maut dan misteri, edgar allan poe (1969)
TRANSCRIPT
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 1/102
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 2/102
M UT D N MISTERI
•
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 3/102
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 4/102
Edgar
llan
oe
M UT
d n
MISTER
Terdjemahan
:
Triano
Sumardjo
PENERBIT DJ MB T N
III
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 5/102
Copyright
by Djambatan
1969
Rentjana
Sampul
dan
Gambar dalam
oleh
sRIVVI O O
Ditjet.ak oleh Pertjet.ak n Negara
Djakarta
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 6/102
S
I
Kutjing Hitam 1
Sistim Dr Tarr dan Prof ether 17
Sumur
dan
Bandul
:5
Si Kodok 70
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 7/102
EDGAR ALLAN
POE
Edgar
Allan Poe
sekarang
diakui oleh seluruh
dunia sebagai
salah
seorang
pengarang prosa
dan puisi Amerika jang terbesar;
antara
pe
ngarang-pengarang disana
dari
abad 19 ia
paling
banjak dibatja
serta
mempunjai penga
ruh
dimana-mana. Roman-roman detektif mo
dern
sebagian besar menuruti metode jang di
pergunakan Poe dalam
karangan-karangannja
Murders in the Rue Morque, The Mysteric of
Marie Roget, dan lain-lain. Tapi meskipun be
gitu, selama hidupnja ia kurang dimengerti
orang,
bahkan
sering dihina
dan
dianggap gila.
Ia lahir tanggal 19 Djanuari 1809
di Boston,
mendjadi anak jatim sebelum berumur 3
tahun
.
dan mendjadi
anak-angkat John
Allan di Vir
ginia. Bersama keluarga itu Poe pernah pergi
ke Inggris; kemudian
ia masuk Universitas
Virginia,
tapi
hanja selama setahun. Ia men
djadi
kadet
di
West
Point, namun
tak
suka
me
matuhi disiplin. Kumpulan
sadjak
pertamanja,
Tamerlane, terbit tahun
1827.
Setelah menda
pat badiah
untuk
tjerita-pendeknja MS. Found
in
a Bottle, ia memperoleh kedudukan sebagai
redaktur Southern
Literary
Messenger di
Richmond.
Berkat tjerita-tjerita serta
sadjak
sadjaknja madjalah ini diterima baik diseluruh
tanah-airnja. •
Pada tahun
1840
terbit bukunja Tales of the
Grotesque and Arabesque dalam dua djilid.
Ketika itu Poe dihentikan sebagai redaktur
Burton s Gentleman s Magazine dan
tak
lama
VI
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 8/102
kemudian djuga
dari
G r a h a m ~ Magazine, wa
laupun kedua surat kabar
itu
madju
pesat ber
kat
asuhannja.
Sadjaknja jang termashur The
Raven terbit tahun 1845.
Poe telah .nikah dengan saudara-sepupunja
Virginia Clemm
jang berumur
14
tahun tapi
istrinja
ini meninggal tahun 1847, maka dalam
dua tahun
berikutnja
Poe hanja menulis
empat
sadjak
sedih: Annabel
Lee, For
Annie, Ulalume
dan
Eldorado. Dalam
dua
tahun
itu
pula ia
membuat hubu:ngan asmara jang gaga serta
pertjobaan
untuk bunuh
diri. Berkali-kali ia
sakit ingatan, hingga takut
akan djadi
gila.
Setelah orang menemukan dia didjalanan, wak
tu ia djatuh sakit
disitu, Poe meninggal dalam
tahun
1849 di Baltimore City Hospital.
Karja-karja
prosa
Edgar
Allan Poe mentak
djubkan,
tak
ha:nja
karena
pemikiran
jang
ta
djam
disertai daja-chajal jang unik dengan
pendjadjagannja dalam djiwa manusia setjara
mendalam dan
tak
djarang meremas-remas
hati
- Poe adalah pendjeladjah
jang
luar
biasa
atas
kepedihan dan penderitaan manusia
-
tapi
djuga
karena
kechususan
gajanja
jang
tak
kita
ketemui pooa
pengar
,ang-pengarang
lain dan
karena
kepadatan isi
karja-karjanja
kehebatan emosi serta
kemantapan
ungkapan
nja. Ternjata
bahwa
kehidupannja
jang
penuh
penanggungan itu
telah dihajati
sepenuhnja
olehnja dan disalurkan melalui bakat
besarnja
dalam
tjerita-tjerita
serta
sa:djak-sadjaknja, di
bimbing oleh keluhuran sikap
jang tak
kenai
keluh-kesah bagi dirinja sendiri, bahkan, ba
gaima:napun keadaan pribadinja, ia masih me
mandang kehidupan sebagai
kekuatan jang
ampuh dan berharga.
V
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 9/102
K.arja prosanja merupakan hasil-hasil presisi
jang
tak dapat
ditawar-tawar; tak satu kali
matpun terasa berlebih disitu. Sedangkan
sa
djak-sadjaknja
selain mengandung emosi
jang
pekat dan mengharukan, djuga memiliki
irama
musikal jang tersendiri dan mempesonakan.
Satu
kalimat dalam
sadjaknja ,Gagak
jang
terkenal diseluruh dunia itu membawakan inti
t j r jang chas bagi
pengarang
Poe, situkang
mimpi
jang
besar
ini :
,Dreaming
dreams
no
mortal ever dared to dream before .
vm
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 10/102
KUTJING HITAM
ku
tak menuntut
atau
berharap
bapwa
orang
akan pertjaja
pada tjerita
amat
adjaib ini
jang
terdjadi
dalam
rumahku
dan kini hendak
ku
tulis. Gila rasanja
untuk berharap
begitu se
dangkan aku tak pertjaja pada pantjaindraku
sendiri. Namun aku
tidak
gila dan sama sekali
ti
dak
bermimpi. Tapi besok
aku mati
dan
kare
na itu aku sekarang ingin membuang beban
djiwaku. Tak
ada
keinginanku selain memberi
tah
ukan
pada
dunia serangkaian peristiwa di
rum.ah setjara sederhana
dan
pendek tanpa
dibumbui. Segala peristiwa ini dengan akibat
aki
batnja telah mengetjutkan hatiku
- meng
an
iaja
- ·
bahkan
membinasakan diriku. Namun
aim
tak bennaksud
mentafsirkannja. Bagiku
tak ada hasilnja ketjuali kengerian; bagi
ora
ng
lain mungkin
tak
begitu mengeri
kan tapi gandjil. Ke1ak
hari
boleh djadi
aka n terdjumpa orang pandai jang mentaf
si
rk
an
keanehan ini sampai
terasa
biasa
sa
dja - seorang ahli pikir jang lebih tenang
le
bih berakal
dan
djauh kurang bingung dari
pada aku sendiri; dalam
tjerita jang kututur-
kan tanpa senang hati ini dia mungkin tak me
lihat apa-apa selain
rentetan
sebab-akibat
jang
bias
a belaka.
S
edjak
ketjil
aku
dikenal
suka
menurut
dan
be
rperi-kemanusiaan. Kelembutan
hatiku
bah
kan mentjolok mata hingga sering diperolok
ol
ok
kan
teman-temanku. Aku terutama meng
gemari binatang dan orang-tuaku mengizinkan
nku memiara pelbagai
binatang
dirumah.
Ber
-
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 11/102
sama mereka kuhabiskan sebagian
besar
wak
tuku; aku paling
bahagia
bila mengasuh atau
mengelus-elus mereka.
Tabiat ini tumbuh
ber
sama umurku
dan
sesudah
dewasa
kudapatkan
dari
padanja salah satu sumber terbesar
untuk
kesenanganku. Pada siapa
pernah
menjajangi
andjing
jang setia lagi pintar
tak
perlu kute
rangkan betapa
mendalam
dan mesra
kepuasan
jang
terdapat
dengan begitu. Dalam
tjinta
bi
natang
jang rela dan
suka berkorban itu
ada
sesuatu jang langsung
masuk
kehati seorang
jang sering
dapat
kesempatan untuk mengudji
persahabatan
kerdil ·serta kesetiaan
kabur jang
hanja dihasilkan oleh Manusia.
Alm kawin
muda
dan bersukur bahwa pada
istriku ada kesukaan jang serasi dengan
tjara
ku bersenang-senang. Sekali
faham akan
ke
gemaranlm
ia pergunakan
segala kesempatan
guna membeli hewan-hewan
piaraan
jang pa
ling menjenangkan. Kami mempunjai burung
burung ikan emas andjing jang b 1 \ ~ s kelin
tji-kelintji monjet ketjil
dan
seekor kutjing.
Jang
bela
kangan
ini
adalah
hewan jang luar
biasa besar
lagi
tjantik hitam
sama
sekali se
dangkan
kepintarannja
mengagumkan. Menge
nai
ketjerdasannja
ini
istriku jang tak
bebas
dari sedikit tahjul sering mengingatkan pada
kepertjajaan rakjat turun-temurun jang meng
anggap semua
kutjing hitam
sebagai tukang
sihir
jang
menjamar. Dia bukanlah sungguh
sungguh
pertjaja
- lmsebut
hal
ini
hanja
se
bab pada
saat
ini
aku
ingat pada hal itu.
Pluto
- demikian nama
kutjing itu
-
-
lah
ternan main-mainku
jang
paling kusajangi.
Hanja akulah
jang
memberinja makan dan dia
2
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 12/102
ikuti aku kemana pergiku dirumah dan halam
an. BRhkan den' an susah-pajah kutjegah
dia
mengikuti aku didjalanan.
Begitulah persahabatan kami berlangsung
bertahun-tahun. Selama itu - kuakui hal ini
dengan malu - tabiatku mengalami perubahan
azasi
kearah jang
buruk; disebabkan pengaruh
setan
jang
bernama minuman keras.
Hari
demi
"la
ri
aku bertambah murung,
Iekas
marah dan
m
aldn
kurang
memperhatikan
perasaan orang
ain. Alm
tak
segan-segan
m e m ~ k i
kata-kata
pedas
terhadap istriku.
Sampai-sampai aku
bahkan menangani dia. Dengan sendirinja he
wan-hewan piara:anku
ikut menderita
oleh ta
biatku jang berobah ini. Aku tak hanja melalai
kan, tapi -djuga menjiksa mereka. Tjuma Pluto
jang
kupandang
tak
amat
pantas untuk
diania
ja
tani aku tak ragu-ragu
untuk
menganiaja
kelintji-kelintji, monjet,
bahkan
siandjing, hila
m
ereka
mengganggu djalanku setjara kebetul
m
atau karena rasa sajang. Penjakitku kian
h.ma
kian
meningkat -
alangkah
djahat
sang
Alkohol
itu
- maka
achirnja Pluto
sendiripun
1ang kini
sudah
tua
dan karena
itu
agak
Iekas
1ersinggung, Pluto sendiripun djuga mengalami
ki
bat
kegeramanku.
P
ada suatu malam
tatkala aku pulang de
~ n sangat
mabuk
dari salah satu
tempat
ke
lujuranku dikota, kudapat kesan
bahwa
ia
rnen
ghindari
aku.
Kutangkap
dia.
Dalam
keta
lcutannja menghadapi keguaaranku,
ia
membu
tt luka
ketjil
dengan
giginja dalam tanganku.
cganasan iblis segera menguasai diriku.
Aku
ma ta-gelap. Seketika
itu
aku seolah kehilang
m diriku
jang asli,
dan kedjahatan jang amat
3
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 13/102
kedji disebabkan minuman
kera s
menggetarkan
tiap ototku. Dari
kantong
kuambil pisau
dan
kubuka, kupegang
binatang
sial
itu pada
ke
rongkongannja dan tak ajal lagi kutjungkil ma
tanja jang
sebelah Alangkah malu aku, waktu
kutulis
tentang
kekedjaman
terkutuk
ini. Aku
meradang dan gemetar.
Ketika esok harinja aku siuman - setelah
bius mabukku terhapus oleh
tidur
- aku m ~
rasa
setengah ngeri setengah menjesal
atas
ke
djahatanku
tapi perasaan ini
hanja
lemah
dan
tiada tegas, djiwaku sendiri
tiada
tergerak. Se
kali lagi
aku
tergelintjir dalam foja-foja,
maka
segala kenangan akan perbuatanku ,segera
tenggelam dalam anggur.
Semeptara itu sikutjing sembuh bemngsur
angsur. Sungguhpun lobang
mata
jang
kosong
itu
namp'ak seram, namun ia sendiri
agaknja
tak kesakitan lagi. Dia berkeliaran seperti bia
sa
didalam rumah, tapi dapat dimengerti bah
w
tiap
kali melihat aku dia lari dengan
sangat
ketakutan. Tjara hidupku jang dulu belum se
luruhnja
terhapus, hingga kebentjian setjara
mentjololt dari machluk
jang
dulu begitu
sa
jang p8idaku ini mula-mula masih djuga mem
buatku
sedih. Tapi
perasaan
inipun leka·s tersi
sih oleh kesebalan. Kemudian sebagai
puntjak
kesesatanku jang tak terampuni lagi tibalah
kerun:tuhan acblaklru.
Keadaan djiwa seperti ini belum dibahas oleh
filsafat. Namun aku
jakin
benar-benar bahwa
perversitas ini
salah satu getaran
djiwa manu
sia
jang terkuat - salah satu ketjenderungan
atau rasa
asli jang tak
dapat
ditentukan asal
nja,
tapi
memberi a:rah
pada
pembentukan
w
4
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 14/102
tak manusia. Siapakah
jang t k pernah
m e n j a ~
dari bahwa ia beratus
kali berbuat kedji atau
bodoh dengan
tiada alasan
selain keinsafan
bahwa
hal
itu
tak
boleh
diperbuatnja?
u k a n ~
kah kita punja
ketjondongan
untuk
t e r u s ~
menerus memperkosa Hukum, sungguhpun ma
sih punja otak sehat, djustru
lantaran
kita
tahu
bahwa
itu
hukum?
Sudah kusebut tadi,
sifat pervers ini mempertjepat keruntuhanku.
Hasrat
djiwa
jang
teradjuk
untuk
menjiksa diri
inilah -
untuk
memperkosa fitratnja sendiri
-
untuk
berbuat do.sa karena ingin berdosa -
hasrat
ini mendorong
aku untuk
meneruskan
penganiajaan atas
hewan
tak
bersalah
itu dan
achirnja membunuhnja.
Pada
suatu
pagi dengan atjuh
tak
atjuh
s ~
dja
kuduknja
kuikat
dengan tambang, lalu
k u ~
gantung
di a
pada
sebatang ranting
pohon -
kugantung dia
dengan
air mata
bertjutjuran
serta hati
penuh penjesalan
berat
- kugantung
dia
oleh sebab
kutahu
bahwa
dia
pernah m e ~
njajangi
aku dan oleh sebab
kutahu bahwa ia
tak pernah
mentjederai
aku
-
kugantung
dia
oleh sebab
kutahu bahwa
dengan begitu
aku
berbuat kedjahatan kedjahatan mahabesar,
hingga
kupertaruhkan
sukmaku jang abadi,
bahkan
-
djika hal
ini mungkin -
Tuhan
ang Maha Rahmani dan Maha Tahupun
tak
a
kan
dapat mengampuninja.
Pada hari
terdjadinja
kekedjaman
tak
b e r ~
tara tadi, malam-malam aku terbangun oleh
teriakan jang
menjebut
adanja
kebakaran. K e ~
lambu dil andjangku
dimakan
api. Seluruh ru
mah
menjala-njala. Hanja dengan susah-pajah
istriku, seorang budjang dan aku sendiri menje-
5
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 15/102
lamatkan diri dari
m:ati
terbakar.
Kerusakannja
sempurna. Seluruh kekajaanku terbasmi dan
sesudah itu aku menjerah pada keputus-asaan.
Aim sanggup mengatasi kelemahan djiwa,
hingga tak kutjari-tjari hubungan sebab
dan
akibat
antara mala-petaka ini dan kekedjaman
ku. Tapi hendak kusebut serangkaian kenjata-
.
an sadja
dan tak akan kubuang
satu mata
rantaipun
jang mungkin
ada artinja,
walaupun
t k
begitu penting.
Sehari
sesudah
bentjana
itu, kukundjungi reruntuh rumahku. Tembok
tembok
telah
roboh, ketjuali satu. Jang
satu
ini
tak amat tebal
dan
berdiri dalam bekas
kamar
jang kurang-lebih ada ditengah-tengah rumah;
dekat tembok tersebut pada hari jang lalu
ber·
diri kepala randjangku.
Kapur
disitu masih
baru, hingga merupakan ·
pertahanan
kuat
ter
hadap api,
maka
inilah sebabnja tembok
itu
tiada runtuh. Didepannja
ada
orang-orang
ber·
kerumun dengan berdesakan dan
banjaklab
jang dengan tjermat dan rusuh ·mengamat
amati satu bagian
tertentu.
Kata-kata
,Aneh "
dan ,Luar-biasa " serta uugkapan-ungkapan
lainnja seperti
itu
merangsang ingin
tahuku
. Aku mendekat. Pada permulaan putih
itu
kuli
hat
seolah dalam bas-relief bentuk seekor ku
tjing
raksasa. ,Tjap"
itu
sangat lengkap, hiug
ga menakdjubkan. Disekitar kuduk
binatang
itu ada seutas tambang.
Waktu pertama kali kulihat binatang djadi
djadian ini - begitulah kua.nggap
hal
itu
-
aku heran
dan
ngeri
tak
terhingga. Tapi
tak
lama kemudian
ak l
ditolong oleh sesuatu ka
djian. Kuingat
kutjing
itu
kugantung
dalam
taman disebelah rumah. Waktu kebakaran di
ketahui, taman segera penuh dengan manusia.
6
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 16/102
Tentu ada seorang jang memotong tali gan
tungan serta melemparkan kutjing qalam ka
marku
melalui djendela terbuka,
agaknja
de
ngan maksud membangunkan aku. Oleh run
tuhnja tembok-tembok lain korban kekedjam
anku itu tertekan pada kapur jang
masih
baru
:
Begitulah tjap jang kulihat
itu dibuat
oleh ka
pur .jang idipanasi a pi dan oleh amoniak
dari
majat kutjing
sendiri.
Meskipun
uraian
ten
ang
peristiwa adjaib
n
diterima oleh akalku, bahkan mungkin pula me
muaskan hati-nuraniku,
namun tak luput
m ~
hlnggalkan kesan mendalam dalam daja-chajal
anku. Berbulan-bulan
kutjing itu tak
lepas
lepas
dari
ingatanku dan selama
itu
menfelinap
dalam diriku perasaan kabur jang mirip dengan
penjesalan, tapi bukan. penjesalan
jang
sung
guh-sungguh.
Aku hanja
sanggup beraedih
hati
.
ata
s kematian
binatang
itu,
maka
dalam kedai
kedai kotor jang kini .lebih sering lagi kukun
djungi
akU:pun
mentjari hewan
piaraan
jang se- -
djenis dan
serupa
sebagai penggantinja.
Suatu
malam ketika
aku
setengah linglung
duduk dalam kedai jang terkenal ·sebagai t
p
at orang djahat
perhatianku sekonjong
konjong
tertarik
oleh benda
hitam jang
duduk
atas sebuah tong djenewer a tau tuak · jang me
ru
pakan
prabot terpenting dalam kamar. Tadi
n
ja
aku
telah
bermenit-menit memandang ke
a
tas
tong
itu,
maka
heranlah
aku
bahwa
benda
hi
tam
tadi tak lebih dulu kulihat disitu. Kuham
piri dia dan kudjamah. Itulah seekor kutjing
(I
hitam, Sangat besar, sedikit-dij:dtnja sebesar
Pl
ut
o dan
sangat
mirip pula prudanja,
k ~ t j u l i
dalam satu hal. Pluto
tak
punja bulu putih se-.
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 17/102
helaipun dibagian
mana sadja
dari badannja
sedang
pada
kutjing ini ada belang putih
besar
jang
menutup hampir
seluruh
bilangan
d d ~
nja.
Waktu kuraba
dia
segera bangkit, m e n d e n g ~
kur
keras serta menggeserkan kepalanja ke
tanganku
agaknja
amat
senanglah
ia
akan
· perhatianku. Kutjing seperti inilah jang ku
tjari. Aku
segera
menawarnja dari tukang
ke
dai,
tapi dia
bukan
pemiliknja,
ia
tak
tahu
menahu tentang
binatang
itu, tak
pernah
meli
hatnja sebelumnja.
Aku
terus
membelainja
dan ketika
aku r-
kemas-kemas hendak pulang, hewan itu agak
nja ingin mengikuti aku.
Kubiarkan
dia begitu
dan
sambil
berdjalan aku
sekali-kali membung
kuk serta
membelainja lagi. Setiba dirumahku,
ia Iekas merasa senang disitu
dan
segera men
djadi kesajangan istriku.
Akan diriku,
aku
Iekas
merasa
djemu
terha
dap binatang
ini.
Hal
ini
sama
sekali berlainan
dengan
apa jang
kuharap semula, tapi
--.
entah
bagaimana
dan
mengapa -
kesukaannja
jang
dinjatakan terus-terang terhadap diriku itu
malah
mengganggu
dan memuakkan
hatiku.
Berdikit- dikit perasaan terganggu
dan
muak
ini
memuntjak sampai
kebentjian
jang
berkobar
kobar.
Aku
singkiri binatang itu. Sedjenis pe
rasaan malu,
ditambah
kenangan
akan
keke
djamanku
dulu,
mentjegah
aku
untuk
meng
aniaja dia. Selama pekan-pekan pertama ku
djaga
supaja
tak kupukul
dia atau kusakiti
se
tjara
lain, tapi
lambat-laun-
lambat-laun se
kali - aku melihatnja dengan kedjidjikan jang
tak
terutjapkan
dan ingin diam- diam melari-
8
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 18/102
kan diri dari
kehadirannja
jang kubentji se
perti hendak menghindari penjakit.
Jang
pasti
menambah kebentjianku
terha
dapnja ialah bahwa sehari setelah ia
kubawa
pulang sudah
kulihat
bahwa seperti Pluto dju
ga
diapun kehilangan satu mata.
Tapi
keaneh
an ini djustru membuat istriku lebih sajang lagi
padanja;
seperti
sudah
kusebut, dia mempu
njai
rasa
kemanusiaan
jang amat halus jang
dulu djuga merupakan tjiri terpenting padaku
dan mendjadi sumber
kesenanganku
jang pa
ling
murni dan bersahadja.
