan koma dua puluh dua hektar) yang tercantum dalam Peta
Pendaftaran No.82/1997 tertanggal 24 Nopember 1997 yang merupakan
lampiran dari Sertifikat HGU No.3/Desa Kwala Bingei tertanggal 13 Juni
2003 yang dikeluarkan oleh Turut Tergugat V termasuk didalamnya tanah
terperkara seluas + 2.523 M2 (lebih kurang dua ribu lima ratus dua puluh
tiga meter persegi) adalah merupakan bahagian luas areal perumahan
Karyawan Pimpinan PTPN.II (Persero) Kebun Kwala Bingei yang
diuraikan dalam luas D dari Peta Pendaftaran No.82/1997 tertanggal 24
Nopember 1997 dengan luas 0,44 Ha (nol koma empat puluh empat
hektar) ;
4. Bahwa Tergugat adalah Karyawan Pimpinan PTPN.II (Persero) Kebun
Kwala Bingei dimana secara hukum PTPN.II (Persero) adalah Badan
Hukum yang berdiri sendiri berdasarkan PP No.7 tahun 1996 tanggal 14
Pebruari 1996, dan sesuai dengan Akte Pendirian Perusahaan Perseroan
(Persero) Perseroan Terbatas “Perusahaan Perseroan (Persero)
PT.Perkebunan Nusantara II (“PTPN.II (Persero)” No.35 tertanggal 11
Maret 1996, dan Keputusan Menteri Kehakiman RI No.C.2-
8330.HT.01.01.TH 96 tertanggal 8 Agustus 1996, Perseroan Terbatas
Perkebunan IX bergabung dengan PT.Perkebunan II dengan nama
PTP.Nusantara II (Persero). maka PTPN.II (Persero) selaku Pemegang
Hak atas tanah terperkara seluas 2.199,22 Ha (dua ribu seratus sembilan
puluh sembilan koma dua puluh dua hektar) sesuai dengan Peta
Pendaftaran No.82/1997 tertanggal 24 Nopember 1997 yang merupakan
lampiran dari Sertifikat HGU No.3/Desa Kwala Bingei tertanggal 13 Juni
- 9 -
2003, maka secara hukum gugatan Penggugat seharusnya dimajukan
kepada PTPN.II (Persero) (Turut Tergugat II );
5. Bahwa dengan demikian adalah salah dan keliru gugatan Penggugat
yang ditujukan kepada Tergugat karena tanah terperkara adalah
merupakan hak dari Turut Tergugat II maka seharusnya gugatan
Penggugat ditujukan kepada PTPN.II (Persero) karena PTPN.II (Persero)
adalah pemegang hak atas tanah seluas 2.199,22 Ha (dua ribu seratus
sembilan puluh sembilan koma dua puluh dua hektar) termasuk
didalamnya tanah terperkara seluas + 2.523 M2 (lebih kurang dua ribu
lima ratus dua puluh tiga meter persegi) yang merupakan bahagian luas
areal perumahan Karyawan Pimpinan PTPN.II (Persero) Kebun Kwala
Bingei yang diuraikan dalam luas D dari Peta Pendaftaran No.82/1997
tertanggal 24 Nopember 1997 dengan luas 0,44 Ha (nol koma empat
puluh empat hektar) yang merupakan lampiran dari Sertifikat HGU
No.3/Desa Kwala Bingei tertanggal 13 Juni 2003 yang dikeluarkan oleh
Turut Tergugat V, dengan demikian dengan demikian jelaslah gugatan
Penggugat adalah kabur (obscuur libel) ;
Berdasarkan uraian-uraian Tergugat dan Turut Tergugat II tersebut
diatas, mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
ini, agar sudi kiranya menyatakan gugatan Penggugat dinyatakan tidak
dapat diterima (Niet Ontvanklijk Verklaard;
II. TENTANG JAWABAN TERGUGAT
DALAM POKOK PERKARA
- Bahwa apa yang telah diuraikan oleh Tergugat dalam eksepsi tersebut
diatas untuk tidak mengulang-ulanginya lagi mohon dianggap telah turut
dimasukkan dalam pokok perkara ini secara mutatis-mutandis;
- Bahwa Tergugat adalah keberatan dan menolak dengan tegas seluruh
dalil gugatan Penggugat tertanggal 2 September 2010 yang telah
dimajukan Penggugat dalam perkara ini, kecuali diakui kebenarannya
dengan tegas oleh Tergugat dalam Jawaban ini ;
- Bahwa dalil positum dan petitum gugatan Penggugat pada hal.2 s/d 6
adalah dalil positum dan petitum yang keliru dan tidak benar dengan
alasan sebagai berikut :
- 10 -
1. Bahwa tanah seluas 2.199,22 Ha (dua ribu seratus sembilan puluh
sembilan koma dua puluh dua hektar) adalah merupakan hak dari
Turut Tergugat II sesuai dengan Peta Pendaftaran No.82/1997
tertanggal 24 Nopember 1997 yang dikeluarkan oleh Kanwil Badan
Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Utara atas nama
PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Kwala Bingei yang
merupakan lampiran dari Sertifikat HGU No.3/Desa Kwala Bingei
tertanggal 13 Juni 2003 atas nama PT.Perkebunan Nusantara II
(Persero) berkedudukan di Tanjung Morawa Medan yang dikeluarkan
oleh Turut Tergugat V, adalah merupakan hak dari Turut Tergugat II
termasuk didalamnya tanah yang digugat oleh Penggugat seluas +
2.523 M2 (lebih kurang dua ribu lima ratus dua puluh tiga meter
persegi) yang terletak di Jln.Sudirman, Kel.Kwala Bingei, Kec.Stabat,
Kab.Langkat, Prop.Sumatera Utara, telah menjadi tanah Negara
dengan keluarnya UU No.86 Tahun 1958 tentang Nasionalisasi
Perusahaan-Perusahaan milik Belanda yang ada di Indoneia, maka
seluruh asset (harta kekayaan) tanah yang dikuasai oleh Turut
Tergugat II yang semula adalah milik NV.Verenigde Deli
Maatshappijen (NV.VDM) yang berkedudukan di Amsterdam beralih
menjadi milik Negara dengan kata lain dikuasai oleh Negara ;
2. Bahwa tanah seluas 2.199,22 Ha (dua ribu seratus sembilan puluh
sembilan koma dua puluh dua hektar) yang tercantum dalam Peta
Pendaftaran No.82/1997 tertanggal 24 Nopember 1997 yang
dikeluarkan oleh Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Sumatera Utara yang merupakan lampiran dari Sertifikat HGU
No.3/Desa Kwala Bingei tertanggal 13 Juni 2003 yang dikeluarkan
oleh Turut Tergugat V termasuk didalamnya tanah yang digugat oleh
Penggugat seluas + 2.523 M2 (lebih kurang dua ribu lima ratus dua
puluh tiga meter persegi) adalah merupakan bahagian luas areal
perumahan Karyawan Pimpinan PTPN.II (Persero) Kebun Kwala
Bingei yang ditempati oleh Tergugat yang diuraikan dalam luas D dari
Peta Pendaftaran No.82/1997 tertanggal 24 Nopember 1997 dengan
luas 0,44 Ha (nol koma empat puluh empat hektar), sejak zaman
Belanda sampai menjadi tanah Negara tahun 1958 (Undang Undang
Nasionalisasi) hingga terbitnya Peta Pendaftaran No.82/1997
- 11 -
tertanggal 24 Nopember 1997 yang dikeluarkan oleh Kanwil Badan
Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Utara yang merupakan
lampiran dari Sertifikat HGU No.3/Desa Kwala Bingei tertanggal 13
Juni 2003 yang dikeluarkan oleh Turut Tergugat V, hanya Turut
Tergugat II yang menguasai dan mengusahainya ;
3. Bahwa Peta Pendaftaran No.82/1997 tertanggal 24 Nopember 1997
yang dikeluarkan oleh Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Sumatera Utara yang merupakan lampiran dari Sertifikat HGU
No.3/Desa Kwala Bingei tertanggal 13 Juni 2003 yang dikeluarkan
oleh Turut Tergugat V , diperoleh Turut Tergugat II adalah
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Badan Pertanahan
Nasional Nomor : 43/HGU/BPN/2002 tertanggal 29 Nopember 2002
Tentang Pemberian Perpanjangan Jangka Waktu Hak Guna Usaha
Atas Tanah Terletak di Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera Utara,
dengan demikian jelaslah bahwa Peta Pendaftaran No.82/1997
tertanggal 24 Nopember 1997 yang dikeluarkan oleh Kanwil Badan
Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Utara yang merupakan
lampiran dari Sertifikat HGU No.3/Desa Kwala Bingei tertanggal 13
Juni 2003 tersebut telah diproses sesuai dengan hukum yang berlaku;
4. Bahwa Turut Tergugat II (PTPN.II (Persero)) sebagai badan hukum
melalui Direksi PTPN.II (Persero) telah menempatkan Tergugat
bekerja di Kebun Kwala Bingei PTPN.II (Persero) sebagai Karyawan
Pimpinan PTPN.II (Persero) Kebun Kwala Bingei ;
5. Bahwa pada bulan Desember 2008 Turut Tergugat II telah
memberikan fasilitas rumah dinas kepada Tergugat sebagai
Karyawan Pimpinan PTPN.II (Persero) Kebun Kwala Bingei dengan
Nomor Rumah G-I tahun pembuatan 1920, sesuai dengan Surat
Penghunjukan untuk menghuni rumah (menempati) rumah
Perusahaan Nomor : II KWB/LK/81/ XII/2008 tanggal 3 Desember
2008 ;
6. Bahwa sebagaimana diuraikan oleh Tergugat dalam jawabannya,
adapun fasilitas yang diberikan Turut Tergugat II kepada Tergugat
adalah sebagai berikut :
1. Tanah/bangunan rumah dinas PTPN.II (Persero) yang berdiri sejak
tahun 1920 dengan nomor G-I seluas 1.755 M2 (seribu tujuh ratus
- 12 -
lima puluh lima meter persegi) yang terletak di Emplasmen
PTPN.II (Persero) Kebun Kwala Bingei ;
2. Tanah pekarangan yang diusahai oleh Tergugat seluas 2.523 M2
(dua ribu lima ratus dua puluh tiga meter persegi) yang terletak di
Emplasmen PTPN.II (Persero) Kebun Kwala Bingei;
7. Bahwa adapun yang menjadi tanah terperkara dalam perkara ini
adalah tanah seluas + 2.523 M2 (lebih kurang dua ribu lima ratus dua
puluh tiga meter persegi) dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatas dengan tanah PTPN.II (Persero) Kebun
Kwala Bingei yang dipergunakan masyarakat sebagai jalan + 69
M;
- Sebelah Selatan berbatas dengan jalan Sudirman + 12 M, tanah
PTPN II (Persero) Kebun Kwala Bingei yang diatasnya berdiri
bangunan rumah dinas PTPN II (Persero) Kebun Kwala Bingei
yang ditempati oleh Tergugat + 39 M, jalan Sudirman + 18 M ;
- Sebelah Timur berbatas dengan jalan Bambuan + 62 M;
- Sebelah Barat berbatas dengan tanah PTPN.II (Persero) Kebun
Kwala Bingei yang dipergunakan masyarakat sebagai jalan + 62
M ;
yang terletak di Emplasmen Kebun Kwala Bingei PTPN II (Persero)
Jln. Sudirman, Kel.Kwala Bingei, Kec.Stabat, Kab.Langkat,
Prop.Sumatera Utara, selanjutnya disebut tanah terperkara ;
8. Bahwa oleh karena tanah terperkara seluas + 2.523 M2 (lebih kurang
dua ribu lima ratus dua puluh tiga meter persegi) adalah merupakan
hak dari Turut Tergugat II sesuai dengan Peta Pendaftaran
No.82/1997 tertanggal 24 Nopember 1997 yang merupakan lampiran
dari Sertifikat HGU No.3/Desa Kwala Bingei tertanggal 13 Juni 2003
yang dikeluarkan oleh Turut Tergugat V, maka tindakan dari Turut
Tergugat II yang memberikan izin kepada Tergugat untuk menempati
tanah/bangunan Rumah Dinas Karyawan Pimpinan PTPN.II (Persero)
Kebun Kwala Bingei dengan Nomor Rumah G-I tahun pembuatan
1920 dan tanah terperkara seluas + 2.523 M2 (lebih kurang dua ribu
lima ratus dua puluh tiga meter persegi) tersebut, adalah sah secara
hukum, maka secara hukum tuntutan Penggugat agar Tergugat
membayar ganti rugi moril sebesar Rp.1.000.000.000.- (satu milyar
- 13 -
rupiah) dan ganti rugi materil yaitu menghukum Tergugat untuk
membayar uang sewa tanah sebesar Rp.2.000.000 (dua juta
rupiah)/tahun, sedangkan tanah Penggugat tersebut dikuasai oleh
Tergugat selama 2 (dua) tahun, maka penggugat mengalami kerugian
sebesar Rp.4.000.000.- (empat juta rupiah) ditambah uang sewa
sampai dengan tanah tersebut diserahkan Tergugat kepada
Penggugat dan tuntutan agar Tergugat untuk membayar biaya
mengajukan gugatan dan biaya ongkos-ongkos lain yang dikeluarkan
oleh Penggugat sebesar Rp.25.000.000.- (dua puluh lima juta
rupiah), menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa
(dwangsoom) sebesar Rp.100.000.- (seratus ribu rupiah) per hari
kepada Penggugat sampai obyek sengketa diserahkan kepada
Penggugat, serta tuntutan sita jaminan (Conservatoir Beslaag)
terhadap harta bergerak maupun tidak bergerak milik Tergugat dan
tanah obyek sengketa, dan tuntutan serta merta yang dituntut
Penggugat dalam perkara ini, haruslah ditolak secara hukum, karena
tuntutan tersebut tidaklah berdasarkan hukum ;
