maut dan misteri, edgar allan poe (1969)

103

Upload: sophie-lidya-trianaparamitha

Post on 01-Jun-2018

263 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 1/102

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 2/102

M UT D N MISTERI

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 3/102

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 4/102

Edgar

llan

oe

M UT

d n

MISTER

Terdjemahan

:

Triano

Sumardjo

PENERBIT DJ MB T N

III

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 5/102

Copyright

by Djambatan

1969

Rentjana

Sampul

dan

Gambar dalam

oleh

sRIVVI O O

Ditjet.ak oleh Pertjet.ak n Negara

Djakarta

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 6/102

  S

I

Kutjing Hitam 1

Sistim Dr Tarr dan Prof ether 17

Sumur

dan

Bandul

:5

Si Kodok 70

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 7/102

EDGAR ALLAN

POE

Edgar

Allan Poe

sekarang

diakui oleh seluruh

dunia sebagai

salah

seorang

pengarang prosa

dan puisi Amerika jang terbesar;

antara

pe

ngarang-pengarang disana

dari

abad 19 ia

paling

banjak dibatja

serta

mempunjai penga

ruh

dimana-mana. Roman-roman detektif mo

dern

sebagian besar menuruti metode jang di

pergunakan Poe dalam

karangan-karangannja

Murders in the Rue Morque, The Mysteric of

Marie Roget, dan lain-lain. Tapi meskipun be

gitu, selama hidupnja ia kurang dimengerti

orang,

bahkan

sering dihina

dan

dianggap gila.

Ia lahir tanggal 19 Djanuari 1809

di Boston,

mendjadi anak jatim sebelum berumur 3

tahun

.

dan mendjadi

anak-angkat John

Allan di Vir

ginia. Bersama keluarga itu Poe pernah pergi

ke Inggris; kemudian

ia masuk Universitas

Virginia,

tapi

hanja selama setahun. Ia men

djadi

kadet

di

West

Point, namun

tak

suka

me

matuhi disiplin. Kumpulan

sadjak

pertamanja,

Tamerlane, terbit tahun

1827.

Setelah menda

pat badiah

untuk

tjerita-pendeknja MS. Found

in

a Bottle, ia memperoleh kedudukan sebagai

redaktur Southern

Literary

Messenger di

Richmond.

Berkat tjerita-tjerita serta

sadjak

sadjaknja madjalah ini diterima baik diseluruh

tanah-airnja. •

Pada tahun

1840

terbit bukunja Tales of the

Grotesque and Arabesque dalam dua djilid.

Ketika itu Poe dihentikan sebagai redaktur

Burton s Gentleman s Magazine dan

tak

lama

VI

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 8/102

kemudian djuga

dari

G r a h a m ~ Magazine, wa

laupun kedua surat kabar

itu

madju

pesat ber

kat

asuhannja.

Sadjaknja jang termashur The

Raven terbit tahun 1845.

Poe telah .nikah dengan saudara-sepupunja

Virginia Clemm

jang berumur

14

tahun tapi

istrinja

ini meninggal tahun 1847, maka dalam

dua tahun

berikutnja

Poe hanja menulis

empat

sadjak

sedih: Annabel

Lee, For

Annie, Ulalume

dan

Eldorado. Dalam

dua

tahun

itu

pula ia

membuat hubu:ngan asmara jang gaga serta

pertjobaan

untuk bunuh

diri. Berkali-kali ia

sakit ingatan, hingga takut

akan djadi

gila.

Setelah orang menemukan dia didjalanan, wak

tu ia djatuh sakit

disitu, Poe meninggal dalam

tahun

1849 di Baltimore City Hospital.

Karja-karja

prosa

Edgar

Allan Poe mentak

djubkan,

tak

ha:nja

karena

pemikiran

jang

ta

djam

disertai daja-chajal jang unik dengan

pendjadjagannja dalam djiwa manusia setjara

mendalam dan

tak

djarang meremas-remas

hati

- Poe adalah pendjeladjah

jang

luar

biasa

atas

kepedihan dan penderitaan manusia

-

tapi

djuga

karena

kechususan

gajanja

jang

tak

kita

ketemui pooa

pengar

,ang-pengarang

lain dan

karena

kepadatan isi

karja-karjanja

kehebatan emosi serta

kemantapan

ungkapan

nja. Ternjata

bahwa

kehidupannja

jang

penuh

penanggungan itu

telah dihajati

sepenuhnja

olehnja dan disalurkan melalui bakat

besarnja

dalam

tjerita-tjerita

serta

sa:djak-sadjaknja, di

bimbing oleh keluhuran sikap

jang tak

kenai

keluh-kesah bagi dirinja sendiri, bahkan, ba

gaima:napun keadaan pribadinja, ia masih me

mandang kehidupan sebagai

kekuatan jang

ampuh dan berharga.

V

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 9/102

K.arja prosanja merupakan hasil-hasil presisi

jang

tak dapat

ditawar-tawar; tak satu kali

matpun terasa berlebih disitu. Sedangkan

sa

djak-sadjaknja

selain mengandung emosi

jang

pekat dan mengharukan, djuga memiliki

irama

musikal jang tersendiri dan mempesonakan.

Satu

kalimat dalam

sadjaknja ,Gagak

jang

terkenal diseluruh dunia itu membawakan inti

t j r jang chas bagi

pengarang

Poe, situkang

mimpi

jang

besar

ini :

,Dreaming

dreams

no

mortal ever dared to dream before .

vm

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 10/102

KUTJING HITAM

ku

tak menuntut

atau

berharap

bapwa

orang

akan pertjaja

pada tjerita

amat

adjaib ini

jang

terdjadi

dalam

rumahku

dan kini hendak

ku

tulis. Gila rasanja

untuk berharap

begitu se

dangkan aku tak pertjaja pada pantjaindraku

sendiri. Namun aku

tidak

gila dan sama sekali

ti

dak

bermimpi. Tapi besok

aku mati

dan

kare

na itu aku sekarang ingin membuang beban

djiwaku. Tak

ada

keinginanku selain memberi

tah

ukan

pada

dunia serangkaian peristiwa di

rum.ah setjara sederhana

dan

pendek tanpa

dibumbui. Segala peristiwa ini dengan akibat

aki

batnja telah mengetjutkan hatiku

- meng

an

iaja

- ·

bahkan

membinasakan diriku. Namun

aim

tak bennaksud

mentafsirkannja. Bagiku

tak ada hasilnja ketjuali kengerian; bagi

ora

ng

lain mungkin

tak

begitu mengeri

kan tapi gandjil. Ke1ak

hari

boleh djadi

aka n terdjumpa orang pandai jang mentaf

si

rk

an

keanehan ini sampai

terasa

biasa

sa

dja - seorang ahli pikir jang lebih tenang

le

bih berakal

dan

djauh kurang bingung dari

pada aku sendiri; dalam

tjerita jang kututur-

kan tanpa senang hati ini dia mungkin tak me

lihat apa-apa selain

rentetan

sebab-akibat

jang

bias

a belaka.

S

edjak

ketjil

aku

dikenal

suka

menurut

dan

be

rperi-kemanusiaan. Kelembutan

hatiku

bah

kan mentjolok mata hingga sering diperolok

ol

ok

kan

teman-temanku. Aku terutama meng

gemari binatang dan orang-tuaku mengizinkan

nku memiara pelbagai

binatang

dirumah.

Ber

-

 

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 11/102

sama mereka kuhabiskan sebagian

besar

wak

tuku; aku paling

bahagia

bila mengasuh atau

mengelus-elus mereka.

Tabiat ini tumbuh

ber

sama umurku

dan

sesudah

dewasa

kudapatkan

dari

padanja salah satu sumber terbesar

untuk

kesenanganku. Pada siapa

pernah

menjajangi

andjing

jang setia lagi pintar

tak

perlu kute

rangkan betapa

mendalam

dan mesra

kepuasan

jang

terdapat

dengan begitu. Dalam

tjinta

bi

natang

jang rela dan

suka berkorban itu

ada

sesuatu jang langsung

masuk

kehati seorang

jang sering

dapat

kesempatan untuk mengudji

persahabatan

kerdil ·serta kesetiaan

kabur jang

hanja dihasilkan oleh Manusia.

Alm kawin

muda

dan bersukur bahwa pada

istriku ada kesukaan jang serasi dengan

tjara

ku bersenang-senang. Sekali

faham akan

ke

gemaranlm 

ia pergunakan

segala kesempatan

guna membeli hewan-hewan

piaraan

jang pa

ling menjenangkan. Kami mempunjai burung

burung ikan emas andjing jang b 1 \ ~ s kelin

tji-kelintji monjet ketjil

dan

seekor kutjing.

Jang

bela

kangan

ini

adalah

hewan jang luar

biasa besar

lagi

tjantik hitam

sama

sekali  se

dangkan

kepintarannja

mengagumkan. Menge

nai

ketjerdasannja

ini

istriku jang tak

bebas

dari sedikit tahjul sering mengingatkan pada

kepertjajaan rakjat turun-temurun jang meng

anggap semua

kutjing hitam

sebagai tukang

sihir

jang

menjamar. Dia bukanlah sungguh

sungguh

pertjaja

- lmsebut

hal

ini

hanja

se

bab pada

saat

ini

aku

ingat pada hal itu.

Pluto

- demikian nama

kutjing itu

-

  -

lah

ternan main-mainku

jang

paling kusajangi.

Hanja akulah

jang

memberinja makan dan dia

2

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 12/102

ikuti aku kemana pergiku dirumah dan halam

an. BRhkan den' an susah-pajah kutjegah

dia

mengikuti aku didjalanan.

Begitulah persahabatan kami berlangsung

bertahun-tahun. Selama itu - kuakui hal ini

dengan malu - tabiatku mengalami perubahan

azasi

kearah jang

buruk; disebabkan pengaruh

setan

jang

bernama minuman keras.

Hari

demi

"la

ri

aku bertambah murung,

Iekas

marah dan

m

aldn

kurang

memperhatikan

perasaan orang

ain. Alm

tak

segan-segan

m e m ~ k i

kata-kata

pedas

terhadap istriku.

Sampai-sampai aku

bahkan menangani dia. Dengan sendirinja he

wan-hewan piara:anku

ikut menderita

oleh ta

biatku jang berobah ini. Aku tak hanja melalai

kan, tapi -djuga menjiksa mereka. Tjuma Pluto

jang

kupandang

tak

amat

pantas untuk

diania

ja

tani aku tak ragu-ragu

untuk

menganiaja

kelintji-kelintji, monjet,

bahkan

siandjing, hila

m

ereka

mengganggu djalanku setjara kebetul

m

atau karena rasa sajang. Penjakitku kian

h.ma

kian

meningkat -

alangkah

djahat

sang

Alkohol

itu

- maka

achirnja Pluto

sendiripun

1ang kini

sudah

tua

dan karena

itu

agak

Iekas

1ersinggung, Pluto sendiripun djuga mengalami

ki

bat

kegeramanku.

P

ada suatu malam

tatkala aku pulang de

  ~ n sangat

mabuk

dari salah satu

tempat

ke

lujuranku dikota, kudapat kesan

bahwa

ia

rnen

ghindari

aku.

Kutangkap

dia.

Dalam

keta

lcutannja menghadapi keguaaranku,

ia

membu

tt luka

ketjil

dengan

giginja dalam tanganku.

cganasan iblis segera menguasai diriku.

Aku

ma ta-gelap. Seketika

itu

aku seolah kehilang

 m diriku

jang asli,

dan kedjahatan jang amat

3

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 13/102

kedji disebabkan minuman

kera s

menggetarkan

tiap ototku. Dari

kantong

kuambil pisau

dan

kubuka, kupegang

binatang

sial

itu pada

ke

rongkongannja dan tak ajal lagi kutjungkil ma

tanja jang

sebelah Alangkah malu aku, waktu

kutulis

tentang

kekedjaman

terkutuk

ini. Aku

meradang dan gemetar.

Ketika esok harinja aku siuman - setelah

bius mabukku terhapus oleh

tidur

- aku m ~

rasa

setengah ngeri setengah menjesal

atas

ke

djahatanku

tapi perasaan ini

hanja

lemah

dan

tiada tegas, djiwaku sendiri

tiada

tergerak. Se

kali lagi

aku

tergelintjir dalam foja-foja,

maka

segala kenangan akan perbuatanku ,segera

tenggelam dalam anggur.

Semeptara itu sikutjing sembuh bemngsur

angsur. Sungguhpun lobang

mata

jang

kosong

itu

namp'ak seram, namun ia sendiri

agaknja

tak kesakitan lagi. Dia berkeliaran seperti bia

sa

didalam rumah, tapi dapat dimengerti bah

w

tiap

kali melihat aku dia lari dengan

sangat

ketakutan. Tjara hidupku jang dulu belum se

luruhnja

terhapus, hingga kebentjian setjara

mentjololt dari machluk

jang

dulu begitu

sa

jang p8idaku ini mula-mula masih djuga mem

buatku

sedih. Tapi

perasaan

inipun leka·s tersi

sih oleh kesebalan. Kemudian sebagai

puntjak

kesesatanku jang tak terampuni lagi tibalah

kerun:tuhan acblaklru.

Keadaan djiwa seperti ini belum dibahas oleh

filsafat. Namun aku

jakin

benar-benar bahwa

perversitas ini

salah satu getaran

djiwa manu

sia

jang terkuat - salah satu ketjenderungan

atau rasa

asli jang tak

dapat

ditentukan asal

nja,

tapi

memberi a:rah

pada

pembentukan

w

4

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 14/102

tak manusia. Siapakah

jang t k pernah

m e n j a ~

dari bahwa ia beratus

kali berbuat kedji atau

bodoh dengan

tiada alasan

selain keinsafan

bahwa

hal

itu

tak

boleh

diperbuatnja?

u k a n ~

kah kita punja

ketjondongan

untuk

t e r u s ~

menerus memperkosa Hukum, sungguhpun ma

sih punja otak sehat, djustru

lantaran

kita

tahu

bahwa

itu

hukum?

Sudah kusebut tadi,

sifat pervers ini mempertjepat keruntuhanku.

Hasrat

djiwa

jang

teradjuk

untuk

menjiksa diri

inilah -

untuk

memperkosa fitratnja sendiri

-

untuk

berbuat do.sa karena ingin berdosa -

hasrat

ini mendorong

aku untuk

meneruskan

penganiajaan atas

hewan

tak

bersalah

itu dan

achirnja membunuhnja.

Pada

suatu

pagi dengan atjuh

tak

atjuh

s ~

dja

kuduknja

kuikat

dengan tambang, lalu

k u ~

gantung

di a

pada

sebatang ranting

pohon -

kugantung dia

dengan

air mata

bertjutjuran

serta hati

penuh penjesalan

berat

- kugantung

dia

oleh sebab

kutahu

bahwa

dia

pernah m e ~

njajangi

aku dan oleh sebab

kutahu bahwa ia

tak pernah

mentjederai

aku

-

kugantung

dia

oleh sebab

kutahu bahwa

dengan begitu

aku

berbuat kedjahatan kedjahatan mahabesar,

hingga

kupertaruhkan

sukmaku jang abadi,

bahkan

-

djika hal

ini mungkin -

Tuhan

ang Maha Rahmani dan Maha Tahupun

tak

a

kan

dapat mengampuninja.

Pada hari

terdjadinja

kekedjaman

tak

b e r ~

tara tadi, malam-malam aku terbangun oleh

teriakan jang

menjebut

adanja

kebakaran. K e ~

lambu dil andjangku

dimakan

api. Seluruh ru

mah

menjala-njala. Hanja dengan susah-pajah

istriku, seorang budjang dan aku sendiri menje-

5

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 15/102

lamatkan diri dari

m:ati

terbakar.

Kerusakannja

sempurna. Seluruh kekajaanku terbasmi dan

sesudah itu aku menjerah pada keputus-asaan.

Aim sanggup mengatasi kelemahan djiwa,

hingga tak kutjari-tjari hubungan sebab

dan

akibat

antara mala-petaka ini dan kekedjaman

ku. Tapi hendak kusebut serangkaian kenjata-

.

an sadja

dan tak akan kubuang

satu mata

rantaipun

jang mungkin

ada artinja,

walaupun

t k

begitu penting.

Sehari

sesudah

bentjana

itu, kukundjungi reruntuh rumahku. Tembok

tembok

telah

roboh, ketjuali satu. Jang

satu

ini

tak amat tebal

dan

berdiri dalam bekas

kamar

jang kurang-lebih ada ditengah-tengah rumah;

dekat tembok tersebut pada hari jang lalu

ber·

diri kepala randjangku.

Kapur

disitu masih

baru, hingga merupakan ·

pertahanan

kuat

ter

hadap api,

maka

inilah sebabnja tembok

itu

tiada runtuh. Didepannja

ada

orang-orang

ber·

kerumun dengan berdesakan dan

banjaklab

jang dengan tjermat dan rusuh ·mengamat

amati satu bagian

tertentu.

Kata-kata

,Aneh "

dan ,Luar-biasa " serta uugkapan-ungkapan

lainnja seperti

itu

merangsang ingin

tahuku

. Aku mendekat. Pada permulaan putih

itu

kuli

hat

seolah dalam bas-relief bentuk seekor ku

tjing

raksasa. ,Tjap"

itu

sangat lengkap, hiug

ga menakdjubkan. Disekitar kuduk

binatang

itu ada seutas tambang.

Waktu pertama kali kulihat binatang djadi

djadian ini - begitulah kua.nggap

hal

itu

-

aku heran

dan

ngeri

tak

terhingga. Tapi

tak

lama kemudian

ak l

ditolong oleh sesuatu ka

djian. Kuingat

kutjing

itu

kugantung

dalam

taman disebelah rumah. Waktu kebakaran di

ketahui, taman segera penuh dengan manusia.

6

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 16/102

Tentu ada seorang jang memotong tali gan

tungan serta melemparkan kutjing qalam ka

marku

melalui djendela terbuka,

agaknja

de

ngan maksud membangunkan aku. Oleh run

tuhnja tembok-tembok lain korban kekedjam

anku itu tertekan pada kapur jang

masih

baru

:

Begitulah tjap jang kulihat

itu dibuat

oleh ka

pur .jang idipanasi a pi dan oleh amoniak

dari

majat kutjing

sendiri.

Meskipun

uraian

ten

ang

peristiwa adjaib

n

diterima oleh akalku, bahkan mungkin pula me

muaskan hati-nuraniku,

namun tak luput

m ~

hlnggalkan kesan mendalam dalam daja-chajal

anku. Berbulan-bulan

kutjing itu tak

lepas

lepas

dari

ingatanku dan selama

itu

menfelinap

dalam diriku perasaan kabur jang mirip dengan

penjesalan, tapi bukan. penjesalan

jang

sung

guh-sungguh.

Aku hanja

sanggup beraedih

hati

.

ata

s kematian

binatang

itu,

maka

dalam kedai

kedai kotor jang kini .lebih sering lagi kukun

djungi

akU:pun

mentjari hewan

piaraan

jang se- -

djenis dan

serupa

sebagai penggantinja.

Suatu

malam ketika

aku

setengah linglung

duduk dalam kedai jang terkenal ·sebagai t

p

at orang djahat

perhatianku sekonjong

konjong

tertarik

oleh benda

hitam jang

duduk

atas sebuah tong djenewer a tau tuak · jang me

ru

pakan

prabot terpenting dalam kamar. Tadi

n

ja

aku

telah

bermenit-menit memandang ke

a

tas

tong

itu,

maka

heranlah

aku

bahwa

benda

hi

tam

tadi tak lebih dulu kulihat disitu. Kuham

piri dia dan kudjamah. Itulah seekor kutjing

(I

hitam, Sangat besar, sedikit-dij:dtnja sebesar

Pl

ut

o dan

sangat

mirip pula prudanja,

k ~ t j u l i

dalam satu hal. Pluto

tak

punja bulu putih se-.

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 17/102

helaipun dibagian

mana sadja

dari badannja

sedang

pada

kutjing ini ada belang putih

besar

jang

menutup hampir

seluruh

bilangan

d d ~

nja.

Waktu kuraba

dia

segera bangkit, m e n d e n g ~

kur

keras serta menggeserkan kepalanja ke

tanganku

agaknja

amat

senanglah

ia

akan

· perhatianku. Kutjing seperti inilah jang ku

tjari. Aku

segera

menawarnja dari tukang

ke

dai,

tapi dia

bukan

pemiliknja,

ia

tak

tahu

menahu tentang

binatang

itu, tak

pernah

meli

hatnja sebelumnja.

Aku

terus

membelainja

dan ketika

aku r-

kemas-kemas hendak pulang, hewan itu agak

nja ingin mengikuti aku.

Kubiarkan

dia begitu

dan

sambil

berdjalan aku

sekali-kali membung

kuk serta

membelainja lagi. Setiba dirumahku,

ia Iekas merasa senang disitu

dan

segera men

djadi kesajangan istriku.

Akan diriku,

aku

Iekas

merasa

djemu

terha

dap binatang

ini.

Hal

ini

sama

sekali berlainan

dengan

apa jang

kuharap semula, tapi

--.

entah

bagaimana

dan

mengapa -

kesukaannja

jang

dinjatakan terus-terang terhadap diriku itu

malah

mengganggu

dan memuakkan

hatiku.

Berdikit- dikit perasaan terganggu

dan

muak

ini

memuntjak sampai

kebentjian

jang

berkobar

kobar.

Aku

singkiri binatang itu. Sedjenis pe

rasaan malu,

ditambah

kenangan

akan

keke

djamanku

dulu,

mentjegah

aku

untuk

meng

aniaja dia. Selama pekan-pekan pertama ku

djaga

supaja

tak kupukul

dia atau kusakiti

se

tjara

lain, tapi

lambat-laun-

lambat-laun se

kali - aku melihatnja dengan kedjidjikan jang

tak

terutjapkan

dan ingin diam- diam melari-

8

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 18/102

kan diri dari

kehadirannja

jang kubentji se

perti hendak menghindari penjakit.

Jang

pasti

menambah kebentjianku

terha

dapnja ialah bahwa sehari setelah ia

kubawa

pulang sudah

kulihat

bahwa seperti Pluto dju

ga

diapun kehilangan satu mata.

Tapi

keaneh

an ini djustru membuat istriku lebih sajang lagi

padanja;

seperti

sudah

kusebut, dia mempu

njai

rasa

kemanusiaan

jang amat halus jang

dulu djuga merupakan tjiri terpenting padaku

dan mendjadi sumber

kesenanganku

jang pa

ling

murni dan bersahadja.