Tapi dengan kedjidjikanku
terhadap kutjing
ini rupa-rupanja kemesraannja kepadaku ma
lah
bertambah. Dia ikuti langkahku
dengan
ke
patuhan jang sukar
difahamkan
oleh pemba
t ja. Dimana djuga
aku
duduk, dia meringkuk
dibawah
kursiku atau
melompat
kepangkuanku
serta melimpahkan kemesraannja jang memu
alkan. Bila
aku bangkit
untuk berdjalan dia
menjusup antara kaki-kakiku, hingga
aku
ham
pir
tergelintjir;
ataupun digaitkannja tjakar
nja
jang
·
pandjang
lagi
tadjam itu
ketjelanaku
dan dengan begitu naik kedadaku. Pada saat
saat ·demikian aku ingin membunuhnja dengan
sat
u pukulan,
namun
niatku selalu terhalang,
cb gian karena
kenanganku pada
kedjahatan
m jang dulu, tapi terutama -
hendaknja
ku
akui lekas-lekas -
karena aku sangat
takut
pada
binatang
itu.
Soal takut ini
bukannja
takut
pada sesuatu
hcntjana
jang
njata -
tapi
sulit bagiku
untuk
rncne
rangkan
setjara lain.
Njaris aku merasa
malu - ja,
bahkan dalam
sel
untuk hukuman
mati ini
aku
bisa merasa malu -
untuk
meng-
9
11563-
2).
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 19/102
akui
bahwa rasa takut dan nger1
Jang
diba
ngunkan odalam
diriku
oleh binatang ini telah
diperhebat
oleh
chajalan
paling gila
jang dapat
dipikirkan oleh manusia. Lebih
odari satu
kali
sadja
istriku
mengarahkan perhatianku pa.da
keanehan belang putih
jang telah kusebut
dan
merupakan satu-satunja perbedaan
jang njata
antara binatang
ini
dan kutjing jang telah
ku
binasakan. Pembatja
barangkali masih
ingat
bahwa
belang
itu
meskipun
besar,
namun
pada
mulanja
kabur belaka.
Tapi
lambat-
laun
- ber
dikit-dikit sampai hampir
tak
kelihatan,
hingga
otakku
lama
tak
mau menerimanja sebagai ke
njataan
- maka
achirnja
belang
itu merupakan
·
garis-lingkar jang
sangat
njata lagi
tadjam.
Belang
putih itu
kini
menggambarkan sesuatu
benda
jang
kusebut
hanja
dengan
menggigil -
dan inilah sebab
utama
mengapa kubentji dan
kutakuti
momok ini dan ingin kubunuh, andai
lmta aku berani
-
gambaran itu membajang
kan sesuatu jang menakutkan, menjeramkan,
ialah Alat Gantungan 0, lambang Kengerian
dan Kedjahatan jang
menjedihkan
dan menge
tjutkan
hati,
lam
bang
Siksaan
dan
Maut
Tak pernah ada manusia
jang
menderita
se
perti aku
ini kini.
Hanja binatang tak berakal
- jang ka
wan
sedjenisnja kubunuh
atjuh
tak
atjuh
- .binata.n:g
tak berakal
sadja sudah
sanggup
membuat
aku masjgul tak tertahan
kan, aku,
seorang
manus
ia
jang
tertjipta
me
nurut
chuluk Allah
Ta'ala
Wahai,
tak
kukenal
lagi kerestuan
istirahat, siang maupun malam
Siang
hari momok itu tak membiarkan aku se
orang
diri, walaupun sebentar sadja; malam
malam
aku bangun
terperandjat
sedjam
demi
sedjam, oleh impian
jang sangat menakutkan
10
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 20/102
lalu kurasakan nafas panas momok itu melang
gar mukaku sedangkan
tubuhnja
jang amat
berat
- pendjelmaan impian
buruk jang
tali
dapat
kuusir -
berpidjak
abadi atas dja.ntung-
ku
Tertekan oleh
siksaan-siksaan seperti
ini
lenjaplah sisa-sisa ketjil
kebaikan
budi
dalam
diriku. Tjuma pikiran-pikiran djahat jang me
nemani aku - amat
djahil
dan durhaka Rasa
tak
senangku meningkat djadi
rasa
bentji
ter
hadap semua hal
dan
seluruh umat manusia,
maka
jang
mendjadi
korban dari
ledakan
ledakan
amarahku jang
bertubi-tubi
dan tak
terkendalikan
serta
membabi-buta ini -
o tje
laka
-
adalah
seringkali
istriku
sendiri
jang
sabar dan
penurut
itu
Pada suatu hari
ia
menemani
aku
mengambil
sesuatu buat
keperluan rumah-tangga,
masuk
dalam kolong dibawah rumah
tua jang
terpak
sa kami diami akibat kemiskinan kami. Kutjing
itu mengikuti aku turun tangga
terdjal, sampai
aku hampir
tergelintjir.
Hal ini
membuat
da
rahku
mendidih. Lupa akan ketjemasan ke
kanak-kanakan
jang
sampai
kini
mentjegah
t
anganku,
dalam amarah itu kuangkat
setang
kai
kapak. Kutudjukan pukul·
an paJda binatang
itn
jang
pasti ketika itu djuga akan
tjelaka,
djika pukulan djatuh seperti jang
kumaksud
kan. Tapi
pukulan
ditahan oleh tangan istriku.
Tangkisan
ini membuat aku
mengamuk
lebih
dari
setan;
kusentakkan tanganku dari
geng
ga
mannja dan
kukubur kapakku dalam otak
nj
a.
Dia djatuh mati ditempatnja
tanpa
merin
t
Sehabis
pembunuhan
kedji
itu
aku segera
be
rusaha
menjembunjikan
majat
dengan segala
11
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 21/102
ketabahan hati. Aku
sadar bahwa
tak mungk:in
majat itu kuangkat dari rumah siang maupun
malam, dengan
tak diketahui para tetangga.
Kuka..dji
berbagai
pertimbangan. Sekali kupikir
hendak mentjintjang
majat
itu, lantas memw
basminja
dengan a pi; pada saat lain aku mau
menggali kuburnja dalam lantai kolong. Kupi
kir lagi lebih
baik membuangnja
dalam
sumur
dipekarangan, ataupun membungkusnja dalam
peti
dengan menganggapnja
sebagai
barang
dagangan
jang
dibungkus setjara lazimnja,
lantas
menjuruh
seorang
kuli
membawanja
ke
luar. Achirnja kudapatkan akal jang kuanggap
djauh lebih djitu
dari
lain-lainnja.
Kuputuskan
akan menutupnja dalam tembok,
seperti
konon
dike 'djakan oleh rahib-rahib
pada
Aba:d
Per
tengahan
dengan
korban-korban
mereka
.
Untuk keperluan ini tembok kolong rumah
itu sangat
tjotjok.
Dinding-dindingnja
tidak
amat
kokoh dan
baru
dikapur seluruhnja de
ngan ramuan kasar jang tak mendjadi keras,
karena
disitu
udara
lembab.
Ketju
ali
itu disalah
satu
dinding
a da bagian jang
mendj
or
ak, dulu
tjerobong asap atau
tungku
palsu, t api telah
ditutup dan kini tak beda rupanja dengan tem
bok biasa
dalam ruangan
itu. Tak kubimbang
kan bahwa ditempat ini aku dengan mudah da
pat
mengeluarkan
bata-bata
menjodokkan ma
jat
kedalam serta menemboki kembali dinding
itu, hingga tak seorangpun akan melihat
se
suatu jang mentjurigakan.
Dan
perhitunganku tidaklah
keliru. Dengan
memakai linggis odengan mudahnja kubongkar
batu-batu bata
maka
setelah
deng
an
hati-hati
kusandarkan
majat
itu pada tembok sebelah
12
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 22/102
dalam, kutahan dia dalam sikapnja
jang
be
gitu,
sedangkan
dengan
tangan lainnja mudah
pula kuletakkan kembali susunan batu seperti
semula. Setelah kubeli
pasir
dan kapur
dengan
hati-hati sekali, kubikin ramuan jang tak
beda
rupanja dari
jang
lama, maka dengan itu kula
bur tembok
baru
itu dengan teliti sekali. Sele
sai itu aku
merasa
puas, karena berhasil baik.
Tembok tak sedikitpun
menampakkan
bekas
pembongkarannja. Sisa-sisa dilantai kupungut
dengan sangat tjermat. Dengan bangga aku
menengok keliling, sambil
berkata
dalam
batin:
,Kali ini achirnja susah-pajahku tak sia-sia".
Langkah berikutnja ialah mentjari
kutjing
itu jang
telah menjebabkan
bentjana ini,
sebab
kini aku achirnja
berniat hendak
membunuh
nja. Andaikata
kutangkap
dia pada saat itu,
tak dapat diragukan lagi nasibnja. Tapi agak
nja binatang tjerdik itu telah mendjadi waspa
da
oleh
keganasanku jang
bergelora tempo
hari
itu,
maka
ia tak
menampakkan
batang hidung
nja lagi dalam keadaanku seperti ini. Mustahil
dapat
kugambarkan
perasaan njaman dan lega.
jang ditimbulkan dalam dadaku oleh tak-hadir
nja
machluk
terkutuk
itu.
Ia
tak muntjul
muntjul malam itu, maka meskipun untuk satu
malam
sadja
sedjak ia
mengindjak Lantai
ru
mahku, aku bisa tidur njenjak dan tenteram,
ja, tidur, sungguhpun dengan beban pembunuh
an dalam hati-nurani.
Hari
kedua dan ketiga berlalu dan masih
sadja penjiksaku itu belum kembali. Sekali ini
aku bernafas sebagai
orang
merdeka. Dalam
takutnja
sihantu itu telah meninggalkan
ru
mahku
selama-lamanja.
Tak akan
kulihat
lagi
dia Sempumalah bahagiaku Dosaku
jang
3
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 23/102
dahsjat itu hanja
sedikit
mengganggu pera
saanku. Orang telah mengadjukan
beberapa
pertanjaan,
tapi
itu
dengan mudah
sadja
ku
djawab. Bahkan ada pula penggeledahan, tapi
tentu sadja tak ditemukan apa-apa.
Kuanggap
kesukaranku dihari
depan sudah
terojamin.
Hari
keempat
sesudah pembunuhan
itu
tiba
tiba sekali muntjul serombongan pulisi,
maka
mulai lagi pemeriksaan keras dirumah. Karena
aku jakin bahwa tempat
simpanan
tak
bakal
ditemukan,
hal
ini sama sekali
tak mengetjut
kan hatiku. Agen-agen itu meminta aku meng
antar mereka. Mereka
memeriksa
segala po·
djok
dan pelosok.
Kesudahannja untuk
ketiga
atau keempat kalinja mereka turun kekolong
dibawah tanah. Padaku tak satu ototpun jang
bergetar.
Djantungku
berdetak
tenang, seolah
djantung
orang jang tidur
tenteram. Kulintasi
kolong dari
udjung
keudjung. Kusalibkan le
ngan-lengan kedada, sambil berdjalan tenang
kian-kemari. Pulisi itu sudah puas benar dan
sudah
mau pergi. Kegembiraan
hatiku amat
besar, sampai
tak dapat
kukendalikan.
Hasrat
ku
mera:dang-radang
untuk
mengutjapkan
se
patah kata belaka sebagai alamat kemenangan
untuk lebih menguatkan lagi kejakinan mereka
bahwa
aku
tak
bersalah.
,Tuan-tuan , udjarku achirnja, ketika mere
ka naik tangga,
,sukurlah
saja dapat member
sihkan
diri dari
sjak-wasangka tuan-tuan.
De
ngan hormat saja
utjapkan
selamat walafiat.
Tunggu
sebentar,
tuan-
t u n
ini,
ja, ini
ada
lah rumah jang kokoh sekali pembikinannja .
(Tak
'dapat
kutahan
keinginanku jang kegila
gilaan untuk memberi kesan
bahwa
aku tak
\4
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 24/102
gelisah,
maka
itulah
sebabnja
omonganku tak
karuan). - ,Boleh dikatakan,
pembuatannja
sempurna. Tembok-tembok ini -
tuan-tuan
sudah
mau
pergi?
- tembok-tembok ini disu
sun dengan kokoh . Maka dengan sikap gega
bah jang kegila-gilaan aku memukul keras
keras dengan tongkat jang
kupegang, djustru
pada bagian tembok jang menjembunjikan ma
jat
istriku jang
tertjinta.
Hendaknja Allah melindungi serta menjela
matkan aku dari
Setan Djahanam
Barn
sadja
gema pukulan-pukulanku tenggelam dalam ke
sunjian,
maka akupun
didjawab oleh
suara dari
kubur - oleh djerit jang semula sajup-sajup
dan
putus-putus, seperti tangis seorang
anak,
lalu
tjepat
melantang
djadi
teriakan pandjang,
keras dan
tak habis-habis, sama sekali aneh
dan tidak
insaniah
-
suara
melolong pekik
meratap-ratap,
pekik kemenangan
jang
menge
rikan, seperti jang
hanja mungkin terlontar
dari neraka, terpadu dari kerongkongan mere
ka
jang
laknat dan teraniaja
serta teriakan
iblis-iblis
jang
gembira atas penjiksaan korban
korban.
Tak
dapat dilukiskan
apa jang temsa
oleh
ku. Hampir
pingsan
aku
berdjalan sempojong
an
kearah
tembok diseberang tembok tadi. Se
sa
at
lamanja
serombongan agen diatas tangga
itu
berdiri
tak
bergerak, terdjerat
oleh
kedjut
an
dan
kengerian
dahsjat.
Pada
saat
berikut
n
ja
selusin
tangan
kuat
sibuk membongkar
tembok. Dan
djatuhlah
tembok
itu seutuhnja.
Majat jang sudah
busuk
sekali
dan
dilumuri
darah kental itu berdiri
tegak
didepan penon
ton-penontonnja. Diatas kepalanja duduklah
15
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 25/102
kutjing jang mendjidjikkan
itu
dengan mulut
menganga lebar, dan
matanja
jang
tunggal itu
menjala-njala. Dialah jang menjebabkan aku
djadi
pembunuh
dan
kini
dengan
suara
chianat-
nja
ia
menjerahkan diriku pada algodjo. antu
itu
telah ikut kumasukkan dalam tembok
6
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 26/102
SISTIM DR.
TARR
DAN PROF. FETHER
Pada musim panas tahun 18 - ketika aku ber
keliling diwilajah-wilajah Perantjis paling Se
latan,
pevdjalanan
membawa
aku sampai
bebe
rapa mil dekat sebuah Maison de
Sante,
rumah
gila
swasta;
ten ang
gedung
ini aku
telah
ba
njak dengar dari r e ~ a n - r e k a n k u dokter-dokter
di
Paris.
Karena aku
tak
pernah
mengundjungi
tempat demikian,
kupikir kesempatan
ini
ter
lalu
baik
untuk
dilewatkan; djadi
kuusulkan
pada temanku seperdjalanan
aku baru berke
nalan dengan dia setjara
kebetulan, sedikit
bari
berselang , supaja
mengganti haluan sela
ma kira-kira satu djam, guna
melihat-lihat
da-
lam
lembaga
itu. Tapi
dia keberatan
dengan
alasan pertama-tama bahwa ia
memburu
waktu
dan
kedua karena ia biasanja
ngeri bila
ketemu
orang gila. Namun
diandjurkannja
supaja aku
djangan
sampai
mentjegah pemuasan hasrat
ku hanja karena hendak bersikap sopan
kepa
danja; dikatakannja, ia akan
meneruskan
per
djalanan
dengan
pelan-pelan,
agar dapat
kuke
djar
dia
hari
itu djuga, atau
selambat-lambat
nja hari berikutnja.
Waktu
ia
minta-diri, kupikir
bahwa
aku
mungkin menemui
kesulitan
untuk mendapat
izin masuk dalam
gedung
itu, lantas kusampai
kan
kechawatiranku
tentang
hal ini.
Ia
men
djawab
bahwa mungkin
ada kesulitan,
ketjuali
kalau
aku kenai direkturnja ·sendiri, Monsieur
Maillard, setjara pribadi, atau mempunjai surat
kepertjajaan dan sebagainja, sebab tata-tertib
dirumah-rumah gila swasta ini lebih ketat dari
17
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 27/102
peraturan-peraturan diru:mah-sakit umum.
Dia tuturkan pula
beberapa
tahun jang lampau
ia berkenalan dengan Maillard maka
a
berse
dia menolong sekedar dengan mengantar aku
sampai pintu untuk
diperkenalkannja;
tapi -
rasaannja terhadap
penjakit gila menghalangi
nja untuk masuk gedung.
Kuutjapkan trimakasih padanja
maka de
ngan
meninggalkan djalan raja kami lalui dja
lan setapak jang ditumbuhi rumput dan sete
ngah
djam
kemudian
njaris
menghilang
dalam
hutan
lebat
jang menjelubungi
kaki
bukit. Ka
mi
naik
kuda ·
dihutan
gelap-lembab ini
kira
kira
dua mil lagi
dan
barulah nampak Maison
de Sante itu. Itulah pura adjaib jang bobrok
dan
sebenarnja
hampir
tak
lajak lagi untuk di
diami
lantaran
sudah
tua dan
tidak
terpeli
hara.
Bukan
main
takutku
melihat
ini
dan
dengan
mengekang
kendali
kudaku aku
sete
ngah
berni
•at
untuk berbalik sadja. Tapi
segera
kelemahanku
ini
terasa
memalukan maka aku
pun
berdjalan terus.
Waktu
mendekati
gapura nampaklah pintu
terbuka
sedikit
dan ada orang
mengintai
disitu.
Sesaat
kemudian
dia
keluar
menjapa temankn
dengan menjebut namanja bersalaman ramah
tamah
dengannja
serta mempersilakannja
su
paja
turun.
Dialah
Monsieur Maillard sendiri.
Dia seorang bangsawan kolot
gagah
tampan
hal
us
budi-bahasanja; gerak-geriknja
disertai
kesungguhan
hati
martabat dan wibawa jang
sangat
mengesan.
Sesudah
kawanku memperkenalkan
aku
dan
menjebut keinginanku hendak melihat-lihat
serta menerima djaminan Monsieur Maillard
bahwa aku
akan diberinja
segala perhatian
ia-
18
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 28/102
pun
minta- diri
dan
selandjutnja tak
kulihat
kembali.
Setelah
ia pergi, direktur
itu
mempersilakan
aku
masuk
salon ketjil
jang sang
at
rapi;
an
a
ra tanda-tanda lain
jang menundjukkan
selera
halus disitu
ada
banjak
buku,
lukisan, pot bu
nga
serta
alat-alat musik. Didalam
tungku
me
njala api
jang meriah.
Didepan sebuah piano
duduk seomng perempuan jang muda dan sa
ngat tjantik, sedang menjanji sebuah aria Bel
lini; waktu aku masuk, ia berhenti
menjanji
serta
menjambutku
dengan kesopanan
jang
menjedapkan.
Suaranja lemah-lembut dan se
gala perilakunja berendah hati.
Agaknja kuli
hat pula sisa-sisa
kesedihan
diwadjahnja jang
meskipun sangat putjat, namun menurut sele
raku
tiada
mend
j
emukan. Dia berpakaian ka
bungan dan dia timbulkan dalam hatiku
rasa
hormat
bertjampur
minat dan kekaguman.
Di Paris aku
telah
dengar bahwa
lembaga
Monsieur Maillard
ini
dipimpin atas dasar jang .
biasanja disebut
,sistim
memberi hati , jakni
se
gala
hukuman
dihindari, bahkan
kurungan
d
jarang
di
pergunakan,
dan
pasien-pasien
nam
paknja banjak
dibebaskan, sungguhpun dengan
dia
m-diam diawasi djuga;
keba
njakan
mereka
di
perbolehkan
berkeliaran dirumah dan dipeka
rangan,
dengan berpakaian biasa
seperti
orang
jan
g
waras
otaknja.
Mengingat
kesan-kesan
itu, dengan
hati-hati
lm
pertimbangan
apa jang akan
kukatakan
di
depan wanita
muda
ini, sebab aku
tak jakin
apakah
dia
waras;
sebetulnja djuga
ada
sinar
lintjah dalam matanja jang
njaris
menjebab
ka
n aku
setengah
pertjaja bahwa dia tidak
wa
ras. Dari itu kubatasi
omonganku pada hal-hal
19
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 29/102
jang umum
serta lain-lainnja jang kira-kira
tak
akan
mengesalkan atau merusuhkan, seka
lipun bagi orang gila. Semua jang kuutjapkan
didjawabnja dengan tjara-tjara
jang
betul
betul sehat;
bahkan pendiriannja
sendiri me
nundjukkan akal
jang
sesehat-sehatnja. Tapi
aku telah
lama mengenal ilmu-djiwa tentang
penjakit gila, hingga telah beladjar tak
amat
mempertjajai kewarasan lahiriah, maka
selama
t n j ~ d j w b
itu
kupertahankan
sikap hati-hati
jang
kumulai tadi.
Tiba-tiba
masuk seorang
budjang idalam pa
kaian dinas jang indah;
diatas baki
dibawanja
buah-buahan, anggur
dan
suguhan-suguhan la
innja.
Setelah kutjitjip suguhan
ini,
wanita tadi
segera meninggalkan kamar. Seperginja aku
berpaling
pada
tuan-rumahku
dengan
air-muka
jang bertanja-tanja.
,Bukan , udjarnja,
,o,
bukan dia
seorang
kenabatku - kemenakan; dia
orang
jang her·
bakat baik
sekali .
,Seribu
maaf
atas
ketjurigaan
saja , sahut
ku, , tapi tentu tuan bisa memaafkan saja. Ka
m
di
Paris
tahu
benar
tentang
pimpinan
tuan
jang sangat baik disini,
maka
saja pikir
mung
kin sekali . . .
Ja,
ja
- tjukup - saja malah mesti
ber
trimakasih
atas sikap
tuan jang
hati-hati dan
patut dipudji itu.
Kebidjaksanaan
sebesar itu
djarang terdjumpa pada orang muda,
dan
lebih
d
ari
sa
tu
kali
telah terdjadi
insiden
jang
tak
diharapkan, oleh karena
para
tamu kurang
hati-hat i.
Waktu
sistim saja jang
lama
didja
lankan, dan pasien-pasien dibolehkan djalan
djalan
sesuka hati, mereka
sering dibikin rusuh
setjara membahajakan oleh orang-orang
jang
2
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 30/102
tak patut melihat-lihat
gedung
ini. Itu sebab
nja saja terpaksa membuat tata-tertib keras
jang
exclusif;
tak ada
orang
diizinkan
masuk,
kalau
kelakuannja
tak
dapat saja pertjajai".
,Waktu sistim tuan jang lama didjalankan ?
tanjaku dengan mengulangi
kata-katanja.
,Djadi kalau .saja
tak
salah-faham, ,sistim
memberi hati" .
jang
sering saja dengar itu tak
berlaku lagi ?
,Beberapa
minggu
jang
lalu
sistim
itu
telah
kami
lepaskan
untuk
selama-lamanja".