9. Bahwa oleh karena tanah terperkara adalah merupakan hak dari
Turut Tergugat II, maka secara hukum tuntutan Sita Jaminan
(Conservatoir Beslaag) yang dituntut oleh Penggugat dalam perkara
ini tidaklah beralasan secara hukum, dan tidak sesuai dengan
ketentuan Pasal 50 Bab VIII Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor : 1 tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara, yang
bunyinya dikutip sebagai berikut :
“Pihak manapun dilarang melakukan penyitaan terhadap :
a. uang atau surat berharga milik Negara/Daerah baik yang
berada pada instansi Pemerintah maupun pada pihak ketiga ;
b. uang yang harus disetor pada pihak ketiga kepada
Negara/Daerah;
c. barang bergerak milik Negara/Daerah baik yang berada pada
instansi Pemerintah maupun kepada pihak ketiga ;
d. barang tidak bergerak dan hak kebendaan lainnya milik
Negara/Daerah ;
e. barang milik pihak ketiga yang dikuasai oleh Negara/Daerah
yang diperlukan untuk penyelenggaraan tugas pemerintah”;
- 14 -
Berdasarkan uraian-uraian Tergugat tersebut diatas, mohon kepada
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar sudi kiranya
untuk menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya, seraya mengabulkan
Jawaban Tergugat untuk seluruhnya.;
III. TENTANG JAWABAN DARI TURUT TERGUGAT II
DALAM KONPENSI
A. DALAM POKOK PERKARA
- Bahwa apa yang telah diuraikan oleh Turut Tergugat II dalam eksepsi
dan tentang jawaban Tergugat dalam pokok perkara tersebut diatas
untuk tidak mengulang-ulanginya lagi mohon dianggap telah turut
dimasukkkan dalam pokok perkara ini secara mutatis-mudandis ;
- Bahwa Turut Tergugat II adalah keberatan dan menolak dengan tegas
seluruh dalil gugatan Penggugat tertanggal 2 September 2010 yang
telah dimajukan Penggugat dalam perkara ini, kecuali diakui
kebenarannya dengan tegas oleh Turut Tergugat II dalam Jawaban ini;
- Bahwa positum dan petitum gugatan Penggugat pada hal.2 s/d 6 adalah
positum dan petitum yang keliru dan tidak benar dengan alasan sebagai
berikut:
1. Bahwa sebagaimana diuraikan oleh Tergugat dalam jawabannya,
adapun fasilitas yang diberikan Turut Tergugat II kepada Tergugat
adalah sebagai berikut :
1. Tanah/bangunan rumah dinas PTPN.II (Persero) yang berdiri sejak
tahun 1920 dengan nomor G-I seluas 1.755 M2 (seribu tujuh ratus
lima puluh lima meter persegi) yang terletak di Emplasmen
PTPN.II (Persero) Kebun Kwala Bingei ;
2. Tanah pekarangan yang diusahai oleh Tergugat seluas 2.523 M2
(dua ribu lima ratus dua puluh tiga meter persegi) yang terletak di
Emplasmen PTPN.II (Persero) Kebun Kwala Bingei;
2. Bahwa adapun yang menjadi tanah terperkara dalam perkara ini
adalah tanah seluas + 2.523 M2 (lebih kurang dua ribu lima ratus dua
puluh tiga meter persegi) dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatas dengan tanah PTPN.II (Persero) Kebun
Kwala Bingei yang dipergunakan masyarakat sebagai jalan + 69
M;
- 15 -
- Sebelah Selatan berbatas dengan Jalan Sudirman + 12 M, tanah
PTPN II (Persero) Kebun Kwala Bingei yang diatasnya berdiri
bangunan rumah dinas PTPN II (Persero) Kebun Kwala Bingei
yang ditempati oleh Tergugat + 39 M, jalan Sudirman + 18 M ;
- Sebelah Timur berbatas dengan jalan Bambuan + 62 M;
- Sebelah Barat berbatas dengan tanah PTPN.II (Persero) Kebun
Kwala Bingei yang dipergunakan masyarakat sebagai jalan + 62
M ;
yang terletak di Emplasmen Kebun Kwala Bingei PTPN II (Persero)
Jln. Sudirman, Kel.Kwala Bingei, Kec.Stabat, Kab.Langkat,
Prop.Sumatera Utara, selanjutnya disebut tanah terperkara ;
3. Bahwa tanah seluas 2.199,22 Ha (dua ribu seratus sembilan puluh
sembilan koma dua puluh dua hektar) termasuk didalamnya tanah
yang digugat Penggugat seluas + 2.523 M2 (lebih kurang dua ribu
lima ratus dua puluh tiga meter persegi) adalah merupakan hak dari
Turut Tergugat II sebagaimana diuraikan dalam Jawaban Tergugat
dalam pokok perkara pada point 1 s/d 3 diatas;
4. Bahwa Peta Pendaftaran No.82/1997 tertanggal 24 Nopember 1997
yang dikeluarkan oleh Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Sumatera Utara yang merupakan lampiran dari Sertifikat HGU
No.3/Desa Kwala Bingei tertanggal 13 Juni 2003 yang dikeluarkan
oleh Turut Tergugat V diperoleh Turut Tergugat II berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor :
43/HGU/BPN/2002 tertanggal 29 Nopember 2002 Tentang Pemberian
Perpanjangan Jangka Waktu Hak Guna Usaha Atas Tanah Terletak di
Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera Utara yang dikeluarkan oleh
Kepala Badan Pertanahan Nasional;
5. Bahwa sebelum terbit alas hak PTPN.II (Persero) (Turut Tergugat II)
sebagaimana diuraikan pada point 3, 4 diatas, bahwa adapun alas
hak tanah PTPN.II (Persero) (Turut Tergugat II) atas tanah seluas
2.199,22 Ha (dua ribu seratus sembilan puluh sembilan koma dua
puluh dua hektar) didalamnya termasuk tanah terperkara seluas +
2.523 M2 (lebih kurang dua ribu lima ratus dua puluh tiga meter
persegi) adalah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agraria
tertanggal 10 Djuni 1965 No.SK.24/HGU/65 tentang pemberian Hak
- 16 -
Guna Usaha kepada P.P.N Tembakau Deli Sumatera Timur, dimana
Surat Keputusan Menteri Agraria tertanggal 10 Djuni 1965
No.SK.24/HGU/65 tentang pemberian Hak Guna Usaha kepada P.P.N
Tembakau Deli Sumatera Timur telah ditindak lanjuti dengan terbitnya
Sertifikat HGU No.1/Desa Kwala Bingei tertanggal 17 Januari 1985;
6. Bahwa secara hukum Surat Keputusan Menteri Agraria tertanggal 10
Djuni 1965 No.SK.24/HGU/65 tentang pemberian Hak Guna Usaha
kepada P.P.N Tembakau Deli Sumatera Timur dan Sertifikat HGU
No.1/Desa Kwala Bingei tertanggal 17 Januari 1985 telah berakhir
pada tanggal 9 Juni 2000, dan sebelum berakhir Surat Keputusan
Menteri Agraria tertanggal 10 Djuni 1965 No.SK.24/HGU/65 tentang
pemberian Hak Guna Usaha kepada P.P.N Tembakau Deli Sumatera
Timur dan Sertifikat HGU No.1/Desa Kwala Bingei tertanggal 17
Januari 1985, PTPN.II (Persero) (Turut Tergugat II) melalui suratnya
pada bulan Januari 1997 telah memajukan permohonan perpanjangan
jangka waktu Hak Guna Usaha dari PTPN.II (Persero) (Turut Tergugat
II) kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional di Jakarta;
7. Bahwa selanjutnya Kepala Badan Pertanahan Nasional Pusat telah
menerbitkan Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor : 43/HGU/BPN/2002 tertanggal 29 Nopember 2002 Tentang
Pemberian Perpanjangan Jangka Waktu Hak Guna Usaha Atas
Tanah Terletak di Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera Utara ;
8. Bahwa dengan demikian alas hak PTPN.II (Persero) (Turut Tergugat
II) atas tanah seluas 2.199,22 Ha (dua ribu seratus sembilan puluh
sembilan koma dua puluh dua hektar) yang didalamnya termasuk
tanah terperkara seluas + 2.523 M2 (lebih kurang dua ribu lima ratus
dua puluh tiga meter persegi) adalah sah secara hukum berdasarkan
Peta Pendaftaran No.82/1997 tertanggal 24 Nopember 1997 yang
dikeluarkan oleh Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Sumatera Utara yang merupakan lampiran dari Sertifikat HGU
No.3/Desa Kwala Bingei tertanggal 13 Juni 2003 yang masa
berlakunya berakhir pada tanggal 9 Juni 2025 yang dikeluarkan oleh
Turut Tergugat V dan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor : 43/HGU/BPN/2002 tertanggal 29
Nopember 2002 Tentang Pemberian Perpanjangan Jangka Waktu
- 17 -
Hak Guna Usaha Atas Tanah Terletak di Kabupaten Langkat, Propinsi
Sumatera Utara yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Pertanahan
Nasional;
9. Bahwa tanah terperkara seluas + 2.523 M2 (lebih kurang dua ribu
lima ratus dua puluh tiga meter persegi) adalah merupakan bahagian
luas areal Emplasmen perumahan Karyawan Pimpinan PTPN.II
(Persero) Kebun Kwala Bingei yang ditempati oleh Tergugat yang
diuraikan dalam luas D dari Peta Pendaftaran No.82/1997 tertanggal
24 Nopember 1997 yang dikeluarkan oleh Kanwil Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Sumatera Utara yang merupakan lampiran dari
Sertifikat HGU No.3/Desa Kwala Bingei tertanggal 13 Juni 2003 yang
dikeluarkan oleh Turut Tergugat V dan Surat Keputusan Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor : 43/HGU/BPN/2002 tertanggal 29
Nopember 2002 Tentang Pemberian Perpanjangan Jangka Waktu
Hak Guna Usaha Atas Tanah Terletak di Kabupaten Langkat, Propinsi
Sumatera Utara yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Pertanahan
Nasional;
10.Bahwa dalam penelusuran pihak Perwira Pengamanan Kebun Kwala
Bingei PTPN.II (Persero) berdasarkan resume timbulnya sertifikat
diatas lahan perumahan Staf Kebun Kwala Bingei PT.Perkebunan
Nusantara II (Persero) atas tanah terperkara seluas + 2.523 M2 (lebih
kurang dua ribu lima ratus dua puluh tiga meter persegi) sebelum
terbit Sertifikat Hak Milik No.1690 tertanggal 7 Oktober 2003 atas
nama Penggugat adalah didasarkan adanya dari Surat
Penyerahan/Ganti Rugi sebidang tanah tertanggal 5 Maret 1993
antara Kromo Wiryo dengan Penggugat yang diperbuat dihadapan
saksi-saksi dan kemudian ditindaklanjuti dengan Surat
Pernyataan/Pengakuan tertanggal 28 Juli 2002 atas nama Penggugat
yang diperbuat dihadapan saksi-saksi dan diketahui Kepala Desa
Perdamean, dimana alas hak tersebut diatas tidak sah secara hukum
berdasarkan :
A. Surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara
tertanggal 18 Agustus 1988 No.593/21725 perihal edaran
mengenai masalah tanah yang ditujukan kepada
- 18 -
Bupati/Walikomadya KDH TK-II se Sumatera Utara, dimana dalam
surat tersebut telah menjelaskan yang dikutip sebagai berikut :
“ 1. Akhir-akhir ini banyak ditemui surat keterangan tanah yang
dikeluarkan oleh Kepala Desa atau Kepala Kelurahan yang
diketahui oleh Camat yang menimbulkan sengketa karena
pemilikan yang tumpang tindih, sehingga sengketa tersebut
tidak terselesaikan baik oleh Kepala Desa/Lurah yang
bersangkutan maupun oleh Camatnya ;
2. Pemberian Hak atas tanah Negara, supaya diproses menurut
Peraturan Menteri Dalam Negeri No.6 Tahun 1972, kecuali
Pasal 11, berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri
tanggal 12 Mei 1984, No.593/5707/SJ, Camat dilarang
menggunakan wewenang pemberian Hak atas tanah
tersebut;
3. Diminta perhatian semua Bupati/Walikotamadya KDH Tingkat
II se-Sumatera Utara, agar melarang Kepala Desa/Lurah dan
Camat mengeluarkan Surat Keterangan Tanah, yang dapat
menimbulkan Hak atas Tanah dan Surat Keterangan Tanah
yang ada sesudah tahun 1984, supaya dibatalkan atau
diproses menurut Peratuan Menteri Dalam Negeri No.2 tahun
1972 ;
4. Bupati/Walikotamadya KDH Tk-II tidak dibenarkan memberi
izin prinsip pembukaan lahan pertambakan maupun
perkebunan jika lahannya melebihi 10 Ha. Apabila ada
Bupati/Walikotamadya KDH Tk-II yang telah mengeluarkan
izin prinsip dimaksud supaya segera dibatalkan;
Rekomendasi lahan pertambakan/perkebunan yang dibuat
oleh Bupati/Walkotamadya KDH Tk-II ditujukan kepada
Gubernur KDH Tk-I Sumatera Utara, tidak ditujukan kepada
Pengusaha yang bersangkutan. Rekomendasi lahan harus
berisikan ; Status Tanah, luasnya, batas-batasnya supaya
dijelaskan juga sungai atau mata air yang ada di lahan itu.