Tapi dengan kedjidjikanku

terhadap kutjing

ini rupa-rupanja kemesraannja kepadaku ma

lah

bertambah. Dia ikuti langkahku

dengan

ke

patuhan jang sukar

difahamkan

oleh pemba

t ja. Dimana djuga

aku

duduk, dia meringkuk

dibawah

kursiku atau

melompat

kepangkuanku

serta melimpahkan kemesraannja jang memu

alkan. Bila

aku bangkit

untuk berdjalan dia

menjusup antara kaki-kakiku, hingga

aku

ham

pir

tergelintjir;

ataupun digaitkannja tjakar

nja

jang

·

pandjang

lagi

tadjam itu

ketjelanaku

dan dengan begitu naik kedadaku. Pada saat

saat ·demikian aku ingin membunuhnja dengan

sat

u pukulan,

namun

niatku selalu terhalang,

cb gian karena

kenanganku pada

kedjahatan

 m jang dulu, tapi terutama -

hendaknja

ku

akui lekas-lekas -

karena aku sangat

takut

pada

binatang

itu.

Soal takut ini

bukannja

takut

pada sesuatu

hcntjana

jang

njata -

tapi

sulit bagiku

untuk

rncne

rangkan

setjara lain.

Njaris aku merasa

malu - ja,

bahkan dalam

sel

untuk hukuman

mati ini

aku

bisa merasa malu -

untuk

meng-

9

11563-  

2).

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 19/102

akui

bahwa rasa takut dan nger1

Jang

diba

ngunkan odalam

diriku

oleh binatang ini telah

diperhebat

oleh

chajalan

paling gila

jang dapat

dipikirkan oleh manusia. Lebih

odari satu

kali

sadja

istriku

mengarahkan perhatianku pa.da

keanehan belang putih

jang telah kusebut

dan

merupakan satu-satunja perbedaan

jang njata

antara binatang

ini

dan kutjing jang telah

ku

binasakan. Pembatja

barangkali masih

ingat

bahwa

belang

itu

meskipun

besar,

namun

pada

mulanja

kabur belaka.

Tapi

lambat-

laun

- ber

dikit-dikit sampai hampir

tak

kelihatan,

hingga

otakku

lama

tak

mau menerimanja sebagai ke

njataan

- maka

achirnja

belang

itu merupakan

·

garis-lingkar jang

sangat

njata lagi

tadjam.

Belang

putih itu

kini

menggambarkan sesuatu

benda

jang

kusebut

hanja

dengan

menggigil -

dan inilah sebab

utama

mengapa kubentji dan

kutakuti

momok ini dan ingin kubunuh, andai

lmta aku berani

-

gambaran itu membajang

kan sesuatu jang menakutkan, menjeramkan,

ialah Alat Gantungan 0, lambang Kengerian

dan Kedjahatan jang

menjedihkan

dan menge

tjutkan

hati,

lam

bang

Siksaan

dan

Maut

Tak pernah ada manusia

jang

menderita

se

perti aku

ini kini.

Hanja binatang tak berakal

- jang ka

wan

sedjenisnja kubunuh

atjuh

tak

atjuh

- .binata.n:g

tak berakal

sadja sudah

sanggup

membuat

aku masjgul tak tertahan

kan, aku,

seorang

manus

ia

jang

tertjipta

me

nurut

chuluk Allah

Ta'ala

Wahai,

tak

kukenal

lagi kerestuan

istirahat, siang maupun malam

 

Siang

hari momok itu tak membiarkan aku se

orang

diri, walaupun sebentar sadja; malam

malam

aku bangun

terperandjat

sedjam

demi

sedjam, oleh impian

jang sangat menakutkan

10

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 20/102

lalu kurasakan nafas panas momok itu melang

gar mukaku sedangkan

tubuhnja

jang amat

berat

- pendjelmaan impian

buruk jang

tali

dapat

kuusir -

berpidjak

abadi atas dja.ntung-

ku

Tertekan oleh

siksaan-siksaan seperti

ini

lenjaplah sisa-sisa ketjil

kebaikan

budi

dalam

diriku. Tjuma pikiran-pikiran djahat jang me

nemani aku - amat

djahil

dan durhaka Rasa

tak

senangku meningkat djadi

rasa

bentji

ter

hadap semua hal

dan

seluruh umat manusia,

maka

jang

mendjadi

korban dari

ledakan

ledakan

amarahku jang

bertubi-tubi

dan tak

terkendalikan

serta

membabi-buta ini -

o tje

laka

-

adalah

seringkali

istriku

sendiri

jang

sabar dan

penurut

itu

Pada suatu hari

ia

menemani

aku

mengambil

sesuatu buat

keperluan rumah-tangga,

masuk

dalam kolong dibawah rumah

tua jang

terpak

sa kami diami akibat kemiskinan kami. Kutjing

itu mengikuti aku turun tangga

terdjal, sampai

aku hampir

tergelintjir.

Hal ini

membuat

da

rahku

mendidih. Lupa akan ketjemasan ke

kanak-kanakan

jang

sampai

kini

mentjegah

t

anganku,

dalam amarah itu kuangkat

setang

kai

kapak. Kutudjukan pukul·

an paJda binatang

itn

jang

pasti ketika itu djuga akan

tjelaka,

djika pukulan djatuh seperti jang

kumaksud

kan. Tapi

pukulan

ditahan oleh tangan istriku.

Tangkisan

ini membuat aku

mengamuk

lebih

dari

setan;

kusentakkan tanganku dari

geng

ga

mannja dan

kukubur kapakku dalam otak

nj

a.

Dia djatuh mati ditempatnja

tanpa

merin

t

Sehabis

pembunuhan

kedji

itu

aku segera

be

rusaha

menjembunjikan

majat

dengan segala

11

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 21/102

ketabahan hati. Aku

sadar bahwa

tak mungk:in

majat itu kuangkat dari rumah siang maupun

malam, dengan

tak diketahui para tetangga.

Kuka..dji

berbagai

pertimbangan. Sekali kupikir

hendak mentjintjang

majat

itu, lantas memw

basminja

dengan a pi; pada saat lain aku mau

menggali kuburnja dalam lantai kolong. Kupi

kir lagi lebih

baik membuangnja

dalam

sumur

dipekarangan, ataupun membungkusnja dalam

peti

dengan menganggapnja

sebagai

barang

dagangan

jang

dibungkus setjara lazimnja,

lantas

menjuruh

seorang

kuli

membawanja

ke

luar. Achirnja kudapatkan akal jang kuanggap

djauh lebih djitu

dari

lain-lainnja.

Kuputuskan

akan menutupnja dalam tembok,

seperti

konon

dike 'djakan oleh rahib-rahib

pada

Aba:d

Per

tengahan

dengan

korban-korban

mereka

.

Untuk keperluan ini tembok kolong rumah

itu sangat

tjotjok.

Dinding-dindingnja

tidak

amat

kokoh dan

baru

dikapur seluruhnja de

ngan ramuan kasar jang tak mendjadi keras,

karena

disitu

udara

lembab.

Ketju

ali

itu disalah

satu

dinding

a da bagian jang

mendj

or

ak, dulu

tjerobong asap atau

tungku

palsu, t api telah

ditutup dan kini tak beda rupanja dengan tem

bok biasa

dalam ruangan

itu. Tak kubimbang

kan bahwa ditempat ini aku dengan mudah da

pat

mengeluarkan

bata-bata

menjodokkan ma

jat

kedalam serta menemboki kembali dinding

itu, hingga tak seorangpun akan melihat

se

suatu jang mentjurigakan.

Dan

perhitunganku tidaklah

keliru. Dengan

memakai linggis odengan mudahnja kubongkar

batu-batu bata

maka

setelah

deng

an

hati-hati

kusandarkan

majat

itu pada tembok sebelah

12

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 22/102

dalam, kutahan dia dalam sikapnja

jang

be

gitu,

sedangkan

dengan

tangan lainnja mudah

pula kuletakkan kembali susunan batu seperti

semula. Setelah kubeli

pasir

dan kapur

dengan

hati-hati sekali, kubikin ramuan jang tak

beda

rupanja dari

jang

lama, maka dengan itu kula

bur tembok

baru

itu dengan teliti sekali. Sele

sai itu aku

merasa

puas, karena berhasil baik.

Tembok tak sedikitpun

menampakkan

bekas

pembongkarannja. Sisa-sisa dilantai kupungut

dengan sangat tjermat. Dengan bangga aku

menengok keliling, sambil

berkata

dalam

batin:

,Kali ini achirnja susah-pajahku tak sia-sia".

Langkah berikutnja ialah mentjari

kutjing

itu jang

telah menjebabkan

bentjana ini,

sebab

kini aku achirnja

berniat hendak

membunuh

nja. Andaikata

kutangkap

dia pada saat itu,

tak dapat diragukan lagi nasibnja. Tapi agak

nja binatang tjerdik itu telah mendjadi waspa

da

oleh

keganasanku jang

bergelora tempo

hari

itu,

maka

ia tak

menampakkan

batang hidung

nja lagi dalam keadaanku seperti ini. Mustahil

dapat

kugambarkan

perasaan njaman dan lega.

jang ditimbulkan dalam dadaku oleh tak-hadir

nja

machluk

terkutuk

itu.

Ia

tak muntjul

muntjul malam itu, maka meskipun untuk satu

malam

sadja

sedjak ia

mengindjak Lantai

ru

mahku, aku bisa tidur njenjak dan tenteram,

ja, tidur, sungguhpun dengan beban pembunuh

an dalam hati-nurani.

Hari

kedua dan ketiga berlalu dan masih

sadja penjiksaku itu belum kembali. Sekali ini

aku bernafas sebagai

orang

merdeka. Dalam

takutnja

sihantu itu telah meninggalkan

ru

mahku

selama-lamanja.

Tak akan

kulihat

lagi

dia Sempumalah bahagiaku Dosaku

jang

3

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 23/102

dahsjat itu hanja

sedikit

mengganggu pera

saanku. Orang telah mengadjukan

beberapa

pertanjaan,

tapi

itu

dengan mudah

sadja

ku

djawab. Bahkan ada pula penggeledahan, tapi

tentu sadja tak ditemukan apa-apa.

Kuanggap

kesukaranku dihari

depan sudah

terojamin.

Hari

keempat

sesudah pembunuhan

itu

tiba

tiba sekali muntjul serombongan pulisi,

maka

mulai lagi pemeriksaan keras dirumah. Karena

aku jakin bahwa tempat

simpanan

tak

bakal

ditemukan,

hal

ini sama sekali

tak mengetjut

kan hatiku. Agen-agen itu meminta aku meng

antar mereka. Mereka

memeriksa

segala po·

djok

dan pelosok.

Kesudahannja untuk

ketiga

atau keempat kalinja mereka turun kekolong

dibawah tanah. Padaku tak satu ototpun jang

bergetar.

Djantungku

berdetak

tenang, seolah

djantung

orang jang tidur

tenteram. Kulintasi

kolong dari

udjung

keudjung. Kusalibkan le

ngan-lengan kedada, sambil berdjalan tenang

kian-kemari. Pulisi itu sudah puas benar dan

sudah

mau pergi. Kegembiraan

hatiku amat

besar, sampai

tak dapat

kukendalikan.

Hasrat

ku

mera:dang-radang

untuk

mengutjapkan

se

patah kata belaka sebagai alamat kemenangan

untuk lebih menguatkan lagi kejakinan mereka

bahwa

aku

tak

bersalah.

,Tuan-tuan , udjarku achirnja, ketika mere

ka naik tangga,

,sukurlah

saja dapat member

sihkan

diri dari

sjak-wasangka tuan-tuan.

De

ngan hormat saja

utjapkan

selamat walafiat.

Tunggu

sebentar,

tuan-

t u n

ini,

ja, ini

ada

lah rumah jang kokoh sekali pembikinannja .

(Tak

'dapat

kutahan

keinginanku jang kegila

gilaan untuk memberi kesan

bahwa

aku tak

\4

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 24/102

gelisah,

maka

itulah

sebabnja

omonganku tak

karuan). - ,Boleh dikatakan,

pembuatannja

sempurna. Tembok-tembok ini -

tuan-tuan

sudah

mau

pergi?

- tembok-tembok ini disu

sun dengan kokoh . Maka dengan sikap gega

bah jang kegila-gilaan aku memukul keras

keras dengan tongkat jang

kupegang, djustru

pada bagian tembok jang menjembunjikan ma

jat

istriku jang

tertjinta.

Hendaknja Allah melindungi serta menjela

matkan aku dari

Setan Djahanam

Barn

sadja

gema pukulan-pukulanku tenggelam dalam ke

sunjian,

maka akupun

didjawab oleh

suara dari

kubur - oleh djerit jang semula sajup-sajup

dan

putus-putus, seperti tangis seorang

anak,

lalu

tjepat

melantang

djadi

teriakan pandjang,

keras dan

tak habis-habis, sama sekali aneh

dan tidak

insaniah

-

suara

melolong pekik

meratap-ratap,

pekik kemenangan

jang

menge

rikan, seperti jang

hanja mungkin terlontar

dari neraka, terpadu dari kerongkongan mere

ka

jang

laknat dan teraniaja

serta teriakan

iblis-iblis

jang

gembira atas penjiksaan korban

korban.

Tak

dapat dilukiskan

apa jang temsa

oleh

ku. Hampir

pingsan

aku

berdjalan sempojong

an

kearah

tembok diseberang tembok tadi. Se

sa

at

lamanja

serombongan agen diatas tangga

itu

berdiri

tak

bergerak, terdjerat

oleh

kedjut

an

dan

kengerian

dahsjat.

Pada

saat

berikut

n

ja

selusin

tangan

kuat

sibuk membongkar

tembok. Dan

djatuhlah

tembok

itu seutuhnja.

Majat jang sudah

busuk

sekali

dan

dilumuri

darah kental itu berdiri

tegak

didepan penon

ton-penontonnja. Diatas kepalanja duduklah

15

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 25/102

kutjing jang mendjidjikkan

itu

dengan mulut

menganga lebar, dan

matanja

jang

tunggal itu

menjala-njala. Dialah jang menjebabkan aku

djadi

pembunuh

dan

kini

dengan

suara

chianat-

nja

ia

menjerahkan diriku pada algodjo. antu

itu

telah ikut kumasukkan dalam tembok

6

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 26/102

SISTIM DR.

TARR

DAN PROF. FETHER

Pada musim panas tahun 18 - ketika aku ber

keliling diwilajah-wilajah Perantjis paling Se

latan,

pevdjalanan

membawa

aku sampai

bebe

rapa mil dekat sebuah Maison de

Sante,

rumah

gila

swasta;

ten ang

gedung

ini aku

telah

ba

njak dengar dari r e ~ a n - r e k a n k u dokter-dokter

di

Paris.

Karena aku

tak

pernah

mengundjungi

tempat demikian,

kupikir kesempatan

ini

ter

lalu

baik

untuk

dilewatkan; djadi

kuusulkan

pada temanku seperdjalanan

aku baru berke

nalan dengan dia setjara

kebetulan, sedikit

bari

berselang , supaja

mengganti haluan sela

ma kira-kira satu djam, guna

melihat-lihat

da-

lam

lembaga

itu. Tapi

dia keberatan

dengan

alasan pertama-tama bahwa ia

memburu

waktu

dan

kedua karena ia biasanja

ngeri bila

ketemu

orang gila. Namun

diandjurkannja

supaja aku

djangan

sampai

mentjegah pemuasan hasrat

ku hanja karena hendak bersikap sopan

kepa

danja; dikatakannja, ia akan

meneruskan

per

djalanan

dengan

pelan-pelan,

agar dapat

kuke

djar

dia

hari

itu djuga, atau

selambat-lambat

nja hari berikutnja.

Waktu

ia

minta-diri, kupikir

bahwa

aku

mungkin menemui

kesulitan

untuk mendapat

izin masuk dalam

gedung

itu, lantas kusampai

kan

kechawatiranku

tentang

hal ini.

Ia

men

djawab

bahwa mungkin

ada kesulitan,

ketjuali

kalau

aku kenai direkturnja ·sendiri, Monsieur

Maillard, setjara pribadi, atau mempunjai surat

kepertjajaan dan sebagainja, sebab tata-tertib

dirumah-rumah gila swasta ini lebih ketat dari

17

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 27/102

peraturan-peraturan diru:mah-sakit umum.

Dia tuturkan pula

beberapa

tahun jang lampau

ia berkenalan dengan Maillard maka

a

berse

dia menolong sekedar dengan mengantar aku

sampai pintu untuk

diperkenalkannja;

tapi -

rasaannja terhadap

penjakit gila menghalangi

nja untuk masuk gedung.

Kuutjapkan trimakasih padanja

maka de

ngan

meninggalkan djalan raja kami lalui dja

lan setapak jang ditumbuhi rumput dan sete

ngah

djam

kemudian

njaris

menghilang

dalam

hutan

lebat

jang menjelubungi

kaki

bukit. Ka

mi

naik

kuda ·

dihutan

gelap-lembab ini

kira

kira

dua mil lagi

dan

barulah nampak Maison

de Sante itu. Itulah pura adjaib jang bobrok

dan

sebenarnja

hampir

tak

lajak lagi untuk di

diami

lantaran

sudah

tua dan

tidak

terpeli

hara.

Bukan

main

takutku

melihat

ini

dan

dengan

mengekang

kendali

kudaku aku

sete

ngah

berni

•at

untuk berbalik sadja. Tapi

segera

kelemahanku

ini

terasa

memalukan maka aku

pun

berdjalan terus.

Waktu

mendekati

gapura nampaklah pintu

terbuka

sedikit

dan ada orang

mengintai

disitu.

Sesaat

kemudian

dia

keluar

menjapa temankn

dengan menjebut namanja bersalaman ramah

tamah

dengannja

serta mempersilakannja

su

paja

turun.

Dialah

Monsieur Maillard sendiri.

Dia seorang bangsawan kolot

gagah

tampan

hal

us

budi-bahasanja; gerak-geriknja

disertai

kesungguhan

hati

martabat dan wibawa jang

sangat

mengesan.

Sesudah

kawanku memperkenalkan

aku

dan

menjebut keinginanku hendak melihat-lihat

serta menerima djaminan Monsieur Maillard

bahwa aku

akan diberinja

segala perhatian

ia-

18

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 28/102

pun

minta- diri

dan

selandjutnja tak

kulihat

kembali.

Setelah

ia pergi, direktur

itu

mempersilakan

aku

masuk

salon ketjil

jang sang

at

rapi;

an

a

ra tanda-tanda lain

jang menundjukkan

selera

halus disitu

ada

banjak

buku,

lukisan, pot bu

nga

serta

alat-alat musik. Didalam

tungku

me

njala api

jang meriah.

Didepan sebuah piano

duduk seomng perempuan jang muda dan sa

ngat tjantik, sedang menjanji sebuah aria Bel

lini; waktu aku masuk, ia berhenti

menjanji

serta

menjambutku

dengan kesopanan

jang

menjedapkan.

Suaranja lemah-lembut dan se

gala perilakunja berendah hati.

Agaknja kuli

hat pula sisa-sisa

kesedihan

diwadjahnja jang

meskipun sangat putjat, namun menurut sele

raku

tiada

mend

j

emukan. Dia berpakaian ka

bungan dan dia timbulkan dalam hatiku

rasa

hormat

bertjampur

minat dan kekaguman.

Di Paris aku

telah

dengar bahwa

lembaga

Monsieur Maillard

ini

dipimpin atas dasar jang .

biasanja disebut

,sistim

memberi hati , jakni

se

gala

hukuman

dihindari, bahkan

kurungan

d

jarang

di

pergunakan,

dan

pasien-pasien

nam

paknja banjak

dibebaskan, sungguhpun dengan

dia

m-diam diawasi djuga;

keba

njakan

mereka

di

perbolehkan

berkeliaran dirumah dan dipeka

rangan,

dengan berpakaian biasa

seperti

orang

jan

g

waras

otaknja.

Mengingat

kesan-kesan

itu, dengan

hati-hati

lm

pertimbangan

apa jang akan

kukatakan

di

depan wanita

muda

ini, sebab aku

tak jakin

apakah

dia

waras;

sebetulnja djuga

ada

sinar

lintjah dalam matanja jang

njaris

menjebab

ka

n aku

setengah

pertjaja bahwa dia tidak

wa

ras. Dari itu kubatasi

omonganku pada hal-hal

19

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 29/102

jang umum

serta lain-lainnja jang kira-kira

tak

akan

mengesalkan atau merusuhkan, seka

lipun bagi orang gila. Semua jang kuutjapkan

didjawabnja dengan tjara-tjara

jang

betul

betul sehat;

bahkan pendiriannja

sendiri me

nundjukkan akal

jang

sesehat-sehatnja. Tapi

aku telah

lama mengenal ilmu-djiwa tentang

penjakit gila, hingga telah beladjar tak

amat

mempertjajai kewarasan lahiriah, maka

selama

t n j ~ d j w b

itu

kupertahankan

sikap hati-hati

jang

kumulai tadi.

Tiba-tiba

masuk seorang

budjang idalam pa

kaian dinas jang indah;

diatas baki

dibawanja

buah-buahan, anggur

dan

suguhan-suguhan la

innja.

Setelah kutjitjip suguhan

ini,

wanita tadi

segera meninggalkan kamar. Seperginja aku

berpaling

pada

tuan-rumahku

dengan

air-muka

jang bertanja-tanja.

,Bukan , udjarnja,

,o,

bukan dia

seorang

kenabatku - kemenakan; dia

orang

jang her·

bakat baik

sekali .

,Seribu

maaf

atas

ketjurigaan

saja , sahut

ku, , tapi tentu tuan bisa memaafkan saja. Ka

m

di

Paris

tahu

benar

tentang

pimpinan

tuan

jang sangat baik disini,

maka

saja pikir

mung

kin sekali . . .

Ja,

ja

- tjukup - saja malah mesti

ber

trimakasih

atas sikap

tuan jang

hati-hati dan

patut dipudji itu.

Kebidjaksanaan

sebesar itu

djarang terdjumpa pada orang muda,

dan

lebih

d

ari

sa

tu

kali

telah terdjadi

insiden

jang

tak

diharapkan, oleh karena

para

tamu kurang

hati-hat i.

Waktu

sistim saja jang

lama

didja

lankan, dan pasien-pasien dibolehkan djalan

djalan

sesuka hati, mereka

sering dibikin rusuh

setjara membahajakan oleh orang-orang

jang

2

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 30/102

tak patut melihat-lihat

gedung

ini. Itu sebab

nja saja terpaksa membuat tata-tertib keras

jang

exclusif;

tak ada

orang

diizinkan

masuk,

kalau

kelakuannja

tak

dapat saja pertjajai".

,Waktu sistim tuan jang lama didjalankan ?

tanjaku dengan mengulangi

kata-katanja.

,Djadi kalau .saja

tak

salah-faham, ,sistim

memberi hati" .

jang

sering saja dengar itu tak

berlaku lagi ?

,Beberapa

minggu

jang

lalu

sistim

itu

telah

kami

lepaskan

untuk

selama-lamanja".

