mukadimah panduan tauhid kita

2
panduan tauhid kita * Kitab Babul Hidayah: Mukadimah Kitab Babul Hidayah: Mukadimah "Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari] Tampilan terbaik laman ini pada peramban /Chrome/. *Khusus pengguna perangkat /mobile/:* Apabila ada artikel yang tampilannya terpotong, silakan baca dalam mode /landscape/. Apabila masih terpotong, artinya artikel tersebut hanya nyaman dibaca via laptop atau PC. Harap maklum. landscape mode. HTML5 Babul Hidayah Ringkasan /Kitab Babul Hidayah oleh K.H. Undang Sirad/ "Abah akan membuka tauhid hakiki dalam Kitab Babul Hidayah: Membuka Pintu Hidayah. Bab dasar sampai bab tamat pelajaran. Abah salurkan pengetahuannya dengan sms dan internet pada Adam dan Yuni. Ikuti secara beruntun dari bab ke bab. Abah hanya menyampaikan saja warisan-warisan ulama untuk umat. Karena Allah itu Ilmu-Alimun, mana ada yang seperti Allah. Maka wajarlah Abah ada kesalahan. Aamiiinullah.. kabulkanlah niat baik kami, Allah.... K.H. Undang Sirad Ringkasan /Kitab Babul Hidayah/: Mukadimah Dengan karunia dan hidayah Allah-lah kami dapat menguraikan Sifat-Sifat Hakiki yang wajib bagi Allah. Adapun 20 Sifat itu dikatakan /Sifat Tasbih/, yakni sifat yang dapat dihitung jumlahnya. Pertama, Sifat /Nafsiyah/. Sifat Nafsiyah itu menerangkan Sifat /*Wujud*/, artinya Sifat Diri. Dari 20 Sifat yang ada, hanya satu sifat saja yang disebut Sifat Nafsiyah, yakni Sifat Wujud, artinya ADA. Sifat /Wujud/ itu menerangkan bahwa Zat Allah atau Diri Allah itu ada selama-lamanya dan adanya Zat Allah itu di-ada-kan Tuhan tidak dengan dikarenakan oleh suatu karena; Tuhan sendiri yang menjadikannya. Maka arti Sifat /Nafsiyah/ itu menerangkan tentang Diri Zat. Kedua, Sifat /Salbiyah/. Sifat /*Qidam, Baqa, Mukhalafah, Qiyamuhu bi Nafsih*/, dan /*Wahdaniyah*/. Kelima sifat ini terangkum sebagai Sifat /Salbiyah/. Jelasnya, di antara 20 Sifat, ada 5 yang termasuk Sifat Salbiyah; kelima sifat ini menafi/menolak yang tidak layak bagi Zat Allah. Adanya Sifat /Salbiyah/ ini (/Qidam, Baqa, Mukhalafah, Qiyamuhu bi Nafsih,/ dan /Wahdaniyah/) untuk menolak kalau ada *perkataan-perkataan, pendapat-pendapat yang tidak layak; tidak pantas disematkan pada Zat Allah.* Maka yang ada pada Sifat /Salbiyah/ menolak kalau ada perkataan menyatakan, "Zat itu berawal." Pendapat ini ditolak dan wajib dianggap tidak benar karena dalam Sifat /Salbiyah/, Zat Tuhan itu /Qidam/: sedia adanya. Ketiga, Sifat /Ma`ani/. Di antara 20 Sifat, ada yang dinamakan Sifat /Ma`ani/, yakni

Upload: singgih

Post on 09-Jul-2016

14 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

mukadimah

TRANSCRIPT

Page 1: Mukadimah Panduan Tauhid Kita

panduan tauhid kita * Kitab Babul Hidayah: Mukadimah Kitab Babul Hidayah: Mukadimah