5. Demikian untuk menjadi perhatian”;
B. Surat Bupati Langkat tertanggal 10 Agustus 2009 No.593-
1594/PEM/2009 perihal pengamanan areal Eks PTPN.II seluas
- 19 -
1.210,8680 Ha terletak di Kecamatan Stabat, Wampu,
Secanggang, Binjai Selatan, Sei Bingai Kuala dan Salapian,
Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara yang ditujukan
kepada Camat Stabat, Camat Wampu, Camat Secanggang,
Camat Binjai, Camat Sei Bingai, Camat Kuala, Camat Salapian,
dimana dalam surat tersebut telah menjelaskan yang dikutip
sebagai berikut :
“ Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan
Nasional RI Nomor 43/HGU/BPN/2002 tanggal 29 Nopember 2002
tentang pemberian perpanjangan jangka waktu Hak Guna Usaha
atas tanah terletak di Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara.
Berdasarkan diktum Ketiga dan Keempat Keputusan Kepala
Badan Pertanahan Nasional RI Nomor 43/HGU/BPN/2002 tanggal
29 Nopember 2002. Dinyatakan bahwa atas sebagian tanah
Perkebunan yang dikeluarkan dari areal PTPN-II, seluruhnya
seluas 1.210,8680 Ha terletak di Kecamatan Stabat, Wampu,
Secanggang, Binjai Selatan, Sei Bingai, Kuala dan Salapian,
Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara, ditegaskan menjadi
tanah yang dikuasai langsung oleh Negara yang pengaturan,
penguasaan, dan penggunaannya di atur oleh Pemerintah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, di minta perhatian
Saudara Camat agar melarang Kepala Desa/Lurah mengeluarkan
Surat Keterangan Tanah, yang dapat menimbulkan Hak Atas
Tanah dimaksud. Apabila ada Kepala Desa/Lurah dan Camat yang
telah mengeluarkan Surat Keterangan Tanah dimaksud supaya
mengusulkan kepada Bapak Bupati Langkat untuk
membatalkannya ;
Khusus terhadap lahan seluas 308,470 Ha yang merupakan
lokasi Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kabupaten
(RUTRWK) Langkat, kepada Saudara Camat agar membuat
larangan masuknya Penggarap ke areal Tata Ruang Pemkab
Langkat tersebut ;
Demikian hal ini disampaikan untuk menjadi perhatian”.
- 20 -
C. Bahwa secara hukum klaim Penggugat terhadap tanah terperkara
telah diselesaikan oleh Pemerintah, maka dengan demikian surat-
surat (bukti-bukti surat) Penggugat sebagaimana diuraikan diatas
jelas tidak berlaku lagi, karena tanah terperkara seluas + 2.523 M2
(lebih kurang dua ribu lima ratus dua puluh tiga meter persegi)
tersebut, adalah merupakan bahagian dari areal HGU Turut
Tergugat II sebagaimana diuraikan diatas, dimana tanah
terperkara tersebut adalah merupakan bahagian dari tanah seluas
2.199,22 Ha (dua ribu seratus sembilan puluh sembilan koma dua
puluh dua hektar), dengan demikian bukti-bukti surat yang
dimajukan oleh Penggugat untuk mengklaim tanah terperkara
seluas + 2.523 M2 (lebih kurang dua ribu lima ratus dua puluh tiga
meter persegi) tersebut, telah diselesaikan oleh Pemerintah
Republik Indonesia, hal ini sesuai dengan Surat Kepala Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Propinsi Sumatera Utara tertanggal 21
April 2009 No.570-528 perihal mohon penjelasan yang ditujukan
kepada Turut Tergugat II, dimana dalam surat tersebut telah
menjelaskan sebagai berikut :
“1. Bahwa areal perkebunan PTPN.II (Persero) dahulu PTP.IX
semula berada dibawa NV.Van Deli Maatschappij (Deli
Planters Vereniging) yang membentang antara Sei Wampu di
Kabupaten Langkat sampai Sei Ular di Kabupaten Deli
Serdang seluas + 250.000 Ha sebagaimana dituangkan dalam
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Agr.12/5/14 tanggal
28 Juni 1951;
2. Bahwa kemudian atas sebagian tanah seluas + 250.000 Ha
tersebut diatas diduduki atau digarap oleh Masyarakat atas
penggarapan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Dalam Negeri No.Agr.12/5/14 tanggal 28 Juni 1951
menetapkan antara lain penyerahan kembali kepada Negeri
(ic.Pemerintah) seluas + 125.000 Ha yang kemudian ditindak
lanjuti dengan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara
No.36/K/Agr tanggal 28 September 1951 yang isinya antara
lain menunjuk penggunaan tanah untuk keperluan perusahaan
dan yang dikembalikan kepada Pemerintah (ic.dikeluarkan);
- 21 -
3. Bahwa tanah yang dikeluarkan seluas + 125.000 Ha
sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan Menteri
Dalam Negeri No.Agr.12/5/14 tanggal 28 Juni 1951 dan Surat
Keputusan Gubernur Sumatera Utara No.36/K/Agr tanggal 28
September 1951 adalah tanah yang disebut sebagai tanah
suguhan;
4. Bahwa untuk melaksanakan pembagian atas tanah yang
dikembalikan kepada Pemerintah seluas + 125.000 Ha
sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan Menteri
Dalam Negeri Nomor Agr.12/5/14 tanggal 28 Juni 1951 Jo.
Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No.36/K/Agr
Tanggal 28 September 1951 tersebut diatas, pemerintah
membentuk Kantor Penyelenggara Pembagian Tanah (KPPT)
dan berada dibawah Pimpinan Residen Sumatera Timur;
5. Tata cara membagikan tanah-tanah seluas + 125.000 ha yang
disebut sebagai tanah suguhan kepada masyarakat
dilaksanakan oleh Gubernur/Kepala Daerah Provinsi Sumatera
Utara Ub. Residen/Kepala Kantor Penyelenggara Pembagian
Tanah Ub. Bupati kepada Penggarap yang nyata di areal
tersebut dengan membuat peta pembagian tanah;
6. Kemudian untuk menyelesaikan masalah tanah garapan dan
pada sisi yang lain penggarapan diatas tanah areal konsesi
terus berkembang sehingga untuk mengatasi masalah tersebut
Pemerintah menerbitkan Undang-Undang Darurat No.8 tahun
1954 tanggal 8 Juni 1954 tentang penyelesaian soal
pemakaian tanah perkebunan oleh Rakyat Jo UU No.1 tahun
1956 tentang perubahan dan tambahan Undang undang
Darurat No.8 tahun 1954 yang di undangkan tanggal 2 Oktober
1956;
7. Bahwa dengan terbitnya Undang-Undang Darurat No.8 tahun
1954 Jo UU No.1 tahun 1956 yang mulai berlaku pada tanggal
2 Oktober 1956 maka garapan yang terjadi diatas tanah
perkebunan setelah tanggal tersebut di atas tidak
diikutsertakan dalam penyelesaiannya;
- 22 -
8. Bahwa untuk dapat diketahui keadaan pemakaian tanah
perkebunan maka diadakan inventarisasi terhadap keadaan
kebun dan pemakai-pemakai tanah perkebunan sesuai dengan
Surat menteri Agraria No.K.U.3/2/12 tanggal 19 Juni 1954
perihal pelaksanaan Undang-Undang Darurat No.8 tahun 1954
tentang penyelesaian soal pemakaian tanah perkebunan oleh
Rakyat kemudian dengan Surat menteri Agraria No.K.U.3/3/6
tanggal 24 Juli 1954 antara lain yaitu memerintahkan untuk
memberikan “Kartu Tanda Pendaftaran” kepada petani
penggarap yang telah terdaftar yang dikeluarkan oleh Camat;
9. Selanjutnya pemerintah melalui Menteri Agraria menerbitkan
Surat Keputusan No.SK.102/Ka/1955 dan No.SK.103/Ka/1955
masing-masing tanggal 30 Juni 1955 yang merupakan tindak
lanjut dari keputusan bersama antara Menteri Agraria, Menteri
Pertanian, Menteri Perekonomian, Menteri Dalam Negeri dan
Menteri kehakiman No.1/1955 tanggal 30 Juni 1955
menetapkan antara lain :
a. Membentuk Kantor Reorganisasi Pemakaian Tanah
Sumatera Timur (KRPT).
b. Menentukan tanah mana yang akan dilangsungkan menjadi
tanah perkebunan dan tanah mana yang akan dijadikan
tanah pemerintah (ic.dikeluarkan).