,Begitu? Saja sangat

heran "

,Tuan", sahutnja sambil menarik nafas

pan

djang,

,kami pandang

mendesak sekali

untuk

kembali pa:da tjara-tjara lama. Sistim memberi

hati itu

selalu

berbahaja

besar;

sedangkan

ke

untungannja

sangat

dilebih-lebihkan.

Saja

rasa,

sistim itu disini

sudah

lebih banjak ditjoba

dari

pada ditempat-tempat lain. Apa

jang

boleh di

tuntut

oleh akal sehat manusia, telah

kami ker

djakan sedapat-dapatnja. Sajang tuan tak sem

pat mengundjungi

kami

lebih dulu, supaja

tuan

bisa menimbang sendiri. Tapi saja duga tuan

sudah

maklum

akan

sistim memberi

hati itu

-

dengan segala seluk-beluknja

?"

,Ti:dak seluruhnja.

Jang

saja dengar tjuma

saja terima

dari orang

ketiga

dan

keempat".

,Nah,

boleh dikatakan bahwa dengan sistim

ini pada umumnja

pasien-pasien

adalah

mena

ges,

jaitu

kami turuti

kehendak

mereka.

Kami

ta

k

membantah

pikiran

aneh-aneh

jang

masuk

dalam

otak

sigila, malah sebaliknja, kami teri

ma dan kami andjurkan itu; banjaklah penjem

b

uhan

jang menetap paling lama jang

terdjadi

setjara demikian. Tak ada dalih lebih berkesan

pada otak lemah orang gila dari pada reductio

2

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 31/102

ad

absurdum*). Misalnja ada

jang

menjangka

d.irinja seekor

ajam.

Pengobatannja ialah,

kami

terima hal ini

sebagai

kenjataan; kami -sebut

sipasien bodoh

kalau

ia

tak

tjukup

mengakui

itu

sebagai

ken j t n

maka

untuk seminggu

lamanja

kami

larang

dia makan makanan

jang

lain dari jang betul-betul .sesuai untuk ajam.

Dengan

begitu sedikit

beras

dan kerikil sudab

membuahkan

hasi.l jang

mengherankan .

,Tapi

apakah

tjara

.

memberi hati itu sudah

merupakan

seluruh

sistim

?

,Sarna sekali

belum. Kamipun

pertjaja sekali

pada

hiburan sederhana seperti musik, menari,

Iatiha

n

bersama

pada

umumnja,

main kartu,

u k u ~ u k u tertentu, dan sebagainja. Kamipun

mengobati tiap-tiap

mereka

seolah

untuk

pe

njakit

fisik

jang

biasa,

dan

perkataan

,gila

tak pernah digunakan.

Soal

penting

ialah

me

njuruh

tiap orang gila

mengamat-amati sepak

terdjang

kawan-kawannja.

Untuk dapat mem

pertjajai pengertian

dan

kebidjaksanaan orang

gila ldta

mesti

menguasai dia lahir-batin. De

ngan

begitu

kami

tak usah

mempunjai

banjak

tenaga

pendjaga

jang

mahal itu .

,Dan tuan tak menggunakan hukuman apa-

pun djuga ?

,Tidak .

,Djuga

tak

pernah mengurung pasien

?

,Djarang

sekali.

Kadang-kadang kalau ada

jang penjakitnja

mentjapai

krisis atau seko

njong-konjong

djadi

galak,

kami

masukkan

dia

dalam kamar terpentjil supaja

kegontjangan

batinnja tak

menulari kawan-kawannja; disitu

ia

tinggal

sampai kami pulangkan dia kepada

*) mengambil kesimpulan jang tak masuk akal.

Pent).

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 32/102

kei abatnja - sebab

kami tak

mau urusan de

ngan orang

gila jang suka mengamuk. Lazim

nja ia

dipindah

kerumah-sakit

umum .

,Dan semua ini sudah tuan rubah, karena

lebih

baik

begitu

menurut

pendapat

tuan

?

,Memang.

Sistim

itu ada

kekurangan-keku

mngannja, bahkan

ada

bahajanja. Sukurlah

tempo hari sistim itu ditinggalkan orang dise

mua Maison

de Sante di Perantjis .

,Saja

sangat heran tentang apa jang tuan

sebut udjarku. ,Sebab pada waktu ini

sud

'ah

saja

saksikan bahwa

dibagian

manapun

dine

geri ini

tak

ada

dipergunakan tjara

pengobat

an jang

lain

untuk

penjakit gila .

,Tuan masih

muda

djawab tuan

rumahku,

,tapi

kelak tuan akan beladjar

menganut

pen

dirian sendiri

tentang apa

jang

terdjadi

didu

nia dan tiada

bergantung

pada gundjingan

orang

lain. Djangan

pertjaja

apa

jang tuan

de

ngar dan

pertjajalah

separoh sadja apa jang

tuan lihat.

Tentang

Maison de Sante

kami

ini

teranglah bahwa ada orang

jang

tak

tahu-me

nahu telah menjesatkan tuan. T:api sesudah

ma

kan-siang, bila

tuan sudah tjukup melepaskan

lelah akibat perdjalanan,

dengan

.

senang

hati

saja

akan

mengantar

tuan digedung

ini serta

memperkenalkan

tuan

dengan sistim jang me

nurut pendapat saja

dan pendapat tiap

orang

jang telah

menjaksikan pelaksanaannja, ada

lah

jang

paling

tepat

dan

paling

besar

hasilnja

dari

jang pernah ditemukan man

usia .

,Sistim tuan sendiri? T uan temukan

sendi-

' ?

l ' .

,Saja bangga ,

djawabnja,

,bahwa

ini boleh

saja akui

sebagai penemuan

saja

sendiri -

meskipun tidak .

seluruhnja .

23

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 33/102

Demikian aku

bertjakap-tjakap

dengan Mon

sieur

Maillal d satu-dua djam lamanja dan se

lama

itu

ia

perlihatkan

padaku

taman-taman

serta kebun-kebun sajur dan buah-buahan di

tempat

itu.

,Saat

ini

tidak

saja bawa

tuan pada

pasien

pasien lebih dulu

udjarnja.

,Bagi orang

jang

perasa pertemuan demikian sedikit-banjak

menggontjangkan hati, dan

saja tak

mau me

rusak

selera

tuan

untuk

makan-siang. Marl

ma

kan.

Tuan akan mendapat daging

anak sapi

a Ia St. M e ~ e h o u l t kubisbunga dengan bumbu

veloute - kemudian segelas anggur Clos de

Vougeot-

dengan

begitu

urat-saraf tuan nan

ti tjukup

kuat .

Pukul enam lontjeng-makan

dibunjikan;

tuan-rumah mengantarku dalam kamar-makan,

dimana telah

berhimpun sangat banjak

orang

-

ada

dua puluh lima

atau

tiga puluh. Mereka

agaknja

dari

lapisan atas dan pasti berbudi

tinggi,

sungguhpun

kupikir bahwa pakaian me

reka

terlampau

indah,

terlalu

menuruti kemen

terengan

disebuah

istana

kuno jang berlebih

lebih:an. Kulihat sedikit-<dikitnja dua

pertiga

dari

tamu-tamu

itu adalah perempuan, tapi be

berapa dari mereka

ini

sama

sekali tidak ber

pakaian menurut apa

jang

di Paris

pada waktu

it

u

akan dipandang

sebagai

selera

baik. Misal

nja

banjak diantara

wanita

disitu jang umur

nja tak

tn.ungkin

kurang dari tudjuh

puluh

ta

hun, menghiasi diri

setjara

berlimpahan de

ngan permata seperti tjintjin, gelang, subang,

sedangkan lengan dan dada dibiarkan terbuka

setjara

memalukan

.

Kulihat

pula

bahwa

amat

sedikit pakaiah jang

bagus

potongannja,

atau

sekurang-kurangnja amat sedikit pakaian jang

4

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 34/102

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 35/102

letaknja

pada tiga

segi paralelogram dengan

sebuah

pintu disegi jang keempat. Djumlah se

mua

djendela

tak kurang dari

sepuluh.

Medja

diatur

dengan

sangat

mewah. Medja

ini

penuh-sesak dengan

piring-piring dan lebih

didjedjali lagi

dengan hidangan. Kemewahan

n sungguh

menundjukkan kebiadaban. Agak

nja

.

ada tjukup

daging

untuk

mengenjangkan

segrombolan raksasa.

Seumur

hidup tak

pernah

kusaksikan pemborosan dan penghamburan

se

besar

im

dari karunia Tuhan

dibumi.

Tapi

pe

nataan medja menundjukkan selera sangat bu

ruk dan mataku jang biasa pada tjahaja jang

tenang itu kini terganggu sampai pedih oleh

sinar jang

kuat sekali

dari

lilin-lilin

tak

terhi

tung

banjaknja

dalam kandil-kandil perak jang

dipasang dimedja

dan

dimana

sadja

dalam

ka·

mar asal ada

tempat

terluang. Beberapa

bu

djang sibuk melajani kami dengan radjin. Di

atas medja

besar

disudut

kamar jang terdjauh

duduklah tudjuh atau

delapan

orang dengan be

berapa

biola seruling trombon dan

genderang.

Sekali-sekali

selama aku

makan orang-ora ng

ini

sangat mengganggu aku

dengan

segala ma

tjam

kegaduhan

jang dimaksud sebagai musik .

dan rupa-rupanja

amat menggembirakan

se

mua hadirin ketjuali aku sendiri.

Aku

terpaksa

berpendapat

bahwa semua

jang kulihat itu

dalam keseluruhannja

menim

bulkan kesan jang adjaib sekali -

tapi

me

manglah

dunia penuh manusia

aneka-ragam

dengan matjam-matjam pikiran dan segala

adat-istiada.t

jang sudah

dilazimkan. Akupun

telah tjukup sering melawat hingga

punja

ke

sanggupan

besar

untuk

tak

Iekas

mendjadi

he

ran. Djadi duduklah aku tenang-tenang disebe-

  6

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 36/102

·

lah kanan

tuan-rumah, dan

lantaran lapar

be

nar maka

kunikmati hidangan

jang

berlimpah

an

didepanku

itu.

Sementara itu tiap orang bertjakap-tjakap

dengan semangat.

Seperti

biasanja, wanita pa

ling

banjak

omongnja. Segera

aku sadar bah

wa hampir seluruh hadirin

itu

orang-orang

jang sopan dan tuan-rumahku sendiri adalah

gudang

lelutjon.

Ia nampak amat

senang

ber

bitjara tentang

kedudukannja sebagai

direktur

sebuah Maison de

Sante,

dan dengan

heran

se- ·

kali kusaksikan

bahwa

memang semua hooirin

paling

suka bitjara tentang

soal

penjakit

gila.

Banjak

sekali ditjeritakan

kisah-kisah

lutju

jang h ~ R ' l n g k u t a n dengan tingkah-tingkah

para

pasien. -  

Seorang

jang

gemuk

dan

ketjil

disebelah ka

na

nku

berkata:

,Disini pernah

ada

orang jang

mengangg.ap dirinja sebuah potji;

ja,

bukankah

mengherankan

benar

betapa

sering angan

angan

demikian

masuk otak orang gila? Dise

luruh

Perantjis

hampir

tak ada

rumah-gila

jang tak punja

potji insani. Sobat

kita

ini potji

por

selen

Inggris

jang

tiap

pagi

dengan tjermat

menggosok

dirinja

dengan

kapur dan kulit

k

ambing

djantan .

,Tak lama berselang , kata seorang

disebe

rangku

jang

berbadan tinggi ,disini

ada orang

jang punja angan-angan bahwa dia seekor ke

le

dai

nah

setjara

kiasan

boleh

dikatakan

itu

te

pa

t sekali. Dia

pasien jang

sulit kami kepa

jah

an mendjaga supaja dia tak

melewati batas.

Lama

sekali

ia tak mau makan

apa-apa

selain

dje

latang; tapi kami lekas menjembuhkan dia

den

gan mendesak supaja dia tak makan apa

 l pa selain

djelatang.

Sedjak

itu

dia terus-mene-

27

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 37/102

rus

menjepak-njepak dengan tumitnja, begini

,Tuan

De Kock,

tuan

tak

bisa

lebih

sopan

?"

demikian dia ditegur oleh perempuan tua jang

duduk disampingnja.

,Tahanlah kaki tuan.

Tuan telah merusak gaun

brokat saja. Apa per

lunja

mendjelaskan

utjapan

dengan tjara seka

sar

itu?

Kawan kita ini tentu

sudah

mengerti

tanpa itu. Sungguhlah tuan sendiri

sudah

mi

rip-mirip keledai

besar seperti jang

dibajang

kan oleh

sinista

jang

malang

itu sendiri. Berani

sumpah, peniruan tuan sangat alamiah .

,Beribu-ribu maaf,

nona " djawab

Monsieur

De Kock

jang

ditegur

tu

,beribu-ribu

maaf

Tak

ada maksud

saja untuk

menghina. Nona

Laplace, Monsieur De Kock ingin menghormati

diri dengan minum anggur

bersama

nona .

Maka

membungkuklah Monsieur De Kock,

mentjium tangannja sendiri dengan

chidmat

se

kali, lalu minum

bersama

Nona

Laplace.

,Izinkan

saja, tuan",

demikian Monsieur

Maillard kini menegurku,

,izinkan

saja berki

rim

pada

tuan

sepotong daging

anak

sapi

ini,

dimasak

a

Ia

St.

Menehoult - akan

tuan

alami

bahwa lezatnja bukan

main .

Pada

saat itu tiga orang

·pelajan jang kekar

baru sadja

berhasil

meletakkan diatas

medja

sebuah piring atau baki jang luar-biasa besar

nja; paida

pandangan

pertama isinja

nampak

seperti

,momok

raksasa

jang dahsjat,

tjatjat

dan bermata satu". T.api setelah

kuamat-amati

lebih teliti,

kulihat bahwa

itu tjuma seekor

anak

sapi ketjil jang dibakar

utuh-utuh

dan

di

buat

berdjongkok, dengan sebuah apel dimulut

nja,

menurut

tjar.a

orang Inggris

menghidang

kan

kelintji.

8

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 38/102

,Ta:k;

usah",

djawabku,

,trimakasih; terus

terang saja

katakan, saja tak

begitu suka da

ging anak sapi a Ia St. - apa itu

tadi?

- · sebab

tak

amat

serasi

dengan

'selera

saja. Tapi saja

mau berganti

piring, saja

tjoba

sadja kelintji itu .

Dimedja

ada

beberapa piring

tambahan

jang

isinja

ternjata

kelintji

Perantjis jang biasa

-

masakan

ini amat lezat dan boleh

kuandjurkan.

,Pierre", seru

tuan-rumah,

,gantilah piring

tuan

ini

dan

berilah lambung kelintji

kutjing-

lmtjinga.n .

,Apa

itu ?

tanjaku.

,Kelintji

kutjing-kutjingan".

,Wah, tak

usah

sadja, saja berobah

pikiran.

Saja mau

ambil sendiri

sadja

sepotong daging

babi .

Dalam batin aku berkata, jang

bukan-bukan

sadja jang dimakan penduduk

daerah

ini. Alm

tak

dojan

kelintji kutjing-kutjingan mereka ini,

djuga tak dojan kutjing

kelintji-kelintjian me

reka

Seorang jang kurus

seperti majat

diudjung

medja

lainnja

menjambung

pembitjaraan

jang

tadi

dipotong:

,An ara

jang gila-gila itu per

nah :ada pasien kami jang dengan gigih meng

anggap

dirinja kedju Cordova,

lantas

bel'djalan

kian-kemari

dengan

membawa pisau

untuk

mempersilakan

teman-temannja mentjitjip

se

kerat

ketjil

dari pahanja".

,Dia gila benar,

tak

d:apat disangkal , sela

seorang lagi, , tapi masih belum setanding de

ngan

sibujung

jang

kita

kenai semua,

ketjuali

tamu

ini.

Jang

kumaksud ialah sidia jang me

ngira telah

.mendjelma

djadi

botol

sampanje;

9

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 39/102

dia selalu meletup-letup

dan

mendesis,

matjam

begini".

Pembitjara

itu

-

dengan

sangat

tak

sopan

menurut

pendapatku - menjodokkan ibu-djari

jang

kanan

dalam

mulutnja sebelah kiri,

lan

tas

mentjabutnja

kembali dengan bunji meletup

seperti bunji gabus ditjabut

dari

botol, kemu

dian dengan

tjekatan

digerakkannja lidah ke

atas giginja, hingga

tertjipta

bunji mendesis

dan

mendetjus

jang tadjam

bermenit-menit

la

manja,

untuk meniru

desir sampanje. Kulihat

djelas bahwa

tingkah-laku

ini tak

amat

disukai

Monsieur Maillard, tapi dia berdiam diri, dan

pertjakapan dilandjutkan oleh orang ketjil jang

kering-mering

dan

memakai rambut palsu be

sar.

,Ada

lagi

sipandir",

ud

j

arnja,

,dia

menjang

ka dirinja seekor kodok, dan memang dia mirip

sekali

dengan

kodok. Sajang tuan tak melihat

n.

ia

- dengan ini ia

berpaling kepadaku

-

,Tuan akan

merasa

senang kalau men.iaksikan

peniruan

jang

begitu tepat. Tuan,

djika

dia

bukan kodok, saja pikir sajang

benar

bahwa

dia

manusia.

Kaok-kaoknja

itu

- ,kro-o-ok,

kro-o-ok " adalah

bunji

paling merdu didunia

- dalam B-minor; dan

pabila

dia

bertelekan

kedaun medja dengan sikutnja, begini - · se

sudah minum anggur barang dua gelas -

lalu

menjeringaikan

mulutnja, begini - main mata,

begini,

dan

mengevdip-ngerdip

dengan

tjepat

sekali, begini - wah,

tuan,

saja

.

bertaruh,

tuan

akan

takdjub

bukan kepalang

atas

kepandaian

dia jang luar-biasa

itu .

,Saja jakip'', udjarku.

,Jang

lain pula ,

kata

seorang lagi,

,adalah

si Gaillard ketjil; dia sangka. mendjadi sugi

30

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 40/102

tembakau; alangkah

sedih

ia lantaran tak

mampu mendjumput

diri

sendiri dengan djari

djarinja".

,Ada

lagi si

Jules

Desoulieres;

bakatnja

luar-biasa, sungguh,

dia mendjadi

gila sebab

mengira

telah

mendjelma

djadi

Iabu. Dia gang

gu tukang masak

dengan

permintaannja

supaja

dia dimasak djadi

batjang - koki itu menolak

nja dengan

marah.

Tapi aku sendiri sama seka

li

tak

jakin

bahwa masakan

terbikin

dari

labu

Ia Desoulieres

itu tak

akan mendjadi san

tapan jang sedap sekali "

,Saja

sungguh

heran", kataku, ,sambil me

mandang

Monsi

eur

Maillard

dengan

pertanjaan

dalam mataku.

,,Ha, ha,

ha "

Maillard

ketawa,

,hi,

hi, hi,

he, he, he - ho, ho, ho - bagus betul Tak

usah heran, mon ami,

kawan

kita ini pelawak

-

badut

- djangan

tuan

tafsirkan omongan

nja

menurut

arti

kata".

Seorang

hadirin

lainnja men

jambung: ,Dan

si Bouffon

t.e Grand itu

- diapun

luar-biasa

dengan

tjaranja

sendiri.

Dia bingung

lantaran

asmara,

lantas

menjangka punja dua kepala.

Jang ·satu

dijakininja

sebagai kepala Cicero,

jang

lain dibajangkannja sebagai kepala sam

bungan:

kepala

Demosthenes -dari putjuk

dahi

sampai

mulut, dan kepala Lord

Brougham dari

mulut sampai

dagu.

Bukannja mustahil bahwa

dia

salah; tapi dia akan sanggup mejakinkan

t

uan bahwa

dia benar, sebab

lidahnja sangat

fasih. Dia kerandjingan pidato dan

dia

tak da

p

at

menahan

diri

untuk

memperlihatkan

itu.

}.'fisalnja

ia suka

melompat keatas medja

makan,

begini, dan - dan . .. "

3

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 41/102

Pada saat itu

temannja

jang duduk

disam

pingnja menggamit pundaknja serta membisik

kan beberapa

kata

kekupingnja; sesudah

itu

ia

berhenti among dengan tiba-tiba

sekali

dan

me

ngempaskan diri

kembali kekursi.

,Dan

aJda djuga", kata temannja jang berbi

sik

tadi,

,si Boullard,

sigasing

itu.

Saja

sebut

dia gasing,

sebab dia

ditjekau oleh chajalan

jang aneh, namun

agak

masuk akal djuga

bah

wa

dia

telah berubah

mendjadi

gasing.

Tuan

akan

ketawa

gelak-gelak, bila melihat .

dia ber

putar-putar. Dia

akan

berpusing-pusing atas

sebelah

tumitnja sedjam

lamanja, begini ... "

Ketika

itu temannja jang

tadi diselanja de

ngan bisik-bisik itu kini berbuat jang sama

de

ngan dia.

,Tapi

Monsieur

Boullaro

itu

gila",

seru

se

orang perempuan tua keras-keras, ,orang

gila

jang

amat

dungu; tjoba

<djawab, siapa pernah

dengar ten

ang

manusia

jang

mendjadi

gasing?

Itu mustahil. Madame Joyeuse lebih berakal,

itu

kamu

tahu djuga. Diapun

..punja

angan

angan,

tapi

itu

naluri

bertjampur

akal

sehat,

dan

diapun

menjenangkan siapa sadja jang

mendapat kehormatan

mengenalnja.

Setelah

di

kadjinja matang-matang,

dia berpikir bahwa

oleh sebab

suatu ketjelakaan dia telah mendja

di seek

or

djago

ketjil; tapi sebagai

anak

djago

kelakuannja

patut

sekali. Dia mengebaskan sa

japnja dengan

mentakdjubkan,

begini -

dan

begini - dan kokoknja sedap didengar: Kuku

keru-u-u Kukukeru-u-u-uu-uu-uu "

,Madame J oyeuse, henda.lmja njonja

suka

bersopan-santun " demikian tuan-rumahku me

njelanja

dengan

amat marah.

,Njonja mes

ti

3

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 42/102

berkelakuan pantas

bagi wanita, atau

boleh me

ninggalkan kamar

lekas-lekas - pilihlah".

Perempuan

itu

(dengan

heran

kudengar bah

wa ia telah

ditegur

sebagai

Madame Joyeuse,

setelah

gambaran ten

ang

Madame J oyeuse

jang

baru

diberikannja)

mendjadi

merah

padam

sampai keningnja

dan nampak

malu

se

kali mendapat ketjaman tadi.

Ia menundukkan

kepala tanpa mendjawab sesuku-katapun. Tapi

perempuan lain

jang

lebih

muda

meneruskan

pembitjaraan. Itulah

sigadis

tjantik dari

salon

ketjil tadi.

0 Madame Joyeuse mema.

ng

gila "

serunja.

