matematika dalam sholat

11
MATEMATIKA DALAM SHALAT Diajukan untuk memenuhi tugas Mata kuliah Matematika dalam Khazanah Islam Oleh Randi Ramlan 41032151131015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA BANDUNG 2015

Upload: randi-ramlan

Post on 16-Apr-2017

896 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

MATEMATIKA DALAM SHALAT

Diajukan untuk memenuhi tugas

Mata kuliah Matematika dalam Khazanah Islam

Oleh

Randi Ramlan

41032151131015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

BANDUNG

2015

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat dan hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan makalah

berjudul “Matematika dalam Khazanah Islam”. Makalah ini disusun untuk

memenuhi salah satu tugas mata kuliah Matematika dalam Khazanah

Islam.

Para ahli matematika berpendapat bahwa dalam shalat terdapat

kaitannya dengan ilmu matematika yang merupakan rahasia Allah SWT.

Oleh karena itu, pemakalah akan mencoba menerangkan sebagian dari

kandungan shalat, khususnya terhadap bilangan dalam shalat, dan

keajiaban matematika dalam shalat lima waktu.

Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini banyak

mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Makalah ini bukanlah makalah yang sempurna karena masih

memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan

teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran

dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya

semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan bagi

pembaca. Amin.

Bandung, 06 September 2015

Penulis

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ........................................................... 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................... 2

A. Pengertian Matematika .................................................. 2

B. Pengertian Shalat .......................................................... 2

C. Matematika Islam ........................................................... 2

D. Islam dan Ilmu Matematika ............................................ 2

BAB III PEMBAHASAN ............................................................... 3

A. Keajaiban Matematika dalam Shalat .............................. 3

a. Rahasia dalam gerakan shalat ................................... 3

b. Rahasia bacaan takbir dalam shalat .......................... 4

B. Menghitung Berapa Lama Kita Shalat Selama Kita Hidup 5

BAB IV PENUTUP ........................................................................ 7

A. Kesimpulan .................................................................... 7

B. Saran ............................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama ini matematika merupakan ilmu yang dipandang sebelah mata.

Manusia awam menganggap bahwa matematika hanya ilmu semata yang

tidak besar manfaatnya jika diaplikasikan di dunia nyata. Namun

sebenarnya matematika yakni ilmu yang berguna untuk membentuk pola

pikir manusia yang logis dan sangat berguna dalam kehidupan.

Dalam hal keagamaan, matematika juga sangat bermanfaat. Misalkan

saja berperan dalam waktu shalat, jumlah raka’at, pembagian hak waris,

pembagian zakat, penentuan arah kiblat dan sebagainya. Tentu saja

dalam shalat terdapat kaitannya dengan matematika, hal ini pernah

dibuktikan oleh K.H. Fahmi Basya seorang pengajar Matematika Islam di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dalam karya tulis ini penulis

mengangkat tentang matematika dalam shalat sebagai gambaran ilmiah

aplikasi matematika terkait dalam hal ibadah shalat 5 waktu.

B. Rumusan Masalah

a. Apa saja keajaiban-keajaban dalam shalat yang berhubungan

dengan matematika?

b. Bagaimana aplikasi matematika dalam shalat?

C. Tujuan Penulisan

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas

pada mata kuliah matematika dalam khazanah islam dan membantu

memberikan informasi pengetahuan tentang matematika sholat.

2

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Matematika

Matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan,

definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan dalil-dalil di mana dalil-dalil setelah

dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah matematika

sering disebut ilmu deduktif. (Russefendi1988 – 32).

B. Pengertian Shalat

Secara bahasa salat berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti, doa.

Sedangkan, menurut istilah, salat bermakna serangkaian kegiatan ibadah

khusus atau tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri

dengan salam. (Wikipedia)

C. Pengertian Matematika Islam

Menurut K.H. Fahmi Basya, Matematika Islam ialah Matematika yang

menjadikan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi sebagai postulat.

Matematika islam merupakan metode membedah keajaiban Al-Qur’an

dari sisi keilmuan matematika yang ditemukan oleh K.H. Fahmi Basya

(Wikipedia)

D. Islam dan Ilmu Matematika

Kecintaan umat islam kepada matematika langsung dikaitkan dengan

bilangan pokok dari keimanan kepada Tuhan yang satu (tauhid). Peranan

matematika dalam kehidupan pernah dilontarkan oleh seorang filsuf, ahli

matematika, dan pemimpin spiritual Yunani, Phitagoras (569-500 SM) 10

abad sebelum kelahiran Rasulullah SAW. Phitagoras mengatakan, angka-

angka mengatur segalanya.

