menata hati menggapai ridla ilahi

21
Menata hati menggapai ridla Ilahi Oleh DR.Harapandi Dahri

Upload: atiyu

Post on 02-Jun-2015

14.922 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Menata Hati Menggapai Ridla Ilahi

Menata hati menggapai ridla Ilahi

Oleh

DR.Harapandi Dahri

Page 2: Menata Hati Menggapai Ridla Ilahi

Muqaddimah

(lngatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci (Qalbun Salim). Makna datang kepada Tuhannya adalah mengikhlaskan hatinya kepada Allah dengan sepenuh-penuhnya (As-Shaffat/37:84) Rasulullah SAW bersabda;Istafti Qalbak (mintalah fatwa –berkonsultasilah—dengan hati nuranimu dalam seluruh persoalan kehidupan)

Dialah yang membuat yang tidak ada menjadi tampak nyata, dan meskipun nyata ada , Dia pulalah yang membuatnya menjadi tidak tampak (jalal al-Din Rumi)

Semua yang tampak berasal dari sesuatu yang tidak tampak, semua yang bisa dilihat berawal dari sesuatu yang tidak basa dilihat (Erbe Sentanu)

Page 3: Menata Hati Menggapai Ridla Ilahi

Hati Adalah Pusat Makna Tertinggi Hati nurani adalah pusat makna tertinggi kehidupan

manusia atau “the ultimate meaning” yang paling berpengaruh dalam diri kita. Sedangkan otak adalah hamba yang sangat patuh mengikuti setiap perintah hati nurani kita dalam kehidupan.

Fisika Newton (tampak) terdapat empat tingkatan benda mulai dari partikel, atom, molekul, dan benda yang bisa dicermati dengan mata kepala tanpa bantuan alat apapun. Fisika Quantum (tak tampak) terdapat dua level --yang sangat menentukan dan berada pada garis tak terpisahkan dari fisika Newton—Quanta dan Energi Vibrasi.

Page 4: Menata Hati Menggapai Ridla Ilahi

Fisika QuantumSemua kenyataan yang terlihat sesungguhnya hanyalah ilusi, sebuah tipuan mata yang sangat kuat dan sulit dihapuskan. Apa yang terlihat di alam sadar kita ini merupakan bentukan dari Vibrasi Quanta yang ada dibawah alam sadar

kita. Vibrasi Quanta dalam sitilah agama dapat disebut sebagai hati nurani manusia yang

berfungsi sebagai energi potensial yang dapat dikembangkan dan memiliki kekuatan yang sangat dahsyat. Sehingga keberhasilan dan

kegagalan manusia sangat ditentukan oleh daya fungsi “Hati Nurani”.

Page 5: Menata Hati Menggapai Ridla Ilahi

Hati dalam dunia Tasawuf

Dalam dunia tasawuf “Hati Nurani” bagaikan singgasana Allah yang siap menerima kehadiran orang-orang yang connected denganNya. media connected yang paling efefktif adalah Salat lima waktu.Ujibu Da’watad Da’i idza da’ani, oleh karenanya berdoa dan meminta sesuatu harus ke hadiratnya, Iyya kana’budu wa Iyya ka Nasta’in.

Page 6: Menata Hati Menggapai Ridla Ilahi

Sukses Dimulai Dari Dalam Diri

William James berkata, "Penelitian terbesar dari generasi saya adalah bahwa manusia dapat mengubah hidupnya dengan mengubah sikapnya." Keberhasilan dan kegagalan diciptakan oleh kita sendiri bukan orang lain, kehadiran orang lain dalam diri seseorang hanya sebatas memberikan stimulus dan rangsangan untuk berhasil ataukah gagal. Yang tahu diri kita adalah kita sendiri dan Allah SWT, lainnya tidak.

Page 7: Menata Hati Menggapai Ridla Ilahi

Lanjutan

• Pikiran bawah sadar yang dimiliki manusia proporsinya jauh mengungguli pikiran alam sadar 80 % berbanding 20%. Yang selalu kita tuju dan fokukan adalah pikiran yang ada di alam sadar padahal jumlahnya jauh dibawah alam bawah sadar. Jika saja manusia menyadari bahwa apa yang ada pada alam bawah sadar lebih berpotensi untuk menjadikannya sebagai makhluk yang sempurna maka kita tidak akan pernah menyia-nyiakan peluang untuk menjadi Insan al-Kamil.