Bahwa dengan dibentuknya Kantor Reorganisasi Pemakaian
Tanah Sumatera Timur maka tugas-tugas yang selama ini
dilaksanakan KPPT yang bekerja dibawah Pimpinan Residen
Sumatera Timur beralih menjadi tugas Kantor tersebut diatas;
10.Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agraria
No.24/HGU/65 tanggal 10 Juni 1965 kepada PPN Tembakau
Deli (PTPN.II Persero) diberikan HGU seluas 59.000 Ha
namun tidak dapat didaftarkan berhubung masih terdapat
garapan dan batas areal HGU yang belum definitif, untuk
mengatasi hal tersebut Gubernur KDH TK I Sumatera Utara
membentuk Tim Penyelesaian Tanah Garapan dan Areal
PTP.IX (TPTGA-IX) berdasarkan Surat Keputusan No.197
- 23 -
tahun 1979 tanggal 4 September 1979 Jo No.18/T. Tahun
1980 tanggal 16 April 1980 yang tugasnya antara lain :
- Meneliti dan menentukan garapan yang dilindungi UU
Darurat No.8 tahun 1954 dan Peperti No.2 tahun 1960 yang
berada dalam areal PTP.IX menurut SK Menteri Agraria
tanggal 10-6-1965 No.SK-24/HGU/1965;
- Meneliti dan mengusulkan areal yang difinitif untuk PTP.IX
kepada Gubernur Kepala Daerah TK.I Sumatera
Utara/Menteri Dalam Negeri;
Dengan demikian sertipikat-sertipikat HGU yang diterbitkan
atas nama PTPN.II (Persero) dahulu PTP.IX berdasarkan
Surat keputusan No.SK.24/HGU/1965 tanggal 10 Juni 1965
merupakan hasil rekomendasi dari TPTGA-IX bersih dari
garapan yang dilindungi Undang-Undang sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Darurat No.8 tahun 1954 Jo
Undang-Undang No.1 tahun 1956;
11.Pada tahun 1997 PTPN.II mengajukan permohonan
perpanjangan HGU atas tanah yang terletak di Kabupaten Deli
Serdang, Kabupaten Langkat dan Kota Binjai, karena
banyaknya tuntutan/garapan Rakyat atas areal perkebunan
tersebut Gubernur Sumatera Utara menerbitkan Keputusan
Nomor : 593.4/065/K/Tahun 2000 tanggal 11 Februari 2000
Jo.Nomor : 593.4/2060/K/Tahun 2000 tanggal 17 Mei 2000
yang membentuk Panitia Penyelesaian Perpanjangan HGU
PTPN.II dan penyelesaian masalah tuntutan/garapan Rakyat
atas areal PTPN.II yang disebut juga Panitia B.Plus. Adapun
tugas Panitia B Plus antara lain :
- Menginventarisasi semua masalah dan atau tuntutan rakyat
terhadap areal PT.Perkebunan Nusantara II sekaligus
menilai/menganalisis kebenaran tuntutan rakyat atas tanah
tersebut;
- Memberikan pendapat dan pertimbangan atas permohonan
perpanjangan HGU dan penyelesaian tuntutan rakyat atas
areal PTPN.II yang dituangkan dalam Risalah pemeriksaan
Tanah dan atau Berita Acara lainnya;
- 24 -
Panitia B Plus tersebut merupakan penambahan tugas dan
wewenang Panitia B sebagaimana diatur dalam Keputusan
Kepala Badan Pertanahan Nasional No.12 tahun 1992 yang
mengatur tentang Panitia Pemeriksaan Tanah (Panitia A untuk
Hak Milik, HGB, Hak Pakai dan Panitia B untuk HGU) dalam
melaksanakan tugasnya Panitia B Plus menempuh 2 (dua)
tahap kegiatan yaitu tahap pertama, melakukan proses
perpanjangan HGU yang bersih dari tuntutan/garapan dan
telah diterbitkan HGU nya berdasarkan Keputusan Kepala
Badan Pertanahan Nasional No.51/HGU/BPN/2000 tanggal 12
Oktober 2000, No.52/HGU/BPN/2000, tanggal 12 Oktober
2000, No. 53/HGU/BPN/2000 tanggal 24 Oktober 2000,
No.57/HGU/BPN/2000 tanggal 6 Desember 2000,
No.58/HGU/BPN/2000 tanggal 6 Desember 2000, tahap kedua
melakukan penelitian atas tuntutan/garapan Rakyat hasilnya
ditindaklanjuti dengan terbitnya Keputusan kepala Badan
Pertanahan Nasional No.42/HGU/BPN/2000,
No.43/HGU/BPN/2000, dan No.44/HGU/BPN/ 2000 masing-
masing tanggal 22 Nopember 2002 serta
No.10/HGU/BPN/2004 tanggal 6 Pebruari 2004;
12.Bahwa untuk penyelesaian tuntutan/garapan masyarakat atas
areal Eks HGU diserahkan pengaturan, penguasaan,
pemilikan, pemanfaatan dan penggunaannya kepada
Gubernur Sumatera Utara setelah memperoleh pelepasan
asset dari Menteri yang berwenang sebagaimana dimaksud
dalam Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional
No.42/HGU/BPN/2000, No.43/HGU/BPN/2000 dan
No.44/HGU/BPN/ 2000 masing-masing tanggal 22 Nopember
2002;
13.Berdasarkan uraian tersebut diatas serta memperhatikan Surat
Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 540.1-1138
tanggal 10 Mei 2004 yang ditujukan kepada Sekretaris
Jenderal U.p.Kepala Biro Persidangan DPR RI di Jakarta
perihal penjelasan masalah tanah Eks Consessie NV.Van Deli
Maatschappij yang diredistribusikan kepada Masyarakat petani
- 25 -
penggarap dan posisi tanah PTPN.II (Persero) bahwa tuntutan
tanah suguhan maupun tuntutan yang mempergunakan bukti-
bukti garapan baik SKPT-SL,KTPPT, tidak ada lagi diatas
tanah HGU PTPN.II karena sudah diselesaikan oleh
Pemerintah pada saat itu “;
11.Bahwa andaikanpun tanah terperkara seluas + 2.523 M2 (lebih
kurang dua ribu lima ratus dua puluh tiga meter persegi) tidak
diperpanjang HGUnya, akan tetapi berdasarkan dictum ketiga dan
keempat dari Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional
No.43/HGU/BPN/2002 tertanggal 29 Nopember 2002 tersebut, jelas
tanah terperkara seluas + 2.523 M2 (lebih kurang dua ribu lima ratus
dua puluh tiga meter persegi) tersebut adalah merupakan asset Turut
Tergugat II atau masih merupakan hak keperdataan Turut Tergugat
II;
12.Bahwa dalam daftar lampiran Surat Keputusan Kepala Badan
Pertanahan Nasional No.43/HGU/BPN/2002 tertanggal 29 Nopember
2002 Tentang Pemberian Perpanjangan Jangka Waktu Hak Guna
Usaha Atas Tanah terletak di Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera
Utara, pada hal.1 point 2 telah menjelaskan yang dikutip sebagai
berikut :
“ No.2; Nama Kebun Kwala Bingei I; Tanggal dan Nomor
Sertifikat serta tanggal berakhirnya HGU 17 Januari 1985
1/ Kwala Bingei 9 Juni 2000; Luas Dalam Sertifikat (Ha)
2.467,0443 Terletak di Kecamatan Stabat; Luas Hasil pengukuran
kembali (Ha) tanggal dan Nomor peta pendaftaran
2.199,2200 24 Nopember 1997 82/1997; Tanah yang telah
diberikan HGU -Tanggal SK -Nomor SK -Luas (ha) -6
Desember 2000 -57/ HGU/BPN/2000; -1.530,7100
Luas yang diberikan Hak Guna Usaha (Ha) 224,4500; Luas
Tanah yang dikeluarkan 444,0600 ; Tercatat atas nama
Perseroan Terbatas Perkebunan IX d.h.PPN.Tembakau Deli
Perkebunan Kwala Bingei I ”;
13.Bahwa dengan demikian telah terbukti bahwa tanah terperkara
seluas + 2.523 M2 (lebih kurang dua ribu lima ratus dua puluh tiga
meter persegi) adalah merupakan bahagian dari Peta Pendaftaran
- 26 -
No.82/1997 tertanggal 24 Nopember 1997 yang dikeluarkan oleh
Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Utara yang
merupakan lampiran dari Sertifikat HGU No.3/Desa Kwala Bingei
tertanggal 13 Juni 2003 yang dikeluarkan oleh Turut Tergugat V,
maka secara hukum tanah terperkara seluas + 2.523 M2 (lebih
kurang dua ribu lima ratus dua puluh tiga meter persegi) adalah sah
milik Turut Tergugat II, maka bangunan pagar tembok yang dibangun
oleh Penggugat haruslah dibongkar Penggugat dari tanah terperkara
seluas + 2.523 M2 (lebih kurang dua ribu lima ratus dua puluh tiga
meter persegi) ;
14.Bahwa sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan
Nasional No.43/HGU/BPN/2002 tertanggal 29 Nopember 2002 pada
bagian memutuskan dalam dictum ketiga dan keempat dari Surat
Keputusan tersebut telah menjelaskan yang bunyinya dikutip sebagai
berikut :
POINT KE TIGA
“Menegaskan bahwa atas sebagian tanah-tanah perkebunan
sebagaimana diuraikan dalam peta pada daftar lampiran
keputusan ini seluruhnya seluas 1.210,8680 Ha terletak di
Kecamatan Stabat, Wampu, Secanggang, Binjai Selatan, Sei
Bingei, Kuala, dan Salapian, Kabupaten Langkat, Propinsi
Sumatera Utara menjadi tanah yang dikuasai langsung oleh
Negara”;
POINT KE EMPAT
“Menyerahkan pengaturan, penguasaan, pemilikan, pemanfaatan
dan penggunaan tanah tersebut dalam dictum ke tiga keputusan
ini kepada Gubernur Sumatera Utara untuk selanjutnya diproses
sesuai ketentuan Peraturan Perundangan yang berlaku setelah
memperoleh ijin pelepasan asset dari Menteri yang berwenang.”
15.Bahwa suatu tanah yang dikuasai oleh PTPN.II (Persero) yang tidak
diperpanjang HGU nya, jelas telah diakui hak keperdataannya
berdasarkan dictum ketiga dan keempat dari Surat Keputusan Kepala
Badan Pertanahan Nasional No.42/HGU/BPN/2002 tertanggal 29
Nopember 2002 tentang pemberian perpanjangan jangka waktu Hak
- 27 -
Guna Usaha atas tanah terletak di Kabupaten Deli Serdang, Propinsi
Sumatera Utara, dan telah dibenarkan oleh :
1. Putusan Pengadilan Negeri Kelas I-B Lubuk Pakam
No.53/PDT.G/2001/PN-LP tertanggal 7 Januari 2002 Jo Putusan
Pengadilan Tinggi Medan No.212/PDT/2002/PT-MDN tertanggal
31 Juli 2005, Jo Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI No.2403
K/PDT/2004 tertanggal 22 Agustus 2005 Jo Putusan PK
Mahkamah Agung RI No.517 PK/PDT/2007 tertanggal 24 Juni
2009 ;
2. Putusan Pidana Korupsi Pengadilan Negeri Kelas I-B Lubuk
Pakam No.365/PID.K/2004/PN-LP tertanggal 12 Januari 2005 Jo
Putusan Pidana Korupsi Pengadilan Tinggi Medan
No.126/PID/2005/PT-MDN tertanggal 11 Juli 2005, Jo Putusan
Pidana Korupsi Mahkamah Agung RI No.441 K/PID/2006
tertanggal 10 Agustus 2006 an.Terdakwa Ir.Madison Silitonga.ME;
3. Putusan Pengadilan Negeri Kelas I-B Lubuk Pakam
No.22/PDT.G/2006/PN-LP tertanggal 29 Maret 2007 Jo Putusan
Pengadilan Tinggi Medan No.366/PDT/2009/PT-MDN tertanggal
20 April 2010 ;
4. Putusan Pengadilan Negeri Kelas I-B Lubuk Pakam
No.27/Pdt.G/2007/PN-LP tertanggal 25 Juni 2008, Jo Putusan
Pengadilan Tinggi Medan No.276/PDT/2009/PT-MDN tertanggal
26 Januari 2010 ;
5. Putusan Pengadilan Negeri Kelas I-B Lubuk Pakam
No.19/Pdt.G/2008/PN-LP tertanggal 26 Agustus 2009 Jo Putusan
Pengadilan Tinggi Medan No.432/PDT/2009/PT-MDN tertanggal
20 April 2010 ;
16.Bahwa oleh karena Turut Tergugat II telah memberikan fasilitas
rumah dinas kepada Tergugat sebagai Karyawan Pimpinan PTPN.II
(Persero) Kebun Kwala Bingei dengan Nomor Rumah G-I tahun
pembuatan 1920 dan tanah terperkara yang merupakan pekarangan
yang diusahai oleh Tergugat seluas + 2.523 M2 (lebih kurang dua ribu
lima ratus dua puluh tiga meter persegi) yang terletak di Emplasmen
PTPN.II (Persero) Kebun Kwala Bingei, sesuai dengan Surat
Penghunjukan untuk menghuni rumah (menempati) rumah
- 28 -
Perusahaan Nomor : II KWB/LK/81/ XII/2008 tanggal 3 Desember
2008, maka jelaslah tindakan Tergugat yang menguasai tanah
terperkara adalah sah secara hukum dan bukanlah merupakan
perbuatan melawan hukum ;
17.Bahwa oleh karena tanah terperkara seluas + 2.523 M2 (lebih kurang
dua ribu lima ratus dua puluh tiga meter persegi) adalah merupakan
hak dari Turut Tergugat II sesuai dengan Peta Pendaftaran
No.82/1997 tertanggal 24 Nopember 1997 yang dikeluarkan oleh
Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Utara yang
merupakan lampiran dari Sertifikat HGU No.3/Desa Kwala Bingei
tertanggal 13 Juni 2003 yang dikeluarkan oleh Turut Tergugat V dan
Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional
No.43/HGU/BPN/2002 tertanggal 29 Nopember 2002 Tentang
Pemberian Perpanjangan Jangka Waktu Hak Guna Usaha Atas
Tanah Terletak di Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera Utara yang
dikeluarkan oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional, maka tindakan
dari Turut Tergugat II yang memberikan izin kepada Tergugat untuk
menempati bangunan Rumah Dinas Karyawan Pimpinan PTPN.II
(Persero) Kebun Kwala Bingei dengan Nomor Rumah G-I tahun
pembuatan 1920 yang berada diatas tanah seluas 1.755 M2 (seribu
tujuh ratus lima puluh lima meter persegi) dan tanah terperkara seluas