"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari] Tampilan terbaik laman ini pada peramban /Chrome/. *Khusus pengguna perangkat /mobile/:* Apabila ada artikel yang tampilannya terpotong, silakan baca dalam mode /landscape/. Apabila masih terpotong, artinya artikel tersebut hanya nyaman dibaca via laptop atau PC. Harap maklum. landscape mode. HTML5 Babul Hidayah Ringkasan /Kitab Babul Hidayah oleh K.H. Undang Sirad/ "Abah akan membuka tauhid hakiki dalam Kitab Babul Hidayah: Membuka Pintu Hidayah. Bab dasar sampai bab tamat pelajaran. Abah salurkan pengetahuannya dengan sms dan internet pada Adam dan Yuni. Ikuti secara beruntun dari bab ke bab. Abah hanya menyampaikan saja warisan-warisan ulama untuk umat. Karena Allah itu Ilmu-Alimun, mana ada yang seperti Allah. Maka wajarlah Abah ada kesalahan. Aamiiinullah.. kabulkanlah niat baik kami, Allah.... K.H. Undang Sirad Ringkasan /Kitab Babul Hidayah/: Mukadimah Dengan karunia dan hidayah Allah-lah kami dapat menguraikan Sifat-Sifat Hakiki yang wajib bagi Allah. Adapun 20 Sifat itu dikatakan /Sifat Tasbih/, yakni sifat yang dapat dihitung jumlahnya. Pertama, Sifat /Nafsiyah/. Sifat Nafsiyah itu menerangkan Sifat /*Wujud*/, artinya Sifat Diri. Dari 20 Sifat yang ada, hanya satu sifat saja yang disebut Sifat Nafsiyah, yakni Sifat Wujud, artinya ADA. Sifat /Wujud/ itu menerangkan bahwa Zat Allah atau Diri Allah itu ada selama-lamanya dan adanya Zat Allah itu di-ada-kan Tuhan tidak dengan dikarenakan oleh suatu karena; Tuhan sendiri yang menjadikannya. Maka arti Sifat /Nafsiyah/ itu menerangkan tentang Diri Zat. Kedua, Sifat /Salbiyah/. Sifat /*Qidam, Baqa, Mukhalafah, Qiyamuhu bi Nafsih*/, dan /*Wahdaniyah*/. Kelima sifat ini terangkum sebagai Sifat /Salbiyah/. Jelasnya, di antara 20 Sifat, ada 5 yang termasuk Sifat Salbiyah; kelima sifat ini menafi/menolak yang tidak layak bagi Zat Allah. Adanya Sifat /Salbiyah/ ini (/Qidam, Baqa, Mukhalafah, Qiyamuhu bi Nafsih,/ dan /Wahdaniyah/) untuk menolak kalau ada *perkataan-perkataan, pendapat-pendapat yang tidak layak; tidak pantas disematkan pada Zat Allah.* Maka yang ada pada Sifat /Salbiyah/ menolak kalau ada perkataan menyatakan, "Zat itu berawal." Pendapat ini ditolak dan wajib dianggap tidak benar karena dalam Sifat /Salbiyah/, Zat Tuhan itu /Qidam/: sedia adanya. Ketiga, Sifat /Ma`ani/. Di antara 20 Sifat, ada yang dinamakan Sifat /Ma`ani/, yakni sifat-sifat yang wajib ada pada Zat Allah. Sifat /Ma`ani/ itu ada 7 sifat saja, yakni /*Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama`, Bashar, Kalam*/. Inilah Sifat /Ma`ani /yang wajib ada pada Zat Allah. Keempat, Sifat /Ma`nawiyah/. Hal keadaan dari ke-7 Sifat Ma`ani di atas disebut Sifat Ma`nawiyah. Jadi, Sifat /Ma`nawiyah/ ini menerangkan "hal keadaan" Sifat /Ma`ani/. Maksudnya, setiap yang bersifat (/Ma`ani/) /Qudrat/, tentulah hal-keadaannya (ma`nawiyahnya) berkuasa. Maka terjadilah sifat bertalazim antara Sifat /Ma`ani/ dan Sifat /Ma`nawiyah/. Yang dimaksud sifat bertalazim itu, setiap ada /Qudrat/, musti ada /*Qadirun*/; setiap ada /`Alim/, musti ada /*`Alimun*/; setiap ada /Hayat/, musti ada /*Hayyun*/; setiap ada /Sama`/, musti ada /*Sami`un*/; setiap ada /Bashar/, musti ada /*Bashirun*/; setiap ada /Kalam/, musti ada /*Mutakalimun