mohamadkha 6151 1
DESCRIPTION
repost Skripsi orang lainTRANSCRIPT
i
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM SOLVING DENGAN MEDIA LKS BERPANDUAN ANALISIS
TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA MATERI POKOK KALOR
PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NURUL ISLAM SEMARANG
TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
dalam Ilmu Pendidikan Fisika
Disusun oleh
MOHAMAD KHAFIDNIM 63611017
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2010
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tanggal Tanda Tangan
Andi Fadllan, S. Si., M. Sc.Pembimbing I
Drs. Sajid Iskandar SetyohadiPembimbing II
iii
PENGESAHAN PENGUJI
Tanggal Tanda Tangan
Alis Asikin, M. A. _____________ ____________Ketua
Andi Fadllan, S. Si., M. Sc. _____________ ____________Sekertaris
Drs. Sugeng Ristiyanto, M. Ag. _____________ ____________Penguji I
Lianah, M. Pd. _____________ ____________Penguji II
iv
MOTTO
) :(
Ajaklah manusia itu kejalan tuhanmu dengan cara bijaksana dan nasehat(pengajaran) yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik pula…
(Q.S An-Nahl :125) 1
1Departemen Agama RI , Alqur an Tajwid Warna dan Terjemahnya, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2009) Cet. 1, hlm. 281.
v
PERSEMBAHAN
1. Bapak dan ibu beserta keluarga yang telah memberikan dorongan untuk
menyelesaikan studi di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
2. Sahabat-sahabat angkatan ’06 Tadris Fisika
3. Adik-adik angkatan 2007 sampai 2010 Tadris Fisika
4. Teman-teman di kost 29.
vi
PERNYATAAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau
diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran orang
lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan sebagai
bahan rujukan.
Semarang, 2 Desember 2010
Deklarator,
Mohamad KhafidNIM. 63611017
vii
ABSTRAK
Mohamad Khafid (NIM. 63611017). Efektivitas Penggunaan ModelPembelajaran Problem Solving dengan Media LKS Berpanduan Analisis terhadapHasil Belajar Fisika Materi Pokok Kalor pada Peserta Didik Kelas VII SMP NurulIslam Semarang Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Semarang: Program Strata 1Jurusan Tadris Program Studi Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan modelpembelajaran Problem Solving dengan media LKS Berpanduan Analisis terhadaphasil belajar fisika materi pokok kalor pada peserta didik kelas VII SMP NurulIslam Semarang sehingga dapat mencapai KKM yang telah ditentukan. Populasidalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP Nurul IslamSemarang. Pada pengambilan sampel digunakan metode cluster random sampling,diperoleh kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan VII A sebagai kelas kontrol,dan VIII A sebagai kelas uji coba. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen,pada desain penelitian peneliti membandingkan antara kelas eksperimen dan kelaskontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa metode dokumentasi,metode observasi, dan metode tes. Dari metode dokumentasi diperoleh data-datamengenai kelas eksperimen, kelas kontrol dan kelas uji coba. Tes diberikan setelahpeserta didik kelas eksperimen diberi perlakuan (pembelajaran dengan modelProblem Solving dengan media LKS berpanduan analisis) dan tes tersebut jugadiberikan kepada kelas kontrol. Sebelum tes diberikan, terlebih dahulu soal-soaluntuk tes diuji validitas, reliabilitas, tingat kesukaran, dan daya beda pada kelas ujicoba. Sebelum hasil penelitian dianalisis dengan uji-t, terlebih dahulu diuji prasyaratdengan uji normalitas dan uji homogenitas. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rataskor kognitif kelas eksperimen mencapai 8,00 dengan peningkatan gain hasilbelajarnya 0,68 dan seluruh peserta didik mencapai ketuntasan belajar klasikalyang mengacu pada nilai KKM, di mana nilai KKM yang ditetapkan yaitu 6,00.Pada kelas kontrol rata-rata hasil belajarnya adalah 73,03 dengan peningkatan gainhasil belajar hanya mencapai 0,56 dan ada dua peserta didik yang tidak mencapaiKKM. Berdasarkan hasil observasi diketahui aktivitas dan respons peserta didikpada kelas eksperimen adalah sebesar 81,29 dan 80,64 sedangkan aktivitas pesertadidik pada kelas kontrol adalah sebesar 67,09. Pada pengujian hipotesis denganmenggunakan uji-t diperoleh t hitung = 2,77 dan t tabel = t )60)(95,0( = 2,00 dengan tarafsignifikan α = 5%, dk = 21 nn + -2 = 31+31-2 =60, peluang = 1- α = 1- 0,05= 0,95,Ha di terima apabila t hitung t )221)(1( −=− nnα . Berdasarkan data tersebut dapat
diketahui bahwa H a diterima, artinya kelompok eksperimen lebih baik dari padakelompok kontrol. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan modelpembelajaran Problem Solving dengan media LKS berpanduan analisis terhadaphasil belajar fisika materi pokok kalor pada peserta didik kelas VII SMP NurulIslam Semarang tahun ajaran 2010/2011 adalah efektif.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang berkat rahmat,
taufiq dan hidayah-Nya. Skripsi ini dapat disajikan, shalawat serta salam semoga
selalu dilimpahkan kepada Rasulullah SAW yang telah menuntun manusia ke jalan
yang telah diridhai Allah.
Masih segar dalam ingatan penulis, bahwa sejak semula dalam merealisasikan
ide sehingga penyelesaiannya menjadi naskah skripsi begitu banyak dorongan dan
bimbingan dari berbagai pihak, naskah yang sangat sederhana inipun dapat
diwujudkan. Untuk itu kiranya pantas manakala penulis menyampaikan/membalas
budi baiknya tersebut. Walaupun sekedar ucapan terima kasih, terutama kepada:
1. Dr. Suja’i, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Drs. H. Abdul Wahid, M. Ag, selaku Ketua Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang.
3. Wenty Dwi Yuniarti, S. Pd., M. Kom., selaku Ketua Prodi Tadris Fisika
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
4. Andi Fadllan, S. Si., M. Sc., selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan petunjuk dalam penulisan skripsi.
5. Drs. Sajid Iskandar Setyohadi, selaku pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan petunjuk dalam penulisan skripsi..
6. Kepala SMP Nurul Islam Semarang yang telah memberikan izin mengadakan
penelitian.
7. Wahyu Dwi Aryanto, selaku guru fisika di SMP Nurul Islam Semarang.
ix
Akhirnya demi sempurnanya skripsi ini, saran dan kritik demi perbaikan
sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan yang tertuang dalam skripsi ini ada
manfaatnya.
Semarang, 2 Desember 2010
Penulis
Mohamad Khafid NIM. 63611017
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
NOTA PEMBIMBING ................................................................................... ii
PENGESAHAN ............................................................................................. iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
DEKLARASI .............................................................................................. viii
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Penegasan Istilah ....................................................................... 3
C. Rumusan Masalah ...................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6
BAB II: LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Belajar, Pembelajaran, dan Hasil Belajar .................................. 7
1. Belajar ................................................................................. 7
2. Pembelajaran ........................................................................ 7
3. Hasil Belajar ......................................................................... 9
B. Pembelajaran Fisika dengan Model Pembelajaran Problem Solving
dengan Media LKS Berpanduan Analisis ................................. 13
1. Model pembelajaran Problem Solving ................................. 13
2. Teori belajar yang mendukung model pembelajaran
Problem Solving .................................................................. 14
3. Media LKS Berpanduan Analisis ........................................ 15
xi
C. Kajian Materi Kalor ................................................................. 18
1. Pengertian kalor……………………………………………...18
2. Pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud zat……18
3. Perpindahan kalor……………………………………………21
D. Kajian yang Relevan ............................................................... 24
E. Hipotesis Penelitian ................................................................. 26
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian .................................................................... 27
B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 27
C. Variabel Penelitian .................................................................. 27
D. Metode Penelitian ................................................................... 28
E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................. 30
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 30
G. Metode Analisis Instrumen ...................................................... 31
H. Metode Analisis Data..................................................................34
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................... ..42
B. Analisis Uji Hipotesis ............................................................ .47
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. .53
D. Keterbatasan Penelitian ..................................................... .....55
BAB V: PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................. 57
B. Saran-saran ............................................................................. 58
C. Penutup.................................................................................... 59
DAFTAR KEPUSTAKAAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Diagram keterkaitan pembelajaran dengan hasil belajar.......... ..9
Gambar 2 Diagram faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ........ 13
Gambar 3 Kerucut pengalaman Edgar Dale……………………………... 16
Gambar 4 Bagan alur penelitian ............................................................. 29
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Desain Penelitian........................................................................... . 28
Tabel 2. Daftar Frekuensi Observasi ........................................................... . 35
Tabel 3. Hasil Uji Coba Validitas Item Soal.....................................................43
Tabel 4. Hasil Uji Coba Tingkat Kesukaran Item Soal ....................................44
Tabel 5. Hasil Uji Coba Daya Pembeda Item Soal ..........................................45
Tabel 6. Hasil Perhitungan Chi Kuadrat Nilai Awal .................................. ..48
Tabel 7. Sumber Data Homogenitas ......................................................... . 49
Tabel 8. Uji Bartlett .................................................................................... ..49
Tabel 9. Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata .............................................. . 49
Tabel 10. Data Hasil Uji Normalitas Data Akhir ..............................................50
Tabel 11. Sumber Data Homogenitas ........................................................... . 51
Tabel 12. Uji Bartlett ................................................................................... . 52
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar peserta didik kelas uji instrumen (Kelas VIII A)
Lampiran 2 Kisi-kisi soal instrumen
Lampiran 3 Soal uji instrumen
Lampiran 4 Lembar jawaban soal uji instrumen
Lampiran 5 Kunci jawaban soal uji instrumen
Lampiran 6 Hasil analisis uji soal instrumen
Lampiran 7 Contoh perhitungan validitas soal
Lampiran 8 Contoh perhitungan reliabilitas soal
Lampiran 9 Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal
Lampiran 10 Contoh perhitungan daya pembeda soal
Lampiran 11 Daftar peserta didik (peserta pretes)
Lampiran 12 Kisi-kisi soal pretes
Lampiran 13 Soal pretes/postes
Lampiran 14 Lembar jawaban soal pretes/postes
Lampiran 15 Kunci jawaban soal pretes/postes
Lampiran 16 Data nilai pretes
Lampiran 17 Uji normalitas nilai pretes kelas VII A (kelas kontrol)
Lampiran 18 Uji normalitas nilai pretes kelas VII B (kelas eksperimen)
Lampiran 19 Uji normalitas nilai pretes kelas VII C
Lampiran 20 Uji Barlett nilai pretes
Lampiran 21 Uji kesamaan dua varians nilai pretes
Lampiran 22 Uji perbedaan dua rata-rata nilai pretes
Lampiran 23 Silabus
Lampiran 24 RPP untuk kelas eksperimen
Lampiran 25 RPP untuk kelas kontrol
Lampiran 26 LKS Berpanduan Analisis
Lampiran 27 Lembar observasi kriteria penilaian afektif
Lampiran 28 Lembar penilaian afektif
xv
Lampiran 29 Lembar observasi kriteria penilaian psikomotorik
Lampiran 30 Lembar penilaian psikomotorik
Lampiran 31 Data nilai postes
Lampiran 32 Uji normalitas nilai postes kelas VII B (kelas eksperimen)
Lampiran 33 Uji normalitas nilai postes kelas VII A (kelas kontrol)
Lampiran 34 Uji Barlett nilai postes
Lampiran 35 Uji kesamaan dua varians nilai postes
Lampiran 36 Uji perbedaan dua rata-rata nilai postes (uji hipotesis)
Lampiran 37 Uji gain kelas kontrol (VII A)
Lampiran 38 Uji gain kelas eksperimen (VII B)
Lampiran 39 Data nilai afektif dan psikomotorik kelas kontrol (VII A)
Lampiran 40 Data nilai afektif dan psikomotorik kelas eksperimen (VII B)
Lampiran 41 Tabel nilai product moment (tabel r)
Lampiran 42 Tabel nilai Chi Kuadrat
Lampiran 43 Tabel distribusi nilai z
Lampiran 44 Tabel kritik uji t
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa,
maka dari itu sudah sepantasnya jika pendidikan harus mendapatkan perhatian
lebih dari pemerintah maupun elemen masyarakat. Seorang tokoh pendidikan
Jepang mengatakan bahwa pembaruan yang menyeluruh terjadi di Jepang
karena adanya pengaruh investasi pendidikan. Seorang tokoh pendidikan lain
dari Jerman setelah perang dunia II mengatakan bahwa pembaharuan adalah
berkat investasi sistem pendidikan. Tokoh dari Jepang dan Jerman tersebut
selaku anggota komisi internasional pengembangan pendidikan akhirnya
menyimpulkan peran pendidikan yaitu sebagai berikut : “ for all those who
want to make the world as it is to day a better place, and to prepare for the
future, education is a capital, universal subject.2 (untuk semua orang yang
ingin menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik, dan untuk
mempersiapkan masa depan, pendidikan adalah modal yang mencakup semua
subjek).
Pentingnya suatu pendidikan juga sangat diwajibkan dalam Islam,
sehingga di dalam Al-Qur’an terkandung banyak sekali pedoman pokok dalam
kehidupan yang memuat ayat-ayat berkaitan dengan pendidikan. Salah satunya
yaitu dalam Q.S. Al-Alaq ayat 1-5:
ù&t• ø%$#ÉOó™$$Î/y7În/ u‘“Ï% ©!$#t, n=y{ÇÊÈt, n=y{z » |¡SM}$#ô ÏB@, n=tãÇËÈù&t• ø%$#y7š/ u‘urãPt• ø. F{ $#
ÇÌÈ“Ï% ©!$#zO=tæÉO n=s)ø9$$Î/ÇÍÈzO=tæz » |¡SM}$#$tBóO s9÷Ls> ÷ètƒÇÎÈ
Artinya:“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan (1) Diatelah menciptakan manusia dari segumpal darah (2) Bacalah, dan Tuhanmulahyang paling sempurna (3) yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam
2Sam M. Chan Tuti T. Sam, Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah, ( Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006 ), hlm. 53-54.
2
(4) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak di ketahuinya (5)”. (Q.SAl- Alaq 1-5).3
Realitas di lapangan memperlihatkan bahwa ujung tombak semua
persoalan pada akhirnya akan kembali pada guru. Salah satu masalah yang
dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah masalah pembelajaran.4 Setiap guru
harus pandai untuk memilih model pembelajaran yang sesuai dengan apa yang
akan diajarkan karena setiap mata pelajaran mempunyai karakteristik yang
berbeda. Dalam belajar fisika yang terpenting adalah siswa yang aktif belajar
fisika.5
Fisika adalah bagian dari ilmu pengetahuan tentang alam atau sains. Sains
atau ilmu alam menganut azas empirisme dalam meyakini suatu kebenaran.
Oleh karenanya guru fisika harus mengerti dan paham dengan tujuan umum
pengajaran fisika, seperti antara lain mengerti dan menggunakan metode
ilmiah, menguasai pengetahuan fisika (konsep), dan menggunakan sikap
ilmiah. Hal itu disebabkan apa yang diajarkan guru akan membekas dan ditiru
oleh peserta didiknya, seperti apa yang dikatakan Heveltius (dalam Suwarno)
”Kita lahir dengan jiwa dan watak yang sama, pendidikan yang menimbulkan
perbedaan”.6
Dalam pembelajaran khususnya fisika, siswa harus menemukan sendiri
dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru, dan
aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai
dengan kondisi dewasa ini. Siswa diharapkan benar-benar memahami dan
dapat menerapkan pengetahuan. Mereka harus bekerja memecahkan masalah,
menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan
ide-ide. Satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah
bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa
3Departemen Agama RI , Alqur an Tajwid Warna dan Terjemahnya, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2009) Cet. 1, hlm. 597.
4Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, ( Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2007 ), Cet. 3, hlm. 1.
5Paul Suparno, Metodologi Pembelajaraan Fisika Konstruktivistik & Menyenangkan,(Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Darma, 2007 ). Cet. 1, hlm. 2.
6Drs. Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, ( Surabaya: Aksara Baru, 1982 ), Cet. 1, hlm. 28.
3
harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat
memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberi kesempatan Siswa
untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar
Siswa menjadi sadar agar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar.
Guru dapat memberi siswa anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman
yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus memanjat anak
tangga tersebut.7
SMP Nurul Islam adalah sekolah yang terletak di jalan Siliwangi nomor
574 kota Semarang. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru fisika yaitu
diperoleh informasi bahwa peserta didik mengalami kesulitan belajar fisika
karena peserta didik diajak selalu belajar dengan cara mengingat dan bersifat
abstrak, tanpa alur yang terstruktur jelas dalam pembelajaran fisika sehingga
hasil belajar kurang maksimal
B. Penegasan Istilah
Untuk memperoleh kejelasan dan menghindari keberagaman penafsiran
dalam judul penelitian ini, maka perlu ditegaskan beberapa istilah
1. Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Problem Solving dengan
Media LKS Berpanduan Analisis
a. Efektivitas
Efektivitas atau keefektifan adalah keadaan berpengaruh, jika
efektivitas berkaitan tentang suatu usaha atau tindakan, maka
efektivitas diartikan sebagai suatu keberhasilan.8 Jadi efektivitas yang
dimaksud dalam penelitian ini yaitu keberhasilan pemberian model
pembelajaran Problem Solving dengan Media LKS Berpanduan
Analisis terhadap hasil belajar fisika materi pokok kalor pada peserta
didik kelas VII SMP Nurul Islam Semarang.
Efektivitas dalam penelitian ini dapat dilihat dari perolehan:
7Trianto, S. Pd., M. Pd., Model model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007 ), Cet. 1, hlm. 13.
8Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ke. 3, (Jakarta:Balai Pustaka, 2005), Cet. 3, hlm. 284.
4
(1)Jumlah peserta didik yang hasil belajarnya lebih dari atau sama
dengan KKM, untuk kelas eksperimen lebih besar dibandingkan
dengan kelompok kontrol. Dalam hal ini KKM SMP Nurul Islam
Semarang untuk mata pelajaran fisika adalah 60.
(2)Terjadi peningkatan hasil belajar pada kelompok eksperimen dan
skor rata-rata hasil belajar kognitif untuk kelas eksperimen lebih
baik dibandingkan dengan kelas kontrol.
(3)Aktivitas dan respons peserta didik selama proses pembelajaran
cenderung lebih baik.
b. Penggunaan model pembelajaran Problem Solving
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola
yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran
di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Model pembelajaran
mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan,
termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran tahap-tahap dalam
pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.9
Problem Solving adalah model pembelajaran dengan pemecahan
persoalan. Guru memberikan persoalan yang sesuai dengan topik yang
akan diajarkan dan siswa diminta untuk memecahkan persoalan itu.10
Jadi maksud penggunaan model pembelajaran di sini yaitu
penerapan model Problem Solving yang akan digunakan untuk
membahas materi pokok kalor subpokok bahasan pengaruh kalor
terhadap suhu dan wujud zat.
c. Media LKS Berpanduan Analisis
LKS Berpanduan Analisis adalah Lembar Kerja Siswa yang
dilengkapi dengan panduan permasalahan yang diajukan guru
(peneliti), langkah kerja, soal-soal, dan bersifat analisis yang akan
dijadikan media pembelajaran. National Education Association (NEA)
mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan,
9Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Surabaya: Prestasi Pustaka,2007), hlm. 1.
10Paul Suparmo, op.cit., hlm. 98.
5
dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang
dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat
mempengaruhi efektivitas program instruksional.11
2. Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Kalor
Hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan
seorang siswa yang dikembangkan pada mata pelajaran yang lazim
ditunjukkan dengan nilai oleh guru atau pengajar.12
Kalor adalah salah satu materi pokok dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan 2006 untuk mata pelajaran IPA fisika yang diajarkan pada
peserta didik atau sederajat kelas VII. Dalam silabus di SMP Nurul Islam
materi pokok kalor dimasukkan dalam rencana pembelajaran yang akan
diajarkan pada peserta didik kelas VII semester 1. Materi pokok kalor
terdiri dari subpokok bahasan pengertian kalor, subpokok bahasan
pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud zat, dan subpokok
bahasan perpindahan kalor. Dalam penelitiaan ini peneliti akan
menggunakan subpokok bahasan pengaruh kalor terhadap perubahan suhu
dan wujud zat sebagai materi yang akan diujikan.
3. Peserta Didik Kelas VII SMP Nurul Islam Semarang Tahun Ajaran
2010/2011
Peserta didik kelas VII SMP Nurul Islam Semarang tahun ajaran
2010/2011 terdiri dari 3 kelas dan untuk setiap kelas berjumlah 31 peserta
didik. Peserta didik kelas VII A beranggotakan 15 putra dan 16 putri, kelas
VII B beranggotakan 16 putra dan 15 putri, dan kelas VII C beranggotakan
16 putra dan 15 putri. Dalam penelitian ini dari 3 kelas yang ada, 1 kelas
akan dijadikan kelas kontrol dan 1 kelas lainnya akan dijadikan kelas
eksperimen.
11Prof. Dr. H. Asnawir dan Drs. M. Basyirudin Usman, M. Pd., Media Pembelajaran, (Jakarta:Ciputat Pers, 2002), Cet. 1, hlm. 11.
12Catharina Tri Ani, dkk, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 2006), Cet. 3,hlm.5.
6
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana dipaparkan di atas,
penelitian ini akan difokuskan membahas “Bagaimana efektivitas penggunaan
model pembelajaran Problem Solving dengan media LKS Berpanduan Analisis
terhadap hasil belajar fisika materi pokok kalor pada peserta didik kelas VII
SMP Nurul Islam Semarang”.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti antara
lain:
1. Secara Teoritis
Dapat memberikan masukan dan informasi secara teori dengan tema
dan judul yang serupa.
2. Secara Pragmatis
Penelitian ini berguna bagi warga sekolah dan teknisi pendidikan
lainnya yaitu sebagai berikut.
a. Bagi peserta didik, akan memberikan motivasi dan mempermudah
untuk belajar fisik terutama materi pokok kalor subpokok bahasan
pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud zat.
b. Bagi guru, akan memberi kontribusi dalam memilih model
pembelajaran yang dapat menyumbangkan keterampilan peserta didik,
serta memaksimalkan kreatifitas guru agar pembelajaran lebih
mengedepankan filosofi kajian ilmu yang akan diajarkan, bervariasi dan
mampu memaksimalkan kualitasnya.
c. Bagi sekolah, akan memberi kontribusi dalam rangka memaksimalkan
potensi peserta didik dan kinerja guru dalam pembelajaran fisika.
7
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Belajar, Pembelajaran, dan Hasil Belajar
1. Belajar
Menurut Clifford T. Morgan yang dikutip Mustaqim dalam buku Ilmu
Jiwa Pendidikan dijelaskan “learning is any relatively permanent change
in behaviour that is a result of past experience “ (Belajar adalah perubahan
tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil pengalaman yang
lalu).13
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan
ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan.14
Pengertian belajar tidak dapat dipisahkan dari apa yang terjadi dalam
kegiatan belajar mengajar baik di kelas, di sekolah, maupun di luar sekolah.
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh setelah
mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku
tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena
itu apabila pembelajaran mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka
perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep.15
2. Pembelajaran
Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 1 disebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar.16
13Mustaqim, Ilmu Jiwa Pendidikan, (Semarang: CV. Andalan Kita, 2007), hlm. 37.14Catharina Tri Anni, dkk, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 2006), Cet. 3,
hlm. 2.15Ibid., hlm. 5.16Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
(Jakarta: Cipta Jaya, 2003), hlm. 6.
8
Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction” yang
berarti self instruction (dari internal) dan eksternal instruction (dari
eksternal). Pembelajaran yang bersifat eksternal antara lain datang dari
guru yang disebut teaching atau pengajaran. Pembelajaran yang
berorientasi bagaimana perilaku guru yang efektif, beberapa teori belajar
mendeskripsikan pembelajaran sebagai berikut.
a. Usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan
menyediakan lingkungan, agar terjadi hubungan stimulus (lingkungan)
dengan tingkah laku si pelajar.
b. Cara guru memberikan kesempatan kepada si pelajar untuk berfikir
agar memahami apa yang dipelajari.
c. Memberikan kebebasan kepada si pelajar untuk memilih bahan
pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai minat dan kemampuannya.17
Pembelajaran yang berorientasi bagaimana si pelajar berperilaku,
memberikan makna bahwa pembelajaran merupakan suatu kumpulan
proses yang bersifat individual, yang mengubah stimuli dari lingkungan
seseorang ke dalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat
menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang.
Hasil belajar itu memberikan kemampuan kepada si belajar untuk
melakukan berbagai penampilan.18
Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja
diciptakan. Gurulah yang menciptakannya guna membelajarkan anak didik.
Guru mengajar dan anak didik yang belajar,19 sehingga dalam kegiatan
belajar mengajar terdapat keterpaduan dari kedua unsur yaitu guru dan anak
didik, melalui interaksi edukatif. Tentu saja, dalam kegiatan belajar ini guru
harus dapat menggunakan berbagai strategi pembelajaran melalui metode
yang digunakan sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan belajar yang
diinginkan. Kegiatan belajar ini merupakan inti dari kegiatan dalam
17Achmad Sugandi, Teori Pembelajaran, (Semarang: UPT MKK UNNES, 2006), hlm. 9.18Ibid.19Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2006), Cet. 3, hlm. 37.