+ 2.523 M2 (lebih kurang dua ribu lima ratus dua puluh tiga meter
persegi) tersebut, adalah sah secara hukum, maka secara hukum
tuntutan Penggugat agar Tergugat membayar ganti rugi moril
sebesar Rp.1.000.000.000.- (satu milyar rupiah) dan ganti rugi materil
yaitu menghukum Tergugat untuk membayar uang sewa tanah
sebesar Rp.2.000.000 (dua juta rupiah)/tahun, sedangkan tanah
Penggugat tersebut dikuasai oleh Tergugat selama 2 (dua) tahun,
maka penggugat mengalami kerugian sebesar Rp.4.000.000.- (empat
juta rupiah) ditambah uang sewa sampai dengan tanah tersebut
diserahkan Tergugat kepada Penggugat dan tuntutan agar Tergugat
untuk membayar biaya mengajukan gugatan dan biaya ongkos-
ongkos lain yang dikeluarkan oleh Penggugat sebesar
Rp.25.000.000.- (dua puluh lima juta rupiah), menghukum Tergugat
untuk membayar uang paksa (dwangsoom) sebesar Rp.100.000.-
- 29 -
(seratus ribu rupiah) per hari kepada Penggugat sampai obyek
sengketa diserahkan kepada Penggugat, serta tuntutan sita jaminan
(Conservatoir Beslag) terhadap harta bergerak maupun tidak bergerak
milik Tergugat dan tanah obyek sengketa, dan tuntutan serta merta
yang dituntut Penggugat dalam perkara ini, haruslah ditolak secara
hukum, karena tuntutan tersebut tidaklah berdasarkan hukum;
18.Bahwa oleh karena tanah terperkara adalah merupakan hak dari
Turut Tergugat II, maka secara hukum tuntutan Sita Jaminan
(Conservatoir Beslag) yang dituntut oleh Penggugat dalam perkara ini
tidaklah beralasan secara hukum, dan tidak sesuai dengan ketentuan
Pasal 50 Bab VIII Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 1
tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara, yang bunyinya dikutip
sebagai berikut :
“Pihak manapun dilarang melakukan penyitaan terhadap :
a. uang atau surat berharga milik Negara/Daerah baik yang
berada pada instansi Pemerintah maupun pada pihak ketiga ;
b. uang yang harus disetor pada pihak ketiga kepada
Negara/Daerah;
c. barang bergerak milik Negara/Daerah baik yang berada pada
instansi Pemerintah maupun kepada pihak ketiga ;
d. barang tidak bergerak dan hak kebendaan lainnya milik
Negara/Daerah ;
e. barang milik pihak ketiga yang dikuasai oleh Negara/Daerah
yang diperlukan untuk penyelenggaraan tugas pemerintah”;
19.Bahwa oleh karena asset-asset Turut Tergugat II termasuk
didalamnya tanah terperkara seluas + 2.523 M2 (lebih kurang dua ribu
lima ratus dua puluh tiga meter persegi) adalah merupakan asset
Negara karena Turut Tergugat II adalah Perusahaan BUMN yang
pemegang sahamnya adalah Pemerintah RI, maka jelaslah tuntutan
sita jaminan atas tanah terperkara yang dituntut Penggugat dalam
perkara ini tidak dibenarkan ;
20.Bahwa areal Sertifikat HGU No.3/Desa Kwala Bingei tertanggal 13
Juni 2003 atas nama Turut Tergugat II adalah terletak di beberapa
Desa yaitu : Desa Kwala Bingei, Desa Perdamaian, Desa Pantai
- 30 -
Gemi, Desa Banyumas, Desa Arah Condong, Desa Suka Mulia, Desa
Teluk, Desa Kepala Sungai dan Desa Telaga Jernih ;
Berdasarkan uraian-uraian Turut Tergugat II tersebut diatas, mohon
kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar sudi
kiranya untuk menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya, seraya
mengabulkan Jawaban Turut Tergugat II untuk seluruhnya;
B. DALAM REKONPENSI :
1. Bahwa apa yang telah diuraikan oleh Penggugat dr/Turut Tergugat II dk
dalam eksepsi, dan dalam konpensi dalam pokok perkara tersebut diatas
untuk tidak mengulang-ulanginya lagi mohon dianggap telah turut
dimasukan dalam Rekonpensi ini secara mutatis-mutandis;
2. Bahwa adapun yang menjadi tanah terperkara dalam perkara ini adalah
tanah seluas + 2.523 M2 (lebih kurang dua ribu lima ratus dua puluh tiga
meter persegi), yang digugat Penggugat dk/Tergugat dr dengan batas-
batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatas dengan tanah PTPN.II (Persero) Kebun
Kwala Bingei yang dipergunakan masyarakat sebagai jalan + 69 M ;
- Sebelah Selatan berbatas dengan jalan Sudirman + 12 M, tanah
PTPN II (Persero) Kebun Kwala Bingei yang diatasnya berdiri
bangunan rumah dinas PTPN II (Persero) Kebun Kwala Bingei yang
ditempati oleh Tergugat + 39 M, jalan Sudirman + 18 M ;
- Sebelah Timur berbatas dengan jalan Bambuan + 62 M;
- Sebelah Barat berbatas dengan tanah PTPN.II (Persero) Kebun
Kwala Bingei yang dipergunakan masyarakat sebagai jalan + 62 M ;
yang terletak di Emplasmen Kebun Kwala Bingei PTPN II (Persero) Jln.
Sudirman, Kel.Kwala Bingei, Kec.Stabat, Kab.Langkat, Prop.Sumatera
Utara, selanjutnya disebut tanah terperkara ;
3. Bahwa tanah terperkara seluas + 2.523 M2 (lebih kurang dua ribu lima
ratus dua puluh tiga meter persegi) yang merupakan bahagian dari tanah
seluas 2.199,22 Ha (dua ribu seratus sembilan puluh sembilan koma dua
puluh dua hektar) adalah merupakan hak dari Penggugat dr/Turut
Tergugat II dk sesuai dengan Peta Pendaftaran No.82/1997 tertanggal 24
Nopember 1997 yang dikeluarkan oleh Kanwil Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Sumatera Utara yang merupakan lampiran dari
- 31 -
Sertifikat HGU No.3/Desa Kwala Bingei tertanggal 13 Juni 2003 yang
dikeluarkan oleh Turut Tergugat V dan Surat Keputusan Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor : 43/HGU/BPN/2002 tertanggal 29
Nopember 2002 Tentang Pemberian Perpanjangan Jangka Waktu Hak
Guna Usaha Atas Tanah Terletak di Kabupaten Langkat, Propinsi
Sumatera Utara yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Pertanahan
Nasional ;
4. Bahwa oleh karena tanah terperkara seluas + 2.523 M2 (lebih kurang
dua ribu lima ratus dua puluh tiga meter persegi) adalah merupakan
bahagian dari Peta Pendaftaran No.82/1997 tertanggal 24 Nopember
1997 yang dikeluarkan oleh Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Sumatera Utara yang merupakan lampiran dari Sertifikat HGU No.3/Desa
Kwala Bingei tertanggal 13 Juni 2003, dimana tanggal berakhirnya hak
tertanggal 9 Juni 2025 yang dikeluarkan oleh Turut Tergugat V, maka
secara hukum tanah terperkara seluas + 2.523 M2 (lebih kurang dua
ribu lima ratus dua puluh tiga meter persegi) adalah sah hak Penggugat
dr/Turut Tergugat II dk, maka tindakan Penggugat dk/Tergugat dr yang
mengklaim tanah terperkara dan yang mendirikan bangunan pagar
tembok diatas tanah terperkara seluas + 2.523 M2 (lebih kurang dua ribu
lima ratus dua puluh tiga meter persegi) tanpa seijin dari Turut Tergugat II
dk/Penggugat dr, jelas adalah merupakan perbuatan melawan hukum
(Onrechmatige daad) ;
5. Bahwa oleh karena Peta Pendaftaran No.82/1997 tertanggal 24
Nopember 1997 yang dikeluarkan oleh Kanwil Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Sumatera Utara yang merupakan lampiran dari
Sertifikat HGU No.3/Desa Kwala Bingei tertanggal 13 Juni 2003 yang
dikeluarkan oleh Turut Tergugat V, dan Surat Keputusan Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor : 43/HGU/BPN/2002 tertanggal 29
Nopember 2002 Tentang Pemberian Perpanjangan Jangka Waktu Hak
Guna Usaha Atas Tanah Terletak di Kabupaten Langkat, Propinsi
Sumatera Utara yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Pertanahan
Nasional tersebut, telah diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku, maka adalah beralasan menurut hukum apabila Penggugat
dr/Tergugat II dk memohon kehadapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Stabat agar sudi kiranya menyatakan dalam hukum Peta Pendaftaran
- 32 -
No.82/1997 tertanggal 24 Nopember 1997 yang dikeluarkan oleh Kanwil
Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Utara yang merupakan
lampiran dari Sertifikat HGU No.3/Desa Kwala Bingei tertanggal 13 Juni
2003 yang dikeluarkan oleh Turut Tergugat V dan Surat Keputusan
Kepala Badan Badan Pertanahan Nasional Nomor : 43/HGU/BPN/2002
tertanggal 29 Nopember 2002 tentang pemberian perpanjangan jangka
waktu hak guna usaha atas tanah terletak di Kabupaten Langkat, Propinsi
Sumatera Utara yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Pertanahan
Nasional tersebut adalah sah secara hukum ;
6. Bahwa oleh karena telah terbukti tanah terperkara seluas + 2.523 M2
(lebih kurang dua ribu lima ratus dua puluh tiga meter persegi) yang
diusahai oleh Tergugat adalah merupakan hak Penggugat dr/Turut
Tergugat II dk, maka adalah beralasan menurut hukum apabila Turut
Tergugat II dk/Penggugat dr memohon kehadapan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Stabat, agar sudi kiranya menyatakan dalam hukum
tanah terperkara seluas + 2.523 M2 (lebih kurang dua ribu lima ratus
dua puluh tiga meter persegi) yang terletak di Emplasmen Kebun Kwala
Bingei PTPN II (Persero) Jln.Sudirman, Desa Perdamaian, Kec.Stabat,
Kab.Langkat, Prop.Sumatera Utara, dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatas dengan tanah PTPN.II (Persero) Kebun
Kwala Bingei yang dipergunakan masyarakat sebagai jalan + 69 M ;
- Sebelah Selatan berbatas dengan jalan Sudirman + 12 M, tanah
PTPN II (Persero) Kebun Kwala Bingei yang diatasnya berdiri
bangunan rumah dinas PTPN II (Persero) Kebun Kwala Bingei yang
ditempati oleh Tergugat + 39 M, jalan Sudirman + 18 M ;
- Sebelah Timur berbatas dengan jalan Bambuan + 62 M;
- Sebelah Barat berbatas dengan tanah PTPN.II (Persero) Kebun
Kwala Bingei yang dipergunakan masyarakat sebagai jalan + 62 M ;
adalah sah merupakan bahagian dari tanah seluas 2.199,22 Ha (dua ribu
seratus sembilan puluh sembilan koma dua puluh dua hektar) adalah
merupakan hak dari Penggugat dr/Turut Tergugat II dk sesuai dengan
Peta Pendaftaran No.82/1997 tertanggal 24 Nopember 1997 yang
dikeluarkan oleh Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera
Utara yang merupakan lampiran dari Sertifikat HGU No.3/Desa Kwala
Bingei tertanggal 13 Juni 2003 yang dikeluarkan oleh Turut Tergugat V
- 33 -
dan Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor :
43/HGU/BPN/2002 tertanggal 29 Nopember 2002 Tentang Pemberian
Perpanjangan Jangka Waktu Hak Guna Usaha Atas Tanah Terletak di
Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera Utara yang dikeluarkan oleh
Kepala Badan Pertanahan Nasional;
7. Bahwa dalam penelusuran pihak Perwira Pengamanan Kebun Kwala
Bingei PTPN.II (Persero) berdasarkan resume timbulnya sertifikat diatas
lahan perumahan Staf Kebun Kwala Bingei PT.Perkebunan Nusantara II
(Persero) atas tanah terperkara seluas + 2.523 M2 (lebih kurang dua ribu
lima ratus dua puluh tiga meter persegi) sebelum terbit Sertifikat Hak Milik
No.1690/Desa Perdamaian tertanggal 7 Oktober 2003 atas nama
Penggugat dk/Tergugat dr adalah didasarkan adanya dari Surat
Penyerahan/Ganti Rugi sebidang tanah tertanggal 5 Maret 1993 antara
Kromo Wiryo dengan Penggugat dk/Tergugat dr yang diperbuat
dihadapan saksi-saksi dan kemudian ditindaklanjuti dengan Surat
Pernyataan/Pengakuan tertanggal 28 Juli 2002 atas nama Penggugat
dk/Tergugat dr yang diperbuat dihadapan saksi-saksi dan diketahui
Kepala Desa Perdamaian;
8. Bahwa Sertifikat Hak Milik No.1690/Desa Perdamaian tertanggal 7
Oktober 2003 atas nama Penggugat dk/Tergugat dr yang menjadi alas
hak Penggugat dk/Tergugat dr di atas tanah terperkara seluas + 2.523
M2 (lebih kurang dua ribu lima ratus dua puluh tiga meter persegi)
tersebut diatas tidak berkekuatan hukum berdasarkan :
a. Surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara tertanggal
18 Agustus 1988 No.593/21725 perihal edaran mengenai masalah