,Begitu? Saja sangat
heran "
,Tuan", sahutnja sambil menarik nafas
pan
djang,
,kami pandang
mendesak sekali
untuk
kembali pa:da tjara-tjara lama. Sistim memberi
hati itu
selalu
berbahaja
besar;
sedangkan
ke
untungannja
sangat
dilebih-lebihkan.
Saja
rasa,
sistim itu disini
sudah
lebih banjak ditjoba
dari
pada ditempat-tempat lain. Apa
jang
boleh di
tuntut
oleh akal sehat manusia, telah
kami ker
djakan sedapat-dapatnja. Sajang tuan tak sem
pat mengundjungi
kami
lebih dulu, supaja
tuan
bisa menimbang sendiri. Tapi saja duga tuan
sudah
maklum
akan
sistim memberi
hati itu
-
dengan segala seluk-beluknja
?"
,Ti:dak seluruhnja.
Jang
saja dengar tjuma
saja terima
dari orang
ketiga
dan
keempat".
,Nah,
boleh dikatakan bahwa dengan sistim
ini pada umumnja
pasien-pasien
adalah
mena
ges,
jaitu
kami turuti
kehendak
mereka.
Kami
ta
k
membantah
pikiran
aneh-aneh
jang
masuk
dalam
otak
sigila, malah sebaliknja, kami teri
ma dan kami andjurkan itu; banjaklah penjem
b
uhan
jang menetap paling lama jang
terdjadi
setjara demikian. Tak ada dalih lebih berkesan
pada otak lemah orang gila dari pada reductio
2
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 31/102
ad
absurdum*). Misalnja ada
jang
menjangka
d.irinja seekor
ajam.
Pengobatannja ialah,
kami
terima hal ini
sebagai
kenjataan; kami -sebut
sipasien bodoh
kalau
ia
tak
tjukup
mengakui
itu
sebagai
ken j t n
maka
untuk seminggu
lamanja
kami
larang
dia makan makanan
jang
lain dari jang betul-betul .sesuai untuk ajam.
Dengan
begitu sedikit
beras
dan kerikil sudab
membuahkan
hasi.l jang
mengherankan .
,Tapi
apakah
tjara
.
memberi hati itu sudah
merupakan
seluruh
sistim
?
,Sarna sekali
belum. Kamipun
pertjaja sekali
pada
hiburan sederhana seperti musik, menari,
Iatiha
n
bersama
pada
umumnja,
main kartu,
u k u ~ u k u tertentu, dan sebagainja. Kamipun
mengobati tiap-tiap
mereka
seolah
untuk
pe
njakit
fisik
jang
biasa,
dan
perkataan
,gila
tak pernah digunakan.
Soal
penting
ialah
me
njuruh
tiap orang gila
mengamat-amati sepak
terdjang
kawan-kawannja.
Untuk dapat mem
pertjajai pengertian
dan
kebidjaksanaan orang
gila ldta
mesti
menguasai dia lahir-batin. De
ngan
begitu
kami
tak usah
mempunjai
banjak
tenaga
pendjaga
jang
mahal itu .
,Dan tuan tak menggunakan hukuman apa-
pun djuga ?
,Tidak .
,Djuga
tak
pernah mengurung pasien
?
,Djarang
sekali.
Kadang-kadang kalau ada
jang penjakitnja
mentjapai
krisis atau seko
njong-konjong
djadi
galak,
kami
masukkan
dia
dalam kamar terpentjil supaja
kegontjangan
batinnja tak
menulari kawan-kawannja; disitu
ia
tinggal
sampai kami pulangkan dia kepada
*) mengambil kesimpulan jang tak masuk akal.
Pent).
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 32/102
kei abatnja - sebab
kami tak
mau urusan de
ngan orang
gila jang suka mengamuk. Lazim
nja ia
dipindah
kerumah-sakit
umum .
,Dan semua ini sudah tuan rubah, karena
lebih
baik
begitu
menurut
pendapat
tuan
?
,Memang.
Sistim
itu ada
kekurangan-keku
mngannja, bahkan
ada
bahajanja. Sukurlah
tempo hari sistim itu ditinggalkan orang dise
mua Maison
de Sante di Perantjis .
,Saja
sangat heran tentang apa jang tuan
sebut udjarku. ,Sebab pada waktu ini
sud
'ah
saja
saksikan bahwa
dibagian
manapun
dine
geri ini
tak
ada
dipergunakan tjara
pengobat
an jang
lain
untuk
penjakit gila .
,Tuan masih
muda
djawab tuan
rumahku,
,tapi
kelak tuan akan beladjar
menganut
pen
dirian sendiri
tentang apa
jang
terdjadi
didu
nia dan tiada
bergantung
pada gundjingan
orang
lain. Djangan
pertjaja
apa
jang tuan
de
ngar dan
pertjajalah
separoh sadja apa jang
tuan lihat.
Tentang
Maison de Sante
kami
ini
teranglah bahwa ada orang
jang
tak
tahu-me
nahu telah menjesatkan tuan. T:api sesudah
ma
kan-siang, bila
tuan sudah tjukup melepaskan
lelah akibat perdjalanan,
dengan
.
senang
hati
saja
akan
mengantar
tuan digedung
ini serta
memperkenalkan
tuan
dengan sistim jang me
nurut pendapat saja
dan pendapat tiap
orang
jang telah
menjaksikan pelaksanaannja, ada
lah
jang
paling
tepat
dan
paling
besar
hasilnja
dari
jang pernah ditemukan man
usia .
,Sistim tuan sendiri? T uan temukan
sendi-
' ?
l ' .
,Saja bangga ,
djawabnja,
,bahwa
ini boleh
saja akui
sebagai penemuan
saja
sendiri -
meskipun tidak .
seluruhnja .
23
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 33/102
Demikian aku
bertjakap-tjakap
dengan Mon
sieur
Maillal d satu-dua djam lamanja dan se
lama
itu
ia
perlihatkan
padaku
taman-taman
serta kebun-kebun sajur dan buah-buahan di
tempat
itu.
,Saat
ini
tidak
saja bawa
tuan pada
pasien
pasien lebih dulu
udjarnja.
,Bagi orang
jang
perasa pertemuan demikian sedikit-banjak
menggontjangkan hati, dan
saja tak
mau me
rusak
selera
tuan
untuk
makan-siang. Marl
ma
kan.
Tuan akan mendapat daging
anak sapi
a Ia St. M e ~ e h o u l t kubisbunga dengan bumbu
veloute - kemudian segelas anggur Clos de
Vougeot-
dengan
begitu
urat-saraf tuan nan
ti tjukup
kuat .
Pukul enam lontjeng-makan
dibunjikan;
tuan-rumah mengantarku dalam kamar-makan,
dimana telah
berhimpun sangat banjak
orang
-
ada
dua puluh lima
atau
tiga puluh. Mereka
agaknja
dari
lapisan atas dan pasti berbudi
tinggi,
sungguhpun
kupikir bahwa pakaian me
reka
terlampau
indah,
terlalu
menuruti kemen
terengan
disebuah
istana
kuno jang berlebih
lebih:an. Kulihat sedikit-<dikitnja dua
pertiga
dari
tamu-tamu
itu adalah perempuan, tapi be
berapa dari mereka
ini
sama
sekali tidak ber
pakaian menurut apa
jang
di Paris
pada waktu
it
u
akan dipandang
sebagai
selera
baik. Misal
nja
banjak diantara
wanita
disitu jang umur
nja tak
tn.ungkin
kurang dari tudjuh
puluh
ta
hun, menghiasi diri
setjara
berlimpahan de
ngan permata seperti tjintjin, gelang, subang,
sedangkan lengan dan dada dibiarkan terbuka
setjara
memalukan
.
Kulihat
pula
bahwa
amat
sedikit pakaiah jang
bagus
potongannja,
atau
sekurang-kurangnja amat sedikit pakaian jang
4
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 34/102
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 35/102
letaknja
pada tiga
segi paralelogram dengan
sebuah
pintu disegi jang keempat. Djumlah se
mua
djendela
tak kurang dari
sepuluh.
Medja
diatur
dengan
sangat
mewah. Medja
ini
penuh-sesak dengan
piring-piring dan lebih
didjedjali lagi
dengan hidangan. Kemewahan
n sungguh
menundjukkan kebiadaban. Agak
nja
.
ada tjukup
daging
untuk
mengenjangkan
segrombolan raksasa.
Seumur
hidup tak
pernah
kusaksikan pemborosan dan penghamburan
se
besar
im
dari karunia Tuhan
dibumi.
Tapi
pe
nataan medja menundjukkan selera sangat bu
ruk dan mataku jang biasa pada tjahaja jang
tenang itu kini terganggu sampai pedih oleh
sinar jang
kuat sekali
dari
lilin-lilin
tak
terhi
tung
banjaknja
dalam kandil-kandil perak jang
dipasang dimedja
dan
dimana
sadja
dalam
ka·
mar asal ada
tempat
terluang. Beberapa
bu
djang sibuk melajani kami dengan radjin. Di
atas medja
besar
disudut
kamar jang terdjauh
duduklah tudjuh atau
delapan
orang dengan be
berapa
biola seruling trombon dan
genderang.
Sekali-sekali
selama aku
makan orang-ora ng
ini
sangat mengganggu aku
dengan
segala ma
tjam
kegaduhan
jang dimaksud sebagai musik .
dan rupa-rupanja
amat menggembirakan
se
mua hadirin ketjuali aku sendiri.
Aku
terpaksa
berpendapat
bahwa semua
jang kulihat itu
dalam keseluruhannja
menim
bulkan kesan jang adjaib sekali -
tapi
me
manglah
dunia penuh manusia
aneka-ragam
dengan matjam-matjam pikiran dan segala
adat-istiada.t
jang sudah
dilazimkan. Akupun
telah tjukup sering melawat hingga
punja
ke
sanggupan
besar
untuk
tak
Iekas
mendjadi
he
ran. Djadi duduklah aku tenang-tenang disebe-
6
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 36/102
·
lah kanan
tuan-rumah, dan
lantaran lapar
be
nar maka
kunikmati hidangan
jang
berlimpah
an
didepanku
itu.
Sementara itu tiap orang bertjakap-tjakap
dengan semangat.
Seperti
biasanja, wanita pa
ling
banjak
omongnja. Segera
aku sadar bah
wa hampir seluruh hadirin
itu
orang-orang
jang sopan dan tuan-rumahku sendiri adalah
gudang
lelutjon.
Ia nampak amat
senang
ber
bitjara tentang
kedudukannja sebagai
direktur
sebuah Maison de
Sante,
dan dengan
heran
se- ·
kali kusaksikan
bahwa
memang semua hooirin
paling
suka bitjara tentang
soal
penjakit
gila.
Banjak
sekali ditjeritakan
kisah-kisah
lutju
jang h ~ R ' l n g k u t a n dengan tingkah-tingkah
para
pasien. -
Seorang
jang
gemuk
dan
ketjil
disebelah ka
na
nku
berkata:
,Disini pernah
ada
orang jang
mengangg.ap dirinja sebuah potji;
ja,
bukankah
mengherankan
benar
betapa
sering angan
angan
demikian
masuk otak orang gila? Dise
luruh
Perantjis
hampir
tak ada
rumah-gila
jang tak punja
potji insani. Sobat
kita
ini potji
por
selen
Inggris
jang
tiap
pagi
dengan tjermat
menggosok
dirinja
dengan
kapur dan kulit
k
ambing
djantan .
,Tak lama berselang , kata seorang
disebe
rangku
jang
berbadan tinggi ,disini
ada orang
jang punja angan-angan bahwa dia seekor ke
le
dai
nah
setjara
kiasan
boleh
dikatakan
itu
te
pa
t sekali. Dia
pasien jang
sulit kami kepa
jah
an mendjaga supaja dia tak
melewati batas.
Lama
sekali
ia tak mau makan
apa-apa
selain
dje
latang; tapi kami lekas menjembuhkan dia
den
gan mendesak supaja dia tak makan apa
l pa selain
djelatang.
Sedjak
itu
dia terus-mene-
27
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 37/102
rus
menjepak-njepak dengan tumitnja, begini
,Tuan
De Kock,
tuan
tak
bisa
lebih
sopan
?"
demikian dia ditegur oleh perempuan tua jang
duduk disampingnja.
,Tahanlah kaki tuan.
Tuan telah merusak gaun
brokat saja. Apa per
lunja
mendjelaskan
utjapan
dengan tjara seka
sar
itu?
Kawan kita ini tentu
sudah
mengerti
tanpa itu. Sungguhlah tuan sendiri
sudah
mi
rip-mirip keledai
besar seperti jang
dibajang
kan oleh
sinista
jang
malang
itu sendiri. Berani
sumpah, peniruan tuan sangat alamiah .
,Beribu-ribu maaf,
nona " djawab
Monsieur
De Kock
jang
ditegur
tu
,beribu-ribu
maaf
Tak
ada maksud
saja untuk
menghina. Nona
Laplace, Monsieur De Kock ingin menghormati
diri dengan minum anggur
bersama
nona .
Maka
membungkuklah Monsieur De Kock,
mentjium tangannja sendiri dengan
chidmat
se
kali, lalu minum
bersama
Nona
Laplace.
,Izinkan
saja, tuan",
demikian Monsieur
Maillard kini menegurku,
,izinkan
saja berki
rim
pada
tuan
sepotong daging
anak
sapi
ini,
dimasak
a
Ia
St.
Menehoult - akan
tuan
alami
bahwa lezatnja bukan
main .
Pada
saat itu tiga orang
·pelajan jang kekar
baru sadja
berhasil
meletakkan diatas
medja
sebuah piring atau baki jang luar-biasa besar
nja; paida
pandangan
pertama isinja
nampak
seperti
,momok
raksasa
jang dahsjat,
tjatjat
dan bermata satu". T.api setelah
kuamat-amati
lebih teliti,
kulihat bahwa
itu tjuma seekor
anak
sapi ketjil jang dibakar
utuh-utuh
dan
di
buat
berdjongkok, dengan sebuah apel dimulut
nja,
menurut
tjar.a
orang Inggris
menghidang
kan
kelintji.
8
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 38/102
,Ta:k;
usah",
djawabku,
,trimakasih; terus
terang saja
katakan, saja tak
begitu suka da
ging anak sapi a Ia St. - apa itu
tadi?
- · sebab
tak
amat
serasi
dengan
'selera
saja. Tapi saja
mau berganti
piring, saja
tjoba
sadja kelintji itu .
Dimedja
ada
beberapa piring
tambahan
jang
isinja
ternjata
kelintji
Perantjis jang biasa
-
masakan
ini amat lezat dan boleh
kuandjurkan.
,Pierre", seru
tuan-rumah,
,gantilah piring
tuan
ini
dan
berilah lambung kelintji
kutjing-
lmtjinga.n .
,Apa
itu ?
tanjaku.
,Kelintji
kutjing-kutjingan".
,Wah, tak
usah
sadja, saja berobah
pikiran.
Saja mau
ambil sendiri
sadja
sepotong daging
babi .
Dalam batin aku berkata, jang
bukan-bukan
sadja jang dimakan penduduk
daerah
ini. Alm
tak
dojan
kelintji kutjing-kutjingan mereka ini,
djuga tak dojan kutjing
kelintji-kelintjian me
reka
Seorang jang kurus
seperti majat
diudjung
medja
lainnja
menjambung
pembitjaraan
jang
tadi
dipotong:
,An ara
jang gila-gila itu per
nah :ada pasien kami jang dengan gigih meng
anggap
dirinja kedju Cordova,
lantas
bel'djalan
kian-kemari
dengan
membawa pisau
untuk
mempersilakan
teman-temannja mentjitjip
se
kerat
ketjil
dari pahanja".
,Dia gila benar,
tak
d:apat disangkal , sela
seorang lagi, , tapi masih belum setanding de
ngan
sibujung
jang
kita
kenai semua,
ketjuali
tamu
ini.
Jang
kumaksud ialah sidia jang me
ngira telah
.mendjelma
djadi
botol
sampanje;
9
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 39/102
dia selalu meletup-letup
dan
mendesis,
matjam
begini".
Pembitjara
itu
-
dengan
sangat
tak
sopan
menurut
pendapatku - menjodokkan ibu-djari
jang
kanan
dalam
mulutnja sebelah kiri,
lan
tas
mentjabutnja
kembali dengan bunji meletup
seperti bunji gabus ditjabut
dari
botol, kemu
dian dengan
tjekatan
digerakkannja lidah ke
atas giginja, hingga
tertjipta
bunji mendesis
dan
mendetjus
jang tadjam
bermenit-menit
la
manja,
untuk meniru
desir sampanje. Kulihat
djelas bahwa
tingkah-laku
ini tak
amat
disukai
Monsieur Maillard, tapi dia berdiam diri, dan
pertjakapan dilandjutkan oleh orang ketjil jang
kering-mering
dan
memakai rambut palsu be
sar.
,Ada
lagi
sipandir",
ud
j
arnja,
,dia
menjang
ka dirinja seekor kodok, dan memang dia mirip
sekali
dengan
kodok. Sajang tuan tak melihat
n.
ia
- dengan ini ia
berpaling kepadaku
-
,Tuan akan
merasa
senang kalau men.iaksikan
peniruan
jang
begitu tepat. Tuan,
djika
dia
bukan kodok, saja pikir sajang
benar
bahwa
dia
manusia.
Kaok-kaoknja
itu
- ,kro-o-ok,
kro-o-ok " adalah
bunji
paling merdu didunia
- dalam B-minor; dan
pabila
dia
bertelekan
kedaun medja dengan sikutnja, begini - · se
sudah minum anggur barang dua gelas -
lalu
menjeringaikan
mulutnja, begini - main mata,
begini,
dan
mengevdip-ngerdip
dengan
tjepat
sekali, begini - wah,
tuan,
saja
.
bertaruh,
tuan
akan
takdjub
bukan kepalang
atas
kepandaian
dia jang luar-biasa
itu .
,Saja jakip'', udjarku.
,Jang
lain pula ,
kata
seorang lagi,
,adalah
si Gaillard ketjil; dia sangka. mendjadi sugi
30
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 40/102
tembakau; alangkah
sedih
ia lantaran tak
mampu mendjumput
diri
sendiri dengan djari
djarinja".
,Ada
lagi si
Jules
Desoulieres;
bakatnja
luar-biasa, sungguh,
dia mendjadi
gila sebab
mengira
telah
mendjelma
djadi
Iabu. Dia gang
gu tukang masak
dengan
permintaannja
supaja
dia dimasak djadi
batjang - koki itu menolak
nja dengan
marah.
Tapi aku sendiri sama seka
li
tak
jakin
bahwa masakan
terbikin
dari
labu
Ia Desoulieres
itu tak
akan mendjadi san
tapan jang sedap sekali "
,Saja
sungguh
heran", kataku, ,sambil me
mandang
Monsi
eur
Maillard
dengan
pertanjaan
dalam mataku.
,,Ha, ha,
ha "
Maillard
ketawa,
,hi,
hi, hi,
he, he, he - ho, ho, ho - bagus betul Tak
usah heran, mon ami,
kawan
kita ini pelawak
-
badut
- djangan
tuan
tafsirkan omongan
nja
menurut
arti
kata".
Seorang
hadirin
lainnja men
jambung: ,Dan
si Bouffon
t.e Grand itu
- diapun
luar-biasa
dengan
tjaranja
sendiri.
Dia bingung
lantaran
asmara,
lantas
menjangka punja dua kepala.
Jang ·satu
dijakininja
sebagai kepala Cicero,
jang
lain dibajangkannja sebagai kepala sam
bungan:
kepala
Demosthenes -dari putjuk
dahi
sampai
mulut, dan kepala Lord
Brougham dari
mulut sampai
dagu.
Bukannja mustahil bahwa
dia
salah; tapi dia akan sanggup mejakinkan
t
uan bahwa
dia benar, sebab
lidahnja sangat
fasih. Dia kerandjingan pidato dan
dia
tak da
p
at
menahan
diri
untuk
memperlihatkan
itu.
}.'fisalnja
ia suka
melompat keatas medja
makan,
begini, dan - dan . .. "
3
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 41/102
Pada saat itu
temannja
jang duduk
disam
pingnja menggamit pundaknja serta membisik
kan beberapa
kata
kekupingnja; sesudah
itu
ia
berhenti among dengan tiba-tiba
sekali
dan
me
ngempaskan diri
kembali kekursi.
,Dan
aJda djuga", kata temannja jang berbi
sik
tadi,
,si Boullard,
sigasing
itu.
Saja
sebut
dia gasing,
sebab dia
ditjekau oleh chajalan
jang aneh, namun
agak
masuk akal djuga
bah
wa
dia
telah berubah
mendjadi
gasing.
Tuan
akan
ketawa
gelak-gelak, bila melihat .
dia ber
putar-putar. Dia
akan
berpusing-pusing atas
sebelah
tumitnja sedjam
lamanja, begini ... "
Ketika
itu temannja jang
tadi diselanja de
ngan bisik-bisik itu kini berbuat jang sama
de
ngan dia.
,Tapi
Monsieur
Boullaro
itu
gila",
seru
se
orang perempuan tua keras-keras, ,orang
gila
jang
amat
dungu; tjoba
<djawab, siapa pernah
dengar ten
ang
manusia
jang
mendjadi
gasing?
Itu mustahil. Madame Joyeuse lebih berakal,
itu
kamu
tahu djuga. Diapun
..punja
angan
angan,
tapi
itu
naluri
bertjampur
akal
sehat,
dan
diapun
menjenangkan siapa sadja jang
mendapat kehormatan
mengenalnja.
Setelah
di
kadjinja matang-matang,
dia berpikir bahwa
oleh sebab
suatu ketjelakaan dia telah mendja
di seek
or
djago
ketjil; tapi sebagai
anak
djago
kelakuannja
patut
sekali. Dia mengebaskan sa
japnja dengan
mentakdjubkan,
begini -
dan
begini - dan kokoknja sedap didengar: Kuku
keru-u-u Kukukeru-u-u-uu-uu-uu "
,Madame J oyeuse, henda.lmja njonja
suka
bersopan-santun " demikian tuan-rumahku me
njelanja
dengan
amat marah.
,Njonja mes
ti
3
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 42/102
berkelakuan pantas
bagi wanita, atau
boleh me
ninggalkan kamar
lekas-lekas - pilihlah".
Perempuan
itu
(dengan
heran
kudengar bah
wa ia telah
ditegur
sebagai
Madame Joyeuse,
setelah
gambaran ten
ang
Madame J oyeuse
jang
baru
diberikannja)
mendjadi
merah
padam
sampai keningnja
dan nampak
malu
se
kali mendapat ketjaman tadi.
Ia menundukkan
kepala tanpa mendjawab sesuku-katapun. Tapi
perempuan lain
jang
lebih
muda
meneruskan
pembitjaraan. Itulah
sigadis
tjantik dari
salon
ketjil tadi.