9
pendidikan. Segala sesuatu yang sudah diprogramkan akan dilaksanakan
dalam proses belajar mengajar, karena dalam kegiatan belajar inilah semua
komponen pengajaran dan kegiatan belajar akan menentukan seberapa jauh
tujuan yang telah diterapkan dapat tercapai.
3. Hasil belajar
Menurut Nana Sudjana hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah
perubahan tingkah laku yang diinginkan pada diri siswa sesuai dengan
tujuan instruksional. Jadi, belajar dan mengajar sebagai suatu proses
mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran
(instruksional), pengalaman (proses) belajar-mengajar, dan hasil belajar.
Hubungan ketiga unsur tersebut digambarkan dalam diagram seperti di
bawah ini :
Tujuan Instruksional
(a) (c)
(b)
Pengalaman belajar Hasil belajar
(proses belajar-mengajar)
Gambar 1 : Diagram keterkaitan pembelajaran dengan hasil belajar
Garis (a) menunjukkan hubungan antara tujuan instruksional dengan
pengalaman belajar, garis (b) menunjukkan hubungan antara pengalaman
belajar dengan hasil belajar, dan garis (c) menunjukkan hubungan tujuan
instruksional dengan hasil belajar. Dari diagram di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa kegiatan penilaian dinyatakan oleh garis (c), yakni suatu
tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan
instruksional telah dapat dicapai atau dikuasi oleh siswa dalam bentuk
hasil-hasil belajar yang diperlihatkannya setelah mereka menempuh
pengalaman belajarnya (proses belajar-mengajar). Adapun garis (b)
10
merupakan kegiatan penilaian untuk mengetahui keefektifan pengalaman
belajar dalam mencapai hasil belajar yang optimal.20
Hasil belajar berkaitan erat dengan tiga ranah yaitu ranah kognitif,
psikomotorik dan afektif.
a. Ranah Kognitif
Ranah kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang
mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu
mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang
menuntut peserta didik untuk menghubungkan dan menggabungkan
beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk
memecahkan masalah tersebut.
Ranah kognitif terdiri atas enam tingkatan dengan aspek belajar
yang berbeda-beda.21 Keenam tingkatan tersebut yaitu:
1) Mengingat, pada tahap ini menuntut peserta didik untuk mampu
mengingat (recall) berbagai informasi yang telah diterima
sebelumnya, misalnya fakta, rumus, terminologi strategi problem
solving dan lain sebagianya.
2) Mengerti, pada tahap ini kategori pemahaman dihubungkan dengan
kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah
diketahui dengan kata-kata sendiri. Dalam hal ini peserta didik
diharapkan menerjemahkan atau menyebut kembali yang telah
didengar dengan kata-kata sendiri.
3) Memakai/penerapan (Application), penerapan merupakan
kemampuan untuk menerapkan atau menggunakan apa yang telah
dipelajari dalam situasi baru, serta memecahkan berbagai masalah
yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.
4) Menganalisis, analisis merupakan kemampuan untuk
mengidentifikasi, memisahkan dan membedakan komponen-
20Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2002), Cet. 8, hlm. 2-3.
21Martinis Yamin, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik, (Jakarta: GP Press, 2008), Cet. 1,hlm. 34-35.
11
komponen atau elemen suatu fakta, konsep pendapat, asumsi,
hipotesis atau kesimpulan, dan memeriksa setiap komponen
tersebut untuk melihat ada atau tidaknya kontradiksi.
5) Menilai, pada tahap ini mengharapkan peserta didik mampu
membuat penilaian dan keputusan tentang nilai suatu gagasan,
metode, produk atau benda dengan menggunakan kriteria tertentu.
Jadi evaluasi di sini lebih condong ke bentuk penilaian biasa
daripada sistem evaluasi.
6) Mencipta, mencipta disini diartikan sebagai kemampuan peserta
didik dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan
unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang
lebih menyeluruh.
b. Ranah Afektif
Kawasan afektif merupakan tujuan yang berhubungan dengan
perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap hati (attitude) yang
menunjukkan penerimaan atau penolakkan terhadap sesuatu. Tujuan
afektif terdiri dari yang paling sederhana, yaitu memperhatikan suatu
fenomena sampai kepada yang komplek yang merupakan faktor
internal seseorang, seperti kepribadian dan hati nurani. Dalam literatur
tujuan afektif disebut sebagai: minat, sikap hati, sikap menghargai,
sistem nilai serta kecenderungan emosi.
Ranah afektif terdiri dari lima tingkatan,yaitu:
1) Tingkat menerima (receiving)
2) Tingkatan menanggapi (responding)
3) Tingkatan menghargai
4) Tingkatan mengorganisasikan (organization)
5) Tingkatan menghayati (characterization)22
22Ibid ., hlm. 39-43.
12
c. Ranah psikomotorik
Kawasan psikomotor adalah kawasan yang berorientasi kepada
keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh, atau
tindakan (action) yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot.
Kawasan psikomotor terdiri dari empat kategori, yaitu:
1) Gerakan seluruh badan (gross body movement)
2) Gerakan yang terkoordinasi (coordination movements)
3) Komunikasi nonverbal (non verbal communication)
4) Kebolehan dalam bicara (speech behaviors)23
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama
yakni dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa
atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama
kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa itu besar sekali
pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Seperti dikemukakan oleh
Clark bahwa hasil belajar seorang di sekolah 70% dipengaruhi oleh
kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.24
Di samping itu masih ada faktor lain yang dapat mempengaruhi proses
dan hasil belajar pada setiap orang. Intisarinya sebagai berikut.25
23Ibid ., hlm. 44-46.24Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Penerbit Sinarbaru, 2008),
Cet. 9, hlm. 39.25Ibdi., hlm. 107.
13
Alam
Lingkungan Sosial
Luar Instrumental Kurikulum
Guru / pengajar
Faktor Sarana + fasilitas
Administrasi / manajemen
Dalam Fisiologi Kondisi fisik
Kondisi panca indra
Psikologi Bakat Motivasi
Minat Kemampuan kognitif
Kecerdasan
Gambar 2 : Diagram faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
B. Pembelajaran Fisika dengan Model Pembelajaran Problem Solving
dengan Media LKS Berpanduan Analisis
1. Model pembelajaran Problem Solving
Dalam pembelajaran Problem Solving, guru memberikan persoalan
yang harus dipecahkan oleh siswa, entah secara pribadi maupun bersama
dalam kelompok.26 Guru sebaiknya minta agar siswa mengungkapkan
bagaimana cara mereka memecahkan persoalan tersebut dan bukan hanya
melihat hasilnya saja.
Model pembelajaran Problem Solving dapat membantu mengatasi
salah pengertian siswa. Siswa mengerjakan beberapa soal yang telah
disiapkan guru. Dari pekerjaan itu, dapat dilihat apakah gagasan siswa
benar atau tidak. Dengan berperan aktif memecahkan persoalan, siswa
dilatih untuk mengorganisasikan pengertian dan kemampuan mereka.
Dengan melihat bagaimana cara siswa memecahkan persoalan, dapat
dengan mudah dilihat apakah siswa mempunyai salah pengertian dalam
langkah yang mana. Bila salah pengertian telah diketahui, guru dapat
26Paul Suparno, Metodologi Pembelajaraan Fisika Konstruktivistik & Menyenangkan,(Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Darma, 2007), Cet. 1, hlm. 100.
14
menanyakan kepada siswa mengapa mereka mempunyai pengertian atau
langkah seperti itu. Sekaligus dalam wawancara itu, guru dapat melihat
sumber salah pengertian yang dibuat siswa. Langkah selanjutnya adalah
menentukan bantuan yang sesuai baik dengan mengajukkan pertanyaan
baru yang terkait.27
2. Teori belajar yang mendukung model pembelajaran Problem Solving
Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai
bagaimana terjadinya belajar atau bagaimana informasi diproses di dalam
pikiran siswa itu.28 Berdasarkan suatu teori belajar, diharapkan suatu
pembelajaran dapat lebih meningkatkan hasil belajar siswa.
Model pembelajaran Problem Solving mengutamakan peran aktif
peserta didik dalam pembelajaran untuk membangun proses berfikir peserta
didik sehingga peserta didik lebih berfikir kreatif. Hal ini sejalan dengan
prinsip dasar konstruktivisme. Menurut Nuryani (dalam Supomo, 2003)
prinsip konstruktivisme adalah sebagai berikut.29
a. Menyediakan pengalaman belajar dengan mengaitkan pengetahuan
yang telah dimiliki siswa sedemikian rupa sehingga belajar melalui
proses pembentukan pengetahuan
b. Menyediakan berbagai alternatif pengalaman belajar
c. Mengintegrasikan pembelajaran dengan situasi yang realistik dan
relevan dengan melibatkan pengalaman kongkret
d. Mengintegrasikan pembelajaran yang menumbuhkan terjadinya
interaksi dan kerjasama seseorang dengan orang lain atau dengan
lingkungannya, misalnya interaksi dan kerjasama antara siswa, guru
dan siswa
e. Memanfaatkan berbagai media termasuk komunikasi lisan dan
tertulis sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif
f. Melibatkan siswa secara emosional.
27Ibid., hlm. 99.28Trianto, S. Pd., M. Pd., Model Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,
(Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007), Cet. 1, hlm. 12.29http://hasanah_world.wordpress.com/2009/03/01/Recep-Teac-dlm-pemb.mtk/
15
3. Media LKS Berpanduan Analisis
a. Pengertian media pembelajaran
Kata “media” berasa dari bahasa Latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara
atau penyalur”. Dengan demikian, media merupakan wahana
penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.30
b. Landasan teoritis penggunaan media pembelajaran
Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan-
perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara
pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialami
sebelumnya.31 Menurut Bruner (1966) dalam Arsyad ada tiga
tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung
(enactive), pengalaman piktoral/gambar (iconic), dan pengalaman
abstrak (symbolik).
Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan
sebagai landasan teori penggunaan media dalam proses belajar
adalah Dale s Cone of Experience (Kerucut Pengalaman Dale),
seperti gambar berikut ini.
30Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, op.cit., 2006, hlm. 120.31Prof. Dr. Azhar Arsyad, M. A., Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2009), hlm. 7.
16
Gambar 3 : Kerucut pengalaman Edgar Dale
Kerucut ini merupakan elaborasi yang rinci dari konsep tiga
tingkatan pengalaman yang dikemukakan oleh Burner sebgaimana
disebutkan sebelumnya. Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari
pengalaman langsung (kongkret), kenyataan yang ada di lingkungan
kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada
lambang verbal (abstrak). Semakin ke atas di puncak kerucut
Lam-bangKata
LambangVisual
Gambar Diam,Rekaman Radio
Gambar Hidup Pameran
Televisi
Karyawisata
Dramatisasi
Benda Tiruan/pengamatan
Pengalaman langsung
Abstrak
Kongkret
17
semakin abstrak media penyampai pesan itu.32 Pengalaman belajar
dimulai dengan jenis pengalaman yang paling sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa yang dihadapi dengan
mempertimbangkan situasi belajarnya.
Belajar dengan menggunakan indera ganda pandang-dengar
(audio-visual) berdasarkan konsep di atas akan memberikan
keuntungan bagi siswa. Siswa akan lebih belajar lebih banyak
daripada jika materi pelajaran disajikan hanya dengan stimulus
pandang atau hanya dengan stimulus dengar. Para ahli diantaranya
Burner, Baugh, dan Dale memiliki pandangan yang searah mengenai
hal itu. Perbandingan pemerolehan hasil belajar melalui indera
pandang dan indera dengar sangat menonjol perbedaannya. Kurang
lebih 90% hasil belajar seseorang diperoleh melalui indera pandang,
dan hanya sekitar 5% diperoleh melalui indera dengar dan 5% lagi
dengan indera lainnya (Baugh dalam Achasin, 1986). Sementara itu,
Dale (1969) memperkirakan bahwa pemerolehan hasil belajar
melalui indera pandang berkisar 75%, melalui indera dengar sekitar
13%, dan melalui indera lainnya sekitar 12%.33
c. LKS Berpanduan Analisis
LKS Berpanduan Analisis adalah seperti apa yang sudah
dijelaskan dalam BAB 1 dalam penegasan istilah yaitu merupakan
Lembar Kerja Siswa yang dilengkapi dengan panduan permasalahan
yang diajukan guru (peneliti), langkah kerja, soal-soal, dan bersifat
analisis yang akan dijadikan media pembelajaran. LKS Berpanduan
Analisis di sini berfungsi sebagai penuntun belajar. Penuntun belajar
adalah bentuk media cetak yang mempersiapkan dan mengarahkan
peserta didik bagaimana untuk maju ke unit berikutnya dan
menyelesaikan mata pelajaran.34
32Ibid., hlm. 10.33Ibid., hlm. 9-10.34Ibid., hlm. 37.
18
C. Kajian Materi Kalor
1. Pengertian kalor
Kalor merupakan energi yang ditransfer dari satu benda ke yang
lainnya karena adanya perbedaan temperatur.35 Sedangkan menurut
Marthen Kanginan, kalor didefinisikan sebagai energi yang berpindah dari
benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah
ketika kedua benda bersentuhan.36
Konversi satuan kalor, dalam SI (Satuan Internasional) kalor
dinyatakan dalam satuan joule (J) sedangkan satuan lain yang digunakan
untuk menyatakan satuan kalor adalah kalori (kal); dalam hal ini 4,186 J =
1 kal atau 4, 186 x 103 J = 1 kkal.37
2. Pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud zat
a. penggaruh kalor terhadap perubahan suhu zat
Apabila suatu zat menyerap kalor maka suhu zat itu akan naik dan
sebaliknya apabila zat itu melepas kalor suhunya akan turun. Jumlah
kalor yang yang diserap atau dilepaskan zat sebanding dengan massa
zat, kalor jenis zat, dan kenaikkan atau penurunan suhu itu, yang secara
matematis dapat ditulis dengan rumus:
Dengan: = jumlah kalor (J)
= massa zat (kg)
= kalor jenis zat (J/ kg K)
= kenaikan atau penurunan suhu (K).
Kalor jenis suatu zat adalah bilangan yang menyatakan banyaknya
kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 .
b. pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat
35Douglas C. Giancoli, Fisika Giancoli, terj. Yuhilza Hanum, (Jakarta: Erlangga, 2001), hlm.490.
36Marthen Kanginan, Fisika SMA untuk Kelas X, ( Jakarta: Erlangga, 2004), hlm. 24.37Douglas C. Giancoli, op.cit., hlm. 490.
(Rumus 2.1.)
19
Selama proses perubuhan wujud zat, suhu benda tetap meskipun
menerima kalor karena kalor tidak dipakai untuk menaikkan suhu
tetapi untuk mengubah wujud zat. Adapun jenis perubahan wujud zat
adalah melebur/mencair, membeku, menguap, mengembun,
menyublim, dan mengkristal atau menghablur.
1) Mencair
Perubahan wujud zat padat menjadi cair disebut mencair, saat
zat mencair memerlukan energi kalor. Contoh peristiwa mencair,
antara lain: es dipanaskan, lilin dipanaskan, dll.
2) Membeku
Perubahan wujud zat cair menjadi padat disebut membeku.
Pada saat zat membeku melepaskan energi kalor. Contoh peristiwa
membeku, antara lain: air didinginkan di bawah 0 , lilin cair
didinginkan, dll.
3) Menguap
Perubahan wujud zat cair menjadi gas disebut menguap. Pada
saat tersebut zat memerlukan energi kalor. Contoh, antara lain:
minyak wangi, air dipanaskan sampai mendidih, dll.
4) Mengembun
Perubahan wujud zat gas menjadi cair disebut mengembun. Saat
terjadi pengembunan zat melepaskan energi kalor. Contoh, antara
lain: gelas berisi air es bagian luarnya basah, titik air di pagi hari
pada tumbuhan, dll.
5) Menyublim
Perubahan wujud zat padat menjadi gas disebut menyublim.
Saat penyubliman zat memerlukan energi kalor. Contoh, antara lain:
kapur barus (kamper), obat hisap, dll.
6) Mengkristal atau menghablur
Perubahan wujud zat gas menjadi padat disebut mengkristal
atau menghablur. Pada saat pengkristalan zat melepaskan energi
20
kalor. Contoh peristiwa pengkristalan, antara lain: salju, gas yang
didinginkan, dll.
c. kalor laten
Untuk mengubah wujud zat diperlukan atau dilepaskan kalor tetapi
pada saat zat sedang berubah wujud, suhunya tetap. Oleh karena itu,
kalor ini seakan-akan tersembunyi dan disebut kalor laten (laten artinya
tersembunyi). Dua jenis kalor yang sering dijumpai adalah kalor laten
lebur (kalor lebur) diberi lambang dan kalor laten uap (kalor uap)
diberi lambang
1) kalor lebur
Kalor lebur adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh1 kg
zat padat untuk mengubah wujudnya menjadi cair pada titik
leburnya.38 Kalor yang dilepaskan pada saat zat membeku
dinamakan kalor beku. Kalor laten beku besarnya sama dengan
kalor laten lebur dan biasanya disebut dengan kalor lebur.39
Banyaknya kalor ( ) yang diperlukan atau dilepaskan pada saat
berubah wujud dinyatakan oleh persamaan:
Dalam SI, satuan banyaknya kalor ( ) adalah joule (J) dan
satuan massa ( ) adalah kg, sehingga satuan kalor lebur ( )
adalah J/ kg.
2) kalor uap
Kalor laten uap besarnya sama dengan kalor laten embun dan
biasanya disebut dengan kalor uap.40 Banyaknya kalor ( ) yang
diperlukan atau dilepaskan pada saat berubah wujud, dinyatakan
oleh persamaan:
38Yohanes Surya dan Herutoro Dewanto, S.T., MAHIR FISIKA SMA X, XI, XII, (Yogyakarta:Kendi Mas Media, 2009), Cet. 1, hlm. 148.
39Supiyanto, FISIKA untuk SMA Kelas X, (Jakarta: PHißETA, 2007), hlm. 160.40Ibid., hlm. 160.
(Rumus 2.2.)
(Rumus 2.3.)
21
Dalam SI, satuan banyak kalor ( ) adalah joule (J) dan satuan
massa ( ) adalah kg, sehingga satuan kalor uap ( ) adalah J/ kg.
Kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud 1 kg zat cair
menjadi uap pada titik didih normalnya dinamakan kalor uap. Kalor
uap disebut juga kalor didih, sedangkan kalor yang dilepaskan untuk
mengubah 1 kg uap menjadi cair pada titik didih normalnya
dinamakan kalor embun.
3. Perpindahan kalor
Kalor secara alami berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke
benda yang suhunya lebih rendah. Ada tiga cara perpindahan kalor, yaitu
konduksi, konveksi, dan radiasi.
a. konduksi
Perpindahan kalor secara konduksi adalah perpindahan kalor yang
tidak disertai perpindahan atom-atom di dalam penghantar. Misalnya,
pada sebatang besi yang salah satu ujungnya dipanaskan, kalor akan
mengalir sampai ke ujung lainnya.
Jika panjang penghantar adalah , luas penampangnya , dan
selisih suhu kedua ujung adalah , jumlah kalor yang mengalir
pada benda dirumuskan: 41
dengan
Keterangan:
= konduktivitas bahan (W/m K)
= laju kalor (J/s)
= luas penampang (m2)
= perbedaan suhu kedua ujung batang (K)
= panjang batang (m)
= kalor yang merambat (J)
41Risdiyani Chasanah dan Rinawan Abadi, FISIKA untuk SMA/MA Kelas X Semester 2,(Semarang: Sarana Ilmu, 2009), , hlm. 15.
(Rumus 2.4.)
22
= waktu (s)
b. konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi hanya terjadi pada zat cair dan
gas saja (fluida) karena partikel-partikelnya dapat bergerak bebas.
Perpindahan kalor secara konveksi merupakan perpindahan kalor yang
disertai perpindahan partikel. Besarnya laju kalor yang mengalir pada
penghantar dirumuskan sebagai berikut.42
Keterangan:
= tetapan konveksi (W/m2 K)
= perbedaan suhu kedua tempat berbeda (K)
= laju kalor (J/s)
= kalor yang merambat (J)
= waktu (s)
Nilai bergantung pada bentuk dan kedudukan permukaan yang
bersentuhan dengan zat cair. Besarnya nilai didapat dari hasil
percobaan.
c. radiasi
Radiasi merupakan suatu peristiwa memancarnya panas dari suatu
benda dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Jadi, radiasi adalah
pancaran energi dari permukaan sebuah benda dalam bentuk gelombang
elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang
yang merambat tanpa memerlukan zat perantara (medium) seperti
gelombang cahaya dan gelombang radio.
Laju pemancaran kalor oleh permukaan hitam, menurut Steffan
Boltzmaan dinyatakan sebagai berikut. Energy total yang dipancarkan
oleh suatu permukaan hitam sempurna dalam bentuk radiasi kalor tiap
satuan waktu, tiap satuan luas permukaan sebanding dengan pangkat
42Ibid.
(Rumus 2.5.)
23
empat suhu mutlak permukaan itu. Laju kalor radiasi ditulis dengan
persamaan:43
Energi yang dipancarkan tiap satuan waktu:
Keterangan:
= tetapan Boltzmaan = 5,67 x 10-8 W/m2 K4
= laju kalor (J/s)
= kalor yang merambat (J)
= perbedaan suhu kedua tempat berbeda (K)
= waktu (s)
Persamaan di atas berlaku untuk benda dengan permukaan hitam
sempurna. Agar persamaan tersebut berlaku untuk setiap permukaan,
persamaannya harus diubah menjadi:
Besaran e adalah emisivitas benda, yaitu suatu ukuran yang
menunjukkan besar pemancaran radiasi kalor suatu benda dibandingkan
dengan benda hitam sempurna. Nilai e antara 0 dan 1 (0 < e < 1) dan
bergantung pada sifat permukaan benda untuk bendapemantul sempurna
(penyerap paling jelek) nilai e = 0, sedang benda penyerap sempurna
sekaligus pemancar sempurna yaitu benda hitam sempurna nilai e = 1,
emisivitas tubuh manusia + 0,98.
Sifat radiasi kalor ada tiga, yaitu:
1) Permukaan yang gelap merupakan pemancar energi radisi yang paling
baik
2) Kecepatan radiasi suatu benda bertambah besar apabila suhunya naik
3) panjang gelombang yang terdapat dalam radiasi semakin pendek, jika
suhu benda semakin tinggi.
D. Kajian yang Relevan
43Ibid., hlm. 16.
(Rumus 2.6.)
(Rumus 2.7.)
(Rumus 2.8.)
24
1. Skripsi disusun oleh Neli Farkhatin (NIM: 3104032) pada tahun 2009
mahasiswa IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah Jurusan Tadris
Matematika dengan Judul “Efektivitas Pembelajaran Problem Solving
dengan Alat Peraga Pada Materi Aritmatika Sosial Pada Peserta Didk Kelas
VII Semester 1 MTs NU 01 Tarub Tegal Tahun Pelajaran 2008/2009”, t.d.
Penelitian Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan
pembelajaran Problem Solving dengan menggunakan alat peraga dengan
pembelajaran konvensional. Berdasarkan data yang diperoleh rata-rata nilai
kelas eksperimen = 67,5 dan kelas kontrol = 55,625 sehingga dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran Problem Solving dengan menggunakan
alat peraga lebih efektif dari pembelajaran konvensional.44
2. Skripsi disusun oleh Siska Wulandari Apriliyanti pada tahun 2009
mahasiswa Universitas Negeri Semarang, Fakultas MIPA Jurusan
Pendidikan Fisika dengan Judul “Efektivitas Penerapan Model Problem
Solving SSCS (Search, Solve, Create, And Share) Pada Pokok Bahasan
Kalor Kelas VII Semester II MTs Salafiyah Lahar Tlogowungu Pati Pada
Tahun Ajaran 2008/2009”, t.d. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa melalui penerapan model Problem Solving SSCS. Dalam
penelitian ini dilengkapi dengan LKS Berpanduan Analisis. Dari hasil
penelitian diperoleh hasil belajar kelompok eksperimen yang lebih baik
dibandingkan dengan kelompok kontrol. Rata-rata skor kognitif siswa
dengan model Problem Solving SSCS yang disertai dengan LKS
Berpanduan Analisis mencapai 63,09 dan peningkatan gain hasil belajarnya
mencapai 0,25. Pada kelompok kontrol rata-rata hasil belajarnya adalah
57,26 dengan peningkatan gain hasil belajarnya hanya mencapai 0,13.
Ketuntasan belajar klasikal siswa yang mengacu pada nilai KKM, pada
kelompok eksperimen mencapai 88,57% sedangkan pada kelompok kontrol
44 Neli Farkhatin, “Efektivitas Pembelajaran Problem Solving dengan Alat Peraga Pada MateriAritmatika Sosial Pada Peserta Didk Kelas VII Semester 1 MTs NU 01 Tarub Tegal TahunPelajaran 2008/2009”, Skripsi Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN WalisongoSemarang, 2009, t.d.
25
68,57%. Selain itu aktivitas dan respon siswa yang menggunakan model
Problem Solving SSCS dilengkapi dengan LKS berpanduan Analisis adalah
sebesar 67,86 dan 74,95, sedangkan aktivitas dan respon siswa yang
menggunakan model pembelajaran ceramah disertai praktikum biasa
sebesar 59,38 dan 66,62. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa
model Problem Solving SSCS yang dilengkapi dengan LKS Berpanduan
Analisis dapat meningkatkan hasil belajar siswa.45
3. Berdasarkan penelitian Neli Farkhatin, model pembelajaran Problem
Solving lebih efektif dibandingkan menggunakan model pembelajaran
konvensional dengan berdasarkan data nilai rata-rata kelas eksperimen
lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol seperti dipaparkan di atas.