,Tapi bagaimanapun djuga, otak sehat

dapat

kita temukan

pada Eugenie Salsafette.

Dia

ga

dis

jang sangat tjantik

dengan

kesopanan

jang

tjermat

sekali;

pakaian

biasa dipandangnja

ku

rang

beradat,

maka

dia

selalu suka mengguna

kan pakaian,

bukannja supaja badannja masuk

kedalamnja, melainkan keluar. Mudah sekali

berbuat begitu.

Jang perlu

hanja begin i - lan

tas

begini -

dan

begini - dan ...

,Masja Allah,

Nona Salsafette "

Demikian

selusin

suara

berteriak

seketika.

,Apa

maumu?

-

Djangan

- Itu tjukup -

Sudah djelas

kami

lihat

bagaimana

tjaranja

-

Brenti

,

brenti " Beberapa orang

telah

melompat dari

tempat

duduknja

untuk mentjegah Nona Salsa

fe

tte menjamakan dirinja dengan

patung Venus

De Medici, ketika

dengan tepat tiba-tiba

pen

tj

egahan

ini

terlaksana

oleh

teriakan

atau

pe

kik

bertubi-tubi dari ruangan

terbesar

dipura

i

n i

Pekik-pekik ini menekan urat-sarafku, tapi

aim merasa

kasihan

dengan

hadirin

selebihnja.

Seumur hidupku tak pernah kusaksikan sekum-

33

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 43/102

pulan

orang

waras jang begitu

takutnja. Se

muanja mendjadi

putjat seperti

kumpulan ma

jat:

mereka semua

meringkuk

dikursi,

duduk

dengan gemetar

dan

mengigau

karena ngeri,

dan menjimak

apakah

suara

itu akan

berulang.

Dan memanglah berulang -

lebih keras dan

agaknja

lebih

dekat

-

lalu ketiga kalinja sa

ngat lantang

dan keempat kalinja

agak ber

kurang kerasnja.

Ketika

keributan

agaknja su

dah

lenjap,

semangat

hadirinpun

pulih

dengan

segera,

orangpun

dja:di

gembira dan

mentjeri

takan

lelutjon

seperti

semula.

Kini aku berani

menanjakan

apa

sebab

ada

gangguan

tadi.

,Ah, perkara ketjil , sahut Monsieur Mail

lard, ,Kami biasa

akan

hal ini dan tak ambil

pusing sama

sekali. Sekali tempo

orang-orang

gila

itu

mulai

teriak-teriak bersama;

jang

satu

menulari jang lain, seperti jang kadang-kadang

terdjadi dengan

sekawanan

andjing

waktu rna

lam. Tapi

paduan

lolongan ini ada kalanja di

ikuti

oleh

pertjobaan bersama

untuk lolos,

dan

itu tentu tak sepi dari bahaja .

,Berapa

orang sekarang

jang dirawat

?

,Sekarang semuanja

tak lebih

dari

sepuluh

orang .

,Kebanjakan perempuan agaknja ?

0

Udak,

semua

laki-laki

dan mereka sung

guh kekar-kekar .

,Begitu ?

Saja

sangka

kebanjakan

orang

gila

a:dalah

dari

djenis

kelamin

jang

lemah .

,;Biasanja begitu, tapi tidak selalu. Tempo

hari

disini ada

kira-kira dua puluh tudjuh pa

sien;

diantaranja tak kurang dari

delapan

be

las perempuan, tapi tuan lihat sendiri, belum

lama

berselang

keadaan telah

banjak b e r u b a h ~

34

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 44/102

,Ja, tuan

lihat

sendiri banjak jang berubah",

demikian sela orang

jang

tadinja

menjepak

kaki

Nona

Laplace, dan tiba-tiba

dari

seluruh

hadirin

terdengar

paduan

suara:

,Ja,

tuan lihat, banjak jang berubah "

,Djaga lidahmu, semua " seru tuan-rumahku

dengan

amarah

jang meluap. Mendengar ini se

luruh

hadirin

tak berkutik

selama

hampir satu

menit. Seorang

perempuan mendjalankan

pe

rintah

menurut

arti kata

sebenar-benarnja;

i

mendjulurkan lidahnja jang luar-biasa pan

djangnja dan dengan

tawakal

sekali ia meme

gangnja dengan kedua belah tangannja sampai

achir pertjakapan

kami.

,Dan wanita itu", kataku pada Monsieur

Maillard, sambil

membungkuk

dan

menegurnja

dengan

bisik-bisik,

,wanita

baik

budi

jang

tadi

bitjara

dan

berkokok - dia mudah-mudahan

tak berbahaja sama sekali ?"

,Tak

berbahaja

?" serunja dengan keheran

heranan

jang

tak dibuat-buat, ,apa - apa

maksud tuan ?"

,Tjuma bingung sedikit?" kataku, sambil me

njentuh

dahiku.

,Saja

harap

dia

tidak

amat

-

sakitnja

tidak

berbahaja, bukan ?"

Ja Allah Apa tuan

pikir?"

Wanita ini

te

rnan karib saja, Madame Joyeuse; dia betul

betul

sehat seperti saja sendiri. Tentu dia pu

nja keanehannja sendiri - tapi tuan tahu, se

mua

perempuan

tua

-

jang sangat

tua

- sedi

kit-banjaknja mempunjai keanehan".

,0" , udjarku,

,begitu - tapi

jang

lain-lain

nja

ini -

,Mereka kawan

dan djururawat saja" sela

Monsieur Maillard, menegakkan diri dengan ga-

  5

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 45/102

gah, ,Semuanja

kawan

dan asisten

saja

jang

baik benar .

,He?

Semua

?

tanjaku. ,Perempuan-perem

puan

dan

mereka semua

ini

?

,Tentu , djawabnja, , tanpa perempuan

perempuan ini kami tak akan bisa

bekerdja;

mereka

perawat

orang gila jang

terbaik

didu

nia.

Mereka ada tjara

tersendiri, tuan;

mata

mereka

jang djeli

itu punja chasiat

jang

me

nakdjubkan

-

seperti

pesona

mata

ular,

tuan

mengerti

?

,0 ,

udjarku,

,begitu? Tapi kelakuan mereka

agak kurang biasa, agak aneh, bukan? Tuan

tak

berpendapat begitu?

,Kurang biasa?

-

Aneh?

-

Tuan

sungguh

sungguh berpendapat begitu? Kami disini, di

daerah

Selatan

ini Udak

suka amat

malu-malu

- agak banjak berbuat menurut kesukaan hati

- kami nikmati

kehidupan

dan

sebagainja,

tuan f:aham ?

,Tentu , djawabku, ,tentu .

,Lagi pula, anggur Clos de Vougeot ini ba

rangkali agak

berat

-

agak

kuat - tuan fa

ham?

,Tentu , udjarku, ,tentu. 0 ja, Monsieur

Maillard, kalau

saja

tak salah faham,

tuan

ka

takan tadi bahwa sistim jang tuan

pergu

n

akan

untuk mengganti

,sistim memberi hati

jang

termashur

itu sistim jang keras

dan

tegang

sekali ?

,Sarna sekali tidak.

Jang terpaksa tegang

hanja penutupan dalam kamar, tapi

perawatan

-

maksud

saja

pengobatan

- lebih menje

nangkan bagi pasien-pasien dari pada sebalik

nja .

36

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 46/102

,Dan

sistim barn ini salah satu penemuan

tuan sendiri?"

,Tidak seluruhnja; beberapa bagian dari pa

danja

berasal dari Dokter Tarr,

tuan

tentu

per

nab

dengar tentang

dia;

selain itu ada

peru

bahan-peruba.han dalam rantjangan

saja jang

dengan senang hati saja

akui

sebagai basil

Profesor Fether jang termashur itu; kalau saja

tak

salah, tuan

sudah

mendjadi

ternan

karib

nja".

,Dengan malu sekali

harus

saja

akui", dja

wabku ,bahwa saja

malab

tak

pernab dengar

nama

kedua-duanja".

,Masja

Allah "

seru

tuan-rumabku, dengan

menjentakkan

kursinja

kebelakang

dan

men

djulangkan lengan-lengannja. ,Tentu saja salah

dengar

Benarkab

tuan

mengatakan,

tuan

tak

pernah dengar tentang Dokter

Tarr jang

tjen

dekia itu

serta Profesor

Fetber jang termas

hur?"

,Saja

terpaksa

mengaku kurang

tahu",

dja

wabku ,tapi kebenaran mesti didabulukan un

tuk didjaga keutubannja. Namun saja

merasa

hina

-dina

karena

tak

kenai

karja-karja dua

orang ini jang tentunja luar-biasa. Akan Iekas

saja

tjari

karangan-karangan mere

ka untuk

di

batja setjermat-tjermatnja. Monsieur Maillard

tuan

telab

sunggub-sunggub

saja ku i

tu

an

telab

sungguh-sllltlgguh membikin saja

malu "

Dan

memang begitulab balnja.

,Tjukuplab, kawan

mu

d

a",

udjarnja,

dengan

ramah, sambil menggont

jangkan

tanganku,

mari

minum

segelas Sau

terne

sekarang".

Maka minumlab kami.

Dan

hadirin ikut mi

num

tanpa menahan

diri. Me

reka

omong-omong

-

berkelakar-

ketawa - berbuat

jang

serba

7

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 47/102

gila -

dan

biola-biola melengking - gende

rang-genderang

berdegaran -

trombon-trom

bon

melenguh seperti gerombolan sapi Phalaris

dari

kuningan

-

dan

makin

banjak uap anggur

naik

kekepala tontonan itu

makin

lama

makin

sinting dan

achirnja

mendjadi kegaduhan bu

kan kepalang. Sementara

itu

Monsieur Maillard

dim

aku

sendiri meneruskan pertjakapan dengan

suara

keras,

sambil

menghadapi beberapa

botol

Sauterne

dan

Vouge6t.

Perkataan jang diutjap

kan setjara biasa tak

akan

dapat didengar,

sama sadja

dengan

suara

ikan

dibawah air

terdjun

Niagam.

,Tuan " demikian kuteriakkan ketelinganj.a.

,Sebelum makan

tadi tuan sebut-sebut t e n t ~ g

bahaja dalam ,sistim memberi hati" itu. Ba

gaimana

itu

?"

,Benar", djawabnja,

,malah

kadang-kadang

bahajanja

sangat besar. Kelintjahan orang gila

tak mungkin

di

perhitungkan; menurut penda

patku

sendiri dan menurut

pendirian

Dr.

Tarr

dan Profesor Fether, membiarkan mereka la

ma

-

lama dengan tiada diawasi adalah tidak

aman.

Kita

boleh

,memberi

hati"

-

begitu isti

lahnja -

pada

orang gila  tapi lama kelamaan

ia mungkin

sekali

mendjadi pengganggu.

Ke

tjuali itu i a

terkenal

dengan ketje:rdikannja

jang

luar-biaJsa.

Kalau ia mempunjai maksud,

maksudnja

itu

dia sembunjikan dengan

kelitjik

an

jang

mentakdjubkan;

dan ketjekatannja

un

tuk berbuat pura-pura

sehat

adalah salah satu

masalah

jang chusus

bagi ahli ilmu djiwa.

Kalau

orang

gila nampak

sehat sama

sekali

tibalah waktunja untuk menggunakan badju

paksa".

38

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 48/102

,Tapi

bahaja jang

tuan

sebut t d i

menu

rut pengalaman tuan sendiri selaku pemimpin

gedung - adaJah alasan

tertentu untuk

berpen

dapat

bahwa

kebebasan

bagi

orang

gila

adalah

berbahaja

?

,Disini? - menurut pengalaman saja? -

nah, terus-terang sadja:

memang. Misalnja, be

lum sangat lama berselang terdjadi peristiwa

adjaib digedung ini. Tuan tahu,

waktu itu

,sis

t m

memberi

hati" masih

dipakai

dan

pasien

pasien

bergelandangan

bebas.

Mereka

berkela

kuan

sangat

baik -

luar-biasa

baiknja -

hingga tia.p orang jang berpikiran

sehat akan

mengerti bahwa

ada rantjangan terkutuk

se

dang disiapkan, djustru karena mereka luar

biasa baiknia

itu. Dan memanglah,

pada suatu

pagi

para djururawat diikat

pada kaki dan

ta

ngan, dilemparkan

dalam

kamar dan

didjaga,

seolah merekalah

jang

gila; itu dikerdjakan

oleh orang-orang gila sendiri

jang sudah

meng

ambil

alih pekerdjaan

para

djururawat".

,Tuan agaknja

main-main.

Selama hidup tak

pernah

saja

dengar hal

jang seaneh itu "

,Ini benar -

dan

sebabnja ialah karena ada

orang

bodoh -

orang

gila -

jang

telah

mengi

ra, entah bagaimana, bahwa sudah ditemukan

nja sistim

pemerintahan lebih

baik dari jang

pernah

kita dengar

- maksud saja, pemerin

tahan orang gila.

Saja

kira dia mau mengudji

penemuannja itu, malm dihasutnja pasien

pasien lain

untuk menjokongnja dalam

kom

plotan,

guna

merobohkan

mereka

jang sedang

berkuasa".

,Dan dia sungguh-sungguh

berhasil

?

,Tak dapat disangkal. Para pendjaga dan

j

ang didjaga segera disuruh bertukar

tempat;

9

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 49/102

namun

djuga

tak

persis begitu,

sebab

orang

orang

gila

itu

tadinja bebas, tapi pendjaga

pendjaga kini dikurung

dalam

sel-sel dan

sa-

.

jang

sekali

diperlakukan dengan

sangat

keras .

,Tapi

kupikir,

tentu lekas

timbul pemberon

takan

balasan?

Keadaan

demikian tak mungkin

berlangsung lama. Penduduk disekitar ini atau

tamu:.tamu

jang

melihat-lihat lembaga ini ten

tu akan

membuka rahasia .

,Tuan salah terka. Pemimpin

pemberontakan

itu

amat

litjin.

Ia

sama

sekali

tak

menerima

ta

mu -

ketjuali

pada

suatu

hari

seorang pemuda

jang

bodoh sekali

kelihatannja jang

tak usah

dikuatirkannja.

Dia perlihatkan

tempat ini ke

padanja,

hanja untuk

iseng-iseng, untuk men

djadikan dia

bulan-bulanan.

Sesudah

dia tjukup

dipermain-mainkannja,

dia

dibawa

keluar

un

tuk

keperluan

urusannja

sendiri .

,Dan

berapa

lama orang-orang

gila

itu

me

merintah

?

0 lama

sekal i -

pasti

ada

sebulan- bera

pa waktu lebih

dari

itu,

saja tak tahu dengan

tepat.

Sementara

itu orang-orang

gila ini

me

ngalami waktu jang menjenangkan - itu su

dah

pasti. Mereka

buang

pakaian mereka

sen

diri

jang

buruk,

lalu menghiasi diri

dengan

pa

kaian serta perhiasan keluarga direktur.

Gu

dang-gudang dipura

ini

penuh anggur, dan

orang-orang

gila ini tahu

bagaimana

meminum

nja. Mereka hidup bersuka-ria, pastilah .

,Dan

perawatannja-

apakah perawatan is

timewa

jang didjalankan

oleh pemimpin

pem

berontakan ?

,Nah,

seperti jang pernah

saja alami,

orang

gila tak mesti bodoh; dan saja

akui dengan

djudjur, perawatannja

djauh lebih

djitu

dari

4

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 50/102

jang

sebelumnja.

Sistimnja

luar-biasa - mu

dah - tidak rumit -

sama

sekali tak rumit

- betul-betul

menjenangkan

-

jaitu

-

Pada

saat ini

tutur-kata

tuan-rumahku di

aela

lagi

oleh

teriakan berturut-turut, sama

de

ngan jang tadinja telah mengedjutkan kami,

tapi

kini pekik-pekik itu

agaknja dilontarkan

oleh orang-orang

jang mendekat dengan

tjepat

nja.

Ja

Allah "

seruku.

,Tentu

mereka

jang

gila

itu

lolos "

,Itu jang saja chawatirkan", djawab

Mon

sieur Maillard

jang

kini

bukan main putjatnja.

Sebelum

ia

selesai bitjara, sudah terdengar

dari luar seruan-seruan

dan maki-makian

keras

dibawah djendela-djendela, dan

segera sesudah

itu

ternjata

beberapa

orang

diluar

men

tjoba masuk dalam

kamar. Pintu digedor,

agak

nja

dengan

palu godam, sedangkan daun-daun

djendela ditarik-tarik

dan

digontjangk;:m de

ngan paksa.

Timbul huru-hara jang

amat

dahsjat. Sangat

heranlah

aku melihat Monsieur Maillard mere

bahkan

diri kebawah

lemari. Tadi

kusangka

dia

lebih tahan udji.

Anak-buah orkes jang

selama

seperempat

djam terachir agaknja terlalu ma

buk untuk

•dapat

bertugas,

kini sekonjong

konjong

bangkit, lalu

menggapai

alat-alat

mu

sik,

dan setelah naik

keata;s medja

merekapun

dengan

ingar-bingar

memainkan lagu

"Yankee

Doodle"

dengan

tenag:;t bevsama; sungguhpun

tak

seirama, namun mereka main

dengan

tena

ga luar-biasa selama kegaduhan

berlangsung.

Sementara

itu

orang jang tadi dengan

susah

pajah

dihalangi

untuk

melompat

keatas

medja

makan, kini

telah melontjat ditengah

botol-

41 .

8

11563-

(4)

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 51/102

botol dan gelas-gelas. Begitu ia

berdiri seenak

nja diatas medja,

begitu

ia mulai

pidato

jang

tentunja hebat

benar,

andaikata

dapat

dide

ngar. Pada saat itu djuga orang

jang

tadi me

njebut-njebut soal

gasing,

kini

berpusing-pusing

dalam kamar dengan pesat

sekali; kedua

belah

lengannja terentang,

merupakan

sudut tegak

dengan

tubuhnja, hingga

ia benar-benar serupa

dengan

gasing

dan

menabrak

tiap

orang

jang

kebetulan

ada

didekatnja.

Dan

setelah

kude

ngar

pula bunji meletup dan mendesis jang he

bat,

achirnja kulihat bahwa

bunji

itu berasal

dari sidia

jang waktu

makan

tadi melakukan

peranan

sebagai

botol

minuman lezat

itu. Dan

sekali

lagi

peran sikodokpun

sibuk ber-kaok

kaok, seakan keselamatan njawanja tergan

tung

dari tiap nada

jang

diterbitkannja

.

Dan

ditengah-tengah

semua ini

ringkik

sikeledai

tak

putus-putusnja

mengatasi semua

suara.

Patut

lah

kukasihani kawanku

tua,

Madame Joyeuse

Dia

nampak

bingung

sama

sekali; satu-satunja

jang dikerdjakannja

ialah

berdiri disudut

de

kat tungku dan

terus-menerus

berkokok sekuat

tenaga:

,Kukukeru-u-u-u "

Maka tibalah kini puntjaknja, penguntjian

hebat

dari

drama

ini.

Lantaran

tak ada

perla

wanan terha dap penjerbuan dari luar

tadi,

ke

tjuali

pekik, ringkik

dan

kokok, maka

sepuluh

djendela itu dipetjahkan dengan tjepat

sekali

dan

hampir bersamaan. Tapi

tak

akan

kulupa

kan betapa heran

dan

terperandjat aku, waktu

kulihat

mereka

masuk lewat

djendela-djendela

serta

menjerbu

ketengah

kami dengan simpang

siur,

menghantam,

mendepak, mentjakar,

ber

teriak; sedangkan mereka merupakan

satu ba

taljon

dari

apa

jang

nampak padaku

seperti

42

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 52/102

iiamang, orang-hutan atau

monjet hitam besar

dari

Afrika Selatan.

Aku kena pukulan dahsjat - hingga terpe

l

anting

kebawah dipan

dan berbaring

disitu

diam-diam.

Setelah seperempat

djam disitu

dengan memasang kuping setadjam-tadjamnja

untuk menangkap segala kedjadian dalam ka

mar,

dapatlah

kuperoleh keterangan memuas

kan

tentang

duka-tjerita inL Rupa-rupanja ke :

t

ika

Monsieur Maillard

mentjeritakan padaku

t

entang orang

gila

jang

menghasut

kawan-ka

w

annja

untuk membrontak itu

dia

semata

m

ata menuturkan perbuatannja sendirL Me

manglah dia dua atau tiga tahun

jang

lalu men

djabat

direktur

digedung ini

tapi kemudian

s

akit

gila sendiri

hingga mendjadi

pasien. Hal

ini Udak diketahui oleh ternan

seperdjalananku

j

ang

memperkenalkan

aku

kepadanja.

Perawat

p

erawat jang sepuluh

orang

itu

telah dikrojok

dengan tiba-tiba; mula-mula mereka diusapi de

n

gan tir, kemudian pada tubuh

mereka dileng

k

etkan

bulu-bulu

ajam

dengan saksama,

lantas

dikurung

dalam sel-sel dibawah

tanah.

Disitu

mereka ditawan sampai

satu

bulan lebih; sela

ma itu

Monsieur Maillard

tak hanja

dengan

mu

rah-hati memberi

pada

mereka tir dan buluc

bulu

(jang

merupakan sist

im -nja itu),

tapi

djuga

sedikit

roti dengan air berlimpah-limpah.

Air

itu tiap hari

dipompa

dalam

sel-sel tadL

Kesudahannja ada seorang

djururawat

melari

k

an

diri

lewat

·solokan

hingga

sanggup

mem

bebaskan

kawan-kawannja.

Dengan beberapa perubahan penting ,sistim

me

mberi

hati ini telah dipergunakan kembali

dalam

pura

ini; namun mau tak mau aku setu

dju

pula dengan

Monsieur Maillard

bahwa

,sis-

4

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 53/102

tim

perawatannja

sendiri adalah hebat

pula

.

Sistimnja

itu

memanglah seperti jang d i s e u t ~

nja, jaitu

,mudah

-

tidak rumit

-

dan tak

ada

kesulitannja

- sedikitpun tidak.

Hanja perlu kutambahkan

keterangan

bahwa

meskipun ditiap perpustakaan di Eropa telah

kutjari

k r j ~ k r j

Dokter Tarr dan Profesor

Fether ), namun sampai

hari ini

aku

sama se

kali

gagal

dalam

usahaku

untuk mendapatkan

sebuahpun djuga.

•) Ta rr dan

ether sebetulnja tar dan

thur

berarti

tir

dan bulu. ·

44

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 54/102

SUMUR DAN BANDUL

G romboltm

jang haus akan darah tak

b e r s a J

Telah

me.njuruh algodjonja untuk

menjiksa;

Tapi Mini neg ri bebas d m maut menjerah;

Lenjaplah kekedjian, berkembang hidup

bahagila 

Sadjak

untuk

gapura pasar jang akan di

dirikan

ditempat

Gedung

Himpunan Jacobill

di Paris).