tanah yang ditujukan kepada Bupati/Walikotamadya KDH TK-II se
Sumatera Utara ;
b. Surat Bupati Langkat tertanggal 10 Agustus 2009 No.593-
1594/PEM/2009 perihal pengamanan areal Eks PTPN.II seluas
1.210,8680 Ha terletak di Kecamatan Stabat, Wampu, Secanggang,
Binjai Selatan, Sei Bingai Kuala dan Salapian, Kabupaten Langkat
Provinsi Sumatera Utara yang ditujukan kepada Camat Stabat,
Camat Wampu, Camat Secanggang, Camat Binjai, Camat Sei
Bingai, Camat Kuala, Camat Salapian ;
- 34 -
c. Surat Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Propinsi Sumatera
Utara tertanggal 21 April 2009 No.570-528 perihal mohon
penjelasan yang ditujukan kepada Turut Tergugat II ;
d. Peta Pendaftaran No.82/1997 tertanggal 24 Nopember 1997 yang
dikeluarkan oleh Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Sumatera Utara yang merupakan lampiran dari Sertifikat HGU
No.3/Desa Kwala Bingei tertanggal 13 Juni 2003 yang dikeluarkan
oleh Turut Tergugat V;
e. Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor :
43/HGU/BPN/2002 tertanggal 29 Nopember 2002 Tentang
Pemberian Perpanjangan Jangka Waktu Hak Guna Usaha Atas
Tanah Terletak di Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera Utara
yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional;
maka adalah beralasan menurut hukum apabila Turut Tergugat II
dk/Penggugat dr memohon kehadapan Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Stabat, agar sudi kiranya menyatakan dalam hukum Sertifikat
Hak Milik No.1690/Desa Perdamaian tertanggal 7 Oktober 2003 atas
nama Tergugat dr/Penggugat dk, dan surat-surat lain yang dimiliki oleh
Tergugat dr/Penggugat dk sepanjang menyangkut tanah terperkara
adalah tidak berkekuatan hukum ;
9. Bahwa oleh karena Tergugat dr/Penggugat dk telah mendirikan
bangunan pagar tembok diatas tanah terperkara seluas + 2.523 M2
(lebih kurang dua ribu lima ratus dua puluh tiga meter persegi), yang
merupakan hak dari Penggugat dr/Turut Tergugat II dk sesuai dengan
Peta Pendaftaran No.82/1997 tertanggal 24 Nopember 1997 yang
dikeluarkan oleh Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera
Utara yang merupakan lampiran dari Sertifikat HGU No.3/Desa Kwala
Bingei tertanggal 13 Juni 2003 yang dikeluarkan oleh Turut Tergugat V
dan Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor :
43/HGU/BPN/2002 tertanggal 29 Nopember 2002 Tentang Pemberian
Perpanjangan Jangka Waktu Hak Guna Usaha Atas Tanah Terletak di
Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera Utara yang dikeluarkan oleh
Kepala Badan Pertanahan Nasional untuk itu Penggugat dr/Turut
Tergugat II dk memohon kehadapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
- 35 -
Stabat, untuk sudi kiranya menghukum Tergugat dr/Penggugat dk untuk
membongkar bangunan pagar tembok dari atas tanah terperkara ;
10.Bahwa oleh karena tanah terperkara adalah merupakan hak dari
Penggugat dr/Turut Tergugat II dk sebagaimana diuraikan diatas, maka
adalah beralasan menurut hukum apabila Penggugat dr/Turut Tergugat II
dk memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Stabat untuk sudi
kiranya menghukum Tergugat dr/Penggugat dk untuk menjauhi,
menghindar dari tanah terperkara ;
11.Bahwa oleh karena tindakan dan perbuatan Tergugat dr/Penggugat dk
yang mengklaim tanah terperkara seluas + 2.523 M2 (lebih kurang dua
ribu lima ratus dua puluh tiga meter persegi) yang merupakan bahagian
dari tanah seluas 2.199,22 Ha (dua ribu seratus sembilan puluh sembilan
koma dua puluh dua hektar) adalah merupakan hak dari Penggugat
dr/Turut Tergugat II dk sesuai dengan Peta Pendaftaran No.82/1997
tertanggal 24 Nopember 1997 yang dikeluarkan oleh Kanwil Badan
Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Utara yang merupakan lampiran
dari Sertifikat HGU No.3/Desa Kwala Bingei tertanggal 13 Juni 2003
yang dikeluarkan oleh Turut Tergugat V dan Surat Keputusan Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor : 43/HGU/BPN/2002 tertanggal 29
Nopember 2002 Tentang Pemberian Perpanjangan Jangka Waktu Hak
Guna Usaha Atas Tanah Terletak di Kabupaten Langkat, Propinsi
Sumatera Utara yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Pertanahan
Nasional adalah tanpa alas hak dan secara melawan hukum, dimana
menurut ketentuan hukum yang berlaku telah sangat merugikan
Penggugat dr/ Turut Tergugat II dk selaku pemegang hak yang sah atas
tanah terperkara seluas + 2.523 M2 (lebih kurang dua ribu lima ratus dua
puluh tiga meter persegi), hal mana juga telah mengakibatkan Penggugat
dr/ Turut Tergugat II dk mengalami, menderita kerugian materil dan moril
yang tidak sedikit jumlahnya, maka adalah patut dan beralasan menurut
hukum apabila Penggugat dr/Turut Tergugat II dk menuntut ganti rugi
materil dan moril kepada Tergugat dr/ Penggugat dk atas kerugian
materil dan moril yang dialami, diderita Penggugat dr/ Turut Tergugat II
dk kepada Tergugat dr/ Penggugat dk secara perdata melalui Pengadilan
Negeri Stabat ;
- 36 -
12.Bahwa adapun kerugian materil dan moril yang dialami, diderita
Penggugat dr/ Turut Tergugat II dk tersebut dapat diperinci sebagai
berikut :
A. Kerugian Materil
Bahwa adapun kerugian materil
dalam rangka memperjuangkan
hak-hak Penggugat dr/Turut
Tergugat II dk sampai perkara ini
mempunyai kekuatan hukum yang
tetap diperkirakan berjumla ........... Rp. 550.000.000.-
(Lima ratus lima puluh juta rupiah
saja)
B. KERUGIAN MORIL
Bahwa adapun kerugian Moril yang
dialami dan diderita Penggugat dr/
Turut Tergugat II dk sebagai akibat
perbuatan,tindakan Tergugat
dr/Penggugat dk tersebut, telah
merendahkan harkat dan martabat
Penggugat dr/Turut Tergugat II dk,
dan nama baik Penggugat dr/ Turut
Tergugat II dk telah tercemar
ditengah-tengah Masyarakat dan
dihadapan Instansi Pemerintah, hal
ini jika diperhitungkan dengan nilai
mata uang adalah sebesar.............. Rp.100.000.000.000.-+
(seratus milyar rupiah)
Jumlah seluruhnya ......................... Rp.100.550.000.000.-
(seratus milyar lima ratus lima puluh
juta rupiah) saja .-
13.Bahwa areal Sertifikat HGU No.3/Desa Kwala Bingei tertanggal 13 Juni
2003 atas nama Penggugat dr/Turut Tergugat II dk adalah terletak di
beberapa Desa yaitu : Desa Kwala Bingei, Desa Perdamaian, Desa
Pantai Gemi, Desa Banyumas, Desa Arah Condong, Desa Suka Mulia,
Desa Teluk, Desa Kepala Sungai dan Desa Telaga Jernih ;
- 37 -
14.Bahwa oleh karena adanya perbuatan yang merugikan Turut Tergugat II
dk/Penggugat dr atas terbitnya sertifikat hak milik No.1690 Desa
Perdamaian tertanggal 7 Oktober 2003 atas nama Tergugat
dr/Penggugat dk diatas tanah terperkara maka telah ada proses hukum
terhadap pihak-pihak yang merugikan Penggugat dr/Turut Tergugat II dk
sesuai dengan Surat Perintah Penyidikan Kepala Kejaksaan Negeri
Stabat nomor : PRINT-10/N.2.25/Fd.1/08/2010 tanggal 18 Agustus 2010
dan nomor : PRINT-11/N.2.25/Fd.1/08/2010 tanggal 18 Agustus 2010
atas adanya dugaan tindak pidana korupsi dalam penyalahgunaan
wewenang oleh oknum PTPN.II (Persero) Kebun Kwala Bingei dan
oknum BPN Langkat yang menyebabkan terbitnya sertifikat hak milik
tanah PTPN.II (Persero) Kebun Kwala Bingei yang berakibatkan kerugian
Negara yang dilakukan oleh tersangka Suharto dan tersangka Junjung
Hutauruk ;
15.Bahwa Penggugat dr/Turut Tergugat II dk khawatir sebelum perkara ini
diputus/berkekuatan hukum tetap, Tergugat dr/Penggugat dk akan
mengalihkan, menjual atau memindah tangankan, menghibahkan tanah
terperkara kepada pihak lain, oleh karena itu Penggugat dr/Turut
Tergugat II dk memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Stabat
agar sudi kiranya untuk meletakkan sita penjagaan (Conservatoir Beslag)
atas tanah terperkara;
16.Bahwa guna menjamin tuntutan Penggugat dr/Turut Tergugat II dk agar
Tergugat dr/ Penggugat dk membayar kerugian materil dan moril tersebut
diatas tidak menjadi hampa adanya, maka adalah beralasan menurut
hukum, apabila Penggugat dr/Turut Tergugat II dk memohon kehadapan
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Stabat untuk meletakkan sita jaminan
(Conservatoir Beslag) atas harta benda Tergugat dr/ Penggugat dk, baik
benda bergerak maupun tidak bergerak;
17.Bahwa oleh karena gugatan rekonpensi ini adalah didasarkan atas bukti-
bukti yang authentik dan cukup eksepsional yang kebenarannya tidak
dapat disangkal oleh Tergugat dr/Penggugat dk, maka adalah beralasan
menurut hukum apabila Penggugat dr/Turut Tergugat II dk memohon
kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Stabat agar menyatakan
- 38 -
putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada
verzet, banding atau kasasi (Uit Voerbaar bij Voorraad) ;
Berdasarkan alasan-alasan Penggugat dr/Turut Tergugat II dk
tersebut diatas, mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini agar sudi kiranya mengambil putusan hukum dalam
perkara ini yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
I. DALAM KONPENSI
DALAM EKSEPSI
1. Mengabulkan Eksepsi Tergugat dan Turut Tergugat II untuk
seluruhnya ;
2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet
Ontvanklijk Verklaard) ;
3. Menghukum Penggugat untuk membayar segala ongkos yang
timbul dalam perkara ini ;
DALAM POKOK PERKARA
1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menghukum Penggugat untuk membayar segala ongkos yang
timbul dalam perkara ini ;
II. DALAM REKONPENSI
PRIMAIR :
1. Mengabulkan gugatan rekonpensi Penggugat dr/Turut Tergugat II dk
untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan sah dan berharga sita penjagaan (Conservatoir Beslag)
atas tanah terperkara ;
3. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslag)
atas harta benda Tergugat dr/ Penggugat dk baik benda bergerak
maupun tidak bergerak yang telah diletakkan dalam perkara ini;
4. Menyatakan dalam hukum tindakan Penggugat dk/Tergugat dr yang
mengklaim tanah terperkara dan yang mendirikan bangunan pagar
tembok diatas tanah terperkara seluas + 2.523 M2 (lebih kurang dua
- 39 -
ribu lima ratus dua puluh tiga meter persegi) tanpa seijin dari Turut
Tergugat II dk/Penggugat dr, jelas adalah merupakan perbuatan
melawan hukum (Onrechmatige daad);
5. Menyatakan dalam hukum Peta Pendaftaran No.82/1997 tertanggal
24 Nopember 1997 yang dikeluarkan oleh Kanwil Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Sumatera Utara yang merupakan lampiran dari
Sertifikat HGU No.3/Desa Kwala Bingei tertanggal 13 Juni 2003 yang
dikeluarkan oleh Turut Tergugat V dan Surat Keputusan Kepala
Badan Badan Pertanahan Nasional Nomor : 43/HGU/BPN/2002
tertanggal 29 Nopember 2002 tentang pemberian perpanjangan
jangka waktu hak guna usaha atas tanah terletak di Kabupaten
Langkat, Propinsi Sumatera Utara yang dikeluarkan oleh Kepala
Badan Pertanahan Nasional tersebut adalah sah secara hukum;
6. Menyatakan dalam hukum tanah terperkara seluas + 2.523 M2 (lebih
kurang dua ribu lima ratus dua puluh tiga meter persegi) yang terletak
di Emplasmen Kebun Kwala Bingei PTPN II (Persero) Jln.Sudirman,
Desa Perdamaian, Kec.Stabat, Kab.Langkat, Prop.Sumatera Utara,
dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatas dengan tanah PTPN.II (Persero) Kebun
Kwala Bingei yang dipergunakan masyarakat sebagai jalan + 69
M;
- Sebelah Selatan berbatas dengan jalan Sudirman + 12 M, tanah
PTPN II (Persero) Kebun Kwala Bingei yang diatasnya berdiri
bangunan rumah dinas PTPN II (Persero) Kebun Kwala Bingei
yang ditempati oleh Tergugat + 39 M, jalan Sudirman + 18 M ;