Berdasarkan penelitian Siska Wulandari Apriliyanti, model Problem
Solving SSCS yang disertai dengan LKS Berpanduan Analisis dapat
meningkatkan hasil belajar siswa seperti yang dipaparkan di atas.
Berdasarkan kedua penelitian di atas, maka peneliti bermaksud
mengadakan penelitian dengan judul “Efektivitas Penggunaan Model
Pembelajaran Problem Solving dengan Media LKS Berpanduan Analisis
terhadap Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Kalor pada Peserta Didik Kelas
VII SMP Nurul Islam Semarang Tahun Ajaran 2010/2011” yaitu untuk
mengetahui seberapa efektif model pembelajaran Problem Solving dengan
media LKS Berpanduan Analisis dalam pembelajaran.
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis berasal dari dua penggalan kata hypo yang artinya di
bawah dan thesa yang artinya “kebenaran”.46 Menurut asal usulnya
hipotesis berarti sesuatu kesimpulan atau pendapat yang masih kurang (hypo =
45Siska Wulandari Apriliyanti, “Efektivitas Penerapan Model Problem Solving SSCS (Search,Solve, Create, And Share) Pada Pokok Bahasan Kalor Kelas VII Semester II MTs Salafiyah LaharTlogowangu Pati Tahun Ajaran 2008/2009”, Skripsi Jurusan Fisika Fakultas MIPA UniversitasNegeri Semarang, Semarang: Perpustakaan Universitas Negeri Semarang, 2009, t.d.
46Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. RinekaCipta, 2006), Cet. 13, hal. 71.
26
kurang dari, thesis = pendapat) jadi simpulan itu belum final (proto
conclution) karena masih harus dibuktikan.47 Dari permasalahan yang ada,
peneliti dapat memberikan hipotesis sebagai berikut.
Hipotesis kerja atau disebut dengan hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis
kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y atau adanya
perbedaan antara dua kelompok. Hipotesis nol atau sering disebut dengan
hipotesis statistik (Ho). Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan
antara dua variabel atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel
Y.48 Dalam penelitian ini ingin dibuktikan hipotesis, ”Efektivitas model
pembelajaran Problem Solving dengan media LKS Berpanduan Analisis
terhadap hasil belajar fisika materi pokok kalor pada peserta didik kelas VII
SMP Nurul Islam Semarang tahun ajaran 2010/2011”.
Ho: Penggunaan model pembelajaran Problem Solving dengan media LKS
Berpanduan Analisis tidak efektif terhadap hasil belajar fisika materi
pokok kalor.
Ha: Penggunaan model pembelajaran Problem Solving dengan media LKS
Berpanduan Analisis efektif terhadap hasil belajar fisika materi pokok
kalor.
47Drs. Marzuki, Metodologi Riset, (Yogyakarta: PT. Prasetya Widya Pratama Jogjakarta, 2002),Cet. 9, hlm. 35.
48S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), Cet. 5, hlm. 73-74.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan
model pembelajaran Problem Solving dengan media LKS Berpanduan Analisis
terhadap hasil belajar fisika materi pokok kalor pada peserta didik kelas VII
SMP Nurul Islam Semarang tahun ajaran 2010/2011.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu sejak observasi awal
untuk mencari permasalahan sesuai dengan situasi dan kondisi atau realitas
yang ada di sekolah yang akan dijadikan latar belakang dan subjek penelitian,
sampai dengan pengambilan data yang diperoleh dari pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Solving
dengan media LKS Berpanduan Analisis pada kelas eksperimen dan
menggunakan model pembelajaaran konvensional pada kelas kontrol.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Nurul Islam Semarang pada tahun
ajaran 2009/2010.
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik
penelitian suatu penelitian.49 Variabel penelitian juga merupakan sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya.50
Variabel penelitian disini terdiri atas dua macam yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel yang mempengaruhi
49Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,2006), cet. 13, hlm. 118.
50Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007), cet. 12, hlm. 2.
28
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.51 yang
kedua adalah variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran
Problem Solving dengan media LKS Berpanduan Analisis (variabel X).
Sedangkan yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil
belajar fisika materi pokok kalor (variabel Y).
D. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen atau riset eksperimental. Penelitian eksperimen merupakan metode
yang mencakup hubungan antara dua variabel atau lebih atau mencari pengaruh
suatu variabel terhadap variabel lainnya.52
Bentuk eksperimen dalam penelitian ini adalah true experimental design
(Eksperimental sungguhan) jenis Control group pre test-post test. Dalam
bentuk ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random
(R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) disebut kelompok eksperimen,
dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelas kontrol..53 Desain
penelitian ini dilukiskan seperti dalam tabel 3.1. Adapun alur penelitian akan
dideskripsikan pada gambar 3.1.
Tabel 1. Desain Penelitian
Kelompok Pretes Perlakuan(variabel bebas)
postes (variabel terikat)
E
C
Y1
Y1
X
–
Y2
Y2
51Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 119.52Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penelitian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2007), cet 4, hlm. 19.53Ibid., hlm.44
29
Gambar 4 : Bagan alur penelitian
Hasil belajar pesertadidik rendah
Nilai postes
Jawaban pretes
Analisis data Nilai pretes
Model PembelajaranProblem Solving
dengan Media LKSBerpanduan Analisis
ModelPembelajaranKonvensional
(ceramah)
Data
AnalisisInstrumen yangmemenuhi kriteria
Jawaban postes
Analisis data
Analisis data
Uji hipotesis
Pretes
Postes
Uji instrumen
Tidak efektif
EfektifData akhir
Latar belakang
Kesimpulan
Model pembelajaranyang digunakanmonoton
Pesrta didik pasif(teachar centered)
Kelas eksperimen Kelas kontrol
Kelas uji coba
Kelas kontrolKelas eksperimen
30
E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu ruang
lingkup dan waktu yang kita tetapkan.54 Populasi penelitian ini adalah
seluruh peserta didik kelas VII SMP Nurul Islam Semarang tahun ajaran
2010/2011.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.55 Sampel penelitian ini menggunakan dua kelas
yaitu kelas perlakukan (VII B) dan kelas kontrol (VII A).
3. Teknik Pengambilan Sampel
Adapun teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan dalam
penelitian ini adalah teknik Cluster random sampling. Teknik ini
menghendaki adanya kelompok-kelompok dalam pengambilan sampel
berdasarkan atas kelompok-kelompok yang ada pada populasi.56
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelian ini penulis
menggunakan beberapa metode, yaitu:
1. Metode Tes
Metode ini digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan
pencapaian atau hasil belajar peserta didik. Tes adalah alat ukur yang
diberikan kepada individu untuk mendekatkan jawaban-jawaban yang
diharapkan baik secara tertulis atau secara lisan (secara perbuatan).57
Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes obyektif
brrbentuk tes pilihan ganda (Multiple choice test) yang terdiri atas suatu
keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum
54S. Margono, Metodologi Penelitian dan Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipata,2003), cet. IV, hlm. 118.
55Ibid., hlm. 5656Khalid Narbuko, dan Abu Ahmadi, metode penelitiam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), cet.
7, hlm. 117.57Nana Sudjana dan Ibrahim, op.cit., hlm. 100.
31
lengkap. Dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa
kemungkinan jawaban yang telah disediakan. 58
2. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, leger, agenda, dan sebagainya.59
Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai data nama
peserta didik yang termasuk populasi dan sampel penelitian, data nilai
pretes, dan data nilai postes.
G. Metode Analisis Instrumen
1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah.60 Untuk menghitung validitas item soal
digunakan rumus 3.1. yaitu rumus korelasi product moment. 61
( ){ } ( ){ }2222 yyNxxN
yxxyNrxy
−−
−=
∑∑∑∑∑∑ (Rumus 3.1.)
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
n = Jumlah Peserta didik
xΣ = Jumlah skor item nomor i
yΣ = Jumlah skor total
xyΣ = Jumlah hasil perkalian antara x dan y
58Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007),cet. 7, hlm. 168.
59Suhasimi Arikunto, op. cit., 2006, hlm. 231.60Ibid., hlm. 168.61Ibid., hlm. 170.
32
Kemudian hasil rxy yang didapat dari penghitungan dibandingkan
dengan harga tabel r product moment. Harga rtabel dihitung dengan taraf
signifikasi 5% dan sesuai dengan jumlah siswa. Jika rxy > rtabel, maka dapat
dinyatakan butir soal tersebut valid.
2. Reliabilitas
Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik.62 Untuk perhitungan reliabilitas
dalam penelitian ini digunakan rumus 3.2. 63
−
−
= ∑2
2
11 1 spqs
nnr
Keterangan:
r11 = reliabilitas yang dicari
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1–p)
n = banyaknya item
pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
s = standar deviasi dari tes
Rumus varians (Rumus 3.3): 64
2s =)1(
)(22
−
−∑ ∑nn
xfxfn iiii
Klasifikasi reliabilitas soal adalah:
0, 00 < r11 0, 20 : sangat rendah
0, 20 < r11 0, 40 : rendah
0, 40 < r11 0,60 : sedang
0, 60 < r11 0,70 : tinggi
0, 70 < r11 1 : sangat tinggi
62Ibid., hlm. 178.63Suharsimi Arikunto, op.cit., 2007, hlm.100.64Ibid., hlm. 97.
(Rumus 3.2.)
(Rumus 3.3.)
33
Kriteria pengujian reliabilitas yaitu setelah didapatkan harga r11.
instrumen dikatakan reliabel apabila r11 > 0, 50.
3. Tingkat kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi
usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan
menyebabkan siswa menjadi putus ada. Dan tidak mempunyai semangat
untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.65 Rumus yang
digunakan adalah rumus 3.4.
JSBP =
KeteranganP = Indeks kesukaan
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Menurut ketentuan, indeks kesukaran dapat diklasifikasikan sebagai
berikut.
Soal dengan
P = 0, 00 : butir soal terlalu sukar
0, 00 < P 0, 30 : butir soal sukar
0, 30 < P 0, 70 : butir soal sedang
0, 70 < P 1, 00 : butir soal mudah
P = 1 : butir soal terlalu mudah
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan
siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Rumus yang digunakan adalah
rumus 3.5.
65Suharsimi Arikunto, op.cit, 2006, hlm 207-208.
(Rumus 3.4)
34
B
B
A
A
JB
JBD −= 66
Keterangan:
D = daya pembeda soal
BA = jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JA = jumlah peserta kelompok atas
JB = jumlah peserta kelompok bawah
Klasifikasi indeks daya pembeda soal adalah sebagai berikut:
D = 0, 00 – 0,20 : daya beda jelek
D = 0, 20 – 0,40 : daya beda cukup
D = 0, 40 – 0,70 : daya beda baik
D = 0, 70 – 1,00 : daya beda baik sekali
D = negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai
nilai D = negatif dibuang.
H. Metode Analisis Data
1. Analisis Data Awal
Analisis data awal digunakan untuk mengetahui kondisi populasi
sebagai pertimbangan dalam pengambilan sampel sehingga diketahui
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol berasal dari titik tolak yang
sama. Analisis yang digunakan yaitu:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Dalam uji normalitas ini
peneliti menggunakan rumus Chi kuadrat dengan prosedur sebagai
berikut67 :
1) Menentukan rentang (R), yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.
2) Menentukan banyak kelas interval (k) dengan rumus 3.6.
66Ibid., hlm. 213-214.67Sudjana, Metoda Statistik, (Bandung : PT. Tarsito, 2001), Cet. 6, hlm. 273
(Rumus 3.5.)
35
k = 1 + (3,3) log n
3) Menentukan panjang interval :
P =kelasBanyak
)R(gtannRe
4) Membuat tabel distribusi frekuensi
5) Menentukan batas kelas (bk) dari masing-masing kelas interval
6) Menghitung rata-rata ( x ), dengan rumus 3.7.
x =∑
∑i
ii
fxf
= frekuensi yang sesuai dengan tanda
= tanda kelas interval
7) Menghitung variansi, dengan rumus 3.8.
s 2 =)1(
)(22
−
−∑ ∑nn
xfxfn iiii
8) Menghitung nilai , dengan rumus 3.9.
sxx
z ii
−=
= batas kelas ke i
x = rata-rata
= standar deviasi
9) Menentukan luas daerah tiap kelas interval
10) Menghitung frekuensi ekspositori ( ), dengan rumus 3.10.
= n x Ld dengan n jumlah sampel
11) Membuat daftar frekuensi observasi ( ), dengan frekuensi
ekspositori sebagai berikut.
Tabel 2. Daftar Frekuensi Observasi
Kelasi
ii
EEO 2)( −
(Rumus 3.6.)
(Rumus 3.7.)
(Rumus 3.8.)
(Rumus 3.9.)
(Rumus 3.10.)
36
12) Menghitung nilai Chi kuadrat ( 2 ), dengan rumus 3.11.
i
ii
EEO 2)( −
13) Menentukan derajat kebebasan (dk) dalam perhitungan ini, data
disusun dalam daftar distribusi frekuensi yang terdiri atas kelas
interval sehingga untuk menentukan kriteria pengujian digunakan
rumus : k – 3, dimana k adalah banyaknya kelas interval, dan taraf
nyata = 0,05.
14) Menentukan harga 2tabel
15) Menentukan distribusi normalitas dengan kruteria pengujian :
jika 2hitung > 2
tabel maka data berdistribusi tidak normal dan
sebaliknya jika 2hitung < 2
tabel maka data berdistribusi normal.
b. Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas)
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui beberapa kelompok
mempunyai varians yang sama (homogen) atau tidak: Hipotesis yang
digunakan dalam uji homogenitas dua kelompok adalah:
H0 : 12 = 2
2
Ha : 12 ≠ 2
2
Rumus yang digunakan adalah rumus 3.12. 68
F =terkeciliansterbesarians
varvar
Kedua kelompok mempunyai varians yang sama apabila
menggunakan = 5% menghasilkan F ≥ F(1/2. )(v1, v2) dengan:
v1 = n1 1 (dk pembilang)
v2 = n2 1 (dk penyebut)
Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas lebih dari dua
kelompok adalah:
68Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 250.
varians terbesarvarians terkecil
(Rumus 3.11.)
(Rumus 3.12.)
37
222
211
222
210
...:
...:
k
k
HH
ααα
ααα
≠≠≠
===
Rumus yang digunakan adalah rumus 3.13.69
}log)1(){10(ln 22 ∑ −−= ii snBx
dengan
B ( ) ( )1log 2 −∑= ins dan ( )( )1
1 22
−∑−∑
=i
ii
nsns
Dengan kriteria pengujian adalah H0 diterima jika 2hitungχ < 2
tabelχ
untuk taraf nyata %5=α dengan dk = k – 1.
c. Uji Kesamaan Rata-Rata
Analisis data dengan uji t digunakan untuk menguji hipotesis:
H0: 1 = 2, rata-rata skor pretes dari kedua kelompok sama.
Ha: 1 2, rata-rata skor pretes dari kedua kelompok berbeda.
1: rata-rata skor pretes dalam kelompok eksperimen.
2: rata-rata skor pretes dalam kelompok kontrol.
Maka untuk menguji hipotesis digunakan rumus 3.14. 70
21
21
11nn
s
XXt
+
−=
dengan
2)1()1(
21
222
2112
−+−+−
=nn
snsns
Keterangan:
1X : skor rata-rata dari kelompok eksperimen
2X : skor rata-rata dari kelompok kontrol
1n : banyaknya subjek dari kelompok eksperimen
2n : banyaknya subjek dari kelompok kontrol
69Sudjana, op.cit., hlm. 263.70Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 239.
(Rumus 3.13.)
(Rumus 3.14.)
38
21s : varians kelompok eksperimen22s : varians kelompok kontrol2s : varians gabungan
Dengan kriteria pengujian terima H0 apabila – ttabel < thitung < ttabel,
α211−
= tttabel dengan derajat kebebasan (dk) 221 −+= nn , taraf
signifikan 5% dan tolak H0 untuk harga t lainnya.
2. Analisis Tahap Akhir
a. Uji Normalitas
Langkah-langkah pengujian normalitas sama dengan langkah-
langkah uji normalitas pada analisis tahap awal.
b. Uji Homogenitas
Langkah-langkah pengujian kesamaan dua varians (homogenitas)
sama dengan langkah-langkah uji kesamaan dua varians (homogenitas)
pada analisis tahap awal.
c. Uji Perbedaan Rata-rata (Uji Pihak Kanan)
Teknik statistik yang digunakan adalah teknik t-test pihak kanan
untuk menguji signifikansi perbedaan dua buah mean yang berasal dari
dua buah distribusi.71 Hipotesis yang diajukan dalam uji perbedaan rata-
rata adalah sebagai berikut.
H0 : 1 = 2
H1 : 1 ≠ 2
Keterangan:
1 = rata-rata kelas eksperimen
2 = rata-rata kelas kontrol
Uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan menggunakan rumus
3.15.
71Sudjana, op.cit., hlm. 81.
39
1. Jika 21 nn = dan 22
21 σσ ≠
+
−=
2
22
1
21
21
ns
ns
xxt
dengan
2)1()1(
11
222
2112
−+−+−
=nn
snsns
Kriteria pengujian H0 ditolak jika21
2211
wwtwtwt
++
≥ dan H0
diterima untuk harga t lainnya. Dengan2
22
21
21
1 ,nsw
nsw == ,
)1)(1(1 1−−= ntt α , dan )1)(1(2 2 −−= ntt α
2. Jika 21 nn = dan 22
21 σσ =
21
21
11nn
s
xxt+
−=
dengan
2)1()1(
11
222
2112
−+−+−
=nn
snsns
3. Jika 21 nn ≠ dan 22
21 σσ = 72
+
−+−+−
−=
2121
222
211
21
112
)1()1(nnnn
snsn
xxt
Keterangan:
1x : skor rata-rata dari kelompok eksperimen
2x : skor rata-rata dari kelompok kontrol
1n : banyak subjek kelompok eksperimen
2n : banyak subjek kelompok kontrol
72Sugiyono, op.cit., hlm. 196-197.
(Rumus 3.15.)
40
21s : varians kelompok eksperimen22s : varians kelompok kontrol2s : varians gabungan
Kriteria pengujian: tolak H0 jika dengan derajat
kebebasan (dk) 221 −+= nn , peluang (1- ) dan terima H0 untuk
harga t lainnya.73
d. Uji peningkatan hasil belajar peserta didik
Uji peningkatan hasil belajar bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar peningkatan hasil belajar peserta didik sebelum diberi perlakuan
dan setelah diberi perlakuan. Uji peningkatan hasil belajar ini dihitung
dengan menggunakan rumus gain (rumus 3.16.).
<g> =><−
><−><
pre
prepost
SSS
%100
Keterangan:
preS = skor rata-rata pre tes
postS = skor rata-rata post tes74
Untuk kategorisasi gain peningkatan hasil belajar adalah sebagai
berikut.
>0,70 = tinggi
0,3-0,7 = sedang
<0,3 = rendah
e. Analisis deskriptif untuk data hasil belajar afektif dan psikomotorik
Pada analisis tahap akhir ini, digunakan data hasil belajar afektif
dan psikomotorik. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif,
yang bertujuan untuk mengetahui nilai afektif dan psikomotorik peserta
didik baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
73Suharsimi Arikunto, op.cit., 2006, hlm. 239-241.74Richard R.Hake, ” Analyzing Change/Gain Scores”,http://www.Physics.Indiana.edu/-
sdi/Analyzing Change-gain.pdf, hlm. 1.
(Rumus 3.16.)
41
Rumus yang digunakan rumus 3.17.75
Untuk rata-rata nilai afektif dan psikomotorik yang digunakan
skala 1-100 yang kategorisasi nilainya adalah sebagai berikut.
80-100 = baik sekali
66-79 = baik
56-65 = cukup
40-55 = kurang
< 39 = gagal.76
75Suharsimi Arikunto, op.cit., 2006, hlm. 235.76Ibid., hlm. 245.
(Rumus 3.17.)
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pelaksanaan dan hasil penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut.
1. Tahap Persiapan
Persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian
antara lain :
a. Koordinasi perijinan
Langkah awal ini dilakukan untuk memastikan tempat dan subjek
penelitian yaitu pada bulan juli 2010 dengan meminta izin kepada
kepala sekolah secara lisan untuk menyampaikan maksud mengadakan
penelitian dan koordinasi tentang jadwal pelaksanaan penelitian..
b. Subyek penelitian
Untuk menentukan subjek penelitian, maka perlu diketahui ukuran
populasi dan sampel. Dalam hal ini yang menjadi populasi adalah
peserta didik kelas VII SMP Nurul Islam Semarang berjumlah 93 yang
terbagi dalam tiga kelas. Teknik yang digunakan dalam pengambilan
sampel pada penelitian ini adalah teknik cluster random sampling
dengan mengambil dua kelas sebagai sampel penelitian. Dengan
pengambilan acak diperoleh kelas VII B sebagai kelompok eksperimen
dan kelas VII A sebagai kelompok kontrol. Kedua kelas tersebut dipilih
secara acak dari tiga kelas yang ada setelah sebelumnya diuji dan
diketahui homogenitas populasi. Sedangkan kelas yang dijadikan
sebagai kelas uji instrumen adalah kelas VIII A dengan pertimbangan
kelas tersebut sudah pernah mendapatkan perlakuan pada masih duduk
dikelas VII. Pertimbangan pemilihan kelas tersebut juga berdasarkan
materi yang akan dijadikan bahan penelitian tergolong materi yang
mempunyai tingkat kesulitan yang cukup tinggi.
43
c. Menyusun instrumen
Langkah-langkah menyusun instrumen :
1. Membatasi materi yang akan di ujikan.
2. Membuat kisi-kisi soal.
3. Menentukan tipe soal.
4. Menentukan jumlah item soal dan alokasi waktu.
5. Melakukan uji coba tes.
Sebelum instrumen diberikan pada kelas eksperimen maupun kelas
kontrol sebagai alat ukur hasil belajar peserta didik, terlebih dahulu
dilakukan uji coba kepada kelas yang bukan sampel yaitu kelas VIII A. Uji
coba soal ini dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal tersebut sudah
memenuhi kualitas soal yang baik atau belum baik validitas, reliabilitas,
indeks kesukaran, maupun daya pembeda.
Soal instrumen uji coba berjumlah 50 item soal objektif atau soal
pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban. Setelah dianalisis, 25 soal
dijadikan soal tes evaluasi karena sesuai dengan kriteria uji validitas,
reliabilitas, indeks kesukaran, dan daya pembeda. Adapun hasil data dari
analisis item adalah sebagai berikut.
a. Analisis Validitas Tes
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid-tidaknya item tes.
Soal yang tidak valid akan dibuang dan tidak digunakan sedangkan item
yang valid berarti item tersebut dapat digunakan untuk
mempresentasikan materi pokok kalor. Berdasarkan hasil perhitungan
(lampiran 6) terdapat 27 soal yang valid, butir soal yang sesuai validitas
adalah sebagai berikut.
Tabel 3. Hasil Uji Coba Validitas Item Soal
No No. Soal Keterangan
1. 1,2,3,5,6,7,10,11,15,16,17,18,21,22,23,24,28,
29,32,33,35,36,40,41,44,48,50
Semua item
soal valid
44
b. Analisis Reliabilitas Tes
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi
jawaban instrumen. Instrumen yang baik secara akurat memiliki
jawaban yang konsisten. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh r11 =
0,779 dengan taraf signifikan 5% dan N = 35 diperoleh rtabel = 0,334.
Karena r11
> rtabel, maka soal tersebut reliabel. Penghitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 dan lampiran 8. Hal ini
menunjukkan bahwa instrumen reliabel.
c. Analisis Indeks Kesukaran Tes
Uji indeks kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat
kesukaran soal apakah soal tersebut memiliki kriteria sedang, sukar atau
mudah. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien indeks butir soal
diperoleh:
Tabel 4. Hasil Uji Coba Tingkat Kesukaran Item Soal
No No. Soal Keterangan
1. 9,23,28 Mudah
2. 1,2,3,5,6,7,10,11,15,16,17,18,21,22,2,24,29,
30,32,33,35,36,41,44,45,48,50
Sedang
3. 4,8,12,13,14,19,20,25,26,27,31,34,37,38,39,
40,42,43,46,47,49
Jelek/sukar
d. Analisis Daya Beda Tes
Berdasarkan hasil perhitungan daya beda butir soal diperoleh hasil
sebagai berikut.
Tabel 5. Hasil Uji Coba Daya Pembeda Item SoalNo No. Soal Keterangan
1 4,8,9,12,13,14,19,20,23,25,26,27,28,31,34,37,
38,39, 42,43,45,46,47
Jelek
2. 1,5,6,7,10,11,16,22,29,30,32,33,40,48, 49,50 Cukup
3. 2,3,15,17,18,21,24,35,36, Baik
4. 41,45 Baik sekali
45
2. Tahap Pelaksanaan
Langkah-langkah yang ditempuh pada waktu pelaksanaan adalah
sebagai berikut.
a. Proses pembelajaran pada kelompok eksperimen (dikenai perlakuan
berupa pembelajaran fisika dengan menggunakan Model Pembelajaran
Problem Solving dengan Media LKS Berpanduan Analisis).
Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen
adalah pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran
Problem Solving dengan Media LKS Berpanduan Analisis. Dalam
pelaksanaan penelitian ini adalah 3 kali pertemuan (6 jam pelajaran).
Pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen pada awalnya
dilakukan pretes, untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik.
Pada kelompok eksperimen diberi pengetahuan tentang kejadian sehari-
hari di lingkungan sekitar yang berkaitan dengan kalor (apersepsi).
Kemudian peserta didik dikelompokkan menjadi 5 kelompok dengan
masing-masing kelompok terdiri dari 6-7 anak. Guru memberikan
permasalahan yang berkaitan dengan kalor yang sering dijumpai di
lingkungan sekitar dan diimplementasikan dalam pembelajaran berupa
praktikum yang dipandu dengan LKS berpanduan analisis. Setiap
kelompok mengerjakan praktikum sesuai dengan permasalahan yang
telah diajukan pendidik yang juga termuat di dalam LKS berpanduan
analisis. Guru mengamati kegiatan praktikum peserta didik sambil
menilai keaktifan dan ketrampilan masing-masing peserta didik dalam
melakukan kegiatan praktikum. Kegiatan apa saja yang harus
dikerjakan peserta didik termuat dalam LKS berpanduan analisis seperti
yang terdapat dalam lampiran 26.
Setelah mencatat hasil kegiatan praktikum, masing-masing
kelompok mendiskusikan hasil kegiatan tersebut untuk menjawab
beberapa pertanyaan/soal yang ada dalam LKS berpanduan analisis..
Guru dan peserta didik mengoreksi bersama presentasi hasil kegiatan
46
praktikum dari kelompok yang presentasi sehingga kesalahan
pemahaman dari peserta didik dapat diketahui.
Pada akhir pembelajaran guru membantu peserta didik
merefleksikan kembali materi yang telah dipelajari. Pemberian evaluasi
berupa tes bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang
dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran,
apakah peserta didik mampu mencapai KKM yang telah ditentukan
sekolah atau tidak. Hal ini dapat diketahui dari hasil tes bahwa pada
kelompok eksperimen ini peserta didik dapat mencapai KKM yang
ditentukan oleh sekolah yaitu 60. Ada dua peserta didik yang mendapat
nilai 60 dan yang lainnya mendapat nilai di atas 60. Untuk melihat lebih
rinci tentang perolehan hasil belajar peserta didik setelah mendapat
perlakuan dapat dilihat pada lampiran 31.
b. Proses pembelajaran pada kelompok kontrol
Pembelajaran yang dilakukan pada kelompok kontrol
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Pada proses
pembelajaran awal dilakukan pretes, untuk mengetahui kemampuan
awal peserta didik. Pada proses pembelajaran kelas kontrol ini peserta
didik cenderung pasif dan hanya anak-anak tertentu yang mau bertanya,
sehingga guru kesulitan untuk mengatahui apakah peserta didik sudah
paham dengan materi yang diajarkan atau belum. Selain itu kelemahan
kelas kontrol, yaitu ketika guru menjelaskan kepada peserta didik ada
sebagian peserta didik mencatat penjelasan dan ada sebagian lagi yang
tidak memperhatikan. Sehingga ketika evaluasi peserta didik dari kelas
kontrol ini dua peserta didik yang tidak dapat mencapai KKM yang
ditetapkan oleh sekolah.
3. Tahap Evaluasi
Tujuan evaluasi ini adalah untuk mengetahui penguasaan materi
setelah melakukan proses pembelajaran. Dari hasil belajar kedua kelas
yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen diperoleh hasil yang berbeda
47
yaitu hasil evaluasi dari kelas eksperimen lebih baik dari hasil belajar
kelas kontrol.
B. Analisis Uji Hipotesis
Pembahasan ini digunakan peneliti untuk menguji hipotesis. Dalam hal ini
peneliti menggunakan uji-t test dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Analisis Tahap Awal
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas menggunakan Chi Kuadrat dengan kriteria
sebagai berikut.
Hipotesis :
H0: data berdistribusi normal
Ha: data tidak berdistribusi normal
Dengan kriteria pengujian adalah H0 diterima jika 2hitungχ < 2
tabelχ
dengan signifikansi %5=α dan dk = k – 3. Data yang digunakan adalah
nilai pretes kelas VII.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menguji normalitas kelas VII
A, VII B, dan VII C dengan menggunakan nilai pretes seperti tercantum
pada lampiran 16. Dengan perhitungan Chi Kuadrat diperoleh hasil
perhitungan sebagai berikut.
Tabel 6. Hasil Perhitungan Chi Kuadrat Nilai Awal
No Kelas 2hitungχ 2
tabelχ Keterangan
1 VII A 7,38 7,81 Normal
2 VII B 6,83 7,81 Normal
3 VII C 7,62 7,81 Normal
48
Diperoleh kelas VII A, VII B dan VII C adalah berdistribusi normal.
Adapun perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17, 18
dan lampiran 19.
b. Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas)
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menguji homogenitas kelas
VII A, VII B dan VII C dengan menggunakan nilai pretes pada lampiran
16, dimana diperoleh Fhitung = 1,02, dengan peluang α21 dan taraf
signifikansi sebesar = 5%, serta dk pembilang = 31 – 1 = 30 dan dk
penyebut = 31 – 1 = 30 yaitu F0,025(30, 30) = 2,07. Terlihat bahwa Fhitung <
Ftabel. Hal ini berarti bahwa data bervarian homogen. Penghitungan
selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 21. Sedangkan uji
homogenitas dengan menggunakan uji Bartlett adalah sebagai berikut.
Hipotesis:
222
211
222
210
...:
...:
k
k
HH
ααα
ααα
≠≠≠
===
Dengan kriteria pengujian adalah H0 diterima jika 2hitungχ < 2
tabelχ
untuk signifikansi %5=α dengan dk = k – 1. Data yang digunakan
hanya data nilai awal dari kelas yang normal. Di bawah ini disajikan
sumber data nilai pretes.
Tabel 7. Sumber Data Homogenitas
Sumber variasi VII A VII B VII CJumlah 1184 1176 1212
N 31 31 31
x 38 38 39
Varian( ) 109 111 135
Standar deviasi ( ) 10 11 12
49
Tabel 8. Uji Bartlett
Sampel dk = ni-1 1/dk si2 Log
si2
dk. Logsi
2 dk * si2
1 30 0,03 108,63 2,04 61,08 3258,84
2 30 0,03 110,80 2,05 61,34 3323,87
3 30 0,03 135,16 2,13 63,93 4054,71
Jumlah 90 186,34 10637,42
Dilakukan perhitungan uji Bartlett diperoleh 2hitungχ = 0,45 dan
2tabelχ = 2
)2)(95.0(χ = 5,99 dengan %5=α , dengan dk = k – 1 = 3 – 1 = 2.
Jadi 2hitungχ < 2
tabelχ berarti ketiga kelompok memiliki varians yang
homogen. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
20.
c. Uji Kesamaan Rata-Rata
Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah
kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai rata-rata yang identik
atau sama pada tahap awal sebelum dikenai treatment.
Tabel 9. Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
KELAS N Minimum Maximum MeanKelas Eksperimen 31 20 60 37,94Kelas Kontrol 31 20 60 38,19
Dari uji kesamaan rata-rata diperoleh thitung = 0,097. Dengan taraf
nyata 5% dan dk = 60 diperoleh ttabel = 2,00. Dengan demikian ttabel <
thitung < ttabel yang berarti bahwa rata-rata hasil belajar antara kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen relatif sama. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 22.
Berdasarkan analisis ini, maka dapat dikatakan bahwa kedua
kelompok sampel berangkat dari kondisi awal yang sama.
50
2. Analisis Tahap Akhir
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan dengan uji Chi Kuadrat. Data akhir
yang digunakan untuk menguji normalitas adalah nilai postes (lampiran
31). Kriteria pengujian yang digunakan untuk taraf signifikansi = 5%
dengan dk = k – 3. Jika 2hitungχ < 2
tabelχ , maka data berdistribusi normal
dan sebaliknya jika 2hitungχ > 2
tabelχ , maka data tidak berdistribusi
normal. Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 10. Data Hasil Uji Normalitas Data Akhir
Kelompok 2hitungχ dk 2
tabelχ Keterangan
Eksperimen 7,45 3 7,81 Normal
Kontrol 7,70 3 7,81 Normal
Terlihat dari tabel tersebut bahwa uji normalitas postes pada kelas
eksperimen (VII B) untuk taraf signifikansi = 5% dengan dk = 6 – 3 =
3, diperoleh 2hitungχ = 7,45 dan 2
tabelχ = 7,81. Karena 2hitungχ < 2
tabelχ ,
maka dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Untuk
mengetahui selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 32.
Sedangkan uji normalitas hasil postes pada kelas kontrol (VII A)
untuk taraf signifikansi = 5% dengan dk = 6 – 3 = 3, diperoleh 2hitungχ
= 7,70 dan 2tabelχ = 7,81. Karena 2
hitungχ < 2tabelχ , maka dapat dikatakan
bahwa data tersebut berdistribusi normal. Untuk mengetahui
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 33.
b. Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas)
Penghitungan uji homogenitas untuk sampel dengan menggunakan
data hasil belajar postes. Diperoleh Fhitung = 1,272 dengan peluang α21
dan taraf signifikansi sebesar = 5%, serta dk pembilang = 31 – 1 = 30
dan dk penyebut = 31 – 1 = 30 yaitu F1/2 (nb-1):(nk-1)= 2,07. Terlihat
51
bahwa Fhitung < Ftabel, hal ini berarti bahwa data bervarian homogen.
Penghitungan selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 35. Sedangkan
uji homogenitas dengan menggunakan uji Bartlett adalah sebagai
berikut.
Hipotesis:
222
211
222
210
...:
...:
k
k
HH
ααα
ααα
≠≠≠
===
Dengan kriteria pengujian adalah H0 diterima jika 2hitungχ < 2
tabelχ
untuk taraf nyata %5=α dengan dk = k – 1. Data yang digunakan
hanya data nilai awal dari kelas yang normal. Di bawah ini disajikan
sumber data nilai postes.
Tabel 11. Sumber Data Homogenitas
Sumber variasi VII A VII BJumlah 2480 2264
N 31 31
x 80 73
Varian ( ) 110 86
Standar deviasi ( ) 10 9
Tabel 12. Uji Bartlett
Sampel dk = ni-1 1/dk si2 Log
si2
dk. Logsi
2 dk * si2
1 30 0,03 109,87 2,04 61,23 3296,00
2 30 0,03 86,37 1,94 58,09 2590,97
Jumlah 60 119,32 5886,97
Dalam perhitungan uji Bartlett diperoleh 2hitungχ = 0,43 dan
2tabelχ = 2
)12)(95.0( −χ = 3,841 dengan %5=α , dengan dk = k – 1 = 2 – 1
= 1. Jadi 2hitungχ < 2
tabelχ berarti kedua kelompok memiliki varians
52
yang homogen. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 34.
c. Uji Perbedaan Rata-rata (Uji Pihak Kanan)
Hasil Penghitungan menunjukkan bahwa data hasil belajar fisika
peserta didik kelas VII A dan VII B berdistribusi normal dan homogen.
Untuk menguji perbedaan dua rata-rata antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol digunakan uji t satu pihak yaitu uji pihak kanan.
Dari penelitian diperoleh bahwa rata-rata kelompok eksperimen x 1
= 80,00 dan rata-rata kelompok kontrol x 2 = 73,03, dengan n1 = 31 dan
n2 = 31 diperoleh thitung = 2,77. Dengan = 5% dan dk = 60 diperoleh
ttabel = 2,00. Karena thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima,
berarti rata-rata hasil belajar fisika pada materi pokok kalor yang
menggunakan model pembelajaran Problem Solving dengan media
LKS Berpanduan Analisis lebih baik daripada rata-rata hasil dengan
metode konvensional. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 36.
d. Uji peningkatan hasil belajar peserta didik
Uji peningkatan hasil belajar bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar peningkatan hasil belajar peserta didik sebelum diberi perlakuan
dan setelah diberi perlakuan. Uji peningkatan hasil belajar ini dihitung
dengan menggunakan rumus gain seperti di bawah ini.
<g> =><−
><−><
pre
prepost
SSS
%100
Keterangan:
preS = skor rata-rata pretes
postS = skor rata-rata postes
Dari hasil perhitungan gain kelas kontrol diperoleh rata-rata pretes
38,19 dan rata-rata postes 73,03 sehingga diperoleh gain 0,56. Pada
kelas eksperimen diperoleh rata-rata pretes 37,93 dan rata-rata postes
53
80,00 sehingga diperoleh gain 0,68. Berdasarkan data tersebut, maka
dikatakan peningkatan hasil belajar kelas eksperimen yang
menggunakan model pembelajaran Problem Solving dengan media
LKS Berpanduan Analisis cenderung lebih baik dibandingkan dengan
kelas kontrol yang menggunakan model konvensional.
e. Analisis deskriptif untuk data hasil belajar afektif dan psikomotorik
Untuk kelas kontrol diperoleh rata-rata hasil belajar afektif yaitu
67,09. Pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata hasil belajar afektif
yaitu 81,29 dan rata-rata hasil belajar psikomotorik yaitu 80,64.
Berdasarkan data dan perhitungan tersebut, maka dapat dikatakan hasil
belajar afektif dan psikomotorik pada kelas eksperimen lebih baik
dibandingkan dengan kelas kontrol.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Untuk mengetahui apakah kelas yang digunakan untuk penelitian itu
homogen atau tidak maka perlu diketahui kemampuan awal dari kedua kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Oleh karena itu peneliti mengambil nilai pretes
sebagai data awal. Hasil analisis data awal menunjukkan bahwa :
1. Berdasarkan uji normalitas data awal diperoleh hasil penelitian bahwa
kedua kelas kontrol dan eksperimen berdistribusi normal, yaitu simetris
(mean = median = modus), asymtotis (nilai f (x) tidak nol tetapi hanya
mendekati saja), dan kontinu (bila nilai di sebelah diketahui, maka dapat
dicari nilai yang sebelah lain).
2. Berdasarkan uji homogenitas untuk menentukan dua kelas dari tiga kelas
yang akan dijadikan kelas kontrol dan kelas eksperimen diperoleh hasil
homogen yaitu dengan uji Barelett. Sedangkan setelah mendapakan kelas
kontrol dan eksperimen diuji lagi dengan menggunakan uji kesamaan dua
varians dan diperoleh hasil penelitian bahwa kedua kelas kontrol dan
eksperimen adalah homogen.
54
3. Berdasarkan uji perbedan rata-rata diperoleh hasil penelitian bahwa tidak
ada perbedaan rata-rata dari kedua kelas tersebut sehingga dapat dikatakan
bahwa kedua kelas tersebut mempunyai kondisi yang sama.
Berdasarkan hasil data awal (pretes) penelitian tersebut maka kedua kelas
tersebut (VIIA dan VIIB) dapat diberi perlakuan yang berbeda. Kelas
eksperimen (VII B) diberi pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Problem Solving dengan media LKS Berpanduan Analisis sedangkan kelas
kontrol (VII A) diberi pembelajaran yang menggunakan metode konvensional.
Berdasarkan data analisis akhir yaitu hasil belajar fisika materi pokok
kalor kelas VII B dan VII A SMP Nurul Islam Semarang pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa data masing-masing kelas
berdistribusi normal dan kedua kelas mempunyai varian yang sama (homogen).
Hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa kedua sampel mempunyai kondisi
yang sama dan dapat digunakan sebagai penelitian yang akan dikenai metode
pembelajaran yang berbeda, yaitu kelas eksperimen menggunakan model
pembelajaran Problem Solving dengan media LKS Berpanduan Analisis dan
kelas kontrol menggunakan metode ceramah.
Setelah pembelajaran selesai, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
diberi tes akhir (postes) yang sama. Dari hasil tes yang telah dilakukan
diperoleh rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen 80,00 sedangkan
kelompok kontrol rata-rata nilai hasil belajar adalah 73,03. Berdasarkan uji
perbedaan rata-rata pihak kanan diperoleh hitungt = 2,77 dan tabelt = 2,00 karena
hitungt > tabelt maka data signifikan dan hipotesis yang diajukan dapat diterima,
sebaliknya jika hitungt < tabelt maka hipotesis ditolak. Dari uji hipotesis di atas,
menunjukkan bahwa hitungt > tabelt sehingga signifikan. Oleh karena itu dapat
dikatakan bahwa hipotesis diterima.
Berdasarkan hasil belajar peserta didik dengan rumus gain diperoleh
peningkatan 0,68 untuk kelas eksperimen dan 0,56 untuk kelas kontrol
sehingga diperoleh kesimpulan model pembelajaran Problem Solving dengan
media LKS Berpanduan Analisis efektif terhadap peningkatan hasil belajar
55
fisika materi pokok kalor. Rata-rata hasil belajar afektif dan psikomotorik
untuk kelas eksperimen yaitu masing-masing 81,29 dan 80,64 sedangkan rata-
rata hasil belajar afektif untuk kelas kontrol diperoleh 67,10 sehingga dapat
dikatakan model pembelajaran Problem Solving dengan Media LKS
Berpanduan Analisis cenderung lebih baik dibandingkan model pembelajaran
konvensional.
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian yang dilakukan tentunya mempunyai banyak
keterbatasan-keterbatasan antara lain :
1. Keterbatasan Tempat Penelitian
Penelitian yang dilakukan hanya terbatas pada satu tempat, yaitu SMP
Nurul Islam Semarang. Apabila ada hasil penelitian di tempat lain yang
berbeda, kemungkinannya tidak jauh menyimpang dari hasil penelitian
yang peneliti lakukan.
2. Keterbatasan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama pembuatan skripsi. Waktu yang
singkat ini termasuk sebagai salah satu faktor yang mempersempit ruang
gerak penelitian sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang
dilakukan.
3. Keterbatasan dalam Objek Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Problem Solving dengan media LKS
Berpanduan Analisis pada pembelajaran fisika materi pokok kalor.
Meskipun terdapat keterbatasan dalam penelitian, peneliti meyakini data
yang diperoleh dalam penelitian ini telah melalui prosedur yang benar
sehingga tingkat kepercayaannya dapat dipertanggung jawabkan.
56
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan deskripsi dan analisis data penelitian tentang efektivitas
model pembelajaran Problem Solving dengan Media LKS Berpanduan Analisis
terhadap hasil belajar fisika materi pokok kalor di SMP Nurul Islam Semarang
Tahun ajaran 2010/2011, maka dapat diambil kesimpulan bahwa model
pembelajaran Problem Solving dengan Media LKS Berpanduan Analisis
efektif, yaitu dengan kriteria efektivitas seperti berikut ini.
1. Penggunaan model pembelajaran Problem Solving dengan Media LKS
Berpanduan Analisis di SMP Nurul Islam Semarang efektif terhadap
peningkatan hasil belajar fisika, yaitu dapat mencapai KKM yang telah
ditentukan oleh sekolah. Dimana KKM yang ditentukan di SMP Nurul
Islam Semarang adalah 60. Semua peserta didik pada kelas eksperimen
dapat mencapai KKM tersebut sedangkan pada kelas kontrol ada dua
peserta didik yang tidak mencapai KKM dan nilai rata-rata hasil belajar
kelas eksperimen lebih baik yaitu 80,00 sedangkan kelas kontrol hanya
mencapai 73,03.
2. Peningkatan hasil belajar kelas eksperimen 0,68 sedangkan rata-rata hasil
belajar kognitif 80,00 sedangkan pada kelas kontrol peningkatan hasil
belajar hanya 0,56 dan rata-rata hasil belajar kognitifnya 73,53.
3. Rata-rata hasil belajar afektif dan psikomotorik pada kelas eksperimen
adalah masing-masing sebesar 81,29 dan 80,64 sedangkan pada kelas
kontrol rata-rata hasil belajar afektif sebesar 67,09. Maka dapat dikatakan
bahwa aktivitas dan respons belajar peserta didik kelas eksperimen
cenderung lebih baik dibandingkan kelas kontrol.
57
B. Saran-saran
Mengingat pentingnya strategi dalam suatu pembelajaran peneliti
mengharapkan beberapa hal yang berhubungan dengan masalah tersebut di atas
sebagai berikut.
1. Pada Guru
a. Hendaknya dalam proses belajar mengajar, guru harus menyiapkan
pembelajaran dengan sebaik mungkin, agar materi dapat tersampaikan
secara maksimal, termasuk pemilihan strategi yang dipakai dalam
proses pembelajaran.
b. Hendaknya pembelajaran dirancang sedemikian rupa dan memperkaya
variasi mengajar supaya peserta didik tidak merasa jenuh. Sebagai
pendidik, guru juga harus memperhatikan perkembangan peserta didik
terutama perilaku dan pemikirannya.
c. Pelaksaaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Solving dengan Media LKS Berpanduan Analisis pada mata
pelajaran fisika hendaknya dilanjutkan dan dilaksanakan secara
kontinyu sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan hasil belajar.
d. Guru diharapkan dapat meningkatkan kompetensi termasuk kompetensi
profesional serta membekali diri dengan pengetahuan yang luas, karena
pada dasarnya kompetensi yang dimiliki oleh seorang pendidik sangat
mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran yang dapat
menghasilkan peserta didik yang berprestasi, berbudi pekerti luhur, dan
berakhlakul karimah yang berdampak positif pada perkembangan dan
kemajuan sekolah
2. Pihak Sekolah
a. Hendaknya seluruh pihak sekolah mendukung dalam kegiatan
pembelajaran yang berlangsung.
b. Memfasilitasi proses pembelajaran dengan melengkapi sarana dan
prasarana yang dibutuhkan.
58
C. Penutup
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
petunjuk yang telah diberikan, sehingga penyusunan skripsi yang sederhana ini
dapat terselesaikan.
Penulis menyadari skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari semua
pihak. Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan para pembaca pada umumnya.
59
DAFTAR PUSTAKA
Anni, Catharina Tri, dkk, Psikologi Belajar, Semarang: UPT MKK UNNES, 2006,Cet. 3.
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. BumiAksara, 2007, cet. 7.
__________________, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2006, Cet. 13.
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009.
Chasanah, Risdiyani dan Rinawan Abadi, FISIKA untuk SMA/MA Kelas XSemester 2, Semarang: Sarana Ilmu, 2009.
Departemen Agama RI , Alqur an Tajwid Warna dan Terjemahnya, Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2009, Cet. 1.
Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ke. 3,Jakarta: Balai Pustaka, 2005, Cet. 3.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2006, Cet. 3.
Giancoli, Douglas C., Fisika Giancoli, terj. Yuhilza Hanum, Jakarta: Erlangga,2001.
http://hasanah_world.wordpress.com/2009/03/01/Recep-Teac-dlm-pemb.mtk/
Kanginan, Marthen, Fisika SMA untuk Kelas X, Jakarta: Erlangga, 2004.
Margono, S., Metodologi Penelitian dan Penelitian Pendidikan, Jakarta: RinekaCipata, 2003, cet. IV.
__________ Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005, Cet.5.
Marzuki, Metodologi Riset, Yogyakarta: PT. Prasetya Widya Pratama Jogjakarta,2002, Cet. 9.
Mustaqim, Ilmu Jiwa Pendidikan, Semarang: CV. Andalan Kita, 2007.Sam, SamM. Chan Tuti T., Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2006.
Narbuko, Khalid dan Abu Ahmadi, metode penelitiam, Jakarta: PT. Bumi Aksara,2005, cet. 7.
60
Neli Farkhatin, “Efektivitas Pembelajaran Problem Solving dengan Alat PeragaPada Materi Aritmatika Sosial Pada Peserta Didk Kelas VII Semester 1MTs NU 01 Tarub Tegal Tahun Pelajaran 2008/2009”, Skripsi JurusanTadris Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2009,t.d.
Richard R.Hake, ” Analyzing Change/GainScores”,http://www.Physics.Indiana.edu/-sdi/Analyzing Change-gain.pdf.
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007, Cet. 3.
Siska Wulandari Apriliyanti, “Efektivitas Penerapan Model Problem Solving SSCS(Search, Solve, Create, And Share) Pada Pokok Bahasan Kalor Kelas VIISemester II MTs Salafiyah Lahar Tlogowangu Pati Tahun Ajaran2008/2009”, Skripsi Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas NegeriSemarang, Semarang: Perpustakaan Universitas Negeri Semarang, 2009,t.d.
Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penelitian Pendidikan, Bandung: SinarBaru Algensindo, 2007, cet 4.
Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: PenerbitSinarbaru, 2008, Cet. 9.
_____________, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2002, Cet. 8.
Sudjana, Metoda Statistik, Bandung : PT. Tarsito, 2001, Cet. 6.
Sugandi, Achmad, Teori Pembelajaran, Semarang: UPT MKK UNNES,2006.Suparno, Paul, Metodologi Pembelajaraan Fisika Konstruktivistik &Menyenangkan, Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Darma, 2007,Cet. 1.
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2007, cet. 12.
Supiyanto, FISIKA untuk SMA Kelas X, Jakarta: PHißETA, 2007.
Surya, Yohanes dan Herutoro Dewanto, MAHIR FISIKA SMA X, XI, XII,Yogyakarta: Kendi Mas Media, 2009, Cet. 1.
Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, Surabaya: Aksara Baru, 1982, Cet. 1.
Trianto, Model Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007, Cet. 1.
61
______, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Surabaya:Prestasi Pustaka, 2007.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional, Jakarta: Cipta Jaya, 2003.