Galileo Galilea (1564-1642 M) mengatakan “Mathematics is the

language in which god wrote the universe” matematika adalah bahasa

yang digunakan Tuhan dalam menulis alam smesta.

3

BAB III

PEMBAHASAN

A. Keajaiban Matematika dalam Shalat

a. Rahasia dalam gerakan shalat

Gambar: Sudut-sudut dalam gerakan shalat

Ketika kita mendirikan shalat maka akan dihasilkan sudut-sudut yang

mengsilkan 360 derajat, diantaranya yakni sebagai berikut:

1. Yang pertama adalah sudut 180 derajat. Sudut 180 derajat

menggambarkan sebuah garis yang lurus, sudut ini terbentuk ketika

berdiri dalam shalat.

2. Yang kedua adalah sudut 90 derajat. Pertemuan dua garis yang

tegak lurus sempurna, kesempurnaan sudut 90 derajat pada ruku

ini ditunjukan bahwa Rasulullah ketika shalat punggungnya rata,

jika diatasnya ditaruh segelas air maka air itu tidak akan tumpah.

Pertemuan dua garis yang sempurna ini menjadikan posisi yang

kuat, sehingga banyak arsitek atau ahli bangunan membangun

sudut ruang dengan sudut 90 derajat. Sudut ini juga akan kita temui

pada kebanyakan sudut pintu dan jendela, inilah posisi yang kokoh

dan kuat.

3. Yang ketiga adalah sudut 45 derajat. Sudut ini dihasilkan ketika

seseorang sedang dalam posisi sujud.

4

Ketiga sudut ini kita dapatkan secara berulang pada shalat kita. Dalam

satu rakaat gerakan shalat menghasilkan sudut 360 derajat, yaitu dari

perhitungan 180 derajat + 90 derajat + (2 x 45 derajat).

Bagaimana dengan I’tidal dan duduk diantara dua sujud? Jika disertakan

dalam perhitungan akan menghasilkan harga yang sama, yaitu 360

derajat. I’tidal digambarkan sebagai sudut 180 derajat dan duduk diantara

dua sujud digambarkan sebagai bentuk sudut 90 derajat dilakukan

sebanyak dua kali (termasuk duduk ketika hendak berdiri) pada setiap

rakaat. Perhitungannya yaitu 180 derajat + ( 2 x 90 derjat ) atau sama

dengan 360 derajat. Maka jika I’tidal dan duduk diantara dua sujud di

ikutsertakan akan menghasilkan perputaran penuh sebanyak dua kali atau

2 x 360 derajat.

b. Rahasia bacaan takbir dalam shalat

Dalam shalat lima waktu, ada 94 bacaan takbir yaitu:

1. Shubuh = 11

2. Dhuhur = 22

3. Ashar = 22

4. Maghrib = 17

5. Isya = 22 +

Jumlah = 94

Pada shalat sunnah Rawatib, yaitu shalat sunnah yang mengiringi

shalat fardhu ada 7 waktu. Shalat sunnah tersebut ada 2 raka’at, berarti

ada 11 bacaan takbir. Karena jumlah shalat sunnah rawatib ada 7 waktu,

maka 7 x 11 = 77. Berarti apabila dijumlahkan antara bacaan takbir dalam

shalat fardhu dan shalat sunnah Rawatib yaitu 94 + 77 = 171. Sedangkan

171 merupakan perkalian 9 dengan 19 (9 x 19 = 171). Angka 19

merupakan angka yang laur biasa, karena di dalam al-Qur’an kalimat

Bismillahirrahmanirrahim juga berjumlah 19 huruf.

“Dan tidaklah kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk

jadi cobaan bagi orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab

menjadi yakin dan supaya orang-orang yanh diberi Al-Kitab dan orang

mukmin itu tidak ragu” (QS Al Muddatstsir)

5

Angka 19 terdiri dari angka 1 dan 9, dimana angka 1 merupakan

bilangan pokok pertama dan angka 9 merupakan bilangan pokok terakhir

dalam sistem perhitungan kita. Keistimewaan tersebut menunjukan sifat

Allah yakni “Maha Awal dan Maha Akhir” (Surat ke-57 ayat :3).

Keistimewaan angka 19 dalam ilmu matematika dikenal sebagai salah

satu “Bilangan Prima” yakni bilangan yang tak habis dibagi dengan

bilangan manapun kecuali dengan dirinya sendiri. Keistimewaan tersebut

melambangkan bahwa sifat-Nya yang serba MAHA tidak dibagikan

kepada siapapun juga kecuali bagi diri-Nya sendiri (Surat ke-112 ayat 3).