0 Madame Joyeuse mema.
ng
gila "
serunja.
,Tapi bagaimanapun djuga, otak sehat
dapat
kita temukan
pada Eugenie Salsafette.
Dia
ga
dis
jang sangat tjantik
dengan
kesopanan
jang
tjermat
sekali;
pakaian
biasa dipandangnja
ku
rang
beradat,
maka
dia
selalu suka mengguna
kan pakaian,
bukannja supaja badannja masuk
kedalamnja, melainkan keluar. Mudah sekali
berbuat begitu.
Jang perlu
hanja begin i - lan
tas
begini -
dan
begini - dan ...
,Masja Allah,
Nona Salsafette "
Demikian
selusin
suara
berteriak
seketika.
,Apa
maumu?
-
Djangan
- Itu tjukup -
Sudah djelas
kami
lihat
bagaimana
tjaranja
-
Brenti
,
brenti " Beberapa orang
telah
melompat dari
tempat
duduknja
untuk mentjegah Nona Salsa
fe
tte menjamakan dirinja dengan
patung Venus
De Medici, ketika
dengan tepat tiba-tiba
pen
tj
egahan
ini
terlaksana
oleh
teriakan
atau
pe
kik
bertubi-tubi dari ruangan
terbesar
dipura
i
n i
Pekik-pekik ini menekan urat-sarafku, tapi
aim merasa
kasihan
dengan
hadirin
selebihnja.
Seumur hidupku tak pernah kusaksikan sekum-
33
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 43/102
pulan
orang
waras jang begitu
takutnja. Se
muanja mendjadi
putjat seperti
kumpulan ma
jat:
mereka semua
meringkuk
dikursi,
duduk
dengan gemetar
dan
mengigau
karena ngeri,
dan menjimak
apakah
suara
itu akan
berulang.
Dan memanglah berulang -
lebih keras dan
agaknja
lebih
dekat
-
lalu ketiga kalinja sa
ngat lantang
dan keempat kalinja
agak ber
kurang kerasnja.
Ketika
keributan
agaknja su
dah
lenjap,
semangat
hadirinpun
pulih
dengan
segera,
orangpun
dja:di
gembira dan
mentjeri
takan
lelutjon
seperti
semula.
Kini aku berani
menanjakan
apa
sebab
ada
gangguan
tadi.
,Ah, perkara ketjil , sahut Monsieur Mail
lard, ,Kami biasa
akan
hal ini dan tak ambil
pusing sama
sekali. Sekali tempo
orang-orang
gila
itu
mulai
teriak-teriak bersama;
jang
satu
menulari jang lain, seperti jang kadang-kadang
terdjadi dengan
sekawanan
andjing
waktu rna
lam. Tapi
paduan
lolongan ini ada kalanja di
ikuti
oleh
pertjobaan bersama
untuk lolos,
dan
itu tentu tak sepi dari bahaja .
,Berapa
orang sekarang
jang dirawat
?
,Sekarang semuanja
tak lebih
dari
sepuluh
orang .
,Kebanjakan perempuan agaknja ?
0
Udak,
semua
laki-laki
dan mereka sung
guh kekar-kekar .
,Begitu ?
Saja
sangka
kebanjakan
orang
gila
a:dalah
dari
djenis
kelamin
jang
lemah .
,;Biasanja begitu, tapi tidak selalu. Tempo
hari
disini ada
kira-kira dua puluh tudjuh pa
sien;
diantaranja tak kurang dari
delapan
be
las perempuan, tapi tuan lihat sendiri, belum
lama
berselang
keadaan telah
banjak b e r u b a h ~
34
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 44/102
,Ja, tuan
lihat
sendiri banjak jang berubah",
demikian sela orang
jang
tadinja
menjepak
kaki
Nona
Laplace, dan tiba-tiba
dari
seluruh
hadirin
terdengar
paduan
suara:
,Ja,
tuan lihat, banjak jang berubah "
,Djaga lidahmu, semua " seru tuan-rumahku
dengan
amarah
jang meluap. Mendengar ini se
luruh
hadirin
tak berkutik
selama
hampir satu
menit. Seorang
perempuan mendjalankan
pe
rintah
menurut
arti kata
sebenar-benarnja;
i
mendjulurkan lidahnja jang luar-biasa pan
djangnja dan dengan
tawakal
sekali ia meme
gangnja dengan kedua belah tangannja sampai
achir pertjakapan
kami.
,Dan wanita itu", kataku pada Monsieur
Maillard, sambil
membungkuk
dan
menegurnja
dengan
bisik-bisik,
,wanita
baik
budi
jang
tadi
bitjara
dan
berkokok - dia mudah-mudahan
tak berbahaja sama sekali ?"
,Tak
berbahaja
?" serunja dengan keheran
heranan
jang
tak dibuat-buat, ,apa - apa
maksud tuan ?"
,Tjuma bingung sedikit?" kataku, sambil me
njentuh
dahiku.
,Saja
harap
dia
tidak
amat
-
sakitnja
tidak
berbahaja, bukan ?"
Ja Allah Apa tuan
pikir?"
Wanita ini
te
rnan karib saja, Madame Joyeuse; dia betul
betul
sehat seperti saja sendiri. Tentu dia pu
nja keanehannja sendiri - tapi tuan tahu, se
mua
perempuan
tua
-
jang sangat
tua
- sedi
kit-banjaknja mempunjai keanehan".
,0" , udjarku,
,begitu - tapi
jang
lain-lain
nja
ini -
,Mereka kawan
dan djururawat saja" sela
Monsieur Maillard, menegakkan diri dengan ga-
5
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 45/102
gah, ,Semuanja
kawan
dan asisten
saja
jang
baik benar .
,He?
Semua
?
tanjaku. ,Perempuan-perem
puan
dan
mereka semua
ini
?
,Tentu , djawabnja, , tanpa perempuan
perempuan ini kami tak akan bisa
bekerdja;
mereka
perawat
orang gila jang
terbaik
didu
nia.
Mereka ada tjara
tersendiri, tuan;
mata
mereka
jang djeli
itu punja chasiat
jang
me
nakdjubkan
-
seperti
pesona
mata
ular,
tuan
mengerti
?
,0 ,
udjarku,
,begitu? Tapi kelakuan mereka
agak kurang biasa, agak aneh, bukan? Tuan
tak
berpendapat begitu?
,Kurang biasa?
-
Aneh?
-
Tuan
sungguh
sungguh berpendapat begitu? Kami disini, di
daerah
Selatan
ini Udak
suka amat
malu-malu
- agak banjak berbuat menurut kesukaan hati
- kami nikmati
kehidupan
dan
sebagainja,
tuan f:aham ?
,Tentu , djawabku, ,tentu .
,Lagi pula, anggur Clos de Vougeot ini ba
rangkali agak
berat
-
agak
kuat - tuan fa
ham?
,Tentu , udjarku, ,tentu. 0 ja, Monsieur
Maillard, kalau
saja
tak salah faham,
tuan
ka
takan tadi bahwa sistim jang tuan
pergu
n
akan
untuk mengganti
,sistim memberi hati
jang
termashur
itu sistim jang keras
dan
tegang
sekali ?
,Sarna sekali tidak.
Jang terpaksa tegang
hanja penutupan dalam kamar, tapi
perawatan
-
maksud
saja
pengobatan
- lebih menje
nangkan bagi pasien-pasien dari pada sebalik
nja .
36
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 46/102
,Dan
sistim barn ini salah satu penemuan
tuan sendiri?"
,Tidak seluruhnja; beberapa bagian dari pa
danja
berasal dari Dokter Tarr,
tuan
tentu
per
nab
dengar tentang
dia;
selain itu ada
peru
bahan-peruba.han dalam rantjangan
saja jang
dengan senang hati saja
akui
sebagai basil
Profesor Fether jang termashur itu; kalau saja
tak
salah, tuan
sudah
mendjadi
ternan
karib
nja".
,Dengan malu sekali
harus
saja
akui", dja
wabku ,bahwa saja
malab
tak
pernab dengar
nama
kedua-duanja".
,Masja
Allah "
seru
tuan-rumabku, dengan
menjentakkan
kursinja
kebelakang
dan
men
djulangkan lengan-lengannja. ,Tentu saja salah
dengar
Benarkab
tuan
mengatakan,
tuan
tak
pernah dengar tentang Dokter
Tarr jang
tjen
dekia itu
serta Profesor
Fetber jang termas
hur?"
,Saja
terpaksa
mengaku kurang
tahu",
dja
wabku ,tapi kebenaran mesti didabulukan un
tuk didjaga keutubannja. Namun saja
merasa
hina
-dina
karena
tak
kenai
karja-karja dua
orang ini jang tentunja luar-biasa. Akan Iekas
saja
tjari
karangan-karangan mere
ka untuk
di
batja setjermat-tjermatnja. Monsieur Maillard
tuan
telab
sunggub-sunggub
saja ku i
tu
an
telab
sungguh-sllltlgguh membikin saja
malu "
Dan
memang begitulab balnja.
,Tjukuplab, kawan
mu
d
a",
udjarnja,
dengan
ramah, sambil menggont
jangkan
tanganku,
mari
minum
segelas Sau
terne
sekarang".
Maka minumlab kami.
Dan
hadirin ikut mi
num
tanpa menahan
diri. Me
reka
omong-omong
-
berkelakar-
ketawa - berbuat
jang
serba
7
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 47/102
gila -
dan
biola-biola melengking - gende
rang-genderang
berdegaran -
trombon-trom
bon
melenguh seperti gerombolan sapi Phalaris
dari
kuningan
-
dan
makin
banjak uap anggur
naik
kekepala tontonan itu
makin
lama
makin
sinting dan
achirnja
mendjadi kegaduhan bu
kan kepalang. Sementara
itu
Monsieur Maillard
dim
aku
sendiri meneruskan pertjakapan dengan
suara
keras,
sambil
menghadapi beberapa
botol
Sauterne
dan
Vouge6t.
Perkataan jang diutjap
kan setjara biasa tak
akan
dapat didengar,
sama sadja
dengan
suara
ikan
dibawah air
terdjun
Niagam.
,Tuan " demikian kuteriakkan ketelinganj.a.
,Sebelum makan
tadi tuan sebut-sebut t e n t ~ g
bahaja dalam ,sistim memberi hati" itu. Ba
gaimana
itu
?"
,Benar", djawabnja,
,malah
kadang-kadang
bahajanja
sangat besar. Kelintjahan orang gila
tak mungkin
di
perhitungkan; menurut penda
patku
sendiri dan menurut
pendirian
Dr.
Tarr
dan Profesor Fether, membiarkan mereka la
ma
-
lama dengan tiada diawasi adalah tidak
aman.
Kita
boleh
,memberi
hati"
-
begitu isti
lahnja -
pada
orang gila tapi lama kelamaan
ia mungkin
sekali
mendjadi pengganggu.
Ke
tjuali itu i a
terkenal
dengan ketje:rdikannja
jang
luar-biaJsa.
Kalau ia mempunjai maksud,
maksudnja
itu
dia sembunjikan dengan
kelitjik
an
jang
mentakdjubkan;
dan ketjekatannja
un
tuk berbuat pura-pura
sehat
adalah salah satu
masalah
jang chusus
bagi ahli ilmu djiwa.
Kalau
orang
gila nampak
sehat sama
sekali
tibalah waktunja untuk menggunakan badju
paksa".
38
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 48/102
,Tapi
bahaja jang
tuan
sebut t d i
menu
rut pengalaman tuan sendiri selaku pemimpin
gedung - adaJah alasan
tertentu untuk
berpen
dapat
bahwa
kebebasan
bagi
orang
gila
adalah
berbahaja
?
,Disini? - menurut pengalaman saja? -
nah, terus-terang sadja:
memang. Misalnja, be
lum sangat lama berselang terdjadi peristiwa
adjaib digedung ini. Tuan tahu,
waktu itu
,sis
t m
memberi
hati" masih
dipakai
dan
pasien
pasien
bergelandangan
bebas.
Mereka
berkela
kuan
sangat
baik -
luar-biasa
baiknja -
hingga tia.p orang jang berpikiran
sehat akan
mengerti bahwa
ada rantjangan terkutuk
se
dang disiapkan, djustru karena mereka luar
biasa baiknia
itu. Dan memanglah,
pada suatu
pagi
para djururawat diikat
pada kaki dan
ta
ngan, dilemparkan
dalam
kamar dan
didjaga,
seolah merekalah
jang
gila; itu dikerdjakan
oleh orang-orang gila sendiri
jang sudah
meng
ambil
alih pekerdjaan
para
djururawat".
,Tuan agaknja
main-main.
Selama hidup tak
pernah
saja
dengar hal
jang seaneh itu "
,Ini benar -
dan
sebabnja ialah karena ada
orang
bodoh -
orang
gila -
jang
telah
mengi
ra, entah bagaimana, bahwa sudah ditemukan
nja sistim
pemerintahan lebih
baik dari jang
pernah
kita dengar
- maksud saja, pemerin
tahan orang gila.
Saja
kira dia mau mengudji
penemuannja itu, malm dihasutnja pasien
pasien lain
untuk menjokongnja dalam
kom
plotan,
guna
merobohkan
mereka
jang sedang
berkuasa".
,Dan dia sungguh-sungguh
berhasil
?
,Tak dapat disangkal. Para pendjaga dan
j
ang didjaga segera disuruh bertukar
tempat;
9
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 49/102
namun
djuga
tak
persis begitu,
sebab
orang
orang
gila
itu
tadinja bebas, tapi pendjaga
pendjaga kini dikurung
dalam
sel-sel dan
sa-
.
jang
sekali
diperlakukan dengan
sangat
keras .
,Tapi
kupikir,
tentu lekas
timbul pemberon
takan
balasan?
Keadaan
demikian tak mungkin
berlangsung lama. Penduduk disekitar ini atau
tamu:.tamu
jang
melihat-lihat lembaga ini ten
tu akan
membuka rahasia .
,Tuan salah terka. Pemimpin
pemberontakan
itu
amat
litjin.
Ia
sama
sekali
tak
menerima
ta
mu -
ketjuali
pada
suatu
hari
seorang pemuda
jang
bodoh sekali
kelihatannja jang
tak usah
dikuatirkannja.
Dia perlihatkan
tempat ini ke
padanja,
hanja untuk
iseng-iseng, untuk men
djadikan dia
bulan-bulanan.
Sesudah
dia tjukup
dipermain-mainkannja,
dia
dibawa
keluar
un
tuk
keperluan
urusannja
sendiri .
,Dan
berapa
lama orang-orang
gila
itu
me
merintah
?
0 lama
sekal i -
pasti
ada
sebulan- bera
pa waktu lebih
dari
itu,
saja tak tahu dengan
tepat.
Sementara
itu orang-orang
gila ini
me
ngalami waktu jang menjenangkan - itu su
dah
pasti. Mereka
buang
pakaian mereka
sen
diri
jang
buruk,
lalu menghiasi diri
dengan
pa
kaian serta perhiasan keluarga direktur.
Gu
dang-gudang dipura
ini
penuh anggur, dan
orang-orang
gila ini tahu
bagaimana
meminum
nja. Mereka hidup bersuka-ria, pastilah .
,Dan
perawatannja-
apakah perawatan is
timewa
jang didjalankan
oleh pemimpin
pem
berontakan ?
,Nah,
seperti jang pernah
saja alami,
orang
gila tak mesti bodoh; dan saja
akui dengan
djudjur, perawatannja
djauh lebih
djitu
dari
4
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 50/102
jang
sebelumnja.
Sistimnja
luar-biasa - mu
dah - tidak rumit -
sama
sekali tak rumit
- betul-betul
menjenangkan
-
jaitu
-
Pada
saat ini
tutur-kata
tuan-rumahku di
aela
lagi
oleh
teriakan berturut-turut, sama
de
ngan jang tadinja telah mengedjutkan kami,
tapi
kini pekik-pekik itu
agaknja dilontarkan
oleh orang-orang
jang mendekat dengan
tjepat
nja.
Ja
Allah "
seruku.
,Tentu
mereka
jang
gila
itu
lolos "
,Itu jang saja chawatirkan", djawab
Mon
sieur Maillard
jang
kini
bukan main putjatnja.
Sebelum
ia
selesai bitjara, sudah terdengar
dari luar seruan-seruan
dan maki-makian
keras
dibawah djendela-djendela, dan
segera sesudah
itu
ternjata
beberapa
orang
diluar
men
tjoba masuk dalam
kamar. Pintu digedor,
agak
nja
dengan
palu godam, sedangkan daun-daun
djendela ditarik-tarik
dan
digontjangk;:m de
ngan paksa.
Timbul huru-hara jang
amat
dahsjat. Sangat
heranlah
aku melihat Monsieur Maillard mere
bahkan
diri kebawah
lemari. Tadi
kusangka
dia
lebih tahan udji.
Anak-buah orkes jang
selama
seperempat
djam terachir agaknja terlalu ma
buk untuk
•dapat
bertugas,
kini sekonjong
konjong
bangkit, lalu
menggapai
alat-alat
mu
sik,
dan setelah naik
keata;s medja
merekapun
dengan
ingar-bingar
memainkan lagu
"Yankee
Doodle"
dengan
tenag:;t bevsama; sungguhpun
tak
seirama, namun mereka main
dengan
tena
ga luar-biasa selama kegaduhan
berlangsung.
Sementara
itu
orang jang tadi dengan
susah
pajah
dihalangi
untuk
melompat
keatas
medja
makan, kini
telah melontjat ditengah
botol-
41 .
8
11563-
(4)
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 51/102
botol dan gelas-gelas. Begitu ia
berdiri seenak
nja diatas medja,
begitu
ia mulai
pidato
jang
tentunja hebat
benar,
andaikata
dapat
dide
ngar. Pada saat itu djuga orang
jang
tadi me
njebut-njebut soal
gasing,
kini
berpusing-pusing
dalam kamar dengan pesat
sekali; kedua
belah
lengannja terentang,
merupakan
sudut tegak
dengan
tubuhnja, hingga
ia benar-benar serupa
dengan
gasing
dan
menabrak
tiap
orang
jang
kebetulan
ada
didekatnja.
Dan
setelah
kude
ngar
pula bunji meletup dan mendesis jang he
bat,
achirnja kulihat bahwa
bunji
itu berasal
dari sidia
jang waktu
makan
tadi melakukan
peranan
sebagai
botol
minuman lezat
itu. Dan
sekali
lagi
peran sikodokpun
sibuk ber-kaok
kaok, seakan keselamatan njawanja tergan
tung
dari tiap nada
jang
diterbitkannja
.
Dan
ditengah-tengah
semua ini
ringkik
sikeledai
tak
putus-putusnja
mengatasi semua
suara.
Patut
lah
kukasihani kawanku
tua,
Madame Joyeuse
Dia
nampak
bingung
sama
sekali; satu-satunja
jang dikerdjakannja
ialah
berdiri disudut
de
kat tungku dan
terus-menerus
berkokok sekuat
tenaga:
,Kukukeru-u-u-u "
Maka tibalah kini puntjaknja, penguntjian
hebat
dari
drama
ini.
Lantaran
tak ada
perla
wanan terha dap penjerbuan dari luar
tadi,
ke
tjuali
pekik, ringkik
dan
kokok, maka
sepuluh
djendela itu dipetjahkan dengan tjepat
sekali
dan
hampir bersamaan. Tapi
tak
akan
kulupa
kan betapa heran
dan
terperandjat aku, waktu
kulihat
mereka
masuk lewat
djendela-djendela
serta
menjerbu
ketengah
kami dengan simpang
siur,
menghantam,
mendepak, mentjakar,
ber
teriak; sedangkan mereka merupakan
satu ba
taljon
dari
apa
jang
nampak padaku
seperti
42
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 52/102
iiamang, orang-hutan atau
monjet hitam besar
dari
Afrika Selatan.
Aku kena pukulan dahsjat - hingga terpe
l
anting
kebawah dipan
dan berbaring
disitu
diam-diam.
Setelah seperempat
djam disitu
dengan memasang kuping setadjam-tadjamnja
untuk menangkap segala kedjadian dalam ka
mar,
dapatlah
kuperoleh keterangan memuas
kan
tentang
duka-tjerita inL Rupa-rupanja ke :
t
ika
Monsieur Maillard
mentjeritakan padaku
t
entang orang
gila
jang
menghasut
kawan-ka
w
annja
untuk membrontak itu
dia
semata
m
ata menuturkan perbuatannja sendirL Me
manglah dia dua atau tiga tahun
jang
lalu men
djabat
direktur
digedung ini
tapi kemudian
s
akit
gila sendiri
hingga mendjadi
pasien. Hal
ini Udak diketahui oleh ternan
seperdjalananku
j
ang
memperkenalkan
aku
kepadanja.
Perawat
p
erawat jang sepuluh
orang
itu
telah dikrojok
dengan tiba-tiba; mula-mula mereka diusapi de
n
gan tir, kemudian pada tubuh
mereka dileng
k
etkan
bulu-bulu
ajam
dengan saksama,
lantas
dikurung
dalam sel-sel dibawah
tanah.
Disitu
mereka ditawan sampai
satu
bulan lebih; sela
ma itu
Monsieur Maillard
tak hanja
dengan
mu
rah-hati memberi
pada
mereka tir dan buluc
bulu
(jang
merupakan sist
im -nja itu),
tapi
djuga
sedikit
roti dengan air berlimpah-limpah.
Air
itu tiap hari
dipompa
dalam
sel-sel tadL
Kesudahannja ada seorang
djururawat
melari
k
an
diri
lewat
·solokan
hingga
sanggup
mem
bebaskan
kawan-kawannja.
Dengan beberapa perubahan penting ,sistim
me
mberi
hati ini telah dipergunakan kembali
dalam
pura
ini; namun mau tak mau aku setu
dju
pula dengan
Monsieur Maillard
bahwa
,sis-
4
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 53/102
tim
perawatannja
sendiri adalah hebat
pula
.
Sistimnja
itu
memanglah seperti jang d i s e u t ~
nja, jaitu
,mudah
-
tidak rumit
-
dan tak
ada
kesulitannja
- sedikitpun tidak.
Hanja perlu kutambahkan
keterangan
bahwa
meskipun ditiap perpustakaan di Eropa telah
kutjari
k r j ~ k r j
Dokter Tarr dan Profesor
Fether ), namun sampai
hari ini
aku
sama se
kali
gagal
dalam
usahaku
untuk mendapatkan
sebuahpun djuga.
•) Ta rr dan
ether sebetulnja tar dan
thur
berarti
tir
dan bulu. ·
44
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 54/102
SUMUR DAN BANDUL
G romboltm
jang haus akan darah tak
b e r s a J
Telah
me.njuruh algodjonja untuk
menjiksa;
Tapi Mini neg ri bebas d m maut menjerah;
Lenjaplah kekedjian, berkembang hidup
bahagila
Sadjak
untuk
gapura pasar jang akan di
dirikan
ditempat
Gedung
Himpunan Jacobill
di Paris).