Usman, H. Asnawir dan M. Basyirudin, Media Pembelajaran, Jakarta: CiputatPers, 2002, Cet. 1.
Yamin, Martinis, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik, Jakarta: GP Press, 2008.
62
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Mohamad Khafid
NIM : 063611017
Tempat Tanggal Lahir : Brebes, 22 Maret 1986
Alamat Asal : Jl. P. Diponegoro RT. 06/RW. I N0. 10 Desa
Sitanggal Kecamatan Larangan Kabupaten
Brebes Jawa Tengah
Jenjang Pendidikan : 1. SD N 03 Sitanggal Larangan Brebes
(Lulus tahun 1998)
2. SLTP N 1 Kec. Bulakamba Kab. Brebes Jawa Tengah
(Lulus tahun 2001)
3. SMA N 1 Kec. Larangan Kab. Brebes Jawa Tengah
(Lulus tahun 2005)
4. IAIN Walisongo Semarang Angkatan 2006
Semarang, 15 Desember 2010
Peneliti
Mohamad Khafid NIM. 063611017
DAFTAR PESERTA DIDIK KELOMPOK UJI INSTRUMEN(Kelas VIII A)
No. Nama Nilai1. ABDUL FATAH2. ADHIK IKA FITRIANI3. ADITYA PRIMADANI4. AFIF MASNGUT5. AISHA RATNA ASTRIANI6. ANDI SUPARDI7. ANINDA VINA NURSELA8. ARIZKY WIDYA PANGASTIKA9. BAGOES SUSETYO ADJIE10. CLAUDIA JEDA AVISTA11. DEDI SUSILO PRABOWO12. DICKY ALIF FARDANA13. DIYAH SETYAWATI14. FARAH KHONSA NABILA15. FEBRY CAHYO PEMUDO16. GIRALDI HOGANTARA D.17. IBNU PRATAMA RITONGA18. INDAH HIDAYATI NUR AI'NI19. LISA PANI NUROCHMAH20. MAYA FITRI ASTUTI21. MIFTAKHUL KHANIF FISSABILLI22. MUCHAMAD SIGIT PRASETYO23. MUH TEGUH HIDAYATULLAH24. MUHAMMAD SYARIFUL FAHMI25. NONY EKO MARDIANI26. NOVITA SELVIANI27. NURUL HAIBATIRROHMAH28. RAHAJENG NUR SUSANTI29. RIZKA NURHALIZA30. ROY SAPTOKO31. SHEILLA MARDIANA32. SUYANTO33. VERA SEPDIYA SURYA INDAH P.34. WAHYU EKO PRASETYA35. YUNI NURFIAH
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIANI. STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan konsep zat dan kalor serta penerapannya dalam penyelesaian masalah sehari-hariII. KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hariIII. INDIKATOR
Jenjang/Nomor soalNo Subpokok Bahasan IndikatorC1 C2 C3 C4
1.
2.
Kalor dapat mengubahsuhu benda dan wujudzat
Faktor-faktor yangmempengaruhibanyaknya kalor, kaloruap, dan kalor lebur
1. Peserta didik dapat menemukan pengaruh kalorterhadap perubahan suhu benda
2. Peserta didik dapat memberi nama perubahanwujud zat (melebur, mendidih, menguap, danmengembun)
3. Peserta didik dapat membedakan peristiwaperubahan wujud yang menyerap dan melepaskankalor
1. Peserta didik dapat menyebutkan faktor-faktoryang mempengaruhi banyaknya kalor
2. Peserta didik dapat mengaplikasikan persamaan untuk menyelesaikan soal-soal yang
berkaitan dengan persamaan matematis3. Peserta didik dapat mengaplikasikan persamaan
dan untuk menyelesaikansoal-soal yang berkaitan dengan persamaanmatematis
1, 3
5, 6, 7
12, 13
23, 24,25, 26,27, 28
2
8, 9, 10
14, 15,16, 17
29, 30,31, 32,33, 34
35, 36,37, 38,39, 40, 41
46, 47,48, 49, 50
4
11
18, 19,20, 21,22
42, 43,44, 45
Jumlah 13 14 12 11Prosentase 26% 28% 24% 22%
SOAL MATERI POKOK KALORPRESTASI BELAJAR FISIKA SMP KELAS VII SEMESTER 1
Mata Pelajaran : IPA Fisika Kelas/Semester : VII/1 Waktu : 75 menit
PETUNJUK UMUM:1. Tulis nama, kelas, dan nomor absen pada lembar jawaban2. Baca soal-soal dengan cermat sebelum menjawab3. Kerjakan semua soal dan dahulukan yang paling mudah4. Jawaban ditulis pada lembar jawaban yang tersedia.
PETUNJUK KHUSUS:Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C atauD pada lembar jawaban yang tersedia.
1. Kalor adalah suatu bentuk energi yang secara alamiah dapat berpindah daribenda yang bersuhu....A. rendah ke tinggi C. tetapB. sama suhunya D. tinggi ke rendah
2. Perhatikan skema grafik bertikut ini:Q Q Q Q
T T T TGambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4Grafik yang menunjukkan hubungan antara kalor dan suhu benda yangmenerima kalor adalah....A. gambar 1 B. gambar 2 C. gambar 3 D. gambar 4
3. Perpindahan kalor secara alamiah antara dua benda bergantung pada....A. massa masing-masing bendaB. suhu masing-masing bendaC. tekanan masing-masing bendaD. wujud benda
4. Pengaruh kalor terhadap suatu benda adalah sebagai berikut....A. massa benda tidak berubah C. warna benda berubahB. volume benda tidak berubah D. wujud benda tidak berubah
5. Perhatikan diagram!Peristiwa perubahan wujud sesuai nomor 1, 2, dan 3 seperti ditunjukkangambar disamping adalah.....A. membeku, mengembun, dan meleburB. membeku, menyublim, dan mengembunC. menyublim, mengembun, dan meleburD. menyublim, menguap, dan melebur
6. Peristiwa perubahan wujud zat dari cair ke gas disebut....A. mencair C. mengembunB. melebur D. menguap
1
GAS1 2
3PADAT CAIR
GAS
7. Peristiwa adanya gelembung-gelembung uap pada zat cair dimana gelembung-gelembung tersebut dapat meninggalkan zat cair dinamakan....A. mencair C. mengembunB. mendidih D. menguap
8. Pada tekanan lebih dari 1 atm, titik didih air adalah....A. Berubah-ubah C. lebih dari 100B. Kurang dari 100 D. tepat 100
9. Air dimasukkan ke dalam lemari es untuk diambil kalornya hingga terbentuk esyang padat disebut....A. membeku C. menguapB. mengembun D. menyublim
10. Alkohol atau spiritus yang diteteskan ke kulit menyebabkan kulit terasa dingin.Peristiwa ini dinamakan....A. pencairan C. pengkristalanB. pengembunan D. penguapan
11. Lilin dapat mencair bila dipanaskan. Kemudian apabila lilin tersebutdidinginkan, lilin akan berubah menjadi padat kembali. Dari peristiwa tersebutbahwa kalor dapat....A. membedakan wujud C. mengubah wujudB. mengubah energi D. mengubah suhu
12. Di bawah ini merupakan peristiwa yang memerlukan sejumlah kalor adalah....A. perubahan wujud dari cair ke gasB. perubahan wujud dari cair ke padatC. perubahan wujud dari gas ke cairD. perubahan wujud dari gas ke padat
13. Titik didih suatu zat akan sama dengan....A. titik uap zat lain C. titik embun zat lainB. titik uap zat itu sendiri D. titik embun zat itu sendiri
14. Perubahan wujud yang menerima kalor pada diagram di bawah ini adalah.... 1 2
3 4A. 2 dan 4 C. 1 dan 3B. 2 dan 3 D. 1 dan 2
15. Peristiwa perubahan wujud zat yang melepaskan kalor adalah....A. air menjadi es C. es menjadi airB. air menjadi uap D. kapur barus menguap
16. Penyerapan kalor yang tidak disertai perubahan suhu terjadi pada peristiwa....A. pembekuan benda C. peleburan bendaB. pengembunan benda D. pemanasan benda
17. Benda yang diberi kalor akan mengalami....A. bisa perubahan suhu atau perubahn wujudB. pasti perubahan suhu dan perubahn wujudC. perubahan suhu sajaD. perubahan wujud saja
18. Suatu benda dapat menerima dan melepas kalor. Pada saat air yang suhuawalnya di atas 0 akan membeku, maka air melepaskan kalor sehinggasuhunya....
CAIR GASPADAT
A. naik B. tetap C. tinggi D. turun19. Apabila kulit tangan ditetesi spiritus, maka spiritus akan menguap dan kulit
terasa dingin. Hal ini disebabkan....A. kulit menerima kalor dari spiritusB. kulit tangan melepas kalor untuk menguapkan spiritusC. suhu spiritus lebih rendah dari pada kulitD. untuk menguap, spiritus melepaskan kalor ke kulit tangan
20. Pernyataan berikut ini yang benar adalah....A. karena tidak terjadi perubahan suhu selama perubahan wujud zat, maka zat
tidak menyerap atau melepas kalorB. selama terjadi perubahan wujud selalu terjadi perubahan suhu zatC. untuk mengubah wujud zat padat menjadi gas harus melewati wujud cair
terlebih dahuluD. zat dapat langsung berubah dari padat menjadi gas tanpa melalui wujud cair
21. Sepotong es akan dipanaskan sampai menimbulkan uap untuk membuktikan....A. adanya kalor pada bendaB. kalor dapat mengubah wujud zatC. kalor dapat pindah ke bendaD. adanya perpindahan kalor pada setiap zat
22. Sepotong es dimasukkan ke dalam bejana, kemudian dipanaskan dan es berubahmenjadi air. Apabila terus-menerus dipanaskan, air mendidih, dan menguap.Kesimpulan yang benar adalah....A. melebur dan menguap memerlukan kalorB. menguap dan mengembun memerlukan kalorC. membeku dan melebur memerlukan kalorD. melebur dan mengembun melepaskan kalor
23. Faktor-faktor berikut ini yang tidak mempengaruhi banyaknya kalor adalah....A. kalor jenis C. massaB. kenaikkan suhu D. waktu
24. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 0 Catau 1 K disebut....A. kalor C. kalorimeterB. kalor jenis D. kalor uap
25. Energi kalor yang diperlukan untuk memanaskan sebuah benda bergantungpada....A. jenis zat, massa zat, dan perubahan suhuB. jenis zat, volume zat, dan perubahan suhuC. massa zat, jenis zat, dan volume zatD. massa zat, volume zat, dan perubahan suhu
26. Energi kalor yang diserap oleh suatu zat bergantung pada....A. massa zat B.tekanan zat C. volume zat D. waktu
27. Kalor uap adalah kalor yang diperlukan oleh....A. 1 gram zat cair untuk menguap C. 1 kg zat cair untuk menguapB. 1 K zat cair untuk menguap D. 1 zat cair untuk menguap
28. Banyaknya kalor yang diperlukan oleh zat untuk menguap dapat dicari denganpersamaan....A. C.
B. D.29. Hubungan antara banyaknya kalor dengan kalor jenis zat yaitu....
A. berbanding terbalik C. sebandingB. sama dengan D. tidak sebanding
30. Besarnya energi kalor yang diperlukan dalam peleburan adalah....A. berbanding terbalik dengan massa zatB. sama besar dengan volume zatC. sebanding dengan massa zatD. tidak ada hubungannya dengan massa zat
31. Bisakah benda sejenis memiliki kalor jenis berbeda?A. bisa, kalau kalor yang diserapnya berbedaB. bisa, kalau massanya berbedaC. bisa, kalau suhunya berbedaD. tidak bisa
32. Kalor yang dilepas sebuah benda tidak bergantung pada....A. kalor jenis C.
massa bendaB. letak benda D. suhu benda
33. Banyaknya kalor yang diperlukan selama mendidih bergantung pada....A. berat zat dan kalor uap C. massa zat dan kalor uapB. berat jenis zat dan kalor embun D. massa jenis zat dan kalor embun
34. Kalor uap sama dengan....A. kalor beku C. kalor didihB. kalor embun D. kalor jenis
35. Air yang massanya 1 kg, dipanaskan dari 10 menjadi 30 . Jika kalor jenisair 4.200 J/kg , maka kalor yang dibutuhkan air tersebut adalah....A. 84.000 J C. 42.000 JB. 48.000 J D. 21.000 J
36. Untuk memanaskan air dari 20 sampai 60 dibutuhkan kalor 672.000 joule.Jika kalor jenis air 4.200 J/kg , maka massa air tersebut adalah....A. 3,0 kg B. 5,0 kg C. 4,0 kg D. 6,0 kg
37. Alumunium dengan massa 0,5 kg suhunya mula-mula 25 . Jika diketahui kalorjenis alumunium 900 J/kg , maka suhu alumunium tersebut bila diberi kalorsebesar 2.250 J adalah....A. 25 C. 30B. 35 D. 40
38. Sejenis logam massanya 0,5 kg dinaikkan suhunya dari 20 menjadi 220membutuhkan kalor sebesar 70.000 J. Kalor jenis logam tersebut adalah....A. 700 J/kg C. 750 J/kgB. 800 J/kg D. 900 J/kg
39. Sepotong besi mempunyai massa 400 gram akan dipanaskan dari 15 hingga25 . Apabila kalor jenis besi 460 J/kg , maka kalor yang dibutuhkanadalah....A. 18,4 J B. 1840 J C. 1,15 x 104 J D. 1,84 x 106 J
40. Apabila 5 kg suatu zat memiliki kalor jenis sebesar 400 J/kg dan energi kalor50.000 J, maka kenaikkan suhunya sebesar....
A. 25 C.100
B. 50 D. 20041. Jika perubahan suhu benda ( ) dinaikkan menjadi dua kali suhunya semula,
maka kalor yang dimilikinya menjadi....A. dua kali kalor semula C. tidak berubahB. setengah kali kalor semula D.
tidak tentu42. Benda yang paling mudah diubah suhunya adalah benda yang memiliki....
A. kalor jenis besar C. kalor lebur besarB. kalor jenis kecil
D. kalor lebur kecil43. Benda X memiliki kalor dua kali lebih banyak daripada benda Y. Benda X dan
benda Y kemudian saling disentuhkan. Pernyataan berikut yang benar adalah....A. kalor mengalir dari benda X ke benda YB. kalor mengalir dari benda Y ke benda XC. kalor tidak mengalir dari benda X ke benda Y atau sebaliknya, jika jenis
kedua benda berbedaD. kalor dapat mengalir dari benda X ke benda Y, dari benda Y ke benda X,
atau tidak mengalir, bergantung pada suhu benda X dan benda Y44. Semakin besar massa benda, maka semakin besar....
A. kalor jenisnyaB. kalor leburnyaC. kalor uapnyaD. kalor yang diserap untuk menaikkan suhu benda 1
45. Di daerah pegunungan air lebih cepat mendidih daripada di daerah pantaikarena....A. gaya gravitasi bumi di daerah pegunungan lebih rendah daripada di daerah
pantaiB. gaya gravitasi bumi di daerah pegunungan lebih tinggi daripada didaerah
pantaiC. tekanan atmosfer di daerah pegunungan lebih rendah daripada di daerah
pantaiD. tekanan atmosfer di daerah pegunungan lebih tinggi daripada di daerah
pantai46. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk melebur 2 kg es 0 pada titik
leburnya jika kalor lebur es 336.000 J/kg adalah....A. 168.000 kJ C. 672.000 kJB. 168.000 J D. 672.000 J
47. Untuk meleburkan sepotong es pada suhu 0 diperlukan kalor 6,72 x 105 joule.Apabila kalor lebur es 3,36 x 105 J/kg, maka massa es adalah....A. 1 gram B. 2 gram C. 1 kg D. 2 kg
48. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk meleburkan 10 kg alkohol yangmemiliki kalor lebur 6,9 x 104 J/kg adalah........A. 6,9 x 103 J C. 6,9 x 103 kJB. 6,9 x 105 J D. 6,9 x 105 kJ
49. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menguapkan 5 kg air bersuhu 100jika kalor uap air 2.260.000 J/kg adalah....
A. 11.300 J C.452.000 J
B. 11.300 kJ D. 452.000 kJ50. Besi yang masanya 4 kg dipanaskan dari 20 hingga mencapai 70 . Jika
kalor jenis besi 460 J/kg , maka kalor lebur zat padat tersebut adalah....A. 20.000 J/kg C. 26.000 J/kgB. 23.000 J/kg D. 30.000 J/kg
LEMBAR JAWABAN
1 A B C D
2 A B C D
3 A B C D
4 A B C D
5 A B C D
6 A B C D
7 A B C D
8 A B C D
9 A B C D
10 A B C D
11 A B C D
12 A B C D
13 A B C D
14 A B C D
15 A B C D
16 A B C D
17 A B C D
18 A B C D
19 A B C D
20 A B C D
21 A B C D
22 A B C D
23 A B C D
24 A B C D
25 A B C D
26 A B C D
27 A B C D
28 A B C D
29 A B C D
30 A B C D
31 A B C D
32 A B C D
33 A B C D
34 A B C D
35 A B C D
36 A B C D
37 A B C D
38 A B C D
39 A B C D
40 A B C D
41 A B C D
42 A B C D
43 A B C D
44 A B C D
45 A B C D
46 A B C D
47 A B C D
48 A B C D
49 A B C D
50 A B C D
NAMA :
KELAS :
NO. ABSEN :
KUNCI JAWABAN SOAL UJI INSTRUMEN
26 A B C D
27 A B C D
28 A B C D
29 A B C D
30 A B C D
31 A B C D
32 A B C D
33 A B C D
34 A B C D
35 A B C D
36 A B C D
37 A B C D
38 A B C D
39 A B C D
40 A B C D
41 A B C D
42 A B C D
43 A B C D
44 A B C D
45 A B C D
46 A B C D
47 A B C D
48 A B C D
49 A B C D
50 A B C D
1 A B C D
2 A B C D
3 A B C D
4 A B C D
5 A B C D
6 A B C D
7 A B C D
8 A B C D
9 A B C D
10 A B C D
11 A B C D
12 A B C D
13 A B C D
14 A B C D
15 A B C D
16 A B C D
17 A B C D
18 A B C D
19 A B C D
20 A B C D
21 A B C D
22 A B C D
23 A B C D
24 A B C D
25 A B C D
Proporsi Jawaban
A = 13 C = 12 B = 13 D = 12
HASIL ANALISIS UJI COBA SOAL
No Soal No SoalNo Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
1UC-8 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0
2UC-24 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1
3UC-33 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
4UC-20 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0
5UC-3 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
6UC-11 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0
7UC-4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1
8UC-13 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0
9UC-29 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0
10UC-22 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0
11UC-18 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0
12UC-12 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0
13UC-17 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0
14UC-15 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0
15 UC-6 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0
16UC-9 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1
17UC-26 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0
18UC-32 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0
19UCC-35 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0
20UC-2 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
21UC-31 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22UC-7 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0
23UC-14 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
24UC-30 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
25UC-16 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
26UC-28 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
27UC-1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28UC-23 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0
29UC-19 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
30UC-10 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31UC-5 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
32UC-25 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0
33UC-21 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
34 UC-34 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0
35 UC-27 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
24 17 20 8 21 24 24 5 33 20 22 1 1 2 20 17 16 18 5 3 12 23 32 19 4 10 1 34 19 21 2 22 24 7 23 19 9 2 6 9 19 7 4
XY 744 527 620 248 651 744 744 155 1023 620 682 31 31 62 620 527 496 558 155 93 372 713 992 589 124 310 31 1054 589 651 62 682 744 217 713 589 279 62 186 279 589 217 124
rxy 0,487 0,520 0,474 -0,276 0,542 0,365 0,406 -0,098 0,160 0,512 0,467 0,128 -0,013 -0,079 0,569 0,501 0,516 0,487 0,265 -0,023 0,530 0,372 0,426 0,456 -0,234 0,098 -0,013 0,380 0,381 0,263 -0,039 0,535 0,446 -0,191 0,590 0,400 0,106 -0,140 -0,047 0,397 0,692 -0,3080,106
rtabel 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,3340,334
Valid
itas
Kriteria Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid Tidak Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Tidak Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Tidak Tidak Valid Valid TidakTidak
BA 15 13 14 2 14 15 15 2 17 13 14 1 0 0 14 11 12 13 4 2 10 14 18 13 0 5 0 18 12 12 0 14 15 2 16 14 4 0 4 7 17 3 3BB 9 4 6 6 7 9 9 3 16 7 8 0 1 2 6 6 4 5 1 1 2 9 14 6 4 5 1 16 7 9 2 8 9 5 7 5 5 2 2 2 2 4 1
JA 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18
JB 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
DP 0,30 0,49 0,42 -0,24 0,37 0,30 0,30 -0,07 0,00 0,31 0,31 0,06 -0,06 -0,12 0,42 0,26 0,43 0,43 0,16 0,05 0,44 0,25 0,18 0,37 -0,24 -0,02 -0,06 0,06 0,25 0,14 -0,12 0,31 0,30 -0,18 0,48 0,48 -0,07 -0,12 0,10 0,27 0,83 -0,070,1
1
Kriteria Cukup Baik Baik Jelek Cukup Cukup Cukup Jelek Jelek Cukup Cukup Jelek Jelek Jelek Baik Cukup Baik Baik Jelek Jelek Baik Cukup Jelek Cukup Jelek Jelek Jelek Jelek Cukup Jelek Jelek Cukup Cukup Jelek Baik Baik Jelek Jelek Jelek CukupBaik
sekali JelekJelek
B 24 17 20 8 21 24 24 5 33 20 22 1 1 2 20 17 16 18 5 3 12 23 32 19 4 10 1 34 19 21 2 22 24 7 23 19 9 2 6 9 19 7 4
Kesu
kara
n
TK 0,69 0,49 0,57 0,23 0,60 0,69 0,69 0,14 0,94 0,57 0,63 0,03 0,03 0,06 0,57 0,49 0,46 0,51 0,14 0,09 0,34 0,66 0,91 0,54 0,11 0,29 0,03 0,97 0,54 0,60 0,06 0,63 0,69 0,20 0,66 0,54 0,26 0,06 0,17 0,26 0,54 0,20 0,11
Kriteria Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sukar Mudah Sedang Sedang Sukar Sukar Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang Sedang Mudah Sedang Sukar Sukar Sukar Mudah Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar Sukar Sukar Sukar Sedang SukarSuk
ar
p 0,69 0,49 0,57 0,23 0,60 0,69 0,69 0,14 0,94 0,57 0,63 0,03 0,03 0,06 0,57 0,49 0,46 0,51 0,14 0,09 0,34 0,66 0,91 0,54 0,11 0,29 0,03 0,97 0,54 0,60 0,06 0,63 0,69 0,20 0,66 0,54 0,26 0,06 0,17 0,26 0,54 0,200,1
1
q 0,31 0,51 0,43 0,77 0,40 0,31 0,31 0,86 0,06 0,43 0,37 0,97 0,97 0,94 0,43 0,51 0,54 0,49 0,86 0,91 0,66 0,34 0,09 0,46 0,89 0,71 0,97 0,03 0,46 0,40 0,94 0,37 0,31 0,80 0,34 0,46 0,74 0,94 0,83 0,74 0,46 0,800,8
9
pq 0,216 0,250 0,245 0,176 0,240 0,216 0,216 0,122 0,054 0,245 0,233 0,028 0,028 0,054 0,245 0,250 0,248 0,250 0,122 0,078 0,225 0,225 0,078 0,248 0,101 0,204 0,028 0,028 0,248 0,240 0,054 0,233 0,216 0,160 0,225 0,248 0,191 0,054 0,142 0,191 0,248 0,1600,101
Kriteria soal Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang
Dibuan
g
25 4 8 9 12 13 14 19 20 23 25 26 27 28 30 31 34 37 38 39 42 43
Contoh Perhitungan Validitas Tes
Rumus:
Kriteria:Butir soal valid jika rXY > r tabel
Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang laindihitung dengan cara yang sama.