Aku kehabisan

tenaga - sakit setengah mati

oleh

siksaan jang

lama itu; dan

ketika mereka

achirnja

melepaskan belengguku

dan aku

boleh

duduk, kurasa

pantja-indriaku

meninggalkan

tubuhku. Hukuman

jang didjatuhkan padaku

-

hukuman

mati

jang

mengerikan -

adalah

utjapan tegas

terachir

jang mentjapai

telinga

ku.

Sesudah

itu bunji suara para

inkwisitor

*)

seola.h tertjempung

dalam

kekaburan kersak

k

ersik seperti

dalam impian. Bunji ini meng

ll.Iltarkan dalam

djiwaku

gagasan tentang sesu

atu jang

berputar

- barangkali disebabkan

hu

bungan

chajali

dengan desing roda

kintjir.

Ini hanja sesaat,

.sebab

tiba-tiba tak kudengar

•)

INKWISITOR

ialah

orang

jang diserahi pelaksa

naan pengadilan, berdasar

pad

a penjelidikan in•

kwisisi) atas

pela.nggaran

orang terhadap

Geredja

Katolik.

Inkwisisi istimewa di Spanjol)

adalah

djuga mahkamah

jang

mengadili

orang-orang

jang

dianggap kafir serta melakukan pemburuan

atas

mereka.

Pada Zaman

Pertengahan pengadilan n

sering dilakulran

dengan sangat kedjam; korban

korbannja mengalami siksaan dahsjat dengan ber

bagai

alat hazaban. Tjerita ini

mengisahkan peng

alaman orang •dalam pendjara dibawah tanah

dikota

Toledo, Spanjol.

Pent.).

5

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 55/102

apa-apa lagi. Namun pada saat sekilas

itu

-

tapi djauh lebih

besar dan dahsjat

-

kulihat

bibir hakim-hakim jang berdjubah

hitam.

Me

reka

nampak putih padaku

- lebih

putih dari

kertas jang kutulisi ini - dan terlampau kurus

sampai menggelikan; dan

kekurusan

itu menon

djolkan ungkapan kekerasan hati

mereka

-

putusan tak

tergojah

-

pengingkaran tegang

atas

penderitaan

manusia. Kulihat bibir

mereka

masih membersitkan putusan

jang

mentjelaka

kan

nasibku.

Kulihat

gumamnja

dengan

kefa

sihan

Iaknat. Kulihat

mulut

mereka membentuk

suku-suku-kata

namaku, maka

bergeletarlab

aku

sebab tak ada suara

menjusul. Dengan

ketakutan jang meradang kulihat pula

selajang

pandang lambaian halus jang hampir

tak

nam

pak dari tirai-tirai hitam jang menutupi

tem

bok-tembok kamar.

Lantas kutatap

tudjuh li

lin pandjang diatas medja. Mula-mula lilin-lilin

ini menjinarkan be1as-kasih seakan

tudjuh

ma

laikat putih-langsing jang hendak menjelamat

kan aku; tapi kemudian sekonjong-konjong

batinku tergontja:ng sehebat-hebatnja dan ku

rasa tiap

otot

dalam

tubuhku bergetar

sepertf

disentuh kawat Iistrik

sedangkan

bentuk-ben

tuk malaikat tadi berubah

djadi

hantu-hantu

tak bernjawa dengan

kepala seperti

api menja

la; maka

sadarlah

aku bahwa

dari

mereka tak

bakal

ada

pertolongan. Kemudian bagai musik

jang mempesonakan mengendap da1am

chajal

anku

suatu

gagasan,

betapa njamannja oran

g

beristirahat dalam makam. Gagasan ini mende

kat

diam-diam sambil

meraju-raju,

1ama

ras

a

nja

sebelum kusadari sepenuhnja. Tapi djustru

ketika djiwaku achirnja sanggup menerima dan

menikmatinja sosok tubuh hakim-hakim

itu

6

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 56/102

lenjap dari

depanku

seperti kena

sihir. Lilin

lilm pandjang

tadi

tenggelam dalam ketiadaan,

njalanja

padam sama sekali

hitam dan gelap

meradjalela;

segala kesadaranku

seolah ditelan

oleh

kedjatuhan tunggang-langgang

jang -

sat, seperti

kesadaran djiwa jang terlempar da

lam neraka. Sunji-senjap

menjusul,

dan semes

ta gelap

bagai

malam.

Aku

pingsan

namun itu

bukan

berarti

bah

wa kesadaranku hilang seluruhnja. Tak akan

kutjoba untuk

menentukan

apa jang

tinggal,

bahkan

tidak

menggambarkannja sadja; tapi

jang

hilang

itu bukanlah seluruhnja. Tidak

da

lam tidur

njenjak, tidak dalam

demam tidal{

waktu pingsan

tidak

waktu mati,

bahkan tidak

dalam kuburan, kesadaran dapat hilang selu

ruhnja. Andaikan bisa lenjap tak akan ada hi

hup

abadi

bagi

manusia.

Bangkit

dari tidur

se

lelap-lelapnja kitapun masih

merobek

djaring

an tipis

sesuatu

impian. Namun sedetik kemu

dian ldta

tak ingat

lagi bahwa kita mimpi

begitu tipis djaringan ini). Waktu

sadar

kern

bali sesudah pingsan kita lalui dua taraf:

pertama,

taraf

memiliki

akal atau

batin;

kedua,

taraf

memiliki djasad, existensi. Agaknja

mungkinlah, a:sal pada waktu mengindjak taraf

kedua ini kita sanggup mengingat kembali ke

san-kesan dari

taraf

pertama, bahwa

kesan

kesan itu akan

banjak

mengandung

kenang

kenangan tentang

djurang diseberang

kita.

Tapi

apakah

djurang itu?

Bagaimana

seku

rang-kurangnja

kita

bedakan bajang-bajang di

situ

dari

bajang-bajang

dalam kuburan? Tapi

andaikan kesan-kesan dari apa jang

kusebut

taraf pertama tadi tak mungkin

diingat

dengan

sengadja lagi bukankah kesan-kesan itu suka

47

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 57/102

datang lama kemudi:an tanpa diminta? Lantas

kita herankan dari mana datangnja

Siapa

tak

pernah

pingsan

dia

tak pernah melihat istana

istana

adjaib

serta

wadjah-wadjah

aneh jang

dikenalnja muntjul dalam bara menjala;

dia

tak

akan

melihat buah chajalan sedih melajang

diudara

jang

tak

nampak pada banjak

orang

lain; dia tak

akan

merenungkan

bau

wangi bu

nga jang tak dikenal; dia tak

akan

ditamdjub

kan oleh makna irama

musik

jang sebelum itu

tak

pernah

diperhatikannja.

Dalam pengudjian

daja-ingat jang bertubi

tubi

dan

penuh pikiran itu dalam

pergulatan

berat

hendak merebut

kembali suatu pertanda

dari

ketiadaan semu

jang telah

menelan djiwa

ku. kadang-kadang timbullah saat-saat dimana

kuimpi.kan sukses; saat-saat pendek

sangat

pendek

dimana

:aim

menjangka telah

benar

benar

menemukan buah-ingatan, tapi kemudian

otak

sehatku

mejakinkan

aku

bahwa

jang

ter

ingat itu hanja berasal

dari

ketidak-sadaran

jang semu tadi. Buah-ingatan jang samar-samar

ini mengenai sosok-sosok tubuh

besar

jang

ka

bur; mereka diam-diam mengangkat dan meng

angkut

aku

kebawah

-

terus

kebawah

sampai

aku terhempas oleh

kebingungan

kedji

hanja

karena

kusadari

bahwa

djalan

menurun ini

tiada

berudjung.

Ingatan

itu djuga mengenai kenge

rian

samar-samar dihatiku, lantaran kebung

kaman

hatiku

tia:da fitri. Kemud.ian sekonjong

konjong

tiba

kesa:daran bahwa

segala

hal telah

berhenti; seolah mereka jang

telah

mengangkut

aku itu (pawai jang

seram )

ketika sedang

turun

tadi telah melewati batas

sesuatu

jang

tak berbatas,

lalu

mengaso karena djerih-pajah

mereka itu meletihkan. Sehabis itu kuingat se-

  8

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 58/102

watu jang pipih

dan basah

dan ini disusul oleh

kegilaallt - kegilaan

ingatan

jang ditudjukan

pada

hal-hal jang

terlarang.

Tiba-tiba sekali

datanglah

kembali

gerak

gerik dan bunji

dalam

djiwaku - gerak-gerik

djantungku j ~ g rusuh sert

a bunjinja

jang

berdetak dalam

kupingku. Kemudian

berhenti

dan semuanja hampa. Lalu

ada

bunji lagi

serta

gerak-gerik

dan sentuhan rasa semutan

jang

mendjeludjuri

tubuhku.

Lantas

kesadaran

akan

adanja

diriku

tanpa pikiran

apa-apa dan hal

ini berlangsung lama.

Lantas tiba-tiba

sekali

datang

pikiran

disertai ketjemasan jang meng

gontjangkan

serta

pertjobaan jang sungguh

sungguh untuk

mengerti

keadaanku jang

sebe

narnja. Lantas

keinginan

kuat

untuk terhempas

dalam ketiadaan

perasaan.

Lantas

hidup kern

bali batinku dengan pesat dan berhasillah

usahaku

untuk

bergerak. Dan kini tiba kenang

an lengkap mengenai pengadilan

tentang

hakim-hakim

tirai-tirai

hitam vonnis keletih

an

dan

kepingsananku.

Lantas aku lupa sama

sekali apa

jang terdjadi sesudah itu jang se

muanja baru

dapat

kuingat

kemudian

dengan

samar-samar

setelah mentjoba

dengan susah

pajah .

Selama

ini belum kebuka mataku. Aku

me

r

asa berbaring

telentang tiada terikat. Ku

ulurkan tanganku; itu djatuh

berat

atas

sesuatu

j

ang

lembab lagi

keras.

Kubiarkan

tangan

i

tu

d

isitu beberapa

menit lamanja sambil

meng

in

gat-ingat dimana dan apa aku

ini. Aku ingin

m

enggunakan mataku

tapi

tak

berani. Kuta

lruti pandangan pertama

pada benda-benda di

ae

kitarku. Bukannja

aku

takut

akan melihat

9

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 59/102

sesuatu jang mengerikan, tapi

jang

kutjemas

kan ialah

bahwa

tak

akan kulihat

apa-apa..

Achirnja dengan

hati

tertjengkam oleh putus

asa,

tjepat-tjepat

kubuka mataku.

Maka duga

anku jang

terburuk

mendjadi kenjataan. Kehi

taman malam abadi melingkungi

diriku.

Aku

terengah-engah kepajahan. Kepekatan jang ge

lap

itu

•semsa

menindih

dan mentjekikku.

Tak

betah aku

tdalam

hawa

jang menjesakkan

itu.

Masih sadja aku berbaring tak berkutik dan

berusaha

mengudji

otakku. Kukenangkan

atja-

ra dimahkamah Inkwisisi

dan dari

titik-tolak

itu kutjoba menjimpulkan keadaanku jang

se

benarnja.

Hukuman telah didjatuhkan

dan ku

rasa

sesudah itu

telah

berlalu

waktu jang amat

pandjang. Namun tak

sesaatpup.

kuanggap

diri

ku betul-betul sudah mati.

Bertentangan

de

ngan

jang kita

batja

dalam buku

tjerita,

kadji

an tdemikian

tak

sesuai sama sekali dengan ke

hidupan

jang

sebenarnja -

tapi

dimana

aku n

dan bagaimana keadaanku? Kutahu,

mereka

jang

tdikenai

hukuman

mati

biasanja dibunuh

pada waktu auto-da-fe * , dan salah satu

dari

jang

demikian

itu telah dilaksanakan

pada

rna

lam

sebelum hari pengadilanku.

Apakah

aku

dibawa kembali kependjara untuk menunggu

pelaksanaan

hukuman berikutnja

jang

baru

akan diadakan

berbulan-bulan lagi? Kusadari

seketika

bahwa

ini

tak

mungkin.

Orang

me

merlukan

korban-korban dengan segera ketika

itu.

Lagi

pula

pendjaraku dan pendjara semua

pesakitan

di

Toledo waktu itu berlantai batu

dan

masih

ada sedikit tjahaja jang masuk.

*

Pengumuman

dan pelaksanaa.n hukuman Inkwislat

Spa.njol.

5

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 60/102

Kini

pikiran

seram sekO lljong-konjong menjo

rong darahku dengan deras kedjantungku dan

selama waktu singkat aku

sekali lagi tak

sadar

kan

diri.

Sesudah

siuman

aku bangkit tjepat

gemetar

kekedjangan

seantero tubuh.

Kudju

lurkan lengan-lenganku dengan

geram

keatas

berkeliling

dan kesegenap pendjuru. Tak ter

sentuh

apa-apa, namun

aku tak berani

melang

kah

takut

kalau-kalau terbentur pada

dinding

kubu-makam. Peluh membersit

dari

tiap

pori

dan tinggal didahiku

bagai

manik-manik besar

jang

dingin.

Ketegangan urat-sarafku

achirnja

tak

tertahankan

lagi,

maka

dengan lengan

lengan

terentang kedepan

akupun bergeral<

ma;dju; mataku membelalak selebar-lebarnja

dengan harapan akan menangkap tjahaja sinar

walaupun bagaimana

ketjilnja.

Aku

madju

beberapa langkah tapi

semuanja

masih

sadja

gelap

•da;n kosong.

Alm

bernafas lebih lega.

Teranglah agaknja bahwa nasibku bukanlah

nasib

jang

sekedji-kedjinja.

Selama aku terus bergerak madju dengan

hati-hati itu ingatanku diserbu

oleh

seribu

kabar-angin

jang kabur

tentang

kengerian

di

Toledo; ten ang sel-sel disana telah

ditjeritakan

hal-hal

jang

tidak masuk akal -

jang

selalu

kusebut

dongeng-dongeng

belaka - namun

aneh dan terlalu

seram untuk dituturkan ke

tjuali dengan bisik-bisik.

Haruskah

aku mati

kelaparan dalam dunia

gelap dibawah

tanah

ini,

ataukah aku ditunggu oleh nasib lain jang

barangkali lebih dahsjat

lagi? Kukenal

benar

watak hakim-hakimku hingga tak kusangsikan

bahwa hasilnja

nanti

a:dalah adjalku

jang luar

biasa kedjamnja.

Kapan dan bagaimana? Hanja

5

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 61/102

itulah jang memenuhi dan

melumpuhkan

pikir

anku.

Tangan-tanganku jang terentang

itu achirnja

menemui

rintangan

padat.

Itulah

sebuah

din

ding rupa-rupanja

dari batu

halus sekali litjin

lagi dingin.

Kuikuti

tembok ini; aku melangkah

dengan hati-hati waspada karena mengingat

beberapa

kisah lama.

Tapi dengan tjara

begini

tak

dapat kuukur

besarnja

ruang pendjara

ini 

karena

mungkin

aku

berdjalan

keliling dan tiba

kembali ketitik-tolakku

tanpa

mengetahui

h l

itu sebab

tembok itu

agaknja

serupa benar

dimana-mana. Djadi

kutjarilah

pisauku jang

kukantongi ketika aku

dibawa

dalam kamar

Inkwisisi;

tapi tak ada

lagi dan pa kaianku

telah

diganti dengan mantel

dari

wol kasar. Rentja

naku semula ialah menantjapkan mata-pisau

dalam

sesuatu rekah

ditembok

guna menandai

titik-tolakku. Tapi

kesulitanku hanjalah ketjil

belaka

walaupun mula-mula kusangka tak

teratasi

disebabkan

kekatjauan pikiranku. Ku

sobek

sebagian dari pinggiran mantelku dan

kuletakkan

ladjur itu sepandjang-pandjangnja

dengan

membuat

sudut tegak

dengan

tembok.

Kalau

aku meraba-raba disekitar

pendjara

ini

pastilah akan kudjampai kembali

ladjur

ini

bila aku selesai berkeliling. Demikianlah

djalan

pikiranku; tapi aku

tak

memperhitungkan

luas

nja pendjara ataupun kelemahanku sendiri.

Tanah disitu lembab

lagi

litjin. Sedjurus lama

nja

aku

madju

sempojongan

lalu

tergelintjir

dan

djatuh. Lantaran

letih

tak terkira kubiar

kan

odiriku

tertelungkup maka dengan

berba

ring disitu aku segera

terUdur.

Ketika aku bangun dan mendjulurkan lengan

kudapatkan disisiku roti dan semangkuk air.

5

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 62/102

Aku terlampau Ielah untuk

dapat berpikir ten

tang hal itu; aku makan dan minum dengan

rakus.

Sedjurus

kemudian

kulandjutkan

perdja

lananku mengelilingi

pendjara dan

dengan

s

usah-pajah achirnja tiba paoda

setjabik

wol itu.

Tadi sampai saat kedjatuhanku telah kehitung

52 langkah

dan

setelah berdjalan lagi

kuhitung

48 langkah l g i sampai aku tiba pada ladjur

kain itu. Djadi

semuanja

ada

seratus langkah;

kalau

dua

langkah kusamakan

dengan

satu

djar

garis-keliling penodjara ini 50 djar pandjangnja.

Tapi kudjumpai tadi

banjak

sudut

ditembok

hingga tak dapat kuterka

bagaimana

bentuk

gua

ini - ja aku

tak dapat melepaskan

du

gaan

bahwa ini

adalah

gua.

Penjelidikan ini agaknja tak berguna - dan

tentu

tak

memberi

harapan

apa-apa

-

tapi

ada

rasa

ingin tahu

jang lamat-lamat dan

ini

la

h

jang memaksa aku meneruskannja. Dengan

meninggalkan tembok kuambil putusan melin

tasi tanah ruangan ini. Mula-mula aku

madju

dengan

hati-hati

sekali

sebab

lantai

jang nam

paknja

terbikin

dari bahan kokoh itu

ternjata

litjin

 

hingga

membahajakan. Tapi

lambat-laun

ak

u

memberanikan

diri dan

tak ragu-ragu

mengambil langkah dengan tegap - kutjoba

menjeberang menurut

garis selurus-lurusnja

.

Dengan

begitu aku maodju ldra-kira se

puluh

atau duabelas

langkah

ketika sisa tepi mantel

jang terkojak tadi menggait kakiku. Aku meng

indj

aknja lalu

djatuh

tersungkur

dengan

ke

rasnja.

Pusing karena kedjatuhanku itu aku

tak

sege

ra sadar akan

sesuatu hal

jang

agak

men

gedjutkan tapi

beberapa detik kemudian

waktu aku masih tertelungkup

hal

itu menarik

53

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 63/102

perhatianku. Soalnja ialah:

daguku

bertumpu

pada

lantai

pendjara tapi mulutku serta kepala

bagian atas tak

punja

landasan

apa-apa

sung

guhpun

letaknja

agaknja kurang

tinggi

dari

pada daguku. Ketjuali itu dahiku seperti ber

mandi

dalam uap lembab

dan bau

aneh djamur

busuk naik kelobang-hidungku. Kuulurkan

lenganku dan

gemetarlah

aku waktu kuketahui

bahwa

aku

telah djatuh tepat ditepi sumur

bundar

jang

luasnja

tentunja

pada saat itu tak

dapat

kuperkirakan.

Dengan

menjungkur batu

batu dekat

dibawah

tepi sumur aku berhasil

melepaskan batu ketjil

jang

kulontarkan dipe

dalaman

sumur. Selama

berdetik-detik kude- ·

ngarkan pantulan bunji-bunji ketika

batu

itu

dalam djatuhnja terbentur-bentur pada dinding

lobang

besar

itu;

kesudahannja

kutangkap

bu

nji tjemplung

jang lemah didalam air

diikuti

oleh

gema-gema jang

lantang. Bersamaan

dengan itu terdengar

bunji

seperti ada

pintu

diatasku

dibuka

tjepat lalu ditutup lagi

dengan

segera sedangkan·

ada

tjahaja lemah tiba-tiba

mengkilat

da1am

gelap

dan

tiba-tiba

pul

lenjap.

Fahamlah aku perangkap apa telah dipasang

orang

untukku maka

kuutjapkan selamat

pada

diri sendiri

atas

ketjelakaan

jang tepat pada

waktunja

telah menolong

aku. Selangkah

sadja

lagi sebelum aku djatuh tadi dan dunia

tak

akan melihatku lagi. Dan

adjal

jang baru ter

hindar

ini

sifatnja

adalah

presis

seperti

jang

telah

saja anggap

sebagai dongeng sembarang

an

sa:dja dalam

kisah-kisah mengenai

Inkwisisi.

Korban-korban penindasannja

boleh memilih

kematian dengan siksaan badan

jang

paling

mengerikan

atau

siksaan rohani

jang paling

54

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 64/102

kedji. Aku disediakan untuk jang belakangan

ini.

Disebabkan

penderitaan

jang lama, urat

sarafku

telah

djadi rapuh sampai aku

gemetar

mendengar

suaraku

sendiri, dan

dalam

segala

hal sudah mendjadi sasaran jang sesuai dengan

djenis siksaan jang menantikan aku.

Tiap anggota-badanku

bergeletar

ketika aku

terbata-bata kembali ketembok - kuputuskan

lebih

baik mati disitu dari

pada

mengalami

kengerian

dari

sumur;

chajalanku

kini

memba

jangkan banjak sumur

lagi diberbagai tempat

dalam pendjara

ini.

Dalam

keadaan

batin jang

lain

aku

mungkin

tjukup berani untuk meng

achiri

penderitaanku seketika

itu djuga

dengan

melompat dalam salah

satu

djurang itu; tapi

kini aku

mendjadi pengetjut besar.

Tak dapat

kulupakan pula

apa

jang

pernah

kubatja

ten

tang

sumur-sumur

ini,

ialah bahwa

dalam ren

tjana mereka

jang serba kedjam

itu

tak ada

maut

jang datang mendadak.

Pergolakan

batinku membuat aku tetap

bangun selama

berdjam-djam

jang terasa pan

d

jang

tapi kesudahannja

aku

tidur

lagi.

Ketika

terdjaga kutemukan lagi disampingku roti

se

rta

se

mangkuk

air, seperti pertama kalinja.

Karena terbakar oleh dahaga kukosongkan

ma

ngkuk itu

dengan sekali

teguk

.

Isinja

agak

nja

diberi obat

bius,

sebab

segera

sesudah

ku

minum itu

aku disergap

kantuk jang

tak

teratasi.

Tidurku

lelap sekali

seperti

tidur-maut

.

Berapa

lama

aku

tidur

tentu

tak kumaklumi;

ta

pi ketika

kubuka

kembali

mataku

nampak

ad

alm benda-benda disekitarku. Lantaran

ada

tjah

aja bergedjolak dari pembakaran belerang

ang

mula-mula

tak kuketahui dari mana da-

 

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 65/102

tangnja, sangguplah aku melihat berapa

u s-

nja pendjara ini dan

apa

isinja.