Aku kehabisan
tenaga - sakit setengah mati
oleh
siksaan jang
lama itu; dan
ketika mereka
achirnja
melepaskan belengguku
dan aku
boleh
duduk, kurasa
pantja-indriaku
meninggalkan
tubuhku. Hukuman
jang didjatuhkan padaku
-
hukuman
mati
jang
mengerikan -
adalah
utjapan tegas
terachir
jang mentjapai
telinga
ku.
Sesudah
itu bunji suara para
inkwisitor
*)
seola.h tertjempung
dalam
kekaburan kersak
k
ersik seperti
dalam impian. Bunji ini meng
ll.Iltarkan dalam
djiwaku
gagasan tentang sesu
atu jang
berputar
- barangkali disebabkan
hu
bungan
chajali
dengan desing roda
kintjir.
Ini hanja sesaat,
.sebab
tiba-tiba tak kudengar
•)
INKWISITOR
ialah
orang
jang diserahi pelaksa
naan pengadilan, berdasar
pad
a penjelidikan in•
kwisisi) atas
pela.nggaran
orang terhadap
Geredja
Katolik.
Inkwisisi istimewa di Spanjol)
adalah
djuga mahkamah
jang
mengadili
orang-orang
jang
dianggap kafir serta melakukan pemburuan
atas
mereka.
Pada Zaman
Pertengahan pengadilan n
sering dilakulran
dengan sangat kedjam; korban
korbannja mengalami siksaan dahsjat dengan ber
bagai
alat hazaban. Tjerita ini
mengisahkan peng
alaman orang •dalam pendjara dibawah tanah
dikota
Toledo, Spanjol.
Pent.).
5
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 55/102
apa-apa lagi. Namun pada saat sekilas
itu
-
tapi djauh lebih
besar dan dahsjat
-
kulihat
bibir hakim-hakim jang berdjubah
hitam.
Me
reka
nampak putih padaku
- lebih
putih dari
kertas jang kutulisi ini - dan terlampau kurus
sampai menggelikan; dan
kekurusan
itu menon
djolkan ungkapan kekerasan hati
mereka
-
putusan tak
tergojah
-
pengingkaran tegang
atas
penderitaan
manusia. Kulihat bibir
mereka
masih membersitkan putusan
jang
mentjelaka
kan
nasibku.
Kulihat
gumamnja
dengan
kefa
sihan
Iaknat. Kulihat
mulut
mereka membentuk
suku-suku-kata
namaku, maka
bergeletarlab
aku
sebab tak ada suara
menjusul. Dengan
ketakutan jang meradang kulihat pula
selajang
pandang lambaian halus jang hampir
tak
nam
pak dari tirai-tirai hitam jang menutupi
tem
bok-tembok kamar.
Lantas kutatap
tudjuh li
lin pandjang diatas medja. Mula-mula lilin-lilin
ini menjinarkan be1as-kasih seakan
tudjuh
ma
laikat putih-langsing jang hendak menjelamat
kan aku; tapi kemudian sekonjong-konjong
batinku tergontja:ng sehebat-hebatnja dan ku
rasa tiap
otot
dalam
tubuhku bergetar
sepertf
disentuh kawat Iistrik
sedangkan
bentuk-ben
tuk malaikat tadi berubah
djadi
hantu-hantu
tak bernjawa dengan
kepala seperti
api menja
la; maka
sadarlah
aku bahwa
dari
mereka tak
bakal
ada
pertolongan. Kemudian bagai musik
jang mempesonakan mengendap da1am
chajal
anku
suatu
gagasan,
betapa njamannja oran
g
beristirahat dalam makam. Gagasan ini mende
kat
diam-diam sambil
meraju-raju,
1ama
ras
a
nja
sebelum kusadari sepenuhnja. Tapi djustru
ketika djiwaku achirnja sanggup menerima dan
menikmatinja sosok tubuh hakim-hakim
itu
6
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 56/102
lenjap dari
depanku
seperti kena
sihir. Lilin
lilm pandjang
tadi
tenggelam dalam ketiadaan,
njalanja
padam sama sekali
hitam dan gelap
meradjalela;
segala kesadaranku
seolah ditelan
oleh
kedjatuhan tunggang-langgang
jang -
sat, seperti
kesadaran djiwa jang terlempar da
lam neraka. Sunji-senjap
menjusul,
dan semes
ta gelap
bagai
malam.
Aku
pingsan
namun itu
bukan
berarti
bah
wa kesadaranku hilang seluruhnja. Tak akan
kutjoba untuk
menentukan
apa jang
tinggal,
bahkan
tidak
menggambarkannja sadja; tapi
jang
hilang
itu bukanlah seluruhnja. Tidak
da
lam tidur
njenjak, tidak dalam
demam tidal{
waktu pingsan
tidak
waktu mati,
bahkan tidak
dalam kuburan, kesadaran dapat hilang selu
ruhnja. Andaikan bisa lenjap tak akan ada hi
hup
abadi
bagi
manusia.
Bangkit
dari tidur
se
lelap-lelapnja kitapun masih
merobek
djaring
an tipis
sesuatu
impian. Namun sedetik kemu
dian ldta
tak ingat
lagi bahwa kita mimpi
begitu tipis djaringan ini). Waktu
sadar
kern
bali sesudah pingsan kita lalui dua taraf:
pertama,
taraf
memiliki
akal atau
batin;
kedua,
taraf
memiliki djasad, existensi. Agaknja
mungkinlah, a:sal pada waktu mengindjak taraf
kedua ini kita sanggup mengingat kembali ke
san-kesan dari
taraf
pertama, bahwa
kesan
kesan itu akan
banjak
mengandung
kenang
kenangan tentang
djurang diseberang
kita.
Tapi
apakah
djurang itu?
Bagaimana
seku
rang-kurangnja
kita
bedakan bajang-bajang di
situ
dari
bajang-bajang
dalam kuburan? Tapi
andaikan kesan-kesan dari apa jang
kusebut
taraf pertama tadi tak mungkin
diingat
dengan
sengadja lagi bukankah kesan-kesan itu suka
47
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 57/102
datang lama kemudi:an tanpa diminta? Lantas
kita herankan dari mana datangnja
Siapa
tak
pernah
pingsan
dia
tak pernah melihat istana
istana
adjaib
serta
wadjah-wadjah
aneh jang
dikenalnja muntjul dalam bara menjala;
dia
tak
akan
melihat buah chajalan sedih melajang
diudara
jang
tak
nampak pada banjak
orang
lain; dia tak
akan
merenungkan
bau
wangi bu
nga jang tak dikenal; dia tak
akan
ditamdjub
kan oleh makna irama
musik
jang sebelum itu
tak
pernah
diperhatikannja.
Dalam pengudjian
daja-ingat jang bertubi
tubi
dan
penuh pikiran itu dalam
pergulatan
berat
hendak merebut
kembali suatu pertanda
dari
ketiadaan semu
jang telah
menelan djiwa
ku. kadang-kadang timbullah saat-saat dimana
kuimpi.kan sukses; saat-saat pendek
sangat
pendek
dimana
:aim
menjangka telah
benar
benar
menemukan buah-ingatan, tapi kemudian
otak
sehatku
mejakinkan
aku
bahwa
jang
ter
ingat itu hanja berasal
dari
ketidak-sadaran
jang semu tadi. Buah-ingatan jang samar-samar
ini mengenai sosok-sosok tubuh
besar
jang
ka
bur; mereka diam-diam mengangkat dan meng
angkut
aku
kebawah
-
terus
kebawah
sampai
aku terhempas oleh
kebingungan
kedji
hanja
karena
kusadari
bahwa
djalan
menurun ini
tiada
berudjung.
Ingatan
itu djuga mengenai kenge
rian
samar-samar dihatiku, lantaran kebung
kaman
hatiku
tia:da fitri. Kemud.ian sekonjong
konjong
tiba
kesa:daran bahwa
segala
hal telah
berhenti; seolah mereka jang
telah
mengangkut
aku itu (pawai jang
seram )
ketika sedang
turun
tadi telah melewati batas
sesuatu
jang
tak berbatas,
lalu
mengaso karena djerih-pajah
mereka itu meletihkan. Sehabis itu kuingat se-
8
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 58/102
watu jang pipih
dan basah
dan ini disusul oleh
kegilaallt - kegilaan
ingatan
jang ditudjukan
pada
hal-hal jang
terlarang.
Tiba-tiba sekali
datanglah
kembali
gerak
gerik dan bunji
dalam
djiwaku - gerak-gerik
djantungku j ~ g rusuh sert
a bunjinja
jang
berdetak dalam
kupingku. Kemudian
berhenti
dan semuanja hampa. Lalu
ada
bunji lagi
serta
gerak-gerik
dan sentuhan rasa semutan
jang
mendjeludjuri
tubuhku.
Lantas
kesadaran
akan
adanja
diriku
tanpa pikiran
apa-apa dan hal
ini berlangsung lama.
Lantas tiba-tiba
sekali
datang
pikiran
disertai ketjemasan jang meng
gontjangkan
serta
pertjobaan jang sungguh
sungguh untuk
mengerti
keadaanku jang
sebe
narnja. Lantas
keinginan
kuat
untuk terhempas
dalam ketiadaan
perasaan.
Lantas
hidup kern
bali batinku dengan pesat dan berhasillah
usahaku
untuk
bergerak. Dan kini tiba kenang
an lengkap mengenai pengadilan
tentang
hakim-hakim
tirai-tirai
hitam vonnis keletih
an
dan
kepingsananku.
Lantas aku lupa sama
sekali apa
jang terdjadi sesudah itu jang se
muanja baru
dapat
kuingat
kemudian
dengan
samar-samar
setelah mentjoba
dengan susah
pajah .
Selama
ini belum kebuka mataku. Aku
me
r
asa berbaring
telentang tiada terikat. Ku
ulurkan tanganku; itu djatuh
berat
atas
sesuatu
j
ang
lembab lagi
keras.
Kubiarkan
tangan
i
tu
d
isitu beberapa
menit lamanja sambil
meng
in
gat-ingat dimana dan apa aku
ini. Aku ingin
m
enggunakan mataku
tapi
tak
berani. Kuta
lruti pandangan pertama
pada benda-benda di
ae
kitarku. Bukannja
aku
takut
akan melihat
9
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 59/102
sesuatu jang mengerikan, tapi
jang
kutjemas
kan ialah
bahwa
tak
akan kulihat
apa-apa..
Achirnja dengan
hati
tertjengkam oleh putus
asa,
tjepat-tjepat
kubuka mataku.
Maka duga
anku jang
terburuk
mendjadi kenjataan. Kehi
taman malam abadi melingkungi
diriku.
Aku
terengah-engah kepajahan. Kepekatan jang ge
lap
itu
•semsa
menindih
dan mentjekikku.
Tak
betah aku
tdalam
hawa
jang menjesakkan
itu.
Masih sadja aku berbaring tak berkutik dan
berusaha
mengudji
otakku. Kukenangkan
atja-
ra dimahkamah Inkwisisi
dan dari
titik-tolak
itu kutjoba menjimpulkan keadaanku jang
se
benarnja.
Hukuman telah didjatuhkan
dan ku
rasa
sesudah itu
telah
berlalu
waktu jang amat
pandjang. Namun tak
sesaatpup.
kuanggap
diri
ku betul-betul sudah mati.
Bertentangan
de
ngan
jang kita
batja
dalam buku
tjerita,
kadji
an tdemikian
tak
sesuai sama sekali dengan ke
hidupan
jang
sebenarnja -
tapi
dimana
aku n
dan bagaimana keadaanku? Kutahu,
mereka
jang
tdikenai
hukuman
mati
biasanja dibunuh
pada waktu auto-da-fe * , dan salah satu
dari
jang
demikian
itu telah dilaksanakan
pada
rna
lam
sebelum hari pengadilanku.
Apakah
aku
dibawa kembali kependjara untuk menunggu
pelaksanaan
hukuman berikutnja
jang
baru
akan diadakan
berbulan-bulan lagi? Kusadari
seketika
bahwa
ini
tak
mungkin.
Orang
me
merlukan
korban-korban dengan segera ketika
itu.
Lagi
pula
pendjaraku dan pendjara semua
pesakitan
di
Toledo waktu itu berlantai batu
dan
masih
ada sedikit tjahaja jang masuk.
*
Pengumuman
dan pelaksanaa.n hukuman Inkwislat
Spa.njol.
5
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 60/102
Kini
pikiran
seram sekO lljong-konjong menjo
rong darahku dengan deras kedjantungku dan
selama waktu singkat aku
sekali lagi tak
sadar
kan
diri.
Sesudah
siuman
aku bangkit tjepat
gemetar
kekedjangan
seantero tubuh.
Kudju
lurkan lengan-lenganku dengan
geram
keatas
berkeliling
dan kesegenap pendjuru. Tak ter
sentuh
apa-apa, namun
aku tak berani
melang
kah
takut
kalau-kalau terbentur pada
dinding
kubu-makam. Peluh membersit
dari
tiap
pori
dan tinggal didahiku
bagai
manik-manik besar
jang
dingin.
Ketegangan urat-sarafku
achirnja
tak
tertahankan
lagi,
maka
dengan lengan
lengan
terentang kedepan
akupun bergeral<
ma;dju; mataku membelalak selebar-lebarnja
dengan harapan akan menangkap tjahaja sinar
walaupun bagaimana
ketjilnja.
Aku
madju
beberapa langkah tapi
semuanja
masih
sadja
gelap
•da;n kosong.
Alm
bernafas lebih lega.
Teranglah agaknja bahwa nasibku bukanlah
nasib
jang
sekedji-kedjinja.
Selama aku terus bergerak madju dengan
hati-hati itu ingatanku diserbu
oleh
seribu
kabar-angin
jang kabur
tentang
kengerian
di
Toledo; ten ang sel-sel disana telah
ditjeritakan
hal-hal
jang
tidak masuk akal -
jang
selalu
kusebut
dongeng-dongeng
belaka - namun
aneh dan terlalu
seram untuk dituturkan ke
tjuali dengan bisik-bisik.
Haruskah
aku mati
kelaparan dalam dunia
gelap dibawah
tanah
ini,
ataukah aku ditunggu oleh nasib lain jang
barangkali lebih dahsjat
lagi? Kukenal
benar
watak hakim-hakimku hingga tak kusangsikan
bahwa hasilnja
nanti
a:dalah adjalku
jang luar
biasa kedjamnja.
Kapan dan bagaimana? Hanja
5
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 61/102
itulah jang memenuhi dan
melumpuhkan
pikir
anku.
Tangan-tanganku jang terentang
itu achirnja
menemui
rintangan
padat.
Itulah
sebuah
din
ding rupa-rupanja
dari batu
halus sekali litjin
lagi dingin.
Kuikuti
tembok ini; aku melangkah
dengan hati-hati waspada karena mengingat
beberapa
kisah lama.
Tapi dengan tjara
begini
tak
dapat kuukur
besarnja
ruang pendjara
ini
karena
mungkin
aku
berdjalan
keliling dan tiba
kembali ketitik-tolakku
tanpa
mengetahui
h l
itu sebab
tembok itu
agaknja
serupa benar
dimana-mana. Djadi
kutjarilah
pisauku jang
kukantongi ketika aku
dibawa
dalam kamar
Inkwisisi;
tapi tak ada
lagi dan pa kaianku
telah
diganti dengan mantel
dari
wol kasar. Rentja
naku semula ialah menantjapkan mata-pisau
dalam
sesuatu rekah
ditembok
guna menandai
titik-tolakku. Tapi
kesulitanku hanjalah ketjil
belaka
walaupun mula-mula kusangka tak
teratasi
disebabkan
kekatjauan pikiranku. Ku
sobek
sebagian dari pinggiran mantelku dan
kuletakkan
ladjur itu sepandjang-pandjangnja
dengan
membuat
sudut tegak
dengan
tembok.
Kalau
aku meraba-raba disekitar
pendjara
ini
pastilah akan kudjampai kembali
ladjur
ini
bila aku selesai berkeliling. Demikianlah
djalan
pikiranku; tapi aku
tak
memperhitungkan
luas
nja pendjara ataupun kelemahanku sendiri.
Tanah disitu lembab
lagi
litjin. Sedjurus lama
nja
aku
madju
sempojongan
lalu
tergelintjir
dan
djatuh. Lantaran
letih
tak terkira kubiar
kan
odiriku
tertelungkup maka dengan
berba
ring disitu aku segera
terUdur.
Ketika aku bangun dan mendjulurkan lengan
kudapatkan disisiku roti dan semangkuk air.
5
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 62/102
Aku terlampau Ielah untuk
dapat berpikir ten
tang hal itu; aku makan dan minum dengan
rakus.
Sedjurus
kemudian
kulandjutkan
perdja
lananku mengelilingi
pendjara dan
dengan
s
usah-pajah achirnja tiba paoda
setjabik
wol itu.
Tadi sampai saat kedjatuhanku telah kehitung
52 langkah
dan
setelah berdjalan lagi
kuhitung
48 langkah l g i sampai aku tiba pada ladjur
kain itu. Djadi
semuanja
ada
seratus langkah;
kalau
dua
langkah kusamakan
dengan
satu
djar
garis-keliling penodjara ini 50 djar pandjangnja.
Tapi kudjumpai tadi
banjak
sudut
ditembok
hingga tak dapat kuterka
bagaimana
bentuk
gua
ini - ja aku
tak dapat melepaskan
du
gaan
bahwa ini
adalah
gua.
Penjelidikan ini agaknja tak berguna - dan
tentu
tak
memberi
harapan
apa-apa
-
tapi
ada
rasa
ingin tahu
jang lamat-lamat dan
ini
la
h
jang memaksa aku meneruskannja. Dengan
meninggalkan tembok kuambil putusan melin
tasi tanah ruangan ini. Mula-mula aku
madju
dengan
hati-hati
sekali
sebab
lantai
jang nam
paknja
terbikin
dari bahan kokoh itu
ternjata
litjin
hingga
membahajakan. Tapi
lambat-laun
ak
u
memberanikan
diri dan
tak ragu-ragu
mengambil langkah dengan tegap - kutjoba
menjeberang menurut
garis selurus-lurusnja
.
Dengan
begitu aku maodju ldra-kira se
puluh
atau duabelas
langkah
ketika sisa tepi mantel
jang terkojak tadi menggait kakiku. Aku meng
indj
aknja lalu
djatuh
tersungkur
dengan
ke
rasnja.
Pusing karena kedjatuhanku itu aku
tak
sege
ra sadar akan
sesuatu hal
jang
agak
men
gedjutkan tapi
beberapa detik kemudian
waktu aku masih tertelungkup
hal
itu menarik
53
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 63/102
perhatianku. Soalnja ialah:
daguku
bertumpu
pada
lantai
pendjara tapi mulutku serta kepala
bagian atas tak
punja
landasan
apa-apa
sung
guhpun
letaknja
agaknja kurang
tinggi
dari
pada daguku. Ketjuali itu dahiku seperti ber
mandi
dalam uap lembab
dan bau
aneh djamur
busuk naik kelobang-hidungku. Kuulurkan
lenganku dan
gemetarlah
aku waktu kuketahui
bahwa
aku
telah djatuh tepat ditepi sumur
bundar
jang
luasnja
tentunja
pada saat itu tak
dapat
kuperkirakan.
Dengan
menjungkur batu
batu dekat
dibawah
tepi sumur aku berhasil
melepaskan batu ketjil
jang
kulontarkan dipe
dalaman
sumur. Selama
berdetik-detik kude- ·
ngarkan pantulan bunji-bunji ketika
batu
itu
dalam djatuhnja terbentur-bentur pada dinding
lobang
besar
itu;
kesudahannja
kutangkap
bu
nji tjemplung
jang lemah didalam air
diikuti
oleh
gema-gema jang
lantang. Bersamaan
dengan itu terdengar
bunji
seperti ada
pintu
diatasku
dibuka
tjepat lalu ditutup lagi
dengan
segera sedangkan·
ada
tjahaja lemah tiba-tiba
mengkilat
da1am
gelap
dan
tiba-tiba
pul
lenjap.
Fahamlah aku perangkap apa telah dipasang
orang
untukku maka
kuutjapkan selamat
pada
diri sendiri
atas
ketjelakaan
jang tepat pada
waktunja
telah menolong
aku. Selangkah
sadja
lagi sebelum aku djatuh tadi dan dunia
tak
akan melihatku lagi. Dan
adjal
jang baru ter
hindar
ini
sifatnja
adalah
presis
seperti
jang
telah
saja anggap
sebagai dongeng sembarang
an
sa:dja dalam
kisah-kisah mengenai
Inkwisisi.
Korban-korban penindasannja
boleh memilih
kematian dengan siksaan badan
jang
paling
mengerikan
atau
siksaan rohani
jang paling
54
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 64/102
kedji. Aku disediakan untuk jang belakangan
ini.
Disebabkan
penderitaan
jang lama, urat
sarafku
telah
djadi rapuh sampai aku
gemetar
mendengar
suaraku
sendiri, dan
dalam
segala
hal sudah mendjadi sasaran jang sesuai dengan
djenis siksaan jang menantikan aku.
Tiap anggota-badanku
bergeletar
ketika aku
terbata-bata kembali ketembok - kuputuskan
lebih
baik mati disitu dari
pada
mengalami
kengerian
dari
sumur;
chajalanku
kini
memba
jangkan banjak sumur
lagi diberbagai tempat
dalam pendjara
ini.
Dalam
keadaan
batin jang
lain
aku
mungkin
tjukup berani untuk meng
achiri
penderitaanku seketika
itu djuga
dengan
melompat dalam salah
satu
djurang itu; tapi
kini aku
mendjadi pengetjut besar.
Tak dapat
kulupakan pula
apa
jang
pernah
kubatja
ten
tang
sumur-sumur
ini,
ialah bahwa
dalam ren
tjana mereka
jang serba kedjam
itu
tak ada
maut
jang datang mendadak.
Pergolakan
batinku membuat aku tetap
bangun selama
berdjam-djam
jang terasa pan
d
jang
tapi kesudahannja
aku
tidur
lagi.
Ketika
terdjaga kutemukan lagi disampingku roti
se
rta
se
mangkuk
air, seperti pertama kalinja.
Karena terbakar oleh dahaga kukosongkan
ma
ngkuk itu
dengan sekali
teguk
.
Isinja
agak
nja
diberi obat
bius,
sebab
segera
sesudah
ku
minum itu
aku disergap
kantuk jang
tak
teratasi.
Tidurku
lelap sekali
seperti
tidur-maut
.