No
Kode X Y X2 Y2 XY
1 UC-8 1 31 1 961
31
2 UC-24 1 31 1 961
31
3 UC-33 1 28 1 784
28
4 UC-20 1 28 1 784
28
5 UC-3 1 26 1 676
26
6 UC-11 1 26 1 676
26
7 UC-4 1 25 1 625
25
8 UC-13 1 25 1 625
25
9 UC-29 1 24 1 576
24
10 UC-22 1 24 1 576
24
11 UC-18 1 24 1 576
24
12 UC-12 0 24 0 576
0
13 UC-17 0 23 0 529
0
14 UC-15 1 23 1 529
23
15 UC-6 0 23 0 529
0
16 UC-9 1 22 1 484
22
17 UC-26 1 22 1 484
22
18 UC-32 1 21 1 441
21
19 UCC-35
0 21 0 441
0
20 UC-2 1 20 1 400
20
21 UC-31 1 20 1 400
20
22 UC-7 1 20 1 400
20
23 UC-14 1 20 1 400
20
24 UC-30 1 19 1 361
19
25 UC-16 0 19 0 361
0
26 UC-28 0 18 0 32 0
427 UC-1 1 17 1 28
9 17
28 UC-23 1 17 1 289
17
29 UC-19 1 15 1 225
15
30 UC-10 0 14 0 196
0
31 UC-5 0 12 0 144
0
32 UC-25 0 11 0 121
0
33 UC-21 1 11 1 121
11
34 UC-34 0 7 0 49 035 UC-27 0 5 0 25 0Σ 24 71
6 24 15
938
539
rxy = 35 539
24 716
35 24 24 2 35 15938
716
2
= 0,487
Pada α = 5% dengan n = 35 diperoleh r tabel = 0,334
Karena rXY > r tabel, maka soal no 1 valid
Contoh Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Rumus
Keterangan:P : Tingkat kesukaranB : Jumlah siswa yang menjawab benarJS : Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes
Kriteria
Interval P Kriteria0,00 < IK < 0,30 Sukar0,30 < IK < 0,70 Sedang0,70 < IK < 1,00 Mudah
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitungdengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode Skor No Kode Skor1 UC-8 1 1 UCC-35 02 UC-24 1 2 UC-2 13 UC-33 1 3 UC-31 14 UC-20 1 4 UC-7 15 UC-3 1 5 UC-14 16 UC-11 1 6 UC-30 17 UC-4 1 7 UC-16 08 UC-13 1 8 UC-28 09 UC-29 1 9 UC-1 110 UC-22 1 10 UC-23 111 UC-18 1 11 UC-19 112 UC-12 0 12 UC-10 013 UC-17 0 13 UC-5 014 UC-15 1 14 UC-25 015 UC-6 0 15 UC-21 116 UC-9 1 16 UC-34 017 UC-26 1 17 UC-27 018 UC-32 1
Jumlah 15 Jumlah 9
15 + 9P =35
= 0,69
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran yang sedang
JSB
P =
Contoh Perhitungan Daya Pembeda Soal
Rumus
Keterangan:D : Daya Pembeda
BA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atasBB : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawahJA : Banyaknya siswa pada kelompok atasJB : Banyaknya siswa pada kelompok bawah
KriteriaInterval DP Kriteria
DP < 0,00 Sangat jelek0,00 < DP < 0,20 Jelek0,20 < DP < 0,40 Cukup0,40 < DP < 0,70 Baik0,70 < DP < 1,00 Sangat Baik
Perhitungan
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengancara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode Skor No Kode Skor1 UC-8 1 1 UCC-35 02 UC-24 1 2 UC-2 13 UC-33 1 3 UC-31 14 UC-20 1 4 UC-7 15 UC-3 1 5 UC-14 16 UC-11 1 6 UC-30 17 UC-4 1 7 UC-16 08 UC-13 1 8 UC-28 09 UC-29 1 9 UC-1 110 UC-22 1 10 UC-23 111 UC-18 1 11 UC-19 112 UC-12 0 12 UC-10 013 UC-17 0 13 UC-5 014 UC-15 1 14 UC-25 015 UC-6 0 15 UC-21 116 UC-9 1 16 UC-34 017 UC-26 1 17 UC-27 018 UC-32 1
Jumlah 15 Jumlah 9
15 9DP =18 17
= 0,30
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda cukup
JBBB
JABAD −=
Contoh Perhitungan Reliabilitas Tes
Rumus:
Keterangan:k : Banyaknya butir soalΣpq : Jumlah dari pqs2 : Varians total
KriteriaApabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:Σpq = pq1 + pq2 + pq3 + . . .+ pq50
= 0,2155 + 0,2498 + 0,2449 + . . .+ 0,2498 = 8,7118
716 21593835
35s2 = = 36,877
50 36,877 8,712r11 =50 1 36,877
= 0,779
Pada α = 5% dengan k = 50 diperoleh r tabel = 0,334
Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel
∑−
= 2
2
11 spqs
1-kkr
DAFTAR PESERTA DIDIK KELAS VII (UJI PRETES) SMP NURUL ISLAMSEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011
No.A Nama Siswa
Kelas VII A Kelas VII B Kelas VII C
1 ADE FAHRIZAL H. ADHILA INTAN P. ADLAN SUSENDRA2 ADE VIKI DAMAYANTI ADITYA FAJAR PRABOWO AFIFAH HENDRITARINI3 AFNIA RAHMADANTY YANUARDINI AGUNG SURYA SETYAWAN AKBAR NUR APRIANTO4 AGENG PUJI LAKSONO ANAS KHOIRUL FUAD ANNISA M. RIDWAN5 ANANDA FIERHAND NUROSSY ANGGI NOVITA SARI BAGUS YANUAR EP6 ANNISA NUGRAHENI ANNISA RIZKI K. P BENNY IRFAN INDRASWARI7 BAYU AJI DWITAMA BAYU CANDRA M DIAH AYU PANGESTIKA8 DEDI KRISTANTO DICKY MARDIANSYAH DINDA AYU DAMAR A9 DIAH CHUSNUL SETIANING TYAS DIKA FARIANA FAJRINA WIDYANINGRUM10 ENDAH SITARESMI ERNA SULISTYAWATI FAUZAN MAULANA FIRDAUS11 FATHIN SEKAR KUSUMA W. FEBRIANA SARASWATI FIRSTHIA YULINDA12 FEBRI NUR HARIYANTO FIRMAN KISTANTO HANDIKA MAULANA13 GARNIS YUNISTARA HIDAYATUS SOFIA ARLAN HILYA NAFISA K.14 HANDIKA NUSANTARA YUSLAM IKA ARYANI PUTRI INHAM ABI NUGROHO15 IDA FARIDA ILHAM TRI PRAMONO KRISNA WANRESI16 IQBAL IMAM PRATAMA IRFAN KURNIAWAN LANEY WIDYASTUTI17 LARAS SETIO MUMPUNI LENA ANGGRAINI M. ASSIDIQI18 LU'LUIL MASKUN M. AGAM ELFANNAR MALIKA PUSPAHADI19 MARETHA AYU A MAULIDYA NUR DHEANA MAULIDYA NUR DHEANI20 MEILINDA CHAMALIA MUHAMMAD AFIF ALAWI MUHAMMAD AMANDA PAMBUDI21 MUHAMMAD ARMEND RADITYA MUHAMMAD BAGUS ILHAM P MUHAMMAD FIKRI AZIZ22 MUHAMMAD HANIF AMRULLAH MUHAMMAD IRWANSYAH MUHAMMAD NUR ALI MUSTAQIM23 MUHAMMAD REZA PAHLEVI MUHAMMAD TRIANDAR L MUHAMMAD YASSIN SUNGKAR24 PALANDRIAN ANDI WIBOWO NIDA BASAMAH ANGGREANI NUKE MAHARANI HERMAWAN25 PUTRI NUR HIDAYAH PUTRI RIHMASARI RANI ANGGRAHINI26 RESTA PRAMUSINTA RAYNALDI REYNALDY PRASETYO27 REZA PRA RAMADHAN REVA MEDHALENA SALMA ROSANTI28 SALMA SABILLA RIDWAN SUWANDI SETIAWAN CIPTA PANDI29 TRI PRASETYO NUGROHO ULIL AMRI WAHYU SEPTI WULAN30 WANTI YULIANAH VITA AGUS SUSANTI YOGA EKA31 ASTRI OKTAVIA MUTIARA SUCI WICAK NARULITA YUNITA OKTAVIANI
KISI-KISI SOAL INSTRUMEN PENELITIAN
IV. STANDAR KOMPETENSIMenerapkan konsep zat dan kalor serta penerapannya dalam penyelesaian masalah sehari-hari
V. KOMPETENSI DASARMendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
VI. INDIKATORJenjang/Nomor soalNo Subpokok Bahasan Indikator
C1 C2 C3 C41.
2.
Kalor dapat mengubahsuhu benda dan wujudzat
Faktor-faktor yangmempengaruhibanyaknya kalor, kaloruap, dan kalor lebur
4. Peserta didik dapat menemukan pengaruh kalorterhadap perubahan suhu benda
5. Peserta didik dapat memberi nama perubahanwujud zat (melebur, mendidih, menguap, danmengembun)
6. Peserta didik dapat membedakan peristiwaperubahan wujud yang menyerap dan melepaskankalor
4. Peserta didik dapat menyebutkan faktor-faktoryang mempengaruhi banyaknya kalor
5. Peserta didik dapat mengaplikasikan persamaan untuk menyelesaikan soal-soal
yang berkaitan dengan persamaan matematis6. Peserta didik dapat mengaplikasikan persamaan
dan untukmenyelesaikan soal-soal yang berkaitan denganpersamaan matematis
1, 3
4, 5, 6
15
2
7
9, 10, 11
16, 17, 18 19, 20,21, 22
24, 25
8
12, 13, 14
23
Jumlah 6 8 6 5Prosentase 24% 32% 24% 20%
SOAL MATERI POKOK KALORPRESTASI BELAJAR FISIKA SMP KELAS VII SEMESTER 1
Mata Pelajaran : IPA Fisika Kelas/Semester : VII/1 Waktu : 50 menit
PETUNJUK UMUM:5. Tulis nama, kelas, dan nomor absen pada lembar jawaban6. Baca soal-soal dengan cermat sebelum menjawab7. Kerjakan semua soal dan dahulukan yang paling mudah8. Jawaban ditulis pada lembar jawaban yang tersedia.
PETUNJUK KHUSUS:Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C atauD pada lembar jawaban yang tersedia.
51. Kalor adalah suatu bentuk energi yang secara alamiah dapat berpindah daribenda yang bersuhu....C. rendah ke tinggi C. tetapD. sama suhunya D. tinggi ke rendah
52. Perhatikan skema grafik bertikut ini:Q Q Q Q
T T T TGambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4Grafik yang menunjukkan hubungan antara kalor dan suhu benda yangmenerima kalor adalah....B. gambar 1 B. gambar 2 C. gambar 3 D. gambar 4
53. Perpindahan kalor secara alamiah antara dua benda bergantung pada....E. massa masing-masing bendaF. suhu masing-masing bendaG. tekanan masing-masing bendaH. wujud benda
54. Perhatikan diagram!Peristiwa perubahan wujud sesuai nomor 1, 2, dan 3 seperti ditunjukkangambar disamping adalah.....E. membeku, mengembun, dan meleburF. membeku, menyublim, dan mengembunG. menyublim, mengembun, dan meleburH. menyublim, menguap, dan melebur
55. Peristiwa perubahan wujud zat dari cair ke gas disebut....C. mencair C. mengembunD. melebur D. menguap
56. Peristiwa adanya gelembung-gelembung uap pada zat cair dimana gelembung-gelembung tersebut dapat meninggalkan zat cair dinamakan....C. mencair C. mengembunD. mendidih D. menguap
1
GAS2 2
3PADAT CAIR
GAS
57. Alkohol atau spiritus yang diteteskan ke kulit menyebabkan kulit terasa dingin.Peristiwa ini dinamakan....C. pencairan C. pengkristalanD. pengembunan D. penguapan
58. Lilin dapat mencair bila dipanaskan. Kemudian apabila lilin tersebutdidinginkan, lilin akan berubah menjadi padat kembali. Dari peristiwa tersebutbahwa kalor dapat....C. membedakan wujud C. mengubah wujudD. mengubah energi D. mengubah suhu
59. Peristiwa perubahan wujud zat yang melepaskan kalor adalah....C. air menjadi es C. es menjadi airD. air menjadi uap D. kapur barus menguap
60. Penyerapan kalor yang tidak disertai perubahan suhu terjadi pada peristiwa....C. pembekuan benda C. peleburan bendaD. pengembunan benda D. pemanasan benda
61. Benda yang diberi kalor akan mengalami....E. bisa perubahan suhu atau perubahn wujudF. pasti perubahan suhu dan perubahn wujudG. perubahan suhu sajaH. perubahan wujud saja
62. Suatu benda dapat menerima dan melepas kalor. Pada saat air yang suhuawalnya di atas 0 akan membeku, maka air melepaskan kalor sehinggasuhunya....B. naik B. tetap C. tinggi D. turun
63. Sepotong es akan dipanaskan sampai menimbulkan uap untuk membuktikan....E. adanya kalor pada bendaF. kalor dapat mengubah wujud zatG. kalor dapat pindah ke bendaH. adanya perpindahan kalor pada setiap zat
64. Sepotong es dimasukkan ke dalam bejana, kemudian dipanaskan dan es berubahmenjadi air. Apabila terus-menerus dipanaskan, air mendidih, dan menguap.Kesimpulan yang benar adalah....E. melebur dan menguap memerlukan kalorF. menguap dan mengembun memerlukan kalorG. membeku dan melebur memerlukan kalorH. melebur dan mengembun melepaskan kalor
65. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 0 Catau 1 K disebut....C. kalor C. kalorimeterD. kalor jenis D. kalor uap
66. Hubungan antara banyaknya kalor dengan kalor jenis zat yaitu....C. berbanding terbalik C. sebandingD. sama dengan D. tidak sebanding
67. Kalor yang dilepas sebuah benda tidak bergantung pada....C. kalor jenis C. massa bendaD. letak benda D. suhu benda
68. Banyaknya kalor yang diperlukan selama mendidih bergantung pada....C. berat zat dan kalor uap C. massa zat dan kalor uapD. berat jenis zat dan kalor embun D. massa jenis zat dan kalor embun
69. Air yang massanya 1 kg, dipanaskan dari 10 menjadi 30 . Jika kalor jenisair 4.200 J/kg , maka kalor yang dibutuhkan air tersebut adalah....C. 84.000 J C. 42.000 JD. 48.000 J D. 21.000 J
70. Untuk memanaskan air dari 20 sampai 60 dibutuhkan kalor 672.000 joule.Jika kalor jenis air 4.200 J/kg , maka massa air tersebut adalah....B. 3,0 kg B. 5,0 kg C. 4,0 kg D. 6,0 kg
71. Apabila 5 kg suatu zat memiliki kalor jenis sebesar 400 J/kg dan energi kalor50.000 J, maka kenaikkan suhunya sebesar....C. 25 C. 100D. 50 D. 200
72. Jika perubahan suhu benda ( ) dinaikkan menjadi dua kali suhunya semula,maka kalor yang dimilikinya menjadi....C. dua kali kalor semula C. tidak berubahD. setengah kali kalor semula D. tidak tentu
73. Semakin besar massa benda, maka semakin besar....E. kalor jenisnyaF. kalor leburnyaG. kalor uapnyaH. kalor yang diserap untuk menaikkan suhu benda 1
74. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk meleburkan 10 kg alkohol yangmemiliki kalor lebur 6,9 x 104 J/kg adalah........C. 6,9 x 103 J C. 6,9 x 103 kJD. 6,9 x 105 J D. 6,9 x 105 kJ
75. Besi yang masanya 4 kg dipanaskan dari 20 hingga mencapai 70 . Jikakalor jenis besi 460 J/kg , maka kalor lebur zat padat tersebut adalah....C. 10.000 J/kg C. 20.000 J/kgD. 13.000 J/kg D. 23.000 J/kg
LEMBAR JAWABAN
1 A B C D
2 A B C D
3 A B C D
4 A B C D
5 A B C D
6 A B C D
7 A B C D
8 A B C D
9 A B C D
10 A B C D
11 A B C D
12 A B C D
13 A B C D
14 A B C D
15 A B C D
16 A B C D
17 A B C D
18 A B C D
19 A B C D
20 A B C D
21 A B C D
22 A B C D
23 A B C D
24 A B C D
25 A B C D
NAMA :
KELAS :
NO. ABSEN :
KUNCI JAWABAN SOAL PRETES DAN POSTES
Proporsi Jawaban
A = 6 C = 6
B = 7 D = 6
1 A B C D
2 A B C D
3 A B C D
4 A B C D
5 A B C D
6 A B C D
7 A B C D
8 A B C D
9 A B C D
10 A B C D
11 A B C D
12 A B C D
13 A B C D
14 A B C D
15 A B C D
16 A B C D
17 A B C D
18 A B C D
19 A B C D
20 A B C D
21 A B C D
22 A B C D
23 A B C D
24 A B C D
25 A B C D
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA PRETES ANTARA KELAS EKSPERIMEN DANKONTROL
Hipotesis
Ho : σ1
2 = σ22
Ha : σ1
2 = σ22
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Ho diterima apabila F < F 1/2α (nb-1):(nk-1)
F 1/2α (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Kontrol Eksperimen
Jumlah 1184 1176n 31 31
x 38 38Varians (s2) 109 111
Standart deviasi (s) 10 11
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
110,7957F =108,6280
= 1,020
Pada α = 5% dengan:
dk pembilang = nb - 1 =31 - 1 =
30
dk penyebut = nk -1 =31 - 1 =
30
F (0.025)(30:30) = 2,07
DaerahpenerimaanHo
DaerahpenerimaanHo
terkecilVarians terbesarVariansF =
1,0200 2,07
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa keduakelompok mempunyai varians yang sama.
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA PRETES ANTARA KELAS EKSPERIMEN (VII.B) DANKONTROL (VII.A)
HipotesisHo : µ1 = µ2Ha : µ1 µ2
Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Ho diterima apabila -t(1-1/2α)< t < t(1-1/2α)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Kontrol Eksperimen
Jumlah 1184 1176n 31 31
x 38 38Varians (s2) 109 111
Standart deviasi (s) 10 11
DaerahpenerimaanHo
21 n1
n1s
xxt 21
+
−=
( ) ( )2nn
1n1ns
21
222
211
−+−+−
=ss
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
31 1 108,6280 + 31 1110,795
7s = 31 + 31 2
= 10,4743
38,19 37,94t =
1 1= 0,097
10,474331
+31
Pada α = 5% dengan dk = 31 + 31 - 2 = 60 diperoleh t(0.975)(60) = 2
-2 0,097 2Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa tidak adaperbedaan pretes dari kedua kelompok.
DaerahpenerimaanHo
DATA NILAI PRETES
KELASNo
VII A VII B VII C1 28 48 602 44 20 403 28 40 244 36 32 445 44 52 406 32 32 367 36 56 368 40 28 529 44 48 6010 24 36 5211 32 20 4412 32 32 4413 32 44 6014 44 36 4815 36 44 2016 20 44 2817 36 24 4018 56 44 2419 52 44 4420 60 40 2821 44 28 2822 32 44 4423 20 36 5224 36 28 3225 40 28 4426 48 36 2427 44 60 4428 40 36 2829 24 36 3630 60 56 2031 40 24 36= 1184 1176 1212
N = 31 31 31
X = 38,19 37,94 39,10s2 = 108,63 110,80 135,16s = 10,42 10,53 11,63
Uji Normalitas Nilai PretesKelas Kontrol (VII A)
HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normalPengujianHipotesis
Kriterian yanng digunakan diterima jika Ho =Pengujian HipotesisNilai maksimal = 60Nilai minimal = 20Rentang nilai (R) = 60 -20 = 40Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log31 = 5,921 =6 kelas
Panjang kelas (P) =40/6=
6,75505 = 7
Tabel distribusi nilai pretes kelas eksperimenKelas fi Xi Xi
2 fi.Xi fi.Xi2
20 – 26 4 23 529 92 2116
27 – 33 7 30 900 210 6300
34 – 40 9 37 1369 333 12321
41 – 47 6 44 1936 264 11616
48 – 54 2 51 2601 102 5202
55 – 61 3 58 3364 174 10092
Jumlah 31 1175 47647
1175X == 31 =
37,9032
S2 =37*119079 -(2049)2
37(37 - 1)S2 = 103,69S = 10,1828
Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen
Kelas Bk Zi P(Zi)Luas
Daerah Ei Oi
19,5-1,81
-0,464
6
20 – 26 -1,81 0,0960 3,4 4 0,1215
26,5 -1,12 -0,368
( )i
ii
EEO 2−
X
( ))1(
22
−
−∑ ∑nn
ffn iiii χχ
∑∑
i
ii
ff χ
∑=
==
k
i i
ii
EEO
1
22 )(
χ
tabelhitung22 χχ <
6
27 – 33 -1,12 0,2013 7,0 7 0,0003
33,5 -0,43-
0,1673
34 – 40 -0,43 0,2679 9,4 9 0,0152
40,5 0,26 0,1006
41 – 47 0,26 0,3994 14,0 6 4,5530
47,5 4,66 0,5000
48 – 54 0,94 0,0516 1,8 2 0,0211
54,5 1,63 0,4484
55 – 61 0,0413 1,4 3 1,6694
61,5 2,32 0,4898
#REF! 2
= 6,3805
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh 2 tabel =7,8147
3Karena 2 < 2 tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
Uji Normalitas Nilai Pretes
Kelas Eksperimen (VII B)
HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normalPengujianHipotesis
Kriterian yanng digunakan diterima jika =Pengujian HipotesisNilai maksimal = 60Nilai minimal = 20Rentang nilai (R) = 60 -20 = 40Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log31 = 5,921 =6 kelasPanjang kelas (P) = 40/6 = 6,75505 = 7
Tabel distribusi nilai pretes kelas eksperimenKelas fi Xi Xi
2 fi.Xi fi.Xi2
20 – 26 4 23 529 92 2116
27 – 33 7 30 900 210 6300
34 – 40 8 37 1369 296 10952
41 – 47 6 44 1936 264 11616
48 – 54 3 51 2601 153 7803
55 – 61 3 58 3364 174 10092
Jumlah 31 1189 48879
1189X = = 31 =38,3548
S2 =
=37*119079 -(2049)2
37(37 - 1)
S2 = 109,17S = 10,4484
Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen
Kelas Bk Zi P(Zi)Luas
Daerah Ei Oi
19,5 -1,80-
0,464420 – 26 -1,80 0,0927 3,2 4 0,1759
26,5 -1,13 -0,3717
27 – 33 -1,13 0,1928 6,7 7 0,0094
33,5 -0,46 -0,1789
34 – 40 -0,46 0,2602 9,1 8 0,1349
X ∑∑
i
ii
ff χ
X
( )i
ii
EEO 2−
XX
( ))1(
22
−
−∑ ∑nn
ffn iiii χχ
∑=
==
k
i i
ii
EEO
1
22 )(
χ
oH tabelhitung22 χχ <
40,5 0,21 0,081341 – 47 0,21 0,4187 14,7 6 5,1100
47,5 4,55 0,500048 – 54 0,88 0,0611 2,1 3 0,3456
54,5 1,55 0,438955 – 61 0,0478 1,7 3 1,0547
61,5 2,22 0,4866#REF! 2 = 6,8305
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh 2 tabel = 7,81473Karena 2 < 2 tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
Uji Normalitas Nilai PretesKelas VII C
HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normalPengujianHipotesis
Kriterian yanng digunakan diterima jika =Pengujian HipotesisNilai maksimal = 60Nilai minimal = 20Rentang nilai (R) = 60 -20 = 40Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log31 = 5,921 =6 kelasPanjang kelas (P) = 40/6 = 6,75505 = 7
Tabel distribusi nilai pretes kelas eksperimenKelas fi Xi Xi
2 fi.Xi fi.Xi2
20 – 26 5 23 529 115 2645
27 – 33 5 30 900 150 4500
34 – 40 7 37 1369 259 9583
41 – 47 7 44 1936 308 13552
48 – 54 4 51 2601 204 10404
55 – 61 3 58 3364 174 10092
Jumlah 31 1210 50776
1210X = = 31 =
39,0323
S2 =
=37*119079 -(2049)2
37(37 - 1)S2 = 118,232S = 10,8735
Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen
Kelas Bk Zi P(Zi)Luas
Daerah Ei Oi
19,5 -1,80-
0,463820 – 26 -1,80 0,0883 3,1 5 1,1784
26,5 -1,15 -0,3755
27 – 33 -1,15 0,1809 6,3 5 0,2801
33,5 -0,51 -0,1945
34 – 40 -0,51 0,2482 8,7 7 0,3281 40,5 0,13 0,0537
( )i
ii
EEO 2−
X( )
)1(
22
−
−∑ ∑nn
ffn iiii χχ∑
∑i
ii
ff χ
∑=
==
k
i i
ii
EEO
1
22 )(
χ
oH tabelhitung22 χχ <
41 – 47 0,13 0,4463 15,6 7 4,7576 47,5 4,37 0,5000
48 – 54 0,78 0,0774 2,7 4 0,6140 54,5 1,42 0,4226
55 – 61 0,0580 2,0 3 0,4620 61,5 2,07 0,4806
#REF! 2 = 7,6200
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh 2 tabel = 7,81473Karena 2 < 2 tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
PERHITUNGAN HOMOGENITAS DENGAN UJI BARLETT
Sumber DataSumber variasi Kontrol (VII A) Eksperimen
(VII B) VII C
Jumlah 1184 1176 1212n 31 31 31
x 38 38 39
Varians (s2) 109 111 135Standart deviasi (s) 10 11 12
Tabel Uji Bartlett
Sampel dk = ni - 1 1/dk si2 Log si
2 dk.Log si2 dk
1 30 0,0333 108,628 2,036 61,078 3258,8392 30 0,0333 110,796 2,045 61,336 3323,8713 30 0,0333 135,157 2,131 63,925 4054,710
Jumlah 90 186,339 10637,419
10637,419=
90= 118,19355
B = (Log s2 ) Σ(ni - 1)
B = 2,0725938 90
B = 186,53344
2hitung = (Ln 10) { B - Σ(ni-1) log
si2}
2hitung = 2,3025851 186,5334394 186,339
2hitung = 0,4475045
Untuk α = 5% dengan dk = k-1 = 3-1 = 2 diperoleh 2tabel = 5,991464547
Karena 2 hitung < 2 tabel, maka data hasil belajar homogen
( )( )∑
∑−
−=
11 2
2
i
ii
nsn
s
SILABUS
Nama Sekolah : SMP Nurul Islam SemarangMata Pelajaan : IPAKelas/Semester : VII/1Standar Kompetensi: 3. Memahami wujud zat dan perubahannya
Penilaian AlokasiWaktu
Sumber belajarMateriPokok/Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator
Teknik BentukInstrumen
3.1.Menyelidikisifat sifat zatberdasakanwujudnyadanpenerapannya dalamkehidupansehari-hari
Wujud zat - Melakukan percobaan perubahanwujud zat
- Mendiskusikan materi gaya tarikantar partikel
- Mengamati perbedaan kohesi danadhesi melalui percobaan
- Mengaplikasikan peristiwakapilaritas
- Menyelidiki perubahan wujud suatuzat
- Menafsirkan susunan gerak dan gayatarik antar partikel pada berbagaiwujud zat melalui penalaran
- Membedakan kohesi dan adhesiberdasarkan pengamatan
- Mengaplikasikan peristiwa kapilaritasdalam kehidupan sehari-hari
TestertulisTestertulis
Tes unjukkerjaTestertulis
PilihangandaUraian
Uji petikkerjaprodukuraaian
4 x 40’ Buku IPAuntukSMP/MTsKelas VII,LKS, danAlat-alatpraktikum
3.2.mendeskripsikan konsepmassa jenisdalamkehidupansehari-hari
Massa jenis - Melakukan percobaan menentukanmassa jenis berbagai zat denganmenggunakan alat-alat praktikum
- Mengaplikasikan konsep massa jenisdalam kehidupan sehari-hari
- Menjelaskan dari hasil percobaanbahwa masaa jenis adalah salah satuciri khas suatu zat
- Menghitung massa jenis suatu zat
- Menggunakan konsep massa jenisuntuk berbagai penyelesaian masalahdalam kehidupan sehari-hari
Tes unjukkerja
TestertulisTestertulis