Page 8: Menata Hati Menggapai Ridla Ilahi

Lanjutan 3Lanjutan 3

Sadar terhadap alam bawah sadar inilah yang Sadar terhadap alam bawah sadar inilah yang perlu di bangkitkan melalui proses perlu di bangkitkan melalui proses penghambaan secara totalitas kepada Allah penghambaan secara totalitas kepada Allah semata dan juga melalui instrospeksi aktif semata dan juga melalui instrospeksi aktif terhadap apapun yang di inginkan oleh ”Hati terhadap apapun yang di inginkan oleh ”Hati Nurani” kita.Nurani” kita.

Demikian sebaliknya, semakin hati dan pikiran Demikian sebaliknya, semakin hati dan pikiran kita dipenuhi oleh sesuatu yang melemahkan kita dipenuhi oleh sesuatu yang melemahkan kita seperti “ Mana mungkin saya bisa menang, kita seperti “ Mana mungkin saya bisa menang, mana mungkin saya bisa sukses”, hampir mana mungkin saya bisa sukses”, hampir dipastikan Anda tidak akan menjadi pemenang. dipastikan Anda tidak akan menjadi pemenang.

Page 9: Menata Hati Menggapai Ridla Ilahi

Apa hakikat kesuksesanApa hakikat kesuksesan

Ukuran kesuksesan seringkali kita identikkan Ukuran kesuksesan seringkali kita identikkan dengan harta benda yang berlimpah, pangkat dan dengan harta benda yang berlimpah, pangkat dan jabatan yang tinggi, rumah besar dan megah, jabatan yang tinggi, rumah besar dan megah, mobil mewah, anak yang patuh dan berprestasi mobil mewah, anak yang patuh dan berprestasi tinggi, keluarga harmonis tanpa pernah berselisih tinggi, keluarga harmonis tanpa pernah berselisih paham dan lain sebagainya. Namun setelah kita paham dan lain sebagainya. Namun setelah kita merenungkan apa kesuksesan tersebut sudah merenungkan apa kesuksesan tersebut sudah pula membawa kebahagiaan, ketenangan, pula membawa kebahagiaan, ketenangan, kedekatan kita dengan Sang Khaliq semakin tinggi kedekatan kita dengan Sang Khaliq semakin tinggi ataukah semakin menjauh?. ataukah semakin menjauh?.

Page 10: Menata Hati Menggapai Ridla Ilahi

Tahapan KesuksesanTahapan Kesuksesan

Jadi apa hakikat kesuksesan yang kita cari?. Sukses Jadi apa hakikat kesuksesan yang kita cari?. Sukses sejati terletak pada kemampuan anda merasakan sejati terletak pada kemampuan anda merasakan pikiran bahagia, perasaan dekat –sedekat mungkin—pikiran bahagia, perasaan dekat –sedekat mungkin—dengan Allah adalah indikator sukses, merasakan pada dengan Allah adalah indikator sukses, merasakan pada kekayaan yang kita miliki terdapat hak-hak orang lain kekayaan yang kita miliki terdapat hak-hak orang lain yang harus kita selesaikan. yang harus kita selesaikan.

Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk merasakan kesuksesan yang abadi seperti yang merasakan kesuksesan yang abadi seperti yang dipersepsikan oleh Allah dan rasulNya, Allah telah dipersepsikan oleh Allah dan rasulNya, Allah telah menggariskan dan memberikan resepNya;menggariskan dan memberikan resepNya;

Page 11: Menata Hati Menggapai Ridla Ilahi

lanjutanlanjutan

pertamapertama, , Alaa Bizikrillah Alaa Bizikrillah Tathmainnal QulubTathmainnal Qulub;”Hendaklah ;”Hendaklah mengingat Allah niscaya hati nurani mengingat Allah niscaya hati nurani akan menjadi tenang dan bahagia. akan menjadi tenang dan bahagia. (yaitu) orang-orang yang beriman (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.hati menjadi tenteram.