Dalam buku “Atlas Anatomi” yang disusun oleh Prof. Dr. Chr. P. Raven

dapat diketahui bahwa sebagian dari kerangka manusia yaitu tulang leher

ada 7 ruas, tulang punggung ada 12 ruas, jadi jumlahnya 19.

B. Menghitung berapa lama kita shalat selama kita hidup di dunia

Mari kita hitung seberapa lama waktu yang terbuang saat kita

melakukan satu kali solat, jika setiap satu kali solat kita hanya

memerlukan 8 menit untuk 4 rakaat, 4 menit untuk dua rakaat, dan 6 menit

untuk 3 rakaat, jadi setiap rakaat dibutuhkan 2 menit.

Maka dapat kita hitung, dengan jumlah solat sebanyak lima kali sehari

semalam, yaitu Maghrib, Isya, Shubuh, Zhuhur, dan Ashar ditotalkan:

3 rakaat + 4 rakaat + 2 rakaat + 4 rakaat + 4 rakaat = 17 rakaat per sehari

semalam

Jika stiap rakaat 2 menit maka diperoleh, 17 rakaat x 2 menit = 34 menit.

Untuk sahari kita hanya mengisi 2,4 persen dari 1440 menit. Dalam

seminggu, berarti ada 238 menit atau 3,96 jam. Dalam satu bulan, lama

solat kita sebanyak 952 menit atau 15,86 jam. Dan setahun, ada 11.424

menit atau 190,4 jam, yang berarti setara dengan 7,93 hari.

Jika kita kaitkan dengan kesempatan kita hidup, rata-rata usia hidup

manusia selama 60 tahun, dan dikurangi dengan 10 tahun masa awal akil

baligh (dewasa), maka hanya 50 tahun seseorang melaksanakan shalat

dalam hidupnya. Itu berarti, sepanjang hidupnya ia melaksanakan shalat

fardlu selama 571.200 menit atau sekitar 9.520 jam, atau 396,7 hari (1,1

tahun).

Bisa dibayangkan, selama hidup, kita hanya butuh waktu untuk shalat

wajib lima waktu selama 1,1 tahun, atau dalam satu tahun hanya 7,93

hari, atau dalam satu hari hanya 34 menit. Dari sini terlihat betapa jauhnya

perbandingan ketaatan kita kepada Allah SWT dengan nikmat yang

diberikan-Nya kepada kita dengan nikmat usia. Maka, sangat disayangkan

apabila ada orang yang tidak melaksanakan solat karena alasan tidak ada

waktu atau sibuk. Padahal, jika kita jujur terhadap diri sendiri, kita mampu

berlama-lama bertelepon, nongkrong di depan komputer, jalan-jalan,

nonton TV, main game, berduaan dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, jangan pernah merasa puas dan berbangga diri

dengan ibadah yang telah kita laksanakan. Sebab, bisa jadi ibadah kita,

terutama solat, tidak akan berarti apa-apa bila hal itu kita kerjakan dengan

tidak ikhlas, apalagi berharap surga. Allah menyindir orang yang demikian

dengan pendusta agama. (QS Al-Maun [107]: 1-7).

7

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam shalat, baik shalat fardhu maupun sunnah memiliki rahasia-

rahasia di dalam gerakan-gerakannya, seperti ruku’, sujud, dan didalam

bacaannya sendiri, seperti bacaan Takbiratul Ihram. Dalam gerakan dan

bacaan tersebut membawa pesan bilangan yang merupakan bagian dari

ilmu matematika. Seperti pada angka 19. Angka tersebut didapat dari

berbagai perhitungan, salah satunya adalah jumlah dari bacaan basmalah

yang berjumlah 19 huruf.

Dengan demikian, Islam ini bukan bukan hanya terdiri dari pesan

gerak (Shalat: ruku dan sujud) dan pesan irama (bacaan shalat, do’a, al-

qur’an), tetapi juga membawa pesan bilangan seperti pemaparan diatas.

B. Saran

Kami menyadari sebagai pemakalah meyadari bahwa makalah ini jauh

dari kesempurnaan. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.

Untuk itu saran dan kritik yang membangun, sangat kami harapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Yunus Abidin, M.Pd. dkk. (2010). Kemampuan Berbahasa Indonesia.

Bandung: CV. Maulana Media Grafika.

Saefudin, Ahmad. 2010. Teknik Pembuatan Makalah [Online]. Tersedia

http://teraskita.wordpress.com/2010/10/27/teknik-pembuatan-

makalah/ [27 Oktober 2010]

Basya, Fahmi. (2009). Matematika Islam. Jakarta. Republika

http://id.wikipedia.org/wiki/Induksi_matematika