Uji petikkerjaprosedurdan produkUraian
uraian
6 x 40’ Buku IPAuntukSMP/MTsKelas VII,LKS, danAlat-alatpraktikum
3.3.Melakukanpercobaanyangberkaitandengan
Pemuaianzat
- Mengamati proses pemuaian zatpadat, cair, dan gas
- Melakukan percobaan pemuaian zatpadat dan zat cair
- Meyelidiki proses pemuaian pada zatpadat, cair, dan gas
- Merencanakan percobaan sederhanauntuk menunjukkan pemuaian zat cairdan zat padat
Observasi
Tes unjukkerja
LembarobservasiUji petikkerjaprosedurdan produk
4 x 40’ Buku IPAuntukSMP/MTsKelas VII,LKS, danAlat-alat
pemuaiandalamkehidupansehari-hari
- Menganalisis muai volum berbagaijenis zat cair
- Mengaplikasikan konsep pemuaiandalam kehidupan sehari-hari
- Mengidentifikasi muai volum berbagaijenis zat cair
- Menunjukkan prinsip pemuaian dalamteknologi misalnya pada bimetal
TestertulisTestertulis
Uraian
Uraian
praktikum
3.4.mendeskripsikan peran kalordalammengubahwujud zat dasuhu suatubenda sertapenerapannyadalamkehidupansehari-hari
Kalor - Melakukan percobaan tentang kalor
- Mencari informasi faktor-faktor yangmempengaruhi banyaknya kalor daninformasi peristiwa mendidih danmelebur
- Mendiskusikan perpindahan kalor
- Menyelidiki pengaruh kalor terhadapperubahan suhu dan perubahan wujudzat
- Membedakan peristiwa perubahanwujud yang menyerap dan melepaskankalor
- Menyelidiki faktor-faktor yangmempengaruhi banyaknya kalor
- Menerapkan hubungan ,, dan untuk
menyelesaikan masalah sederhana- Mengidentifikasi perpindahan kalor
secara konduksi, konveksi, dan radiasi- Mengidentifikasi berbagi perpindahan
kalor yang terjadi dalam kehidupansehari-hari dan mengidentifikasi zatyang termasuk konduktor dan isolator
Obesrvasi
Tertulis
Observasi
Testertulis
TestertulisTestertulis
Lembarobservasi
Pilihanganda
LembarobservasiPilihanganda
PilihangandaPilihanganda
6 x 40’ Buku IPAuntukSMP/MTsKelas VII,LKS, danAlat-alatpraktikum
Semarang,
Mengetahui Mahasiswa PenelitiGuru Mata Pelajaran
Wahyu Dwi Aryanto Mohamad KhafidNIP. ………………….. NIM. O63611017
Kepala Sekolah
H. Moch. Fatkhuronji, S. Ag., M. Pd. I. NIP. .................................................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Nurul Islam SemarangMata Pelajaran : IPA FisikaKelas/Semester : VII/1Materi Pokok : KalorAlokasi Waktu : 4 x 40 menit
A. STANDAR KOMPETENSIMemahami wujud zat dan perubahannya
B. KOMPETENSI DASARMendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda sertapenerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. INDIKATOR1. Peserta didik dapat menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda dan
perubahan wujud zat2. Peserta didik dapat membedakan peristiwa perubahan wujud zat yang menyerap dan
melepaskan kalorD. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat menemukan pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda2. Peserta didik dapat memberi nama perubahan wujud zat3. Peserta didik dapat membedakan peristiwa perubahan wujud yang menyerap dan melepas
kalorE. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Model : Problem Solving2. Metode : Eksperimen dilengkapi LKS Berpanduan Analisis
F. RINCIAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWAI. Langkah-langkah pembelajaran
Pertemuan PertamaKegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi
WaktuPendahuluan § Alat apa yang digunakan untuk
mengukur suhu? (apersepsi)§ Pernahkah kamu membantu ibu
merebus air? Berapa lama ibu merebusair satu panci samapi matang? Jika ibulupa mengangkat rebusan air yangsudah matang, apa yang terjadi denganbanyaknya air? Bagaimana hal ini(banyaknya air) bisa terjadi? (motivasi)
§ Pertanyaan tersebut dapat kalian jawabdengan benar dengan mempelajari babini
5 menit
Inti § Menerangkan sekilas materi kalor§ Membagi peserta didik dalam
membentuk kelompok yang terdiri 6-7peserta didik
§ Membagikan LKS BerpanduanAnalisis untuk masing-masingkelompok dan membimbing masing-masing kelompok untuk menyusunhipotesis awal dari kegiatan percobaan
30 menit
yang akan mereka kerjakan§ Menjelaskan penggunaan alat dan
bertindak sebagai model langkah-langkah percobaan
§ Membimbing dan mengamati masing-masing kelompok dalam melaksanakankegiatan percobaan
§ Membimbing dan mengamati masing-masing kelompok dalammendiskusikan hasil percobaan yangtelah dilakukan
Penutup § Menugaskan masing-masing kelompokuntuk mempelajari kembali hasilkegiatan percobaan di rumah
§ Menginformasikan kepada pesertadidik bahwa pertemuan selanjutnyamasing-masing kelompok untukmenyajikan dan merefleksikan hasilkegiatan percobaan dan kesimpulan didepan kelas dan dilanjutkan denganulangan (soal postes)
5 menit
Pertemuan KeduaKegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi
WaktuPendahuluan § Menanyakan tugas yang diberikan
kepada masing-masing kelompok§ Menginformasikan dan menjelaskan
jadwal kegiatan pembelajaran
5 menit
Inti§ Membimbing masing-masing
kelompok untuk menyajikan danmerefleksikan hasil kegiatan percobaandan kesimpulan yang dilaksanakanpada pertemuan sebelumnya yangdilakukan secara bergantian untukmasing-masing kelompok
§ Memberi apresiasi, mengevaluasisajian dan refleksi hasil kegiatanpercobaan masing-masing kelompokdan menyimpulkan apakah hipotesisawal dari kegiatan percobaan yangdilaksanakan pada pertemuansebelumnya apakah terbukti atau tidak
§ Menutup pembahasan kegiatanpercobaan
§ Memberi pengarahan petunjukmengerjakan soal (soal postes) danmengecek alat tulis peserta didik untukmengerjakan soal
§ Mengawasi jalannya ulangan
20 menit
50 menit
Penutup § Mengumpulkan lembar jawaban hasilkerja peserta didik
5 menit
II. Sumber Pembelajaran§ Sumber
- LKS Berpanduan Analisis§ Alat dan bahan
- Gelas beker - Termometer- Pembakar spiritus - Stopwatch- Korek api - Neraca/timbangan- Kasa - Es batu- Penyangga kaki tiga - Air
III. Penilaian1. Penilaian Kognitif: soal ulangan/postes (terlampir)2. Penilaian Psikomotorik (terlampir)3. Penilaian Afektif (terlampir)
Semarang, 23 September 2010
MengetahuiGuru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti
Wahyu Dwi Aryanto Mohamad KhafidNIP. ………………….. NIM. 063611017
Kepala Sekolah
H. Moch. Fatkhuronji, S. Ag., M. Pd. I. NIP. .................................................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Nurul Islam SemarangMata Pelajaran : IPA FisikaKelas/Semester : VII/1Materi Pokok : KalorAlokasi Waktu : 4 x 40 menit
G. STANDAR KOMPETENSIMemahami wujud zat dan perubahannya
H. KOMPETENSI DASARMendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda sertapenerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
I. INDIKATOR1. Peserta didik dapat menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda dan
perubahan wujud zat2. Peserta didik dapat membedakan peristiwa perubahan wujud zat yang menyerap dan
melepaskan kalorJ. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat menemukan pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda2. Peserta didik dapat memberi nama perubahan wujud zat3. Peserta didik dapat membedakan peristiwa perubahan wujud yang menyerap dan melepas
kalorK. METODE PEMBELAJARAN§ Ceramah
L. RINCIAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWAIV. Langkah-langkah pembelajaran
Pertemuan PertamaKegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi
WaktuPendahuluan § Alat apa yang digunakan untuk mengukur suhu? (apersepsi)
§ Pernahkah kamu membantu ibu merebus air? Berapa lamaibu merebus air satu panci samapi matang? Jika ibu lupamengangkat rebusan air yang sudah matang, apa yang terjadidengan banyaknya air? Bagaimana hal ini (banyaknya air)bisa terjadi? (motivasi)
§ Pertanyaan tersebut dapat kalian jawab dengan benar denganmempelajari bab ini
5 menit
Inti § Menerangkan mengenai materi kalor§ Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya§ Menjawab pertanyaan peserta didik 30 menit
Penutup § Menugaskan peserta didik untuk membuat contoh terapanmateri kalor dalam kehidupan sehari-hari
§ Menginformasikan kepada peserta didik bahwa pertemuanselanjutnya masing-masing peserta didik untuk menyebutkanjawaban dari tugas dan dilanjutkan dengan ulangan (soalpostes)
5 menit
Pertemuan KeduaKegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi
WaktuPendahuluan § Menanyakan tugas yang diberikan kepada peserta didik yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya§ Menginformasikan dan menjelaskan jadwal kegiatan
pembelajaran
5 menit
Inti§ Memberi kesempatan peserta didik untuk masing-masing
menyebutkan jawaban§ Memberi apresiasi dan mengevaluasi jawaban dari peserta
didik§ Menutup pembahasan dari tugas§ Memberi pengarahan petunjuk mengerjakan soal (soal postes)
dan mengecek alat tulis peserta didik untuk mengerjakan soal§ Mengawasi jalannya ulangan
20 menit
50 menit
Penutup § Mengumpulkan lembar jawaban hasil pengerjaan pesertadidik
5 menit
V. Sumber Pembelajaran§ Teguh Sugiarto dan Eny Ismawati. IPA Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat
Pembukuan Depdiknas, 2008.
VI. Penilaian1. Penilaian Kognitif: soal ulangan/postes (terlampir)2. Penilaian Psikomotorik (terlampir)3. Penilaian Afektif (terlampir)
Semarang, 23 September 2010
MengetahuiGuru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti
Wahyu Dwi Aryanto Mohamad KhafidNIP. ………………….. NIM. 063611017
Kepala Sekolah
H. Moch. Fatkhuronji, S. Ag., M. Pd. I. NIP. .................................................
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)KELOMPOK EKSPERIMEN
Mata Pelajaran : IPA Fisika Kelas/Semester : VII /1 Materi Pokok : Kalor
A. MODELProblem Solving
B. TUJUAN Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan perubahan wujud
ZatC. PERMASALAHAN:
1. Ibu memasak air untuk menyeduh kopi. Suhu air mula-mula sama dengan suhulingkungan, ketika air dimasak di atas kompor dan diamati, apa yang terjadi pada airtersebut? Apa yang terjadi ketika air tersebut didiamkan dalam waktu yang cukup lamadi atas meja?
2. Sepulang sekolah Adam merasa kehausan tetapi di dalam kulkas hanya ada sebotol airyang beku. Apa yang harus dilakukan Adam agar air yang beku tersebut dapat segeradiminum?
3. Ibu memasak air satu panci penuh, tetapi Ibu lupa mematikan kompor. Kemudianbeberapa saat setelah Ibu teringat dan memeriksa air yang dimasaknya tadi, Ibu terkejutkarena air yang dimasaknya tadi hanya tinggal setengah panci. Apa yang terjadi padasetengah panci air yang lain? Mengapa demikian?
D. ALAT DAN BAHAN:1. Gelas Beker 5. Stopwatch2. Kasa dan Penyangga Kaki Tiga 6. Neraca/timbangan3. Pembakar Spiritus dan Korek Api 7. Es Batu4. Termometer 8. Air
E. LANGKAH KERJA1. Bagian Pertama
a. Sediakan gelas beker dan isilah dengan 100 ml airb. Panaskan air tersebut dalam nyala apic. Catat suhu mula-mula dan kenaikkan suhunya setiap 1 menit selama 5 menit
Gambar: Pengaruh kalor pada zat dengan jenis dan volume tetap
Air 100 ml
Termometer
d. Masukkan hasilnya dalam tabel pengamatanPengamatan pada saat yang sama dengan volume sama:
No Waktu (menit) Suhu ( )12345
Pertanyaan1. Setelah beberapa saat dipanaskan suhu air semakin…………………..
Hal ini dikarenakan karena air……………………….kalor2. Berdasarkan tabel hasil pengamatan kegiatan pertama dapat diketahui bahwa seiring
bertambahnya waktu, suhu air akan berubah pula. Jadi, semakin……………..kaloryang diberikan kepada benda, kenaikkan suhu benda semakin……………..
3. Buatlah grafik hubungan antara lama pemanasan dengan kenaikkan suhu!
Suhu ( )
0 Waktu (menit)
Gambar: grafik hubungan antara lama pemanasan dengan suhu4. Kesimpulan yang dapat diambil dari eksperimen tersebut adalah:
Banyaknya kalor yang dibutuhkan…………………………….. dengan kenaikkansuhu benda.
Pertanyaan aplikasi matematis Air yang massanya 100 gram, dipanaskan dari 10 menjadi 50 . Jika kalor jenis air
4.200 J/kg , maka kalor yang dibutuhkan air tersebut adalah.......Diketahui: m = 100 gram = ........ kg
c = 4.200 J/kg Tawal = ..... Takhir = ..... T = (Takhi - Tawal) =( ... - .... ) = .....Ditanya: = ?Dijawab: T
= ..... kg . 4200 J/kg. .....= ............. J
2. Bagian Kedua1. Masukkan 200 gram es batu ke dalam gelas beker dan ukurlah suhunya dengan
menggunakan termometer.2. Panaskan gelas beker berisi es tersebut di atas nyala api pembakar spiritus sampai es
mencair. Catat suhu dan lama pemanasannya.
3. Panaskan terus sampai air mendidih. Catat suhu ketika air mendidih dan lamapemanasannya.
Gambar: Pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda4. Lanjutkan pemanasan sampai 5 menit berikutnya dan catat suhunya.5. Tutup gelas beker dengan penutup beberapa saat setelah air mulai menguap. Amati
apa yang terjadi pada tutup gelas beker.6. Catat hasil pengamatan dalam tabel.
No Wujud zat Suhu( ) Lama Pemanasan(menit)
keterangan
1 Es Keadaan mula-mula2 Es dalam air Es mulai mencair3 Air Air mulai panas4 ….. Mendidih5 ….. Air menjadi uap
Pertanyaan1. Apa yang terjadi pada es batu setelah dipanaskan?2. Untuk mengubah es menjadi wujud yang lain apakah diperlukan waktu yang relatif
sama? Bagaimana dengan suhunya?3. Apa yang terjadi apabila es batu terus dipanaskan?4. Saat gelas beker ditutup dengan penutup untuk beberapa saat, maka apa yang terjadi
dengan penutup tersebut ketika dibuka? Peristiwa yang terjadi pada tutup gelas bekerini terjadi karena kalor mengubah wujud bendadari…………….menjadi…………………dan peristiwa ini disebut…………………..
5. Lengkapilah diagram perubahan wujud berikut ini:
1 4 2 3
5 6
Keterangan:1. menyublim 4……………2. menyublim
5……………3. …………… 6……………
Termometer
Es Batu
GAS
CAIRPADAT
6. Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan eksperimen tersebut adalah:Peristiwa perubahan wujud yang terjadi menunjukkan pengaruh……….terhadap………..
Pertanyaan aplikasi matematis Banyaknya kalor yang diperlukan untuk meleburkan 5 kg es yang kalor leburnya 3,36 x
105 J/kg adalah......Diketahui: m = ...... kg
= 3,36 x 105 J/kgDitanya: = ?Dijawab:
= ........kg . 3,36 x 105 J/kg=.......... J
KRITERIA PENILAIAN AFEKTIFKELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
No Aspek yang diamati Skor Indikator
4 Peserta didik hadir di kelas tepat waktu3 Peserta didik hadir di kelas terlambat < 5 menit2 Peserta didik hadir di kelas terlambat 5-10 menit
1 Kehadiran peserta didik di kelas
1 Peserta didik hadir di kelas terlambat > 10 menit4 Peserta didik membawa buku paket, buku tulis,
LKS dan alat tulis3 Peserta didik tidak membawa salah satu
diantaranya2 Peserta didik tidak membawa dua diantaranya
2 Kesiapan dan ketertarikan pesertadidik dalam mengikuti prosesbelajar mengajar
1 Peserta didik hanya membawa satu diantaranya4 Peserta didik memberi tanggapan/pertanyaan
terhadap materi pembelajaran minimal 3tanggapan/pertanyaan
3 Peserta didik memberi tanggapan/pertanyaanterhadap materi pembelajaran minimal 2tanggapan/pertanyaan
2 Peserta didik memberi tanggapan/pertanyaanterhadap materi pembelajaran minimal 1tanggapan/pertanyaan
3 Keaktifan peserta didik dalammengikuti pembelajaran
1 Peserta didik tidak memberi tanggapan/pertanyaanterhadap materi pembelajaran/pertanyaan
4 Peserta didik tidak berbicara dengan teman di luarmateri pada saat mengikuti pembelajaran
3 Peserta didik berbicara 1 kali dengan teman di luarmateri pada saat mengikuti pembelajaran
2 Peserta didik berbicara 2 kali dengan teman di luarmateri pada saat mengikuti pembelajaran
4 Perhatian peserta didik dalammengikuti pembelajaran
1 Peserta didik berbicara > 3 kali dengan teman diluar materi pada saat mengikuti pembelajaran
4 Peserta didik mengerjakan sendiri soal-soal yangdiberikan guru tanpa bantuan siapapun
3 Peserta didik mengerjakan soal-soal yang diberikanguru dengan sekali bertanya kepada teman
2 Peserta didik mengerjakan soal-soal yang diberikanguru dengan sering bertanya kepada teman
5 Kejujuran peserta didik
1 Peserta didik mengerjakan soal-soal yang diberikaguru dengan mencontek pekerjaan teman
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIFKELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Mata Pelajaran : IPA FisikaKelas/Semester : VII/1Tahun pelajaran : 2010/2011Materi Pokok : Kalor
KriteriaKehadiranPesertadidik dikelas
Kesiapan danketertarikanpeserta didikdalammemngikutipembelajaran
Keaktifanpeserta didikdalammengikutipembelajaran
Perhatianpeserta didikdalammengikutipembelajaran
Kejujuranpesertadidik
No KodeResponden
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
Skortotal
Nilai
1234567891011121314151617181920
JumlahRata-rata
Beri cek ( ) pada kolom yang sesuai.
Semarang,MengetahuiGuru Mata PelajaranMahasiswa Peneliti
Wahyu Dwi Aryanto Mohamad KhafidNIP. ........................... NIM. 063611017
Kepala Sekolah
H. Moch. Fatkhuronji, S. Ag., M. Pd. I. NIP. .................................................
KRITERIA PENILAIAN PSIKOMOTORIKKELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
No Aspek yang diamati Skor Indikator
4 Peserta didik mampu mempersiapkan alat danbahan tanpa bantuan
3 Peserta didik mampu mempersiapkan alat danbahan setelah melihat petunjuk praktikum
2 Peserta didik mampu mempersiapkan alat danbahan setelah melihat petunjuk praktikum danmendapat bantuan teman
1 Kemampuan peserta didik dalammemepersiapkan alat dan bahanpraktikum
1 Peserta didik tidak mampu mempersiapkan alatdan bahan
4 Peserta didik mampu merangkai alat dan bahantanpa bantuan dari siapapun
3 Peserta didik mampu merangkai alat dan bahansetelah mendapat bantuan dari teman
2 Peserta didik mampu merangkai alat dan bahanjika bekerjasama dengan kelompoknya
2 Kemampuan peserta didik dalammerangkai alat dan bahan
1 Peserta didik tidak mampu merangkai alat danbahan
4 Peserta didik mampu melakukan pengamatandan percobaan dengan benar tanpa bertanya dantanpa bantuan dari siapapun
3 Peserta didik mampu melakukan pengamatandan percobaan dengan benar tanpa bantuan dariteman
2 Peserta didik mampu melakukan pengamatandan percobaan dengan benar tanpa bertanya padateman
3 Kemampuan peserta didik dalampengamatan dan percobaan
1 Peserta didik mampu melakukan pengamatandan percobaan dengan benar setelah bertanyadan mendapat bantuan dari teman
4 Peserta didik mampu membaca hasilpengamatan dan percobaan secara tepat danbenar
3 Peserta didik mampu membaca hasilpengamatan dan percobaan tetapi kurang tepat
2 Peserta didik mampu membaca hasilpengamatan dan percobaan tetapi kurang paham
4 Kemampuan peserta didik dalammembaca hasil pengamatan
1 Peserta didik tidak mampu membaca hasilpengamatan dan percobaan
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTORIKKELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Mata Pelajaran : IPA FisikaKelas/Semester : VII/1Tahun pelajaran : 2010/2011Materi Pokok : Kalor
Kriteria Skor total NilaiKemampuan pesertadidik dalammempersiapkan alatdan bahan praktikum
Kemampuan pesertadidik dalam merangkaialat dan bahan
Kemampuan pesertadidik dalampengamatan danpercobaan
Kemampuan pesertadidik dalam membacahasil pengamatan
No KodeResponden
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1123456789
1011121314151617181920
JumlahRata-rata
Beri cek ( ) pada kolom yang sesuai.
Semarang,MengetahuiGuru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti
Wahyu Dwi Aryanto Mohamad KhafidNIP. ........................... NIM. 063611017
Kepala Sekolah
H. Moch. Fatkhuronji, S. Ag., M. Pd. I. NIP. .................................................
1
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA HASIL BELAJAR ANTARA KELASEKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis
Ho : σ1
2 = σ22
Ha : σ1
2 = σ22
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Ho diterima apabila F < F 1/2α (nb-1):(nk-1)
F 1/2α (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Eksperimen (VII B) Kontrol (VII A)
Jumlah 2480 2264n 31 31
x 80 73Varians (s2) 110 86
Standart deviasi (s) 10 9
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
109,87F =86,37
= 1,272
Pada α = 5% dengan:
dk pembilang = nb - 1 =31 - 1 =
30
dk penyebut = nk -1 =31 - 1 =
30
DaerahpenerimaanHo
terkecilVarians terbesarVariansF =
F (0.025)(36:37) = 2,07
1,2721 2,07
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa keduakelompok mempunyai varians yang sama.
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR ANTARA KELASEKSPERIMEN (VII.B) DAN KONTROL (VII.A)
HipotesisHo : µ1 < µ2Ha : µ1 > µ2
Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Ha diterima apabila t > t(1-α)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Eksperimen (VII B) Kontrol (VII A)
Jumlah 2480 2264n 31 31
DaerahpenerimaanHo
DaerahpenerimaanHo
21 n1
n1s
xxt 21
+
−=
( ) ( )2nn
1n1ns
21
222
211
−+−+−
=ss
x 80,00 73,03Varians (s2) 109,87 86,37
Standart deviasi (s) 10,48 9,29
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
31 1 109,8667 + 31 186,365
6s = 31 + 31 2
= 9,90536
80,00 73,03t =
1 1= 2,769
9,9053631
+31
Pada α = 5% dengan dk = 31+ 31 - 2 = 60 diperoleh t(0.95)(60) = 2
2 2,769Karena t berada pada daerah penerimaan Ha, maka dapat disimpulkan bahwa kelompokeksperimen ada perbedaan dengan kelompok kontrol.