Mengenai

luasnja

aku

banjak keliru. Garis

keliling seluruh temboknja

tak

melebihi 25

djar.

Selama bermenit-menit hal ini melibatkan aku

dalam

kesusahan

jang tak

guna; benar-benar

tak

guna

- sebab dalam kegentingan

keadaan

jang mengurung aku ini apakah perlunja meng

ukur luasnja pendjaraku? Tapi dalam batinku

aku

menaruh

perhatian

jang

gandjil

atas

jang

remeh-temeh

maka

kusibukkan

diriku dengan

usaha menemukan sebab-sebabnja

mengapa

telah kubuat kesalahan dalam perhitunganku.

Achirnja sinar

kebenaran

mengkilat dalam

otakku.

Pada

usaha

penjelidikan

jang pertama

kuhitung 52 langkah sampai saat aku djatuh:

waktu

itu

aku

tentu

sudah

satu-dua langkah

sadja

dari

tempat sobekan kain dan sebetulnja

audah hampir

selesai mengelilingi

gua.

Lantas

aku tidur - dan

setelah

bangun rupa-rupanja

aku

melangkah

kebelakang

-

dengan begitu

kusangka

garis

keliling

itu hampir

dua kali

pandjangnja dari jang sebenarnja. Kekatjauan

pikiran

mentjegah

aku

melihat

bahwa aku

mu

lai keliling dengan tembok disebelah kiriku tapi

berhenti dengan

tembok itu

disebelah kananku.

Akupun chilaf

mengenai bentuk gua

ini.

Waktu meraba-mba djalanku, kudjumpai

ba

njak sudut,

hingga

kutarik

kesimpulan bahwa

bentuknja

sangat

tidak runtun; begitu kuatlah

pengaruh kegelapan

jang

pekat

itu atas

sese

o

rang

jang baru bangkit

dari

tidur atau ketidak

sadaran Sudut-sudut

itu tak

lain

dari

relung

relung

ketjil

atau mikrab-mikrab

jang

pema

sangannja tidak

runtun.

Bentuk pendjara

n

pada umumnja persegi. Apa jang mula-mula

56

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 66/102

kusangka tembok batu kini ternjata bes· atau

logam lain berbentuk kepingan-kepingan besar

jang pada tempat-tempat sambungannja

meru

pakan

mikrab-mikrab tadi.

Seluruh

permukaan

dinding--dinding logam ini ditjorengi setjara

kasar dengan matjam-matjam gambar jang

seram dan

mendjidjikan hasil

ketachjulan

ra

hib-rahib.

Gambar

setan-setan dengan sikap

mengantjam

kerangka-kerangka dan

lainnja

jang

sungguh

menakutkan

memenuhi

serta

mengotori dinding-dinding. Kulihat bahwa garis

lingkar hantu-hantu ini

tjukup

djelas tapi

warna-warnanja

nampak

pudar

dan

kusam

agaknja sebagai akibat hawa lembah. Sekarang

kulihat

djuga

lantainja

jang terbikin

dari

batu.

Ditengah-tengah menganga sebuah

sumur

bun

dar

jang dari

mulutnja

aku

telah

meluputkan

diri; itu

ternjata

satu-satunja

sumur

disitu.

Semua ini kulihat

samar-samar dan

dengan

susah-pajah sebab

keadaanku telah

barijak

berubah selama tidur tadi. Sekarang aku men

djulur

dengan

telentang

diatas sematjam

bale

bale

kaju

jang

rendah.

Aku

terikat

erat

pada

bale-bale ini dengan tambang pandjang jang

menjerupai tali-pelana. Tambang kulit ini ber

kali-kali melilit tubuh kaki dan lenganku; jang

bebas

hanjalah

kepalaku

sedangkan

lengan

kiriku diberi peluang sekedar

supaja aku

dengan

banjak djerih-pajah sempat mengambil

makanan

dari

piring

tanah

jang terletak

disam

pingku diatas lantai. Deugau terperandjat ku

lihat bahwa mangkuk

air

telah disingkirkan.

Kukatakan terperandjat sebab

aku sudah

tak

betah menderita kehausan. Rupanja maksud

algodjo-algodjoku ialah

menambah

hausku ini

57

8 563· IS) .

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 67/102

tangnja, sangguplah aku melihat, berapa luas

nja pendjara ini dan

apa

isinja.

Mengenai luasnja aku banjak keliru. Garis

keliling

seluruh

temboknja

tak

melebihi 25 djar.

Selama bermenit-menit hal ini melibatkan aku

dalam

kesusahan

jang

tak

guna; benar-benar

tak g u n

sebab

dalam

kegentingan

keadaan

jang

mengurung aku

ini apakah perlunja m n g ~

ukur

luasnja pendjaraku?

Tapi

dalam ba.tinku

aku menaruh

perhatian

jang

gandjil

atas

jang

remeh-temeh

maka

kusibukkan diriku

dengan

usaha menemukan sebab-sebabnja mengapa

telah kubuat

kesalahan dalam perhitunganku.

Achirnja

sinar kebenaran

mengkilat

dalam

otakku.

Pada usaha penjelidikan

jang

pertama

kuhitung

52 langkah

sampai saat aku

djatuh:

waktu

itu

aku tentu sudah

satu-dua

langkah

sadja

dari

tempat sobekan kain

dan

sebetulnja

sudah

hampir selesai mengelilingi gua. Lantas

aku

t i d u r

dan setelah bangun rupa-rupanja

aku

melangkah kebelakang - dengan begitu

kusangka

garis

keliling itu hampir

dua

kali

pandjangnja dari

jang sebenarnja.

Kekatjauan

pikiran

mentjegah

aku

melihat bahwa

aku

mu

lai keliling

dengan

tembok disebelah kiriku tapi

berhenti dengan tembok itu disebelah

kananku

.

Akupun chilaf mengenai

bentuk

gua ini.

Wa

ktu

meraba-mba

djalanku,

kudjumpai b ~

njak

sudut,

hingga kutarik kesimpulan bahwa

bentuknja

sangat

tidak

run un; begitu

kuatlab

pengarub kegelapan

jang

pekat itu

atas

sese

orang jang baru bangkit dari tidur atau ketidak

sadaran Sudut-sudut itu

tak

lain dari relung

relung ketjil

atau mikrab-mikrab jang

pema

sangannja tidak runtun. Bentuk

pendjara

n

pada umumnja persegi. Apa

jang

mula-mula

6

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 68/102

kusangka tembok

batu

kini

ternjata

besL

atau

logam lain, berbentuk kepingan-kepingan

besar

jang

pada

tempat-tempat sambungannja meru

pakan

mikrab-mikrab tadi.

Seluruh

permukaan

dinding-dinding logam ini ditjorengi

setjara

kasar

dengan

matjam-matjam

gambar jang

seram dan

mendjidjikan, hasil ketachjulan

ra

hib-rahib.

Gambar

setan-setan dengan sikap

mengantjam

kerangka-kerangka

dan

lainnja

jang

sungguh

menakutkan

memenuhi

serta

mengotori dinding-dinding:

Kulihat bahwa

garis

lingkar hantu-hantu ini

tjukup

djelas,

tapi

warna-warnanja nampak pudar dan

kusam

agaknja

sebagai

akibat

hawa lembah. Sekarang

kulihat djuga lantainja jang

terbikin

dari batu.

Ditengah-tengah

menganga

sebuah

sumur

bun

dar

jang dari

mulutnja aku

telah

meluputkan

diri; itu ternjata satu-satunja

sumur

disitu

.

Semua ini kulihat samar-samar

dan

dengan

susah-pajah sebab keadaanku

telah banjak

berubah selama tidur

tadi.

Sekarang aku

men

djulur

dengan

telentang diatas

sematjam bale

bale

kaju jang

rendah. Aim

terikat

erat

pada

bale-bale ini

dengan tambang pandjang jang

menjerupai tali-pelana. Tambang kulit ini ber

kali-kali melilit

tubuh kaki

dan

lenganku;

jang

bebas hanjalah kepalaku, sedangkan lengan

kiriku diberi peluang sekedar,

supaja aku

dengan banjak djerih-pajah

sempat

mengambil

m

akanan

dari

piring

tanah

jang

terletak

disam

pingku diatas lantai. Dengan

terperandjat

ku

li

hat bahwa mangkuk air

telah disingkirkan.

K

ukatakan terperandjat

sebab

aku sudah tak

betah menderita

kehausan

. Rupanja maksud

lgodjo-algodjoku ialah menambah

hausku

ini

57

811563-( 5).

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 69/102

- seJ >ab makanan dalam

piring

itu

adalah

da-·

ging

jang pedas bumbunja.

Dengan menengadah

kuamat-amati

langit

langit pendjaraku

jang

tinggi:nja

kira-kira

30

atau 40 kaki dan pembangunannja sama benar

dengan dinding-dinding.

Kupusatkan perhatian

ku

pada

sebuah

gambar

jang amat gandjil disa

lah satu panilnja. Gambar ini men

undjukkan

lambang

Sang

Waktu, seperti jang lazim digu

nakan orang, dengan perbedaan bahwa ia tak

memegang sabit, melainkan

memegang

apa

jang

menurut

pandangan sekilas kuanggap se

bagai lukisan sebuah bandul besa

t  

seperti jang

ada pada lontjeng-lontjeng kuno. Namun ada

sesuatu pada

alat

ini

jang menjebabkan

aku

mengamat-amatinja lebih teliti. Waktu aku se

dang

memandanginja langsung

d

ari

bawah

karena letaknja

tepat

diatas tempatku), ia

serasa nampak

bergerak.

Sesaat kemudian

tanggapanku dibenarkan. Djarak gontjangan

nja pendek

djadi tentu

geraknja

lambat.

Ber

menit-menit kulihat dia dengan

sedikit

rasa

takut dan lebih

dengan

keheran-heranan. Ka

rena achirnja

djemu memandang

gerak-gerik

nja jang t u n g ~ l itu kualihkan pandangan

pada benda-benda lain dalam

pendjara

.

Bunji

lemah

menar

ik

perhatianku,

dan

ketika

menatap lantai

kulihat beberapa ekor tikus

be

sar melintasinja. Mereka

telah

keluar dari su

mur jang

masih bisa

kulihat

disebelah

kanan

ku.

Sedang

aku

melihat

itupun mereka

datang

berbondong-bondong buru-buru,

dengan

mata

menjala-njala tergiur oleh bau daging tadi.

Kuperlukan

banjak djerih-pajah

serta kewas

pa:daan untuk mengusir mereka.

58

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 70/102

Barangkali setengah djam

sudah

lampau,

atau

bahkan satu djam

kesadaranku

tentang

waktu

djauh dari sempurna), sebelum

kuarah

kan

pandang

1

an keatas

lagi.

Apa jang

kulihat

disana membingungkan dan mengetjutkan ha

tiku.

Gontjangan bandul

telah

melebar hampir

satu

djar. Dengan sendirinja

ini

berakibat bah

wa

ketjepatannja bertambah.

Tapi

jang paling

menggelisahkan diriku ialah bahwa

bandul

itu

njata-njata telah

turun.

Kulihat kini - tak

usah

disebut

betapa

ngerinja

alm

-

bahwa ba

gian bawahnja

merupakan

sabit badja meng

kilap

berbentuk sabit,

kira-kira

satu kaki pan

djangnja dari udjung

keudjung;

kedua

udjung

nja melengkung keatas dan

tepinja

sebelah

ba

wah rupa-rupanja setadjam pisau tjukur. Se

perti

pisau

tjukurpun ia

padat lagi berat,

dari

bawah

keatas

makin

leb

ar

dan

tebal.

Ia

tergan

tung pada batang kuningan jang berat,

dan

se

muanja ini mendesis sambil terajun-ajun di

udara.

Tak dapat kuragukan lagi nasib apa disedia

kan bagiku

oleh

rahib-rahib jang pandai

me

njiksa orang

itu. Agen-agen Inkwisisi

ini

telah

maklum bahwa sumur sudah kuketemukan -

sumur

jang mengerikan

dibuat

untuk orang

kafir tulen seperti aku ini - sumur, lambang

neraka

jang

konon dipandang

sebagai

hukum

an nomor wahid. Setjara kebetulan sekali da

pat

kuhindari

kedjatuhanku dalam sumur ini

dan aku tahu

bahwa

hal-hal

jang

mendadak

atau

pemasangan perangkap

merupakan bagi

an

penting

dari segala siksaan sampai

mati

jang

serba

gandjil

itu dalam

pendjara-pendja

ra. Lantaran

aku tak djadi djatuh, bukanlah

maksud setan-setan ini

untuk

melemparkan

aku

59

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 71/102

dalam

djurang

itu,

maka (karena tak

ada

pi·

lihan selain maut), aku dihadapkan pada ke·

matian setjara

lain

jang

lebih lunak. Lebih

lu·

nak

Aku senjum

simpul

dalam

kegawatan

ini,

bila berpikir tentang penggunaan istilah jang

demikian itu.

Apa gunanja kukisahkan waktu berdjam·

djam jang lambat,

lambat

sekali itu,

penuh

sik·

saan jang lebih dari kekedjaman

maut,

ketika

aku

menghitung

gontjangan

badja

jang

men·

· deru-deru Seintji demi

seintji

-

segaris

demi

segaris

-

ia turun,

tapi

turunnja hanja

nam

pak

sekali-sekali ,dalam tempo jang seolah ber

abad-abad lamanja - turun, terus

turunlah

ia

Hari

berganti hari - mungkin sudah

banjak

hari

berlalu - sebelum ia bergontjang

dekat

diatasku,

sampai

aku

dikipasinja

dengan nafas

nja jang masam. Bau tadjam dari badja itu

menusuk-nusuk

lobang

hidungku. Aku berdoa

-

kudjemukan Tuhan dengan doaku

supaja

sabit

itu turun

lebih

tjepat. Aku djadi

gila dan

memaksa diri

untuk

mengangkat

tubuhku,

mendjemput

gontjangan

sabit

djahanam itu.

Kemudian

aku

tiba-tiba

djadi

tenang,

terbaring

sambil

bersenjum dan menatap maut jang

mengkilat

itu,

seperti seorang

1anak

melihat

mainan

jang gandjil. ·

Menjusul

pula

·saat

ketika

aku tak

sadar

sama

sekali, namun tjuma sebentar; sebab se

sudah

aku

siuman

lagi, bandul

itu

tak

nampak

turun lagi. Tapi mungkin djuga lama - sebab

aku

tahu

ada iblis-iblis jang

telah

melihat ke

pingsananku,

dan

mungkinlah

mereka

telah

menghentikan

gontjangan bandul itu sesuka·

sukanja. Waktu siuman itupun aku merasa sa

kit - o sakit tak

terkira

- dan lemah seolah

60

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 72/102

telah

lama berpuasa.

Bahkan dalam

ketakutan

jang

lama

itu kodrat manusia

memerlukan

ma

kanan.

Dengan

kepajahan serba

njeri

kuulur

kan lengan kiriku sedapat-dapatnja dalam

kea

daan terikat

itu,

Lalu

kuambil

sisa

ketjil

jang

ditinggalkan oleh tikus-tikus. Waktu

kumasuk

kan

sebagian dalam

mulut,

terlintaslah

dalam

otakku suatu gagasan jang

menjenangkan,

tapi

setengah lengkap - suatu harapan. Namun

apakah

urusanku

dengan

harapan? Seperti

ku

katakan

ta:di,

itu hanja

gagasan jang

setengah

setengah

-

orang

sering

punja gagasan

begitu

jang tak pernah

dilengkapkan.

Aku merasakan

itu

sebagai

kegembiraan, sebagai harapan;

namun

aku

merasa

djuga

bahwa gagasan itu

lenjap, selagi

dalam

pembinaan. Sia-sia kutjoba

menjempurnakannja

-

mendapatkannja

kern

bali. Penderitaan jang lama itu telah

hampir

memusnahkan segala

tenaga

otakku

jang

biasa

nja

ada.

Aku mendjadi dungu

- orang gila.

Djalan jang

dilewati bandul

itu membuat

sudut tegak

dengan tubuhku.

Fahamlah aku

bahwa sabit itu dimaksudkan supaja melintas1

bilangan

djantungku. Dia akan

mengiris

kain

n t ~   u dia akan kembali dan mengulangi

pekerdjaannja,

berkali-kali.

Sungguhpun

dja

rak-gojangnja

menakutkan karena pandjangnja

kira-kira

30

kaki atau

lebih dan tenaga ge

raknja jang mendesis itu

sangat

kuat, bahkan

tjukup untuk membe1ah dinding-dinding besi

itu,

namun

jang diselesaikannja

selama

berme

nit-menit

hanjalah

menjajat

badjuku.

Dan

pada

pikiran

ini berhentilah aku. Tak sanggup ku

bajangkan jang

lebih landjut lagi.

Dengan

gigih

perhatianku menetap pada

pikiran

itu sadja

-

seolah

dengan tjara menetap itu

aku

akan

6

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 73/102

mampu menahan turunnja ba:dja itu disitu.

Kupaksa diriku merenungkan bunjinja, bila ia

nanti menggores dalam pakaianku - memba

jangkan rangsa:ngan

jang

gandjil atas urat

sarafku,

disebabkan oleh kain wol

jang

tersobek.

Kurenungkan segala keremehan ini 1ampai gi

 :

giku bergeretak.

Turun - ia terus turun merajap-rajap. De

ngan kesenangan

jang

sinting kuba.ndingkan

kelambatan

turunnja

dengan

ketjepatan

gon

tjangannja. Kanan - kiri -

djauh

melebar.- ·

mendjerit seperti

roh terkutuk

membidik

djantungku dengan langkah ha.rimau

jang

mengendap-endap. Berganti-ganti aku ketawa

atau menangis, tergantung dari pikiran mana

jang lebih kuat.

Turun - dengan

pasti

dan

tak

kenai ampun.

Kini

ia bergerak

tiga

intji dari

dadaku Aku

bergulat

hebat

- ganas -

guna

melepaskan

lengan kiriku. Ini

hanja

bebas

dari

sikut

sampai tangan. Tangan ini hanja bisa ku

gerakkan dengan susah-pajah

dari

piring

disampingku sampai mulut, tak lebih. An

daikata

dapat kupatahkan tambang-tambang

diatas

sikut,

akan

kupegang bandul itu, lalu

kutjoba menghentikannja.

Tak

ubahnja dengan

menahan badai

Turun - turun terus-menerus - tak terelak

kan Pada tiap gontjangan

aku

megap-megap

dan

menggerapai. Aku meringkuk geragapan

pada tiap sapuannja. Mataku mengikuti kela

djuannja

jang

melebar

atau

menandjak dengan

kegairahan putus-asa dan kehilangan akal;

dan menutup diri dengan kekedjangan, bila

sa

bit

itu turun,

walaupun

mati

·

akan berarti

kelegaan, o lega

tak

terungkapkan ; Masih

62

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 74/102

sa:dja tiap urat-sarafku menggigil, bila

kupikir

bahwa

djika

alat itu- turun ·

sedikit

lagi,

maka

sabit tadjam

jang mengkilat

itu

akan menem

bus dadaku. Harapanlah jang memaksa urat

sarafku

menggigil

memaksa tubuhku

meringkuk. Harapanlah -

harapan

jang masih

menang dibangku hazaban -

jang

berbisik

pada

korban hukuman-mati sekalipun

dalam

pendjara Inkwisisi.

Kukira dengan sepuluh atau duabelas gon

tjangan lagi sabit itu akan menjentuh mantelku

-

maka bersama

pengamatan

ini sekonjong

konjong menjusup dalam djiwaku ketangan

pikiran tadjam

jang

terhimpun dalam keputus

asaan. Pertama kali sedjak berdjam-djam -

atau

barangkali berhari-hari - aku mulai

berpildr.

Sekarang

terlinba1  dalam pikiranku

bahwa tambang

atau

tali-kuda

jang

mendjerat

aku itu

ha:njalah satu. Aku

tak diikat

dengan

lebih •dari .satu tali. Bila

sabit

setadjam pisa,u

tjukur itu pertama

kali

menjajat tambang

dibagian manapun djuga,

tambang akan

putus

hingga

dapat kulepaskan dari badan

ku dengan tangan kiriku. Tapi hila itu

terdjadi

alangkah menakutkan

kedatangan

badja sedekat itu Bergerak sedikit sadja akan

menjebabkan adjalku. Ketjuali itu mungkinkah

pembantu-pemb

antu

penjiksaku tak memba

jangkan kemungkinan ini serta berusaha men

tjegahnja? Betulkah tambang itu bersilangan

didadaku pada tempat jang dilewati

bandul?

Chawatir

akan

mengalami

bahwa

harapan

tipis

jang

agaknja

djuga harapanku

jang penghabis

an ini

akan

lenjap belaka,

kuangkatlah

kepalaku

sampai kulihat dadaku

dengan djelas. Tali-kuda

itu meUlit tubuhku kaki serta lenganku ruse-

63

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 75/102

mua djurusan -

ketjuali

ditempat ja.ng akan

dlalui

sabit

maut itu.

Segera sesudah kuletakkan kembali kepalaku

ketempat

semula,

terpantjarlah

dalam

otakku

apa

jang

sebaiknja

kusebut sa:dja parohan

jang

belum

terbentuk

dari gagasan pembebasan jang

sudah kusinggung

lebih

dulu,

sedangkan pa

rohan lainnja

mengambang

kabur dalam otak

ku,

ketika kuangkat makanan

kebibirku

jang

meradang.

Kini hadirlah gagasan

jang

utuh -

samar-samar,

njaris

tak

terfahami,

njaris

terumuskan -

namun utuh.

Dengan ketegaran

gelisah dalam

kebingunganku, kutjoba

ketika

itu

djuga hendak melaksanakannja.

Sudah be:rdjam-djam lamanja didekat bale

bale rendah jang kutiduri itu

berkeliaran

t ikus

tikus berbondong-bondong.

Mereka

buas,

berani

dan

kelaparan

-

mata

merah

mereka

mengin

tai aku, seolah mereka hanja menunggu

sampai

aku tak berkutik lagi hingga

siap didjadikan

mangsa.

Kupikir: ,Apakah

jang

biasanja mere

ka makan

dalam

sumur?

Mereka te1ah melulur seluruh

isi

pirin:g

ketjuali

sisa ketjil,

sungguhpun

sudah kutjegah

dengan segala tenagaku.

Aku

lambat-laun

tjuma

mendjungkit atau melambaikan tangan

ku berulang-ulang

kearah

piring;

maka

gerak

ser

agam

jang lemah

ini

achirnja tak berdaja

lagi.

Karena

rakus, binatang-binatang n ber

kali-kali menantjapkan gigi

tadjam mereka

dalam

djari-djariku.