- Sebelah Timur berbatas dengan jalan Bambuan + 62 M;
- Sebelah Barat berbatas dengan tanah PTPN.II (Persero) Kebun
Kwala Bingei yang dipergunakan masyarakat sebagai jalan + 62
M ;
adalah sah merupakan bahagian dari tanah seluas 2.199,22 Ha (dua
ribu seratus sembilan puluh sembilan koma dua puluh dua hektar)
yang merupakan hak dari Penggugat dr/Turut Tergugat II dk sesuai
dengan Peta Pendaftaran No.82/1997 tertanggal 24 Nopember 1997
- 40 -
yang dikeluarkan oleh Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Sumatera Utara yang merupakan lampiran dari Sertifikat HGU
No.3/Desa Kwala Bingei tertanggal 13 Juni 2003 yang dikeluarkan
oleh Turut Tergugat V dan Surat Keputusan Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor : 43/HGU/BPN/2002 tertanggal 29
Nopember 2002 Tentang Pemberian Perpanjangan Jangka Waktu
Hak Guna Usaha Atas Tanah Terletak di Kabupaten Langkat, Propinsi
Sumatera Utara yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Pertanahan
Nasional ;
7. Menghukum Tergugat dr/Penggugat dk untuk menjauhi, menghindar
dari tanah terperkara ;
8. Menyatakan dalam hukum Sertifikat Hak Milik No.1690 Desa
Perdamaian tertanggal 7 Oktober 2003 atas nama Tergugat
dr/Penggugat dk, dan surat-surat lain yang dimiliki oleh Tergugat dr/
Penggugat dk sepanjang menyangkut tanah terperkara adalah tidak
berkekuatan hukum ;
9. Menghukum Tergugat dr/Penggugat dk untuk membongkar bangunan
pagar tembok dari atas tanah terperkara;
10.Menghukum Tergugat dr/ Penggugat dk untuk membayar ganti rugi
materil dan moril yang dialami, diderita Penggugat dr/ Turut Tergugat
II dk kepada Penggugat dr/Turut Tergugat II dk dengan perincian
sebagai berikut :
- Kerugian materil sebesar......................... Rp. 550.000.000.-
(lima ratus lima puluh juta rupiah)
- Kerugian Moril sebesar............................ Rp.100.000.000.000.-
(seratus milyar rupiah)
Jumlah.......................................... Rp.100.550.000.000.-
(seratus milyar lima ratus lima
puluh juta rupiah) ;
11.Menyatakan dalam hukum putusan dalam perkara ini dapat dijalankan
terlebih dahulu walaupun ada Verzet, Banding atau Kasasi
(Uitvoerbaar bij Voorraad) ;
12.Menghukum Tergugat dr/ Penggugat dk untuk membayar segala
ongkos biaya yang timbul dalam perkara ini ;
- 41 -
S U B S I D A I R :
Dalam peradilan yang baik mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex
Aquo Et Bono).;
Membaca putusan Pengadilan Negeri Stabat nomor :
22/Pdt.G/2010/PN.STB tanggal 20 Oktober 2011, yang amarnya berbunyi
sebagai berikut;
I. DALAM KONPENSI :
DALAM EKSEPSI :
Menolak eksepsi Tergugat dalam Konpensi/Turut Tergugat I dalam
Rekonpensi dan Turut Tergugat II dalam Konpensi/Penggugat dalam
Rekonpensi;
DALAM POKOK PERKARA :
Menolak gugatan Penggugat dalam Konpensi/Tergugat dalam
Rekonpensi untuk seluruhnya;
II. DALAM REKONPENSI :
Menolak gugatan Rekonpensi Turut Tergugat II dalam Konpensi/
Penggugat dalam Rekonpensi untuk seluruhnya;
III. DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI:
Menghukum Penggugat dalam Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi
untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 2.376.000,- (dua juta
tiga ratus tujuh puluh enam ribu rupiah);
Membaca Risalah Pernyataan Permohonan Banding yang dibuat oleh
Panitera Pengadilan Negeri Stabat yang menyatakan bahwa pada tanggal
19 Desember 2011 Pembanding I semula Penggugat Dalam Konpensi telah
mengajukan permohonan agar perkara yang diputus oleh Pengadilan Negeri
Stabat nomor : 22/Pdt.G/2010/PN.STB tanggal 20 Oktober 2011 untuk
diperiksa dan diputus dalam pengadilan tingkat banding;
Membaca Risalah Pemberitahuan Pernyataan Banding yang
menyatakan bahwa pada tanggal 7 Mei 2014, tanggal 27 Desember 2011,
tanggal 4 Januari 2012, tanggal 28 Desember 2011, permohonan banding
tersebut telah diberitahukan/ disampaikan secara seksama masing-masing
kepada Pembanding II semula Tergugat Dalam Konpensi, kepada Turut
Terbanding I semula Turut Tergugat Dalam Konpensi, kepada Pembanding
- 42 -
III semula Turut Tergugat II Dalam Konpensi, kepada Turut Terbanding II
semula Turut Tergugat III Dalam Konpensi, kepada Turut Terbanding III
semula Turut Tergugat IV Dalam Konpensi dan kepada Turut Terbanding IV
semula Turut Tergugat V Dalam Konpensi;
Membaca surat memori banding dari Pembanding I semula
Penggugat Dalam Konpensi tertanggal 30 Maret 2012, yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Stabat tanggal 11 April 2012 dan surat
memori banding tersebut telah diberitahukan/disampaikan secara seksama
masing-masing kepada Pembanding II semula Tergugat Dalam Konpensi,
kepada Pembanding III semula Turut Tergugat II Dalam Konpensi, kepada
Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I Dalam Konpensi, kepada Turut
Terbanding II semula Turut Tergugat III Dalam Konpensi, kepada Turut
Terbanding III semula Turut Tergugat IV Dalam Konpensi, dan kepada Turut
Terbanding IV semula Turut Tergugat V Dalam Konpensi pada tanggal 14
Mei 2012, dan tanggal 28 Mei 2012;
Membaca surat kontra memori banding dari Pembanding II semula
Tergugat Dalam Konpensi tanggal 24 Agustus 2012, yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Stabat tanggal 30 Agustus 2012 dan surat
kontra memori banding tersebut telah pula diberitahukan/disampaikan secara
seksama kepada Pembanding I semula Penggugat Dalam Konpensi, kepada
Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I Dalam Konpensi, kepada Turut
Terbanding II semula Turut Tergugat III Dalam Konpensi, kepada Turut
Terbanding III semula Turut Tergugat IV Dalam Konpensi, dan Kepada Turut
Terbanding IV semula Turut Tergugat V Dalam Konpensi, masing-masing
pada tanggal 2 Oktober 2012, tanggal 17 September 2012, tanggal 13
September 2010;
Membaca Risalah Pernyataan Permohonan Banding yang dibuat oleh
Panitera Pengadilan Negeri Stabat yang menyatakan bahwa pada tanggal 2
Pebruari 2012 Pembanding II semula Tergugat Dalam Konpensi telah
mengajukan permohonan agar perkara yang diputus oleh Pengadilan Negeri
Stabat nomor : 22/Pdt.G/2010/PN.STB tanggal 20 Oktober 2011 untuk
diperiksa dan diputus dalam pengadilan tingkat banding;
- 43 -
Membaca Risalah Pemberitahuan Pernyataan Banding yang
menyatakan bahwa pada tanggal 22 Februari 2012, tanggal 16 Pebruari
2012, dan tanggal 23 April 2012, permohonan banding tersebut telah
diberitahukan/disampaikan secara seksama masing-masing kepada
Pembanding I semula Penggugat Dalam Konpensi, kepada Turut Terbanding
I semula Turut Tergugat I Dalam Konpensi, kepada Pembanding III semula
Turut Tergugat II Dalam Konpensi, kepada Turut Terbanding II semula Turut
Tergugat III Dalam Konpensi, kepada Turut Terbanding III semula Turut
Tergugat IV Dalam Konpensi dan kepada Turut Terbanding IV semula Turut
Tergugat V Dalam Konpensi;
Membaca surat memori banding dari Pembanding II semula Tergugat
Dalam konpensi tertanggal 14 Februari 2012, yang diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Stabat tanggal 24 Pebruari 2012 dan surat memori
banding tersebut telah diberitahukan/ disampaikan secara seksama masing-
masing kepada Pembanding I semula Penggugat Dalam Konpensi, kepada
Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I Dalam Konpensi, kepada
Pembanding III semula Turut Tergugat II Dalam Konpensi, kepada Turut
Terbanding II semula Turut Tergugat III Dalam Konpensi, kepada Turut
Terbanding III semula Turut Tergugat IV Dalam Konpensi dan kepada Turut
Terbanding IV semula Turut Tergugat V Dalam Konpensi pada tanggal 20
Maret 2012, tanggal 29 Pebruari 2012, dan tanggal 23 April 2012;
Membaca surat kontra memori banding dari Pembanding I semula
Penggugat Dalam Konpensi tertanggal 10 September 2012, yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Stabat tanggal 13 September 2012 dan
surat kontra memori banding tersebut telah diberitahukan/disampaikan
secara seksama masing-masing kepada Pembanding III semula Turut
Tergugat II Dalam konpensi, kepada Turut Terbanding I semula Turut
Tergugat I Dalam Konpensi, kepada Turut Terbanding II semula Turut
Tergugat III Dalam Konpensi, kepada Turut Terbanding III semula Turut
Tergugat IV Dalam Konpensi, dan kepada Turut Terbanding IV semula Turut
Tergugat V Dalam konpensi pada tanggal 16 Oktober 2012, dan tanggal 25
September 2012;
- 44 -
Membaca Risalah Pernyataan Permohonan Banding yang dibuat oleh
Panitera Pengadilan Negeri Stabat yang menyatakan bahwa pada tanggal
21 Mei 2012 Pembanding III semula Turut Tergugat II Dalam konpensi telah
mengajukan permohonan agar perkara yang diputus oleh Pengadilan Negeri
Stabat nomor : 22/Pdt.G/2010/PN.STB tanggal 20 Oktober 2011 untuk
diperiksa dan diputus dalam pengadilan tingkat banding;
Membaca Risalah Pemberitahuan Pernyataan Banding yang
menyatakan bahwa pada tanggal 17 Juli 2012, tanggal 7 Mei 2014, tanggal
12 Juni 2012, tanggal 19 Mei 2012, dan tanggal 22 Mei 2012, permohonan
banding tersebut telah diberitahukan/ disampaikan secara seksama masing-
masing kepada Pembanding I semula Penggugat Dalam konpensi, kepada
Pembanding II semula Tergugat Dalam Konpensi, kepada Turut Terbanding I
semula Turut Tergugat I Dalam Konpensi, kepada Turut Terbanding II
semula Turut Tergugat III Dalam Konpensi, kepada Turut Terbanding III
semula Turut Tergugat IV Dalam Konpensi dan kepada Turut Terbanding IV
semula Turut Tergugat V Dalam Konpensi;
Membaca surat memori banding dari Pembanding III semula Turut
Tergugat II Dalam Konpensi tertanggal 21 Mei 2012, yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Stabat tanggal 21 Maret 2012 dan surat
memori banding tersebut telah diberitahukan/ disampaikan secara seksama
masing-masing kepada Pembanding I semula Penggugat Dalam Kopensi,
kepada Pembanding II semula Tergugat Dalam konpensi, kepada Turut
Terbanding I semula Turut Tergugat I Dalam Konpensi, kepada Turut
Terbanding II semula Turut Tergugat III Dalam konpensi, kepada Turut
Terbanding III semula Turut Tergugat IV Dalam konpensi dan kepada Turut
Terbanding IV semula Turut Tergugat V Dalam Konpensi pada tanggal 17
Juli 2012, tanggal 21 Mei 2014, tanggal 22 Mei 2014, dan tanggal 13 Juni
2014;
Membaca surat kontra memori banding dari Pembanding I semula
Penggugat Dalam Konpensi tertanggal 10 September 2012, yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Stabat tanggal 13 September 2012 dan
surat kontra memori banding tersebut telah diberitahukan/disampaikan
secara seksama masing-masing kepada Pembanding II semula Tergugat
- 45 -
Dalam Konpensi, kepada Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I Dalam
Konpensi, kepada Turut Terbanding II semula Turut Tergugat III Dalam
Konpensi, kepada Turut Terbanding III semula Turut Tergugat IV Dalam
Konpensi, dan kepada Turut Terbanding IV semula Turut Tergugat V Dalam
Konpensi pada tanggal 7 Mei 2014, dan tanggal 25 September 2012;
Membaca Relaas Pemberitahuan Membaca Berkas Banding, yang
disampaikan masing-masing kepada Pembanding II semula Tergugat Dalam
Konpensi, kepada Pembanding III semula Turut Tergugat II Dalam Konpensi,
kepada Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I Dalam Konpensi, Turut
Terbanding II semula Turut Tergugat III Dalam Konpensi, kepada Turut
Terbanding III semula Turut Tergugat IV Dalam Konpensi, dan kepada Turut
Terbanding IV semula Turut Tergugat V Dalam Konpensi pada tanggal 20