Berapa
lama
aku
tidur
tentu
tak kumaklumi;
ta
pi ketika
kubuka
kembali
mataku
nampak
ad
alm benda-benda disekitarku. Lantaran
ada
tjah
aja bergedjolak dari pembakaran belerang
ang
mula-mula
tak kuketahui dari mana da-
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 65/102
tangnja, sangguplah aku melihat berapa
u s-
nja pendjara ini dan
apa
isinja.
Mengenai
luasnja
aku
banjak keliru. Garis
keliling seluruh temboknja
tak
melebihi 25
djar.
Selama bermenit-menit hal ini melibatkan aku
dalam
kesusahan
jang tak
guna; benar-benar
tak
guna
- sebab dalam kegentingan
keadaan
jang mengurung aku ini apakah perlunja meng
ukur luasnja pendjaraku? Tapi dalam batinku
aku
menaruh
perhatian
jang
gandjil
atas
jang
remeh-temeh
maka
kusibukkan
diriku dengan
usaha menemukan sebab-sebabnja
mengapa
telah kubuat kesalahan dalam perhitunganku.
Achirnja sinar
kebenaran
mengkilat dalam
otakku.
Pada
usaha
penjelidikan
jang pertama
kuhitung 52 langkah sampai saat aku djatuh:
waktu
itu
aku
tentu
sudah
satu-dua langkah
sadja
dari
tempat sobekan kain dan sebetulnja
audah hampir
selesai mengelilingi
gua.
Lantas
aku tidur - dan
setelah
bangun rupa-rupanja
aku
melangkah
kebelakang
-
dengan begitu
kusangka
garis
keliling
itu hampir
dua kali
pandjangnja dari jang sebenarnja. Kekatjauan
pikiran
mentjegah
aku
melihat
bahwa aku
mu
lai keliling dengan tembok disebelah kiriku tapi
berhenti dengan
tembok itu
disebelah kananku.
Akupun chilaf
mengenai bentuk gua
ini.
Waktu meraba-mba djalanku, kudjumpai
ba
njak sudut,
hingga
kutarik
kesimpulan bahwa
bentuknja
sangat
tidak runtun; begitu kuatlah
pengaruh kegelapan
jang
pekat
itu atas
sese
o
rang
jang baru bangkit
dari
tidur atau ketidak
sadaran Sudut-sudut
itu tak
lain
dari
relung
relung
ketjil
atau mikrab-mikrab
jang
pema
sangannja tidak
runtun.
Bentuk pendjara
n
pada umumnja persegi. Apa jang mula-mula
56
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 66/102
kusangka tembok batu kini ternjata bes· atau
logam lain berbentuk kepingan-kepingan besar
jang pada tempat-tempat sambungannja
meru
pakan
mikrab-mikrab tadi.
Seluruh
permukaan
dinding--dinding logam ini ditjorengi setjara
kasar dengan matjam-matjam gambar jang
seram dan
mendjidjikan hasil
ketachjulan
ra
hib-rahib.
Gambar
setan-setan dengan sikap
mengantjam
kerangka-kerangka dan
lainnja
jang
sungguh
menakutkan
memenuhi
serta
mengotori dinding-dinding. Kulihat bahwa garis
lingkar hantu-hantu ini
tjukup
djelas tapi
warna-warnanja
nampak
pudar
dan
kusam
agaknja sebagai akibat hawa lembah. Sekarang
kulihat
djuga
lantainja
jang terbikin
dari
batu.
Ditengah-tengah menganga sebuah
sumur
bun
dar
jang dari
mulutnja
aku
telah
meluputkan
diri; itu
ternjata
satu-satunja
sumur
disitu.
Semua ini kulihat
samar-samar dan
dengan
susah-pajah sebab
keadaanku telah
barijak
berubah selama tidur tadi. Sekarang aku men
djulur
dengan
telentang
diatas sematjam
bale
bale
kaju
jang
rendah.
Aku
terikat
erat
pada
bale-bale ini dengan tambang pandjang jang
menjerupai tali-pelana. Tambang kulit ini ber
kali-kali melilit tubuh kaki dan lenganku; jang
bebas
hanjalah
kepalaku
sedangkan
lengan
kiriku diberi peluang sekedar
supaja aku
dengan
banjak djerih-pajah sempat mengambil
makanan
dari
piring
tanah
jang terletak
disam
pingku diatas lantai. Deugau terperandjat ku
lihat bahwa mangkuk
air
telah disingkirkan.
Kukatakan terperandjat sebab
aku sudah
tak
betah menderita kehausan. Rupanja maksud
algodjo-algodjoku ialah
menambah
hausku ini
57
8 563· IS) .
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 67/102
tangnja, sangguplah aku melihat, berapa luas
nja pendjara ini dan
apa
isinja.
Mengenai luasnja aku banjak keliru. Garis
keliling
seluruh
temboknja
tak
melebihi 25 djar.
Selama bermenit-menit hal ini melibatkan aku
dalam
kesusahan
jang
tak
guna; benar-benar
tak g u n
sebab
dalam
kegentingan
keadaan
jang
mengurung aku
ini apakah perlunja m n g ~
ukur
luasnja pendjaraku?
Tapi
dalam ba.tinku
aku menaruh
perhatian
jang
gandjil
atas
jang
remeh-temeh
maka
kusibukkan diriku
dengan
usaha menemukan sebab-sebabnja mengapa
telah kubuat
kesalahan dalam perhitunganku.
Achirnja
sinar kebenaran
mengkilat
dalam
otakku.
Pada usaha penjelidikan
jang
pertama
kuhitung
52 langkah
sampai saat aku
djatuh:
waktu
itu
aku tentu sudah
satu-dua
langkah
sadja
dari
tempat sobekan kain
dan
sebetulnja
sudah
hampir selesai mengelilingi gua. Lantas
aku
t i d u r
dan setelah bangun rupa-rupanja
aku
melangkah kebelakang - dengan begitu
kusangka
garis
keliling itu hampir
dua
kali
pandjangnja dari
jang sebenarnja.
Kekatjauan
pikiran
mentjegah
aku
melihat bahwa
aku
mu
lai keliling
dengan
tembok disebelah kiriku tapi
berhenti dengan tembok itu disebelah
kananku
.
Akupun chilaf mengenai
bentuk
gua ini.
Wa
ktu
meraba-mba
djalanku,
kudjumpai b ~
njak
sudut,
hingga kutarik kesimpulan bahwa
bentuknja
sangat
tidak
run un; begitu
kuatlab
pengarub kegelapan
jang
pekat itu
atas
sese
orang jang baru bangkit dari tidur atau ketidak
sadaran Sudut-sudut itu
tak
lain dari relung
relung ketjil
atau mikrab-mikrab jang
pema
sangannja tidak runtun. Bentuk
pendjara
n
pada umumnja persegi. Apa
jang
mula-mula
6
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 68/102
kusangka tembok
batu
kini
ternjata
besL
atau
logam lain, berbentuk kepingan-kepingan
besar
jang
pada
tempat-tempat sambungannja meru
pakan
mikrab-mikrab tadi.
Seluruh
permukaan
dinding-dinding logam ini ditjorengi
setjara
kasar
dengan
matjam-matjam
gambar jang
seram dan
mendjidjikan, hasil ketachjulan
ra
hib-rahib.
Gambar
setan-setan dengan sikap
mengantjam
kerangka-kerangka
dan
lainnja
jang
sungguh
menakutkan
memenuhi
serta
mengotori dinding-dinding:
Kulihat bahwa
garis
lingkar hantu-hantu ini
tjukup
djelas,
tapi
warna-warnanja nampak pudar dan
kusam
agaknja
sebagai
akibat
hawa lembah. Sekarang
kulihat djuga lantainja jang
terbikin
dari batu.
Ditengah-tengah
menganga
sebuah
sumur
bun
dar
jang dari
mulutnja aku
telah
meluputkan
diri; itu ternjata satu-satunja
sumur
disitu
.
Semua ini kulihat samar-samar
dan
dengan
susah-pajah sebab keadaanku
telah banjak
berubah selama tidur
tadi.
Sekarang aku
men
djulur
dengan
telentang diatas
sematjam bale
bale
kaju jang
rendah. Aim
terikat
erat
pada
bale-bale ini
dengan tambang pandjang jang
menjerupai tali-pelana. Tambang kulit ini ber
kali-kali melilit
tubuh kaki
dan
lenganku;
jang
bebas hanjalah kepalaku, sedangkan lengan
kiriku diberi peluang sekedar,
supaja aku
dengan banjak djerih-pajah
sempat
mengambil
m
akanan
dari
piring
tanah
jang
terletak
disam
pingku diatas lantai. Dengan
terperandjat
ku
li
hat bahwa mangkuk air
telah disingkirkan.
K
ukatakan terperandjat
sebab
aku sudah tak
betah menderita
kehausan
. Rupanja maksud
lgodjo-algodjoku ialah menambah
hausku
ini
57
811563-( 5).
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 69/102
- seJ >ab makanan dalam
piring
itu
adalah
da-·
ging
jang pedas bumbunja.
Dengan menengadah
kuamat-amati
langit
langit pendjaraku
jang
tinggi:nja
kira-kira
30
atau 40 kaki dan pembangunannja sama benar
dengan dinding-dinding.
Kupusatkan perhatian
ku
pada
sebuah
gambar
jang amat gandjil disa
lah satu panilnja. Gambar ini men
undjukkan
lambang
Sang
Waktu, seperti jang lazim digu
nakan orang, dengan perbedaan bahwa ia tak
memegang sabit, melainkan
memegang
apa
jang
menurut
pandangan sekilas kuanggap se
bagai lukisan sebuah bandul besa
t
seperti jang
ada pada lontjeng-lontjeng kuno. Namun ada
sesuatu pada
alat
ini
jang menjebabkan
aku
mengamat-amatinja lebih teliti. Waktu aku se
dang
memandanginja langsung
d
ari
bawah
karena letaknja
tepat
diatas tempatku), ia
serasa nampak
bergerak.
Sesaat kemudian
tanggapanku dibenarkan. Djarak gontjangan
nja pendek
djadi tentu
geraknja
lambat.
Ber
menit-menit kulihat dia dengan
sedikit
rasa
takut dan lebih
dengan
keheran-heranan. Ka
rena achirnja
djemu memandang
gerak-gerik
nja jang t u n g ~ l itu kualihkan pandangan
pada benda-benda lain dalam
pendjara
.
Bunji
lemah
menar
ik
perhatianku,
dan
ketika
menatap lantai
kulihat beberapa ekor tikus
be
sar melintasinja. Mereka
telah
keluar dari su
mur jang
masih bisa
kulihat
disebelah
kanan
ku.
Sedang
aku
melihat
itupun mereka
datang
berbondong-bondong buru-buru,
dengan
mata
menjala-njala tergiur oleh bau daging tadi.
Kuperlukan
banjak djerih-pajah
serta kewas
pa:daan untuk mengusir mereka.
58
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 70/102
Barangkali setengah djam
sudah
lampau,
atau
bahkan satu djam
kesadaranku
tentang
waktu
djauh dari sempurna), sebelum
kuarah
kan
pandang
1
an keatas
lagi.
Apa jang
kulihat
disana membingungkan dan mengetjutkan ha
tiku.
Gontjangan bandul
telah
melebar hampir
satu
djar. Dengan sendirinja
ini
berakibat bah
wa
ketjepatannja bertambah.
Tapi
jang paling
menggelisahkan diriku ialah bahwa
bandul
itu
njata-njata telah
turun.
Kulihat kini - tak
usah
disebut
betapa
ngerinja
alm
-
bahwa ba
gian bawahnja
merupakan
sabit badja meng
kilap
berbentuk sabit,
kira-kira
satu kaki pan
djangnja dari udjung
keudjung;
kedua
udjung
nja melengkung keatas dan
tepinja
sebelah
ba
wah rupa-rupanja setadjam pisau tjukur. Se
perti
pisau
tjukurpun ia
padat lagi berat,
dari
bawah
keatas
makin
leb
ar
dan
tebal.
Ia
tergan
tung pada batang kuningan jang berat,
dan
se
muanja ini mendesis sambil terajun-ajun di
udara.
Tak dapat kuragukan lagi nasib apa disedia
kan bagiku
oleh
rahib-rahib jang pandai
me
njiksa orang
itu. Agen-agen Inkwisisi
ini
telah
maklum bahwa sumur sudah kuketemukan -
sumur
jang mengerikan
dibuat
untuk orang
kafir tulen seperti aku ini - sumur, lambang
neraka
jang
konon dipandang
sebagai
hukum
an nomor wahid. Setjara kebetulan sekali da
pat
kuhindari
kedjatuhanku dalam sumur ini
dan aku tahu
bahwa
hal-hal
jang
mendadak
atau
pemasangan perangkap
merupakan bagi
an
penting
dari segala siksaan sampai
mati
jang
serba
gandjil
itu dalam
pendjara-pendja
ra. Lantaran
aku tak djadi djatuh, bukanlah
maksud setan-setan ini
untuk
melemparkan
aku
59
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 71/102
dalam
djurang
itu,
maka (karena tak
ada
pi·
lihan selain maut), aku dihadapkan pada ke·
matian setjara
lain
jang
lebih lunak. Lebih
lu·
nak
Aku senjum
simpul
dalam
kegawatan
ini,
bila berpikir tentang penggunaan istilah jang
demikian itu.
Apa gunanja kukisahkan waktu berdjam·
djam jang lambat,
lambat
sekali itu,
penuh
sik·
saan jang lebih dari kekedjaman
maut,
ketika
aku
menghitung
gontjangan
badja
jang
men·
· deru-deru Seintji demi
seintji
-
segaris
demi
segaris
-
ia turun,
tapi
turunnja hanja
nam
pak
sekali-sekali ,dalam tempo jang seolah ber
abad-abad lamanja - turun, terus
turunlah
ia
Hari
berganti hari - mungkin sudah
banjak
hari
berlalu - sebelum ia bergontjang
dekat
diatasku,
sampai
aku
dikipasinja
dengan nafas
nja jang masam. Bau tadjam dari badja itu
menusuk-nusuk
lobang
hidungku. Aku berdoa
-
kudjemukan Tuhan dengan doaku
supaja
sabit
itu turun
lebih
tjepat. Aku djadi
gila dan
memaksa diri
untuk
mengangkat
tubuhku,
mendjemput
gontjangan
sabit
djahanam itu.
Kemudian
aku
tiba-tiba
djadi
tenang,
terbaring
sambil
bersenjum dan menatap maut jang
mengkilat
itu,
seperti seorang
1anak
melihat
mainan
jang gandjil. ·
Menjusul
pula
·saat
ketika
aku tak
sadar
sama
sekali, namun tjuma sebentar; sebab se
sudah
aku
siuman
lagi, bandul
itu
tak
nampak
turun lagi. Tapi mungkin djuga lama - sebab
aku
tahu
ada iblis-iblis jang
telah
melihat ke
pingsananku,
dan
mungkinlah
mereka
telah
menghentikan
gontjangan bandul itu sesuka·
sukanja. Waktu siuman itupun aku merasa sa
kit - o sakit tak
terkira
- dan lemah seolah
60
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 72/102
telah
lama berpuasa.
Bahkan dalam
ketakutan
jang
lama
itu kodrat manusia
memerlukan
ma
kanan.
Dengan
kepajahan serba
njeri
kuulur
kan lengan kiriku sedapat-dapatnja dalam
kea
daan terikat
itu,
Lalu
kuambil
sisa
ketjil
jang
ditinggalkan oleh tikus-tikus. Waktu
kumasuk
kan
sebagian dalam
mulut,
terlintaslah
dalam
otakku suatu gagasan jang
menjenangkan,
tapi
setengah lengkap - suatu harapan. Namun
apakah
urusanku
dengan
harapan? Seperti
ku
katakan
ta:di,
itu hanja
gagasan jang
setengah
setengah
-
orang
sering
punja gagasan
begitu
jang tak pernah
dilengkapkan.
Aku merasakan
itu
sebagai
kegembiraan, sebagai harapan;
namun
aku
merasa
djuga
bahwa gagasan itu
lenjap, selagi
dalam
pembinaan. Sia-sia kutjoba
menjempurnakannja
-
mendapatkannja
kern
bali. Penderitaan jang lama itu telah
hampir
memusnahkan segala
tenaga
otakku
jang
biasa
nja
ada.
Aku mendjadi dungu
- orang gila.
Djalan jang
dilewati bandul
itu membuat
sudut tegak
dengan tubuhku.
Fahamlah aku
bahwa sabit itu dimaksudkan supaja melintas1
bilangan
djantungku. Dia akan
mengiris
kain
n t ~ u dia akan kembali dan mengulangi
pekerdjaannja,
berkali-kali.
Sungguhpun
dja
rak-gojangnja
menakutkan karena pandjangnja
kira-kira
30
kaki atau
lebih dan tenaga ge
raknja jang mendesis itu
sangat
kuat, bahkan
tjukup untuk membe1ah dinding-dinding besi
itu,
namun
jang diselesaikannja
selama
berme
nit-menit
hanjalah
menjajat
badjuku.
Dan
pada
pikiran
ini berhentilah aku. Tak sanggup ku
bajangkan jang
lebih landjut lagi.
Dengan
gigih
perhatianku menetap pada
pikiran
itu sadja
-
seolah
dengan tjara menetap itu
aku
akan
6
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 73/102
mampu menahan turunnja ba:dja itu disitu.
Kupaksa diriku merenungkan bunjinja, bila ia
nanti menggores dalam pakaianku - memba
jangkan rangsa:ngan
jang
gandjil atas urat
sarafku,
disebabkan oleh kain wol
jang
tersobek.
Kurenungkan segala keremehan ini 1ampai gi
:
giku bergeretak.
Turun - ia terus turun merajap-rajap. De
ngan kesenangan
jang
sinting kuba.ndingkan
kelambatan
turunnja
dengan
ketjepatan
gon
tjangannja. Kanan - kiri -
djauh
melebar.- ·
mendjerit seperti
roh terkutuk
membidik
djantungku dengan langkah ha.rimau
jang
mengendap-endap. Berganti-ganti aku ketawa
atau menangis, tergantung dari pikiran mana
jang lebih kuat.
Turun - dengan
pasti
dan
tak
kenai ampun.
Kini
ia bergerak
tiga
intji dari
dadaku Aku
bergulat
hebat
- ganas -
guna
melepaskan
lengan kiriku. Ini
hanja
bebas
dari
sikut
sampai tangan. Tangan ini hanja bisa ku
gerakkan dengan susah-pajah
dari
piring
disampingku sampai mulut, tak lebih. An
daikata
dapat kupatahkan tambang-tambang
diatas
sikut,
akan
kupegang bandul itu, lalu
kutjoba menghentikannja.
Tak
ubahnja dengan
menahan badai
Turun - turun terus-menerus - tak terelak
kan Pada tiap gontjangan
aku
megap-megap
dan
menggerapai. Aku meringkuk geragapan
pada tiap sapuannja. Mataku mengikuti kela
djuannja
jang
melebar
atau
menandjak dengan
kegairahan putus-asa dan kehilangan akal;
dan menutup diri dengan kekedjangan, bila
sa
bit
itu turun,
walaupun
mati
·
akan berarti
kelegaan, o lega
tak
terungkapkan ; Masih
62
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 74/102
sa:dja tiap urat-sarafku menggigil, bila
kupikir
bahwa
djika
alat itu- turun ·
sedikit
lagi,
maka
sabit tadjam
jang mengkilat
itu
akan menem
bus dadaku. Harapanlah jang memaksa urat
sarafku
menggigil
memaksa tubuhku
meringkuk. Harapanlah -
harapan
jang masih
menang dibangku hazaban -
jang
berbisik
pada
korban hukuman-mati sekalipun
dalam
pendjara Inkwisisi.
Kukira dengan sepuluh atau duabelas gon
tjangan lagi sabit itu akan menjentuh mantelku
-
maka bersama
pengamatan
ini sekonjong
konjong menjusup dalam djiwaku ketangan
pikiran tadjam
jang
terhimpun dalam keputus
asaan. Pertama kali sedjak berdjam-djam -
atau
barangkali berhari-hari - aku mulai
berpildr.
Sekarang
terlinba1 dalam pikiranku
bahwa tambang
atau
tali-kuda
jang
mendjerat
aku itu
ha:njalah satu. Aku
tak diikat
dengan
lebih •dari .satu tali. Bila
sabit
setadjam pisa,u
tjukur itu pertama
kali
menjajat tambang
dibagian manapun djuga,
tambang akan
putus
hingga
dapat kulepaskan dari badan
ku dengan tangan kiriku. Tapi hila itu
terdjadi
alangkah menakutkan
kedatangan
badja sedekat itu Bergerak sedikit sadja akan
menjebabkan adjalku. Ketjuali itu mungkinkah
pembantu-pemb
antu
penjiksaku tak memba
jangkan kemungkinan ini serta berusaha men
tjegahnja? Betulkah tambang itu bersilangan
didadaku pada tempat jang dilewati
bandul?
Chawatir
akan
mengalami
bahwa
harapan
tipis
jang
agaknja
djuga harapanku
jang penghabis
an ini
akan
lenjap belaka,
kuangkatlah
kepalaku
sampai kulihat dadaku
dengan djelas. Tali-kuda
itu meUlit tubuhku kaki serta lenganku ruse-
63
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 75/102
mua djurusan -
ketjuali
ditempat ja.ng akan
dlalui
sabit
maut itu.
Segera sesudah kuletakkan kembali kepalaku
ketempat
semula,
terpantjarlah
dalam
otakku
apa
jang
sebaiknja
kusebut sa:dja parohan
jang
belum
terbentuk
dari gagasan pembebasan jang
sudah kusinggung
lebih
dulu,
sedangkan pa
rohan lainnja
mengambang
kabur dalam otak
ku,
ketika kuangkat makanan
kebibirku
jang
meradang.
Kini hadirlah gagasan
jang
utuh -
samar-samar,
njaris
tak
terfahami,
njaris
terumuskan -
namun utuh.
Dengan ketegaran
gelisah dalam
kebingunganku, kutjoba
ketika
itu
djuga hendak melaksanakannja.
Sudah be:rdjam-djam lamanja didekat bale
bale rendah jang kutiduri itu
berkeliaran
t ikus
tikus berbondong-bondong.
Mereka
buas,
berani
dan
kelaparan
-
mata
merah
mereka
mengin
tai aku, seolah mereka hanja menunggu
sampai
aku tak berkutik lagi hingga
siap didjadikan
mangsa.
Kupikir: ,Apakah
jang
biasanja mere
ka makan
dalam
sumur?
Mereka te1ah melulur seluruh
isi
pirin:g
ketjuali
sisa ketjil,
sungguhpun
sudah kutjegah
dengan segala tenagaku.
Aku
lambat-laun
tjuma
mendjungkit atau melambaikan tangan
ku berulang-ulang
kearah
piring;
maka
gerak
ser
agam
jang lemah
ini
achirnja tak berdaja
lagi.