Dengan remah-remah jang

masih

tersisa

dari

daging berminjak

jang

di

bumbui itu, kugosok tambang kulit bertubi-tubi

disegala tempat

jang

dapat kutjapai;

kemudian

setelah

mengangkat tanganku dari

lantai,

aku

berbaring tak berkutik,

sambil menahan

nafas.

64

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 76/102

Pada mulanja

binatang-binatang

rakus itu

terkedjut dan takut menghadapi

perubahan ke

adaan

lantaran aku

tak

bergerak lagi. Mereka

mundur puntang-panting

dan

banjak jang

kembali

kesumur. Tapi

ini

hanja

sebentar.

Tak

sia-sia aku memperhitungkan kebuasan mere

ka.

Ketika

melihat

bahwa alm tetap tak ber

gerak

seekor

dua ekor

dari

jang paling berani

melontjat

keatas

bale-bale

lalu

menghidu-hidu

tali-kuda. Inilah

tanda untuk

serbuan umum.

Dari sumur datanglah kelompok-kelompok

baru.

Mereka

memandjat

kaju bale-bale

sampai

tiba keatasnja hingga ratusan tikus berlari

lari atas

tubuhku.

Gerak

bandul jang runtun

itu

sama

sekali

tak

mengganggu mereka. De

ngan menghindari

sembatannja

mereka

sibuk

dengan

tambang

jang terlumas tadi. Mereka

berdesakan

mengerubungi

aku

ldan lama

kian

bertumpukan. Mereka

menggeragau dikerong

konganku; montjong mereka

jang

din

gin me -

njentuh bibirku aku setengah

tertjekik

oleh

tekanan mereka jang berdujun-dujun; rasa

mual tak terperi menggembungkan dadaku

serta membekukan djantungku dengan tindihan

lembab.

Satu

menit

lagi

kurasa

pergulatan

akan

selesai. Dengan

djelas

kusadari

bahwa

ikatanku telah putus.

Aku

tahu tambang telah

terlepas

dibeberapa tempat.

Berkat kemauan

jang

lebih dari insaniah aku berbaring diam.

Perhit.unganku tak salah - tak sia-sialah

penderitaanku. Achirnja aku

merasa

sudah

be

bas.

Tambang

terpenggal-penggal

bergan

tungan

dari

tubuhku.

Tapi

sembatan

bandul

bergeser kedadaku. Kain mantelku telah dibe

lahnja. Kain

lenan

dibawah mantelku sudah di

sajatnja. Tinggal dua kali lagi ia terajun dan

65

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 77/102

rasa

nJert Jang tadjam akan menjambar tiap

urat-sarafku. Tapi saat pembebasan telah tiba.

Dengan

satu

lambaian

tanganku sekawanan

pembebasku

itu

lari

lintang-pukang.

Dengan

gerak-gerik

t en ng

hati-hati, m e n g ~ e s e r ke

samping, meringkuk, dan lambat - lepaslah

aku dari peluka:n

tambang tak

tertjapai oleh

sabit

itu. Untuk sementara sekumng-kurang

nja

alm

bebas.

Bebas - dan

dalam

tjengkaman inkwisisi.

Begitu

aku

bangkit

dari randjang

kajuku jang

mengerikan itu dan berdiri dilantai batu pen

djara begitu gerakan alat djahanam

itupun

berhenti; dan kulihat dia ditarik keatas

lewat

langit-langit oleh

tenaga tak terlihat.

Inilah pe

ladjaran

jang harus ditjamkan dengan hati

tjemas. Tak tersangkal lagi bahwa

tiap

gerak

gerikku

diawasi orang. Be bas -

aku telah

lu

put

dari maut jang berupa

satu

djenis siksaan,

hanja

untuk terdjerumus

dalam siksaan

lain,

entah

bagaimana, jang lebih kedji dari maut.

Seraja berpikir

begitu aku memandang

keliling

dengan gugup kearah rintangan besi jang me

ngurungku.

Rupa-rupanja telah

terdjadi

sesuatu jang

g ndj i l suatu

perubahan

jang pada mulanja

tak

kusadari benar-benar -

dalam

ruangan

int

Bermenit-menit aku tepekur tak

menentu

se

perti

mimpi; kubebani diriku dengan dugaan

jang putus-putus dan

tak

guna. Dalam saat

saat

ini

pertama

kali

kuketahui

dari

mana

da

tangnja

tjahaja belerang jang

menerangi

sel

ini

Tjahaja itu

keluar dari

rekah-rekah

kira

kira setengah intji

lebarnja,

jang memandjang

disepandjang pendjara dikaki dinding-dinding,

jang dengan begitu

nampak terlepas sama se-

66

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 78/102

kali dari lantai.

Kutjoba

mendjenguk lewat lo

bang-lobang ini, tapi tentu sia-sia sadja.

Waktu aku tegak

kembali setelah membung

kuk

itu, tiba-tiba

aku

mengerti

rahasia

peru

baha:n

dalam

kamar

itu.

Sudah kus

e

but

bahwa

sungguhpun garis-keliling

gambar-g

ambar di

dinding-dinding itu tjukup djelas, namun war

na-warnanja kelihatail

pudar dan

kabur. Seka

rang

warna

-warna ini

telah

mendjadi

terang

bendemng,

hingga

mengedjutkan,

dan masih

sadja tambah tjemerlang; hal

ini menjebabkan

bahwa

gambar-gambar

hantu

dan

seta:n

itu

merupakan pema:ndangan jang akan mengge

tarkan

urat-samf

jang

lebih

kuat

dari urat

sarafku. Aku dipandangi oleh banjak mata

setan jang

buas

lagi

dahsjat

dari ·seribu pen

djuru,

sedangkan disitu tadinja tak kelihatan

apa-apa; dan

da1am gerombolan

mata

itu me

njala

api

berkobar-kobar jang

menjeramkan,

sampai aku

tak

sanggup memaksa otakku ber

pikir bahwa ini

bukan

kenjataan.

Bukan

h:enjataan - sedang aku

bernafas

,

masuklah dalam lobang hidungku

tiupan uap

api jang dipanaskan Bau jang menjesakkan

dada

masuk

dalam

pendjara

. Tiap

saat

mata

ba:njak

jang

menjaksikan

sekaratku

i

tu makin

menjala-njala. Warna merah jang

makin pekat

tersebar atas pemandangan dipembantaian se

ram itu. Aku ngah-ngah.

Nafasku tertjekik

Tak dapat diragukan,

apa maksud

penjiksa

pen

jiksaku

itu -

alan

g

kah

ked

jam

0,

man

usia

pa

ling djaha:nam

Dar

i lo

g am

menjala

itu

su

ru

tlah aku ketengah sel. Dari berpikir tentang

kematian .dahsjat oleh api itu aku beralih pada

gagasan tentang kesedjukan air didalam sumur

sebagai obat

pelipur

djiwaku

. Maka

larilah aku

67

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 79/102

ketepinja

jang

berbahaja

itu.. D e ~ g a n

~ a i r a h

.

aku

mendjenguk

kebawah.

TJahaJa dan atap

jang

menjala

itu menerangi sumur sampai

ke

pedalamannja jang terdjauh. Namun dalam sa

at

tegang itu otakku

tak

mau

menerima

apa

arti

sesuatu jang terlihat

oleh

mataku.

Achir

nja akal

~ e h a t k u

masuk

dengan

paksa

- me

rambah djalan dengan susah-pajah dalam dji

waku

-

serta membakar diri

dalam

otakku

jang menggeragau. 0,

andaikan

lidahku bisa

bitjara

- 0, ngeri ,- 0,

tak adakah

siksaan

lain

dari

pada

ini?

Sambil mendjerit,

aku lari

dari

tepi

sumur, kututup mukaku

dengan

ta

ngan-tangan- dan menangis pedih.

Dengan tjepat hawa bertambah panas

'dan

sekali

lagi aku

menengadah,

gemetar seperti di

serang demam.

Dalam

pendjara

telah terdjadi

perubahan

l g i

dan

kini

perubahan

ini

njata

njata

mengenai

bentuk.

Seperti

tadi

aku mula

mula

tak

berhasil

dalam

usahaku

untuk menja

dari

atau mengerti

apa

jang

terdjadi. Tapi

ke

bimbanganku tiada lama. Pembalasan

dendam

kaum

Inkwisisi

dipertjepat, karena

•aku

sudah

lolos dua kali dan

sekarang sang

Radja Penjik

sa

tak

dapat

lagi dipermain-mainkan.

Ruangan

ini mula-mula persegi. Kulihat kini bahwa dua

sudut dinding besinja adalah lantjip,

djadi

jang

dua lagi tentunja tumpul. Perbedaan jang me

njeramkan

ini

bertambah besar,

diiringi oleh

bunji jang menggerit-gerit

atau

menderu

le

mah. Sesaat lagi bentuk ruangan sudah men

djadi

djadjaran

gendjang.

Namun

perubahan

tak

berhenti

sekian

sadja

- tak kuharap atau

kuinginkan berhentinja. Mungkin aku mau me

rangkul

dinding-dinding

jang

menjala merah

tu sebagai pertanda kedamaian

abadi.

68

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 80/102

,Maut", kataku, ,maut berupa apa sadja,

dari

pada

mati

dalam sumur " Giia Tak me

ngertikah

aku

bahwa

pembakaran besi dimak

sudkan untuk

memaksa

aku masuk

dalam

su

mur? Betahkah aku menghadapi

panasnja?

Dan andaikata

betah,

dapatkah kutahan

him

pitan-himpitannja. Dan kini djadjaran

gendjang

tadi kian lama

kian

pipih, dengan

ketjepatan

jang tak memberi

aku kesempatan

untuk ber

pikir.

Pusatnja,

dja:di

dengan

sendirinja tempat

jang

paling Iebar, melingkungi

sumur

jang

menganga itu.

Aku mundur

- tapi dinding

dmding jang mendekat itu memaksa aku kete

ngah lagi, tak terelakkan. Achirnja untuk ba

danku jang menggerapai dan

penuh

luka-bakar

itu tak ada lagi tempat berpidjak diatas lantai

kokoh dipendjaraku. Aku tak melawan lagi,

tapi

kengerian

djiwaku terlampias

dalam dje

ritan putus-asa jang terachir,

pandjang

dan

lantang. Aku merasa terhujung-hujung ditepi

sungai

- kupalingkan

mukaku

-

Teroengar

gemuruh suara manusia

jang

ka

tjau-balau

Banjak terompet berbunji lantang

Ada bunji berderak

keras,

seperti

dari seribu

guntur Dinding-dinding menjala

itu

mundur

Ada

orang mengulurkan lengannja

dan

meme

gang

lenganku,

ketika

aku pingsan dan mulai

djatuh dalam sumur.

Itulah

lengan djenderal

La Salle. Tentara

Perantjis

teLah

masuk

Toledo.

Inkwisisi djatuh

ketangan

musuh-musuhnja.

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 81/102

SI

KODOK

Aku

tak kenai orang lain jang begitu

gemar

le

lutjon

seperti

baginda. Rupa-rupanja ia hanja

hidup untuk mendengarkan lelutjon sadja. Men

tjeribakan tjerita bagus jang lutju,

apalagi

de

ngan tjara jang djitu,

adalah

djaminan

untuk

dianugrahi

dengan kesajangannja

. Maka

ter

djadilah bahwa semua

mentrinja

jang

tudjuh

orang itu terkenal ·dengan ketjakapan mereka

untuk membadut. Dan semuanja serupa dengan

baginda, jaitu besar, gemuk, litjin

serta

pela

wak-pe1awak

jang tak

dapat ditiru. Apakah

manusia

mendjadi gendut lantaran membadut,

ataukah

kegendutan

mengandung

sesuatu

jang

serasi dengan lelutjon, itu tak pernah

dapat

ku

tentukan;

jang sudah pasti ialah

bahwa

pela

wak jang kuru's djarang terdapat dibumi ini.

Tentang mutu, atau

menurut

istilahnja ,roh''

lelutjon, sang

radja

t ak begitu

memusingkan

kepalanja.

Ia

terutama mengagumi lelutjon

jang ,lebar ,

tapi ia

sering

sudah puas dengan

lelutjon

jang

pandjang.

Kehalusan

akan menge

salkan sadja baginja. Ia lebih

suka

,Gargan

tua karangan Rabelais dari pad.a ,Zadig gu

bahan Voltaire;

dan

pada umumnja seleranja

djauh lebih

sesuai dengan

lelutjon ·

jang

mem

bawakan

kedjadian-kedjadian

dari pada lelu

tjon jang

hanja

berisi

kata-kata.

Pada

zaman

berlakunja

tjeritaku ini, b l dut

badut pentjari

nafkah masih lazim djuga di

istana-istana.

Beberapa negara besar dibenua

ini ma,sih

memelihara

badut-badut berpakaian

belang-bonteng, pakai

pitji

dan giring-giring;

7

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 82/102

dia dihavap akan .selalu siap dengan lawakan

ja

ng tadjam

pada tiap saat, sebagai iurannja

untuk remah-remah jang djatuh dari

medja

mak

an

,sang

radja.

Ba

gi

radja kita

ini .sudah mendjadi kebiasaan

unt uk memiara hadutnja. Soalnja

ialah ia

mem

butubkan sesuatu ja:ng rnerupakan kebadutan;

walaupun itu hanja untuk mengimbangi kearif

an

jang

mendalam

dari

tudjuh orang jang

men

djadi

mentri-mentrinja

-

terlepas dari

kearif

an

dia

sendiri.

Tapi badutnja itu, pelawak jang disewanja,

bukan

lah

hanja badut belaka. Dimata ra:dja

nila;nja tiga kali lipat,

berdasar

pada kenjataan

bahwa dia djuga orang

kate, lagipula pintjang.

Waktu itu orang tjebol

diistana

sama

lumrah

nja

dengan badut-badut;

sebab

banjaklah ra

dja-radja

jang

menemui

kesukaran

untuk

mem

buang-buang waktunja Sang Waktu adalah

agak lebih pandjang diistana dari pada ditem

pat-tempat lain), andaikata tak

ada badut

jang

bisa

d i d ~ k ketawa bersama

dan

orang tjebol

untuk dil\:etawai. Tapi

seperti jang

sudah kuka

takan

tadi, 99 dari 100

badut biasanja

gendut

gendut,

bulat dan

kurang gesit, maka

radja

kita

ini beralasan kuat untuk mengutjap

sela

mat pada diri sendiri

bahwa dengan

mempunjai

Si

Kodak

ini (begitu

nama

siba:dut)

ia

memiliki

harta jang tiga kali

lipat

nilainja dalam

bentuk

satu

orang

.

Kuk

;

ra

nama

,Si

Kodak

itu

buka lah

nama

jang dikasi pada sikate oleh mereka jang meng

urus pembaptisannja,

tapi

diberikan atas per

setudjuan bersama oleh tudjuh mentri tadi, k ~

rena

ia tak mampu berdjalan seperti

orang

o

rang

lain. Memanglah Si Kodok hanja

bisa

71

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 83/102

melangkah

dengan tjara

menjodok-njodokkan

dirinja

- antara melontjat dan melenggok -

maka gerak-gerik ini menimbulkan kegembira

an

dan tentunja

hiburan

tak

kundjung

habiB

bagi sang radja,

sebab meskipun perutnja bun

tjit dan

kepalanja

gembung) baginda ini oleh

seisi istananja

dipandang

sebagai

tokoh

isti

mewa.

Tapi walaupun dengan tjatjad dikakinja itu

Si Kodok

hanja

bisa

madju

dengan susah

pajah dan

kesakitan

diatas

lantai,

namun

her

kat

kekuatan

otot-otot lengannja jang menak

djubka

n jang dihadiahkan oleh alam kepadanja,

barangkali sebagai

pengganti

kerugian

untuk

kelemahan kaki-kakinja,

maka

sangguplah ia

menun

diukka

n pres

tasi dengan ketjekatan luar

b:asa dengan menggunakan pohon atau

tam

bang

atau

alat

-

alat

lain

untuk

memandjat

. Da

lam mela

kukan

hal-hal demikian itu ia tentu

lebih mirip pada seekor tupai atau

monjet

tjil dari

pada

seekor

kodok.

Tak

dapat

kukatakan dengan tepat, dari ne

geri

mana Si

Kodok ini berasal. Negerinja itu

masih biadab

dan

tak

seorangpun

jang

pernah

mendengar tentangnja - letaknja

djauh

dari

ista,na radja kita ini. Si Kodok bersama seorang

ga dis remadja jang

hanja sedikit sekali lebih

ketjil

da

.ri pa..danja meskipun proporsi badan

nja indah sekali dan dia sanggup

menari

setja

ra menakdjubkan ,

dulu dia:ngkut dengan

p

sa

dari rumah

masing-masing

didaerah-daerah

berdekatan,

lantas

dikirim ·sebagai hadiah ke

pada baginda oleh seorang

djendralnja jan

g

selalu

menang perang.

Dalam

keadaan begitu tak heranlah bahwa

antara dua orang tawanan ketjil ini telah tim-

72

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 84/102

bul keakraban

jang

rapat. Sesungguhnjalah

rnereka rnendjadi ternan-ternan setia. Sekalipun

Si Kodok banjak bikin pertundjukan,

narnun

ia

sarna

sekali

tidak

populer,

dan

iapun

tak

rnarnpu berbuat banjak untuk

keperluan

Trip

petta; tapi gadis ini berkat keluwesan serta ke

tjantikannja

jang istirnewa (sekalipun orang

kate), dirnana-rnana

dikagumi

serta

disajangi

orang, rnaka besarlah pengaruhnja;

dan tiap

kali ada kesernpatan, digunakannja

itu

guna

rnenolong Si Kodok.

Untuk sesuatu perhelata:n kenegaraan- en

tah apa,

aku sudah

lupa ____ baginda rnernutus

kan hendak rnengadakan

pesta

bertopeng; dan

bilarnana ada pesta bertopeng atau

jang

serna

tjarn itu , baik Si Kodok rnaupun Trippetta

pasti

d:iperintahkan

untuk bermain. Terutama

Si Ko

doklah

jang

arnat pandai rnenjelenggarakan

pertundjukan utarna, rnenjarankan peranan

peranan baru serta rnengatur kosturn untuk

pesta bertopeng, sarnpai seolah tak rnungkin di

adakan apa-apa

kalau tanpa

bantuannja.

Maka

tibalah

rnalarn jang ditetapkan untuk

pesta

itu. Sebuah balairung

jang

indah telah

diatur .dibawah pengawasan Trippetta dengan

segala rnatjarn

padjangan

jang dapat rnenje

rnarakkan pesta bertopeng.

Seluruh

istana her

ada dalarn dernarn persiapan. Mengenai kosturn

serta peranan boleh diduga bahwa

tiap orang

telah

rnenentukan pilihannja

sendiri.

Banjaklah

jang sudah

rneng1arnbil ·

keputusan

ten ang

pe

:mnan apa

jang

akan rnereka pegang, serninggu,

bahkan sebulan

sebelurnnja; dan sungguhlah

tiap

orang

sudah· tak ragu-ragu sedikitpun -

ketjuali

baginda beserta

ketudjuh rnentrinja.

Tak

dapat kukatakan rnengapa djustru mereka.

73

811563-

  6)

.

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 85/102

jang bimbang,

ketjuali

kalau

mereka

berbuat

begitu untuk bikin lelutjon

sadja. Tapi

lebih

besar kemungkinannja bahwa mereka

menemui

kesulitan

untuk

mengambil

keputusan,

karena

mereka

begitu gendut.

Bagaimanapun

djuga,

waktu

berlalu

tjep.at; maka

lantaran tak

punja

akal lain, mereka mendatangkan Trippetta dan

Si Kodok.

Ketil\:a dua .sedjoli

jang

kerdil itu mematuhi

panggilan radja, baginda

sedang

menghadapi

anggurnja bersama

tudjuh

mentri dari dewan

penasehatnja itu; tapi

jang

dipertuan

itu nam

pak muram sekali.

Ia tahu,

Si Kodok tak suka

anggur, 'sebab anggur membuat sipintjang

jang malang

itu

pening s.ampai hampir sinting;

dan

kesi:ntingan bukanlah perasaan

jang

nja

man. Tapi

,

sang

radja

gemar pada

l l u t j o n ~

lelutjonnja sendiri, senang memaksa Si Kodok

untuk minum,

supaja

,gembira", katanja. .

,Kemarilah, Kodok ,

udjarnja,

tatkala siba-

dut

bersama kawannja masuk

kamar,

,telanlah

segelas

penuh demi kesehatan

kawan-kawanmu

jang kautinggalkan, (mendengar ini Si Kadok

menghela

nafas)

dan

nanti

restuilah kami de

ngan

akalmu.

Kami

memerlukan peranan,

pera..

n n sesuatu jang baru lain dari jang lain.

Kami

bosan dengan

jang

itu-itu sadja. Ajo, mi-

num

1\.nggur

akan

mempertadjam

otakmu".

Seperti biasa, Si Kodok berusaha menemukan

lelutjon

guna menjambut atdjakan raJdja,

tapi

itu

terlalu berat

baginja. Hari

itu

kebetulan

hari ulang-tahun sitjebol

jang

malang ini, maka

perintah supaja

minum

untuk ,kawan-kawan

jang

ditinggalkan" itu memaksa

air-matanja

keluar.

Banjak

titik-titik besar jang

pedih

dja-

7

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 86/102

tu

h dalam pialan ja, waktu ia dengan rendah

hati menerimanja dari sang

penindas.

,Ah, ha ha ha "

J ang

terse

but belakangan

ini

ketawa

gelak-gelak,

tatkala

sikate

memaksa

diri mengosongkan pialanja. ,Tengok, begitu

lah djasa

segelas

anggur:

matamu

sudah ber

sinar-sinar"

Kasihan

Si Kodak

Matanja bukannja bersi

n

ar,

melainkan

berUnang-linang;

sebab penga

ruh anggur atas

pikirannj

'a jang katjau itu tak

hanja besar, tapi djuga serta-merta. Dengan

gugup d i l e t k k n n j ~ t pialanja keatas

medja,

lalu

melihat

keliling kearah rombongan itu de

ngan pand.angan nanap

jang

setengah

sinting.

Mereka semua namp::tk senang

sekali

atas

,le

lutjon" baginda jang berhasil itu.

,Sekarang

mari

bekerdja",

kata

perdana

mentri,

seora

ng

jang amat gendut.

,,Ja", udjar

sang

radja. ,Ajo

Kodak,

tolong-

1ah kami. Kasi peranan, kawan budiman; kami

perlukan peranan - kami semua - ha

ha

ha "

Dan Iantaran

hal ini dimaksud

sebagai le

l

ufjon

jang sungguh-sungguh, maka

ketawanja

d

itingkah

oleh

tudjuh

serangkai

itu.

Si

Kodak

djuga

ketawa,

walaupun

lembut

dan

agak linglung.