Mei 2014, tanggal 14 Mei 2012, dan tanggal 28 Mei 2012, untuk meneliti dan
memeriksa berkas perkara sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa permohonan banding masing-masing dari
Pembanding I semula Penggugat Dalam Konpensi, dari Pembanding II
semula Tergugat Dalam Konpensi dan dari Pembanding III semula Turut
Tergugat II Dalam Konpensi telah diajukan dalam tenggang waktu dan
menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh
Undang-undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara
formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa terhadap materi memori banding dari
Pembanding I semula Penggugat Dalam Konpensi tertanggal 30 Maret 2012,
memori banding dari Pembanding II semula Tergugat Dalam Konpensi
tertanggal 14 Pebruari 2012, dan memori banding dari Pembanding III
semula Turut Tergugat II Dalam Konpensi tertanggal 21 Mei 2012, pada
prinsipnya telah disampaikan di persidangan tingkat pertama pada waktu
proses jawab menjawab, dan kesemuanya telah dipertimbangkan dengan
seksama, tepat dan benar oleh Majelis Hakim tingkat pertama dalam
- 46 -
putusannya, oleh karena itu pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama
tersebut diambil alih dijadikan sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi
dalam memutus perkara ini ditingkat banding;
Menimbang, bahwa demikian pula terhadap kontra memori banding
dari Terbanding II / Pembanding II semula Tergugat Dalam Konpensi tanggal
10 September 2012, dan kontra memori banding dari Terbanding III/
Pembanding III semula Turut Tergugat II Dalam Konpensi tertanggal 24
Agustus 2012, pada prinsipnya setuju/sependapat dengan pertimbangan
putusan pengadilan tingkat pertama sepanjang mengenai Gugatan Dalam
Konpensi, namun tidak sependapat dengan pertimbangan Putusan Majelis
Hakim tingkat pertama mengenai Gugatan Penggugat Dalam Rekonvensi
dan meminta agar majelis hakim tingkat banding memutuskan untuk
mengabulkan Gugatan Rekonpensi dari Pembanding III semula Turut
Tergugat II Dalam Konpensi untuk seluruhnya;
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi membaca, meneliti dan
mempelajari dengan seksama berkas perkara dan surat-surat yang
berhubungan dengan perkara ini, berupa turunan resmi putusan Pengadilan
Negeri Stabat Nomor : 22/Pdt.G/2010/PN.STB tanggal 20 Oktober 2011,
memori banding dari Pembanding I semula Penggugat Dalam Konpensi
tertanggal 30 Maret 2012, memori banding dari Pembanding II semula
Tergugat Dalam Konpensi tertanggal 14 Pebruari 2012, dan memori banding
dari Pembanding III semula Turut Tergugat II Dalam Konpensi tertanggal 21
Mei 2012, serta kontra memori banding dari Pembanding II semula Tergugat
Dalam Konpensi tanggal 24 Agustus 2012, dan kontra memori banding dari
Pembanding I semula Penggugat Dalam Konpensi tertanggal 10 September
2012, berpendapat bahwa alasan dan pertimbangan hukum yang telah
diambil oleh Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Pertama dalam putusannya
mengenai Gugatan Penggugat Dalam Konpensi berkenaan dengan hal-hal
yang disengketakan oleh kedua belah pihak telah tepat dan benar menurut
hukum, kecuali tentang Gugatan Penggugat Dalam Rekonpensi yang
diajukan oleh Pembanding III Semula Turut Tergugat II Dalam
Konpensi/Penggugat Dalam Rekonpensi pada hal. 7 naskah putusan, bahwa
sesuai Peta Pendaftaran nomor:8/1997 tanggal 24 Nopember 1997 yang
diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional Sumatera Utara yang
- 47 -
merupakan lampiran dari H.G.U Nomor:3/Desa Kwala Bingei tanggal 13 Juni
2003 ternyata tanggal berakhirnya H.G.U tersebut adalah pada tahun 2025,
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi tidak sependapat dengan Majelis Hakim
Tingkat Pertama oleh karenanya Majelis Hakim Tingkat Banding akan
mempertimbangkan lebih lanjut sebagai berikut;
Menimbang, bahwa oleh karena HGU dari Turut Tergugat II Dalam
Konpensi/Penggugat Dalam Rekonpensi sebagaimana bukti yang diajukan
Tergugat Dalam Konpensi dan Turut Tergugat II Dalam Konpensi
dipersidangan terutama Bukti T&TT.II-3 (sertifikat HGU Nomor:3/Desa Kwala
Bingei tanggal 13 Juni 2003) dan Bukti T&TT.II-2 (Surat Keputusan Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor:43/HGU/BPN/2002) telah ternyata
bahwa Peta Pendaftaran No.82/1997 tertanggal 24 Nopember 1997 yang
dikeluarkan oleh Kanwil Badan Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera
Utara yang merupakan Lampiran dari Sertifikat HGU No.3/Desa Kwala
Bingei tertanggal 13 Juni 2003 yang dikeluarkan oleh Kantor Badan
Pertanahan Nasional Kabupaten Langkat berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor:43/HGU/BPN/2002 tertanggal 29
Nopember 2002 tentang Pemberian Perpanjangan Jangka Waktu Hak Guna
Usaha atas tanah terletak di Kabupaten Langkat Propinsi Sumatera Utara,
dengan demikian jelas bahwa Peta Pendaftaran No.82/1997 tertanggal 24
Nopember 1997 yang dikeluarkan oleh Kantor Kanwil Badan Pertanahan
Nasional Propinsi Sumatera Utara yang merupakan lampiran dari Sertifikat
HGU No.3/Desa Kwala Bingei tertanggal 13 Juni 2003 telah diproses sesuai
prosedur menurut hukum, dan selanjutnya bahwa oleh karena tanah
sengketa seluas + 2.523 M2 (lebih kurang dua ribu lima ratus dua puluh tiga
meter persegi) adalah merupakan bagian dari tanah milik Turut Tergugat II
Dalam Konpensi/Penggugat Dalam Rekonpensi tersebut dalam Peta
Pendaftaran No.82/1997 tanggal 24 Nopember 1997 yang merupakan
Lampiran Sertifikat HGU No.3/Desa Kwala Bingei tertanggal 13 Juni 2003
yang masa berlaku sampai dengan 13 Juni 2025, sehingga point ke-6
petitum gugat dalam Rekonpensi dapat dinyatakan terbukti dan dikabulkan ;
Menimbang, bahwa mengenai tuntutan ganti rugi dari Penggugat
Rekonpensi/ Turut Tergugat II Dalam Konpensi berupa Kerugian Materil
yang di deritanya sejumlah Rp.550.000.000,- ( lima ratus lima puluh juta
- 48 -
rupiah) dan berupa Kerugian Moril sejumlah Rp.100.000.000.000,- (seratus
milyar rupiah) tidak dapat dibuktikan secara rinci mengenai kerugian yang
secara nyata diakibatkan oleh perbuatan Penggugat dalam
Konpensi/Tergugat Dalam Rekonpensi yang menimbulkan kerugian kepada
Turut Tergugat II Dalam Konpensi/Penggugat Dalam Rekonpensi dan juga
sesuai fakta persidangan bahwa tanah sengketa ternyata ada dalam
penguasaan dari Turut Tergugat II Dalam Konpensi/Penggugat Dalam
Rekonvensi dan Tergugat Dalam Konpensi/Turut Tergugat I Dalam
Rekonpensi yang dijadikan lokasi pembibitan kelapa sawit, oleh karenanya
petitum gugat rekonvensi ini harus dinyatakan tidak terbukti dan ditolak;
Menimbang, bahwa mengenai petitum gugat selebihnya dari Gugatan
Penggugat Dalam Rekonpensi/TurutTergugat II Dalam Konpensi /
Pembanding III, karena tidak didukung bukti-bukti yang cukup harus
dinyatakan tidak terbukti dan ditolak ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka
Putusan Pengadilan Negeri Stabat Nomor:22/Pdt.G/2010/PN.STB tanggal 20
Oktober 2011 yang dimintakan banding tersebut dalam Gugat Konvensi
dapat dipertahankan dalam peradilan tingkat banding sedangkan Gugatan
Penggugat Dalam Gugat Rekonpensi dapat dikabulkan untuk sebagian, oleh
karenanya putusan Pengadilan Negeri Stabat tersebut haruslah dibatalkan
dan Majelis hakim tingkat banding akan memutus dengan mengadili sendiri
sebagaimana amar putusan dibawah ini;
Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding I semula Penggugat
Dalam Konpensi/Tergugat Dalam Rekonpensi tetap dipihak yang kalah,
maka ianya dihukum untuk membayar semua biaya perkara yang timbul
dalam kedua tingkat pengadilan;
Memperhatikan Undang-undang No.48 tahun 2009 (tentang
Kekuasaan Kehakiman), Undang-undang Nomor 2 tahun 1986 jo UU No.08
tahun 2004 jo UU No.49 tahun 2009 (tentang Peradilan Umum) dan
KUHPerdata dan RBg, serta peraturan-peraturan hukum lainnya yang
bersangkutan dalam perkara ini;
- 49 -
M E N G A D I L I
- Menerima permohonan banding dari Pembanding I semula Penggugat
DalamKonpensi/Tergugat Dalam Rekonpensi, dan Pembanding II
semula Tergugat Dalam Konpensi/Turut Tergugat I Dalam Rekonpensi
dan dari Pembanding III semula Turut Tergugat II Dalam Konpensi /
Penggugat Dalam Rekonpensi tersebut;
- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Stabat nomor :
22/Pdt.G/2010/PN.STB tanggal 20 Oktober 2011, yang dimohonkan
banding tersebut;
MENGADILI SENDIRI
I. DALAM KONPENSI :
DALAM EKSEPSI :
Menolak Eksepsi Tergugat dalam Konpensi / Turut Tergugat I dalam
Rekonpensi dan Turut Tergugat II dalam Konpensi/ Penggugat dalam
Rekonpensi;
DALAM POKOK PERKARA :
Menolak gugatan Penggugat dalam Konpensi/Tergugat dalam
Rekonpensi untuk seluruhnya;
II. DALAM REKONPENSI :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat Dalam Rekonpensi/Turut Tergugat
II Dalam Konpensi untuk sebahagian;
2. Menyatakan dalam hukum tanah terperkara seluas + 2.523 M2 (lebih
kurang dua ribu lima ratus dua puluh tiga meter persegi) yang terletak
di Emplasmen Kebun Kwala Bingei PTPN II (Persero) Jln.Sudirman,
Desa Perdamaian, Kec.Stabat, Kab.Langkat, Prop.Sumatera Utara,
dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatas dengan tanah PTPN.II (Persero) Kebun
Kwala Bingei yang dipergunakan masyarakat sebagai jalan + 69
M;
- 50 -
- Sebelah Selatan berbatas dengan jalan Sudirman + 12 M, tanah
PTPN II (Persero) Kebun Kwala Bingei yang diatasnya berdiri
bangunan rumah dinas PTPN II (Persero) Kebun Kwala Bingei
yang ditempati oleh Tergugat Dalam Konpensi/Turut Tergugat I
dalam Rekonpensi + 39 M, jalan Sudirman + 18 M ;
- Sebelah Timur berbatas dengan jalan Bambuan + 62 M;
- Sebelah Barat berbatas dengan tanah PTPN.II (Persero) Kebun
Kwala Bingei yang dipergunakan masyarakat sebagai jalan + 62
M;
adalah sah merupakan bahagian dari tanah seluas 2.199,22 Ha (dua
ribu seratus sembilan puluh sembilan koma dua puluh dua hektar)
yang merupakan hak dari Penggugat Dalam Rekonpensi/Turut
Tergugat II Dalam Konpensi;
3. Menolak gugatan Penggugat Dalam Rekonpensi untuk selain dan
selebihnya;
III. DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI:
Menghukum Pembanding I semula Penggugat Dalam Konpensi/
Tergugat Dalam Rekonpensi untuk membayar biaya perkara dalam
kedua tingkat pengadilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan
sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari Kamis tanggal 6 Nopember 2014 oleh
kami : DAHLIA BRAHMANA, SH.MH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi
Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, YANSEN PASARIBU, SH., dan
KAREL TUPPU, SH.MH. masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota,
yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam
peradilan tingkat banding, berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi
Medan tanggal 22 Juli 2014, nomor : 216/PDT/2014/PT.MDN, putusan
tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Senin
tanggal 10 Nopember 2014, oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi
Hakim-Hakim Anggota serta HAMONANGAN RAMBE, SH.MH. sebagai
- 51 -
Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh
kedua belah pihak berperkara maupun kuasa hukumnya;
Hakim Anggota. Ketua Majelis.
ttd ttd
1. YANSEN PASARIBU, SH. DAHLIA BRAHMANA, SH.MH.
ttd
2. KAREL TUPPU, SH.MH.
Panitera Pengganti.
ttd
HAMONANGAN RAMBE, SH.MH.
Perincian Biaya :
1. Meterai Rp. 6.000,-2. Redaksi Rp. 5.000,-3. Pemberkasan Rp 139.000,-
Jumlah Rp. 150.000,-040043391.