Page 12: Menata Hati Menggapai Ridla Ilahi

lanjutan Kedua; Lain Syakartum Laazidannakum Walain

Kafartum Inna Azabi Lasyadid. selalu bersyukur terhadap segala anugerah Allah walau sebesar biji zarrah (sawi). Orang yang tidak pernah bisa bersyukur terhadap anugerah Allah yang paling kecil maka dia tidak akan pernah bisa bersyukur terhadap pemberian Allah yang lebih besar. Realisasi Syukur dapat dilihat dari perlakuan kita terhadap sesama makhluk Allah. Berbagi sesama makhluk Allah akan memberikan kebahagiaan tersendiri dalam hati sanubari kita.

Page 13: Menata Hati Menggapai Ridla Ilahi

LanjutanLanjutan KetigaKetiga; Ridla terhadap segala apa yang telah digariskan ; Ridla terhadap segala apa yang telah digariskan

Allah SWT. Ridla terhadap ketentuan Allah dapat berarti Allah SWT. Ridla terhadap ketentuan Allah dapat berarti bahwa jika kita beranggapan segala kejadian yang bahwa jika kita beranggapan segala kejadian yang ditimpakan kepada kita berasal dari Yang Maha Quddus ditimpakan kepada kita berasal dari Yang Maha Quddus dan Maha Esa, maka mengapa perlakuan kita terhadap dan Maha Esa, maka mengapa perlakuan kita terhadap musibah harus berbeda dibandingkan perlakuan kita musibah harus berbeda dibandingkan perlakuan kita terhadap nikmat Allah?. terhadap nikmat Allah?.

KeempatKeempat; berusaha untuk selalu tenang dalam ; berusaha untuk selalu tenang dalam menyikapi persoalan hidup, seseorang yang berusaha menyikapi persoalan hidup, seseorang yang berusaha untuk tenang maka akan dengan mudah dapat untuk tenang maka akan dengan mudah dapat menerima segala ketentuan Allah SWT yang pada menerima segala ketentuan Allah SWT yang pada akhirnya sampai ketingkat Ridla. Hai jiwa yang tenang. akhirnya sampai ketingkat Ridla. Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya (Al-Fajr/89:27-28)diridhai-Nya (Al-Fajr/89:27-28)

Page 14: Menata Hati Menggapai Ridla Ilahi

Ridla Allah sebagai Manifestasi MahabbahNya

الله صلى وبمحمد دينا ألسالم وبا ربا بالله رضيتورســوال نبيا وسلم عليه

Aku telah ridla Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku dan Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul anutanku

Page 15: Menata Hati Menggapai Ridla Ilahi

lanjutan

• Ridla Allah fi Ridla al-Walidain wa Suhtu Allah fi Suhti al-Walidain (Ke-Ridla-an Allah sangat tergantung pada ke-ridla-an ibu bapak, demikian juga kemurkaan Allah sangat terkait dengan kemurkaan kedua orang tua)

Page 16: Menata Hati Menggapai Ridla Ilahi

Al-Ridla Allah dapat dilihat dalam Al-Ridla Allah dapat dilihat dalam berbagai persepsiberbagai persepsi

Al-Ridla bi Qadlaillah; ridla dari ketentuan Allah bisa Al-Ridla bi Qadlaillah; ridla dari ketentuan Allah bisa termanifestasi dalam dua tingkatan, termanifestasi dalam dua tingkatan, pertamapertama tingkatan ridla yang tingkatan ridla yang berarti ketenangan hati yang diakibatkan oleh sikap penerimaan berarti ketenangan hati yang diakibatkan oleh sikap penerimaan seseorang terhadap ketentuan yang telah digariskan Allah SWT seseorang terhadap ketentuan yang telah digariskan Allah SWT dengan tidak memperdulikan segala penderitaan yang dengan tidak memperdulikan segala penderitaan yang dialaminya, baginya tidak dibedakan antara nikmat dan musibah dialaminya, baginya tidak dibedakan antara nikmat dan musibah karena sama-sama datang dan berasal dari Allah Yang Maha karena sama-sama datang dan berasal dari Allah Yang Maha Quddus. Quddus. keduakedua tingkatan sabar adalah menahan segala keluh- tingkatan sabar adalah menahan segala keluh-kesah dan penderitaan yang dialaminya.kesah dan penderitaan yang dialaminya.