,Ajo", kata baginda

tak

sabar, ,kau tak ada

usul ?"

,Hamba

tjoba mentjari sesuatu

jang

barn'',

d

jawab

sitjebol

dengan otak

kosong,

sebab

ia

kehilangan

akal,

akibat anggur.

,Mentjoba ?" seru tiran itu

dengan ganas.

',Apa maksudmu dengan itu? 0, aku tnengerti.

Kau tak enak

hati dan

ingin anggur

lagi.

Nah,

minumlali

ini "

7

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 87/102

Lalu diisinja lagi ·sepiala

penuh

dan diulur

kannja itu pada '

sikate Jang

hanja memandangi

piala itu dengan megap-megap.

,Minum "

teriak

Sang

Djudas.

,Kalan

tidak,

demi setan -

Sitjebol bimbang, Radja

merah-padam kare

na marahnja. Mentri-mentrinja bersenjum

rna

sam. Putjat bagai majat,

Trippetta

madju

ke

depan

kursi baginda,

dan

sambil

berlutut ia

memohon

belas-kasihan

bagi temannja.

Sedjurus lamanja sang penindas menatapnja,

keheran-hemnan atas keberaniannja.

Nampak

lah

bahwa

ia tak tahu

apa

hendak

dibuatnja

atau dikatakannja -

tak tahu bagaimana

se

pantasnja menjatakan kegusarannja. Achirnja

deng1an tiada

mengutjapkan

sepatah katapun

disorongnja gadis

itu

dengan kekerasan,

dan

dilemparkannja

i:

si

piala

jang penuh

.itu kemu

kanja.

Dara jang malang

itu ba;ngkit

sedapat-dapat

nja; ia bahkan tak berani mengeluh, lalu du

duk kembali d ~ d e p n

kaki medja.

Sunji-senja:plah selama kira-kira

satu

menit;

waktu

itu

orang

akan dapat

mendengar

dja

tuhnja s e t n g k ~ i

dauri

atau

bulu.

Kesunjian

di

petjahkan oleh bunji mengertak, lembut

namun

geram

dan

pandjang

jang

seolah

datang

sekali

glis dari .

tiap sudut

kamar.

Mengapa me.ngapa kau

mengertak-nger

tak ? tanja sang radja; sambil berpaling ke

pada

sitjebol 1dengan

berangnja.

Jang ditegur itu agaknja sudah

hampir

pulih

kesadarannja, maka seraja memandang

wadjah

sang

,penindas:

dengan tegap

namun

tenang, ia

hartja

nienja):p1t: · , ·

,Hamba __ ; hamba? Bagaimana mungki:q_?

7

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 88/102

,;Bunji

itu

seperti

datang dari luar",

kata

se

orang

mentri.

,Hamba

pikir,

itu suara

beo di

djendela': jang

mengasah paruhnja

pada kawat

disangkarnja". .

,;Benar ;

djawab

jang

dipertuan, seolah

amat

lega oleh petundjuk itu,

,tapi

demi kehormatan

satria, aku berani sumpah bahwa itu bunji ker

takan

gigi sidjembel ini .

Men:dengar itu ketawalah sitjebol (sebagai ·

pelawak

kawakan,

-

baginda tak keberatan kalau

orang

mau

ketawa)

dan

iapun

memperlihatkan

gigi-gigi besar lagi kuat jang

tak

menjedapkan

pandangan. Ketjuali itu ia berdjandji akan

de

ngan

patuh

sekali menelan anggur .sebanjak

banjaknja

menurut perintah. Jang dipertuan

itu memsa

puas. Dan setelah mengosongkan

segelas penuh lagi

tanpa

nampak

terpengaruh

buruk, Si Kodokpun

dengan

bernemangat sege

ra membikin

rentjana

untuk pesta bertopeng.

,Entah apalah hubungannja dengan gagasan

hamba", tuturnja, tenang sekali, seakan

selama

hidupnja lidahnja tak

pernah

mendjamah

ang

gur, ,tapi

segera

sesudah baginda

memukul

sidara

serta

mentjurahkan

anggur

kewadjah

nja

tadi

- 'segera sesud:ah baginda

berbuat

be

gitu dan ketika beo itu

mengeluarkan

suara

gandjil diluar

djendela, teringatlah

hamba akan

pertundjukan hebat

sekali -

kegemaran orang

dinegeri hamba sendiri -

jang sering kami

adakan selama pesta

bertopeng. Disini hal ini

sama

sekali

masih baru.

Tapi

susahnja,

untuk

itu

diperlukan delapan

orang dan -

,Tepat "

seru sang radja, sambil

ketawa atas

penemuannja

jang

sangat kena

untuk keperlu

an

mendadak - ,Kami ada delapan orang

-:-

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 89/102

aku

bersama

mentri-mentriku.

Katakan,

bagai

mana pertundjukkan

itu

?"

,Kami namakan ini ,Delapan Orang Hutan

Jang Dirantai",

djawab sipintjang,

,dan

hibur

an

ini

sungguh

bagus,

asal

dilakukan

dengan

baik .

,Kami

akan melakukannja", sahut sang ra

dja, ·sambil berdiri dan

mengatupkan

pelupuk

,matanja.

,Keindahan permainan ini , sambung Si Ko

dok,

,wdalah

karena

wanita-wanita

akan

keta

kutan,

hila melihatnja".

,Bukan main " demikian jang

dipertuan

itu

terbahak-bahak bersama

mentri-mentrinja.

,Para

jang mulia

akan

hamba

dandani

seba

gai

orang-hutan",

kata sitjebol

selandjutnja,

,Serahkan

itu

pada hamba. Dan samarannja

akan

sungguh

mentakdjubkan; hadirin

jang

bertopeng itu akan

menjangka para

jang

mulia

sebagai orang

-hutan tulen - dan

tentu

sadja

mereka

akan

sangat

takut dan

heran".

,\Vah,

ini luar-biasa " seru baginda.

,Kodok,

kau

akan

kuberi

gandjaran".

,Perlu

a:da ra:ntai-rantai

supaja

bunji

geme

rintjing

meningkatkan kekatjauan. Para jang

mulia dianggap

melarikan

diri bersama-sa,ma

dari

pendjaga-pendjaga.

Baginda

tak

akan da

pat membajangkan efeli: jang akan tertjapai

dalam

pesta bertopeng itu; delapan

orang

hutan

jang

dirantai dan oleh kebanjakan

ha

dirin

dianggap sebagai

orang-hutan

tulen

itu

akan masuk

berlari-larian

dengan pekik-pekik

jang buas ditengah-tengah kumpulan pria

wanita

jang

berpakaian

serba indah dan me

narik

itu. Perbedaan:nja tak bisa ditiru".

78

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 90/102

,Hams tak bisa ditiru , udjar sang radja.

Maka bangkitlah dewan itu dengan buru-buru

sebab

sudah kesiangan)

untuk

melaksanakan

rent jana Si Kodok.

Tja

ranja

mendandani

kelompoknja

sebagai

orang-hutan itu sangat sederhana, tapi tjukup

efektif untuk tudjuannja.

Pada

zaman berlaku

nja tjeritaku

ini

binatang

-binatang

jang ber

sa

ngkutan

itu

amat djarang

dilihat

orang

di

bagian manapun d ~ d u n i beradab;

dan lmrena

samaran-samaran jang dipergunakan sitjebol

lt

u

tjukup

menjarankan

kebinatangan,

sedang

kan kedahsjatannjapun lebih dari

tjukup,

maka

sifat a1amiahnja dapat dianggap sudah terdja

min.

Mula-mula

radja

beserta

mentri-mentrinja

di

seiubungi

dengan kemedja dan tjelana kaos

ja:ng ketat. Kemudian mereka

dilumasi dengan

tir. Selesai itu, salah seorang dari kelompok itu

menjarankan penggunaan

bulu-bulu;

tapi saran

ini serta-merta dibatalkan oleh sitjebol, setelah

dengan

tjontoh

jang

njata ia dengan mudahnja

dapat mejakinka

:n delapan orang itu bahwa

bulu-bulu binatang

seperti

orang-hutan itu lebih

tepat

ditiru

dengan

rami.

Dengan begitu

lap

is

an rami

jang tebal ditempelkan

atas lapisan

tir

tacli. Kemudian diambil rantai pandjang. Mula

mula rantai

ini dibelitkan

kepinggang rudja,

lalu d i i k a t k a ~ n lantas dibelitkan pada orang la

innja clalam kelompok

serta diikat

djuga; begi

tu

seterusnja

sampai

semuanja terikat dengan

tjara

jang

sama.

Ketika pekerdjaan

dengan

rantai

ini selesai

dan tiap

anggota kelompok

berdiri

sedjauh-djauhnja dari jang lain-lainnja,

merekapun merupakan suatu lingkaran;

dan

supaja

semuanja nampak seasli-aslinja,

sisa

79

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 91/102

rantai itu

oleh Si Kodak direntangkan

mendjadi

dua garis-tengah jang bersilangan menurut

su

dut

tegak,

serta

melintasi

lingkaran. Hal

ini

menuruti tjara orang

sekarang

jang

menang

kap

siamang

atau

kera-kera

besar

lainnja

di

Kalimantan.

Balairung

besar dimana pesta

bertopeng itu

akan dilangsungkan, adalah kamar

bundar

jang

dindingnja sangat

tinggi; tjahaja

matahari ha

nja

masuk

kesitu

melalui

djendela satu-satunja

dipuntjaknja.

Pada

malam

hari

pembangunan

kamar ini disesuaikan

untuk

malam hari) ka

mar diterangi terutama oleh kandil

raksasa

jang bergantungan

pada

sebatang

rantai

jang

mendjulur dari

pusat }angit-langit

dan

menu

rut kelaziman

dapat

diturunkan

atau

ditarik

keatas dengan alat pengungkit tapi agar tak

djelek

kelihatannja)

alat

ini

ditarik

dari

atas

kubah melintasi 1atap.

Trippetta

diserahi pengawasan untuk

mema

tutkan ruangan; namun

dalam beberapa hal dia

agaknja dibimbing oleh selera

temannja,

sitje

bol

jang

lebih bersahadja. Dia inilah jang

mengusulkan

agar

pada

kesempatan

ini kandil

tadi disingkirkan. Kandil

itu

mendjatuhkan le

lehan

lilin

dalam

hawa .sepanas itu

hal

ini

sa

ma

.sekali

tak bisa dihindari), djadi

almn am

at

merusak

pakaian

indah

tamu-tamu;

karena

ba

lairung itu

akan

sangat

ramai, tak dapat

diha

rapkan bahwa

semua

tamu

akan

sempat meng

hindari

pusat

kamar,

jaitu tempat

dibawah

kandil itu.

Dibeberapa tempat terpentjil da

lam

bangsal

itu

dipasang

ka:ndil-kandil tambahan;

dan

sebuah suluh jang menjebarkan bau

han.un

diletakkan dal1am tangan

kanan

patung-patung

80

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 92/102

j tng berdiri menempel

ketembok

- semuanja

lc ira-kira 50 atau 60 buah.

At

as na

sehat

Si Kodok delapan orang-hutan

l

tu

menunggu

sampai

tengah malam

sampai

bangsal i

tu penuh-sesak

dengan orang-orang

berto

peng),

sebelum mereka menampilkan diri.

Tapi

begitu

lontjeng

ber

h

enti

berbunji begitu

mereka 1ari atau lebih tepat: berguling-guling

bersama kedalam

ruangan -

sebab

sebagian

besar

dari

kelompok itu

dirintangi

oleh

rantai

ran

tai

mereka,

hingga

terdjatuh-djatuh;

dan

mereka semua masuk dengan sempojongan.

Bukan main terperandjatnja

orang-

orang

b

ertopeng

itu hingga gembiralah hati sang

a

Jdja.

Seperti jang

telah

d ~ d u g a

tak

sedikitlah

tamu-tamu jang mengira bahwa machluk

machluk jang nampak galak itu betul-betul bi

na

tang, kalaupun

bukan

orang-hutan,

nama

d

ari

djenis jang

serupa.

Banjak wanita djatuh

pingsan lantaran takut; dan

andaikata

baginda

tak mengambil tindakan untuk

menjingkirkan

sendjata dari

balairung,

mungkinlah kelompok

nja akan membajar hiburan

mereka

dengan

d

arah. Dalam keadaan

sekarang

ini

sem

ua

orang menjerbu pintu-pintu. Tapi baginda

te

lah

memerintahkan supaja

semua pintu dikuntji,

segera

sesudah ia tampil; dan atas saran sitje

bol kuntji-kuntji telah diserahkan

kepada

dia.

Tatkala

kekatjauan

sedang sehebat-hebatnja

dan

tiap orang hanja

ingat

pada

keselamatannja

sendiri

memang benar ada

banjak

bahaja,

ka

rena chalajak jang kalang-kabut itu berdesak

desakan),

tatkala itu rantai jang

biasanja di

gantungi kandil

dan

telah diangkat pada

waktu

kandil itu nisingki

rkan,

tadinja sudah nampak

8

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 93/102

diturunkan

pelan-pelan sampai udjung gaitnja

mendekati lantai

pada djarak tiga kaki.

Tak lruna

kemudian radja serta tudjuh

ka

wannja telah berkeliling dibalairung

kesegenap

pendjuru

dan

achirnja

tiba

ditengah-tengah

 

djaidi tentunja dekat sekali

pada

rantai itu.

Waktu mereka

dalam

keadaan demikian

sitje

bol jang telah diam-diam mengikuti mereka

dari dekat, s m b i l merangsang mereka supaja

terus

mengobar-ngobarkan kerusuhari kini me

megang

rantai

mereka

pada titik pertemuan

dari

dua

bagian

jang

melintasi

lingkaran

seba

gai

garis-tengah dengan menggubah sudut

tegak. Setjepat lintasan gagasan dipasangnja

disitu gait

itu

jang biasanja dikenakan pada

kandil; dan

seketika itu

djuga,

berkat bantuan

orang jang tak terlihat, rantai kandil ditarik

keatas, sampai gaitnja

tak

t e

rpegang

lagi; aki

bat jang

tak terelakan ialah bahwa delapan

or.ang-hutan itu

terkumpul

de:ngan rapatnja,

hingga berhadapan muka. Pada saat ini hadirin

sudah

agak

tenang kembali. Mereka mulai

menganggap segala kedjadian tadi sebagai hi

buran jang diatur dengan rapi, lalu berteriak

kegir

angan

ketika

menjaksikan

keadaan

mo

njet-monjet

itu

.

,Serahkan padaku " Demikian Si Kodok kini

bevseru dengan mengeraskan

.suaranja

hingga

mudah

terdengar, mengatasi

hiruk-pikuk

disitu

.

,Serahkan mereka padaku. Agaknja kukenal

mereka,

asal aku sempat melihat mereka de

ngan

djelas

aku

akan

segera

dapat

mengata

kan

siapa mereka".

Dengan merangkak atas kepala-kepala hadi

rin berhasillah ia naik ketembok.

Setelah

meng

ambil suluh dari salah sebuah patung, iapun

8

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 94/102

balik ketengah ruangan, naik dengan tjekatan

sepe

rti

monjet

keatas

kepala

radja

dan

dari

situ memandjat rantai sampai beberapa kaki

tin

gginja.

Ditodongkannja suluhnja

kebawah

gun

a

m n g m t

m t i

kelompok

orang-hutan

itu .seraja terus

berteriak:

,Aku •

segera mak

lum

siapa

mereka "

Dan kini ketika semua hadirin termasuk

ke

ra-kera

itu sendiri) tergontj

ang-gontjang

karena ketawa, ba:dut itu sekonjong-konjong

bersiul

dengan

bunji melengking, maka naiklah

ra

ntai itu

dengan

kentjang sedjauh kira

-

kim

30 kaki - serta menjeret sekumpulan orang

hutan

jang tjemas dan meronta-ronta

itu, hing

ga mereka terkatung-katung

diudara antara

langit-langit dan lantai. Selama rantai itu naik,

Si Kodak bergajut padanja dan terus sadja se

o1ah

tak

ter.djadi

apa-apa

ia menjodok-njodok

kan

obornja

kepada

mereka,

seolah

berusaha

untuk

mengetahui

siapa-siapa mereka itu.

Seluruh hadirin begitu

dikedjutkan

oleh naik

nja rantai,

sampai

terdjadi keadaan

sunji

s

enjap

jang

berlan

g

sung

kira-kira satu menit.

Kesunjian dipetjahkan oleh

bunji mengertak

j

ang

lemah

Jagi

geram,

seperti

jang sebelum itu

t

elah menarik

p

erhatian radja serta

penasehat

penasehat:nja,

ta

t

kala jang

pertama

itu

melon

tarka:n anggur kewad.jah Trippetta. Tapi dalam

kea:daan

sekarang

ini

tak

ada keraguan lagi

dari

mana

bunji itu

berasal.

Bunji tadi keluar

dari

gerigi

sitjebol

jang

seperti taring-taring

i

tu;

gigi-giginja

ini

mengerit

dan

menggerus,

dan mulutnja berbusa;

dan

dengan ungkapan

kebuas

an

jang mata-gelap

ia

menatap wadjah

wadjah

:mdja serta

ketudjuh kawannja

jang

menengadah itu.

83

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 95/102

,Ah,

ha "

kata pelawak jang

ganas

itu

achir

nja.

,Ah,

ha

Sekarang aku mulai tahu

siapa

siapa

mereka

ini "

Kini ia pura-pura mau meli

hat

radja

lebih 1dari dekat

lagi; ia mentjutjuh

kan

obornja

kepada

lapisan

rami ditubuh

radj

a

itu jang segera mendjadi kepingan

api

jang me

njala berkobar-kobar. Kurang dari setengah

menit kemudian delapan

orang-hutan

itu ter

bakar

keras  diiringi

djerit-pekik

chalajak

jang

melihat

dari

bawah dengan

ngeri, tapi tak

ber

daja untuk menolong

sedikitpun.

Achirnja

api

jang tiba-tiba maki:n mengga

nas

itu

memaksa sibadut

untuk na

ik lebih

ting

gi

 

agar

bdak terselomot. Dan ketika dibuatnja

gerak-gerik

ini hadirin berdiam diri pula

sedju

rus

lamanja.

Dengan

menggunakan kesempatan

ini sitjebol bitjara sekali lagi.

,Sekarang

kulihat

djelas ,

udjarnja,

,ma

t jam

apa orang-

omn

g

berkedok

ini.

Mereka

se

orang radja

besar

serta tudjuh mentri pr

ibadi

nja

- radja

jang

tak

segan-seg

an menampar

gadis tak berdaja  serta

tudjuh orang

penase

hatnja

jang

menghasutnja dalam

kegarangan

njta. Tentang

dir

iku

sendiri,

aku hanja Si Ko

dok,

si-pelawak,

dan

ini

Iclutjonku

jang

peng

habi§an".

Karena

ram

i

maupun

tir jang melengket

pa·da

rami

itu

sangat

mud

ah

terbakar,

maim

segera sesudah

sitjebol

mengachlri

pidatonja

jang

pendek, pembalas•an dendamnja sudahlah

selesai.

Delapan

majat itu bergojang-gojang

dalam

rantai

mereka,

merup

a

kan

bungkah

bungkah

berbau

busuk,

hangus,

mengerikan

dan 1susah

dikenal

kembali. Sipintjang melem

parkan obornja

pada

mere

ka, naik

seenaknja

kelangit-hng

it, lalu lenjap lewat djendela-atap.

81

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 96/102

Diduga bahwa Trippetta telah mendjaga pos

n

ja

diatas

atap

balairung sebagai kaki-tangan

tema:nnja jang

melakukan pembalasan

dendam

nja

jang

ganas

itu

dan

bahwa mereka

bersa-

ma-

sama

telah

berhasil melarikan diri kenege:ri

mereka

sendiri sebab mereka tak muntjul-

muntjul kembali.

85

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 97/102

Ziarah

sebuah

novel

oleh

wan

Simatupang

Novel

jang

sudah lama ditunggu-tunggu

oleh

masjarakat.

Sangat

intersan

dan dengan

thema jang

pada

das

arnja

sangat sederhana tetapi memerlukan

pengetahuan psychologis dan

intellek

untuk

dapat

menangkapnja.

Novel

ini mendapat hadiah harapan pada

sa-

jembara UNESCO jang

diadakan oleh

Ikatan

Penerbit

Indonesia.

Saudara

dapat membelinja pada Tokobuku

tokobuku

atau

langsung berhubungan pada

kami:

8

N V

Penerbit

Djambatan

Djalan

r

H.

Djuanda 15

j akar ta

Tilpun 45131

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 98/102

Pupuk Buatan

oleh

Ir

li

Sastrohoetomo

Bu

ku ini memberi tuntunan

bagi para

petani

da

n petugas-petugas

BIMAS tentang

tjara

m

embuat

pupuk

penggunaan dan pemakaian

nja

 

Tjara Berorganisasi

oleh

Ch P

umala

Pedoman bagi

mereka

jang

aktif

dalam organi

sa

si

Memberi uraian t entang matjam-matjam ben-

tu

k organisasi dan

tentang

tjara-tjara

men

d jalankan rapat.

Manusi

o

leh

Nasrun A  S 

Pendjelasan untuk para remadja dan orang tua

m

ereka

tentang

asal

kedjadian

manusia

serta

kehidupan kelamin dsbnja.

B

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 99/102

Penuntun Surat

Menjurat

Djabatan

oleh

Pratjihno

Surat djabatan b e ~ b e d sekali

dengan

surat

bias

a

Untuk menjusun surat djabatan orang haruslah

mempunjai ketjakapan

tehnik menjusun

dan

menggambarkan tudjuannja setjara ringka

s

dan djelas

Buku ini memberi tuntunan

serta pendjelasan

untuk menjusun surat djabatan.

ata Personalia

oleh

adipoerwono

Buku

ini

dimaksudkan bagi mereka jang

me·

naruh minat

terhadap

masalah-masalah tata

usaha terutama masalah

kepegawaian

dan

tatalaksana kepegawaian

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 100/102

Penuntun

Surat Men:jurat

Djabatan

oleh

Pratjihno

Surat djabatan

ber beda sekali dengan surat

biasa

Untuk menjusun

surat

djabatan orang haruslah

mempunjai ketjakapan tehni:k menjusun dan

menggambarkan

tudjuannja

setjara

ringka

s

dan djelas

Buku n memberi tuntunan serta pendjelasan

untuk

menjusun surat djabatan.

Tata

Personalia

oleh

adipoerwono

Buku ini

dimaksudkan bagi

mereka jang me

naruh

minat terhadap

masalah-masalah

tata

usaha

terutama

masalah kepegawaian

dan

tatalaksana

kepegawaian

88

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 101/102

8/9/2019 Maut dan Misteri, Edgar Allan Poe (1969)

http://slidepdf.com/reader/full/maut-dan-misteri-edgar-allan-poe-1969 102/102