Karena
rakus, binatang-binatang n ber
kali-kali menantjapkan gigi
tadjam mereka
dalam
djari-djariku.
Dengan remah-remah jang
masih
tersisa
dari
daging berminjak
jang
di
bumbui itu, kugosok tambang kulit bertubi-tubi
disegala tempat
jang
dapat kutjapai;
kemudian
setelah
mengangkat tanganku dari
lantai,
aku
berbaring tak berkutik,
sambil menahan
nafas.
64
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 76/102
Pada mulanja
binatang-binatang
rakus itu
terkedjut dan takut menghadapi
perubahan ke
adaan
lantaran aku
tak
bergerak lagi. Mereka
mundur puntang-panting
dan
banjak jang
kembali
kesumur. Tapi
ini
hanja
sebentar.
Tak
sia-sia aku memperhitungkan kebuasan mere
ka.
Ketika
melihat
bahwa alm tetap tak ber
gerak
seekor
dua ekor
dari
jang paling berani
melontjat
keatas
bale-bale
lalu
menghidu-hidu
tali-kuda. Inilah
tanda untuk
serbuan umum.
Dari sumur datanglah kelompok-kelompok
baru.
Mereka
memandjat
kaju bale-bale
sampai
tiba keatasnja hingga ratusan tikus berlari
lari atas
tubuhku.
Gerak
bandul jang runtun
itu
sama
sekali
tak
mengganggu mereka. De
ngan menghindari
sembatannja
mereka
sibuk
dengan
tambang
jang terlumas tadi. Mereka
berdesakan
mengerubungi
aku
ldan lama
kian
bertumpukan. Mereka
menggeragau dikerong
konganku; montjong mereka
jang
din
gin me -
njentuh bibirku aku setengah
tertjekik
oleh
tekanan mereka jang berdujun-dujun; rasa
mual tak terperi menggembungkan dadaku
serta membekukan djantungku dengan tindihan
lembab.
Satu
menit
lagi
kurasa
pergulatan
akan
selesai. Dengan
djelas
kusadari
bahwa
ikatanku telah putus.
Aku
tahu tambang telah
terlepas
dibeberapa tempat.
Berkat kemauan
jang
lebih dari insaniah aku berbaring diam.
Perhit.unganku tak salah - tak sia-sialah
penderitaanku. Achirnja aku
merasa
sudah
be
bas.
Tambang
terpenggal-penggal
bergan
tungan
dari
tubuhku.
Tapi
sembatan
bandul
bergeser kedadaku. Kain mantelku telah dibe
lahnja. Kain
lenan
dibawah mantelku sudah di
sajatnja. Tinggal dua kali lagi ia terajun dan
65
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 77/102
rasa
nJert Jang tadjam akan menjambar tiap
urat-sarafku. Tapi saat pembebasan telah tiba.
Dengan
satu
lambaian
tanganku sekawanan
pembebasku
itu
lari
lintang-pukang.
Dengan
gerak-gerik
t en ng
hati-hati, m e n g ~ e s e r ke
samping, meringkuk, dan lambat - lepaslah
aku dari peluka:n
tambang tak
tertjapai oleh
sabit
itu. Untuk sementara sekumng-kurang
nja
alm
bebas.
Bebas - dan
dalam
tjengkaman inkwisisi.
Begitu
aku
bangkit
dari randjang
kajuku jang
mengerikan itu dan berdiri dilantai batu pen
djara begitu gerakan alat djahanam
itupun
berhenti; dan kulihat dia ditarik keatas
lewat
langit-langit oleh
tenaga tak terlihat.
Inilah pe
ladjaran
jang harus ditjamkan dengan hati
tjemas. Tak tersangkal lagi bahwa
tiap
gerak
gerikku
diawasi orang. Be bas -
aku telah
lu
put
dari maut jang berupa
satu
djenis siksaan,
hanja
untuk terdjerumus
dalam siksaan
lain,
entah
bagaimana, jang lebih kedji dari maut.
Seraja berpikir
begitu aku memandang
keliling
dengan gugup kearah rintangan besi jang me
ngurungku.
Rupa-rupanja telah
terdjadi
sesuatu jang
g ndj i l suatu
perubahan
jang pada mulanja
tak
kusadari benar-benar -
dalam
ruangan
int
Bermenit-menit aku tepekur tak
menentu
se
perti
mimpi; kubebani diriku dengan dugaan
jang putus-putus dan
tak
guna. Dalam saat
saat
ini
pertama
kali
kuketahui
dari
mana
da
tangnja
tjahaja belerang jang
menerangi
sel
ini
Tjahaja itu
keluar dari
rekah-rekah
kira
kira setengah intji
lebarnja,
jang memandjang
disepandjang pendjara dikaki dinding-dinding,
jang dengan begitu
nampak terlepas sama se-
66
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 78/102
kali dari lantai.
Kutjoba
mendjenguk lewat lo
bang-lobang ini, tapi tentu sia-sia sadja.
Waktu aku tegak
kembali setelah membung
kuk
itu, tiba-tiba
aku
mengerti
rahasia
peru
baha:n
dalam
kamar
itu.
Sudah kus
e
but
bahwa
sungguhpun garis-keliling
gambar-g
ambar di
dinding-dinding itu tjukup djelas, namun war
na-warnanja kelihatail
pudar dan
kabur. Seka
rang
warna
-warna ini
telah
mendjadi
terang
bendemng,
hingga
mengedjutkan,
dan masih
sadja tambah tjemerlang; hal
ini menjebabkan
bahwa
gambar-gambar
hantu
dan
seta:n
itu
merupakan pema:ndangan jang akan mengge
tarkan
urat-samf
jang
lebih
kuat
dari urat
sarafku. Aku dipandangi oleh banjak mata
setan jang
buas
lagi
dahsjat
dari ·seribu pen
djuru,
sedangkan disitu tadinja tak kelihatan
apa-apa; dan
da1am gerombolan
mata
itu me
njala
api
berkobar-kobar jang
menjeramkan,
sampai aku
tak
sanggup memaksa otakku ber
pikir bahwa ini
bukan
kenjataan.
Bukan
h:enjataan - sedang aku
bernafas
,
masuklah dalam lobang hidungku
tiupan uap
api jang dipanaskan Bau jang menjesakkan
dada
masuk
dalam
pendjara
. Tiap
saat
mata
ba:njak
jang
menjaksikan
sekaratku
i
tu makin
menjala-njala. Warna merah jang
makin pekat
tersebar atas pemandangan dipembantaian se
ram itu. Aku ngah-ngah.
Nafasku tertjekik
Tak dapat diragukan,
apa maksud
penjiksa
pen
jiksaku
itu -
alan
g
kah
ked
jam
0,
man
usia
pa
ling djaha:nam
Dar
i lo
g am
menjala
itu
su
ru
tlah aku ketengah sel. Dari berpikir tentang
kematian .dahsjat oleh api itu aku beralih pada
gagasan tentang kesedjukan air didalam sumur
sebagai obat
pelipur
djiwaku
. Maka
larilah aku
67
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 79/102
ketepinja
jang
berbahaja
itu.. D e ~ g a n
~ a i r a h
.
aku
mendjenguk
kebawah.
TJahaJa dan atap
jang
menjala
itu menerangi sumur sampai
ke
pedalamannja jang terdjauh. Namun dalam sa
at
tegang itu otakku
tak
mau
menerima
apa
arti
sesuatu jang terlihat
oleh
mataku.
Achir
nja akal
~ e h a t k u
masuk
dengan
paksa
- me
rambah djalan dengan susah-pajah dalam dji
waku
-
serta membakar diri
dalam
otakku
jang menggeragau. 0,
andaikan
lidahku bisa
bitjara
- 0, ngeri ,- 0,
tak adakah
siksaan
lain
dari
pada
ini?
Sambil mendjerit,
aku lari
dari
tepi
sumur, kututup mukaku
dengan
ta
ngan-tangan- dan menangis pedih.
Dengan tjepat hawa bertambah panas
'dan
sekali
lagi aku
menengadah,
gemetar seperti di
serang demam.
Dalam
pendjara
telah terdjadi
perubahan
l g i
dan
kini
perubahan
ini
njata
njata
mengenai
bentuk.
Seperti
tadi
aku mula
mula
tak
berhasil
dalam
usahaku
untuk menja
dari
atau mengerti
apa
jang
terdjadi. Tapi
ke
bimbanganku tiada lama. Pembalasan
dendam
kaum
Inkwisisi
dipertjepat, karena
•aku
sudah
lolos dua kali dan
sekarang sang
Radja Penjik
sa
tak
dapat
lagi dipermain-mainkan.
Ruangan
ini mula-mula persegi. Kulihat kini bahwa dua
sudut dinding besinja adalah lantjip,
djadi
jang
dua lagi tentunja tumpul. Perbedaan jang me
njeramkan
ini
bertambah besar,
diiringi oleh
bunji jang menggerit-gerit
atau
menderu
le
mah. Sesaat lagi bentuk ruangan sudah men
djadi
djadjaran
gendjang.
Namun
perubahan
tak
berhenti
sekian
sadja
- tak kuharap atau
kuinginkan berhentinja. Mungkin aku mau me
rangkul
dinding-dinding
jang
menjala merah
tu sebagai pertanda kedamaian
abadi.
68
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 80/102
,Maut", kataku, ,maut berupa apa sadja,
dari
pada
mati
dalam sumur " Giia Tak me
ngertikah
aku
bahwa
pembakaran besi dimak
sudkan untuk
memaksa
aku masuk
dalam
su
mur? Betahkah aku menghadapi
panasnja?
Dan andaikata
betah,
dapatkah kutahan
him
pitan-himpitannja. Dan kini djadjaran
gendjang
tadi kian lama
kian
pipih, dengan
ketjepatan
jang tak memberi
aku kesempatan
untuk ber
pikir.
Pusatnja,
dja:di
dengan
sendirinja tempat
jang
paling Iebar, melingkungi
sumur
jang
menganga itu.
Aku mundur
- tapi dinding
dmding jang mendekat itu memaksa aku kete
ngah lagi, tak terelakkan. Achirnja untuk ba
danku jang menggerapai dan
penuh
luka-bakar
itu tak ada lagi tempat berpidjak diatas lantai
kokoh dipendjaraku. Aku tak melawan lagi,
tapi
kengerian
djiwaku terlampias
dalam dje
ritan putus-asa jang terachir,
pandjang
dan
lantang. Aku merasa terhujung-hujung ditepi
sungai
- kupalingkan
mukaku
-
Teroengar
gemuruh suara manusia
jang
ka
tjau-balau
Banjak terompet berbunji lantang
Ada bunji berderak
keras,
seperti
dari seribu
guntur Dinding-dinding menjala
itu
mundur
Ada
orang mengulurkan lengannja
dan
meme
gang
lenganku,
ketika
aku pingsan dan mulai
djatuh dalam sumur.
Itulah
lengan djenderal
La Salle. Tentara
Perantjis
teLah
masuk
Toledo.
Inkwisisi djatuh
ketangan
musuh-musuhnja.
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 81/102
SI
KODOK
Aku
tak kenai orang lain jang begitu
gemar
le
lutjon
seperti
baginda. Rupa-rupanja ia hanja
hidup untuk mendengarkan lelutjon sadja. Men
tjeribakan tjerita bagus jang lutju,
apalagi
de
ngan tjara jang djitu,
adalah
djaminan
untuk
dianugrahi
dengan kesajangannja
. Maka
ter
djadilah bahwa semua
mentrinja
jang
tudjuh
orang itu terkenal ·dengan ketjakapan mereka
untuk membadut. Dan semuanja serupa dengan
baginda, jaitu besar, gemuk, litjin
serta
pela
wak-pe1awak
jang tak
dapat ditiru. Apakah
manusia
mendjadi gendut lantaran membadut,
ataukah
kegendutan
mengandung
sesuatu
jang
serasi dengan lelutjon, itu tak pernah
dapat
ku
tentukan;
jang sudah pasti ialah
bahwa
pela
wak jang kuru's djarang terdapat dibumi ini.
Tentang mutu, atau
menurut
istilahnja ,roh''
lelutjon, sang
radja
t ak begitu
memusingkan
kepalanja.
Ia
terutama mengagumi lelutjon
jang ,lebar ,
tapi ia
sering
sudah puas dengan
lelutjon
jang
pandjang.
Kehalusan
akan menge
salkan sadja baginja. Ia lebih
suka
,Gargan
tua karangan Rabelais dari pad.a ,Zadig gu
bahan Voltaire;
dan
pada umumnja seleranja
djauh lebih
sesuai dengan
lelutjon ·
jang
mem
bawakan
kedjadian-kedjadian
dari pada lelu
tjon jang
hanja
berisi
kata-kata.
Pada
zaman
berlakunja
tjeritaku ini, b l dut
badut pentjari
nafkah masih lazim djuga di
istana-istana.
Beberapa negara besar dibenua
ini ma,sih
memelihara
badut-badut berpakaian
belang-bonteng, pakai
pitji
dan giring-giring;
7
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 82/102
dia dihavap akan .selalu siap dengan lawakan
ja
ng tadjam
pada tiap saat, sebagai iurannja
untuk remah-remah jang djatuh dari
medja
mak
an
,sang
radja.
Ba
gi
radja kita
ini .sudah mendjadi kebiasaan
unt uk memiara hadutnja. Soalnja
ialah ia
mem
butubkan sesuatu ja:ng rnerupakan kebadutan;
walaupun itu hanja untuk mengimbangi kearif
an
jang
mendalam
dari
tudjuh orang jang
men
djadi
mentri-mentrinja
-
terlepas dari
kearif
an
dia
sendiri.
Tapi badutnja itu, pelawak jang disewanja,
bukan
lah
hanja badut belaka. Dimata ra:dja
nila;nja tiga kali lipat,
berdasar
pada kenjataan
bahwa dia djuga orang
kate, lagipula pintjang.
Waktu itu orang tjebol
diistana
sama
lumrah
nja
dengan badut-badut;
sebab
banjaklah ra
dja-radja
jang
menemui
kesukaran
untuk
mem
buang-buang waktunja Sang Waktu adalah
agak lebih pandjang diistana dari pada ditem
pat-tempat lain), andaikata tak
ada badut
jang
bisa
d i d ~ k ketawa bersama
dan
orang tjebol
untuk dil\:etawai. Tapi
seperti jang
sudah kuka
takan
tadi, 99 dari 100
badut biasanja
gendut
gendut,
bulat dan
kurang gesit, maka
radja
kita
ini beralasan kuat untuk mengutjap
sela
mat pada diri sendiri
bahwa dengan
mempunjai
Si
Kodak
ini (begitu
nama
siba:dut)
ia
memiliki
harta jang tiga kali
lipat
nilainja dalam
bentuk
satu
orang
.
Kuk
;
ra
nama
,Si
Kodak
itu
buka lah
nama
jang dikasi pada sikate oleh mereka jang meng
urus pembaptisannja,
tapi
diberikan atas per
setudjuan bersama oleh tudjuh mentri tadi, k ~
rena
ia tak mampu berdjalan seperti
orang
o
rang
lain. Memanglah Si Kodok hanja
bisa
71
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 83/102
melangkah
dengan tjara
menjodok-njodokkan
dirinja
- antara melontjat dan melenggok -
maka gerak-gerik ini menimbulkan kegembira
an
dan tentunja
hiburan
tak
kundjung
habiB
bagi sang radja,
sebab meskipun perutnja bun
tjit dan
kepalanja
gembung) baginda ini oleh
seisi istananja
dipandang
sebagai
tokoh
isti
mewa.
Tapi walaupun dengan tjatjad dikakinja itu
Si Kodok
hanja
bisa
madju
dengan susah
pajah dan
kesakitan
diatas
lantai,
namun
her
kat
kekuatan
otot-otot lengannja jang menak
djubka
n jang dihadiahkan oleh alam kepadanja,
barangkali sebagai
pengganti
kerugian
untuk
kelemahan kaki-kakinja,
maka
sangguplah ia
menun
diukka
n pres
tasi dengan ketjekatan luar
b:asa dengan menggunakan pohon atau
tam
bang
atau
alat
-
alat
lain
untuk
memandjat
. Da
lam mela
kukan
hal-hal demikian itu ia tentu
lebih mirip pada seekor tupai atau
monjet
tjil dari
pada
seekor
kodok.
Tak
dapat
kukatakan dengan tepat, dari ne
geri
mana Si
Kodok ini berasal. Negerinja itu
masih biadab
dan
tak
seorangpun
jang
pernah
mendengar tentangnja - letaknja
djauh
dari
ista,na radja kita ini. Si Kodok bersama seorang
ga dis remadja jang
hanja sedikit sekali lebih
ketjil
da
.ri pa..danja meskipun proporsi badan
nja indah sekali dan dia sanggup
menari
setja
ra menakdjubkan ,
dulu dia:ngkut dengan
p
sa
dari rumah
masing-masing
didaerah-daerah
berdekatan,
lantas
dikirim ·sebagai hadiah ke
pada baginda oleh seorang
djendralnja jan
g
selalu
menang perang.
Dalam
keadaan begitu tak heranlah bahwa
antara dua orang tawanan ketjil ini telah tim-
72
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 84/102
bul keakraban
jang
rapat. Sesungguhnjalah
rnereka rnendjadi ternan-ternan setia. Sekalipun
Si Kodok banjak bikin pertundjukan,
narnun
ia
sarna
sekali
tidak
populer,
dan
iapun
tak
rnarnpu berbuat banjak untuk
keperluan
Trip
petta; tapi gadis ini berkat keluwesan serta ke
tjantikannja
jang istirnewa (sekalipun orang
kate), dirnana-rnana
dikagumi
serta
disajangi
orang, rnaka besarlah pengaruhnja;
dan tiap
kali ada kesernpatan, digunakannja
itu
guna
rnenolong Si Kodok.
Untuk sesuatu perhelata:n kenegaraan- en
tah apa,
aku sudah
lupa ____ baginda rnernutus
kan hendak rnengadakan
pesta
bertopeng; dan
bilarnana ada pesta bertopeng atau
jang
serna
tjarn itu , baik Si Kodok rnaupun Trippetta
pasti
d:iperintahkan
untuk bermain. Terutama
Si Ko
doklah
jang
arnat pandai rnenjelenggarakan
pertundjukan utarna, rnenjarankan peranan
peranan baru serta rnengatur kosturn untuk
pesta bertopeng, sarnpai seolah tak rnungkin di
adakan apa-apa
kalau tanpa
bantuannja.
Maka
tibalah
rnalarn jang ditetapkan untuk
pesta
itu. Sebuah balairung
jang
indah telah
diatur .dibawah pengawasan Trippetta dengan
segala rnatjarn
padjangan
jang dapat rnenje
rnarakkan pesta bertopeng.
Seluruh
istana her
ada dalarn dernarn persiapan. Mengenai kosturn
serta peranan boleh diduga bahwa
tiap orang
telah
rnenentukan pilihannja
sendiri.
Banjaklah
jang sudah
rneng1arnbil ·
keputusan
ten ang
pe
:mnan apa
jang
akan rnereka pegang, serninggu,
bahkan sebulan
sebelurnnja; dan sungguhlah
tiap
orang
sudah· tak ragu-ragu sedikitpun -
ketjuali
baginda beserta
ketudjuh rnentrinja.
Tak
dapat kukatakan rnengapa djustru mereka.
73
811563-
6)
.
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 85/102
jang bimbang,
ketjuali
kalau
mereka
berbuat
begitu untuk bikin lelutjon
sadja. Tapi
lebih
besar kemungkinannja bahwa mereka
menemui
kesulitan
untuk
mengambil
keputusan,
karena
mereka
begitu gendut.
Bagaimanapun
djuga,
waktu
berlalu
tjep.at; maka
lantaran tak
punja
akal lain, mereka mendatangkan Trippetta dan
Si Kodok.
Ketil\:a dua .sedjoli
jang
kerdil itu mematuhi
panggilan radja, baginda
sedang
menghadapi
anggurnja bersama
tudjuh
mentri dari dewan
penasehatnja itu; tapi
jang
dipertuan
itu nam
pak muram sekali.
Ia tahu,
Si Kodok tak suka
anggur, 'sebab anggur membuat sipintjang
jang malang
itu
pening s.ampai hampir sinting;
dan
kesi:ntingan bukanlah perasaan
jang
nja
man. Tapi
,
sang
radja
gemar pada
l l u t j o n ~
lelutjonnja sendiri, senang memaksa Si Kodok
untuk minum,
supaja
,gembira", katanja. .
,Kemarilah, Kodok ,
udjarnja,
tatkala siba-
dut
bersama kawannja masuk
kamar,
,telanlah
segelas
penuh demi kesehatan
kawan-kawanmu
jang kautinggalkan, (mendengar ini Si Kadok
menghela
nafas)
dan
nanti
restuilah kami de
ngan
akalmu.
Kami
memerlukan peranan,
pera..
n n sesuatu jang baru lain dari jang lain.
Kami
bosan dengan
jang
itu-itu sadja. Ajo, mi-
num
1\.nggur
akan
mempertadjam
otakmu".
Seperti biasa, Si Kodok berusaha menemukan
lelutjon
guna menjambut atdjakan raJdja,
tapi
itu
terlalu berat
baginja. Hari
itu
kebetulan
hari ulang-tahun sitjebol
jang
malang ini, maka
perintah supaja
minum
untuk ,kawan-kawan
jang
ditinggalkan" itu memaksa
air-matanja
keluar.
Banjak
titik-titik besar jang
pedih
dja-
7
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 86/102
tu
h dalam pialan ja, waktu ia dengan rendah
hati menerimanja dari sang
penindas.
,Ah, ha ha ha "
J ang
terse
but belakangan
ini
ketawa
gelak-gelak,
tatkala
sikate
memaksa
diri mengosongkan pialanja. ,Tengok, begitu
lah djasa
segelas
anggur:
matamu
sudah ber
sinar-sinar"
Kasihan
Si Kodak
Matanja bukannja bersi
n
ar,
melainkan
berUnang-linang;
sebab penga
ruh anggur atas
pikirannj
'a jang katjau itu tak
hanja besar, tapi djuga serta-merta. Dengan
gugup d i l e t k k n n j ~ t pialanja keatas
medja,
lalu
melihat
keliling kearah rombongan itu de
ngan pand.angan nanap
jang
setengah
sinting.
Mereka semua namp::tk senang
sekali
atas
,le
lutjon" baginda jang berhasil itu.
,Sekarang
mari
bekerdja",
kata
perdana
mentri,
seora
ng
jang amat gendut.
,,Ja", udjar
sang
radja. ,Ajo
Kodak,
tolong-
1ah kami. Kasi peranan, kawan budiman; kami
perlukan peranan - kami semua - ha
ha
ha "
Dan Iantaran
hal ini dimaksud
sebagai le
l
ufjon
jang sungguh-sungguh, maka
ketawanja
d
itingkah
oleh
tudjuh
serangkai
itu.