Ridla Allah sebagai manifestasi Cinta Allah; jika Allah mencintai Ridla Allah sebagai manifestasi Cinta Allah; jika Allah mencintai hambaNya pasti diberikan ujian terlebih dahulu, jika seseorang hambaNya pasti diberikan ujian terlebih dahulu, jika seseorang dapat bertahan dan tidak mengeluh dengan ujian yang diberikan dapat bertahan dan tidak mengeluh dengan ujian yang diberikan maka dia akan mendapatkan ridlanya Allah dan jika tidak tahan maka dia akan mendapatkan ridlanya Allah dan jika tidak tahan maka ia akan diturunkan derajatnya. Ibnu Mas’ud berkata maka ia akan diturunkan derajatnya. Ibnu Mas’ud berkata sesunggunya Allah menjadikan al-yaqin dan al-ridla sebagai sesunggunya Allah menjadikan al-yaqin dan al-ridla sebagai media ketenangan dan kebahagiaan sementara ke-ragu-an (media ketenangan dan kebahagiaan sementara ke-ragu-an (al-al-SyakSyak) dan kebencian () dan kebencian (al-Sukhtal-Sukht) menjadi media kesengsaraan ) menjadi media kesengsaraan dan kesedihan. dan kesedihan.

Page 17: Menata Hati Menggapai Ridla Ilahi

lanjutan Ridla Allah dapat berarti; Dia-lah yang telah

menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya) Al-Fath/48:4 dan 18.

Page 18: Menata Hati Menggapai Ridla Ilahi

lanjutan Al-Ridla bi Allah; orang tidak akan pernah bisa ridla

terhadap segala ketentuan Allah SWT sebelum bersikap tawakal dengan sungguh-sungguh. Orang yang mampu bersikap ridla terhadap ketentuan Allah akan mendapatkan ganjaran pahala dan memperoleh posisi yang sangat agung disisiNya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya”.

Ibnul Qayyim mengatakan;”al-Ridla merupakan pintu Allah yang sangat mulia, surga Allah di dunia, peristirahatan orang-orang arif, kehidupan para pencinta, kebahagiaan ahli Ibadah, dan dambaan orang-orang yang rindu kehadiran Allah dalam dirinya.

Page 19: Menata Hati Menggapai Ridla Ilahi

PenutupPenutup Al-Ridla bi Allah Rabba; konsep ini mengajarkan bahwa Al-Ridla bi Allah Rabba; konsep ini mengajarkan bahwa

untuk menggapai ridla Allah dengan mengaplikasikan segala untuk menggapai ridla Allah dengan mengaplikasikan segala perintah yang telah digariskan melalui rasulNya sekaligus perintah yang telah digariskan melalui rasulNya sekaligus juga menjauhi larangan-laranganNya. juga menjauhi larangan-laranganNya. Berserah diri dan Berserah diri dan memohon serta meminta perlindungan hanya kepada Allah memohon serta meminta perlindungan hanya kepada Allah semata. semata. Idza Saalta fas alillah wa idza istaanta fastain Idza Saalta fas alillah wa idza istaanta fastain billah.billah.

Al-Ridla bi Allah Ilaha; konsep ini memberikan penegasan Al-Ridla bi Allah Ilaha; konsep ini memberikan penegasan bahwa hakikat ridla kepada Allah dapat berarti cinta, benci, bahwa hakikat ridla kepada Allah dapat berarti cinta, benci, harapan, dan takut hanya karena Allah semata. Cinta kepada harapan, dan takut hanya karena Allah semata. Cinta kepada Allah berarti cinta kita terhadap selainNya tidak boleh Allah berarti cinta kita terhadap selainNya tidak boleh melebihi cinta kita kepada Allah dan rasulNya.melebihi cinta kita kepada Allah dan rasulNya.

Page 20: Menata Hati Menggapai Ridla Ilahi

lanjutan

Al-Ridla bi Nabiyyihi; konsep ini memberikan arahan bahwa jika kita ridla dengan Nabi yang telah diturunkan Allah sebagai pembawa risalahNya harus mengikuti segala aturan dan prinsip-prinsip yang telah digariskannya. Mencintai Allah secara otomatis juga mencintai Rasulullah SAW.

Al-Ridla bi Dinillah; berarti bahwa segala aturan dan hukum serta ketentuan yang tersurat maupun tersirat harus diikuti secara ikhlas sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.

Page 21: Menata Hati Menggapai Ridla Ilahi

والله أعلم با الصوابوالسالم عليكم ورحمة الله وبركاته