DaerahpenerimaanHo
1
DATA NILAI POSTES
KELAS EKSPRIMEN (VIIB)
KELAS KONTROL (VIIA)
NO KODE NILAI KODE NILAI1 E – 01 76 C – 01 602 E – 02 88 C – 02 603 E – 03 60 C – 03 524 E – 04 84 C – 04 725 E – 05 92 C – 05 766 E – 06 76 C – 06 727 E – 07 76 C – 07 808 E – 08 68 C – 08 769 E – 09 84 C – 09 76
10 E – 10 84 C – 10 7611 E – 11 84 C – 11 6812 E – 12 72 C – 12 6413 E – 13 84 C – 13 6414 E – 14 76 C – 14 6815 E – 15 96 C – 15 7216 E – 16 68 C – 16 7617 E – 17 84 C – 17 8018 E – 18 64 C – 18 7619 E – 19 100 C – 19 6820 E – 20 68 C – 20 7621 E – 21 72 C – 21 6422 E – 22 84 C – 22 7223 E – 23 80 C – 23 7624 E – 24 84 C – 24 8025 E – 25 88 C – 25 9226 E – 26 76 C – 26 8827 E – 27 100 C – 27 8828 E – 28 88 C – 28 8429 E – 29 88 C – 29 7230 E – 30 76 C – 30 8031 E – 31 60 C – 31 56
= 2480 2264N = 31 31
X = 80,00 73,03
s2 = 109,87 86,37s = 10,48 9,29
Uji Normalitas Nilai PostesKelas Eksperimen (VII B)
HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normalPengujianHipotesis
Kriterian yanng digunakan diterima jika =Pengujian HipotesisNilai maksimal = 100Nilai minimal = 60Rentang nilai (R) = 100 -60 = 40Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log31 = 5,921 =6 kelasPanjang kelas (P) = 40/6 = 6,75505 = 7
Tabel distribusi nilai pre test kelas eksperimenKelas fi Xi Xi
2 fi.Xi fi.Xi2
60 – 66 3 63 3969 189 11907
67 – 73 5 70 4900 350 24500
74 – 80 7 77 5929 539 41503
81 – 87 8 84 7056 672 56448
88 – 94 5 91 8281 455 41405
95 – 101 3 98 9604 294 28812
Jumlah 31 2499 204575
2499X = = 31 =
80,6129
S2 =37*119079 -(2049)2
37(37 - 1)S2 = 104,112S = 10,2035
Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen
Kelas Bk Zi P(Zi)Luas
Daerah Ei Oi
59,5 -2,07 -0,480760 – 66 -2,07 0,0640 2,2 3 0,2566
66,5 -1,38 -0,416767 – 73 -1,38 0,1596 5,6 5 0,0612
73,5 -0,70 -0,257174 – 80 -0,70 0,2527 8,8 7 0,3849
80,5 -0,01 -0,0044
( )i
ii
EEO 2−
X
( ))1(
22
−
−∑ ∑nn
ffn iiii χχ∑
∑i
ii
ff χ
∑=
==
k
i i
ii
EEO
1
22 )(
χ
oHtabelhitung
22 χχ <
81 – 87 -0,01 0,5044 17,7 8 5,2796 87,5 8,58 0,5000
88 – 94 0,67 0,0868 3,0 5 1,2698 94,5 1,36 0,4132
95 – 101 0,0664 2,3 3 0,1960 101,5 2,05 0,4797
#REF!
2
x^2
= 7,4480
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh 2 tabel = 7,81473Karena 2 < 2 tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
Uji Normalitas Nilai PostesKelas KontrolL (VII A)
HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normalPengujianHipotesis
Kriterian yanng digunakan
diterima jika =Pengujian HipotesisNilai maksimal = 92Nilai minimal = 52Rentang nilai (R) = 92 -52 = 40Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log31 = 5,921 =6 kelas
Panjang kelas (P) = 40/6 =6,7550
5 = 7
Tabel distribusi nilai pre test kelas eksperimenKelas fi Xi Xi
2 fi.Xi fi.Xi2
52 – 58 2 55 3025 110 6050
59 – 65 5 62 3844 310 19220
66 – 72 8 69 4761 552 38088
73 – 79 8 76 5776 608 46208
80 – 86 5 83 6889 415 34445
87 – 93 3 90 8100 270 24300
Jumlah 31 2265 168311
2265
X = = 31 =
73,0645
S2 =
=37*119079 -(2049)2
37(37 - 1)
S2 =93,995
7
S =9,6951
4
Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen
Kelas Bk Zi P(Zi)Luas
Daerah Ei Oi
51,5 -2,22 -0,486952 – 58 -2,22 0,0535 1,9 2 0,0089
58,5 -1,50 -0,4335
( )i
ii
EEO 2−
X
( ))1(
22
−
−∑ ∑nn
ffn iiii χχ
∑∑
i
ii
ff χ
∑=
==
k
i i
ii
EEO
1
22 )(
χ
oH tabelhitung22 χχ <
59 – 65 -1,50 0,1511 5,3 5 0,0158 65,5 -0,78 -0,2824
66 – 72 -0,78 0,2592 9,1 8 0,1264 72,5 -0,06 -0,0232
73 – 79 -0,06 0,5232 18,3 8 5,8074 79,5 8,20 0,5000
80 – 86 0,66 0,0829 2,9 5 1,5174 86,5 1,39 0,4171
87 – 93 0,0654 2,3 3 0,2213 93,5 2,11 0,4825
#REF! 2 = 7,6972
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 =3 diperoleh ² tabel =7,8147
3Karena 2 < 2 tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
PERHITUNGAN HOMOGENITAS DENGAN UJI BARLETT
Sumber DataSumber variasi EKSPERIMEN KONTROL VII C
Jumlah 2480 2264 #REF!n 31 31 #REF!
x 80 73 #REF!
Varians (s2) 110 86 #REF!Standart deviasi (s) 10 9 #REF!
Tabel Uji Bartlett
Sampel dk = ni - 1 1/dk si2 Log si
2 dk.Log si2 dk * si
2
1 30 0,0333 109,867 2,041 61,226 3296,0002 30 0,0333 86,366 1,936 58,090 2590,968
Jumlah 60 119,316 5886,968
5886,968=
60= 98,116129
B = (Log s2 ) Σ(ni - 1)
B = 1,9917404 60
B = 119,50442
2hitung = (Ln 10) { B - Σ(ni-1) log si
2}2
hitung = 2,3025851 119,50442 119,3162
hitung = 0,4334003
Untuk α = 5% dengan dk = k-1 = 2-1 = 1 diperoleh 2tabel = 3,8414591
Karena 2 hitung < 2 tabel, maka data hasil belajar homogen
( )( )∑
∑−
−=
11 2
2
i
ii
nsn
s
Data Nilai GAIN Kelas Kontrol (VII A)
NilaiNo.A Nama Siswa
pretes postes
1 ADE FAHRIZAL H. 28 602 ADE VIKI DAMAYANTI 44 603 AFNIA RAHMADANTY YANUARDINI 28 524 AGENG PUJI LAKSONO 36 725 ANANDA FIERHAND NUROSSY 44 766 ANNISA NUGRAHENI 32 727 BAYU AJI DWITAMA 36 808 DEDI KRISTANTO 40 769 DIAH CHUSNUL SETIANING TYAS 44 76
10 ENDAH SITARESMI 24 7611 FATHIN SEKAR KUSUMA W. 32 6812 FEBRI NUR HARIYANTO 32 6413 GARNIS YUNISTARA 32 6414 HANDIKA NUSANTARA YUSLAM 44 6815 IDA FARIDA 36 7216 IQBAL IMAM PRATAMA 20 7617 LARAS SETIO MUMPUNI 36 8018 LU LUIL MASKUN 56 7619 MARETHA AYU A 52 6820 MEILINDA CHAMALIA 60 7621 MUHAMMAD ARMEND RADITYA 44 6422 MUHAMMAD HANIF AMRULLAH 32 7223 MUHAMMAD REZA PAHLEVI 20 7624 PALANDRIAN ANDI WIBOWO 36 8025 PUTRI NUR HIDAYAH 40 9226 RESTA PRAMUSINTA 48 8827 REZA PRA RAMADHAN 44 8828 SALMA SABILLA 40 8429 TRI PRASETYO NUGROHO 24 7230 WANTI YULIANAH 60 8031 ASTRI OKTAVIA MUTIARA SUCI 40 56
Jumlah total 1184 2264Rata-rata 38,19355 73,03226
GAIN 0,563674322Kriteria sedang
Data Nilai GAIN Kelas Eksperimen (VII B)
NilaiNo.A Nama Siswa
pretes postes
1 ADHILA INTAN P. 48 762 ADITYA FAJAR PRABOWO 20 883 AGUNG SURYA SETYAWAN 40 604 ANAS KHOIRUL FUAD 32 845 ANGGI NOVITA SARI 52 926 ANNISA RIZKI K. P 32 767 BAYU CANDRA M 56 768 DICKY MARDIANSYAH 28 689 DIKA FARINA 48 84
10 ERNA SULISTYAWATI 36 8411 FEBRIANA SARASWATI 20 8412 FIRMAN KISTANTO 32 7213 HIDAYATUS SOFIA ARLAN 44 8414 IKA ARYANI PUTRI 36 7615 ILHAM TRI PRAMONO 44 9616 IRFAN KURNIAWAN 44 6817 LENA ANGGRAINI 24 8418 M. AGAM ELFANNAR 44 6419 MAULIDYA NUR DHEANA 44 10020 MUHAMMAD AFIF ALAWI 40 6821 MUHAMMAD BAGUS ILHAM P. 28 7222 MUHAMMAD IRWANSYAH 44 8423 MUHAMMAD TRIANDAR L 36 8024 NIDA BASAMAH ANGGREANI 28 8425 PUTRI RIHMASARI 28 8826 REYNALDI 36 7627 REVA MEDHALENA 60 10028 RIDWAN SUWANDI 36 8829 ULIL AMRI 36 8830 VITA AGUS SUSANTI 56 7631 WICAK NARULITA 24 60
Jumlah total 1176 2480Rata-rata 37,93548 80
GAIN 0,677754678Kriteria sedang
Data Nilai Afektif dan Psikomotorik Kelas Kontrol (VII A)
NilaiNo.A Nama Siswa
afektif psikomotorik
1 ADE FAHRIZAL H. 60 02 ADE VIKI DAMAYANTI 60 03 AFNIA RAHMADANTY YANUARDINI 100 04 AGENG PUJI LAKSONO 60 05 ANANDA FIERHAND NUROSSY 80 06 ANNISA NUGRAHENI 80 07 BAYU AJI DWITAMA 60 08 DEDI KRISTANTO 60 09 DIAH CHUSNUL SETIANING TYAS 60 0
10 ENDAH SITARESMI 60 011 FATHIN SEKAR KUSUMA W. 60 012 FEBRI NUR HARIYANTO 60 013 GARNIS YUNISTARA 60 014 HANDIKA NUSANTARA YUSLAM 80 015 IDA FARIDA 80 016 IQBAL IMAM PRATAMA 80 017 LARAS SETIO MUMPUNI 60 018 LU LUIL MASKUN 60 019 MARETHA AYU A 60 020 MEILINDA CHAMALIA 100 021 MUHAMMAD ARMEND RADITYA 40 022 MUHAMMAD HANIF AMRULLAH 100 023 MUHAMMAD REZA PAHLEVI 80 024 PALANDRIAN ANDI WIBOWO 80 025 PUTRI NUR HIDAYAH 60 026 RESTA PRAMUSINTA 80 027 REZA PRA RAMADHAN 40 028 SALMA SABILLA 60 029 TRI PRASETYO NUGROHO 40 030 WANTI YULIANAH 60 031 ASTRI OKTAVIA MUTIARA SUCI 60 0
Jumlah total 2080 0Rata-rata 67,09677419 0Kategori Baik gagal
Data Nilai Afektif dan Psikomotorik Kelas Eksperimen (VII B)
NilaiNo.A Nama Siswa
afektif psikomotorik
1 ADHILA INTAN P. 100 1002 ADITYA FAJAR PRABOWO 100 1003 AGUNG SURYA SETYAWAN 80 804 ANAS KHOIRUL FUAD 100 805 ANGGI NOVITA SARI 80 806 ANNISA RIZKI K. P 80 807 BAYU CANDRA M 100 808 DICKY MARDIANSYAH 80 809 DIKA FARINA 80 80
10 ERNA SULISTYAWATI 100 10011 FEBRIANA SARASWATI 80 8012 FIRMAN KISTANTO 80 8013 HIDAYATUS SOFIA ARLAN 80 8014 IKA ARYANI PUTRI 80 8015 ILHAM TRI PRAMONO 80 8016 IRFAN KURNIAWAN 60 6017 LENA ANGGRAINI 60 8018 M. AGAM ELFANNAR 80 8019 MAULIDYA NUR DHEANA 60 6020 MUHAMMAD AFIF ALAWI 80 8021 MUHAMMAD BAGUS ILHAM P. 80 8022 MUHAMMAD IRWANSYAH 60 8023 MUHAMMAD TRIANDAR L 80 8024 NIDA BASAMAH ANGGREANI 80 8025 PUTRI RIHMASARI 60 6026 REYNALDI 80 8027 REVA MEDHALENA 80 8028 RIDWAN SUWANDI 100 8029 ULIL AMRI 100 10030 VITA AGUS SUSANTI 80 8031 WICAK NARULITA 80 80
Jumlah total 2520 2500Rata-rata 81,2903226 80,64516129Kategori Baik sekali Baik sekali
TABEL NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
Taraf Signifikan Taraf Signifikan Taraf SignifikanN
5% 1%N
5% 1%N
5% 1%3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.3454 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.3305 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.3067 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.2968 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.2869 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270
11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.26312 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.25613 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.23014 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.21015 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194
16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.18117 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.14818 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.12819 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.11520 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105
21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.09722 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.09123 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.08624 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.08125 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.729 0.361Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendeklatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),(Bandung: CV. Alfabeta, 2009), hlm. 455.
TABEL NILAI CHI KUADRAT
d.b 50% 30% 20% 10% 5% 1%1 0.45 1.07 1.64 2.71 3.84 6.632 1.39 2.41 3.22 4.61 5.99 9.213 2.37 3.66 4.64 6.25 7.81 11.344 3.36 4.88 5.99 7.78 9.49 13.285 4.35 6.06 7.29 9.24 11.07 15.096 5.35 7.23 8.56 10.64 12.59 16.817 6.35 8.38 9.80 12.02 14.07 18.488 7.34 9.52 11.03 13.36 15.51 20.099 8.34 10.66 12.24 14.68 16.92 21.6710 9.34 11.78 13.44 15.99 18.31 23.2111 10.34 12.90 14.63 17.28 19.68 24.7312 11.34 14.01 15.81 18.55 21.03 26.2213 12.34 15.12 16.98 19.81 22.36 27.6914 13.34 16.22 18.15 21.06 23.68 29.1415 14.34 17.32 19.31 22.31 25.00 30.5816 15.34 18.42 20.47 23.54 26.30 32.0017 16.34 19.51 21.61 24.77 27.59 33.4118 17.34 20.60 22.76 25.99 28.87 34.8119 18.34 21.69 23.90 27.20 30.14 36.1920 19.34 22.77 25.04 28.41 31.41 37.5721 20.34 23.86 26.17 29.62 32.67 38.9322 21.34 24.94 27.30 30.81 33.92 40.2923 22.34 26.02 28.43 32.01 35.17 41.6424 23.34 27.10 29.55 33.20 36.42 42.9825 24.34 28.17 30.68 34.38 37.65 44.3126 25.34 29.25 31.79 35.56 38.89 45.6427 26.34 30.32 32.91 36.74 40.11 46.9628 27.34 31.39 34.03 37.92 41.34 48.2829 28.34 32.46 35.14 39.09 42.56 49.5930 29.34 33.53 36.25 40.26 43.77 50.8931 30.34 34.60 37.36 41.42 44.99 52.1932 31.34 35.66 38.47 42.58 46.19 53.4933 32.34 36.73 39.57 43.75 47.40 54.7834 33.34 37.80 40.68 44.90 48.60 56.0635 34.34 38.86 41.78 46.06 49.80 57.3436 35.34 39.92 42.88 47.21 51.00 58.6237 36.34 40.98 43.98 48.36 52.19 59.8938 37.34 42.05 45.08 49.51 53.38 61.1639 38.34 43.11 46.17 50.66 54.57 62.4340 39.34 44.16 47.27 51.81 55.76 63.69
Sumber: Excel for Windows [=Chiinv(α , db)]
LUAS DI BAWAH LENGKUNGAN KURVA NORMAL STANDARDARI 0 S/D Z
z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 90,0 0000 0040 0080 0120 0160 0199 0239 0279 0319 03590,1 0398 0438 0478 0517 0557 0596 0636 0675 0714 07430,2 0793 0832 0871 0910 0948 0987 1026 1064 1103 11410,3 1179 1217 1255 1293 1331 1368 1406 1443 1480 15170,4 1554 1591 1628 1664 1700 1736 1772 1808 1844 18790,5 1915 1950 1985 2019 2054 2088 2123 2157 2190 22240,6 2258 2291 2324 2357 2389 2422 2454 2486 2517 25490,7 2580 2612 2642 2673 2703 2734 2764 2794 2823 28520,8 2810 2612 2939 2967 2995 3023 3051 3078 3106 31330,9 3159 3186 3212 3238 3264 3289 3315 3340 3365 33891,0 3413 3448 3461 3485 3508 3531 3554 357 3599 36211,1 3643 3665 3686 3708 3729 3749 3770 3790 3810 38301,2 3849 3869 3888 3907 3925 3944 3962 3980 3997 40151,3 4032 4049 4066 4082 4099 4115 4131 4147 4162 41771,4 4192 4207 4222 4236 4251 4265 4279 4292 4306 43191,5 4332 4345 4357 4370 4382 4394 4406 4419 4429 44411,6 4452 4463 4474 4484 4495 4505 4515 4525 4535 45451,7 4554 4564 4573 4582 4591 4599 4608 4616 4625 46331,8 4641 4649 4656 4664 4671 4678 4686 4693 4699 47061,9 4713 4719 4726 4732 4738 4744 4750 4756 4761 47672,0 4772 4778 4783 4788 4793 4798 4808 4808 4812 48172,1 4821 4826 4830 4864 4838 4842 4846 4850 4854 48572,2 4861 4864 4868 4871 4875 4878 4881 4884 4887 48902,3 4898 4896 4898 4901 4904 4906 4909 4911 4913 49162,4 4918 4920 4922 4925 4927 4929 4931 4932 4934 49362,5 4938 4940 4941 4943 4945 4946 4948 4949 4951 49522,6 4953 4955 4956 4957 4959 4960 4961 4962 4963 49642,7 4965 4966 4967 4968 4969 4970 4971 4972 4973 49742,8 4974 4975 4976 4977 4977 4978 4979 4979 4980 49812,9 4981 4982 4982 4983 4984 4984 4985 4985 4986 49863,0 4987 4987 4987 4988 4988 4989 4989 4989 4990 49903,1 4990 4991 4991 4991 4992 4992 4992 4992 4993 49933,2 4993 4993 4994 4994 4994 4994 4994 4994 4995 49953,3 4995 4995 4995 4986 4996 4996 4996 4996 4997 49973,4 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 49983,5 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 49983,6 4998 4998 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 49993,7 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 49993,8 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 49993,9 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000
db t 0,995 t 0,99 t 0,975 t 0,95 t 0,925 t 0,90 t 0.75 t 0.70 t 0.60 t 0.55
60 2.66 2.39 2.00 1.67 1.46 1.30 0.68 0.53 0.25 0.1361 2.66 2.39 2.00 1.67 1.46 1.30 0.68 0.53 0.25 0.1362 2.66 2.39 2.00 1.67 1.46 1.30 0.68 0.53 0.25 0.1363 2.66 2.39 2.00 1.67 1.46 1.30 0.68 0.53 0.25 0.1364 2.65 2.39 2.00 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1365 2.65 2.39 2.00 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1366 2.65 2.38 2.00 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1367 2.65 2.38 2.00 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1368 2.65 2.38 2.00 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1369 2.65 2.38 1.99 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1370 2.65 2.38 1.99 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1371 2.65 2.38 1.99 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1372 2.65 2.38 1.99 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1373 2.64 2.38 1.99 1.67 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1374 2.64 2.38 1.99 1.67 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1375 2.64 2.38 1.99 1.67 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1376 2.64 2.38 1.99 1.67 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1377 2.64 2.38 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1378 2.64 2.38 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1379 2.64 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1380 2.64 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1381 2.64 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1382 2.64 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1383 2.64 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1384 2.64 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1385 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1386 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1387 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1388 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1389 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1390 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1391 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1392 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1393 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1394 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1395 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13Sumber: Excel for Windows [=TINV(α , db)]
0 Z
LABORATORIUM KOMPUTERTADRIS MATEMATIKA FAKUTAS TARBIYAHIAIN WALISONGO SEMARANG
PENELITI : MOHAMAD KHAFIDNIM : 063611017JURUSAN : TADRIS FISIKAJUDUL : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM SOLVING DENGAN MEDIA LKS BERPANDUANANALISIS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA MATERIPOKOK KALOR PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMPNURUL ISLAM SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011
HIPOTESIS :a. Hipotesis Varians :
Ho : Varians populasi hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontroladalah identik
Hi : Varians populasi hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontroladalah tidak identik
b. Hipotesis Rata-rata :Ho : Rata-rata populasi hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
adalah identik.Hi : Rata-rata populasi hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
adalah tidak identik.
DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN : Ho DITERIMA, jika nilai t_hitung < t_tabel Ho DITOLAK, jika nilai t_hitung > t_tabel
Ho DITERIMA, jika sig. > 0.05Ho DITOLAK, jika sig. < 0.05
HASIL DAN ANALISIS DATA :* PRE TESTa. Dari table Group Statistics
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
pretes kontrol 31 38.1935 10.42247 1.87193Nilai
pretes eksperimen 31 37.9355 10.52595 1.89052
1. Jumlah data (N) Nilai Pre Test kelas Eksperimen = 312. Jumlah data (N) Nilai Pre Test kelas Kontrol = 31
Alamat : Jln. Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185
3. Nilai rata-rata (mean) Nilai Pre Test kelas Eksperimen = 37,934. Nilai rata-rata (mean) Nilai Pre Test kelas Kontrol = 38,195. Standard deviasi Nilai Pre Test kelas Eksperimen = 10,536. Standard deviasi Nilai Pre Test kelas Kontrol = 10,42
b. Dari table Independent Samples Test
Independent Samples TestLevene's Test for
Equality ofVariances t-test for Equality of Means
95% ConfidenceInterval of the
Difference
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
MeanDifference
Std. ErrorDifference Lower Upper
Equalvariancesassumed
.059 .809 .097 60 .923 .25806 2.66049 -5.06370 5.57983Nilai
Equalvariances notassumed
.097 59.994 .923 .25806 2.66049 -5.06371 5.57984
1. Pada kolom levenes Test for Equality of Varainces, diperoleh nilai sig. = 0,809.Karena sig. = 0,809 > 0,05, maka Ho DITERIMA, artinya kedua varians Nilai PreTest kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah identik/sama.
2. Karena identiknya varians Nilai Pre Test kelas eksperimen dan kelas kontrol, makauntuk membandingkan rata-rata (mean) antara hasil belajar pada kelas eksperimendan kelas kontrol dengan menggunakan t-test adalah menggunakan dasar nilait_hitung pada baris pertama (Equal variances assumed), yaitu t_hitung = 0,097
3. Nilai t_tabel (60;0.05) = 2.00. Berarti nilai nilai t_hitung = 0,097 < t_tabel = 2.00,hal ini berarti Ho DITERIMA, artinya : Rata-rata (mean) hasil belajar pada kelaseksperimen dan kelas kontrol adalah identik atau sama.
* POST TESTa. Dari table Group Statistics
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
postes eksperimen 31 80.0000 10.48173 1.88257Nilai
postes kontrol 31 73.0323 9.29331 1.66913
1. Jumlah data (N) Hasil Belajar pada kelas Eksperimen = 312. Jumlah data (N) Hasil Belajar pada kelas Kontrol = 313. Nilai rata-rata (mean) Hasil Belajar pada kelas Eksperimen = 80,004. Nilai rata-rata (mean) Hasil Belajar pada kelas Kontrol = 73,035. Standard deviasi Hasil Belajar pada kelas Eksperimen = 10,486. Standard deviasi Hasil Belajar pada kelas Kontrol = 9,30
b. Dari table Independent Samples Test
Independent Samples TestLevene's Test for
Equality ofVariances t-test for Equality of Means
95% ConfidenceInterval of the
Difference
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
MeanDifference
Std. ErrorDifference Lower Upper
Equalvariancesassumed
.801 .374 2.769 60 .007 6.96774 2.51596 1.93507 12.00042Nilai
Equalvariances notassumed
2.769 59.152 .007 6.96774 2.51596 1.93358 12.00190
1. Pada kolom levenes Test for Equality of Varainces, diperoleh nilai sig. = 0,095.Karena sig. = 0,374 > 0.05, maka Ho DITERIMA, artinya kedua varians hasilbelajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah identik/sama.
2. Karena identiknya varians hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol, makauntuk membandingkan rata-rata (mean) antara hasil belajar pada kelas eksperimendan kelas kontrol dengan menggunakan t-test adalah menggunakan dasar nilait_hitung pada baris pertama (Equal variances assumed), yaitu t_hitung = 2,769
3. Nilai t_tabel (60;0,05) = 2,00. Berarti nilai nilai t_hitung = 2,769 > t_tabel = 2,00,hal ini berarti Ho DITOLAK, artinya : Rata-rata (mean) hasil belajar pada kelaseksperimen dan kelas kontrol adalah tidak identik atau berbeda secara nyata.
Semarang, 21 Oktober 2010a/n Kepala Lab. PendidikanPengelola Lab. Komputer
Saminanto, S. Pd., M. ScNIP. 19720604 200312 1 002