Si
Kodak
djuga
ketawa,
walaupun
lembut
dan
agak linglung.
,Ajo", kata baginda
tak
sabar, ,kau tak ada
usul ?"
,Hamba
tjoba mentjari sesuatu
jang
barn'',
d
jawab
sitjebol
dengan otak
kosong,
sebab
ia
kehilangan
akal,
akibat anggur.
,Mentjoba ?" seru tiran itu
dengan ganas.
',Apa maksudmu dengan itu? 0, aku tnengerti.
Kau tak enak
hati dan
ingin anggur
lagi.
Nah,
minumlali
ini "
7
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 87/102
Lalu diisinja lagi ·sepiala
penuh
dan diulur
kannja itu pada '
sikate Jang
hanja memandangi
piala itu dengan megap-megap.
,Minum "
teriak
Sang
Djudas.
,Kalan
tidak,
demi setan -
Sitjebol bimbang, Radja
merah-padam kare
na marahnja. Mentri-mentrinja bersenjum
rna
sam. Putjat bagai majat,
Trippetta
madju
ke
depan
kursi baginda,
dan
sambil
berlutut ia
memohon
belas-kasihan
bagi temannja.
Sedjurus lamanja sang penindas menatapnja,
keheran-hemnan atas keberaniannja.
Nampak
lah
bahwa
ia tak tahu
apa
hendak
dibuatnja
atau dikatakannja -
tak tahu bagaimana
se
pantasnja menjatakan kegusarannja. Achirnja
deng1an tiada
mengutjapkan
sepatah katapun
disorongnja gadis
itu
dengan kekerasan,
dan
dilemparkannja
i:
si
piala
jang penuh
.itu kemu
kanja.
Dara jang malang
itu ba;ngkit
sedapat-dapat
nja; ia bahkan tak berani mengeluh, lalu du
duk kembali d ~ d e p n
kaki medja.
Sunji-senja:plah selama kira-kira
satu
menit;
waktu
itu
orang
akan dapat
mendengar
dja
tuhnja s e t n g k ~ i
dauri
atau
bulu.
Kesunjian
di
petjahkan oleh bunji mengertak, lembut
namun
geram
dan
pandjang
jang
seolah
datang
sekali
glis dari .
tiap sudut
kamar.
Mengapa me.ngapa kau
mengertak-nger
tak ? tanja sang radja; sambil berpaling ke
pada
sitjebol 1dengan
berangnja.
Jang ditegur itu agaknja sudah
hampir
pulih
kesadarannja, maka seraja memandang
wadjah
sang
,penindas:
dengan tegap
namun
tenang, ia
hartja
nienja):p1t: · , ·
,Hamba __ ; hamba? Bagaimana mungki:q_?
7
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 88/102
,;Bunji
itu
seperti
datang dari luar",
kata
se
orang
mentri.
,Hamba
pikir,
itu suara
beo di
djendela': jang
mengasah paruhnja
pada kawat
disangkarnja". .
,;Benar ;
djawab
jang
dipertuan, seolah
amat
lega oleh petundjuk itu,
,tapi
demi kehormatan
satria, aku berani sumpah bahwa itu bunji ker
takan
gigi sidjembel ini .
Men:dengar itu ketawalah sitjebol (sebagai ·
pelawak
kawakan,
-
baginda tak keberatan kalau
orang
mau
ketawa)
dan
iapun
memperlihatkan
gigi-gigi besar lagi kuat jang
tak
menjedapkan
pandangan. Ketjuali itu ia berdjandji akan
de
ngan
patuh
sekali menelan anggur .sebanjak
banjaknja
menurut perintah. Jang dipertuan
itu memsa
puas. Dan setelah mengosongkan
segelas penuh lagi
tanpa
nampak
terpengaruh
buruk, Si Kodokpun
dengan
bernemangat sege
ra membikin
rentjana
untuk pesta bertopeng.
,Entah apalah hubungannja dengan gagasan
hamba", tuturnja, tenang sekali, seakan
selama
hidupnja lidahnja tak
pernah
mendjamah
ang
gur, ,tapi
segera
sesudah baginda
memukul
sidara
serta
mentjurahkan
anggur
kewadjah
nja
tadi
- 'segera sesud:ah baginda
berbuat
be
gitu dan ketika beo itu
mengeluarkan
suara
gandjil diluar
djendela, teringatlah
hamba akan
pertundjukan hebat
sekali -
kegemaran orang
dinegeri hamba sendiri -
jang sering kami
adakan selama pesta
bertopeng. Disini hal ini
sama
sekali
masih baru.
Tapi
susahnja,
untuk
itu
diperlukan delapan
orang dan -
,Tepat "
seru sang radja, sambil
ketawa atas
penemuannja
jang
sangat kena
untuk keperlu
an
mendadak - ,Kami ada delapan orang
-:-
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 89/102
aku
bersama
mentri-mentriku.
Katakan,
bagai
mana pertundjukkan
itu
?"
,Kami namakan ini ,Delapan Orang Hutan
Jang Dirantai",
djawab sipintjang,
,dan
hibur
an
ini
sungguh
bagus,
asal
dilakukan
dengan
baik .
,Kami
akan melakukannja", sahut sang ra
dja, ·sambil berdiri dan
mengatupkan
pelupuk
,matanja.
,Keindahan permainan ini , sambung Si Ko
dok,
,wdalah
karena
wanita-wanita
akan
keta
kutan,
hila melihatnja".
,Bukan main " demikian jang
dipertuan
itu
terbahak-bahak bersama
mentri-mentrinja.
,Para
jang mulia
akan
hamba
dandani
seba
gai
orang-hutan",
kata sitjebol
selandjutnja,
,Serahkan
itu
pada hamba. Dan samarannja
akan
sungguh
mentakdjubkan; hadirin
jang
bertopeng itu akan
menjangka para
jang
mulia
sebagai orang
-hutan tulen - dan
tentu
sadja
mereka
akan
sangat
takut dan
heran".
,\Vah,
ini luar-biasa " seru baginda.
,Kodok,
kau
akan
kuberi
gandjaran".
,Perlu
a:da ra:ntai-rantai
supaja
bunji
geme
rintjing
meningkatkan kekatjauan. Para jang
mulia dianggap
melarikan
diri bersama-sa,ma
dari
pendjaga-pendjaga.
Baginda
tak
akan da
pat membajangkan efeli: jang akan tertjapai
dalam
pesta bertopeng itu; delapan
orang
hutan
jang
dirantai dan oleh kebanjakan
ha
dirin
dianggap sebagai
orang-hutan
tulen
itu
akan masuk
berlari-larian
dengan pekik-pekik
jang buas ditengah-tengah kumpulan pria
wanita
jang
berpakaian
serba indah dan me
narik
itu. Perbedaan:nja tak bisa ditiru".
78
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 90/102
,Hams tak bisa ditiru , udjar sang radja.
Maka bangkitlah dewan itu dengan buru-buru
sebab
sudah kesiangan)
untuk
melaksanakan
rent jana Si Kodok.
Tja
ranja
mendandani
kelompoknja
sebagai
orang-hutan itu sangat sederhana, tapi tjukup
efektif untuk tudjuannja.
Pada
zaman berlaku
nja tjeritaku
ini
binatang
-binatang
jang ber
sa
ngkutan
itu
amat djarang
dilihat
orang
di
bagian manapun d ~ d u n i beradab;
dan lmrena
samaran-samaran jang dipergunakan sitjebol
lt
u
tjukup
menjarankan
kebinatangan,
sedang
kan kedahsjatannjapun lebih dari
tjukup,
maka
sifat a1amiahnja dapat dianggap sudah terdja
min.
Mula-mula
radja
beserta
mentri-mentrinja
di
seiubungi
dengan kemedja dan tjelana kaos
ja:ng ketat. Kemudian mereka
dilumasi dengan
tir. Selesai itu, salah seorang dari kelompok itu
menjarankan penggunaan
bulu-bulu;
tapi saran
ini serta-merta dibatalkan oleh sitjebol, setelah
dengan
tjontoh
jang
njata ia dengan mudahnja
dapat mejakinka
:n delapan orang itu bahwa
bulu-bulu binatang
seperti
orang-hutan itu lebih
tepat
ditiru
dengan
rami.
Dengan begitu
lap
is
an rami
jang tebal ditempelkan
atas lapisan
tir
tacli. Kemudian diambil rantai pandjang. Mula
mula rantai
ini dibelitkan
kepinggang rudja,
lalu d i i k a t k a ~ n lantas dibelitkan pada orang la
innja clalam kelompok
serta diikat
djuga; begi
tu
seterusnja
sampai
semuanja terikat dengan
tjara
jang
sama.
Ketika pekerdjaan
dengan
rantai
ini selesai
dan tiap
anggota kelompok
berdiri
sedjauh-djauhnja dari jang lain-lainnja,
merekapun merupakan suatu lingkaran;
dan
supaja
semuanja nampak seasli-aslinja,
sisa
79
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 91/102
rantai itu
oleh Si Kodak direntangkan
mendjadi
dua garis-tengah jang bersilangan menurut
su
dut
tegak,
serta
melintasi
lingkaran. Hal
ini
menuruti tjara orang
sekarang
jang
menang
kap
siamang
atau
kera-kera
besar
lainnja
di
Kalimantan.
Balairung
besar dimana pesta
bertopeng itu
akan dilangsungkan, adalah kamar
bundar
jang
dindingnja sangat
tinggi; tjahaja
matahari ha
nja
masuk
kesitu
melalui
djendela satu-satunja
dipuntjaknja.
Pada
malam
hari
pembangunan
kamar ini disesuaikan
untuk
malam hari) ka
mar diterangi terutama oleh kandil
raksasa
jang bergantungan
pada
sebatang
rantai
jang
mendjulur dari
pusat }angit-langit
dan
menu
rut kelaziman
dapat
diturunkan
atau
ditarik
keatas dengan alat pengungkit tapi agar tak
djelek
kelihatannja)
alat
ini
ditarik
dari
atas
kubah melintasi 1atap.
Trippetta
diserahi pengawasan untuk
mema
tutkan ruangan; namun
dalam beberapa hal dia
agaknja dibimbing oleh selera
temannja,
sitje
bol
jang
lebih bersahadja. Dia inilah jang
mengusulkan
agar
pada
kesempatan
ini kandil
tadi disingkirkan. Kandil
itu
mendjatuhkan le
lehan
lilin
dalam
hawa .sepanas itu
hal
ini
sa
ma
.sekali
tak bisa dihindari), djadi
almn am
at
merusak
pakaian
indah
tamu-tamu;
karena
ba
lairung itu
akan
sangat
ramai, tak dapat
diha
rapkan bahwa
semua
tamu
akan
sempat meng
hindari
pusat
kamar,
jaitu tempat
dibawah
kandil itu.
Dibeberapa tempat terpentjil da
lam
bangsal
itu
dipasang
ka:ndil-kandil tambahan;
dan
sebuah suluh jang menjebarkan bau
han.un
diletakkan dal1am tangan
kanan
patung-patung
80
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 92/102
j tng berdiri menempel
ketembok
- semuanja
lc ira-kira 50 atau 60 buah.
At
as na
sehat
Si Kodok delapan orang-hutan
l
tu
menunggu
sampai
tengah malam
sampai
bangsal i
tu penuh-sesak
dengan orang-orang
berto
peng),
sebelum mereka menampilkan diri.
Tapi
begitu
lontjeng
ber
h
enti
berbunji begitu
mereka 1ari atau lebih tepat: berguling-guling
bersama kedalam
ruangan -
sebab
sebagian
besar
dari
kelompok itu
dirintangi
oleh
rantai
ran
tai
mereka,
hingga
terdjatuh-djatuh;
dan
mereka semua masuk dengan sempojongan.
Bukan main terperandjatnja
orang-
orang
b
ertopeng
itu hingga gembiralah hati sang
a
Jdja.
Seperti jang
telah
d ~ d u g a
tak
sedikitlah
tamu-tamu jang mengira bahwa machluk
machluk jang nampak galak itu betul-betul bi
na
tang, kalaupun
bukan
orang-hutan,
nama
d
ari
djenis jang
serupa.
Banjak wanita djatuh
pingsan lantaran takut; dan
andaikata
baginda
tak mengambil tindakan untuk
menjingkirkan
sendjata dari
balairung,
mungkinlah kelompok
nja akan membajar hiburan
mereka
dengan
d
arah. Dalam keadaan
sekarang
ini
sem
ua
orang menjerbu pintu-pintu. Tapi baginda
te
lah
memerintahkan supaja
semua pintu dikuntji,
segera
sesudah ia tampil; dan atas saran sitje
bol kuntji-kuntji telah diserahkan
kepada
dia.
Tatkala
kekatjauan
sedang sehebat-hebatnja
dan
tiap orang hanja
ingat
pada
keselamatannja
sendiri
memang benar ada
banjak
bahaja,
ka
rena chalajak jang kalang-kabut itu berdesak
desakan),
tatkala itu rantai jang
biasanja di
gantungi kandil
dan
telah diangkat pada
waktu
kandil itu nisingki
rkan,
tadinja sudah nampak
8
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 93/102
diturunkan
pelan-pelan sampai udjung gaitnja
mendekati lantai
pada djarak tiga kaki.
Tak lruna
kemudian radja serta tudjuh
ka
wannja telah berkeliling dibalairung
kesegenap
pendjuru
dan
achirnja
tiba
ditengah-tengah
djaidi tentunja dekat sekali
pada
rantai itu.
Waktu mereka
dalam
keadaan demikian
sitje
bol jang telah diam-diam mengikuti mereka
dari dekat, s m b i l merangsang mereka supaja
terus
mengobar-ngobarkan kerusuhari kini me
megang
rantai
mereka
pada titik pertemuan
dari
dua
bagian
jang
melintasi
lingkaran
seba
gai
garis-tengah dengan menggubah sudut
tegak. Setjepat lintasan gagasan dipasangnja
disitu gait
itu
jang biasanja dikenakan pada
kandil; dan
seketika itu
djuga,
berkat bantuan
orang jang tak terlihat, rantai kandil ditarik
keatas, sampai gaitnja
tak
t e
rpegang
lagi; aki
bat jang
tak terelakan ialah bahwa delapan
or.ang-hutan itu
terkumpul
de:ngan rapatnja,
hingga berhadapan muka. Pada saat ini hadirin
sudah
agak
tenang kembali. Mereka mulai
menganggap segala kedjadian tadi sebagai hi
buran jang diatur dengan rapi, lalu berteriak
kegir
angan
ketika
menjaksikan
keadaan
mo
njet-monjet
itu
.
,Serahkan padaku " Demikian Si Kodok kini
bevseru dengan mengeraskan
.suaranja
hingga
mudah
terdengar, mengatasi
hiruk-pikuk
disitu
.
,Serahkan mereka padaku. Agaknja kukenal
mereka,
asal aku sempat melihat mereka de
ngan
djelas
aku
akan
segera
dapat
mengata
kan
siapa mereka".
Dengan merangkak atas kepala-kepala hadi
rin berhasillah ia naik ketembok.
Setelah
meng
ambil suluh dari salah sebuah patung, iapun
8
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 94/102
balik ketengah ruangan, naik dengan tjekatan
sepe
rti
monjet
keatas
kepala
radja
dan
dari
situ memandjat rantai sampai beberapa kaki
tin
gginja.
Ditodongkannja suluhnja
kebawah
gun
a
m n g m t
m t i
kelompok
orang-hutan
itu .seraja terus
berteriak:
,Aku •
segera mak
lum
siapa
mereka "
Dan kini ketika semua hadirin termasuk
ke
ra-kera
itu sendiri) tergontj
ang-gontjang
karena ketawa, ba:dut itu sekonjong-konjong
bersiul
dengan
bunji melengking, maka naiklah
ra
ntai itu
dengan
kentjang sedjauh kira
-
kim
30 kaki - serta menjeret sekumpulan orang
hutan
jang tjemas dan meronta-ronta
itu, hing
ga mereka terkatung-katung
diudara antara
langit-langit dan lantai. Selama rantai itu naik,
Si Kodak bergajut padanja dan terus sadja se
o1ah
tak
ter.djadi
apa-apa
ia menjodok-njodok
kan
obornja
kepada
mereka,
seolah
berusaha
untuk
mengetahui
siapa-siapa mereka itu.
Seluruh hadirin begitu
dikedjutkan
oleh naik
nja rantai,
sampai
terdjadi keadaan
sunji
s
enjap
jang
berlan
g
sung
kira-kira satu menit.
Kesunjian dipetjahkan oleh
bunji mengertak
j
ang
lemah
Jagi
geram,
seperti
jang sebelum itu
t
elah menarik
p
erhatian radja serta
penasehat
penasehat:nja,
ta
t
kala jang
pertama
itu
melon
tarka:n anggur kewad.jah Trippetta. Tapi dalam
kea:daan
sekarang
ini
tak
ada keraguan lagi
dari
mana
bunji itu
berasal.
Bunji tadi keluar
dari
gerigi
sitjebol
jang
seperti taring-taring
i
tu;
gigi-giginja
ini
mengerit
dan
menggerus,
dan mulutnja berbusa;
dan
dengan ungkapan
kebuas
an
jang mata-gelap
ia
menatap wadjah
wadjah
:mdja serta
ketudjuh kawannja
jang
menengadah itu.
83
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 95/102
,Ah,
ha "
kata pelawak jang
ganas
itu
achir
nja.
,Ah,
ha
Sekarang aku mulai tahu
siapa
siapa
mereka
ini "
Kini ia pura-pura mau meli
hat
radja
lebih 1dari dekat
lagi; ia mentjutjuh
kan
obornja
kepada
lapisan
rami ditubuh
radj
a
itu jang segera mendjadi kepingan
api
jang me
njala berkobar-kobar. Kurang dari setengah
menit kemudian delapan
orang-hutan
itu ter
bakar
keras diiringi
djerit-pekik
chalajak
jang
melihat
dari
bawah dengan
ngeri, tapi tak
ber
daja untuk menolong
sedikitpun.
Achirnja
api
jang tiba-tiba maki:n mengga
nas
itu
memaksa sibadut
untuk na
ik lebih
ting
gi
agar
bdak terselomot. Dan ketika dibuatnja
gerak-gerik
ini hadirin berdiam diri pula
sedju
rus
lamanja.
Dengan
menggunakan kesempatan
ini sitjebol bitjara sekali lagi.
,Sekarang
kulihat
djelas ,
udjarnja,
,ma
t jam
apa orang-
omn
g
berkedok
ini.
Mereka
se
orang radja
besar
serta tudjuh mentri pr
ibadi
nja
- radja
jang
tak
segan-seg
an menampar
gadis tak berdaja serta
tudjuh orang
penase
hatnja
jang
menghasutnja dalam
kegarangan
njta. Tentang
dir
iku
sendiri,
aku hanja Si Ko
dok,
si-pelawak,
dan
ini
Iclutjonku
jang
peng
habi§an".
Karena
ram
i
maupun
tir jang melengket
pa·da
rami
itu
sangat
mud
ah
terbakar,
maim
segera sesudah
sitjebol
mengachlri
pidatonja
jang
pendek, pembalas•an dendamnja sudahlah
selesai.
Delapan
majat itu bergojang-gojang
dalam
rantai
mereka,
merup
a
kan
bungkah
bungkah
berbau
busuk,
hangus,
mengerikan
dan 1susah
dikenal
kembali. Sipintjang melem
parkan obornja
pada
mere
ka, naik
seenaknja
kelangit-hng
it, lalu lenjap lewat djendela-atap.
81
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 96/102
Diduga bahwa Trippetta telah mendjaga pos
n
ja
diatas
atap
balairung sebagai kaki-tangan
tema:nnja jang
melakukan pembalasan
dendam
nja
jang
ganas
itu
dan
bahwa mereka
bersa-
ma-
sama
telah
berhasil melarikan diri kenege:ri
mereka
sendiri sebab mereka tak muntjul-
muntjul kembali.
85
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 97/102
Ziarah
sebuah
novel
oleh
wan
Simatupang
Novel
jang
sudah lama ditunggu-tunggu
oleh
masjarakat.
Sangat
intersan
dan dengan
thema jang
pada
das
arnja
sangat sederhana tetapi memerlukan
pengetahuan psychologis dan
intellek
untuk
dapat
menangkapnja.
Novel
ini mendapat hadiah harapan pada
sa-
jembara UNESCO jang
diadakan oleh
Ikatan
Penerbit
Indonesia.
Saudara
dapat membelinja pada Tokobuku
tokobuku
atau
langsung berhubungan pada
kami:
8
N V
Penerbit
Djambatan
Djalan
r
H.
Djuanda 15
j akar ta
Tilpun 45131
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 98/102
Pupuk Buatan
oleh
Ir
li
Sastrohoetomo
Bu
ku ini memberi tuntunan
bagi para
petani
da
n petugas-petugas
BIMAS tentang
tjara
m
embuat
pupuk
penggunaan dan pemakaian
nja
Tjara Berorganisasi
oleh
Ch P
umala
Pedoman bagi
mereka
jang
aktif
dalam organi
sa
si
Memberi uraian t entang matjam-matjam ben-
tu
k organisasi dan
tentang
tjara-tjara
men
d jalankan rapat.
Manusi
o
leh
Nasrun A S
Pendjelasan untuk para remadja dan orang tua
m
ereka
tentang
asal
kedjadian
manusia
serta
kehidupan kelamin dsbnja.
B
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 99/102
Penuntun Surat
Menjurat
Djabatan
oleh
Pratjihno
Surat djabatan b e ~ b e d sekali
dengan
surat
bias
a
Untuk menjusun surat djabatan orang haruslah
mempunjai ketjakapan
tehnik menjusun
dan
menggambarkan tudjuannja setjara ringka
s
dan djelas
Buku ini memberi tuntunan
serta pendjelasan
untuk menjusun surat djabatan.
ata Personalia
oleh
adipoerwono
Buku
ini
dimaksudkan bagi mereka jang
me·
naruh minat
terhadap
masalah-masalah tata
usaha terutama masalah
kepegawaian
dan
tatalaksana kepegawaian
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 100/102
Penuntun
Surat Men:jurat
Djabatan
oleh
Pratjihno
Surat djabatan
ber beda sekali dengan surat
biasa
Untuk menjusun
surat
djabatan orang haruslah
mempunjai ketjakapan tehni:k menjusun dan
menggambarkan
tudjuannja
setjara
ringka
s
dan djelas
Buku n memberi tuntunan serta pendjelasan
untuk
menjusun surat djabatan.
Tata
Personalia
oleh
adipoerwono
Buku ini
dimaksudkan bagi
mereka jang me
naruh
minat terhadap
masalah-masalah
tata
usaha
terutama
masalah kepegawaian
dan
tatalaksana
kepegawaian
88
8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)
http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 101/102